laporan tahunan 2015 - Amazon Web Services

advertisement
EMERGING
POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 1 5
1
EMERGING POTENTIAL
Perseroan secara berkesinambungan memanfaatkan seluruh
sumber daya yang ada untuk mengembangkan usaha yang telah
dijalani selama tujuh dekade di Indonesia. Lingkungan bisnis
yang senantiasa berubah dengan cepat perlu diantisipasi dengan
cermat. Perseroan, melalui hal ini, dapat menggali peluang usaha
dan dengan berbekal pengalamannya dapat terus memberikan
pertumbuhan dan penciptaan nilai perusahaan. Perseroan
memiliki keyakinan untuk mengambil manfaat ekonomis dari
peluang tersebut sesuai dengan seluruh potensinya yang ada di
bidang manufaktur, infrastruktur dan investasi strategis.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
2
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
DAFTAR ISI
4
62
PROFIL
PERUSAHAAN
6 Identitas Perusahaan
7 Sekilas Bakrie & Brothers
8 Tujuh Dekade
Perjalanan Bisnis
10 Visi & Misi Perusahaan
10 Filosofi & Nilai Perusahaan
11 Trimatra Bakrie
12 Logo Perusahaan
12 Struktur Organisasi
PT Bakrie & Brothers Tbk
14 Struktur Grup Perusahaan
16 Daftar Entitas Anak
64 Tinjauan Operasi Per
Segmen Usaha
68 Uraian Atas Kinerja
Keuangan Perusahaan
74 Kemampuan Membayar
Pinjaman Dan Kolektibilitas
Piutang
75 Struktur Modal Dan
Kebijakan Struktur Modal
76 Ikatan Material Untuk
Investasi Barang Modal
76 Investasi Barang Modal
76 Target Perusahaan
Dibandingkan Realisasi
Tahun 2015
20 Peta Distribusi
Produk & Jasa
22
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
77 Informasi Dan Fakta Material
Yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Akuntan
IKHTISAR
UTAMA
77 Prospek Usaha Perusahaan
24 Ikhtisar Keuangan
79 Pemasaran Produk Dan
Jasa Perusahaan
25 Ikhtisar Kinerja
79 Kebijakan Dividen
26 Ikhtisar Saham
79 Program Kepemilikan
Saham Oleh Karyawan
Dan/Atau Manajemen Yang
Dilakukan Perusahaan
27 Komposisi Kepemilikan
Saham
28 Kronologi Pencatatan
Saham
29 Penghargaan & Sertifikasi
34 Peristiwa Penting
36
LAPORAN DEWAN
KOMISARIS &
DIREKSI
38 Laporan Dewan Komisaris
42 Profil Dewan Komisaris
80 Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum
Perdana (IPO)
80 Informasi Material Mengenai
Investasi, Ekspansi,
Divestasi, Penggabungan/
Peleburan Usaha, Akuisisi
Atau Restrukturisasi Hutang/
Modal
80 Informasi Transaksi
Material Yang Mengandung
Benturan Kepentingan Dan/
Atau Transaksi Afiliasi
48 Laporan Direksi
54 Profil Direksi
60 Pernyataan Tanggung
Jawab Atas Laporan
Tahunan 2015
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
3
105 Asesmen Penerapan GCG
106 Rapat Umum Pemegang
Saham
110 Dewan Komisaris
119 Direksi
80 Pihak Berelasi
81 Perubahan Peraturan
Perundang-Undangan
82 Perubahan Kebijakan
Akutansi
83 Peningkatan Yang Material
Dikaitkan Dengan Jumlah
Barang Yang Dijual/Barang
Baru
84
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
87 Pengkajian Dan
Pengembangan Organisasi
128 Fungsi Organ Pendukung
Dewan Komisaris
175 Tanggung Jawab Sosial Di
Bidang Lingkungan Hidup
128
Komite Penunjang
Dewan Komisaris
128
Komite Audit
131
Komite Nominasi
dan Remunerasi
177 Kebijakan Penerapan
Tanggung Jawab Sosial Di
Bidang Ketenagakerjaan,
Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja
133
Komite Manajemen
Risiko
134
Komite Tata Kelola
Perusahaan
136 Fungsi Organ
Pendukung Direksi
87 Manajemen Kinerja
140
Hubungan Investor
88 Kebijakan Pengelolaan
SDM
141
Komite Investasi
142 Sistem Pengendalian
Internal
88 Komposisi Sumber Daya
Manusia
143 Audit Internal
91 Pengelolaan Talenta SDM
145 Auditor Eksternal
92 Program Dan Biaya
Pelatihan SDM
146 Manajemen Risiko
94
97 Tujuan Dan Komitmen
Penerapan Tata Kelola
Perusahaan
149 Proses dan Hasil Sistem
Manajemen Risiko
Perseroan
160 Perkara Penting
160 Akses Informasi dan
Data Perusahaan
160 Pemberian Dana Untuk
Kegiatan Sosial dan Politik
160 Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Perusahaan
162 Pernyataan Budaya
Perusahaan
98 Kebijakan Dan Struktur Tata
Kelola Perusahaan
163 Sistem Pelaporan
Pelanggaran
99 Struktur Tata Kelola
Perusahaan
167 Adaptasi Pedoman
Tata Kelola Perusahaan
Terbuka - OJK
100 Peta Jalan Penerapan GCG
174 Implementasi ISO 26000
Sekretaris Dewan
Komisaris
Sekretaris Perusahaan
LAPORAN
PELAKSANAAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
173 Visi Dan Misi CSR
Perseroan
128
136
93 Kesejahteraan Karyawan
170
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
180 Tanggung Jawab Sosial
Di Bidang Pengembangan
Sosial Dan Kemasyarakatan
181 Tanggung Jawab Terhadap
Pelanggan
182 Saluran Layanan Pelanggan
184
INFORMASI
TAMBAHAN
186 Alamat Entitas Anak Dan
Unit Bisnis
187 Lembaga Dan Profesi
Penunjang
188 Profil Eksekutif Senior
190 Manajemen Senior PT
Bakrie & Brothers Tbk
192 Manajemen Senior Unit
Usaha
202
216
REFERENSI
PERATURAN OJK
LAPORAN
KEUANGAN
103 Implementasi Praktik GCG
104 Aktivitas Kepatuhan
105 Penerapan Board Manual
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
4
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PROFIL
PERUSAHAAN
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
5
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
6
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama
: PT Bakrie & Brothers Tbk
Kode Emiten
: BNBR
Kegiatan Usaha
: Investasi dan Divestasi
Bidang Usaha
: Perdagangan umum, jasa konstruksi, pertanian, pertambangan, industri, terutama produksi pipa
baja, bahan bangunan dan bahan konstruksi lainnya, sistem telekomunikasi, barang elektronik dan
elektrik serta investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lain.
