PERAN DINAS KOTA PEKANBARU DALAM MENANGGULANGI DAMPAK KABUT ASAP KEBAKARAN HUTAN DI KOTA PEKANBARU 1 VITA YULIARTI , 2IRDAYANTI Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Provinsi Riau, tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui peran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru dan kendala-kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru. Alat ukur yang digunakan sebagai indikator yakni Peraturan Gubernur Riau Nomor 27 tahun 2014 tentang prosedur tetap pengendalian bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau yakni Pra bencana,bencana dan pasca bencana. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 55 orang responden yang terdiri 5 orang sebagai Key Informan dan 50 orang sebagai sampel, Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru Kurang Maksimal dengan nilai 68,31%. Kata-kata Kunci 1 2 : Peran, Dinas Kesehatan, Kabut Asap, dan Pekanbaru Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau Dosen Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Latar Belakang Provinsi Riau memiliki hutan 4. Punahnya keanekaragaman hayati dengan luas 6.2 juta Ha sedangkan baik flora maupun fauna disekitar luas Provinsi Riau 8.2 juta Ha, Terjadi lokasi kebakaran; semacam pertukaran lindung menjadi status hutan hutan produksi, 5. Kerugian negara secara financial atas punahnya fungsi sumber daya; berdasarkan data Walhi tahun 2007 6. Terganggunya aktivitas pendidikan; hutan tersisa tidak sampai 600.000 Ha 7. Terganggunya produksi pertanian Hutan alam, banyak perusahaan dan akibat lemahnya intensitas matahari masyarakat untuk aktivitas fotosintetis.= yang dengan sengaja membuka lahan dengan membakar Ini seharusnya menjadi perhatian hutan, sehingga berdampak kepada yang serius bagi pemerintah daerah terjadinya kebakaran hutan, Sebagian maupun pemerintah pusat, karena besar terbakar bencana kabut asap di Provinsi Riau yang yang sudah beberapa tahun belakangan merupakan sumber terbesar polusi ini melanda Provinsi Riau belum juga asap dapat di atasi dengan baik oleh kawasan yang merupakan kawasan gambut dalam kebakaran-kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau Adapun dampak dan kondisi hingga saat ini. Upaya terbaik tentu ekosistem lingkungan akibat terjadinya mencegah kebakaran hutan dan lahan adalah: mengurangi Dampak Kesehatan akibat 1. Terganggunya kabut asap ini perlu jadi prioritas aktivitas perekonomian dan pembangunan; 2. Permasalahan serta utama untuk melindungi masyarakat luas dari kabut asap. Polusi asap kegiatan Indonesia 2015 adalah asap yang penerbangan dan lintas pelayaran muncul akibat dari pembakaran hutan dan bahkan transportasi darat; dan lahan yang tak terkendali. Berikut mengganggu asap hutan, yang sampai kabut kebakaran 3. Penyebaran penyakit ISPA bagi masyarakat; tabel yang kesehatan menjelaskan kandungan dampak kabut asap. 16 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Tabel 1.1 Dampak Kesehatan Kandungan Kabut Asap Parameter Baku Mutu Dampak Kesehatan (μg/Nm3) PM10 150 Dapat masuk ke saluran pernapasan bawah dan menempel di paru-paru SO2 365 Mengganggu paru-paru dan saluran pernapasan mengganggu distribusi oksigen dalam jaringan tubuh, CO 10.000 nyeri dada, aritmia jantung, sakit kepala, disorientasi dan keletihan mengganggu O3 235 fungsi paru-paru, menyebabkan pembengkakan paru dan keletihan mengganggu fungsi paru-paru terutama pada penderita asma dan anakanak, NO2 150 menyebabkan bronkitis pada orang sehat dan menyebabkan pneumonia. Sumber Data: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 289/Menkes/SK/III/2003 tentang Prosedur Pengendalian Dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran hutan terhadap Kesehatan. Kemudian Data korban yang terkena dampak kabut asap kebakaran hutan di kota Pekanbaru, yakni: Tabel. 