EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 5 1 EMERGING POTENTIAL Perseroan secara berkesinambungan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk mengembangkan usaha yang telah dijalani selama tujuh dekade di Indonesia. Lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dengan cepat perlu diantisipasi dengan cermat. Perseroan, melalui hal ini, dapat menggali peluang usaha dan dengan berbekal pengalamannya dapat terus memberikan pertumbuhan dan penciptaan nilai perusahaan. Perseroan memiliki keyakinan untuk mengambil manfaat ekonomis dari peluang tersebut sesuai dengan seluruh potensinya yang ada di bidang manufaktur, infrastruktur dan investasi strategis. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 2 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 DAFTAR ISI 4 62 PROFIL PERUSAHAAN 6 Identitas Perusahaan 7 Sekilas Bakrie & Brothers 8 Tujuh Dekade Perjalanan Bisnis 10 Visi & Misi Perusahaan 10 Filosofi & Nilai Perusahaan 11 Trimatra Bakrie 12 Logo Perusahaan 12 Struktur Organisasi PT Bakrie & Brothers Tbk 14 Struktur Grup Perusahaan 16 Daftar Entitas Anak 64 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 68 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan 74 Kemampuan Membayar Pinjaman Dan Kolektibilitas Piutang 75 Struktur Modal Dan Kebijakan Struktur Modal 76 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 76 Investasi Barang Modal 76 Target Perusahaan Dibandingkan Realisasi Tahun 2015 20 Peta Distribusi Produk & Jasa 22 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 77 Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan IKHTISAR UTAMA 77 Prospek Usaha Perusahaan 24 Ikhtisar Keuangan 79 Pemasaran Produk Dan Jasa Perusahaan 25 Ikhtisar Kinerja 79 Kebijakan Dividen 26 Ikhtisar Saham 79 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan Dan/Atau Manajemen Yang Dilakukan Perusahaan 27 Komposisi Kepemilikan Saham 28 Kronologi Pencatatan Saham 29 Penghargaan & Sertifikasi 34 Peristiwa Penting 36 LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI 38 Laporan Dewan Komisaris 42 Profil Dewan Komisaris 80 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana (IPO) 80 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi Atau Restrukturisasi Hutang/ Modal 80 Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan/ Atau Transaksi Afiliasi 48 Laporan Direksi 54 Profil Direksi 60 Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 3 105 Asesmen Penerapan GCG 106 Rapat Umum Pemegang Saham 110 Dewan Komisaris 119 Direksi 80 Pihak Berelasi 81 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan 82 Perubahan Kebijakan Akutansi 83 Peningkatan Yang Material Dikaitkan Dengan Jumlah Barang Yang Dijual/Barang Baru 84 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 87 Pengkajian Dan Pengembangan Organisasi 128 Fungsi Organ Pendukung Dewan Komisaris 175 Tanggung Jawab Sosial Di Bidang Lingkungan Hidup 128 Komite Penunjang Dewan Komisaris 128 Komite Audit 131 Komite Nominasi dan Remunerasi 177 Kebijakan Penerapan Tanggung Jawab Sosial Di Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja 133 Komite Manajemen Risiko 134 Komite Tata Kelola Perusahaan 136 Fungsi Organ Pendukung Direksi 87 Manajemen Kinerja 140 Hubungan Investor 88 Kebijakan Pengelolaan SDM 141 Komite Investasi 142 Sistem Pengendalian Internal 88 Komposisi Sumber Daya Manusia 143 Audit Internal 91 Pengelolaan Talenta SDM 145 Auditor Eksternal 92 Program Dan Biaya Pelatihan SDM 146 Manajemen Risiko 94 97 Tujuan Dan Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan 149 Proses dan Hasil Sistem Manajemen Risiko Perseroan 160 Perkara Penting 160 Akses Informasi dan Data Perusahaan 160 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik 160 Kode Etik dan Pedoman Perilaku Perusahaan 162 Pernyataan Budaya Perusahaan 98 Kebijakan Dan Struktur Tata Kelola Perusahaan 163 Sistem Pelaporan Pelanggaran 99 Struktur Tata Kelola Perusahaan 167 Adaptasi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka - OJK 100 Peta Jalan Penerapan GCG 174 Implementasi ISO 26000 Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Perusahaan LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 173 Visi Dan Misi CSR Perseroan 128 136 93 Kesejahteraan Karyawan 170 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 180 Tanggung Jawab Sosial Di Bidang Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan 181 Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan 182 Saluran Layanan Pelanggan 184 INFORMASI TAMBAHAN 186 Alamat Entitas Anak Dan Unit Bisnis 187 Lembaga Dan Profesi Penunjang 188 Profil Eksekutif Senior 190 Manajemen Senior PT Bakrie & Brothers Tbk 192 Manajemen Senior Unit Usaha 202 216 REFERENSI PERATURAN OJK LAPORAN KEUANGAN 103 Implementasi Praktik GCG 104 Aktivitas Kepatuhan 105 Penerapan Board Manual Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 4 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PROFIL PERUSAHAAN PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 5 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 6 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 IDENTITAS PERUSAHAAN Nama : PT Bakrie & Brothers Tbk Kode Emiten : BNBR Kegiatan Usaha : Investasi dan Divestasi Bidang Usaha : Perdagangan umum, jasa konstruksi, pertanian, pertambangan, industri, terutama produksi pipa baja, bahan bangunan dan bahan konstruksi lainnya, sistem telekomunikasi, barang elektronik dan elektrik serta investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lain. Alamat : Bakrie Tower, lantai 35 – 37, Rasuna Epicentrum Jl. H.R Rasuna Said, Jakarta 12940 Telepon : 021 2991 2222 Faksimili : 021 2991 2333 Call Center : N/A Homepage : www.bakrie-brothers.com Email : [email protected] Tanggal Berdiri : 13 Maret 1951 Dasar Hukum Pendirian : Akta Notaris Sie Khwan Djioe Tanggal 13 Maret 1951 No. 55 Modal Dasar : Rp 45,600,000,000,000 (372,196,588,000 saham) Modal Disetor : Rp 12,263,548,350,192 (93,721,717,528 saham) NPWP : 01.000.913.2-054.000 TDP : 09.03.1.70.00661 berlaku s/d tanggal 22 April 2021 SIUP : 00291-04/PB/P1/1.824.271 berlaku s/d tanggal 11 Juli 2018 Wilayah Kerja : Seluruh Wilayah Indonesia Jumlah Karyawan : TBA Pemegang Saham : - Credit Suisse AG Singapore Branch S/A Bright Ventures Pte Ltd (MOU Facility) - BNYM S/A Mackenzie Cundill Recovery FD-2039924282 - Interventures Capital Pte. Ltd. - Publik (kurang dari 5%) Bursa Efek : Bursa Efek Indonesia, Tercatat tahun 1989. Serikat Karyawan : Berdasarkan Kep-16/MEN/2001 tentang tata cara Pencatatan Serikat Pekerja/Sertifikat Buruh, diputuskan bahwa serikat pekerja yang dimiliki BNBR bernama Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Niaga, Bank, Asuransi, dan jasa PT Bakrie & brothers, Tbk. No : 455/V/P/III/2006 tertanggal 02 Maret 2006. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi 21,61% 9,34% 5,14% 63,91% Analisis & Pembahasan Manajemen 7 SEKILAS PT BAKRIE & BROTHERS TBK PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perseroan” atau "Perusahaan") didirikan pada tahun 1942 oleh almarhum H. Achmad Bakrie (1914-1997). Perjalanan Perseroan diawali dengan kisah usaha niaga sederhana yang kemudian berkembang, dan setelah terus tumbuh selama lebih dari 74 tahun, kini bergerak di bidang usaha investasi dan/atau divestasi; mengukir berbagai prestasi dan mengantarkan Perseroan menjadi salah satu korporasi terkemuka di Indonesia. Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1989. Pendekatan portofolio investasi BNBR adalah pada penguasaan bisnis potensial, mengembangkan sinergi usaha jangka panjang, serta merancang dan mengimplementasikan strategi penciptaan nilai. Di milenium baru ini, aktivitas usaha BNBR telah berkembang meliputi bidang perdagangan umum, jasa konstruksi, agribisnis, pertambangan batubara, minyak & gas bumi serta telekomunikasi; sambil tetap mengembangkan bidang manufaktur yang telah dimulai sejak tahun 50-an seperti pipa baja, bahan bangunan dan komponen otomotif. Baru-baru ini, Perseroan turut berpartisipasi dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan usaha pembangunan infrastruktur strategis di sektor energi dan transportasi. Diversifikasi usaha ini telah membuka peluang bagi Perseroan untuk turut berkontribusi dalam pembangunan nasional. Pada tahun 2014, melalui anak usaha dan perusahaan afiliasi, Perseroan telah menetapkan strategi dan fokus bisnis pada industri manufaktur, pembangunan infrastruktur dan portofolio investasi sebagai pilar utama usaha. Strategi ini merupakan langkah tepat untuk memperkuat usaha serta memperoleh pendapatan secara berkesinambungan, sekaligus merespon peluang yang terbuka luas dan sejalan dengan rencana pembangunan nasional yang berfokus kepada pengembangan infrastruktur. BNBR berdiri dengan landasan yang kokoh dan mulia, berkembang membentuk basis investasi yang kuat dan menciptakan nilai berkelanjutan sebagai salah satu korporasi terkemuka di Indonesia. BNBR bercita-cita untuk terus menjadi entitas usaha yang senantiasa dapat mendukung karyawan bersama masyarakat luas, memberikan nilai lebih bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan, dan berperanserta secara aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 8 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 TUJUH DEKADE PERJALANAN BISNIS Turut serta dalam kekokohan bangsa. 1942 • Didirikan sebagai perusahaan perdagangan umum & keagenan. • Mempelopori industri pengolahan pipa baja di Indonesia. 1942 1986-1989 • BNBR akuisisi PT Bakrie Sumatera Plantations (“UNSP”). • IPO BNBR. 1950 1960 1970 1980 1990-1996 • IPO UNSP. • Memperoleh lisensi pengoperasian fixed wireless services. • PT Bakrieland Development (“ELTY”) didirikan. 1990 2003 • BUMI akuisisi tambahan 20% saham PT Arutmin Indonesia • BUMI akuisisi 100% saham PT Kaltim Prima Coal (“KPC”), senilai AS$500 juta. 2000 1997-2001 • PT Energi Mega Persada (“ENRG”) didirikan. • PT Bumi Resources (“BUMI”) akuisisi 80% saham PT Arutmin Indonesia. • PT Bakrie Capital Indonesia akuisisi 58,1% saham BUMI. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi 2004 • IPO BTEL; memperoleh lisensi nasional. • BTEL meluncurkan jasa telko berbasis CDMA. • ENRG akuisisi 100% kepemilikan dari BP. Analisis & Pembahasan Manajemen 9 2015 2010 2007-2008 • Perluasan area UNSP 107ribu Ha, senilai AS$110 juta. • Ekspansi nasional BTEL, senilai AS$72 juta. • BNBR akuisi ELTY, ENRG, & BUMI, senilai ~ AS$4.4miliar. • BUMI akuisisi Herald Resources, senilai AS$547 juta. • ELTY akuisi 75.04% saham Alberta Utilities, senilai AS$2 juta. • BUMI akuisisi 44% saham DEWA, senilai AS$218 juta. • Penandatanganan SPA dengan Vallar, UK – senilai AS$844 juta. • Pendirian Bakrie Connectivity Services. • ELTY akuisisi 51% kepemilikan PT Bukit Jonggol Asri senilai AS$111juta dan 20% kepemilikan Bukit Sentul, senilai AS$17 juta. • BUMI akuisisi 24% PT Newmont Nusa Tenggara senilai AS$225 juta. • ELTY akuisisi Lido Lake Resort (99.99% kepemilikan), senilai AS$39 juta. 2012 • BNBR menyelesaikan transaksi divestasi sebagian kepemilikan Bumi plc. • Penandatanganan Gas Transportation Agreement (GTA) segmen KepodangTambak Lorok. • Penandatanganan pembelian aset KGTechnology oleh PT Bakrie Tosanjaya. • Peresmian pembukaan pabrik coating PT Bakrie Pipe Industries. • Coating pipa PT Kalimantan Jawa Gas ("KJG") telah dimulai. • Fase 1 KJG telah memulai operasi transportasi gas. • Kunjungan kerja Menteri PUPR dalam rangka groundbreaking Project CCTW. • Persiapan proyek infrastruktur pembangkit listrik Tanjung Jati A memasuki tahap penyelesaian. 2010 2009 • BUMI akuisisi 84% saham Pendopo Energi Batubara, senilai AS$117 juta. • ENRG akuisisi 10% kepemilikan di Blok Masela PSC, senilai AS$90 juta . • BUMI akuisisi 76.8% saham Fajar Bumi Sakti, senilai AS$222 juta. Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2011 • BNBR menyelesaikan revitalisasi, termasuk kuasi reorganisasi. • ENRG akuisisi blok minyak Offshore North West Java senilai AS$212 juta. • Grup Bakrie membentuk kerja sama strategis dengan BORN dan mengurangi utang sebesar AS$ 1 miliar. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2013-2014 • Kontrak-kontrak besar pasokan pipa dari PT Bakrie Pipe Industries ke Pertagas dan Pertamina EP. • PT Bakrie Tosanjaya berubah nama menjadi PT Bakrie Autoparts. • Proyek infrastruktur Kalija tahap pertama dimulai. Informasi Tambahan Laporan Keuangan 10 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 VISI & MISI PERUSAHAAN VISI MISI Menjadi Perusahaan Investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia. Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham melalui kegiatan investasi yang menguntungkan dan peningkatan nilai portofolio inti. FILOSOFI & NILAI PERUSAHAAN Berawal dari sebuah cita-cita luhur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjadi bangsa yang bermartabat, H. Achmad Bakrie, pendiri BNBR, selain fokus mengembangkan usaha juga memiliki semangat yang tinggi dan cita-cita luhur dalam memajukan bangsanya. Melalui suatu nilai luhur (core value) yang dianut, dijaga dan diwariskan kepada generasi penerusnya di Kelompok Bakrie, dalam sebuah bentuk PIAGAM BAKRIE, yang memberi tuntunan keseimbangan dimensi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya selalu terasah dan teruji, untuk mewujudkan tiga pilar kehidupan yaitu Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan yang dikenal dengan TRIMATRA BAKRIE. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 11 TRIMATRA BAKRIE NILAI DASAR NILAI INSTRUMENTAL KE-INDONESIAAN INTEGRITAS Cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang bangga sebagai bangsa Indonesia, berwawasan global dan berkontribusi bagi masyarakat dunia. Melaksanakan tugas yang diemban dengan kesungguhan, semangat, kesetiaan, kejujuran, selalu menghormati prinsip-prinsip kebenaran dan mendahulukan kepentingan bangsa dan perusahaan. KEMANFAATAN PROFESIONALISME Cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi sumber daya untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang mendukung tercapainya hasil kerja maksimum dengan kualitas dan cara terbaik, tertata dan menjunjung tinggi nilai hubungan pribadi dan perusahaan dengan pihak manapun. KEBERSAMAAN Cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang mengedepankan sinergi dalam keragaman. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 12 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 LOGO PERUSAHAAN a b FALSAFAH IDENTITAS BAKRIE Corp. Internal Audit Manager JAKA FERDIYANTO Menggapai cita setinggi mungkin adalah semangat universal. Namun cita yang tinggi patut berpijak di atas dasar yang kokoh dan memberinya inspirasi serta nafas kehidupan. Cita tinggi selayaknya tidak melupakan tempatnya berpijak. Head of Human Capital & Office Support OKDER PENDRIAN Betapapun hebat, besar dan tingginya cita, Bakrie tidak akan pernah melupakan di mana ia berpijak dan harus berpijak selamanya. Sebab pijakan itulah yang mewarisi tradisi, kultur dan semangat usaha. Pijakan itulah yang memberi bentuk Bakrie kini dan Bakrie masa depan. Chief Investment Officer ANANDH R. HARIDH ARTI LOGO BAKRIE a. b. Tujuh buah titik mencerminkan langit semesta, dengan mengambil bentuk susunan konstelasi bintang utara Polaris (Weluku, bintang bajak), melambangkan cita-cita yang tinggi namun tidak melupakan tempat asalnya. Dua garis tebal lengkung berwarna merah bata (terakota)mencerminkan tanah khas Indonesia yang subur. Bentuk ini seakanakan terbagi dua oleh bidang putih di tengahnya, menandakan tanah yang telah diolah/dibajak, yang berarti akan semakin subur. Bentuk lengkung mengambil citra permukaan bumi yang bulat. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Head of Investment/ Advisory TBA Head of Equity Trading EDWIN RIDWAN Analisis & Pembahasan Manajemen 13 STRUKTUR ORGANISASI PT BAKRIE & BROTHERS TBK RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN KOMISARIS Komite Nominasi & Remunerasi Komisaris Utama & Komisaris Independen IRWAN SJARKAWI Komite Manajemen Risiko Komisaris ARMANSYAH YAMIN Komite Audit Komisaris NUGROHO I. PURBOWINOTO Komite Tata Kelola Perusahaan DIREKSI Direktur Utama & CEO BOBBY GAFUR S. UMAR Corporate Communication INDRA GINTING (ACT) Head of Corporate Communications BIMO BAYU NIMPUNO Media Relation Senior Manager JHONNY S. DARMO Direktur & CFO A. AMRI ASWONO PUTRO Direktur & CLO R.A. SRI DHARMAYANTI Direktur Independen & CRO DODY TAUFIQ WIJAYA Chief Strategy & Business Development Officer INDRA GINTING Investor Relations Manager ANDINI ARITONANG TIM MANAJEMEN EKSEKUTIF Head of Corporate Finance INDRA PUTRA (ACT.) Head of Corp. Legal & Corsec CHRISTOFER A. UKTOLSEJA Head of Group Accounting RUDDYAR Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Head of ERM Policy & Process ANDRI KABUL (ACT.) Head of Strategic Planning TBA Head of Compliance TBA Head of Business Development TBA Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 14 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN PT BAKRIE METAL INDUSTRIES (BMI) BNBR (99,99%) BBI (0,01%) PT BAKRIE AUTOPARTS (BA) BNBR (99,99%) KOPKAR BTJ (0,01%) PT BAKRIE BUILDING INDUSTRIES (BBI) BNBR (99,99%) CREDIT SUISSE AG SINGAPORE BRANCH S/A BRIGHT VENTURES PTE LTD (MOU FACILITY) PT BAKRIE INDO INFRASTRUCTURE (BIIN) BNBR (99,96%) KOPKAR BIIN (0,04%) 21,61% BAKRIE ENERGY INTERNATIONAL PTE LTD BNYM S/A MACKENZIE CUNDILL RECOVERY FD-2039924282 BNBR (100%) 9,34% PT KREASINDO JAYA UTAMA BNBR (99,99%) BIIN (0,01%) INTERVENTURES CAPITAL PTE LTD 5,14% PT BAKRIE SOLUSI STRATEGIS BNBR (99,99%) KJU (0,01%) DBS BANK LTD SG_PB CLIENTS 1,62% PT BAKRIE HARPER BNBR (70%) JPMCB-NEW WORLD FUND, INC-2157804145 BAKRIE INTERNATIONAL FINANCE COMPANY BV 1,42% BNBR (100%) PT ASURANSI JIWASRAYA SA JS LINK EQUITY FUND (PERSERO) BLUECAPE BV 1,28% BNBR (100%) HSBC LTD-SINGAPORE BRANCH PRIVATE VANING DIVISION ACCOUNT CLIENTS INFRASTRUCTURE CAPITAL INTERNATIONAL LTD BNBR (100%) 1,06% BAKRIE INVESTMENT PTE LTD BNBR (100%) STREAM ZONE CAPITAL INC. 1,02% SEBASTOPOL BNBR (100%) PUBLIK 57,47% HELIX INVESTMENT HOLDING LTD BNBR (100%) BESTDAY ASSETS LTD BNBR (100%) BAKRIE FUND PTE LTD BNBR (100%) ASIA ASSET MANAGERS LTD BNBR (100%) PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 15 PT BAKRIE CONSTRUCTION (BCONS) BMI (57,57%) AFHL (2,43%) PT BINA INSPEKSI UJIPRIMA (BIU) BMI (60%) ENERGIDP (40%) PT BINA PROTEKSIPRIMA PIPABAJA (BPP) BMI (60%) ENERGIDP (40%) PT SOUTHEAST ASIA PIPE INDUSTRIES (SEAPI) BPI (99,82%) BNBR (0,18%) PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES (BPI) BMI (99,99%) KOPKAR BPI (0,01%) PT BINA KARYA PROTEKSI PIPABAJA (BKPP) BPI (99,99%) SEAPI (0,01%) PT BRAJA MUKTI CAKRA (BMC) BA (50%) KYTBM (50%) PT BANGUN BANTALA INDONESIA (BBIN) BBI (99,02%) PT BINA ANDALAN KARYA INSPEKSI (BAKI) BPI (99,99%) SEAPI (0,01%) PT BINA USAHA MANDIRI MIZUSAWA (BUMM) BA (99,90%) KOPKAR BTJ (0,10%) PT BAKRIE STEEL INDUSTRIES (BSI) BA (99,99%) BUMM (0,01%) BAKRIE AN INTERNATIONAL PTE LTD BEI (100%) PT BAKRIE POWER (BP) BIIN (99,99%) BAKRIE AGRO COMMODITY INTERNATIONAL PTE LTD BEI (100%) PT BAKRIE TOLL INDONESIA (BTI) BIIN (99,99%) KOPKAR BIIN (0,01%) PT BAKRIE KIMIA INVESTAMA BEI (99%) PT BAKRIE PORT INDONESIA (BPORT) BIIN (99,50%) KOPKAR BIIN (0,50%) PT BATUTA KIMIA PERDANA BKIV (45%) KJU (55%) PT BATUTA KIMIA UTAMA BKIV (95%) BEI (5%) PT BATUTA CHEMICAL INDUSTRIAL PARK BKIV (95%) BEI (5%) PT KUALA TANJUNG POWER (KTP) BP (99%) BIIN (1%) PT BAKRIE DARMAKARYA ENERGI (BDE) BP (98%) BIIN (1%) PT SOKORIA GEOTHERMAL INDONESIA (SGI) BP (53%) PT CIMANGGIS CIBITUNG TOLLWAYS (CCT) BTI (5%) BNBR (5%) WASKITA (90%) PT BAKRIE GAS BIIN (99,50%) BOGI (0,50%) PT ENERGAS DAYA PRATAMA BIIN (99,50%) BOGI (0,50%) PT BANGUN INFRASTRUKTUR NUSANTARA (BIN) BIIN (99,99%) KOPKAR BIIN (0,01%) PT BAKRIE TELCO INFRASTRUCTURE (BTI) BIIN (99,50%) KOPKAR BIIN (0,50%) PT BAKRIE OIL & GAS INFRASTRUCTURE (BOGI) BIIN (99,99%) KOPKAR BIIN (0,01%) PT BAKRIE JAVA ENERGY (BJE) BIIN (99,99%) BMI (0,01%) PT BAKRIE GASINDO UTAMA BIIN (99,50%) KOPKAR BIIN (0,50%) JUPITER ASIA NO. 1 PTE LTD HELIX (100%) Pemegang Saham BNBR Manufaktur - Kepemilikan Langsung Manufaktur - Kepemillikan Tidak Langsung Infrastruktur - Kepemilikan Langsung Infrastruktur - Kepemilikan Tidak Langsung Perdagangan, Jasa & Investasi - Kepemilikan Langsung Perdagangan, Jasa & Investasi - Kepemilikan Tidak Langsung Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 16 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 DAFTAR ENTITAS ANAK No. Nama Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Utama Tahun Pendirian/ Operasi Komersial Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Persentase Kepemilikan 31 Des 2015 (%) (Dalam Jutaan) 31 Des 2014 (%) 31 Des 2015 31 Des 2014 KEPEMILIKAN SECARA LANGSUNG 1. PT Bakrie Building Industries (BBI) Jakarta Industri produk dari fiber semen / 1974 99,99 99,99 918.473 827.928 2. PT Bakrie Metal Industries (BMI) Bekasi Pabrikasi baja bergelombang dan “multiplate” 1982 99,99 99,99 2.301.503 3.421.225 3. PT Bakrie Autoparts (BA) (dahulu PT Bakrie Tosanjaya (BTJ)) Bekasi Pabrikasi besi cor dan komponen otomotif 1976 99,99 99,99 825.697 820.774 4. Bakrie International Finance Company BV (BIFC) Belanda Jasa pendanaan 1996 100 100 57 57 5. PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) Jakarta Pembangunan dan pengelolaan jalan tol 2008 5 15 263.869 95.873 6. PT Bakrie Harper (BHP) (dahulu PT Bakrie Harper Corporation (BHC)) Jakarta Konstruksi baja 1996 70 70 664 664 7. Bestday Assets Limited (BAL) Mauritius Investasi 2001 100 100 1.380 1.244 8. Blue Cape BV (BlueCape) Belanda Jasa pendanaan 2006 100 100 1.037 1.042 9. British Infrastructure Capital International Virgin Limited (ICIL) Islands Jasa pendanaan 2007 100 100 118.557 106.911 10. PT Bakrie Steel Industries (BSI) Jakarta Industri dan perdagangan 2007 - 99,99 - 8.281 11. PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Jakarta Pembangunan dan jasa 2008 99,96 99,96 1.343.448 943.600 12. Bakrie Fund Pte. Ltd. (BF) Singapura Investasi 2008 100 100 423 381 13. Bakrie Investment Pte. Ltd. (BI) Singapura Investasi 2008 100 100 - - 14. Sebastopol Inc. (SI) Cayman Islands 2008 100 100 357.558 915.184 15. Bakrie Energy International Pte. Ltd. (dahulu Orange Assets Pte. Ltd.) Singapura Perdagangan 2009 100 100 1.846.069 1.265.150 16. Helix Investment Holding Ltd. (Helix) British Virgin Islands Investasi 2009 100 100 - - 17. PT Bakrie Solusi Strategis (BSS) (dahulu PT Bakrie & Brothers Services (BNBS)) Jakarta Perdagangan, Jasa, Industri 2010 99,99 99,99 4.508 3.737 18. PT Kreasindo Jaya Utama (KJU) Jakarta Perdagangan 2009 99,99 99,99 - - Asia Asset Manager Ltd (AAM) Cayman Islands Investasi 2012 100 100 - - 19. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Investasi Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 17 No. Nama Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Utama Tahun Pendirian/ Operasi Komersial Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Persentase Kepemilikan 31 Des 2015 (%) (Dalam Jutaan) 31 Des 2014 (%) 31 Des 2015 31 Des 2014 KEPEMILIKAN SECARA TIDAK LANGSUNG MELALUI BMI 1. PT Bakrie Pipe Industries (BPI) Jakarta Pabrikasi pipa baja 1979 99,99 99,99 1.714.676 2.909.780 2. PT Bakrie Construction (BCons) Jakarta Konstruksi baja 1986 97,57 97,57 375.356 476.085 3. PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU) Jakarta Laboratorium 2014 60 60 - - 4. PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP) Jakarta Jasa Pelapisan 2014 60 60 - - MELALUI BIIN 1. PT Bakrie Gas (BG) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi 2006 99,5 99,5 19.998 19.998 2. PT Bakrie Gasindo Utama (BGU) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi 2006 99,5 99,5 19.998 19.998 3. PT Bakrie Java Energy (BJE) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi 2006 99,99 99,99 498 498 4. PT Energas Daya Pratama (EDP) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi 2006 99,5 99,5 9.998 9.998 5. PT Bakrie Power (BP) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik 1994 99,99 99,99 1.319.893 902.451 6. PT Bangun Infrastruktur Nusantara Jakarta (BIN) Pembangunan dan jasa 2008 99,99 99,99 10.940 10.941 7. PT Bakrie Oil & Gas Infrastructure (BOGI) Jakarta Pembangunan dan jasa 2008 99,99 99,99 22.026 22.960 8. PT Bakrie Telco Infrastructure (BTelco) Jakarta Pembangunan dan jasa 2008 99,5 99,5 10.000 10.000 9. PT Bakrie Toll Indonesia (BTI) Jakarta Pembangunan dan jasa 2008 99,99 99,99 66.429 85.928 10. PT Bakrie Port Indonesia (BPort) Jakarta Pembangunan dan jasa 2008 99,5 99,5 10.100 10.100 MELALUI BPI 1. PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Jakarta Pabrikasi pipa baja 2001 99,82 99,82 611.184 665.685 2. PT Bina Andalan Karya Inspeksi (BAKI) Jakarta Laboratorium 2014 99,99 99,99 2.721 7.131 3. PT Bina Karya Proteksi Pipabaja (BKPP) Jakarta Jasa Pelapisan 2014 99,99 99,99 52.994 52.931 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 18 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 No. Nama Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Utama Tahun Pendirian/ Operasi Komersial Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Persentase Kepemilikan 31 Des 2015 (%) (Dalam Jutaan) 31 Des 2014 (%) 31 Des 2015 31 Des 2014 MELALUI BTI 1. PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) Jakarta Pembangunan dan pengelolaan jalan tol 2008 5 85 263.869 95.873 MELALUI BA 1. PT Braja Mukti Cakra (BMC) Bekasi Industri suku cadang kendaraan bermotor 1986 50 50 238.949 225.958 2. PT Aneka Banusakti (ABS) Jawa Timur Industri suku cadang kendaraan bermotor 1994 - 58 - 19.665 3. PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) Tangerang Industri suku cadang kendaraan bermotor 1986 99,9 99,9 94.803 91.625 4. PT Bakrie Steel Industries (BSI) Jakarta Industri dan perdagangan 2007 99,99 - 14.517 - MELALUI BEI 1. PT Bakrie Kimia Investama (BKIV) Jakarta Konsultasi manajemen 2009 99 99 136.707 131.779 2. Bakrie AN International Pte. Ltd. Singapura Perdagangan amonium nitrat 2009 100 100 - - 3. Bakrie Agro Commodity International Pte. Ltd. Singapura Perdagangan Olein 2009 100 100 - - Singapura Investasi 2009 100 100 - - MELALUI HELIX 1. Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. (Jupiter) MELALUI PT BAKRIE KIMIA INVESTAMA 1. PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) Jakarta Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Industri 2009 95 95 - - 2. PT Batuta Kimia Utama (BKU) Jakarta Industri pupuk buatan 2009 95 95 - - 3. PT Batuta Kimia Perdana (BKP) Jakarta Industri kimia dasar chlororganik 2009 45 45 - - MELALUI BP 1. PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik 2009 53 53 31.892 31.448 2. PT Bakrie Darmakarya Energi (BDE) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik 2011 98 98 415.859 414.445 3. PT Kuala Tanjung Power (KTP) Pembangkit tenaga Listrik 2010 99 99 9.563 9.446 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Jakarta Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 19 No. Nama Entitas Anak Domisili Kegiatan Usaha Utama Tahun Pendirian/ Operasi Komersial Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Persentase Kepemilikan 31 Des 2015 (%) (Dalam Jutaan) 31 Des 2014 (%) 31 Des 2015 31 Des 2014 MELALUI KJU 1. PT Batuta Kimia Perdana (BKP) Jakarta Industri kimia dasar chlororganik 2009 55 55 - - Jakarta Perdagangan Umum 2013 99,02 99,02 29.002 30.291 MELALUI BBI 1. PT Bangun Bantala Indonesia (BBIn) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 20 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PETA DISTRIBUSI PRODUK & JASA Manufaktur Infrastruktur Perdagangan, Jasa & Investasi PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 21 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 22 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 23 IKHTISAR UTAMA Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 24 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 IKHTISAR KEUANGAN 2015 2014* 2013* 2012 2011 HASIL-HASIL OPERASI Pendapatan Neto 4.662 6.379 5.213 15.479 16.695 (6.309) (6.111) (15.681) (14.942) (16.679) Laba (Rugi) Bruto 626 1.404 1.163 2.503 5.087 Laba (Rugi) Neto (1.719) 152 (12.723) 355 132 32 665 562 2.038 3.222 Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali (1.719) 152 (12.723) 355 132 Total Laba (Rugi) Komprehensif (1.749) 131 (7.525) (6.388) (4.132) Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali (1.749) 131 (7.525) (6.388) (4.132) Jumlah Saham Beredar (dalam jutaan) 93.722 93.722 93.722 93.722 93.722 Laba (Rugi) Bersih per Saham (angka penuh dalam Rupiah) (18,62) 1,65 (135,78) 1,36 4,82 Total Aset 9.186 11.314 11.878 15.658 25.213 Total Aset Lancar 3.217 5.587 7.304 7.390 11.677 Total Aset Tidak Lancar 5.969 5.727 4.575 8.268 13.536 Total Liabilitas 13.122 13.500 13.972 10.198 13.046 Total Liabilitas Jangka Pendek 11.627 11.813 10.046 4.934 11.593 Total Liabilitas Jangka Panjang 1.494 1.687 3.926 5.264 1.453 Total Ekuitas (3.935) (2.186) (2.094) 5.459 12.167 Modal Kerja Bersih (8.410) (6.226) (2.743) 2.456 84 (415) 860 318 369 621 0,68% 10,42% 10,79% 13,16% 19,30% (36,88%) 2,38% (244,06%) 2,29% 0,79% Tingkat Pengembalian Aset (18,72%) 1,34% (107,11%) 2,27% 0,52% Tingkat Pengembalian Ekuitas 43,69% (6,94%) 607,73% 6,50% 1,08% Rasio Lancar 27,67% 47,30% 72,71% 149,78% 100,72% Hutang Jangka Pendek / Ekuitas (295,47%) (540,51%) (479,87%) 90,38% 95,28% Hutang Jangka Panjang / Ekuitas (37,98%) (77,18%) (187,52%) 96,42% 11,94% (333,45%) (617,69%) (667,38%) 186,80% 107,23% Beban EBITDA LABA PER SAHAM POSISI KEUANGAN Arus Kas Operasi INFORMASI KEUANGAN LAINNYA Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih RASIO KEUANGAN Jumlah Hutang / Ekuitas *) disajikan kembali (Dalam miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain) PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 25 IKHTISAR KINERJA PENDAPATAN PER SEGMEN OPERASI TOTAL UTANG (DITINGKAT INDUK) Perdagangan, Jasa & Investasi Berdasarkan Tenor 2.220 701 Rp miliar 18% 6.191 Utang jangka panjang Utang jangka pendek 2014* 4% 78% 6.646 2015** Berdasarkan Denominasi Rp miliar Eliminasi Manufaktur & Infrastruktur 575 505 5.841 4.942 Rupiah Dolar AS 2014* *) AS $1= Rp 12.440 **) AS $1= Rp 13.795 2015** TOTAL UTANG TURUN 22,3% KINERJA BAKRIE AUTOPARTS 8% KINERJA BAKRIE BUILDING INDUSTRIES 8% 28% 18% LEBIH TINGGI DARI PENJUALAN KENDARAAN KOMERSIAL DI INDONESIA LEBIH TINGGI DARI PENJUALAN PERUSAHAAN SEJENIS DI INDONESIA Volume penjualan produk pemesinan presisi Bakrie Autoparts turun sebanyak 8% dibandingkan volume penjualan truk di Indonesia yang turun sebanyak 36%* Penjualan bersih Bakrie Building Industries turun sebanyak 8% dibandingkan penjualan bersih beberapa perusahaan bahan bangunan di Indonesia* yang mengalami penurunan rata-rata sebanyak 26% *sumber: Gaikindo KINERJA BAKRIE METAL INDUSTRIES 40% 7% LEBIH TINGGI DARI KINERJA HARGA MINYAK MENTAH Penjualan bersih Bakrie Metal Industries yang terkait industri migas turun sebanyak 40% dibandingkan harga minyak mentah yang mengalami penurunan sebanyak 47%*. *sumber: World Bank *Arwana Citramulia Tbk, Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 26 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 IKHTISAR SAHAM 85000 60 Harga Volume 50 80000 75000 65000 60000 HARGA SAHAM (Rp) 40 55000 50000 45000 30 40000 35000 30000 20 VOLUME (LEMBAR SAHAM) 70000 25000 20000 15000 10 10000 5000 0 0 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEPT OCT NOV DES JAN FEB MAR APR MAY JUN 2014 AUG 2014 Q1 SEPT OCT NOV DES 2015 Pasar Regular Harga Saham (Rupiah) JUL Q2 2015 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Tertinggi 50 50 50 50 50 50 50 50 Terendah 50 50 50 50 50 50 50 50 Penutupan 50 50 50 50 50 50 50 50 22.084.500 6.830.800 4.142.200 2.019.200 5.167.400 6.217.700 2.035.400 5.302.700 93.721.717.528 93.721.717.528 93.721.717.528 93.721.717.528 93.721.717.528 93.721.717.528 93.721.717.528 93.721.717.528 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 Jumlah Saham Yang Diperdagangkan Jumlah Saham Beredar Kapitalisasi Pasar (Rp juta) Tertinggi Terendah 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 Penutupan 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 4.686.086 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 27 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM 100% KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI berdasarkan DPS BNBR Per 31 Desember 2015 PEMEGANG SAHAM JABATAN PERSENTASE KEPEMILIKAN JUMLAH SAHAM DEWAN KOMISARIS Irwan Sjarkawi Komisaris Utama & Komisaris Independen 0 0 Armansyah Yamin Nugroho I. Purbowinoto Komisaris 167.989 0 Komisaris 8.000 0 DIREKSI Bobby Gafur S. Umar Direktur Utama & Chief Executive Officer 0 0 A.Amri Aswono Putro Direktur & Chief Financial Officer 0 0 Dody Taufiq Wijaya Direktur Independen & Chief Risk Officer 0 0 R.A. Sri Dharmayanti Direktur & Chief Legal Officer 0 0 175.989 0 TOTAL 36.09% 5%< 6.4% 1% TO 5% PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 5% ATAU LEBIH berdasarkan DPS BNBR Per 31 Desember 2015 PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM Credit Suisse AG Singapore Branch S/A Bright Ventures Pte Ltd (MOU Facility) BNYM S/A Mackenzie Cundill Recovery FD-2039924282 Interventures Capital Pte. Ltd. PERSENTASE KEPEMILIKAN 20.251.500.000 21,61 8.750.000.000 9,34 4.814.695.351 5,14 Sub Total 33.816.195.351 36,09 Masyarakat (kepemilikan <5%) 59.905.522.177 63,91 TOTAL 93.721.717.528 100 PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 1% ATAU LEBIH berdasarkan DPS BNBR Per 31 Desember 2015 PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM PERSENTASE KEPEMILIKAN DBS BANK LTD SG-PB CLIENTS 1.519.010.889 1,62 JPMCB-NEW WORLD FUND. INC -2157804145 1.332.820.100 1,42 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 1.196.560.000 1,28 992.011.652 1,06 HSBC LTD-SINGAPORE BRANCH PRIVATE BANKING DIVISION ACCOUNT CLIENTS STREAM ZONE CAPITAL INC. 955.000.000 1,02 Masyarakat Lainnya (Kepemilikan <1%) 53.910.119.536 57,51 Sub Total 59.905.522.177 63,91 Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih 33.816.195.351 36,09 TOTAL 93.721.717.528 100 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 57.51% <1% Informasi Tambahan Laporan Keuangan 0% 28 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dengan kode saham BNBR. Tipe Pencatatan Penawaran Umum Perdana Company Listing Tanggal Perubahan Jumlah Saham Total Saham 28-Aug-89 2.850.000 2.850.000 9-Mar-90 16.150.000 19.000.000 Private Placement I 27-Nov-91 978.969 19.978.969 Private Placement II 10-Jan-92 1.031 19.980.000 4-Jun-93 1.080.000 21.060.000 HMETD I Saham Bonus I 22-Jun-94 31.590.000 52.650.000 HMETD II 14-Jul-94 189.540.000 242.190.000 Pemecahan Saham 7-Aug-95 242.190.000 484.380.000 Saham Bonus II 17-Jan-97 1.453.140.000 1.937.520.000 Penambahan Modal Non HMETD 31-Oct-01 36.812.880.000 38.750.400.000 Penggabungan Saham I 17-Mar-05 (31.000.320.000) 7.750.080.000 HMETD III 6-May-05 19.220.198.400 26.970.278.400 Penggabungan Saham II 6-Mar-08 (13.485.139.200) 13.485.139.200 HMETD IV & Waran Seri I 24-Mar-08 84.956.376.960 98.441.516.160 Saham Ditempatkan & Disetor Penuh*) 31-Dec-11 (4.719.798.632) 93.721.717.528 Catatan: HMETD: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu *) Dari total Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak 4.719.798.720, jumlah waran yang dikonversi menjadi saham sampai dengan berakhirnya periode pelaksanaan waran tanggal 1 April 2011 adalah sebanyak 88 lembar. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 29 PENGHARGAAN & SERTIFIKASI PENGHARGAAN BEST CONTRIBUTION ACHIEVEMENT 2014 Maret 2015 Best Contribution Achievement 2014 (PT Hino Motors Manufacturing Indonesia) untuk kinerja dan dukungan yang terkemuka telah diperoleh PT Bakrie Autoparts pada tanggal 24 Maret 2015. PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL Agustus 2015 Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia) selama 9.669.494 jam kerja terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2014. Penghargaan diperoleh PT Bakrie Autoparts pada 31 Agustus 2015. TOP BRAND AWARD Juni 2015 TOP BRAND AWARD (Frontier Consulting Group, Majalah Marketing) untuk kategori: Atap Fibre Cement diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk HARFLEX pada 30 Juni 2015. PENGHARGAAN 8,3 JUTA JAM KERJA TANPA KECELAKAAN Februari 2015 Piagam Penghargaan (Gubernur Banten) tanpa kecelakaan kerja selama 8.372.569 jam kerja terhitung sejak tanggal 17 November 2009 sampai dengan 31 Oktober 2014 diperoleh PT Bakrie Construction pada 23 Februari 2015 PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL Agustus 2015 Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia) selama 4.828.617 jam kerja terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2014. Penghargaan diperoleh PT Bakrie Pipe Industries pada 31 Agustus 2015. PENGHARGAAN SNI AWARD 2015 November 2015 Penghargaan SNI Award 2015 (Badan Standardisasi Nasional) Peringkat Perak telah diperoleh PT Bakrie Pipe Industries. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 30 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 SERTIFIKASI OHSAS 18001:2007 April 2012 – April 2015 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (TÜV SÜD PSB) manufaktur Casted dan Machined Parts oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 10 April 2012 yang 9 April 2015. ISO 14001:2004 April 2014 – April 2017 Sertifikasi Environmental Management System ISO 14001:2004 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur Casted dan Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan Bracket Generator telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 9 April 2014 yang berlaku hingga 8 April 2017 ISO/TS 16949:2009 Agustus 2014 – Agustus 2017 Sertifikasi Quality Management System ISO/TS 16949 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur Casted dan Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan Bracket Generator (tanpa Desain Produk sesuai Bab 7.3) telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 22 Agustus 2014 yang berlaku hingga 21 Agustus 2017. ISO 9001:2008 Agustus 2014 – Agustus 2017 Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur Casted dan Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan Bracket Generator telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 25 Agustus 2014 yang berlaku hingga 24 Agustus 2017. GREEN LISTING Februari 2015 Label Green Listing Indonesia (Architectural Space Center, Green Building Council Indonesia) telah diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk Versa Board dan Versa Wood pada 12 Februari 2015. Label tersebut menyatakan bahwa produk Versa Board dan Versa Wood ramah lingkungan dan aman dari material berbahaya. ISO 14001:2004 Februari 2015 Label Green Listing Indonesia (Architectural Space Center, Green Building Council Indonesia) telah diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk Versa Board dan Versa Wood pada 12 Februari 2015. Label tersebut menyatakan bahwa produk Versa Board dan Versa Wood ramah lingkungan dan aman dari material berbahaya. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 31 SERTIFIKASI OHSAS 18001:2007 Juni 2015 – Mei 2018 Sertifikasi Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001:2007 (BSI, ANAB) untuk manufaktur dan disain bahan bangunan produk fibre cement (Harflex dan Versa) telah diperoleh oleh PT Bakrie Building Industries sejak 1 Juni 2015 dan yang berlaku hingga 31 Mei 2018. ISO 9001:2008 Agustus 2015 – November 2016 Certificate of Registration QUALITY MANAGEMENT SYSTEM - ISO 9001:2008 This is to certify that: PT BAKRIE BUILDING INDUSTRIES Jalan Daan Mogot Km 17,3 Kalideres, Jakarta Barat Indonesia 11850 Holds Certificate No: FM 638905 and operates a Quality Management System which complies with the requirements of ISO 9001:2008 for the following scope: Design and manufacture of fibercement product (Harflex and Versa) of building materials For and on behalf of BSI: Chris Cheung, Head of Compliance & Risk - Asia Pacific Original Registration Date: 06/09/2007 Effective Date: 11/08/2015 Latest Revision Date: 11/08/2015 Expiry Date: 17/11/2016 Page: 1 of 2 This certificate was issued electronically and remains the property of BSI and is bound by the conditions of contract. An electronic certificate can be authenticated online. Printed copies can be validated at www.bsi-global.com/ClientDirectory or telephone +62 21 83793174 – 77. Further clarifications regarding the scope of this certificate and the applicability of ISO 9001:2008 requirements may be obtained by consulting the organization. This certificate is valid only if provided original copies are in complete set. Information and Contact: BSI, Kitemark Court, Davy Avenue, Knowlhill, Milton Keynes MK5 8PP. Tel: + 44 845 080 9000 BSI Assurance UK Limited, registered in England under number 7805321 at 389 Chiswick High Road, London W4 4AL, UK. A Member of the BSI Group of Companies. Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (BSI, KAN, ANAB, IAF) untuk manufaktur dan disain bahan bangunan produk fibre cement (Harflex dan Versa) telah diperoleh oleh PT Bakrie Building Industries sejak 6 September 2007 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 11 Agustus 2015 hingga 17 November 2016. SNI ISO 9001:2008 November 2015 – November 2019 Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia) syarat SNI 2050:2015 untuk Lembaran Semen Bergelombang Simetris telah diperoleh oleh PT Bakrie Building Industries sejak 25 November 2015 dan berlaku hingga 24 November 2019. ISO 14001:2004 Januari 2014 – Januari 2017 Sertifikasi Environmental Management System; ISO 14001:2004 (Bureau Veritas Certification) untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore, dan pertambangan diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 6 Januari 2014 hingga 5 Januari 2017. OHSAS 18001:2007 Januari 2014 – Januari 2017 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (Beureau Veritas Certification) untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore, dan pertambangan diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 6 Januari 2014 hingga 5 Januari 2017. ISO 9001:2008 Maret 2014 – Maret 2017 Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (Bureau Veritas Certification) untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore dan pertambangan diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 3 Mei 2005 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 30 Maret 2014 hingga 29 Maret 2017. SERTIFIKAT VHSE-MS Mei 2014 – Mei 2015 Sertifikasi Vendor Health Safety & Environment; VHSE-MS (HCML) fase pra kualifikasi dapat digunakan pada daerah Husky-CNOOC Madura Ltd diperoleh PT Bakrie Construction yang berlaku mulai 20 Mei 2014 sampai 20 Mei 2015. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 32 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 SERTIFIKASI ISO 9001:2008 April 2015 – March 2018 Sertifikasi Quality Management System; ISO 9001:2008 (AJA Registrars) diperoleh oleh PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 10 April 2015 hingga 28 Maret 2018. ISO 14001: 2004 Mei 2015 – April 2018 Sertifikasi Environmental Management System; ISO 14001:2004 (AJA Registrars) diperoleh oleh PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17 April 2018. OHSAS 18001:2007 Mei 2015 – April 2018 Sertifikasi Occupational Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (AJA Registrars) diperoleh oleh PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17 April 2018. SERTIFIKASI RAMAH LINGKUNGAN Juni 2015 Sertifikat Perusahaan Ramah Lingkunan (Pemerintah Kabupaten Serang) atas upaya yang telah dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup diperoleh PT Bakrie Construction pada 10 Juni 2015.. CONTRACTOR’S SAFETY MANAGEMENT SYSTEM September 2015 – September 2017 Sertifikat Contractors Safety Management System (CSMS PT Pertamina) untuk Refinery Unit VI Balongan diperoleh PT Bakrie Construction pada tanggal 25 September 2015 yang berlaku hingga 23 September 2017. SERTIFIKASI API Februari 2012 – Februari 2015 Sertifikat Otoritas untuk pemakaian API Monogram secara resmi (The American Petroleum Institute) untuk Manufaktur Electric-Welded Casing atau Tubing Plain End yang diperoleh PT Bakrie Pipe Industries pada 4 Februari 2012 sampai 4 Februari 2015. OHSAS 18001:2007 Mei 2013 – April 2016 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (ABS Quality Evaluations) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT Bakrie Pipe Industries sejak 2 April 2007 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 28 Mei 2013 hingga 1 April 2016. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 33 SERTIFIKASI SERTIFIKASI LABORATORIUM Mei 2013 – Mei 2017 Sertifikat Akreditasi (Komite Akreditasi Nasional) untuk peryaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi diperoleh oleh PT Bakrie Pipe Industries sejak 28 Mei 2013 yang berlaku sampai 27 Mei 2017. ISO 9001:2008 April 2014 – Mei 2017 Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (ABS Quality Evaluation) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT Bakrie Pipe Industries sejak 17 Juli 1992 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 23 April 2014 hingga 18 Mei 2017. OHSAS 18001:2007 Desember 2013 – Oktober 2016 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (ABS Quality Evaluations) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT South East Asia Pipe Industries sejak 15 Oktober 2010 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 2 Desember 2015 hingga 14 Oktober 2016. ISO 9001:2008 Juli 2014 – Juli 2017 Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (APIQR) untuk manufaktur Pipa Baja Metal Alloy untuk MIGAS, Kimia, dan Industri Konstruksi diperoleh oleh PT South East Asia Pipe Industries sejak 28 Juli 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017. API Q1 Juli 2014 – Juli 2017 Sertifikasi Quality Management System API Certification Q1 (American Petroleum Institute) untuk manufaktur Pipa Baja Metal Alloy untuk MIGAS, Kimia, dan Industri Konstruksi diperoleh oleh PT South East Asia Pipe Industries sejak 18 Februari 2003 dan telah diresertifikasi yang berlaku mulai 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017. API 1 5L Juli 2014 – Juli 2017 Sertifikat Otoritas untuk pemakaian API Monogram secara resmi (American Petroleum Institute) untuk manufaktur Line Pipe Plain End pada PSL1, Line Pipe Plain End pada PSL 2, Line Pipe Plain End pada PSL 2 – Service Annex H dan Line Pipe End pada PSL 2 – Service Annex J diperoleh PT South East Asia Pipe Industries yang berlaku pada 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017. API 2B Juli 2014 – Juli 2017 Sertifikat Otoritas untuk pemakaian API Monogram secara resmi (American Petroleum Institute) untuk manufaktur Pipa baja diperoleh PT South East Asia Pipe Industries yang berlaku pada 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 34 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PERISTIWA PENTING 15 JANUARI 2015 12 FEBRUARI 2015 20 MEI 2015 Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Banusakti. 21 MEI 2015 CEO PT Bakrie Autoparts dengan ketua El – Wahab Group, Abd El Wahab Ghourieh menandatangani persetujuan kerja sama untuk perdagangan di bidang komponen otomotif di Mesir, Afrika Utara, dan Eropa. CEO PT Bakrie Building Industries Yogi Pratomo Widhiarto selaku produsen atap fiber semen Harflex menerima Penghargaan Top Brand Award 2015 yang di serahkan oleh CEO Frontier Consulting Group Handi Irawan di Jakarta. Menteri Perindustrian Saleh Husen meresmikan pabrik coating PT Bakrie Pipe Industries. 27 MARET 2015 24 JANUARI 2015 10 JUNI 2015 Peluncuran Proyek Y230 K Hino Motors oleh Akhito Yamanaka, Direktur Utama Hino Motor dan Boy Andoko Purnadie, Sekretaris Jenderal Hino Motor Clubs Indonesia. CEO Bakrie Autoparts, CEO Braja Mukti Cakra dan Direktur Utama Arakawa – Jepang, Sakai menandatangani persetujuan kerja sama untuk perdagangan komponen otomotif di Jepang dan Asia Tenggara. 13 MEI 2015 PT Bakrie Autoparts telah lolos audit Global Procurement Mitsubishi Fuso – Daimler, menjadikan PT Bakrie Autoparts supplier global untuk Mitsubishi Fuso – Daimler. Rapat Umum Pemegang Saham PT Bina Usaha Mizusawa Mandiri. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 35 12 JUNI 2015 2 JULI 2015 Rapat Umum Pemegang Saham PT Braja Mukti Cakra di KTB – Kantor Mitsubishi Jakarta. Pembangunan Proyek Tol Cimanggis Cibitung dilaksanakan bekerja sama dengan PT Waskita Karya (Persero) yang dimulai pada Juli 2015. Jalan tol sepanjang 26km ini merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2. Saat ini, fokus konstruksi berada pada persimpangan jalan Cimanggis, serta mengakuisisi lahan di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. 14 JULI 2015 16 JUNI 2015 27 OKTOBER 2015 Observasi CGPI dari Indonesian Institute for Corporate Governance. 10 NOVEMBER 2015 PT Bakrie Building Industries meresmikan kerjasama penelitian pulp dengan BBPK. 4 DESEMBER 2015 Rapat Umum Pemegang Saham PT Bakrie Autoparts. 18 JUNI 2015 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. 21 AGUSTUS 2015 30 JUNI 2015 PT Bakrie Building Industries menerima ISO 14001 & OHSAS 18001 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berkolaborasi dengan YTL Corporation Berhad melalui anak usahanya YTL Jawa Energy BV pada Agustus 2015 untuk konstruksi dan operasi 2x660MW Pembangkit Tenaga Listrik Uap Batubara di Cirebon, Jawa Barat. Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk proyek ini ditanda tangani bersama PT PLN (Persero) pada bulan Desember 2015. Aktifitas pendukung lainnya termasuk persiapan studi AMDAL, kajian ulang EPC, dan akuisisi lahan. Paparan Publik Tahunan 2015. 15 DESEMBER 2015 GRC (Governance, Risk, Compliance) – Day, Peran GRC Dalam Industri Minyak Dan Gas di Indonesia Proyek Pipanisasi Transmisi Gas Kepodang-Tambak Lorok (Kalija Fase 1) telah memulai operasi pada bulan Agustus 2015, menandakan selesainya fase pertama proyek Pipanisasi Transmisi Gas Kalimantan Jawa. Proyek ini terdiri dari konstruksi 200km pipa open access offshore & onshore, termasuk fasilitas penerima onshore, yang saat ini mentransportasikan 116 mmscfd gas dari Petronas Carigali Muria Ltd ke PLN Tambak Lorok. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 36 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 37 LAPORAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 38 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 LAPORAN DEWAN KOMISARIS Bertahan untuk Maju di 2016 Tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2015 tidaklah lebih ringan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional masih mencapai 4,73%, namun angka tersebut di bawah target yang dipatok dalam APBN sebesar 5,7%. Depresiasi mata uang Rupiah terhadap dolar AS sempat mencapai titik terendah pada triwulan ketiga, yaitu Rp 14.800 per dolar AS atau mengalami pelemahan hampir 16 % dibandingkan dengan kurs pada awal tahun 2015 sebesar Rp. 12.440 per dolar AS sehingga membuat beban keuangan Perseroan semakin berat. Tahun 2015 ditandai dengan mulai diberlakukannya Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diberlakukan menjelang akhir tahun. Konsekuensi berlakunya MEA akan terlihat pada berbagai bidang seperti aliran bebas barang dan jasa, arus bebas investasi, arus tenaga kerja terampil dan arus bebas modal. Indonesia masih memiliki beberapa hambatan dalam menghadapi MEA, di antaranya terkait dengan mutu tenaga kerja yang relatif masih rendah dan kualitas infrastruktur yang belum memadai, sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi, serta keterbatasan pasokan energi. Bagi Perseroan dengan diberlakukannya MEA harus disikapi dan disambut sebagai tantangan, khususnya dalam merebut kesempatan pada pengembangan proyek di bidang infrastruktur. Namun demikian sektor yang paling besar pengaruhnya terhadap bisnis Perseroan pada tahun ini adalah sektor energi di mana merosotnya harga jual minyak bumi sepanjang tahun 2015 yang sempat mendekati harga paling rendah di bawah AS$ 35 per barrel telah meruntuhkan industri perminyakan secara global dan memaksa perusahaan minyak untuk memangkas produksi dan melakukan penghematan di segala lini termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja. Hancurnya industri perminyakan telah mengakibatkan menurunnya investasi untuk pembukaan ladang-ladang minyak baru yang berakibat menurunnya permintaan kebutuhan pipa dalam skala yang sangat besar. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 39 Irwan Sjarkawi Komisaris Utama & Komisaris Independen Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 40 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KINERJA PERUSAHAAN Secara umum hasil usaha tahun 2015 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana pendapatan neto turun sebesar 26,9% menjadi Rp 4,7 triliun, dan jumlah beban yang sedikit meningkat sebesar Rp 6,3 triliun dimana didalamnya terdapat penyisihan penurunan nilai investasi sebesar Rp 968 miliar dan rugi selisih kurs yang melonjak sebesar Rp 722 miliar. Sehingga Perusahaan mencatat rugi setelah pajak sebesar Rp 1,7 triliun, yang menambah defisit modal. Manajemen Perseroan masih terus mengupayakan langkah-langkah untuk mengatasi terjadinya defisiensi modal Perusahaan dengan upaya konversi hutang Perusahaan menjadi modal. Beberapa kreditur telah memberikan persetujuan secara prinsipil untuk dilakukannya konversi tersebut, namun masih terdapat beberapa kreditur yang masih terus diupayakan agar dapat menyetujui konversi hutang tersebut. Selain itu manajemen juga telah melakukan beberapa terobosan penting, terutama dalam mengoptimalisasikan aset-aset yang selama ini tidak produktif; seperti melakukan kerjasama dengan PT Waskita Karya dalam menggarap Tol Cimanggis Cibitung melalui pelepasan saham serta telah mendapatkan investor baru untuk menggarap pembangunan PLTU Tanjung Jati. Divestasi pada beberapa proyek infrastruktur di atas dalam rangka merealisasikan aset Perusahaan yang selama ini tidak produktif menjadi aset yang dapat memberikan hasil bagus dalam jangka panjang. Anak perusahaan dengan kinerja yang masih cukup baik adalah di bidang produksi pipa, meskipun jumlah pendapatannya mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Untuk anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yaitu Bakrie Autoparts, mengalami kerugian sepanjang tahun 2015 ini disebabkan oleh turunnya permintaan di pasar otomotif nasional. Atas pencapaian kinerja Perusahaan sampai dengan tahun 2015 tersebut, Dewan Komisaris berpendapat terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu; PT BAKRIE & BROTHERS TBK Pertama, meningkatkan usaha pemasaran dan pengembangan produk dan jasa yang dimiliki guna meningkatkan daya saing di tengah persaingan yang semakin ketat, serta pengelolaan investasi yang tepat. Kedua, Restrukturisasi pinjaman Perusahaan agar dapat diselesaikan sehingga dapat mendukung pertumbuhan Perusahaan dan mengambil setiap kesempatan usaha. Ketiga, Meningkatkan kualitas pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko yang memadai. Dewan Komisaris mendukung penuh kebijakan Direksi Perseroan yang mengarahkan seluruh anak perusahaan untuk memperkuat sinergi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses serta mengoptimalkan pembiayaan dan produktivitas sebagai strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi yang ada. TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris aktif melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat dan saran atas berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam mengelola Perseroan. Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Tata Kelola dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Seluruh Komite tersebut telah melakukan tugas dan kewenangannya sesuai piagam yang berlaku dan terus dimutakhirkan bagi masing-masing Komite termasuk memberikan rekomendasi serta laporan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya maupun penyempurnaan terkait dengan aspek pengawasan dan tanggung jawab di masingmasing komite. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Rapat konsultasi antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan secara rutin sehingga Dewan Komisaris dapat selalu memantau sejauh mana kebijakan dan langkahlangkah yang telah diambil oleh Direksi. Selain melalui rapat-rapat internal Dewan Komisaris, fungsi pengawasan juga dilakukan melalui komite-komite Komisaris tersebut di atas. Organ-organ Dewan Komisaris tersebut telah berfungsi dengan baik sesuai lingkup tanggung jawab dan bidangnya masing-masing. Komunikasi dan kerja sama yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi tercermin pada forum rapat gabungan Komisaris dan Direksi yang teratur diadakan sedikitnya satu kali sebulan sepanjang tahun 2015. Dewan Komisaris terus mendorong implementasi tata kelola perusahaan (good corporate governance - GCG) yang kuat dan berkelanjutan di seluruh lingkungan grup Bakrie oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Fungsi komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris ditingkatkan seiring dengan kesadaran akan pentingnya tata kelola yang semakin baik. Komite Audit telah melaksanakan tugasnya memberikan masukan bagi Dewan Komisaris atas laporan-laporan manajemen, khususnya laporan keuangan, menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal, melakukan analisa efektivitas pengendalian internal bekerja sama dengan auditor internal serta menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya. Komite Audit secara intensif mengadakan pertemuan dengan Internal Audit untuk menelaah laporan hasil audit internal dan memantau tidak lanjut rekomendasi audit di seluruh jajaran Perusahaan tidak saja yang menyangkut operasional , tetapi juga yang menyangkut kinerja anak perusahaan. PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Pada tahun 2015 komposisi jajaran Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan, yaitu dengan pengunduran diri Sdr. Mohamad Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 41 Ikhsan sebagai Komisaris Independen Perseroan. Agar tetap optimal dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, maka diadakan perubahan pada keanggotaan komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Sementara pada jajaran Direksi terjadi perubahan posisi Direktur yaitu digantikannya posisi Direktur keuangan yang semula dijabat oleh Sdr. Eddy Soeparno digantikan oleh Sdr. A. Amri Aswono Putro. pengembangan usaha Perseroan secara selektif di masa mendatang, baik dengan meningkatkan kapasitas unit bisnis yang ada, maupun memperluas portofolio produk untuk mengurangi ketergantungan pada satu portofolio bisnis tertentu. “Kami terus mendukung setiap upaya pengembangan usaha Perseroan secara selektif di masa mendatang.” Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih kepada Sdr. Mohamad Ikhsan dan Sdr. Eddy Soeparno, yang telah memberikan sumbangan tenaga, pikiran serta dedikasinya kepada Perusahaan. Dan kepada Sdr. A. Amri Aswono Putro, kami ucapkan selamat bertugas serta menjalankan amanah dengan baik di Perusahaan. PROSPEK USAHA TAHUN 2016 Kondisi perekonomian nasional untuk tahun 2016 diperkirakan akan lebih baik dari tahun 2015. Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan cukup terjaga sepanjang tahun 2016, di mana nilai tukar diperidiksi akan kembali mendekati nilai fundamental pada kisaran Rp 13.000 per dolar AS. Kondisi ini dapat dicapai tentu dengan berharap di antaranya dari paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan Pemerintah secara bertahap sejak akhir tahun 2015 sampai awal tahun 2016 yang juga diikuti oleh penurunan tingkat bunga oleh Bank Indonesia sehingga akan mendorong investasi khususnya di bidang pembangunan energi dan infrastruktur. Upaya restrukturisasi hutang Perseroan yang sedang dijalankan diharapkan dapat memperkuat fundamental Perseroan untuk menyongsong pertumbuhan. Kami terus mendukung setiap upaya Mengikuti rencana pemerintah untuk meningkatkan belanja infrastruktur, Dewan Komisaris mendorong manajemen Perseroan untuk memanfaatkan peluangpeluang ini dengan baik. Beberapa proyek infrastruktur yang telah direncanakan manajemen hendaknya bisa direalisasikan untuk memperbaiki kinerja Perseroan. PENUTUP Tahun 2015 yang penuh tantangan bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Walaupun demikian, segala upaya dan pencapaian patut kita syukuri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan Dewan Komisaris menghaturkan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham atas segala kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Demikian pula kepada pemangku kepentingan dan seluruh pihak yang telah menaruh perhatian kepada PT Bakrie & Brothers Tbk, Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Tak lupa, kepada seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi dan kemampuannya, Dewan Komisaris menaruh hormat kepada anda semua. Dan tentunya, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Direksi Perseroan atas segala daya upaya yang telah ditunjukkan di tahun-tahun penuh tantangan ini. Semoga dengan semangat dan kerja keras, fokus, serta inisiatif-inisiatif baru di tahuntahun mendatang akan memberikan warna baru bagi Perseroan, dan membawa kejayaan kepada kita. Amin. Jakarta, Atas nama Dewan Komisaris PT Bakrie & Brothers Tbk Irwan Sjarkawi Komisaris Utama & Komisaris Independen Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 42 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 DEWAN KOMISARIS Armansyah Yamin Komisaris Dengan dukungan barisan profesional yang dimiliki, Bakrie & Brothers bersiap untuk era baru dunia usaha di Indonesia dan dunia. Disamping terus memperkuat bisnis di sektor manufaktur, Bakrie & Brothers juga mulai turut terlibat dalam berbagai proyek pengembangan jaringan infrastruktur energi dan transportasi di Indonesia. Tantangan baru dan kesempatan yang terbuka pun siap dihadapi. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 43 Nugroho I. Purbowinoto Komisaris Irwan Sjarkawi Komisaris Utama & Komisaris Independen Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 44 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PROFIL DEWAN KOMISARIS IRWAN SJARKAWI PRESIDEN KOMISARIS | KOMISARIS INDEPENDEN Beliau lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1946 dan memperoleh gelar sarjana Teknologi Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1973, kemudian melanjutkan pendidikannya di International Institute of Philips, Eindhoven-Belanda jurusan Electronics khususnya digital electronics, pada tahun 1974. Beliau mendapat kehormatan sebagai Senior Fellow di John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Cambridge, Amerika Serikat pada tahun 2002. Pada tahun 2010, Beliau di tunjuk sebagai Dewan penasihat akademik di Universitas Bakrie. Irwan Sjarkawi telah menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak Juni 2004. Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris Perseroan (2002-2004), Direktur Utama , dan CEO (1998-2002). Sejak tahun 2008, beliau menjabat sebagai Penasihat di UNISPICES BV AMSTERDAM, THE NETHERLAND. Sebelum bergabung dengan Perseroan, karir profesionalnya dimulai sebagai Manager di PT Elektronika Nusantara pada tahun 1974. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur di Philips Indonesia (1981-1990). dan kemudian sebagai Direktur Utama PT Pantja Niaga (1991-1998). Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di lebih dari 10 anak perusahaan dari PT Pantja Niaga termasuk Pantja Motor (Agen Tunggal merek Isuzu di Indonesia), Direktur UNIPRO BV, Amsterdam, Belanda, pada 1993-2001, serta Direktur PT Daeng Bersaudara (Distributor Tunggal Philips) selama 1980-1990. Sejak Republik ini lahir, Bakrie & Brothers bertekad memberikan bakti demi negeri. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 45 ARMANSYAH YAMIN KOMISARIS Armansyah Yamin dilahirkan di Teluk Betung, Lampung pada tahun 1953. Beliau lulus dari Akademi Penerbangan Indonesia di Jakarta pada tahun 1972. Menjalani berbagai pendidikan, seperti Instructor and Test Pilot Program British Aerospace, Manchester, Inggris (1976) dan Airline Management Course Philippine Airlines, Philippine University, Manila (1978). Beliau juga pernah mengikuti pendidikan di Institute Commodity of London, Inggris (1986-1987). Beliau ditunjuk sebagai Komisaris pada 30 Juni 2009. Saat ini, beliau juga memegang posisi Komisaris di PT Bakrieland Development Tbk, Komisaris Utama PT Bakrie Swasakti Utama, dan Komisaris Utama PT Bakrie Nirwana Semesta. Beliau memulai karirnya di Grup Bakrie sebagai Special Project Manager PT Bakrie & Brothers (1985-1986), Head of Representative Mindo Commodity Europe Hamburg, Jerman (1987-1991), Managing Director Lewis & Peat International, Singapura (1991-1993), Wakil Presiden Direktur Bakrie Trading (1993-1998), Komisaris Utama PT Asuransi Ikrar Lloyd (1998-2002), Presiden Direktur Perusda Bersujud, Kalimantan Selatan (2003-2007) dan Direktur Utama PT Arm & Ken Investment (2007-2011). Sebagai pionir di bidang perdagangan industri manufaktur dan industri strategis lainnya, Bakrie & Brothers selalu menjadi bagian dari pertumbuhan bangsa. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 46 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PROFIL DEWAN KOMISARIS NUGROHO I. PURBOWINOTO KOMISARIS Nugroho I. Purbowinoto dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tahun 1943. Lulusan sarjana dari Institut Teknologi Bandung ini menjabat sebagai Komisaris sejak 2009. Beliau memulai karirnya di Grup Bakrie sejak tahun 1975. Beliau pernah menjabat berbagai posisi eksekutif di Grup Bakrie, dari Direktur PT Bakrie Pipe Industries (1979-1988), General Manager Perencanaan dan Pengembangan PT Bakrie & Brothers (1985-1987), Direktur Pengembangan Bisnis PT Bakrie & Brothers (1988-1990), Komisaris PT Bakrie Hyosung Apparel (19901993), PT Bakrie Kasei Corporation (1991-1992), Direktur Korporasi Administrasi PT Bakrie & Brothers (1990-1993) dan terus sebagai Presiden Direktur PT Bakrie Pipe Industries (1993-1996) dan Presiden Direktur PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (1996-2009). Kami telah melalui berbagai pasang surut dan selalu berhasil bangkit, menjadi lebih besar dan kuat dari sebelumnya. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 47 “MASA DEPAN ADALAH KEBERHASILAN”, ITULAH YANG KAMI YAKINI. KEBERHASILAN ITU AKAN KAMI RAIH DENGAN TETAP MENJEJAK BUMI, BERDIRI KOKOH BERSAMA, KAMI DI BAKRIE & BROTHERS AKAN MENYAMBUT KESUKSESAN DAN KESEJAHTERAAN BAGI SETIAP KARYAWAN, SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN, DAN MASYARAKAT INDONESIA. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 48 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Bobby Gafur S. Umar Direktur Utama PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 49 LAPORAN DIREKSI Menggali Potensi Terbaik Kami Kinerja Perseroan masih dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang tidak terlepas dari pelemahan ekonomi global. Dua pilar utama penyokong bisnis Perseroan adalah bidang manufaktur dan infrastruktur. Selain itu, Perseroan juga tetap mempertahankan portfolio investasi strategis di beberapa perusahaan terafiliasi. Secara umum, sektor manufaktur mengalami penurunan kinerja seiring dengan pelemahan konsumsi masyarakat di bidang otomotif dan bahan bangunan serta melemahnya permintaan atas produk pipa di sektor minyak dan gas. Sementara itu, Perseroan berhasil melakukan monetisasi atas beberapa proyek infrastruktur sepanjang tahun 2015 dengan menjalin kerjasama dengan investor strategis di bidang infrastruktur jalan tol, infrastruktur gas bumi dan pembangkit listrik. KONDISI PEREKONOMIAN DUNIA DAN INDONESIA Perekonomian dunia di tahun 2015 didominasi oleh penurunan harga minyak dan pelemahan pertumbuhan di beberapa negara maju di Eropa, Amerika Utara dan Asia. Sejalan dengan penurunan harga minyak dunia ini, harga-harga komoditas penting lainnya juga turun secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2015 menurun menjadi 2,4% dari 2,6% pada tahun 2014. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 tumbuh 4,79%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh 5,02%. Pertumbuhan PDB tertinggi selama tahun 2015 dicatat pada triwulan terakhir sebesar 5,04%. Hasil pertumbuhan tahunan ini masih berada di bawah rencana yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam APBN-2015. Struktur perekonomian Indonesia menurut lapangan usaha tahun 2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Manufaktur/Industri Pengolahan (20,84%), Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (13,52%), dan Perdagangan Besar Eceran; Otomotif dan Sepeda Motor (13,29%). Sektor Manufaktur/Industri Pengolahan merupakan kontributor pertumbuhan ekonomi terbesar pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,92%, diikuti oleh sektor Konstruksi sebesar 0,64% dan Pertanian sebesar 0,53%. Sementara itu, Indonesia mencatatkan inflasi tahun 2015 sebesar 3,35%.1 Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan dari Rp 12.440 ke Rp 13.795 atau mengalami depresiasi sebesar 9,8% sepanjang tahun 2015. Keadaan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Perseroan di mana harga biaya produksi yang meningkat sejalan dengan inflasi serta dampak pada biaya keuangan yang kebanyakan dari hutang dalam denominasi dolar AS. 1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Bank Indonesia, Desember 2015 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 50 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KINERJA PERUSAHAAN Kinerja Perseroan tahun 2015 banyak dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi secara umum yang berdampak pada penurunan permintaan atas barang-barang dan jasa yang dihasilkan. Volume penjualan di seluruh anak usaha Perseroan mengalami penurunan secara signifikan dan berada di bawah rencana belanja 2015 yang ditetapkan pada triwulan ke-empat tahun 2014 lalu. Selain itu, pelemahan Rupiah mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. KINERJA 2015 DIBANDINGKAN DENGAN RENCANA BELANJA 2015 KEBIJAKAN STRATEGIS OPERASI KINERJA OPERASI Penjualan kendaraan bermotor di Indonesia, berdasarkan data Gaikindo, mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari 1,3 juta kendaraan pada tahun 2014 menjadi hanya 1,0 juta kendaraan pada tahun 2015. Hal ini memberikan dampak bagi anak usaha Perseroan, Bakrie Autoparts (BA) yang memproduksi kompenen kendaraan untuk sektor niaga dan penumpang. Penjualan kendaraan jenis niaga mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan kendaraan penumpang oleh karena permintaan kendaraan dari sektor perkebunan dan pertambangan yang turun sejalan dengan melemahnya harga komoditas terkait, kelapa-sawit serta tambang mineral dan batubara. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Permintaan atas bahan-bahan bangunan juga mengalami pelemahan sejalan dengan menurunnya pertumbuhan industri properti dan bahan bangunan sepanjang tahun 2015. Anak usaha Perseroan di bidang ini, Bakrie Building Industries (BBI), mencatatkan penurunan penjualan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. Namun demikian, secara umum, penurunan penjualan yang dicatatkan oleh masingmasing anak usaha di atas masih lebih baik dibandingkan penurunan yang di alami oleh industri terkait di Indonesia. Secara umum, kinerja tahun 2015 berada di bawah rencana belanja 2015 Perseroan yang ditetapkan pada awal tahun. Hal ini utamanya disebabkan oleh pelemahan permintaan seiring dengan penurunan pertumbuhan di semua industri terkait dengan pendapatan anak-anak usaha Perseroan. Selain itu, pelemahan Rupiah sepanjang 2015 juga telah mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. Di sektor minyak dan gas, seiring dengan melemahnya harga minyak mentah, banyak produsen minyak dan gas menjadwalkan ulang rencana investasi baru sepanjang tahun 2015. Hal ini memberikan dampak negatif bagi anak usaha Perseroan, Bakrie Pipe Industries dan SEAPI yang merupakan salah satu produsen pipa untuk industri minyak dan gas yang terbesar di Indonesia serta anak usaha Perseroan yang merupakan perusahaan EPC, yaitu Bakrie Metal Industries. Manajemen Perseroan telah menerapkan kebijakan strategis bagi masing-masing anak usaha untuk melakukan efisiensi operasi untuk memperbaiki struktur biaya serta melakukan pengembangan portfolio produk yang dapat bertahan di tengah gejolak ekonomi, setidaknya menjadi komplementer bagi produk-produk yang ada. Misalnya, BA mengembangkan produk-produk di segmen kendaraan niaga, masuk dalam pasar komponen kendaraan penumpang dan pasar komponen pengganti, segmen alat-alat pertanian, kendaraan berat dan rel kereta api. BBI mengembangkan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi, dan BPI menambah kapasitas produksi pipa nonminyak dan gas. KINERJA KEUANGAN Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan kerugian komprehensif neto sebesar Rp1,75 triliun dibandingkan dengan laba komprehensif neto sebesar Rp130,9 miliar pada tahun 2014. Penjualan mengalami penurunan, meskipun jika Profil Perusahaan Ikhtisar Utama faktor dekonsolidasi salah satu anak usaha di normalisasi, sebesar 27% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp4,66 triliun pada tahun 2015 dari Rp6,38 triliun pada tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan permintaan atas barang dan jasa seiring dengan melemahnya pasar domestik. Tiga hal utama yang menjadi penyebab besarnya kerugian komprehensif pada tahun 2015 adalah: 1. Perseroan mengalami peningkatan rugi kurs pada tahun 2015 menjadi Rp 722,2 miliar dari Rp 162,7 miliar pada tahun 2014 disebabkan oleh pelemahan Rupiah sepanjang tahun 2015 sebesar 9,8%; 2. Selain itu, Perseroan membukukan penyisihan penurunan nilai investasi pada tahun 2015 sebesar Rp 968,1 miliar; pada tahun 2014 Perseroan tidak membukukan akun penyisihan ini; 3. Perseroan merealisasikan rugi atas perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp 137,8 miliar pada tahun 2015; pada tahun 2014 Perseroan tidak mencatatkan kerugian seperti ini. Di sisi neraca, Perseroan mencatatkan penurunan nilai aset menjadi Rp 9,19 triliun pada tahun 2015 dari Rp 11,31 triliun pada tahun 2014, terutama karena penurunan investasi jangka pendek sebagai akibat dari realisasi rugi atas penurunan nilai investasi. Perseroan mengalami defisiensi modal sebesar Rp 3,94 triliun pada tahun 2015 yang terutama disebabkan oleh rugi penurunan nilai investasi jangka pendek dan perubahan nilai wajar derivatif. KEBIJAKAN STRATEGIS KEUANGAN Dari segi keuangan, Perseroan pada tahun 2015 telah berupaya untuk menyehatkan neraca keuangan dengan melakukan beberapa langkah-langkah dan rencana strategis, seperti melakukan restrukturisasi utang melalui konversi utang menjadi saham, meningkatkan modal melalui penerbitan saham dan penjualan aset, dan mengurangi investasi dalam bentuk saham. Selain itu, Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 51 Perseroan juga akan fokus dalam pengembangan kegiatan usaha manufaktur serta mengembangkan proyek-proyek infrastruktur utama untuk mendapatkan sumber pendapatan yang berkelanjutan. PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN Perseroan secara berkesinambungan meningkatkan kualitas penerapan GCG yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. Untuk hal ini, BNBR mengacu pada praktik terbaik dalam penetapan proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standar Perseroan. Dengan demikian diharapkan prinsip-prinsip GCG yang bermutu akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan efisiensi operasional, serta peningkatan pelayanan kepada pemangku kepentingan Perseroan. Prinsip-prinsip GCG ini diterapkan melalui sebuah kerangka tata hubungan antar organ-organ GCG, hubungan dengan pemegang saham serta dengan pemangku kepentingan, untuk memastikan keseimbangan yang harmonis antara pencapaian kinerja dengan keberlanjutan usaha. Pada tahun 2015, Perseroan melakukan berbagai aktivitas dan inisiatif dengan tujuan untuk perbaikan kualitas penerapan tata kelola yang baik. Beberapa hal penting diantaranya adalah melaksanakan Governance, Risk and Compliance (GRC) day yang merupakan lokakarya untuk melatih dan mendidik karyawan untuk menjadi ahli dalam GRC. GRC day ini bertujuan untuk melakukan diseminasi dan sosialisasi peraturan-peraturan terkait GCG. Perseroan juga melakukan asesmen GCG dengan mengikutsertakan diri dalam CGPI Award dan Annual Report Award di mana hasilnya menjadi acuan dalam memperbaiki praktik tata kelola perusahaan. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Program-program tanggung jawab sosial perusahaan BNBR memiliki tujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat disekitar lokasi operasi perusahaan beserta dengan anak-anak usaha, meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kelestarian lingkungan. Perseroan bersama dengan anak-anak usahanya melakukan beberapa program unggulan untuk mewujudkan tujuan ini, yang antara lain: Peduli Untuk Negeri, Cerdas Untuk Negeri, Hijau Untuk Negeri, Sehat Untuk Negeri dan Kemitraan Untuk Negeri. Beberapa program dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai anak usaha melalui satu payung kegiatan yang disebut Bakrie Untuk Negeri. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 52 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 “Perseroan juga akan fokus dalam pengembangan kegiatan usaha manufaktur serta mengembangkan proyek-proyek infrastruktur utama untuk mendapatkan sumber pendapatan yang berkelanjutan.” PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 53 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA sebelum tahun 2014, serta lemahnya permintaan konsumsi domestik, maka Perseroan mengambil langkah-langkah strategis jangka pendek untuk meningkatkan kinerjanya. Program pengembangan sumber daya manusia (SDM) Perseroan pada tahun 2015 dilaksanakan melalui berbagai inisiatif program pengelolaan SDM dan organisasi yang di arahkan untuk dapat mendorong percepatan pencapaian strategi dan sasaran bisnis yang ditetapkan. Beberapa inisiatif program yang dilakukan diantaranya adalah kajian dan pengembangan desain organisasi sesuai dengan model bisnis Perseroan, perencanaan SDM dan program rekrutmen, pengelolaan kinerja, pengelolaan balas jasa, sistem dan prosedur SDM, program pengembangan kepemimpinan dan program pengembangan budaya kerja (corporate culture). Kelompok usaha Bakrie Metal Industries, akan melakukan pengembangan pasar non-migas dengan meningkatkan kapasitas produksi untuk penetrasi pasar yang lebih intensif. Bakrie Autoparts terus fokus pada perbaikan produktivitas, mengembangkan pasar pada kendaraan penumpang dan komponen pengganti (replacement market) serta mempersiapkan infrastruktur produksi untuk dapat meningkatkan kapasitas dalam jangka menengah. Bakrie Building Industries akan meningkatkan portfolio produk yang bernilai tinggi (high-value-added products). Sementara itu, dari kelompok usaha segmen infrastruktur, monetisasi akan terus dipertimbangkan sejalan dengan menuntaskan proyek-proyek bersama dengan strategic partners. Beberapa program secara khusus dirancang untuk mengembangkan kapasitas karyawan bersama dengan lembaga pendidikan ternama seperti Universitas Bakrie dalam program Bakrie Middle Management Development Program dan juga Bakrie General Manager Development Program. PROSPEK DAN PENGEMBANGAN USAHA 2016 Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2016 masih berada di bawah 3%. Penyebab utama perlambatan pertumbuhan ini adalah pelemahan aktivitas ekonomi di negaranegara berkembang dan maju. Perekonomian Tiongkok diperkirakan akan melambat dan kembali seimbang pada angka pertumbuhan 6,7% di tahun 2016. Bank Dunia mengestimasi bahwa penurunan sebesar satu persen pada pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan mengurangi pertumbuhan ekonomi Indonesia (melalui kaitan perdagangan dan finansial) sebesar 0,4% setelah dua tahun. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan mencapai 5,1%. Dengan mempertimbangkan, pelambatan ekonomi dunia yang masih terjadi pada tahun 2016, harga-harga minyak bumi serta komoditas utama dunia yang belum kembali ke tingkat pada periode PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI Pada tahun 2015 komposisi Direksi mengalami perubahan seiring dengan pengunduran diri Eddy Soeparno. Melalui RUPS Tahunan Perseroan telah menunjuk A. Amri Aswono Putro untuk menggantikan Eddy Soeparno sebagai Direktur dan CFO Perseroan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Eddy Soeparno atas segala kontribusinya kepada Perseroan, dan kami yakin bahwa A. Amri Aswono Putro memiliki kapabilitas dan pengalaman yang sesuai dan baik untuk turut serta mengembangkan Perseroan di masa mendatang. PENUTUP Dengan seluruh potensi yang Perseroan miliki, Direksi percaya bahwa peluang yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan usaha di masa mendatang. Akhir kata, Direksi dan segenap karyawan mengucapkan terimakasih kepada Dewan Komisaris, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang telah diberikan selama ini. Semoga kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Jakarta, Atas nama Direksi PT Bakrie & Brothers Tbk Bobby Gafur S. Umar Direktur Utama Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 54 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 DIREKSI Dody Taufiq Wijaya Direktur Independen Bobby Gafur S. Umar Direktur Utama PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 55 A. Amri Aswono Putro Direktur R.A. Sri Dharmayanti Direktur Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 56 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PROFIL DIREKSI BOBBY GAFUR S. UMAR DIREKTUR UTAMA & CEO Bobby Gafur S. Umar lahir di Jakarta pada tahun 1968 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Arkansas, Little Rock, Arkansas, USA pada tahun 1995. Beliau menjabat kembali sebagai Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk sejak Juni 2010, dimana sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (Agustus 2002-Maret 2008). Di samping itu beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (Juli 2002-sekarang), dan Direktur Utama/CEO PT Bakrie Indo Infrastructure (Maret 2008-sekarang). Sebelumnya, beliau mengemban berbagai jabatan seperti Managing Director/ CEO BNBR (Juni 2009Juni 2010), Vice President Commissioner PT Bakrie & Brothers Tbk (Maret 2008-Juni 2009), Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (Juni 2000-Agustus 2002), Direktur PT Bakrie Pasaman Plantations (Maret-Agustus 2002), Direktur PT Agrowiyana (Maret 1998-Agustus 2002), Manajer Restrukturisasi dan Proyek Akuisisi BSP (Oktober 1997-Februari 1998), Asisten Chairman Bakrie Group (Oktober 1995-Februari 1998). Bobby Gafur S. Umar juga aktif dalam berbagai organisasi profesi dan bisnis. Beliau merupakan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang & Industri Indonesia (Kadin) bidang Energi Minyak dan Gas untuk masa bakti 2015-2020, dan sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2017. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) masa bakti 2012-2015, Ketua Asosiasi Keinsinyuran se-ASEAN (AFEO) masa bakti 2012-2013 dan Ketua Komite Tetap Pengembangan Infrastruktur Kadin masa bakti 2010-2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Asisten Ketua Umum Kadin (1995-1998), Wakil Pimpinan GAPKI Cabang Sumatera Barat (2001-2004), serta Ketua Sektor Perkebunan Kadin Daerah Jambi (2001-2006). PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 57 A. AMRI ASWONO PUTRO DIREKTUR A. Amri Aswono Putro lahir di Yogyakarta pada tahun 1965 dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Beliau menjabat sebagai Direktur & Chief Financial Officer (CFO) sejak Juni 2015, serta menjabat sebagai CFO PT Bakrie Indo Infrastructure sejak tahun 2012. Beliau bergabung dengan Grup Bakrie sejak tahun 2006 sebagai Kepala Divisi Corporate Treasury PT Bakrieland Development Tbk, beliau kemudian diangkat sebagai Direktur pada periode 2011-2012. Beliau menangani beragam proyek infrastruktur selama menjabat di PT Bakrieland Development Tbk. Sebelum bergabung dengan grup Bakrie, beliau memiliki pengalaman perbankan dan investasi selama 15 tahun di sebuah bank swasta nasional dan institusi swasta lainnya Selama lebih dari 70 tahun Bakrie & Brothers telah mengukir berbagai prestasi dan terus memberikan kontribusi kepada pembangunan ekonomi di Indonesia. Inilah wujud nyata dari Bakti, Cinta dan Sumbangsih Bakrie. Semuanya memberikan warna, mendatangkan harapan, menghadirkan kesejahteraan, dan turut membentuk jati diri bangsa. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 58 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PROFIL DIREKSI DODY TAUFIQ WIJAYA DIREKTUR INDEPENDEN Dody Taufiq Wijaya lahir di Jakarta pada Oktober 1966 dan memperoleh gelar Akuntan pada tahun 1993 dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta dan gelar Master of Commerce dengan Advanced Specialization in Accounting dari University of New South Wales (UNSW), Sydney Australia pada tahun 1998. Beliau diangkat sebagai Direktur Independen sejak Juni 2014, sebelumnya sejak 2010 beliau telah menjabat posisi Direktur. Posisi Chief Risk Officer (CRO) Perseroan telah beliau emban sejak Juni 2009 dan karirnya di Perseroan dimulai sebagai Manager Internal Audit (2002-2005). Beliau kemudian diangkat sebagai Kepala Manajemen Risiko & Internal Audit (2005-2008) dan Vice President Project Support & Control di PT Bakrie Indo Infrastructure (2008-2009). Beliau pernah menjadi seorang auditor selama 15 tahun di beberapa instansi dan lembaga pemerintah. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap KADIN tentang Good Corporate Governance. Beliau juga seorang Certified Internal Auditor (CIA) dan Chartered Accountant (CA) serta anggota PRMIA, GARP, Indonesia Prima, Institute of Internal Auditors (IIA), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 59 R.A. SRI DHARMAYANTI DIREKTUR Sri Dharmayanti lahir di Jakarta pada tahun 1962 dan memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia. Beliau memegang posisi Direktur & Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bumi Resources Tbk, Komisaris PT Arutmin Indonesia, Komisaris PT Kaltim Prima Coal serta Badan Pengurus Asosiasi Pertambangan Indonesia (API-IMA), Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Dewan Pembina Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), anggota Tim Pengkajian Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) serta anggota Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai General Manager-Legal PT Arutmin Indonesia, setelah sebelumnya menjabat sebagai Legal & General Affairs BHP Minerals di Indonesia. Berpegang teguh kepada Trimatra Bakrie yang menjadi nilai nilai dasar kelompok usaha Bakrie & Brothers bersama anak-anak usahanya, menjadi tumpuan bagi puluhan ribu pekerja bersama keluarganya, juga bagi para mitra kerja serta masyarakat luas. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 60 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Bakrie & Brothers Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Bakrie & Brothers Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan. Jakarta, April 2016, DEWAN KOMISARIS Irwan Sjarkawi Komisaris Utama & Komisaris Independen Armansyah Yamin Nugroho I. Purbowinoto Komisaris PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Komisaris Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 61 DIREKSI Bobby Gafur S. Umar Direktur Utama Dody Taufiq Wijaya Direktur Independen R.A. Sri Dharmayanti A. Amri Aswono Putro Direktur Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Direktur Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 62 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 63 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 64 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Pembahasan dan analisis kinerja keuangan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan - Member of Moores Rowland CPAs dengan pendapat bahwa laporan keuangan konsolidasian tersebut meyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan entitas anak tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Pemahaman atas uraian tinjauan kinerja keuangan ini tetap memperhatikan penjelasan pada catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini. TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA Perseroan memiliki dua segmen operasi yang yang terdiri dari manufaktur dan infrastruktur serta perdagangan, jasa dan investasi. SEGMEN MANUFAKTUR DAN INFRASTRUKTUR Perseroan memperoleh pendapatan yang berkesinambungan dari unit-unit usahanya yang bergerak di beragam bidang manufaktur. Sedangkan proyek-proyek infrastruktur saat ini dikembangkan untuk menjadi sumber pendapatan Perseroan di masa mendatang. Segmen Manufaktur dan Infrastruktur menyumbang hingga 78% dari total pendapatan Perseroan pada tahun 2015, yaitu sebesar Rp 3,64 triliun. Jumlah tersebut merupakan pendapatan dari unit usaha Perseroan yang bergerak di bidang komponen otomotif, bahan bangunan dan industri metal. KINERJA SEGMEN MANUFAKTUR KOMPONEN OTOMOTIF BNBR memproduksi komponen otomotif melalui anak perusahaannya PT Bakrie Autoparts (BA). Dahulu BA bernama PT Bakrie Tosanjaya yang mengawali produksinya pada tahun 1975. BA merupakan pemasok komponen otomotif bagi OEM dengan produk andalan PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan diantaranya drum rem, roda gila, rem cakram, hub, dan rumah kopling. BA juga memiliki kapasitas untuk melakukan pengecoran komponen non-otomotif dan saat ini BA juga menyasar pasar suku cadang purna jual. BA memiliki lima fasilitas pabrik dengan kapasitas pengecoran 33.000 ton per tahun dan mesin presisi 2,5 juta unit per tahun. Pada tahun 2015 BA mencapai kapasitas produksi sebanyak 78% dan memenuhi pesanan dari berbagai pelanggannya. KINERJA SEGMEN MANUFAKTUR BAHAN BANGUNAN BNBR memproduksi bahan bangunan melalui anak perusahaannya PT Bakrie Building Industries (BBI). Didirikan sebagai kerjasama usaha bersama dengan sebuah perusahaan Australia pada tahun 1976, BBI merupakan salah satu pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang menyediakan Total Building Solution bagi pasar domestik dan internasional. Produk BBI adalah bahan bangunan berkualitas tinggi seperti fiber semen untuk atap, plafon dan partisi serta produk pengganti kayu. BBI memiliki empat fasilitas produksi dengan kapasitas produksi 350 ribu metrik ton per tahun. Selain itu BBI juga melakukan kegiatan perdagangan produk-produk bahan bangunan dari Jepang dan Asia Tenggara. Pada tahun 2015 BBI mencapai kapasitas produksi sebanyak 77% dan mencapai volume penjualan sebesar 269 ribu ton. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 65 KINERJA SEGMEN MANUFAKTUR INDUSTRI METAL KINERJA SEGMEN INFRASTRUKTUR Unit usaha BNBR yang bergerak di industri metal adalah PT Bakrie Metal Industries (BMI). BMI memulai usahanya pada tahun 1959 melalui anak perusahaannya PT Bakrie Pipe Industries (BPI) dengan memproduksi pipa baja untuk penggunaan umum dan kemudian juga merambah kepada sektor migas. Pada tahun 1984 BMI memperluas usahanya ke layanan fabrikasi baja bergelombang dan jembatan, kemudian pada tahun 1985 BMI memulai bisnis EPC melalui anak perusahaannya PT Bakrie Construction (BC). Unit usaha BNBR yang bergerak di bidang infrastruktur adalah PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN). Didirikan pada tahun 2008, BIIN merupakan pengembangan dari Divisi Infrastruktur PT Bakrie & Brothers Tbk. Sebagai perusahaan induk dengan beragam aset infrastruktur di Indonesia, BIIN memanfaatkan pengalaman luasnya di bidang infrastruktur dan keahlian regional. Objektif BIIN adalah melakukan investasi pada proyek infrastruktur jalan tol, tenaga listrik, minyak dan gas, pelabuhan dan telekomunikasi yang menguntungkan dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Kapasitas produksi tahunan BMI adalah 200 ribu ton pipa baja untuk sektor migas dan penggunaan non-migas, 20 ribu ton fabrikasi baja bergelombang dan 2,5 juta jam kerja fabrikasi struktur baja. Selain itu BMI juga berpengalaman menangani proyek EPC untuk berbagai konstruksi migas dan non-migas. Saat ini tiga proyek infrastruktur utama yang ditangani BIIN adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 x 660 MW Tanjung Jati A di Jawa Barat, jalan tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,4 km di Jawa Barat, serta jalur pipa gas Kalimantan - Jawa sepanjang 200 km untuk fase 1 di lepas pantai utara pulau Jawa dan sepanjang 1.000 km untuk fase 2 dari lepas pantai Kalimantan Timur hingga Semarang, Jawa Tengah. Kinerja Operasional per Segmen Manufaktur 2015 URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL TARGET 2015 / 2014 REALISASI % ATAS TARGET SELISIH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) 2016 TARGET A. Volume Produksi Segmen Manufaktur Komponen Otomotif Pengecoran Ton 37.896 41.616 26.347 63,3% (11.549) -30,5% 31.810 Pemesinan Presisi Buah 1.848.017 1.937.980 1.702.948 87,9% (145.069) -7,8% 2.204.931 Segmen Manufaktur Industri Metal Pipa Baja Migas Ton 50.151 129.065 10.817 8,4% (39.334) -78,4% 87.110 Pipa Baja Non Migas Ton 69.688 57.482 29.077 50,6% (40.611) -58,3% 57.319 Fabrikasi Baja Bergelombang Ton 623 2.464 582 23,6% (41) -6,6% 1.725 Fabrikasi Struktur Baja Ton 8.455 12.022 5.093 42,4% (3.362) -39,8% 13.114 B. Volume Penjualan Segment Manufaktur Komponen Otomotif Penjualan kepada ATPM Ton 29.156 22.117 18.849 85,2% (10.307) -35,4% 18.491 Suku Cadang Purna Jual Ton 1.365 2.214 1.235 55,8% (130) -9,5% 7.223 Pengecoran Non Otomotif Ton 3.097 3.784 3.436 90,8% 339 10,9% 6.757 Ekspor Ton 1.140 1.847 1.092 59,1% (48) -4,2% 1.210 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 66 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 67 2015 URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL TARGET 2015 / 2014 REALISASI % ATAS TARGET SELISIH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) 2016 TARGET Segmen Manufaktur Bahan Bangunan Atap Fiber Semen Metrik Ton 218.163 252.000 186.013 73,8% (32.150) -14,7% 228.000 Papan Fiber Semen Metrik Ton 83.303 120.000 83.528 69,6% 225 0,3% 108.000 Segmen Manufaktur Industri Metal Pipa Baja Migas Ton 95.700 120.000 34.246 28,5% (61.454) -64,2% 83.000 Pipa Baja Non Migas Ton 40.109 53.800 33.484 62,2% (6.625) -16,5% 59.400 Fabrikasi Baja Bergelombang Ton 655 2.464 566 23,0% (89) -13,6% 1.725 Fabrikasi Struktur Baja Ton 8.377 12.022 5.111 42,5% (3.266) -39,0% 13.114 Penjualan Bersih per Segmen Manufaktur 2015 URAIAN 2014 JUMLAH TOTAL SATUAN TARGET REALISASI 2015 / 2014 % ATAS TARGET SELISIH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) 2016 TARGET Segmen Manufaktur Komponen Otomotif Penjualan kepada ATPM Rp juta 632.755 511.186 467.107 91,4% (165.648) -26,2% 458.624 Suku Cadang Purna Jual Rp juta 27.077 43.123 23.176 53,7% (3.901) -14,4% 65.754 Pengecoran Non Otomotif Rp juta 56.802 74.373 63.994 86,0% 7.192 12,7% 114.489 Ekspor Rp juta 25.828 44.694 30.525 68,3% 4.697 18,2% 34.461 Segmen Manufaktur Bahan Bangunan Atap Fiber Semen Rp juta 516.420 697.974 458.714 65,7% (57.706) -11,2% 566.000 Papan Fiber Semen Rp juta 173.068 299.667 176.506 58,9% 3.438 2,0% 265.000 Segmen Manufaktur Industri Metal Pipa Baja Migas Rp juta 2.404.388 2.125.300 1.376.509 64,8% (1.027.879) -42,8% 1.430.348 Pipa Baja Non Migas Rp juta 429.829 679.179 327.923 48,3% (101.906) -23,7% 541.476 Fabrikasi Baja Bergelombang Rp juta 11.253 54.458 10.033 18,4% (1.220) -10,8% 27.600 Fabrikasi Struktur Baja Rp juta 165.683 265.681 88.522 33,3% (77.161) -46,6% 236.050 Jasa EPC Rp juta 85.088 433.178 102.009 23,5% 16.921 19,9% 168.131 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 68 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 SEGMEN PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI Perseroan juga memperoleh pendapatan dari segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi yang meliputi perdagangan bahan bakar minyak. jasa manajemen dan konsultasi dan melakukan investasi pada Perseroan-Perseroan lain baik dalam bentuk penyertaan saham. mendirikan atau mengambil bagian atas saham-saham Perseroan lain secara langsung maupun tidak langsung. perdagangan surat berharga dan kegiatan investasi lainnya. Pada tahun 2015 segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi menyumbang hingga 18% dari total pendapatan Perseroan. yaitu sebesar Rp 830 miliar. Sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan pendapatan dari aktivitas investasi. Pendapatan Bersih Segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi 2014 URAIAN SATUAN JUMLAH 2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN 2014/2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH Perdagangan Rp ‘000 163.111.772 2.56% - Jasa Rp ‘000 911.356 0.01% 1.770.040 Investasi Rp ‘000 223.158.395 3.50% 61.601.568 TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH - (163.111.772) 0,04% -100,0% 858.684 94,2% 1,32% (161.556.827) -72,4% URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERSEROAN PENDAPATAN BERSIH Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4.66 triliun. atau turun sebanyak 27% dibandingkan pendapatan bersih pada tahun 2014. Sektor manufaktur dan infrastruktur mengalami penurunan pendapatan sebanyak 31%. hal ini utamanya disebabkan oleh kondisi ekonomi sepanjang tahun 2015 yang kurang kondusif untuk industri manufaktur secara keseluruhan. Sedangkan sektor perdagangan. jasa dan investasi mengalami penurunan pendapatan karena adanya penurunan kegiatan investasi sehingga imbal hasil investasi menurun tajam pada tahun 2015. Pendapatan Bersih per Segmen Operasi 2014 URAIAN SATUAN JUMLAH 2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN 2014/2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH SELISIH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) Manufaktur dan Infrastruktur Rp ‘000 5.250.504.620 82.3% 3.643.948.904 78.2% (1.606.555.716) -30.6% Perdagangan. Jasa dan Investasi Rp ‘000 2.341.513.221 36.7% 830.522.896 17.8% (1.510.990.325) -64.5% Eliminasi Rp ‘000 (1.213.065.087) -19.0% 187.451.717 4.0% 1.400.516.804 -115.5% Konsolidasian Rp ‘000 6.378.952.754 100.0% 4.661.923.517 100.0% (1.717.029.237) -26.9% PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 69 BEBAN POKOK PENDAPATAN Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan sebanyak 30% menjadi Rp 2.71 triliun dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 3.86 triliun. Penurunan beban pokok pendapatan pada segmen manufaktur dan infrastruktur disebabkan oleh menurunnya permintaan atas produk-produk manufaktur yang terkena dampak penurunan kondisi ekonomi nasional selama tahun 2015. Sedangkan pada segmen perdagangan. jasa dan investasi beban pokok pendapatan juga menurun karena adanya penurunan kegiatan terutama di bidang investasi. Rincian beban pokok pendapatan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: Beban Pokok Pendapatan per Segmen Operasi 2014/2015 SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL Bahan baku Rp ‘000 2.825.661.809 1.725.547.443 (1.100.114.366) -38,9% Tenaga kerja langsung Rp ‘000 175.684.393 132.477.266 (43.207.127) -24,6% Overhead Rp ‘000 700.180.039 610.262.298 (89.917.741) -12,8% Barang dalam penyelesaian dan barang jadi Rp ‘000 29.365.026 231.940.421 202.575.395 689,9% Jumlah beban segmen Manufaktur dan Infrastruktur Rp ‘000 3.730.891.267 2.700.227.428 (1.030.663.839) -27,6% Biaya Investasi dan Jasa Rp ‘000 518.896 10.886.782 10.367.886 1,998,1% Biaya pelayanan dan pemasangan Rp ‘000 124.995.228 - (124.995.228) -100,0% Jumlah beban segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi Rp ‘000 125.514.124 10.886.782 (114.627.342) -91,3% Jumlah Beban Pokok Pendapatan Rp ‘000 3.856.405.391 2.711.114.210 (1.145.291.181) -29,7% URAIAN 2015 JUMLAH TOTAL TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH BEBAN PENJUALAN. UMUM DAN ADMINISTRASI Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan beban penjualan. umum dan administrasi sebanyak 22%. menjadi sejumlah Rp 678 miliar dibandingkan pencatatan tahun 2014 yang sebesar Rp 866 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada beban penjualan. yaitu turun sebesar Rp 128 miliar sejalan dengan penurunan volume penjualan sektor manufaktur. Sedangkan penurunan beban karyawan antara lain disebabkan oleh pelepasan sejumlah karyawan pada unit-unit usaha manufaktur. Beban Penjualan. Umum dan Administrasi URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL 2015 JUMLAH TOTAL 2014/2015 SELISIH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) Beban penjualan Rp ‘000 246.597.375 118.257.783 (128.339.592) -52,0% Beban karyawan Rp ‘000 288.149.157 253.848.963 (34.300.194) -11,9% Beban umum dan administrasi Rp ‘000 331.455.495 306.271.662 (25.183.833) -7,6% Jumlah Beban Penjualan. Umum dan Administrasi Rp ‘000 866.202.027 678.378.408 (187.823.619) -21,7% Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 70 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PENDAPATAN OPERASIONAL Perseroan tidak menyajikan pendapatan operasional dalam laporan laba rugi tahun 2015. BEBAN LAIN-LAIN Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan kenaikan beban lain-lain sebanyak 110% menjadi Rp 2,92 triliun dibandingkan Rp 1,39 triliun pada tahun 2014. Peningkatan terbesar disebabkan oleh penyisihan penurunan nilai investasi sejumlah Rp 968 miliar, diikuti oleh rugi selisih kurs yang meningkat hingga tiga kali lipat dari Rp 163 miliar tahun 2014 menjadi Rp 722 miliar tahun 2015 akibat penurunan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dari Rp 12.440 tahun 2014 menjadi Rp 13.795 tahun 2015. Selain itu perseroan merealisasikan rugi atas perubahan nilai wajar investasi saham yang diperdagangkan sebesar Rp 138 miliar akibat penurunan harga saham yang signifikan. URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL 2014/2015 2015 JUMLAH TOTAL TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Rugi selisih kurs – neto Rp ‘000 162.760.918 722.172.482 559.411.564 343,7% Penyisihan penurunan nilai investasi Rp ‘000 - 968.098.807 968.098.807 N/A Beban bunga dan keuangan Rp ‘000 598.987.903 543.537.809 (55.450.094) -9,3% Rugi yang direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi saham yang diperdagangkan Rp ‘000 - 137.782.352 137.782.352 N/A Perubahan nilai wajar derivative - neto Rp ‘000 540.515.297 462.841.034 (77.674.263) -14,4% Beban pajak Rp ‘000 12.117.807 13.565.877 1.448.070 11,9% Rugi atas pelepasan investasi Rp ‘000 72.809.564 - (72.809.564) N/A Beban penghapusan dan penyisihan kerugian atas penurunan nilai Rp ‘000 1.020.671 65.157.200 64.136.529 6283,8% Lain-lain Rp ‘000 - 6.684.898 6.684.898 N/A Jumlah Beban Lain-Lain Rp ‘000 1.388.212.160 2.919.840.459 1.531.628.299 110,3% LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan rugi sebelum beban pajak penghasilan sejumlah Rp 1,65 triliun, turun signifikan dibandingkan laba sebelum beban pajak penghasilan pada tahun 2014 sejumlah Rp 268 miliar. BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp 72 miliar, atau turun sebanyak 38% dibandingkan pencatatan tahun 2014. Penurunan beban pajak penghasilan ini seiring dengan menurunnya pendapatan neto Perseroan pada tahun 2015. 