peran dinas kota pekanbaru dalam menanggulangi

advertisement
PERAN DINAS KOTA PEKANBARU DALAM MENANGGULANGI
DAMPAK KABUT ASAP KEBAKARAN HUTAN
DI KOTA PEKANBARU
1
VITA YULIARTI , 2IRDAYANTI
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Provinsi Riau,
tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui peran Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota
Pekanbaru dan kendala-kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru. Alat
ukur yang digunakan sebagai indikator yakni Peraturan Gubernur Riau Nomor 27
tahun 2014 tentang prosedur tetap pengendalian bencana asap akibat kebakaran
hutan dan lahan di Provinsi Riau yakni Pra bencana,bencana dan pasca bencana.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 55 orang responden yang
terdiri 5 orang sebagai Key Informan dan 50 orang sebagai sampel, Berdasarkan
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota
Pekanbaru Kurang Maksimal dengan nilai 68,31%.
Kata-kata Kunci
1
2
: Peran, Dinas Kesehatan, Kabut Asap, dan Pekanbaru
Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau
Dosen Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Latar Belakang
Provinsi Riau memiliki hutan
4. Punahnya keanekaragaman hayati
dengan luas 6.2 juta Ha sedangkan
baik flora maupun fauna disekitar
luas Provinsi Riau 8.2 juta Ha, Terjadi
lokasi kebakaran;
semacam
pertukaran
lindung
menjadi
status
hutan
hutan
produksi,
5. Kerugian negara secara financial
atas punahnya fungsi sumber daya;
berdasarkan data Walhi tahun 2007
6. Terganggunya aktivitas pendidikan;
hutan tersisa tidak sampai 600.000 Ha
7. Terganggunya produksi pertanian
Hutan alam, banyak perusahaan dan
akibat lemahnya intensitas matahari
masyarakat
untuk aktivitas fotosintetis.=
yang
dengan
sengaja
membuka lahan dengan membakar
Ini seharusnya menjadi perhatian
hutan, sehingga berdampak kepada
yang serius bagi pemerintah daerah
terjadinya kebakaran hutan, Sebagian
maupun pemerintah pusat, karena
besar
terbakar
bencana kabut asap di Provinsi Riau
yang
yang sudah beberapa tahun belakangan
merupakan sumber terbesar polusi
ini melanda Provinsi Riau belum juga
asap
dapat di atasi dengan baik oleh
kawasan
yang
merupakan kawasan gambut
dalam
kebakaran-kebakaran
hutan dan lahan di Indonesia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau
Adapun dampak dan kondisi
hingga saat ini. Upaya terbaik tentu
ekosistem lingkungan akibat terjadinya
mencegah
kebakaran hutan dan lahan adalah:
mengurangi Dampak Kesehatan akibat
1. Terganggunya
kabut asap ini perlu jadi prioritas
aktivitas
perekonomian dan pembangunan;
2. Permasalahan
serta
utama untuk melindungi masyarakat
luas dari kabut asap. Polusi asap
kegiatan
Indonesia 2015 adalah asap yang
penerbangan dan lintas pelayaran
muncul akibat dari pembakaran hutan
dan bahkan transportasi darat;
dan lahan yang tak terkendali. Berikut
mengganggu
asap
hutan,
yang
sampai
kabut
kebakaran
3. Penyebaran penyakit ISPA bagi
masyarakat;
tabel
yang
kesehatan
menjelaskan
kandungan
dampak
kabut
asap.
16 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Tabel 1.1 Dampak Kesehatan Kandungan Kabut Asap
Parameter
Baku Mutu
Dampak Kesehatan
(μg/Nm3)
PM10
150
Dapat masuk ke saluran pernapasan bawah dan
menempel di paru-paru
SO2
365
Mengganggu paru-paru dan saluran pernapasan
mengganggu distribusi oksigen dalam jaringan tubuh,
CO
10.000
nyeri dada, aritmia
jantung, sakit kepala, disorientasi dan keletihan
mengganggu
O3
235
fungsi
paru-paru,
menyebabkan
pembengkakan paru dan
keletihan
mengganggu
fungsi
paru-paru
terutama
pada
penderita asma dan anakanak,
NO2
150
menyebabkan bronkitis pada orang sehat dan
menyebabkan
pneumonia.
Sumber Data: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 289/Menkes/SK/III/2003 tentang Prosedur
Pengendalian Dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran hutan terhadap
Kesehatan.