Alamat
: Bakrie Tower, lantai 35 – 37, Rasuna Epicentrum
Jl. H.R Rasuna Said, Jakarta 12940
Telepon
: 021 2991 2222
Faksimili
: 021 2991 2333
Call Center
: N/A
Homepage
: www.bakrie-brothers.com
Email
: [email protected]
Tanggal Berdiri
: 13 Maret 1951
Dasar Hukum Pendirian
: Akta Notaris Sie Khwan Djioe Tanggal 13 Maret 1951 No. 55
Modal Dasar
: Rp 45,600,000,000,000 (372,196,588,000 saham)
Modal Disetor
: Rp 12,263,548,350,192 (93,721,717,528 saham)
NPWP
: 01.000.913.2-054.000
TDP
: 09.03.1.70.00661 berlaku s/d tanggal 22 April 2021
SIUP
: 00291-04/PB/P1/1.824.271 berlaku s/d tanggal 11 Juli 2018
Wilayah Kerja
: Seluruh Wilayah Indonesia
Jumlah Karyawan
: TBA
Pemegang Saham
: - Credit Suisse AG Singapore Branch S/A Bright Ventures Pte Ltd (MOU Facility)
- BNYM S/A Mackenzie Cundill Recovery FD-2039924282
- Interventures Capital Pte. Ltd.
- Publik (kurang dari 5%)
Bursa Efek
: Bursa Efek Indonesia, Tercatat tahun 1989.
Serikat Karyawan
: Berdasarkan Kep-16/MEN/2001 tentang tata cara Pencatatan Serikat Pekerja/Sertifikat Buruh,
diputuskan bahwa serikat pekerja yang dimiliki BNBR bernama Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja
Niaga, Bank, Asuransi, dan jasa PT Bakrie & brothers, Tbk. No : 455/V/P/III/2006 tertanggal 02
Maret 2006.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
21,61%
9,34%
5,14%
63,91%
Analisis & Pembahasan Manajemen
7
SEKILAS PT BAKRIE & BROTHERS TBK
PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perseroan” atau
"Perusahaan") didirikan pada tahun 1942 oleh almarhum H. Achmad
Bakrie (1914-1997). Perjalanan Perseroan diawali dengan kisah
usaha niaga sederhana yang kemudian berkembang, dan setelah
terus tumbuh selama lebih dari 74 tahun, kini bergerak di bidang
usaha investasi dan/atau divestasi; mengukir berbagai prestasi dan
mengantarkan Perseroan menjadi salah satu korporasi terkemuka di
Indonesia.
Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1989.
Pendekatan portofolio investasi BNBR adalah pada penguasaan
bisnis potensial, mengembangkan sinergi usaha jangka panjang, serta
merancang dan mengimplementasikan strategi penciptaan nilai.
Di milenium baru ini, aktivitas usaha BNBR telah berkembang
meliputi bidang perdagangan umum, jasa konstruksi, agribisnis,
pertambangan batubara, minyak & gas bumi serta telekomunikasi;
sambil tetap mengembangkan bidang manufaktur yang telah dimulai
sejak tahun 50-an seperti pipa baja, bahan bangunan dan komponen
otomotif. Baru-baru ini, Perseroan turut berpartisipasi dalam
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
usaha pembangunan infrastruktur strategis di sektor energi dan
transportasi. Diversifikasi usaha ini telah membuka peluang bagi
Perseroan untuk turut berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Pada tahun 2014, melalui anak usaha dan perusahaan afiliasi,
Perseroan telah menetapkan strategi dan fokus bisnis pada industri
manufaktur, pembangunan infrastruktur dan portofolio investasi
sebagai pilar utama usaha. Strategi ini merupakan langkah tepat
untuk memperkuat usaha serta memperoleh pendapatan secara
berkesinambungan, sekaligus merespon peluang yang terbuka luas
dan sejalan dengan rencana pembangunan nasional yang berfokus
kepada pengembangan infrastruktur.
BNBR berdiri dengan landasan yang kokoh dan mulia, berkembang
membentuk basis investasi yang kuat dan menciptakan nilai
berkelanjutan sebagai salah satu korporasi terkemuka di Indonesia.
BNBR bercita-cita untuk terus menjadi entitas usaha yang senantiasa
dapat mendukung karyawan bersama masyarakat luas, memberikan
nilai lebih bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan, dan
berperanserta secara aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
8
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
TUJUH DEKADE PERJALANAN BISNIS
Turut serta dalam kekokohan bangsa.
1942
• Didirikan sebagai
perusahaan perdagangan
umum & keagenan.
• Mempelopori industri
pengolahan pipa baja di
Indonesia.
1942
1986-1989
• BNBR akuisisi
PT Bakrie
Sumatera
Plantations
(“UNSP”).
• IPO BNBR.
1950 1960 1970
1980
1990-1996
• IPO UNSP.
• Memperoleh lisensi
pengoperasian fixed
wireless services.
• PT Bakrieland
Development (“ELTY”)
didirikan.
1990
2003
• BUMI akuisisi tambahan 20%
saham PT Arutmin Indonesia
• BUMI akuisisi 100% saham
PT Kaltim Prima Coal (“KPC”),
senilai AS$500 juta.
2000
1997-2001
• PT Energi Mega Persada
(“ENRG”) didirikan.
• PT Bumi Resources (“BUMI”)
akuisisi 80% saham
PT Arutmin Indonesia.
• PT Bakrie Capital Indonesia
akuisisi 58,1% saham BUMI.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
2004
• IPO BTEL; memperoleh
lisensi nasional.
• BTEL meluncurkan jasa
telko berbasis CDMA.
• ENRG akuisisi 100%
kepemilikan dari BP.
Analisis & Pembahasan Manajemen
9
2015
2010
2007-2008
• Perluasan area UNSP
107ribu Ha, senilai
AS$110 juta.
• Ekspansi nasional
BTEL, senilai AS$72
juta.
• BNBR akuisi ELTY,
ENRG, & BUMI,
senilai ~ AS$4.4miliar.
• BUMI akuisisi Herald
Resources, senilai
AS$547 juta.
• ELTY akuisi 75.04%
saham Alberta
Utilities, senilai
AS$2 juta.
• BUMI akuisisi 44%
saham DEWA,
senilai AS$218 juta.
• Penandatanganan SPA
dengan Vallar, UK –
senilai AS$844 juta.
• Pendirian Bakrie
Connectivity Services.
• ELTY akuisisi 51%
kepemilikan PT Bukit
Jonggol Asri senilai
AS$111juta dan 20%
kepemilikan Bukit
Sentul, senilai
AS$17 juta.
• BUMI akuisisi 24%
PT Newmont Nusa
Tenggara senilai
AS$225 juta.
• ELTY akuisisi Lido Lake
Resort (99.99%
kepemilikan),
senilai AS$39 juta.
2012
• BNBR menyelesaikan
transaksi divestasi
sebagian kepemilikan
Bumi plc.
• Penandatanganan
Gas Transportation
Agreement (GTA)
segmen KepodangTambak Lorok.
• Penandatanganan
pembelian aset KGTechnology oleh
PT Bakrie Tosanjaya.