1.2 Data Korban Akibat Kabut Asap Tanggal 29 Juni-27 September 2015 Kab/Kota ISPA Pneu Asma Mata Kulir Total Dumai 3.467 46 105 72 358 4.048 Indragiri 1.245 23 42 127 142 1.579 Hilir 17 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Kampar 2.137 9 75 52 121 2.394 Rokan Hilir 3.515 5 249 412 304 4.485 Siak 4.539 193 210 238 627 5.807 471 21 42 7 24 565 Bengkalis 2.918 98 185 209 199 3.609 Pelalawan 1.950 64 83 148 180 2.425 Rokan Hilir 1.676 131 82 299 360 2.548 Kuansing 4.571 3 345 336 243 5.498 Indragiri 2.246 1 106 139 156 2.648 Pekanbaru 8.661 62 177 168 197 9.265 Total saat 37.396 656 1.701 2.207 2.911 44.871 Meranti Hulu Sumber data: Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2015 Selanjutnya, masyarakat yang Data jumlah terkena dampak kabut asap kebakaran terkena dampak hutan di 20 puskesmas yang ada di 12 akibat Kabut Asap kebakarn hutan di kecamatan yang ada di Kota Kota Pekanbaru yang di peroleh dari Pekanbaru dari Tanggal 29 Juni-06 Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang November 2015, yakni: sesuai dengan jumlah masyarakat yang Tabel. 1.3 Data Korban Akibat Kabut Asap Tanggal 29 Juni-06 November 2015 NO Puskesmas Jenis Penyakit16 Asma Ispa Total Pnem Iritasi Iritasi onia Mata Kulit Diare kasus 1. UPTD Melur 17 637 10 24 13 26 727 2. Langsat 3 709 2 1 1 5 721 3. Senapelan 19 533 24 11 6 16 609 4. UPTDSail 5 290 1 5 6 5 312 5. Pekanbaru 51 1230 12 23 23 46 1385 Kota 18 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... 6. Limapuluh 20 561 5 1 4 19 610 7. UPTD RI 10 636 4 11 13 18 692 T.Raya 8. Rejosari 60 1111 6 19 10 27 1233 9. UPTD 9 154 5 6 10 6 190 79 2122 17 11 13 19 2261 Harapan Raya 10. UPRD RI Simp Tiga 11. Garuda 2 385 5 19 1 3 415 12. UPTD RI 12 493 5 8 10 21 549 Sidomulyo 13. Sidomulyo 32 1561 8 47 115 36 1799 14. Simpang Baru 12 625 4 18 33 17 709 15. UPTD Payung 4 412 2 5 3 4 430 5 358 6 16 23 2 410 2 363 5 16 31 11 428 5 1073 4 2 9 67 1160 Bukit 50 939 24 53 167 80 1313 RI Muara 27 438 5 4 18 30 522 424 1463 154 300 509 458 16475 Sekaki 16. UPTD Rumbai Pssr 17. RI Karya Wanita 18. Umban Sari 19. UPTD Rumbai 20. Fajar Jumlah 0 Sumber data: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun 2015 Sebagaimana diketahui, kondisi terjadi di Kota Pekanbaru. Dibutuhkan asap akibat Karlahut saat ini memang Peran tengah memprihatinkan, terutama yang terutama khusus Dinas dari pemerintah, Kesehatan Kota 19 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Pekanbaru sebagai institusi yang kabut asap kebakaran hutan, hal ini melayani masyarakat dalam bidang dikarenakan banyak masyarakat yang kesehatan. beraktivitas diluar rumah dan enggan Inilah yang menjadi alasan bagi peneliti, Karena, dari seluruh menggunakan masker pada saat keluar rumah. Banyak masyarakat yang Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi belum mengetahui dan masih tidak Riau peduli tentang bahaya kabut asap yang di identifikasi Masyarakatnya mengalami Gangguan kebakaran hutan. Kesehatan Akibat Kabut Asap sampai Pada penelitian ini rumusan tanggal 06 November 2015 yang masalah dari Latar belakang masalah paling Tinggi yakni Mencapai 16.475 serta mengacu pada fenomena diatas, Orang adalah Kota Pekanbaru, dilihat maka dari letak geografis Kota Pekanbaru penelitian ini adalah : sendiri, memungkinkan 1. Bagaimana Peran Dinas Kesehatan terjadinya pembakaran hutan yang Pemerintah Kota Pekanbaru dalam dapat menyebabkan terjadinya Kabut menanggulangi dampak kabut asap Asap Kebakaran hutan di bandingkan kebakaran di Kota Pekanbaru ? tidak dengan Kab/Kota lain yang ada di Provinsi Riau berjumlah ±1.052.570 jiwa dengan penduduk 1.665 Km2. Mobilitas adalah berasal dari kata masalah dalam 2. Kendala - Kendala Dinas Kesehatan Kota Penduduk Kota Pekanbaru yang kepadatan perumusan Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru? Kemudian, Berdasarkan mobilis yang berarti mudah melakukan Rumusan Masalah diatas, maka tujuan pergerakan atau mudah untuk di yang ingin dicapai dalam penelitian ini pindahkan, adalah : Dengan kondisi kota pekanbaru yang memiliki masyarakat 1. Untuk Mengetahui Peran Dinas yang tergolong banyak, sangat sulit Kesehatan untuk Pekanbaru dalam Menanggulangi melakukan penanggulangan Pemerintah Kota 20 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Dampak