Kemudian Data korban yang
terkena dampak kabut asap kebakaran
hutan di kota Pekanbaru, yakni:
Tabel. 1.2 Data Korban Akibat Kabut Asap Tanggal 29 Juni-27 September 2015
Kab/Kota
ISPA
Pneu
Asma
Mata
Kulir
Total
Dumai
3.467
46
105
72
358
4.048
Indragiri
1.245
23
42
127
142
1.579
Hilir
17 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Kampar
2.137
9
75
52
121
2.394
Rokan Hilir
3.515
5
249
412
304
4.485
Siak
4.539
193
210
238
627
5.807
471
21
42
7
24
565
Bengkalis
2.918
98
185
209
199
3.609
Pelalawan
1.950
64
83
148
180
2.425
Rokan Hilir
1.676
131
82
299
360
2.548
Kuansing
4.571
3
345
336
243
5.498
Indragiri
2.246
1
106
139
156
2.648
Pekanbaru
8.661
62
177
168
197
9.265
Total saat
37.396
656
1.701
2.207
2.911
44.871
Meranti
Hulu
Sumber data: Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2015
Selanjutnya,
masyarakat
yang
Data
jumlah
terkena dampak kabut asap kebakaran
terkena
dampak
hutan di 20 puskesmas yang ada di 12
akibat Kabut Asap kebakarn hutan di
kecamatan
yang
ada
di
Kota
Kota Pekanbaru yang di peroleh dari
Pekanbaru dari Tanggal 29 Juni-06
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang
November 2015, yakni:
sesuai dengan jumlah masyarakat yang
Tabel. 1.3 Data Korban Akibat Kabut Asap Tanggal 29 Juni-06 November 2015
NO
Puskesmas
Jenis Penyakit16
Asma
Ispa
Total
Pnem
Iritasi
Iritasi
onia
Mata
Kulit
Diare
kasus
1.
UPTD Melur
17
637
10
24
13
26
727
2.
Langsat
3
709
2
1
1
5
721
3.
Senapelan
19
533
24
11
6
16
609
4.
UPTDSail
5
290
1
5
6
5
312
5.
Pekanbaru
51
1230
12
23
23
46
1385
Kota
18 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
6.
Limapuluh
20
561
5
1
4
19
610
7.
UPTD RI
10
636
4
11
13
18
692
T.Raya
8.
Rejosari
60
1111
6
19
10
27
1233
9.
UPTD
9
154
5
6
10
6
190
79
2122
17
11
13
19
2261
Harapan Raya
10.
UPRD RI
Simp Tiga
11.
Garuda
2
385
5
19
1
3
415
12.
UPTD RI
12
493
5
8
10
21
549
Sidomulyo
13.
Sidomulyo
32
1561
8
47
115
36
1799
14.
Simpang Baru
12
625
4
18
33
17
709
15.
UPTD Payung
4
412
2
5
3
4
430
5
358
6
16
23
2
410
2
363
5
16
31
11
428
5
1073
4
2
9
67
1160
Bukit
50
939
24
53
167
80
1313
RI Muara
27
438
5
4
18
30
522
424
1463
154
300
509
458
16475
Sekaki
16.
UPTD Rumbai
Pssr
17.
RI Karya
Wanita
18.
Umban Sari
19.
UPTD Rumbai
20.
Fajar
Jumlah
0
Sumber data: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2015
Sebagaimana diketahui, kondisi
terjadi di Kota Pekanbaru. Dibutuhkan
asap akibat Karlahut saat ini memang
Peran
tengah memprihatinkan, terutama yang
terutama
khusus
Dinas
dari
pemerintah,
Kesehatan
Kota
19 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Pekanbaru
sebagai
institusi
yang
kabut asap kebakaran hutan, hal ini
melayani masyarakat dalam bidang
dikarenakan banyak masyarakat yang
kesehatan.
beraktivitas diluar rumah dan enggan
Inilah yang menjadi alasan bagi
peneliti,
Karena,
dari
seluruh
menggunakan masker pada saat keluar
rumah.
Banyak
masyarakat
yang
Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi
belum mengetahui dan masih tidak
Riau
peduli tentang bahaya kabut asap
yang
di
identifikasi
Masyarakatnya mengalami Gangguan
kebakaran hutan.
Kesehatan Akibat Kabut Asap sampai
Pada penelitian ini rumusan
tanggal 06 November 2015 yang
masalah dari Latar belakang masalah
paling Tinggi yakni Mencapai 16.475
serta mengacu pada fenomena diatas,
Orang adalah Kota Pekanbaru, dilihat
maka
dari letak geografis Kota Pekanbaru
penelitian ini adalah :
sendiri,
memungkinkan
1. Bagaimana Peran Dinas Kesehatan
terjadinya pembakaran hutan yang
Pemerintah Kota Pekanbaru dalam
dapat menyebabkan terjadinya Kabut
menanggulangi dampak kabut asap
Asap Kebakaran hutan di bandingkan
kebakaran di Kota Pekanbaru ?
tidak
dengan Kab/Kota lain yang ada di
Provinsi Riau
berjumlah ±1.052.570 jiwa dengan
penduduk
1.665
Km2.
Mobilitas adalah berasal dari kata
masalah
dalam
2. Kendala - Kendala Dinas Kesehatan
Kota
Penduduk Kota Pekanbaru yang
kepadatan
perumusan
Pekanbaru
dalam
menanggulangi dampak kabut asap
kebakaran
hutan
di
Kota
Pekanbaru?
