1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini, bisnis rumah makan merupakan suatu bisnis yang
menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe
shop, main dining room, rumah makan tradisional, hingga warteg. Rumah makan
awalnya adalah hanya untuk tempat makan saja namun perkembangan life style
masyarakat banyak yang menjadikan rumah makan sebagai tempat berkumpul
dengan keluarga dan kerabat. Selain tempat berkumpul rumah makan juga
digunakan untuk pertemuan bisnis sebagai contoh mengadakan rapat bisnis
sembari makan siang lalu adapun yang merayakan ulang tahun, anniversary dan
perayaan lainya. Setiap rumah makan pasti memiliki konsep yang berbeda-beda
untuk menunjukan perbedaan pada setiap rumah makan atau sebagai ciri khas
rumah makan, konsep tersebut akan membuat masyarakat nyaman dengan suasana
yang cozy.
Masyarakat saat ini tidak memiliki waktu yang banyak untuk memasak
sendiri di rumah, mereka lebih suka membeli masakan di rumah makan, banyak
juga yang ingin lebih praktis tidak ingin menunggu lama makanan dihidangkan
mereka lebih memilih makanan fast food atau yang dimaksud siap saji. Makanan
siap saji biasanya diminati kebanyakan dari kalangan pelajar dan pekerja karena
1
2
lebih praktis dapat dimakan dimana saja dan rasanya sangat enak hingga anak
kecilpun menyukainya.
Melihat kebiasaan masyarakat yang saat ini, banyak sekali restoran yang
memiliki konsep makanan siap saji bermunculan. Syarat yang harus dipenuhi oleh
suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha untuk
menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan mengatur strategi harga dan
menciptakakan citra perusahaan yang baik bagi konsumen. Agar tujuan tersebut,
tercapai,
maka
setiap
perusahaan
harus
berupaya
menghasilkan
dan
menyampaikan produk yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas dan
tepat. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan
atau pendapatan bagi perusahaan oleh karena itu pendiri restoran berlomba-lomba
untuk memberikan harga produk yang sesuai dengan kualitas produk makanan
namun tetap melihat kondisi pendapatan konsumen. Untuk memperoleh kualitas
produk yang tinggi akan membutuhkan biaya yang lumayan tinggi maka dari itu
harga produk akan mahal. Selain kualitas produk juga ditunjang oleh brand
(merek) yang sudah dikenal baik oleh konsumen. Menurut (Shimp, 2003) sebuah
merek
adalah
rancangan
unik
perusahaan,
atau
merek
dagang,
yang
membedakannya dari produk lain di pasar. Nama merek gunanya untuk
mengkomunikasikan dan memposisikan brand image (citra merek). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa merek itu sangat penting karena merek mampu
menciptakan sebuah citra kedalam fikiran konsumen. Restoran yang dapat
memenuhi keinginan konsumen akan merekomendasikan melalui komunikasi
lisan (word of mouth), promosi dari mulut ke mulut tidak membutuhkan biaya
3
yang begitu besar, namun dapat memperoleh efektivitas yang sangat besar. WOM
(word of mouth) sangat efektif untuk meningkatkan penjualan, tetapi produk
tersebut harus memiliki kelebihan agar konsumen merasa puas dan membentuk
suatu informasi yang positif terhadap produk lalu menginformasikan atau
merekomendasikannya kepada orang lain. Jika restoran memberikan kepuasan
pada konsumen, maka akan tercipta WOM yang positif, namun jika konsumen
tidak merasa puas akan tercipta WOM yang negatif dan berakibatkan menurunnya
calon konsumen yang batal untuk membeli produk itu.
Pizza adalah salah satu hidangan dari memancanegara yang mulai populer
di Indonesia sejak era 90-an. Dengan citarasa roti dan topping yang sudah
disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia, pizza mulai dikenal luas oleh
masyarakat dari berbagai kalangan ekonomi. Kini para pebisnis Indonesia rupanya
juga sudah mulai jeli memanfaatkan pizza sebagai peluang bisnis. Salah satu
bisnis waralaba pizza di Indonesia yang menjadikan pizza sebagai menu andalan
adalah gerai Panties Pizza yang pertama kali didirikan Johan Lingga Permana di
kota Solo pada tahun 2012 yang dioperasikan oleh Parikesit Umpet Marketing
Manager, meskipun Panties Pizza baru di dunia bisnis makanan namun Panties
Pizza sudah sangat diterima dan dikenal oleh segmen pasar remaja dan keluarga,
usaha ini mendapatkan respon yang luar biasa. Panties Pizza sendiri sebenarnya
hidangan Calzone, jenis pizza lipat yang berasal dari kota Neples Italia dengan
bentuk setengah lingkaran dengan ukuran yang cukup besar. Tidak seperti pizza
biasa yang toppingnya ada di permukaan, Calzone biasanya menggunakan bahan
isian yang variatif di bagian tengahnya. Hidangan ala Italia yang satu ini memiliki
4
tekstur yang renyah di permukaan dan lembut pada bagian dalamnya. Harga
menunya mulai dari Rp.17.000 – Rp.27.000 kita dapat menikmati seporsi panties
pizza yang hangat dan menggiurkan. Selain menyediakan aneka menu Calzone
yang lezat, Panties Pizza memberikan aneka nama yang unik untuk menarik
perhatian para pelanggan. Menu yang disajikan ada 14 jenis rasa dan topping.