kabut asapkebakaran di bisa kota pekanbaru. mengusahakannya, pada prinsipnya 2. Untuk mengetahui Kendala-kendala sehat pencegahan kalau dan ia sendiri pemberantasan Dinas kesehatan kota pekanbaru penyakit perlu dilaksanakan dengan dalam partisipasi masyarakat secara penuh. menanggulangi dampak Kabut asap kebakaran. Menurut Memperjuangkan kesehatan dan Soerjono Soekanto kesejahteraan masyarakat mau tidak (2010:212) Peranan (role) merupakan mau aspek dinamis kedudukan (status). kehidupan dan dinamika politik bangsa Apabila seseorang melaksanakan hak ini. Karena kesehatan dan sangat kewajibanya sesuai dengan harus bersinggungan tergantung dengan masyarakat pada kebijakan kedudukannya dia menjalankan suatu politik yang berpihak kepada rakyat, peranan. Hal ini berarti bahwa peranan dan kebijkan politik yang berpihak menentukan apa yang diperbuatnya kepada rakyat tentu akan sangat peduli bagi masyarakat serta kesempatan- terhadap kualitas pembangunan SDM kesempatan apa yang diberikan oleh yang sehat dan sejahtera, dengan SDM masyarakat kepadanya. yang sehat dan sejahtera mampu Kesehatan Gani (2011: produktivitas menurut 08) adalah manusia. Ascobat membuat negarara lebih baik, karena kunci SDM merupakan faktor utama suatu Masyarakat negara (Gani Ascobat, 2011: 58). yang sehat adalah titik kritis menuju pengurangan kemiskinan,pertumbuhan Hasil Penelitian Dan Pembahasan ekonomi, dan perkembangan ekonomi Dalam bab ini penulis akan jangka panjang, masyarakat sehat, menyajikan data-data yang diperoleh bangsa ini akan sehat. dari hasil penelitian yang didapat di Peran serta masyarakat sangat lapangan. Penulis menyebarkan penting didalam kesehatan masyarakat kuisioner sebanyak dan lingkungan. Seperti uraian definisi sesuai dengan jumlah sampel yang kesehatan masyarakat orang hanya menjadi responden dalam penelitian 50 eksamplar 21 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... ini.Dari hasil dikumpulkan diperlukan penelitian sejumlah meliputi telah data data yang identitas responden. 1. 2. 3. 4. 18-25 26-32 33-40 >40 Jumlah (orang) 2 19 22 7 50 4% 38% 44% 14% 100% Sumber Data: Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2016 Identitas responden Data tentang identitas responden menyangkut tentang jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur dan masa kerja yang di sebarkan kepada 50 Distribusi responden berdasarkan Pendidikan Terakhir No Umur (tahun) orang responden. Maka diperoleh data sebagai berikut: Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempu an Jumlah Jumlah Responden (orang) 19 Perse ntase (%) 38% 31 62% 50 100 % Sumber Data: Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2016 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SD SMP/M TS SMA D3 S1 S2 Lainnya Jumlah No Umur (tahun) Jumlah Responden Persent ase (%) Persen tase (%) 6% 24% 62% 8% - 50 100% Sumber Data: Data Olahan Hasil Penelitian Lapangan 2016 Analisa Data Dan Pembahasan 1. Observasi dan Wawancara Dalam Distribusi responden berdasarkan umur. Jumlah Responden (orang) 0 0 3 12 31 4 0 penelitian ini penulis menggunakan metode Observasi dan wawancara.Observasi dan wawancara penulis lakukan pada akhir bulan januari sampai dengan bulan februari 22 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... bersamaan dengan menyebarkan dapat dilihat dari jumlah posko-posko kuisioner kepada responden. Dalam yang tersebar di berapa titik di kota melakukan Observasi dan wawancara Pekanbaru, dan penyebaran masker ke penulis turun ke lapangan yaitu Kantor instansi terkait lainnya, selanjutnya Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dari Dinas Kesehatan hasil observasi penulis mendapatkan sering melakukan pegawai kantor sering ada acara diluar dampak kabut asap kebakaran hutan kantor, kepala bidang juga sering tidak pada saat pasca bencana hal ini terlihat terlihat,hal ini dikarenakan mereka bahwa sering turun ke lapangan seperti pergi Pekanbaru ke puskesmas, hal ini membuktikan bersama dengan Instansi Kesehatan bahwa