Kemudian,
Berdasarkan
mobilis yang berarti mudah melakukan
Rumusan Masalah diatas, maka tujuan
pergerakan atau mudah untuk di
yang ingin dicapai dalam penelitian ini
pindahkan,
adalah :
Dengan
kondisi
kota
pekanbaru yang memiliki masyarakat
1. Untuk Mengetahui Peran Dinas
yang tergolong banyak, sangat sulit
Kesehatan
untuk
Pekanbaru dalam Menanggulangi
melakukan
penanggulangan
Pemerintah
Kota
20 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Dampak kabut asapkebakaran di
bisa
kota pekanbaru.
mengusahakannya, pada prinsipnya
2. Untuk mengetahui Kendala-kendala
sehat
pencegahan
kalau
dan
ia
sendiri
pemberantasan
Dinas kesehatan kota pekanbaru
penyakit perlu dilaksanakan dengan
dalam
partisipasi masyarakat secara penuh.
menanggulangi
dampak
Kabut asap kebakaran.
Menurut
Memperjuangkan kesehatan dan
Soerjono
Soekanto
kesejahteraan masyarakat mau tidak
(2010:212) Peranan (role) merupakan
mau
aspek dinamis kedudukan (status).
kehidupan dan dinamika politik bangsa
Apabila seseorang melaksanakan hak
ini. Karena kesehatan
dan
sangat
kewajibanya
sesuai
dengan
harus
bersinggungan
tergantung
dengan
masyarakat
pada
kebijakan
kedudukannya dia menjalankan suatu
politik yang berpihak kepada rakyat,
peranan. Hal ini berarti bahwa peranan
dan kebijkan politik yang berpihak
menentukan apa yang diperbuatnya
kepada rakyat tentu akan sangat peduli
bagi masyarakat serta kesempatan-
terhadap kualitas pembangunan SDM
kesempatan apa yang diberikan oleh
yang sehat dan sejahtera, dengan SDM
masyarakat kepadanya.
yang sehat dan sejahtera mampu
Kesehatan
Gani
(2011:
produktivitas
menurut
08)
adalah
manusia.
Ascobat
membuat negarara lebih baik, karena
kunci
SDM merupakan faktor utama suatu
Masyarakat
negara (Gani Ascobat, 2011: 58).
yang sehat adalah titik kritis menuju
pengurangan kemiskinan,pertumbuhan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
ekonomi, dan perkembangan ekonomi
Dalam bab ini penulis akan
jangka panjang, masyarakat sehat,
menyajikan data-data yang diperoleh
bangsa ini akan sehat.
dari hasil penelitian yang didapat di
Peran serta masyarakat sangat
lapangan.
Penulis
menyebarkan
penting didalam kesehatan masyarakat
kuisioner
sebanyak
dan lingkungan. Seperti uraian definisi
sesuai dengan jumlah sampel yang
kesehatan masyarakat orang hanya
menjadi responden dalam penelitian
50
eksamplar
21 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
ini.Dari
hasil
dikumpulkan
diperlukan
penelitian
sejumlah
meliputi
telah
data
data
yang
identitas
responden.
1.
2.
3.
4.
18-25
26-32
33-40
>40
Jumlah
(orang)
2
19
22
7
50
4%
38%
44%
14%
100%
Sumber Data: Data Olahan Hasil Penelitian
Lapangan 2016
Identitas responden
Data tentang identitas responden
menyangkut tentang jenis kelamin,
tingkat pendidikan, umur dan masa
kerja yang di sebarkan kepada 50
Distribusi responden berdasarkan
Pendidikan Terakhir
No
Umur
(tahun)
orang responden. Maka diperoleh data
sebagai berikut:
Distribusi responden berdasarkan
jenis kelamin
No
Jenis
Kelamin
1.
Laki-laki
2.
Perempu
an
Jumlah
Jumlah
Responden
(orang)
19
Perse
ntase
(%)
38%
31
62%
50
100
%
Sumber Data: Data Olahan Hasil Penelitian
Lapangan 2016
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SD
SMP/M
TS
SMA
D3
S1
S2
Lainnya
Jumlah
No
Umur
(tahun)
Jumlah
Responden
Persent
ase (%)
Persen
tase
(%)
6%
24%
62%
8%
-
50
100%
Sumber Data: Data Olahan Hasil Penelitian
Lapangan 2016
Analisa Data Dan Pembahasan
1.
Observasi dan Wawancara
Dalam
Distribusi responden berdasarkan
umur.
Jumlah
Responden
(orang)
0
0
3
12
31
4
0
penelitian
ini
penulis
menggunakan metode Observasi dan
wawancara.Observasi dan wawancara
penulis lakukan pada akhir bulan
januari sampai dengan bulan februari
22 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
bersamaan
dengan
menyebarkan
dapat dilihat dari jumlah posko-posko
kuisioner kepada responden. Dalam
yang tersebar di berapa titik di kota
melakukan Observasi dan wawancara
Pekanbaru, dan penyebaran masker ke
penulis turun ke lapangan yaitu Kantor
instansi terkait lainnya, selanjutnya
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dari
Dinas
Kesehatan
hasil observasi penulis mendapatkan
sering
melakukan
pegawai kantor sering ada acara diluar
dampak kabut asap kebakaran hutan
kantor, kepala bidang juga sering tidak
pada saat pasca bencana hal ini terlihat
terlihat,hal ini dikarenakan mereka
bahwa
sering turun ke lapangan seperti pergi
Pekanbaru
ke puskesmas, hal ini membuktikan
bersama dengan Instansi Kesehatan
bahwa
lainnya, seperti Puskesmas.