• Peresmian pembukaan
pabrik coating
PT Bakrie Pipe Industries.
• Coating pipa
PT Kalimantan Jawa Gas
("KJG") telah dimulai.
• Fase 1 KJG telah
memulai operasi
transportasi gas.
• Kunjungan kerja Menteri
PUPR dalam rangka
groundbreaking Project
CCTW.
• Persiapan proyek
infrastruktur pembangkit
listrik Tanjung Jati
A memasuki tahap
penyelesaian.
2010
2009
• BUMI akuisisi 84% saham
Pendopo Energi Batubara,
senilai AS$117 juta.
• ENRG akuisisi 10%
kepemilikan di Blok
Masela PSC, senilai
AS$90 juta .
• BUMI akuisisi 76.8%
saham Fajar Bumi Sakti,
senilai AS$222 juta.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
2011
• BNBR menyelesaikan
revitalisasi, termasuk
kuasi reorganisasi.
• ENRG akuisisi blok minyak
Offshore North West Java
senilai AS$212 juta.
• Grup Bakrie membentuk
kerja sama strategis
dengan BORN dan
mengurangi utang sebesar
AS$ 1 miliar.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2013-2014
• Kontrak-kontrak besar pasokan
pipa dari PT Bakrie Pipe Industries
ke Pertagas dan Pertamina EP.
• PT Bakrie Tosanjaya berubah nama
menjadi PT Bakrie Autoparts.
• Proyek infrastruktur Kalija tahap
pertama dimulai.
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
10
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
VISI & MISI PERUSAHAAN
VISI
MISI
Menjadi Perusahaan
Investasi terkemuka
yang merepresentasikan
perekonomian Indonesia.
Memaksimalkan nilai
bagi pemegang saham
melalui kegiatan investasi
yang menguntungkan
dan peningkatan nilai
portofolio inti.
FILOSOFI &
NILAI PERUSAHAAN
Berawal dari sebuah cita-cita luhur untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dan menjadi bangsa yang bermartabat, H. Achmad
Bakrie, pendiri BNBR, selain fokus mengembangkan usaha juga
memiliki semangat yang tinggi dan cita-cita luhur dalam memajukan
bangsanya.
Melalui suatu nilai luhur (core value) yang dianut, dijaga dan
diwariskan kepada generasi penerusnya di Kelompok Bakrie,
dalam sebuah bentuk PIAGAM BAKRIE, yang memberi tuntunan
keseimbangan dimensi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional
dan kecerdasan spiritualnya selalu terasah dan teruji, untuk
mewujudkan tiga pilar kehidupan yaitu Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan
dan Kebersamaan yang dikenal dengan TRIMATRA BAKRIE.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
11
TRIMATRA BAKRIE
NILAI DASAR
NILAI INSTRUMENTAL
KE-INDONESIAAN
INTEGRITAS
Cara pandang, motif dan
tindakan Insan Bakrie yang
bangga sebagai bangsa
Indonesia, berwawasan
global dan berkontribusi bagi
masyarakat dunia.
Melaksanakan tugas yang
diemban dengan kesungguhan, semangat, kesetiaan,
kejujuran, selalu menghormati
prinsip-prinsip kebenaran dan
mendahulukan kepentingan
bangsa dan perusahaan.
KEMANFAATAN
PROFESIONALISME
Cara pandang, motif dan
tindakan Insan Bakrie yang
mengutamakan efektivitas dan
efisiensi sumber daya untuk
meningkatkan kualitas hidup
yang lebih baik.
Memiliki pengetahuan,
keterampilan dan wawasan
yang mendukung tercapainya
hasil kerja maksimum dengan
kualitas dan cara terbaik,
tertata dan menjunjung tinggi
nilai hubungan pribadi dan
perusahaan dengan pihak
manapun.
KEBERSAMAAN
Cara pandang, motif dan
tindakan Insan Bakrie yang
mengedepankan sinergi dalam
keragaman.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
12
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
LOGO PERUSAHAAN
a
b
FALSAFAH IDENTITAS BAKRIE
Corp. Internal Audit Manager
JAKA FERDIYANTO
Menggapai cita setinggi mungkin adalah semangat universal. Namun cita yang tinggi patut
berpijak di atas dasar yang kokoh dan memberinya inspirasi serta nafas kehidupan. Cita tinggi
selayaknya tidak melupakan tempatnya berpijak.
Head of Human Capital &
Office Support
OKDER PENDRIAN
Betapapun hebat, besar dan tingginya cita, Bakrie tidak akan pernah melupakan di mana ia
berpijak dan harus berpijak selamanya. Sebab pijakan itulah yang mewarisi tradisi, kultur dan
semangat usaha. Pijakan itulah yang memberi bentuk Bakrie kini dan Bakrie masa depan.
Chief Investment Officer
ANANDH R. HARIDH
ARTI LOGO BAKRIE
a.
b.
Tujuh buah titik mencerminkan langit semesta, dengan mengambil bentuk susunan
konstelasi bintang utara Polaris (Weluku, bintang bajak), melambangkan cita-cita yang
tinggi namun tidak melupakan tempat asalnya.
Dua garis tebal lengkung berwarna merah bata (terakota)mencerminkan tanah khas
Indonesia yang subur. Bentuk ini seakanakan terbagi dua oleh bidang putih di tengahnya,
menandakan tanah yang telah diolah/dibajak, yang berarti akan semakin subur. Bentuk
lengkung mengambil citra permukaan bumi yang bulat.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Head of Investment/
Advisory
TBA
Head of Equity Trading
EDWIN RIDWAN
Analisis & Pembahasan Manajemen
13
STRUKTUR ORGANISASI
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
Komite Nominasi & Remunerasi
Komisaris Utama & Komisaris Independen
IRWAN SJARKAWI
Komite Manajemen Risiko
Komisaris
ARMANSYAH YAMIN
Komite Audit
Komisaris
NUGROHO I. PURBOWINOTO
Komite Tata Kelola Perusahaan
DIREKSI
Direktur Utama & CEO
BOBBY GAFUR S. UMAR
Corporate Communication
INDRA GINTING (ACT)
Head of Corporate Communications
BIMO BAYU NIMPUNO
Media Relation Senior Manager
JHONNY S. DARMO
Direktur & CFO
A. AMRI ASWONO PUTRO
Direktur & CLO
R.A. SRI DHARMAYANTI
Direktur Independen & CRO
DODY TAUFIQ WIJAYA
Chief Strategy &
Business Development
Officer
INDRA GINTING
Investor Relations Manager
ANDINI ARITONANG
TIM MANAJEMEN EKSEKUTIF
Head of Corporate Finance
INDRA PUTRA (ACT.)
Head of Corp. Legal & Corsec
CHRISTOFER A. UKTOLSEJA
Head of Group Accounting
RUDDYAR
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Head of ERM Policy & Process
ANDRI KABUL (ACT.)