2014 JUMLAH TOTAL Pajak kini Rp ‘000 (144.257.960) (74.557.509) 69.700.451 -48,3% Pajak tangguhan Rp ‘000 27.881.530 2.597.898 (25.283.632) -90,7% Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Net Rp ‘000 (116.376.430) (71.959.611) 44.416.819 -38,2% PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama 2015 JUMLAH TOTAL 2014/2015 SATUAN URAIAN TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 71 LABA (RUGI) NETO Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan (rugi) neto sebesar Rp 1.72 triliun. turun signifikan dibandingkan laba neto pada tahun 2014 yang sejumlah Rp 152 miliar. PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Penghasilan (beban) komprehensif lain merupakan pendapatan dan beban yang tidak dicatat dalam laporan laba (rugi) komprehensif namun mempengaruhi ekuitas sehingga dicatat sebagai komponen ekuitas. Penghasilan (beban) komprehensif lain dibagi menjadi dua yaitu pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba (rugi) dan pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba (rugi). Perseroan memiliki saldo pada akun pendapatan komprehensif lain sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Penghasilan (beban) komprehensif lain-lain Perseroan terdiri dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan. aset keuangan tersedia untuk dijual. selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. keuntungan (kerugian) aktuarial liabilitas imbalan kerja dan pajak penghasilan terkait pos-pos penghasilan komprehensif lain. Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan (beban) komprehensif lain sebesar Rp 30 miliar. atau naik 44% dari pencatatan tahun 2014 sebesar Rp 21 miliar. Peningkatan (beban) komprehensif lain ini utamanya disebabkan oleh selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 179 miliar. TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK DAN KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Setelah memperhitungkan laba/rugi. maka pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 1.75 triliun. Sorotan Neraca 2014/2015 SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL 2015 JUMLAH TOTAL Aset Lancar Rp ‘000 5.587.264.118 3.217.077.800 (2.370.186.318) -42,4% Aset Tidak Lancar Rp ‘000 5.727.230.435 5.969.314.298 242.083.863 4,2% URAIAN SELISIH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) Jumlah Aset Rp ‘000 11.314.494.553 9.186.392.098 (2.128.102.455) -18,8% Liabilitas Jangka Pendek Rp ‘000 11.813.217.334 11.627.124.832 (186.092.502) -1,6% Liabilitas Jangka Panjang Rp ‘000 1.686.837.262 1.494.386.267 (192.450.995) -11,4% Jumlah Liabilitas Rp ‘000 13.500.054.596 13.121.511.099 (378.543.497) -2,8% ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan aset lancar sejumlah Rp 3,22 triliun, turun sebanyak 42% dibandingkan aset lancar pada tahun 2014 sejumlah Rp 5,59 triliun. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh pelepasan efek tersedia untuk dijual yaitu saham Bumi Borneo Resources Pte Ltd senilai Rp 1,24 triliun yang digunakan untuk melunasi sebagian hutang jangka pendek serta adanya penyisihan penurunan nilai investasi sebesar Rp 900 miliar. Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan kenaikan aset tidak lancar sebanyak 4%, yaitu menjadi sejumlah Rp 5,97 triliun dibandingkan Rp 5,73 triliun pada tahun 2014. Peningkatan terbesar berasal dari investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama yang meningkat sebesar Rp 920 miliar; peningkatan ini dapat mengimbangi penurunan sebesar Rp 372 miliar pada aset tidak lancar lainnya. Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan total aset sejumlah Rp 9,2 triliun, turun sebanyak 19% dibandingkan total aset pada tahun 2014 yang sejumlah Rp 11,3 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan aset lancar sebagaimana telah dijelaskan di atas. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 72 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 LIABILITAS JANGKA PENDEK TOTAL LIABILITAS Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan liabilitas jangka pendek sebanyak 2%, yaitu menjadi Rp 11,6 triliun dibandingkan Rp 11,8 triliun pada tahun 2014. Liabilitas derivatif dan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun mengalami peningkatan sebesar Rp 860 miliar dan Rp 616 miliar, namun peningkatan ini diimbangi oleh penurunan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 1,29 triliun. Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan total liabilitas sebanyak Rp 378 miliar, atau turun sebanyak 3% menjadi Rp 13,12 triliun dibandingkan Rp 13,50 triliun pada tahun 2014. TOTAL EKUITAS BNBR mencatatkan defisiensi ekuitas sebesar Rp 3,93 triliun pada tahun 2015, atau menurun sebesar 80% dari defisiensi ekuitas sebesar Rp 2,18 triliun pada tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh penambahan nilai defisit sebesar Rp 1,74 triliun. LIABILITAS JANGKA PANJANG Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 1,49 triliun, turun sebanyak 11% dari pencatatan Rp 1,69 triliun pada tahun 2014. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh bertambahnya bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Total Ekuitas URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL 2014/2015 2015 JUMLAH TOTAL TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham-nilai nominal Rp 2.850, Rp 399 dan Rp 114 pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2015 untuk masingmasing saham Seri A, Seri B dan Seri C Rp ‘000 12.263.548.350 12.263.548.350 - N/A Tambahan modal disetor - net Rp ‘000 (2.380.597.497) (2.559.844.395) (179.246.898) -7,5% Modal dasar 372.196.588.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 93.721.717.528 saham pada 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2015 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Rp ‘000 120.864.679 291.220.611 170.355.932 140,9% Kerugian investasi jangka pendek yang belum terealisasi Rp ‘000 (40.173.856) - 40.173.856 N/A Keuntungan (kerugian) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Rp ‘000 (89.994.293) (78.576.861) 11.417.432 12,7% Defisit (Defisit sebesar Rp27,7 triliun pada 30 Juni 2011 telah dieliminasi melalui kuasi-reorganisasi) Rp ‘000 (12.078.460.677) (13.823.577.069) (1.745.116.392) -14,4% Sub-total Rp ‘000 (2.204.813.294) (3.907.229.364) (1.702.416.070) -77,2% Kepentingan Non-pengendali Rp ‘000 19.253.251 (27.889.637) (47.142.888) -244,9% Jumlah (Defisiensi) Ekuitas Rp ‘000 (2.185.560.043) (3.935.119.001) (1.749.558.958) -80,1% PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 73 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 74 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 ARUS KAS Perseroan mencatatkan penggunaan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp 415 miliar. dibandingkan dengan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2014 sebesar Rp860 miliar. Hal ini utamanya disebabkan oleh penurunan penerimaan kas dari pelanggan. dari sejumlah Rp 6.30 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 2.77 triliun pada tahun 2015. Sedangkan pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan di tahun 2015 adalah sejumlah Rp 2.92 triliun. turun sebesar 44% dari tahun 2014. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 75.3 miliar. naik sebesar 122% dari pencatatan kas yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2014. Penerimaan terbesar adalah dari penjualan investasi. yaitu penjualan 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways. yang terdiri dari 10% saham PT Bakrie & Brothers Tbk dan 80% saham PT Bakrie Toll Indonesia. kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp 552 miliar. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 449 miliar. naik hingga 206% dibandingkan pencatatan kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan selama tahun 2014. Kenaikan terbesar bersumber dari penarikan kas di bank yang dibatasi penggunaannya. yaitu sejumlah Rp 438 miliar pada tahun 2015. Arus Kas URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL 2014/2015 2015 JUMLAH TOTAL TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Rp ‘000 860.169.014 (415.172.030) (1.275.341.044) -148,3% Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Rp ‘000 (337.941.464) 75.299.010 413.240.474 -122,3% Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan Rp ‘000 (421.336.151) 449.307.702 870.643.853 -206,6% Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Rp ‘000 279.176.797 418.099.972 138.923.175 49,8% KEMAMPUAN MEMBAYAR PINJAMAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Kemampuan Perseroan dalam membayar utang. dapat dilihat dari tiga rasio keuangan yang relevan. yakni rasio solvabilitas. rasio likuiditas dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan. sebagaimana ditunjukan dalam tabel rasio keuangan berikut. Solvabilitas URAIAN SATUAN 2014 JUMLAH TOTAL 2015 JUMLAH TOTAL Rasio Utang terhadap Ekuitas Kelipatan -6,18 -3,33 Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA Kelipatan 20,31 416,04 Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga Kelipatan 1,11 0,06 Rasio Total Utang terhadap Total Aset Kelipatan 1,19 1,43 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 75 TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG Perseroan mampu memperbaiki kualitas piutangnya dan mempercepat periode penagihan atas piutangnya dari sebesar 130 hari pada tahun 2014 menjadi 120 hari di tahun 2015. Perbaikan tersebut diperoleh dari naiknya tingkat kolektibilitas piutang dengan masa penagihan hingga 1 bulan. Jumlah piutang usaha dengan periode penagihan hingga 1 bulan sebelumnya adalah 50% dari total piutang usaha. meningkat menjadi sebesar 64% dari total piutang usaha di tahun 2015. Kenaikan ini mengimbangi peningkatan piutang usaha dengan periode penagihan lebih dari 1 tahun. yaitu sebesar 12% dari total piutang tahun 2015. dari yang sebelumnya hanya 9% di tahun 2014. Kolektabilitas URAIAN SATUAN Periode Penagihan Rasio Perputaran Akun Piutang 2014 JUMLAH TOTAL 2015 JUMLAH TOTAL Hari 130 120 Kelipatan 2,77 3,01 STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Struktur modal Perseroan di tahun 2015 terdiri dari 142.8% berupa liabilitas dan -42.8% berupa ekuitas. Liabilitas Perseroan sebagian besar digunakan untuk menambah kekurangan dana Perseroan dalam membiayai kegiatan pengembangan usaha yang meliputi: akusisi perusahaan. pendirian anak usaha. penambahan modal disetor pada anak usaha. peningkatan kapasitas pabrik. pembangunan fasilitas penunjang produksi. dan pengembangan jaringan pendukung distribusi. selain sebagian lainnya digunakan untuk memenuhi modal kerja. dan menutup defisiensi ekuitas. Ekuitas Perseroan seluruhnya digunakan untuk membiayai modal investasi pengembangan usaha dan untuk untuk menutup risiko usaha. Ekuitas Perseroan tahun 2014 dan 2015 memiliki saldo negatif karena akumulasi rugi yang sebagian besar berasal dari penurunan nilai wajar investasi jangka pendek. penurunan nilai wajar derivatif. penurunan nilai tukar Rupiah dan beban keuangan. Struktur Modal 2014 URAIAN SATUAN JUMLAH 2015 % TERHADAP MODAL JUMLAH % TERHADAP MODAL Liabilitas Jangka Pendek Rp ‘000 11.813.217.334 104,4% 11.627.124.832 126,6% Liabilitas Jangka Panjang Rp ‘000 1.686.837.262 14,9% 1.494.386.267 16,3% Jumlah Liabilitas Rp ‘000 13.500.054.596 119,3% 13.121.511.099 142,8% Ekuitas Rp ‘000 (2.185.560.043) -19,3% (3.935.119.001) -42,8% Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Rp ‘000 11.314.494.553 100,0% 9.186.392.098 100,0% KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Perseroan menetapkan kebijakan struktur modal dengan maksud menjaga perimbangan antara penggunaan komposisi modal sendiri dengan pinjaman/utang yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Perseroan berupaya menjaga struktur modal agar sesuai atau tidak melebihi financial covenant yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan pihak kreditur. Kebijakan struktur permodalan Perseroan yang diijalankan adalah: • Struktur modal diupayakan mampu menyeimbangkan antara risiko keuangan dengan tingkat pengembalian untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 76 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 • • Dilakukan dengan memperhitungkan penggunaan besaran dan struktur utang yang menimbulkan kewajiban keuangan (tingkat bunga) dan mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan. Mengoptimalkan rentabilitas modal sendiri yang menghasilkan peningkatan laba per saham. • Struktur modal ditinjau dengan melakukan evaluasi hubungan antara financial leverage. nilai perusahaan dan biaya modal agar tercapai financial trade off yang dapat dipertanggung jawabkan. • Struktur modal diupayakan optimal dengan mengatur kombinasi utang dan modal sendiri (ekuitas) yang dapat memaksimalkan nilai Perseroan. IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Selama tahun 2015 tidak terjadi ikatan yang material atas investasi barang modal. INVESTASI BARANG MODAL Kebijakan investasi BNBR dan unit-unit usahanya berfokus pada kelangsungan usaha dan pemenuhan sasaran jangka panjang perusahaan Sepanjang tahun 2015 BNBR dan unit-unit usaha melakukan investasi barang modal sebesar Rp 122 miliar. TARGET PERUSAHAAN DIBANDINGKAN REALISASI TAHUN 2015 Pencapaian target tahun 2015 juga dipantau melalui parameter harga jual rata-rata dan penyelesaian proyek infrastruktur sebagaimana dijelaskan pada tabel-tabel berikut. Harga Jual Rata-Rata 2015 URAIAN SATUAN 2014 HARGA TARGET HARGA REALISASI HARGA 2015 / 2014 % ATAS TARGET TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH 2016 TARGET A. Volume Produksi Segmen Manufaktur Komponen Otomotif Penjualan kepada ATPM Rp ‘000/ton 21.702 23.113 24.782 107,2% 3.080 14,2% 24.803 Suku Cadang Purna Jual Rp ‘000/ton 19.837 19.477 18.766 96,3% (1.071) -5,4% 9.103 Pengecoran Non Otomotif Rp ‘000/ton 18.341 19.655 18.625 94,8% 284 1,5% 16.944 Ekspor Rp ‘000/ton 22.656 24.198 27.953 115,5% 5.297 23,4% 28.480 Segmen Manufaktur Bahan Bangunan Atap Fiber Semen Rp ‘000/ton 2.367 2.770 2.466 89,0% 99 4,2% 2.482 Papan Fiber Semen Rp ‘000/ton 2.078 2.497 2.113 84,6% 35 1,7% 2.454 Segmen Manufaktur Industri Metal Pipa Baja Migas Rp ‘000/ton 25.124 17.711 40.195 226,9% 15.071 60,0% 17.233 Pipa Baja Non Migas Rp ‘000/ton 10.717 12.624 9.793 77,6% (924) -8,6% 9.116 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 77 Penyelesaian Proyek Infrastruktur TAHAP PENYELESAIAN URAIAN PLTU 2 x 660 MW Tanjung Jati A Jalan Tol Cimanggis-Cibitung 26,4 km Jalur Pipa Gas Kalija 2014 2015 Pemilihan konsultan pengadaan lahan, pelaksanaan investigasi tanah, survei jalur transmisi dan AMDAL. Telah melakukan rapat koordinasi dengan PLN. Berkolaborasi dengan YTL Jawa Energy BV pada Agustus 2015 untuk konstruksi dan operasi. Telah melakukan persiapan studi AMDAL, kajian ulang EPC, dan akuisisi lahan. Menyelesaikan akuisisi lahan serta studi AMDAL dan proses tender EPC. Izin SP2LP telah diterbitkan oleh Gubernur Jawa Barat. Telah melakukan penandatanganan BLU sebagai dana pembebasan lahan serta penyusunan addendum AMDAL, RKL dan RPL. Bekerja sama dengan PT Waskita Karya Persero (Tbk) memulai pelaksanaan pembangunan pada Juli 2015. Saat ini fokus konstruksi berada pada persimpangan jalan Cimanggis serta mengakuisisi lahan di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Melanjutkan akuisisi lahan serta menyelesaikan konstruksi tahap 1. Groundbreaking proyek oleh Presiden Republik Indonesia. Semua izin pembangunan pipa dan fasilitas, baik di laut maupun darat, telah diterbitkan. Fase pertama proyek telah selesai dan mulai beroperasi pada Agustus 2015, ditandai dengan dialirkannya 116 mmscfd gas dari Petronas Carigali Muria Ltd ke PLN Tambak Lorok. Fase pertama proyek ini telah beroperasi secara penuh. Transportasi gas berjalan sesuai dengan GTA. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Pada tanggal 28 Januari 2016, Kelompok Usaha BNBR melunasi sebagian fasilitas pinjaman kepada Bank MNC sebesar Rp 9,5 miliar. PROSPEK USAHA PERUSAHAAN BAKRIE AUTOPARTS Jumlah penjualan mobil di pasar Indonesia menurun dari 1,2 juta unit di tahun 2014 menjadi hanya 1 juta unit di tahun 2015, atau turun sebesar 16%. Segmen kendaraan niaga mengalami penurunan sebesar 17%, dari sekitar 313 ribu unit terjual selama tahun 2014 menjadi sekitar 260 ribu unit. Sedangkan segmen kendaraan penumpang mengalami penurunan sebesar 16%, dari 879 ribu unit di tahun 2014 menjadi 737 ribu unit di tahun 2015.1 Selama dua tahun belakangan produksi otomotif dunia secara umum dan Indonesia secara khususnya tidak dapat terserap seluruhnya oleh pasar. Hal ini mendorong BA untuk menetapkan target penjualan secara konservatif. Meskipun tahun 2015 bukan tahun yang paling menggembirakan bagi industri otomotif, namun seiring dengan peningkatan aktifitas ekonomi yang mulai terlihat pada kuartal 3 tahun 2015, GAIKINDO memprediksi tahun 2016 akan menjadi titik balik (rebound) dan penjualan mobil diperkirakan dapat meningkat hingga 10% menjadi 1,1 juta unit. Selain itu mengingat rasio kepemilikan mobil per kapita Indonesia masih sangat rendah (kurang dari empat persen dari total populasi2), dapat disimpulkan bahwa industri otomotif masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar. Penjualan utama Bakrie Autoparts (BA) adalah komponen kendaraan niaga, yang menyumbang hingga 85% dari total tonase penjualan tahun 2015. BA telah dipercaya menjadi penyedia komponen bagi dua ATPM besar di Indonesia, yaitu Mitsubishi dan Hino. Hal inilah yang mendukung kinerja BA di segmen kendaraan niaga meskipun penjualan domestik pada kategori tersebut mengalami penurunan drastis. BA menyadari bahwa pasar komoditas yang menjadi penunjang segmen kendaraan komersial belum akan pulih sepenuhnya pada tahun 2016, sehingga BA sudah mempersiapkan diri untuk mulai merambah ke pasar kendaraan penumpang dan purna jual guna menunjang keberlanjutan bisnis BA. Selain itu BA juga akan meningkatkan penjualan di segmen nonotomotif (general casting) pada tahun-tahun mendatang. BA telah memiliki pelanggan dari berbagai produsen alat-alat berat dan pertanian, saat ini BA aktif menjajaki potensi kerja sama dengan produsen lainnya guna memperluas pangsa pasar segmen ini. 1 2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia TARGET 2016 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan GAIKINDO World Economic Outlook Data, Oktober 2012 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 78 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 BAKRIE BUILDING INDUSTRIES Perlambatan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 telah mengakibatkan penurunan permintaan atas produk-produk bahan bangunan, namun penurunan ini diyakini hanya bersifat sementara. Seiring dengan membaiknya pertumbuhan PDB dan stabilitas tingkat inflasi, maka proyek-proyek konstruksi baik dari pihak Pemerintah maupun swasta akan dilanjutkan kembali. Pada bulan Mei 2015 Pemerintah mencanangkan program Sejuta Rumah untuk Rakyat, program ini ditujukan untuk memenuhi backlog perumahan di Indonesia yang pada tahun 2015 tercatat mencapai 7,6 juta3 rumah. Hingga akhir tahun 2015 Pemerintah baru berhasil membangun 452 ribu rumah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan 247 ribu rumah non-MBR, atau hanya sekitar 70% dari target. Meski demikian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah menyatakan kesiapan mereka untuk melanjutkan program ini di tahun 2016. Backlog perumahan dan komitmen Pemerintah dalam memenuhinya menandakan masih ada peluang luas bagi Bakrie Building Industries (BBI) dalam meningkatkan penjualan produk-produk fiber cement yang lazim digunakan pada rumah-rumah sederhana. Hingga tahun 2015 BBI berhasil meraih pangsa pasar domestik sebesar 21% dan 14% untuk produk atap dan papan. Kekuatan distribusi BBI masih berpusat di pulau Jawa dan Sumatera bagian Selatan, hal ini sejalan dengan nilai pasar konstruksi nasional yang memiliki konsentrasi terbesar di pulau Jawa yaitu sebesar 57%, diikuti pulau Kalimantan sebesar 15% dan Sumatera 12%4. Dalam jangka pendek BBI akan memperkuat jaringan distribusinya guna meraih peluang di luar pulau Jawa. Selain memperluas distribusi produk, BBI juga telah menambah varian produk High Value Added (HVA) yang memiliki margin lebih tinggi dan dapat menyasar pasar menengah ke atas. Dalam jangka panjang BBI memposisikan diri sebagai penyedia “Total Building Solution”, oleh karena itu BBI melakukan riset dan pengembangan secara berkelanjutan agar dapat memberikan produk-produk yang mampu menjawab permintaan pasar Indonesia. BAKRIE METAL INDUSTRIES Tahun 2015 ditandai oleh merosotnya industri migas, harga rata-rata minyak mentah (crude oil) selama tahun 2015 hanya mencapai AS $ 50 per barel, atau turun hingga 47% dibandingkan tahun 2014 5. Penurunan harga ini terutama disebabkan oleh kelebihan pasokan minyak mentah, sedangkan pertumbuhan konsumsi minyak global diperkirakan akan melambat pada tahun 2016 menjadi hanya 1,3%6. Hal ini menyebabkan banyaknya proyek-proyek terkait industri migas yang mengalami penundaan dan dampaknya terlihat nyata pada pencapaian finansial Bakrie Metal Industries (BMI) selama tahun 2015. Bisnis BMI terkait industri migas seperti pipa migas dan konstruksi lepas pantai mengalami penurunan lebih dari 40% pada tahun 2015. Meskipun harga minyak mentah diperkirakan akan mulai pulih pada tahun 2016, namun tingkat pemulihannya tidak akan serta merta kembali pada masa kejayaannya. Menyadari hal tersebut BMI telah merencanakan untuk mengembangkan usahanya terkait industri non-migas. Dalam beberapa tahun ke depan BMI akan berfokus mengembangkan segmen EPC dan turut ambil bagian dalam berbagai proyek pengembangan infrastruktur yang telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Sedangkan Bakrie Pipe Industries (BPI), anak usaha BMI yang memproduksi pipa baja, akan memperkuat posisinya di pasar nonmigas dengan meningkatkan kapasitas produksi pipa non-migas. Selain itu BPI juga telah mengupayakan peningkatan marjin usaha dengan mendirikan fasilitas coating pipa di area pabrik mereka. BAKRIE INDO INFRASTRUCTURE Pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas menjadi salah satu amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 Republik Indonesia. Kebutuhan dana guna memenuhi target pembangunan infrastruktur tersebut diperkirakan mencapai Rp 5.500 triliun, dan partisipasi pihak swasta dalam memenuhi kebutuhan dana tersebut dianggarkan sebesar Rp 1.700 triliun atau sekitar 30%. Target rasio elektrifikasi pada tahun 2019 adalah sebesar 96,6%, dari semula hanya sebesar 81,5% pada tahun 2014. Untuk memenuhi target tersebut, Pemerintah telah mencanangkan percepatan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dengan kebutuhan investasi sebesar Rp 980 triliun. Partisipasi swasta diharapkan sebesar Rp 435 triliun, atau setara dengan pembangunan pembangkit listrik berdaya 18,7 GW berikut transmisi 360 kilometer sirkuit. Selanjutnya Pemerintah juga membuka peluang partisipasi lebih luas bagi pihak swasta yang sudah pernah membangun dan mengelola pembangkit listrik sebelumnya. Perseroan melalui anak usahanya, Bakrie Power (BP), memiliki prospek yang cukup besar untuk mengembangkan lebih lanjut kapasitas PLTU Tanjung Jati (2 x 660 MW) yang segera masuk dalam tahap pembangunan. Selain itu, BP juga akan ikut serta dalam tender-tender lainnya yang merupakan bagian dari proyek Pemerintah di atas. Demikian pula untuk terus mengembangkan dua konsesi pembangkit listrik panas bumi yang dimiliki saat ini. Sedangkan salah satu target konektivitas adalah pembangunan jalan baru sepanjang 2.650 km, jalan tol sepanjang 1.000 km dan pemeliharaan jalan sepanjang 46.770 km. Pemerintah telah menyusun rencana umum jaringan jalan nasional, termasuk di dalamnya jalan tol yang ditetapkan oleh Menteri sebagai dasar pembangunan, dan wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah BPS dan BKKBN BCI Economics, 2015 World Bank, Januari 2016, “Commodity Markets Outlook” 6 World Bank, Januari 2016, “Commodity Markets Outlook” 3 4 5 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 79 dengan sebagian wewenang meliputi pengaturan, pengusahaan dan pengawasan jalan tol dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pada tahap makro pengusahaan jalan tol Pemerintah juga membuka peluang bagi Badan Usaha di luar Pemerintah dan BPJT untuk memberikan usulan prakarsa pembangunan jalan tol berdasarkan hasil pengamatan kebutuhan konektivitas dan peluang usaha yang telah dilakukan oleh Badan Usaha tersebut. Berbagai peluang usaha seiring dengan komitmen Pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ini dimanfaatkan oleh Perusahaan melalui anak usahanya, Bakrie Indo Infrastructure (BIIN). Dengan portofolio aset yang terdiversifikasi, BIIN diposisikan untuk mengembangkan, memiliki dan mengoperasikan beberapa proyek infrastruktur yang menarik dan layak secara finansial di Indonesia. Proyek-proyek jangka pendek BIIN menargetkan pembangunan Indonesia dari kebutuhan terbesar: jalan tol, listrik, serta jaringan pipa gas. BIIN saat ini masih memiliki hak untuk membangun pipa gas Kalimantan-Jawa sepanjang kurang lebih 1.200 km, yang akan dapat diwujudkan setelah tersedianya sumber gas di Kalimantan Timur. Selain bidang-bidang infrastruktur di atas, Perseroan juga akan turut serta dalam mengkaji kelayakan pengembangan usaha di bidang terkait lainnya seperti pelabuhan laut, pelabuhan udara dan penyediaan air bersih. PEMASARAN PRODUK DAN JASA PERUSAHAAN Unit-unit operasional BNBR secara aktif melakukan pemasaran produk dan jasanya guna meningkatkan pencapaian penjualan. Secara garis besar aktifitas pemasaran dilakukan dengan dua metode: Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C). Pemasaran secara B2B dilakukan oleh Bakrie Autoparts (BA) untuk produk-produknya yang disalurkan kepada ATPM dan oleh Bakrie Metal Industries (BMI) untuk jasa penanganan proyek-proyek konstruksi dan produk-produk di bidang migas seperti pipa baja diameter besar. BA dan BMI secara rutin membina hubungan baik dengan rekan-rekan bisnis mereka dan aktif memperluas jejaring guna memperoleh kerja sama di masa mendatang. Sejak tahun 2015 Bakrie Pipe Industries (BMI), anak usaha BMI, juga menawarkan jasa pelapisan dan pengujian kualitas pipa baja yang usaha pemasarannya juga dilakukan secara B2B. Pemasaran secara B2C dilakukan oleh Bakrie Building Industries (BBI) untuk produk-produknya dan BPI untuk produk di bidang non-migas seperti pipa diameter kecil. BBI memiliki rekanan 80 distributor yang menjual produknya di lebih dari 12.000 toko bahan bangunan di Indonesia. BPI juga bekerja sama dengan distributor untuk menyalurkan produk-produk pipa non-migas kepada konsumen di seluruh Indonesia. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan dividen Perseroan diatur dalam Prospektus pada saat Perseroan melakukan Penawaran Umum Pertama (IPO), yakni pada bagian “Pembagian Dividen”, yang menyatakan bahwa Perseroan akan memberikan dividen dengan memperhatikan kondisi keuangan dan rencana pengembangan usaha. Adapun besaran dividend payout ratio dan/atau jumlah dividen tiap tahun buku ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan hukum yang berlaku, Perseroan merencanakan untuk membagi dividen tunai kepada seluruh pemegang saham setiap tahun tanpa mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain. Usulan kebijakan pembayaran dividen kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai berikut: LABA BERSIH SETELAH PAJAK PENGHASILAN DIVIDEND PAYOUT RATIO Rp 0 hingga 250 miliar 5 – 10% Di atas Rp 250 miliar 11 – 15% Masing-masing perusahaan terbuka, entitas anak/unit usaha dan perusahaan terasosiasi menjalankan kebijakan dividen secara independen. PEMBAGIAN DIVIDEN Merujuk kepada rencana usaha Perseroan untuk tahun buku mendatang serta ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT dan ketentuan di dalam Surat Edaran BAPEPAM No. S-2057/PM/2003 yang mengatur antara lain bahwa penggunaan keuntungan dalam bentuk dividen dapat dilakukan apabila Perseroan memiliki saldo laba dan total ekuitas yang positif, maka sesuai keputusan RUPS Tahunan tahun 2015 penggunaan keuntungan yang diperoleh Perseroan dari tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 diputuskan sebagai laba yang ditahan. Sedangkan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan diputuskan pada RUPS Tahunan tahun 2016 mendatang. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN (ESOP/MSOP) Saat ini Perseroan belum memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen (ESOP/MSOP). Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 80 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA (IPO) Informasi selengkapnya mengenai Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi diungkapkan oleh Perseroan pada poin nomor 33 dalam Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. Pada tanggal 28 Agustus 1989, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) kepada masyarakat atas sejumlah saham Perseroan sebanyak 2.850.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham. Seluruh saham Perseroan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak saat itu hingga tahun pelaporan Perseroan tidak pernah melakukan aksi korporasi dengan menawarkan saham kepada publik dalam rangka menggalang dana. Akibat transaksi berelasi tersebut, Perseroan memiliki saldo aset maupun liabilitas yang dicatat dalam rangka transaksi dan dicatat dalam akun-akun: kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, utang lain-lain dan liabilitas jangka panjang. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL Informasi divestasi serta pendirian dan perubahan kepemilikan saham entitas anak diungkapkan oleh Perseroan pada poin nomor 4 dalam Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI AFILIASI Di tahun 2015, BNBR tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi afiliasi. PIHAK BERELASI Sehubungan dengan sifat kegiatan usaha yang multi sektor, adakalanya Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi yang menyediakan jasa yang relevan dengan bidang kegiatan Perseroan. JENIS TRANSAKSI DAN SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Jenis-jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut. 1. Penjualan Penjualan barang dan jasa tertentu dilakukan dengan pihak berelasi, seperti jasa konstruksi, produk suku cadang umum dan jasa engineering. 2. Piutang kepada Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perusahaan dan entitas anak tertentu memberikan pinjaman tanpa bunga untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor kepada direksi dan karyawan lainnya. 3. Piutang pihak berelasi Dalam proses pengadaan barang dan jasa dari pihak berelasi, adakalanya Perseroan melakukan pembayaran dalam jangka waktu tertentu, yang dicatat sebagai piutang pihak berelasi. 4. Piutang usaha - pihak berelasi Dalam penjualan tersebut pembayaran jasa dan barang yang diberikan dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Perseroan kemudian mencatat tagihan yang belum diselesaikan dalam akun Piutang Usaha Pihak Berelasi. 5. Utang lainnya kepada pihak yang berelasi 6. Utang pihak berelasi 7. Investasi jangka pendek 8. Utang usaha - pihak berelasi 9. Kompensasi manajemen Kunci Adapun rekapitulasi saldo dan persentasi transaksi dengan pihak berelasi dibandingkan masing-masing jenis transaksi yang meliputi pendapatan, aset dan liabilitas, dan sebagainya, dijelaskan pada tabel berikut. (Selengkapnya diungkapkan pada poin nomor 33 dalam Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015). Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/ BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 81 2014 URAIAN SATUAN 2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH 2014/2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Penjualan Rp ‘000 191.021.011 2,99% 215.468.671 4.62% 24.447.660 12.8% Kompensasi manajemen kunci Rp ‘000 48.690.770 N/A 63.049.926 N/A 14.359.156 29.5% 2014 URAIAN SATUAN 2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH 2014/2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Piutang kepada Komisaris, Direktur dan Karyawan Rp ‘000 5.514.499 0,06% 7.042.137 0,06% 1.527.638 27,70% Piutang pihak berelasi Rp ‘000 365.655.147 3,23% 226.157.503 2,46% (139.497.644) -38,15% Piutang usaha – pihak berelasi Rp ‘000 43.981.312 0,39% 32.775.850 0,36% (11.205.462) -25,48% 2014 URAIAN SATUAN JUMLAH 2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN JUMLAH 2014/2015 % TERHADAP TOTAL PENJUALAN TINGKAT KENAIKAN / PENURUNAN (%) SELISIH Utang lainnya kepada pihak yang berelasi Rp ‘000 8.456.268 0,06% 28.678.360 0,22% 20.222.092 239,14% Utang pihak berelasi Rp ‘000 128.969.653 100,00% 204.750.100 100,00% 75.780.447 58,76% Investasi jangka pendek Rp ‘000 1.672.889.909 64,62% 83.540.282 6,24% (1.589.349.627) -95,01% Utang usaha – pihak berelasi Rp ‘000 2.682.865 0,02% 2.407.915 0,10% -10,25% (274.950) PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Pada tahun 2015 terdapat beberapa Perubahan Peraturan yang mempunyai dampak terhadap kinerja perusahaan saat ini maupun dimasa mendatang, yakni: PERATURAN No. TENTANG DAMPAK TERHADAP PERUSAHAAN 1. Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 Jaminan Kesehatan: Pembayaran premi 5% dari upah pokok oleh Pemberi Kerja Netral 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2015 Jaminan Pensiun: Pembayaran premi 2% dari upah pokok oleh Pemberi Kerja Netral 3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/ PBI/2015 Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Netral Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 82 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi yang baru/revisian yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian, sebagaimana tercantum dalam poin nomor 46 dalam Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. Kelompok Usaha BNBR telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”, yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada Bulan Desember 2013 untuk menggantikan PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. BNBR mengadopsi standar ini efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 24. Ada tiga perubahan utama pada kebijakan akuntansi Kelompok Usaha sebelumnya akibat penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), yaitu: No. 1. STANDAR DAN INTERPRETASI AKUNTANSI 1. Pengakuan aktuaria keuntungan (kerugian) 2. Perhitungan beban pensiun 3. Pengungkapan Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya dan setelah penyajian kembali pada tanggal 31 Desember 2014 diungkapkan Perseroan pada poin nomor 45 dalam Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa reklasifikasi akunakun tersebut tidak berdampak signifikan terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya. Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan adalah sebagai berikut: EFEKTIF BERLAKU TENTANG Amandemen PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan 1 Jan 2017 2. Amandemen PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri 1 Jan 2016 3. Amandemen PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi 1 Jan 2016 4. Amandemen PSAK 16 Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi 1 Jan 2016 5. Amandemen PSAK 19 Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi 1 Jan 2016 6. Amandemen PSAK 24 Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja 1 Jan 2016 7. Amandemen PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi 1 Jan 2016 8. Amandemen PSAK 66 Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama 1 Jan 2016 9. Amandemen PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi 1 Jan 2016 10. ISAK 30 (2015) Pungutan, yang diadopsi dari IFRIC 21 1 Jan 2016 11. ISAK 31 (2015) Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi 1 Jan 2017 12. PSAK 5 (Penyesuaian 2015) Segmen Operasi 1 Jan 2016 13. PSAK 7 (Penyesuaian 2015) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 1 Jan 2016 14. PSAK 13 (Penyesuaian 2015) Properti Investasi 1 Jan 2016 15. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) Aset Tetap 1 Jan 2016 16. PSAK 19(Penyesuaian 2015) Aset Tak Berwujud 1 Jan 2016 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 83 17. PSAK 22 (Penyesuaian 2015) Kombinasi Bisnis 1 Jan 2016 18. PSAK 25 (Penyesuaian 2015) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan 1 Jan 2016 19. PSAK 53 (Penyesuaian 2015) Pembayaran Berbasis Saham 1 Jan 2016 20. PSAK 68 (Penyesuaian 2015) Pengukuran Nilai Wajar 1 Jan 2016 21 Akuntansi Sukuk 1 Jan 2016 PSAK 110 (Penyesuaian 2015) Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen Kelompok Usaha Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan PSAK baru, beserta amandemen dan interpretasinya tersebut, serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian. PENINGKATAN YANG MATERIAL DIKAITKAN DENGAN JUMLAH BARANG YANG DIJUAL/BARANG BARU Tidak ada peningkatan material dikaitkan dengan jumlah barang yang dijual dan/atau barang baru. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 84 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 85 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 86 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Menyiapkan SDM bertalenta, profesional dan berintegritas serta memilki jiwa kewirausahaan yang tinggi untuk mengatasi tantangan, menyambut peluang dan mengisi tonggak pertumbuhan usaha di masa mendatang. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 87 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan yang sebelumnya lebih dikenal dengan pengelolaan aset-aset jangka pendek maupun panjang melalui ekspansi portofolio kepemilikan saham perusahaan, kini semakin intens mengembangkan unit-unit usaha yang bergerak di sektor riil, baik dalam bidang manufaktur maupun pengembangan infrastruktur. Perseroan juga tengah merintis realisasi berbagai program pengembangan usaha di sektor riil yang dituangkan dalam Inisiatif Strategi Pengembangan Perusahaan. Perubahan fokus kegiatan tersebut merupakan respons Perseroan sebagai antisipasi terhadap semakin kondusifnya kondisi usaha sektor riil, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur. Untuk mendukung realisasi berbagai program pengembangan usaha tersebut, Perseroan telah menyusun program peningkatan kompetensi dan penyiapan SDM yang handal, dengan implementasi yang dilakukan selaras dengan implementasi Inisiatif Strategi Pengembangan Perusahaan. Mengingat pengelolaan, perubahan perilaku, penyesuaian kompetensi maupun perubahan integritas dan organsisasi pengelolaan SDM harus dilakukan secara berkelanjutan, Perseroan telah menyusun program pengembangan dan pengelolaan SDM yang terintegrasi. Program pengembangan SDM BNBR tahun 2015 dilaksanakan melalui berbagai inisiatif program pengelolaan SDM dan organisasi yang di arahkan untuk dapat mendorong percepatan pencapaian strategi dan sasaran bisnis tersebut. Beberapa inisiatif program yang dilakukan diantaranya adalah kajian dan pengembangan desain organisasi sesuai dengan model bisnis Perseroan, perencanaan SDM dan program rekrutmen, pengelolaan kinerja, pengelolaan balas jasa, sistem dan prosedur SDM, program pengembangan kepemimpinan dan program pengembangan budaya kerja (corporate culture). PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Seiring dengan perkembangan dan dinamika bisnis yang dijalani, Perseroan terus melaksanakan pembaharuan dan penataan struktur organisasi guna membangun struktur organisasi yang efektif. Kehadiran organisasi yang efektif tersebut merupakan upaya untuk menerjemahkan visi, misi dan sasaran bisnis Perseroan kepada seluruh pihak di dalam organisasi Perseroan. Proses pengkajian dan pengembangan organisasi Perseroan dilaksanakan dengan mengimplementasikan filosofi dasar dengan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan menempatkan produktivitas organisasi yang unggul sebagai tolok ukur keberhasilan dalam memenangkan persaingan, merancang fleksibilitas organisasi sebagai kunci utama untuk merespon perubahan yang ada dalam bisnis serta merancang organisasi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis masa kini dan masa yang akan datang. MANAJEMEN KINERJA BAKRIE PERFORMANCE CONTRACT Sebagai bagian integral dari kebijakan pengelolaan SDM BNBR, Perseroan menerapkan sistem penilaian kinerja yang objektif secara konsisten sehingga seluruh jajaran SDM memiliki arah dan komitmen yang sama dalam mendukung pencapaian sasaran bisnis perusahaan. Secara konsisten, BNBR menerapkan sistem penilaian kinerja melalui pengembangan sistem dan penetapan Key Performance Indicator (“KPI”) yang menjadi dasar proses penilaian kinerja Perusahaan dan juga kinerja individu karyawan serta menjadi salah satu tolok ukur penentuan jenjang karir seluruh jajaran SDM. Khusus untuk penilaian kinerja karyawan, Perseroan menerapkan Bakrie Performance Contract (“BPC”), sistem penilaian kinerja yang objektif dan terukur yang disusun sedemikian rupa untuk mendorong karyawan mencapai objektif yang sudah ditetapkan sebelumnya. Melalui sistem BPC ini, proses kerja dan kinerja karyawan akan dipantau melalui dokumen Position Description, Objective Setting dan Performance Review. Kinerja karyawan dinilai dengan mempertimbangkan hasil kerja (KPI) dengan bobot sebesar 80% dan Kompetensi karyawan dengan bobot sebesar 20%. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 88 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 REWARD MANAGEMENT kepada semua orang untuk menjadi pekerja, mengikuti pelatihan dan berkarir sesuai dengan kompetensi dan kinerjanya. Berlandaskan pada semangat untuk membangun etos dan budaya kerja berorientasi kinerja secara konsisten, BNBR telah mengimplementasikan skema remunerasi berdasarkan prinsip internally fair dan external competitiveness serta mengarahkan karyawan untuk senantiasa meningkatkan produktivitas. Perseroan juga menerapkan kebijakan reward & punishment yang akan menjadi komitmen bersama seluruh komponen Perseroan dalam mencapai objektif yang telah disepakati bersama. Karyawan yang berprestasi akan diberikan penghargaan (reward) sedangkan karyawan yang tidak dapat mencapai target akan dikenakan sanksi yang proporsional. KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM Sebagai perusahaan dengan fokus kegiatan dibidang manufaktur dan infrastruktur, BNBR terus berupaya untuk menyempurnakan Kebijakan dan Prosedur SDM (KSDM) Perseroan. Perseroan telah menata kembali KSDM Perseroan yang mengatur tentang kebijakan terkait hal-hal berikut: • • • • • • • • • Perilaku Bisnis Organisasi Rekrutmen dan Seleksi Mutasi antar departemen Mutasi antar perusahaan dalam grup Bakrie Sistem Penilaian Kinerja Pelatihan dan Pengembangan Kompensasi dan Tunjangan Hubungan Industrial. KESAMAAN DAN KESETARAAN KESEMPATAN DALAM BERKARIR Sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan SDM Perusahaan, BNBR juga mengimplementasikan kebijakan performance oriented yang didukung oleh skema remunerasi dan reward sebagai bentuk apresiasi BNBR terhadap pencapaian kinerja positif Insan Perusahaan. Sesuai Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan membatasi usia minimal pekerja adalah 18 tahun. Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara Profil Perusahaan HUBUNGAN ANTAR KARYAWAN Perseroan meyakini bahwa penerapan pola hubungan dan komunikasi yang harmonis dan terbuka di dalam hubungan kerja, merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung Perseroan meningkatkan efisiensi menuju pencapaian produktivitas dan prestasi kerja yang optimal. Peningkatan hubungan dan komunikasi dilaksanakan melalui program pembinaan yang terpadu mulai dari sosialisasi budaya kerja, perilaku bisnis Perseroan, visi dan misi Perseroan, peningkatan hubungan antar karyawan, konsisten menerapkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan membina hubungan baik dengan pihak-pihak lain melalui kegiatan sosial dan olah raga. Selain itu, Perseroan juga terus membina hubungan baik dengan dengan instansi pemerintah di bidang ketenagakerjaan dan asosiasi pengusaha serta lembaga pengembangan sumberdaya manusia lainnya. KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA PERSEROAN Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya dalam mendukung pencapaian sasaran pengembangan usaha di sektor manufaktur dan infrastruktur, maka Perseroan telah menyusun perencanaan kebutuhan SDM, baik dari sisi jumlah (people quantity) tenaga kerja maupun kualitas (people quality) yang diperlukan sampai dengan lima tahun ke depan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Perseroan juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkarir sesuai dengan bidang, kualifikasi dan pengetahuannya. Karyawan yang memiliki kesesuaian kualifikasi dengan pekerjaan tertentu dapat melamar dan mengikuti serangkaian tes melalui seleksi internal. Lowongan pekerjaan dibuka dan diumumkan melalui media internal Perseroan maupun melalui media eksternal, yakni harian berita tertentu. Kondisi perekonomian selama tahun 2015 yang kurang kondusif untuk industri manufaktur telah mendorong Perseroan untuk melakukan efisiensi produksi, hal ini berdampak terhadap jumlah pegawai BNBR dan anak-anak usahanya yang mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya turnover rate. Meski demikian BNBR berkeyakinan bahwa Perseroan masih memiliki pegawai yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang baik serta berdedikasi tinggi. BNBR juga masih terus mendukung pengembangan kemampuan para pegawainya melalui berbagai program pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2015. Pada tahun 2015, jumlah pegawai BNBR dan anak-anak usahanya turun sebesar 9% menjadi 4.142 pegawai. Komposisi jumlah total pegawai BNBR dan anak-anak usahanya pada akhir 2015 terdiri dari 2.634 pegawai tetap dan 1.508 pegawai kontrak. Dari seluruh pegawai BNBR dan anak-anak usahanya, sekitar 15% adalah lulusan universitas, 7% memiliki gelar pendidikan diploma, dan sisanya adalah lulusan pendidikan dasar sampai dengan SMA. Sementara dari sisi usia, sekitar 31% berusia di antara 18-30 tahun, 46% berusia di antara 30-45 tahun, dan sisanya berusia di atas 45 tahun. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 89 1% Komposisi Pegawai Berdasarkan Level Organisasi Level Organisasi 2014 Induk 2015 56 55 Anak Usaha 4.482 4.087 TOTAL 4.538 4.142 2015 99% Induk: 1% Anak Usaha: 99% Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan 2014 0.1% 2015 S3 2 3 S2 89 90 S1 642 638 2.8% 2.3% S3: 0.1% 7.2% S2: 2.3% 15.4% Diploma 329 281 SMA 2.962 2.715 SLTP 380 299 SD 134 116 4.538 4.142 TOTAL S1: 15.4% 2015 6.8% Diploma: 6.8% SMA: 65.5% SLTP: 7.2% SD: 2.8% 65.5% Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian Status Tetap 2014 2015 2.652 2.634 736 771 Alih Daya dan Koperasi 1.150 737 TOTAL 4.538 4.142 Kontrak Langsung Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 64% 2015 18% Alih Daya dan Koperasi: 18% 18% Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tetap: 64% Kontrak Langsung: 18% Informasi Tambahan Laporan Keuangan 90 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan Jabatan 2014 2015 0.1% Komisaris Perseroan 4 3 Direktur Perseroan 4 4 Direktur Unit Usaha 26 23 VP/Senior Manager 82 84 Manager 169 137 Assistant Manager 124 134 Staff 865 712 3.254 3.043 10 2 4.538 4.142 Non-Staff Management Trainee TOTAL 2% 18-30 tahun 2014 Direktur Perseroan: 0.1% 3.3% 0.1% Direktur Unit Usaha: 0.6% 3.2% VP Senior Manager: 2% 17.2% Manager: 3.3% Assistant Manager: 3.2% 2015 Staff: 17.2% Non-Staff: 73.5% 73.3% Management Trainee: 0% Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia Usia Komisaris Perseroan: 0.1% 0.6% 2% 2015 1.733 64% 1.284 30-45 tahun 1.953 1.914 45-55 tahun 756 843 > 55 tahun 96 101 4.538 4.142 18-30 tahun: 31% 21% 31% 2015 30-45 tahun: 46% 45-55 tahun: 21% >55: 2% 46% TOTAL 7% Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Wanita 2014 2015 292 285 Pria 4.246 3.857 TOTAL 4.538 4.142 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan 2015 Wanita: 7% Pria: 93% 93% Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 91 PENGELOLAAN TALENTA SDM BAKRIE TALENT MANAGEMENT PROGRAM Melalui Bakrie Learning Center (“BLC”), Perseroan telah menyusun sistem Pengelolaan Talenta (Talent Management) sebagai program jangka panjang dan berkelanjutan dalam rangka menjamin kesinambungan kepemimpinan sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan. Secara garis besar sistem pengelolaan Talenta di Perseroan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Proses identifikasi dan asesmen talenta (talent assessment and identification) 2. Penerapan sistem Kaderisasi Kepemimpinan Bakrie (Bakrie Succession Plan) 3. Pengembangan program Kepempinan talenta melalui Bakrie Leadership Development Program 4. Memformulasikan dan sosialiasi nilai-nilai Bakrie yaitu Trimatra Bakrie 5. Menjalankan Bakrie Engagement Programs Perseroan berkomitmen memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan yang memiliki integritas, profesional, berjiwa kewirausahaan dan motivasi untuk mengembangkan karir di seluruh unit usaha Perseroan. Program tersebut dilaksanakan Perseroan melalui penugasan dalam mengembangkan usaha baru, rotasi, promosi maupun partisipasi dalam pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan secara internal atau eksternal. Filosofi pengembangan karir Perseroan adalah melaksanakan pengembangan dengan prioritas ‘promosi dari dalam’ sehingga kaderisasi pimpinan di seluruh unit usaha Perseroan dapat berjalan dengan baik. PROGRAM PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BAKRIE Melalui kerjasama dengan Bakrie Solusi Strategis (BSS)/Bakrie Learning Center (BLC), Perseroan membangun sistem pengembangan kepemimpinan untuk setiap tingkatan di dalam organisasi Perusahaan, mulai dari level pemula (entry level) sampai dengan level eksekutif (executive level). Program pengembangan kepemimpinan tersebut terdiri atas: 1. Bakrie Induction Program 2. Bakrie Basic Management Development Program (BBMDP) 3. Bakrie Middle Management Development Program (BMMDP) 4. Bakrie General Management Development Program (BGMDP) 5. Bakrie Executive Development Program (BEDP) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Dalam beberapa tahun terakhir BSS fokus dalam melakukan kajian atas keseluruhan program Bakrie Leadership Develoment Program, sehingga dapat secara sistematis menghasilkan pemimpin-pemimpin Bakrie yang berkualitas. PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA PERUSAHAAN BNBR meyakini bahwa pencapaian kinerja Perseroan sangat ditentukan oleh pencapaian kinerja individu di dalam organisasi Perseroan. Pencapaian kinerja individu karyawan, dilain pihak sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan sikap kerja Karyawan yang dapat menjadi cerminan budaya perusahaan. Oleh karenanya Perseroan secara konsisten berupaya membangun dan menumbuh kembangkan budaya kerja yang sesauai dengan cita-cita dan tujuan para pendiri perusahaan. Secara umum nilai dan budaya Perseroan digambarkan sebagai upaya yang konsisten dalam memberikan nilai tambah kepada shareholder maupun stakeholder melalui aktivitas bisnis yang menjunjung tinggi nilai yang disebut Trimatra Bakrie yaitu Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan. PELATIHAN MASA PERSIAPAN PENSIUN BNBR memberi perhatian kepada para karyawan hingga yang bersangkutan memasuki masa pensiun, tidak hanya saat masih aktif bekerja. Sesuai dengan PKB, usia pensiun pekerja adalah 56 tahun. Dalam rangka menjamin kesejahteraan hingga saat purna tugas, Perseroan mengikutsertakan seluruh Pekerja dalam Program Pensiun Manfaat Pasti yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Bakrie. BNBR juga menyelenggarakan kegiatan pelatihan “Berjaya di Masa Pensiun” yang diselenggarakan sebagai bentuk kerja sama antara Badan Pengelola Bakrie Untuk Negeri (BP BUN), Forum CSR Bakrie, Yayasan Dana Pensiun Bakrie (YDPB) serta Kelompok Usaha Bakrie. Pelatihan pensiun ini ditujukan bagi para pekerja yang memasuki usia pensiun. Program tersebut memilki beberapa tujuan, yaitu: • • • • • Membantu karyawan untuk mempersiapkan kehidupan di masa pensiun. Membantu karyawan dalam merencanakan kehidupan di masa pensiun dengan baik. Mengembangkan potensi kewirausahaan para karyawan yang memasuki masa pensiun. Membantu karyawan dalam memilih bidang usaha yang tepat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Membantu karyawan dalam mempersiapkan diri menghadapi berbagai persoalan yang mungkin timbul setelah masa pensiun. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 92 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Pelaksanaan program pelatihan “Berjaya di Masa Pensiun” terdiri dari beberapa rangkaian acara meliputi workshop dan pelatihan, kunjungan (best practice), presentasi dari nara sumber yang relevan serta diselingi oleh permainan dan praktik langsung dari materi pelatihan yang diberikan. Jumlah Peserta dan Biaya Pelatihan per Jenis Pelatihan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan 458 925.702.210 Pelatihan Pengembangan Kemampuan Fungsional (Finance, HR, Marketing, Operation, Legal) 567 667.416.392 2.656 430.436.092 568 13.397.500 4.249 2.036.952.194 PROGRAM DAN BIAYA PELATIHAN SDM Pelatihan Terkait ISO dan Continuous Improvement Untuk meningkatkan daya saing dan menjamin keberlangsungan usaha Perseroan meningkatkan kompetensi dan kapabilitas pekerja melalui penyelenggaraan program pelatihan secara berkesinambungan. Jenis pelatihan yang diselenggarakan pada dasarnya terdiri atas dua kelompok, yakni program pelatihan manajerial dan kepemimpinan serta pelatihan di bidang keterampilan khusus dengan menggunakan metoda dan kurikulum yang telah teruji serta bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan yang terkemuka. TOTAL Pelatihan Dasar-dasar Tata Nilai Perusahaan Adapun materi pelatihan disesuaikan dengan rencana strategis Perseroan dimasa mendatang. Selaras dengan inisiatif strategis Perseroan yang akan lebih fokus mengembangkan usaha di sektor riil, terutama sektor manufaktur dan infrastruktur, materi pelatihan di tahun 2014 lebih banyak berkaitan dengan kemampuan teknis dan fungsional. Sepanjang tahun 2015, grup BNBR telah menyelenggarakan pelatihan bagi total 4.249 orang pekerja dari berbagai departemen di Perseroan dan unit-unit usahanya dengan total biaya sebesar Rp 2.036.952.194,- PT BAKRIE & BROTHERS TBK Biaya Pelatihan (dalam Rupiah) Jumlah Peserta Jenis Pelatihan Jumlah Peserta dan Biaya Pelatihan per Level Organisasi Biaya Pelatihan (dalam Rupiah) Jumlah Peserta Departemen Induk 6 25.700.000 Anak Usaha 4.243 2.011.252.194 TOTAL 4.249 2.036.952.194 Jumlah Peserta dan Biaya Pelatihan per Jenis Pelatihan Biaya Pelatihan (dalam Rupiah) Jumlah Peserta Jenis Pelatihan Supporting Dept 423 249.690.000 Accounting & Finance 135 587.186.008 HR 373 263.469.057 Sales & Commercial 52 141.084.990 IT. Legal & Risk 79 112.721.464 Operations 3.187 682.800.675 TOTAL 4.249 2.036.952.194 Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 93 KESEJAHTERAAN KARYAWAN Sebagai bentuk dari komitmen Perseroan yang menempatkan SDM sebagai aset utama sekaligus mitra strategis dalam mengembangkan usaha, BNBR berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan menyediakan beragam fasilitas kesejahteraan berupa koperasi karyawan, Program Dana Pensiun Bakrie, klinik kesehatan, kantin, bantuan pendidikan untuk anak karyawan berprestasi, rekreasi dan olah raga bagi seluruh karyawannya. Seluruh fasilitas tersebut disediakan dengan keyakinan bahwa dengan tingkat kesejahteraan yang memadai dan bersaing dibandingkan industri sejenis, para karyawan dapat berkonsentrasi dalam berkarya, memberikan kemampuan terbaiknya bagi kemajuan perusahaan, yang tentunya berarti kemajuan bagi dirinya dan lingkungan sekitar. Perseroan juga berupaya memberikan pembinaan untuk pengembangan organisasi koperasi sehingga dapat secara optimal membantu kebutuhan karyawan melalui Koperasi Karyawan (Kopkar) BNBR. Saat ini usaha kopkar BNBR meliputi usaha di bidang pertokoan, simpan pinjam dan penyediaan alat tulis kantor. Sedangkan untuk menjamin kesejahteraan karyawan pada masa-masa pensiun, perseroan mengikutsertakan seluruh pekerja dalam program Pensiun Manfaat Pasti melalui Dana Pensiun Bakrie, yaitu suatu pola pemberian pensiun tanpa suatu kewajiban kontribusi dari karyawan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 94 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 95 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 96 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang bermutu akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan efisiensi operasional, serta peningkatan pelayanan kepada pemangku kepentingan Perseroan PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 97 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Memahami pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), BNBR berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. BNBR mengacu pada praktik terbaik dalam penetapan proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standar Perseroan. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang bermutu akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan efisiensi operasional, serta peningkatan pelayanan kepada pemangku kepentingan Perseroan. BNBR juga meyakini bahwa pembentukan integritas tinggi melalui kode etik dan nilai-nilai budaya Perseroan akan semakin memberikan hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan bisnis Perseroan. Prinsip-prinsip GCG diimplementasikan melalui sebuah kerangka kerja yang mencakup tata hubungan antar organ-organ GCG, hubungan dengan pemegang saham serta dengan pemangku kepentingan, untuk memastikan keseimbangan yang harmonis antara pencapaian kinerja dengan keberlanjutan usaha. a. Meningkatkan dan menjaga kepercayaan investor, kreditur dan pemegang saham Perseroan, melalui pelaksanaan RUPS, pelaporan kinerja dan pencapaian Perseroan. b. Mengoptimalkan pengelolaan Perseroan, melalui penetapan pedoman kerja dan mendorong efektifitas kerja di semua elemen Perseroan. c. Memperjelas tugas dan kewajiban, fungsi serta wewenang masing-masing Organ Perseroan, demi tercipta harmonisasi gerak dalam berkinerja dan mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik. TUJUAN DAN KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN d. Menjaga Kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, sebagai bentuk kesadaran Perseroan sebagai warga korporasi yang baik. e. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia di Perseroan, sehingga mendorong peningkatan kompetensi operasional sebagai perusahaan. f. Melindungi kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan, dengan memastikan ketertiban jalannya pengelolaan perusahaan, mengamankan aset dan nilai-nilai perusahaan secara berkelanjutan. g. Meningkatkan dan menjaga reputasi Perseroan, melalui komunikasi publik yang baik, pemenuhan aspek transparansi informasi, serta menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Implementasi GCG di BNBR adalah sebagai salah satu wujud nyata kepatuhan Perseroan terhadap regulasi bisnis di Indonesia, yaitu sesuai dengan ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yang diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 45/2006 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER–01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara serta keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK–16/S.MBU/2012. Bagi Perseroan, Tata Kelola Perusahaan yang dijalankan dengan baik akan memperoleh manfaat nyata dan terukur bagi Perseroan, pemegang saham dan pemangku kepentingan. Tujuan penerapan GCG di Perseroan dijelaskan sebagai berikut: Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Dengan mengacu pada tujuan di atas, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai acuan dari setiap kegiatan usaha. Perseroan juga terus berupaya menjadikan tata kelola sebagai bagian dari tanggung jawab bersama, serta menjadikan ketaatan terhadap prinsip-prinsip tata kelola sebagai budaya yang mewujud dalam perilaku sehari hari bagi semua karyawan BNBR. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 98 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KEBIJAKAN DAN STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Penerapan GCG di dalam pengelolaan perusahaan dilandaskan pada pedoman yang menunjang pengembangan bisnis, kepatuhan, pengembangan SDM, praktik keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan, serta pengembangan budaya Perseroan. Pelaksanaan GCG di BNBR berpedoman antara lain pada: nilai-nilai Perseroan (Trimatra Bakrie: Ke-Indonesiaan-Kemanfaatan-Kebersamaan), Pakta Integritas, Pedoman Perilaku Bisnis, Board Manual, Roadmap GCG, Piagam Komite, Sistem Pengendalian Internal, Whistleblowing System dan Kebijakan dan Prosedur Perseroan lainnya. Perseroan telah melakukan dokumentasi pedoman pelaksanaan GCG yaitu: 1. Nilai-Nilai Perseroan – Trimatra Bakrie (Ke-Indonesiaan – Kemanfaatan - Kebersamaan) 2. Etika Perseroan • • • 3. 4. Pakta Integritas Kode Etik Perusahaan Kebijakan Perilaku Bisnis 5. Kebijakan & Prosedur Implementasi Tata Kelola Perusahaan 6. Manual Sistem Manajemen Risiko Perseroan; Kebijakan & Prosedur Sistem Manajemen Risiko 7. Roadmap GCG Perseroan 8. Partisipasi Asesmen GCG (Internal/Independen) 9. Kebijakan & Prosedur Perseroan 10. Piagam Komite Pendukung Direksi • Piagam Komite Investasi 11. Piagam Komite-Komite Pendukung Dewan Komisaris (Charters) • • • • Piagam Komite Tata Kelola Perusahaan Piagam Komite Audit Piagam Komite Manajemen Risiko Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi 12. Piagam Internal Audit 13. Piagam Kepatuhan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Manual) 14. Kebijakan & Prosedur Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) • Sistem Pengendalian Internal Pedoman Dewan Komisaris & Direksi (Board Manual) PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 99 STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Untuk memastikan pertanggung jawaban pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, BNBR menetapkan Struktur Tata Kelola Perusahaan sebagai berikut: RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DEWAN KOMISARIS Komite Nominasi & Remunerasi Presiden Komisaris/Komisaris Independen Komite Manajemen Risiko Komisaris Independen Komite Audit Komisaris Komite Tata Kelola Perusahaan DIREKSI Presiden Direktur & CEO Corp. Internal Audit Manager Corporate Communication Head of Human Capital & Office Support Chief Investment Officer Direktur & CFO Direktur & CLO Direktur Independen & CRO Chief Strategy & Business Development Officer TIM MANAJEMEN EKSEKUTIF Sekretaris Perusahaan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 100 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PETA JALAN PENERAPAN GCG: BAGAN PETA JALAN GCG 2013 2014-2016 Penyempurnaan Infrastruktur GCG BNBR 2017-onward Penguatan Proses GCG BNBR Penerapan GCG Excellence di BNBR Sasaran 1: Penyempurnaan dan evaluasi pedomanpedoman pendukung GCG perseroan Sasaran 1: Penguatan struktur dan proses GCG BNBR. Sasaran 1: Penguatan dan penyempurnaan penerapan GCG BNBR. Sasaran 2: Tindak lanjut penyempurnaan pedomanpedoman pendukung pelaksanaan GCG. Sasaran 2: Tindak lanjut kepatuhan GCG sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sasaran 2: Evaluasi dan penyempurnaan penerapan GCG di BNBR KEY PERFORMANCE INDICATOR Demi memastikan pelaksanaan GCG yang berkelanjutan dan kelanjutan perbaikan dan pengembangan tata kelola perusahaan, BNBR menetapkan roadmap GCG PT Bakrie & Brothers secara jangka panjang. Dalam roadmap juga ditentukan Rencana Peningkatan Praktek GCG sebagai berikut: Inisiatif Tata Kelola Perusahaan 2013 1. PENERAPAN GCG EXCELLENCE DI BNBR PENGUATAN PROSES GCG BNBR Menyempurnakan, menetapkan dan memutakhirkan pedoman-pedoman GCG sesuai dengan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan GCG: a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Manual). b. Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). c. Piagam-Piagam Komite Pendukung Dewan Komisaris. d. Pedoman survei GCG 2. Penyempurnaan dan Evaluasi Dokumen Kode Etik Perseroan. 3. Penyempurnaan dan Evaluasi Dokumen Kebijakan Perilaku Bisnis. 4. Penyempurnaan dan Evaluasi Dokumen Pakta Integritas. 5. Penyempurnaan kelengkapan kebijakan & prosedur Perseroan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK 2017 2014 – 2016: PENYEMPURNAAN INFRASTRUKTUR GCG BNBR 1. Penyusunan Pedoman self-assessment GCG. 1. Mengelola dan memantau aktivitas Kepatuhan di Perseroan. 2. Evaluasi dan perbaikan yang dilakukan secara periodik dan terus menerus pada pedoman-pedoman GCG Perseroan. 2. Mengelola dan memantau operasional perusahaan yang dikendalikan dengan Sistem Pengendalian Internal. 3. Penyempurnaan struktur Sistem Pengendalian Internal. 3. Mengelola dan memantau manajemen risiko Perseroan. 4. Pengunggahan Infrastruktur GCG ke portal internal dan situs Perseroan. 4. 5. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berhubungan dengan GCG 5. (kewajiban dan sukarela). Penguatan implementasi Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Profil Perusahaan 6. Ikhtisar Utama Sosialisasi strategi-strategi impelentasi GCG kepada seluruh Organ Perseroan dan Unit Usaha Perseroan. Penandatanganan ulang pernyataan komitmen pendukung GCG Perseroan (Pakta Integritas, Kode Etik, Kebijakan Perilaku Bisnis) secara periodik. Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 101 Tindak lanjut dan Rencana Peningkatan Praktek GCG 2013 Sosialisasi/diseminasi pedomanpedoman GCG Perseroan kepada seluruh Organ Perseroan. 2. Diseminasi pedoman-pedoman GCG melalui portal internal Perseroan (intranet). 3. Mengevaluasi dan memutakhirkan Pedoman-pedoman GCG disesuaikan dengan hukum dan peraturan 3. (mengenai GCG) yang berlaku sebagai bentuk komitmen kepatuhan Perseroan. Penyempurnaan business process mapping untuk mendorong kelengkapan kebijakan & prosedur Perseroan. 5. Perumusan roadmap GCG Perseroan yang antara lain mengacu pula pada roadmap tata kelola perusahaan Indonesia. 1. Evaluasi dan penyempurnaan dokumen Kode Etik Perseroan. 1. Evaluasi penerapan Sistem Pengendalian Internal Perseroan. 2. Penyempurnaan strategi perlindungan terhadap pemegang saham dengan menyajikan agenda, hasil dan risalah RUPS tahunan yang lebih lengkap dan rinci secara tepat waktu dan tersedia di website Perseroan. 2. Evaluasi aktivitas Kepatuhan dan Manajemen Risiko Perseroan oleh Komite Pendukung Dewan Komisaris, Komite Manajemen Risiko. 3. Memastikan implementasi kepatuhan dan manajemen risiko ada di setiap proses bisnis Perseroan dan unit usaha Perseroan. 4. Menyempurnakan kerangka sistem pengendalian internal yang lebih terintegrasi. 5. Membentuk program etika dan kepatuhan. 6. Evaluasi dan perbaikan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). 7. Sosialisasi dan penyegaran mengenai hal-hal yang mendukung implementasi yang dilakukan secara rutin kepada seluruh Organ Perseroan: Perancangan ketentuan teknis tentang prosedur pemberian suara (voting) dalam RUPS yang tetap mengakomodasi prinsip one share-one vote (dicantumkan pada Anggaran Dasar dan dilakukan penyempurnaan pada Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan). 4. Menyempurnakan kelengkapan kebijakan & prosedur Perseroan dengan kebijakan anti-korupsi. 5. Evaluasi dan penyempurnaan Kebijakan & Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan. 6. Perumusan kebijakan pemberian insentif jangka panjang bagi karyawan secara adil dan transparan. 7. Perumusan kebijakan peningkatan kemampuan vendor. 8. Pengungkapan penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham atas pemegang saham dalam jumlah tertentu. 9. Pengungkapan informasi material tertentu melalui situs web Perseroan dan disajikan dalam 2 (dua) bahasa. 10. Penetapan keputusan Perseroan mengenai batasan periode menjabat Komisaris Independen disesuaikan dengan ketentuan BEI. 11. Perumusan Kebijakan & Prosedur mengenai program orientasi bagi anggota baru Dewan Komisaris & Direksi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia PENERAPAN GCG EXCELLENCE DI BNBR PENGUATAN PROSES GCG BNBR 1. 4. 2017 2014 – 2016: PENYEMPURNAAN INFRASTRUKTUR GCG BNBR Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan a. 8. 9. Coaching mengenai GCG (baik dari pihak internal maupun eksternal Perseroan). b. Penandatanganan Kode Etik Perseroan. c. Penandatanganan Kebijakan Perilaku Bisnis. Penyempurnaan Infrastruktur GCG Dewan Komisaris & Direksi. Evaluasi roadmap GCG Perseroan telah sesuai dengan roadmap GCG yang dirancang oleh regulator. 10. Evaluasi self-assessment GCG Perseroan. 11. Partisipasi Perseroan secara konsisten pada lembaga penilaian GCG independen. Informasi Tambahan Laporan Keuangan 102 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Tindak lanjut dan Rencana Peningkatan Praktek GCG 2013 2017 2014 – 2016: PENYEMPURNAAN INFRASTRUKTUR GCG BNBR PENERAPAN GCG EXCELLENCE DI BNBR PENGUATAN PROSES GCG BNBR 12. Evaluasi & penyempurnaan prosedur 12. Membangun budaya perusahaan rapat Dewan Komisaris & Direksi pada berdasarkan code of conducts sebagai Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Kelola bagian dari operasional perusahaan Perusahaan. sehari-hari. 13. Penguatan Program Kerja Komite Pendukung Dewan Komisaris untuk memantau pelaksanaan GCG Perseroan (Komite Tata Kelola Perusahaan). 14. Perumusan kebijakan & prosedur nominasi & remunerasi serta program penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi (sebagai Dewan maupun individu). 15. Perumusan kebijakan suksesi anggota Direksi. 13. Menjalankan strategi perusahaan yang bertanggung jawab sosial secara efektif. 14. Mengimplementasi “Sistem Operasi Perusahaan Hijau” (green company). 15. Secara periodik dan kontinyu menyempurnakan semua sistem, kebijakan, dan prosedur yang mengacu kepada peningkatan kinerja dan penerapan GCG. 16. Evaluasi dan penyempurnaan Roadmap GCG Perseroan secara periodik. Asesmen dan KPI 2013 2017 2014 – 2016: PENYEMPURNAAN INFRASTRUKTUR GCG BNBR PENERAPAN GCG EXCELLENCE DI BNBR PENGUATAN PROSES GCG BNBR 1. Mematuhi semua hukum dan peraturan yang terkait dengan GCG (wajib dan sukarela). 1. Mematuhi semua hukum dan peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib dan sukarela). 1. Mematuhi semua hukum dan peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib dan sukarela). 2. Peningkatan dalam kepatuhan dan kendali manajemen yang lebih baik berdasarkan hasil telaah kepatuhan (compliance review) 2. 2. 3. Kinerja Perseroan meningkat sesuai dengan performance assessment Perseroan. Implementasi pengendalian internal (internal control) dan manajemen risiko yang baik menuju perusahaan yang bertata kelola baik (Good Governed Corporation/GGC), sesuai roadmap GCG Kadin Indonesia. Menjadi perusahaan yang memiliki reputasi baik dan terkemuka dan secara konsisten melakukan tanggung jawab sosial perusahaan menuju perusahaan Good Corporate Citizen/GCC, sesuai roadmap GCG Kadin Indonesia. 3. 3. Pencapaian hasil assessment GCG oleh lembaga independen adalah 70 (skala IICG). Kinerja Perseroan meningkat sesuai dengan performance assessment Perseroan. Kinerja Perseroan meningkat sesuai dengan performance assessment Perseroan. 4. Diakui dan memiliki reputasi sebagai perusahaan yang sehat. 4. Menjadi role model dengan reputasi implementasi GCG terbaik. 4. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 103 Asesmen dan KPI 2013 5. Pencapaian skor Annual Report Award adalah 70. 2017 2014 – 2016: PENYEMPURNAAN INFRASTRUKTUR GCG BNBR PENERAPAN GCG EXCELLENCE DI BNBR PENGUATAN PROSES GCG BNBR 5. Pencapaian hasil self-assessment GCG 80% (Skala 100% - praktik GCG berhasil diimplementasikan di Perseroan). 6. Pencapaian hasil assessment GCG oleh lembaga independen adalah 75 (skala IICG). 7. Pencapaian skor Annual Report Award adalah 80. 5. Menjadi perusahaan yang sangat diinginkan sebagai tempat bekerja. 6. Menerima lebih dari tiga penghargaan untuk perusahaan bereputasi baik dalam berbagai aspek. 7. Pencapaian hasil self-assessment GCG 90% (Skala 100% - praktik GCG berhasil diimplementasikan di Perseroan). 8. Pencapaian hasil assessment GCG oleh lembaga independen adalah 90 (skala IICG). 9. Pencapaian skor Annual Report Award adalah 90. IMPLEMENTASI PRAKTIK GCG Penerapan GCG pada PT Bakrie & Brothers Tbk bertujuan mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan cepat, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada para pemegang saham bahwa perusahaan dikelola dengan baik dan benar untuk mendapat hasil usaha yang wajar dan bernilai tinggi. Implementasi praktik GCG harus selalu berlandaskan lima prinsip yaitu: dalam organisasi berjalan dengan tertib dan dapat dipertanggungjawabkan secara sehat dan terukur. Praktik pelaksanaan akuntabilitas yang dilakukan Perseroan antara lain: 1. • • Transparansi: Perseroan memastikan pengungkapan informasi yang memadai, jelas, dan akurat kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Prinsip transparansi juga diterapkan dalam proses pengambilan keputusan, untuk meningkatkan obyektifitas dan profesionalisme Perseroan. Praktik Keterbukaan atau transparasi yang dilakukan Perseroan antara lain: • • Proses pengambilan keputusan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memenuhi persyaratan Anggaran Dasar Perseroan. Proses pengambilan keputusan Dewan Komisaris yang berfungsi sebagai pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi telah dilaksanakan pada rapat Dewan Komisaris Internal dan rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi (rapat gabungan). • 3. Responsibilitas: Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Perseroan memegang teguh kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan kebijakan yang berlaku. Selain itu, Perseroan juga menjalankan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, untuk mencapai keberlanjutan usaha jangka panjang. Tindakan nyata untuk menunjukan aspek pertanggung jawaban perusahaan antara lain: • 2. Akuntabilitas: Perseroan berkomitmen untuk memastikan fungsi, tugas, dan wewenang berbagai elemen di Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Perseroan telah memiliki struktur organisasi, job description untuk masing-masing job title dan penilaian key performance indicator untuk Direksi, Kepala Unit kerja dan seluruh karyawan. Auditor eksternal telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan Perseroan dengan opini auditor independen adalah wajar tanpa pengecualian Perseroan telah mempertanggungjawabkan dan mendapat pengesahan atas laporan tahunan dalam RUPS. Insan Bakrie telah menandatangani pakta integritas dan anti suap untuk tunduk kepada Code of Conduct dan etika bisnis yang telah ditetapkan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan • 5. Perseroan telah memiliki Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis yang berlaku untuk seluruh Insan Bakrie. Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan fungsi check and balances melalui komunikasi formal melalui rapat, persetujuan/penolakan Dewan Komisaris atas usulan Direksi. Kewajaran dan Kesetaraan: Perseroan senantiasa memastikan agar hak serta kepentingan semua pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas, dapat terpenuhi. Perseroan juga selalu memberikan perlakuan wajar dan setara kepada segenap pemangku kepentingannya. Perseroan menunjukan komitmen terhadap kewajaran dan kesetaraan dengan cara antara lain: • Perseroan telah memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dan Karyawan. AKTIVITAS KEPATUHAN Sebagai bagian dari kegiatan tata kelola perusahaan, Corporate Risk Management (CRM) senantiasa melakukan pemantauan kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam menjalankan praktik bisnis perusahaan dan juga ketaatan setiap individu di dalam melaksanakan tanggungjawabnya untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing sesuai dengan kode etik, kebijakan perilaku bisnis dan juga kebijakan dan prosedur internal perusahaan yang berlaku. Pada awal tahun 2014, CRM telah melakukan kajian dan pemutakhiran terhadap proses bisnis di setiap Departemen untuk memastikan 2. P olic y& e po rtin I RIN N G G IDEN T nc Re IM & IM PLE P s ure ced Pro RT li a Profil Perusahaan Kesemua langkah ini sesuai dengan kerangka proses penerapan sistem kepatuhan seperti yang tergambar di bawah ini. ATION IFIC IN G mp PT BAKRIE & BROTHERS TBK Pada akhir tahun 2014, CRM menyampaikan laporan tahunan yang berisi tentang detil kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh CRM dan juga pencapaian dari setiap kegiatan tersebut dan telah disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko. Sejalan dengan penyampaian laporan, pada akhir bulan Desember CRM telah menyusun rencana kegiatan untuk tahun 2015. ess roc P s REPO 4. C o • Compliance Report • Compliance Annual Program Untuk mengukur tingkat keberhasilan Perseroan di dalam menjalankan praktik good corporate governance, Perseroan aktif mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan budaya kepatuhan di setiap individu dimulai dari level top manajemen Perseroan melalui penandatanganan Pakta Integritas oleh Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan pada saat penyelenggaraan GRC Day. • Reviewing rules & regulations • P & P construction • P & P pre-approved • P & P implementation assistance • P & P socialization ION NTAT ME VEMENT RO 1. B usi ne s • Business process indentification • Business process classification • Business process mapping Sebagai salah satu cara untuk memitigasi risiko operasional, CRM secara berkesinambungan telah melakukan kajian, pembaharuan, serta finalisasi kebijakan dan prosedur internal perusahaan sesuai dengan arah dan kebijakan Perseroan. CRM melakukan pemutakhiran untuk menyesuaikan terhadap peraturan perundang-undangan baru yang telah diinformasikan oleh Divisi Legal. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap praktik bisnis yang dilakukan oleh Perseroan telah sejalan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Total kebijakan dan prosedur yang telah dimiliki sebanyak 271 dokumen, dimana sebagian dokumen kebijakan dan prosedur tersebut merupakan dokumen baru ataupun revisi dari kebijakan dan prosedur lama dan telah disahkan oleh Direksi, sedangkan sisanya dalam tahap kajian untuk dilakukan pemutakhiran oleh CRM secara bertahap dan berkesinambungan; antara lain kebijakan dan prosedur tentang kepatuhan, sistem pembayaran, aktivitas perdagangan efek, dan beberapa kebijakan dan prosedur pada lingkup sumber daya manusia. AT E VA L U ITO N & MO g 3. C o Ikhtisar Utama mp ito r • bahwa proses bisnis yang ada saat ini telah sesuai dengan strategi dan model bisnis perusahaan dengan melihat pada objektifitas dan juga kompleksitas kegiatan usaha Perseoran yang dapat memberikan dampak yang besar terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan. ing Independensi: Organ-organ Perseroan menjalankan kegiatannya secara mandiri dan objektif, menghindari konflik kepentingan, dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun. Perseroan menunjukan independensinya melalui wujud antara lain: on 4. EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 eM 104 li a nc • Compliance Review • Monitoring Continual Improvement Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 105 PENERAPAN BOARD MANUAL PT Bakrie & Brothers Tbk memiliki komitmen untuk mempertahankan standar tinggi dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sebagai salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan dan keberlanjutan usaha. PT Bakrie & Brothers Tbk menjunjung etika dan standar profesionalisme pada seluruh jenjang organisasi. Pelaksanaan GCG pada sektor industri keuangan non-bank dan investasi serta beberapa sektor industri di mana Perseroan berada, secara umum berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Pasar Modal. Pelaksanaan GCG ini juga berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi, dan Kewajaran. Beberapa hal tersebut melatarbelakangi disusunnya Panduan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Manual) yang berlandaskan prinsip-prinsip GCG. Board Manual adalah petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen yang menjelaskan tahapan kerja dan aktivitas Dewan Komisaris dan Direksi secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Komisaris dan Direksi serta Manajemen dalam menjalankan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan. Board Manual dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan Komisaris dan Direksi serta anggota Manajemen lainnya dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan, efisien dan efektif. Pelaksanaan Board Manual merupakan salah satu bentuk komitmen Komisaris dan Direksi dalam rangka implementasi prinsip-prinsip GCG. ASESMEN PENERAPAN GCG BNBR melaksanakan asesmen penerapan GCG dengan pendekatan pemeringkatan yaitu dengan mengikuti Annual Report Award. Hasil penilaian ajang pemeringkatan ini dijadikan masukan dan bahan evaluasi untuk menyempurnakan penerapan GCG di Perseroan. ANNUAL REPORT AWARD (ARA) Sebagai warga korporasi yang baik, dan pemenuhan tanggung jawab sebagai perusahaan publik, BNBR menerbitkan Laporan Tahunan berisi informasi komprehensif mengenai kinerja perusahaan yang dipublikasikan secara luas dan diserahkan kepada regulator yang berwenang untuk memeriksa. Hasil Penilaian Laporan Tahunan BNBR 2014 oleh ARA 2015 Kriteria I. Laporan Tahunan Perseroan juga diikutsertakan pada ajang Annual Report Award (ARA) yang diselenggarakan dan disusun peringkatnya oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia (BI), Direktorat Jendral Pajak (Dirjen Pajak), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Hasil penilaian ARA mengandung evaluasi yang komprehensif terhadap isi Laporan Tahunan Perseroan dari masing-masing pokok bahasan. Kelengkapan dan keterbukaan informasi di dalam Laporan Tahunan juga dinilai merupakan implementasi nyata dari GCG. Umum Bobot Score 2% 2.00 II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 5% 3.91 III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 3% 2.20 IV. Profil Perusahaan 8% 5.00 V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan 22% 10.46 VI. Good corporate governance 35% 25.83 VII. Informasi Keuangan 20% 18.25 5% 0 100% 67.64 VIII. Lain-lain Jumlah Nilai (Maksimum 100) CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) AWARD Rangkaian kegiatan CGPI Award 2015 dalam perspektif penciptaan nilai memberikan kontribusi terhadap keberhasilan penerapan GCG dalam aktivitas penciptaan nilai tambah Perseroan, penilaian dilakukan oleh Tim IICG (Indonesian Institute Corporate Governance) dan majalah SWA dengan hasil Perseroan mendapatkan penghargaan sebagai, “Fair Trusted Company” atau “Perusahaan yang Cukup Terpercaya” berdasarkan kepada survey yang dilakukan kepada para pemangku kepentingan Perseroan, pemaparan makalah tentang proses implementasi penciptaan nilai Perseroan, dan observasi langsung yang dilakukan oleh Tim CGPI terhadap Perseroan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 106 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Penilaian CGPI Award tersebut meliputi pula pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan penciptaan nilai Perseroan, dan bukti-bukti yang merujuk pada hasil yang optimal yang diraih oleh Perseroan serta hasil evaluasi periodik dan independen dari pihak eksternal Perseroan. Pencapaian ini membuktikan bahwa Perseroan mampu memberikan hasil yang positif terhadap pelaksanaan praktik GCG pada umumnya, dan praktik penciptaan nilai pada khususnya, sehingga Perseroan mampu bersaing di dunia bisnis dengan modal kepercayaan dan komitmen penuh yang diberikan kepada pemangku kepentingan. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam struktur tata kelola perusahaan, wadah para pemegang saham mengambil keputusan dan menggunakan hak serta wewenangnya. RUPS memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Wewenang yang dimiliki oleh RUPS PT Bakrie & Brothers Tbk meliputi: 1. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. 2. Menentukan besarnya permodalan Perseroan. 3. Mengatur penggunaan keuntungan bersih Perseroan. 4. Mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta mengevaluasi kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 5. Menggabungkan, melebur atau memisahkan Perseroan, dan 6. Kewenangan atas dilakukannya transaksi yang melebihi nilai tertentu. RUPS wajib diselenggarakan setidaknya satu tahun sekali yang disebut sebagai RUPS Tahunan. Di luar RUPS Tahunan, diperbolehkan menyelenggarakan RUPS yang disebut dengan RUPS Luar Biasa. Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebanyak 1 kali. PENGUMUMAN Pengumuman kepada Pemegang Saham mengenai RUPS Tahunan pada tanggal 12 Mei 2015 PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Sesuai Anggaran Dasar, Perseroan telah mengelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan pada 18 Juni 2015 bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Perundangan, sebelum pelaksanaan RUPS Perseroan telah menyampaikan Pemberitahuan Rencana kepada Otoritas Jasa Keuangan, melalui Surat Direksi No. 037/BNBR/CS-OJK/V/15 tertanggal 4 Mei 2015, serta mengumumkan Rencana Rapat ini pada 12 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia dan surat kabar harian berbahasa Indonesia yaitu Harian Investor Daily. Perseroan juga mengumumkan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada 27 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia dan surat kabar berbahasa Indonesia yaitu Harian Kontan. RUPS Tahunan pada tanggal 18 Juni 2015 tersebut di atas dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 55.110.759.295 lembar saham atau 58,8% dari seluruh pemegang saham. Dengan demikian rapat dinyatakan kuorum dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. PEMANGGILAN PELAKSANAAN Pemanggilan kepada Pemegang Saham mengenai RUPS Tahunan pada tanggal 27 Mei 2015 Pelaksanaan RUPS Tahunan pada tanggal 18 Juni 2015 PENYAMPAIAN RINGKASAN RISALAH RUPS TAHUNAN Penyampaian Ringkasan Risalah RUPS Tahunan pada 22 Juni 2015 AGENDA RUPS TAHUNAN Sesuai dengan Panggilan Rapat yang telah diumumkan pada Surat Kabar tersebut di atas, agenda RUPS Tahunan adalah: 1. Persetujuan Laporan Pertangungjawaban Direksi atas jalannya Peseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 107 2. Persetujuan dan pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Peseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 3. Penentuan dan persetujuan penggunaan keuntungan yang diperoleh Peseroan dari Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. 4. Penunjukan dan penentuan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 5. Persetujuan perubahan susunan pengurus Peseroan. Pembahasan Agenda dan Keputusan RUPS Tahunan Hasil Pemungutan Suara Tindak Lanjut 1. Agenda Pertama Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan Agenda Rapat Pertama yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil keputusan rapat pada Agenda Pertama yaitu: Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas jalannya Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Setuju: 55.109.559.295 (99,998%) Tidak Setuju: 1.200.000 (0,002%) Blanko: 0 (0%) - 2. Agenda Kedua Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan Agenda Rapat Kedua yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil keputusan rapat pada Agenda Kedua yaitu: Menyetujui dan mengesahkan Neraca serta Perhitungan Laba/Rugi untuk Tahun Buku yang terakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberikan pelunasan serta pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan Pengawasan yang telah dijalankan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba/ Rugi serta Laporan Akuntan Publik atas Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Setuju: 55.071.610.295 (99,93%) Tidak Setuju: 34.149.000 (0,07%) Blanko: 0 (0%) - 3. Agenda Ketiga Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan Agenda Rapat Ketiga yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil keputusan rapat pada Agenda Ketiga yaitu: Menyetujui untuk tidak membagikan dividen dan penggunaan keuntungan yang diperoleh Perseroan dari Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Setuju: 54.958.755.295 (99,72%) Tidak Setuju: 152.004.000 (0,28%) Blanko: 0 (0%) Pembagian dividen untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tidak dilakukan. Setuju: 46.284.081.295 (83,98%) Tidak Setuju: 8.826.678.000 (16,02%) Blanko: 0 (0%) Direksi menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan yang berafiliasi dengan Accounting Firm Moores Rowland melalui surat no. P059/XII/BNBR/15/H setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris sebagaimana dinyatakan dalam surat tertanggal 27 Oktober 2015. 4. Agenda Keempat Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan Agenda Rapat Keempat yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil keputusan rapat pada Agenda Keempat yaitu: Menyetujui untuk memberikan kewenangan penuh kepada Direksi Perseroan setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan dan untuk menetapkan honorariumnya. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 108 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Hasil Pemungutan Suara Pembahasan Agenda dan Keputusan RUPS Tahunan Tindak Lanjut Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan Agenda Rapat Kelima yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil keputusan rapat pada Agenda Kelima yaitu: • Menyetujui usulan perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Bobby Gafur S. Umar Direktur A. Amri Aswono Putro Direktur Raden Ajeng Sri Dharmayanti Direktur Independen Dody Taufiq Wijaya Setuju: 52.056.221.795 (94,46%) Tidak Setuju: 3.054.537.500 (5,54%) Blanko: 8,750,000,000 (15,88%) Dewan Komisaris 5. Agenda Kelima Komisaris Utama & Komisaris Independen Irwan Sjarkawi Komisaris Armansyah Yamin Komisaris Nugroho I. Purbowinoto • Bahwa susunan dan masa jabatan masing-masing anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut apabila disetujui akan berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat ini, dan berakhir sampai dengan tahun ketiga yaitu pada Rapat berikutnya di tahun 2017, tanpa mengurangi hak pemegang saham untuk memberhentikan sewaktuwaktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Suara blanko dianggap menyetujui suara terbanyak sehingga hasil pemungutan suara Setuju menjadi sebanyak Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.140 tanggal 30 September 2015. 52.056.221.795 • Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada (94,46%) Direksi Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendirisendiri untuk melakukan segala tindakan yang dianggap perlu untuk menuangkan keputusan-keputusan Rapat ke dalam bentuk akta Notaril, sehingga menghadap di hadapan Notaris untuk menandatangani akta-akta dan/atau surat-surat yang diperlukan serta memohon persetujuan dari pihak yang berwenang atas perubahan anggaran dasar tersebut, dan menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk mencapai maksud tersebut, tidak ada tindakan yang dikecualikan. PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Sesuai Anggaran Dasar, Perseroan telah mengelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan pada 18 Juni 2015 bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Perundangan, sebelum pelaksanaan RUPS Perseroan telah menyampaikan Pemberitahuan Rencana kepada Otoritas Jasa Keuangan, melalui Surat Direksi No. 037/BNBR/CS-OJK/V/15 tertanggal 4 Mei 2015 serta mengumumkan Rencana Rapat ini pada 12 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia dan surat kabar harian berbahasa Indonesia yaitu Harian Investor Daily. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 109 Perseroan juga mengumumkan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada 27 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia dan surat kabar berbahasa Indonesia yaitu Harian Kontan. RUPS Luar Biasa pada tanggal 18 Juni 2015 tersebut di atas dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 62.489.411.227 lembar saham atau 66,68% dari seluruh pemegang saham. Dengan demikian rapat dinyatakan kuorum dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. PENGUMUMAN PEMANGGILAN Pengumuman kepada Pemegang Saham mengenai RUPS Luar Biasa pada tanggal 12 Mei 2015 Pemanggilan kepada Pemegang Saham mengenai RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Mei 2015 PELAKSANAAN Pelaksanaan RUPS Luar Biasa pada tanggal 18 Juni 2015 PENYAMPAIAN RINGKASAN RISALAH RUPS LUAR BIASA Penyampaian Ringkasan Risalah RUPS Luar Biasa pada 22 Juni 2015 AGENDA RUPS LUAR BIASA Sesuai dengan Panggilan Rapat yang telah diumumkan pada Surat Kabar tersebut di atas, agenda RUPS Luar Biasa adalah: Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait: 1. Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka; 2. Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik; dan 3. Perubahan beberapa ketentuan di dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pembahasan Agenda dan Keputusan RUPS Luar Biasa 1. Agenda Pertama Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan Agenda Rapat Pertama yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil keputusan rapat pada Agenda Pertama yaitu: Menerima dengan baik dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, serta Perubahan beberapa ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Hasil Pemungutan Suara Tindak Lanjut Setuju: 61.079.913.127 (97,74%) Tidak Setuju: 1.409.498.100 (2,26%) Blanko: 0 (0%) Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa PT Bakrie & Brothers Tbk No. 141 tanggal 30 September 2015 Informasi Tambahan Laporan Keuangan 110 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 DEWAN KOMISARIS Sesuai dengan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang memiliki fungsi utama berupa pengawasan terhadap kepengurusan Perusahaan oleh Direksi dan jajaranya. Dewan Komisaris dapat memberikan pandangan, rekomendasi dan arahan kepada Direksi terkait dengan kebijakan dan tindakan yang diambil oleh Direksi, agar memenuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, dan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan. Dalam bertugas, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Nominasi &, Remunerasi serta Komite Tata Kelola Perusahaan. PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengawasan perusahaan secara profesional, transparan, efisien dan efektif, maka Dewan Komisaris menetapkan suatu pedoman pelaksanaan kerja yang merupakan bagian dari Board Manual Perusahaan. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan atas kebijakan dan tindakan pengelolaan Perseroan, jalannya pengurusan Perseroan secara umum serta memberi nasihat kepada Direksi meliputi kegiatan meneliti dan menelaah Laporan Keuangan tahunan, mengawasi penyusunan anggaran tahunan, rencana usaha serta strategi bisnis Perseroan. 2. Mengawasi penerapan GCG dan manajemen risiko Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. 3. Memastikan efektivitas Sistem Pengendalian Internal, pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Internal. Berikut adalah garis besar pedoman kerja Dewan Komisaris dalam Board Manual: 1. Persyaratan dan Komposisi Dewan Komisaris 2. Tanggung Jawab Dewan Komisaris 3. Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris 4. Wewenang Dewan Komisaris 4. Memastikan penegakkan Etika Bisnis dan Budaya Perseroan. 5. Hak Dewan Komisaris 5. Melakukan penilaian kinerja Direksi. 6. Etika Jabatan 6. 7. Pengambilan Keputusan 8. Rapat Dewan Komisaris Memberikan usulan prosedur Nominasi dan Sistem Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham untuk kemudian disetujui dalam RUPS. 9. Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris 10. Organ Pendukung Dewan Komisaris (Komite Dewan Komisaris) PEMBAGIAN TUGAS DEWAN KOMISARIS Adapun pembagian peran menurut jabatan di Dewan Komisaris adalah: Jabatan Hasil Pemungutan Suara Komisaris Utama & Komisaris Independen Memantau serta mengawasi kegiatan Komite Komisaris Independen Memantau serta mengawasi kegiatan Komite Manajemen Risiko dalam pengelolaan risiko perusahaan. Selain itu, memantau serta mengawasi kegiatan Komite Tata Kelola Perusahaan. Komisaris Menjalankan fungsi dan tanggung jawab sebagai anggota Komite Manajemen Risiko. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 111 SUSUNAN DEWAN KOMISARIS Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2015, susunan dan penunjukkan Dewan Komisaris hingga akhir tahun 2017, sebagai berikut: Susunan Jabatan Komisaris Utama & Komisaris Independen Penunjukan Pertama Nama Irwan Sjarkawi Rapat Umum Pemegang Saham 24 Juni 2004 Dokumen Pengesahan Akta tanggal 6 Juli 2004 No. 21 C-UM.02.01.8737, tanggal 23 Juli 20 Fokus Bidang Pengawasan Memantau serta mengawasi kegiatan Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi Komisaris Nugroho I Purbowinoto 30 Juni 2009 Akta tanggal 7 Juli 2009 No. 33 Memantau serta AHU-AH.01.10-12847, mengawasi kegiatan tanggal 12 Agustus Komite Manajemen 2009 Risiko dan Komite Tata Kelola Komisaris Armansyah Yamin 30 Juni 2009 Akta tanggal 7 Juli 2009 No. 33 AHU-AH.01.10-12847, Sebagai anggota tanggal 12 Agustus Komite Manajemen 2009 Risiko Terkait dengan pengunduran diri Mohamad Ikhsan dari jabatan Komisaris Independen yang disampaikan secara tertulis kepada Perusahaan melalui surat tertanggal 1 Juni 2015, maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2015 telah disahkan susunan Dewan Komisaris yang baru yaitu terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas. PENDELEGASIAN WEWENANG Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mendelegasikan wewenangnya kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dengan membuat kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut dengan tetap berpedoman kepada Board Manual. Selama tahun 2015 tidak terdapat pendelegasian wewenang antar anggota Dewan Komisaris untuk menghadiri rapat. KOMISARIS INDEPENDEN Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/ POJK.04/2014, disebutkan bahwa Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik dan memenuhi persyaratan sebagai Komisaris. Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Tugas utama Komisaris Independen adalah melakukan pengawasan serta menjaga terpenuhinya hak serta kewajiban pemegang saham minoritas. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan Publik pada periode berikutnya; Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan b. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; c. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan d. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik tersebut. Hingga 17 Juni 2015 Perusahaan mempunyai 2 (dua) orang Komisaris Independen, yaitu Irwan Sjarkawi dan Mohamad Ikhsan; keduanya menyatakan secara penuh independensi terhadap RUPS perusahaan. Terkait dengan pengunduran diri Mohamad Ikhsan yang disampaikan secara tertulis kepada Perusahaan melalui surat 1 Juni 2015, maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2015 telah disahkan susunan Dewan Komisaris yang baru yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris. Anggota Dewan Komisaris Independen Perusahaan dijabat oleh Irwan Sjarkawi yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama. Jabatan lain yang diemban oleh Komisaris Independen adalah sebagai Ketua Komite Audit. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 112 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 RANGKAP JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, menerangkan bahwa Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai: a. Anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain. Pada Tahun 2015 keterangan rangkap jabatan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Jabatan Irwan Sjarkawi - - Nugroho I Purbowinoto PT Bakrieland Development Komisaris Armansyah Yamin - - KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Perusahaan juga mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan saham baik kepemilikan saham pada Perusahaan maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya. Kepemilikan saham Dewan Komisaris pada tahun 2014 pada Perusahaan adalah sebagai berikut: Nama Irwan Sjarkawi Jabatan Kepemilikan Saham (lembar) Komisaris Utama Presentasi Kepemilikan 0 0 Nugroho I Purbowinoto Komisaris 8.000 0 Armansyah Yamin Komisaris 167.989 0 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 113 PROGRAM PENGENALAN UNTUK DEWAN KOMISARIS Keberadaan Program Pengenalan sangat penting untuk dilaksanakan mengingat perbedaan latar belakang Anggota Dewan Komisaris. Program Pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan, atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan. Program Pengenalan dapat juga berupa program-program lain yang disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan. Prosedur pelaksanaan Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. 2. 3. Program Pengenalan mengenai Perusahaan wajib diberikan kepada Anggota Dewan Komisaris yang baru pertama kali menjabat sebagai Dewan Komisaris di Perusahaan. Komisaris Utama bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Pengenalan. Jika Komisaris Utama berhalangan atau termasuk anggota Dewan Komisaris yang harus mengikuti Program Pengenalan, maka tanggung jawab pelaksanaan Program Pengenalan berada pada Direksi. Materi yang diberikan pada Program Pengenalan meliputi gambaran mengenai kegiatan bisnis Perusahaan, kinerja keuangan dan operasi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, prinsip-prinsip Good Corporate Governance, kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, Sistem Pengendalian Internal, Komite Penunjang Dewan Komisaris, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, dan hal-hal strategis lainnya. PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS Perusahaan menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan untuk Dewan Komisaris, yang relevan dengan fungsi utama Dewan Komisaris serta topik-topik yang berhubungan dengan strategi bisnis Perusahaan, peraturan dan perundangundangan terkait, mengenai industri serta ekonomi yang dapat memberikan informasi dan petunjuk mengenai arah usaha Perusahaan di masa depan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Selama tahun 2015 Dewan Komisaris tidak mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh pihak eksternal Perusahaan. RAPAT DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris, atau menghadiri rapat yang diselenggarakan Komite di bawah Dewan Komisaris, atau menghadiri rapat bersama Direksi dan organ-organ perusahaan yang lain. KEHADIRAN KOMISARIS DALAM RAPAT INTERNAL DEWAN KOMISARIS Anggaran Dasar Perseroan mewajibkan Dewan Komisaris mengadakan rapat internal sedikitnya 6 (enam) kali dalam setahun. Selama tahun 2015, kehadiran rapat oleh Dewan Komisaris adalah: No Tanggal 1. 14 Jan 2015 2. Dewan Komisaris Agenda IS MI AY NIP Kick Off Meeting BNBR tahun 2015 1 1 1 1 18 Feb 2015 Pengkajian laporan Corporate Internal Audit 1 1 1 1 3. 6 Mar 2015 Pengkajian laporan Dewan Komisaris dan laporan Komite-Komite untuk Annual Report tahun 2014 1 1 1 1 4. 9 Mar 2015 Rapat bersama Departemen Manajemen Risiko 1 1 1 1 5. 23 Mar 2015 Pembahasan hasil audit Laporan Keuangan tahun 2014 1 1 1 1 6. 28 Apr 2015 Pembahasan Laporan Keuangan kuartal 1 tahun 2015 1 1 1 1 7. 16 Jun 2015 Persiapan RUPS 1 1 1 1 8. 15 Jul 2015 Penetapan atas perubahan Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi 1 - 1 1 9. 24 Aug 2015 Pembahasan Laporan Keuangan kuartal 2 tahun 2015 1 - 1 1 10. 22 Sep 2015 Penetapan atas perubahan Komite GCG dan Komite Manajemen Risiko 1 - 1 1 11. 22 Okt 2015 Pembahasan Laporan Keuangan kuartal 3 tahun 2015 1 - 1 1 12. 8 Des 2015 Rapat internal dengan Komite-Komite Dewan Komisaris 1 - 1 1 12 7 11 12 TOTAL: Keterangan | Note: IS: Irwan Sjarkawi MI: Mohamad Ikhsan AY: Armansyah Yamin NIP: Nugroho I. Purbowinoto *) Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 114 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 HUBUNGAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan jajarannya. Untuk itu Dewan Komisaris dan Direksi wajib memelihara hubungan kerja yang harmonis dan sinergis sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi diwajibkan oleh Anggaran Dasar Perseroan untuk menyelenggarakan rapat gabungan sedikitnya 3 (tiga) kali dalam setahun. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 34 (tiga puluh empat) kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian agenda dan kehadiran sebagai berikut: No Tanggal 1. 14 Jan 2015 2. Dewan Komisaris Agenda Direksi IS MI AY NIP BGU ES Kick Off Meeting BNBR tahun 2015 1 1 1 1 1 1 - 1 1 10 Feb 2015 Laporan Direksi kepada Dekom mengenai Proyek dan Kinerja Unit Usaha BNBR 1 - 1 1 1 1 - 1 1 3. 23 Mar 2015 Laporan Direksi kepada Dekom mengenai Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk per 31 Desember 2014 1 - 1 1 1 1 - 1 1 4. 27 Apr 2015 Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan Outlook tahun 2015 PT Bakrie Metal Industries 1 - - 1 1 1 - 1 1 5. 27 Apr 2015 Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan Outlook tahun 2015 PT Bakrie Building Industries 1 - - 1 1 1 - 1 1 6. 27 Apr 2015 Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan Outlook tahun 2015 PT Bakrie Indo Infrastructure 1 - - 1 1 1 - 1 1 7. 27 Apr 2015 Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan Outlook tahun 2015 PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Steel Industries Presentation of 1st Quarter 2015 1 - - 1 1 1 - 1 1 8. 28 Apr 2015 Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan Outlook tahun 2015 PT Bakrie Solusi Strategis 1 - - 1 1 - - 1 1 9. 28 Apr 2015 Presentasi Direksi kepada Dekom mengenai Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk Per 31 Maret 2015 1 - - 1 1 - - 1 1 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi AAP DTW YS Analisis & Pembahasan Manajemen 115 No Tanggal Agenda 10. 12 Mei 2015 11. Dewan Komisaris IS MI Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan Outlook tahun 2015 PT Multi Kontrol Nusantara 1 - 16 Jun 2015 Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR 1 - 12. 26 Aug 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Metal Industries 1 13. 26 Aug 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Steel Industries 14. 26 Aug 2015 15. NIP BGU ES 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 PT Multi Kontrol Nusantara 1 - 1 1 1 - 1 1 1 26 Aug 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 Bakrie Energy International Pte Ltd. 1 - 1 1 1 - 1 1 1 16. 27 Aug 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Building Industries 1 - 1 1 1 - 1 1 1 17.. 27 Aug 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Indo Infrastructure 1 - 1 1 1 - 1 1 1 18. 27 Aug 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Solusi Strategis 1 - 1 1 1 - 1 1 1 19. 27 Aug 2015 Laporan Direksi kepada Dekom mengenai Laporan Keuangan Tengah Tahun PT Bakrie & Brothers Tbk per 30 Juni 2015 1 - 1 1 1 - 1 1 1 20. 12 Okt 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Indo Infrastructure 1 - 1 1 1 - 1 1 1 21. 12 Okt 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Steel Industries 1 - 1 1 1 - 1 1 1 22. 12 Okt 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Building Industries 1 - 1 1 1 - 1 1 1 23. 13 Okt 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Metal Industries 1 - 1 1 1 - 1 1 1 24. 13 Okt 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Kuartal 3 tahun 2015 PT Multi Kontrol Nusantara 1 - 1 1 1 - 1 1 1 25. 13 Okt 2015 Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Solusi Strategis 1 - 1 1 1 - 1 1 1 26. 22 Okt 2015 Laporan Direksi kepada Dekom mengenai Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk per 30 September 2015 1 - 1 1 1 - 1 1 1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan AY Direksi Informasi Tambahan AAP DTW Laporan Keuangan YS 116 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 No Tanggal 27. 27 Okt 2015 28. Dewan Komisaris Agenda Direksi IS MI AY NIP BGU ES Presentasi CGPI 1 - 1 1 1 - 1 1 1 30 Nov 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Steel Industries 1 - 1 1 1 - 1 1 1 29. 30 Nov 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Building Industries 1 - 1 1 1 - 1 1 1 30. 30 Nov 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 Bakrie Energy International Pte Ltd 1 - - 1 1 - 1 1 1 31. 1 Des 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Metal Industries 1 - - 1 1 - 1 1 1 32. 1 Des 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Indo Infrastructure 1 - - 1 1 - 1 1 1 33. 1 Des 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Multi Kontrol Nusantara 1 - - 1 1 - 1 1 1 34. 1 Des 2015 Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Solusi Strategis 1 - - 1 1 -- 1 1 1 34 1 23 34 34 9 23 33 34 TOTAL: Keterangan: IS: Irwan Sjarkawi MI: Mohamad Ikhsan AY: Armansyah Yamin NIP: Nugroho I. Purbowinoto AAP DTW YS BGU: Bobby Gafur S. Umar ES: Eddy Soeparno AAP: A. Amri Aswono Putro DTW: Dody Taufiq Wijaya YS: R.A. Sri Dharmayanti * Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen dan Eddy Soeparno (ES) menjabat sebagai Direktur sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015. ** A. Amri Aswono Putro (AAP) mulai menjabat sebagai Direktur sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015. KEHADIRAN KOMISARIS DALAM RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS - DIREKSI Persentase kehadiran Komisaris dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Jumlah Rapat dalam Setahun Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran dalam Rapat Irwan Sjarkawi 34 34 100% Armansyah Yamin 34 1 3% Nugroho I. Purbowinoto 34 23 68% Mohamad Ikhsan * 34 34 100% Nama * berhenti tanggal 18 Juni 2015 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 117 PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS ATAS TRANSAKSI YANG MENJADI WEWENANG DIREKSI Direksi berwewenang melakukan transaksi-transaksi berikut setelah memperoleh persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris. 1. Menerima pendanaan dari pihak lain atau memberikan komitmen berkenaan dengan pendanaan tersebut kepada pihak lain, apabila jumlah pendanaan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan dalam anggaran tahunan yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. 2. Memberi pinjaman uang kepada siapapun, kecuali atau tidak termasuk pinjaman yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha perdagangan. 3. Mengikat Perseroan sebagai penjamin. 4. Menggadaikan harta kekayaan Perseroan. 5. Menjual atau melepaskan dan/atau membeli atau memperoleh barang tidak bergerak milik Perseroan termasuk hak-hak atas tanah. 6. Melakukan penyertaan dan/atau melepaskan penyertaan dalam perseroan lain. 7. Usulan untuk mengeluarkan saham-saham dalam Perseroan. 8. Menetapkan anggaran tahunan, rencana-rencana usaha, penyusunan strategi bisnis Perseroan. 9. Menetapkan dan/atau mengadakan perubahan struktur manajemen Perseroan termasuk pengangkatan Chief Executive Officer. Dengan ketentuan tindakan tersebut yang nilainya sama atau lebih besar dari 20% (dua puluh persen) ekuitas Perseroan, berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak. PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan metode self-assessment, dibantu oleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris dan dipertanggung jawabkan kepada RUPS. KPI DEWAN KOMISARIS Penetapan parameter kinerja untuk Dewan Komisaris dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Perusahaan mengatur penetapan remunerasi Dewan Komisaris pada tahun 2015 sebagai berikut: Jabatan Dewan Komisaris Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2015 2014 Rp 11.572.920.922,- Rp 11.173.878.818,- Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 118 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 TUNJANGAN DAN FASILITAS DEWAN KOMISARIS Perusahaan mengatur penetapan tunjangan dan fasilitas Dewan Komisaris pada tahun 2015 sebagai berikut: No Tunjangan & Fasilitas Seluruh Anggota Dewan Komisaris 1. Tunjangan Hari Raya Dibayarkan sebesar 1 (satu) bulan gaji. 2. Tunjangan Kendaraan Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 3. Tunjangan Komunikasi Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 4. Fasilitas Kesehatan Dibayarkan sebesar 85% dari penggunaan 5. Fasilitas Transportasi Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 6. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Sesuai dengan UU RI No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU RI No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 7. Penghargaan Masa Kerja Penghargaan diberikan untuk setiap kelipatan masa kerja 5 tahun. 8. Tunjangan Dinas Luar Kota Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 9. Keanggotaan Klub Eksekutif Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 10. Tunjangan Hari Cuti Dibayarkan sebesar upah 1 (satu) bulan, diberikan setelah 12 bulan bekerja. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 119 DIREKSI Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai tujuan Perusahaan. Direksi juga bertugas mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar. PEDOMAN KERJA DIREKSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengawasan perusahaan secara profesional, transparan, efisien dan efektif, maka Direksi menetapkan suatu pedoman pelaksanaan kerja yang merupakan bagian dari Board Manual Perusahaan. Direksi BNBR memiliki beberapa tugas pokok menyangkut pengelolaan Perusahaan, yaitu: 1. Memastikan efektivitas pengelolaan Perusahaan. 2. Berikut adalah garis besar pedoman kerja Direksi dalam Board Manual: Menetapkan anggaran tahunan dan rencana usaha Perusahaan. 3. Menyusun strategi bisnis sebagai acuan pengembangan operasi Perusahaan. 1. Fungsi-fungsi Direksi 4. 2. Tugas dan Wewenang Direksi Mempersiapkan Rencana Jangka Panjang lima tahun Perusahaan. 3. Hak dan Kewajiban Direksi 5. 4. Ketentuan Jabatan Memberikan saran dan masukan serta menyetujui formula strategi portfolio usaha dan investasi Perusahaan. 5. Prosedur Pengangkatan 6. Menyetujui rencana investasi Perusahaan. 6. Masa Jabatan 7. 7. Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi Menetapkan dan memberlakukan nilai-nilai, kode etik dan etika bisnis Perusahaan. 8. Etika Jabatan Direksi 8. Memastikan agar Perusahaan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. 9. Rapat Direksi 10. Penilaian Kinerja Direksi 11. Organ Pendukung Direksi (Manajemen Senior dan Komite) PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI Sedangkan pembagian tugas Direksi menurut fungsi dan jabatannya adalah: Direktur Utama & Chief Executive Officer (CEO) Bertugas untuk merumuskan kebijakan strategis dan umum Perusahaan, mengkoordinasikan pengelolaan dan pengurusan Perusahaan dengan seluruh anggota Direksi, termasuk implementasi dan eksekusi strategi bisnis, memformulasikan strategi portofolio dan transaksi investasi, atau menjajaki aliansi strategis yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Direktur Utama bertanggung jawab atas terselenggaranya sistem pengendalian internal dan efektivitas pengelolaan risiko Perusahaan, serta evaluasi kinerja anggota Direksi yang terdiri dari Chief Financial Officer (CFO), Chief Legal Officer (CLO), dan Chief Risk Officer (CRO), beserta Chief Investment Officer (CIO), Chief Strategic Business Development Officer (CSBDO), dan Chief Corporate Communication (CCC) dalam jajaran Executive Management Team. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Direktur & Chief Financial Officer (CFO) Bertugas untuk merumuskan kebijakan strategis, pengelolaan dan operasional di bidang keuangan perusahaan serta bertindak untuk dan atas nama Direktur Utama & CEO atau Direksi dalam menjalankan tugas memimpin kegiatan dan tata laksana di Divisi Keuangan secara keseluruhan. CFO bertugas untuk mempersiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan RKAP Perusahaan serta melaksanakan pengelolaan keuangan Perusahaan demi menjaga likuiditas dan solvabilitas Perusahaan. CFO bertanggung jawab menyusun dan menerapkan Sistem dan Prosedur Akuntansi serta mengadakan analisa dan evaluasi Laporan Keuangan Perusahaan. CFO juga bertugas untuk mengelola kebutuhan pembiayaan Perusahaan, termasuk merancang struktur pendanaan yang paling optimal untuk keperluan operasi dan investasi Perusahaan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 120 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Direktur & Chief Legal Officer (CLO) Direktur & Chief Risk Officer (CRO) Bertugas untuk merumuskan, mengembangkan dan menerapkan kebijakan strategis dan operasional Perusahaan di bidang hukum, serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan tata laksana Divisi Hukum, termasuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Divisi Hukum. Bertugas untuk membantu CEO atau Direksi dalam menyelenggarakan manajemen risiko Perusahaan secara menyeluruh, dengan mengimplementasikan program Enterprise Risk Management sesuai standar internasional. CLO bertanggung jawab untuk menyusun seluruh administrasi, sistem dan informasi Divisi Hukum Perusahaan, serta memberikan pertimbangan hukum pada setiap tindakan yang dilakukan Perusahaan. Secara berkala CLO memberikan laporan kegiatan Divisi Hukum kepada CEO. CRO bertanggung jawab terhadap penetapan standar prosedur operasi Perusahaan, serta bekerja sama dengan Chief Investment Officer dan Investment Committee melakukan proses manajemen risiko, serta melaksanakan kerangka kerja kepatuhan. Secara berkala CRO memberikan laporan kepada CEO dan berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko. SUSUNAN DIREKSI BNBR dipimpin oleh seorang Direktur Utama/Chief Executive Officer dibantu oleh anggota Direksi yang dipilih, diangkat dan diberhentikan melalui RUPS. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2015, susunan dan penunjukkan Direksi hingga akhir tahun 2017, sebagai berikut: Susunan Jabatan Penunjukan Pertama Rapat Umum Pemegang Saham Nama Dokumen Pengesahan Direktur Utama & Chief Executive Officer Bobby Gafur S. Umar 25 Juni 2010 Akta tanggal 25 Juni 2010 No. 149 AHU-AH.01.10-20381, tanggal 9 Agustus 2010 Direktur & Chief Legal Officer R.A. Sri Dharmayanti 26 Juni 2008 Akta tanggal 9 Juli 2008 No. 15 AHU-49901.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 11 Agustus 2008 Direktur Independen & Chief Risk Officer Dody Taufiq Wijaya 19 Juni 2014 Akta tanggal 19 Juni 2014 No. 102 AHU-20154.40.22.2014, tanggal 16 Juli 2014 Direktur & Chief Financial Officer A. Amri Aswono Putro 18 Juni 2015 Akta tanggal 30 September 2015 No. 140 AHU-AH.01.03-0968773, tanggal 1 Oktober 2015 Terkait dengan pengunduran diri Eddy Soeparno dari jabatan Direktur yang disampaikan secara tertulis kepada Perusahaan melalui surat tertanggal 31 Maret 2015 , maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan 18 Juni 2015 telah disahkan susunan Direksi yang baru sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas. PENDELEGASIAN WEWENANG Seorang anggota Direksi dapat mendelegasikan wewenangnya kepada anggota Direksi lainnya dengan membuat kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut dengan tetap berpedoman kepada Board Manual. Selama tahun 2015 tidak terdapat pendelegasian wewenang antar anggota Direksi untuk menghadiri rapat. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 121 DIREKTUR INDEPENDEN Sesuai dengan Peraturan Nomor I-A Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014, disebutkan bahwa Perusahaan Tercatat wajib memiliki Direktur Independen berjumlah paling kurang 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi yang dapat dipilih terlebih dahulu melalui RUPS sebelum Pencatatan dan mulai efektif bertindak sebagai Direktur Independen setelah saham perusahaan tersebut tercatat. Direktur Independen wajib memenuhi syarat sebagai berikut: 1. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pengendali Perusahaan Tercatat yang bersangkutan paling kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen; 2. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya dari Calon Perusahaan Tercatat; 3. tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain; 4. tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau Profesi Penunjang Pasar Modal yang jasanya digunakan oleh Calon Perusahaan Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur. Sejak 19 Juni 2014 Perusahaan mempunyai 1 (satu) orang Direktur Independen, yaitu Dody Taufiq Wijaya; beliau telah menyatakan secara penuh independensi terhadap RUPS perusahaan. RANGKAP JABATAN ANGGOTA DIREKSI Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, menerangkan bahwa Anggota Direksi dapat merangkap jabatan sebagai: 1. anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik lain; 2. anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan/atau 3. anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik di mana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Keterangan rangkap jabatan Direksi selama tahun 2015 dijelaskan sebagai berikut: Nama Perusahaan Jabatan Bobby Gafur S. Umar PT Bakrie Telecom Tbk PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk Wakil Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama A. Amri Aswono Putro - - Dody Taufiq Wijaya - - R.A. Sri Dharmayanti PT Bumi Resources Tbk Direktur Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 122 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI Perusahaan juga mewajibkan anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan saham baik kepemilikan saham pada Perusahaan maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya. Pada tahun 2015 Program Pengenalan disampaikan oleh Direktur Utama kepada anggota baru Direksi, yaitu A. Amri Aswono Putro yang ditunjuk sebagai Direktur pada RUPS Tahunan tanggal 18 Juni 2015. PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI DIREKSI Direksi mendapatkan pendidikan berkelanjutan yang dikombinasikan dalam self-study dan keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar ataupun konferensi yang bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsi Direksi. Selama tahun 2015 Direksi tidak mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh pihak eksternal Perusahaan. Selama tahun 2015 tidak ada kepemilikan saham Perusahaan oleh Direksi. PROGRAM PENGENALAN UNTUK DIREKSI Keberadaan Program Pengenalan sangat penting untuk dilaksanakan mengingat perbedaan latar belakang Anggota Direksi. Program Pengenalan yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan, atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan. Program Pengenalan dapat juga berupa program-program lain yang disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan. Prosedur pelaksanaan Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Program Pengenalan mengenai Perusahaan wajib diberikan kepada Anggota Direksi yang baru pertama kali menjabat sebagai Direksi di Perusahaan. 2. Direktur Utama bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Pengenalan. Jika Direktur Utama berhalangan atau termasuk anggota Direksi yang harus mengikuti Program Pengenalan, maka tanggung jawab pelaksanaan Program Pengenalan berada pada anggota Direksi lainnya. 3. Materi yang diberikan pada Program Pengenalan meliputi gambaran mengenai kegiatan bisnis Perusahaan, kinerja keuangan dan operasi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, prinsip-prinsip Good corporate governance, kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, Sistem Pengendalian Internal, Fungsi Penunjang Direksi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, dan hal-hal strategis lainnya. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 123 RAPAT DIREKSI Direksi menyelenggarakan rapat Direksi, atau menghadiri rapat yang diselenggarakan Komite di bawah Direksi, atau menghadiri rapat bersama Dewan Komisaris dan organ-organ perusahaan yang lain. KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT INTERNAL DIREKSI Anggaran Dasar Perseroan mewajibkan Direksi mengadakan rapat internal sedikitnya 12 (dua belas) kali dalam setahun. Selama tahun 2015, Direksi mengadakan rapat seanyak 29 (dua puluh sembilan) kali, dengan perincian: No Tanggal 1. 5 Jan 2015 2. Direksi Agenda BGU ES* Pembahasan mengenai Kinerja BNBR pada tahun 2014 1 1 - 1 1 12 Jan 2015 Pembahasan mengenai Anggaran BNBR tahun 2015 1 1 - 1 1 3. 15 Jan 2015 Pembahasan mengenai Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 1 1 - 1 1 4. 16 Jan 2015 Pembahasan mengenai Strategi dan Kinerja BNBR - 1 - 1 1 5. 29 Jan 2015 Pembahasan mengenai Proyek Unit Usaha 1 1 - 1 1 6. 9 Feb 2015 Rapat Direksi Awal Bulan 1 1 - 1 1 7. 10 Feb 2015 Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR 1 1 - 1 1 8. 6 Mar 2015 Rapat Direksi Awal Bulan 1 1 - 1 1 9. 16 Mar 2015 Update Situasi Terkini Perseroan 1 1 - 1 1 10. 17 Mar 2015 Pembahasan mengenai Draft Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk per 31 Desember 2014 - Lanjutan 1 1 - 1 1 11. 23 Mar 2015 Pembahasan mengenai Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk per 31 Desember 2014 1 1 - 1 1 12. 9 Apr 2015 Pembahasan mengenai Rencana Divestasi dan Investasi Anak Perusahaan 1 1 - 1 1 13. 28 Apr 2015 Pembahasan Mengenai Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk per 31 Maret 2015 1 1 - 1 1 14. 11 Jun 2015 Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR 1 1 - 1 1 15. 26 Jun 2015 Pembahasan mengenai Rencana Divestasi dan Investasi BNBR 1 - - 1 1 16. 10 Jul 2015 Rapat Direksi Awal Bulan 1 - - 1 1 17. 28 Jul 2015 Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR 1 - - 1 1 18. 26 Aug 2015 Pembahasan mengenai Laporan Keuangan Tengah Tahun PT Bakrie & Brothers Tbk per 30 Juni 2015 1 - - 1 1 19. 2 Sep 2015 Rapat Direksi Awal Bulan 1 - - 1 1 20. 14 Sep 2015 Pembahasan Strategi yang akan Dilakukan BNBR 1 - 1 1 1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan AAP* DTW Laporan Keuangan YS 124 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 No Tanggal 21. 16 Sep 2015 22. Direksi Agenda BGU ES* AAP* DTW YS Pembahasan Strategi yang akan Dilakukan BNBR - Lanjutan 1 - 1 1 1 21 Sep 2015 Pembahasan mengenai Kinerja BNBR 1 - 1 1 1 23. 23 Sep 2015 Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR 1 - 1 1 1 24. 29 Sep 2015 Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR – Lanjutan 1 - 1 1 1 25. 9 Oct 2015 Rapat Direksi Awal Bulan 1 - 1 1 1 26. 15 Oct 2015 Update Situasi Terkini Perseroan - - - 1 1 27. 22 Oct 2015 Pembahasan Mengenai Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk per 30 September 2015 1 - 1 1 1 28. 1 Dec 2015 Rapat Direksi Awal Bulan 1 - 1 1 1 29. 3 Dec 2015 Persiapan Public Expose Tahunan 1 - 1 1 1 TOTAL: 28 14 14 30 30 PRESENTASE KEHADIRAN: 93% 47% 47% 100% 100% Keterangan | Note: BGU: Bobby Gafur S. Umar ES: Eddy Soeparno AAP: A. Amri Aswono Putro DTW: Dody Taufiq Wijaya YS: R.A. Sri Dharmayanti *) Eddy Soeparno (ES) menjabat sebagai Direktur sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015 **) A. Amri Aswono Putro (AAP) mulai menjabat sebagai Direktur sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015. KEHADIRAN DIREKTUR DALAM RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS - DIREKSI Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 34 (tiga puluh empat) kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian agenda dan kehadiran sebagaimana disajikan pada Laporan Tahunan ini halaman 114-116. Persentase kehadiran Direktur dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Jumlah Rapat dalam Setahun Jumlah Kehadiran Persentase Kehadiran dalam Rapat Bobby Gafur S. Umar 34 34 100% Eddy Soeparno*) 34 9 26% Dody Taufiq Wijaya 34 33 97% R. A. Sri Dharmayanti 34 34 100% A. Amri Aswono Putro**) 34 23 68% Nama *) berhenti tanggal 18 Juni 2015 **) bergabung tanggal 18 Juni 2015 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 125 PENILAIAN KINERJA DIREKSI Penilaian Kinerja masing-masing Direktur dinilai secara individual berdasarkan pencapaian Indikator Penilaian Kinerja/ Key Performance Indicator (KPI) yang disetujui pada awal setiap tahun. Proses penilaian dilakukan melalui pendekatan penilaian individu (self assessment) dan tatap muka dengan Direktur Utama yang dilaksanakan secara resmi dua kali dalam setahun. Secara garis besar KPI untuk Direksi Perseroan ditetapkan dalam 2 parameter, yaitu: 1. Tabel KPI Direksi Parameter Quantitative A. Management Point of View • • • • • • • • • • • • • B. Owners Point of View • Net Operating Cash Flow • Earning per Shares • Management Fee C. Lenders Point of View • Current Ratio • Debt to Equity • Long Term Debt to EBITDA Parameter Kuantitatif, yaitu parameter yang terkait dengan ukuran kinerja finansial Perseroan yang terdiri atas: a. b. c. 2. Pemikiran Manajemen Pemikiran Kepemimpinan Pemikiran Pemegang Saham Parameter kualitatif, yaitu parameter yang terkait dengan kapasitas managerial dan kepemimpinan Direksi Perseroan, yang terdiri atas: a. b. c. Bobot Indikator KPI 15 2,5 2,5 7,5 5 5 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 5 Revenue Achievement Production Yield Capacity Utilization Cost Improvement Gross Margin Ratio EBITDA Ratio EBITDA compare to Last Year Inventory Turn Over Assets Turnover Account Receivables days Human Resources Effectiveness Return On Assets NIBT Compare to Last Year 2,5 2,5 15 5 5 Sub Total Kepemimpinan Integritas Kredibilitas 90 Qualitative • • • • • Secara lebih lengkap penetapan KPI Direksi Perseroan, dilakukan dengan menilai kinerja melalui evaluasi atas pencapaian kedua parameter tersebut secara korporasi (KPI Korporasi) yang kemudian diturunkan kepada KPI fungsional dan individual, yaitu sebagai berikut: 2 2 2 2 2 Leadership Integrity Professionalism Accountability Reporting & Control System Sub Total 10 TOTAL 100 REMUNERASI DIREKSI Perusahaan mengatur penetapan remunerasi Direksi pada tahun 2015 sebagai berikut: Jabatan Direksi Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2015 2014 Rp 27.211.835.780.- Rp 15.999.685.952.- Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 126 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 TUNJANGAN DAN FASILITAS DIREKSI Perusahaan mengatur penetapan tunjangan dan fasilitas Direksi pada tahun 2015 sebagai berikut: No. Tunjangan & Fasilitas Seluruh Anggota Direksi 1. Tunjangan Hari Raya Dibayarkan sebesar 1 (satu) bulan gaji. 2. Tunjangan Perumahan Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 3. Tunjangan Kendaraan Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 4. Tunjangan Komunikasi Dibayarkan sebesar penggunaan. 5. Fasilitas Kesehatan Dibayarkan sebesar 85% dari penggunaan. 6. Fasilitas Transportasi Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 7. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Sesuai dengan UU RI No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU RI No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 8. Dana Pensiun Iuran per bulan: 7,95% dari gaji kotor. 9. Penghargaan Masa Kerja Penghargaan diberikan untuk setiap kelipatan masa kerja 5 tahun. 10. Tunjangan Dinas Luar Kota Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 11. Keanggotaan Klub Eksekutif Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku. 12. Tunjangan Hari Cuti Dibayarkan sebesar upah 1 (satu) bulan, diberikan setelah 12 bulan bekerja. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 127 HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi BNBR tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi pada Pemegang Saham Pengendali, dan tidak saling memiliki hubungan keluarga serta hubungan keuangan dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris dan atau anggota Pemegang Saham Pengendali. Dengan status yang bebas tersebut, Direksi BNBR senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris. Hubungan Keluarga Dengan Dewan Komisaris & Direksi Dewan Komisaris Ya Tidak Direksi Ya Hubungan Keuangan Dengan Pemegang Saham Tidak Ya Dewan Komisaris Tidak Ya Direksi Tidak Ya Tidak Pemegang Saham Ya Tidak Keterangan bila ada hubungan keluarga dan/atau hubungan keuangan Irwan Sjarkawi – Armansyah Yamin – Nugroho I.Purbowinoto – Bobby Gafur S. Umar – A. Amri Aswono Putro – Dody Taufiq Wijaya – R.A. Sri Dharmayanti – KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Perusahaan membuka peluang dan kesempatan bagi insan Bakrie terbaik dan terpilih untuk memegang jabatan dan wewenang sebagai Direktur maupun Komisaris, dengan tidak membedakan usia dan jenis kelamin, maupun latar belakang pendidikan. Namun Perusahaan akan mempertimbangkan dengan seksama latar belakang pengalaman berkarya dan rekam jejak dari kandidat. Semua calon Direksi dan Komisaris BNBR harus melaksanakan dan dinyatakan lulus Fit and Proper Test baik dari tahapan internal maupun yang diharuskan oleh Peraturan Perundangan dari Badan/Regulator terkait. Berikut adalah keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi BNBR Tahun 2015. Keberagaman Berdasarkan Usia 30 – 40 th 40 – 50 th 50 – 60 th 60 th< Dewan Komisaris – – – 3 Direksi – 2 2 – Keberagaman Berdasarkan Jenis Kelamin Pria Wanita Dewan Komisaris 3 – Direksi 3 1 Keberagaman Berdasarkan Pengalaman Kerja dengan Jabatan Setara Direksi dan atau Komisaris 5– 10 th 10 – 15 th 15 – 20 th 20 th< Dewan Komisaris – – – 3 Direksi – 1 3 – Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 128 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Keberagaman Berdasarkan Pendidikan Sarjana Pasca Sarjana Gelar Kehormatan Anggota Kehormatan Dewan Komisaris 2 1 – 1 Direksi – 4 – 2 FUNGSI ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS Organ Pendukung Dewan Komisaris PT Bakrie & Brothers Tbk meliputi Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Resiko, dan Komite Tata Kelola Perusahaan. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris antara lain mengatur administrasi dan pelaksanaan tata kelola yang baik dan benar dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif. Profil Singkat Sekretaris Dewan Komisaris Lifransyah Gumay, SE Ak. MM. CA Lifransyah Gumay, 54 tahun. Memulai karier di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso Harsokusumo (member of Arthur Young International) 1986. Diangkat menjadi anggota komite audit Perseroan sejak bulan Desember 2013. Pernah menduduki level manajer dan direksi di beberapa perusahaan serta pernah menjadi konsultan di Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan staf ahli DPR RI dan Anggota Komite Audit di Bank BUMN. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1986 dan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LPMI tahun 2003. KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS Dalam melaksanakan fungsi pengawasan pengelolaan perusahaan, Dewan Komisaris membentuk komite-komite penunjang yang diketuai oleh salah satu Komisaris Independen. Komite Audit Komite Audit merupakan suatu komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal, pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berpedoman PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan pada Piagam Komite Audit (Audit Charter) perusahaan dan peraturan BAPEPAM nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Audit Charter menguraikan secara lengkap tugas, peran dan fungsi kerja Komite. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit, tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan sesuai dengan implementasi Good corporate governance. Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 129 Komite Audit Perusahaan: Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang memadai, serta mampu berkomunikasi dengan baik. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit diatur sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan perusahaan; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; 3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Auditor Eksternal atas jasa yang diberikannya; 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Auditor Eksternal yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan biaya; 5. 6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perusahaan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris; 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan; 8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan perusahaan; 9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. Kualifikasi Anggota Komite Audit 1. Demi melaksanakan tugas dengan baik, Komite Audit harus berisikan anggota yang kompeten dan berkeahlian di bidang audit serta independen. Berikut adalah kualifikasi dan persyaratan Pengelolaan Sumber Daya Manusia 2. Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan, proses audit, manajemen risiko, dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 3. Paling kurang satu diantara anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi atau keuangan. 4. Mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan Perusahaan. 5. Meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan. 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa atestasi, jasa non-atestasi dan /atau jasa konsultasi lain kepada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. 7. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan. 8. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan sahamnya kepada pihak lain. 9. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan. Independensi Komite Audit Para anggota Komite Audit telah memenuhi secara penuh semua kriteria independensi, sebagaimana diatur dalam Audit Charter dan mampu menjamin independensi dalam setiap tugas dan pengambilan keputusan. Susunan Keanggotaan Komite Audit Komite Audit diangkat oleh Dewan Komisaris dengan kualifikasi profesional untuk mendukung sikap yang objektif. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya setelah dilakukan review secara berkala oleh Dewan Komisaris. Susunan Komite Audit untuk periode 2014 sampai dengan 2016 ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 01/ SK-DEKOM/BNBR/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014 dengan susunan sebagai berikut: 1. Ketua : Mohamad Ikhsan 2. Anggota : Nugroho I. Purbowinoto 3. Anggota : Lifransyah Gumay Kemudian berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 32/SK-DEKOM/ BNBR/VII/2015, per tanggal 3 Agustus 2015 susunan Komite Audit untuk periode 20152016 adalah sebagai berikut: 1. Ketua : Irwan Sjarkawi 2. Anggota : Nugroho I. Purbowinoto 3. Anggota : Lifransyah Gumay 4. Anggota : Arief A. Dhani 10. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. 11. Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 130 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Profil Anggota Komite Audit 1. Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris) 2. Nugroho I. Purbowinoto (lihat profil Dewan Komisaris) 3. Lifransyah Gumay (lihat profil Sekretaris Dewan Komisaris) 4. Arief A. Dhani, SE, MM, CPA, CA Arief A. Dhani memulai karir sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik Drs Hadi Sutanto & Rekan /Pricewaterhouse Coopers. Kemudian sebagai Partner di Kantor Akuntan Publik RSM AAJ Associates, dan kemudian Partner pada Kantor Akuntan Publik Arman Dhani & Rekan. Saat ini menjadi anggota komite audit di sebuah perusahaan publik lainnya, dan pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan gelar Magister Manajemen di bidang keuangan dari Universitas Pelita Harapan. Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit melakukan aktivitas membantu BOC melakukan pengawasan terhadap BOD dan pengelolaan Perseroan dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Kehandalan dari Laporan Keuangan Perseroan dan pengendalian internalnya. 2. Ketaatan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk seluruh kebijakan serta kode etik Perusahaan. 3. Kualifikasi, independensi, dan kinerja dari Auditor Independen Perseroan. 4. Proses yang terkait dengan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal (internal control systems). 5. Proses dan kinerja fungsi Internal Audit Perseroan. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Audit Dalam pelaksanaan tugas Komite, selama 2015 Komite Audit telah mengadakan rapat baik rapat Komite maupun rapat dengan Dewan Komisaris, Direksi ataupun organ perusahaan yang lainnya. Rincian Kehadiran Rapat Komite Audit tahun 2015: No Tanggal 1. 18 Feb 2015 2. Agenda Komite Audit IS MI* NIP LG AD Pembahasan rencana audit dan laporan Internal Audit 1 1 1 1 - 6 Mar 2015 Pembahasan laporan Komite Audit 1 1 1 1 - 3. 23 Mar 2015 Pembahasan hasil audit Kantor Akuntan Publik atas Laporan Keuangan tahun 2014 1 1 1 1 - 4. 15 Jun 2015 Perubahan susunan Komite Audit 1 1 1 1 - PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 131 5. 28 Aug 2015 Pembahasan hasil penelaahan Kantor Akuntan Publik atas Laporan Keuangan per Juni 2015 1 - 1 1 1 6. 10 Sep 2015 Pembahasan hasil pemeriksaan Internal Audit semester 1 tahun 2015 1 - 1 1 1 7. 21 Des 2015 Pembahasan hasil pemeriksaan Internal Audit semester 2 tahun 2015 1 - 1 1 1 7 4 7 7 3 TOTAL: Keterangan: IS: Irwan Sjarkawi LG: Lifransyah Gumay MI: Mohamad Ikhsan AD: Arief Dhani NIP: Nugroho I. Purbowinoto *) Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015 Komite Nominasi dan Remunerasi Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014, pengelolaan remunerasi dan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS untuk dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Dalam implementasinya, selaras dengan penerapan GCG, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi diperlukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara tingkat remunerasi yang diterima dengan pencapaian target kinerja yang ditetapkan. 4. Memberikan rekomendasi tentang sistem nominasi, evaluasi remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat dibawah Direksi untuk seterusnya mengajukan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 5. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian dan pengunaan fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat dibawah Direksi serta memberikan rekomendasi perbaikan/ perubahan yang diperlukan. 6. Menetapkan kebijakan dalam penyusunan sistem penggajian dan pemberian tunjangan serta mereview dan memberikan rekomendasi atas penilaian kinerja, pemberian insentif, sistem pensiun dan kompensasi dalam hal bila terjadi pengurangan pegawai. 7. Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan eksekutif lainnya dan memberikan rekomendasi mengenai jumlah Direksi dan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) antara lain: 1. Memberikan arahan dalam hal kepemimpinan dan perencanaan suksesi untuk setiap posisi kunci dan pencalonan pengangkatan sebagai anggota Dewan Komisaris/Direksi, serta hal-hal yang terkait dengan pengangkatan kembali dan remunerasinya. 2. Memastikan bahwa Perseroan telah memiliki sistem remunerasi yang transparan berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta berupa tantiem dan insentif yang bersifat variable. 3. Mengkaji kelayakan sistem remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris, serta merekomendasikan penyesuaian yang Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak secara independen dan mampu menjamin independensi dalam setiap tugas dan pengambilan keputusan. Susunan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi untuk periode 2015 sampai dengan 2016 ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 33/SK-DEKOM/BNBR/VII/2015 tanggal 3 Agustus 2015 dengan susunan sebagai berikut: 1. Ketua: Irwan Sjarkawi 2. Anggota: Nugroho I. Purbowinoto 3. Anggota: Okder Pendrian Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 132 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi 1. Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris) 2. Nugroho I. Purbowinoto (lihat profil Dewan Komisaris) 3. Okder Pendrian Okder Pendrian memulai karirnya di bidang sumber daya manusia sebagai trainee di PT Unilever Indonesia Tbk, Surabaya pada tahun 1996. Bergabung dengan PT Bakrie & Brothers Tbk pada tahun 1997 dan saat ini menjabat sebagai Head of Human Capital & Office Support, selain itu beliau juga menjabat sebagai Direktur & CEO PT Bakrie Strategic Solutions. Selama berkarir di Perseroan, beliau sudah ditugaskan pada beberapa unit usaha, yaitu sebagai Chief Human Resources & Organization PT Bakrie Metal Industries dan HR Advisor di PT Darma Henwa Tbk. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknologi Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan gelar MBA di bidang General Management dari IPMI Business School, Jakarta. Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan aktivitas membantu Dewan Komisaris dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Memformulasikan dan memberikan arahan dalam hal kepemimpinan dan perencanaan suksesi untuk setiap posisi kunci dan pencalonan pengangkatan sebagai anggota Dekom atau Direksi, serta hal-hal yang terkait dengan pengangkatan kembali dan remunerasinya. 2. Melakukan penelaahan dan mengusulkan calon anggota Dekom atau Direksi untuk dipilih dan ditetapkan dalam RUPS. 3. Secara periodik menilai apakah anggota Dekom atau Direksi yang akan berakhir masa tugasnya akan dicalonkan untuk dipilih kembali dalam RUPS. 4. Mengusulkan calon untuk dinominasikan sebagai Chiefs (CIO, CCC, CSBDO dan Chief lainnya). 5. Mengusulkan paket remunerasi untuk Dewan Komisaris, Direksi, dan para Chiefs. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi No Tanggal 1. 9 Mar 2015 2. Agenda Komite NR IS BGU NIP OP Evaluasi kinerja Eksekutif Perseroan tahun 2015 1 1 - - 15 Jul 2015 Perencanaan peningkatan kinerja jajaran eksekutif Perseroan 1 1 - - 3. 22 Sep 2015 Penetapan atas perubahan Komite Nominasi dan Remunerasi 1 - 1 1 4. 12 Nov 2015 Pengkajian program re-organisasi Unit Usaha 1 - 1 1 4 2 2 2 TOTAL: Keterangan: IS: Irwan Sjarkawi BGU: Bobby Gafur S. Umar NIP: Nugroho I. Purbowinoto OP: Okder Pendrian Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi, maka Bobby Gafur S. Umar (Direktur Utama & CEO) digantikan oleh Okder Pendrian dan penggantian ini telah ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 33/SK-DEKOM/BNBR/ VII/2015 tanggal 3 Agustus 2015. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 133 Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi Kebijakan suksesi untuk Direksi Perseroan ditetapkan dalam kebijakan SDM tentang Program Pengembangan Karir dan Suksesi. Dalam pelaksanaannya Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab untuk memimpin proses perencanaan suksesi untuk Direksi, meskipun penunjukkan seorang Direktur harus mendapat persetujuan dari RUPS. Kebijakan Perseroan adalah melakukan promosi internal dimana memungkinkan. Kandidat-kandidat internal untuk posisi pemimpin dapat diidentifikasi dan disiapkan melalui program pengembangan sumber daya manusia yang dikelola oleh divisi SDM dan Bakrie Learning Center. 7. Bila diperlukan dapat mengundang tenaga ahli untuk memberikan masukan dan nasihat serta rekomendasi dalam penerapan manajemen risiko. Independensi Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko berada pada posisi yang independen terhadap Perseroan, dan dibentuk untuk membantu tugas-tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen, khususnya manajemen pengendalian risiko pada semua tingkat untuk mencapai sasaran dan hasil yang selaras dan konsisten dengan visi, misi, tujuan dan perencanaan strategis Perseroan. Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko dibentuk untuk mengembangkan, mengimplementasikan dan mengatur kebijakan pengelolaan risiko di seluruh Perusahaan. Komite juga bertugas melakukan pengawasan terhadap aspek-aspek risiko utama dan memastikan antisipasi dan mitigasi terhadap risiko tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Manajemen Risiko bekerja sama dengan Komite-Komite di lingkungan Dewan Komisaris, Internal Audit dan unit-unit operasional Perusahaan yang terkait. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Susunan Komite Manajemen Risiko untuk periode 2014 sampai dengan 2016 ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 02/SK-DEKOM/BNBR/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014 dengan susunan sebagai berikut: 1. Ketua: Irwan Sjarkawi 2. Anggota: Armansyah Yamin 3. Anggota: Arief A. Dhani 4. Anggota: Lifransyah Gumay Profil Anggota Komite Manajemen Risiko Tugas Komite Manajemen Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap Direksi dan pengelolaan Perseroan dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris) 2. Armansyah Yamin (lihat profil Dewan Komisaris) 3. Arief A. Dhani (lihat profil anggota Komite Audit) 1. 4. Lifransyah Gumay (lihat profil Sekretaris Dewan Komisaris) Memastikan terselenggaranya manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh mulai dari perumusan kebijakan, penyediaan sumber daya dan sarana, kelengkapan prosedur dan praktik penerapannya, terlaksana secara efisien dan efektif sesuai dengan tuntutan standar internasional dan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Melakukan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko dan memberikan penilaian atas limit risiko (risk appetite & risk tolerance) yang ditetapkan Direksi. 3. Melakukan evaluasi terhadap kecukupan sarana, prasarana, sumber daya dan kompetensi untuk penerapan manajemen risiko perusahaan (Enterprise Risk Management/ERM). 4. Memastikan pelaksanaan program ERM berlangsung sesuai dengan standar ERM yang diakui secara internasional. 5. Meminta dan mengumpulkan laporan secara berkala dari Direksi mengenai risiko-risiko usaha yang dihadapi. 6. Melakukan diskusi, evaluasi, verifikasi, dan rekomendasi atas laporan pengelolaan risiko oleh Direksi dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Pelaksanaan Kegiatan Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasannya terhadap Direksi, khususnya dalam melakukan penelaahan, penilaian dan rekomendasi terhadap kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas manajemen risiko atas aktivitas perseroan, termasuk proposal dan pelaksanaan proyek. Dalam menjalankan fungsinya Komite Manajemen Risiko memperoleh dukungan dari Direksi yang dibantu oleh Divisi Corporate Risk Management (CRM) dengan memberikan akses pada sumber informasi termasuk dokumen yang diperlukan dan fasilitas yang memadai dalam menjalankan fungsinya. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 134 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Manajemen Risiko No Tanggal 1. 9 Mar 2015 2. Komite MR Agenda IS AY LG AD Pembahasan laporan pelaksanaan manajemen risiko tahun 2014 1 1 1 1 28 Apr 2015 Rapat gabungan Komite membahas Laporan Keuangan kuartal 1 tahun 2015 1 1 1 1 3. 15 Jul 2015 Rapat internal optimalisasi Komite Manajemen Risiko 1 - 1 1 4. 21 Aug 2015 Pembahasan laporan pelaksanaan manajemen risiko semester 1 tahun 2015 1 1 1 1 5. 22 Sep 2015 Rapat internal Komite Manajemen Risiko dengan berbagai topik pembahasan 1 1 1 1 6. 22 Okt 2015 Pembahasan Laporan Keuangan kuartal 3 tahun 2015 1 1 1 1 7. 4 Nov 2015 Penetapan atas perubahan Komite Manajemen Risiko 1 1 1 1 7 6 7 7 TOTAL: Keterangan: IS: Irwan Sjarkawi AY: Armansyah Yamin LG: Lifransyah Gumay AD: Arief Dhani Komite Tata Kelola Perusahaan 5. Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG) dibentuk untuk membantu fungsi Dewan Komisaris mengelola dan memastikan efektifitas penerapan praktik GCG di Perusahaan. Komite mengawasi dan mendorong agar penerapan prinsip-prinsip GCG dan praktik korporasi yang sehat telah terlaksana sesuai dengan peraturan perundang undangan, standard industri yang berlaku, dan norma-norma etika yang hidup di masyarakat. Komite CG membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji kebijakan GCG secara menyeluruh yang disusun oleh Direksi dan Manajemen serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk yang terkait dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). 6. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Memastikan kecukupan struktur dan proses bagi organ perseroan maupun organ pendukung perseroan telah tercukupi dengan baik dan berjalan sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan yang berlaku (antara lain UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal). 7. Memastikan, mengawasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan Program Kepatuhan dan Etika termasuk Whistleblowing System (WBS) telah berjalan dengan baik. 8. Memastikan, mengawasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan apakah sistem pengendalian internal yang baik telah berjalan di semua tingkatan organisasi dan operasi perusahaan. 9. Memastikan, mengawasi dan melakukan evaluasi serta rekomendasi bahwa pernyataan Pakta Integritas PT Bakrie & Brothers Tbk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan perusahaan. 1. Membantu tugas Dewan Komisaris dalam pembinaan dan tugas pengawasan khususnya tentang efektivitas penerapan praktik GCG di Perusahaan sebagai upaya meningkatkan nilai Pemegang Saham. 2. Memberikan rekomendasi peningkatan penerapan GCG di Perusahaan, sesuai dengan asas-asas GCG. 3. Meningkatkan keyakinan para Stakeholders bahwa Perusahaan dikelola dengan baik, professional dan terpercaya. 4. Memastikan bahwa penerapan prinsip-prinsip Corporate Governance (CG) dan praktik korporasi yang sehat telah terlaksana sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan, standar industri yang berlaku, dan norma-norma etika yang hidup di masyarakat. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan 10. Bila diperlukan Komite CG atas persetujuan Dewan Komisaris dapat mengundang pihak independen untuk melakukan penilaian terhadap penerapan CG. 11. Melakukan diskusi, evaluasi, verifikasi dan rekomendasi atas hasil-hasil pelaksanaan tugas Komite CG dengan pihak terkait dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 135 12. Bila diperlukan Komite CG dapat berkomunikasi dengan Komite-Komite lainnya terkait dengan pelaksanaan penerapan CG secara umum. 13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Independensi Komite Tata Kelola Perusahaan Anggota Komite Tata Kelola Perusahaan memiliki sikap profesional dan kemandirian (sense of independency), dalam arti bahwa kemandirian dan profesionalisme ini tercermin dalam situasi ketika menghadapi berbagai pengaruh atau tekanan yang berasal dari berbagai kepentingan yang dikhawatirkan akan mengganggu dalam pelaksanaan tugas. Susunan Keanggotaan Komite Tata Kelola Perusahaan Susunan Komite Tata Kelola Perusahaan untuk periode 2015 sampai dengan 2016 ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 048/SK-DEKOM/ BNBR/XI/2015 tanggal 4 November 2015 dengan susunan sebagai berikut: 1. Ketua: Nugroho I. Purbowinoto 2. Anggota: Irwan Sjarkawi 3. Anggota: Dody Taufiq Wijaya Profil Anggota Komite Tata Kelola Perusahaan 1. Nugroho I. Purbowinoto (lihat profil Dewan Komisaris) 2. Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris) 3. Dody Taufiq Wijaya (lihat profil Direksi) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pelaksanaan Kegiatan Komite Tata Kelola Perusahaan Komite Tata Kelola Perusahaan melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam memastikan prinsip dan kaidah Tata Kelola Perusahaan yang Baik dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan serta sasaran pendirian Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Tata Kelola Perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan berikut: 1. Berkomunikasi dengan Sekretaris Perusahaan, Departemen Internal Audit dan Divisi Sumber Daya Manusia terkait kepatuhan terhadap peraturan Pasar Modal dan peraturan terkait lainnya, sistem pengendalian internal sesuai dengan uraian COSO, serta penerapan program Kepatuhan dan Etika termasuk Whistleblowing System (WBS). 2. Memantau secara langsung efektivitas pelaksanaan program Tata Kelola Perusahaan dan berkomunikasi dengan penanggung jawab pelaksananya. 3. Dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat memperoleh asistensi dari tenaga ahli eksternal. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Tata Kelola Perusahaan No Tanggal Agenda 1. 9 Mar 2015 2. Komite TK NIP IS DTW MI* Penelahaan pelaksanaan GCG tahun 2014 1 1 1 1 28 Apr 2015 Penelahaan Annual Report 1 1 1 1 3. 15 Jul 2015 Rapat internal optimalisasi Komite Tata Kelola Perusahaan 1 1 1 - 4. 22 Sep 2015 Rapat internal Komite Tata Kelola Perusahaan dengan berbagai topik pembahasan 1 1 1 - 5. 4 Nov 2015 Penetapan atas perubahan Komite Tata Kelola Perusahaan 1 1 1 - 5 5 5 2 TOTAL: Keterangan: NIP: Nugroho I. Purbowinoto IS: Irwan Sjarkawi DTW: Dody Taufiq Wijaya MI: Mohamad Ikhsan *) Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 136 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 FUNGSI ORGAN PENDUKUNG DIREKSI SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan adalah organ yang berfungsi sebagai penghubung (liaison officer) antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, dan regulator lainnya, serta dengan masyarakat dalam rangka menegakkan prinsip transparansi dalam pengelolaan informasi dan komunikasi perseroan. Karena itu Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penata-usaha aktifitas sehari-hari dari lembaga Dewan Komisaris dan Direksi. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur & CLO. 6. Mengikuti perkembangan industri Pasar Modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal serta praktik-praktik GCG sehingga dapat memberikan informasi bagi Dewan Komisaris, Direksi serta internal Perusahaan bilamana dibutuhkan. 7. Mempertahankan serta meningkatkan citra Perusahaan yang positif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun 2015 terjadi perubahan pejabat Sekretaris Perusahaan, terhitung sejak tanggal 5 Juni 2015 pejabat Sekretaris Perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk adalah Christofer A. Uktolseja yang menggantikan pejabat terdahulu yaitu R.A. Sri Dharmayanti. Penunjukkan Christofer A. Uktolseja sebagai Sekretaris Perusahaan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 003/SK-BOD-BNBR/ VI/15 tanggal 5 Juni 2015, dan telah diinformasikan kepada OJK melalui surat No. 046/BNBR/CS-OJK/VI/15 tanggal 8 Juni 2015. Profil Singkat Sekretaris Perusahaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi: 1. Menjadi penghubung antara Perusahaan dengan OJK, Pemegang Saham, Self Regulatory Organization (SRO), Lembaga lainnya, dan masyarakat. 2. Memberi masukan kepada Direksi mengenai pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait, serta berpegang teguh terhadap standar etika Perusahaan. 3. Menyiapkan dan mengkomunikasikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai kinerja Perusahaan kepada masyarakat Pasar Modal dan pemangku kepentingan lainnya. 4. Membantu Direksi dalam: a. b. 5. Menyiapkan informasi yang dibutuhkan Direksi terkait permintaan dari Dewan Komisaris, OJK, SRO serta Lembaga lainnya. Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi secara tepat waktu dan akurat. Mendokumentasikan berbagai kegiatan dan informasi terkait Perusahaan serta mempublikasikannya secara tepat waktu sesuai kebijakan Perusahaan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Christofer Alexander Uktolseja Christofer Alexander Uktolseja lahir di Prabumulih pada tahun 1973 dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Beliau menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan sejak Juni 2015, serta menjabat sebagai Head of Corporate Legal sejak tahun 2011. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1999 di Department Corporate Legal sebagai Legal Advisor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau pernah bergabung dengan salah satu perusahaan Oil & Gas terbesar di Indonesia yaitu Total E&P Indonesie (dahulu Total Indonesie). Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 137 Program Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mendapatkan pendidikan berkelanjutan yang dikombinasikan dalam self-study dan keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar ataupun konferensi yang bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsinya. Selama tahun 2015 Sekretaris Perusahaan menghadiri program pengembangan keahlian sebagai berikut: No Tanggal 1. 29 Jan 2015 2. 3. Penyelenggara Lokasi Sosialisasi Peraturan OJK ICSA Ruang Seminar BEI Lt.1 4 Feb 2015 Sosialisasi Peraturan KSEI tentang Pemeriksaan, Sanksi dan Akses dari KSEI KSEI Financial Hall, Grha Niaga 11 Feb 2015 Sosialisasi Peraturan OJK Nomor 32, 33, 34, 35, 36 dan 38 OJK Hotel Borobudur 4. 3-4 Aug 2015 Pelatihan Corporate Governance OJK Menara Merdeka 5. ICSA SCTV Tower 10 Sep 2015 Agenda Pelatihan ESOP/MSOP Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2015 Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2015 adalah antara lain: • Persiapan dan pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tahun 2015 • Menyelenggarakan Public Expose • Menjalin komunikasi dengan regulator dan badan terkait Daftar Penyampaian Informasi BNBR kepada Regulator di tahun 2015 No Tanggal Tujuan 1. 7 Jan 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Desember 2014 Kewajiban Penyampaian Informasi 2. 8 Jan 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Desember 2014 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 3. 13 Jan 15 BEI Tanggapan atas Permintaan Penjelasan Pemberitaan di Media Massa Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 4. 16 Jan 15 OJK Keterbukaan Informasi Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik 5. 16 Jan 15 BEI Keterbukaan Informasi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 6. 22 Jan 15 OJK Keterbukaan Informasi Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik 7. 27 Jan 15 BEI Tanggapan atas Permintaan Penjelasan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 8. 4 Feb 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Januari 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia Perihal Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Peraturan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 138 EPOTENSI M E R G IYANG N G PBERTUMBUH OTENTIAL L A P OORRAANN KTEAUHAUNNGAANN 2 0 15 15 No Tanggal Tujuan Perihal Peraturan 9. 5 Feb 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Januari 2015 10. 5 Mar 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Februari 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi 11. 9 Mar 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Februari 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 12. 25 Mar 15 OJK Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan BNBR 31 Desember 2014 Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala 13. 25 Mar 15 OJK Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tahunan BNBR 31 Desember 2014 Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala 14. 1 Apr 15 BEI Tanggapan atas Permintaan Penjelasan Pemberitaan di Media Massa Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 15. 7 Apr 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Maret 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 16. 7 Apr 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Maret 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi 17. 30 Apr 15 BEI Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 31 Maret 2015 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 18. 30 Apr 15 OJK Penyampaian Laporan Tahunan PT Bakrie & Brothers Tbk Tahun Buku 2014 Peraturan Bapepam No. X.K.6 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik 19. 30 Apr 15 BEI Penyampaian Laporan Tahunan PT Bakrie & Brothers Tbk Tahun Buku 2014 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 20. 4 May 15 OJK Pemberitahuan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR 21. 5 May 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per April 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi 22. 7 May 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per April 2015 23. 11 May 15 BEI Tanggapan Permintaan Penjelasan atas Volatilitas Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Transaksi Efek Kewajiban Penyampaian Informasi OJK Penyampaian Bukti Pemasangan Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka 24. 12 May 15 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 25. 27 May 15 OJK Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR 26. 8 Jun 15 OJK Perubahan Sekretaris Perusahaan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/ POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik 27. 9 Jun 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Mei 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 139 No Tanggal Tujuan 28. 9 Jun 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Mei 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi OJK Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 29. 22 Jun 15 Perihal Peraturan 30. 22 Jun 15 OJK Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR 31. 24 Jun 15 BEI Tanggapan Permintaan Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa 32. 6 Jul 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Juni 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi 33. 10 Jul 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Juni 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka 34. 13 Jul 15 OJK Penyampaian Risalah Rapat Umum Pemegang Saham PT Bakrie & Brothers Tbk 35. 15 Jul 15 OJK Keterbukaan Informasi Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 36. 28 Jul 15 OJK Pemberitahuan Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan Konsolidasian (Limited Review) PT Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 30 Juni 2015 37. 7 Aug 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Juli 2015 38. 7 Aug 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per Juli 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi 39. 24 Aug 15 OJK Keterbukaan Informasi Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik 40. 24 Aug 15 OJK Konfirmasi Permintaan Penjelasan atas Keterbukaan Informasi PT Bakrie & Brothers Tbk Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik 41. 28 Aug 15 OJK Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan Konsolidasian BNBR dan Entitas Anak Per 30 Juni 2015 Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala 42. 28 Aug 15 OJK Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 30 Juni 2015 Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala 43. 4 Sep 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegan Efek BNBR Per Agustus 2015 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 44. 8 Sep 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per Agustus 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 140 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 No Tanggal Tujuan Perihal Peraturan 45. 7 Okt 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Per September 2015 Kewajiban Penyampaian Informasi 46. 9 Okt 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Per September 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 47. 23 Okt 15 BEI Penyampaian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Periode 30 September 2015 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 48. 6 Nov 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Per Oktober 2015 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 49. 6 Nov 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valas Per Oktober 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 50. 13 Nov 15 OJK Tanggapan Penelaahan atas Laporan Keuangan Per 30 Juni 2015 BNBR Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik 51. 20 Nov 15 BEI Pemberitahuan Rencana Public Expose Tahunan BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 52. 26 Nov 15 BEI Penyampaian Revisi Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 30 September 2015 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 53. 1 Des 15 BEI Penyampaian Materi Public Expose Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 54. 8 Des 15 BEI Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Per November 2015 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi 55. 8 Des 15 OJK Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam Valas Per November 2015 Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/ BL/2009 tanggal 10 Maret 2009 56. 10 Des 15 BEI Laporan Penyelenggaraan Public Expose Tahunan BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi Hubungan Investor Kegiatan komunikasi informasi Perusahaan juga didukung oleh fungsi Hubungan Investor dengan fokus pada aspek keuangan, investasi dan strategi bisnis Perusahaan. Investor Relations Officer berperan dalam melakukan komunikasi yang efisien dan efektif dengan para investor, pemegang saham dan komunitas pasar modal, serta lembaga terkait sesuai dengan rencana dan strategi serta kebijakan investasi Perusahaan. Hubungan investor dapat menyampaikan beberapa informasi Perusahaan, antara lain: 1. Kinerja Keuangan 2. Kinerja Investasi (termasuk portofolio Perusahaan) 3. Pergerakan harga saham 4. Kerangka kerja Perusahaan 5. Kegiatan strategis Perusahaan lainnya. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Hubungan Investor dipimpin oleh seorang Chief Investor Relations Officer. Perusahaan menunjuk Indra Ginting sebagai Chief Investor Relations Officer mulai bulan Februari 2011, dan sekaligus sebagai Chief Strategic Business Development Officer mulai bulan Juli 2012. Profil Indra Ginting dapat dilihat pada profil Manajemen Senior. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 141 KOMITE INVESTASI 5. Komite Investasi merupakan Komite penunjang Direksi yang dibentuk untuk membantu mengevaluasi, menilai dan memutuskan kegiatan investasi di lingkungan Perusahaan. Pembentukan Komite Investasi dikukuhkan dengan Piagam Komite Investasi yang mengatur hal-hal sebagai berikut: • Fungsi dan Tujuan Komite Investasi. • Tugas dan Wewenang Komite Investasi. • Komposisi dan persyaratan jabatan Komite Investasi. • Pelaporan Komite Investasi. • Pengkajian pedoman pelaksanaan Komite Investasi serta evaluasi kinerja. • Mekanisme rapat dan pengambilan keputusan Komite Investasi. • Masa jabatan dan kompensasi anggota Komite Investasi • Biaya operasional Komite Investasi. • Kode etik Komite Investasi. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Investasi didasarkan pada Piagam Komite Investasi yang telah disahkan melalui Board Manual pada bulan Juli tahun 2012. Tugas Komite Investasi adalah untuk membantu dan/atau mewakili Direksi untuk meninjau dan menilai transaksi investasi, divestasi dan pembiayaan, dengan perincian: Melakukan tinjauan terhadap proposal investasi, divestasi dan pembiayaan serta memberikan persetujuan atau keputusan untuk melanjutkan atau tidak proposal tersebut. 2. Memberikan keputusan atas batasan dan tujuan transaksi. 3. Memutuskan dan menetapkan kebijakan dan arahan/petunjuk dalam mengelola sumber daya modal secara efisien dan efektif untuk diterapkan oleh Direksi dan Chief Investment Officer (CIO). 4. Dalam memberikan keputusan investasi/ divestasi/pendanaan Komite Investasi mempertimbangkan risiko strategis, risiko reputasi, risiko finansial, dan risiko operasional atas rencana suatu kegiatan investasi, divestasi dan pembiayaan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kualifikasi Komite Investasi Komite Investasi terdiri dari individu yang memiliki integritas dan komitmen dalam pelaksanaan tugasnya serta pengetahuan dan keahlian yang memadai khususnya tentang manajemen investasi, keuangan, dan sistem investasi yang berlaku. Selain itu anggota Komite Investasi harus memiliki karakter pendukung, yaitu: • Kemampuan berpikir strategik dan menyeluruh. • Kemampuan menjabarkan visi dan misi serta kebijakan strategis Perusahaan dalam perencanaan dan kegiatan investasi/pembiayaan. • Kemampuan analisis dan berpikir logis. • Kreativitas yang memadai dan beorientasi pada pemecahan masalah. Anggota Komite Investasi juga diharuskan memiliki profesionalitas dan memegang teguh independensi dari berbagai pengaruh dan tekanan yang berasal dari berbagai kepentingan yang dikawatirkan akan mengganggu pelaksanaan tugas. Anggota Komite Investasi tidak diperbolehkan memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap keputusan investasi/finansial. Susunan Keanggotaan Komite Investasi Tugas dan Tanggung Jawab 1. Memberikan laporan secara periodik dan/atau sewaktu-waktu bila diminta kepada Direksi dan Dewan Komisaris hanya jika diminta. Keanggotaan Komite Investasi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) anggota tetap yaitu Direktur Utama & CEO sebagai Ketua, serta Chief Financial Officer dan Chief Investment Officer sebagai anggota. Susunan keanggotaan Komite Investasi per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 1. Ketua: Bobby Gafur S. Umar 2. Anggota: A. Amri Aswono Putro 3. Anggota: Anandh R. Haridh Profil Anggota Komite Investasi 1. Bobby Gafur S. Umar (lihat profil Direksi) 2. A. Amri Aswono Putro (lihat profil Direksi) 3. Anandh R. Haridh (lihat profil Manajemen Senior) No Tanggal 1. 29 Jan 2015 Pembahasan mengenai proyek-proyek unit usaha 2. 26 Jun 2015 Pembahasan mengenai rencana divestasi dan investasi BNBR 3. 16 Sep 2015 Pembahasan strategi yang akan dilakukan BNBR Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Agenda Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 142 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Control Environment Risk Assessment Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan quality assurance BNBR telah mengikuti kerangka pengendalian internal yang diakui secara internasional (COSO) yang mencakup control environment, risk assessment, control activities, information & communication dan monitoring activities. Control Activities Information & Communication Function Operating Unit Division Entity Level Monitoring Activities Tujuan Pengendalian Internal Penerapan fungsi pengendalian internal pada seluruh aspek Perusahaan terus dipastikan oleh Direksi sebagai organ eksekutif puncak Perusahaan yang bertanggungjawab atas operasional dan pengurusan Perusahaan. Penerapan pengendalian internal dipantau langsung oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Secara garis besar, penerapan SPI Perusahaan dilakukan melalui penerapan nilai-nilai Perusahaan, etika, integritas karyawan sebagaimana tercermin dalam dokumen Kode Etik Perusahaan, Kebijakan Perilaku Bisnis Perusahaan dan Pakta Integritas. Pengelolaan SPI juga dilakukan melalui struktur organisasi perusahaan dengan kejelasan pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi yang tercermin dalam panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Tujuan Pengendalian Internal Perusahaan: • Keandalan pelaporan keuangan. • Efektivitas dan efisiensi operasional. • Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Compliance Operations BNBR telah mengimplementasikan fungsi pengendalian dalam kegiatan operasionalnya demi mewujudkan implementasi GCG di Perusahaan. Dengan mengacu pada Pedoman Umum Good corporate governance Indonesia yang dikeluarkan oleh KNKG pada tahun 2006, bahwa Perusahaan terus mengupayakan pengembangan Sistem Pengendalian Internal dengan menggunakan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions) untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan. Reporting SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Sumber : COSO Cube (www.coso.org) SPI juga bertanggung jawab untuk pengelolaan risiko yang menyeluruh, mulai dari perumusan kebijakan, penyediaan dan penggunaan sumber daya dan sarana, kelengkapan kebijakan dan prosedur serta praktik penerapannya agar dapat terlaksana secara efisien dan efektif sesuai dengan tuntutan standar internasional dan peraturan perundangan yang berlaku, serta sistem informasi dan komunikasi yang efektif. Pedoman Penerapan Sistem Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas penerapan Sistem Pengendalian Internal dan manajemen risiko di BNBR. Pedoman penerapan Sistem Pengendalian Internal dan manajemen risiko BNBR adalah: 1. Pelaksanaan secara konsisten oleh Direksi dan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan ruang lingkup penerapannya 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran/penilaian, mitigasi, pemantauan dan pengendalian risiko 4. Sistem pengendalian internal yang komprehensif 5. Sistem informasi pengendalian intenal dan manajemen risiko yang memadai. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 143 Prinsip-prinsip Pengendalian Internal 1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap seluruh Organ Perusahaan terhadap pengendalian dan pentingnya pengendalian tersebut bagi perusahaan. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain: integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, gaya manajemen, gaya operasional, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab serta praktik dan kebijkan Sumber Daya Manusia (“SDM”). 2. Penilaian Risiko Penilaian risiko meliputi identifikasi, analisis risiko, dan pengelolaan risiko yang dapat meminimalkan dampak dan terjadinya suatu risiko. 3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen telah dilaksanakan. 4. 5. Informasi & Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi memungkinkan pihak internal Perusahaan untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan operasional Perusahaan. Aktivitas Pemantauan Aktivitas pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan penerapan pengendalian internal secara tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi jika diperlukan. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan pemantauan yang berlangsung secara periodik dan terus menerus, serta dilakukannya evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Tahun 2015 Selama tahun 2015, SPI BNBR telah melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian sebagai berikut: 1. 2. Melakukan evaluasi dan pemutakhiran secara periodik dan terus menerus terhadap struktur organisasi beserta tugas pokok, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi yang tertuang pada Panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Membantu program perumusan rencana Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan untuk 1 (satu) tahun kedepan (Objective Setting), Penilaian Kinerja Tahunan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Performance Appraisal) dan program pemberian penghargaan terhadap kinerja dan masa kerja karyawan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 3. Perusahaan telah merancang program perumusan rencana Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan untuk 1 (satu) tahun kedepan (Objective Setting), Penilaian Kinerja Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Performance Appraisal) yang dilakukan setiap tahun dan program pemberian penghargaan terhadap kinerja karyawan serta penghargaan terhadap masa kerja karyawan. 4. Memfasilitasi para pemilik risiko (risk owners) untuk mengidentifikasi, menilai, menganalisis, dan mengelola risiko lalu menuangkannya ke dalam laporan dan dokumen yang diterbitkan secara mingguan, bulanan dan tahunan oleh Divisi CRM, yaitu laporan Weekly Market and Industry Outlook (Weekly MIO), Risk Outlook, Market Risk Assessment (MRA), Laporan Risiko Finansial, penilaian risiko untuk suatu proyek atau transaksi (RARS), risk register, serta melakukan penyempurnaan dokumendokumen Kebijakan dan Prosedur Perusahaan. Laporan-laporan tersebut disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko, Direksi dan pemilik risiko (risk owner). 5. Penanganan dan pengelolaan terhadap pelaporan pelanggaran (Whistleblowing) oleh Tim Evaluasi Kasus Pelaporan Pelanggaran. 6. Mengevaluasi, telaah dan memantau temuan audit Audit Internal Perusahaan, salah satunya oleh Komite Audit. 7. Mengevaluasi, telaah dan memantau efektivitas penerapan SPI oleh Komite Audit dan Auditor Eksternal. AUDIT INTERNAL Audit Internal adalah suatu aktivitas assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif yang didesain untuk memberi nilai tambah dan memperbaiki operasi organisasi. Aktivitas ini membantu organisasi untuk meraih tujuannya dengan membawa pendekatan yang tertib dan sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola. Aktivitas Audit Internal PT Bakrie & Brothers Tbk ditujukan untuk memberi nilai tambah dan memperbaiki operasi organisasi. Sifat dan lingkup audit internal adalah assurance dan konsultasi dalam area proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola organisasi. Komitmen Perseroan untuk menerapkan tata kelola perusahaan dengan standar yang baik semakin terlihat sejak saat pertama kali Corporate Internal Audit (“CIA”) didirikan. Kedudukan Unit Audit Internal dalam Struktur Perusahaan Corporate Internal Audit (CIA) dipimpin oleh Head of Corporate Internal Audit yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 144 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Kualifikasi Audit Internal Untuk menjadi Internal Auditor di BNBR sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Memiliki integritas yang tinggi dan perilaku yang professional, independen, jujur, disiplin dan objektif dalam melaksanakan tugasnya. 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya. 3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. dipertanggung jawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan risiko kerugian. 4. Meyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi. 5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan. Ruang Lingkup kerja Internal Audit mencakup pelaksanaan tugastugas berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dari sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif. 5. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Audit Internal. 6. Wajib mematuhi kode etik Audit Internal. 7. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangundangan atau penetapan/putusan pengadilan. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 5. 8. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama & CEO dan Dewan Komisaris. 6. 9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan. 7. Bekerja sama dengan Komite Audit. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Pelaksanaan Kegiatan Unit Audit Internal CIA telah menjadi satu fungsi yang penting untuk membantu Direktur Utama melakukan pengawasan keuangan dan operasional, baik di perseroan maupun pada anak–anak perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan: 1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. 2. Memeriksa apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijakan, rencana dan prosedur yang ditetapkan. 3. Memeriksa apakah kekayaan perusahaan / organisasi PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Laporan Pelaksanaan Tugas Audit Internal Tahun 2015 Rencana jadwal Audit Umum Tahunan disusun berdasarkan hasil analisis risiko yang dilaporkan dan disetujui Direktur Utama bersama Ketua Komite Audit. Rencana Audit Umum Tahunan tersebut bisa disesuaikan sesuai perubahan dinamika risiko usaha pada organisasi pada tahun berjalan. Selama tahun 2015, Perseroan melakukan dua audit kepatuhan beserta tindak lanjutnya pada dua anak usaha, yaitu PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Building Industries. Audit Internal juga melakukan audit khusus atau audit investigasi bila diminta oleh manajemen Perseroan. Pada tahun 2015 Audit Internal mendapat penugasan khusus untuk mengkaji Dana Pensiun Bakrie. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 145 Profil Ketua Audit Internal Jaka Ferdiyanto Lahir di Subang tanggal 4 Februari 1972 dan meraih gelar D3 dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara serta memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau bergabung dengan Unit Audit Internal PT Bakrie & Brothers Tbk sejak Juli tahun 2012. Sebelum bergabung dengan Unit Audit Internal, beliau memulai karir sebagai auditor pada Direktorat Jenderal Pajak. AUDITOR EKSTERNAL Sebagai perusahaan publik, BNBR diwajibkan untuk memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh Auditor Eksternal. Auditor eksternal merupakan pihak ketiga yang bertugas memeriksa dan memastikan bahwa Laporan Keuangan BNBR telah disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan oleh Auditor Eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku dengan hasil akhir berupa opini auditor terhadap Laporan Keuangan BNBR. Apabila terdapat suatu tindakan korporasi, BNBR juga dapat menerbitkan laporan keuangan pada periode tertentu. Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2015, Direksi mempunya kewenangan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan yang berafiliasi dengan Accounting Firm Moores Rowland sebagai penyelenggara audit Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 31 Desember 2015. Penunjukan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris setelah memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. Tahun 2015 merupakan tahun pertama Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan yang berafiliasi dengan Accounting Firm Moores Rowland melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan. Selama tahun 2015 Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan tidak memberikan jasa lain kepada Perusahaan selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan kepentingan dalam pelaksanaan proses audit. Periode Penugasan dan Biaya Audit Eksternal Keterangan 2015 2014 2013 2012 2011 NAMA KAP Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan (Moores Rowland) Samuel Gunawan (Moores Rowland) Tjiendradjaja & Handoko Tomo (Mazars) Tjiendradjaja & Handoko Tomo (Mazars) Tjiendradjaja & Handoko Tomo (Mazars) BIAYA AUDIT Rp 2.135.000 Rp 1.494.000.000 USD 256.755 USD 186.912 USD 102.000 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 146 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN RISIKO Landasan Manajemen Risiko yang Kokoh Tuntutan perubahan dan peningkatan kapabilitas perusahaan, di samping memberi peluang (opportunities) bagi Perseroan, sekaligus juga memunculkan risiko yang jika tidak tertangani dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan dan misi dari perusahaan. Kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuan dan misinya dapat mengakibatkan ketidak-percayaan (distrust) publik terhadap Perseroan di mana di dalam kondisi terburuk, hal ini dapat menyebabkan terhentinya kegiatan bisnis. Penerapan Manajemen Risiko menjadi kebutuhan yang strategis dan menentukan perbaikan kinerja dari PT Bakrie & Brothers Tbk. Manajemen risiko diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya terbatas yang dimiliki perusahaan untuk pencapaian target-target yang ditetapkan serta tercapainya visi dan misi perusahaan. Pengalokasian sumber daya didasarkan pada prioritas risiko, dimana perhatian tertinggi diarahkan pada risiko berskala tinggi. Demikian pula, manajemen risiko yang ada terus dievaluasi secara periodik dan terus ditingkatkan kehandalannya. Risiko dapat dikurangi dengan menurunkan peluang terjadinya risiko dan/atau mengurangi dampak yang timbul dari risiko tersebut. Pengelolaan Manajemen Risiko di BNBR diharapkan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi begitu cepat, mengembangkan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan mengamankan sumber daya dan aset yang dimiliki Perseroan. Latar belakang inilah yang melandasi BNBR untuk berkomitmen secara utuh dan menyeluruh untuk terus mengimplementasikan manajemen risiko yang kokoh demi pencapaian tujuan-tujuan Perseroan. Implementasi manajemen risiko di PT Bakrie & Brothers Tbk secara formal dimulai sejak tahun 2003, dengan dibentuknya Tim Manajemen • Knowledge building on ERM (literature & benchmarking) • ERM manual development & finalized (Nov 2007) • ERM implementation Kick off • Role function: project/ transaction-based risk analysis • Established inter-department RM Team • Role function: project/ transaction-based risk analysis • Risk Assessment on investment /financing/ expansion proposals (refer to BNBR Blueprint) 2003 2005 THE BEGINNING Risiko, yang pada saat itu bertugas untuk mengawal keberhasilan cetak biru (blue-print) revitalisasi bisnis Perseroan setelah tuntasnya restrukturisasi utang pada periode sebelumnya. Tim Manajemen Risiko inilah yang juga meletakkan dasar-dasar implementasi manajemen risiko di lingkungan Perseroan sesuai dengan standar Internasional. Sistem Manajemen Risiko Perusahaan Roadmap Implementasi ERM Sebagai upaya yang berkesinambungan, Perseroan secara sistematis telah meletakkan fondasi penerapan manajemen risiko sebagai dasar infrastruktur tata kelola manajemen risiko yang baik. Implementasi manajemen risiko secara formal dimulai dengan pembentukan Tim Manajemen Risiko dengan Keputusan Direksi PT Bakrie & Brothers Tbk Nomor: BGU-109/Presdir-BB/III/03, tanggal 11 Maret 2003 yang kemudian terakhir diubah dengan Surat Keputusan nomor: BGU-739/ Presdir-BB/XII/05, tanggal 6 Desember 2005, dengan tugas untuk mengkoordinasikan seluruh rencana pengembangan usaha dan keputusan strategis agar tercapai hasil yang optimal, meminimalisasi risiko usaha, efisiensi biaya, dan sebagai fungsi monitoring dan pencapaian. Penerapan ini dilanjutkan dengan pengesahan Kebijakan & Prosedur Nomor: 004/BNBR/II/2010, tanggal 20 Februari 2010, tentang Implementasi Enterprise Risk Management dan 005/BNBR/II/2010, tanggal 25 Februari 2010 tentang penilaian Risiko Berbasis Transaksi, serta beberapa kebijakan dan prosedur lainnya yang terkait dengan penilaian risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Sampai dengan akhir tahun 2015, Penerapan Manajemen Risiko telah berhasil memasuki tahap Transisi kedua seperti tertera di dalam roadmap pada gambar berikut, di mana penilaian risiko secara periodik dilakukan baik dalam tingkat korporat maupun Anak Usaha. • ERM implementation • ERM pilot project – BPI • Role function : ERM, audit, risk analysis • Acquiring risk mgmt software of KnowRisk 2007 2009 THE TRANSITION 1 THE DEVELOPMENT • Consistently producing weekly Market & Industry Outlook Report • Consistently producing monthly Market Risk Assessment Report • Consistently producing quarterly Financial Risk Report (insolvency, liquidity & credit risk) • Consistently producing annualy Risk Outlook Report •Develop new approach for RCSA Officer. • Adapting SOP to new org. structure & strategy • Develop new approach & strategy for ERM implementation in an investment company • New structure & process • Role function: ERM, investment/project risk analysis, and Compliance • Acquiring risk software of @Risk 2011 2017 THE TRANSITION 2 Gambar 1: Roadmap Implementasi ERM Perseroan PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 147 Kerangka Kerja Enterprise Risk Management (ERM) Perseroan pada umumnya dan Divisi CRM (Corporate Risk Management) pada khususnya di tahun 2015 terus melanjutkan peningkatan sistem pengelolaan risiko mengacu kepada kerangka kerja sejalan dengan ISO 31000 mengenai Manajemen Risiko. Kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) BNBR yang diberi nama “The Pyramid ” seperti yang terpapar pada Gambar 2, dijadikan acuan utama oleh fungsi CRM dalam implementasi proses manajemen risiko di lingkungan Perseroan. “The Pyramid ” mengadopsi kerangka kerja ISO 31000 mengenai Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko dilakukan melalui pendekatan yang berbasis transaksi investasi maupun keuangan dan transaksi lainnya (transaction based) serta proses manajemen risiko yang dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus oleh seluruh fungsi dan struktur yang ada di lingkungan Perseroan (Continuous ERM). Pada proses ERM yang berkesinambungan, setiap pemilik risiko (risk owner) diharapkan melakukan sendiri proses pengelolaan risiko mulai dari identifikasi dan penilaian atas risiko hingga pengusulan dan penerapan pengendalian (control) serta penerapan mitigasi terhadap risiko tersebut, atau yang biasa kami sebut “risk and control self assessment” (RCSA). Tujuan utamanya adalah untuk lebih meminimalkan potensi kerugian dan yang terpenting adalah untuk lebih memaksimalkan pencapaian tujuan di masing-masing fungsi dan struktur Perseroan. M ON IT OR IN G OBJECTIVES: Compliance Reporting Operating Investment Strategic IN FO RM AT IO N & CO MM UN IC A T IO C T ON RO LA IV CT ITI ES N Gambar 2: Kerangka Kerja ERM “The Pyramid” Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 148 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 A. PROSES AWAL: (LAPIS 1 DAN 2 DARI BAGIAN BAWAH THE PYRAMID) D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO PERSEROAN (SISI KANAN DARI THE PYRAMID) • “Lingkungan Internal”, yang bertujuan mengkondisikan lingkungan internal Perseroan, seperti persiapan kerangka kerja, kebijakan, sistem dan prosedur, sumber daya, organisasi, strategi implementasi dan lain-lain, sehingga penerapan proses pengelolaan risiko yang efektif dan efisien dapat lebih terwujud. 1. • “Penetapan Tujuan”, yang merupakan acuan dasar arah pencapaian Perseroan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang. B. PROSES INTI: (LAPIS 3, 4, DAN 5 DARI BAGIAN BAWAH THE PYRAMID) • “Identifikasi risiko” terhadap seluruh proses bisnis Perseroan di berbagai fungsi dan struktur Perseroan, serta transaksi/kegiatan/ proyek/investasi yang akan dan sedang dilakukan Perseroan. • “Penilaian risiko” dengan melakukan penilaian bobot risiko dari aspek kemungkinan terjadinya risiko (probability/likelihood) dan dari aspek dampak/akibat dari risiko tersebut (impact). Ruang lingkup manajemen risiko yang diterapkan PT Bakrie & Brothers Tbk mencakup keseluruhan kegiatan dan proses yang ada di induk perusahaan dan anak perusahaan, yaitu sebagai berikut: • Tingkat induk Perusahaan (holding). • Tingkat anak usaha (subsidiary) yang laporan keuangannya terkonsolidasi dan bukan merupakan perusahaan terbuka. • Tingkat unit kerja atau fungsi atau aktivitas di tingkat induk, maupun anak usaha yang termasuk dalam ruang lingkup manajemen risiko ini. 2. Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko baik di tingkat induk maupun anak usaha yang laporannya terkonsolidasi dan bukan merupakan perusahaan terbuka harus berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko di tingkat induk melalui Direktur Utama dan CRM PT Bakrie & Brothers Tbk. 3. Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko di tingkat unit kerja/ fungsi/aktivitas baik di induk maupun anak usaha yang termasuk dalam ruang lingkup manajemen risiko dilakukan oleh Risk and Control Self Assessment (RCSA) Officer. RCSA Officer ditunjuk oleh pimpinan Risk Owner dari unit kerja/fungsi/aktivitas yang bersangkutan. RCSA di tingkat induk adalah pihak CRM. • ”Tanggapan dan penanganan atas risiko“ sebagai langkah tindak lanjut untuk memitigasi risiko. C. PROSES PENUNJANG: (SISI ALAS DAN SISI TINGGI DARI THE PYRAMID) • “Kegiatan Pengendalian”, adalah kebijakan dan prosedur yang memastikan bahwa seluruh proses dan langkah mitigasi risiko telah dilakukan dan dikendalikan dengan baik. • ”Kegiatan Pemberian informasi dan Komunikasi” dari hasil pengelolaan risiko kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait. • “Kegiatan Pemantauan” untuk menilai dan memastikan bahwa seluruh sistem manajemen risiko telah berjalan dengan efisien dan efektif. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 149 PROSES DAN HASIL SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERSEROAN Tugas dan tanggung jawab RCSA Officer yaitu: Kegiatan Manajemen Risiko di Perseroan • Berikut ini adalah pemaparan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sebagai bentuk implementasi sistem manajemen risiko Perseroan. Upaya-upaya tersebut diuraikan dalam kegiatan pengelolaan risiko di tingkat Perseroan maupun anak usaha terkonsolidasi, aktivitas kepatuhan (Compliance) dan penerapan GCG (Good corporate governance). 1. • • Implementasi Risiko Berbasis ERM Berikut adalah beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Manajemen Risiko Perseroan selama 2015: a. b. • Governance – Risk – Compliance (GRC) Day Pelaksanaan acara GRC Day tahun 2015 mengambil tema Peran GRC dalam Industri Minyak dan Gas di Indonesia’ dengan Bapak Amien Sunaryadi, AK, MPA, CISA, Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), selaku pembicara. Di dalam rangkaian acara GRC Day 2015 tersebut juga dilakukan sosialisasi Kebijakan dan Prosedur Perseroan yang baru dan ‘Sharing Session mengenai ISO 31000: ERM Fundamental. GRC Day 2015 ini dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Perseroan, serta beberapa Direktur Utama/CEO dan beberapa perwakilan staf yang melaksanakan fungsi governance – risk - compliance dari Unit Usaha Perseroan . Unit Usaha Perseroan yang ikut serta dalam acara ini adalah PT Bakrie Metal Industries, PT Bakrie Pipe Industries, PT Bakrie Building Industries, PT Bakrie Autoparts, PT Bakrie Solusi Strategis. Penunjukan petugas Risk and Control SelfAssessment (RCSA) Komitmen Direksi dan seluruh insan BNBR dalam mengimplementasikan Enterprise Risk Management (ERM) direfleksikan dengan pembentukan Risk & Control Self Assessment (RCSA) Officer BNBR. Dengan RCSA, diharapkan setiap divisi/departemen sebagai Pemilik Bisnis Proses (Process Owner) dan Pemilik Risiko (Risk Owner) berkewajiban untuk menjalankan Sistem Manajemen Risiko ini secara intensif dan berkelanjutan dengan konsep penilaian dan kontrol risiko mandiri atau disebut dengan RCSA. Dalam menjalankan kerjasama dan koordinasi untuk proses penilaian, mitigasi, kontrol, dan pengendalian risiko dengan konsep RCSA, maka ditunjuk karyawan BNBR dengan level/jabatan minimal Manajer untuk menjadi RCSA Officer di divisinya masing-masing. RCSA tersebut bertanggung jawab kepada Pimpinan Risk Owner masingmasing dan berkoordinasi secara regular dengan Divisi CRM. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan • • • • • Meneruskan dan mensosialisasikan Kebijakan dan Prosedur Sistem ERM di seluruh unit kerja atau pemilik risiko pada entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya. Menindaklanjuti dan mensosialisasikan format dokumen isian atau Kertas Kerja Standar di entitasnya masing-masing untuk diisi. Mengumpulkan Daftar Risiko dari seluruh entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya, kemudian merangkumnya menjadi Daftar Risiko. Mengumpulkan Rencana Mitigasi Risiko dan Laporan Status Kemajuan Mitigasi Risiko dari seluruh entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya, termasuk melaporkan kepada pimpinan entitas terkait bila ada risiko yang pada waktunya belum diberi tanggapan atau perlakuan. Menindaklanjuti dan dapat menginformasikan kepada Divisi CRM apabila melihat entitas kerja yang menjadi ruang lingkup tugasnya telah menerima risiko melampaui batas toleransi risiko yang dapat diterima organisasi. Melakukan evaluasi tahunan atas penerapan Sistem ERM di entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya. Memfasilitasi Rapat Penilaian Risiko di entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya. Membantu entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus-menerus kepada seluruh pegawai dan pihak-pihak terkait. Membangkitkan, mendorong, dan memelihara budaya sadar risiko di lingkungan entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya. . Kinerja RCSA Officer dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, didukung oleh Divisi CRM yang bertindak sebagai fasilitator dan mediator khususnya dalam hal sosialisasi Kebijakan dan Prosedur terkait maupun transfer ilmu manajemen risiko yang bersifat teori dan praktek. Hal ini diwujudkan dengan pengkajian terus-menerus terhadap proses bisnis di Perseroan dan mendeteksi risiko-risiko yang berpotensi ekstrim hingga rendah dan dituangkan dalam Kebijakan dan Prosedur sebagai mitigasi risiko operasional. Transfer ilmu manajemen risiko diwujudkan melalui rapat RCSA berkala yang mengagendakan pembaharuan daftar risiko yang berpotensi muncul di masing-masing entitas. Direksi Perseroan telah menunjuk 12 (dua belas) orang dari berbagai divisi dan fungsi untuk menjadi petugas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 150 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 RCSA yang akan menjadi koordinator bagi setiap pemilik risiko (risk owner) untuk melakukan sendiri proses pengelolaan risiko mulai dari identifikasi dan penilaian atas risiko hingga mengusulkan dan menerapkan pengendalian serta melakukan mitigasi terhadap risiko tersebut. RCSA Officer juga sudah dinominasikan di tingkat anak perusahaan dan sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Selanjutnya RCSA Officer di tingkat anak perusahaan tersebut akan ditunjuk secara formal dalam sebuah surat keputusan dari Direksi masing-masing anak perusahaan Perseroan. 2. Penilaian dan Pemantauan Risiko Penilaian dan pemantauan risiko berupa pelaporan yang dilakukan oleh Divisi CRM merupakan salah satu bentuk penerapan sistem manajemen risiko Perseroan. Tabel berikut memaparkan jenis-jenis laporan yang diproduksi oleh Divisi CRM PT Bakrie & Brothers Tbk. Laporan yang Diproduksi Oleh Divisi Corporate Risk Management Perseroan Jenis Kegiatan dan/ atau Laporan Jumlah Laporan Risk Outlook 2015 Market and Industry Outlook (MIO) Penilaian Risiko Pasar (MRA) Laporan Risiko Finansial dan Pemantauan Posisi Pengelolaan Aset dan Kewajiban Penilaian Risiko Berbasis Transaksi PT BAKRIE & BROTHERS TBK 1 (tahunan) 52 (mingguan) Keterangan • • • • • • • • Kepemilikan saham Anggaran investasi Pertumbuhan dividen Pendapatan anak perusahaan Analisis risiko pasar Analisis risiko finansial Analisis risiko operasional Kondisi makroekonomi • Kondisi makroekonomi terdiri dari tingkat inflasi, suku bunga Bank Indonesia, cadangan devisa, nilai tukar. • Pasar Modal, berupa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rata-rata perubahannya, dan volatilitas. • Komoditas. • Kinerja Pasar dari saham-saham portofolio milik Perseroan berikut harga saham, volatilitas, tingkat risiko, nilai dan volume perdagangan, serta perbandingan fluktuasi saham portofolio dengan IHSG. • Berita Industri terkait dengan portofolio Perseroan. 12 (bulanan) • • • • • • 4 (kuartalan) Laporan penilaian kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan ini memaparkan mengenai hasil analisis Z-Score test, Internal Credit Rating dan Liquidity Analysis. Pemantauan mingguan terhadap posisi aset Perseroan yang tercermin dari harga saham di pasar dan porsi kepemilikan di setiap portofolio inti dan posisi utang Perseroan yang tercermin dari nilai pokok (principal), suku bunga, jadwal pembayaran utang, posisi top-up dan jauh tempo. 13 Laporan identifikasi, penilaian, dan rekomendasi mitigasi atas berbagai transaksi yang dijalankan di tingkat Perseroan dan Anak Perusahaan. Laporan ini terdiri dari: transaksi financing, investasi, operasional, pelaporan dan kepatuhan, serta proposal investasi dari anak perusahaan yang memerlukan persetujuan Komite Investasi, Direksi dan atau Dewan Komisaris Perseroan. Profil Perusahaan Makroekonomi Komoditas Analisis risiko pasar portofolio inti Penilaian risiko Peramalan Mitigasi risiko Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 151 3. Kerjasama dan Peningkatan Kapasitas Dalam upaya pengelolaan risiko secara profesional, CRM perlu terlibat secara aktif sebagai anggota asosiasi dan menjalin kerjasama dengan para profesional di bidang manajemen risiko. Direksi dan anggota CRM Perseroan tercatat sebagai anggota GARP dan PRMIA, serta Practising Risk Manager Forum (PRMF). CRM Perseroan telah diundang menjadi pembicara dan nara sumber pada Workshop ISO 31000: International Risk Management Standard dan juga telah melakukan Benchmarking & Sharing Session dengan Tim Manajemen Risiko beberapa perusahaan terbuka lainnya. Anggota-anggota CRM juga tercatat telah mendapatkan sertifikasi CIA (Certified Internal Audit) dan FRM (Financial Risk Management). Selain itu, CRM mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang diselenggarakan asosiasi dan lembaga pelatihan terpercaya lainnya. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan wawasan anggota 4. Proyek Lintas Divisi Kegiatan manajemen risiko lintas divisi merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab CRM sebagai representasi Direksi untuk mendukung, mengawasi kegiatan operasional Perseroan, dan juga dalam rangka menjalankan tugas compliance untuk meminimalisasi risiko tidak tercapainya tujuan/target Perseroan maupun timbulnya potensi kerugian dari aktivitas operasional Perseroan. Kegiatan ini berbasis proyek dan bersifat temporer. Tahun 2015, CRM terlibat aktif di dalam 3 (tiga) kegiatan lintas divisi yaitu Governance – Risk – Compliance (GRC) Day, penyusunan Laporan Tahunan 2014, Laporan Keberlanjutan 2014, dan kajian laporan keuangan Perseroan di setiap periode pelaporan keuangan. Matriks Penilaian Risiko Perusahaan Matriks penilaian risiko merupakan acuan yang digunakan oleh PT Bakrie & Brothers Tbk untuk menilai risiko, yang diklasifikasikan dalam probabilitas (likelihood), akibat (impact), dan tingkat risiko (risk rating), seperti tertera di gambar berikut. PROBABILITAS (LIKELIHOOD) AKIBAT (IMPACT) LIKELIHOOD 5. BENCANA 1-5 RISK RATING IMPACT 1-5 (catastrophic) 4. BERAT (major) 3. SEDANG (moderate) 2. RINGAN (minor) 1. TIDAK BERARTI (insignificant) 1. JARANG 2. KEMUNGKINAN KECIL 3. MUNGKIN TERJADI 4. KEMUNGKINAN BESAR (unlikely) (possible) (likely) (almost certain) E E E E E T T T E E RM MT MT T T R RM RM RM MT R R RM RM RM (unlikely) 5. HAMPIR PASTI 1. Risiko Rendah (R) 2. Risiko Rendah Menengah (RM) 3. Risiko Menengah Tinggi (MT) 4. Risiko Tinggi (T) 5. Risiko Ekstrim (E) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 152 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Penilaian Risiko Operasional Per Departemen di Lingkup Perseroan Penilaian risiko dilakukan oleh seluruh Departemen dalam periode tahunan. Pada setiap kuartal IV, 12 (dua belas) orang anggota RCSA Officer Perseroan menyusun dan memutakhirkan daftar risiko (risk register) pada kertas kerja untuk masing-masing Departemen. Tabel berikut merupakan hasil pendaftaran risiko pada kuartal IV tahun 2014 dan 2015. Tingkat Risiko Operasional per Departemen di Perseroan No Departemen 2014 2015 E T MT RM R Total E T MT RM R Total 1. Corporate Communication - - 9 - - 9 - - - 7 - 7 2. Investment - 2 - - - 2 - 2 - - - 2 3. Corporate Finance 4 1 3 3 - 11 4 1 3 2 - 10 4. Accounting - 6 - - - 6 - 10 2 - - 12 5. Tax 1 1 - - - 2 1 1 - - - 2 6. Corporate Secretary - 3 - - - 3 - 4 - - - 4 7. Human Capital - - - 1 - 1 - - 3 1 - 4 8. Internal Audit - - 7 2 - 9 - - 7 2 - 9 9. Investor Relations 2 2 - - - 4 2 1 - - - 3 10. Information Technology - 3 - - - 3 - 4 - - - 4 11. Legal - - 4 1 - 5 - - 4 1 - 5 12. Office Service & Support 1 2 2 - 1 6 1 2 2 - 1 6 8 20 25 7 1 61 8 25 21 13 1 68 TOTAL Catatan: E = Ekstrim T = Tinggi MT = Menengah Tinggi RM = Rendah Menengah R = Rendah Perbandingan penilaian tingkat risiko operasional per Departemen berubah, di mana jumlah risiko pada setiap kategori tingkat risiko di tahun 2015 bertambah dibandingkan dengan tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh dorongan Perseroan kepada RCSA Officer tingkat Perseroan untuk melakukan pemaparan risiko yang lebih terperinci. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 153 Penilaian Risiko Operasional Anak Perusahaan Penilaian risiko operasional anak perusahaan dilakukan oleh RCSA Officer Unit Usaha dalam periode tahunan. Anggota RCSA Officer Unit Usaha menyusun dan memutakhirkan daftar risiko (risk register) pada kertas kerja untuk masing-masing Departemen. Tabel berikut merupakan hasil pendaftaran risiko pada tahun 2014 dan 2015. Tingkat Risiko Operasional Anak Perusahaan No Departemen 2014 2015 E T MT RM R Total E T MT RM R Total 1. Procurement 1 3 2 - - 6 - - 1 6 - 7 2. Production - 2 3 2 - 7 - 2 4 4 1 11 3. Transportation - 1 1 2 3 7 - 1 1 2 3 7 4. Human Resources - - 1 - 2 3 - 1 - 1 6 8 5. Commercial 3 2 1 1 - 7 3 2 1 1 - 7 6. Warehousing 1 - - 3 3 7 1 - - 3 3 7 7. Maintenance - - 1 3 2 6 - - 1 3 2 6 8. Information Technology 1 - - - - 1 1 2 5 6 1 14 6 8 9 11 10 44 4 8 13 26 16 67 TOTAL Catatan: E = Ekstrim T = Tinggi MT = Menengah Tinggi RM = Rendah Menengah R = Rendah Tabel di atas menunjukkan bahwa pada level anak usaha, penilaian tingkat risiko operasional di tahun 2015 bertambah dibandingkan dengan tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh dorongan Perseroan kepada RCSA Officer Unit Usaha untuk melakukan pemaparan risiko yang lebih terperinci. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 154 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Evaluasi yang Dilakukan Perseroan atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko c. Evaluasi yang dilakukan oleh Perseroan atas efektivitas sistem manajemen risiko merupakan salah satu tugas dari Komite Manajemen Risiko, yang hasil evaluasinya antara lain adalah sebagai berikut: a. b. Komite Manajemen Risiko menerima baik pencapaian pelaksanaan program risk manajemen yang dilakukan oleh CRM. Selama tahun 2015, Departemen Risk Manajemen (CRM Department) telah menerbitkan Market & Industry Outlook (MIO) sebanyak 52 laporan, melakukan risk assesment secara transaction based seperti BNBR Financing enam laporan, BNBR Investment dua laporan, dan Investee Proposal lima laporan. Dalam hal ini Komite Manajemen Risiko melihat bahwa upaya mitigasi risiko telah dilakukan oleh Direksi, dan hasil risk assesment tersebut telah dijadikan acuan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan. Selain itu Komite manajemen risiko merekomendasikan agar CRM mengambil langkah langkah guna memelihara dan meningkatkan kesadaran atas risiko pada jajaran anak perusahaan. 2. Komite Manajemen Risiko telah melakukan evaluasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh CRM dalam implementasi kepatuhan yang telah dilakukan dalam tingkatan kegitan mulai dari Business Process, Policy & Procedure, Compliance monitoring dan Compliance reporting. Komite Manajemen Risiko mengapresiasi pelaksanaan Compliance test yang dilakukan oleh Compliance selama ini. Komite meminta ringkasan dari setiap Compliance test yang telah dilakukan oleh Departemen Compliance dan meminta untuk disusun risk assessment (special report) untuk risiko pencapaian rencana bisnis dan budget terkait PT Bakrie Autoparts. Komite Manajemen Risiko merekomendasikan kepada CRM untuk memantau secara terus menerus langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan oleh Manajemen untuk mempertahankan sentimen positif pasar terhadap saham Group Bakrie antara lain yaitu: mewujudkan praktek Tata Kelola Perusahaan (GCG) secara internal dan juga eksternal melalui keterbukaan informasi kepada regulator, investor, dan media; melakukan terobosan baru ataupun aksi korporasi yang berhubungan langsung dengan aktivitas investasi secara riil, sehingga menimbulkan kembali sentimen positif pasar terhadap Bakrie Group; penyelesaian beban utang yang telah jatuh tempo serta mencari sumber pendanaan baru untuk membiayai proyek-proyek investasi di bidang infrastrukur dan lainnya. Risiko-Risiko yang Dihadapi Perusahaan di Tingkat Perseroan dan Anak Usaha A. Risiko di Tingkat Perseroan CRM mengklasifikasikan risiko-risiko di tingkat Perseroan ini ke dalam tujuh jenis risiko utama, yaitu: 1. Risiko Strategis (Strategic Risk) 2. Risiko Pasar (Market Risk) 3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) 4. Risiko Insolvensi (Insolvency Risk) 5. Risiko Kredit (Credit Risk) 6. Risiko Kesenjangan (Mismatch Risk) 7. Risiko Operasional (Operational Risk) Pembahasan ketujuh jenis klasifikasi risiko tersebut, tertera pada tabel berikut. Daftar Penjelasan Risiko yang Dihadapi Perseroan No. Klasifikasi Risiko 1. Risiko Strategis PT BAKRIE & BROTHERS TBK Daftar Risiko • Tidak tercapainya target pendapatan Perseroan baik di tingkat Perseroan dan/atau anak usaha terkonsolidasi dalam kurun waktu satu tahun buku. • Bertambahnya risiko negara Republik Indonesia (country risk) yang dapat disebabkan oleh kondisi makro ekonomi dan/atau kondisi sosial politik yang memburuk yang berujung pada berkurangnya kestabilan perekonomian yang diperlukan bagi pengembangan usaha. Adanya perubahan negatif perekonomian dunia/ global juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia dan atau kinerja Perseroan. Perseroan sangat dipengaruhi faktor ketidakstabilan perekonomian Indonesia dan atau perekonomian global. • Memburuknya reputasi Perseroan yang dapat dipengaruhi pula oleh hal serupa yang dialami oleh Kelompok Usaha Bakrie lainnya. • Perubahan komposisi portofolio investasi Perseroan yang kurang tepat seiring dengan asumsi-asumsi kondisi makro ekonomi yang mungkin tidak terpenuhi. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 155 . Risiko Strategis • Perubahan komposisi pembiayaan yang dibatasi oleh ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. • Tidak tercapainya sinergi kegiatan baik dari sisi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan/atau operasional jika tidak terkelola dengan baik. • Kekurangsempurnaan praktik tata kelola perusahaan yang baik, dan/atau • Perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah yang dapat terjadi secara tidak diduga, baik untuk industriindustri tertentu maupun juga untuk sistem keuangan, kebijakan fiskal, dan moneter negara. Pergerakan yang berlawanan dengan harapan Perseroan dalam hal: • • • • harga saham dari aset yang dimiliki, tingkat bunga dari pembiayaan, kurs nilai tukar, dan/atau harga komoditas yang mempengaruhi bisnis Perseroan. 2. Risiko Pasar Peningkatan volatilitas yang terkait dengan peningkatan ketidakpastian dalam hal: • • • • harga saham dari aset yang dimiliki, tingkat bunga dari pembiayaan, kurs nilai tukar, dan/atau harga komoditas yang mempengaruhi bisnis Perseroan. 3. Risiko Likuiditas • Risiko likuiditas aset, yaitu risiko timbul akibat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar aset (saham) tersebut, yaitu besaran volume transaksi aset, selisih antara harga penawaran dan permintaan di pasar, dan total nilai pasar dari aset yang beredar. • Risiko ketersediaan arus kas, di mana risiko ini timbul akibat tidak tersedianya dana tunai Perseroan untuk membayar pokok dan atau bunga yang telah jatuh tempo atau kewajiban tunai lainnya. 4. Risiko Insolvensi • Risiko nilai aset Perseroan yang tidak mencukupi untuk menutup seluruh klaim yang diterima Perseroan termasuk juga klaim yang bersifat jangka panjang. 5. Risiko Kredit • Risiko adanya kegagalan sebagian atau seluruh arus kas yang telah dijanjikan dari pinjaman dan sekuritas yang dipegang Perseroan yang dapat bersumber dari berbagai aktivitas transaksi investasi dan non investasi yang dilakukan dalam bentuk penggunaan fasilitas pinjaman Perseroan di suatu bank/institusi keuangan lainnya dan atau penyediaan dana untuk kebutuhan likuiditas, modal kerja, restrukturisasi utang, dan atau proyek investasi dengan tingkat imbal hasil tertentu sesuai dengan kesepakatan bisnis/investasi antar pihak-pihak terkait. Risiko Kesenjangan / 6. Ketidaksesuaian Jangka Waktu • Risiko Pendanaan Ulang (refinancing risk) di mana biaya untuk pendanaan ulang di masa yang akan datang meningkat dan menjadi lebih besar dari imbal hasil yang didapat dari kegiatan investasi Perseroan, dan • Risiko Investasi Ulang (reinvestment risk) di mana imbal hasil dana yang diperoleh untuk diinvestasikan kembali menurun dan menjadi lebih kecil dari biaya pendanaan. 7. Risiko Operasional • Risiko kelalaian, kesalahan, dan atau manipulasi/kecurangan (fraud) dalam pengelolaan bisnis internal terkait dengan sistem Kebijakan dan Prosedur (K&P), Sumber Daya Manusia, pengelolaan aktivitas perdagangan (trading) saham, sistem manajemen aset dan kewajiban keuangan, dan perangkat pendukung lainnya (aset dan alat kerja) maupun juga yang terkait dengan peraturan perundang-undangan dan aspek legal yang lain. • Risiko pajak terkait dengan kemungkinan adanya perbedaan tafsir tentang peraturan pajak yang berlaku antar pihak-pihak yang berwenang, di mana Perseroan telah mengambil kebijakan untuk menaati dan mematuhi semua peraturan yang terkait. • Risiko pengambilan keputusan yang tidak tepat dan koordinasi yang kurang baik antar fungsi dan struktur di lingkungan Perseroan. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 156 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 B. Risiko-Risiko yang Dihadapi Anak Perusahaan Berikut ini adalah pemaparan faktor-faktor risiko yang lebih spesifik terkait pada unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk di bidang manufaktur yaitu: PT Bakrie Metal Industries (BMI), PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Autoparts (BA), PT Bakrie Building Industries (BBI). Risiko Operasional Anak Perusahaan No. Klasifikasi Risiko Daftar Risiko Operasional Anak Perusahaan 1. Pengadaaan • Kinerja subkontraktor yang tidak sesuai dengan target meliputi: Keterlambatan dalam pengadaan material dan jumlah maupun suku cadang yang tidak sesuai standar yang akhirnya berpengaruh terhadap penyelesaian target produksi. • Perubahan nilai tukar mata uang yang berpengaruh terhadap biaya pokok produksi. 2. Produksi • Risiko kesalahan dalam proses rancang bangun/gambar teknis dan kurangnya inovasi dalam pelaksanaan yang membuat tidak tercapainya target produksi, termasuk naiknya barang reject dari proses produksi. • Naiknya biaya-biaya produksi sehingga harga tidak kompetitif. • Kurangnya sosialisasi cara kerja yang aman sehingga menimbulkan risiko insiden kecelakaan kerja. 3. Transportasi • Naiknya tarif transportasi dan tidak adanya alternatif alat transportasi yang membuat biaya distribusi meningkat. • Kurangnya disiplin dan faktor kelelahan pengemudi sehingga biaya transportasi naik diikuti naiknya risiko insiden kecelakaan. • Kurangnya pemeliharaan armada pengangkut termasuk seringnya pelanggaran terhadap batasan berat muatan. • Keterlambatan pengapalan / pengiriman barang antar pulau baik dikarenakan pengemudi yang melanggar jalur yang ditentukan maupun karena kendala jalan antar kota. Sumber Daya 4. Manusia dan General Affairs • Kompetensi karyawan yang belum merata yang membuat beban pekerjaan antar pekerja tidak merata. • Rendahnya kesadaran akan aspek HSE yang meningkatkan risiko insiden kecelakaan kerja 5. Komersial • Daya saing yang lebih rendah dibandingkan produk sejenis. • Turunnya daya beli konsumen. • Pesanan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi sehingga meningkatkan jumlah keluhan terkait kualitas produk dan banyaknya kasus retur penjualan. • Customer melakukan multisource terhadap order. 6. Pergudangan • Perencanaan produksi yang kurang sinkron dengan permintaan penjualan yang membuat gudang tidak mampu menampung persediaan barang jadi , bahan baku maupun suku cadang atau sebaliknya, jumlah persediaan barang jadi mengalami kekurangan dari jumlah pesanan (shortage). • Penanganan dan distribusi material yang tidak memenuhi standar keamanan maupun akurasi penulisan data persediaan sehingga menimbulkan risiko kekosongan persediaan suku cadang dan bahan baku. 7. Pemeliharaan • Adanya mesin produksi yang rusak karena beberapa penyebab, meliputi: perawatan berkala yang tidak memadai karena utilitas yang tinggi, suku cadang kritikal yang sulit didapat yang membuat masa berhenti produksi yang tinggi. • Umur mesin yang sudah tua sehingga suku cadang sulit didapat dan harganya menjadi mahal. 8. Teknologi Informasi PT BAKRIE & BROTHERS TBK • Kehilangan data-data transaksi yang disimpan di server. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 157 Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Mengelola Risiko Induk perusahaan dan anak perusahaan melakukan upaya-upaya untuk melakukan mitigasi risiko yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya. A. Upaya-Upaya yang Dilakukan Perseroan Untuk Mengelola Risiko Di Tingkat Perseroan Di tingkat induk perusahaan, mitigasi risiko dilakukan pada ketujuh klasifikasi risiko dan dilakukan pengkajian secara berkala terhadap langkahlangkah mitigasi yang telah diambil seperti tertera tabel berikut. Upaya-Upaya yang Dilakukan Perseroan Untuk Mengelola Risiko Di Tingkat Perseroan No. Klasifikasi Risiko Mitigasi Risiko 1. Risiko Strategis • Proses identifikasi, penilaian risiko, dan pemberian rekomendasi kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko terhadap semua rencana investasi terutama yang berhubungan dengan perubahan portofolio investasi dan pembiayaan dan atau langkah strategis Perseroan lainnya. • Melakukan diskusi dan kajian setiap transaksi melalui IFRL-WG (Investment, Finance, Risk & Legal Working Group) untuk mensukseskan terlaksananya sebuah transaksi atau proyek, pemantauan operasionalisasi dan pencapaian target pendapatan. • Secara sadar tetap berusaha membangun brand Bakrie & Brothers yang unik dan positif di antara usahausaha di dalam Kelompok Usaha Bakrie sehingga dapat mendukung reputasi yang lebih baik lagi dari Kelompok Usaha Bakrie dengan membangun kerja sama secara intensif dan profesional dengan pihak-pihak terkait, antara lain kreditor, media cetak/elektronik, regulator, analis, dan investor. 2. Risiko Pasar • Secara berkala mempertimbangkan dan mengkaji kemungkinan adanya proses lindung nilai (hedging) terhadap faktor-faktor risiko tertentu jika hal tersebut dinilai lebih menguntungkan Perseroan. • Pertimbangan proses lindung nilai didasarkan kepada limit risiko yang ditetapkan yang terdiri dari peringkat risiko (risk rating) berdasarkan volatilitas harga, rentang nilai beta, rentang nilai ekspose risiko yang masih dapat diterima, dan rentang nilai harga produk/aset/objek pasar. • Secara bertahap mengurangi utang Perseroan yang berjaminan saham (share-based financing) yang sangat erat eksposurnya dengan risiko pasar ini. 3. Risiko Likuiditas • Langkah-langkah mitigasi risiko likuiditas banyak ditentukan oleh langkah-langkah mitigasi risiko pasar. • Secara berkala dilakukan pengukuran dengan metode kuantitatif, Cash Flow At Risk (CFAR), khususnya untuk risiko ketersediaan arus kas. • Perseroan berusaha melakukan upaya-upaya untuk dapat melakukan proses stress testing portofolio investasi Perseroan secara berkala pada skenario-skenario tertentu untuk antisipasi secara lebih awal terjadinya risiko likuiditas. 4. Risiko Insolvensi • Meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, sehingga membangkitkan kembali kepercayaan investor terhadap Grup Bakrie. • Mewujudkan praktek Good Corporate Governance (GCG) secara internal dan juga eksternal melalui keterbukaan informasi kepada regulator, investor, dan media. • Melakukan terobosan baru ataupun aksi korporasi yang berhubungan langsung dengan aktivitas investasi secara riil, sehingga menimbulkan kembali sentimen positif pasar terhadap Kelompok Usaha Bakrie. • Penyelesaian beban utang yang telah jatuh tempo dan mendapatkan sumber pendanaan baru untuk membiayai proyek-proyek investasi di bidang infrastrukur dan lainnya. Mitigasi risiko kredit dimulai dengan penilaian terhadap: 5. Risiko Kredit Pengelolaan Sumber Daya Manusia • • • • • • Tujuan kredit dan sumber pembayaran. Profil risiko terkini dari calon debitur. Kecukupan dan kualitas agunan/jaminan. Analisis kemampuan untuk membayar kembali. Analisis kemampuan bisnis internal dan perbandingan (benchmarking) dengan industri sejenis. Rencana mitigasi risiko debitor apabila mengalami gagal bayar (default). Dalam proses pengelolaan risiko kredit tersebut, diikuti oleh penetapan suatu limit risiko oleh CRM sebagai acuan dalam pengelolaan transaksi investasi dan non investasi yang termasuk kategori risiko kredit. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 158 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Risiko Kesenjangan / 6. Ketidaksesuaian Jangka Waktu • Melakukan profil ulang portofolio investasi dan pembiayaan untuk mengurangi kesenjangan ini dan akan terus melakukan langkah mitigasi risiko serupa ke depannya. 7. Risiko Operasional • Penerapan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap sistem. • Implementasi kerangka kerja ERM di Perseroan. • Fungsi Kepatuhan (Compliance) Perseroan juga berpartisipasi aktif bersama-sama dengan fungsi Legal di dalam pemantauan atas kepatuhan Perseroan terhadap berbagai macam peraturan perundang-undangan dan aspek legal terkait dengan aktivitas Perseroan secara keseluruhan. • Adanya program pendataan profil risiko (risk profiling) di masing-masing Divisi di dalam Perseroan yang dilakukan secara periodik. B. Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Mengelola Risiko-Risiko di Anak Perusahaan Tindakan mitigasi risiko dilakukan perusahaan setelah mengetahui risiko teridentifikasi selama proses penilaian risiko untuk meminimalisir dampak dari risiko yang timbul. Tindakan mitigasi yang dilakukan Anak Usaha pada awal hingga akhir tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut. Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Mengelola Risiko Anak Perusahaan No. Klasifikasi Risiko Mitigasi Risiko 1. Pengadaaan • Melakukan penilaian kinerja vendor/subkontraktor secara berkala. • Melakukan swakelola oleh tim internal perusahaan untuk percepatan penyelesaian pekerjaan. • Memastikan perolehan FEED dari Engineering secara tepat waktu diikuti pelaksanaan monitoring kinerja supplier secara intensif. • Bekerja sama dengan tim Finance untuk mengurangi risiko nilai tukar melalui renegosiasi termin pembayaran yang lebih baik. • Melakukan audit supplier; cek fisik terhadap material yang diterima; dan menetapkan spesifikasi standard material. • Negosiasi dari aspek komersial dan legal untuk memperkuat posisi perusahaan dalam rangka menghindari berkurangnya potensi keuntungan. 2. Produksi • Memperkuat tim Engineering, memperbaiki proses kerja dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan gambar teknis yang telah disetujui. • Mengoptimalkan utilisasi mesin-mesin yang ada. • Melaksanakan penelaahan atas setiap proses produksi dan meningkatkan kerjasama pengembangan suatu produk. • Menelaah detail struktur biaya dan melakukan analisa komposisi penggunaan material untuk meningkatkan efisiensi biaya material. • Melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai dengan urutan yang benar, dengan mempertimbangkan Risk Assessment, SOP, Job Safety Analysis/JSA dan lainnya. • Meningkatkan pengawasan terhadap jalannya proses produksi. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 159 No. Klasifikasi Risiko Mitigasi Risiko 3. Transportasi • Melakukan analisa benchmarking atas biaya transportasi agar keputusan kenaikkan harga transportasi tetap kompetitif. • Membuat perencanaan transportasi berkoordinasi dengan bagian ekspedisi agar menjalin kerja sama jangka panjang untuk menjamin ketersediaan angkutan. • Melakukan pemasangan GPS pada kendaraan transportasi dan mengatur berat muatan sesuai jenis kendaraan. • Melaksanaan rotasi skedul operasional pengemudi, sosialisasi safety, termasuk melaksanakan servis kendaraan secara rutin. • Mempunyai jadwal detail untuk angkutan antar pulau dan bekerjasama erat dengan distributor mengenai jadwal truk angkut untuk mencegah risiko keterlambatan pengapalan. • Mencari alternatif rute pengiriman barang jadi untuk mempertahankan pangsa pasar di area yang sarana jalannya terputus. Sumber Daya 4. Manusia dan General Affairs • Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan baik internal maupun eksternal untuk meningkatkan kompetensi karyawan. • Memetakan pekerjaan sesuai kemampuan pekerja untuk memaksimalkan output. • Membuat papan safety disetiap area, terutama di area berisiko tinggi terhadap insiden kecelakaan. • Menindak tegas setiap pelanggaran aturan safety. 5. Komersial • • • • Efisiensi biaya transportasi dan distribusi. Benchmarking harga kompetitor dan subsidi silang sesuai area dan produk. Bekerjasama dengan PPIC dalam melakukan jadwal pengiriman dan pengecekan secara berkala. Pemberian layanan terbaik kepada pelanggan, pengawasan kualitas produk, selain melakukan analisa terhadap kompetitor dan kondisi pasar. • Menyediakan gudang-gudang penyangga. • Meningkatkan pengawasan handling dan transportasi. 6. Pergudangan • Melakukan perbaikan pengelolaan ruang gudang agar optimal dan memindahkan beberapa barang tidak terpakai ke lokasi lain. • Melakukan penataletakkan ulang gudang. • Pengkinian stok minimum-maksimum, stock take harian untuk material utama, koordinasi mingguan dengan bagian Procurement untuk membahas schedule delivery, pengkinian harian data posisi stock dan kedatangan dengan seluruh pihak yang berkepentingan. • Penambahan alat bantu: hand lift dan forklift untuk meningkatkan keamanan proses handling. • Modifikasi pengisian Bon dengan nomor kartu, pengetatan persetujuan Bon, sosialisasi dan koordinasi dengan bagian operasional tentang tata-cara pengajuan Bon. • Melakukan koordinasi antara tim SCM, tim Komersial dan tim Produksi secara teratur untuk mencapai titik optimum jumlah stok FG sesuai pergerakkan pasar dan juga dengan menerapkan konsep Day of Inventory. • Menetapkan stok minimum-maksimum berdasarkan data historis untuk masing-masing jenis barang. 7. Pemeliharaan • Perawatan mesin-mesin produksi secara teratur, identifikasi kondisi mesin-mesin yang memerlukan pembelian/penggantian suku cadang dan melakukan identifikasi vendor yang menyediakan suku cadang dimaksud. • Koordinasi intensif dengan Procurement dan Finance dalam pengadaan suku cadang kritikal agar tepat waktu. • Pengaturan jadwal preventif dengan PPIC sesuai dengan kebutuan mesin dan target PPIC. • Pembuatan jadwal rekondisi secara bertahap dengan tetap menjaga kualitas kinerja mesin agar tetap beroperasi optimal. • Membuat daftar vendor dan membuat perbandingan harga diantara vendor tersebut untuk mencari harga suku cadang mesin produksi yang ekonomis dengan kualitas baik. 8. Teknologi Informasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia • Menyusun Disaster Recovery Plan dengan backup server di luar kantor untuk meminimalisasi risiko kehilangan data. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 160 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Risiko dan Mitigasi pada pengembangan usaha Perseroan di sektor infrastuktur melalui PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) BIIN memiliki beberapa proyek greenfield yang sedang berjalan seperti pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, PLTU Tanjung Jati A dan Pipanisasi Kalimantan-Jawa. Adapun risiko yang dihadapi dalam sektor ini mencakup aspek pembebasan lahan, perizinan, desain, dan risiko kerusakan akibat bencana alam. Risiko-risiko ini dimitigasi dengan mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku, melakukan pengurusan izin melalui prosedur yang efektif, melakukan studi kelayakan dan membuat desain konstruksi yang cukup aman dari bencana alam. PERKARA PENTING Pada tahun 2015, Perusahaan, Dewan Komisaris, Direksi maupun karyawan BNBR tidak terlibat dalam perkara hukum maupun perkara pajak apapun. Sebagai perusahaan publik, BNBR berusaha untuk menyediakan informasi dengan jelas, lengkap dan tepat waktu bagi seluruh pemangku kepentingan, sebagai wujud komitmen terhadap asas akuntabilitas dan transparansi informasi terkait kinerja dan operasional Perusahaan. Untuk mempermudah akses publik terhadap informasi BNBR, Perusahaan menyediakan beberapa saluran resmi untuk mencari informasi lengkap mengenai Perusahaan, termasuk laporan kinerja, pengumuman, dan kegiatan usaha BNBR, yaitu melalui: PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Perusahaan menyadari bahwa dana aset dan/atau keuntungan perusahaan tidak patut digunakan untuk kepentingan donasi politik. Donasi politik yang dimaksud adalah; pemberian kepada partai politik, calon anggota badan legislatif, kelompok masyarakat yang sedang bertikai, kelompok/lembaga/ perkumpulan yang bernaung dibawah satu partai. Karenanya perusahaan tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Perusahaan lebih memfokuskan alokasi dana pada kegiatan dengan kepedulian tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup, sebagai wujud tanggung jawab Perusahaan terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci mengenai tanggung jawab sosial untuk tahun 2015 dilaporkan dalam Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini. KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU PERUSAHAAN BNBR terus berupaya untuk membangun organisasi yang didukung insan-insan dengan kejujuran, integritas dan loyalitas, untuk mencapai keberlanjutan usaha. Upaya tersebut diwujudkan dengan menyusun dan mengembangkan pedoman perilaku yang terdiri dari Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis. Dengan penerapan pedoman perilaku, diharapkan profesionalisme dapat ditingkatkan dalam jajaran manajemen dan segenap karyawan PT Bakrie & Brothers Tbk termasuk anak perusahaan. AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan atau Investor Relations PT Bakrie & Brothers Tbk Bakrie Tower Lt. 35-37 Rasuna Epicentrum Jl H.R. Rasuna Said Jakarta 12940, Indonesia Telepon : (62 21) 2991 2222 Faksimili : (62 21) 2991 2333 Email : [email protected] [email protected] Situs : www.bakrie-brothers.com PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK Penerapan Pedoman Perilaku Kode etik dan kebijakan perilaku bisnis mengandung prinsip-prinsip Perusahaan secara utuh serta merangkum nilai dan standar perilaku PT Bakrie & Brothers Tbk. Kedua pedoman tersebut berlaku bagi seluruh Insan BNBR dalam seluruh level organisasi Perusahaan, dan harus selalu digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Pedomanpedoman ini memungkinkan untuk membuat pilihan yang terbaik dan bertindak dengan integritas tertinggi dengan mengikuti prinsip-prinsip Perusahaan. Penerapan dan penegakan Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis PT Bakrie & Brothers Tbk dituangkan dalam: • • • • • Ikhtisar Utama Panduan Tata Kelola Perusahaan Panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) Panduan Benturan Kepentingan Pakta Integritas Budaya Perusahaan Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 161 Mekanisme Penyebaran Code of Conduct Mekanisme Diseminasi dan Sosialisasi Code of Conduct di Perusahaan digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Divisi Human Capital Learning Center & Divisi Corporate Risk Management Brainstorming Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan yang mencakup: Kode Etik Perusahaan (Code of Ethics) & Kebijakan Perilaku Bisnis (Code of Conduct) Divisi Corporate Risk Management Usulan dan Evaluasi Pedoman Etika Perusahaan Sosialisasi & Diseminasi Dokumen Etika Perusahaan • Seluruh Organ BNBR • Unit-unit Usaha BNBR Portal Internal Perusahaan • Seluruh Organ BNBR Buku Panduan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Manual) • Seluruh Organ BNBR Seluruh Organ BNBR mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang tercantum pada pedoman Etika Perusahaan PELAPORAN PELANGGARAN Jika Terjadi Pelanggaran Kode Etik Kode Etik PT Bakrie & Brothers Tbk merupakan standar pedoman perilaku karyawan PT Bakrie & Brothers Tbk dalam bekerja. Setiap karyawan PT Bakrie & Brothers Tbk bertanggungjawab untuk memahami dan menerapkannya dalam segala tindakan sehari-hari. Kode Etik PT Bakrie & Brothers Tbk tersebut berisi tentang standar perilaku dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan, seperti aktivitas terlarang, kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan Perusahaan, pengarsipan dan penggunaan aset yang layak, kompensasi untuk agen dan yang lainnya, larangan adanya benturan kepentingan, larangan adanya pemberian dan hiburan kepada para pemangku kepentingan, pelaporan biaya dinas secara jujur, pengungkapan informasi rahasia Perusahaan dengan ijin, perlindungan atas kepentingan Perusahaan, larangan untuk melakukan perbuatan yang merugikan Perusahaan, larangan untuk melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan, kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan, dan kerjasama yang terjalin baik dengan auditor dan penasehat hukum. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 162 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Sosialisasi Kode Etik PERNYATAAN BUDAYA PERUSAHAAN Sosialisasi dan diseminasi Dokumen Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis dilakukan secara periodik setiap tahun dalam acara yang diadakan oleh Divisi Corporate Risk Management (CRM) yaitu acara Governance-Risk-Compliance (GRC) Day. Acara ini dihadiri oleh seluruh organ Perseroan dan unit-unit usaha. Penandatanganan dokumen Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis dilakukan oleh seluruh peserta dari Perseroan dan unitunit usaha secara bersama-sama. Selain itu, Perseroan melakukan diseminasi dokumen Kode Etik melalui buku Panduan Tata Kelola Perusahaan dan portal internal perseroan. Perusahaan memiliki landasan budaya yang mencerminkan perilaku organisasi dan etika yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat dijadikan pegangan oleh seluruh insan Perusahaan. Budaya perusahaan bersumber pada akar dan nilai – nilai luhur yang menjadi dasar bagi pengelolaan Perusahaan. Di BNBR budaya Perusahaan dinyatakan dalam sebuah pernyataaan yang diberi nama Trimatra Bakrie. Kebijakan Perilaku Bisnis Kebijakan Perilaku Bisnis PT Bakrie & Brothers Tbk adalah kumpulan normanorma atau aturan-aturan yang menjadi landasan etik dan pedoman perilaku dalam tindakan maupun ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh karyawan PT Bakrie & Brothers Tbk. Kebijakan Perilaku Bisnis tersebut bertujuan untuk mendorong efektivitas kinerja yang beretika dan berlandaskan hukum. Secara garis besar, Kebijakan Perilaku Bisnis berisi tentang kebijakankebijakan tentang penyimpanan catatan keuangan, tidak patut, penerimaan pembayaran, hiburan dan bisnis, benturan kepentingan, dan angket tahunan. NILAI DASAR NILAI INSTRUMENTAL KE-INDONESIAAN INTEGRITAS Cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang bangga sebagai bangsa Indonesia, berwawasan global dan berkontribusi bagi masyarakat dunia. Melaksanakan tugas yang diemban dengan kesungguhan, semangat, kesetiaan, kejujuran, selalu menghormati prinsip-prinsip kebenaran dan mendahulukan kepentingan bangsa dan perusahaan. KEMANFAATAN PROFESIONALISME Cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi sumber daya untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang mendukung tercapainya hasil kerja maksimum dengan kualitas dan cara terbaik, tertata dan menjunjung tinggi nilai hubungan pribadi dan perusahaan dengan pihak manapun. Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Upaya yang dilakukan Perusahaan untuk penegakan pedoman perilaku antara lain melalui penandatanganan dokumen Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis. Seluruh karyawan juga diwajibkan menandatangani surat perjanjian perikatan kerja yang di dalamnya juga mengikat tentang kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Untuk berbagai jenis pelanggaran Perusahaan menetapkan sanksi mulai dari teguran, surat peringatan serta pemutusan hubungan kerja. PT BAKRIE & BROTHERS TBK KEBERSAMAAN Cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang mengedepankan sinergi dalam keragaman. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 163 SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN BNBR telah mengembangkan dan menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran melalui Kebijakan dan Prosedur No. 258/BNBR/III/2012 tentang Penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Sistem Pelaporan Pelanggaran bertujuan untuk membangun loyalitas pada Perusahaan dan menciptakan iklim kerja yang kondusif, dengan mendorong pelaporan terhadap hal maupun tindakan yang dapat membawa kerugian finansial maupun non-finansial pada Perusahaan, termasuk yang dapat merusak nama baik dan citra Perusahaan. Kebijakan Pengaduan Pelanggaran Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan wujud penegakan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, berkaitan dengan operasional usaha yang transparan, akuntabel dan bertanggung jawab. Sistem Pelaporan Pelanggaran diharapkan lebih berperan sebagai fungsi preventif dan deteksi terhadap potensi pelanggaran. Perusahaan menyediakan sistem ini sebagai sarana karyawan BNBR, anak perusahaan dan atau pihak eksternal, dalam memberi masukan, keluhan dan laporan mengenai hal, kejadian, ataupun tindakan yang tidak sesuai dengan pedoman perilaku Perusahaan, norma masyarakat, hukum dan peraturan perundangan yang berlaku. Sistem Pelaporan Pelanggaran dianggap sebagai salah satu cara yang paling aman, efektif dan efisien untuk mencegah, melaporkan, mengumpulkan bukti dan menindaklanjuti tindakan pelanggaran oleh karyawan maupun manajemen Perusahaan. Sistem ini melindungi identitas dan hak-hak pelapor untuk mendorong situasi tindak lanjut yang kondusif. data dan informasi tentang jati diri Pelapor yang dapat digunakan untuk menghubungi Pelapor; termasuk juga jaminan kerahasiaan identitas Pelapor kepada Tim Investigasi. Petugas pelaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)/Pengelola WBS adalah Corporate Internal Audit (“CIA”), dan dalam pelaksanaan tugasnya CIA membentuk dan mengkoordinir Tim Investigasi yang anggotanya terdiri dari Departemen Legal, Departemen Enterprise Risk Management (ERM), Departemen Compliance, dan Fungsi Human Capital (HC), dimana tugas dan tanggung jawab Tim Investigasi adalah membantu Pengelola WBS dalam menganalisis kasus pelaporan pelanggaran. Pengelolaan Pelaporan Atas Dugaan Pelanggaran oleh Karyawan Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran PT Bakrie & Brothers Tbk, secara umum adalah sebagai berikut: 1. Pelapor mengetahui dan mempunyai bukti-bukti awal yang relevan atas adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan pelaku pelanggaran (Terlapor) dan menyampaikannya kepada Pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) melalui sarana hotline atau email. 2. Pengelola WBS melakukan pengecekan terhadap bukti-bukti awal yang telah diterima (prescreening) terhadap relevansinya dengan laporan indikasi awal yang disampaikan Pelapor. Pengelola WBS mencari bukti-bukti pendukung lainnya yang relevan dan saksi yang terkait pelaporan pelanggaran. 3. Pengelola WBS membentuk Tim Investigasi untuk membantu Unit Audit Internal (CIA) melakukan analisis terhadap kasus pelanggaran tersebut. Berdasarkan laporan hasil investigasi, Komite Etik & Kepatuhan melakukan pemeriksaan dan analisis terhadap hasil investigasi tersebut sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. 4. Apabila pelanggaran terbukti: Pengelola Pelaporan Sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan dikelola secara profesional oleh Komite Etik & Kepatuhan, yang dibantu oleh Pengelola Administrasi Sistem Pelaporan Pelanggaran. Komite Etik & Kepatuhan adalah komite yang diangkat dan ditetapkan oleh Direksi untuk membantu Direksi memberikan arahan, melakukan pengambilan keputusan dan melakukan pengawasan terhadap ketaatan/kepatuhan Perseroan dan/atau Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dan pimpinan Perseroan terhadap etika dan kebijakan perilaku maupun peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Komite Etik & Kepatuhan memberikan jaminan perlindungan kepada setiap Pelapor. Komite Etik & Kepatuhan dan Petugas Pelaksana Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) memberikan jaminan kerahasiaan indentitas bagi Pelapor yang memberikan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan • • • Komite Etik & Kepatuhan menetapkan sanksi dan mengeluarkan Surat Keputusan Penetapan Sanksi Pelaporan Pelanggaran kepada Terlapor. Komite Etik & Kepatuhan menyerahkan kepada Fungsi HC untuk tindak lanjut Surat Keputusan Penetapan Sanksi Pelaporan Pelanggaran. Komite Etik & Kepatuhan dapat menyerahkan kepada Departemen Corporate Legal untuk setiap pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan untuk ditindaklanjuti kepada pihak yang berwenang. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 164 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran oleh karyawan digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Pelapor / Stakeholder 1 Pelaporan Pelanggaran Tertulis 2 AUDIT INTERNAL / PENGELOLA WBS Pengelola Pengaduan (Audit Internal / Pengelola WBS) 7 3 Administrasi & Pengumpulan Bukti-Bukti Pendukung Lainnya 4 Tim Evaluasi Kasus Pelaporan Pelanggaran (Internal Auditi & Tim Investigasi) 6 Tanggapan 5 Hasil Investigasi DIREKSI Komite Etik & Kepatuhan 8 Analisis Hasil Investigasi 9 Tidak Dapat Dibuktikan 11 Dapat Dibuktikan 10 11 Berkas Ditutup Usulan Penindakan Sesuai Perkara Pengelolaan Pelaporan Atas Dugaan Pelanggaran oleh Dewan Komisaris atau Direksi atau Pengelola WBS Sedangkan prosedur pelaporan pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris/Direksi/ Pengelola WBS adalah sebagai berikut: 1. Pelapor mengetahui dan mempunyai bukti-bukti awal yang relevan atas adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris/Direksi/Pengelola WBS. Apabila Terlapor adalah Dewan Komisaris dan/atau Pengelola WBS, Pelapor menyampaikan laporan indikasi pelanggaran melalui e-mail yang ditujukan kepada Direktur Utama. Apabila Terlapor adalah Direksi, Pelapor menyampaikan laporan indikasi pelanggaran melalui surel yang ditujukan kepada Komisaris Utama. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan 2. Komisaris Utama/Direktur Utama melakukan pengecekan awal terhadap bukti-bukti awal yang telah diterima (pre-screening) apakah relevan dengan laporan indikasi pelanggaran yang telah disampaikan Pelapor dengan melengkapi isian yang terdapat di dalam Formulir Pelaporan Pelanggaran. 3. Komisaris/Direktur Utama membentuk Tim Investigasi internal dan/atau dapat meminta bantuan dari pihak eksternal yang independen untuk tindak lanjut pelaporan pelanggaran. Apabila indikasi pelanggaran dilakukan oleh Direksi, Komisaris Utama membentuk Komite Etik & Kepatuhan yang bersifat ad-hoc untuk menetapkan sanksi kepada Terlapor apabila Terlapor terbukti melakukan pelanggaran. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 165 4. Apabila pelanggaran terbukti: • • • Komite Etik & Kepatuhan menetapkan sanksi dan mengeluarkan Surat Keputusan Penetapan Sanksi Pelaporan Pelanggaran kepada Terlapor. Komite Etik & Kepatuhan menyerahkan kepada Komisaris Utama/Direktur Utama untuk tindak lanjut Surat Keputusan Penetapan Sanksi Pelaporan Pelanggaran. Komite Etik & Kepatuhan dapat menyerahkan kepada Departemen Corporate Legal untuk setiap pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan untuk ditindaklanjuti kepada pihak yang berwenang. Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran oleh Direksi digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Pelapor / Stakeholder Pelaporan Pelanggaran Tertulis 1 2 DEWAN KOMISARIS Pengelola Pengaduan (Direktur Utama) 3 6 Administrasi & Pengumpulan Bukti-Bukti Pendukung Lainnya 4 Tanggapan 5 Tim Evaluasi Kasus Pelaporan Pelanggaran 1. Dirut membentuk Tim Investigasi untuk tindak lanjut laporan pelanggaran 2. Dirut membentuk komite etik & Kepatuhan (ad-hoc) untuk menetapkan sanksi apabila terbukti terjadi pelanggaran 7 Hasil Investigasi 8 Komite Etik & Kepatuhan 9 Analisis Hasil Investigasi 10 12 Tidak Dapat Dibuktikan 10 11 Berkas Ditutup Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Dapat Dibuktikan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Usulan Penindakan Sesuai Perkara Laporan Keuangan 166 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Sosialisasi Whistleblowing System Perlindungan bagi Pelapor Peraturan dan Penerapan terhadap Sistem Pelaporan Pelanggaran ini disosialisasikan dan dievaluasi secara berkelanjutan kepada seluruh insan PT Bakrie & Brothers Tbk, dan secara berkala dilaksanakan pemutakhiran/penyempurnaan Sistem Pelaporan Pelanggaran ini dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan. Langkah-langkah yang ditempuh Perseroan diantaranya: Untuk memelihara stabilitas dan situasi kondusif, Sistem Pelaporan Pelanggaran harus memberikan fasilitas perlindungan (whistleblower protection) kepada Pelapor. Perlindungan kepada pelapor pengaduan pelanggaran meliputi: 1. Perseroan melakukan tahapan sosialisasi, implementasi dan evaluasi Whistleblowing System secara berkesinambungan. 2. Kegiatan sosialisasi dilakukan secara berkesinambungan terhadap pihak internal maupun eksternal Perseroan. Sosialisasi terhadap pihak internal akan dititikberatkan pada adanya pemahaman, timbulnya kesadaran dan kebutuhan untuk menerapkan GCG secara konsisten. Sosialisasi kepada pihak eksternal ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang cara kerja yang berlaku di Perseroan sesuai dengan prinsip GCG. 3. Implementasi Whistleblowing System dilaksanakan secara konsisten dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran PT Bakrie & Brothers Tbk dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan lainnya. 4. Perseroan melakukan evaluasi terhadap Whistleblowing System. Evaluasi ini ditujukan untuk mengetahui dan mengukur kesesuaian Whistleblowing System dengan kebutuhan Perseroan serta efektivitas dari program implementasi yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, perbaikan maupun pengembangan Whistleblowing System dan program implementasinya akan dilakukan secara berkesinambungan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan 1. Fasilitas saluran pelaporan yang independen, bebas dan rahasia; 2. Jaminan kerahasiaan identitas Pelapor; 3. Perlindungan atas tindakan balasan dari Terlapor maupun dari Perseroan dan juga perlindungan lainnya sebatas kemampuan Perseroan; 4. Jaminan perlindungan yang diberikan oleh Komite Etik & Kepatuhan Perseroan kepada Pelapor. Perlindungan atas tindakan balasan dari Terlapor dan juga perlindungan lainnya sebatas kemampuan Perseroan. Laporan Pelanggaran Selama Tahun 2015 Sejak kebijakan dan prosedur Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) disusun dan disosialisasikan pada Bulan Maret 2012 sampai dengan 31 Desember 2015 Perseroan belum memperoleh laporan pelanggaran. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 167 ADAPTASI PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA – OJK No. PRINSIP & REKOMENDASI PENERAPAN Penuh Sebagian Keterangan Belum A Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham 1. Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham 2. 1.1 Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham. Telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Corporate Governance Manual Perusahaan. 1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. Mohamad Ikhsan (Komisaris Independen) diwakili kehadirannya oleh anggota Dewan Komisaris lain pada RUPST 15 Juni 2015. 1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun. Akta Ringkasan Rapat No. 140 sudah tersedia di situs Perusahaan sejak tanggal 26 November 2015 Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor 2.1 Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur No. 015/BNBR/II/2010 tentang Penyampaian Informasi Kepada Komunitas Pasar Modal. 2.2 Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur No. 015/BNBR/II/2010 tentang Penyampaian Informasi Kepada Komunitas Pasar Modal. B Fungsi dan Peran Dewan Komisaris 3. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris 4. 3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris sudah sesuai dengan POJK No. 33/ POJK.04/2014 3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Penentuan keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Board Manual Perusahaan. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. Dewan Komisaris telah memiliki kebijakan penilaian sendiri (selfassessment) yang pelaksanaannya dibantu oleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris. 4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Telah diungkapkan pada buku Laporan Tahunan 2015 halaman 117. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 168 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 No. PRINSIP & REKOMENDASI Penuh Sebagian Keterangan Belum 4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Telah diungkapkan dalam Board Manual. 4.4 Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi. Perseroan sudah memberlakukan Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014. Komite Nominasi dan Remunerasi telah memformulasikan kebijakan suksesi anggota Direksi. C Fungsi dan Peran Direksi 5. Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi 6. PENERAPAN 5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan. Penentuan jumlah anggota Direksi sudah sesuai dengan POJK No. 33/ POJK.04/2014. 5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan. Penentuan keberagaman komposisi anggota Direksi telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Board Manual Perusahaan 5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/ atau pengetahuan di bidang akuntansi. Perseroan telah memiliki Direktur yang juga menjabat sebagai Chief Financial Officer yang memiliki keahlian di bidang akuntansi. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur yang mengatur penilaian kinerja karyawan yang tertuang dalam Kebijakan & Prosedur no.034/BNBR/XII/2012 tentang Evaluasi Jabatan. 6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Telah diungkapkan pada buku Laporan Tahunan 2015 halaman 125. 6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Telah diungkapkan dalam Board Manual. D Partisipasi Pemangku Kepentingan 7. Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan 7.1 Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur no. 254/BNBR/XII/2014 tentang Aktivitas Perdagangan Efek. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 169 No. PRINSIP & REKOMENDASI PENERAPAN Penuh Sebagian Keterangan Belum 7.2 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur No. 264/BNBR/I/2016 tentang Anti Fraud dan Pelaporan Penerimaan Gratifikasi. 7.3 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur No. 076/BNBR/XII/2015 tentang Pengadaan Barang dan Jasa 7.4 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk pemenuhan hak-hak kreditur. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur Penilaian Risiko terhadap pinjaman yang akan dilakukan Perusahaan, diatur dalam Kebijakan & Prosedur No.086/BNBR/ IV/2015 tentang Fund Raising. 7.5 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing. Perusahaan telah memiliki dan menerapkan Kebijakan & Prosedur No.258/BNBR/III/2012 tentang Whistleblowing System. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan. Perusahaan telah memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang dalam bentuk saham kepada Direksi dan karyawan yang akan dijalankan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundangan di Pasar Modal Indonesia. 7.6 E Keterbukaan Informasi 8. Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. 8.1 Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. Perseroan melakukan Keterbukaan Informasi melalui situs Perseroan, situs IDX, situs OJK (tidak diterbitkan untuk umum), dan Surat Kabar berperedaran nasional (untuk Keterbukaan Informasi tertentu sesuai dengan Peraturan Pasar Modal yang berlaku). 8.2 Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali. Bahwa Perseroan telah mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen) namun hanya sampai tingkat custody dan/atau sekuritas sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang diterima dari pihak ketiga seperti KSEI dan Biro Administrasi Efek. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 170 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 171 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 172 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Melalui implementasi kegiatan CSR yang dilaksanakan secara terencana, terstruktur dan berkelanjutan, Perseroan berharap bahwa keberadaan BNBR beserta seluruh Anak Perusahaan dapat membawa manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk bagi pemegang saham selaku pemangku kepentingan utama perusahaan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 173 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BNBR menyadari sepenuhnya bahwa penyelenggaraan bisnis yang berkelanjutan merupakan komitmen untuk membangun bisnis yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah yang sesuai dengan Falsafah & Nilai Dasar Perusahaan, kaidah etis dan moral yang terangkum di dalam Pedoman Perilaku Bisnis serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berlandaskan pada semangat dan komitmen terhadap keberlanjutan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan kegiatan bisnis, Perseroan juga terus mendorong pemenuhan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan agar dilaksanakan oleh seluruh Anak Perusahaan. Melalui implementasi kegiatan CSR secara berkelanjutan anak-anak usahanya, Perseroan berharap bahwa keberadaan BNBR akan membawa manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham selaku pemangku kepentingan utama. VISI DAN MISI CSR PERSEROAN Pemenuhan CSR di BNBR dan anak perusahaannya berpayung pada falsafah yang disebut “Bakrie Untuk Negeri” serta nilai dasar yang disebut “Trimatra Bakrie”, yang semuanya tertuang di dalam Piagam Bakrie. Untuk memastikan agar falsafah dan nilai dasar ini terjaga dan tersosialisasikan kepada seluruh karyawan perusahaan dalam Kelompok Bakrie, termasuk Perseroan ini, dibentuklah Badan Pengelola Bakrie Untuk Negeri (BP BUN). Perseroan turut membidani dan membiayai badan ini sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Cita tinggi selayaknya tidak melupakan tempatnya berpijak. Dimana bumi berpijak di situ langit dijunjung. Falsafah Perseroan merujuk pada Falsafah Dasar “Bakrie Untuk Negeri” yang merupakan tekstualisasi modern dari amanat Pendiri Grup Bakrie, H. Ahmad Bakrie (1916-1988), yaitu “Setiap Rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie harus dapat bermanfaat untuk orang banyak”. Visualisasi falsafah dasar tersebut digambarkan dalam identitas perusahaan, yaitu logo Perseroan berupa hamparan bumi dan bintang yang berjumlah tujuh. Logo ini menggambarkan upaya menggapai cita-cita setinggi mungkin, akan tetapi harus tetap berpijak pada dasar yang kokoh. Betapapun hebat, besar dan tinggi cita-citanya, Bakrie tidak akan pernah melupakan di mana ia berpijak dan harus berpijak selamanya. THE PHILOSOPHY THE CORE VALUES Nilai Dasar “Trimatra Bakrie” terdiri atas tiga matra yakni “KeIndonesiaan”, “Kemanfaatan” dan “Kebersamaan”. Ke-Indonesiaan adalah cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang bangga sebagai Bangsa Indonesia, berwawasan global dan berkontribusi bagi masyarakat dunia. Kemanfaatan adalah cara pandang, motif Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 174 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 dan tindakan Insan Bakrie yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi sumber daya untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Kebersamaan adalah cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang mengedepankan sinergi dalam keragaman. Guna memastikan keberlanjutan usahanya, BNBR mendorong agar keputusan bisnis dan operasional perusahaan diupayakan agar senantiasa berdampak positif bagi kesejahteraan seluruh pemangku kepentingannya, mulai dari pemegang saham hingga ke masyarakat luas, baik langsung maupun tidak langsung. Inilah yang diyakini perusahaan sebagai esensi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk menjalankan keyakinan tersebut, maka Perseroan meratifikasi hasil kesepakatan Bakrie CSR Conference pada 10 Juni 2011, sebagai acuan dasar dalam pemenuhan Tanggung jawab Sosial PT Bakrie & Brothers Tbk. Hasil kesepakatan Bakrie CSR Conference yang utama adalah bahwa pemenuhan Tanggung Jawab Sosial Kelompok Bakrie, yang di dalamnya terdiri atas entitas bisnis maupun entitas non-bisnis, akan mengacu pada standar ISO 26000 SR. IMPLEMENTASI ISO 26000 ISO 26000 berfokus pada tujuh subyek utama (core subject) tanggung jawab sosial yang meliputi, “Tata Kelola Organisasi”, selanjutnya berturut-turut: “Hak Azasi Manusia”, “Praktek Ketenagakerjaan”, “Lingkungan Hidup”, “Praktek Kegiatan Operasi yang Berkeadilan”, “Masalah Pelanggan” serta “Pelibatan dan Pembangunan Masyarakat”. Interaksi Perusahaan dengan seluruh aspek tersebut digambarkan sebagai berikut: Dengan penetapan ISO 26000 SR sebagai acuan dasar, maka pemenuhan CSR Perseroan adalah bagian tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas bisnis. Hal pertama dan utama adalah soal yang berkenaan dengan tata kelola organisasi, kemudian berlanjut hingga masalah yang berkaitan dengan kemasyarakatan, sesuai tujuh subyek utama dalam ISO 26000 SR. HOLISTIC APPROACH Community Involvement & Development Human Rights ORGANIZATION Consumer Issues Labour Practices Organizational Governance Fair Operating Practices The Environment INTERDEPENDENCE Sumber: www.iso.org PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Mengingat dalam Laporan Tahunan ini aspek tata kelola organisasi (perusahaan) dibahas pada bab tersendiri, maka bab mengenai tanggungjawab sosial ini hanya membahas aspek yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab kepada konsumen. Kegiatan CSR BNBR yang bersifat karitatif selain dilakukan melalui anak-anak usahanya, juga disalurkan melalui BP BUN yang diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2007 dan menjadi institusi yang menjalankan fungsi sinergi kegiatan CSR perusahaanperusahaan di dalam Kelompok Bakrie, termasuk BNBR. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh BNBR dan anak-anak usahanya mengadaptasi program-program yang diterapkan oleh BP BUN sebagaimana dijelaskan pada tabel pengeluaran dana kegiatan CSR berikut. Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 175 Pengeluaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Program CSR Dana (dalam Rupiah) Deskripsi Peduli Untuk Negeri Bidang kehidupan sosial dan keagamaan 908.190.881 Cerdas Untuk Negeri Bidang pendidikan formal dan non-formal 225.015.498 Hijau Untuk Negeri Bidang lingkungan hidup 6.000.000 Sehat Untuk Negeri Bidang kesehatan 7.609.000 Kemitraan Untuk Negeri Bidang peningkatan ekonomi kerakyatan TOTAL 209.649.967 1.356.465.346 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP Pelaksanaan CSR dalam bidang lingkungan hidup menjadi keseharian pelaksanaan usaha BNBR dan anak-anak usahanya dengan berpegang pada Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup dengan berazaskan pelestarian kemampuan lingkungan untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia PENGGUNAAN MATERIAL DAUR ULANG Anak-anak usaha BNBR yang bergerak di bidang manufaktur telah memulai penggunaan material yang dapat di daur ulang dalam sebagian proses produksi mereka. Bakrie Autoparts menggunakan material daur ulang yaitu scrap dari proses pemesinan komponen otomotif yang kemudian digunakan sebagai bahan baku proses pengecoran. Sementara itu Bakrie Building Industries melakukan utilisasi mesin batako dengan memanfaatkan sisa clean up dan scrap proses produksi sebagai bahan baku. PENGELOLAAN LIMBAH BNBR dan anak-anak usahanya menerapkan prosedur operasi standar sebagai bagian dari pengawasan dalam setiap tahapan pengelolaan limbah B3 baik padat maupun cair. Pengawasan dan pengelolaan limbah B3 dilaksanakan secara komprehensif sejak proses penyimpanan maupun pengumpulan dan pengangkutan untuk diolah lanjut oleh mitra kerja pengelola limbah. PENGELOLAAN AIR LIMBAH Anak-anak usaha BNBR di bidang manufaktur mengelola air limbah atau limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi manufaktur dengan pengemasan limbah yang sesuai dengan jenisnya dan kemudian diolah oleh mitra kerja pengelola limbah; Bakrie Building Industries juga menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan proses sirkulasi atau sedimentasi ke tangki (sludge retrieval) dalam mengelola limbah cair industri maupun domestik. Perseroan senantiasa menjaga ambang batas nilai limbah dan memenuhi baku mutu sesuai ketentuan pemerintah sebelum dilepaskan kembali ke badan air. PENGELOLAAN KUALITAS UDARA Berbagai upaya pengelolaan telah dilakukan grup BNBR untuk meminimalkan dampak penurunan kualitas udara akibat kegiatan operasional industri yang dilakukannya. Diantaranya adalah pemasangan exhaust fan dust collector, penyediaan ventilasi dan pemasangan cerobong yang dilengkapi filter, serta upaya penghijauan di ruang terbuka areal pabrik. Selain itu Perusahaan juga melakukan uji emisi terhadap mesin dan kendaraan operasional setidaknya enam bulan sekali. BNBR dan anak-anak usahanya mengelola limbah yang berasal dari kegiatan produksi manufaktur maupun kegiatan pendukung lainnya dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce/ pengurangan limbah, Reuse/penggunaan kembali dan Recycle/daur ulang), serta melakukan pembuangan (disposal) yang aman. Dalam pengelolaan limbah tersebut grup BNBR membedakan jenis limbah dalam dua kelompok besar, yakni limbah mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah non-B3. Pengelolaan kedua jenis limbah tersebut ditangani dengan cara yang berbeda. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 176 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 SERTIFIKASI DI BIDANG LINGKUNGAN Berikut adalah sertifikasi di bidang lingkungan yang telah diperoleh anak-anak usaha BNBR. ISO 14001:2004 April 2014 – April 2017 GREEN LISTING Februari 2015 Sertifikasi Environmental Management System ISO 14001:2004 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur Casted dan Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan Bracket Generator telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 9 April 2014 yang berlaku hingga 8 April 2017. Label Green Listing Indonesia (Architectural Space Center, Green Building Council Indonesia) telah diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk Versa Board dan Versa Wood pada 12 Februari 2015. Label tersebut menyatakan bahwa produk Versa Board dan Versa Wood ramah lingkungan dan aman dari material berbahaya. ISO 14001:2004 Juni 2015 – Mei 2018 ISO 14001:2004 Januari 2014 – Januari 2017 Sertifikasi Environmental Management System ISO 14001:2004 (BSI, ANAB, IAF) untuk manufaktur dan disain bahan bangunan produk fibre cement (Harflex dan Versa) telah diperoleh oleh PT Bakrie Building Industries sejak 1 Juni 2015 dan yang berlaku hingga 31 Mei 2018. Sertifikasi Environmental Management System; ISO 14001:2004 (Bureau Veritas Certification) untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore, dan pertambangan diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 6 Januari 2014 hingga 5 Januari 2017. ISO 14001: 2004 Mei 2015 – April 2018 SERTIFIKASI RAMAH LINGKUNGAN Juni 2015 Sertifikasi Environmental Management System; ISO 14001:2004 (AJA Registrars) diperoleh oleh PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17 April 2018. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Sertifikat Perusahaan Ramah Lingkunan (Pemerintah Kabupaten Serang) atas upaya yang telah dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup diperoleh PT Bakrie Construction pada 10 Juni 2015. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 177 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Salah satu wujud realisasi tanggung jawab BNBR terhadap karyawan dilaksanakan melalui program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berlandaskan pada kerangka kerja OHSAS Management Program. Kebijakan Perusahaan terkait ketenagakerjaan telah dibahas pada bab Sumber Daya Manusia di Laporan Tahunan ini. Kebijakan pelaksanaan K3 di BNBR merujuk pada Company Health and Safety Policy yang disahkan pada tanggal 25 Januari 2013 yang merupakan pedoman untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta memastikan bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan tidak membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Implementasi kebijakan tersebut ditujukan untuk mencapai indikator kesehatan dan keselamatan kerja yang ideal, sebagai berikut: • Identifikasi dan evaluasi terhadap aspek serta potensi ancaman kesehatan dan keselamatan kerja serta menentukan pengendalian terhadap risiko dan dampaknya dalam tingkat yang dapat diterima • Komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya. • Pencegahan kecelakaan kerja, cidera, sakit di tempat kerja serta polusi. • Pengurangan limbah dan konsumsi energi. • Pencatatan serta sosialisasi kinerja kesehatan dan keselamatan kerja. • Memastikan pengendalian terhadap kondisi dan perilaku yang tidak aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau cidera disaat kerja. • Perbaikan terus menerus dalam penerapan OHSAS. HUBUNGAN INDUSTRIAL BNBR berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling menghormati dan mampu menciptakan keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi intensif dan keterlibatan antara Perseroan dan karyawan dalam mencapai target perusahaan. Oleh karenanya BNBR mendukung aktivitas Serikat Pekerja dan memastikan terjadinya komunikasi regular antara manajemen dengan Serikat Pekerja. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Hubungan konstruktif tersebut dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala. KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA Sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan SDM Perusahaan, BNBR juga mengimplementasikan kebijakan performance oriented yang didukung oleh skema remuneration dan reward sebagai bentuk apresiasi BNBR terhadap pencapaian kinerja positif karyawan Perusahaan. Sesuai Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan membatasi usia minimal pekerja adalah 18 tahun. Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada semua orang untuk menjadi pekerja, mengikuti pelatihan dan berkarir sesuai dengan kompetensi dan kinerjanya. Perseroan juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkarir sesuai dengan bidang, kualifikasi dan pengetahuannya. Karyawan yang memiliki kesesuaian kualifikasi dengan pekerjaan tertentu dapat melamar dan mengikuti serangkaian tes melalui seleksi internal. Lowongan pekerjaan dibuka dan diumumkan melalui media internal Perseroan maupun melalui media eksternal, yakni harian berita tertentu. PERPUTARAN (TURNOVER) PEGAWAI BNBR menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam proses rekrutmen. Karenanya rekrutmen pegawai BNBR dan unit-unit usahanya pada dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun. Untuk mendapatkan calon pegawai yang berkualitas serta bertalenta terbaik untuk mengisi posisi tertentu, BNBR menerapkan pola rekrutmen sebagai berikut: • Rekrutmen internal, sebagai bentuk percepatan pergerakan karir pegawai. • Rekrutmen eksternal. Selama tahun 2015 BNBR telah menerima 195 pegawai baru. Sebaliknya jumlah pegawai yang meninggalkan Perseroan dan seluruh unit usahanya ada 593 orang, sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan karyawan alih daya. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 178 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Selain pencegahan terhadap insiden kecelakaan kerja, BNBR juga berkomitmen penuh untuk menjaga kesehatan kerja para karyawan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yakni fasilitas kesehatan, biaya pengobatan serta pemeriksaan kesehatan. Kegiatan lainnya adalah sosialisasi di bidang kesehatan kepada para karyawan, terutama yang berkaitan dengan penyakit serius. BNBR dan unit-unit usahanya juga berkomitmen untuk secara berkelanjutkan mewujudkan lingkungan kerja yang aman bagi para karyawan. Komitmen ini diwujudkan melalui pemeriksaan secara rutin dan perbaikan jika diperlukan terhadap fasilitas pabrik dan area bekerja karyawan, selain itu Perusahaan giat meningkatkan budaya K3 melalui pelatihan dan sosialisasi terkait K3 secara rutin bagi para karyawan. SERTIFIKASI DI BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Berikut adalah sertifikasi di bidang K3 yang telah diperoleh anak-anak usaha BNBR. OHSAS 18001:2007 April 2012 – April 2015 OHSAS 18001:2007 Juni 2015 – Mei 2018 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (TÜV SÜD PSB) manufaktur Casted dan Machined Parts oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 10 April 2012 yang 9 April 2015. Sertifikasi Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001:2007 (BSI, ANAB) untuk manufaktur dan disain bahan bangunan produk fibre cement (Harflex dan Versa) telah diperoleh oleh PT Bakrie Building Industries sejak 1 Juni 2015 dan yang berlaku hingga 31 Mei 2018. OHSAS 18001:2007 Januari 2014 – Januari 2017 SERTIFIKAT VHSE-MS Mei 2014 – Mei 2015 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (Beureau Veritas Certification) untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore, dan pertambangan diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 6 Januari 2014 hingga 5 Januari 2017. Sertifikasi Vendor Health Safety & Environment; VHSE-MS (HCML) fase pra kualifikasi dapat digunakan pada daerah Husky-CNOOC Madura Ltd diperoleh PT Bakrie Construction yang berlaku mulai 20 Mei 2014 sampai 20 Mei 2015. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 179 CONTRACTOR’S SAFETY MANAGEMENT SYSTEM September 2015 – September 2017 OHSAS 18001:2007 Mei 2015 – April 2018 Sertifikasi Occupational Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (AJA Registrars) diperoleh oleh PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17 April 2018. Sertifikat Contractors Safety Management System (CSMS PT Pertamina) untuk Refinery Unit VI Balongan diperoleh PT Bakrie Construction pada tanggal 25 September 2015 yang berlaku hingga 23 September 2017 OHSAS 18001:2007 Mei 2013 – April 2016 OHSAS 18001:2007 Desember 2013 – Oktober 2016 Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (ABS Quality Evaluations) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT Pipe Industries sejak 2 April 2007 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 28 Mei 2013 hingga 1 April 2016. Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (ABS Quality Evaluations) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT South East Asia Pipe Industries sejak 15 Oktober 2010 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 2 Desember 2015 hingga 14 Oktober 2016. PENGHARGAAN DI BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Berikut adalah penghargaan di bidang K3 yang telah diperoleh anak-anak usaha BNBR. Pengelolaan Sumber Daya Manusia PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL Agustus 2015 PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL Agustus 2015 Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia) Selama 9.669.494 jam kerja terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2014. Penghargaan diperoleh PT Bakrie Autoparts pada 31 Agustus 2015. Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia) Selama 4.828.617 jam kerja terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2014. Penghargaan diperoleh PT Bakrie Pipe Industries pada 31 Agustus 2015. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 180 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN Kegiatan pengembangan sosial dan kemasyarakatan merupakan kegiatan CSR Grup BNBR yang berdimensi kemasyarakatan, dilaksanakan melalui program Cerdas Untuk Negeri, Sehat Untuk Negeri, Peduli Untuk Negeri serta Kemitraan Untuk Negeri. Melalui program-program tersebut, BNBR dan unit-unit perusahaannya berupaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari aspek kesehatan, pendidikan serta ekonomi. PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, berbagai kegiatan telah dilakukan sebagai bentuk perhatian, kepekaan sosial dan membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar lokasi usaha grup BNBR. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN BNBR dan unit-unit usahanya sangat menaruh perhatian terhadap pembangunan manusia serta peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Di bidang kesehatan, secara internal grup BNBR mendorong pelaksanaan gaya hidup sehat bagi para pegawainya melalui penyediaan fasilitas olahraga bagi karyawan di perusahaan induk, sedangkan unit-unit usaha BNBR melaksanakan program senam pagi bersama setidaknya seminggu sekali. Bagi masyarakat sekitar, beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di sekitar area BPI, donor darah di sekitar area BA dan khitanan massal bagi 1.500 anak di Masjid Al-Bakrie Jakarta. Total dana yang disalurkan untuk mendukung program Sehat Untuk Negeri selama tahun 2015 adalah sebesar Rp7,6 juta. Perusahaan meyakini pendidikan merupakan alat pemberdaya manusia Indonesia dalam mencapai kemandirian dan keunggulan bangsa Indonesia. Beberapa kegiatan dalam bidang pendidikan yang telah dilakukan adalah pemberian pengalaman kerja melalui program magang bagi mahasiswa dan siswa setara SMA di BPI, mendukung pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang layak bagi Asrama Pondok Pesantren Ar-Risalah di Tangerang oleh BBI, serta PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan mendukung pelaksanaan perlombaan Grand Prix Junior Band di SD Islam Tugasku Jakarta oleh BNBR. Total dana yang disalurkan untuk mendukung program Cerdas Untuk Negeri selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 225 juta. Di bidang sosial dan keagamaan, grup BNBR melakukan beragam kegiatan, diantaranya partisipasi rutin dalam berbagai aktifitas yang dilakukan oleh BP BUN, pembangunan rumah ibadah, mendukung pelaksanaan hari raya agama serta penyediaan sarana dan prasarana administrasi bagi rakyat sekitar pabrik. Total dana yang disalurkan untuk mendukung program Peduli Untuk Negeri selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 908 juta. KEMITRAAN DENGAN MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN Perusahaan mendukung pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian secara berkelanjutan melalui pengembangan ekonomi kerakyatan. Anak-anak usaha BNBR di bidang manufaktur mempekerjakan masyarakat di sekitar pabrik mereka untuk membantu kegiatan operasional harian mereka, yaitu sebagai office boy, keamanan, sopir, jasa kebersihan dan pengelolaan kantin karyawan. Beberapa aktivitas yang telah dilakukan grup BNBR terkait kemitraan dengan masyarakat sekitar adalah kerja sama pengelolaan sampah di area BPI. Total dana yang disalurkan untuk mendukung program Kemitraan Untuk Negeri selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 209 juta. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 181 TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN BNBR menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Hal ini didasari keyakinan bahwa konsumen atau pelanggan adalah salah satu pemangku kepentingan yang mempunyai peran sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha melalui aktivitas pembelian produk dan jasa yang dilakukannya, sehingga pelanggan merupakan mitra utama dalam mengembangkan usaha di masa depan. Kebijakan perlindungan pelanggan di setiap unit usaha Peseroan memiliki mekanisme tersendiri yang disesuaikan dengan jenis layanan dan kelompok pelanggan yang dimiliki oleh tiap unit usaha, namun perwujudan tanggung jawab terhadap pelanggan di grup BNBR secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut. INFORMASI DAN TANGGUNG JAWAB PRODUK DAN JASA Informasi tentang produk dan jasa grup BNBR dapat diakses setiap saat pada situs BNBR dan situs unit-unit usahanya. Selain itu anak-anak usaha di bidang manufaktur juga menyediakan brosur dan/atau company profile yang menjelaskan bisnis yang dijalankan Perusahaan secara singkat, dan jika diperlukan Perusahaan turut serta dalam pameran industri terkait untuk membuka pintu informasi bagi calon pelanggan tentang produk dan jasa yang ditawarkan Perusahaan. BNBR dan anak-anak usahanya menyediakan alamat surel dan hotline sebagai sarana penghubung dengan pelanggan, selain itu Tim Komersial dan Kendali Mutu juga melakukan kunjungan kepada para pelanggan untuk mengetahui keluhan ataupun keinginan dari pelanggan secara langsung. PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN Secara garis besar, prosedur penanganan keluhan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut. ITEMS CUSTOMER SALES DEPARTMENT QSHE DEPARTMENT START DESCRIPTION OF CONDITION CUSTOMER SATISFACTION CUSTOMER FEEDBACK IDENTITY PROBLEMS PROBLEM CAUSE OF CONDITION INVESTIGATE THE ROOT CORRECTIVE ACTION PLANNED OR TAKEN DETERMINE CORRECTIVE ACTION CORRECTIVE ACTION TO PREVENT OCCURANCE Pengelolaan Sumber Daya Manusia APPLY CONTROL OF CORRECTIVE ACTION Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 182 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 SALURAN LAYANAN PELANGGAN BNBR, melalui entitas anak usaha menyediakan saluran layanan pelanggan berupa situs, call center dan alamat surel dengan rincian sebagai berikut: BAKRIE AUTOPARTS Situs : http://www.bakrie-autoparts.com Call center : (+62 21) 8897 6601 Surel : [email protected] / [email protected] BAKRIE BUILDING INDUSTRIES Situs : http://www.bakrie-building.com Call center : (+62 21) 619 0208 Surel : [email protected] BAKRIE CONSTRUCTION Situs : http://www.bakrieconstruction.com Call center : (+62 21) 2991 2120 Surel : [email protected] BAKRIE METAL INDUSTRIES Situs : http://www.bakrie-metal.com Call center : (+62 21) 2991 2120 Surel : [email protected] BAKRIE PIPE INDUSTRIES Situs : www.bakrie-pipe.com Call center : (+ 62 21) 2994 1270 Surel : [email protected] PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 183 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 184 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 INFORMASI TAMBAHAN PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 185 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 186 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 ALAMAT ENTITAS ANAK DAN UNIT BISNIS BAKRIE METAL INDUSTRIES BAKRIE AUTOPARTS PT Bakrie Metal Industries Head Office Bakrie Tower 35th Floor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jakarta 12940 Phone : +62 21 2991 2120 Fax : +62 21 2991 2211 www.bakrie-metal.com PT Bakrie Autoparts Head Office / Factory Jl. Raya Bekasi KM.27 Pondok Ungu, Bekasi 17132, Indonesia Phone : +62 21 8897 6601 Fax : +62 21 88976607 www.bakrie-autoparts.com Factory Jl. Raya Kaliabang Bungur No. 86, RT. 004 RW. 02, Kelurahan Harapan Jaya. Kecamatan Bekasi Utara - 17124 Phone : +62 21 8895 8673 Fax : +62 21 88960684 / 88958586 www.bakrie-metal.com PT Bakrie Construction Factory / Yard Desa Sumuranja, Kec. Pulo Ampel, Kab. Serang Banten Indonesia. Phone : +62 254 5750351 Fax : +62 254 5750357 www.bakrie-construction.com PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa Jl. Kh. Mz. Mutaqiem Kecamatan Jati Uwung, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Phone : +62 21 5902488 Fax : +62 21 5900627 BAKRIE BUILDING INDUSTRIES PT Bakrie Building Industries Head Office / Factory Jl. Daan Mogot Km 17,3 Jakarta 11850 – Indonesia Phone : +62 21 619 0208 Fax : +62 21 619 2950 http://www.bakrie-building.com PT Bakrie Pipe Industries Head Office Bakrie Tower 7th Floor, Jl H.R Rasuna Said, Jakarta Selatan, 12940 Indonesia Phone : + 62 21 2994 1270 Fax : +62 21 2994 1267–68–69 www.bakrie-pipe.com PT Bakrie Pipe Industries Factory Jl. Raya Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi-17131 Phone : +62 21 887 1135 Fax : +62 21 8897 6606 www.bakrie-pipe.com PT South East Asia Pipe Industries Bakauheni, Kec. Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung 35592, Indonesia Phone : +62 727 331 234 Fax : +62 727 331 348 www.seapi.co.id PT BAKRIE & BROTHERS TBK PT Braja Mukti Cakra Jl.Desa Harapan Kita N0. 4 Harapan Jaya Bekasi Utara 17124 Jawa Barat Indonesia Phone : +62 21 8871836 Fax : +62 21 8878949 www.bmc.co.id Profil Perusahaan Marketing Office Rasuna Office Park, Ground Floor 02, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said Jakarta Phone: +62 21 83797126 Fax : +62 21 83707770 http://www.bakrie-building.com PT BAKRIE INDO INFRASTRUCTURE PT Bakrie Indo Infrastructure Head Office Bakrie Tower 34th Floor Rasuna Epicentrum Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12940 Phone: +62 21 299 12345 Fax: +62 21 299 41955 www.bakrie-brothers.com/businessunit/infrastructure Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 187 LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL BIRO ADMINISTRASI EFEK PT EDI INDONESIA Divisi Biro Administrasi Efek Wisma SMR, 10th Floor Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350 Phone : +62 21 650 5829; +62 21 652 1010 Fax : +62 21 650 5987 AKUNTAN PUBLIK HANDOKO TOMO, SAMUEL GUNAWAN & REKAN (Members of Moores Rowland CPAs) Marccus Building 3rd Floor Jl. Majapahit No. 10, Jakarta 10160 Phone : +62 21 720 2605 ; + 62 21 3483 0789 Fax : +62 21 727 2606; + 62 21 3483 0982 NOTARIS HUMBERG LIE, SH, SE, MKN Jl. Raya Pluit Selatan 103, Jakarta 14450 Phone : +62 21 6669 7171/7272/7315/7316 Fax : 62 21 667 8527 KONSULTAN HUKUM HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS The Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 53, Jakarta 12190 Phone : 62 21 2960 8888 Fax : 62 21 2960 8999 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 188 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PROFIL EKSEKUTIF SENIOR INDRA GINTING CHIEF STRATEGIC BUSINESS DEVELOPMENT OFFICER Indra Ginting lahir pada tahun 1966. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada bulan Desember 1989 dan kemudian memperoleh gelar Master jurusan Manajemen Internasional, dari Universitas Indonesia pada bulan Oktober 1994. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak awal 2011, semula sebagai Chief Investor Relations Officer. Pada bulan Januari 2013, beliau ditunjuk sebagai Chief Strategic Business Development Officer hingga saat ini. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Director of Investor Relations and Corporate Secretary, PT International Nickel Indonesia Tbk (sekarang PT Vale Indonesia Tbk) pada periode 2003 hingga awal 2011, sebagai Presiden Direktur dan Principal Fund Manager, PT MLC Investment Indonesia, Jakarta pada periode 1999 hingga 2003. Indra sebelumnya pernah menjadi analis saham selama lima tahun di dua perusahaan sekuritas domestik yang berbeda. Beliau memulai karirnya sebagai Manufacturing Engineer segera setelah memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia. Karya-karya Bakrie terus hadir dan mengawal negeri ini, mengiringi kemajuan pembangunan menuju ke arah yang semakin baik. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 189 ANANDH HARIDH CHIEF INVESTMENT OFFICER Anand Haridh bergabung dengan PT Bakrie & Brothers Tbk. pada Agustus 2010. Beliau meraih gelar MBA dari The Wharton School, Universitas Pennsylvania, gelar Master bidang Teknik Kimia dari Universitas Oklahoma dan gelar Sarjana Teknik (kehormatan) bidang Teknik Kimia dari B.I.T.S., Pilani, India. Beliau memiliki pengalaman dua dekade di pasar keuangan global, mulai dari New York, London dan Singapura kepada BNBR. Beliau memulai karirnya di bidang keuangan sebagai salah satu staf perdagangan derivatif di Merrill Lynch dan kemudian memegang beberapa jabatan penting di bidang pasar keuangan masih di Merrill Lynch, di mana jabatannya yang terakhir terkait dengan pengelolaan ekuitas dan ekuitas terkait pasar modal untuk wilayah Asia. Beliau juga pernah menjabat posisi manajer portofolio di salah satu perusahaan lindung nilai (hedge fund) yang berbasis di New York. Sebelum menjajaki karir keuangan, beliau pernah bekerja sebagai consulting engineer bagi perusahaan minyak di kawasan Los Angeles, AS. Selama lebih dari 70 tahun, sejarah portfolio Bakrie & Brothers yang sangat beragam mengantarkan Perusahaan menjadi salah satu konglomerasi terkemuka di Indonesia. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 190 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN SENIOR: PT Bakrie & Brothers Tbk Memahami pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas penerapan GCG Bayu Bimo Nimpuno secara konsisten dan Head of Corporate Communications berkesinambungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. Kami mengacu pada praktik terbaik dalam penetapan proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standar Perseroan. Ruddyar Head of Group Accounting PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 191 Christofer A Uktolseja Head of Corporate Secretary & Corporate Legal Edwin Ridwan Head of Equity Trading Okder Pendrian Head of Human Capital & Office Support Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 192 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA: PT Bakrie Autoparts PT Bakrie Autoparts (BA) didirikan pada tahun 1975 dengan nama PT Bakrie Tubemakers, yang pada saat itu memproduksi Malleable Pipe, perusahaan lalu mengganti namanya menjadi PT Bakrie Tosanjaya (BTJ). Pada tahun 1983, BTJ menambah kapasitasnya dengan memproduksi komponen otomotif bagi kendaraan dan alat berat. Perusahaan terus memperluas keahliannya dalam produksi dan juga kapasitas, meraih kemitraan dengan perusahaanperusahaan otomotif di seluruh dunia, dan memulai ekspor ke pasar luar negeri pada tahun 2003. Pada tahun 2014, BTJ berubah menjadi perusahaan manufaktur integrasi Bambang Indra Maryono untuk komponen otomotif sebagai Chief Strategic Business Development Officer PT Bakrie Autoparts (BA). PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 193 Mila Wijaya Kusuma Chief Financial Officer Boy Andoko Purnadie Direktur & CEO Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 194 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA: PT Bakrie Building Industries Didirikan sebagai Joint Venture dengan sebuah perusahaan Australia pada tahun 1976, PT Bakrie Building Industries (BBI) saat ini merupakan salah satu pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang menyediakan Total Building Solution bagi pasar domestik dan internasional. Kini BBI Jisman Hutasoit dikenal sebagai produsen Chief of Technology & Operation Officer bahan bangunan berkualitas tinggi seperti fiber semen untuk atap, plafon dan partisi serta produk pengganti kayu (wood substitution). Didukung oleh para ahli di industri bahan bangunan dan jaringan 80 distributor setia, BBI siap menjadi solution company di inovasi, efisiensi energi dan perlindungan lingkungan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 195 Erti Sri Santi General Manager Finance Yayan Primayanto Apandi General Manager Commercial Yogi Pratomo Widhiarto Chief Executive Officer Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 196 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA: PT Bakrie Indo Infrastructure Bakrie Indo Infrastructure (BIIN), unit usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Bakrie & Brothers, didirikan pada tahun 2008 sebagai pengembangan Divisi Infrastruktur. Sebagai perusahaan induk dengan beragam aset infrastruktur di Indonesia, BIIN memanfaatkan pengalaman luasnya di bidang infrastruktur dan keahlian regional. Objektif BIIN adalah untuk berinvestasi pada proyek infrastruktur jalan tol, tenaga listrik, minyak & gas, pelabuhan dan telekomunikasi yang Ali Herman President Director of Bakrie Power menguntungkan dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Pemerintah Indonesia saat ini berencana melakukan belanja infrastruktur Bambang Banyudoyo senilai AS$408miliar dalam empat Director of Bakrie Oil & Gas Infrastructure tahun mendatang. Oleh karena itu, BIIN memberikan kesempatan yang menarik dan unik untuk berinvestasi pada berbagai proyek infrastruktur di Indonesia yang perekonomiannya tengah bertumbuh. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 197 Krisnaraga Syarfuan Director of Bakrie Indo Infrastructure AD Erlangga Director of Bakrie Indo Infrastructure Chandra Devi Muharam Head of Legal & Admin Bakrie Indo Infrastructure Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 198 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA: PT Bakrie Metal Industries Achmad Muchtasyar Chief Business Development Officer Adwin Abdurachman Chief Operations Officer Enda Marina Chief Corporate Affairs Officer Bakrie Metal Industries (BMI) memulai bisnis manufaktur Pipa Baja pada tahun 1959 dengan nama “Talang Tirta”, yang pada mulanya memproduksi pipa untuk pemakaian general. Pada tahun 1984, BMI memperluas bisnisnya ke layanan fabrikasi yang berbidang pada baja bergelombang dan jembatan. Pada tahun 1985 BMI mendirikan bisnis EPC yang beroperasi dengan fasilitas fabrikasi baja di Sumuranja, Banten. Kini, BMI dikenal sebagai produsen pipa baja berkualitas tinggi (MIGAS dan pemakaian general) serta diakui seluruh Indonesia sebagai ahli EPC dan fabrikasi. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 199 Hendi Kariawan Chief Finance Officer Rachmat Harimurti Chief Commercial Officer Mas Wigrantoro Direktur Utama Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 200 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA: PT Bakrie Pipe Industries Indra P Jacobalis Chief Human Resources & Administration Officer Rusdiar Darma Chief Logistic Officer Ira Wibisono Chief Financial Officer R. Atok Hendrayanto Chief Executive Officer PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 201 Sebagai salah satu anak perusahaan dari PT Bakrie & Brothers Tbk, yang didirikan pada tahun 1981, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) menjadi produsen pipa baja terbesar dan terkemuka di Indonesia. Memproduksi berbagai pipa baja dan mendirikan coating plant pada Deddy Kurnia tahun 2013 untuk memperkuat BPI Chief Operations Officer sebagai pemimpin bisnis pipa baja di Asia Tenggara. Penerapan teknologi terbaru dan profesional bermotivasi tinggi adalah titik terkuat fasilitas baru ini. Arief Djoko P Chief Commercial Officer Berpengalaman dalam proses manufaktur selama lebih dari 54 tahun, dengan tim manajemen yang efisien dan efektif serta sumber daya yang kreatif, inovatif, profesional dan penuh integritas, Mas Wigrantoro membuat para pelanggan Direktur Utama merasa tenang dan yakin dalam mengadakan kerja sama dengan BPI, bahkan untuk kontrak jangka panjang. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 202 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 REFERENSI PERATURAN OJK 2015 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 203 REFERENSI PERATURAN OJK 2015 KRITERIA PENJELASAN I UMUM 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. 4. Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan. Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya. II 1. 2. HALAMAN IKHTISAR KEUANGAN PENTING Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham 2. Jumlah aset 3. Jumlah liabilitas, dan 4. Jumlah ekuitas 24 24 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. 24 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. 1. 26 a. b. c. d. 2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: Jumlah saham yang beredar; Kapitalisasi pasar; Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan Volume perdagangan Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 204 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRITERIA 5. PENJELASAN Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. III 1. 2. 3. HALAMAN Informasi memuat: N/A 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding). 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: Laporan Direksi Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 40 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 41 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris 40 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada) 40-41 1. Analisa atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 50 2. Analisis tentang prospek usaha 53 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 51 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada) 53 Memuat hal-hal sebagai berikut: 60-61 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. IV PROFIL PERUSAHAAN 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website 6 2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). 6-7 Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan Perubahan nama, agar diungkapkan. 3. Bidang usaha PT BAKRIE & BROTHERS TBK Uraian mengenai antara lain: 6 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 205 KRITERIA PENJELASAN HALAMAN 4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi 5. Visi dan Misi Perusahaan Mencakup: 6. 7. 8. 9. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Komposisi Pemegang Saham 10 1. Visi Perusahaan; 2. Misi Perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/ Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. 44-46 Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) 5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan periode menjabat) 6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di perusahaan Informasi memuat antara lain: 1. 111 56-59 Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan (bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) 5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan periode menjabat) 6. Penunjukkan sebagai anggota Direksi. 120 Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi. 5. Biaya Pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan 89 89 89 92 92 Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. b. c. 3. Pengelolaan Sumber Daya Manusia 12-13 Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham, dan Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan 27 27 27 27 27 Laporan Keuangan 206 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRITERIA PENJELASAN 10. Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi 11. Struktur grup perusahaan 16 1. Nama Entitas Anak dan/atau Asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi 4. Keterangan status operasi Entitas, dan Anak dan/atau Entitas Asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) Mencakup antara lain: 13. Kronologis pencatatan Efek lainnya 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku baik yang berskala nasional maupun internasional 16. Nama dan alamat Entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan dalam tahun buku terakhir (jika ada) 14-15 28 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. Mencakup antara lain: 14. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal 1. Informasi memuat antara lain : Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV) 12. Kronologis pencatatan saham V HALAMAN N/A 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek Informasi memuat antara lain: 187 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. Informasi memuat antara lain: 29-33 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) Memuat informasi antara lain : 186 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha 64-65 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: 65-68 a. b. PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Produksi Peningkatan/penurunan kapasitas produksi Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 207 KRITERIA 2. 3. 4. 5. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan PENJELASAN HALAMAN Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan Total laba (Rugi) Komprehensif 5. Arus Kas 71 72 72 68-71 74 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan. Penjelasan tentang : Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy). Penjelasan atas: Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 74 2. Tingkat kolektibilitas piutang 75 76 1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. 76 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait Investasi barang modal, agar diungkapkan. 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. Penjelasan mengenai: 76 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal agar diungkapkan. 7. Informasi memuat antara lain: Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang yang dicapai (realisasi), dan target atau dicapai (realisasi) proyeksi yang ingin dicapai untuk satu 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. 8. Informasi dan fakta material yang terjadi Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk setelah tanggal laporan akuntan. dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. 76-77 77 Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 208 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRITERIA 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan. PENJELASAN HALAMAN Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 77-79 10. Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 79 11. Memuat uraian mengenai: 79 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masingmasing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen agar diungkapkan alasannya. 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP). Memuat uraian mengenai: 79 1. Jumlah saham ESOP/MSOP memuat uraian mengenai dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. 13. Realisasi penggunaan dana hasil Memuat uraian mengenai: penawaran umum (dalam hal perusahaan 1. Total perolehan dana, masih diwajibkan menyampaikan laporan 2. Rencana penggunaan dana, realisasi penggunaan dana). 3. Rincian penggunaan dana, 14. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal. 80 4. Harga exercise. 5. Saldo dana, dan 6. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Memuat uraian mengenai: 80 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan 15. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: 80-81 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan 16. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan PT BAKRIE & BROTHERS TBK Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. 81 Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 209 KRITERIA 17. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. PENJELASAN Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan 2. TATA KELOLA PERUSAHAAN Uraian Dewan Komisaris: Informasi mengenai Komisaris Independen Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 4. 5. Uraian Direksi Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Pengelolaan Sumber Daya Manusia 110 118 117 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 113 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 113 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris) 110 Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. 3. 82-83 Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi agar diungkapkan. VI 1. HALAMAN 111 Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 119-120 2. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan Direksi; 123-124 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris; 114-116,124 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; 122 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi) 119 Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment 125 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 125 117, 125 Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 117 118,125 Informasi Tambahan 125-126 125 Laporan Keuangan 210 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRITERIA PENJELASAN HALAMAN 6. Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah 14 7. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 127 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. 8. 9. Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 128-129 130 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit 130-131 Komite Fungsi Nominasi dan Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 10. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. 11. 129-130 2. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. PT BAKRIE & BROTHERS TBK 130 129 131-134 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 131 131 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 132 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/ atau remunerasi 132 6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi 133 133-135 136 136 137 Analisis & Pembahasan Manajemen 211 KRITERIA 12. Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya. 13. Uraian mengenai unit Audit Internal 14. Akuntan Publik PENJELASAN HALAMAN Mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 107-109 2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 143-145 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan 145 Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan 15. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan 16 17. Uraian mengenai sistem pengendalian intern Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Pengelolaan Sumber Daya Manusia Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang ditetapkan perusahaan 146-148 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 149-150 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut 151-156 157-160 Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 142 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (Control Environment, Risk Assessment, Control Activities, Information and Communication, and Monitoring Activities) 142 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 142-143 Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 173-174 2. Kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengelolaan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah dan lainlain. 175 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. 176 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 212 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRITERIA PENJELASAN HALAMAN 18. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 19. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang ; 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 180 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 180 3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. 180 20. Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 21. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Entitas anak Direksi dan anggota dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. 2. 177 Kegiatan yang berlaku; terkait praktek ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain. Kegiatan yang berlaku; terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 177-179 181 181 160 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi) Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan 22. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui situs (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin pertemuan dengan analis dan sebagainya 23. Bahasan mengenai kode etik perusahan Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik 160 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 160 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik 162 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan 162 24. Pengungkapan mengenai Whistleblowing System PT BAKRIE & BROTHERS TBK 161-162 Memuat uraian tentang mekanisme Whistleblowing System antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 160 163-165 166 3. Penanganan pengaduan 163-165 4. Pihak yang mengelola pengaduan 163-165 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi 166 Analisis & Pembahasan Manajemen 213 KRITERIA 25. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi PENJELASAN HALAMAN Uraian kebijakan perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. 127-128 Catatan : apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya VII INFORMASI KEUANGAN 1. Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan 2. Opini Auditor Independen atas laporan keuangan 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini 4. Laporan keuangan yang lengkap Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan 224 Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik 223-225 Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 226 231 233 4. Laporan arus kas 235 5. Catatan atas laporan keuangan 237 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan) 5. Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya 6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan 7. 8. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Pengungkapan transaksi pihak berelasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia 221 375-377 232 235-236 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap PSAK 247 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 247 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Imbalan kerja 5. Instrumen keuangan 331-333 333 357-360 Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 349-350 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 344-349 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. 344-349 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 214 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 KRITERIA 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan 13. Penerbitan laporan keuangan PENJELASAN Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 269-270 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya 2. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 3. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko instrumen keuangan; 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Profil Perusahaan 297-300 350-352 2. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 334-339 261-263 2. 2. PT BAKRIE & BROTHERS TBK HALAMAN 357-360 222 Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 215 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 216 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 LAPORAN KEUANGAN PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 217 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 218 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 219 Consolidated Financial Statements With Independent Auditors’ Report For the Year Ended December 31, 2015 Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 220 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Surat pernyataan direksi Board of directors’ statement Laporan auditor independen Independent auditors’ report Laporan posisi keuangan konsolidasian 1 Consolidated statement of financial position Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 5 Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Laporan perubahan ekuitas konsolidasian 8 Consolidated statement of changes in equity Laporan arus kas konsolidasian 10 Consolidated statement of cash flows Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 12 Notes to the consolidated financial statements PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 221 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 222 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 223 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 224 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 225 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 226 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes 31 Desember/December 31, 2015 2014 *) 1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) ASSETS ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,5,38 Investasi jangka pendek - setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai investasi sebesar Rp900,1 miliar pada 31 Desember 2015, dan nihil pada 31 Desember 2014 dan 2013 2e,2f,6,38 Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp40,2 miliar pada 31 Desember 2015, Rp37,4 miliar pada 31 Desember 2014 dan Rp1,0 triliun pada 31 Desember 2013 2e,7,38 Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp0,9 miliar pada 31 Desember 2015, nihil pada 31 Desember 2014 dan Rp2,4 miliar pada 31 Desember 2013 2e,2f,7,33d,38 Piutang lain-lain Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp8,8 miliar pada 31 Desember 2015, Rp9,8 miliar pada 31 Desember 2014 dan Rp9,9 miliar pada 31 Desember 2013 2e,8,38 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp17,6 juta pada 31 Desember 2015, Rp1,9 miliar pada 31 Desember 2014 dan Rp2,0 miliar pada 31 Desember 2013 2g,9 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2h,10 Pajak dibayar dimuka 2v,30a Total Aset Lancar 418.099.972 279.176.797 172.026.509 438.680.465 2.588.926.554 2.967.439.102 1.128.861.171 1.535.955.042 2.690.089.903 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments - net of allowance for impairment losses of Rp900.1 billion as of December 31, 2015 and nil as of December 31, 2014 and 2013 Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp40.2 billion as of December 31, 2015, Rp37.4 billion as of December 31, 2014 and Rp1.0 trillion as of December 31, 2013 32.775.850 43.981.312 64.921.201 309.753.825 51.047.506 223.410.547 629.595.019 157.919.219 101.392.279 911.627.233 140.087.847 36.461.827 885.790.293 230.688.601 69.291.763 Related parties - net of allowance for impairment losses of Rp0.9 billion as of December 31, 2015, nil as of December 31, 2014 and Rp2.4 billion as of December 31, 2013 Other receivables Third parties - net of allowance impairment losses of Rp8.8 billion as of December 31, 2015, Rp9.8 billion as of December 31,2014, and Rp9.9 billion as of December 31, 2013 Inventories - net of allowance for inventory obsolescence of Rp17.6 million as of December 31, 2015, Rp1.9 billion as of December 31, 2014 and Rp2.0 billion as of December 31, 2013 Advances and prepaid expenses Prepaid taxes 3.217.077.800 5.587.264.118 7.303.657.919 Total Current Assets *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). *) Restated (Note 45). Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 1 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 227 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp23,7 miliar pada 31 Desember 2015, Rp23,6 miliar pada 31 Desember 2014 dan Rp220,9 miliar pada 31 Desember 2013 2e,2f,33c,38 Investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar nihil pada 31 Desember 2015 dan 2014 dan Rp519 juta pada 31 Desember 2013 2i,11 Investasi jangka panjang lain-lain 2j,12 Aset tetap - setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp1,5 triliun pada 31 Desember 2015, Rp1,3 triliun pada 31 Desember 2014 dan Rp1,2 triliun pada 31 Desember 2013 2k,2l,2m,2n,13 Aset pajak tangguhan - neto 2v,30d Biaya pengembangan proyek dikurangi penyisihan kerugian atas setelah penurunan nilai sebesar Rp237,9 miliar pada 31 Desember 2015 dan 2014, dan Rp294,2 miliar pada 31 Desember 2013 2o,14 Biaya ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp33,9 miliar pada 31 Desember 2015, Rp32,2 miliar pada 31 Desember 2014 dan Rp30,1 miliar pada 31 Desember 2013 2p,15 Goodwill 2c,16 Aset tidak lancar lainnya 17 31 Desember/December 31, 2015 2014 *) 1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) NON-CURRENT ASSETS 226.157.503 365.655.147 2.557.529.834 153.286.009 1.637.506.575 128.907.748 2.418.723.020 81.542.288 2.569.316.640 76.643.823 222.113.786 259.917.221 2.923.034 307.038.824 6.634.133 3.763.367 678.885.781 Due from related parties - net of allowance for impairment losses of Rp23.7 billion as of December 31, 2015, Rp23.6 billion as of December 31, 2014 and Rp220.9 billion as of 340.727.078 December 31, 2013 Investments in associated and jointly controlled entities - net of allowance for impairment losses of nil as of December 31, 2015 and 2014 and Rp519 million as of 994.786.616 December 31, 2013 133.180.292 Other long-term investments Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1.5 trillion as of December 31, 2015, Rp1.3 trillion as of December 31, 2014 and Rp1.2 trillion as of 2.578.292.713 December 31, 2013 40.753.759 Deferred tax assets - net Project development costs - net of allowance for impairment losses of Rp237.9 billion as of December 31, 2015 and 2014, and Rp294.2 billion as of 201.532.756 December 31, 2013 Deferred charges - net of accumulated amortization of Rp33.9 billion as of December 31, 2015, Rp32.2 billion as of December 31, 2014 and Rp30.1 7.578.022 billion as of December 31, 2013 3.763.367 Goodwill 274.096.738 Other non-current assets Total Aset Tidak Lancar 5.969.314.298 5.727.230.435 4.574.711.341 Total Non-Current Assets TOTAL ASET 9.186.392.098 11.314.494.553 11.878.369.260 TOTAL ASSETS *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). *) Restated (Note 45). Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 228 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes 31 Desember/December 31, 2015 2014 *) 1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Uang muka pelanggan dan pendapatan ditangguhkan Utang pajak Liabilitas derivatif Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun : Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan 2.290.237.001 3.584.651.697 4.279.299.954 486.793.803 2.407.915 1.027.176.508 2.682.865 1.003.772.460 24.110.230 38 2e,2f,33e,38 2s,20,38 93.321.288 28.678.360 1.468.015.807 88.554.557 8.456.268 1.000.455.000 71.624.987 14.790.466 1.453.315.180 2s 2v,30b 2e,36,38 33.871.733 97.195.515 4.244.382.330 290.915.318 160.326.010 3.383.980.473 71.666.233 193.604.326 2.774.157.407 2e,21,38 2e,2m,22,38 2.880.413.326 1.807.754 2.263.865.218 2.153.420 159.133.318 689.742 SHORT-TERM LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Accrued expenses Customer deposits and unearned revenues Taxes payable Derivative liabilities Current maturities of long-term liabilities : Long-term loans Obligation under financing lease 11.627.124.832 11.813.217.334 10.046.164.303 Total Short-Term Liabilities 148.301.727 269.895.253 204.750.100 141.356.367 270.669.585 128.969.653 136.241.815 215.227.015 231.595.060 LONG-TERM LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Employee benefits liabilities - net Due to related parties 2e,18,38 2e,19,38 2e,2f,19,33h,38 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja - neto Utang pihak yang berelasi Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan 2v,30d 2t,31 2e,2f,33f,38 2e,21,38 2e,2m,22,38 Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 870.707.383 731.804 1.143.914.068 1.927.589 3.339.288.836 3.388.884 Long-term liabilities - net of current maturities : Long-term loans Obligation under financing lease 1.494.386.267 1.686.837.262 3.925.741.610 Total Long-Term Liabilities 13.121.511.099 13.500.054.596 13.971.905.913 Total Liabilities *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). *) Restated (Note 45). Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 3 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 229 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes 31 Desember/December 31, 2015 2014 *) 1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) (78.576.861) (89.994.293) (55.394.609) (13.823.577.069) (12.078.460.677) (12.233.565.627) EQUITY Equity attributtable to owners of the Parent Share capital - Rp2,850, Rp399 and Rp114 par value as of December 31, 2015, December 31, 2014 and December 31, 2013 for each A Series, B Series and C Series shares Authorized 372,196,588,000 shares Issued and fully paid 93,721,717,528 shares as of December 31, 2015, December 31, 2014 and December 31, 2013 Additional paid-in capital: Paid-in capital in excess of par value Difference in restructuring of entities under common control Exchange differences due to financial statements translation Unrealized loss on short-term investments Actuarial losses on employee benefits liabilities - net Deficit (Deficit of Rp27.7 trillion as of June 30, 2011 was eliminated in connection with quasi-reorganization - Note 41) (3.907.229.364) (27.889.637) (2.204.813.294) 19.253.251 (2.290.445.491) 196.908.838 Sub-total Non-controlling interest Defisiensi Modal - Neto (3.935.119.001) (2.185.560.043) (2.093.536.653) Capital Deficiency - Net TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 9.186.392.098 11.314.494.553 11.878.369.260 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp2.850, Rp399 dan Rp114 pada 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 untuk masing-masing saham Seri A, Seri B dan Seri C Modal dasar 372.196.588.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 93.721.717.528 saham pada 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 1b,23 Tambahan modal disetor: Selisih penerimaan dari penerbitan saham atas nilai nominal 24 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2q,24 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2u Kerugian investasi jangka pendek yang belum terealisasi 2e,6 Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja - neto 2t, 31 Defisit (Defisit sebesar Rp27,7 triliun pada 30 Juni 2011 telah dieliminasi melalui kuasi-reorganisasi - Catatan 41) 2aa Sub-total Kepentingan non-pengendali 2b,25 12.263.548.350 12.263.548.350 12.263.548.350 61.727.871 61.727.871 61.727.871 (2.621.572.266) (2.442.325.368) 291.220.611 120.864.679 - (2.447.374.188) 120.612.712 (40.173.856) *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). - *) Restated (Note 45). Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 4 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 230 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PENDAPATAN NETO BEBAN Beban pokok pendapatan Penyisihan penurunan nilai investasi Rugi selisih kurs - neto Beban bunga dan keuangan Perubahan nilai wajar derivatif - neto Beban umum dan administrasi Beban karyawan Rugi yang direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi saham yang diperdagangkan Beban penjualan Rugi atas pelepasan investasi Beban penghapusan dan penyisihan kerugian atas penurunan nilai Beban pajak Lain-lain 2015 **) 2014 *) NET REVENUES 2s,2u,26 4.661.923.517 6.378.952.754 2s 27 (2.711.114.210) (3.856.405.391) 6 2u 29 (968.098.807) (722.172.482) (543.537.809) (162.760.918) (598.987.903) 36 (462.841.034) (540.515.297) 28 28 (306.271.662) (253.848.963) (331.455.495) (288.149.157) 28 (137.782.352) (118.257.783) - (246.597.375) (72.809.564) 2v (65.157.200) (13.565.877) (6.684.898) (1.020.671) (12.117.807) - EXPENSES Cost of revenues Provision for impairment in investment value Loss on foreign exchange - net Interest and financial expenses Fair value changes of derivatives - net General and administrative expenses Personnel expenses Realized loss on fair value changes of trading investment Selling expenses Loss on disposal of investment Write-off and provision for impairment losses Tax expenses Others (6.309.333.077) (6.110.819.578) Total Expenses Total Beban LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (1.647.409.560) 268.133.176 (74.557.509) 2.597.898 (144.257.960) 27.881.530 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred (71.959.611) (116.376.430) Income Tax Expense - Net 2v,30c Beban Pajak Penghasilan - Neto LABA (RUGI) NETO INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) (1.719.369.171) 151.756.746 NET INCOME (LOSS) *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). **) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. *) Restated (Note 45). **) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 5 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 231 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2015 **) 2014 *) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Aset keuangan tersedia untuk dijual 2u 96.136.955 50.334.677 2e,6 40.173.856 (40.173.856) Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Keuntungan (kerugian) aktuarial liabilitas imbalan kerja - neto Pajak penghasilan terkait pos-pos penghasilan komprehensif lain OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will be reclassified to profit or loss Exchange differences due to financial statements translation Available-for-sale securities 2q,24 (179.246.898) 5.048.820 2t,31 15.054.950 (45.396.635) (2.130.816) 9.283.085 Items that will not be reclassified to profit or loss Difference in value from restructuring transaction of entities under common control Actuarial gain (losses) on employee benefits liabilities - net Income tax on items in other comprehensive income (30.011.953) (20.903.909) OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET OF TAX PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - SETELAH DIKURANGI PAJAK PENGHASILAN KOMPREHENSIF - NETO (1.749.381.124) 130.852.837 COMPREHENSIVE INCOME - NET *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). **) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. *) Restated (Note 45). **) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 6 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 232 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 25 Total TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 25 Total LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR DIATIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Angka penuh) LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DILUSIAN DIATIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Angka penuh) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2015 **) 2014 *) PROFIT (LOSS) ATTRIBUTABLE TO Owners of parent Non-controlling interest (1.745.116.392) 25.747.221 155.104.950 (3.348.204) (1.719.369.171) 151.756.746 (1.702.312.926) (47.068.198) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO 106.678.905 Owners of parent 24.173.932 Non-controlling interest (1.749.381.124) 130.852.837 2x,32 (18,62) 2x,32 (18,38) Total Total 1,65 BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT (Full amount) 1,65 DILUTED EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT (Full amount) *) Telah disajikan kembali (Catatan 45). **) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. *) Restated (Note 45). **) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 7 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 233 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (12.228.319.982) (60.884.068) (2.229.561.423) (8.531.009) 205.439.847 (69.415.077) (2.024.121.576) Restatements (Note 45) Balance as of January 1, 2014, as previously reported Defisiensi Modal - Neto/ Capital Deficiency - Net - (5.245.645) Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest - (55.394.609) Balance as of January 1, 2014, as restated Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners the Parent 120.856.526 - Net income (loss) for the year Defisit/ Deficit Selisih Penerimaan dari Penerbitan Saham atas Nilai Nominal/ Paid-in Capital in Excess of Par Value (2.447.374.188) (243.814) 151.756.746 (2.093.536.653) Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Imbalan Kerja - Neto/ Actuarial Gain (Loss) on Employee Benefits Liability - Net 61.727.871 - (3.348.204) 196.908.838 Kerugian Investasi Jangka Pendek yang Belum Terealisasi/ Unrealized Loss on Short-term Investments - 155.104.950 (2.290.445.491) Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Differences due to Financial Statements Translation 12.263.548.350 Modal Saham/ Share Capital - 155.104.950 (12.233.565.627) Other comprehensive income to be reclassified to profit or loss in subsequent periods - 10.160.821 Other comprehensive income not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods (55.394.609) 29.036.002 (31.064.730) Deconsolidation of subsidiary - (18.875.181) (1.513.866) (222.876.227) - - (29.550.864) (201.829.519) Balance as of December 31, 2014 - - - (21.046.708) (2.185.560.043) 120.612.712 (40.173.856) (34.599.684) - 19.253.251 - 21.298.675 - - (2.204.813.294) (2.447.374.188) - - - (12.078.460.677) - - 5.048.820 (21.046.708) (89.994.293) 61.727.871 - - - (40.173.856) - Penghasilan komprehensif lain yang direklasifikasikan menjadi laba atau rugi pada periode berikutnya - - 120.864.679 12.263.548.350 Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Restructuring of Entities Under Common Control PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo 1 Januari 2014, dilaporkan sebelumnya Penyajian kembali (Catatan 45) Saldo 1 Januari 2014, disajikan kembali Penghasilan komprehensif lain yang tidak direklasifikasikan menjadi laba atau rugi pada periode berikutnya - (2.442.325.368) Laba (rugi) tahun berjalan Dekonsolidasi entitas anak 61.727.871 8 12.263.548.350 The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. Saldo 31 Desember 2014 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Laporan Keuangan Informasi Tambahan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Pengelolaan Sumber Daya Manusia EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 234 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (12.078.460.677) (1.745.116.392) (2.204.813.294) (74.218.977) 25.747.221 19.253.251 136.310.811 (1.719.369.171) (2.185.560.043) Other comprehensive income not to be reclassified to profit or loss in subsequent periods Other comprehensive income to be reclassified to profit or loss in subsequent periods Net income (loss) for the year Balance as of January 1, 2015, as restated Defisiensi Modal - Neto/ Capital Deficiency - Net (89.994.293) (1.745.116.392) 210.529.788 Deconsolidation of subsidiary Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest (40.173.856) - - (177.834) (166.322.764) Ekuitas yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners the Parent 120.864.679 - - (74.690) 1.403.558 Defisit/ Deficit Selisih Penerimaan dari Penerbitan Saham atas Nilai Nominal/ Paid-in Capital in Excess of Par Value (2.442.325.368) - 40.173.856 (103.144) (167.726.322) Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Imbalan Kerja - Neto/ Actuarial Gain (Loss) on Employee Benefits Liability - Net 61.727.871 - 170.355.932 - - Kerugian Investasi Jangka Pendek yang Belum Terealisasi/ Unrealized Loss on Short-term Investments - - (103.144) 11.520.576 Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Differences due to Financial Statements Translation 12.263.548.350 Modal Saham/ Share Capital - - - Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Restructuring of Entities Under Common Control Laba (rugi) tahun berjalan - - Saldo 1 Januari 2015, disajikan kembali Penghasilan komprehensif lain yang direklasifikasikan menjadi laba atau rugi pada periode berikutnya - Balance as of December 31, 2015 9 (3.935.119.001) - (27.889.637) - (3.907.229.364) (179.246.898) (13.823.577.069) The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. (78.576.861) - - - 291.220.611 - (2.621.572.266) - 61.727.871 Penghasilan komprehensif lain yang tidak direklasifikasikan menjadi laba atau rugi pada periode berikutnya 12.263.548.350 Dekonsolidasi entitas anak Saldo 31 Desember 2015 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Analisis & Pembahasan Manajemen Laporan Dewan Komisaris & Direksi Ikhtisar Utama Profil Perusahaan PT BAKRIE & BROTHERS TBK 235 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan operasi Penerimaan dari: Bunga Restitusi pajak Pembayaran untuk: Bunga Pajak Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya 2015 2014 2.773.352.732 6.303.046.705 (2.916.879.985) (5.165.790.678) (143.527.253) 1.137.256.027 10.962.690 - Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari: Penjualan investasi Penjualan aset tetap Jaminan Pembayaran untuk: Investasi jangka pendek Penambahan aset tetap Uang muka investasi Biaya pengembangan proyek Kas neto Entitas Anak yang didekonsolidasi Penerimaan (pembayaran) untuk aset tidak lancar lainnya PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8.697.507 4.963.560 (53.741.646) (210.821.356) (91.479.561) (188.593.899) (18.044.465) (10.674.620) (415.172.030) 13 13 Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) untuk Aktivitas Investasi CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES Cash receipt from customers Payments to suppliers and employees Cash from operating activities Cash received from: Interest income Tax refund Cash paid for: Interest expense Taxes Payment for other operating activities Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities 860.169.014 (356.804.162) (122.095.037) (50.000.000) (830.616) (1.507.400) (325.929.918) (5.635.684) (253.567) (6.642.809) (3.539.224) (5.748.935) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts from: Sale of investments Sale of fixed assets Security deposits Payments for: Short term investment Acquisition of fixed assets Advances for investment Project development costs Net cash of deconsolidated Subsidiaries Receipts (payments) for other non-current assets (337.941.464) Net Cash Flows Provided by (Used in) in Investing Activities 555.050.000 53.771.616 - 75.299.010 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 14.000 619.159 6.890.123 The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 10 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 236 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Utang jangka pendek Utang jangka panjang Transaksi dengan pihak berelasi Pembayaran untuk: Utang jangka pendek Utang jangka panjang Transaksi dengan pihak berelasi Utang sewa pembiayaan Beban keuangan lainnya sehubungan dengan pendanaan kembali Penarikan (setoran) kas di bank yang dibatasi penggunaannya - neto Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2015 2014 - (3.057.639) 438.005.954 (415.421.084) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Short-term loans Long-term loans Transaction with related parties Payments for: Short-term loans Long-term loans Transaction with related parties Obligation under finance lease Other financing charges in connection with refinancing Withdrawal (placements) of restricted cash in banks - net (421.336.151) Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities 183.633.726 87.419.237 186.425.272 175.761.552 27.975.499 359.170.974 (197.110.070) (87.650.912) (402.298.025) (97.922.860) (1.424.281) (218.245.130) (1.541.451) (5.749.211) 449.307.702 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5 5 109.434.682 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 100.891.399 29.488.493 6.258.889 EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS 172.026.509 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 279.176.797 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 279.176.797 418.099.972 Lihat Catatan 43 atas laporan keuangan konsolidasian untuk informasi tambahan arus kas. See Note 43 to the consolidated financial statement for the supplementary cash flows information. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements. 11 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 237 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL UMUM a. Pendirian Perusahaan a. Company’s Establishment PT Bakrie & Brothers Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 55 tanggal 13 Maret 1951 dari Notaris Sie Khwan Djioe dengan nama “N.V. Bakrie & Brothers”. Akta Pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.8/81/6 tanggal 25 Agustus 1951. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 141 tanggal 30 September 2015 oleh Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. mengenai antara lain, menyetujui perubahan dan penegasan kembali Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik serta Perubahan beberapa ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHUAH.01.03-0968778 tanggal 1 Oktober 2015. PT Bakrie & Brothers Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on March 13, 1951 based on notarial Deed No. 55 of Sie Khwan Djioe under the name of “N.V. Bakrie & Brothers”. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia per its Decision Letter No. J.A.8/81/6 dated August 25, 1951. The Articles of Association have been amended several times, the most recent being based on Notarial Deed No. 141 dated September 30, 2015 by Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. about among others, approve the amendment and affirmation of the Articles of Association in order to comply with the provisions of Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding “Planning and Conducting of General Meetings of the Shareholders of Publicly-listed Companies” and OJK Regulation No. 33/POJK.04/ 2014 dated December 8, 2014 regarding the new rule on Board of Directors and Board of Commissioners of Publicly-listed Companies as well as amendment to some provisions in the Article of Association of the Company and the notification of the Company’s data changes have been received and recorded in the Administration Systems database of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia per its Letter No. AHUAH.01.03-0968778 dated October 1, 2015. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi perdagangan umum, jasa konstruksi, pertanian, pertambangan, industri, terutama produksi pipa baja, bahan bangunan dan bahan konstruksi lainnya, sistem telekomunikasi, barang elektronik dan elektrik serta investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lain. According to Article 3 of the Articles of Association, the scope of the Company's activities comprises general trading, construction, agriculture, mining, industry, especially steel pipe manufacturing, building materials and other construction products, telecommunication systems, electronic and electrical goods and investment including equity investment in other companies. Perusahaan berdomisili di Jakarta Selatan, dengan kantor pusat berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 35-37, Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1951. The Company is domiciled in South Jakarta, with the head office is located at Bakrie Tower, 35th-37th Floor, Rasuna Epicentrum Complex, Jalan H.R. Rasuna Said, South Jakarta. The Company started its commercial operations in 1951. Perusahaan tergabung dalam Kelompok Usaha Bakrie. The Company is part of the Bakrie Group. 12 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 238 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham dan Obligasi Perusahaan di Bursa Efek b. Public Offering and Company’s Listing of Shares and Bonds at the Stock Exchange Pada tanggal 28 Agustus 1989, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat atas sejumlah saham Perusahaan sebanyak 2.850.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham. Seluruh saham Perusahaan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). On August 28, 1989, the Company conducted an Initial Public Offering of 2,850,000 shares at a par value of Rp1,000 per share. All the Company’s shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) now known as the Indonesia Stock Exchange (IDX). Pada tanggal 9 Maret 1990, Perusahaan melakukan pencatatan atas saham-saham para pendiri Perusahaan dalam bentuk company listing di BEI dan Bursa Efek Surabaya (BES). Saham-saham yang dicatatkan dalam company listing ini merupakan saham-saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pendiri Perusahaan sejumlah 16.150.000 saham biasa atas nama yang terdiri dari 7.600.000 saham yang belum dicatatkan di bursa dan 8.550.000 saham yang dicatatkan kembali pada bursa dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham. Dengan dicatatnya saham-saham ini, maka jumlah saham Perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek seluruhnya menjadi 19.000.000 saham. On March 9, 1990, the Company listed the Company’s founders’ shares in the form of company listing on the IDX and Surabaya Stock Exchange (SSX). The shares listed in this company listing represent issued and fully paid shares of the Company’s founders of 16,150,000 registered common shares, consisting of 7,600,000 unlisted shares and 8,550,000 reissued shares with par value of Rp1,000 per share. With respect to the share listing, the Company’s shares listed on the Stock Exchange became 19,000,000 shares. Sesuai dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), tanggal 22 November 1991 Perusahaan melakukan pencatatan atas sejumlah saham Perusahaan melalui sistem private placement. Perusahaan menawarkan 978.969 saham biasa yang memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham. Seluruh saham dicatatkan di BEI pada tanggal 27 November 1991, sehingga jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek pada saat itu seluruhnya menjadi 19.978.969 saham. In accordance with the resolution of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on November 22, 1991, the Company listed its shares through a private placement system. The Company offered 978,969 registered common shares with par value of Rp1,000 per share. All shares were listed on the IDX on November 27, 1991, which raised the total listing shares of the Company on the Stock Exchange to 19,978,969 shares. Sesuai dengan persetujuan RUPSLB, sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No. 39 tanggal 12 Desember 1991, pada tanggal 10 Januari 1992, Perusahaan mencatatkan lagi sejumlah saham Perusahaan di BEJ melalui sistem private placement. Perusahaan mencatatkan sebanyak 1.031 saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham, sehingga jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek menjadi 19.980.000 saham. In line with the approval of the EGMS, based on Notarial Deed of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No. 39 dated December 12, 1991, the Company listed its shares on the JSX through a private placement system on January 10, 1992. The Company listed 1,031 registered common shares with par value of Rp1,000 per share, which raised the Company’s total listing on the Stock Exchange to 19,980,000 shares. 13 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 239 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) Selanjutnya, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada tanggal 27 April 1993 dalam rangka akuisisi 52,5% saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Dalam PUT I ini, Perusahaan menerbitkan 1.080.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham, yang memiliki hak yang sama dengan sahamsaham yang telah diterbitkan sebelumnya. Saham biasa atas nama dalam PUT I ini ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp6.000 per saham dan seluruhnya dicatatkan di BEI pada tanggal 4 Juni 1993. Jumlah seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek sesudah PUT I ini menjadi 21.060.000 saham. Furthermore, the Company conducted a Limited Public Offering I (LPO I) on April 27, 1993 in relation to the acquisition of 52.5% ownership of PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. In this LPO I, the Company issued 1,080,000 registered common shares with a par value of Rp1,000 per share, with the same rights as the previously issued shares. Registered common shares in this LPO I were offered at Rp6,000 per share and listed on the IDX on June 4, 1993. The Company’s total listing on the Stock Exchange after this LPO I increased to 21,060,000 shares. Berdasarkan persetujuan RUPSLB tanggal 19 April 1993, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No.32, Perusahaan melakukan Penawaran Umum “Obligasi Bakrie & Brothers I Tahun 1993 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang”. Obligasi tersebut ditawarkan dengan nilai nominal Rp50,0 miliar dan seluruhnya dicatatkan pada BEI pada tanggal 27 September 1993. Based on the resolution of EGMS dated April 19, 1993 as notarized by Notarial Deed of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No.32, the Company conducted a Public Offering of “Bakrie & Brothers I year 1993 Bonds with Fixed and Floating Interest”. The bonds were offered at a nominal value of Rp50.0 billion and listed on the IDX on September 27, 1993. Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 28 April 1994, Perusahaan melakukan pencatatan 31.590.000 saham dalam bentuk saham bonus di BEI dan BES masing-masing pada tanggal 22 Juni 1994 dan 24 Juni 1994. Berkenaan dengan pencatatan ini, Perusahaan memberikan hak kepada setiap pemilik 2 saham Perusahaan untuk memperoleh 3 saham bonus. Saham-saham yang dicatatkan merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham. Dengan dicatatkannya sahamsaham ini, maka jumlah saham Perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek seluruhnya menjadi 52.650.000 saham. In accordance with the resolution of EGMS on April 28, 1994, the Company listed 31,590,000 shares in the form of bonus shares on the IDX and SSX on June 22, 1994 and June 24, 1994, respectively. With respect to this listing, the Company gave owners of 2 Company shares the right to receive 3 bonus shares. The listed shares were registered common shares with par value of Rp1,000 per share. After this listing, the total number of Company shares that had been registered on the Stock Exchange increased to 52,650,000 shares. Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 31 Mei 1994, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT II) dengan menerbitkan 189.540.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham, yang memiliki hak yang sama dengan saham-saham Perusahaan yang telah diterbitkan sebelumnya. Saham-saham tersebut dicatatkan di BEI dan BES masing-masing pada tanggal 14 Juli 1994 dan 11 Juli 1994. Dengan diterbitkannya saham-saham tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek menjadi sebanyak 242.190.000 saham. In accordance with the resolution of the EGMS dated May 31, 1994, the Company issued 189,540,000 registered common shares with a par value of Rp1,000 per share through the Limited Public Offering II (LPO II) mechanism, with the same rights as the previously issued shares. These shares were listed on the IDX and SSX on July 14, 1994 and July 11, 1994, respectively. With respect to these issued shares, the total number of Company shares that had been listed on the Stock Exchange became 242,190,000 shares. 14 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 240 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) Berdasarkan persetujuan RUPSLB pada tanggal 23 Mei 1995, Perusahaan melakukan pemecahan atas nilai nominal saham dengan rasio pemecahan sebesar 1:2, sehingga setiap satu saham lama Perusahaan yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per saham dipecah menjadi 2 saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham. Dengan dilakukannya pemecahan atas saham-saham tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek menjadi sebanyak 484.380.000 saham. In accordance with the resolution of the EGMS dated May 23, 1995, the Company conducted a stock split in the ratio of 1:2, whereby each of the Company’s old shares of Rp1,000 par value per share was split into 2 new shares with par value of Rp500 per share. With respect to this split, the total number of the Company shares that had been registered on the Stock Exchange became 484,380,000 shares. Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 8 November 1996, Perusahaan melakukan pencatatan atas sejumlah 1.453.140.000 saham biasa atas nama, berupa saham bonus yang dibagikan kepada para pemegang saham Perusahaan. Saham-saham bonus tersebut berasal dari kapitalisasi agio saham hasil PUT II, yang memberikan hak kepada setiap pemilik 1 saham Perusahaan untuk memperoleh 3 saham bonus dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham. Dengan dicatatnya saham-saham tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek pada saat itu seluruhnya menjadi 1.937.520.000 lembar saham. In accordance with the resolution of the EGMS dated November 8, 1996, the Company listed 1,453,140,000 registered common shares, by giving bonus shares to the Company’s shareholders. These bonus shares came from capitalizing the additional paid-in capital of LPO II, which gave the owner of 1 Company share the right to receive 3 bonus shares at the par value of Rp500 per share. Due to this listing, the total number of Company shares that had been listed on the Stock Exchange became 1,937,520,000 shares. Pada tanggal 24 Januari 2001, Perusahaan telah mengadakan RUPSLB yang menyetujui adanya peningkatan modal dasar serta perubahan modal yang ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan No. IX D.4, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal) (BapepamLK) No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998, tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sehubungan dengan perubahan tersebut, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 154 tanggal 31 Agustus 2001 dari Notaris Agus Madjid, S.H., mengenai perubahan modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (sebelumnya Menteri Kehakiman) Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-09904 HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Oktober 2001. On January 24, 2001, the Company conducted an EGMS that approved the increase in shares of capital stock and shares of issued and paid-in capital stock. This change was implemented in accordance with Regulation No. IX D.4, Attachment of Decision of Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s (formerly Capital Market Supervisory Agency) (Bapepam-LK) No. Kep 44/PM/1998 dated August 14, 1998, regarding the Additional Shares of Capital Stock without Pre-emptive Rights. In relation to this decision, the Company’s Articles of Association were amended based on Notarial Deed No. 154 of Agus Madjid, S.H., dated August 31, 2001 regarding the change of the issued and fully paid share capital. The amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights (formerly the Minister of Law) of the Republic of Indonesia per Decision Letter No. C-09904.HT.01.04.TH.2001 dated October 4, 2001. 15 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 241 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) Pada tanggal 25 Oktober 2001, Perusahaan melakukan Penambahan Modal Tanpa HMETD sehubungan dengan pelaksanaan restrukturisasi utang dengan menerbitkan 36.812.880.000 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp70 per saham, yang memiliki hak yang sama dengan saham Seri A yang telah diterbitkan sebelumnya. Saham Seri B tersebut dicatatkan di BEJ pada tanggal 25 Oktober 2001 dan di BES pada tanggal 31 Oktober 2001. Dengan demikian, maka pada tanggal 31 Desember 2001, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek menjadi sebanyak 38.750.400.000 saham. On October 25, 2001, the Company conducted Addition of Shares of Capital Stock without Preemptive Rights in accordance with debt restructuring by issuing 36,812,880,000 Series B shares with par value of Rp70 per share, which have the same rights as the Series A shares that had been previously issued. The Series B shares were listed on the JSX on October 25, 2001 and on the SSX on October 31, 2001. Therefore, on December 31, 2001, the total number of the Company shares listed on the Stock Exchange was 38,750,400,000 shares. Berdasarkan persetujuan RUPSLB yang diadakan pada tanggal 28 Februari 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Agus Madjid, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 2005, dan telah dilaporkan dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-05619HT.01.04.TH.2005 pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan melakukan perubahan atas nilai nominal saham yang diakibatkan oleh adanya penggabungan saham yang dilaksanakan dengan rasio 5:1. Setiap 5 saham Perusahaan digabung menjadi 1 saham baru, sehingga sejak tanggal 17 Maret 2005, seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek adalah 7.750.080.000 saham. Based on the resolution of the EGMS on February 28, 2005, as notarized by Notarial Deed of Agus Madjid, S.H., No. 1 dated March 1, 2005, and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia per Decision Letter No. C-05619HT.01.04.TH.2005 dated March 3, 2005, the Company amended the par value per share by reversing stocks in the ratio of 5:1. Each 5 Company shares will be combined into 1 new share, therefore as of March 17, 2005, the total Company shares listed on the Stock Exchange became 7,750,080,000 shares. Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 29 April 2005, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Agus Madjid, S.H., No. 1 tanggal 2 Mei 2005, pemegang saham memberikan persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Pemegang Saham juga memberikan persetujuan atas penerbitan 19.220.198.400 saham baru (Seri C) melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Saham Seri C tersebut merupakan saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham yang memiliki hak yang sama dengan saham-saham Perusahaan yang telah diterbitkan sebelumnya. Dengan dicatatkannya saham baru ini, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek menjadi sebanyak 26.970.278.400 saham. In accordance with the resolution of the EGMS on April 29, 2005, as notarized by Notarial Deed No. 1 dated May 2, 2005 of Agus Madjid, S.H., the shareholders ratified the amendment to the Company’s Articles of Association regarding the changes in share capital issued and fully paid. Additionally, the shareholders approved the Limited Public Offering III (LPO III) through Pre-emptive Rights to issue 19,220,198,400 of a new series of share (Series C), which have the same rights as the previously issued shares with par value of Rp100 per share. Hence, the total shares listed on the Stock Exchange became 26,970,278,400 shares. Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 6 Juni 2007, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Agus Madjid, S.H., No. 26 tanggal 15 Juni 2007, pemegang saham memberikan persetujuan atas peningkatan modal disetor penuh melalui Employee Stock Option Program (ESOP) dan Management Stock Option Program (MSOP). In accordance with the resolution of the EGMS on June 6, 2007, as notarized by Notarial Deed No. 26 dated June 15, 2007 of Agus Madjid S.H., the shareholders approved the additional fully paid capital stock through Employee Stock Option Program (ESOP) and Management Stock Option Program (MSOP). 16 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 242 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) Berdasarkan RUPSLB yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 45 tanggal 21 Februari 2008, para pemegang saham Perusahaan memberikan persetujuan peningkatan nilai nominal saham Perusahaan melalui pengurangan jumlah saham (reverse stock) dan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan nilai nominal saham tersebut. Selanjutnya, berdasarkan pernyataan keputusan rapat Perusahaan yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 52 tanggal 26 Februari 2008, para pemegang saham Perusahaan memberikan persetujuan peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp10 triliun yang terdiri dari 44.393.176.000 lembar saham sebelum reverse stock menjadi 22.196.588.000 lembar saham menjadi Rp80 triliun terdiri dari 372.196.588.000 lembar saham yang merupakan prasyarat untuk rencana Penawaran Umum Terbatas IV. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-09414.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 26 Februari 2008. Based on EGMS as notarized by Notarial Deed No. 45 dated February 21, 2008 of Robert Purba, S.H., the shareholders approved the increase in the nominal value per share through reverse stock and amending the Articles of Association in relation to the increase of nominal value per share. Furthermore, based on the minutes of meeting of the Company, which was notarized in Notarial Deed No. 52 dated February 26, 2008, by Robert Purba, S.H., the shareholders approved the increase of the Company’s authorized capital from Rp10 trillion consisting of 44,393,176,000 shares before reverse stock to 22,196,588,000 shares, to Rp80 trillion consisting of 372,196,588,000 shares as a condition of the Company’s plan to conduct Limited Public Offering IV through Pre-emptive Rights. Such changes to the Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia per Decision Letter No. AHU-09414.AH.01.02 Year 2008 dated February 26, 2008. Berdasarkan RUPSLB yang dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2008, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 49 tanggal 17 Maret 2008, para pemegang saham Perusahaan menyetujui PUT IV dengan menerbitkan saham baru (Seri C) sejumlah 80.236.578.240 lembar melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp500 per lembar saham dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka Peningkatan Modal yang Ditempatkan dan Disetor Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD. Based on EGMS dated March 17, 2008, as stated in Notarial Deed No. 49 dated March 17, 2008 of Robert Purba, S.H., the shareholders approved LPO IV by issuing 80,236,578,240 new shares (Series C) with Pre-emptive Right at the exercise price of Rp500 per share and approved the changes to the Company’s Articles of Association for increasing the authorized and issued capital in relation to the preemptive right. Berkenaan dengan PUT IV, Perusahaan juga menerbitkan Waran Seri I, dimana setiap 17 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 waran yang diberikan sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan jumlah waran sebanyak 4.719.798.720 dengan Harga Pelaksanaan Rp620. Hingga periode pelaksanaan waran tanggal 1 April 2011, jumlah waran yang telah dieksekusi menjadi saham adalah sebanyak 88 lembar. With regards to LPO IV, the Company also issued Warrant Series I wherein for each 17 shares from Pre-emptive Rights included 1 Warrant issued as an incentive for the Company’s shareholders and/or pre-emptive rights holders to exercise their rights with total warrant of 4,719,798,720 at an Exercise Price of Rp620. Up to the end of warrants exercise date, April 1, 2011, the total warrants exercised were 88 shares. 17 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 243 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak c. Structure of the Company and Subsidiaries Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Kelompok Usaha”): Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiaries The Company has direct and indirect share ownership in the following Subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”): Operasi Komersial Year of Establishment/ Commercial Operations Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2015 2014 (%) (%) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Million) 2015 2014 Domisili/ Domicile Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity PT Bakrie Building Industries (BBI) Jakarta Industri produk dari fiber semen / Fiber cement building products 1974 99,99 99,99 918.473 827.928 PT Bakrie Metal Industries (BMI) Bekasi Pabrikasi baja bergelombang dan “multiplate ” / Corrugated metal products and multiplate 1982 99,99 99,99 2.301.503 3.421.225 PT Bakrie Autoparts (BA) (dahulu / formerly PT Bakrie Tosanjaya (BTJ)) Bekasi Pabrikasi besi cor dan komponen otomotif / Foundry and automotive component 1976 99,99 99,99 825.697 820.774 Bakrie International Finance Company BV (BIFC) Belanda / Netherlands Jasa pendanaan / Financial services 1996 100,00 100,00 57 57 PT Bakrie Harper (BHP) (dahulu / formerly PT Bakrie Harper Corporation (BHC) ) Jakarta Konstruksi baja / Steel Construction 1996 70,00 70,00 664 664 Kepemilikan secara langsung/ Direct Ownership Bestday Assets Limited (BAL) Mauritius Investasi / Investment 2001 100,00 100,00 1.380 1.244 Blue Cape BV (BlueCape) Belanda / Netherlands Jasa pendanaan / Financial services 2006 100,00 100,00 1.037 1.042 Infrastructure Capital International Limited (ICIL) British Virgin Islands Jasa pendanaan / Financial services 2007 100,00 100,00 118.557 106.911 PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Jakarta Pembangunan dan jasa / Development and services 2008 99,96 99,96 1.343.448 943.600 Bakrie Fund Pte. Ltd. (BF) Singapura / Singapore Investasi / Investment 2008 100,00 100,00 423 381 Bakrie Investment Pte. Ltd. (BI) Singapura / Singapore Investasi / Investment 2008 100,00 100,00 - - Sebastopol Inc. (SI) Cayman Islands Investasi / Investment 2008 100,00 100,00 357.558 915.184 Bakrie Energy International Pte. Ltd. (dahulu / formerly Orange Assets Pte. Ltd.) Singapura / Singapore Perdagangan / Trading 2009 100,00 100,00 1.846.069 1.265.150 Helix Investment Holding Ltd. (Helix) British Virgin Investasi / Investment Island 2009 100,00 100,00 - - PT Bakrie Solusi Strategis (BSS) (dahulu / formerly PT Bakrie & Brothers Services (BNBS)) Jakarta Perdagangan, Jasa, Industri / Trading, Services, Industry 2010 99,99 99,99 4.508 3.737 PT Kreasindo Jaya Utama (KJU) Jakarta Perdagangan / Trading 2009 99,99 99,99 - - Asia Asset Manager Ltd. (AAM) Cayman Islands Investasi / Investment 2012 100,00 100,00 - - PT Bakrie Steel Industries (BSI) Jakarta Industri dan perdagangan / Industries and trading 2007 - 99,99 - 8.281 PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) *) Jakarta Pembangunan dan pengelolaan jalan tol/ Development and maintenance operation of toll road 2008 5,00 85,00 - 95.873 18 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 244 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiaries Tahun Pendirian/ Operasi Komersial Year of Establishment/ Commercial Operation Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Million) 2015 2014 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2015 2014 (%) (%) Domisili/ Domicile Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity Melalui BMI / Through BMI PT Bakrie Pipe Industries (BPI) Jakarta Pabrikasi pipa baja / Steel pipe manufacturer 1979 99,99 99,99 1.714.676 2.909.780 PT Bakrie Construction (BCons) Jakarta Konstruksi baja / Steel Construction 1986 97,57 97,57 375.356 476.085 PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU) Jakarta Laboratorium / Laboratory service 2014 60,00 60,00 - - Jasa Pelapisan / Coating Plant 2014 60,00 60,00 - - Kepemilikan secara tidak langsung / Indirect Ownership PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP) Jakarta Melalui BIIN / Through BIIN PT Bakrie Gas (BG) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi / Oil and Gas Trading 2006 99,50 99,50 19.998 19.998 PT Bakrie Gasindo Utama (BGU) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi / Oil and Gas Trading 2006 99,50 99,50 19.998 19.998 PT Bakrie Java Energy (BJE) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi / Oil and Gas Trading 2006 99,99 99,99 498 498 PT Energas Daya Pratama (EDP) Jakarta Perdagangan minyak dan gas bumi / Oil and Gas Trading 2006 99,50 99,50 9.998 9.998 PT Bakrie Power (BP) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik / Energy and electrical power 1994 99,99 99,99 1.319.893 902.451 PT Bangun Infrastruktur Nusantara (BIN) Jakarta Pembangunan dan jasa / Development and Services 2008 99,99 99,99 10.940 10.941 PT Bakrie Oil & Gas Infrastructure (BOGI) Jakarta Pembangunan dan jasa / Development and Services 2008 99,99 99,99 22.026 22.960 PT Bakrie Telco Infrastructure (BTelco) Jakarta Pembangunan dan jasa / Development and Services 2008 99,50 99,50 10.000 10.000 PT Bakrie Toll Indonesia (BTI) Jakarta Pembangunan dan jasa / Development and Services 2008 99,99 99,99 66.429 85.928 PT Bakrie Port Indonesia (BPort) Jakarta Pembangunan dan jasa / Development and Services 2008 99,50 99,50 10.100 10.100 Melalui BPI / Through BPI PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Jakarta Pabrikasi pipa baja / Steel pipe manufacturer 2001 99,82 99,82 611.184 665.685 PT Bina Andalan Karya Inspeksi (BAKI) Jakarta Laboratorium / Laboratory service 2014 99,99 99,99 2.721 7.131 PT Bina Karya Proteksi Pipabaja (BKPP) Jakarta Jasa Pelapisan / Coating Plant 2014 99,99 99,99 52.994 52.931 PT Bakrie Steel Industries (BSI) Jakarta Industri dan perdagangan / Industries and trading 2007 99,99 - 14.517 - PT Braja Mukti Cakra (BMC) Bekasi Industri suku cadang kendaraan bermotor / Automotive components manufacturer 1986 50,00 50,00 238.949 225.958 PT Aneka Banusakti (ABS) Jawa Timur/East Java Industri suku cadang kendaraan bermotor / Automotive components manufacturer 1994 - 58,00 - 19.665 PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) Tangerang Industri suku cadang kendaraan bermotor / Automotive components manufacturer 1986 99,90 99,90 94.803 91.625 Melalui BA / Through BA 19 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 245 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) Tahun Pendirian/ Operasi Komersial Year of Establishment/ Commercial Operations Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2015 2014 (%) (%) Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Million) 2015 2014 Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiaries Domisili/ Domicile Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity Melalui BEI / Through BEI PT Bakrie Kimia Investama (BKIV) Jakarta Konsultasi manajemen / Management consultation 2009 99,00 99,00 136.707 131.779 Bakrie AN International Pte. Ltd. Singapura / Singapore Perdagangan amonium nitrat / Trading in ammonium nitrat 2009 100,00 100,00 - - Bakrie Agro Commodity International Pte. Ltd. Singapura / Singapore Perdagangan Olein / Trading in Olein 2009 100,00 100,00 - - Singapura / Singapore Investasi / Investment 2009 100,00 100,00 - - Jakarta Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Industri / Industrial estated management 2009 95,00 95,00 - - PT Batuta Kimia Utama (BKU) Jakarta Industri pupuk buatan / Non-organic fertilizer industry 2009 95,00 95,00 - - PT Batuta Kimia Perdana (BKP) Jakarta Industri kimia dasar chlororganik / Chemical Industries-organic chlor 2009 45,00 45,00 - - Melalui BP / Through BP PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik / Energy and electrical power 2009 53,00 53,00 31.892 31.448 PT Bakrie Darmakarya Energi (BDE) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik / Energy and electrical power 2011 98,00 98,00 415.859 414.445 PT Kuala Tanjung Power (KTP) Jakarta Pembangkit tenaga Listrik / Energy and electrical power 2010 99,00 99,00 9.563 9.446 Melalui KJU / Through KJU PT Batuta Kimia Perdana (BKP) Jakarta Industri kimia dasar chlororganik / Chemical Industries-organic chlor 2009 55,00 55,00 - - Melalui BBI / Through BBI PT Bangun Bantala Indonesia (BBIn) Jakarta Perdagangan Umum / General Trading 2013 99,02 99,02 29.002 30.291 Jakarta Pembangunan dan pengelolaan jalan tol/ Development and maintenance operation of toll road 2008 5,00 85,00 - 95.873 Melalui Helix / Through Helix Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. (Jupiter) Melalui PT Bakrie Kimia Investama / Through PT Bakrie Kimia Investama PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) Melalui BTI / Through BTI PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) *) *) Telah didekonsolidasi (Catatan 4b). pada tanggal 13 Juli 2015 d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: *) Deconsolidated as of July 13, 2015 (Note 4b). d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows: 20 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 246 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. 1. GENERAL (Continued) UMUM (Lanjutan) 2015 2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama/ Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Irwan Sjarkawi Armansyah Yamin Nugroho I. Purbowinoto Irwan Sjarkawi Mohamad Ikhsan Armansyah Yamin Nugroho I. Purbowinoto Board of Commissioners President/Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen Direktur Gafur Sulistyo Umar A. Amri Aswono Putro Dody Taufiq Wijaya R.A. Sri Dharmayanti Gafur Sulistyo Umar Moh. Eddy D. Soeparno Dody Taufiq Wijaya R.A. Sri Dharmayanti Board of Directors President Director Director Independent Director Director Selain Dewan Komisaris dan Direksi, personil manajemen kunci Perusahaan terdiri dari pimpinan dari masing-masing departemen seperti investasi, pengembangan strategis dan komunikasi perusahaan. Aside from Boards of Commissioners and Directors, the Company’s key personnel consist of chief officers in each department such as investment, strategic development and corporate communications. Pembentukan Komite Audit Perusahaan mengacu pada Peraturan Bapepam No. IX.I.5, dimana susunan anggota Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The Company’s Audit Committee is set to conform with Bapepam Regulation No. IX.I.5, whereas the members of the Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014, were as follows: Ketua Anggota Anggota Anggota 2015 2014 Irwan Sjarkawi Nugroho I. Purbowinoto Lifransyah Gumay Arief A. Dhani Mohamad Ikhsan Nugroho I. Purbowinoto Lifransyah Gumay - Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha memiliki masing-masing 3.416 orang dan 3.155 orang pegawai (tidak diaudit). e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Chairman Member Member Member As of December 31, 2015 and 2014, the Group had 3,416 employees and 3,155 employees, respectively (unaudited). e. Completion of the Consolidated Financial Statements Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 23 Maret 2016. The management of the Company is responsible of the preparation of these consolidated financial statements which have been authorized for issued by the Board of Directors on March 23, 2016. 21 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 247 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements and Statement of Compliance Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk beberapa standar baru atau yang direvisi, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (dahulu BAPEPAM-LK). The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new or revised standards effective on January 1, 2015, and the regulations and the Financial Statement Presentation and Disclosure Guidelines issued by the Financial Services Authority (formerly BAPEPAM-LK). Efektif pada tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha diterapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK revisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali untuk pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. This PSAK changed the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that can be reclassified to profit or loss are to be presented separately from items that will never be reclassified. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the financial reporting measurement except for the related disclosures in the consolidated financial statements. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masingmasing akun terkait. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dan dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statement of cash flows are prepared using the direct method, and classified into operating, investing and financing activities. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak tertentu. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah (“Rp”), which is also the functional currency of the Company and its certain Subsidiaries. Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan maka laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif disajikan. When the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the statements of financial position at the beginning of comparative period are presented. 22 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 248 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha diterapkan PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. PSAK tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”. This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, established the principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities. The adoption of this new PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak hal-hal sebagai berikut: a. Kekuasaan untuk mengarahkan aktivitas relevan; b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company, directly or indirectly through Subsidiaries, has the following: Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Kelompok Usaha kehilangan pengendalian. Subsidiaries are consolidated from the date of their acquisition, being the date on which the Group obtains control, and continue to be consolidated until the date that such control ceases. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak diatribusikan kepada entitas induk dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Non-controlling interest represents a portion of the profit or loss and net assets not attributable to the parent and is presented separately in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, and within equity in the consolidated statement of financial position, separate from equity attributable to the parent. Seluruh laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Total profit or loss and other comprehensive income is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi. All significant intercompany balances have been eliminated. a. Power over to direct relevant activities; b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; c. Ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. transactions and 23 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 249 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Perubahan bagian kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian Changes in the ownership interests without change of control Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dimana nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk (Catatan 2r). Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions, in which the carrying amounts of the controlling and noncontrolling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. The difference between the amount by which the noncontrolling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received shall be recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent (Note 2r). Pelepasan entitas anak Disposal of subsidiaries Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill), liabilitas dan komponen entitas terkait dengan entitas anak tersebut, dan mengukur setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian. Disamping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut telah dicatat seolah-olah entitas induk telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi yang dapat diatribusikan pada entitas induk. When a parent loses control of a subsidiary it derecognises the assets (including goodwill), liabilities and related equity components of the former subsidiary, and measures any investment retained in the former subsidiary at its fair value at the date when control is lost. In addition, any amounts previously recognized in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the parent had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss. The resulted gain or loss is recognized in profit or loss attributed to the owners of the parent. c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi. Selisih lebih nilai agregat dari nilai wajar imbalan yang dialihkan, jumlah proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi, atas nilai wajar aset neto teridentifikasi yang diperoleh diakui sebagai goodwill. Jika terdapat goodwill negatif, maka jumlah tersebut diakui dalam laba rugi. Goodwill tidak diamortisasi tetapi dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun. Business combinations are accounted for using the acquisition method. Any excess of the aggregate of the fair value of the consideration transferred, the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net identifiable assets, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree, over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill. In case of negative goodwill, such amount is recognized in profit or loss. Goodwill is not amortized but annually assesed for impairment. 24 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 250 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents consists of cash on hand and in banks, and time deposits with original maturities within three (3) months or less that are not pledged as collateral or restricted in use. Kas di bank dan deposito berjangka dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank Dibatasi Penggunaannya.” Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar liabilitas jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar. Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as “Restricted Cash in Banks.” Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits that are restricted in use are presented under non-current assets. e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures”. PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pedoman mengenai kriteria hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dan penyelesaian secara neto. PSAK No. 55 (Revisi 2014) memberikan ketentuan tambahan untuk kriteria pengakhiran atau penghentian instrumen lindung nilai, dan ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan setelah pengakuan awal. PSAK No. 60 (Revisi 2014) memberikan ketentuan tambahan mengenai pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif dan pengungkapan mengenai transfer instrumen keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 50 (Revised 2014) provides guidance on applying the criteria on legally enforceable right to set-off recognized amounts and to settle on a net basis. PSAK No. 55 (Revised 2014) discusses the criteria of non-expiration or termination of hedging instrument and the accounting for financial instruments at the measurement date and after initial recognition. PSAK No. 60 (Revised 2014) discusses offsetting disclosures with quantitative and qualitative information and disclosures on transfers of financial instruments from one classification to another. The adoption of these revised PSAKs has no significant impact on the consolidated financial statements. 25 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 251 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) (1) Aset Keuangan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (1) Financial Assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss which are initially measured at fair value. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), heldto-maturity investments (HTM), loans and receivables or available-for-sale financial assets (AFS). The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each end of reporting period. Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 38). The Group classifies its financial assets into these categories: financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables and available for sale (Note 38). Pengukuran selanjutnya Subsequent measurement • Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) • Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. 26 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 252 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Financial assets at FVTPL are carried on the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income include any dividend or interest earned from the financial assets. • Loans and receivables • Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted on an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. • Available-for-sale (AFS) financial assets • Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas (12) bulan dari tanggal laporan posisi keuangan. AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as a component of equity until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired, at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose of them within twelve (12) months from the statement of financial position date. 27 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 253 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah aset keuangannya mengalami penurunan nilai. The Group evaluates at each reporting date, whether any of its financial asset is impaired. • Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi • Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka jumlah kerugian tersebut, yang diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit dimasa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang dihitung saat pengakuan awal aset tersebut, diakui pada laba rugi. • Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Financial assets measured at amortised cost If there is objective evidence of impairment, the amount of loss, which is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred) discounted at the effective interest rate computed at initial recognition of the asset, shall be recognized in profit or loss. • Jika terdapat bukti objektif bahwa aset AFS mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi. Available-for-sale (AFS) financial assets If there is objective evidence that an AFS asset is impaired, the cumulative loss previously recognized directly in equity is transferred from equity to profit or loss. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. The Group shall derecognize financial assets, when and only when: the contractual rights to the cash flows from the financial asset over; the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but a contractual obligation is assumed to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Group transfers a financial asset, it shall evaluate the extent to which it retains the risks and rewards of ownership of the financial asset. 28 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 254 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (2) Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (2) Financial Liabilities and Equity Instruments Pengakuan awal Initial recognition Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs. Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal. Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured. 29 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 255 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya ke dalam kategori: pinjaman dan utang serta liabilitas keuangan pada FVTPL (Catatan 38). The Group classifies its financial liabilities into this category: loans and borrowings and financial liability at the FVTPL (Note 38). Pengukuran selanjutnya Subsequent measurement • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) • Financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika liabilitas keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian termasuk bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan. Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income incorporate any interest paid on the financial liabilities. • Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi • Financial liabilities measured at amortised cost Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dalam kategori ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. After initial recognition, financial liabilities in this category are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized, as well as through the amortization process. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Kelompok Usaha dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa. The Group derecognizes financial liabilities when, and only when the Group obligations are discharged, cancelled or expire. 30 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 256 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (3) Fasilitas Repo (3) Repo Facility Fasilitas repo diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara harga pembelian kembali dengan nilai nominal pinjaman diakui sebagai beban keuangan menggunakan metode suku bunga efektif. (4) Instrumen Derivatif Repo facility are recognized initially at fair value and inclusive of directly attributable transaction costs, and subsequently measured at amortized cost. The difference between the repurchase price and the loan nominal value is recognized as financial charges using the effective interest method. (4) Derivative Instruments Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap akhir periode laporan. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar negatif. Derivative instruments are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each end of reporting period. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat risiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan terhadap kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Embedded derivative are presented with the host contract on the consolidated statement of financial position which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value, with changes in fair value recognized in profit or loss. Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas tidak lancar jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari dua belas (12) bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan. Derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than twelve (12) months and it is not expected to be realized or settled within twelve (12) months. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai pendapatan tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai “Pendapatan Komprehensif Lainnya” sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai. Gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in earnings, unless meeting all the specific requirements (i.e. formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as “Other Comprehensive Income” under certain types of hedge accounting. 31 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 257 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Seluruh instrumen derivatif Kelompok Usaha yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi. (5) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. (6) Nilai wajar dari instrumen keuangan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) None of the derivative instruments of the Group qualifies and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes. (5) Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. (6) Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets if any, is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. (7) Instrumen Keuangan Yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi (7) Financial Instruments Measured at Amortized Cost Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. 32 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 258 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related party Disclosure”. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those for transactions with unrelated parties. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties, whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statement. g. Persediaan g. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (lower of cost or net realizable value), dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun. h. Biaya Dibayar Dimuka Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV), whereby cost is determined by the weighted-average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year. h. Prepaid Expenses Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Pengendalian Bersama Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. i. Investments in Associates and Jointly-Controlled Entities Efektif tanggal 1 Januari, 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” dan PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”. Revisi PSAK No. 15 ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga enttias asosiasi. PSAK No. 66 menggantikan PSAK 12 (Revisi 2009) dan ISAK No. 12 serta menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associated Companies and Joint Ventures” and PSAK No. 66 “Joint Arrangements”. The revised PSAK No. 15 describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates. PSAK No. 66 replaces PSAK No. 12 (Revised 2009) and ISAK No. 12 and also removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation. The adoption of these PSAKs have no significant impact on the consolidated financial statements. 33 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 259 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Entitas asosiasi adalah suatu entitas, dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak maupun bagian partisipasi dalam pengendalian bersama. Pemilikan, secara langsung maupun tidak langsung, antara 20% dan 50% hak suara investee dianggap pemilikan pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas hal yang sebaliknya. An associate is an entity, over which the Group has significant influence and that is neither a subsidiary nor an interest in a joint venture. Direct or indirect ownership between, 20 % and 50% of the voting power of an investee is presumed to be an ownership of significant influence, unless it can be clearly demonstrated that this is not the case. Entitas pengendalian bersama adalah entitas yang memiliki karakteristik umum sebagai berikut: (a) dua atau lebih venturer terikat oleh suatu perjanjian kontraktual; dan (b) perjanjian kontraktual tersebut membentuk pengendalian bersama. Joint venture entities are entities having common characteristics as follows: (a) two or more venturers are bound by a contractual arrangement; and (b) the contractual arrangement establishes joint control. Investasi pada entitas asosiasi dan bagian partisipasi dalam entitas pengendalian bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Selanjutnya bagian Kelompok Usaha atas laba rugi entitas asosiasi, setelah penyesuaian yang diperlukan terhadap dampak penyeragaman kebijakan akuntansi dan eliminasi laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara Kelompok Usaha dan entitas asosiasi, menambah atau mengurangi jumlah tercatat investasi tersebut dan diakui sebagai laba rugi Kelompok Usaha. Penerimaan distribusi dari entitas asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian Kelompok Usaha atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi. Bagian Kelompok Usaha atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari Kelompok Usaha. Investment in an associates and interests in joint venture entities are accounted for using the equity method, under which it is initially recognised at cost. Subsequently the Group’s share of the profit or loss of the associate, after any adjustments necessary to give effect to uniform accounting policies and elimination of profits and losses resulting from transactions between the Group and the associate, increases or decreases its carrying amount and is recognised in the Group’s profit or loss. Distributions received from the associate reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the Group’s proportionate interest in the associate arising from changes in the associate’s other comprehensive income. The Group’s share of those changes is recognised in other comprehensive income of the Group. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. When there has been a change recognized directly in other comprehensive income of the associate, the Group recognizes its share of any such change and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Goodwill yang terkait dengan akuisisi entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Jika harga perolehan lebih rendah daripada nilai wajar aset neto yang diperoleh (goodwill negatif), maka selisihnya diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Goodwill tidak diamortisasi dan dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun. Goodwill on acquisition of associate and jointly controlled entities is included in the carrying amount of the investment. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired (negative goodwill), the difference is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Goodwill is no longer amortized but annually assessed for impairment. 34 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 260 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Kelompok Usaha mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin liabilitas entitas asosiasi yang bersangkutan. Once an investment’s carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Group has committed to provide financial support, or has guaranteed the obligations of the associates. Perubahan bagian kepemilikan Changes in the ownership interests Kelompok Usaha menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Kelompok Usaha tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mengukur setiap investasi yang tersisa pada entitas asosiasi pada nilai wajar. Kelompok Usaha mereklasifikasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari ekuitas ke laporan laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) dan mengakui dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat investasi pada tanggal ketika Kelompok Usaha kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi tersebut. The Group discontinues the use of the equity method from the date when it ceases to have significant influence over an associate and measures at fair value any investment the Group retains in the former associate. The Group reclassifies the gain or loss previously recognized in other comprehensive income from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) and recognize in profit or loss any difference between the fair value of any retained investment and any proceeds from disposing of the part interest in the associate and the carrying amount of the investment at the date it loses significant influence over the associate. Jika bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada entitas asosiasi berkurang, namun investasi tersebut tetap sebagai investasi pada entitas asosiasi, maka Kelompok Usaha mereklasifikasi ke dalam laporan laba rugi hanya suatu jumlah proporsional dari keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain. If the Group’s ownership interest in an associate is reduced, but the investment continues to be an associate, the Group reclassifies to profit or loss only a proportionate amount of the gain or loss previously recognized in other comprehensive income. Penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi dan enttias pengendalian bersama Impairment of investments in associated and jointly controlled entities Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investments in associated and jointlycontrolled entities. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in associated and jointly-controlled entities is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associated and jointly-controlled entities and the carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. 35 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 261 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Investasi Jangka Panjang Lain-lain j. Other Long-Term Investments Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan. Nilai tercatat investasi diturunkan nilainya untuk mengakui penurunan nilai yang bersifat permanen. Setiap penurunan nilai investasi dibebankan langsung pada laporan laba rugi. Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably, measured are stated at cost. The carrying amount of the investment is written down to recognize a permanent decline in value of the individual investment. Any write-down of investment is charged directly to profit or loss. k. Aset Tetap k. Fixed Assets Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. The Group has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan telekomunikasi Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor 5 - 30 4 - 20 5 - 20 10 - 15 3 - 20 3 - 10 Land improvements Buildings and improvements Machinery and equipment Telecommunication equipment Transportation equipment Office equipment Umur manfaat dan metode penyusutan aset ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, pada setiap akhir tahun buku. The assets useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriated, at each financial year end. Depresiasi mesin dan peralatan BPI dan SEAPI dihitung dengan menggunakan metode unit produksi keluaran sedangkan penyusutan peralatan kantor BPI dihitung dengan menggunakan saldo menurun ganda pada 50%. The depreciation of BPI and SEAPI’s machinery and equipment are computed using the unit of production output method while the depreciation of BPI’s office equipment are computed using double declining balance at 50%. Penyusutan dan amortisasi pada BMC dihitung berdasarkan metode penyusutan, taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif sebagai berikut: The depreciation and amortization of BMC is computed based on depreciation methods, the estimated useful life and rate being as follows: 36 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 262 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Metode Penyusutan Perabotan, peralatan kantor dan alat-alat pengangkutan Mesin dan peralatan Menurun ganda Menurun ganda PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Masa Manfaat Ekonomis/ Tarif/ Useful life Tahun/ Rate Years (%) Method of Depreciation 4-8 5-8 25 - 50 25 - 40 Declining balance Declining balance Furniture and fixtures, office and transportation equipment Machinery and equipment Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, sedangkan hak atas tanah yang dimiliki SEAPI yang disusutkan selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Land is stated at acquisition cost and not depreciated, while landrights owned by SEAPI are depreciated over 20 years using the straight-line method. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. The cost of repairs and maintenance is charged to consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group, and the cost of the item can be reliably measured. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan yang mencakup biaya pinjaman dari kredit untuk membiayai konstruksi aset selama periode pembangunan serta laba atau rugi kurs yang dapat diatribusikan ke aset dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman berhenti pada saat aset selesai dan siap digunakan. Construction-in-progress is stated at acquisition cost, which includes borrowing costs from loans incurred to finance the construction of the assets during the period of development and foreign exchange gain or loss that is attributable to the asset. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts and capitalization of these borrowing costs ceases when projects are completed and assets are ready for their intended use. 37 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 263 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Impairment of Non-Financial Assets Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset”. PSAK ini memberikan ketentuan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas (UPK), yang mana rugi penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode berjalan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”. This PSAK requires additional disclosures for each individual asset (including goodwill) for a cash-generating unit (CGU), for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau jika uji penurunan nilai secara tahunan disyaratkan untuk aset tertentu, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group evaluates at each reporting date, whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing is required for certain assets, the Group estimates the recoverable amount of the asset. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Rugi penurunan nilai dan pemulihan rugi penurunan nilai diakui segera dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. The recoverable amount of an asset or a cashgenerating unit is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered to be impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment loss and reversal of an impairment loss are recognized immediately in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. m. Leases m. Sewa Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that lessee will obtain ownership by the end of the lease term. 38 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 264 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Dalam hal transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan maka transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa. Selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. In the case of sale and leaseback that results in a finance lease, this is to be treated as two separated transactions, i.e. sale and lease. The excess of sales proceeds over the carrying amount is deferred and amortized over the lease term. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. n. Biaya Pinjaman n. Borrowing Costs Biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut. Borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expensed on the qualifying asset. Kelompok Usaha menghentikan sementara kapitalisasi biaya pinjaman selama perpanjangan periode dimana dilakukan penghentian sementara pengembangan aset kualifikasian secara aktif. The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset. Kelompok Usaha menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika selesainya secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan aset kualifikasian untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya. The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete. o. Biaya Pengembangan Proyek o. Project Development Costs Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan proyek ditangguhkan sampai proyek tersebut beroperasi. Biaya pengembangan proyek yang gagal akan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat proyek tersebut dinyatakan gagal. Costs incurred regarding the development of certain projects are deferred until these projects operate. Costs related to unsuccessful projects will be charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income at the time the projects declare failed. 39 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 265 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Beban Ditangguhkan Biaya yang timbul sehubungan dengan pengembangan proyek jaringan telekomunikasi, pengembangan produk dan pengembangan pabrik ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama perkiraan masa manfaat masing-masing biaya. q. Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Deferred Charges Costs incurred in connection with the development of certain telecommunication systems, product development and plant development are deferred and amortized using the straight-line method based on the estimated beneficial periods. q. Difference in Value from Transaction with Entities Under Common Control Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Business combination of entities under common control is accounted for using the pooling of interest method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference in Restructuring of Entities under Common Control” and presented as part of “Additional Paid-in Capital” in the consolidated statement of financial position and subsequently should not be recognized as a realized gain or loss or reclassified to retained earnings. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif, dimana saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” (nama akun yang digunakan sebelumnya) pada tanggal 1 Januari 2013 disajikan dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Namun, ketentuan ini tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha, karena Kelompok Usaha telah menyajikan saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan keuangan konsolidasian. The revised PSAK is applied prospectively, wherein the account balance of “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” (account title previously used) as of January 1, 2013 is presented under “Additional Paid-in Capital”. However, this requirement does not have any impact on the Group’s consolidated financial statements, since the Group had already presented the balance of “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” as part of “Additional Paid-in Capital” in the consolidated financial statements. r. Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Asosiasi Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Entitas Anak atau asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan Entitas anak dan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. r. Change of Equity in Subsidiaries and Associates Changes in the value of investment due to changes in the equity of a subsidiary or associate arising from capital transactions of such subsidiary and associate with other parties are recognized in equity as “Difference in the Change of Equity Transaction of Subsidiary and Associate”, and recognized as income or expense in the period the investments are disposed. 40 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 266 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition Penjualan barang dan jasa Sale of goods and services Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN). Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Revenues are recognized to the extent it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT). Revenues from export sales are recognized when the goods are shipped. Revenues from domestic sales are recognized when the goods are delivered to the customers. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal. Pendapatan dari kontrak konstruksi jangka panjang diakui berdasarkan metode akuntansi persentase penyelesaian dan diukur pada umumnya berdasarkan estimasi penyelesaian dari pekerjaan fisik atas kontrak konstruksi. Bila besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, taksiran rugi segera diakui sebagai beban tahun berjalan. Revenues from services are recognized when the service is rendered in accordance to the terms of the contracts provided that the amount can be measured reliably. Revenues from long-term contruction contracts are recognized based on the percentage of completion method of accounting and measured principally on the basis of the estimated completion of physical proportion of contract works. When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is immediately recognized as current year expense. Pendapatan diterima dimuka Unearned revenue Pendapatan sewa dan jasa Entitas Anak tertentu ditagihkan di muka berdasarkan kontrak. Tagihan yang belum diakui sebagai pendapatan pada tanggal pelaporan dicatat sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dalam komponen liabilitas jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Revenue from rent and services of certain Subsidiaries are invoiced in advance based on agreements. Unrecognized revenue as of the reporting date is recorded as “Unearned Revenue” in the short-term liabilities section in the consolidated statement of financial position. Pendapatan lain-lain Other revenue Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat penyerahan jasa tersebut. Revenues from other services are recognized when the services are rendered. Pengakuan beban Expense recognition Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). 41 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 267 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) t. Imbalan Kerja PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Employee Benefits Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di Indonesia telah menerbitkan revisi untuk PSAK No. 24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015, tentang “Imbalan Kerja”. Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Lebih lanjut, biaya bunga dan ekspektasi imbal hasil atas aset program yang digunakan dalam versi sebelumnya dari PSAK 24 digantikan dengan nilai ’bunga bersih’ berdasarkan PSAK 24 (sesuai revisi pada 2010), dimana perhitungan dilakukan dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset bersih dari manfaat pasti. Perubahan ini telah berdampak pada jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan, laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya pada tahun sebelumnya. Sebagai tambahan, PSAK 24 (sesuai revisi pada 2010) memperkenalkan perubahan-perubahan tertentu dalam pelaporan biaya manfaat pasti termasuk pengungkapan yang lebih luas. The Financial Accounting Standards Board (DSAK) in Indonesia has issued the revised PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” which is effective on January 1, 2015. The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a `net interest' amount under PSAK 24 (as revised in 2010), which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. These changes had an impact on the amounts recognized in financial position, profit or loss and other comprehensive income in prior years. In addition, PSAK 24 (as revised in 2010) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures. Ketentuan transisi diterapkan pada penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) untuk pertama kali. Kelompok Usaha telah menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif secara retrospektif (Catatan 45). Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (as revised in 2013). The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (Note 45). Kelompok Usaha menerapkan PSAK tersebut di atas untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. The Group adopted the abovementioned PSAK to determine its employee benefits obligation under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). 42 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 268 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang berdomisili di Indonesia menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Kewajiban menurut Undangundang dihitung dengan membandingkan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal melalui program pensiun dengan imbalan yang dihitung berdasarkan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi iuran karyawan dan hasil pengembangannya. Jika bagian iuran yang didanai Perusahaan dan Entitas Anak melalui program pensiun kurang dari imbalan yang diwajibkan menurut Undang-undang, Kelompok Usaha akan melakukan penyisihan atas kekurangannya. The Company and certain domestic Subsidiaries domiciled in Indonesia have defined retirement benefit plans, covering substantially all of their eligible permanent employees. The obligation for the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the pension plan with the benefit as stipulated under the Law after deduction of accumulation of employee contribution and the related investment results. If the employer funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Jumlah diakui sebagai liabilitas untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti. The costs of providing other long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The provision for long-term employee benefits recognized in the consolidated financial statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation. u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing u. Foreign Currency Transactions and Translation Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dari penyesuaian kurs maupun penyelesaian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan sebagai laba atau rugi tahun berjalan. Transactions in foreign currencies are translated into the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to the functional currency to reflect the middle exchange rate published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the period. The gains or losses resulting from such adjustment or settlement of each monetary asset and liability denominated in foreign currencies are credited or charged to current year profit or loss. Kurs penutup yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The closing exchange rates used as of December 31, 2015 and 2014, were as follows: 2015 Pound Sterling Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang 20.451 15.070 13.795 10.064 9.751 1.780 115 2014 19.370 15.133 12.440 10.218 9.422 1.604 104 Pound Sterling Euro US Dollar Australian Dollar Singapore Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen 43 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 269 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian dari Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi yang mata uang fungsionalnya bukan Rupiah pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada periode yang bersangkutan. Penyesuaian selisih kurs karena penjabaran tersebut disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya. v. Pajak Penghasilan PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) For consolidation purposes of Subsidiaries and Associates for which Rupiah is not their functional currency, assets and liabilities at the reporting date are translated into Rupiah using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. The resulting translation adjustments are presented as part of other comprehensive income. v. Income Taxes Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak Penghasilan”. PSAK ini memberikan tambahan penjelasan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. PSAK ini juga tidak lagi mengatur mengenai tentang pajak final. Effective January 1, 2015, the Group has applied PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. This PSAK provides additional discussion on deferred tax asset or deferred tax liability arising from a nondepreciable asset measured using the revaluation model, and from investment property that is measured using the fair value model. This PSAK also removes the criteria of final tax. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika, dan hanya jika, entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Current tax assets and current tax liabilities are offset if, and only if, the entity has a legally enforceable right to set off the recognised amounts; and intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode laporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. 44 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 270 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika, dan hanya jika, entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, the entity has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity, or different taxable entities that intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi tahun berjalan. Namun jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya, jumlah tersebut ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Additional tax principal and penalty amounts based on Tax Assessment Letters (“SKP”) are recognized as income or expense in the current year profit or loss. However when further avenue is sought, such amounts are deferred if they meet the asset recognition criteria. w. Segment Information w. Informasi Segmen Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan menggunakan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Dewan Direksi. x. Laba per Saham Entities disclose information that enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities and use “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes. Operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker has been identified as the Board of Directors that makes strategic decisions. x. Earnings per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar, dalam suatu periode. Basic earnings per share are calculated by dividing profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, by the weighted average number of ordinary shares outstanding, during the period. Laba per saham dasar dilusian dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang sifatnya disesuaikan dengan efek yang berpotensi untuk dilusi, dalam suatu periode. Diluted earnings per share are calculated by dividing profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, by the weighted average number of ordinary shares as adjusted for effects of all potential dilution, during the period. 45 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 271 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) y. Provisi dan Kontinjensi PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) y. Provisions and Contingencies Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh. Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements, but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable. z. Dividen z. Dividends Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. aa.Kuasi-Reorganisasi Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), kuasireorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau. Final dividend distributions are recognized as a liability when the dividends are approved in the General Meeting of the Company’s Shareholders. Dividend distributions are recognized as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association. aa.Quasi-Reorganization Pursuant to PSAK No. 51 (Revised 2003), a quasireorganization is an accounting procedure that enables an entity to restructure its equity by eliminating its deficit and reappraising all of its assets and liabilities. By this procedure, the entity is expected to continue its business as if it was a fresh start, with a statement of financial position showing a better financial position with no past deficit. 46 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 272 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain, metode nilai kini dan arus kas diskonto. The fair values of assets and liabilities are determined based on market values. If the market value is unavailable, the estimated fair value is determined using the best information available. The estimates of the fair values put into consideration prices of the similar type of assets and a valuation technique most suitable to the characteristics of the related assets and liabilities, among others, present value method and discounted cash flows method. Sesuai dengan PSAK tersebut, eliminasi atas saldo defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui urutan prioritas sebagai berikut: According to PSAK, the elimination of deficit is applied against equity accounts in the order of priority as follows: a) cadangan umum; b) cadangan khusus; c) selisih penilaian aset dan liabilitas dan selisih penilaian yang sejenisnya; d) tambahan modal disetor dan sejenisnya; dan a) legal reserve; b) special reserve; c) revaluation increment on assets and liabilities; e) modal saham. d) additional paid-in capital and the similar accounts, and e) share capital. Selain itu, berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), saldo akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dapat berubah pada saat adanya peristiwa kuasi-reorganisasi dan dapat digunakan untuk mengeliminasi atau menambah saldo laba negatif. In addition, under PSAK No. 38 (Revised 2012), the account balance of Restructuring Transactions of Entities is subject to change at the time of quasireorganization and can be used to eliminate or increase deficit. Seperti yang dijelaskan pada Catatan 41, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2011 mengikuti persyaratan dari PSAK di atas. As discussed in Note 41, the Company conducted quasi-reorganization as of June 30, 2011 following the provisions of the above PSAK. bb. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain bb. Adoption of Other Revised Accounting Standards Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan. Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2015, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact. a) PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” b) PSAK 67 (Penyesuaian 2014) “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” c) PSAK 68 (Penyesuaian 2014) “Pengukuran Nilai Wajar” a) PSAK 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” b) PSAK 67 (Amendment 2014) “Disclosures of Interests in Other Entities” c) PSAK 68 (Amendment 2014) “Fair Value Measurements” 47 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 273 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS Penyusunan laporan keuangan sesuai, dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur. Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments, estimates and assumptions made by management in the process of applying the Group’s accounting policies have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statement: Menentukan mata uang fungsional Determining functional currency Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing Entitas Anak termasuk, antara lain, mata uang: The factors considered in determining the functional currency of the Company and each of its Subsidiary include, among others, the currency: - - that mainly influences sales prices for goods and services; of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services; - that mainly influences labour, material and other costs of providing goods or services; - in which funds from financing activities are generated; and - in which receipts from operating activities are usually retained. - yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa; dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas; yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan; dan yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan. Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Determining classification of financial assets and financial liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2e. The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2e. 48 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 274 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Menentukan nilai wajar dan perhitungan amortisasi biaya perolehan dari instrumen keuangan Determining fair value and calculation of cost amortization of financial instruments Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 38. The Group records certain financial assets and liabilities at fair values and at amortized costs, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement and asumptions used in the calculation of cost amortization were determined using verifiable objective evidence, the fair value or amortization amount would differ if the Group utilized different valuation methodology or assumptions. Such changes would directly affect the Group’s profit or loss. Further details are disclosed in Note 38. Menilai jumlah terpulihkan dari aset keuangan Assessing recoverable amounts of financial assets Kelompok Usaha mengevaluasi akun piutang tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8. The Group evaluates specific accounts receivable where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the provision for impairment. Further details are disclosed in Notes 7 and 8. Menilai jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan Assessing recoverable amounts of non-financial assets Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories own physical condition, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 9. 49 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 275 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Jumlah pemulihan atas aset tetap, biaya pengembangan proyek dan goodwill didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan (Catatan 13, 14 dan 16). The recoverable amounts of fixed assets, project development cost and goodwill are based on estimates and assumptions regarding in particular the expected market outlook and future cash flows associated with the assets. Estimated future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of the recoverable amount and could result in adjustments to the provision of impairment already booked (Notes 13, 14 and 16). Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap Determining depreciation method and estimated useful lives of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, metode saldo menurun ganda dan unit produksi berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap selama 3 tahun sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2k dan 13. The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis, double-decline balance and unit production basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 years to 30 years. These are common life expectancies applied in the industries in which the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact on the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Notes 2k and 13. Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis Purchase price allocation in a business combination Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha secara material (Catatan 2c). Accounting for acquisition requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated financial statements. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance (Note 2c). 50 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 276 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja Estimation pension cost and employee benefits Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2t dan 31. The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. These assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2t and 31. Menentukan pajak penghasilan Determining income taxes Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30. Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates as to whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 30. Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30. The Group reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. Further details are disclosed in Note 30. Mengevaluasi provisi dan kontinjensi Evaluating provisions and contingencies Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen memperhitungkan risiko dan ketidakpastian terhadap akun. The management exercises its judgment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account. 51 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 277 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. 4. PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK a. Pendirian Entitas Anak PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to on going investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.” The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized. 4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES a. Establishment of Subsidiaries PT Bina Andalan Karya Inspeksi (BAKI) PT Bina Andalan Karya Inspeksi (BAKI) Pada tanggal 21 Oktober 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) mendirikan BAKI, berdasarkan Akta Notaris No. 31, Notaris Maria Gunarti S.H., M.Kn., dan berdasarkan Keputusan No. AHU-31621.40.10. 2014 tanggal 28 Oktober 2014, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui Kepemilikan BPI sebesar 99,99% di BAKI. On October 21, 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) established BAKI, based on Notarial Deed No. 31, of Maria Gunarti, S.H., M.Kn., and based on Decree No. AHU-31621.40.10.2014 dated October 28, 2014, the Ministry of Law and Human Right has approved the 99.99% share ownership of BPI in BAKI. PT Bina Karya Proteksi Pipabaja (BKPP) PT Bina Karya Proteksi Pipabaja (BKPP) Pada tanggal 2 Oktober 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) mendirikan BKPP, berdasarkan Akta Notaris No. 7, Notaris Maria Gunarti S.H., M.Kn., dan berdasarkan Keputusan No. AHU-31307. 40.10.2014 tanggal 24 Oktober 2014, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui Kepemilikan BPI sebesar 99,99 % di BKPP. On October 2, 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) established BKPP, based on Notarial Deed No. 7 of Maria Gunarti, S.H., M.Kn., and based on Decree No. AHU-31307.40.10.2014 dated October 24, 2014 the Ministry of Law and Human Right has approved the 99.99% share ownership of BPI in BKPP. PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP) PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP) Pada tanggal 9 Mei 2014, PT Bakrie Metal Industries (BMI) mendirikan BPP, berdasarkan Akta Notaris No. 3, Notaris Titi Indrasari S.H., dan berdasarkan Keputusan No. AHU-08655.40.10.2014, tanggal 12 Mei 2014, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, menyetujui 60,00% kepemilikan saham dari BMI di BPP. On May 9, 2014, PT Bakrie Metal Industries (BMI) established BPP, based on Notarial Deed No. 3 of Titi Indrasari, S.H., and based on Decree No. AHU-08655.40.10.2014, dated May 12, 2014, the Ministry of Law and Human Rights has approved the 60.00% shares ownership of BMI in BPP. 52 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 278 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES (Continued) PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU) PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU) Pada tanggal 25 Maret 2014, PT Bakrie Metal Industries (BMI) mendirikan BIU, berdasarkan Akta Notaris No. 34, Notaris Titi Indrasari, S.H., dan berdasarkan Keputusan No. AHU-01523.40.10.2014, tanggal 7 April 2014, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah menyetujui 60,00% kepemilikan saham dari BMI di BIU. On March 25, 2014, PT Bakrie Metal Industries (BMI) established BIU, based on Notarial Deed No. 34 of Titi Indrasari, S.H., and based on Decree No. AHU-01523.40.10.2014, dated April 7, 2014, the Ministry of Law and Human Rights has approved the 60.00% shares ownership of BMI in BIU. PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) Pada tanggal 23 Juli 2013, PT Energas Daya Pratama (EDP) mendirikan KJG, berdasarkan Akta Notaris No. 17, Notaris Firdhonal, S.H., Berdasarkan Keputusan No. AHU-48492.AH.01.01, tahun 2013, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah menyetujui 80,00% kepemilikan saham dari EDP di KJG. On July 23, 2013, PT Energas Daya Pratama (EDP) established KJG, based on Notarial Deed No. 17 of Firdhonal, S.H., Based on Decree No. AHU 48492. AH.01.01, year 2013, the Ministry of Law and Human Rights has approved the 80.00% shares ownership of EDP in KJG. Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian pemesanan saham di PT Kalimanatan Jawa Gas, dimana biaya proyek yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk membiayai asset KJG yang akan mewakili kepemilikan saham 20% di KJG. On March 10, 2014, the Company entered into a share subscription agreement in PT Kalimantan Jawa Gas, wherein the project costs incurred by the Company to finance the assets of KJG will represent 20% shares ownership in KJG. Pada tanggal 11 November 2014, Anggaran Dasar KJG telah diubah dengan meningkatkan modal dasar dari Rp40 miliar menjadi Rp266,43 miliar, dimana saham KJG yang ada akan dilepas dan akan menerbitkan saham yang baru. Perusahaan memiliki kepemilikan saham 20% di KJG (Catatan 12b dan 14). On November 11, 2014, the Articles of Association of KJG has been amended to increase the authorized capital from Rp40 billion to become Rp266.43 billion, whereby the existing shares of KJG will be disposed and will issue new shares. The Company has 20% share ownership in KJG (Notes 12b and 14). b. Perubahan Kepemilikan Saham dan Divestasi b. Changes in Share Ownership and Divestment PT Bakrie Construction (BCons) PT Bakrie Construction (BCons) Pada tanggal 27 Januari 2014, berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Anggaran Dasar BCons telah diubah untuk meningkatkan modal dasar perseroan dari semula USD10,7 juta atau setara dengan Rp83,9 miliar menjadi USD20,3 juta atau setara dengan Rp192,6 miliar. Kepemilikan BMI di BCons meningkat menjadi sebesar 95,19% dari 90,84%. On January 27, 2014, based on Notarial Deed Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the Articles of Association of BCons was amended to increase the authorized capital from USD10.7 million or equivalent to Rp83.9 billion to USD20.3 million or equivalent to Rp192.6 billion. BMIs ownership at BCons increased to 95.19% from 90.84%. 53 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 279 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Akta Notaris Titi Indrasari, S.H., Anggaran Dasar BCons telah diubah untuk meningkatkan modal dasar perseroan dari semula USD20,3 juta atau setara dengan Rp192,6 miliar menjadi USD40,4 juta atau setara dengan Rp436,5 miliar. Kepemilikan BMI di BCons meningkat menjadi sebesar 97,57% dari 95,19%. On December 31, 2014, based on Notarial Deed Titi Indrasari, S.H., the Articles of Association of BCons was amended to increase the authorized capital from USD20.3 million or equivalent to Rp192.6 billion to USD40.4 million or equivalent to Rp436.5 billion. BMI’s ownership at BCons increased to 97.57% from 95.19%. PT Bakrie Power (BP) PT Bakrie Power (BP) Pada tanggal 17 Januari 2014, berdasarkan Akta Notaris No. 2, Notaris Rohana Frieta, S.H., para Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal dasar BP dari semula Rp70,0 miliar menjadi Rp300,0 miliar. BIIN melakukan penambahan kepemilikan dengan cara mengkonversi piutang pemegang saham sebesar Rp158,6 miliar. Kepemilikan BIIN di BP meningkat menjadi sebesar 99,99% dari 99,96%. On January 17, 2014, based on Notarial Deed No. 2, Notary of Rohana Frieta, S.H., the shareholders of BP agreed to increase the authorized capital from Rp70.0 billion to Rp300.0 billion. BIIN increased the ownership through conversion of outstanding receivables amounting to Rp158.6 billion. BIIN’s ownership at BP increased to 99.99% from 99.96%. PT Multi Pangan Selina (MPS) PT Multi Pangan Selina (MPS) Pada tanggal 21 November 2014, Perusahaan telah mengalihkan 2.500 lembar kepemilikan saham di MPS kepada PT Bakrie Communications (BC). Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan mengalihkan 2.500 lembar kepemilikan saham di MPS kepada PT Agrokom Rekanusa (AR). Pengalihan dihitung sesuai dengan PSAK 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” dan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku pada aset neto yang dimiliki MPS sebesar Rp5 miliar telah dicatat dalam selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan disajikan pada bagian tambahan modal disetor dalam komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. On November 21, 2014, the Company has transferred 2,500 shares ownership at MPS to PT Bakrie Communications (BC). On December 10, 2014, the Company has transferred 2,500 shares ownership at MPS to PT Agrokom Rekanusa (AR). The transfer was accounted in accordance with PSAK 38, “Business Combination for Entities under Common Control” and the difference between the book value of MPS’s net assets amounting to Rp5 billion was recorded as difference in the value from restructuring transactions of entities under common control and presented as additional paid-in capital in the equity section of the consolidated statement of financial position. PT Agrokom Rekanusa (AR) PT Agrokom Rekanusa (AR) Pada tanggal 21 November 2014, Perusahaan telah mengalihkan 147 lembar kepemilikan saham di AR kepada BC. Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan mengalihkan 147 lembar kepemilikan saham di AR kepada MPS. Pengalihan dihitung sesuai dengan PSAK 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” dan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku pada aset neto yang dimiliki AR sebesar Rp0,5 juta dicatat dalam selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan disajikan pada bagian tambahan modal disetor dalam komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. On November 21, 2014, the Company has transferred 147 share ownership at AR to BC. On December 10, 2014, the Company has transferred 147 shares ownership at AR to MPS. The transfer was accounted in accordance with PSAK 38, “Business Combination for Entities under Common Control” and the difference between the book value of AR’s net assets amounting to Rp0.5 million was recorded as difference in the value from restructuring transactions of entities under common control and presented as additional paid-in capital in the equity section of the consolidated statement of financial position. 54 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 280 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK (Lanjutan) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES (Continued) PT Bakrie Communications (BC) PT Bakrie Communications (BC) Pada tanggal 23 Desember 2014, berdasarkan Akta Notaris No. 6, Notaris Titi Indrasari, S.H., menyetujui pengalihan kepemilikan saham yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 124 lembar kepada PT Cakrawala Baru dan 125 lembar kepada Tuan Ade Suryana. Lebih lanjut, efektif tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah kehilangan kendali dan pengaruh signifikan atas BC (termasuk MPS dan AR) sehubungan dengan perubahan kepemilikan saham atas BC. Sejak saat itu, Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasi BC. On December 23, 2014 , based on Notarial Deed No. 6, of Titi Indrasari, S.H, the Company transferred its share ownership in BC consisting of 124 shares to PT Cakrawala Baru and 125 shares to Mr. Ade Suryana. Furthermore, effective December 31, 2014, the Company lost its control and significant influence over BC (including MPS and AR) as a result of the change in ownership. Since then, the Company deconsolidated BC. Sehubungan dekonsolidasi BC tersebut, Perusahaan mengakui kerugian atas penjualan saham dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian sebesar Rp27,9 miliar. In connection with the deconsolidation of BC, the Company recognized loss on sale investment in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income amounting to Rp27.9 billion. PT Bakrie Steel Industries (BSI) PT Bakrie Steel Industries (BSI) Pada tanggal 30 Maret 2015, berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H.,S.E, M.Kn, No. 240, Pemegang saham telah menyetujui untuk mengalihkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Kreasindo Jaya Utama kepada PT Bakrie Autoparts dan PT Bina Usaha Mandiri Misuzawa. Perusahaan mengalihkan seluruh kepemilikan saham sebesar 99,99% di PT Bakrie Steel Industries (BSI) ke PT Bakrie Autoparts (BA). On March 30, 2015, based on Notarial Deed No. 240 of Humberg Lie, S.H.,S.E, M.Kn, the Shareholders approved the transfer of shares owned by PT Bakrie & Brothers Tbk and PT Kreasindo Jaya Utama in PT Bakrie Autoparts and PT Bina Usaha Mandiri Misuzawa. The Company transferred all of its ownership 99.99% in PT Bakrie Steel Industries (BSI) to PT Bakrie Autoparts (BA). PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) Pada tanggal 13 Juli 2015, Perusahaan dan PT Bakrie Toll Indonesia (BTI) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli atas kepemilikan saham di PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) kepada PT Waskita Toll Road (WTR) masing-masing sebesar 10% dan 80%. Setelah perjanjian tersebut, kepemilikan saham Perusahaan, BTI dan WTR di CCTW menjadi masing-masing sebesar 5%, 5% dan 90%. Perusahaan telah kehilangan kendali dan pengaruh signifikan atas CCTW sehubungan dengan perubahan kepemilikan saham atas CCTW. Sejak saat itu, Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasi (Catatan 12b). On July 13, 2015, the Company and PT Bakrie Toll Indonesia (BTI) entered into a Sale and Purchase Agreement of shares in PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) to PT Waskita Toll Road (WTR) equivalent to 10% and 80%, respectively. After this agreement, share ownership of the Company, BTI and WTR at CCTW are 5%, 5% and 90%, respectively. Furthermore, the Company lost its control and significant influence over CCTW as a result of the change in ownership. Since then, the Company deconsolidated CCTW (Note 12b). 55 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 281 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 5. PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK (Lanjutan) 4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES (Continued) Sehubungan dekonsolidasi CCTW tersebut, Perusahaan dan BTI mengakui keuntungan atas penjualan saham dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian sebesar Rp399,00 miliar. In connection with the deconsolidation of CCTW, the Company and BTI recognized gain on sale investment in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income amounting to Rp399.00 billion. PT Aneka Banusakti (ABS) PT Aneka Banusakti (ABS) Pada tanggal 23 Desember 2015, BA telah menandatangani Perjanjian Jual Beli atas seluruh kepemilikan saham di Aneka Banusakti (ABS) kepada PT Suplaindo Sejahtera sebesar 58% kepemilikan saham di ABS. Lebih lanjut, efektif tanggal tersebut, BA telah kehilangan kendali dan pengaruh signifikan atas ABS sehubungan dengan perubahan kepemilikan saham atas ABS. Sejak saat itu, BA tidak lagi mengkonsolidasi. On December 23, 2015, BA entered into a Sale and Purchase Agreement of all shares in PT Aneka Banusakti (ABS) to PT Suplaindo Sejahtera equivalent to 58% share ownership in ABS. Furthermore, effective date BA lost its control and significant influence over ABS as a result of the change in ownership. Since then, BA deconsolidated ABS. Sehubungan dekonsolidasi ABS tersebut, BA mengakui kerugian atas penjualan saham dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian sebesar Rp3,83 miliar. In connection with the deconsolidation of ABS, BA recognized loss on sale of investment in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income amounting to Rp3.83 billion. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2015 2014 Kas Rupiah Dolar AS Dolar Singapura 1.034.359 27.881 1.576 958.265 18.780 1.421 Cash on hand Rupiah US Dollar Singaporean Dollar Total kas 1.063.816 978.466 Total cash on hand Kas di bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah 24.935.854 21.852.389 20.685.832 8.109.366 18.378.691 15.742.458 8.598.638 14.137.923 5.346.730 14.635.503 5.312.105 401.986 Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly known as PT ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah 56 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 282 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5. 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2015 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DKI PT Bank Artha Graha Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Mutiara Tbk) PT Bank BRI Syariah PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 2014 4.168.882 2.593.756 2.296.995 1.122.950 6.180.153 2.011.125 2.118.724 4.085.652 712.258 617.359 429.206 3.601.469 2.741.916 14.629.533 390.869 882.559 3.646.758 1.617.301 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DKI PT Bank Artha Graha Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk (formerly known as PT Bank Mutiara Tbk) PT Bank BRI Syariah PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Others (below Rp1 billion) 97.639.241 114.345.699 Sub-total 160.364.026 57.899.387 66.933.381 13.254.571 69.258.020 3.066.607 7.027.524 2.435.644 6.312.705 6.473.301 2.407.312 3.702.199 578.850 4.318.107 3.225.217 5.719.568 Sub-total 257.319.415 155.657.004 Sub-total Total kas di bank 354.958.656 270.002.703 Total cash in banks - 4.000.000 3.147.496 Cash equivalents Time deposits Rupiah PT Bank Mega Tbk Others (below Rp1 billion) - 7.147.496 62.077.500 - 1.048.132 62.077.500 1.048.132 62.077.500 8.195.628 Total cash equivalents 418.099.972 279.176.797 Total Sub-total Mata uang asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Setara kas Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mega Tbk Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Sub-total Mata uang asing (USD) PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub-total Total Setara Kas Total Foreign currencies PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Others (below Rp1 billion) Sub-total Foreign currency (USD) PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub-total 57 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 283 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5. 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Kisaran suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar AS 2015 2014 0,25 % - 1,00 % 6,50 % - 9,75 % 0,75 % - 1,50 % Rupiah US Dollar Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga. All placements in cash and cash equivalents were with third parties. Rincian kas dan setara kas berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Details of cash and cash equivalents based on currencies were as follows: Mata uang 2015 Dolar AS Rupiah Yen Jepang Dolar Singapura 6. The annual interest rates of time deposits were as follows: Currency 2014 319.282.987 98.673.601 141.808 1.576 INVESTASI JANGKA PENDEK 156.700.772 122.451.409 23.195 1.421 US Dollar Rupiah Japanese Yen Singaporean Dollar 6. SHORT-TERM INVESTMENTS 2015 2014 Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas tercatat (Catatan 33g) PT Bakrie Telecom Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Energi Mega Persada Tbk Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. 32.278.207 27.429.399 39.517.807 43.887.039 18.642.999 3.601.290 1.588.387 - 60.071.199 9.321.290 280.259.124 1.239.833.450 Available-for-sale securities Quoted equity securities (Note 33g) PT Bakrie Telecom Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Energi Mega Persada Tbk Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. Sub-total 83.540.282 1.672.889.909 Sub-total 340.866.787 - 900.132.461 900.132.461 Held-for-trading Investment funds (USD) Purple Rain Resources Ltd. Skytrend Investments Holdings Ltd. 1.240.999.248 900.132.461 Sub-total 1.392.020 930.000 - 781.501 1.096.425 Dimiliki untuk diperdagangkan Dana investasi (USD) Purple Rain Resources Ltd. Skytrend Investments Holdings Ltd. Sub-total Saham yang diperdagangkan PT United Tractors Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Pelayaran Tempura Emas Tbk Marketable securities PT United Tractors Tbk PT Summarecon Agung Tbk PT Pelayaran Tempura Emas Tbk 58 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 284 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued) INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) 2015 PT Sri Rejeki Isman Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Jasa Marga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk Lain-lain (dibawah Rp 500 juta) Sub-total 2014 743.665 474.600 7.751.610 1.104.436 1.058.205 754.250 654.000 541.500 6.987.968 PT Sri Rejeki Isman Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Jasa Marga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk Others (Below Rp 500 million) 12.073.396 12.196.784 Sub-total Pinjaman dan piutang Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia 2.200.000 - 2.200.000 1.507.400 Loan and receivables Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia Sub-total 2.200.000 3.707.400 Sub-total 1.338.812.926 2.588.926.554 Total - Less allowance for impairment of investment 2.588.926.554 Net Total Dikurangi penyisihan penurunan nilai investasi (900.132.461) Neto 438.680.465 Rincian investasi jangka pendek berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Mata uang 2015 Dolar AS Rupiah Details of short term investments based on currencies were as follows: 2014 340.866.787 97.813.678 2.139.965.911 448.960.643 Currency US Dollar Rupiah Efek tersedia untuk dijual Available-for-sale securities Pada tanggal 20 Januari 2012, Perusahaan dan Long Haul Holding (LHH) menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (CSPA), dimana Perusahaan akan menjual Bumi Energy & Metal Pte Ltd (BBEM) dan Bumi Borneo Resources (BBR) ke LHH yang tunduk pada, antara lain, persetujuan kreditor dan andai kata kondisi ini tidak terpenuhi, dalam hal terdapat pemungutan suara di BBEM dan BBR, Perusahaan akan melakukan pemungutan suara berdasarkan keputusan LHH. Hasil dari transaksi ini, Perusahaan memiliki BBEM dan BBR masing-masing 21,9% dan 22,8% dan kehilangan pengaruh yang signifikan atas BBEM dan BBR karena telah menyerahkan semua hak suaranya ke LHH berdasarkan CSPA. Sejak itu, Perusahaan mencatat investasi saham di BBEM dan BBR sebagai saham yang tersedia untuk dijual. On January 20, 2012, the Company and Long Haul Holding (LHH) entered into a Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA), wherein the Company will sell its shares of Bumi Energy & Metal Pte Ltd (BBEM) and Bumi Borneo Resources (BBR) to LHH subject to, among others, creditor’s approval, and if the condition is not met, in the event of voting in BBEM and BBR, the Company will vote based on LHH decision. As a result of this transaction, the Company owned 21.9% and 22.8% in BBEM and BBR, respectively, and lost its significant influence over BBEM and BBR as the Company has transferred its voting rights to LHH through the CSPA. Since then, the Company has recorded its investment in BBEM and BBR shares as available-for-sale equity securities. 59 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 285 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued) INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) Pada tahun 2013, Perusahaan, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (Borneo), LHH, BBEM, BBR, Artel Choice Limited dan PT Republik Energi & Metal melakukan Perjanjian Jual Beli dimana terdapat perubahan dalam susunan pemegang saham dari BBEM dan BBR, penjualan atas saham PT Asia Resources Minerals Plc (ARMS) dan pembelian kembali atas saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Perusahaan dan LHH telah memperoleh izin dan persetujuan dari kreditur untuk transaksi ini. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan melakukan transaksi berikut, antara lain: In 2013, the Company, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (Borneo), LHH, BBEM, BBR, Artel Choice Limited and PT Republik Energi & Metal entered into a Sale and Purchase Agreement (SPA) wherein there will be change in the shareholders of BBEM and BBR, sale of PT Asia Resources Minerals Plc (ARMS) shares and repurchase of PT Bumi Resources Tbk (BUMI) shares. The Company and LHH obtained consent and approval from lender for this transaction. Based on this agreement, the Company entered into the following transactions, among others: a. Pada tanggal 25 Maret 2014, Perusahaan dan LHH melakukan pertukaran 49% kepemilikan saham Perusahaan di BBEM dengan 49% kepemilikan saham Borneo di BBR sehingga BBR dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan dan LHH. a. On March 25, 2014, the Company and LHH exchanged 49% of the Company and LHH’s share ownership in BBEM with 49% of Borneo’s share ownership in BBR, making BBR a wholly-owned subsidiary of the Company and LHH. b. Pada tanggal 25 Maret 2014, Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL), afiliasi Borneo, telah membayar USD224,0 juta kepada BBR untuk 23,8% kepemilikan pada ARMS. Jumlah ini telah disetorkan pada escrow account yang dibuat untuk transaksi pembelian kembali saham BUMI, yang terlaksana pada hari yang sama. b. On March 25, 2014, Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL), an affiliate of Borneo, paid USD224.0 million to BBR in exchange for the 23.8% share ownership of BBR in ARMS. This amount was deposited in an escrow account created for the repurchase of BUMI shares, which was executed on the same date. Atas transaksi ini Perusahaan mencatat kerugian bersih atas investasi jangka pendek sebesar Rp7,3 miliar. The Company recognized net loss on disposal of shortterm investments on the above transactions amounting to Rp7.3 billion. Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan mengalihkan seluruh kepemilikan saham sebesar 44,6% di Bumi Borneo Resources Pte. Ltd (BBR) kepada Long Haul Holdings Ltd. (LHH). Atas penjualan ini Perusahaan mencatat piutang dari LHH (Catatan 33c). On March 20, 2015, the Company transferred all of its share ownership (44.6%) in Bumi Borneo Resources Pte. Ltd (BBR) to Long Haul Holdings Ltd. (LHH). The Company recorded a receivable from LHH for this transaction (Note 33c). Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan menyerahkan 1,96 miliar lembar saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) senilai USD8,1 juta dan penyerahan 1,23 miliar lembar saham BTEL senilai USD5,1 juta untuk pembayaran utang ke Conic Investment Limited (Catatan 18i). On June 27, 2014, the Company transferred 1.96 billion of PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) shares equivalent to USD8.1 million and 1.23 billion BTEL shares equivalent to USD5.1 million as partial payment to Conic Investment Limited (Note 18i). Pada tanggal 29 Desember 2014, Perusahaan menyerahkan 5,3 miliar lembar saham BTEL senilai USD18,2 juta, penyerahan 113,7 juta lembar saham ENRG senilai USD0,9 juta dan penyerahan 123,8 juta lembar saham UNSP senilai USD0,4 juta untuk pembayaran utang ke Conic Investment Limited (Catatan 18i). On December 29, 2014, the Company transferred 5.3 billion of BTEL shares equivalent to USD18.2 million, 113.7 million ENRG shares equivalent to USD0.9 million and 123.8 million UNSP shares equivalent to USD0.4 million as partial payment to Conic Investment Limited (Note 18i). 60 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 286 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued) INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) Perusahaan mengakui rugi neto atas penyerahan investasi jangka pendek yang digunakan untuk pembayaran pinjaman dari Conic Investment Limited sebesar Rp37,6 miliar. The Company recognized net loss on transfer of shortterm investments used to settle outstanding loan from Conic Investment Limited amounting to Rp37.6 billion. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, sejumlah efek ekuitas pada BUMI, ELTY, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masing-masing sebesar 548,6 juta saham, 72,0 juta saham, 31,8 juta saham, 372,9 juta saham dan 645,6 juta saham digunakan Perusahaan sebagai jaminan untuk utang jangka pendek (Catatan 18b, 18i, 18n, 18o and 18p). As of December 31, 2015, certain number of equity securities in BUMI, ELTY, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) and PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) total 548.6 million shares, 72.0 million shares, 31.8 million shares, 372.9 million shares and 645.6 million shares were used as collateral for the Company’s short-term loans (Notes 18b, 18i, 18n, 18o and 18p). Pada tanggal 31 Desember 2015, persentase kepemilikan saham Perusahaan langsung dan tidak langsung atas BUMI, ELTY, ENRG, UNSP dan BTEL secara masing-masing sebesar 1,5%, 0,2%, 0,1%, 2,7% dan 2,1%. Dalam hal terjadi perbedaan dengan laporan keuangan BUMI, ELTY, ENRG, UNSP dan BTEL, hal ini disebabkan oleh saham-saham yang dijadikan jaminan oleh Perusahaan ke kreditur telah berubah kepemilikan. Selain itu, perbedaan juga bisa diakibatkan oleh saham yang telah dialihkan, namun tidak berubah nama kepemilikan. As of December 31, 2015, the Company’s percentage of direct and indirect share ownership in BUMI, ELTY, ENRG, UNSP and BTEL were to 1.5%, 0.2%, 0.1%, 2.7% and 2.1%, respectively. Differences in the Company’s ownership presented in the financial statements of BUMI, ELTY, ENRG, UNSP and BTEL, might arise due to shares pledged by the Company to the creditors wherein the ownership has been transferred. In addition, there were shares that have been transferred, but the ownership’s name has not been changed. Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen Kelompok Usaha memutuskan untuk melakukan penurunan nilai atas efek ekuitas tersedia untuk dijual sehubungan dengan tren penurunan harga pasar saham selama 2 tahun terakhir. Sehingga, Perusahaan mengalihkan rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai investasi jangka pendek sebesar Rp40,1 juta dan mencatat rugi terealisasi yang jumlah tersebut di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya. As of December 31, 2015, the Group’s management decided to impair the available-for-sale equity securities due to the downward trend of the market price of shares for the past 2 years. Thus, the Company reversed the unrealized loss for changes in value of short-term investments amounting to Rp40.1 million and recognized loss of the same amount in the statements of profit or loss and other comprehensive income. Rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai investasi jangka pendek yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar nil dan Rp40.2 miliar. Pemulihan kerugian yang belum terealisasi atas perubahan nilai investasi jangka pendek dicatat pada pendapatan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4,5 miliar. Rugi neto yang belum terealisasi atas perubahan nilai investasi jangka pendek disajikan pada pendapatan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp4,5 miliar. Unrealized loss for changes in the value of short-term investments presented as part of equity as of December 31, 2015 and 2014 amounted to nil and Rp40.2 billion, respectively. Reversal of unrealized loss for changes in the value of short-term investments presented as part of other comprehensive income for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp4.5 billion. Unrealized loss for changes in the value of short-term investments presented as part of other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to Rp4.5 billion. 61 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 287 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued) 7. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) Dimiliki untuk diperdagangkan Held-for-trading Pada tanggal 1 September 2014, Perusahaan melakukan pencairan sebagian investasi di Skytrend Investment Holdings Ltd. sebesar USD34 juta dan digunakan untuk pembayaran utang Conic Investment Limited (Catatan 18i). Sedangkan sisanya telah diinvestasikan kembali dengan jangka waktu 24 bulan di Skytrend Investment Holdings Ltd. On September 1, 2014, the Company partially redeemed its investment in Skytrend Investment Holdings Ltd. amounting to USD34 million with the proceeds used to partially settle loan from Conic Investment Limited (Note 18i). The remaining balance was re-invested for 24 months in Skytrend Investment Holdings Ltd. Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen Kelompok Usaha memutuskan untuk melakukan penurunan nilai atas investasi di Skytrend Investment Holdings Ltd sehubungan dengan melemahnya perekonomian global serta tren penurunan harga komoditi unggulan dan harga pasar saham selama 2 tahun terakhir. As of December 31, 2015, the Group’s management decided to impair the investment in Skytrend Investment Holdings Ltd due to broad economic slowdown, the downward trend of the main commodities’s price and the market price of shares for the past 2 years. Pada tahun 2015, Sebastopol, Entitas Anak, mengadakan perjanjian jasa pengelolaan investasi dengan Purple Rain Resources Ltd., perusahaan yang didirikan di British Virgin Island, untuk mengelola dan melaksanakan strategi investasi yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. In 2015, Sebastopol, Subsidiary, entered into an investment management service agreement with Purple Rain Resources Ltd., company incorporated in British Virgin Islands, to manage and implement the investment strategy agreed by both parties. Pinjaman dan piutang Loan and receivables Deposito berjangka merupakan penempatan dana dengan jangka waktu empat (4) sampai dengan enam (6) bulan dengan tingkat bunga berkisar antara 5,5% sampai dengan 6,25% per tahun. Time deposits represent placements with a term of four (4) to six (6) months with interest rates ranging from 5.5% to 6.25% per annum. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penambahan penurunan nilai investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015. The management believes that there were no events on changes in circumstances that indicated any additional impairment in the value of short-term investments as of December 31, 2015. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES 2015 Pihak ketiga Piper Price & Company Limited PT Bumi Kaya Steel PT Alisan Catur Perkasa John Holland Pte. Ltd. PT Hino Motors Manufacturing Indonesia PT Punj Lloyd Indonesia 2014 642.352.339 32.162.690 20.016.863 17.009.925 643.648.739 37.550.054 18.787.991 15.339.142 14.938.640 11.563.386 17.107.671 12.211.520 Third parties Piper Price & Company Limited PT Bumi Kaya Steel PT Alisan Catur Perkasa John Holland Pte. Ltd. PT Hino Motors Manufacturing Indonesia PT Punj Lloyd Indonesia 62 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 288 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 7. 7. TRADE RECEIVABLES (Continued) PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2015 PT Pertamina Unit Bisnis Pertamina EP (Jambi) PT Pertamina Gas Lain-lain (di bawah Rp10 miliar) 2014 PT Pertamina Unit Bisnis Pertamina EP (Jambi) PT Pertamina Gas Others (below Rp10 billion) 6.728.259 424.336.396 152.278.403 13.618.317 662.808.215 Total Dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai 1.169.108.498 1.573.350.052 Sub-total 1.128.861.171 1.535.955.042 Sub-total 33.707.450 43.981.312 Related parties (Note 33d) - Less allowance for impairment losses 32.775.850 43.981.312 Sub-total 1.161.637.021 1.579.936.354 Total (40.247.327) Pihak berelasi (Catatan 33d) Dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai (37.395.010) (931.600) Sub-total Total Rincian daftar umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2015 Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun Total Less allowance for impairment losses Details of aging schedule of trade receivables were as follows: 2014 738.352.095 157.746.109 39.721.059 129.286.987 137.709.698 785.945.463 447.464.383 158.773.282 78.912.637 146.235.599 Up to 1 month 1 month - 3 months 3 months - 6 months 6 months - 1 year Over 1 year Total Dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai 1.202.815.948 1.617.331.364 Total Less allowance for impairment losses Neto 1.161.637.021 (41.178.927) Mutasi penyisihan kerugian atas penurunan nilai untuk piutang usaha adalah sebagai berikut: 2015 (37.395.010) Net 1.579.936.354 The movements in the allowance for impairment losses on trade receivables was as follows: 2014 Saldo awal Penyisihan penurunan nilai Penghapusan penurunan nilai Dekonsolidasi BC Pemulihan penyisihan penurunan nilai Selisih kurs 37.395.010 3.204.621 (3.029.993) - 1.006.127.998 15.414.290 (9.389.578) 3.609.289 (974.757.700) - Saldo Akhir 41.178.927 37.395.010 Beginning balance Provision for impairment losses Write-off impairment losses Deconsolidation of BC Recovery of impairment losses Foreign exchange translation Ending Balance 63 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 289 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 7. 7. TRADE RECEIVABLES (Continued) PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Mata uang Details of trade receivables based on currencies were as follows: 2015 Rupiah Dolar AS 1.035.517.064 126.119.957 a. Piper Price & Company Limited Currency 2014 1.156.330.093 423.606.261 Rupiah US Dollar a. Piper Price & Company Limited Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan menjual saham BUMI, ENRG, UNSP, ELTY dan BTEL miliknya sejumlah masing-masing 1,2 miliar, 2,4 miliar, 304,2 juta, 346,9 juta dan 1,3 miliar lembar saham kepada Piper Price & Company Limited (PPC) dengan harga jual keseluruhan sebesar Rp3,4 triliun yang akan dibayarkan pada tanggal 30 Juni 2011, dengan opsi perpanjangan. On December 30, 2010, the Company sold its shares in BUMI, ENRG, UNSP, ELTY and BTEL amounting to 1.2 billion, 2.4 billion, 304.2 million, 346.9 million and 1.3 billion, respectively, to Piper Price & Company Limited (PPC) for a total selling price of Rp3.4 trillion, which will be paid on June 30, 2011 and subject to extension. Pada tahun 2011, Perusahaan telah menerima sebagian penyelesaian piutang sebesar Rp1,3 triliun, yang kemudian digunakan untuk membeli kembali sebagian Surat Utang Jangka Menengah. Selain itu, Perusahaan dan PPC telah sepakat untuk periode pembayaran piutang sampai dengan tanggal 30 September 2012. In 2011, the Company has received partial payment of the selling price amounting to Rp1.3 trillion. The proceeds were used to buy-back the portion of Medium Term Note. Moreover, the Company and PPC have agreed to extend the period of payment of the receivable further until September 30, 2012. Pada tahun 2012, Perusahaan menerima penyelesaian piutang dari PPC sebesar Rp2,3 triliun termasuk bagian yang merupakan penalti keterlambatan. Total penalti sebesar Rp1,1 triliun dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan investasi dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Selain itu, PPC menyepakati untuk membayar sisa saldo yang merupakan penalti pada tanggal 30 September 2013. Setelah menerima penyelesaian sebesar Rp7,5 miliar tahun 2013, Perusahaan dan PPC telah sepakat untuk memperpanjang kembali sampai dengan 30 September 2016. In 2012, the Company has received payment from PPC amounting to Rp2.3 trillion, including the portion of late payment penalty. The total penalty amounting to Rp1.1 trillion was recorded as part of investment income in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Moreover, PPC agreed to pay the remaining balance of penalty on September 30, 2013. After receiving the payment from PPC amounting to Rp7.5 billion in 2013, the Company and PPC agreed to further extend the terms the latest was until September 30, 2016. Pada tahun 2014, Perusahaan menerima pembayaran dari PPC sebesar Rp369,6 miliar yang digunakan untuk penyelesaian sebagian Surat Sanggup Seri II (PT Batasa Capital dan PT Danpac Futures) masingmasing sebesar Rp285,9 miliar dan Rp10,0 miliar, serta sebagian utang jangka pendek dari Indiana Ltd. sebesar Rp73,8 miliar (Catatan 18a dan 18b). In 2014, the Company received payment from PPC amounting to Rp369.6 billion which were used to partially settle the Promissory Notes Series II (PT Batasa Capital and PT Danpac Futures) amounting to Rp285.9 billion and Rp10.0 billion, respectively, and partially settle short-term loan to Indiana Ltd amounting to Rp73.8 billion (Notes 18a and 18b). 64 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 290 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 7. 7. TRADE RECEIVABLES (Continued) 8. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan menerima pembayaran dari PPC sebesar Rp1,3 miliar yang digunakan untuk penyelesaian sebagian utang Conic (Catatan 18i). On April 28, 2015, the Company received payment from PPC amounting to Rp1.3 billion which were used to partially settle Conic loan (Note 18i). Saldo piutang dari PPC pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp0,6 triliun. The outstanding balance of receivable from PPC as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp0.6 trillion. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. The management believes that the allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover any possible losses on uncollectible receivables. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, beberapa Entitas Anak menggunakan piutang usaha sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 18 dan 21). As of December 31, 2015 and 2014, several Subsidiaries used trade receivables, as collateral for short-term and long-term loans (Notes 18 and 21). PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES 2015 2014 185.061.201 38.181.690 5.851.264 Third parties TJA Power Corporation (Asia) Ltd. (Catatan 33c) Unbilled revenues 31.782.806 19.035.000 14.842.128 29.625.564 15.801.610 16.105.891 23.113.305 Accrued interest income PT Suplaindo Sejahtera Retention receivables Others (below Rp10 billion) Total Dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai 318.528.389 60.872.070 Total Less allowance for impairment losses Neto 309.753.825 Pihak ketiga TJA Power Corporation (Asia) Ltd. (Catatan 33c) Pendapatan belum ditagih Penghasilan bunga yang masih harus diterima PT Suplaindo Sejahtera Piutang retensi Lain-lain (di bawah Rp10 miliar) (8.774.564) Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Mata uang 2015 Rupiah Dolar AS 108.765.656 200.988.169 (9.824.564) 51.047.506 Net Details of others receivables based on currencies were as follows: 2014 Currency 33.655.128 17.392.378 Rupiah US Dollar 65 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 291 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. 8. OTHER RECEIVABLES (Continued) 9. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Pendapatan belum ditagih merupakan piutang dari pelanggan atas penjualan barang yang belum ditagihkan. Unbilled revenues are receivables from customers for goods sold that are not yet billed. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian atas penurunan nilai piutang lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain. The management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate to cover any possible losses on uncollectible other receivables. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES 2015 2014 Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Bahan pembantu dan suku cadang 273.777.123 233.821.997 47.657.201 314.213.786 430.953.401 82.356.396 74.356.251 85.986.446 Total Dikurangi penyisihan persediaan usang 629.612.572 913.510.029 Neto 629.595.019 (17.553) Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: Saldo Akhir Net 911.627.233 2014 1.882.796 17.553 (1.882.796) 17.553 Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan bahan baku dan barang jadi yang dimiliki oleh BPI dan BA masing-masing sebesar Rp370,5 miliar dan Rp669,3 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Total Less allowance for inventory obsolescence Changes in the allowance for inventory obsolescence were as follows: 2015 Saldo awal Penyisihan periode berjalan Pemulihan (1.882.796) Raw materials Finished goods Work-in-process Indirect materials and spare-parts 2.004.450 (121.654) Beginning balance Provision during the period Reversal Ending Balance 1.882.796 As of December 31, 2015 and 2014, raw materials and finished goods owned by BPI and BA amounting to Rp370.5 billion and Rp669.3 billion, respectively, were pledged as collateral for short-term and long-term loans. Based on review of the condition of inventories, the management believes that the allowance for inventory obsolescence is adequate to cover incurred losses due to the decline in the value of inventories. 66 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 292 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 9. 9. INVENTORIES (Continued) PERSEDIAAN (Lanjutan) Manajemen mengasuransikan persediaan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya melalui suatu paket polis tertentu dalam satu paket dengan PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Dayin Mitra dan Perusahaan asuransi lainnya. Jumlah nilai pertanggungan asuransi persediaan adalah sebesar Rp83,2 miliar dan USD6,6 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp65,4 miliar dan USD6,6 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Nilai pertanggungan asuransi atas persediaan milik BMI, BPI, SEAPI, BBI dan BCons ditanggung melalui suatu paket polis gabungan dengan asuransi aset tetap (Catatan 13). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya atas persediaan yang dipertanggungkan. 10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Uang muka pembelian Uang muka investasi Uang muka operasional Proyek Asuransi Sewa Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Total The management insured inventories against losses from fire and other risks under blanket policies with PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Dayin Mitra and other insurance companies. Total sum insured for inventories amounted to Rp83.2 billion and USD6.6 million as of December 31, 2015 and Rp65.4 billion and USD6.6 million as of December 31, 2014. The insurance coverage for inventories of BMI, BPI, SEAPI, BBI and BCons are included in the blanket policies of insurance with fixed assets (Note 13). The management believes that the total sum insured is adequate to cover possible losses from fire and certain other risks of the inventories insured. 10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 2015 2014 59.501.172 51.399.125 8.044.530 4.995.290 4.233.955 1.689.653 28.055.494 96.462.702 1.383.750 11.380.032 12.213.102 3.485.572 2.798.176 12.364.513 Advances for purchases Advances for investment Operational advances Project Insurance Rent Others (below Rp1 billion) 157.919.219 140.087.847 Total Uang muka pembelian adalah uang muka yang berkaitan dengan pembelian bahan baku. Advances for purchases relate to advances for the purchases of raw materials. Uang muka investasi merupakan pembayaran uang muka untuk pembelian saham pada perusahaan yang diperdagangkan di bursa tetapi masih menunggu dialihkan saham pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian. Advances for investments pertain to advances paid to acquire shares in listed companies that are still awaiting transfer of shares as of completion date of the consolidated financial statements. Lain-lain terdiri dari uang muka dan biaya dibayar dimuka yang berasal dari Entitas Anak tertentu untuk pengerjaan perjalanan dinas, kegiatan promosi, pelatihan dan seminar dan keperluan non-operasional lainnya. Others represent advance and prepaid expenses of certain Subsidiaries for travel, promotions, training and seminars and other non-operational needs. 67 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 293 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES Nilai tercatat dan mutasi investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama adalah sebagai berikut: Carrying value and changes of investment in associated and jointly controlled entities were as follows: 2015 2014 Saldo awal Perubahan tahun berjalan: Bagian atas laba neto (Catatan 26) Bagian atas penghasilan komprehensif lainnya Pengurangan Reklasifikasi (Catatan 12) Penambahan investasi 1.637.506.575 995.306.434 874.588.699 717.437.441 63.040.408 (2.570.629) (15.035.219) - (89.110.650) (1.042.550) 14.915.900 Neto 2.557.529.834 Bagian Kelompok Usaha atas hasil entitas asosiasi utama dan pengelompokan aset dan liabilitas adalah sebagai berikut: Beginning balance Changes during the year: Equity in net income (Note 26) Equity in other comprehensive income Deduction Reclassification (Note 12) Additional investments Net 1.637.506.575 The Group’s share in the results of its principal associates and its aggregated assets and liabilities, were as follows: 2015 Asosiasi / Associates Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. Entitas Pengendalian Bersama/ Jointly Controlled Entities PT Kalimantan Prima Power PT Guruh Agung PT Citra Prima Buana Negara tempat domisili/ Country of domicile Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities Pendapatan/ Revenue Laba (rugi)/ Profit (loss) Singapura / Singapore 8.788.818.775 8.582.419.790 6.992.189.619 1.417.704.217 Indonesia Indonesia Indonesia 2.314.775.631 21.425.815 3.161.993 1.082.417.529 8.994 5.587 603.183.784 - % kepemilikan/ % interest held 41% 373.794.269 (17.166) (5.659) 70% 7% 7% 2014 Asosiasi / Associates Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. Entitas Pengendalian Bersama/ Jointly Controlled Entity PT Kalimantan Prima Power PT Guruh Agung PT Citra Prima Buana Negara tempat domisili/ Country of domicile Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities Pendapatan/ Revenue Laba (rugi)/ Profit (loss) Singapura / Singapore 7.426.037.101 4.573.650.554 9.033.781.049 1.171.936.347 Indonesia Indonesia Indonesia 1.668.296.467 19.332.904 2.853.089 947.133.370 3.769 1.455 538.833.519 - % kepemilikan/ % interest held 41% 305.142.494 (32.794) (4.275) 70% 7% 7% 68 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 294 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA (Lanjutan) 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (Continued) a. Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. a. Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. Pada tanggal 16 Juli 2008, Bakrie Energy International Pte, Ltd. (BEI) mendirikan Bakrie Petroleum International Pte, Ltd. (BPIPL). BEI memiliki 51% saham BPIPL. BPIPL berdomisili di Singapura dan bergerak dibidang investasi. On July 16, 2008, Bakrie Energy International Pte. Ltd. (BEI) established Bakrie Petroleum International Pte. Ltd. (BPIPL). BEI has 51% share ownership in BPIPL. BPIPL is domiciled in Singapore and is engaged in investment activities. Pada tanggal 17 September 2012, BEI mentransfer 10% saham BPIPL ke Altex Investment Ltd., Sehingga BEI masih memiliki kepemilikan saham BPIPL sebanyak 41%. On September 17, 2012, BEI transferred 10% of its share ownership in BPIPL to Altex Investment Ltd., reducing BEI’s share ownership in BPIPL to 41%. b. PT Kalimantan Prima Power b. PT Kalimantan Prima Power Pada tanggal 28 Juni 2010, PT Bakrie Power (BP), Entitas anak, mendirikan PT Kalimantan Prima Power (KPP) sebagai Entitas Pengendalian Bersama (Jointly Controlled Entity) dengan kepemilikan sebesar 70%. KPP berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang pelayanan pendukung tenaga listrik. c. PT Citra Prima Buana dan PT Guruh Agung On June 28, 2010, PT Bakrie Power (BP), a Subsidiary, established PT Kalimantan Prima Power (KPP) as a Jointly Controlled Entity with 70% ownership interest. KPP is domiciled in Jakarta and is engaged in electricity support services. c. PT Citra Prima Buana dan PT Guruh Agung PT Citra Prima Buana (CPB) dan PT Guruh Agung (GA) bergerak dalam bidang pelayanan pendukung tenaga listrik. PT Citra Prima Buana (CPB) and PT Guruh Agung (GA) are both engaged in electricity support services. Pada tanggal 31 Mei 2012, PT Bakrie Power (BP) membeli saham CPB dan GA masing-masing sebesar Rp175 juta dan Rp700 juta. On May 31, 2012, PT Bakrie Power (BP) purchased shares of CPB and GA amounting to Rp175 million and Rp700 million, respectively. Meskipun BP hanya memegang 7% kepemilikan langsung di CPB dan GA, BP memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas asosiasi melalui dewan representasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan keuangan dan kebijakan operasi mereka. Although BP holds only 7% direct ownership in CPB and GA, BP has significant influence over the investee companies through board representation and participation in their financial and operating policy decisions. d. PT Bakrie Investa Eco Industri d. PT Bakrie Investa Eco Industri Pada tanggal 24 April 2012, Perusahaan melakukan penyertaan pada PT Bakrie Investa Eco Industri (BIEI) dengan kepemilikan sebanyak 10.000 saham atau sebesar 40%. BIEI berdomisili di Kotamadya Jakarta Selatan dan bergerak dalam bidang perdagangan, jasa dan industri. On April 24, 2012, the Company invested in 10,000 shares of PT Bakrie Investa Eco Industri (BIEI), which represents 40% ownership. BIEI is domiciled in Kotamadya Jakarta Selatan and is engaged in trading, services and industries. 69 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 295 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA (Lanjutan) 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (Continued) e. PT Kalimantan Jawa Gas e. PT Kalimantan Jawa Gas Pada tanggal 11 November 2014, Perusahaan mengalihkan biaya proyek yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk membiayai aset PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) yang akan mewakili kepemilikan saham 20% di KJG. KJG berdomisili di Jakarta Selatan dan bergerak dalam pembangunan dan pengoperasian pipa transmisi gas bumi (Catatan 4a). On November 11, 2014, the Company transferred project development costs incurred to finance the assets of PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) which will represent 20% ownership in KJG. KJG is domiciled in Jakarta Selatan and is engaged in construction and operation of transmission gas pipelines (Note 4a). f. PT Tanjung Jati Power Company f. PT Tanjung Jati Power Company PT Tanjung Jati Power Company (TJPC) bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik. PT Tanjung Jati Power Company (TJPC) is engaged in electricity generating activities. Pada tanggal 31 Desember 2014, BP mempunyai kepemilikan saham sebesar 50% di TJPC dan tidak mempunyai kendali atas keputusan kebijakan keuangan dan operasional. Saldo investasi BP di TJPC adalah nihil sebagai hasil akumulasi kerugian dalam tahun berjalan dan sebelumnya. As of December 31, 2014, BP has 50% share ownership in TJPC and has no control over TJPC’s financial and operating policy decisions. The balance of BP’s investment in TJPC is nil as a result of its share in TJPC’s accumulated losses in the current and prior years. Pada tanggal 20 Agustus 2015, BP telah menandatangani Perjanjian Jual Beli atas kepemilikan tiga puluh persen (30%) saham di TJPC kepada YTL Jawa Energy B.V. BP mengakui keuntungan atas penjualan saham dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebesar Rp7,8 miliar. On August 20, 2015, BP entered into a Sale and Purchase Agreement for thirty percent (30%) of shares in TJPC to YTL Jawa Energy B.V. BP recognized gain on sale of investment in the consolidated statetement of profit or loss and other comprehensive income amounting to Rp7.8 billion. Pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan asesmen manajemen, Perusahaan tidak ada terpengaruh signifikan atas investasi di KJG dan TJPC meskipun persentase kepemilikan saham atas entitas tersebut sebesar 20%. Jumlah tercatat atas investasi KJG and TJPC telah direklasifikasi kepada investasi jangka panjang lain-lain (Catatan 12b). As of December 31, 2015, based on management’s assessment, there is no significant influence related to the investments in KJG and TJPC even though the percentage of share ownership in these entities corresponds to 20%. The carrying amounts of investments in KJG and TJPC were reclassified to other long-term investments (Note 12b). 12. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN 12. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS a. Mutasi investasi jangka panjang lainnya a. Changes in other long-term investments 2015 2014 Nilai tercatat awal tahun Reklasifikasi Dekonsolidasi BC 128.907.748 24.378.261 - 133.180.292 (1.122.544) (3.150.000) Neto 153.286.009 128.907.748 Carrying value at beginning of the year Reclassifications Deconsolidation of BC Net 70 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 296 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 12. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS (Continued) 12. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN (Lanjutan) b. Penyertaan saham b. Investments in shares of stocks 2015 Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership (%) Penyertaan Saham PT Seamless Pipe Indonesia Jaya PT Kalimantan Jawa Gas (Catatan 11) PT Cimanggis Cibitung Tollways PT Tanjung Jati Power Company (Catatan 11) Jumlah/ Amount Investment in Shares of Stock 10 20 10 128.907.748 13.321.500 9.343.042 20 1.713.719 PT Seamless Pipe Indonesia Jaya PT Kalimantan Jawa Gas (Note 11) PT Cimanggis Cibitung Tollways PT Tanjung Jati Power Company (Note 11) 153.286.009 Net Neto 2014 Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership (%) Penyertaan Saham PT Seamless Pipe Indonesia Jaya 10 Jumlah/ Amount 128.907.748 Investment in Shares of Stock PT Seamless Pipe Indonesia Jaya Kelompok Usaha melakukan penyertaan saham pada perusahaan lain yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa dengan tujuan untuk memperoleh hasil dari potensi pertumbuhan jangka panjang dari perusahaanperusahaan tersebut. The Group made certain investments in shares of stock of no listed companies in order to gain from the potential long-term growth of these companies. Pada tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan menggunakan saham PT Seamless Pipe Indonesia Jaya sebagai tambahan jaminan atas utang jangka pendek (Catatan 18p). As of July 5, 2012, the Company used its shares in PT Seamless Pipe Indonesia Jaya as additional collateral for short-term loans (Note 18p). Pada 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penyertaan saham pada investasi jangka panjang lainnya. As of December 31, 2015 and 2014, the management believes that there is no impairment in value of other long-term investments. 71 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 297 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS Saldo dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2015 Penambahan/ Additions Balances and movements in fixed assets were as follows: Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications 25.585.829 399.970 2.919.560 32.566.417 293.461 6.435.072 120.057.182 1.788.812 Selisih Kurs Penjabaran/ Translation Adjustment ABS tidak Dikonsolidasi/ Deconsolidation of ABS Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2015 Acquisition Costs Direct ownership Land Landrights Land improvements Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment furniture and fixtures Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor 677.066.687 36.691.031 37.854.982 487.648.573 2.278.552.245 36.007.393 131.998.334 3.068.347 546.306 1.255.419 5.247.451 1.723.904 139.299.341 Sub-total 3.685.819.245 41.537.753 62.311.543 129.536.485 27.977.136 19.126.865 3.803.432.211 Sub-total Indirect ownership Leased assets Telecommunication and transportation equipment 360.770 4.544.977 31.332.722 2.230.937 4.156.354 6.065.471 11.906.213 601.647 1.539.767 5.768.877 9.772.867 321.450 654.097.445 36.691.031 37.815.782 496.005.656 2.399.509.078 40.013.878 Pemilikan tidak langsung Aset sewaan Alat-alat telekomunikasi dan pengangkutan 8.978.004 - 695.000 - - 231.517 8.051.487 Sub-total 8.978.004 - 695.000 - - 231.517 8.051.487 Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabotan dan peralatan kantor Sub-total Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor Sub-total 15.126.082 116.353.571 206.025 80.351.259 849.544 429.249 (2.851.525) (125.583.741) 1.163.394 - - (1.101.219) 132.643.047 80.557.284 1.278.793 (129.536.485) 3.827.440.296 122.095.037 64.285.336 25.067.239 6.742.060 246.692.953 845.445.325 30.415.892 993.996 1.690.989 49.670.755 152.137.515 3.421.194 35.106 1.822.263 9.180.566 293.461 - - (2.091.679) (2.091.679) 25.885.457 5.796.472 10.529.932 485.801 - 9.539.359 70.691.840 Sub-total Construction in Progress Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment furniture and fixtures - 62.175 - 80.293.374 Sub-total 19.358.382 3.891.777.072 Total Acquisition Costs 26.061.235 8.397.943 298.265.521 991.395.100 33.700.391 Accumulated Depreciation Direct ownership Landrights Land improvements Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment furniture and fixtures 2.072.396 7.537.106 329.035 102.011.513 9.119.577 406.320 - 4.229.025 1.710.603 113.243.192 1.256.374.982 217.034.026 11.737.716 - 21.041.230 11.649.140 1.471.063.382 Sub-total 1.748.674 845.714 603.718 - - - 1.990.670 Indirect ownership Leased assets Telecommunication and transportation equipment Total Akumulasi Penyusutan 1.258.123.656 217.879.740 12.341.434 - 21.041.230 11.649.140 1.473.054.052 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 2.569.316.640 2.418.723.020 Carrying Amount Pemilikan tidak langsung Aset sewaan Alat-alat telekomunikasi dan pengangkutan Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2014 Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications 7.815.849 472.723 40.512.377 101.966.886 4.385.464 11.606.612 5.191.864 383.250 (4.226.498) 10.996.197 (1.474.500) Selisih Kurs Penjabaran/ Translation Adjustment BC tidak Dikonsolidasi/ Deconsolidation of BC Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2014 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor 668.410.477 36.691.031 40.534.270 492.166.501 2.237.581.642 36.206.396 173.008.960 39.639.697 26.061.516 - 1.157.094 55.745.901 131.998.334 Acquisition Costs Direct ownership Land Landrights Land improvements Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment furniture and fixtures Sub-total 3.684.599.277 194.792.996 43.243.242 5.295.199 5.462.316 161.087.301 3.685.819.245 Sub-total 840.361 1.140.442 2.212.971 111.448 3.152.011 30.337.637 69.013.587 2.838.165 677.066.687 36.691.031 37.854.982 487.648.573 2.278.552.245 36.007.393 72 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 298 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. FIXED ASSETS (Continued) Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2014 Pemilikan tidak langsung Aset sewaan Alat-alat telekomunikasi dan pengangkutan Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabotan dan peralatan kantor Sub-total Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Hak atas tanah Prasarana tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor Sub-total Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Selisih Kurs Penjabaran/ Translation Adjustment Reklasifikasi/ Reclassifications 2.700.630 7.099.213 1.600.049 1.474.500 28.824.512 15.842.930 22.348.117 114.770.485 36.084.449 - (32.500) (14.259.844) BC tidak Dikonsolidasi/ Deconsolidation of BC Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2014 - 696.290 8.978.004 70.402 - - 15.126.082 116.353.571 Construction in Progress Buildings and improvements Machinery and equipment Office equipment furniture and fixtures 844.072 716.666 - - 397.344 1.163.394 45.511.514 137.835.268 36.084.449 (14.292.344) 70.402 397.344 132.643.047 Sub-total 3.732.811.421 339.727.477 80.927.740 (7.522.645) 5.532.718 162.180.935 3.827.440.296 Total Acquisition Costs 25.067.239 6.742.060 246.692.953 845.445.325 30.415.892 Accumulated Depreciation Direct ownership Landrights Land improvements Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment furniture and fixtures 17.779.315 3.958.335 225.051.690 750.656.936 30.461.524 7.287.924 1.685.288 38.319.598 138.803.769 4.261.455 10.827.109 5.079.137 299.414 125.715.949 24.808.718 26.061.516 1.153.623.749 215.166.752 42.267.176 - Indirect ownership Leased assets Telecommunication and transportation equipment 1.098.437 (1.811.920) (713.483) 1.074.250 2.017.772 110.589 6.925.476 40.954.015 2.306.342 846.449 23.298.087 102.011.513 4.049.060 73.483.920 1.256.374.982 Sub-total 894.959 836.522 82.933 713.483 - 613.357 1.748.674 Indirect ownership Leased assets Telecommunication and transportation equipment Total Akumulasi Penyusutan 1.154.518.708 216.003.274 42.350.109 - 4.049.060 74.097.277 1.258.123.656 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 2.578.292.713 2.569.316.640 Carrying Amount Pemilikan tidak langsung Aset sewaan Alat-alat telekomunikasi dan pengangkutan Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut: Allocation of depreciation expense was as follows: 2015 2014 Beban pokok pendapatan Beban umum dan administrasi (Catatan 28) 135.944.158 93.397.656 81.935.582 122.605.618 Cost of revenues General and administrative expenses (Note 28) Total 217.879.740 216.003.274 Total Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Details of construction-in progress were as follows: 2015 Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion (%) Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan 51-95 51-95 Total Nilai Tercatat / Carrying Value (Rp) 9.539.359 70.754.015 Estimasi Tahun Penyelesaian/ Estimated Year of Completion 2017 2017 Building and improvements Machinery and equipment Total 80.293.374 73 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 299 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. FIXED ASSETS (Continued) 2014 Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion (%) Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Nilai Tercatat / Carrying Value (Rp) 51-95 51-95 Total Estimasi Tahun Penyelesaian/ Estimated Year of Completion 15.126.082 117.516.965 2015 2015 Building and improvements Machinery and equipment Total 132.643.047 Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan yang dapat mengganggu penyelesaian atas aset-aset tersebut. The management believes that there are no obstacles that can interfere with the completion of these assets. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanah, bangunan dan mesin milik BPI dan BA, tanah dan bangunan pabrik milik BBI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 18 dan 21). As of December 31, 2015 and 2014, land, buildings and machinery of BPI and BA, land and factory buildings of BBI were pledged as collateral for short-term loans and long-term loans (Notes 18 and 21). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat nilai tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara dan aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. As of December 31, 2015 and 2014, there were no temporarily idle fixed assets and fixed assets retired from active use that are classified as held for sale. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah tercatat aset tetap bruto yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp517,7 miliar dan Rp433,6 miliar. As of December 31, 2015 and 2014, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets that were still in use amounted to Rp517.7 billion and Rp433.6 billion, respectively. Aset tetap dengan pemilikan langsung diasuransikan terhadap risiko kebakaran, risiko gempa bumi dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT Mitra Iswara Insurance, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Allianz dan perusahaan asuransi lainnya. Jumlah nilai pertanggungan asuransi aset tetap masingmasing sebesar Rp1,2 triliun dan USD116,2 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp1,1 triliun dan USD135,1 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Nilai pertanggungan asuransi atas aset tetap BMI, BPI, SEAPI, BBI dan Bcons termasuk nilai pertanggungan asuransi atas persediaan (Catatan 9). Direct ownership of fixed assets was covered by insurance against losses from fire, earthquake and other risk under blanket policies with PT Mitra Iswara Insurance, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Allianz and other insurance companies. Total sum insured for fixed assets amounted to Rp1.2 trillion and USD116.2 million as of December 31, 2015 and Rp1.1 trillion and USD135.1 million as of December 31, 2014. The insurance coverage for fixed assets of BMI, BPI, SEAPI, BBI and Bcons includes sum insured for inventories (Note 9). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. The management believes that the sum insured is adequate to cover the possible losses from these insured risks. 74 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 300 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. FIXED ASSETS (Continued) Berdasarkan penelaahan terhadap aset tetap, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2015. 14. BIAYA PENGEMBANGAN PROYEK Based on review of fixed assets, the management of the Group believes that there was no condition or event indicating a decline in assets value as of December 31, 2015. 14. PROJECT DEVELOPMENT COSTS Akun ini terutama merupakan akumulasi biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan proyek-proyek sebagai berikut: 2015 This account mainly represents accumulated costs incurred in relation to the projects as follows: 2014 Pipa dan besi baja - Kertapati Kalimantan Jawa Gas Lain-lain 237.855.951 96.723.879 125.389.907 237.855.951 96.710.716 163.206.505 Pipe and steel - Kertapati Kalimantan Jawa Gas Others Total Dikurang penyisihan kerugian atas penurunan nilai 459.969.737 497.773.172 (237.855.951) (237.855.951) Total Less allowance for impairment losses 222.113.786 259.917.221 Neto Net Pipa dan besi baja - Kertapati Pipe and steel - Kertapati Proyek pipa dan besi baja (Kertapati) merupakan proyek jaringan pipanisasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) dari Kertapati ke Jambi sepanjang 300 km oleh PT Bakrie Harper (BHP), Entitas Anak, yang telah dimulai sejak 19 Mei 1997. Proyek tersebut berbentuk “Build and Rent” (B&R), dimana BHP merencanakan akan membangun dan mengoperasikan jaringan tersebut sedangkan PT Pertamina (Persero) akan menyewa jaringan tersebut dari BHP. Akibat kondisi ekonomi yang memburuk, proyek tersebut untuk sementara dihentikan dan Pertamina bermaksud untuk menegosiasikan kembali proyek tersebut. Pada tahun 2001, BHP dan Pertamina telah menilai kewajiban Pertamina kepada BHP (Catatan 35b). Pada tahun 2009, manajemen memutuskan untuk melakukan penyisihan penuh sejumlah Rp237,9 miliar atas nilai proyek tersebut, karena belum ada kejelasan tentang kelanjutan proyek tersebut dan adanya ketidakpastian kapan dana yang telah dikeluarkan untuk membiayai proyek tersebut dapat tertagih. Pipe and steel project (Kertapati) is a pipeline project which distributes fuel oil from Kertapati to Jambi with a distance of 300 kilometers and was started on May 19, 1997. The project is a “Build and Rent” (B&R), whereby PT Bakrie Harper (BHP), a Subsidiary, planned to build and operate the network, which has been rented by PT Pertamina (Persero). Due to the adverse economic condition, the project has been temporarily halted and PT Pertamina (Persero) intends to renegotiate the project. In 2001, BHP and Pertamina have evaluated Pertamina’s obligation to BHP (Note 35b). In 2009, the management decided to provide full allowance amounting to Rp237.9 billion due to the uncertainty as to whether the project will be continued and when the utilized funds to finance such project will be collectible. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen dan Pertamina masih berdiskusi untuk penyelesaian proyek tersebut. As of completion date of the consolidated financial statements, the management and Pertamina remains in discussion to resolve the settlement of the project. 75 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 301 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. BIAYA PENGEMBANGAN PROYEK (Lanjutan) 14. PROJECT DEVELOPMENT COSTS (Continued) Kalimantan Jawa Gas Kalimantan Jawa Gas Pada tanggal 27 Juli 2006, Perusahaan telah memenangkan lelang khusus ruas transmisi gas bumi Bontang (Kalimantan Timur) ke Semarang (Jawa Tengah) berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) No. 042/Kpts/PL/BPHMigas/Kom/VII/2006. Perusahaan akan memulai konstruksi fisik proyek setelah keputusan pemerintah atas alokasi produksi gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor ditetapkan. On July 27, 2006, the Company was awarded a bid for natural gas transmission from Bontang (East Kalimantan) to Semarang (Central Java) according to Regulatory Agency for Oil and Gas Downstream (BPH Migas) Decree No. 042/Kpts/PL/BPHMigas/Kom/VII/ 2006. The Company will start the construction when the government has decided the gas allocation for domestic and export purposes. Pada tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian pemesanan saham dengan PT Permata Graha Nusantara dimana biaya pengembangan proyek yang dikeluarkan oleh Perusahaan akan ditransfer dan diubah sebagai investasi dalam saham di PT Kalimantan Jawa Gas (Catatan 4a dan 11e). On March 11, 2014, the Company entered into a share subscription agreement with PT Permata Graha Nusantara whereby project development costs incurred by the Company will be transferred and converted as investments in shares of stocks at PT Kalimantan Jawa Gas (Notes 4a and 11e). 15. BIAYA DITANGGUHKAN 15. DEFERRED CHARGES 2015 Pengembangan pabrik dan produk Dikurangi akumulasi amortisasi Neto 2014 36.840.544 (33.917.510) 38.797.927 (32.163.794) 2.923.034 6.634.133 Pengembangan pabrik dan produk merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan sertifikasi untuk pabrik “New Submerged Arc Welded Pipe Mill” yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute dan beban lain yang berhubungan dengan pengembangan atas produk baru. 16. GOODWILL Factory and product development Less accumulated amortization Net Factory and product development represents expenses incurred in respect of “New Submerged Arc Welded Pipe Mill” certification issued by American Petroleum Institute and other costs in relation to the development of a new product. 16. GOODWILL Pada tanggal 31 Desember 2014, goodwill sebesar Rp3,8 juta merupakan selisih lebih antara harga perolehan dari PT Bakrie Autoparts (BA) atas nilai wajar aset neto PT Aneka Banusakti pada tanggal akuisisi. As of December 31, 2014, goodwill amounting to Rp3.8 million arises from the excess of the purchase price paid by PT Bakrie Autoparts (BA) over the underlying fair value of the net assets of PT Aneka Banusakti at acquisition date. Pada tanggal 11 November 2015, BA menjual dan mengalihkan kepemilikan saham di ABS kepada pihak ketiga, dengan demikian, goodwill dari ABS dihentikan pengakuannya (Catatan 4b). As of November 11, 2015, BA sold and transferred all of its share ownership in ABS to a third party, thereby, goodwill related to ABS were also derecognized (Note 4b). 76 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 302 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 17. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2015 Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub-total 2014 20.909.000 20.909.000 13.533.990 10.464.629 1.707.479 1.217.175 77.000 17.043.360 787.437 1.480.882 10.387.000 47.909.273 50.607.679 Restricted cash in banks Rupiah PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly known as PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub-total 99.324.000 89.568.000 36.835.847 24.831.000 5.150.005 368.141 - 333.002.417 112.494.765 46.653.732 Foreign currrency (USD) PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly known as PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Sub-total 166.508.993 581.718.914 Sub-total Total 214.418.266 632.326.593 Total Biaya riset dan pengembangan Taksiran restitusi pajak Bank garansi Piutang dari komisaris, direksi dan karyawan (Catatan 33b) Jaminan Lain-lain 39.891.342 26.542.722 9.845.656 6.128.879 16.752.226 8.067.203 7.042.137 5.428.705 3.869.996 5.514.499 6.459.516 3.636.865 Sub-total 92.620.558 46.559.188 307.038.824 678.885.781 Mata uang asing (USD) PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Total Research and development costs Estimated claim for tax refund Bank guarantee Receivable from commissioners, directors and employees (Note 33b) Security deposits Others Sub-total Total Dana dalam kas pada bank yang dibatasi penggunaannya merupakan jaminan untuk pembayaran pokok atas pinjaman bank jangka panjang dan sebagai jaminan atas kontrak jangka panjang dengan pemasok yang diterima Kelompok Usaha (Catatan 21). Restricted cash in banks are used as collateral for payment of principal for long-term bank loans and guarantee for other long-term contracts with suppliers obtained by the Group (Note 21). Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga. All placements of restricted cash in banks were with third parties. 77 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 303 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK 18. SHORT-TERM LOANS 2015 Utang Bank dan Bukan Bank Rupiah Surat Sanggup Seri II, Indonesia Indiana Ltd, Seychelles PT Bank MNC Internasional Tbk, Indonesia (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Surat Sanggup Seri I, Indonesia PT Pilar Agra Unggul, Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Indonesia PT Bank Artha Graha International Tbk, Indonesia PT Bank J Trust Indonesia, Indonesia (dahulu PT Bank Mutiara Tbk) Conic Investment Limited, British Virgin Island Lain-lain (di bawah Rp10 miliar) Sub-total Mata uang asing (USD) Credit Suisse AG, Singapore PT Bank MNC Internasional Tbk, Indonesia (dahulu PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Harus Capital Pte Ltd, British Virgin Island Ecoline Invesment Limited, Seychelles Palisades Sub III Ltd, San Francisco Conic Invesment Limited, British Virgin Island Lain-lain (di bawah Rp15 miliar) Sub-total 2014 238.987.042 128.929.832 238.987.042 128.929.832 76.043.213 62.034.834 56.500.000 76.043.213 62.034.834 45.000.000 56.212.926 77.976.287 54.651.032 41.500.000 22.901.792 10.715.759 3.500.000 13.570.888 19.000.000 16.864.147 Bank and Non Bank Loan Rupiah Promissory Note II, Indonesia Indiana Ltd, Seychelles PT Bank MNC Internasional Tbk, Indonesia (formerly known as PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Promissory Note I, Indonesia PT Pilar Agra Unggul, Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Indonesia PT Bank Artha Graha International Tbk, Indonesia PT Bank J Trust Indonesia, Indonesia (formerly known as PT Bank Mutiara Tbk) Conic Invesment Limited, British Virgin Island Others (each below Rp10 billion) 713.331.559 717.051.114 Sub-total 1.197.622.495 1.079.987.230 98.578.595 88.895.812 82.770.000 74.640.000 82.770.000 - 74.640.000 1.065.995.774 60.091.527 28.072.825 66.815.697 17.851.400 Foreign currrency (USD) Credit Suisse AG, Singapore PT Bank MNC Internasional Tbk, Indonesia (formerly known as PT Bank ICB Bumiputera Tbk) Harus Capital Pte Ltd, British Virgin Island Ecoline Invesment Limited, Seychelles Palisades Sub III Ltd, San Francisco Conic Invesment Limited, British Virgin Island Others (each below Rp15 billion) 1.549.905.442 2.468.825.913 Sub-total Repo Rupiah PT Recapital Securities, Indonesia PT Mahakarya Modalindo, Indonesia 27.000.000 27.000.000 - 50.000.000 Repo Rupiah PT Recapital Securities, Indonesia PT Mahakarya Modalindo, Indonesia Sub-total 27.000.000 77.000.000 Sub-total 78 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 304 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) 2015 2014 - 321.774.670 Foreign currrency (USD) Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P., Cayman Island 2.290.237.001 3.584.651.697 Total Mata uang asing (USD) Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P., Cayman Island Total Pinjaman jangka pendek dikenakan bunga per tahun sebagai berikut: Short-term loans bear annual interest rates as follows: 2015 dan/and 2014 Rupiah Dolar AS 7,5 % - 20,5 % 3 % - 20 % a. Surat Sanggup (PN) Seri II Rupiah US Dollar a. Promissory Notes (PN) Series II Pada tanggal 9 Februari 2012, Perusahaan bersamasama dengan beberapa pihak, menandatangani Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri II dengan jumlah nominal sebesar Rp2,6 triliun yang jatuh tempo 90 hari sejak tanggal penerbitan. On February 9, 2012, the Company, together with certain parties, signed an agreement for Promissory Notes Series II amounting to Rp2.6 trillion, which is due within 90 days from the date of issuance. Surat Sanggup Seri II ini diterbitkan bersamaan dengan Surat Sanggup Seri I yang digunakan untuk menyelesaikan kewajiban Surat Utang Jangka Menengah dengan kewajiban keseluruhan sebesar Rp3,2 triliun (Catatan 18d). The Promissory Notes Series II and Promissory Notes Series I were issued to settle the Company’s Medium Term Notes amounting to Rp3.2 trillion (Note 18d). Rincian berikut: Details of holders/lenders were as follows: pemegang/pemberi Pemberi pinjaman pinjaman sebagai Surat Sanggup Seri II/Promissory Note series II Nilai Penerbitan PN/ Nominal PN Issued 2015 2014 Lender PT Ciptadana Capital PT Danpac Futures PT Batasa Capital PT Ciptadana Securities HPAM Maestro Flexi 1 HPAM Maestro Flexi 2 MSN Tara Ltd Lain-lain 73.257.765 47.007.691 118.721.586 73.257.765 47.007.691 118.721.586 289.537.297 130.236.027 1.589.323.921 314.800.968 111.284.261 150.508.065 PT Ciptadana Capital PT Danpac Futures PT Batasa Capital PT Ciptadana Securities HPAM Maestro Flexi 1 HPAM Maestro Flexi 2 MSN Tara Ltd Others Total 238.987.042 238.987.042 2.585.690.539 Total 79 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 305 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Pada tanggal 11 September 2013, PT Ciptadana Securities mengalihkan Surat Sanggup Nomor BNBR-PN003-II/2012 senilai Rp73,3 miliar kepada PT Ciptadana Capital dan Surat Sanggup Nomor BNBR-PN004-II/2012 sebesar Rp57,0 miliar kepada PT Danpac Futures. On September 11, 2013, PT Ciptadana Securities transferred Promissory Notes No. BNBR-PN003-II/ 2012 amounting to Rp73.3 billion to PT Ciptadana Capital and Promissory Notes No. BNBR-PN004-II/ 2012 amounting to Rp57.0 billion to PT Danpac Futures. Pada tahun 2014, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman Surat Sanggup Seri II kepada PT Batasa Capital dan PT Danpac Futures masingmasing sebesar Rp285,9 miliar dan Rp10 miliar (Catatan 7a). In 2014, the Company has settled Promissory Notes Series II to PT Batasa Capital and PT Danpac Futures amounting to Rp285.9 billion and Rp10 billion, respectively (Note 7a). Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp239,0 miliar. Outstanding balance of this loan as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp239.0 billion. b. Indiana Ltd. b. Indiana Ltd. Pada tanggal 19 Desember 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Indiana Ltd. sebesar Rp562,0 miliar. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman yang diperoleh dari PT Sinarmas Sekuritas. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2012 dan dijamin dengan 0,7 miliar saham BTEL. On December 19, 2011, the Company obtained a loan facility from Indiana Ltd. amounting to Rp562.0 billion. This loan was used to pay the loan obtained from PT Sinarmas Sekuritas. This facility was due on December 19, 2012 and is secured by 0.7 billion BTEL shares. Pada tahun 2014, Perusahaan telah membayar sebagian pinjaman tersebut kepada Indiana Ltd. sebesar Rp73,8 miliar (Catatan 7a). In 2014, the Company has partially settled this loan to Indiana Ltd. amounting to Rp73.8 billion (Note 7a). Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal 19 Desember 2014, dimana perjanjian ini efektif diperpanjang sampai dengan 19 Desember 2015. The agreement has been amended several times, the latest being on December 19, 2014, wherein the agreement was extended effectively until December 19, 2015. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, fasilitas tersebut masih dalam proses perpanjangan tanggal jatuh tempo. As of completion date of the consolidated financial statements, this loan facility is in the process of extending the maturity date. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp128,9 miliar. Outstanding balance of this loan as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp128.9 billion. c. PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu PT ICB Bumiputera Tbk) c. PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly known as PT ICB Bumiputera Tbk) Rupiah dan Dolar AS Rupiah and US Dollar 1. Pada tanggal 3 Desember 2009, Perusahaan, BPI, SEAPI, BCons, BMI, BBI, BA and MKN (“Kelompok Usaha”) mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC) untuk kebutuhan modal kerja Kelompok Usaha dengan nilai maksimum sebesar Rp200,0 miliar atau USD20,0 juta, dengan rincian sebagai berikut: 1. On December 3, 2009, the Company, BPI, SEAPI, BCons, BMI, BBI, BA and MKN (“the Group”) entered into a loan facility agreement with PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) for their working capital requirements with a maximum amount of Rp200.0 billion or USD20.0 million, details were as follows: 80 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 306 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) i. Pinjaman tetap yang digunakan oleh Kelompok Usaha untuk membiayai modal kerja atau untuk membayar Sight Letter of Credit yang akan jatuh tempo. Tingkat suku bunga untuk pinjaman dalam mata uang rupiah adalah 1% di atas bunga deposito rupiah yang dijamin dan 1,25% di atas bunga deposito USD untuk pinjaman mata uang dolar Amerika. i. Fixed loan that will be used by the Group to finance their working capital or to pay maturing Sight Letter of Credit. The interest rate for IDR facility is 1% above the secured IDR time deposit rate and 1.25% above the secured USD time deposit rate for USD facility. Sight Letter of Credit dan/atau Usance Letter of Credit akan digunakan oleh Kelompok Usaha untuk membiayai modal kerja. Sight Letter of Credit and/or Usance Letter of Credit will be used by the Group to finance its working capital. ii. Bank Guarantee yang akan digunakan oleh Kelompok Usaha untuk menjamin pembayaran kepada pihak ketiga baik dalam bentuk tender/bid bond, performance bond, advance payment bond, retention bond, dan lainnya. ii. Bank guarantee that will be used by the Group to guarantee payment to third parties is either in the form of tender/bid bond, performance bond, advance payment bond, retention bond, and others. iii. Contra guarantee dan/atau Standby Letter of Credit yang akan digunakan oleh Kelompok Usaha untuk menjamin pembayaran kepada pihak ketiga, baik bank maupun bukan bank, dalam bentuk tender/bid bond, performance bond, advance payment bond, retention bond, dan lainnya. iii. Contra guarantee and/or Standby Letter of Credit that will be used by the Group to guarantee payment to third parties, either bank or non-bank, is in the form of tender/bid bond, performance bond, advance payment bond, retention bond, and others. Pada tanggal 3 Desember 2012 Kelompok Usaha menandatangani perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit dimana nilai batas kredit diubah menjadi Rp136,4 miliar. On December 3, 2012 wherein the Group entered into an addendum to the loan agreement with a total credit limit amounting to Rp136.4 billion. Fasilitas pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal 27 November 2015, dimana perjanjian ini efektif diperpanjang sampai dengan 27 November 2016. This loan facility has been amended several times, the latest being on November 27, 2015, wherein the agreement was extended effectively until November 27, 2016. 2. Pada tanggal 5 Februari 2013, Perusahaan, BA dan MKN mendapat pinjaman masing-masing senilai Rp33,2 miliar, Rp29,1 miliar dan Rp12,4 miliar dari Bank MNC, Pinjaman tersebut merupakan bagian dari Fasilitas Bank MNC untuk Kelompok Usaha dengan nilai maksimum sebesar Rp50,0 miliar dan USD15,0 juta (setara dengan Rp230,0 miliar). 2. On February 5, 2013, the Company, BA and MKN received loan facility from MNC Bank amounting to Rp33.2 billion, Rp29.1 billion and Rp12.4 billion, respectively. This facility is a part of MNC Bank facility to the Group with a maximum amount of Rp50.0 billion and USD15.0 million (equivalent to Rp230.0 billion). Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, untuk pinjaman masing-masing sebesar Rp76,0 miliar serta sebesar USD7,1 juta (setara dengan masing-masing sebesar Rp98,6 miliar dan Rp88,9 miliar). The outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 for these facilities amounted to Rp76.0 billion and USD7.1 million (equivalent to Rp98.6 billion and Rp88.9 billion, respectively). 81 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 307 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2014, MKN telah didekonsolidasi karena BC telah didekonsolidasi. d. Surat Sanggup (PN) Seri I As of December 31, 2014, MKN has been deconsolidated as a result of deconsolidation of BC. d. Promissory Notes (PN) Series I Pada tanggal 9 Februari 2012, Perusahaan bersamasama dengan berbagai pihak, menandatangani Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri I tanpa bunga dengan jumlah nominal sebesar Rp642,0 miliar yang jatuh tempo dalam 45 hari kalender sejak tanggal penerbitan. Dengan rincian pemegang/ pemberi pinjaman sebagai berikut: On February 9, 2012, the Company, together with certain parties, signed non-interest bearing Promissory Notes Series I agreement amounting to Rp642.0 billion which is due within 45 days since the date of issuance. Details of holders/lenders were as follows: Pemberi pinjaman Surat Sanggup Seri I/Promissory Note series I Nilai Penerbitan PN/ Nominal PN Issued 2015 2014 PT Ciptadana Capital PT Ciptadana Securities PT Batasa Capital HPAM Maestro Flexi 1 HPAM Maestro Flexi 2 MSN Tara Ltd Lain-lain 32.559.007 29.475.827 32.559.007 29.475.827 32.559.007 71.885.421 394.592.407 78.157.807 27.629.311 37.367.675 PT Ciptadana Capital PT Ciptadana Securities PT Batasa Capital HPAM Maestro Flexi 1 HPAM Maestro Flexi 2 MSN Tara Ltd Others Total 62.034.834 62.034.834 642.191.628 Total Lender Pada tanggal 11 September 2013, PT Ciptadana Securities mengalihkan Surat Sanggup Nomor BNBR-PN003-I/2012 senilai Rp32,6 miliar kepada PT Ciptadana Capital. On September 11, 2013, PT Ciptadana Securities transferred Promissory Notes No. BNBR-PN003-II/ 2012 amounting to Rp32.6 billion to PT Ciptadana Capital. Surat Sanggup ini digunakan untuk menyelesaikan utang Perusahaan dalam bentuk Surat Utang Jangka Menengah (Catatan 18a). These Promissory Notes were issued to settle the Company’s Medium Term Notes (Note 18a). Sampai dengan 31 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar Rp580,2 miliar dan sisa pinjaman sebesar Rp62,0 miliar masih dalam proses penyelesaian. As of December 31, 2015, the Company has paid Rp580.2 billion and the remaining balance amounting to Rp62.0 billion is in the process of settlement. e. PT Pilar Agra Unggul Pada tanggal 10 Oktober 2014, PT Bakrie Building Industries (BBI) menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Pilar Agra Unggul (Pilar) untuk mendapatkan pinjaman sebesar Rp115,5 miliar untuk tujuan pembayaran kredit perbankan PT Multi Kontrol Nusantara dari PT Bank MNC Internasional Tbk (sebelumnya dikenal sebagai PT Bank ICB Bumiputera Tbk) dan digunakan sebagai tambahan modal kerja dari BBI. Perjanjian pinjaman ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2014. e. PT Pilar Agra Unggul On October 10, 2014, PT Bakrie Building Industries (BBI) entered into a loan agreement with PT Pilar Agra Unggul (Pilar) to obtain loan amounting to Rp115.5 billion for the purpose of repayment of outstanding bank loan of PT Multi Kontrol Nusantara from PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly known as PT Bank ICB Bumiputera Tbk) and to be used as additional working capital of BBI. The loan agreement is valid until December 31, 2014. 82 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 308 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Berdasarkan perjanjian pinjaman, BBI akan memberikan aset tertentu seperti hak atas tanah yang terkait dengan bangunan No. 6335 seluas 17.775 meter persegi yang terletak di Jalan Daan Mogot KM 17,3, Kalideres, Jakarta Barat sebagai jaminan untuk pembayaran kembali pinjaman. Selain itu, perjanjian tersebut juga mencakup "Buy Guarantee Object" jaminan selama jangka waktu kredit, dimana Pilar memiliki opsi untuk membeli tanah yang digunakan sebagai jaminan menggunakan harga tetap berdasarkan perjanjian ini. Based on the loan agreement, BBI will provide certain assets such as landrights related to the building No. 6335 covering an area of 17,775 square meters located in Daan Mogot Street KM 17.3, Kalideres, West Jakarta as guarantee for repayment of the loan. Additionally, the agreement also include “Buy Guarantee Object” during the loan period, wherein Pilar has the option to buy the landrights used as guarantee using fixed price based on this agreement. Pada tanggal 18 Februari 2015, Perusahaan mendapatkan tambahan pinjaman dari Pilar Agra Unggul sebesar Rp6,5 miliar. On February 18, 2015, the Company obtained additional loan from Pilar Agra Unggul amounting to Rp6.5 billion. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal 31 Juli 2015, dimana perjanjian ini efektif diperpanjang sampai dengan 31 Juli 2016. The agreement has been amended several times, the latest being on July 31, 2015, wherein the agreement was extended effectively until July 31, 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar Rp56,5 miliar dan Rp45,0 miliar. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of this loan amounted to Rp56.5 billion and Rp45.0 billion, respectively. f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 15 November 2007, BMI mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk menyediakan fasilitas pinjaman kredit modal kerja bentuk rekening koran dan “Construction Withdrawal Approval” dengan batas pinjaman maksimum masing-masing sebesar Rp3,0 miliar dan Rp28,0 miliar dan fasilitas bank garansi dengan batas pinjaman maksimum sebesar Rp3,0 miliar. On November 15, 2007, BMI entered into a loan agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) to provide working capital credit facility in the form of bank account and “Construction Withdrawal Approval” with a maximum credit limit amounting to Rp3.0 billion and Rp28.0 billion, respectively, and bank guarantee facility with a maximum credit limit amounting to Rp3.0 billion. Perjanjian pinjaman telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Syafran, S.H., M.Hum., No. 1, 2 dan 3 tanggal 13 Februari 2013, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut: The loan agreement has been amended several times, the most recent being based on Notarial Deed No. 1, 2 and 3 dated February 13, 2013 of Syafran, S.H., M.Hum., the following terms and conditions: • BRI setuju untuk memberikan fasilitas kredit modal kerja kepada BMI untuk menyediakan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam bentuk Rekening Koran (KMK R/K), “Construction Withdrawal Approval” (KMK Konstruksi W/A), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (KMK/PJ SKBDN) masingmasing sebesar Rp8,0 miliar, Rp6,0 miliar dan Rp23,0 miliar. • BRI has agreed to give working capital credit facility to BMI in the form of bank account, working capital credit facility “Construction Withdrawal Approval”, and Local Letter of Credit (L/C) (Local L/C) amounting to Rp8.0 billion, Rp6.0 billion and Rp23.0 billion, respectively. 83 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 309 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) • BRI telah menyediakan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam bentuk rekening koran dan “Construction Withdrawal Approval” batas pinjaman maksimum masing-masing sebesar Rp8,0 miliar dan Rp6,0 miliar. Fasilitas ini termasuk bank garansi (BG) dengan batas limit pinjaman maksimum senilai Rp3,0 miliar dengan provisi BG yaitu untuk BG Lokal, provisi BG minimal Rp100,0 juta dengan jenis transaksi dalam bentuk (1) Tender Bond / Bid Bond sebesar 0,75%, (2) Performance Bond sebesar 0,75%, dan (3) Advance Payment Bond sebesar 1,00% dan Fasilitas KMK/PJ (SKBDN) senilai Rp27,0 miliar. • BRI has agreed to provide working capital credit facility in the form of bank account and “Construction Withdrawal Approval” with a maximum credit limit amounting to Rp8.0 billion and Rp6.0 billion, respectively. This also includes Bank Guarantee (BG) facility with a maximum credit limit amounting to Rp3.0 billion, provided that it is used for Local BG, provision for BG of at least Rp100.0 million per type of transaction in the form of (1) Tender Bond / Bid Bond of 0.75%, (2) Performance Bond of 0.75%, and (3) Advance Payment Bond of 1.00% and Local Letter of Credit amounting to Rp27.0 billion. Fasilitas kredit memiliki jangka waktu selama 24 bulan dan telah diperpanjang hingga 14 November 2016. The term of the credit facility is 24 months and has been extended until November 14, 2016 • BRI telah menyediakan fasilitas pinjaman kredit modal kerja konstruksi transaksional dengan batas pinjaman maksimum sebesar Rp85,13 miliar yang akan berakhir pada tanggal 1 Agustus 2015. Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk tambahan modal kerja proyek-proyek konstruksi BMI. • BRI to provide construction transactional working capital having a maximum credit limit amounting to Rp85.13 billion and will expire on August 1, 2015. The credit facility was used to as additional working capital on BMI various construction projects. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, akta notaris fasilitas pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan. Until completion date of consolidated financial statements, the notarial deed of this loan is still in process of extension. Berdasarkan Akta Notaris Dewantari Handayani S.H., MPA., No. 9 pada tanggal 10 Juni 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) mengadakan perjanjian pinjaman dengan BRI untuk menyediakan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dan fasilitas bank garansi dengan batas maksimum masingmasing sebesar USD30 Juta. fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014, PT Bakrie Pipe Industries tidak menggunakan pinjaman modal kerja yang berkaitan dengan fasilitas ini. Based on Notarial Deed No. 9 of Dewantari Handayani S.H., MPA,. dated June 10, 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI) entered into a loan agreement with BRI to provide working capital credit facility and bank guarantee facility with a maximum credit limit amounting to USD30 million, respectively. This facility will expire in June 10, 2016. As of December 31, 2014, PT Bakrie Pipe Industries did not avail any working capital loan related with this facility. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp56,2 miliar dan Rp78,0 miliar. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of this loan amounted to Rp56.2 billion and Rp78.0 billion, respectively. 84 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 310 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) g. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk g. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Pada tanggal 23 April 2014, BBI memperoleh perpanjangan atas fasilitas pinjaman promes berulang dengan sublimit bank garansi dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (“Bank”) dengan batas atas kredit sebesar Rp60 miliar dengan bunga sebesar 15% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 April 2015. On April 23, 2014, BBI obtained an extension on the existing revolving loan facility with sublimit bank guarantee from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (“Bank”) having maximum amount of Rp60 billion with an interest rate of 15% per annum and matures on April 21, 2015. Fasilitas pinjaman promes berulang ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 19 Juni 2015 dengan sublimit Letter of Credit (L/C) sebesar Rp30 juta, dengan bunga sebesar 15% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Februari 2016. This revolving loan facility has been extended several times, the latest being on June 19, 2015 with sublimit Letter of Credit (L/C) amounting to Rp30 million, bears interest at 15% per annum and will mature on February 21, 2016. Selama jangka waktu pinjaman, BBI tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas tanpa persetujuan tertulis dari Bank, antara lain: 1. Melakukan penggabungan usaha dengan badan usaha lain. 2. Melakukan perubahan bidang usaha. 3. Sebagai penjamin dan menjaminkan harta kekayaan yang telah dijaminkan kepada Bank kepada pihak lain. 4. Memperoleh pinjaman baru dari lembaga keuangan yang berkaitan dengan yang telah dijaminkan kepada Bank. During the period of loan, BBI is not allowed to carry out the following activities without written approval from the Bank, among others: 1. Execute merger or consolidation with other entity. 2. Change the core business. 3. Act as a guarantor and pledge the assets, that have been designated as collateral to the Bank, to third parties. 4. Obtain an additional loan from another financial institution regarding the collateral to the Bank. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp54,7 miliar dan Rp41,5 miliar. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of this loan amounted to Rp54.7 billion and Rp41.5 billion, respectively. h. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Mutiara Tbk) h. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (formerly known as PT Bank Mutiara Tbk) Pada tanggal 22 April 2013, BA memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank J Trust Indonesia Tbk dalam bentuk: On April 22, 2013, BA obtained loan facilities from PT Bank J Trust Indonesia Tbk in the form of: Fasilitas Pinjaman kredit rekening koran dengan batas kredit sebesar Rp5,0 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, tanah, bangunan dan mesin-mesin dan telah jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014. Bank overdraft facility with a credit limit of Rp5.0 billion. This facility is secured with inventories, trade receivables, land, building and machineries and was due on December 31, 2014. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir telah diperpanjang sampai dengan 28 Maret 2016. The credit facility has been extended several times, the latest being until March 28, 2016. 85 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 311 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Pada tanggal 1 Oktober 2015, PT Bank Mutiara Tbk berubah nama menjadi PT Bank J Trust Indonesia Tbk. On October 1, 2015, PT Bank Mutiara Tbk changed its name to PT Bank J Trust Indonesia Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp22,9 miliar dan Rp10,7 miliar. The outstanding loan balance as of December 31, 2015 and December 31, 2014, amounted to Rp22.9 billion and Rp10.7 billion, respectively. i. Conic Investment Limited i. Conic Investment Limited Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Conic Investment Limited (Conic) sebesar USD700.000 (angka penuh). On December 27, 2011, the Company obtained loan facilities from Conic Investment Limited (Conic) amounting to USD700,000 (full amount). Sampai dengan tahun 2014, Perusahaan telah menerima tambahan fasilitas sebesar USD6,0 juta dan Rp42,0 miliar, serta telah melakukan total pembayaran sebesar USD1,3 juta dan Rp30,0 miliar. Until 2014, the Company received additional facilities amounting to USD6.0 million and Rp42.0 billion and paid a total of USD1.3 million and Rp30.0 billion. Fasilitas ini dijamin dengan 145,4 juta lembar saham ENRG, 49,4 juta lembar saham BTEL, 123,8 juta lembar saham UNSP, 83,0 ribu lembar saham ELTY dan aset tetap berupa tanah. Fasilitas ini telah dilakukan beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 30 Januari 2016 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan. These facilities were secured by 145.4 million ENRG shares, 49.4 million BTEL shares, 123.8 million UNSP shares, 83.0 thousand ELTY shares and land owned by the Company. These facilities have been amended several times, the latest amendment was made on January 30, 2016 which extends the maturity to 3 months. Dalam rangka pelunasan pokok pinjaman kepada Credit Suisse pada tanggal 25 Maret 2014, Perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari Conic senilai USD80,2 juta dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan (Catatan 18j). For the purpose of partially repaying the loan principal of the financing from Credit Suisse, on March 25, 2014, the Company entered into a credit agreement with Conic to obtain a financing facility amounting to USD80.2 million and will be due within 12 months (Note 18j). Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan melakukan pembayaran sebagian pinjaman senilai total USD22,0 juta melalui penyerahan 1,96 miliar lembar saham ELTY senilai USD8,1 juta, penyerahan 1,23 miliar lembar saham BTEL senilai USD5,1 juta (Catatan 6) dan menggunakan dana piutang dari Kenwell Overseas Limited sebesar USD6,5 juta dan Global Synergy Investment sebesar Rp27,5 miliar atau senilai USD2,3 juta. On June 27, 2014, the Company partially settled the loan from Conic amounting to USD22.0 million through transfer of 1.96 billion ELTY shares amounting to USD8.1 million, transfer of 1.23 bilion BTEL shares equivalent with USD5.1 milion (Note 6) and collections of receivables from Kenwell Overseas Limited amounting to USD6.5 million and Global Synergy Investment amounting to Rp27.5 billion or equivalent with USD2.3 milion. Pada tanggal 1 September 2014, Perusahaan melakukan pembayaran sebagian pinjaman Conic sebesar USD34,0 juta menggunakan penarikan sebagian dana investasi di Skytrend Investment Holdings Ltd (Catatan 6). On September 1, 2014, the Company partially settled the Conic loan amounting to USD34.0 million using the partial redemption of investment fund in Skytrend Investment Holdings Ltd. (Note 6). 86 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 312 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Pada tanggal 29 Desember 2014, Perusahaan melakukan pembayaran sebagian pinjaman Conic sebesar USD21,8 juta dengan menggunakan penyerahan 5,3 milyar lembar saham BTEL senilai USD18,2 juta, 113,7 juta lembar saham ENRG senilai USD0,9 juta dan 123,8 juta lembar saham UNSP senilai USD0,4 juta (Catatan 6). Perusahaan juga membayarkan sebesar USD2,2 juta sebagai pelunasan seluruh sisa pinjaman Conic. On December 29, 2014, the Company partially settled the Conic loan amounting to USD21.8 million using 5.3 billion BTEL shares equivalent to USD18.2 million, 113.7 million ENRG shares equivalent to USD0.9 million and 123.8 million UNSP shares equivalent to USD0.4 million (Note 6). Also, the Company paid to USD2.2 million as full settlement of remaining loan of Conic. Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebagian utang sebesar Rp1,3 miliar (Catatan 7a). On April 28, 2015, the Company partially settled the loan amounting to Rp1.3 billion (Note 7a). Pada tahun 2015, Perusahaan telah menerima tambahan fasilitas sebesar USD0,2 juta dan Rp7,0 miliar, serta telah melakukan total pembayaran Rp22,5 miliar. In 2015, the Company received additional facilities amounting to USD0.2 million and Rp7.0 billion and paid a total of Rp22.5 billion. Setelah dilakukan beberapa kali penyelesaian, jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut menjadi 83 ribu lembar saham ELTY, dan 49,3 juta lembar saham BTEL. After several times settlement, collateral of this loan facilities consist of 83 thousand ELTY share, and 49.3 million BTEL share. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman sebesar Rp3,5 miliar dan USD4,4 juta (setara dengan Rp60,1 miliar), sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, saldo pinjaman sebesar Rp19,0 miliar dan USD5,4 juta (setara dengan Rp66,8 miliar). The outstanding loan balance as of December 31, 2015 amounted to Rp3.5 billion and USD4.4 million (equivalent to Rp60.1 billion), while outstanding balance as of December 31, 2014 amounted to Rp19.0 billion and USD5.4 million (equivalent to Rp66.8 billion). j. Credit Suisse AG, Cabang Singapura j. Credit Suisse AG, Singapore Branch Pada tanggal 12 Januari 2012, Perusahaan bersama dengan Long Haul Holding (LHH), menandatangani perjanjian kredit dengan Credit Suisse AG, Cabang Singapura (Credit Suisse), sebagai Structuring Agent. Pinjaman ini diterima Perusahaan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Jual Beli dengan Borneo untuk menyelesaikan pinjaman Perusahaan dengan Credit Suisse. Jumlah fasilitas yang diterima oleh Perusahaan sebesar USD193,9 juta dan jatuh tempo dalam satu tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan saham ARMS yang dimiliki oleh Perusahaan. On January 12, 2012, the Company, together with Long Haul Holding (LHH), entered into a credit agreement with Credit Suisse AG, Singapore Branch (Credit Suisse), as the Structuring Agent. This loan was obtained by the Company in connection with the execution of the Sale and Purchase Agreement with Borneo to settle the Company’s existing loan with Credit Suisse. The amount of facility received by the Company amounted to USD193.9 million and will mature one year after the utilization date. This facility is secured by ARMS shares owned by the Company. Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan telah menerima pinjaman sebesar USD85,7 juta dari Palisades Sub III Ltd. yang telah digunakan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman Credit Suisse (Catatan 18m). On March 21, 2014, the Company used the proceeds of loan from Palisades Sub III Ltd. amounting to USD85.7 million to partially repay the loan principal of the financing from Credit Suisse (Note 18m). 87 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 313 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Pada tanggal 23 Maret 2014, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kredit untuk menerima fasilitas pinjaman senilai USD86,8 juta dari Credit Suisse dan institusi keuangan lainnya (Term Loan Facility I). Fasilitas ini jatuh tempo dalam waktu delapan (8) bulan. Jumlah tersebut termasuk bunga dan penalti yang masih harus dibayar. On March 23, 2014, the Company signed a credit agreement to obtain a loan facility from Credit Suisse and other financial institutions amounting to USD86.8 million (Term Loan Facility I). This facility is due within eight (8) months. The principal included outstanding accrued interest and penalty. Pada tanggal 25 Maret 2014, Perusahaan telah membayar sebagian dari pinjaman Credit Suisse sebesar USD 80,2 juta dari fasilitas Conic (Catatan 18i). On March 25, 2014, the Company partially repaid Credit Suisse amounting to USD80.2 million from Conic loan facility proceeds (Note 18i). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo pinjaman ini masing-masing adalah sebesar USD87,0 juta (masing-masing setara dengan Rp1,2 triliun dan Rp1,1 triliun). The outstanding balance of this loan as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD87.0 million (equivalent to Rp1.2 trillion and Rp1.1 trillion, respectively). k. Harus Capital Pte., Ltd. k. Harus Capital Pte., Ltd. Pada tanggal 14 September 2009, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Harus Capital Pte., Ltd., sebesar USD46,0 juta. Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo dalam satu tahun. Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD40,0 juta. On September 14, 2009, the Company obtained a loan facility from Harus Capital Pte., Ltd., amounting to USD46.0 million. This loan facility will be due within one year. The Company has repaid a total amount of USD40.0 million. Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 14 September 2016. This loan has been extended several times, the latest being until September 14, 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo pinjaman ini masing-masing adalah sebesar USD6,0 juta (masing-masing setara dengan Rp82,8 miliar dan Rp74,6 miliar). The outstanding balance of this loan as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD6.0 million (equivalent to Rp82.8 billion and Rp74.6 billion, respectively). l. Ecoline Invesment Limited l. Ecoline Invesment Limited Pada tanggal 25 Juni 2014, Eurofa mengalihkan sebagian Notes kepada Ecoline Investment Limited (Ecoline) sebesar USD6,0 juta termasuk pinalti yang masih harus dibayar sehubungan dengan Notes tersebut pada saat pengalihan sebesar USD0,5 juta (Catatan 21i). On June 25, 2014, Eurofa transferred partial Notes to Ecoline Investment Limited (Ecoline) amounting to USD6.0 million including the accrued penalty related to the Notes as transfer date amounting to USD0.5 million (Note 21i). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar USD6,0 juta (masing-masing setara dengan Rp82,8 miliar dan Rp74,6 miliar). Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD6.0 million (equivalent to Rp82.8 billion and Rp74.6 billion, respectively). Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 16 Desember 2015. This loan facility matures on December 16, 2015. 88 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 314 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, fasilitas tersebut masih dalam proses penyelesaian. m. Palisades Sub III Ltd. As of completion date of the consolidated financial statements, this loan facility is in the process of settlement. m. Palisades Sub III Ltd Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan dan LHH menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari Palisades Sub III Ltd. dengan jumlah sebesar USD193,5 juta dan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan. Dari jumlah Term Loan Facility II tersebut, yang merupakan bagian Perusahaan adalah sebesar USD85,7 juta, dimana sisanya adalah untuk LHH. Kewajiban Perusahaan berdasarkan Term Loan Facility II terpisah dari kewajiban LHH. Pinjaman ini digunakan untuk pelunasan sebagian pokok pinjaman kepada Credit Suisse (Catatan 18j). On March 21, 2014, the Company and LHH entered into a credit agreement with Palisades Sub III Ltd. to obtain a financing facility amounting to USD193.5 million and is due within 12 months. The Company’s portion in the Term Loan Facility II amounted to USD85.7 million, while the remaining amount of the facility is for LHH. The Company’s obligations on the term loan facility is separate from the obligation of LHH. This facility was used to partially repay the loan principal of the financing from Credit Suisse (Note 18j). Pada tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan, Palisades dan LHH melakukan perjanjian pengalihan hutang dari Palisades kepada LHH. Sehingga dengan perjanjian ini, hutang Perusahaan ke Palisades telah diselesaikan. On March 24, 2015, the Company, Palisades and LHH entered in a novation agreement. Based on this agreement, the Company’s loan to Palisades has been settled. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo pinjaman ini masing-masing sebesar nihil dan USD85,7 juta setara dengan Rp1,1 triliun. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2015 and 2014 amounted to nil and USD85.7 million or equivalent to Rp1.1 trillion, respectively. n. PT Recapital Securities n. PT Recapital Securities Perusahaan mempunyai berbagai fasilitas repo dari PT Recapital Securities (Recapital) sebagai berikut: The Company has various repo facilities from PT Recapital Securities (Recapital) with details as follows: Pada tanggal 17 Juni 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas repo dari Recapital sebesar Rp35,0 miliar. Pada tahun 2013, Perusahaan mencatat fasilitas ini sebesar harga pembelian kembali sebesar Rp36,9 miliar. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada 30 November 2013 dan dijamin dengan 322,9 juta saham UNSP dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 September 2014. On June 17, 2013, the Company obtained repo facility from Recapital amounting to Rp35.0 billion. In 2013, the Company revalued the facility using the repurchase price in the agreement amounting to Rp36.9 billion. This facility matured on November 30, 2013 and is secured by 322.9 million UNSP shares and has been extended until September 3, 2014. Pada tanggal 3 September 2014, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebagian fasilitas repo ke Recapital sebesar Rp9,9 miliar dan sisa fasilitas sebesar Rp27,0 miliar telah diperpanjang sampai dengan 3 Juni 2016. On September 3, 2014, the Company has partially settled the repo facility to Recapital amounting to Rp9.9 billion and the remaining balance amounting to Rp27.0 billion has been extended until June 3, 2016. 89 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 315 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 18. SHORT-TERM LOANS (Continued) o. PT Mahakarya Modalindo o. PT Mahakarya Modalindo Perusahaan mempunyai berbagai fasilitas repo dari PT Mahakarya Modalindo (Mahakarya) sebagai berikut: The Company has various repo facilities from PT Mahakarya Modalindo (Mahakarya) with details as follows: - Pada tanggal 24 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas repo dari Mahakarya sebesar Rp10,0 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan saham ENRG sebanyak 172,4 juta lembar saham dan telah jatuh tempo pada 24 Februari 2012. - On August 24, 2011, the Company obtained repo facility from Mahakarya amounting to Rp10.0 billion. This repo facility is secured by 172.4 million ENRG shares and matured on February 24, 2012. - Pada tanggal 26 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas repo dari Mahakarya sebesar Rp40,0 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan saham ENRG sebanyak 689,7 juta lembar saham dan telah jatuh tempo pada 24 Februari 2012. - On August 26, 2011, the Company obtained repo facility from Mahakarya amounting to Rp40.0 billion. This repo facility is secured by 689.7 million ENRG shares and matured on February 24, 2012. Fasilitas ini telah diselesaikan dengan pelepasan seluruh saham jaminan kepada Mahakarya. This facility has been settled by releasing all collateral shares to Mahakarya. p. Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P. p. Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P. Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas repo dari Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P. sebesar USD25,9 juta. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 Desember 2012 dan dijamin dengan 114,4 juta lembar saham ELTY, 1,9 miliar lembar saham ENRG, 828,6 juta lembar saham UNSP dan 144,8 juta lembar saham BTEL. On December 21, 2011, the Company obtained a repo facility from Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P. amounting to USD25.9 million. This facility was due on December 28, 2012 and is secured by 114.4 million ELTY shares, 1.9 billion ENRG shares, 828.6 million UNSP shares and 144.8 million BTEL shares. Pada tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan menyerahkan saham PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Catatan 12b) sebagai tambahan jaminan untuk fasilitas repo ini. Fasilitas ini telah diselesaikan dengan pelepasan seluruh saham jaminan selain saham SPIJ sebagai jaminan kepada Platinum. On July 5, 2012, the Company pledged its shares in PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Note 12b) as additional collateral for this repo facility. This facility has been settled by releasing all the share collateral except SPIJ’s shares to Platinum. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh pinjaman jangka pendek Kelompok Usaha telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit. The management believes that all short-term loans of the Group have complied with the covenants stipulated in the agreements. 19. UTANG USAHA 19. TRADE PAYABLES 2015 Pihak ketiga PT KHI Pipe Industry PT Indal Steel Pipe 2014 88.593.770 57.322.154 Third parties PT KHI Pipe Industry PT Indal Steel Pipe 46.387.394 221.442.483 90 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 316 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 19. UTANG USAHA (Lanjutan) 19. TRADE PAYABLES (Continued) 2015 PT Subur Buana Raya PT Morita Tjokro Gearindo SK Network Co. Ltd. Daewoo International Java Pacific Lain-lain (di bawah Rp10 miliar) Sub-total Pihak berelasi (Catatan 33h) Total 2014 30.140.404 8.723.884 302.013.591 15.428.720 387.136.625 31.536.019 12.154.074 313.091.193 486.793.803 1.027.176.508 Sub-total 2.407.915 2.682.865 Related parties (Note 33h) 489.201.718 1.029.859.373 Total Rincian umur utang usaha sebagai berikut: PT Subur Buana Raya PT Morita Tjokro Gearindo SK Network Co. Ltd. Daewoo International Java Pacific Others (below Rp10 billion) Details of aging schedule of trade payables were as follows: 2015 2014 Sampai dengan 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun 124.112.263 97.205.298 181.681.200 31.785.053 54.417.904 676.151.193 280.354.909 17.885.752 23.344.868 32.122.651 Up to 1 month 1 month - 3 months 3 months - 6 months 6 months - 1 year over 1 year Total 489.201.718 1.029.859.373 Total Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Mata uang 2015 Dolar AS Rupiah Dolar Singapura Euro Dolar Australia Currency 2014 242.663.948 246.044.350 168.324 163.838 161.258 20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 747.759.552 279.380.100 347.902 1.805.964 565.855 US Dollar Rupiah Singapore Dollar Euro Australian Dollar 20. ACCRUED EXPENSES 2015 Bunga Denda Gaji, upah dan tunjangan Jasa profesional Listrik, air dan telepon Pajak dan asuransi Proyek Details of trade payable based on currencies were as follows: 2014 1.220.064.750 176.203.201 14.059.444 3.026.720 2.596.711 2.128.290 1.478.362 762.449.245 127.335.754 18.148.790 2.104.853 4.071.983 2.037.306 29.535.011 Interest Penalty Salaries, wages and allowances Professional fees Electricity, water and telephone Taxes and insurance Projects 91 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 317 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR (Lanjutan) 20. ACCRUED EXPENSES (Continued) 2015 Transportasi Royalti, komisi dan potongan penjualan Lain-lain (dibawah Rp1 miliar) Total 2014 998.834 11.010.706 285.000 47.174.495 2.361.040 41.400.312 Transportation Royalty, commision and sales discounts Others (below Rp1 billion) 1.468.015.807 1.000.455.000 Total Rincian beban masih harus dibayar berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Mata uang Details of accrued expenses based on currencies were as follows: 2015 Dolar AS Rupiah GBP Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Currency 2014 855.626.409 612.154.224 192.240 41.131 1.803 - 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG 621.882.860 378.384.728 182.081 1.253 1.625 2.453 US Dollar Rupiah Pound Sterling Singapura Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen 21. LONG-TERM LOANS 2015 Rupiah PT Bank Bukopin Tbk, Indonesia PT Bank Muamalat Tbk, Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, Indonesia PT Bank Negara Indonesia Syariah Indonesia PT Bank J Trust Indonesia, Indonesia (dahulu PT Bank Mutiara Tbk) PT Bank ICBC Indonesia, Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Sub-total 2014 76.280.910 50.847.511 70.266.656 30.208.894 48.131.663 58.263.663 37.666.667 27.028.004 56.932.690 - 20.882.006 385.930 50.695.014 3.362.009 370.571 Rupiah PT Bank Bukopin Tbk, Indonesia PT Bank Muamalat Tbk, Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, Indonesia PT Bank Negara Indonesia Syariah Indonesia PT Bank J Trust Indonesia, Indonesia (formerly known as PT Bank Mutiara Tbk) PT Bank ICBC Indonesia, Indonesia Others (each below Rp1 billion) 261.222.691 270.099.497 Sub-total Mata uang asing (USD) Mitsubishi Corporation, Jepang Eurofa Capital Investment Inc, Singapura 2.069.013.018 1.865.786.295 1.420.885.000 1.271.893.494 Foreign currrency (USD) Mitsubishi Corporation, Japan Eurofa Capital Investment Inc, Singapore Sub-total 3.489.898.018 3.137.679.789 Sub-total 92 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 318 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) 2015 Total Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian Jangka Panjang pada Biaya Perolehan Diamortisasi 2014 3.751.120.709 3.407.779.286 (2.880.413.326) (2.263.865.218) 870.707.383 1.143.914.068 Pinjaman jangka panjang dikenakan bunga per tahun sebagai berikut: Total Less: Current portion Non-Current Portion at Amortized Cost Long-term loans bear annual interest rates as follows: 2015 dan/and 2014 Rupiah Dolar AS 12 % - 15 % 2,5 % - 7% Rincian pinjaman jangka panjang berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2015 Dolar AS Rupiah Rupiah US Dollar Details of long-term loans based on currencies were as follows: 2014 3.489.898.018 261.222.691 3.137.679.789 270.099.497 Rupiah Rupiah a. PT Bank Bukopin Tbk a. PT Bank Bukopin Tbk US Dollar Rupiah 1. Pada tanggal 26 April 2013, Perusahaan dan BBI menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Investasi dengan PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) dengan batas kredit masing-masing sebesar Rp20,0 miliar dan Rp22,0 miliar dan jatuh tempo selama 5 tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian 2 unit bangunan kantor. 1. On April 26, 2013, the Company and BBI entered into a Facility Credit Investment Agreement with PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) with a credit limit of Rp20.0 billion and Rp22.0 billion, respectively, and will mature in 5 years. This facility was used to acquire 2 units of office building. Pada tanggal 10 September 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman cicilan, dengan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp25,0 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 September 2020. On September 10, 2015, the Company obtained an installment loan facility, with maximum credit facility amounting to Rp25.0 billion and will mature on September 29, 2020. Fasilitas ini dijamin dengan 2 unit bangunan kantor yang berlokasi di Gedung Bakrie Tower lantai 34 nomor BT.34-A dan lantai 36 nomor BT.36-A di Jalan Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan. This facility is secured by 2 units of office building located at 34th floor number BT.34-A and 36th floor number BT.36-A, Bakrie Tower, Jalan Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan. 93 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 319 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) 2. Pada tanggal 26 Juli 2013 dan 12 September 2013, BA dan BUMM menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Investasi dengan Bukopin masing-masing sebesar Rp25,0 miliar yang jatuh tempo dalam 5 tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian 2 unit bangunan kantor. 2. On July 26, 2013 and September 12, 2013, BA and BUMM entered into a Credit Facility Investment Agreement with Bukopin amounting to Rp25.0 billion which will mature in 5 years. This facility is used to acquire 2 units of office building. Fasilitas ini dijamin dengan 2 unit bangunan kantor di Gedung Bakrie Tower lantai 35 nomor BT.35-A dan lantai 37 nomer BT.37-A di Jalan Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan. This facility is secured by 2 units of office building at 35th floor number BT.35-A and 37th floor number BT.37-A, Bakrie Tower, Jalan Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan. Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp76,3 miliar dan Rp70,3 miliar. The outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp76.3 billion and Rp70.3 billion, respectively. b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Pada tanggal 6 Maret 2013, PT Braja Mukti Cakra (BMC), memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dalam bentuk Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total maksimum sebesar Rp14,0 miliar yang akan jatuh tempo dalam waktu 48 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan pabrik. On March 6, 2013, PT Braja Mukti Cakra (BMC), obtained loan facilities from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk in the form of Murabahah Loan Facility with a maximum amount of Rp14.0 billion and will mature in 48 months. This facility was used to purchase land and factory building. Pada tanggal 21 September 2014, BMC memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan jumlah plafon maksimum sebesar Rp17,6 miliar. On September 21, 2014, BMC obtained Murabahah Loan Facility from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk with ceiling of amounting to Rp17.6 billion. Pada tanggal 25 September 2014, BMC memperoleh pinjaman dengan total sebesar Rp10,0 miliar dengan margin Muqosah sebesar Rp5,2 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam enam puluh (60) bulan sampai dengan 25 Agustus 2019. On September 25, 2014, BMC obtained a loan with a total amount of Rp10.0 billion with a margin of Muqosah amounting to Rp5.2 billion. This facility will mature in sixty (60) months until August 25, 2019. Pada tanggal 25 Oktober 2014, BMC memperoleh pinjaman dengan total sebesar Rp6,8 miliar dengan margin Muqosah sebesar Rp3,5 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam enam puluh (60) bulan sampai dengan 15 September 2019. On October 25, 2014, BMC obtained additional loan amounting to Rp6.8 billion with a margin of Muqosah amounting to Rp3.5 billion. This facility will mature in sixty (60) months until September 15, 2019. Fasilitas ini digunakan untuk membeli lima (5) mesin produksi dan mesin tersebut juga sebagai jaminan. These loans were used to purchase five (5) production machines and the machines as well as collateral. Berdasarkan perjanjian pinjaman, BMC tidak diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, antara lain: Based on the loan agreement, BMC shall not perform transactions to carryout the following activities without the prior written approval from the bank, among others: 94 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 320 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Menyatakan kebangkrutan atau mengajukan surat permohonan pailit ke Pengadilan. b. Mendapatkan fasilitas kredit dari bank atau lembaga keungan lainnya. c. Mengubah komposisi pemegang saham, dewan komisaris dan direksi. d. Menjual aset jaminan kepada pihak lain. a. Declare bankruptcy or submit letter of bankruptcy petition to the Courts. b. Obtain credit facility from a bank or other financial institution. c. Change composition of shareholders, boards of commissioners and directors. d. Sell the collateral assets to another party. Pada tanggal 5 Januari 2015, BMC, memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar Rp13,8 miliar dengan margin Rp6,3 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. On January 5, 2015, BMC, obtained a Murabahah Loan Facility with a total amount of Rp13.8 billion with a margin Rp6.3 billion. This facility will mature in 60 months. Pada tanggal 2 Februari 2015, BMC, memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar Rp2,6 miliar dengan margin Rp1,2 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. On February 2, 2015, BMC, obtained a Murabahah Loan Facility with a total amount of Rp2.6 billion with a margin Rp1.2 billion. This facility will mature in 60 months. Pada tanggal 3 Maret 2015, BMC, memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar Rp3,8 miliar dengan margin Rp1,7 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. On March 3, 2015, BMC, obtained a Murabahah Loan Facility with a total amount of Rp3.8 billion with a margin Rp1.7 billion. This facility will mature in 60 months. Pada tanggal 31 Maret 2015, BMC, memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar Rp4,7 miliar dengan margin Rp2,1 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. On March 31, 2015, BMC, obtained a Murabahah Loan Facility with a total amount of Rp4.7 billion with a margin Rp2.1 billion. This facility will mature in 60 months. Pada tanggal 19 Juni 2015, BMC, memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar Rp1,8 miliar dengan margin Rp800 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. On June 19, 2015, BMC, obtained a Murabahah Loan Facility with a total amount of Rp1.8 billion with a margin Rp800 million. This facility will mature in 60 months. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp50,8 miliar dan Rp30,2 miliar. Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp50.8 billion and Rp30.2 billion, respectively. c. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah c. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Pada tanggal 5 Desember 2012, BA memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) dalam bentuk: On December 5, 2012, BA obtained loan facilities from PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah) in the form of: 1. Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan plafon sebesar Rp80,0 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 Desember 2017. 2. Fasilitas Pinjaman Musyarakah dengan plafon sebesar Rp12,0 miliar dan telah jatuh tempo pada tanggal 5 Desember 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk jangka waktu 18 bulan terhitung sejak Desember 2013. 1. Murabahah Loan Facility with a ceiling of Rp80.0 billion and will mature on December 5, 2017. 2. Musyarakah Loan Facility with a ceiling of Rp12.0 billion and matured on December 5, 2013. This facility has been extended for 18 months since December 2013. 95 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 321 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) Fasilitas ini telah diperpanjang dengan jangka waktu 12 bulan sejak tanggal 25 Juni 2015 dengan perubahan plafon menjadi Rp10,0 miliar. This facility has extended for 12 month since June 25, 2015 with revise plafond to be Rp10.0 billion. Fasilitas Murabahah digunakan untuk pembelian pabrik PT Korindo Casting yang terletak di Jl. Raya Serang KM 31, Kel. Gombong, Kec. Balaraja, Kab. Tangerang, Banten dan fasilitas Musyarakah digunakan untuk kebutuhan modal kerja operasional Pabrik Casting. The Murabahah facility was used to buy the factory of PT Korindo Casting which is located in Jl. Raya Serang KM 31, Kel. Gombong, Kec. Balaraja, Kab. Tangerang, Banten and the Musyarakah facility was used for working capital of the Casting plant operations. Fasilitas ini dijamin dengan tanah BA seluas 77.660m2 dan bangunan seluas 15.734m2 yang berlokasi di Jl. Raya Serang KM 31, Tangerang, Banten. This facility is secured by BA’s land of 77,660m2 and building of 15,734m2 located in Jl. Raya Serang KM 31, Tangerang, Banten. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp48,1 miliar dan Rp58,3 miliar. Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp48.1 billion and Rp58.3 billion, respectively. d. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk d. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Pada tanggal 24 April 2014, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 172, BBI memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dari BAG sebesar Rp56,5 miliar dengan bunga sebesar 15% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2018. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan dan fasilitas dimiliki oleh BBI di Kalideres, Jakarta. On April 24, 2014, BBI obtained a fixed loan from BAG based on Credit Agreement Deed No. 172, with credit ceiling of Rp56.5 billion with an interest rate of 15% per annum and will mature on April 24, 2018. The loan is collateralized by land, building and facilities owned by BBI located in Kalideres, Jakarta. Selama periode pinjaman, BBI tidak diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut tanpa persetujuan tertulis dari BAG, antara lain: During the period of the loan, BBI is not allowed to carry out the following activities without written approval from BAG, among others: a. Melakukan merger atau konsolidasi dengan entitas lain; b. Mengubah bisnis usaha; c. Menjadi penjamin dan menyerahkan aset yang telah diagunkan dari BAG kepada pihak ketiga; d. Mendapatkan tambahan pinjaman dari lembaga keuangan lain yang terkait dengan agunan yang telah ditunjuk oleh BAG. a. Execute merger or consolidation with other entities; b. Change the core business; c. Act as a guarantor and pledge the assets that have been designated as collateral by BAG to third parties; d. Obtain an additional loan from another financial institution in respect of the collateral designated by BAG. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp37,7 miliar dan Rp56,9 miliar. Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp37.7 billion and Rp56.9 billion, respectively. 96 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 322 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) e. PT Bank Negara Indonesia Syariah e. PT Bank Negara Indonesia Syariah Pada tanggal 19 Desember 2014, BMC memperoleh Fasilitas Pinjaman Murabahah dari PT Bank BNI Syariah dengan jumlah plafon maksimum sebesar Rp50,0 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. On December 19, 2014, BMC obtained Murabahah Loan Facility from PT Bank BNI Syariah with ceiling of amounting to Rp50.0 billion. This facility will mature in 60 months. Fasilitas ini digunakan untuk untuk take over pinjaman atas investasi mesin dan peralatan dari Bank J Trust Indonesia Tbk, take over pinjaman atas modal kerja dari Bank J Trust Indonesia Tbk, dan untuk investasi pembelian mesin dan modal kerja. This facility was used to take over of machinery and equipment investment loan from Bank J Trust Indonesia Tbk, take over of working capital loan from Bank J Trust Indonesia Tbk, and as investment in machinery purchasing and working capital. Fasilitas ini dijamin dengan: This facility is secured by: a. Segala harta yang bergerak maupun tidak bergerak; b. Sebidang tanah, SHGB No. 3219 dan No. 4080 atas nama PT Braja Mukti Cakra yang berlokasi di Jl. Harapan Kita No. 4, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat; c. Rangkaian Mesin dan perlengkapan yang diikat dengan Fidusia senilai Rp60,8 miliar; dan d. Obyek pembiayaan berupa persediaan yang dibiayai Bank akan diikat Fidusia minimal senilai Rp10 miliar. a. All of movable property and non-movable property; b. Land, SHGB No. 3219 and No. 4080 on behalf of PT Braja Mukti Cakra that located in Jl. Harapan Kita No. 4, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat; c. A series engine and equipment with that tied by fiduciary duty amounting to Rp60.8 billion; and d. Financing object as inventory that will be financed by Bank with fiduciary duty with a total minimum amounting to Rp10 billion. Pada tanggal 22 Januari 2015, BMC mencairkan pokok pembiayaan sebesar Rp7,8 miliar untuk fasilitas investasi take over dari Bank J Trust Indonesia Tbk dengan jangka waktu 14 bulan. On January 22, 2015, BMC redeem the principal financing facilities amounting Rp7.8 billion to take over the investment of J Trust Bank Indonesia Tbk with a term of 14 months. Pada tanggal 22 Januari 2015, BMC mencairkan pokok pembiayaan sebesar Rp14,8 miliar dengan margin sebesar Rp687,6 juta jangka waktu 60 bulan untuk fasilitas modal kerja take over dari Bank J Trust Indonesia Tbk dengan margin sebesar Rp5,7 miliar. On January 22, 2015, BMC redeem the principal financing of Rp14.8 billion with a margin of Rp687.6 million period of 60 months for working capital facility take over from J Trust Bank Indonesia Tbk with a margin of Rp5.7 billion. Pada tanggal 27 Januari 2015, BMC mencairkan pokok pembiayaan sebesar Rp7,3 miliar untuk fasilitas Modal Kerja dengan pola Murabanah dengan jangka waktu selama 60 bulan dengan margin sebesar Rp2,9 miliar. On January 27, 2015, BMC redeem the principal financing of Rp7.3 billion for working capital facility with Murabanah pattern with period of 60 months and margin of Rp2.9 billion. Pada tanggal 17 Februari 2015, BMC mencairkan pokok pembiayaan sebesar Rp2,6 miliar dengan margin Rp1,0 miliar dan Rp1,1 miliar dengan margin Rp430,4 juta untuk fasilitas Modal Kerja dengan pola Murabanah dengan jangka waktu 60 bulan. On February 17, 2015, BMC redeem the principal financing of Rp2.6 billion with margin Rp1.0 million and Rp1.1 million with margin Rp430.4 million for working capital facility with Murabanah pattern with a period of 60 months. 97 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 323 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) Pada tanggal 26 Maret 2015, BMC mencairkan pokok pembiayaan sebesar Rp2,0 miliar dengan margin sebesar Rp792,1 juta untuk fasilitas Modal Kerja dengan pola Murabanah dengan jangka waktu 60 bulan. On March 26, 2015, BMC redeem the principal financing of Rp2.0 billion with a margin of Rp792.1 million for working capital facility with Murabanah pattern with a period of 60 months. Pada tanggal 15 Desember 2015, BMC mencairkan pokok pembiayaan sebesar Rp1,0 miliar dengan margin sebesar Rp388,5 juta untuk fasilitas modal kerja dengan jangka waktu 60 bulan. On December 15, 2015, BMC redeem the principal financing of Rp1.0 billion with a margin of Rp388.5 million for working capital facility with a term of 60 months. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah masing-masing sebesar Rp27,0 miliar dan nihil. Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014, amounted to Rp27.0 billion and nil, respectively. f. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Mutiara Tbk) f. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (formerly known as PT Bank Mutiara Tbk) 1. Pada tanggal 13 Juni 2011, PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank J Trust Indonesia Tbk dengan nilai total maksimum Rp30,0 miliar. 1. On June 13, 2011, PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) obtained a loan facility from PT Bank J Trust Indonesia Tbk with total maximum amount of Rp30.0 billion. Pinjaman ini yang digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan termasuk mesin dan peralatan di Jl. E.Z. Muttaqqien Kelurahan Alam Jaya, Jatiuwung, Tangerang, Banten. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. This loan was used to purchase land and building including machinery and equipment at Jl. E.Z. Muttaqqien Kelurahan Alam Jaya, Jatiuwung, Tangerang, Banten. This facility will mature within 60 months. Fasilitas ini dijamin dengan: a. Tanah, SHGB No. 5340 dan SHGB No. 291 atas nama BUMM, termasuk bangunan pabrik berlokasi di Jl. E.Z. Muttaqqien Kel. Gembor, Kec. Jatiuwung, Tangerang, Banten. b. Semua sarana dan prasarana. c. Mesin dan peralatan berlokasi di Jatiuwung, Tangerang, Banten. d. Jaminan Perusahaan dari BA. This facility is secured by: a. Land SHGB No. 5340 and SHGB No. 291 under the name of BUMM, including factory building, located at Jl. E.Z. Muttaqqien Kel. Gembor, Kec. Jatiuwung, Tangerang, Banten. b. All structure and infrastructure. c. Machinery and equipment located at Jatiuwung, Tangerang, Banten. d. Corporate guarantee from BA. 2. Pada tanggal 22 Maret 2011, BA memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank J Trust Indonesia Tbk dengan nilai total maksimum Rp20,0 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan termasuk mesin dan peralatan di Cakung, Jakarta Timur. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan. 2. On March 22, 2011, BA obtained an investment loan facility from PT Bank J Trust Indonesia Tbk with total maximum amount of Rp20.0 billion that will be used to purchase land and building including machinery and equipment in Cakung, East Jakarta. This facility will mature within 60 months. 98 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 324 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) Fasilitas ini dijamin dengan: This facility is secured by: a. Tanah dengan luas 29.953m2 berlokasi di Jl. Tipar Cakung, Kel. Cakung Barat, Kec. Cakung, Jakarta Timur. b. Bangunan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. c. Mesin dan peralatan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. a. Land of 29,953m2 located in Jl. Tipar Cakung, Kel. Cakung Barat, Kec. Cakung, East Jakarta. b. Building located in Cakung, Jakarta Timur. c. Machinery and equipment located in Cakung, East Jakarta. 3. Pada tanggal 28 Maret 2012, PT Braja Mukti Cakra (BMC) memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank J Trust Indonesia Tbk dengan nilai total maksimum sebesar Rp20,0 miliar dengan jangka waktu pinjaman selama 48 bulan dengan grace period selama 3 bulan. Pinjaman tersebut dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan pabrik dan sarana serta prasarana pabrik diatasnya, serta jaminan tambahan berupa mesin-mesin yang terikat secara fidusia dengan nilai Rp26,7 miliar. 3. On March 28, 2012, PT Braja Mukti Cakra (BMC) obtained a loan facility from PT Bank J Trust Indonesia Tbk with total maximum amount of Rp20.0 billion with a loan term of 48 months with a grace period of 3 months. The loan was secured by land and factory buildings and facilities and infrastructure on top of the factory, as well as an additional guarantee of machines fiduciary tied to the value of Rp26.7 billion guarantee. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp20,9 miliar dan Rp50,7 miliar. Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp20.9 billion and Rp50.7 billion, respectively. g. PT Bank ICBC Indonesia g. PT Bank ICBC Indonesia Pada tanggal 7 Maret 2012, BA memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) dalam bentuk: On March 7, 2012, BA obtained loan facility from PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) in the form of: 1. Fasilitas pinjaman investasi dengan total maksimum sebesar Rp40,0 miliar dan telah jatuh tempo pada tanggal 28 Januari 2015. 2. Fasilitas pinjaman untuk pembelian mesin baru dengan nilai maksimum sebesar Rp6,0 miliar. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam 36 bulan. 3. Fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai maksimum sebesar Rp5,0 miliar. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 29 Maret 2015. 1. Investment loan facility with a maximum amount of Rp40.0 billion and matured on January 28, 2015. 2. Loan facility for purchase of new machine with a maximum amount of Rp6.0 billion. This loan will mature within 36 months. 3. Working capital facility with a maximum amount of Rp5.0 billion. This loan has been extended until March 29, 2015. Fasilitas ini digunakan untuk menyelesaikan fasilitas pinjaman dari MNC Bank (Catatan 18c). This facility was used to settle the existing loan facilities from MNC Bank (Note 18c). Fasilitas ini dijamin dengan: This facility is secured by: a. Tanah dengan luas 51.645m2 dan bangunan dengan luas 24.407,5m2 berlokasi di Jl. Raya Bekasi KM 27, Pondok Ungu, Bekasi. b. Semua mesin di dalam pabrik BA. a. Land of 51,645m2 and building of 24,407.5m2 located in Jl. Raya Bekasi KM 27, Pondok Ungu, Bekasi. b. All existing machineries within the factory of BA. 99 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 325 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) c. Mesin baru dengan total nilai sekitar Rp7,0 miliar. d. Persediaan atas barang BA dengan total nilai Rp10,0 miliar. e. Piutang usaha atas BA dengan total nilai Rp15,0 miliar. c. Newly purchased machineries with a total value of Rp7.0 billion. d. Inventories of BA with a total value of Rp10.0 billion. e. Accounts receivable of BA with a total value of Rp15.0 billion. Pada tanggal 15 April 2015, BA telah melakukan penyelesaian fasilitas pinjaman kepada PT Bank ICBC Indonesia melalui refinancing kepada PT Bank J Trust Indonesia Tbk. As of April 15, 2015 BA has settled loan facility to PT Bank ICBC Indonesia through refinancing to PT Bank J Trust Indonesia Tbk. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar nihil miliar dan Rp3,4 miliar. Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to nil and Rp3.4 billion, respectively. h. Mitsubishi Corporation h. Mitsubishi Corporation Pada tanggal 10 Agustus 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dengan jumlah maksimal USD150,0 juta untuk investasi saham di PT Bumi Resources Tbk (BUMI), termasuk biaya transaksinya. Saldo pinjaman pada akhir periode ketersediaan harus dibayar kembali dalam enam kali angsuran tengah-tahunan dimulai sejak 30 bulan setelah tanggal penggunaan pertama. On August 10, 2011, the Company entered into a Facility Agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) with a maximum amount of USD150.0 million for investment in PT Bumi Resources Tbk (BUMI) shares, including transaction costs. The loans outstanding at the end of availability period shall be repaid in six equal semi-annual installments starting from 30 months after the first utilization date. Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar USD149,9 juta dan digunakan untuk membeli 548,6 juta lembar saham BUMI. The Company utilized the facility amounting to USD149.9 million and used it to purchase 548.6 million BUMI shares. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar USD149,9 juta (masing-masing setara dengan Rp2,0 triliun dan Rp1,9 triliun). Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD149.9 million (equivalent to Rp2.0 trillion and Rp1.9 trillion, respectively). i. Eurofa Capital Investment Inc. i. Eurofa Capital Investment Inc. Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan Equity Linked Notes (Notes) sejumlah USD109,0 juta kepada Eurofa Capital Investment Inc. (“Eurofa”) yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Desember 2015. Perusahaan harus membayar Eurofa upfront fee sebesar USD6,4 juta. On December 16, 2010, the Company issued Equity Linked Notes (Notes) amounting to USD109.0 million to Eurofa Capital Investment Inc. (“Eurofa”) that will mature on December 16, 2015. The Company paid Eurofa an upfront fee of USD6.4 million. Berdasarkan perjanjian tersebut, Eurofa mempunyai hak untuk melakukan konversi jumlah pokok pinjaman menjadi saham biasa Perusahaan setiap saat pada atau setelah kejadian berikut ini: Based on the agreement, Eurofa has the right to convert the principal amount into ordinary shares of the Company at any time on or after the occurrence of the following: 100 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 326 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (Continued) a. Perusahaan gagal dalam melakukan pembayaran secara penuh atas Notes pada tanggal yang ditentukan untuk pelunasan; b. Notes tersebut tidak dibayar pada tanggal jatuh tempo; dan c. Gagal bayar terjadi dan terus berlanjut. a. The Company defaults in making payment in full in respect of the Notes on the date fixed for redemption thereof; b. The Notes are not redeemed on the maturity date; and c. An event of default occurs and is continuing. Pada tanggal 25 Juni 2014, Eurofa mengalihkan sebagian Notes kepada Ecoline Investment Limited sebesar USD6.0 juta (Catatan 18l). On June 25, 2014, Eurofa transferred partial Notes to Ecoline Investment Limited amounting to USD6.0 million (Notes 18l). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar USD103,0 juta (masing-masing setara dengan Rp1,4 triliun dan Rp1,3 triliun). Outstanding balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD103.0 million (equivalent to Rp1.4 trillion and Rp1.3 trillion, respectively). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh pinjaman jangka panjang Kelompok Usaha telah memenuhi persyaratan dan pembatasan yang diwajibkan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit. As of December 31, 2015 and 2014, the management believes that all long-term loans of the Group have met the terms and conditions as stipulated in the loan agreements. 22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 22. OBLIGATION UNDER FINANCING LEASE Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa depan adalah sebagai berikut: Future minimum lease payments were as follows: 2015 Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan/ Future minimum lease payments Nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan/ Present value of future minimum lease payments Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 - 5 tahun 1.807.754 731.804 1.807.754 731.804 Not later than 1 year Over 1- 5 years Jumlah 2.539.558 2.539.558 Total Disajikan sebagai: Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang 1.807.754 731.804 Presented as: Short-term liabilities Long-term liabilities Jumlah 2.539.558 Total 101 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 327 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 22. OBLIGATION UNDER FINANCING LEASE (Continued) 2014 Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan/ Future minimum lease payments Nilai kini pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan/ Present value of future minimum lease payments Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 - 5 tahun 2.153.420 1.927.589 2.153.420 1.927.589 Not later than 1 year Over 1- 5 years Jumlah 4.081.009 4.081.009 Total Disajikan sebagai: Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang 2.153.420 1.927.589 Presented as: Short-term liabilities Long-term liabilities Jumlah 4.081.009 Total 23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014, as maintained by PT EDI Indonesia, Securities Administration Agency, a share register, was as follows: 2015 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount) Pemegang Saham Credit Suisse AG, Cabang Singapura S/A Bright Ventures Pte. Ltd. BNYM S/A For Mackenzie Cundill Recovery Fd Interventures Capital Pte. Ltd. PT Asuransi Jiwasraya DBS Bank Ltd. SG-PB Clients JPMCB-New World Fund, Inc. HSBC Ltd. Cabang Singapura PT Bakrie Investindo Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) Jumlah/ Amount (Rp) Shareholders 20.251.500.000 21,61% 2.308.671.000 8.750.000.000 4.814.695.351 1.196.560.000 1.519.010.889 1.332.820.100 9,34% 5,14% 1,28% 1,62% 1,42% 997.500.000 548.875.270 136.407.840 173.167.241 151.941.491 992.011.652 24.541.151 1,06% 0,03% 395.812.649 69.942.280 Credit Suisse AG, Singapore Branch S/A Bright Ventures Pte. Ltd. BNYM S/A For Mackenzie Cundill Recovery Fd Interventures Capital Pte. Ltd. PT Asuransi Jiwasraya DBS Bank Ltd. SG-PB Clients JPMCB-New World Fund, Inc. HSBC Ltd. Singapore Branch PT Bakrie Investindo 102 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 328 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued) 2015 Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) Jumlah/ Amount (Rp) Shareholders Aburizal Bakrie Armansyah Yamin E J Abidin Monot Reginald Edward Kreefft Dewi Asmara Hamizar Indra Usmansyah Bakrie Masyarakat 665.950 167.989 79.995 75.996 40.595 550 54.839.547.310 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 58,51% 1.897.958 478.769 227.986 216.589 115.696 1.568 7.478.292.013 Aburizal Bakrie Armansyah Yamin E J Abidin Monot Reginald Edward Kreefft Dewi Asmara Hamizar Indra Usmansyah Bakrie Public Total 93.721.717.528 100,00% 12.263.548.350 Total 2014 Pemegang Saham Credit Suisse AG, Cabang Singapura S/A Bright Ventures Pte. Ltd. BNYM S/A For Mackenzie Cundill Recovery Fd Interventures Capital Pte. Ltd. PT Asuransi Jiwasraya DBS Bank Ltd. SG-PB Clients JPMCB-New World Fund, Inc. Glenisla Corporation Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund PT Bakrie Investindo Aburizal Bakrie Armansyah Yamin E J Abidin Monot Reginald Edward Kreefft Dewi Asmara Hamizar Indra Usmansyah Bakrie Masyarakat Total Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) Jumlah/ Amount (Rp) Shareholders 20.251.500.000 21,61% 2.308.671.000 8.750.000.000 4.721.724.751 2.487.092.500 1.519.010.889 1.332.820.100 1.055.000.000 9,34% 5,04% 2,65% 1,62% 1,42% 1,13% 997.500.000 538.276.622 283.528.545 173.167.241 151.941.491 420.945.000 1.049.980.250 24.541.151 665.950 167.989 79.995 75.996 40.595 550 52.529.016.812 1,12% 0,03% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 56,05% 418.942.120 69.942.280 1.897.958 478.769 227.986 216.589 115.696 1.568 6.897.695.485 Credit Suisse AG, Singapore Branch S/A Bright Ventures Pte. Ltd. BNYM S/A For Mackenzie Cundill Recovery Fd Interventures Capital Pte. Ltd. PT Asuransi Jiwasraya DBS Bank Ltd. SG-PB Clients JPMCB-New World Fund, Inc. Glenisla Corporation Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund PT Bakrie Investindo Aburizal Bakrie Armansyah Yamin E J Abidin Monot Reginald Edward Kreefft Dewi Asmara Hamizar Indra Usmansyah Bakrie Public 93.721.717.528 100,00% 12.263.548.350 Total 103 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 329 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued) Rincian modal dasar Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Saham Jumlah Saham/ Number of Shares Modal dasar Seri A Seri B Seri C 775.008.000 3.681.288.000 367.740.292.000 Total 372.196.588.000 Modal ditempatkan dan disetor Seri A Seri B Seri C 193.752.000 3.681.288.000 89.846.677.528 Total 93.721.717.528 Details of the Company’s authorized share capital as of December 31, 2015 and 2014 were as follows: 2015 dan/and 2014 Nilai Nominal (angka penuh)/ Par Value (full amount) 2850 399 114 2850 399 114 Jumlah/ Amount Shares 2.208.772.800 1.468.833.912 41.922.393.288 Authorized Capital Series A Series B Series C 45.600.000.000 Total 552.193.200 1.468.833.912 10.242.521.238 Issued and fully paid capital Series A Series B Series C 12.263.548.350 Total Perubahan Modal Disetor Changes in Paid-up Capital Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan menurunkan nilai nominal sahamnya sebesar Rp9,3 triliun (Catatan 41). In relation to the quasi-reorganization, the Company reduced the par value of its shares by Rp9.3 trillion to eliminate the deficit (Note 41). Dalam Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV), setiap 17 saham hasil Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melekat 1 Waran Seri I, dengan harga pelaksanaan Rp620 per lembar saham. Waran seri I adalah efek yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp200 per lembar, yang dapat dilaksanakan selama periode 2 Oktober 2008 hingga 1 April 2011. Setelah periode pelaksanaan waran berakhir, jumlah waran yang telah dieksekusi menjadi saham sebanyak 88 lembar (Catatan 1b). In connection with the Limited Public Offering IV (LPO IV), each 17 shares from pre-emptive rights included 1 Warrant Series I with exercise price of Rp620 per share. Warrant Series I are securities given to holders to buy Company’s shares with par value of Rp200 per share, which can be exercised from October 2, 2008 up to April 1, 2011. Up to the end of warrant exercise date, total warrants exercised was 88 shares (Note 1b). 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan selisih antara penerimaan dana hasil penawaran umum saham setelah dikurangi biaya emisi saham dan nilai nominal saham serta akumulasi bersih dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Dengan rincian sebagai berikut: 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account excess of proceeds from the issuance of shares after deduction of the share issuance cost and par value and accumulated net amount of difference in restructuring of entities under common control. Details were as follows: 104 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 330 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan) 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (Continued) Selisih penerimaan dari penerbitan saham atas nilai nominal 2015 2014 61.727.871 61.727.871 Paid-in capital in excess of par value Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (2.621.572.266) (2.442.325.368) Difference in restructuring of entities under common control Total (2.559.844.395) (2.380.597.497) Total Sehubungan dengan penjualan saham yang dimiliki perusahaan di BTEL, ENRG, UNSP dan ELTY ke LHH, entitas yang juga dikontrol oleh Kelompok Usaha Bakrie, Perusahaan mengakui perbedaaan antara harga jual sebesar Rp512,3 miliar dan nilai tercatat sebesar Rp2,4 triliun sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. In relation to the sale of Company’s share in BTEL, ENRG, UNSP and ELTY to LHH, an entity also controlled by Bakrie Group, the Company recognized the difference between the selling price of Rp512.3 billion and carrying value of Rp2.4 trillion as “Difference in Restructuring of Entities Under Common Control”. Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan mengalihkan seluruh kepemilikan saham di BBR sebesar 44.6% kepada LHH. Atas transaksi ini perusahaan mencatat piutang dari LHH (Catatan 6). On March 20, 2015, the Company transferred all of its share ownership in BBR 44,6% to LHH. For this the Company recorded receivables from LHH (Note 6). Pada tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan mengalihkan semua utang Palisades Sub III Ltd, yang selanjutnya di net off dengan piutang dari LHH. On March 24, 2015, the Company transferred all payable to Palisades Sub III Ltd, which was subsequently net off with the receivables from LHH. Atas kedua transaksi tersebut, Perusahaan mencatat “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp179,2 miliar. On both of these transactions, the Company recorded “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” amounting to Rp179.2 billion. 25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 25. NON-CONTROLLING INTEREST Rincian hak kepentingan nonpengendali aset neto Entitas Anak adalah sebagai berikut: Details of non-controlling interest in net assets of Subsidiaries were as follows: 2015 2014 12.209.210 16.986.513 PT Bakrie Autoparts Bakrie Energy International Pte. Ltd. Lain-lain (69.299) (40.029.548) Total (27.889.637) Kepentingan nonpengendali atas laba neto dan total penghasilan komprehensif Entitas Anak masing-masing sebesar Rp25,7 miliar dan Rp47,1 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. (96.114) 2.362.852 19.253.251 PT Bakrie Autoparts Bakrie Energy International Pte. Ltd. Others Total Non-controlling interest in net income and total comprehensive income of Subsidiaries amounted to Rp25.7 billion and Rp47.1 billion, respectively, for the year ended December 31, 2015. 105 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 331 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (Lanjutan) 25. NON-CONTROLLING INTEREST (Continued) Kepentingan nonpengendali atas rugi neto dan total penghasilan komprehensif Entitas Anak masing-masing sebesar Rp3,3 miliar dan Rp24,2 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Non-controlling interest in net loss and total comprehensive income of Subsidiaries amounted to Rp3.3 billion and Rp24.2 billion, for the year ended December 31, 2015 and 2014, respectively. 26. PENDAPATAN NETO 26. NET REVENUES a. Rincian pendapatan neto adalah sebagai berikut: 2015 Infrastruktur dan manufaktur Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 33a) Sub jumlah Perdagangan, jasa, dan investasi Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 33a) Sub-total Lainnya Bagian atas laba neto pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama (Catatan 11) Laba atas pelepasan saham Pendapatan bunga Laba atas penjualan aset tetap Penghapusan beban bunga Lainnya Sub-total Total a. Details of net revenues were as follows: *) 2014 3.058.417.107 215.468.671 4.724.673.649 148.319.662 3.273.885.778 4.872.993.311 63.371.608 - 344.480.174 42.701.349 63.371.608 387.181.523 874.588.699 403.036.491 26.178.831 20.862.110 - 717.437.441 21.320.171 427.213 74.347.549 305.245.546 1.324.666.131 1.118.777.920 4.661.923.517 6.378.952.754 Infrastructure and manufacturing Third parties Related parties (Note 33a) Sub-total Trading, services, and investment Third parties Related parties (Note 33a) Sub-total Others Equity in net income of associated and jointly controlled entities (Note 11) Gain on divestment Interest income Gain on sale of fixed assets Write-off of interest expense Others Sub-total Total *) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. *) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. Selama tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki pelanggan/pembeli dengan total penjualan lebih dari 10% dari total pendapatan konsolidasian Kelompok Usaha. For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Group has no customer/buyer with total sales of more than 10% of total consolidated revenue of the Group. 106 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 332 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. BEBAN POKOK PENDAPATAN 27. COST OF REVENUES a. Rincian beban pokok pendapatan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: *) 2015 Infrastruktur dan manufaktur Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Overhead Total beban produksi Barang dalam penyelesaian Awal Akhir Barang jadi Awal Akhir Total infrastruktur dan manufaktur Jumlah perdagangan, jasa dan investasi Total Beban Pokok Pendapatan 2014 1.725.547.443 132.477.266 610.262.298 2.825.661.809 175.684.393 700.180.039 2.468.287.007 3.701.526.241 82.356.396 (47.657.201) 55.168.404 (82.356.396) 430.953.401 (233.712.175) 485.227.182 (428.674.164) 2.700.227.428 Perdagangan, jasa dan investasi Biaya pelayanan dan pemasangan Biaya investasi dan jasa a. Details of cost of revenues based on business segments were as follows: Infrastructure and manufacturing Raw materials used Direct labor Overhead Total production costs Work in process Beginning Ending Finished goods Beginning Ending Total infrastructure and manufacturing 3.730.891.267 10.886.782 - 518.896 124.995.228 10.886.782 125.514.124 2.711.114.210 3.856.405.391 Trading, services and investment Service and installation costs Cost of investment and services Total trading, services and investment Total Cost of Revenues *) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. *) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. Selama tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki supplier dengan total beban pokok pendapatan lebih dari 10% dari total beban pokok pendapatan konsolidasian Kelompok Usaha. For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Group has no supplier with total cost of more than 10% of total consolidated cost of revenue of the Group. 28. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN ADMINISTRASI 28. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2015 Beban penjualan Transportasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan *) 2014 70.914.068 156.471.976 14.284.923 16.382.271 Selling expenses Transportation Salaries, wages and employee benefits 107 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 333 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 28. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) 28. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (Continued) 2015 *) 2014 Denda penjualan 10.214.439 45.786.516 Iklan, pameran dan promosi Lain-lain (dibawah 1 miliar) 7.433.282 15.411.071 6.364.689 21.591.923 Sales penalties Advertising, exhibition and promotion Others (below 1 billion) 118.257.783 246.597.375 Total Total Beban karyawan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban umum dan administrasi Penyusutan (Catatan 13) Pajak dan asuransi Perjalanan dinas Listrik, air dan telepon Honorarium tenaga ahli Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Pos dan alat tulis Latihan kerja dan penerimaan karyawan Representasi dan jamuan Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Lain-lain (dibawah 1 miliar) Total 253.848.963 288.149.157 81.935.582 21.603.051 13.739.144 9.104.085 8.706.176 8.203.549 3.091.445 3.512.783 122.605.618 28.299.079 22.781.533 10.551.474 10.997.922 9.504.457 4.037.195 9.122.648 2.319.172 2.245.463 2.528.020 2.403.661 1.320.507 150.490.705 1.525.936 107.097.952 306.271.662 331.455.495 *) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. Personnel expenses Salaries, wages and employees’ benefits General and administrative expenses Depreciation (Note 13) Taxes and insurance Transportation and travel Electricity, water and telephone Professional fees Repairs and maintenance Rent Postage and stationery Training and recruitment of employees Representation and entertainment Donations, gifts and public relations Others (below 1 billion) Total *) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. 29. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 29. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 2015 *) 2014 Pinjaman dan promissory notes Beban bank dan lain-lain Lain-lain 494.149.965 49.387.844 - 545.689.857 53.253.100 44.946 Loan and promissory notes Bank charges and others Others Total 543.537.809 598.987.903 Total *) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal 31 Desember 2014. *) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication and Subsidiaries that have been deconsolidated since December 31, 2014. 108 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 334 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN 30. TAXATION a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes 2015 Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Total 2014 Company Value-Added Tax 2.656.662 1.165.968 64.817.371 35.194.342 777.406 8.043 245.123 32.887.674 40.763 60.754 - Subsidiaries Value-Added Tax Income Taxes Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 101.392.279 36.461.827 Total b. Utang pajak b. Taxes payable 2015 Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 dan 26 1.111.392 62.728 2014 1.170.055 23.873.244 Company Income taxes: Article 21 Article 23 and 26 Entitas Anak Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Retribusi Pajak Daerah 13.330.280 208.129 2.043.729 5.257.286 7.674.053 2.655.655 61.058.605 3.793.658 7.574.534 176.493 3.227.727 467.994 46.919.994 381.343 73.286.069 3.248.557 Subsidiaries Income Taxes: Article 21 Article 22 Article 23 and 26 Article 25 Article 29 Article 4 (2) Value-Added Tax Regional Tax Total 97.195.515 160.326.010 Total c. Manfaat (beban) pajak penghasilan c. Income tax benefit (expense) Manfaat (beban) pajak penghasilan Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: 2015 Pajak kini Entitas Anak (74.557.509) Income tax benefit (expense) of the Group was as follows: 2014 (144.257.960) Current tax Subsidiaries 109 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 335 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30. TAXATION (Continued) 2015 Pajak tangguhan Entitas Anak Beban Pajak Penghasilan Neto 2014 2.597.898 27.881.530 (71.959.611) (116.376.430) Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut: Laba (rugi) komersial sebelum taksiran beban pajak, yang dapat diatribusikan ke Perusahaan 97.706.832 (1.745.116.392) Beda temporer Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu 1.910.715 (974.811) - Beda tetap Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi Beban kesejahteraan karyawan Jamuan dan sumbangan Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Rugi penjualan investasi yang pajaknya bersifat final Bunga dan denda atas keterlambatan pembayaran pajak Taksiran rugi fiskal Perusahaan sebelum rugi fiskal periode sebelumnya 2014 (1.647.409.560) Laba Entitas Anak sebelum taksiran beban pajak Income Tax Expense Net Reconciliation between income (loss) before tax expense as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and the estimated fiscal loss were as follows: 2015 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Dikurangi: Deferred tax Subsidiaries 213.697.935 4.044.492 1.565.353 (3.689.493) 461.656 (1.528.100.545) 115.259.438 Income (loss) before income tax benefit (expense) per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Deduct: Income of the Subsidiaries before provision for income tax expense 152.873.738 Commercial income (loss) before provision for tax expense attributable to the Company 268.133.176 4.733.215 7.122.331 (1.097.987.910) (1.119.976.900) 5.915.846 1.274.740 (3.270.305) (28.187.506) 9.204.974 Temporary differences Depreciation of fixed assets Retirement benefits Provision for doubtful accounts Permanent differences Equity in net income (loss) in associated Employee benefit expenses Entertainment and donations Interest income subjected to final tax Loss on sale of investment subjected to final tax Interest and penalties for late payment of tax Estimated fiscal loss of the Company before fiscal loss of the previous periods (2.068.297.777) 110 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 336 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30. TAXATION (Continued) 2015 Rugi fiskal periode sebelumnya Tahun fiskal 2010 Tahun fiskal 2011 Tahun fiskal 2012 Tahun fiskal 2013 Tahun fiskal 2014 2014 (382.003.370) (257.132.260) (9.914.817.572) (2.068.297.777) Taksiran Rugi Fiskal Perusahaan Setelah Rugi Fiskal Periode Sebelumnya (14.150.351.524) d. Pajak tangguhan (10.439.364.593) (382.003.370) (257.132.260) (9.914.817.572) - Fiscal loss of the previous periods Fiscal year of 2010 Fiscal year of 2011 Fiscal year of 2012 Fiscal year of 2013 Fiscal year of 2014 (23.061.615.572) Estimated Fiscal Losses of Company After Fiscal Loss of Previous Periods d. Deferred tax Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: Details of deferred tax assets and liabilities of the Group were as follows: 2015 Pada awal tahun/ At beginning of year Aset (liabilitas) pajak tangguhan Rugi fiskal Liabiliats imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan penurunan nilai persediaan Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Biaya ditangguhkan Penyisihan piutang tak tertagih Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi Credited/ (charged) to profit or loss Dikreditkan/ (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited/ (charged) to other comprehensive income Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing/ Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies Dekonsolidasi/ Deconsolidation Pada akhir tahun/ At end of year 1.314.902 (270.309) - - 249.808 20.716.279 (249.808) 2.247.510 - - (337.009) 22.626.780 Deferred tax assets (liabilities) Fiscal loss Employee benefit liabilities Allowance for impairment of receivables Allowance for inventory obsolescence Fixed assets 1.170.611 (3.684.588) 81.542.288 Deferred tax assets 14.640.839 39.721.995 76.643.823 5.219.628 4.253.430 11.200.451 (3.788.009) (3.788.009) 1.170.611 - (2.602.173) (745.406) 18.428.905 39.442.010 - 1.044.593 (196.995) (124.576) 7.682 1.657.193 - - - 44.196.718 14.240.323 2.438.722 2.003.735 (202.892.561) (80.969) (8.207.695) - - - 1.922.766 (211.100.256) Deferred tax assets (liabilities) Fiscal loss Employee benefit liabilities Deferred charges Allowance for impairment of receivables Fixed assets (141.356.367) (8.602.553) 1.657.193 - - (148.301.727) Deferred tax liabilities 44.393.713 12.707.706 2.431.040 111 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 337 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30. TAXATION (Continued) 2014 Pada awal tahun/ At beginning of year Aset (liabilitas) pajak tangguhan Rugi fiskal Liabiliats imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan penurunan nilai persediaan Aset tetap Bonus Aset pajak tangguhan Aset (liabilitas) pajak tangguhan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Biaya ditangguhkan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan penurunan nilai persediaan Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi Credited/ (charged) to profit or loss Dikreditkan/ (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited/ (charged) to other comprehensive income Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing/ Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies Dekonsolidasi/ Deconsolidation Pada akhir tahun/ At end of year 6.687.819 285.275 (1.402.029) (1.353.588) 14.640.839 39.721.995 (162.659) - - (2.180.247) 1.314.902 249.808 (8.250.551) 1.353.874 30.947.764 (1.446.163) - - (1.980.934) 92.289 249.808 20.716.279 - Deferred tax assets (liabilities) Fiscal loss Employee benefit liabilities Allowance for impairment of receivables Allowance for inventory obsolescence Fixed assets Bonus 40.753.759 35.741.479 6.687.819 285.275 (6.824.509) 76.643.823 Deferred tax assets 11.564.776 32.178.044 3.657.808 4.192.817 2.209.720 45.925.094 10.368.110 2.423.358 (1.531.381) (255.670) 7.682 2.595.266 - - - 44.393.713 12.707.706 2.431.040 2.096.381 (92.646) - - - 2.003.735 251.304 (197.306.062) (251.304) (5.736.630) - - 150.131 (202.892.561) Deferred tax assets (liabilities) Fiscal loss Employee benefit liabilities Deferred charges Allowance for impairment of receivables Allowance for inventory obsolescence Fixed assets (136.241.815) (7.859.949) 2.595.266 - 150.131 (141.356.367) Deferred tax liabilities Perusahaan dan beberapa Entitas Anak telah menyediakan penyisihan atas kerugian fiskal seluruhnya karena manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada kemungkinan laba kena pajak yang cukup untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. The Company and certain Subsidiaries provided full valuation allowances for fiscal loss since management believes that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available for the deferred tax assets to be utilized. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Revisi ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 25% for fiscal year 2010 onwards. The revised Law became effective January 1, 2009. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 dan Undang-undang No. 36 Tahun 2008, oleh karena itu, telah menggunakan pengurangan tarif pajak sebesar 5% dalam penghitungan pajak penghasilan. As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with the requirements of the Government Decree No. 81 Year 2007 and Law No. 36 Year 2008, and therefore, has effected the 5% tax rate reduction in its corporate income tax computation. 112 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 338 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30. TAXATION (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut. e. Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak As of December 31, 2015 and 2014, deferred tax assets and liabilities have been calculated using these enacted tax rates. e. Tax Assessment Letter and Tax Collection Letters Perusahaan Company Selama tahun 2015 dan 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan pemeriksaan pajak tahun 2005, 2006, 2008, 2009, 2013, 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut: During 2015 and 2014, the Company received Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) regarding tax audit for 2005, 2006, 2008, 2009, 2013, 2014 and 2015 as follows: Pasal 21/ Article 21 SKPKB untuk tahun fiskal 2005 STP untuk tahun fiskal 2005 SKPKB untuk tahun fiskal 2006 STP untuk tahun fiskal 2006 SKPKB untuk tahun fiskal 2008 SKPKB untuk tahun fiskal 2009 STP untuk tahun fiskal 2013 STP untuk tahun fiskal 2014 STP untuk tahun fiskal 2015 Total Pasal 23/ Article 23 Pasal 26/ Article 26 Pasal 4 (2)/ Article 4 (2) PPN/ VAT Total/ Total 41.701 38.350 46.509 728.897 52.821 112.854 7.293 127.729 9.934.671 6.521.782 6.258 574 52.935 80.011 21.677.964 1.684.181 4.467 1.142 45.087 162.705 225.464 - 170.671 55.884 59.518 108.217 - 317.687 55.884 468.313 108.217 31.884.608 8.205.963 739.622 52.821 114.570 SKPKB for fiscal year 2005 STP for fiscal year 2005 SKPKB for fiscal year 2006 STP for fiscal year 2006 SKPKB for fiscal year 2008 SKPKB for fiscal year 2009 STP for fiscal year 2013 STP for fiscal year 2014 STP for fiscal year 2015 1.021.132 16.598.307 23.500.700 433.256 394.290 41.947.685 Total Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebagian kewajibannya atas SKP dan STP sebesar Rp41,9 miliar dan sisanya akan dibayar Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang diajukan Perusahaan kepada kantor pajak. As of completion date of the consolidated financial statements, the Company has settled the liability of SKP and STP amounting to Rp41.9 billion and the remaining balance will be paid by the Company in accordance with the proposed terms with tax office. Entitas Anak Subsidiaries Pada tahun 2015, BMI, BPI, SEAPI, BCons, BA, BSI, BMC, BUMM, BIIN dan BBI telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan pemeriksaan pajak tahun 2007 sampai dengan 2015 sebagai berikut: In 2015,BMI, BPI, SEAPI, BCons, BA, BSI, BMC, BUMM, BIIN and BBI received Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) regarding tax audit for 2007 until 2015 as follows: Pasal 21/ Article 21 Pasal 23/ Article 23 Pasal 25/29/ Article 25/29 Pasal 4 (2)/ Article 4 (2) PPN/ VAT Total/ Total Tahun fiskal 2007 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 9.991 1.200 3.000 399.051 513.925 434.193 6.397.407 16.595 240.868 1.935.606 97.738 1.046 1.200 671.913 11.872.173 651.171 6.060.361 4.768.475 3.544.618 234.431 13.028 1.000 65.861 - 152.586 2.294.755 185.206 394.037 1.460.870 459.912 162.577 236.831 687.941 14.565.979 1.591.170 8.825.197 12.790.351 4.022.171 Fiscal year 2007 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total 7.775.362 2.275.258 27.569.911 314.320 4.947.366 42.882.217 Total 113 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 339 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30. TAXATION (Continued) f. Administrasi f. Administration Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan-perusahaan menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 31. LIABILITAS IMBALAN KERJA Under the Taxation Laws of Indonesia, companies submit tax returns on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxes (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years from the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. New rules are applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due. 31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang berkedudukan di Indonesia menyelenggarakan program manfaat pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Jumlah manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada karyawan dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. Kontribusi dana pensiun adalah sebesar 5,5% dari gaji pokok karyawan yang dilindungi oleh program tersebut dan dibayar penuh oleh Kelompok Usaha. The Company and certain domestic Subsidiaries have defined retirement benefit plans for all of their eligible permanent employees. On this funding program, retirement benefits are computed based on the last basic salaries and remaining working lives of the employees. Contribution to the retirement fund is computed at 5.5% of the basic salaries of the employees covered by the plan and fully borne by the Group. Aset program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak dikelola oleh Dana Pensiun Bakrie yang pendiriannya telah memperoleh persetujuan Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP 423/KM.17/1995 tanggal 11 Desember 1995. The Company and certain Subsidiaries have plan assets which are being managed by Dana Pensiun Bakrie, established based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP 423/ KM.17/1995 dated December 11, 1995. Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” dalam mengakui biaya manfaat karyawan dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” as the framework to recognize employee benefits in the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and 2014. 2015 2014 Tingkat diskonto 8,90% - 9,20% per tahun/per annum 8,40% - 10,50% per tahun/per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8,00% - 12,00% per tahun/per annum 8,00% - 10,00% per tahun/per annum Salary growth rate 114 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 340 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued) Jumlah yang dicakup pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang berasal dari liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak tertentu sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut: The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company and certain Subsidiaries obligations in respect of these employment benefits were as follows: 2015 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Kekayaan untuk pendanaan Liabilitas Imbalan Kerja 2014 376.938.087 (107.042.834) 376.888.729 (106.219.144) 269.895.253 270.669.585 Perbandingan nilai kini kewajiban imbalan kerja dan penyesuaian (efek perbedaan antara asumsi aktuarial sebelumnya dan apa yang sebenarnya terjadi) yang timbul pada liabilitas program selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: 2015 Kewajiban imbalan pasti Aset program Surplus (defisit) Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program 2014 Present value of benefits liability Fair value of plan assets Employee Benefits Liabilities Comparison of the present value of defined benefit obligation and the experience adjustments (the effects of the differences between the previous actuarial assumptions and what has actually occurred) arising on the plan liabilities over the last 5 years was as follows: 2013 2012 2011 376.938.087 (107.042.834) 376.888.729 (106.219.144) 314.999.017 (100.401.610) (349.529.424) 96.360.663 (342.511.490) 87.431.877 Defined benefit obligation Plan assets 269.895.253 (31.626.781) (3.089.941) 270.669.585 (31.626.781) (3.089.941) 214.597.407 (18.935.557) (2.564.337) (253.168.761) (4.378.685) 1.211.740 (255.079.613) 505.713 (4.067.064) Surplus (deficit) Plan liabilities Plan assets Mutasi nilai kini liabilitas manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2015 Movement of the present value of benefits liability were as follows: 2014 Saldo awal tahun Beban diakui pada laporan konsolidasian: Laba rugi Pendapatan komprehensif lain Pembayaran manfaat Kontribusi Kelompok Usaha Dekonsolidasi Entitas Anak 270.669.585 209.812.663 48.524.885 (15.054.950) (28.415.936) (3.007.853) (2.820.478) 47.644.757 45.396.635 (30.481.821) (1.702.649) - Liabilitas Imbalan Kerja 269.895.253 270.669.585 Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut: Beginning of the year Expenses charged in the consolidated statements of: Profit or loss Other comprehensive income Benefits paid Contribution of the Group Deconsolidation of Subsidiaries Employee Benefits Liabilities Amounts recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income in respect of these employment benefits were as follows: 115 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 341 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued) Laba (rugi) Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Efek kurtailmen Pendapatan bunga dari aset program Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti - neto Sub-total 2015 2014 30.678.613 23.301.223 155.557 (2.888.786) 30.122.590 19.469.108 433.283 - (2.233.184) (2.217.302) (488.538) (162.922) 48.524.885 Penghasilan komprehensif lain Keuntungan (kerugian) aktuarial pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto Keuntungan (kerugian) aktuarial terdiri dari: Penyesuaian asumsi liabilitas program Asumsi demografik Asumsi keuangan Hasil yang diharapkan dari aset program Sub-total Total Profit or loss Current service costs Interest costs Past service costs Effect of curtailment Interest income from plan assets Remeasurement of employee benefit liabilities (assets) - net 47.644.757 Sub-total Other comprehensive income Actuarial gain (loss) from remeasurement of the defined benefit liability - net Actuarial gain (loss) arising from: Experience assumptions from liability program Demographic assumptions Financial assumptions Expected return on plan assets (5.875.795) 5.085.475 9.398.454 (374.391) (19.950.002) 29.843.282 16.378.782 1.746.784 (5.910.903) (15.054.950) 45.396.635 Sub-total 33.469.935 93.041.392 Total Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini dan beban bunga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for postemployement and current service cost and interest cost as of 31 December 2015 and 2014: Jumlah/Amounts Tingkat Kenaikan Tingkat Penghasilan/ Salary Increase Diskonto/ Discount Rate Rate Persentase/Percentage (%) Tingkat Kenaikan Tingkat Penghasilan/ Salary Increase Diskonto/ Discount rate Rate Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin 199.945.672 230.706.921 -15,28% 17,80% Increase in interest rate in 100 basis point Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin 222.022.779 188.910.721 24,27% -21,29% Decrease in interest rate in 100 basis point 116 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 342 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued) Movement of the present value of benefit liability plan assets were as follows: Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2015 2014 Saldo awal tahun Beban diakui pada laporan konsolidasian: Laba rugi Pendapatan komprehensif lain Pembayaran manfaat Kontribusi Kelompok Usaha Dekonsolidasi Entitas Anak 376.888.729 310.312.502 56.236.960 (16.801.734) (37.142.883) 577.493 (2.820.478) 55.973.212 51.307.538 (40.606.295) (98.228) - Liabilitas Imbalan Kerja 376.938.087 376.888.729 Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal tahun Penghasilan bunga Pengukuran kembali untuk hasil yang diharapkan dari aset program Pembayaran manfaat Iuran pemberi kerja 106.219.144 8.269.568 100.401.610 8.328.456 (1.746.784) (18.720.295) 13.021.202 5.910.903 (22.113.082) 13.691.257 Saldo Akhir 107.042.834 106.219.144 Aset program terdiri dari: Beginning of the year Interest income Remeasurements for expected return on plan assets Benefits paid Employee's contribution Ending Balance Plan assets comprise of the following: Dikutip/ Quoted Tidak dikutip/ Unquoted 2015 Total/ Total % 54.180.531.374 19.036.556.649 3.278.782.567 3.096.349.688 2.806.671.814 2.440.584.186 10.738.570.417 5.618.316.165 - 54.180.531.374 29.775.127.066 5.618.316.165 3.278.782.567 3.096.349.688 2.806.671.814 2.440.584.186 53,54% 29,42% 5,55% 3,24% 3,06% 2,77% 2,41% 84.839.476.278 16.356.886.582 101.196.362.860 100,00% Dikutip/ Quoted Obligasi Deposito Berjangka Saham Surat Berharga Negara Sukuk Deposito On Call Employee Benefits Liabilities Movement of the fair value of plan assets were as follows: 2015 Obligasi Deposito Berjangka Surat Berharga Negara Reksadana Saham Deposito On Call Sukuk Beginning of the year Expenses charged in the consolidated statements of: Profit or loss Other comprehensive income Benefits paid Contribution of the Group Deconsolidation of Subsidiaries Tidak dikutip/ Unquoted 2014 Total/ Total Corporate Bonds Time Deposits Government Bonds Investment Funds Shares of Stocks On Call Deposits Islamic Bonds % 43.441.404.487 17.816.264.556 5.852.590.681 2.440.584.186 1.464.350.511 23.673.666.602 5.505.881.578 - 43.441.404.487 41.489.931.158 5.852.590.681 5.505.881.578 2.440.584.186 1.464.350.511 43,36% 41,41% 5,84% 5,50% 2,44% 1,46% 71.015.194.421 29.179.548.180 100.194.742.602 100,00% Corporate Bonds Time Deposits Shares of Stocks Government Bonds Islamic Bonds On Call Deposits 117 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 343 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued) Kontribusi yang diharapkan untuk program imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp22.8 miliar. Expected contributions to plan assets for the year ending December 31, 2016 amounted to Rp22,8 billion. Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun pascakerja terdiskonto adalah sebagai berikut: Expected maturity analysis of discounted pension and post-employment benefits liabilities is as follows: Kurang dari 1 tahun/ Less than a year 1 sampai 2 tahun/ Between 1 - 2 years 2 sampai 5 tahun/ Between 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun/ Over than 5 years Imbalan pensiun Imbalan pascakerja - 42.559.282 19.621.453 34.658.094 31.618.484 117.320.511 131.160.262 Pension benefits Post-employment benefits Total - 62.180.735 66.276.578 248.480.773 Total Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun pascakerja tidak terdiskonto adalah sebagai berikut: Kurang dari 1 tahun/ Less than a year Expected maturity analysis of undiscounted pension and post-employment benefits liabilities is as follows: 1 sampai 2 tahun/ Between 1 - 2 years 2 sampai 5 tahun/ Between 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun/ Over than 5 years Imbalan pensiun Imbalan pascakerja - 45.033.476 20.166.095 47.213.334 39.343.100 292.232.509 618.512.608 Pension benefits Post-employment benefits Total - 65.199.571 86.556.434 910.745.117 Total 32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE a. Laba per saham dasar a. Basic earnings per share 2015 Laba (rugi) neto diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2014 (1.745.116.392) Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dasar Laba (Rugi) Neto per Saham Dasar Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Angka penuh) 93.721.717 93.721.717 Profit (loss) attributable to owners of parent Total weighted average number of shares for basic earnings per share calculation 1,65 Basic Earnings (Loss) per Share Attributable To Owners of Parent (Full amount) 155.104.950 (18,62) 118 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 344 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 32. LABA PER SAHAM (Lanjutan) 32. EARNINGS PER SHARE (Continued) b. Laba per saham dilusian b. Diluted earnings per share 2015 Laba (rugi) neto diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2014 (1.745.116.390) Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 94.957.598 Laba (Rugi) Neto per Saham Dilusian Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Angka penuh) 93.721.717 Profit (loss) attributable to owners of parent Total weighted average number of shares for diluted earnings per share calculation 1,65 Diluted Earnings (Loss) per Share Attributable To Owners of Parent (Full amount) 155.104.950 (18,38) c. Information concerning the classification securities for diluted earnings per share. c. Informasi terkait dengan klasifikasi efek untuk laba per saham dilusian. of Equity Linked Notes yang diterbitkan pada tanggal 16 Desember 2010 dianggap berpotensi saham biasa dan telah disertakan dalam perhitungan laba per saham dilusian sejak tanggal jatuh tempo pada 16 Desember 2015. Obligasi konversi diasumsikan telah dikonversi ke saham biasa, untuk itu laba neto disesuaikan untuk mengeliminasi beban bunga dikurangi dampak pajak. Equity Linked Notes issued on December 16, 2010 are considered to be potential ordinary shares and have been included in the determination of diluted earnings per share after the maturity date on December 16, 2015. The convertible note is assumed to have been converted into ordinary shares, and the net profit is adjusted to eliminate the interest expense less tax effect. Obligasi konversi tersebut tidak disertakan dalam perhitungan laba per saham dasar. Rincian terkait dengan obligasi konversi dijelaskan dalam Catatan 21. The convertible notes have not been included in the determination of basic earnings per share. Details relating to the convertible notes are disclosed in Note 21. 