Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol. 3 No.1 (2016) 59 - 064 Http://www.perpustakaan.politanipyk.ac.id BENCANA ASAP BENCANA TH 2015 Pengaruh asap terhadap kesehatan manusia di kab 50 kota Singkatan: ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut Adi syahputra Koresponden:[email protected] Mahasiswa Semester 1 Jurusan Teknologi Pertanian Program Studi Tata Air Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271 Hp :083180657769 Diterima setelah revisiDesember 2015/ Diterbitkan: April 2016 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Abstract Kebakaran merupakan faktor ekologi potensial yang mempengaruhi hampir seluruh ekosistem daratan ,walau hanya terjadi pada frekuensi yang sangat jarang. pengaruh api terhadap ekosistem ditentukan oleh frekuensi,intensitas dan tipe kebakaran yang terjadi serta kondisi lingkungan. (Sumardi dan Widyastuti,2004) Hutan adalah satu kesatuan ekosistem berupa lahan yang berisi sumber daya alam hayati yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.Kebakaran hutan merupakan salah satu permasalah yang menimbukan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.Masalah yang ditimbulkan dari kebakaran hutan sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan seperti gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari, hambatan transportasi,kerusakan ekologis, penurunan pariwisata, dampak politik, ekonomi dan gangguan kesehatan. Atmosfer sebagai salah satu medium lingkungan perlu mendapat perlindungan terhadap bahan pencemar yang mengganggu kesehatan manusia.Asap yang berasal dari kebakaran merupakan salah satu faktor pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit seperti ISPA dan pneumonia.Angka kesakitan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di daerah yang tingkat pencemaran udaranya tinggi karena adanya kabut asap akibat kebakaran hutan cenderung mengalami peningkatan. Dampak asap menimbulkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ,asma bronkial, bronkitis, pneumonia(radang paru),iritasi mata dan kulit.ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang berlangsung selama 14 hari.Saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru,beserta organ-organ disekitarnya.Anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan pengobatan yang adekuat dan tepat dapat mengakibat kematian.Kebakaran hutan yang cukup besar menimbulkan dampak yang sangat luas disamping kerugian material kayu dan non kayu serta hewan. Api yang terjadi di dalam hutan dapat menimbulkan kerusakan yang besar, tetapi dalam kondisi tertentu pembakaran hutan dapat memberikan manfaat dalam pengelolaan hutan.kebakaran hutan merusak hampir seluruh komponen penyusun hutan, sehingga tujuan pengelolaan dan fungsi hutan tidak tercapai.(Sumardi dan Widyastuti,2004) Asap tebal yang terjadi akibat kebakaran hutan juga menimbulkan gangguan terhadap kehidupan yang lebih luas.luka-luka pada pohon dan pohon-pohon yang lemah akibat kebakaran memberi peluang kebih tinggi kepada penyebab kerusakan lainnya. (Sumardi dan Widyastuti,2004) Pencemaran kabut asap merupakan masalah utama kebijakan yang terkait dengan kebakaran.Asap kebakaran hutan dan lahan secara umum berisi gas CO, CO2, H2O, jelaga, debu (partikel) ditambah dengan unsurunsur yang telah ada di udara seperti N2, O2, CO2, H2O, dan lain lain.Asap yang pekat menyebabkan visibility (kekuatan jarak pandang) menjadi rendah, dan menghalangi radiasi matahari ke permukaan tanah, sehingga tidak terjadi proses konveksi.(Zhainal.2013) Masalah yang ditimbulkan dari kebakaran hutan sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan seperti gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari, hambatan transportasi,kerusakan ekologis,penurunan pariwisata, dampak politik, ekonomi dan gangguan kesehatan.(Tacconi,2003) Kata kunci: Kebakaran Hutan, Asap,ISPA, Pneumonia 59 59 Adi Syahputra / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 59 - 63 Dampak asap menimbulkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma bronkial, bronkitis, pneumonia (radang paru),iritasi mata dan kulit. Hal ini akibat tingginya kadar debu di udara yang telah melampaui ambang batas.Masyarakat di wilayah dengan angka ISPU tinggi dilaporkan mulai mengalami gangguan penyakit ISPA,pneumonia, sakit kulit dan sakit mata. Angka kesakitan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di daerah yang tingkat pencemaran udaranya tinggi karena adanya kabut asap akibat kebakaran hutan cenderung mengalami peningkatan. (Kopas.com,2013) Atmosfer sebagai salah satu medium lingkungan perlu mendapat perlindungan terhadap bahan pencemar yang mengganggu kesehatan manusia. Sebagai medium lingkungan, atmosfer berfungsi untuk menampung gas oksigen, Karbondioksida,sulfur dioksida, nitrogen oksida, methan, ozon dan hidrokarbon. Degradasi udara menyebabkan kualitas udara yang semakin buruk menjadikan atmosfer untuk menampung dan menetralisir gas buang tersebut menjadi semakin berkurang jumlahnya sehingga mengakibatkan kualitas lingkungan yang buruk terutama pada penurunan kualitas udara yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.(Ruslan,2013) Asap tebal yang ditimbulkan dari kebakaran hutan mengandung sejumlah besar bahan kimia yang meliputi partikel dan komponen gas seperti TSP, SO2, CO, formaldehid, akrelein,benzen,NOx dan O3 dapat mengganggu kesehatan.(Sherly,2009) 1.2 Tujuan Gambar 2 kabut asap yang pekat di lingkungan Praktek ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh asap bagi kesehatan manusia dan dapat mengevaluasi dampak dari kabut asap terhadap kesehatan. 11. Bahan dan Metode Jurnal ini didukung dari literatur buku,internet dan koran.serta handphone untuk mengambil foto kabut asap yang terjadi di kabupaten lima puluh kota dan sekitarnya. 111. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Sumber google.com Lihat sumber gambar kebakaran hutan di (http://health.kompas.com/read/2013/06/25/1227134/Bahaya .Kabut.Asap.bagi.Kesehatan.Pernapasan) Gambar 1 kebakaran hutan membakar batang pohon, rumput, serasah hutan dan tanah 6 60 Adi Syahputra / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 59 -63 Gambar 3 kabut asap di payakumbuh lingkungan kampus politani Gambar 5 Kabut Asap dengan jarak pandang 500m Gambar 4 kabut asap yang sangat pekat 63 61 Adi Syahputra / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 59 - 63 Gambar 6 kabut asap di lingkungan Gambar 8 kabut asap pada malam hari dijalanan Gambar 9 kabut asap pada malam hari dijalanan Gambar 7 kabut asap dilingkungan masyarakat 6 62 Adi Syahputra / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 59 -63 hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar,tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya.Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anakanak.ada beberapa jenis gangguan kesehatan akibat kabut asap kebakaran hutan. Berikut di antaranya:1.Kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal atau setempat pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena asap kebakaran hutan.Serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.2.Gangguan serupa juga dapat terjadi di mata dan kulit, yang langsung kontak dengan asap kebakaran hutan, menimbulkan keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi yang memberat.3 Dampak kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK. Karena asap kebakaran hutan akan masuk terhirup ke dalam paru. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang sudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.4 .Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi,utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dll penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).5.Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Kalau kemudian air dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya.6.Secara umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh (jantung, hati, ginjal dll) juga dapat saja memburuk. Ini terjadi karena dampak langsung kabut asap, maupun dampak tidak langsung di mana kabut asap menurunkan daya tahan tubuh dan juga menimbulkan stres.9.Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang berlangsung selama 14 hari. Saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus,ruang telinga tengah dan selaput paru.Pneumonia adalah gangguan pada saluran pernafasan akibat dari virus, bakteri, jamur atau partikel lain yang masuk ke dalam paruparu sehingga mengakibatkan infeksi.Anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan pengobatan yang adekuat dan tepat dapat mengakibat kematian.Peningkatan kasus ISPA kemungkinan disebabkan adanya peningkatan jumlah asap yang mempengaruhi kondisi lingkungan terutama udara yang dapat merusak system pernafasan. Gambar 10 contoh orang terkena penyakit ISPA Tabel pasien penderita penyakit ISPA di puskesmas tanjung pati selama 1 bulan: Minggu ke Jumlah pasien (orang) 1 5 orang 2 7 orang 3 10 orang 4 15 orang Sumber puskesmas puskesmas tanjung Kebanyakan pasien penderita penyakit ISPA adalah anak kecil dan lansia. 3.2 Pembahasan Pada Gambar terlihat bahwa kebakaran hutan membakar batang pohon,serasah hutan,rumput dan tanah.Kebakaran 63 63 Adi Syahputra / Jurnal Nasional Eco Pedon Vol. 3 No.1 (2016) 59 - 63 IV. Kesimpulan dan Saran /pengaru h-pencemaran-udara-terhadap-kesehatan diakses pada 30 september 2015 4.1 Kesimpulan (4) https://rachmariska.wordpress.com/2009/06/12/makala h-polusi-udara/.akses pada 1 oktober 2015 Dari uraian diatas dapat disimpulkan secara diskriptif yang menggambarkan ada kecenderungan bahwa kebakaran hutan dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar dan kesehatan, khususnya berpengaruh pada peningkatan kasus Pneumonia dan ISPA.gangguan kesehatan akibat kabut asap kebakaran hutan adalah menyebabkan iritasi lokal atau setempat pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan,menimbulkan keluhan gatal, mata berair,peradangan dan infeksi yang memberat.Dampak kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK.Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh(jantung, hati, ginjal dll) juga dapat saja memburuk.Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. (5) Heri Ruslan.2013.Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan Manusia.http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/info-sehat/13/06/24/movd9n-8-bahayakabut-asap-bagi-kesehatan-manusia (6) Tacconi,L.2003.Kebakaran hutan Indonesia.bogor.http//cifor.cgiar.org pada 12 oktober 2015 di di akses (7) Sumardi, dan S.M.Widyastuti.2004.Dasar-Dasar Perlindungan Hutan.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta (8) Aflizar. 2014. Kesesuaian Lahan .Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. 4.2 Saran Diperlukan pembatasan pembukaan lahan sebagai upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan. Diperlukan pula kerjasama lintas sektoral dan masyarakat seperti monitoring pencemaran lingkungan sebagai upaya persiapan apabila terjadi kebakaran.Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dengan peningkatan kasus ISPA dan pneumonia sebagai penunjang perbaikan di sektor kesehatan. Ucapan terima kasih Dalam hal ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Aflizar yang telah membimbing saya selama melaksanakan pengamatan ini sehingga jurnal ecopedon dapat dibuat dengan baik. Daftar pustaka (1) Zhainal.2013.akibat polusi terhadap kesehatan. http://zhainal99.blogspot.co.id/2013/09/akibatpolusi-terhadap-kesehatan-tubuh.html diakses pada 28 september 2015 (2) Kopas.com.bahaya kabut asap bagi kesehatan http://health.kompas.com/read/2013/06/25/122713 4/Bahaya.Kabut.Asap.bagi.Kesehatan.Pernapasan diakses pada 28 september 2015 (3) Sherly,S.2009.pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan.http://www.slideshare.net/sherlysishera 6 64