Head of Strategic Planning
TBA
Head of Compliance
TBA
Head of Business Development
TBA
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
14
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
STRUKTUR GRUP
PERUSAHAAN
PT BAKRIE METAL INDUSTRIES (BMI)
BNBR (99,99%) BBI (0,01%)
PT BAKRIE AUTOPARTS (BA)
BNBR (99,99%) KOPKAR BTJ (0,01%)
PT BAKRIE BUILDING INDUSTRIES (BBI)
BNBR (99,99%)
CREDIT SUISSE AG SINGAPORE BRANCH S/A
BRIGHT VENTURES PTE LTD (MOU FACILITY)
PT BAKRIE INDO INFRASTRUCTURE (BIIN)
BNBR (99,96%) KOPKAR BIIN (0,04%)
21,61%
BAKRIE ENERGY INTERNATIONAL PTE LTD
BNYM S/A MACKENZIE CUNDILL RECOVERY
FD-2039924282
BNBR (100%)
9,34%
PT KREASINDO JAYA UTAMA
BNBR (99,99%) BIIN (0,01%)
INTERVENTURES CAPITAL PTE LTD
5,14%
PT BAKRIE SOLUSI STRATEGIS
BNBR (99,99%) KJU (0,01%)
DBS BANK LTD SG_PB CLIENTS
1,62%
PT BAKRIE HARPER
BNBR (70%)
JPMCB-NEW WORLD FUND, INC-2157804145
BAKRIE INTERNATIONAL FINANCE COMPANY BV
1,42%
BNBR (100%)
PT ASURANSI JIWASRAYA
SA JS LINK EQUITY FUND (PERSERO)
BLUECAPE BV
1,28%
BNBR (100%)
HSBC LTD-SINGAPORE BRANCH
PRIVATE VANING DIVISION ACCOUNT CLIENTS
INFRASTRUCTURE CAPITAL INTERNATIONAL LTD
BNBR (100%)
1,06%
BAKRIE INVESTMENT PTE LTD
BNBR (100%)
STREAM ZONE CAPITAL INC.
1,02%
SEBASTOPOL
BNBR (100%)
PUBLIK
57,47%
HELIX INVESTMENT HOLDING LTD
BNBR (100%)
BESTDAY ASSETS LTD
BNBR (100%)
BAKRIE FUND PTE LTD
BNBR (100%)
ASIA ASSET MANAGERS LTD
BNBR (100%)
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
15
PT BAKRIE CONSTRUCTION (BCONS)
BMI (57,57%) AFHL (2,43%)
PT BINA INSPEKSI UJIPRIMA (BIU)
BMI (60%) ENERGIDP (40%)
PT BINA PROTEKSIPRIMA PIPABAJA (BPP)
BMI (60%) ENERGIDP (40%)
PT SOUTHEAST ASIA PIPE INDUSTRIES (SEAPI)
BPI (99,82%) BNBR (0,18%)
PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES (BPI)
BMI (99,99%) KOPKAR BPI (0,01%)
PT BINA KARYA PROTEKSI PIPABAJA (BKPP)
BPI (99,99%) SEAPI (0,01%)
PT BRAJA MUKTI CAKRA (BMC)
BA (50%) KYTBM (50%)
PT BANGUN BANTALA INDONESIA
(BBIN)
BBI (99,02%)
PT BINA ANDALAN KARYA INSPEKSI (BAKI)
BPI (99,99%) SEAPI (0,01%)
PT BINA USAHA MANDIRI MIZUSAWA (BUMM)
BA (99,90%) KOPKAR BTJ (0,10%)
PT BAKRIE STEEL INDUSTRIES (BSI)
BA (99,99%) BUMM (0,01%)
BAKRIE AN INTERNATIONAL PTE LTD
BEI (100%)
PT BAKRIE POWER (BP)
BIIN (99,99%)
BAKRIE AGRO COMMODITY
INTERNATIONAL PTE LTD
BEI (100%)
PT BAKRIE TOLL INDONESIA (BTI)
BIIN (99,99%) KOPKAR BIIN (0,01%)
PT BAKRIE KIMIA INVESTAMA
BEI (99%)
PT BAKRIE PORT INDONESIA (BPORT)
BIIN (99,50%) KOPKAR BIIN (0,50%)
PT BATUTA KIMIA PERDANA
BKIV (45%) KJU (55%)
PT BATUTA KIMIA UTAMA
BKIV (95%) BEI (5%)
PT BATUTA CHEMICAL
INDUSTRIAL PARK
BKIV (95%) BEI (5%)
PT KUALA TANJUNG POWER (KTP)
BP (99%) BIIN (1%)
PT BAKRIE DARMAKARYA ENERGI (BDE)
BP (98%) BIIN (1%)
PT SOKORIA GEOTHERMAL INDONESIA (SGI)
BP (53%)
PT CIMANGGIS CIBITUNG TOLLWAYS (CCT)
BTI (5%) BNBR (5%) WASKITA (90%)
PT BAKRIE GAS
BIIN (99,50%) BOGI (0,50%)
PT ENERGAS DAYA PRATAMA
BIIN (99,50%) BOGI (0,50%)
PT BANGUN INFRASTRUKTUR NUSANTARA (BIN)
BIIN (99,99%) KOPKAR BIIN (0,01%)
PT BAKRIE TELCO INFRASTRUCTURE (BTI)
BIIN (99,50%) KOPKAR BIIN (0,50%)
PT BAKRIE OIL & GAS INFRASTRUCTURE (BOGI)
BIIN (99,99%) KOPKAR BIIN (0,01%)
PT BAKRIE JAVA ENERGY (BJE)
BIIN (99,99%) BMI (0,01%)
PT BAKRIE GASINDO UTAMA
BIIN (99,50%) KOPKAR BIIN (0,50%)
JUPITER ASIA NO. 1 PTE LTD
HELIX (100%)
Pemegang Saham BNBR
Manufaktur - Kepemilikan Langsung
Manufaktur - Kepemillikan Tidak Langsung
Infrastruktur - Kepemilikan Langsung
Infrastruktur - Kepemilikan Tidak Langsung
Perdagangan, Jasa & Investasi - Kepemilikan Langsung
Perdagangan, Jasa & Investasi - Kepemilikan Tidak Langsung
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
16
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
DAFTAR ENTITAS ANAK
No.
Nama Entitas Anak
Domisili
Kegiatan Usaha Utama
Tahun
Pendirian/
Operasi
Komersial
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
Persentase
Kepemilikan
31 Des
2015
(%)
(Dalam Jutaan)
31 Des
2014
(%)
31 Des
2015
31 Des
2014
KEPEMILIKAN SECARA LANGSUNG
1.
PT Bakrie Building Industries (BBI)
Jakarta
Industri produk dari fiber
semen /
1974
99,99
99,99
918.473
827.928
2.
PT Bakrie Metal Industries (BMI)
Bekasi
Pabrikasi baja
bergelombang dan
“multiplate”
1982
99,99
99,99
2.301.503
3.421.225
3.
PT Bakrie Autoparts (BA) (dahulu
PT Bakrie Tosanjaya (BTJ))
Bekasi
Pabrikasi besi cor dan
komponen otomotif
1976
99,99
99,99
825.697
820.774
4.