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut: The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties. These transactions were as follows: a. Penghasilan a. Revenues 2015 PT Krama Yuda Tiga Berlian PT Mitsubishi Krama Yudha Motors 2014 Persentase terhadap Jumlah Penghasilan Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Net Revenue 2015 2014 176.428.745 120.861.602 3,78% 1,89% 39.039.926 27.458.060 0,84% 0,43% Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi PT Krama Yuda Tiga Berlian PT Mitsubishi Krama Yudha Motors 119 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Analisis & Pembahasan Manajemen 345 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) 2015 PT Kaltim Prima Coal PT Petromine Energy Trading Total 2014 Persentase terhadap Jumlah Penghasilan Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Net Revenue 2015 2014 - 40.215.919 2.485.430 0,00% 0,00% 0,63% 0,04% PT Kaltim Prima Coal PT Petromine Energy Trading 215.468.671 191.021.011 4,62% 2,99% Total b. Receivable from Commissioners, Directors and Employees b. Piutang kepada Komisaris, Direktur dan Karyawan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memberikan pinjaman tanpa bunga untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor kepada direksi dan karyawan lainnya. Saldo pinjaman kepada komisaris, direksi dan karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing adalah sebesar Rp7,0 miliar dan Rp5,5 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 17). The Company and certain Subsidiaries had extended non-interest bearing loans to directors and other employees for the purchase of houses and cars. The balances of the loans to commissioners, directors and employees as of December 31, 2015 and 2014, were Rp7.0 billion and Rp5.5 billion, respectively, and are presented as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated statements of financial position (Note 17). c. Piutang pihak berelasi c. Due from related parties 2015 2014 Persentase terhadap Jumlah Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets 2015 2014 PT Tanjung Jati Power Company TJA Power Corporation (Asia) Ltd. PT Bakrie Anugerah Batu Alam Industry PT Batuta Kimia Perdana PT Long Haul Holdings PT Bakrie Mira Satmakura Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 204.680.020 130.111.376 2,23% - 217.700.000 0,00% 21.724.392 12.741.010 2.327.559 1.343.587 7.028.674 21.724.392 12.720.010 1.343.587 5.687.519 0,24% 0,14% 0,03% 0,01% 0,08% 1,15% PT Tanjung Jati Power Company TJA Power 1,92% Corporation (Asia) Ltd. PT Bakrie Anugerah 0,19% Batu Alam Industry 0,11% PT Batuta Kimia Perdana 0,00% PT Long Haul Holdings 0,01% PT Bakrie Mira Satmakura 0,05% Others (below Rp1 billion) Total Dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai 249.845.242 389.286.884 2,72% 3,44% (23.687.739) (23.631.737) -0,26% -0,21% Total Less allowance for impairment losses Neto 226.157.503 365.655.147 2,46% 3,23% Net Rincian piutang pihak berelasi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Details of due from related parties based on currencies were as follows: 2015 Dolar AS Rupiah 2014 2.105.419 224.052.084 220.237.161 145.417.986 US Dollar Rupiah 120 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 346 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Piutang pihak berelasi berasal dari pemberian pinjaman dana (uang muka) dan penggantian biaya kepada pihak berelasi. Piutang-piutang ini tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap. The balances of due from related parties arise from borrowings (advances) and reimbursement of expenses to related parties. These receivables are non-interest bearing and with no fixed collection schedule. Pada tanggal 28 Maret 2012, Entitas Anak, PT Bakrie Power (BP) memberikan fasilitas pinjaman kepada TJA Power Corporation (Asia) Ltd. (TJA) sebesar USD5 juta yang dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 6% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 29 Maret 2014. On March 28, 2012, PT Bakrie Power (BP), a subsidiary provided a loan facility to TJA Power Corporation (Asia) Ltd. (TJA) amounting to USD5 million that bears annual interest of LIBOR plus 6% and due on March 29, 2014. Pada tanggal 27 Desember 2013, perjanjian atas pemberian fasilitas pinjaman kepada TJA telah dirubah sebagai berikut: a. perpanjangan periode utang untuk dua tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2016; dan b. bunga pinjaman menjadi 5,5 persen pada tahun kedua, 6,0 persen pada tahun ketiga dan 6,5 persen pada tahun keempat. On December 27, 2013, the loan agreement providing a loan facility to TJA was amended as follows: a. extension of the loan period for another two years and will be due on March 28, 2016; and Pada tanggal 20 Agustus 2015, TJA mengalihkan uang muka kepada BP untuk mengurangi saldo fasilitas pinjaman sebesar USD2.8 juta. Kemudian TJA menjual seluruh kepemilikan di TJPC dimana penerimaan sebesar USD1.3 juta digunakan untuk penyelesaian utang ke BP. On August 20, 2015 TJA made assignment to BP of its advances to TJPC which reduced the outstanding balance of the loan facility by USD2,8 million. Furthermore, TJA sold all of its shares in TJPC and the proceeds amounting to USD1,3 million was applied to the loan payable to BP. Dengan penjualan saham TJPC tersebut, TJA sudah tidak menjadi pihak berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman adalah sebesar USD13.4 juta (setara Rp185 milyar) (Catatan 8). As a result of the sale of TJPC shares, TJA is no longer considered a related party. As of December 31, 2015, outstanding balance of the loan facility amounting USD13,4 million (equivalent to Rp185 billion) (Note 8). Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan mencatat piutang dari LHH atas pengalihan kepemilikan saham sebesar 44,6% di Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. (BBR) (Catatan 6). On March 20, 2015, the Company record receivables from LHH on transferred all of its ownership equivalent to 44.6% in Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. (BBR) (Note 6). Pada tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan melakukan penyelesaian atas piutang dari LHH melalui off-set dengan utang kepada LHH yang muncul sehubungan dengan pengalihan utang Palisades Sub III Ltd. Perusahaan (Catatan 18m). On March 24, 2015, the Company settled receivables from LHH trough set-off with payable to LHH based on novation of Palisades Sub III Ltd. loan (Note 18m). Pembentukan penyisihan kerugian atas penurunan nilai piutang pihak berelasi adalah sehubungan dengan penelaahan yang berkesinambungan oleh manajemen atas kemampuan masing-masing pihak berelasi untuk melunasi kewajibannya. Provision for impairment losses to receivable related parties is in connection with review of the sustainable management of the capability each related party to pay it is obligation. b. annual interest on the loan shall be 5.5 percent for the second year, 6.0 percent for the third year and 6.5 percent for the fourth year. 121 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 347 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) d. Piutang usaha - pihak berelasi d. Trade receivables - related parties Persentase terhadap Jumlah Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets 2015 2014 2015 2014 5.746.450 16.273.291 0,06% 0,14% 2.259.726 25.701.274 4.669.525 23.038.496 0,02% 0,28% 0,04% 0,20% Total Dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai 33.707.450 43.981.312 0,37% 0,39% - -0,01% 0,00% Less allowance for impairment losses Neto 32.775.850 43.981.312 0,36% 0,39% Net PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor PT Mitshubishi Krama Yudha Motor Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) (931.600) Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa piutang-piutang yang ada masih dapat ditagih dan penyisihan kerugian atas penurunan nilai cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pihak berelasi tersebut. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor PT Mitshubishi Krama Yudha Motor Others (below Rp1 billion) The Group’s management believes that the receivables can be collected and the allowance for impairment losses is adequate to cover possibility of losses from non-collection of receivables from related parties. e. Utang lainnya kepada pihak yang berelasi e. Other payables - related parties Persentase terhadap Jumlah Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Liabilities 2015 2014 2015 2014 Dana Pensiun Bakrie PT Provices Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 24.483.770 722.287 3.472.303 6.267.480 2.188.788 0,19% 0,01% 0,03% 0,05% 0,00% 0,02% Dana Pensiun Bakrie PT Provices Indonesia Others (below Rp1 billion) Total 28.678.360 8.456.268 0,22% 0,06% Total Saldo utang lainnya kepada pihak yang berelasi berasal dari pinjaman modal kerja, pembelian saham, iuran dana pensiun dan biaya sewa. The balance of other payables - related parties arose from working capital loan, purchase of shares, contributions of retirement benefits and rent expenses. f. Utang pihak berelasi f. Due to related parties 2015 2014 Persentase terhadap Jumlah Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Liabilities 2015 2014 PT Petromine Energy Trading PT Bakrie Capital Indonesia PT Kalimantan Prima Power Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 116.053.753 10.053.441 6.310.736 72.332.170 112.299.309 10.053.440 5.690.870 926.034 56,68% 4,91% 3,08% 35,33% 87,07% 7,80% 4,41% 0,72% PT Petromine Energy Trading PT Bakrie Capital Indonesia PT Kalimantan Prima Power Others (below Rp1 billion) Total 204.750.100 128.969.653 100,00% 100,00% Total 122 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 348 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Saldo utang pihak berelasi jangka panjang berasal dari pinjaman untuk proyek jangka panjang dan pengeluaran modal, saldo utang tersebut tidak termasuk bunga dan tidak ada skedul pembayaran. The balance of long-term due to related parties arose from loan for long-term projects and capital expenditures. These payables are non-interest bearing and with no fixed payment schedule. g. Investasi jangka pendek g. Short-term investments 2015 Persentase terhadap Jumlah Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets 2015 2014 2014 PT Bakrie Telecom Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Energi Mega Persada Tbk Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. 32.278.207 27.429.399 39.517.807 43.887.039 2,41% 2,05% 1,53% 1,70% 18.642.999 60.071.199 1,39% 2,32% 3.601.290 1.588.387 - 9.321.290 280.259.124 1.239.833.450 0,27% 0,12% 0,00% 0,36% 10,83% 47,89% PT Bakrie Telecom Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Energi Mega Persada Tbk Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. Total 83.540.282 1.672.889.909 6,24% 64,62% Total h. Utang usaha - pihak berelasi h. Trade payables - related parties Lain-lain (di bawah Rp1 miliar) Persentase terhadap Jumlah Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Liabilities 2015 2014 2015 2014 2.407.915 2.682.865 i. Kompensasi manajemen kunci 0,10% 0,02% Others (Below Rp1 billion) i. Key management compensation Manajemen kunci Kelompok Usaha terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan dan para Chief Officer sebagai personil manajemen kunci lainnya. Total remunerasi dan imbalan lainnya yang diberikan kepada personil manajemen sebagai berikut: The Group’s key management personnel consist of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Chief Officers. Total remuneration and other benefits given to key management personnel were as follows: 2015 Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya Total Direksi/ Board of Directors 11.572.921 - 27.211.836 6.758.745 Personil Manajemen Kunci lainnya/ Other Key Management Personnel 10.143.121 1.698.451 Total/ Total 48.927.878 8.457.196 Short-term employment benefits Post-employment benefits - 4.607.477 1.057.375 5.664.852 Other long-term benefits 11.572.921 38.578.058 12.898.947 63.049.926 Total 123 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 349 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) 2014 Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Personil Manajemen Kunci lainnya/ Other Key Management Personnel Direksi/ Board of Directors Total/ Total Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya 11.173.879 - 15.999.686 12.026.752 5.958.966 3.526.069 33.132.532 15.552.820 Short-term employment benefits Post-employment benefits - 852 4.566 5.418 Other long-term benefits Total 11.173.879 28.027.290 9.489.601 48.690.770 Total Sifat hubungan berelasi Pihak yang Berelasi/ Related Parties Nature of related parties Hubungan/ Relationship PT Bakrie Anugerah Batu Alam Industry PT Tanjung Jati Power Company PT Bakrie Hyosung Apparel Bakrie Nusantara Intl Pte. Ltd. Far East Rubber PT Bakrie Mira Satmakura PT Long Haul Holdings Ltd PT Kaltim Prima Coal PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor PT Mitshubishi Krama Yudha Motor PT Provices Indonesia Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi / Affiliate Afiliasi / Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate PT Bakrie Swasakti Utama Afiliasi/Affiliate Dana Pensiun Bakrie Afiliasi/Affiliate PT Bakrie Capital Indonesia PT Kalimantan Prima Power PT Batuta Kimia Perdana Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate PT Petromine Energy Trading Afiliasi/Affiliate PT Bakrie Telecom Tbk Bumi Borneo Resources Pte. Ltd. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Energi Mega Persada Tbk PT Bakrieland Development Tbk PT Bumi Resources Tbk Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Sifat Saldo Akun Transaksi/ Nature of Transactions Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang pihak berelasi/Due from related parties Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivable Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivable Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivable Sewa, piutang usaha pihak berelasi/ Rental, trade receivable Sewa, utang lain-lain pihak yang berelasi/ Rental, other payables - related parties Utang lain-lain pihak yang berelasi/ Other payables - related parties Utang pihak berelasi/Due to related parties Utang pihak berelasi/Due to related parties Utang pihak berelasi, Piutang pihak Berelasi/ Due to related parties, Due from related parties Pendapatan, Utang pihak berelasi/ Revenue, Due to related parties Investasi jangka pendek/Short-term investments Investasi jangka pendek/Short-term investment Investasi jangka pendek/Short-term investments Investasi jangka pendek/Short-term investments Investasi jangka pendek/Short-term investments Investasi jangka pendek/Short-term investments 124 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 350 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan, Entitas Anak, Entitas Asosiasi atau Pengendalian Bersama Entitas. The affiliated companies are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commissioners as the Company, Subsidiaries, Associates or Jointly Controlled Entities. Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga, contohnya pinjaman karyawan. Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties, such as employee loans. 34. SEGMEN OPERASI 34. OPERATING SEGMENT Kelompok Usaha memiliki usaha yang terbagi dalam dua operasi yang meliputi usaha yang berhubungan dengan infrastruktur dan manufaktur dan perdagangan, jasa dan investasi. The Group classifies its products and services into two core business segments namely infrastructure and manufacturing and trading, services and investment. Informasi tentang Kelompok Usaha menurut segmen adalah sebagai berikut: Information concerning the Group business segments is as follows: Aktivitas Activity Name of Division Infrastruktur dan manufaktur Jasa konstruksi dan teknis, pembangkit tenaga listrik, infrastruktur, produksi pipa baja bergelombang, cetakan besi dan baja untuk industri komponen otomotif serta bahan bangunan dasri serat semen. Construction and technical services, powerplant, infrastructure, production of steel pipes, corrugated metal products, cast iron products for automotive parts industry and fiber cement building products. Infrastructure and manufacturing Perdagangan, jasa dan investasi Perdagangan bahan bakar minyak, jasa manajemen dan konsultasi dan melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain baik dalam bentuk penyertaan saham, mendirikan atau mengambil bagian atas saham-saham perusahaan lain secara langsung maupun tidak langsung, perdagangan surat berharga dan kegiatan investasi lainnya. Trading of fuel, management and consultation services and making investment in other companies in the form of equity placement, establish or acquire stocks of other companies both directly and indirectly, trading marketable securities and other investment activities. Trading, services and investment Nama Divisi 125 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 351 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 34. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 34. OPERATING SEGMENT (Continued) Infrastruktur dan Manufaktur/ Infrastructure and Manufacturing PENDAPATAN NETO BEBAN Beban pokok pendapatan Penyisihan penurunan nilai investasi 2015 Perdagangan, Jasa dan Investasi/ Trading, Services, Eliminasi/ and Investment Elimination 830.522.896 (2.700.227.428) (10.886.782) - (2.711.114.210) (968.098.807) - (968.098.807) (796.728.035) (493.628.493) - (722.172.482) (543.537.809) (462.841.034) - (462.841.034) (266.900.001) (170.916.350) (39.371.661) (82.932.613) - (306.271.662) (253.848.963) (117.410.667) (137.782.352) (847.116) - (137.782.352) (118.257.783) (30.077.138) (13.104.220) (13.480.058) (35.080.062) (461.657) 44.457.716 (37.662.556) (65.157.200) (13.565.877) (6.684.898) EXPENSES Cost of revenues Provision for impairment in investment value Gain (loss) on foreign exchange - net Interest and financial expenses Fair value changes of derivative assets and liabilities - net General and administrative expenses Personnel expenses Unrealized loss on fair value changes of trading investment Selling expenses Write-off and provision for impairment losses Tax expenses Others Total Beban (3.287.469.625) (2.984.200.894) (37.662.556) (6.309.333.077) Total Expenses LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN (2.153.677.998) 149.789.161 (1.647.409.560) INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX EXPENSE 74.555.553 (49.909.316) - 356.479.279 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (67.319.004) LABA (RUGI) NETO 289.160.275 Aset tetap - neto Aset segmen lainnya Investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama - neto 187.451.717 4.661.923.517 NET REVENUES 3.643.948.904 - Laba (rugi) Selisih Kurs - neto Beban bunga dan keuangan Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas derivatif - neto Beban umum dan administrasi Beban karyawan Rugi belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi saham yang diperdagangkan Beban penjualan Beban penghapusan dan penyisihan kerugian atas penurunan nilai Beban pajak Lain-lain Konsolidasian/ Consolidated (4.640.607) - (71.959.611) INCOME TAX EXPENSE (2.158.318.605) 149.789.161 (1.719.369.171) NET INCOME (LOSS) 2.396.073.629 2.275.006.201 22.649.391 3.338.671.970 (1.403.538.929) 2.418.723.020 4.210.139.242 840.159.401 6.202.202.440 (4.484.832.007) 2.557.529.834 Fixed assets - net Other assets per segment Investments in associated and jointly controlled entities - net TOTAL ASET 5.511.239.231 9.563.523.801 (5.888.370.936) 9.186.392.096 TOTAL ASSETS TOTAL LIABILITAS 2.141.414.517 12.027.750.345 (1.047.653.764) 13.121.511.097 TOTAL LIABILITIES Infrastruktur dan Manufaktur/ Infrastructure and Manufacturing 2014 Perdagangan, Jasa dan Investasi/ Trading, Services, Eliminasi/ and Investment Elimination 5.250.504.620 PENDAPATAN NETO BEBAN Beban pokok pendapatan Beban bunga dan keuangan Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas derivatif - neto Beban umum dan administrasi (3.730.891.271) (74.195.575) (263.609.941) 2.341.513.221 Konsolidasian/ Consolidated (1.213.065.087) 6.378.952.754 (125.514.120) (524.792.328) - (3.856.405.391) (598.987.903) (540.515.297) - (540.515.297) (67.845.554) - (331.455.495) NET REVENUES EXPENSES Cost of revenues Interest and financial expenses Fair value changes of derivative assets and liabilities - net General and administrative expenses 126 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 352 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 34. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 34. OPERATING SEGMENT (Continued) Infrastruktur dan Manufaktur/ Infrastructure and Manufacturing Beban karyawan Beban penjualan Rugi Selisih Kurs - neto Rugi atas pelepasan investasi jangka pendek - neto Beban penghapusan dan penyisihan kerugian atas penurunan nilai Beban pajak Total Beban (194.461.427) (246.217.348) (16.105.183) 2014 Perdagangan, Jasa dan Investasi/ Trading, Services, Eliminasi/ and Investment Elimination Konsolidasian/ Consolidated (93.687.730) (380.027) (146.655.735) - (288.149.157) (246.597.375) (162.760.918) (72.809.564) - (72.809.564) (1.020.671) (2.742.596) (9.585.876) 210.665 (1.020.671) (12.117.807) (4.529.244.012) (1.581.786.231) 210.665 (6.110.819.578) - LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 721.260.608 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (116.484.710) 759.726.989 108.280 (1.212.854.422) - 268.133.176 (116.376.430) Personnel expenses Selling expenses Loss on foreign exchange - net Loss on disposal of short term investments - net Write-off and provision for impairment losses Tax expenses Total Expenses INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE 604.775.898 759.835.269 (1.212.854.422) 151.756.746 NET INCOME (LOSS) Aset tetap - neto Aset segmen lainnya Investasi pada entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama - neto 2.454.239.523 3.497.154.817 115.077.117 5.272.625.408 (1.662.108.888) 2.569.316.640 7.107.671.338 482.412.043 5.822.818.901 (4.667.724.369) 1.637.506.575 Fixed assets - net Other assets per segment Investments in associated and jointly controlled entities - net TOTAL ASET 6.433.806.384 11.210.521.426 (6.329.833.257) 11.314.494.553 TOTAL ASSETS TOTAL LIABILITAS 3.323.472.224 11.640.328.880 (1.463.746.508) 13.500.054.596 TOTAL LIABILITIES LABA (RUGI) NETO 35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS Kelompok Usaha memiliki perjanjian dan ikatan yang signifikan, sebagai berikut: The Group had outstanding significant agreements and commitments, as follows: Pihak Ketiga Third Parties a. Perjanjian Pengangkutan Gas antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), Perusahaan dan Petronas Carigali Miurah Ltd. (PCM) untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok a. Gas Transportation Agreement between PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), the Company and Petronas Carigali Miurah Ltd. (PCM) for Tambak Lorok Power Plant Perusahaan bersama PLN dan PCM, menandatangi Gas Transportation Agreement (GTA) ruas Kepodang-Tambak Lorok di Kantor Badan Pengelolaan Hulu (BPH-Migas). The Company, PLN and PCM signed a Gas Transportation Agreeement (GTA) segment Kepodang-Tambak Lorok in the office of Badan Pengelolaan Hulu (BPH-Migas). 127 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 353 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued) Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut diterbitkannya SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2700 K/11/MEM/2012 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) Tahun 2015-2025 yang menyatakan bahwa pembangunan ruas Kalija (Kalimantan Timur-Jawa Tengah) dapat dilakukan bertahap dengan pertimbangan ketersediaan pasokan gas bumi. Perusahaan, sebagai pemenang lelang ruas transmisi Kalija pada tahun 2006, dapat memulai pembangunan ruas yang nantinya akan mengirimkan gas dari Kepodang-Tambak Lorok ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok milik PT PLN sebanyak 354 Billion Cubic Feet hingga tahun 2026. b. Perjanjian-perjanjian Sehubungan Proyek Konstruksi Pipa The signing was as the follow-up of the Ministry of Energy Mineral Resources (EMR) Decree Number 2700 K/11/MEM/2012 regarding the Master Plan for Transmission Network and National Gas Distribution (RIJTDGBN) Year 2015-2025 which states that the construction of Kalija section (East Kalimantan-Central Java) can be performed gradually with consideration of the availability of natural gas supply. The Company, as the bid winner of Kalija transmission segment in 2006, was able to start the segment construction which will transmit gas from Kepodang-Tambak Lorok to Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok owned by PT PLN as much as 354 Billion Cubic Feet up to 2026. dengan b. Agreements Related to Pipeline Construction Projects 1. Pada tanggal 16 Desember 1996, PT Bakrie Harper (BHP), Entitas Anak, mengadakan perjanjian dengan Punj Lloyd (Malaysia) Sdn Bhd sebagai kontraktor untuk melaksanakan Proyek Pipanisasi Kertapati - Jambi. Nilai kontrak atas proyek tersebut adalah sebesar USD152,5 juta, termasuk setoran jaminan proyek sebesar USD37,0 juta atau setara dengan Rp262,7 miliar, untuk periode dua puluh empat (24) bulan sejak tanggal efektifnya perjanjian tersebut. Punj Lloyd (Malaysia) Sdn Bhd telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya dalam proyek ini kepada PT Punj Lloyd Indonesia (PLI) setelah PLI berdiri di bawah hukum Indonesia. 1. On December 16, 1996, PT Bakrie Harper (BHP), Subsidiary, entered into a cooperation agreement with Punj Lloyd (Malaysia) Sdn Bhd as the contractor for the Kertapati - Jambi Pipeline Project. The contract price of this project amounted to USD152.5 million including a project security deposit of USD37.0 million or equivalent to Rp262.7 billion and covering a twenty-four (24) month period commencing from the effective date of the agreement. Punj Lloyd (Malaysia) Sdn Bhd was entitled to assign its rights and obligation in the project in favor of PT Punj Lloyd Indonesia (PLI) after PLI was established and organized under the laws of the Republic of Indonesia. 2. Pada tanggal 20 November 1996, BHP mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk melaksanakan pembangunan, pengoperasian, penyewaan dan pemeliharaan Pipanisasi Kertapati - Jambi. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BHP akan membangun jaringan pipa dari Kertapati ke Jambi, dan bila pembangunan jaringan pipa tersebut telah selesai, Pertamina akan menyewa dan mengoperasikannya dengan masa sewa sepuluh (10) tahun terhitung sejak selesainya pekerjaan. Sebagai imbalan, Pertamina membayar biaya sewa sebesar USD16,8 juta per semester di luar PPN, termasuk beban pemeliharaan sebesar USD2,3 juta. 2. On November 20, 1996, BHP entered into a cooperation agreement with Pertamina in connection with the construction, operation, rental and maintenance of the pipeline from Kertapati - Jambi. In the agreement, it is stated that BHP has to construct a pipeline from Kertapati to Jambi, and once completed, Pertamina will lease the network from BHP and operate it for ten (10) years from the date of completion. As compensation, Pertamina will pay a rental fee of USD16,8 million per semester including the maintenance expense of USD2.3 million excluding VAT. 128 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 354 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued) Berdasarkan Surat Pertamina No. 1396/ F000/ 98-55 tanggal 1 Desember 1998, Pertamina ingin melakukan negosiasi ulang persyaratan dalam Proyek Pipanisasi Kertapati - Jambi yang mengakibatkan ditundanya pembangunan proyek tersebut. Pada tanggal 27 September 2000, Pertamina menerbitkan Surat No. 1576/F0300/ 200-S5 mengenai maksud Pertamina untuk menegosiasikan kembali proyek tersebut (Catatan 14). Based on Pertamina Letter No. 1396/ F000/98-55 dated December 1, 1998, Pertamina intended to renegotiate the terms of the Kertapati - Jambi Pipeline Project, which has resulted in the postponement of the project. On September 27, 2000, Pertamina issued Letter No. 1576/F0300/ 200-S5 regarding its intention to renegotiate the project (Note 14). Perusahaan dan Pertamina telah menunjuk Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) untuk menilai kewajiban Pertamina kepada BHP. Berdasarkan laporan DTT pada tanggal 25 Oktober 2001, Pertamina memiliki kewajiban kepada BHP sebesar USD90,1 juta. Namun, karena adanya ketidakpastian atas tertagihnya dana yang telah dikeluarkan untuk membiayai proyek tersebut, manajemen memutuskan untuk membentuk penyisihan penuh atas nilai proyek tersebut (Catatan 14). The Company and Pertamina have appointed Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) to evaluate Pertamina’s obligation to BHP. Based on DTT’s report dated October 25, 2001, Pertamina had an obligation to BHP amounting to USD90.1 million. However, due to uncertainty of collecting the funds utilized to finance the project, the management decided to provide full allowance on the project value (Note 14). 3. Pada tanggal 27 Juli 2006, Perusahaan telah memenangkan lelang khusus ruas transmisi gas bumi Bontang (Kalimantan Timur) ke Semarang (Jawa Tengah) berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) No. 042/Kpts/PL/BPHMigas/ Kom/VII/2006. Perusahaan akan memulai konstruksi fisik proyek setelah keputusan pemerintah atas alokasi produksi gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor ditetapkan. 3. On July 27, 2006, the Company was awarded a bid for natural gas transmission from Bontang (East Kalimantan) to Semarang (Central Java) according to Regulatory Agency for Oil and Gas Downstream (BPH Migas) Decree No. 042/Kpts/ PL/BPHMigas/Kom/VII/2006. The Company will start the construction when the government has decided the gas allocation for domestic and export purposes. Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian pemesanan saham dengan PT Permata Graha Nusantara untuk saham yang beredar dari PT Kalimantan Jawa Gas. Sejak tahun 2006, Perusahaan melakukan penyertaan untuk membiayai aset KJG seperti yang diverifikasi oleh penilai independen yang akan dikonversi menjadi 20% kepemilikan di Perusahaan. On March 10, 2014, the Company entered into a Share Subscription Agreement with PT Permata Graha Nusantara for outstanding shares of PT Kalimantan Jawa Gas. Since 2006, the Company made certain investments to finance KJG’s assets as verified by an independent valuer which will be converted into 20% ownership in the Company. 129 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 355 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued) Pada tanggal 11 November 2014, Anggaran Dasar KJG telah diubah dengan meningkatkan modal dasar dari Rp40 miliar menjadi Rp266,43 miliar, dimana saham KJG yang ada akan dimusnahkan dan akan menerbitkan saham yang baru. Pada waktu yang sama, Perusahaan mengalihkan biaya proyek yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk membiayai asset KJG yang akan mewakili kepemilikan saham 20% di KJG. c. Perjanjian pemegang saham PT Kalimantan Jawa Gas On November 11, 2014, the Articles of Association of KJG has been amended to increase the authorized capital from Rp40 billion to become Rp266.43 billion, whereby the existing shares of KJG will be disposed and new shares will be issued. Concurrently, the Company transferred project development costs incurred to finance the assets of KJG in exchange for 20% share ownership in KJG. c. Shareholder Agreement PT Kalimantan Jawa Gas Pada tanggal 11 November 2014, Perusahaan dan PT Permata Graha Nusantara telah menandatangani Perjanjian Antar Pemegang Saham di dalam PT Kalimantan Jawa Gas (“KJG”), sehubungan dengan hak dan tanggung jawab Perusahaan sebagai pemilik 20% saham dalam KJG. On November 11, 2014, the Company and PT Permata Graha Nusantara have signed Shareholder Agreement in PT Kalimantan Jawa Gas (“KJG”) in regard to its rights and obligation as the holder of 20% ownership in KJG. Pada tanggal yang sama Perusahaan juga memberikan jaminan gadai 20% saham dalam KJG kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk (“PGN”) sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diberikan PGN kepada KJG. On the same date, the Company has pledge 20% of share at KJG to PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk (“PGN”) in relation to loan facility that have been provided by PGN to KJG. d. Perjanjian konstruksi PT Bakrie Construction c. Agreement construction of PT Bakrie Construction Perjanjian kontrak konstruksi dengan Husky-CNOOC Madura limited dimana BCons bagian dari pihak konsorsium. Bentuk kontrak tersebut adalah jasa tehnik, pengadaan, konstruksi dan instalasi (“EPCI”) dengan nomor kontrak 332004201. Kontrak tersebut dimulai pada tanggal 12 November 2015, untuk periode dua puluh enam (26) bulan. Nilai kontrak awal dan varians sebesar USD34,9 juta (tidak termasuk PPN). Contract construction with Husky-CNOOC Madura limited that BCons part of consortium party. Form of the contract are eginnering, procurement, construction and installation (“EPCI”) with contract number 332004201. The contract was supposed to commence on November 12, 2015, for period of twenty-six (26) months. The original contract and variation amounted to USD34.9 million (exclude VAT). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proyek tersebut belum dimulai. Until completion date of consolidated financial statement, the project did not actually started. 130 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 356 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. TRANSAKSI DERIVATIF 36. DERIVATIVE TRANSACTIONS Pada tanggal 30 November 2011, Perusahaan menandatangani Master Confirmation for Share Swap Transactions dengan Glencore International AG (Glencore) dengan jumlah komitmen transaksi senilai USD200,0 juta dikurangi biaya transaksi tertentu. Glencore membeli saham BUMI sampai dengan jumlah USD200,0 juta tersebut dikurangi transaksi tertentu. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan mempunyai opsi untuk membeli saham BUMI mulai 6 bulan dan terakhir 30 bulan setelah tanggal transaksi pertama, pada harga sebesar rata-rata tertimbang harga yang direalisasikan Glencore ditambah biaya transaksi. Untuk dapat melaksanakan opsi tersebut, Perusahaan melakukan pembayaran uang muka tertentu setiap 6 bulan yang jumlahnya ditentukan oleh Glencore. Transaksi ini menghasilkan derivatif liabilitas sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp4,2 triliun dan Rp3,4 triliun. Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, perubahan atas nilai wajar dari liabilitas derivatif dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian masing-masing rugi sebesar Rp462,8 miliar dan laba sebesar Rp540,5 miliar. 37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut: 2015 Mata Uang Asing/ Setara Rupiah Original Currency Equivalent Rupiah Aset Kas dan setara kas Dolar AS Yen Jepang Dolar Singapura Investasi jangka pendek Dolar AS Piutang usaha Dolar AS Piutang pihak berelasi Dolar AS Piutang lain-lain Dolar AS Kas yang dibatasi penggunaannya Dolar AS Dolar AS Yen Jepang Dolar Singapura On November 30, 2011, the Company signed a Master Confirmation for Share Swap Transactions with Glencore International AG (Glencore) with transaction commitment amount of USD200.0 million less certain transaction costs. Glencore bought BUMI shares up to the amount of USD200.0 million, net of certain transaction costs. Under the agreement, the Company has the option to purchase those BUMI shares from Glencore starting 6 months until 30 months after the date of first transaction, at the price equal to the weighted average realized by Glencore, plus transaction costs. In order to implement the option, the Company made advance payments given every 6 months of the amount determined by Glencore. This transaction resulted to a derivative liability as of December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp4.2 trillion and Rp3.4 trillion, respectively. For the period ended December 31, 2015 and 2014, net changes in fair value of derivative liability recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income amounted to loss of Rp462.8 billion and income of Rp540.5 billion, respectively. The Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2014 Mata Uang Asing/ Setara Rupiah Original Currency Equivalent Rupiah 23.144.834 1.238.278 162 319.282.987 141.808 1.576 12.596.525 222.494 151 156.700.772 23.195 1.421 24.709.444 340.866.787 172.022.983 2.139.965.911 9.209.972 127.051.558 34.051.950 423.606.261 152.622 2.105.419 17.703.952 220.237.161 14.569.639 200.988.169 1.398.101 17.392.378 Assets Cash and cash equivalents US Dollar Japanese Yen Singaporean Dollar Short-term investments US Dollar Trade receivables US Dollar Due from related parties US Dollar Other receivables US Dollar 7.200.000 99.324.000 46.761.971 581.718.914 Restricted cash in bank US Dollar 78.986.511 1.238.278 162 1.089.618.920 141.808 1.576 284.535.482 222.494 151 3.539.621.397 23.195 1.421 Total Aset 1.089.762.304 3.539.646.013 US Dollar Japanese Yen Singaporean Dollar Total Assets 131 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 357 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 2015 Mata Uang Asing/ Setara Rupiah Original Currency Equivalent Rupiah Liabilitas Hutang usaha Dolar AS Euro Dolar Singapura Dolar Australia Hutang lain-lain Dolar AS Euro Biaya masih harus dibayar Dolar AS Dolar Hongkong GBP Dolar Singapura Yen Jepang Pinjaman jangka pendek Dolar AS Liabilitas derivative Dolar AS Pinjaman jangka panjang Dolar AS Dolar AS Euro Dolar Singapura GBP Dolar Australia Dolar Hongkong Yen Jepang 2014 Mata Uang Asing/ Setara Rupiah Original Currency Equivalent Rupiah 17.590.718 10.872 17.262 16.023 242.663.948 163.838 168.324 161.258 60.109.289 119.337 36.924 55.377 747.759.552 1.805.964 347.902 565.855 1.569.409 1.860 21.649.991 28.029 1.857.001 1.860 23.101.086 28.147 62.024.386 1.013 9.400 4.218 - 855.626.409 1.803 192.240 41.131 - 49.990.584 1.013 9.400 133 23.530 621.882.860 1.625 182.081 1.253 2.453 130.447.545 1.549.905.442 224.324.806 2.790.600.583 289.580.564 4.244.382.330 272.024.154 3.383.980.473 49.994.274 689.671.006 74.991.411 932.893.147 551.206.895 12.732 21.480 9.400 16.023 1.013 - 7.603.899.126 191.867 209.455 192.240 161.258 1.803 - 683.297.243 121.197 37.057 9.400 55.377 1.013 23.530 8.500.217.700 1.834.111 349.155 182.081 565.855 1.625 2.453 Total Liabilitas Aset (Liabilitas) - Neto 7.604.655.749 8.503.152.980 (6.514.893.445) (4.963.506.967) 38. INSTRUMEN KEUANGAN Liabilities Trade payables US Dollar Euro Singapore Dollar Australian Dollar Other payables US Dollar Euro Accrued expenses US Dollar Hongkong Dollar Pound Sterling Singapore Dollar Japanese Yen Short-term loans US Dollar Derivative liabilities US Dollar Long-term loans US Dollar US Dollar Euro Singapore Dollar Pound Sterling Australian Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen Total Liabilities Asset (Liabilities) - Net 38. FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian: The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of Group’s financial instruments that were carried on the consolidated statement of financial position: 2015 Nilai Tercatat / Nilai Wajar / Carrying Amount Fair value 2014 Nilai Tercatat / Nilai Wajar / Carrying Amount Fair value Aset keuangan Dimiliki untuk diperdagangkan Dana investasi Saham yang diperdagangkan 340.866.787 12.073.396 340.866.787 12.073.396 900.132.461 12.196.784 900.132.461 12.196.784 Financial assets Held-for-trading Investment fund Marketable securities Sub-total 352.940.183 352.940.183 912.329.245 912.329.245 Sub-total Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka 418.099.972 2.200.000 418.099.972 2.200.000 279.176.797 3.707.400 279.176.797 3.707.400 Loans and receivables Cash and cash equivalents Time deposit 132 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 358 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 38. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 38. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) 2015 Nilai Tercatat / Nilai Wajar / Carrying Amount Fair value Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang dari komisaris, direksi dan karyawan Jaminan Sub-total Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek ekuitas tercatat Efek ekuitas tidak tercatat Sub-total Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan pada FVTPL Liabilitas derivatif Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Sub-total Jumlah Liabilitas Keuangan 2014 Nilai Tercatat / Nilai Wajar / Carrying Amount Fair value Trade receivables Third parties Related parties Other receivables - third parties Due from related parties Other non-current financial assets 1.128.861.171 32.775.850 309.753.825 226.157.503 1.128.861.171 32.775.850 309.753.825 226.157.503 1.535.955.042 43.981.312 51.047.506 365.655.147 1.535.955.042 43.981.312 51.047.506 365.655.147 214.418.266 214.418.266 632.326.593 632.326.593 7.042.137 5.428.705 7.042.137 5.428.705 5.514.499 6.459.516 5.514.499 6.459.516 2.344.737.429 2.344.737.429 2.923.823.812 2.923.823.812 Sub-total 1.672.889.909 128.907.748 Available-for-sale financial assets Quoted equity securities Unquoted equity securities 83.540.282 153.286.009 83.540.282 153.286.009 1.672.889.909 128.907.748 Restricted cash in banks Receivable from commissioners, directors and employees Security deposits 236.826.291 236.826.291 1.801.797.657 1.801.797.657 Sub-total 2.934.503.903 2.934.503.903 5.637.950.714 5.637.950.714 Total financial assets Financial liabilities Financial liability at FVTPL Derivative liabilities 4.244.382.330 4.244.382.330 3.383.980.473 3.383.980.473 2.290.237.001 2.290.237.001 3.584.651.697 3.584.651.697 486.793.803 2.407.915 486.793.803 2.407.915 1.027.176.508 2.682.865 1.027.176.508 2.682.865 93.321.288 28.678.360 1.468.015.807 3.751.120.709 2.539.558 204.750.100 93.321.288 28.678.360 1.468.015.807 3.751.120.709 2.539.558 204.750.100 88.554.557 8.456.268 1.000.455.000 3.407.779.286 4.081.009 128.969.653 88.554.557 8.456.268 1.000.455.000 3.407.779.286 4.081.009 128.969.653 Financial liabilities at amortized cost Short-term loan Trade payables Third Parties Related Parties Other payables Third Parties Related Parties Accrued expenses Long-term loans Obligation under capital lease Due to related parties 8.327.864.541 8.327.864.541 9.252.806.843 9.252.806.843 Sub-total 12.572.246.871 12.572.246.871 12.636.787.316 12.636.787.316 Total Financial Liabilities Berdasarkan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, terdapat tingkatan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Based on PSAK 60, ”Financial Instruments: Disclosures”, there are levels of fair value hierarchy as follows: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1), (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga pasar) (tingkat 2), dan (c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). (a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1), (b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from market prices) (level 2), and (c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3). 133 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 359 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 38. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 38. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value: Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek: Short-term financial assets and liabilities: • • Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, deposito berjangka, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, aset keuangan tidak lancar lainnya, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang pihak berelasi). Instrumen keuangan ini sangat mendekati nilai tercatat mereka karena jatuh tempo mereka dalam jangka pendek (tingkat 2). • Instrumen keuangan perdagangan dan efek ekuitas tercatat These financial instruments approximate to carrying amounts largely due to their short-term maturities (level 2). • Instrumen ini diukur pada nilai wajarnya dengan menggunakan teknik penilaian kuotasi harga pasar untuk instrumen tersebut (tingkat 1). • Instrumen derivatif Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, time deposits, restricted cash in banks, trade receivables, other receivables, due from related parties, other non-current financial assets, short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses, obligation under finance lease and due to related parties). Trading financial instruments and quoted equity instruments These instruments are measured at their fair values using quoted market prices existing for such instruments (level 1). • Nilai wajar dari instrumen derivatif yang dimiliki ditentukan dengan teknik penilaian tertentu, yang menggunakan data pasar yang dapat diobservasi, antara lain dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi yang berlaku untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama (tingkat 2). Derivative instruments The fair values of derivative instruments were determined using valuation techniques, which maximizing the use of observable market data, among others by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities (level 2). Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang: Long-term financial assets and liabilities: • • Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel (pinjaman bank jangka panjang yang tidak dikuotasikan). Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama (tingkat 2). Long-term fixed-rate and variable-rate financial liabilities (unquoted long-term bank loan). The fair value of these financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities (level 2). 134 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 360 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 38. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 38. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) • • Efek ekuitas tidak tercatat Untuk aset keuangan tidak lancar lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai. 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Unquoted equity instrument Other non-current assets that are not stated at quoted market price and whose fair value cannot be reliably measured without incurring excessive costs, are carried at their nominal amounts less any impairment losses. 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Kegiatan Kelompok Usaha terekspos terhadap berbagai risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko mata uang asing dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. The Group’s activities expose it to a variety of financial risks namely: market risk (including interest rate risk, foreign currency risk and price risk), credit risk and liquidity risk. Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh kerugian yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok usaha. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas di bawah ini, dan juga memonitor risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan. The Group’s overall risk management objective is to effectively manage these risks and minimize potential adverse effects on its financial performance. The Board of Directors reviews and approves the policies for managing each of these risks, which are summarized below, and also monitors the market price risks arising from all financial instruments. a. Risiko Pasar a. Market Risk Risiko pasar adalah risiko yang dapat mempengaruhi Kelompok Usaha akibat fluktuasi dari harga saham aset yang dimiliki, tingkat bunga dan kurs nilai tukar yang terkait dengan portofolio investasi sehingga berdampak pada posisi keuangan dan nilai investasi Kelompok Usaha di pasar, baik dari pergerakan yang tidak sesuai dengan harapan Perusahaan dan peningkatan volatilitas. Market risk refers to the risk that arises when the Group is confronted with fluctuations in share price of the assets owned, interest rates and exchange rates related to the investment portfolio that impact the Group’s financial position and investment value on the market, both on market movement against the Company’s expectations and volatility increase. Identifikasi, penilaian, dan pemantauan risiko pasar dilakukan terhadap kinerja harga saham Perusahaan dan portofolio investasinya di pasar, volatilitas nilai tukar dan tingkat bunga. Faktor-faktor lain yang dinilai memiliki dampak atau kontribusi terhadap kinerja dan atau volatilitas dari indikator risiko pasar tersebut yang dapat digunakan sebagai data pembanding guna memperoleh akurasi penilaian risiko pasar, antara lain: kinerja fundamental keuangan Perusahaan dan portofolio investasinya, kondisi makroekonomi, serta informasi perkembangan industri terkait lainnya. Identification, assessment, and monitoring of market risk are performed on market price performance of the Company’s share and its investment portfolio, volatility of exchange rates and interest rate. Other factors considered to have impact on or contributing to performance and/or volatility of the market risk indicators that can be used as reference data in order to obtain accurate market risk assessment, are among others: the performance of the Company's financial fundamentals and its investment portfolio, macroeconomic conditions, as well as information on the development of other related industries. 135 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 361 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko pasar, Kelompok Usaha melakukan hal-hal sebagai berikut: As initiatives for mitigating market risk, the Group practices the following: • Menyampaikan laporan penilaian risiko secara berkala yang disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko, CEO dan/atau pihak-pihak terkait lainnya untuk ditindaklanjuti dan dijadikan acuan dalam proses pengambilan keputusan. Adapun indikator hasil penilaian risiko pasar yang dilaporkan adalah risiko volatilitas, dan eksposur risiko dalam nilai uang. • Delivers periodic risk assessment report to the Risk Management Committee, CEO and/or other relevant parties to be followed-up and used as a reference in the decision-making process. The reported assessment result of market risk indicators are volatility risk, and exposure to the value of money. • Berkaitan dengan risiko ini, dapat dilihat adanya dua tipe risiko yang harus ditimbang, yaitu adanya eksposur nilai pasar yang berkurang dan eksposur nilai pasar yang meningkat. Pada eksposur pertama, tentunya jika Perusahaan mengambil posisi yang mengasumsikan harga pasar yang meningkat, asumsi ini akan menyebabkan adanya risiko kerugian. Namun, pada eksposur kedua, jika Perusahaan mengambil posisi mengasumsikan kejatuhan pasar, hal ini akan menyebabkan terjadinya risiko kesempatan yang hilang (lost opportunity). Berdasarkan kajian-kajian internal yang telah dilakukan dan dengan pengecekan pada beberapa kajian eksternal, Perusahaan berkesimpulan bahwa terutama di negara berkembang pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya, pasar akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi di negaranegara di luar negara maju. Dalam hal ini, secara singkat, analisa internal menunjukkan bahwa risiko kesempatan yang hilang lebih besar daripada risiko kejatuhan pasar. Penempatan posisi portofolio Perusahaan pada pasar yang sedang meningkat tersebut berkaitan dengan mitigasi faktor risiko pasar. • Related to this particular risk, there are two types of risks that need to be considered, i.e., shrinking market value exposure and growing market value exposure. In the first exposure, if the Company takes a position that assumes that the market value is to grow, such a position will create a risk of a loss. On the other hand, in the second exposure, if the Company takes a bearish position, it will create a risk of loss of opportunities. Based on internal analyses and through cross-checking with certain external analyses, the Company concludes that emerging markets in general, and that of Indonesia specifically, will expand as associated with the substantial economic growth experienced with countries outside the developed world. In summary, internal analyses thus show that the risk of having loss of opportunity is greater than the risk of experiencing losses in a bear market. The Company’s portfolio’s placement in growing markets is related to the market risk factor’s mitigation initiatives. • Menetapkan limit risiko yang terdiri dari peringkat risiko (risk rating) berdasarkan volatilitas harga, rentang nilai beta, rentang nilai eksposur risiko yang masih dapat diterima, dan rentang nilai harga asset dipasar. • Sets risk limit that consists of risk rating based on price volatility, beta value range, the acceptable range of risk exposures, and the range of prices of assets on the market. (1) Risiko Suku Bunga (1) Interest Rate Risk Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku bunga terutama berasal dari simpanan di bank dan fasilitas pinjaman yang didasarkan pada tingkat suku bunga mengambang. Kelompok Usaha mengelola risiko keuangan ini dengan melakukan monitor terhadap tingkat suku bunga pasar. The Group’s exposure to interest rate risk is resulted from deposits with banks and credit facilities based on floating interest rates. The Group manages this financial risk by monitoring the market interest risk movement. 136 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 362 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Berdasarkan estimasi manajemen, sampai dengan tanggal pelaporan Perusahaan berikutnya, suku bunga mungkin meningkat/ menurun 50 basis poin dibandingkan tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Based on management’s estimate, until the Company’s next reporting date, the interest rates may increase/ decrease by 50 basis points, compared to the interest rate at December 31, 2015 and 2014. Jika selama 31 Desember 2015 dan 2014 suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dengan seluruh variabel lain tetap, maka dampak terhadap laba sebelum pajak pada 31 Desember 2015 dan 2014 akan berupa peningkatan/ penurunan biaya bunga sekitar Rp32,4 miliar dan Rp36,5 miliar. If during December 31, 2015 and 2014 interest rate had been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, the effect on December 31, 2015 and 2014 income before tax would have been an increase/decrease of interest expense by approximately Rp32,4 billion and Rp36.5 billion, respectively. (2) Risiko Mata Uang Asing (2) Foreign Currency Risk Kelompok Usaha terekspos risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dari biaya, aset dan liabilitas tertentu dalam Dolar AS, Dolar Singapura, Euro, Dolar Australia dan Yen yang timbul karena aktivitas pendanaan dan kegiatan operasional seharihari. Kelompok Usaha memonitor dan mengelola risiko ini dengan menyepadankan liabilitas keuangan dalam mata uang asing dengan aset keuangan dalam mata uang asing terkait dan melakukan pembelian atau penjualan mata uang asing saat diperlukan. The Group is exposed to changes in foreign currency exchange rate primarily from certain expenses, assets and liabilities in US Dollar, Singapore Dollar, Euro, Australian Dollar, and Yen which arise from financing activities and daily operations. The Group monitors and manages the risk by matching the foreign currency financial liabilities with relevant foreign currency assets and buying or selling foreign currencies at spot rate when necessary. Manajemen memperkirakan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Euro, Dolar Australia dan Yen dapat melemah/menguat dalam kisaran hingga 3% dan 3,5% dibandingkan dengan nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Management estimates that the exchange rate of Rupiah against US Dollar, Singapore Dollar, Euro, Australian Dollar and Yen may weaken/strengthen within a range of up to 3% and 3.5% compared to the exchange rate as of December 31, 2015 and 2014. Jika Rupiah melemah/menguat hingga 3,5% untuk tahun 2015 dan 2% untuk tahun 2014 terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Euro, Dolar Australia dan Yen dengan seluruh variabel lain tetap, maka laba sebelum pajak akan menjadi lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar sekitar Rp225,9 miliar dan Rp143,4 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. If Rupiah had weakened/strengthened by up to 3.5% for 2015 and 2% for 2014 against US Dollar, Singapore Dollar, Euro, Australian Dollar, and Yen with all other variables held constant, income before tax would have increased/decreased approximately by Rp225.9 billion and Rp143.4 billion for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. 137 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 363 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) (3) Risiko Harga (3) Price Risk Kelompok Usaha menghadapi risiko harga ekuitas sekuritas karena investasi perdagangan sekuritas dan perdagangan investasi efek tersedia untuk dijual yang dimiliki oleh Kelompok Usaha. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi pada efek ekuitas, Kelompok Usaha mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan dalam batas-batas yang ditetapkan oleh Kelompok Usaha. The Group is exposed to equity securities price risk because of the trading securities investment and available for sale securities investments held by the Group. To manage its price risk arising from investments in equity securities, the Group diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done within the limits set by the Group. Dampak dari kenaikan atau penurunan indeks ekuitas sebesar 10% dan 20% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dengan semua variabel lainnya yang dimiliki secara konstan dan semua instrumen ekuitas Kelompok usaha dipindahkan sesuai dengan korelasi historis indeks, pada komponen ekuitas Kelompok Usaha sebelum pajak untuk tahun akan menjadi lebih tinggi/lebih rendah masing-masing sebesar Rp2,9 miliar dan Rp8,8 miliar. The impact of increase or decrease on equity index amounting to 10% and 20% for December 31, 2015 and 2014 with all other variables held constant and all the Group’s equity instruments moved according to the historical correlation of the index, on the Group’s component of equity before tax for the year would have been higher/ lower amounting to Rp2.9 billion and Rp8.8 billion, respectively. b. Risiko Kredit b. Credit Risk Risiko kredit adalah risiko di mana arus kas yang telah dijanjikan dari piutang Kelompok Usaha maupun dari sekuritas yang dipegang Kelompok Usaha tidak dibayar penuh atau gagal dibayar. Transaksi ini dapat bersumber dari berbagai aktivitas operasi dan investasi. Credit risk is the risk that promised cash flows from receivables and securities held by the Group are not paid in full or are subject to default. The transactions may come from various operating or investing activities. Proses identifikasi risiko kredit dilakukan terhadap berbagai faktor, yaitu antara lain: tujuan kredit dan sumber pembayaran; profil risiko terkini dari calon debitur; kecukupan dan kualitas agunan/jaminan; analisis kemampuan untuk membayar kembali; analisis kemampuan bisnis internal dan perbandingan (benchmarking) dengan industri sejenis; serta rencana mitigasi risiko debitur apabila mengalami gagal bayar. Dalam proses pengelolaan risiko kredit tersebut, Kelompok Usaha menetapkan suatu limit risiko yang harus dipatuhi dan dijadikan acuan dalam pengelolaan transaksi investasi dan non-investasi yang termasuk kategori risiko kredit. Credit risk identification process is carried out on various factors, including among other things: the purpose of credit and sources of payment; current risk profile of prospective borrowers, the adequacy and quality of collateral; analysis of ability to pay back; internal business capabilities analysis and comparison (benchmarking) with similar industry, as well as risk mitigation plan if the debtor has defaulted. In the process of managing credit risk, the Group has set a limit of risk that must be observed and used as a reference in the management of investment and non-investment transactions that include credit risk category. 138 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 364 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Eksposur maksimum risiko kredit adalah sebagai berikut: Maximum exposure to credit risk is as follows: 2015 Dimiliki untuk diperdagangkan Dana Investasi Saham yang diperdagangkan 2014 Held-for-trading Investment fund Marketable securities 340.866.787 12.073.396 900.132.461 12.196.784 417.036.156 2.200.000 278.198.331 3.707.400 1.128.861.171 32.775.850 309.753.825 226.157.503 1.535.955.042 43.981.312 51.047.506 365.655.147 214.418.265 632.326.593 7.042.137 5.428.705 5.514.499 6.459.516 Restricted cash in banks Receivable from commissioners, directors and employees Security deposits 83.540.282 153.286.009 1.672.889.909 128.907.748 Available-for-sale financial assets Quoted equity securities Unquoted equity securities Total 2.933.440.086 5.636.972.248 Total Per mitra penyeimbang Bank - pihak ketiga Pihak ketiga Pihak berelasi 633.654.421 1.796.983.884 502.801.781 914.232.324 2.519.166.359 2.203.573.565 By counterparty Bank - third parties Third party Related party Total 2.933.440.086 5.636.972.248 Total Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang dari komisaris, direksi dan karyawan Jaminan Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek ekuitas tercatat Efek ekuitas tidak tercatat Analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: Loans and receivables Cash and cash equivalents Time deposits Trade receivables Third parties Related parties Other receivables - third parties Due from related parties Other non-current financial assets The aging analysis of financial assets that are not yet due or are not impaired and were past due at the end of the reporting period but not impaired was as follows: 2015 Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Dimiliki untuk diperdagangkan Dana Investasi Saham yang diperdagangkan Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 340.866.787 12.073.396 3 bulan - 6 bulan/ 6 bulan - 1 tahun/ 3 months 6 months 6 months 1 year - - - Lebih dari 1 tahun/ Over 1 year Total/ Total - 340.866.787 12.073.396 Held-for-trading Investment Fund Marketable securities 139 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 365 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) 2015 Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang dari komisaris, direksi dan karyawan Jaminan Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek ekuitas tercatat Efek ekuitas tidak tercatat Total Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 3 bulan - 6 bulan/ 6 bulan - 1 tahun/ 3 months 6 months 6 months 1 year Lebih dari 1 tahun/ Over 1 year Total/ Total 354.958.656 738.352.095 - 62.077.500 157.746.109 380.192 - 39.721.059 - 129.286.987 - 2.200.000 96.530.771 309.373.633 226.157.503 417.036.156 2.200.000 1.161.637.021 309.753.825 226.157.503 214.418.265 - - - - 214.418.265 5.428.705 - - - 7.042.137 - 7.042.137 5.428.705 Loans and receivables Cash and cash equivalents Time Deposit Trade receivables Other receivables Due from related parties Other non-current financial assets Restricted cash in banks Receivable from commissioners, directors and employees Security deposits 83.540.282 153.286.009 - - - - 83.540.282 153.286.009 Available-for-sale financial assets Quoted equity securities Unquoted equity securities 1.902.924.195 220.203.801 39.721.059 129.286.987 641.304.044 2.933.440.086 Total 2014 Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Dimiliki untuk diperdagangkan Dana Investasi Saham yang diperdagangkan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang dari komisaris, direksi dan karyawan Jaminan Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 3 bulan - 6 bulan/ 6 bulan - 1 tahun/ 3 months 6 months 6 months 1 year Lebih dari 1 tahun/ Over 1 year Total/ Total 900.132.461 12.196.784 - - - - 900.132.461 12.196.784 270.002.703 785.945.463 - 8.195.628 447.464.383 380.192 - 158.773.282 - 78.912.637 4.292.974 3.707.400 108.840.589 50.667.314 361.362.173 278.198.331 3.707.400 1.579.936.354 51.047.506 365.655.147 632.326.593 - - - - 632.326.593 6.459.516 - - - 5.514.499 - 5.514.499 6.459.516 Held-for-trading Investment Fund Marketable securities Loans and receivables Cash and cash equivalents Time Deposit Trade receivables Other receivables Due from related parties Other non-current financial assets Restricted cash in banks Receivable from commissioners, directors and employees Security deposits Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek ekuitas tercatat Efek ekuitas tidak tercatat 1.672.889.909 128.907.748 - - - - 1.672.889.909 128.907.748 Available-for-sale financial assets Quoted equity securities Unquoted equity securities Total 4.408.861.177 456.040.203 158.773.282 83.205.611 530.091.975 5.636.972.248 Total 140 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 366 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko atau kerugian yang mungkin diderita ketika ada pelunasan liabilitas yang menyebabkan Kelompok Usaha berada dalam posisi harus melikuidasi aset dalam waktu sangat singkat dan dengan harga rendah. Termasuk dalam kategori risiko likuiditas yang harus dikelola adalah risiko likuiditas aset dan risiko ketersediaan arus kas. Risiko likuiditas aset dihasilkan dari posisi pelaku pasar dengan jumlah besar telah mempengaruhi harga sekuritas aset Kelompok Usaha di pasar. Karena itu, risiko likuiditas aset Kelompok Usaha banyak tergantung kepada fluktuasi harga saham di pasar, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: besarnya volume transaksi aset saham Perusahaan, selisih antara harga penawaran dan permintaan di pasar, dan total nilai pasar dari saham yang beredar. Dampak risiko ini terhadap Perusahaan adalah munculnya kewajiban untuk menambah nilai jaminan pinjaman Perusahaan kepada pihak terkait sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko arus kas muncul akibat ketidak-tersediaan dana tunai Kelompok Usaha untuk membayar pokok dan atau bunga yang telah jatuh tempo. Liquidity risk is the risk incurred when a surge in liability withdrawals may put the Group in a position of having to liquidate assets in a very short period of time and at low prices. Included in the category of liquidity risk to be managed are the asset liquidity risk and cash flow availability. Asset liquidity risk resulting from the large quantity positions taken by market participants has affected the securities market price of the Group's assets. Therefore, liquidity risk on the assets of the Group depends largely on stock price fluctuations on the market, which is influenced by several factors: the volume of transactions of shares of the Company assets, the difference between bid and ask price on the market, and the total market value of shares outstanding. The impact of risk on the Company is the top-up obligations to increase the value of the Company's loan collateral to related parties in accordance with the agreed contract. Cash flow risk arises due to lack of cash availability for the Group to pay principal and/or interest that becomes due. Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko likuiditas, maka Kelompok Usaha melakukan hal-hal sebagai berikut: As initiatives for mitigating liquidity risk, the Group practices the following: • Pemantauan eksposur risiko likuiditas aset Kelompok Usaha dan risiko ketersediaan arus kas yang diikuti oleh pengujian model kondisi model keuangan Kelompok Usaha di dalam situasi yang sulit (stress testing); • Monitors liquidity risk exposure of Group assets and the availability of cash flow risk, followed by testing the model conditions in the Group's financial model in a difficult situation (stress testing); • Hasil uji di atas dipakai selanjutnya untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko berdasarkan skala sensitivitasnya pada kinerja keuangan Kelompok Usaha yang akan menuntun Kelompok Usaha untuk pengambilan langkahlangkah pencegahan lebih spesifik; • The above test results are then used to identify risk factors based on the scale of sensitivity on the financial performance of the Group which will lead the Group to take more specific preventive measures; • Upaya-upaya berkesinambungan untuk jika memungkinkan dan lebih menguntungkan Kelompok Usaha melakukan proses pelunasan utang melalui skema tanpa penggunaan arus kas adalah bentuk lain dari mitigasi risiko likuiditas ini. • Ongoing attempts to obtain non-cash debt settlement that may benefit the Group more, if possible, are other forms of liquidity risk mitigation initiatives. 141 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 367 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Tabel di bawah ini menganalisis kewajiban keuangan Kelompok Usaha menuju jatuh tempo yang relevan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari instrumen keuangan. Jumlah yang diungkapkan adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan. Saldo jatuh tempo dalam satu tahun sama dengan nilai tercatatnya sebagai dampak dari diskonto yang tidak signifikan. Jumlah tercatat / Carrying amount The table below analyses the Group’s financial liabilities into its relevant maturity based on the remaining contractual maturity of the financial instruments. The amounts disclosed are the contractual undiscounted cash flows. Balances due within one year equal their carrying balances as the impact of discounting is not significant. Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan/ Contractual undiscounted cash flows Kurang dari Antara 1 tahun / 1 dan 5 tahun / Less than Between 1 year 1 and 5 years Lebih dari 5 tahun / Over 5 years Tanggal 31 Desember 2015 Pinjaman dan hutang Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi 2.290.237.001 489.201.718 121.999.649 1.468.015.807 3.751.120.709 2.539.559 204.750.100 2.290.237.001 489.201.718 121.999.649 1.468.015.807 2.880.413.326 1.807.752 - 870.707.383 731.807 204.825.100 - As of December 31, 2015 Loans and borrowings Short-term loan Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Obligation under capital lease Due to related parties Total 8.327.864.543 7.251.675.253 1.076.264.290 - Total Jumlah tercatat / Carrying amount Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan/ Contractual undiscounted cash flows Kurang dari Antara 1 tahun / 1 dan 5 tahun / Less than Between 1 year 1 and 5 years Lebih dari 5 tahun / Over 5 years Tanggal 31 Desember 2014 Pinjaman dan hutang Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Hutang pihak berelasi 3.584.651.697 1.029.859.373 97.010.826 1.000.455.000 3.407.779.286 4.081.009 128.969.653 3.584.651.697 1.029.859.373 97.010.826 1.000.455.000 2.263.865.218 2.153.420 - 1.143.914.068 1.927.589 128.969.653 - As of December 31, 2014 Loans and borrowings Short-term loan Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Obligation under capital lease Due to related parties Total 9.252.806.844 7.977.995.534 1.274.811.310 - Total 142 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 368 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaianpenyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya. The main objective of the Group's capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders, return capital structure or issue shares certificates. No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years. Kelompok Usaha memonitor struktur modalnya dengan menggunakan rasio utang terhadap modal dimana total utang dibagi dengan total modal. Total utang ini adalah utang pokok dari pinjaman yang berbunga dan total modal adalah total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. The Group monitors its use of capital structure using a debt-to-equity ratio which is total debt divided by total equity. Total debt represents interest bearing borrowings, while equity represents total equity attributable to owners of the parent. 40. MANAJEMEN RISIKO LAIN 40. OTHER RISK MANAGEMENT Kelompok Usaha mengklasifikasikan beberapa kategori risiko yang dinilai memiliki potensi yang cukup besar untuk dihadapi oleh Kelompok Usaha. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan eksposur dari jenis risiko lainnya yang juga dapat dihadapi oleh Kelompok Usaha. The Group classifies several categories of certain risks that are assessed to have quite significant exposures for the Group. However, there may also be other risk exposures that the Group may deal with. a. Risiko Strategis a. Strategic Risk Risiko strategis adalah risiko atau potensi kerugian yang mungkin diderita oleh Perusahaan sebagai perusahaan investasi akibat tidak tercapainya target pendapatan dari strategi investasi dan atau langkah strategis Perusahaan yang telah ditetapkan oleh Manajemen di level Perusahaan ataupun portofolio inti dan/atau Entitas Anak dalam kurun waktu satu tahun. Termasuk juga di dalam risiko strategis adalah risiko negara Indonesia (country risk) sebagai tempat dan kedudukan Kelompok Usaha dalam menjalankan sebagian besar aktivitas bisnisnya dan citra/reputasi (reputation risk) yang tidak hanya mencakup Perusahaan beserta portofolionya namun Kelompok Usaha secara keseluruhan. Strategic risk is the risk or potential loss that the Company may suffer as an investment company reaching its targets for earnings and investment strategy or strategic steps of the Company established by the Management at the Company or core portfolio level and/or its Subsidiaries within one year. Included also in strategic risk are country risk of Indonesia, as the place and position where the Group carries out most of its business activities, and reputational risk, which includes not only the reputational risk of the Company and its portfolio but also the Group as a whole. 143 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 369 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan) 40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued) Terkait dengan portofolio investasi dan penilaian terhadap kondisi makroekonomi, Kelompok Usaha dapat terekspos risiko terhadap perubahan komposisi portofolio investasi di mana Kelompok Usaha dapat mengambil keputusan untuk menambah atau mengurangi eksposur pada industri-industri dan asetaset investasi tertentu. Di samping itu, Kelompok Usaha mempunyai risiko terhadap perubahan komposisi pembiayaannya, yang dibatasi oleh ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. In relation to investment portfolio and assessment of macroeconomic conditions, the Group may be exposed to the risk of changes in investment portfolio composition in which the Group may decide to increase or reduce exposure to certain industries and investment assets. In addition, the Group is exposed to the risk of changes in its financing composition, which is limited by regulations and legislations in force. Identifikasi, penilaian dan pemantauan risiko mulai dilakukan pada tahap perencanaan dan penganggaran setiap strategi investasi yang akan dijalankan oleh Perusahaan, operasionalisasi, dan hasil akhirnya. Faktor-faktor risiko utama yang dapat menciptakan risiko strategis apabila tidak dikelola dengan baik antara lain yaitu sumber permodalan, sinergi kegiatan operasional, praktek tata kelola perusahaan yang baik, kondisi makroekonomi, regulasi Pemerintah, situasi politik, reputasi Kelompok Usaha, serta sistem keuangan dan perbankan. Risk identification, assessment and monitoring start at planning and budgeting of each investment strategy that will be executed by the Company, operationalization, and the end result. The main risk factors that may create strategic risk if not properly managed, are among others, the source of capital, operational synergies, practice of good corporate governance, macroeconomic conditions, government regulations, political situation, reputation of the Company and the Group, and the financial and banking systems. Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko strategis, maka Kelompok usaha melakukan hal-hal berikut: As initiatives for mitigating strategic risks, the Group practices the following: • Melakukan identifikasi dan penilaian risiko, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi dan Komite Manajemen Risiko terhadap semua rencana investasi terutama yang berhubungan dengan perubahan portofolio investasi dan pembiayaan dan/atau langkah strategis Kelompok usaha secara akurat serta memenuhi prinsip kehati-hatian. • Identifies and assesses risk, and provides recommendations to the Board of Directors and the Risk Management Committee on all investment plans especially the ones that are related to investment portfolio changes and financing and/or strategic initiatives of the Group on an accurate and prudent basis. • Bekerjasama dalam IFRLWG (Investment, Finance, Risk & Legal Working Group) Kelompok Usaha untuk menyukseskan terjadinya transaksi, pemantauan operasionalisasi, dan pencapaian target pendapatan. • Works together in IFRLWG (Investment, Finance, Risk & Legal Working Group) for transactions’ success, monitoring of operations, and achievement of revenue targets. • Melakukan penelaahan dan pengawasan atas profil risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai sebelumnya secara berkala dan melaporkannya kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko. • Reviews and monitors risk profiles that have been previously identified and assessed periodically and reports them to the Board of Directors and the Risk Management Committee. 144 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 370 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan) 40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued) • Membangun brand Bakrie & Brothers yang unik dan positif di antara usaha-usaha di dalam Kelompok Usaha Bakrie sehingga dapat mendukung reputasi yang lebih baik lagi dari Kelompok Usaha dengan membangun kerjasama secara intensif dan profesional dengan pihakpihak terkait, antara lain kreditur, media cetak/elektronik, regulator, analis, investor, dan manajemen portofolio inti dan/atau Entitas anak serta kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat. b. Risiko Kebangkrutan • Builds a unique and positive brand of Bakrie & Brothers among the efforts in Bakrie Group to support a better reputation for the Bakrie Group in order to develop intensively professional cooperation with relevant parties, including creditors, print/electronic media, regulators, analysts, investors, and management of core portfolio and/or its Subsidiaries and the activities that have direct impact on society. b. Insolvency Risk Risiko kebangkrutan adalah risiko atau kerugian yang mungkin diderita oleh Kelompok Usaha akibat dari Kelompok Usaha tidak mempunyai aset yang cukup untuk menutup klaim yang diterima Kelompok Usaha termasuk juga klaim yang bersifat jangka panjang. Dampak risiko ini terhadap Kelompok Usaha adalah kemungkinan Kelompok Usaha dianggap tidak sanggup untuk membayar klaim yang ada. In solvency risk is the risk or loss that the Group may suffer as a result of the Group not having sufficient assets to cover claims received by the Group including claims of long-term nature. The impact of risk on the Group is the possibility of the Group being unable to pay existing claims. Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko solvabilitas, maka Kelompok Usaha melakukan pemantauan terhadap rasio-rasio keuangan Kelompok Usaha yang terkait dengan risiko solvabilitas sehingga Kelompok Usaha dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya risiko tersebut dan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih awal. Langkah-langkah tersebut antara lain: As initiatives toward mitigation of solvency risk, the Group monitors the financial ratios associated with the risk of solvency, thus, enabling the early detection of the possibility of those risks and hence taking preventive measures earlier. Some of these measures include: • Kelompok Usaha telah berusaha merubah profil utang terutamanya dengan melakukan debt-toasset settlement untuk menjauhkan Kelompok Usaha dari kemungkinan insolvency yang dapat dilihat dari rasio antara selisih aset lancar dan liabilitas lancar dan jumlah aset. • The Group has been trying to reprofile its debts mainly through debt-to-asset settlement to move the Group further away from insolvency possibility which can be checked against the ratio on the difference between current asset and liabilities and the total assets. • Kelompok Usaha berusaha mengurangi adanya kemungkinan cash-call yang mendadak dengan adanya program asset liability management yang mengingatkan Kelompok Usaha akan adanya jadwal cash call secara lebih dini sehingga memungkinkan pengelolaan arus kas yang lebih baik. • The Group has been trying to reduce the possibility of having sudden cash-calls by having an asset-liability management program that will alert the Group earlier on the cash-call schedule so that cash flow management may improve. • Kelompok Usaha berusaha mengarahkan pembiayaan proyek-proyek besar dengan skema project financing bukan dengan corporate financing. • The Group has been trying to direct large-scale project funding through project financing schemes instead of corporate financing. 145 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 371 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan) 40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued) c. Risiko Ketidak-sesuaian Jangka Waktu (Mismatch Risk) c. Mismatch Risk Risiko Mismatch adalah risiko atau kerugian yang mungkin diderita oleh Kelompok Usaha akibat dari ketidaksesuaian antara maturity atau waktu jatuh tempo liabilitas dibandingkan dengan asset Kelompok Usaha yang dibiayai oleh liabilitas tersebut. Dampak risiko ini terhadap Kelompok Usaha dapat berlanjut kepada risiko Kelompok Usaha yang lainnya seperti risiko likuiditas. Risiko mismatch dapat terjadi dari Risiko Pendanaan Ulang (refinancing risk) di mana biaya untuk pendanaan ulang di masa yang akan datang meningkat dan menjadi lebih besar dari imbal hasil yang didapat dari kegiatan investasi Kelompok Usaha, dan risiko investasi ulang (reinvestment risk) di mana imbal hasil dana yang diperoleh untuk diinvestasikan kembali menurun dan menjadi lebih kecil dari biaya pendanaan. Mismatch risk is the risk or loss that the Group may suffer from the mismatch between the maturity or maturing liabilities compared to assets of the Group that are financed by such obligations. The impact of such a risk on the Group may spread to other types of risks of the Group such as liquidity risk. Mismatch risk can occur from refinancing efforts (refinancing risk) in which the cost for refinancing in the future increases and becomes greater than the yield obtained from the investing activities of the Group, and reinvesting efforts (reinvestment risk) in which yields of the proceeds to be reinvested decrease and become lower than the cost of funds. Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko mismatch, maka Kelompok Usaha melakukan identifikasi kemungkinan terjadinya ketidak-sesuaian antara waktu jatuh tempo liabilitas dibandingkan dengan asset yang dibiayainya serta melakukan koordinasi dengan fungsi-fungsi terkait Kelompok Usaha, yaitu fungsi Investasi dan Keuangan, terutama melalui upaya profil ulang portofolio investasi dan pembiayaan. As initiatives towards the mitigation of mismatch risk, the Group identifies the possibility of the discrepancy between maturing liabilities against assets to be financed as well as coordinates with the relevant functions of the Group, i.e., the Investment and Finance functions, mainly through reprofiling efforts on investment portfolio and financing. d. Risiko Operasional (Operational Risk) Risiko operasional adalah risiko atau kerugian Kelompok Usaha yang mungkin datang dari kelalaian, kesalahan, dan atau manipulasi/kecurangan (fraud) dalam pengelolaan bisnis internal terkait dengan sistem Kebijakan dan Prosedur (SOP), Sumber Daya Manusia, pengelolaan aktivitas trading saham, sistem manajemen aset dan kewajiban keuangan, dan perangkat pendukung lainnya maupun juga yang terkait dengan peraturan perundangundangan dan aspek legal yang lain. Dalam kategori risiko ini, Kelompok Usaha dapat terekspos risiko pajak terkait dengan kemungkinan adanya perbedaan tafsir tentang peraturan pajak yang berlaku antar pihak-pihak yang berwewenang, di mana Kelompok Usaha telah mengambil kebijakan untuk menaati dan mematuhi semua peraturan yang terkait. Di samping itu, risiko operasional dapat juga ditimbulkan oleh adanya proses pengambilan keputusan yang tidak tepat dan koordinasi yang kurang baik antar fungsi dan struktur di lingkungan Kelompok Usaha. d. Operational Risk Operational risk is risk or loss that the Group may suffer as a result of negligence, mistakes, and/or fraud that occurs internally as related to the system of Policy & Procedure (SOP), human resource management, stock trading activity, asset and liability management system, and other supporting structures along with laws and other legal aspects. In this risk category, the Group may be exposed to tax risk due to possibility of differing interpretations on the tax laws among parties, wherein the Group has adopted the policy to adhere and abide by all standing regulations. Operational risk may also arise due to ineffective decision making process and poor coordination among various functions and structures in the Group. 146 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 372 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan) 40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued) Langkah mitigasi terhadap risiko ini meliputi penerapan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap sistem, implementasi kerangka kerja Enterprise Risk Management, dan pemantauan bersama antara fungsi Kepatuhan (Compliance) dan fungsi legal atas kepatuhan Kelompok Usaha terhadap berbagai macam peraturan perundang-undangan dan aspek legal. This risk can be mitigated by imposing sanctions on system non-compliance, Enterprise Risk management framework implementation, and co-monitoring by both legal and compliance functions on the Group’s compliance to various laws and other legal aspects. 41. QUASI-REORGANIZATION 41. KUASI-REORGANISASI Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan mencatat saldo defisit sebesar Rp27,7 triliun. Saldo ini merupakan akumulasi defisit dari dua krisis finansial yang menimpa Indonesia dan dunia, yakni krisis finansial Asia di tahun 1998 dan resesi global di tahun 2008. Mayoritas defisit ini merupakan akumulasi dari kerugian bersih Perusahaan sebesar Rp16,5 triliun di tahun 2008, Rp1,7 triliun di tahun 2009 dan Rp7,6 triliun di tahun 2010. As of June 30, 2011, the Company recorded a deficit balance of Rp27.7 trillion. This balance represents the accumulated deficit of two financial crises that hit Indonesia and the world, namely the Asian financial crisis in 1998 and the global recession in 2008. The majority of this deficit is an accumulation of the Company's net loss of Rp16.5 trillion in 2008, Rp1.7 trillion in 2009 and Rp7.6 trillion in 2010. Untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) dengan menggunakan laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2011 yang disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 6 Oktober 2011, yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 26 oleh Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn tanggal 6 Oktober 2011. In order to eliminate the deficit, the Company conducted a quasi-reorganization in accordance with PSAK No. 51 (Revised 2003) using statement of financial position dated June 30, 2011 which was approved by the shareholders of the Company during the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) held on October 6, 2011, of which the minutes was notarized by Notarial Deed No. 26 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn dated October 6, 2011. Pengeliminasian saldo defisit Perusahaan dilakukan dengan urutan prioritas sebagai berikut: Elimination of the Company’s deficit were made in the following order of priority: 30 Juni/June 30, 2011 Defisit (27.664.605.572) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi investasi jangka pendek yang belum terealisasi Surplus revaluasi aset tetap Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi dan entitas anak Tambahan modal disetor Agio saham dari penurunan nilai nominal saham 9.251.448.756 Deficit Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Unrealized loss on short-term investments Revaluation surplus of fixed assets Difference in equity transactions of associated entities and subsidiaries Additional paid-in capital Share premium from decline in par value of share - Net (5.265.443.159) (2.059.761.878) 993.308.128 273.699.377 24.471.354.348 Neto 147 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 373 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 41. KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) 41. QUASI-REORGANIZATION (Continued) Penentuan nilai wajar aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada 30 Juni 2011 telah dilaksanakan oleh KJPP Nana, Imaddudin & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 28 September 2011 dengan menggunakan metode penilaian kembali memakai Pendekatan Data Pasar dengan Perbandingan Data Pasar dan Metode Pendekatan Biaya. Selain itu, penentuan nilai wajar dari aset selain aset tetap dan utang dari Kelompok Usaha pada 30 Juni 2011 telah dilaksanakan oleh KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tanggal 3 Oktober 2011 menggunakan Metode Penyesuaian Aset Neto. The determination of fair values of fixed assets of the Company and certain Subsidiaries as of June 30, 2011 was performed by KJPP Nana, Imaddudin & Rekan, an independent appraiser, in its report dated September 28, 2011 using revaluation methods employing the Market Data Approach such as Market Data Comparison and Cost Approach Method. Moreover, the determination of fair values of the assets other than fixed assets and liabilities of the Group as of June 30, 2011 was performed by KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan, an independent appraiser, in its report dated October 3, 2011 using Net Asset Adjustment Method. Berdasarkan laporan penilai independen per tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan mencatat surplus penilaian kembali aset tetap berdasarkan selisih lebih nilai wajar aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak dibandingkan dengan nilai buku sebesar Rp1,1 triliun yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali sebagai berikut: Based on the reports of the independent appraisers as of June 30, 2011, the Company recorded a revaluation surplus of fixed assets based on the difference over the fair value of fixed assets of the Company and Subsidiaries compared to book values amounting to Rp1.1 trillion which are attributable to the owners of the parent entity and the non-controlling interest as follows: 30 Juni/June 30, 2011 Surplus Revaluasi Aset Tetap Diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Total 42. KELANGSUNGAN USAHA 1.133.783.452 Revaluation surplus of fixed assets 993.308.128 140.475.324 Attributable to: Owners of the parent Non-controlling interest 1.133.783.452 Total 42. GOING CONCERN Kelompok Usaha mengalami defisiensi modal sebesar Rp3,94 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh rugi penurunan nilai investasi jangka pendek dan perubahan nilai wajar derivatif. The Group is in a capital deficiency position amounting to Rp3.94 trillion as of December 31, 2015. This condition is mainly caused by the impairment losses of short-term investments and fair value changes of derivatives. Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen telah membuat langkah-langkah dan rencana untuk menghadapi hal tersebut antara lain sebagai berikut: In relation to this, management has taken actions and plans to address the going concern issue through, which include among others, the following measures: a. Restrukturisasi utang melalui konversi utang menjadi saham. b. Peningkatan modal melalui penerbitan saham dan penjualan aset. c. Mengurangi investasi dalam bentuk saham. a. Debt restructuring through debt to equity conversion. b. Increase in capital raise through rights issue and asset disposal. c. Reduction in investment in shares. 148 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 374 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 42. KELANGSUNGAN USAHA (Lanjutan) 42. GOING CONCERN (Continued) d. Fokus dalam pengembangan kegiatan usaha manufaktur. e. Mengembangkan proyek infrastruktur utama untuk mendapatkan sumber pendapatan yang berkelanjutan. d. Focus in growing the manufacturing business operations. e. Develop main infrastructure projects to tap on sources of recurring income. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dalam proses finalisasi restrukturisasi dengan beberapa kreditur dalam rangka konversi utang menjadi saham. As of completion date of the consolidated financial statements, the Company still in process finalization of the restructuring with the creditors in the conversion of debt into shares. 43. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 43. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Activities not affecting cash flows: 2015 Penyelesaian pinjaman jangka pendek dengan Piutang Investasi jangka pendek Reklasifikasi piutang pihak berelasi ke piutang lain-lain - pihak ketiga Reklasifikasi aset dalam penyelesaian menjadi aset tetap Reklasifikasi piutang pihak berelasi ke uang muka investasi saham Pembelian aset tetap melalui sewa pembiayaan Pinalti dan bunga masih harus dibayar menjadi pokok pinjaman Penambahan investasi di entitas asosiasi 2014 (1.121.180.764) (238.000.615) (876.010.126) (442.195.611) 217.700.000 - 129.536.485 14.292.344 13.375.050 - - 7.099.213 - (667.744.354) - (14.915.900) 44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Settlement of short-term loan through: Receivables Short-term investments Reclassification of due from related parties to other receivables - third parties Reclassification of constructionin-progress to fixed assets Reclassification of due from related parties to advances for investments in shares Acquisition of fixed assets through finance lease Accrued penalty and interest converted to principal loan Additional investment in associated companies 44. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD Peristiwa penting setelah tanggal pelaporan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Important transactions after the reporting date until the completion date of the consolidated financial statements were as follows: Pada tanggal 28 Januari 2016, Kelompok Usaha melunasi sebagian fasilitas pinjaman kepada Bank MNC sebesar Rp9,5 miliar (Catatan 18c). On January 28, 2016, the Group partially repay loan facility to MNC Bank amounting to Rp9.5 billion (Note 18c). 149 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 375 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 45. PENYAJIAN KEMBALI 45. RESTATEMENTS Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” untuk menggantikan PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”, yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Kelompok Usaha mengadopsi standar ini efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 24. In December 2013, the Indonesian Financial Accounting Standards Board issued PSAK 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” to replace PSAK 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”, which is required to be applied for financial years beginning on or after January 1, 2015. The Company has adopted this interpretation effective January 1, 2015 in accordance with the transitional provisions of PSAK 24. Ada tiga perubahan utama pada kebijakan akuntansi Kelompok Usaha sebelumnya akibat penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), sebagai berikut: There are three key changes to the Group’s previous accounting policy because of the adoption of PSAK 24 (Revised 2013), as follows: a. Pengakuan aktuaria keuntungan (kerugian) a. Recognition of actuarial gains (losses) Keuntungan dan kerugian aktuaria, efek dari batas atas aset dan pengembalian aktual dari aset program diakui dalam laporan posisi keuangan segera, dengan biaya atau kredit untuk pendapatan komprehensif lain (OCI) pada periode di mana mereka terjadi. Mereka tidak didaur ulang kemudian. b. Perhitungan beban pensiun Actuarial gains and losses, the effect of the asset ceiling and the actual return on plan assets (remeasurements) are recognized in the statements of financial position immediately, with a charge or credit to other comprehensive income (OCI) in the periods in which they occur. They are not recycled subsequently. b. Calculation of pension expenses Beban pensiun yang diakui dalam laporan laba rugi akan dibagi menjadi (i) biaya manfaat yang diperoleh pada periode berjalan (biaya jasa) dan manfaat perubahan (biaya jasa lalu, settlement dan curtailment); dan (ii) beban atau pendapatan keuangan. Pension expense recognized in profit and loss will be split between (i) the cost of benefits accrued in the current period (service cost) and benefit changes (past-service cost, settlements and curtailments); and (ii) finance expense or income. Dalam menghitung hasil yang diharapkan dari aset program, standar sebelumnya menggunakan presentasi hasil yang diharapkan dari aset program, sementara untuk standar yang baru, asumsi berdasarkan tingkat diskonto. To calculate expected return on asset, previous standard uses expected return on assets percentage, while in the new standard, the assumption is based on discount rate. c. Pengungkapan c. Disclosure items Pengungkapan ditingkatkan untuk menjelaskan karakteristik program imbalan dan risiko yang terkait, dan mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Perubahan tersebut akan memerlukan pengungkapan untuk: Enhanced disclosures are required to explain the characteristics of benefit plans and risks associated with them, and identify and explain the amounts recognized in the financial statements. The amendment will require disclosures to: • Penjelasan karakteristik dan risiko yang terkait dengan program imbalan pasti; • Identifikasi dan penjelasan jumlah dalam laporan keuangan Kelompok Usaha yang timbul dari program imbalan pasti; dan • Explain the characteristics of and risks associated with its defined benefit plans; • Identify and explain the amounts in the Group’s financial statements arising from its defined benefti plans; and 150 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 376 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 45. PENYAJIAN KEMBALI (Lanjutan) 45. RESTATEMENTS (Continued) • Penjelasan bagaimana program imbalan dapat mempengaruhi arus kas masa depan Kelompok Usaha terkait waktu, jumlah dan ketidakpastian. • Explain how the defined benefit plans may affect the Group’s future cash flows regarding timing, amount and uncertainty. Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya dan setelah penyajian kembali pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: A comparison of the amounts as previously reported and as restated as of December 31, 2014 was as follows: Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan pasti Liabilitas pajak tangguhan Ekuitas Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Defisit Kepentingan non pengendali 76.643.823 (150.409.714) (147.392.434) (270.669.585) (141.356.367) Long-term liabilities Employee benefits liability Deferred tax liability (89.994.293) (12.078.460.677) 19.253.251 Equity Actuarial losses on employee benefits liability Deficit Non-controlling interest Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya dan setelah penyajian kembali pada tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported 29.044.912 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan pasti Liabilitas pajak tangguhan Ekuitas Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Defisit Kepentingan non pengendali Consolidated statement of financial position Non-current assets Deferred tax assets 58.197.724 (12.075.446.236) 22.022.221 Laporan posisi keuangan konsolidasian Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Disajikan kembali/ As Restated (130.033.129) (140.311.778) 120.856.526 (12.228.319.982) 205.439.847 A comparison of the amounts as previously reported and as restated as of January 1, 2014 is as follows: Disajikan kembali/ As Restated Consolidated statement of financial position Non-current assets Deferred tax assets 40.753.759 Long-term liabilities Employee benefits liability Deferred tax liabilities (215.227.015) (136.241.815) 120.612.712 (55.394.609) (12.233.565.627) 196.908.838 Equity Exchange differences due to financial statements translation Actuarial losses on employee benefits liability Deficit Non-controlling interest 151 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 377 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 45. PENYAJIAN KEMBALI (Lanjutan) 45. RESTATEMENTS (Continued) Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya dan setelah penyajian kembali untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: A comparison of the amounts as previously reported and as restated for the year ended December 31, 2014 is as follows: Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Beban Beban karyawan Disajikan kembali/ As Restated (287.269.559) Penghasilan komprehensif lain Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan kerja Manfaat pajak penghasilan terkait - Selanjutnya, beberapa angka perbandingan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2015. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Expenses (288.149.157) Personnel expenses (45.396.635) 9.283.085 Other comprehensive income Actuarial losses on employee benefits liability Related income tax benefit Furthermore, certain comparative figures in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 have been reclassified to conform to the 2015 consolidated financial statement presentation. These reclassifications were as follows: Dilaporkan Sebelumnya/ Previously Reported Disajikan kembali/ As Reclassified 3.543.151.697 3.584.651.697 2.305.365.218 2.263.865.218 Consolidated statement of financial position Short-term liabilities Short-term bank loans Current maturities of long term loans 305.936.109 305.245.546 Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Net Revenues Others Beban Umum dan administrasi (329.102.092) (331.455.495) Expenses General and administrative Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini (151.002.321) (144.257.960) Income tax benefit (expense) Current Laporan posisi keuangan konsolidasian Liabilitas jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Pendapatan Neto Lain-lain Manajemen berpendapat bahwa reklasifikasi akun diatas tidak berdampak signifikan terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya. The management believes that the above reclassification of accounts have no significant impact to the presentation of previous year’s consolidated financial statements. 152 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 378 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 46. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN 46. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perusahaan bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. The standards and interpretations that are issued by Financial Accounting Standards Board (DSAK) and the Sharia Accounting Standard Boards (DSAS), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Company intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective. a) Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. a) Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. This amendments clarify, rather than significantly change, existing PSAK 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies. b) Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2016. b) Amendments to PSAK 4: Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements, effective January 1, 2016. Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri. The amendments will allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial statements. c) Amandemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. c) Amendments to PSAK 15: Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65 Consolidated Financial Statements, provide clarification on the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value. d) Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. d) Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. 153 PT BAKRIE & BROTHERS TBK Profil Perusahaan Ikhtisar Utama Laporan Dewan Komisaris & Direksi Analisis & Pembahasan Manajemen 379 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 46. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN (Lanjutan) 46. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (Continued) Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment. e) Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. e) Amendments to PSAK 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 Aset Tetap dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud. The amendments clarify the principle in PSAK 16 Property, Plant and Equipment and PSAK 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets. f) Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. f) Amendments to PSAK 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa. PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service. 154 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi Tambahan Laporan Keuangan 380 EMERGING POTENTIAL L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15 PT BAKRIE & BROTHERS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BAKRIE & BROTHERS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 46. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN (Lanjutan) 46. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (Continued) g) Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. g) Am