Dinas
Pekanbaru
Kesehatan
melakukan
Kota
tanggungg
2.
Dinas
Kota
Pekanbaru
penanggulangan
Kesehatan
melakukan
Kota
Evaluasi
Kuisioner
jawabnya, akan tetapi didalam masalah
Disamping observasi dan wawancara,
Peran
Kota
penulis juga menggunakan metode
menanggulangi
kuisioner untuk mendapatkan data dari
dampak kabut asap kebakaran hutan,
responden. Dalam hal ini penulis
menurut penulis Dinas Kesehatan Kota
menyebarkan
Pekanbaru kadang-kadang melakukan
yang
penanggulangi dampak kabut asap
kertas yang diberikan kepada seluruh
kebakaran
Pra
responden dalam penelitian ini yaitu
terlihat
Pegawai Kantor Dinas Kesehatan Kota
Dinas
Pekanbaru
Bencana
Ambulan
Kesehatan
dalam
hutan
,
pada
karena
khusus
saat
dapat
menanggulangi
Kota
Pekanbaru,
selanjutnya Dinas Kesehatan
Pekanbaru
selalu
Kota
dirangkum
dalam
lembaran
Pekanbaru.
bencana hanya terparkir di Dinas
Kesehatan
pertanyaan-pertanyaan
Dalam penelitian ini penulis
mendapatkan data yang dirangkum
dari
jawaban
yang
diberikan
melakukan
responden, kebanyakan dari jawaban
penanggulangan danpak kabut asap
responden mengatakan bahwa Dinas
pada saat bencana kabut asap, hal ini
Kesehatan Kota Pekanbaru Sering
23 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
melakukan penanggulangan dampak
menghirupnya.
kabut asap kebakaran hutan di Kota
terjadi
Pekanbaru, akan tetapi jika dilihat dari
David Glover (Dwi Wahyuni, 2011:
prosedur tetap pengendalian bencana
15) sebagai pencemaran udara yang
asap akibat kebakaran hutan dan lahan
berasal dari kebakaran hutan dalam
di Provinsi Riau berdasarkan Peraturan
skala
Gubernur Riau Nomor 27 Tahun 2014,
perpaduan
di
dioksida, air, zat, yang terdifusi di
jelaskan
pengendalian
bahwa
besar,
Asap
atau
didefinisikan
merupakan
campuran
karbon
udara, zat partikulat, hidrokarbon, zat
kebakaran hutan dapat terbagi menjadi
kimia organic, nitrogen oksida dan
Tiga bagian, yakni Pra Bencana,
mineral. Ribuan komponen lainnya
Bencana dan Pasca Bencana. Jika
dapat ditemukan tersendiri dalam asap.
dilihat dari setiap jawaban responden
Komposisi
berdasarkan Indikator, bahwa Dinas
banyak faktor, yakni jenis bahan
Kesehatan Kota Pekanbaru Kadang-
pembakar,
kadang melakukan penanggulangan
api, kondisi angin,dan hal lain yang
bencana kabut asap, selalu melakukan
mempengaruhi
penanggulangan bencana kabut asap
tersebut baru atau lama.
saat
bencana
kabut
Indonesia
asap
pada
bencana
tahapan
di
Kabut Asap yang
dan
sering
asap
tergantung
kelembaban,
Secara
cuaca,
dari
temperatur
baik
umum
asap
penyebab
melakukan penanggulangan bencana
pencemaran udara ada 2 macam, yaitu:
kabut asap pada pasca bencana kabut
a. Karena
asap
kebakaran
hutan
di
Kota
Pekanbaru.
faktor
internal
(secara
alamiah), contoh :
1. Debu yang berterbangan akibat
tiupan angin;
2. Abu (debu) yang dikeluarkan
Kabut Asap Kebakaran Hutan
Kabut asap merupakan campuran
udara berupa partikel yang terjadi di
atmosfer. Partikel ini berbahaya bagi
manusia
dan
hewan
yang
dari
letusan
gunung
berapi
berikut gasgas vulkanik;
3. Proses
pembusukan
sampah
organik;
24 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
4. Kebakaran hutan.
Menurut Kartodiharjo, faktor yang
b. Karena faktor eksternal (karena
mempengaruhi
kabut
asap
dari
ulah manusia),
kegiataan kendaraan bermotor adalah
1. Hasil pembakaran bahan bakar
meningkatnya
fosil;
jumlah
kendaraan
bermotor, minimnya budaya perawatan
2. Debu/serbuk
dari
kegiatan
industry;
kendaran bermotor secara teratur, dan
rendahnya
3. Pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara.
Menurut
kualitas
Bahan
bkar
minyak.
3. Kebakaran Hutan dan Lahan
Kementrian
Menurut David Glover, pada
Lingkungan Hidup Republik Indonesia
dekade terkhir ini, kebakaran hutan
sumber kabut asap di Indonesia terdiri
dan lahan seringkali disebabkan oleh
dari kegiataan industri,transformasi,
faktor manusia yang membuka lahan
dan kebakaran hutan.
hutan dengan cara membakar dan
1. Kegiataan Industri
penebangan liar.