Bakrie International Finance
Company BV (BIFC)
Belanda
Jasa pendanaan
1996
100
100
57
57
5.
PT Cimanggis Cibitung Tollways
(CCT)
Jakarta
Pembangunan dan
pengelolaan jalan tol
2008
5
15
263.869
95.873
6.
PT Bakrie Harper (BHP) (dahulu PT
Bakrie Harper Corporation (BHC))
Jakarta
Konstruksi baja
1996
70
70
664
664
7.
Bestday Assets Limited (BAL)
Mauritius
Investasi
2001
100
100
1.380
1.244
8.
Blue Cape BV (BlueCape)
Belanda
Jasa pendanaan
2006
100
100
1.037
1.042
9.
British
Infrastructure Capital International
Virgin
Limited (ICIL)
Islands
Jasa pendanaan
2007
100
100
118.557
106.911
10.
PT Bakrie Steel Industries (BSI)
Jakarta
Industri dan perdagangan
2007
-
99,99
-
8.281
11.
PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN)
Jakarta
Pembangunan dan jasa
2008
99,96
99,96
1.343.448
943.600
12.
Bakrie Fund Pte. Ltd. (BF)
Singapura Investasi
2008
100
100
423
381
13.
Bakrie Investment Pte. Ltd. (BI)
Singapura Investasi
2008
100
100
-
-
14.
Sebastopol Inc. (SI)
Cayman
Islands
2008
100
100
357.558
915.184
15.
Bakrie Energy International Pte.
Ltd. (dahulu Orange Assets Pte.
Ltd.)
Singapura Perdagangan
2009
100
100
1.846.069
1.265.150
16.
Helix Investment Holding Ltd.
(Helix)
British
Virgin
Islands
Investasi
2009
100
100
-
-
17.
PT Bakrie Solusi Strategis (BSS)
(dahulu PT Bakrie & Brothers
Services (BNBS))
Jakarta
Perdagangan, Jasa,
Industri
2010
99,99
99,99
4.508
3.737
18.
PT Kreasindo Jaya Utama (KJU)
Jakarta
Perdagangan
2009
99,99
99,99
-
-
Asia Asset Manager Ltd (AAM)
Cayman
Islands
Investasi
2012
100
100
-
-
19.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Investasi
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
17
No.
Nama Entitas Anak
Domisili
Kegiatan Usaha Utama
Tahun
Pendirian/
Operasi
Komersial
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
Persentase
Kepemilikan
31 Des
2015
(%)
(Dalam Jutaan)
31 Des
2014
(%)
31 Des
2015
31 Des
2014
KEPEMILIKAN SECARA TIDAK LANGSUNG
MELALUI BMI
1.
PT Bakrie Pipe Industries (BPI)
Jakarta
Pabrikasi pipa baja
1979
99,99
99,99
1.714.676
2.909.780
2.
PT Bakrie Construction (BCons)
Jakarta
Konstruksi baja
1986
97,57
97,57
375.356
476.085
3.
PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU)
Jakarta
Laboratorium
2014
60
60
-
-
4.
PT Bina Proteksiprima Pipabaja
(BPP)
Jakarta
Jasa Pelapisan
2014
60
60
-
-
MELALUI BIIN
1.
PT Bakrie Gas (BG)
Jakarta
Perdagangan minyak dan
gas bumi
2006
99,5
99,5
19.998
19.998
2.
PT Bakrie Gasindo Utama (BGU)
Jakarta
Perdagangan minyak dan
gas bumi
2006
99,5
99,5
19.998
19.998
3.
PT Bakrie Java Energy (BJE)
Jakarta
Perdagangan minyak dan
gas bumi
2006
99,99
99,99
498
498
4.
PT Energas Daya Pratama (EDP)
Jakarta
Perdagangan minyak dan
gas bumi
2006
99,5
99,5
9.998
9.998
5.
PT Bakrie Power (BP)
Jakarta
Pembangkit tenaga
Listrik
1994
99,99
99,99
1.319.893
902.451
6.
PT Bangun Infrastruktur Nusantara
Jakarta
(BIN)
Pembangunan dan jasa
2008
99,99
99,99
10.940
10.941
7.
PT Bakrie Oil & Gas Infrastructure
(BOGI)
Jakarta
Pembangunan dan jasa
2008
99,99
99,99
22.026
22.960
8.
PT Bakrie Telco Infrastructure
(BTelco)
Jakarta
Pembangunan dan jasa
2008
99,5
99,5
10.000
10.000
9.
PT Bakrie Toll Indonesia (BTI)
Jakarta
Pembangunan dan jasa
2008
99,99
99,99
66.429
85.928
10.
PT Bakrie Port Indonesia (BPort)
Jakarta
Pembangunan dan jasa
2008
99,5
99,5
10.100
10.100
MELALUI BPI
1.
PT South East Asia Pipe Industries
(SEAPI)
Jakarta
Pabrikasi pipa baja
2001
99,82
99,82
611.184
665.685
2.
PT Bina Andalan Karya Inspeksi
(BAKI)
Jakarta
Laboratorium
2014
99,99
99,99
2.721
7.131
3.
PT Bina Karya Proteksi Pipabaja
(BKPP)
Jakarta
Jasa Pelapisan
2014
99,99
99,99
52.994
52.931
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
18
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
No.
Nama Entitas Anak
Domisili
Kegiatan Usaha Utama
Tahun
Pendirian/
Operasi
Komersial
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
Persentase
Kepemilikan
31 Des
2015
(%)
(Dalam Jutaan)
31 Des
2014
(%)
31 Des
2015
31 Des
2014
MELALUI BTI
1.
PT Cimanggis Cibitung Tollways
(CCT)
Jakarta
Pembangunan dan
pengelolaan jalan tol
2008
5
85
263.869
95.873
MELALUI BA
1.
PT Braja Mukti Cakra (BMC)
Bekasi
Industri suku cadang
kendaraan bermotor
1986
50
50
238.949
225.958
2.
PT Aneka Banusakti (ABS)
Jawa
Timur
Industri suku cadang
kendaraan bermotor
1994
-
58
-
19.665
3.
PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa
(BUMM)
Tangerang
Industri suku cadang
kendaraan bermotor
1986
99,9
99,9
94.803
91.625
4.
PT Bakrie Steel Industries (BSI)
Jakarta
Industri dan
perdagangan
2007
99,99
-
14.517
-
MELALUI BEI
1.
PT Bakrie Kimia Investama (BKIV)
Jakarta
Konsultasi manajemen
2009
99
99
136.707
131.779
2.
Bakrie AN International Pte. Ltd.
Singapura
Perdagangan amonium
nitrat
2009
100
100
-
-
3.
Bakrie Agro Commodity
International Pte. Ltd.
Singapura Perdagangan Olein
2009
100
100
-
-
Singapura Investasi
2009
100
100
-
-
MELALUI HELIX
1.
Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd.