Pizza yang dibuat di gerai Panties Pizza hanya menggunakan keju mozarella. Keju
tersebut digunakan untuk menimbulkakn efek melted atau meleleh saat irisan
pizza diangkat dan digigit. Semua bahan pizza di Panties Pizza dibuat sendiri oleh
Johan Lingga Permana, sementara itu Panties Pizza telah memperoleh sertifikasi
halal.
Manajer pemasaran Perikesit, mengatakan awalnya gerai tersebut dibuka
untuk kalangan anak muda. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata semua
kalangan menyukai pizza lipat itu. Didirikannya gerai pizza itu bertujuan agar
makanan modern itu bisa dinikmati oleh banyak orang. Gerai Panties Pizza kini
terdapat 13 gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu gerai
Panties Pizza berada di kota Sidoarjo tepatnya di Jalan Untung Suropati No.6.
yang didirikan oleh PT. Samudra Makmur Bersama.
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh Panties Pizza Sidoarjo bertujuan
untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian produk yang
ditawarkan dan merasa puas sehingga konsumen merekomendasikan pada orang
lain.
5
Penelitian ini dibuat dengan maksud dan tujuan yaitu meneliti apakah
harga, citra merek dan word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen. Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah tersebut maka dapat
diajukan sebuah penelitian dengan judul ‘’PENGARUH HARGA, CITRA
MEREK
DAN
WORD
OF
MOUTH
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN PANTIES PIZZA DI SIDOARJO”
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang dapat
diajukan adalah sebagai berikut:
1.
Apakah harga (Hg) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
(KP) konsumen Panties Pizza di Sidoarjo ?
2.
Apakah citra merek (CM) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (KP) konsumen Panties Pizza di Sidoarjo ?
3.
Apakah Word of Mouth (WOM) berpengaruh siginifikan terhadap
keputusan pembelian (KP) konsumen Panties Pizza di Sidoarjo ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel harga (Hg) terhadap keputusan
pembelian (KP) konsumen Panties Pizza di Sidoarjo.
6
2.
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel citra merek (CM) terhadap
keputusan pembelian (KP) konsumen Panties Pizza di Sidoarjo.
3.
Untuk mengetahui pengaruh dari variabel Word of Mouth (WOM)
terhadap keputusan pembelian (KP) konsumen Panties Pizza di Sidoarjo.
1.4
Manfaat Penelitian
Secara garis besar, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1.
Kontribusi Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
pengaruh harga, citra merek dan word of mouth terhadap keputusan pembeliam
konsumen dengan mencermati fenomena pada perusahaan restoran
2.
Kontribusi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
keputusan STIESIA Surabaya khususnya dalam bidang ilmu Manajemen
Pemasaran serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya.
3.
Kontribusi Kebijakan
Sebagai informasi dan bahan masukan ide serta gagasan pemikiran atau
saran-saran bagi perusahaan dalam membuat kebijakan pemasaran terkait dengan
pengaruh harga, citra merek dan word of mouth sehingga perusahaan akan dapat
mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan dimasa yang akan datang.
7
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam penilitian ini tidak mengalami kesimpang siuran, terbatas dan fokus
pada permasalahan yang akan diteliti serta menghindari pembahasan yang lebih
luas. Penelitian ini memfokuskan pada pemasaran produk Panties Pizza yang
dilihat dari pengaruh harga, citra merek dan word of mouth terhadap keputusan
pembelian konsumen pada produk Panties Pizza Sidoarjo. Sedangkan populasi
yang digunakan yaitu:
1. Konsumen yang membeli pizza di Panties Pizza Sidoarjo pada periode saat
penelitian ini dilakukan yaitu pada bulan Desember 2015 sampai dengan
Januari 2016
2. Konsumen yang berdomisili di Sidoarjo dan sekitarnya.
3. Konsumen berusia 17 – 35 tahun
Download