Pembakaran hutan
Pada kegiataan industri, kabut
dan lahan tersebut dapat menghasilkan
asap bersumber dari proses produksi
kabut asap dan zat berbahaya, seperti
seperti
PM10, CO, NOx, SO2.
pada
mesin
manufektur,pemurnian petroleum, dan
Kabut Asap dari Kebakaran
peleburan baja yang dilakukan oleh
Hutan
pabrik-pabrik.
pabrik
membawa dampak yang cukup besar
kimia
di bidang ekonomi, sosial, dan ekologi.
tersebut
Aktivitas
menghasilkan
zat
dan
berbahaya yaitu NOx dan SO2 yang
Penelitian
dilepaskan ke udara.
Wahyuni,
2. Kegiataan Transportasi
bahwa:
Kegiataan
transportasi
di
darat,air, dan udara menggunakan
lahan
David
2011:
di
Indonesia
Glover
27)
(Dwi
menunjukan
1. Bidang Ekonomi
Kabut asap dapat menganggu
bahan bakar sebagai tenaga penggerak
transportasi
yang
penerbangan sebesar 7% tahun 1997,
dapat
menghasilkan
asap.
seperti
pembatalan
25 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
mengganggu
penurunan
pariwisata
kunjungan
seperti
wisatawan
kualitatif,
keadaan
yaitu
subjek
menggambarkan
dan
objek,
baik
sebesar 13% tahun 1997
seseorang, lembaga, masyarakat, dan
2. Bidang Sosial
lain sebagainya serta didasarkan atas
Kabut asap berdampak pada
hasil
observasi
dan
wawancara
menurunya kegiataan produksi seperti
mendalam yang peneliti lakukan serta
tenaga sebesar 3% hasil pertanian
memberikan argumentasi terhadap apa
sebesar 2% perkebuan sebesar 2% dan
yang di temukan di lapangan dan
berdampak pada kesehatan seperti
dihubungkan
infeksi saluran pernapasan (ISPA),
operasional dan Undang-undang yang
alergi, asma, iritasi mata, dan paru-
memiliki keterkaitan dengan masalah
paru.
yang diteliti.
3. Bidang ekologi
dengan
Sesuai
dengan
konsep
Peraturan
Kabut asap dapat mengakibatkan
Gubernur Riau No. 27 Tahun 2014
kerusakan lingkungan, seperti jenis
Tentang Prosedur Tetap Pengendalian
tanaman sebesar 10%, hewan sebesar
Bencana
10% dan kerugian kayu sebesar 35%.
Hutan dan Lahan di Provinsi Riau
Menurut
(2014.4)
Takdir
Tahapan
Kebakaran
Pelaksanaan
Pengendalian Bencana Asap Akibat
menurunya kualitas lingkungan hidup
Kebakaran Hutan dan Lahan dimulai
baik karena terjadinya pencemaran
dari:
lingkungan adalah timbulnya ancaman
A.
dampak
negatif
menjelaskan
Akibat
dari
atau
dampak
Rahmadi
Asap
negatif
Pra Bencana
terhadap
1. Mitigasi
kesehatan, dampak tersebut sering kali
Mitigasi
berarti
mengambil
baru dapat dirasakan setelah beberapa
tindakan-tindakan untuk mengurangi
tahun atau puluhan tahun kemudian.
pengaruh-pengaruh dari suatu bahaya
Adapun jenis penelitian yang
sebelum bahaya itu terjadi. Pada
digunakan dalam penelitian ini adalah
permasalahan ini, mitigasi yang harus
deskriptif
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
dengan
pendekatan
26 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Pekanbaru antara lain yakni mengecek
Dinas
kondisi
sudah melakukan kegiatan:
peralatan
kesehatan,
agar
ketika terjadinya bencana kabut asap
1.
Kesehatan
Kota
Pekanbaru
Penyuluhan ke 20 puskesmas, 12
tidak lagi kekurangan peralatan seperti
Kecamatan, 58 Kelurahan di
persediaan
Kota Pekanbaru.
ambulan,masker,obat-
obatan,dan tenaga medis.
2.
2. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan
Meinventarisasi
kesehatan,
adalah
suatu
bentuk dasar dari sikap antisipasi
sumber
seperti
daya
mendata
jumlah tenaga kesehatan.
3.
Mengadakan koordinasi lintas
terhadap suatu kejadian yang akan
program dan lintas sektoral yang
berlangsung.
pada
meliputi singkronisasi kegiataan
permasalahan ini yakni bagaimana
penanggulangan bencana melalui
Pegawai Dinas Kesehatan melakukan
Badan Penanggulangan Bencana
pelatihan,sosialisasi
dan Pemadam Kebakaran.
Kesiapsiagaan
tentang
penanggulangan dampak kabut asap
kebakaran hutan.
B.
Dari hasil rekapitulasi jawaban
responden
tentang
Peran
Saat Bencana
1. Siaga Darurat Bencana
Dinas
Siaga
darurat
bencana
Kesehatan Kota Pekanbaru dalam
maksudnya yakni upaya antisipasi
menganggulangi dampak kabut asap
ketika bencana. Pada permasalahan ini,
pada pra bencana,dapat disimpulkan
siaga darurat bencana
bahwa
yakni Dinas Kesehatan kota pekanbaru
Dinas
Kesehatan
Kota
tanggap
Pekanbaru Tidak Maksimal dalam
harus
melakukan Penanggulangan Bencana
masyarakat
kabut asap kebakaran hutan di kota
persediaan obat-obatan yang cukup,
Pekanbaru pada Pra Bencana, hal ini
sarana dan prasarana yang baik.
sesuai dengan persentase rata-rata
2. Tanggap Darurat Bencana
dan
terhadap
maksudnya
kesehatan
mengecek
ulang
kumulatif yakni pada skala 49,69%.