lainnya, seperti Puskesmas. Dinas Pekanbaru Kesehatan melakukan Kota tanggungg 2. Dinas Kota Pekanbaru penanggulangan Kesehatan melakukan Kota Evaluasi Kuisioner jawabnya, akan tetapi didalam masalah Disamping observasi dan wawancara, Peran Kota penulis juga menggunakan metode menanggulangi kuisioner untuk mendapatkan data dari dampak kabut asap kebakaran hutan, responden. Dalam hal ini penulis menurut penulis Dinas Kesehatan Kota menyebarkan Pekanbaru kadang-kadang melakukan yang penanggulangi dampak kabut asap kertas yang diberikan kepada seluruh kebakaran Pra responden dalam penelitian ini yaitu terlihat Pegawai Kantor Dinas Kesehatan Kota Dinas Pekanbaru Bencana Ambulan Kesehatan dalam hutan , pada karena khusus saat dapat menanggulangi Kota Pekanbaru, selanjutnya Dinas Kesehatan Pekanbaru selalu Kota dirangkum dalam lembaran Pekanbaru. bencana hanya terparkir di Dinas Kesehatan pertanyaan-pertanyaan Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data yang dirangkum dari jawaban yang diberikan melakukan responden, kebanyakan dari jawaban penanggulangan danpak kabut asap responden mengatakan bahwa Dinas pada saat bencana kabut asap, hal ini Kesehatan Kota Pekanbaru Sering 23 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... melakukan penanggulangan dampak menghirupnya. kabut asap kebakaran hutan di Kota terjadi Pekanbaru, akan tetapi jika dilihat dari David Glover (Dwi Wahyuni, 2011: prosedur tetap pengendalian bencana 15) sebagai pencemaran udara yang asap akibat kebakaran hutan dan lahan berasal dari kebakaran hutan dalam di Provinsi Riau berdasarkan Peraturan skala Gubernur Riau Nomor 27 Tahun 2014, perpaduan di dioksida, air, zat, yang terdifusi di jelaskan pengendalian bahwa besar, Asap atau didefinisikan merupakan campuran karbon udara, zat partikulat, hidrokarbon, zat kebakaran hutan dapat terbagi menjadi kimia organic, nitrogen oksida dan Tiga bagian, yakni Pra Bencana, mineral. Ribuan komponen lainnya Bencana dan Pasca Bencana. Jika dapat ditemukan tersendiri dalam asap. dilihat dari setiap jawaban responden Komposisi berdasarkan Indikator, bahwa Dinas banyak faktor, yakni jenis bahan Kesehatan Kota Pekanbaru Kadang- pembakar, kadang melakukan penanggulangan api, kondisi angin,dan hal lain yang bencana kabut asap, selalu melakukan mempengaruhi penanggulangan bencana kabut asap tersebut baru atau lama. saat bencana kabut Indonesia asap pada bencana tahapan di Kabut Asap yang dan sering asap tergantung kelembaban, Secara cuaca, dari temperatur baik umum asap penyebab melakukan penanggulangan bencana pencemaran udara ada 2 macam, yaitu: kabut asap pada pasca bencana kabut a. Karena asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru. faktor internal (secara alamiah), contoh : 1. Debu yang berterbangan akibat tiupan angin; 2. Abu (debu) yang dikeluarkan Kabut Asap Kebakaran Hutan Kabut asap merupakan campuran udara berupa partikel yang terjadi di atmosfer. Partikel ini berbahaya bagi manusia dan hewan yang dari letusan gunung berapi berikut gasgas vulkanik; 3. Proses pembusukan sampah organik; 24 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... 4. Kebakaran hutan. Menurut Kartodiharjo, faktor yang b. Karena faktor eksternal (karena mempengaruhi kabut asap dari ulah manusia), kegiataan kendaraan bermotor adalah 1. Hasil pembakaran bahan bakar meningkatnya fosil; jumlah kendaraan bermotor, minimnya budaya perawatan 2. Debu/serbuk dari kegiatan industry; kendaran bermotor secara teratur, dan rendahnya 3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Menurut kualitas Bahan bkar minyak. 