(Jupiter)
MELALUI PT BAKRIE KIMIA INVESTAMA
1.
PT Batuta Chemical Industrial Park
(BCIP)
Jakarta
Pembangunan dan
Pengelolaan Kawasan
Industri
2009
95
95
-
-
2.
PT Batuta Kimia Utama (BKU)
Jakarta
Industri pupuk buatan
2009
95
95
-
-
3.
PT Batuta Kimia Perdana (BKP)
Jakarta
Industri kimia dasar
chlororganik
2009
45
45
-
-
MELALUI BP
1.
PT Sokoria Geothermal Indonesia
(SGI)
Jakarta
Pembangkit tenaga
Listrik
2009
53
53
31.892
31.448
2.
PT Bakrie Darmakarya Energi (BDE) Jakarta
Pembangkit tenaga
Listrik
2011
98
98
415.859
414.445
3.
PT Kuala Tanjung Power (KTP)
Pembangkit tenaga
Listrik
2010
99
99
9.563
9.446
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Jakarta
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
19
No.
Nama Entitas Anak
Domisili
Kegiatan Usaha Utama
Tahun
Pendirian/
Operasi
Komersial
Jumlah Aset
Sebelum Eliminasi
Persentase
Kepemilikan
31 Des
2015
(%)
(Dalam Jutaan)
31 Des
2014
(%)
31 Des
2015
31 Des
2014
MELALUI KJU
1.
PT Batuta Kimia Perdana (BKP)
Jakarta
Industri kimia dasar
chlororganik
2009
55
55
-
-
Jakarta
Perdagangan Umum
2013
99,02
99,02
29.002
30.291
MELALUI BBI
1.
PT Bangun Bantala Indonesia
(BBIn)
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
20
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PETA DISTRIBUSI PRODUK & JASA
Manufaktur
Infrastruktur
Perdagangan, Jasa & Investasi
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
21
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
22
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
23
IKHTISAR UTAMA
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
24
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
IKHTISAR KEUANGAN
2015
2014*
2013*
2012
2011
HASIL-HASIL OPERASI
Pendapatan Neto
4.662
6.379
5.213
15.479
16.695
(6.309)
(6.111)
(15.681)
(14.942)
(16.679)
Laba (Rugi) Bruto
626
1.404
1.163
2.503
5.087
Laba (Rugi) Neto
(1.719)
152
(12.723)
355
132
32
665
562
2.038
3.222
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk dan kepentingan non
pengendali
(1.719)
152
(12.723)
355
132
Total Laba (Rugi) Komprehensif
(1.749)
131
(7.525)
(6.388)
(4.132)
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali
(1.749)
131
(7.525)
(6.388)
(4.132)
Jumlah Saham Beredar (dalam jutaan)
93.722
93.722
93.722
93.722
93.722
Laba (Rugi) Bersih per Saham (angka penuh
dalam Rupiah)
(18,62)
1,65
(135,78)
1,36
4,82
Total Aset
9.186
11.314
11.878
15.658
25.213
Total Aset Lancar
3.217
5.587
7.304
7.390
11.677
Total Aset Tidak Lancar
5.969
5.727
4.575
8.268
13.536
Total Liabilitas
13.122
13.500
13.972
10.198
13.046
Total Liabilitas Jangka Pendek
11.627
11.813
10.046
4.934
11.593
Total Liabilitas Jangka Panjang
1.494
1.687
3.926
5.264
1.453
Total Ekuitas
(3.935)
(2.186)
(2.094)
5.459
12.167
Modal Kerja Bersih
(8.410)
(6.226)
(2.743)
2.456
84
(415)
860
318
369
621
0,68%
10,42%
10,79%
13,16%
19,30%
(36,88%)
2,38%
(244,06%)
2,29%
0,79%
Tingkat Pengembalian Aset
(18,72%)
1,34%
(107,11%)
2,27%
0,52%
Tingkat Pengembalian Ekuitas
43,69%
(6,94%)
607,73%
6,50%
1,08%
Rasio Lancar
27,67%
47,30%
72,71%
149,78%
100,72%
Hutang Jangka Pendek / Ekuitas
(295,47%)
(540,51%)
(479,87%)
90,38%
95,28%
Hutang Jangka Panjang / Ekuitas
(37,98%)
(77,18%)
(187,52%)
96,42%
11,94%
(333,45%)
(617,69%)
(667,38%)
186,80%
107,23%
Beban
EBITDA
LABA PER SAHAM
POSISI KEUANGAN
Arus Kas Operasi
INFORMASI KEUANGAN LAINNYA
Marjin EBITDA
Marjin Laba Bersih
RASIO KEUANGAN
Jumlah Hutang / Ekuitas
*) disajikan kembali
(Dalam miliar Rupiah, kecuali disebutkan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
25
IKHTISAR KINERJA
PENDAPATAN PER SEGMEN OPERASI
TOTAL UTANG (DITINGKAT INDUK)
Perdagangan, Jasa & Investasi
Berdasarkan Tenor
2.220
701
Rp miliar
18%
6.191
Utang jangka panjang
Utang jangka pendek
2014*
4%
78%
6.646
2015**
Berdasarkan Denominasi
Rp miliar
Eliminasi
Manufaktur & Infrastruktur
575
505
5.841
4.942
Rupiah
Dolar AS
2014*
*) AS $1= Rp 12.440
**) AS $1= Rp 13.795
2015**
TOTAL UTANG TURUN 22,3%
KINERJA
BAKRIE AUTOPARTS
8%
KINERJA
BAKRIE BUILDING INDUSTRIES
8%
28% 18%
LEBIH TINGGI
DARI PENJUALAN KENDARAAN
KOMERSIAL DI INDONESIA
LEBIH TINGGI
DARI PENJUALAN PERUSAHAAN
SEJENIS DI INDONESIA
Volume penjualan produk pemesinan
presisi Bakrie Autoparts turun sebanyak
8% dibandingkan volume penjualan truk di
Indonesia yang turun sebanyak 36%*
Penjualan bersih Bakrie Building Industries
turun sebanyak 8% dibandingkan penjualan
bersih beberapa perusahaan bahan
bangunan di Indonesia* yang mengalami
penurunan rata-rata sebanyak 26%
*sumber: Gaikindo
KINERJA
BAKRIE METAL INDUSTRIES
40%
7%
LEBIH TINGGI
DARI KINERJA HARGA MINYAK MENTAH
Penjualan bersih Bakrie Metal Industries
yang terkait industri migas turun sebanyak
40% dibandingkan harga minyak mentah
yang mengalami penurunan sebanyak 47%*.