Tanggap darurat bencana adalah
Akan tetapi sesuai hasil wawancara
upaya yang wajib dilakukan ketika
27 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
bencana
sudah
korban.
Pada
banyak
menelan
beberapa kegiatan yang dilakukan
yakni
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Pada
menyediakan posko kesehatan bagi
saat bencana kabut asap kebakaran
masyarakat, tenaga medis yang wajib
hutan terjadi di Kota Pekanbaru, yakni:
melayani
1.
kasus
ini
masyarakat
24
jam,
mengecek persediaan masker, dan
memperhatikan
kondisi
tempat
Cepat dan Satgas Kesehatan;
2.
pengungsian.
keadaan
Transisi darurat bencana adalah
mulai
permasalahan
melakukan
Replika
dapat
ini,
dapat
diatasi.
Pada
geografis,
kabut asap kebakaran hutan;
3.
Melakukan
konsulidasi
transisi
darurat
kesiapsiagaan
dilakukan
dengan
Pelayanan Kesehatan;
penyatuan
visi
agar
jumlah
penduduk yang terkena dampak
upaya yang dilakukan ketika bencana
bencana
Melaksanakan
Haksismen (RH) untuk mendata
3. Transisi Darurat Bencana
sudah
Membuat Team Khusus Gerakan
4.
Mendistribusikan
Institusi
masker
ke
kedepannya jumlah penduduk yang
Instansi
terkena dampak kabut asap kebakaran
sekolah, dan Organisasi lainnya;
hutan berkurang.
Peran
Pekanbaru
Dinas
dalam
5.
Kesehatan
Kota
menganggulangi
dampak kabut asap kebakaran hutan di
Seperti
dan
Puskesmas,
Membuat posko kesehatan di
beberapa titik.
C.
Pasca Bencana
1. Rehabilitasi
kota Pekanbaru pada saat bencana
Rehabilitas adalah pemulihaan
dalam kategori Maksimal, hal ini
keadaan semula. Maksudnya pada
sesuai dengan persentase rata-rata
permasalahan disini yakni, dengan
kualitatif
melakukan
yang
diperoleh
dari
perbaikan
kepada
rekapitulasi responden pegawai Dinas
lingkungan disekitar, seperti mengecek
Kesehatan
pada
kondisi air minum, kondisi masyarakat
indikator Bencana berada pada skala
yang sakit, dan tetap menyediakan
Kota
Pekanbaru
79,45%. , Hal ini didukung oleh
28 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
pelayanan kepada masyarakat yang
dan Sehat (PHBS) kepada semua
masih terkena dampak kabut asap.
masyarakat
2. Rekonstruksi
2.
Rekonstruksi sebenarnya tidak
Melakukan pemantauan penyakit
dan
factor
dilokasi
terkena
jauh beda dengan Rehabilitasi, tetapi
dampak bencana kabut asap
bedanya yakni pengembalian kepada
kebakaran hutan
kondisi yang semula, yang akan
3.
Melaksanakan Inveksi Senitasi
dilaksanakan. Pada permasalahn ini
dan Disinvektan dan disinveksi
yakni, mengembalikan suasana kerja
lingkungan.
seperti semula, melakukan Evaluasi,
dan mengecek kembali persediaan
obat-obatan,masker.
Peran
Dinas
Pekanbaru
Dinas
Kesehatan
dalam
kendala-kendala yang dihadapi
Kota
menganggulangi
Kesehatan
Kota
Pekanbaru
dalam menanggulangi dampak kabut
asap
kebakaran
hutan
di
dampak kabut asap kebakaran hutan di
Pekanbaru, yakni antara lain:
kota Pekanbaru
1.
bencana
pada saat
Pasca
kategori
kurang
dalam
kota
Sarana dan Prasarana yang ada
di posko
maksimal, hal ini sesuai dengan
Pada sarana dan prasarana disini,
persentase rata-rata kualitatif yang
penulis dapat menyimpulkan sesuai
diperoleh dari rekapitulasi responden
hasil
pegawai
obserbvasi bahwa tidak semua sarana
Dinas
Pekanbaru
pada
Kesehatan
Kota
indikator
Pasca
dan
wawancara,kuisioner
prasarana
yang
ada
dan
pada
Bencana berada pada skala 74,58%.
Puskesmas seperti ambulan dikerahkan
Hal ini Dapat dilihat dari yang
ke posko-posko kesehatan semua,
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
dimana terdapat 20 Puskesmas yang
Pekanbaru
tersebar di 12 kecamatan 58 kelurahan,
sesuai
dengan
hasil
wawancara,yakni
1.