3. Kebakaran Hutan dan Lahan Kementrian Menurut David Glover, pada Lingkungan Hidup Republik Indonesia dekade terkhir ini, kebakaran hutan sumber kabut asap di Indonesia terdiri dan lahan seringkali disebabkan oleh dari kegiataan industri,transformasi, faktor manusia yang membuka lahan dan kebakaran hutan. hutan dengan cara membakar dan 1. Kegiataan Industri penebangan liar. Pembakaran hutan Pada kegiataan industri, kabut dan lahan tersebut dapat menghasilkan asap bersumber dari proses produksi kabut asap dan zat berbahaya, seperti seperti PM10, CO, NOx, SO2. pada mesin manufektur,pemurnian petroleum, dan Kabut Asap dari Kebakaran peleburan baja yang dilakukan oleh Hutan pabrik-pabrik. pabrik membawa dampak yang cukup besar kimia di bidang ekonomi, sosial, dan ekologi. tersebut Aktivitas menghasilkan zat dan berbahaya yaitu NOx dan SO2 yang Penelitian dilepaskan ke udara. Wahyuni, 2. Kegiataan Transportasi bahwa: Kegiataan transportasi di darat,air, dan udara menggunakan lahan David 2011: di Indonesia Glover 27) (Dwi menunjukan 1. Bidang Ekonomi Kabut asap dapat menganggu bahan bakar sebagai tenaga penggerak transportasi yang penerbangan sebesar 7% tahun 1997, dapat menghasilkan asap. seperti pembatalan 25 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... mengganggu penurunan pariwisata kunjungan seperti wisatawan kualitatif, keadaan yaitu subjek menggambarkan dan objek, baik sebesar 13% tahun 1997 seseorang, lembaga, masyarakat, dan 2. Bidang Sosial lain sebagainya serta didasarkan atas Kabut asap berdampak pada hasil observasi dan wawancara menurunya kegiataan produksi seperti mendalam yang peneliti lakukan serta tenaga sebesar 3% hasil pertanian memberikan argumentasi terhadap apa sebesar 2% perkebuan sebesar 2% dan yang di temukan di lapangan dan berdampak pada kesehatan seperti dihubungkan infeksi saluran pernapasan (ISPA), operasional dan Undang-undang yang alergi, asma, iritasi mata, dan paru- memiliki keterkaitan dengan masalah paru. yang diteliti. 3. Bidang ekologi dengan Sesuai dengan konsep Peraturan Kabut asap dapat mengakibatkan Gubernur Riau No. 27 Tahun 2014 kerusakan lingkungan, seperti jenis Tentang Prosedur Tetap Pengendalian tanaman sebesar 10%, hewan sebesar Bencana 10% dan kerugian kayu sebesar 35%. Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Menurut (2014.4) Takdir Tahapan Kebakaran Pelaksanaan Pengendalian Bencana Asap Akibat menurunya kualitas lingkungan hidup Kebakaran Hutan dan Lahan dimulai baik karena terjadinya pencemaran dari: lingkungan adalah timbulnya ancaman A. dampak negatif menjelaskan Akibat dari atau dampak Rahmadi Asap negatif Pra Bencana terhadap 1. Mitigasi kesehatan, dampak tersebut sering kali Mitigasi berarti mengambil baru dapat dirasakan setelah beberapa tindakan-tindakan untuk mengurangi tahun atau puluhan tahun kemudian. pengaruh-pengaruh dari suatu bahaya Adapun jenis penelitian yang sebelum bahaya itu terjadi. Pada digunakan dalam penelitian ini adalah permasalahan ini, mitigasi yang harus deskriptif dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota dengan pendekatan 26 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Pekanbaru antara lain yakni mengecek Dinas kondisi sudah melakukan kegiatan: peralatan kesehatan, agar ketika terjadinya bencana kabut asap 1. Kesehatan Kota Pekanbaru Penyuluhan ke 20 puskesmas, 12 tidak lagi kekurangan peralatan seperti Kecamatan, 58 Kelurahan di persediaan Kota Pekanbaru. ambulan,masker,obat- obatan,dan tenaga medis. 2. 2. Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan Meinventarisasi kesehatan, adalah suatu bentuk dasar dari sikap antisipasi sumber seperti daya mendata jumlah tenaga kesehatan. 3. Mengadakan koordinasi lintas terhadap suatu kejadian yang akan program dan lintas sektoral yang berlangsung. pada meliputi singkronisasi kegiataan permasalahan ini yakni bagaimana penanggulangan bencana melalui Pegawai Dinas Kesehatan melakukan Badan Penanggulangan Bencana pelatihan,sosialisasi dan Pemadam Kebakaran. Kesiapsiagaan tentang penanggulangan dampak kabut asap kebakaran hutan. B. Dari hasil rekapitulasi jawaban responden tentang Peran Saat Bencana 1. Siaga Darurat Bencana Dinas Siaga darurat bencana Kesehatan Kota Pekanbaru dalam maksudnya yakni upaya antisipasi menganggulangi dampak kabut asap ketika bencana. Pada permasalahan ini, pada pra bencana,dapat disimpulkan siaga darurat bencana bahwa yakni Dinas Kesehatan kota pekanbaru Dinas Kesehatan Kota tanggap Pekanbaru