*sumber: World Bank
*Arwana Citramulia Tbk, Intikeramik Alamasri Industri
Tbk dan Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
26
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
IKHTISAR SAHAM
85000
60
Harga
Volume
50
80000
75000
65000
60000
HARGA SAHAM (Rp)
40
55000
50000
45000
30
40000
35000
30000
20
VOLUME (LEMBAR SAHAM)
70000
25000
20000
15000
10
10000
5000
0
0
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
JUL
AUG
SEPT
OCT
NOV
DES
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
2014
AUG
2014
Q1
SEPT
OCT
NOV
DES
2015
Pasar Regular
Harga Saham (Rupiah)
JUL
Q2
2015
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Tertinggi
50
50
50
50
50
50
50
50
Terendah
50
50
50
50
50
50
50
50
Penutupan
50
50
50
50
50
50
50
50
22.084.500
6.830.800
4.142.200
2.019.200
5.167.400
6.217.700
2.035.400
5.302.700
93.721.717.528
93.721.717.528
93.721.717.528
93.721.717.528
93.721.717.528
93.721.717.528
93.721.717.528
93.721.717.528
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
Jumlah Saham Yang
Diperdagangkan
Jumlah Saham Beredar
Kapitalisasi Pasar (Rp juta)
Tertinggi
Terendah
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
Penutupan
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
4.686.086
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
27
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM
100%
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
berdasarkan DPS BNBR Per 31 Desember 2015
PEMEGANG SAHAM
JABATAN
PERSENTASE
KEPEMILIKAN
JUMLAH SAHAM
DEWAN KOMISARIS
Irwan Sjarkawi
Komisaris Utama & Komisaris Independen
0
0
Armansyah Yamin
Nugroho I. Purbowinoto
Komisaris
167.989
0
Komisaris
8.000
0
DIREKSI
Bobby Gafur S. Umar
Direktur Utama & Chief Executive Officer
0
0
A.Amri Aswono Putro
Direktur & Chief Financial Officer
0
0
Dody Taufiq Wijaya
Direktur Independen & Chief Risk Officer
0
0
R.A. Sri Dharmayanti
Direktur & Chief Legal Officer
0
0
175.989
0
TOTAL
36.09%
5%<
6.4%
1% TO 5%
PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 5% ATAU LEBIH
berdasarkan DPS BNBR Per 31 Desember 2015
PEMEGANG SAHAM
JUMLAH SAHAM
Credit Suisse AG Singapore Branch S/A Bright Ventures Pte Ltd (MOU Facility)
BNYM S/A Mackenzie Cundill Recovery FD-2039924282
Interventures Capital Pte. Ltd.
PERSENTASE
KEPEMILIKAN
20.251.500.000
21,61
8.750.000.000
9,34
4.814.695.351
5,14
Sub Total
33.816.195.351
36,09
Masyarakat (kepemilikan <5%)
59.905.522.177
63,91
TOTAL
93.721.717.528
100
PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 1% ATAU LEBIH
berdasarkan DPS BNBR Per 31 Desember 2015
PEMEGANG SAHAM
JUMLAH SAHAM
PERSENTASE
KEPEMILIKAN
DBS BANK LTD SG-PB CLIENTS
1.519.010.889
1,62
JPMCB-NEW WORLD FUND. INC -2157804145
1.332.820.100
1,42
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
1.196.560.000
1,28
992.011.652
1,06
HSBC LTD-SINGAPORE BRANCH PRIVATE BANKING DIVISION ACCOUNT CLIENTS
STREAM ZONE CAPITAL INC.
955.000.000
1,02
Masyarakat Lainnya (Kepemilikan <1%)
53.910.119.536
57,51
Sub Total
59.905.522.177
63,91
Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih
33.816.195.351
36,09
TOTAL
93.721.717.528
100
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
57.51%
<1%
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
0%
28
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
(d/h Bursa Efek Jakarta) dengan kode saham BNBR.
Tipe Pencatatan
Penawaran Umum Perdana
Company Listing
Tanggal
Perubahan
Jumlah Saham
Total Saham
28-Aug-89
2.850.000
2.850.000
9-Mar-90
16.150.000
19.000.000
Private Placement I
27-Nov-91
978.969
19.978.969
Private Placement II
10-Jan-92
1.031
19.980.000
4-Jun-93
1.080.000
21.060.000
HMETD I
Saham Bonus I
22-Jun-94
31.590.000
52.650.000
HMETD II
14-Jul-94
189.540.000
242.190.000
Pemecahan Saham
7-Aug-95
242.190.000
484.380.000
Saham Bonus II
17-Jan-97
1.453.140.000
1.937.520.000
Penambahan Modal Non HMETD
31-Oct-01
36.812.880.000
38.750.400.000
Penggabungan Saham I
17-Mar-05
(31.000.320.000)
7.750.080.000
HMETD III
6-May-05
19.220.198.400
26.970.278.400
Penggabungan Saham II
6-Mar-08
(13.485.139.200)
13.485.139.200
HMETD IV & Waran Seri I
24-Mar-08
84.956.376.960
98.441.516.160
Saham Ditempatkan & Disetor Penuh*)
31-Dec-11
(4.719.798.632)
93.721.717.528
Catatan:
HMETD: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
*) Dari total Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak 4.719.798.720, jumlah waran yang dikonversi menjadi saham sampai dengan berakhirnya
periode pelaksanaan waran tanggal 1 April 2011 adalah sebanyak 88 lembar.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
29
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI
PENGHARGAAN
BEST CONTRIBUTION ACHIEVEMENT 2014
Maret 2015
Best Contribution Achievement 2014 (PT Hino Motors Manufacturing Indonesia) untuk kinerja dan
dukungan yang terkemuka telah diperoleh PT Bakrie Autoparts pada tanggal 24 Maret 2015.
PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL
Agustus 2015
Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia)
selama 9.669.494 jam kerja terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2014.
Penghargaan diperoleh PT Bakrie Autoparts pada 31 Agustus 2015.
TOP BRAND AWARD
Juni 2015
TOP BRAND AWARD (Frontier Consulting Group, Majalah Marketing) untuk kategori:
Atap Fibre Cement diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk HARFLEX pada 30 Juni 2015.
PENGHARGAAN 8,3 JUTA JAM KERJA TANPA KECELAKAAN
Februari 2015
Piagam Penghargaan (Gubernur Banten) tanpa kecelakaan kerja selama 8.372.569 jam kerja
terhitung sejak tanggal 17 November 2009 sampai dengan 31 Oktober 2014 diperoleh
PT Bakrie Construction pada 23 Februari 2015
PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL
Agustus 2015
Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia)
selama 4.828.617 jam kerja terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2014.
Penghargaan diperoleh PT Bakrie Pipe Industries pada 31 Agustus 2015.
PENGHARGAAN SNI AWARD 2015
November 2015
Penghargaan SNI Award 2015 (Badan Standardisasi Nasional) Peringkat Perak telah diperoleh
PT Bakrie Pipe Industries.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
30
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
SERTIFIKASI
OHSAS 18001:2007
April 2012 – April 2015
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (TÜV SÜD PSB)
manufaktur Casted dan Machined Parts oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada
waktu tersebut) sejak 10 April 2012 yang 9 April 2015.