Tetap
melakukan
hal ini dikarenakan Puskesmas juga
promosi
memerlukan ambulan, karena ada
kesehatan Perilaku Hidup Bersih
beberapa puskesmas yang memang
29 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
dikhusus
kan
untuk
tampat
dengan kondisi ini, dengan jumlah
pengungsian bagi Penderita Resiko
personel yang sedikit yakni jumlah
Tinggi seperti anak-anak, ibu hamil,
pegawai yang hanya berjumlah 98
Penderita Asma dan penyakit lainya
orang,
yang diakibatkan kabut asap.
Kesehatan
sangat
sulit
Kota
bagi
Dinas
Pekanbaru
untuk
membagi jadwal melayani masyarakat
2.
Tenaga medis yang ada di Posko
pada posko kesehatan, dimana posko
Penulis
yang tersebar di 12 kecamatan dan 58
sesuai
dapat
dengan
menyimpulkan
hasil
wawancara,
kelurahan yakni berjumlah 12 posko.
kuisioner dan observasi bahwa tenaga
Maka dengan jumlah pegawai yang
medis yang berada di posko kesehatan
sedikit dengan jumlah posko yang
kurang, hal ini dikarenakan dengan
banyak dan pegawai Kantor Dinas
jumlah
Kesehatan
penduduk
yang
mencapai
Kota
Pekanbaruharus
±1.052.570 Jiwa, dan dengan luas
membagi pegawainya untuk ditetapkan
wilayah 632.26 Km2 dimana terdiri
di posko maupun di Dinas Kesehatan
dari 12 kecamatan dan 58 Kelurahan,
Kota
dengan jumlah tenaga medis 86 orang
melakukan
sangat
diperlukan
tidak
mencukupi,
hal
ini
Pekanbaru
untuk
tetap
pelayanan,
lah
maka
koordinasi
dan
diperlukan koordinasi antara Badan
kerjasama antara Dinas Kesehatan
penanggulangan
dan
Kota Pekanbaru dengan Pemadam
pemadam kebakaran serta masyarakat
Kebakaran, Badan Penanggulangan
yang rela menjadi relawan.
Bencana, dan Instansi terkait lainnya.
3.
4.
bencana
Kekurangan Personel
Penulis
sesuai
dapat
menyimpulkan
dengan
wawancara,kuisioner dan
hasil
observasi
Masker N95
Penulis
dari
hasil
banyak
jam
Kesehatan
masyarakat,
karena
menyimpulkan
wawancara
dengan
masyarakat yakni bahwa masker yang
bahwa pada posko kesehatan harus 24
melayani
dapat
dibagikan
oleh
Kota
Pekanbaru
Dinas
30 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
dan
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Instansi lainnya adalah masker yang
1.
Peran
Dinas
Kesehatan
Kota
hanya bisa dipakai 1 kali saja, padahal
Pekanbaru dalam menanggulangi
jika dilihat dari kadar ISPU yang
dampak kabut asap kebakaran
tinggi,
yang
hutan di Kota Pekanbaru, terdapat
dipakai adalah masker N95 yang
beberapa Indikator yang dijadikan
mampu
partikel-partikel
pengukur dalam peranan Dinas
halus yang ada pada kabut asap
Kesehatan Kota Pekanbaru dalam
kebakaran hutan.
menanggulangi
seharusnya
menyaring
masker
dampak
kabut
asap kebakaran hutan di Kota
Pekanbaru.
Kesimpulan
Peran Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru
dalam
menanggulangi
Indikator
yang
pertama adalah Pra Bencana yang
berada pada skala 49,69% dalam
dampak kabut asap kebakaran hutan di
kategori
kota Pekanbaru ada 3 (Tiga) indikator
berdasarkan hasil analisa penulis
yang menjadi alat ukur untuk melihat
dari temuan dilapangan, masih
Peranan tersebut yakni Pra Bencana,
adanya
Bencana dan Pasca Bencana. Maka
terlaksana
berdasarkan hasil rekapitulas isecara
kepada
keseluruhan, jawaban responden dari
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tiga
(PHBS)
indikator
“Tidak
Program
Maksimal”,
yang
seperti
masyarakat,
sosialisasi
Penerapan
tersebut
sudah
kategori
Kurang
Pelatihan kepada pegawai yang
Maksimal, hal ini sesuai dengan hasil
belum dilakukan. Kemudian yang
rekapitulasi jawaban responden secara
kedua adalah Saat Bencana yang
keseluruhan sebesar 68,31% yang
berada pada skala 79,45% dalam
berada
kategori
dikatakan
dalam
pada
interval
51%-75%.
di
belum
masyarakat,
“Sudah
dan
Maksimal”,
Adapun hasil dari penelitian ini yang
berdasarkan analisa dan temuan
dapat peneliti sajikan antara lain
dilapangan,
bahwa
sebagai berikut:
bencana
sudah
pada
saat
dilakukan
kegiataan seperti membuat team
31 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
khusus, melakukan Konsulidasi
kurangnya Tenaga medis yang ada
dan kesiapsiagaan, membagikan
pada posko kesehatan, kurangnya
masker secara gratis, membuat
personel
posko
yang ada pada Dinas Kesehatan
kesehatan.