Tidak Maksimal dalam harus melakukan Penanggulangan Bencana masyarakat kabut asap kebakaran hutan di kota persediaan obat-obatan yang cukup, Pekanbaru pada Pra Bencana, hal ini sarana dan prasarana yang baik. sesuai dengan persentase rata-rata 2. Tanggap Darurat Bencana dan terhadap maksudnya kesehatan mengecek ulang kumulatif yakni pada skala 49,69%. Tanggap darurat bencana adalah Akan tetapi sesuai hasil wawancara upaya yang wajib dilakukan ketika 27 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... bencana sudah korban. Pada banyak menelan beberapa kegiatan yang dilakukan yakni Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Pada menyediakan posko kesehatan bagi saat bencana kabut asap kebakaran masyarakat, tenaga medis yang wajib hutan terjadi di Kota Pekanbaru, yakni: melayani 1. kasus ini masyarakat 24 jam, mengecek persediaan masker, dan memperhatikan kondisi tempat Cepat dan Satgas Kesehatan; 2. pengungsian. keadaan Transisi darurat bencana adalah mulai permasalahan melakukan Replika dapat ini, dapat diatasi. Pada geografis, kabut asap kebakaran hutan; 3. Melakukan konsulidasi transisi darurat kesiapsiagaan dilakukan dengan Pelayanan Kesehatan; penyatuan visi agar jumlah penduduk yang terkena dampak upaya yang dilakukan ketika bencana bencana Melaksanakan Haksismen (RH) untuk mendata 3. Transisi Darurat Bencana sudah Membuat Team Khusus Gerakan 4. Mendistribusikan Institusi masker ke kedepannya jumlah penduduk yang Instansi terkena dampak kabut asap kebakaran sekolah, dan Organisasi lainnya; hutan berkurang. Peran Pekanbaru Dinas dalam 5. Kesehatan Kota menganggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di Seperti dan Puskesmas, Membuat posko kesehatan di beberapa titik. C. Pasca Bencana 1. Rehabilitasi kota Pekanbaru pada saat bencana Rehabilitas adalah pemulihaan dalam kategori Maksimal, hal ini keadaan semula. Maksudnya pada sesuai dengan persentase rata-rata permasalahan disini yakni, dengan kualitatif melakukan yang diperoleh dari perbaikan kepada rekapitulasi responden pegawai Dinas lingkungan disekitar, seperti mengecek Kesehatan pada kondisi air minum, kondisi masyarakat indikator Bencana berada pada skala yang sakit, dan tetap menyediakan Kota Pekanbaru 79,45%. , Hal ini didukung oleh 28 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... pelayanan kepada masyarakat yang dan Sehat (PHBS) kepada semua masih terkena dampak kabut asap. masyarakat 2. Rekonstruksi 2. Rekonstruksi sebenarnya tidak Melakukan pemantauan penyakit dan factor dilokasi terkena jauh beda dengan Rehabilitasi, tetapi dampak bencana kabut asap bedanya yakni pengembalian kepada kebakaran hutan kondisi yang semula, yang akan 3. Melaksanakan Inveksi Senitasi dilaksanakan. Pada permasalahn ini dan Disinvektan dan disinveksi yakni, mengembalikan suasana kerja lingkungan. seperti semula, melakukan Evaluasi, dan mengecek kembali persediaan obat-obatan,masker. Peran Dinas Pekanbaru Dinas Kesehatan dalam kendala-kendala yang dihadapi Kota menganggulangi Kesehatan Kota Pekanbaru dalam menanggulangi dampak kabut asap kebakaran hutan di dampak kabut asap kebakaran hutan di Pekanbaru, yakni antara lain: kota Pekanbaru 1. bencana pada saat Pasca kategori kurang dalam kota Sarana dan Prasarana yang ada di posko maksimal, hal ini sesuai dengan Pada sarana dan prasarana disini, persentase rata-rata kualitatif yang penulis dapat menyimpulkan sesuai diperoleh dari rekapitulasi responden hasil pegawai obserbvasi bahwa tidak semua sarana Dinas Pekanbaru pada Kesehatan Kota indikator Pasca dan wawancara,kuisioner prasarana yang ada dan pada Bencana berada pada skala 74,58%. Puskesmas seperti ambulan dikerahkan Hal ini Dapat dilihat dari yang ke posko-posko kesehatan semua, dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota dimana terdapat 20 Puskesmas yang Pekanbaru tersebar di 12 kecamatan 58 kelurahan, sesuai dengan hasil wawancara,yakni 1. Tetap melakukan hal ini dikarenakan Puskesmas juga promosi memerlukan ambulan, karena ada kesehatan Perilaku Hidup Bersih beberapa puskesmas yang memang 29 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... dikhusus kan untuk tampat dengan kondisi ini, dengan jumlah pengungsian bagi Penderita Resiko personel yang sedikit yakni jumlah Tinggi seperti anak-anak, ibu hamil, pegawai yang hanya berjumlah 98 Penderita Asma dan penyakit lainya orang, yang diakibatkan kabut asap. Kesehatan sangat sulit Kota bagi Dinas Pekanbaru untuk membagi jadwal melayani masyarakat 2. Tenaga medis yang ada di Posko pada posko kesehatan, dimana posko Penulis yang tersebar di 12 kecamatan dan 58 sesuai dapat dengan menyimpulkan hasil wawancara, kelurahan yakni berjumlah 12 posko. kuisioner dan observasi bahwa tenaga Maka dengan jumlah pegawai yang medis yang berada di posko kesehatan sedikit dengan jumlah posko yang kurang, hal ini dikarenakan dengan banyak dan pegawai Kantor Dinas jumlah Kesehatan penduduk yang mencapai Kota Pekanbaruharus ±1.052.570 Jiwa, dan dengan luas membagi pegawainya untuk ditetapkan wilayah 632.26 Km2 dimana terdiri di posko maupun di Dinas Kesehatan dari 12 kecamatan dan 58 Kelurahan, Kota dengan jumlah tenaga medis 86 orang melakukan sangat diperlukan tidak mencukupi, hal ini Pekanbaru untuk tetap pelayanan, lah maka koordinasi dan diperlukan koordinasi antara Badan kerjasama antara Dinas Kesehatan penanggulangan dan Kota Pekanbaru dengan Pemadam pemadam kebakaran serta masyarakat Kebakaran, Badan Penanggulangan yang rela menjadi relawan. Bencana, dan Instansi terkait lainnya. 3. 4. bencana Kekurangan Personel Penulis sesuai dapat menyimpulkan dengan wawancara,kuisioner dan hasil observasi Masker N95 Penulis dari hasil banyak jam Kesehatan masyarakat, karena menyimpulkan wawancara dengan masyarakat yakni bahwa masker yang bahwa pada posko kesehatan harus 24 melayani dapat dibagikan oleh Kota Pekanbaru Dinas 30 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 dan Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Instansi lainnya adalah masker yang 1. Peran Dinas Kesehatan Kota hanya bisa dipakai 1 kali saja, padahal Pekanbaru dalam menanggulangi jika dilihat dari kadar ISPU yang dampak kabut asap kebakaran tinggi, yang hutan di Kota Pekanbaru, terdapat dipakai adalah masker N95 yang beberapa Indikator yang dijadikan mampu partikel-partikel pengukur dalam peranan Dinas halus yang ada pada kabut asap Kesehatan Kota Pekanbaru dalam kebakaran hutan. menanggulangi seharusnya menyaring masker dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru. Kesimpulan Peran Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam menanggulangi Indikator yang pertama adalah Pra Bencana yang berada pada skala 49,69% dalam dampak kabut asap kebakaran hutan di kategori kota Pekanbaru ada 3 (Tiga) indikator berdasarkan hasil analisa penulis yang menjadi alat ukur untuk melihat dari temuan dilapangan, masih Peranan tersebut yakni Pra Bencana, adanya Bencana dan Pasca Bencana. Maka terlaksana berdasarkan hasil rekapitulas isecara kepada keseluruhan, jawaban responden dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tiga (PHBS) indikator “Tidak Program Maksimal”, yang seperti masyarakat, sosialisasi Penerapan tersebut sudah kategori Kurang Pelatihan kepada pegawai yang Maksimal, hal ini sesuai dengan hasil belum dilakukan. Kemudian yang rekapitulasi jawaban responden secara kedua adalah Saat Bencana yang keseluruhan sebesar 68,31% yang berada pada skala 79,45% dalam berada kategori dikatakan dalam pada interval 51%-75%. di belum masyarakat, “Sudah dan Maksimal”, Adapun hasil dari penelitian ini yang berdasarkan analisa dan temuan dapat peneliti sajikan antara lain dilapangan, bahwa sebagai berikut: bencana sudah pada saat dilakukan kegiataan seperti membuat team 31 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... khusus, melakukan Konsulidasi kurangnya Tenaga medis yang ada dan kesiapsiagaan, membagikan pada posko kesehatan, kurangnya masker secara gratis, membuat personel posko yang ada pada Dinas Kesehatan kesehatan. Selanjutnya dikarenakan yang ketiga yakni