Selanjutnya
dikarenakan
yang ketiga yakni Pasca Bencana
Kota
yang berada pada skala 74,58%
dikerahkan
dalam
masih
katagori
“Kurang
Pekanbaru
tetap
pegawai
tidak
semuanya
dapat
karena
harus
melakukan
kurangnya
Maksimal”, berdasarkan analisa
pelayanan,
dan
dan temuan dilapangan, bahwa
pembagian
masker
pada
layak dipakai pada kondisi tingkat
pasca
dilakukan
bencana
beberapa
sudah
kegiatan
N95
yang
ISPU yang tinggi.
seperti Evaluasi, mendata kembali
jumlah masyarakat yang terkena
dampak
kabut
asap,
dan
memperhatikan kondisi sarana dan
prasarana, akan tetapi masih ada
juga
program
terlaksana
yang
yakni
dilakukannya
belum
belum
pembersihan
lingkungan dan menyediakan air
bersih kepada masyarakat.
2.
Kendala-kendala Dinas Kesehatan
Kota
Pekanbaru
menanggulangi
dalam
dampak
kabut
asap kebakaran hutan di Kota
Pekanbaru yang peneliti temui
adalah
kurangnya
sarana
dan
Daftar Pustaka
Afrida, Nova. 2012. Analisis Hukum
Atas Kerjasama Negara-negara
Asean
dalam Menghadapi
Kabut Asap Akibat Kebakaran
Hutan
Indonesia.
Fakultas
Hukum. Universitas Sumatera
Utara.
Dinas
Kesehatan
Kota
Pekanbaru.2014.Buku
Saku
Bidang
Kesehatan
Kota
Pekanbaru.Pekanbaru:
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Kota
Pekanbaru.2015.Profil
Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru.
Pekanbaru: Dinas Kesehatan.
Faisal, Sanafiah. 2005. Format-format
Penelitian Sosial. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
prasarana ketika bencana kabut
asap
kebakaran
hutan
terjadi,
32 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Faried, Ali, dkk. 2012. Studi Analisa
Kebijakan. Bandung: Refka
Adit.
Gani, Ascobat. 2011. Kesehatan
Masyarakat Investasi Manusia
Menuju
Rakyat
Sejahtera.
Jakarta: Republika.
Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya
Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Narwoko, Dwi dan Bgong Suyanto.
2010. Sosiologi Teks Pengantar
dan Terapan. Jakarta: Kencana.
Rahmadi, Takdir. 2014. Hukum
Lingkungan
di
Indonesia.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Saputra, Andreas. 2004. Analisis
Peran
Pemerintah
dalam
Penanggulangan
Kerusakan
Hutan dan Lahan di Provinsi
Riau (Studi Kasus Kabupaten
Rokan Hilir).Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial.Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
Setiadi, Elly M,dkk.2006.Ilmu Sosial
dan
Budaya
Dasar.Jakarta:Kencana.
Slamet,
Juli
Soemirat.
2007.
Kesehatan
Lingkungan.
Yogyakarta:
Gadjah
Mada
Universiti.
. 2011. Kesehatan
Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah
Mada Universiti.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Administrasi.
Bandung:
Alfabeta.
. 2004. Metode
Penelitian
Administrasi.
Bandung: Alfabeta.
Sungadji, Etta mamang dan Sopiah.
2010. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Andi.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady
Akbar.
2008.
Pengantar
Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuni, Dwi. 2011. Permasalahan
Kabut Asap dalam Hubungan
Indonesia dan Malaysia Pada
Priode 1997-2006.Fakultas Ilmu
Sosial
dan
Ilmu
Politik.Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Jurnal
Candradewi, Renny. 2014. Kebakaran
Hutan dan Kabut Asap di Riau
dalam Perspektif Hubungan
Internasional.
Vol.I/No.03/20March,2014.
https://frenndw.files.wordpress.c
om. Diakses pada 07 November
2015.
Faisal, Fikri, dkk. 2012. Dampak Asap
Kebakaran
Hutan
Pada
Pernapasan.
CDK189/Vol.39,No.I,th.2012.
http//www.kalbemed.com.
Diakses pada 07 November
2015.
33 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi..........
Yuningsih, Rahmi. 2015. Kebijakan
dalam Pengendallian Dampak
Karhutla.
Vol.VII,No.18//II//P3DI/Septem
ber/2015. http://berkas.dpr.go.id.
Diakses pada 07 November
2015.
Peraturan
dan
Perundangundangan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2001
tentang
Pengendalian
Kerusakan dan atau Pencemaran
Lingkungan
Hidup
yang
berkaitan dengan kebakaran
Hutan dan Lahan.
Undang-undang Nomor 36 Tahun
2014
Tentang
Tenaga
Kesehatan.
Undang-undang Nomor 21 Tahun
2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003
Tentang Standar Pelayanan
minimal Bidang Kesehatan di
Kab/Kota.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
289/Menkes/Sk/Iii/2001 Tentang
Prosedur Pengendalian dampak
Pencemaran
Udara
Akibat
Kebakaran
Hutan
terhadap
Kesehatan.
Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun
2014 Tentang Prosedur Tetap
Pengendalian Bencana Asap
Akibat Kebakaran Hutan dan
Lahan di Provinsi Riau.
34 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Download