Pasca Bencana Kota yang berada pada skala 74,58% dikerahkan dalam masih katagori “Kurang Pekanbaru tetap pegawai tidak semuanya dapat karena harus melakukan kurangnya Maksimal”, berdasarkan analisa pelayanan, dan dan temuan dilapangan, bahwa pembagian masker pada layak dipakai pada kondisi tingkat pasca dilakukan bencana beberapa sudah kegiatan N95 yang ISPU yang tinggi. seperti Evaluasi, mendata kembali jumlah masyarakat yang terkena dampak kabut asap, dan memperhatikan kondisi sarana dan prasarana, akan tetapi masih ada juga program terlaksana yang yakni dilakukannya belum belum pembersihan lingkungan dan menyediakan air bersih kepada masyarakat. 2. Kendala-kendala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menanggulangi dalam dampak kabut asap kebakaran hutan di Kota Pekanbaru yang peneliti temui adalah kurangnya sarana dan Daftar Pustaka Afrida, Nova. 2012. Analisis Hukum Atas Kerjasama Negara-negara Asean dalam Menghadapi Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Indonesia. Fakultas Hukum. Universitas Sumatera Utara. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.2014.Buku Saku Bidang Kesehatan Kota Pekanbaru.Pekanbaru: Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.2015.Profil Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Pekanbaru: Dinas Kesehatan. Faisal, Sanafiah. 2005. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada. prasarana ketika bencana kabut asap kebakaran hutan terjadi, 32 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Faried, Ali, dkk. 2012. Studi Analisa Kebijakan. Bandung: Refka Adit. Gani, Ascobat. 2011. Kesehatan Masyarakat Investasi Manusia Menuju Rakyat Sejahtera. Jakarta: Republika. Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Jakarta: Bumi Aksara. Narwoko, Dwi dan Bgong Suyanto. 2010. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana. Rahmadi, Takdir. 2014. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada Saputra, Andreas. 2004. Analisis Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Kerusakan Hutan dan Lahan di Provinsi Riau (Studi Kasus Kabupaten Rokan Hilir).Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Setiadi, Elly M,dkk.2006.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Kencana. Slamet, Juli Soemirat. 2007. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universiti. . 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universiti. Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. . 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sungadji, Etta mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi. Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyuni, Dwi. 2011. Permasalahan Kabut Asap dalam Hubungan Indonesia dan Malaysia Pada Priode 1997-2006.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jurnal Candradewi, Renny. 2014. Kebakaran Hutan dan Kabut Asap di Riau dalam Perspektif Hubungan Internasional. Vol.I/No.03/20March,2014. https://frenndw.files.wordpress.c om. Diakses pada 07 November 2015. Faisal, Fikri, dkk. 2012. Dampak Asap Kebakaran Hutan Pada Pernapasan. CDK189/Vol.39,No.I,th.2012. http//www.kalbemed.com. Diakses pada 07 November 2015. 33 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016 Vita Yuliarti Dan Irdayanti : Peran Dinas Kota Pekanbaru Dalam Menanggulangi.......... Yuningsih, Rahmi. 2015. Kebijakan dalam Pengendallian Dampak Karhutla. Vol.VII,No.18//II//P3DI/Septem ber/2015. http://berkas.dpr.go.id. Diakses pada 07 November 2015. Peraturan dan Perundangundangan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan kebakaran Hutan dan Lahan. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 Tentang Standar Pelayanan minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 289/Menkes/Sk/Iii/2001 Tentang Prosedur Pengendalian dampak Pencemaran Udara Akibat Kebakaran Hutan terhadap Kesehatan. Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Prosedur Tetap Pengendalian Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau. 34 | Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016