ISO 14001:2004
April 2014 – April 2017
Sertifikasi Environmental Management System ISO 14001:2004 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur
Casted dan Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan
Bracket Generator telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu
tersebut) sejak 9 April 2014 yang berlaku hingga 8 April 2017
ISO/TS 16949:2009
Agustus 2014 – Agustus 2017
Sertifikasi Quality Management System ISO/TS 16949 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur Casted dan
Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan Bracket Generator
(tanpa Desain Produk sesuai Bab 7.3) telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie
Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 22 Agustus 2014 yang berlaku hingga 21 Agustus 2017.
ISO 9001:2008
Agustus 2014 – Agustus 2017
Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (TÜV SÜD PSB) untuk manufaktur Casted dan
Machined Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan Bracket Generator
telah diperoleh oleh PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 25
Agustus 2014 yang berlaku hingga 24 Agustus 2017.
GREEN LISTING
Februari 2015
Label Green Listing Indonesia (Architectural Space Center, Green Building Council Indonesia) telah
diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk Versa Board dan Versa Wood pada 12 Februari 2015.
Label tersebut menyatakan bahwa produk Versa Board dan Versa Wood ramah lingkungan dan aman dari
material berbahaya.
ISO 14001:2004
Februari 2015
Label Green Listing Indonesia (Architectural Space Center, Green Building Council Indonesia) telah
diperoleh PT Bakrie Building Industries untuk produk Versa Board dan Versa Wood pada 12 Februari 2015.
Label tersebut menyatakan bahwa produk Versa Board dan Versa Wood ramah lingkungan dan aman
dari material berbahaya.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
31
SERTIFIKASI
OHSAS 18001:2007
Juni 2015 – Mei 2018
Sertifikasi Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001:2007 (BSI, ANAB)
untuk manufaktur dan disain bahan bangunan produk fibre cement (Harflex dan Versa) telah diperoleh
oleh PT Bakrie Building Industries sejak 1 Juni 2015 dan yang berlaku hingga 31 Mei 2018.
ISO 9001:2008
Agustus 2015 – November 2016
Certificate of Registration
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM - ISO 9001:2008
This is to certify that:
PT BAKRIE BUILDING INDUSTRIES
Jalan Daan Mogot Km 17,3
Kalideres, Jakarta Barat
Indonesia 11850
Holds Certificate No:
FM 638905
and operates a Quality Management System which complies with the requirements of ISO 9001:2008 for the
following scope:
Design and manufacture of fibercement product (Harflex and Versa) of building materials
For and on behalf of BSI:
Chris Cheung, Head of Compliance & Risk - Asia Pacific
Original Registration Date: 06/09/2007
Effective Date: 11/08/2015
Latest Revision Date: 11/08/2015
Expiry Date: 17/11/2016
Page: 1 of 2
This certificate was issued electronically and remains the property of BSI and is bound by the conditions of contract.
An electronic certificate can be authenticated online.
Printed copies can be validated at www.bsi-global.com/ClientDirectory or telephone +62 21 83793174 – 77.
Further clarifications regarding the scope of this certificate and the applicability of ISO 9001:2008 requirements may be obtained by consulting the organization.
This certificate is valid only if provided original copies are in complete set.
Information and Contact: BSI, Kitemark Court, Davy Avenue, Knowlhill, Milton Keynes MK5 8PP. Tel: + 44 845 080 9000
BSI Assurance UK Limited, registered in England under number 7805321 at 389 Chiswick High Road, London W4 4AL, UK.
A Member of the BSI Group of Companies.
Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (BSI, KAN, ANAB, IAF) untuk manufaktur
dan disain bahan bangunan produk fibre cement (Harflex dan Versa) telah diperoleh oleh
PT Bakrie Building Industries sejak 6 September 2007 dan telah dilakukan resertifikasi yang
berlaku mulai 11 Agustus 2015 hingga 17 November 2016.
SNI ISO 9001:2008
November 2015 – November 2019
Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia)
syarat SNI 2050:2015 untuk Lembaran Semen Bergelombang Simetris telah diperoleh oleh
PT Bakrie Building Industries sejak 25 November 2015 dan berlaku hingga 24 November 2019.
ISO 14001:2004
Januari 2014 – Januari 2017
Sertifikasi Environmental Management System; ISO 14001:2004 (Bureau Veritas Certification)
untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore, dan pertambangan
diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang
berlaku mulai 6 Januari 2014 hingga 5 Januari 2017.
OHSAS 18001:2007
Januari 2014 – Januari 2017
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (Beureau
Veritas Certification) untuk pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore,
dan pertambangan diperoleh oleh PT Bakrie Construction sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan
resertifikasi yang berlaku mulai 6 Januari 2014 hingga 5 Januari 2017.
ISO 9001:2008
Maret 2014 – Maret 2017
Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (Bureau Veritas Certification) untuk
pelayanan fabrikasi dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS onshore/offshore dan pertambangan diperoleh
oleh PT Bakrie Construction sejak 3 Mei 2005 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku
mulai 30 Maret 2014 hingga 29 Maret 2017.
SERTIFIKAT VHSE-MS
Mei 2014 – Mei 2015
Sertifikasi Vendor Health Safety & Environment; VHSE-MS (HCML) fase pra kualifikasi dapat
digunakan pada daerah Husky-CNOOC Madura Ltd diperoleh PT Bakrie Construction yang berlaku
mulai 20 Mei 2014 sampai 20 Mei 2015.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
32
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
SERTIFIKASI
ISO 9001:2008
April 2015 – March 2018
Sertifikasi Quality Management System; ISO 9001:2008 (AJA Registrars) diperoleh oleh
PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 10 April 2015 hingga 28 Maret 2018.
ISO 14001: 2004
Mei 2015 – April 2018
Sertifikasi Environmental Management System; ISO 14001:2004 (AJA Registrars) diperoleh oleh
PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17 April 2018.
OHSAS 18001:2007
Mei 2015 – April 2018
Sertifikasi Occupational Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (AJA Registrars)
diperoleh oleh PT Bakrie Metal Industries yang berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17 April 2018.
SERTIFIKASI RAMAH LINGKUNGAN
Juni 2015
Sertifikat Perusahaan Ramah Lingkunan (Pemerintah Kabupaten Serang) atas upaya yang telah
dilaksanakan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup diperoleh PT Bakrie Construction pada 10 Juni 2015..
CONTRACTOR’S SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
September 2015 – September 2017
Sertifikat Contractors Safety Management System (CSMS PT Pertamina) untuk Refinery
Unit VI Balongan diperoleh PT Bakrie Construction pada tanggal 25 September 2015 yang
berlaku hingga 23 September 2017.
SERTIFIKASI API
Februari 2012 – Februari 2015
Sertifikat Otoritas untuk pemakaian API Monogram secara resmi (The American Petroleum Institute)
untuk Manufaktur Electric-Welded Casing atau Tubing Plain End yang diperoleh PT Bakrie Pipe Industries
pada 4 Februari 2012 sampai 4 Februari 2015.
OHSAS 18001:2007
Mei 2013 – April 2016
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (ABS Quality
Evaluations) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT Bakrie Pipe Industries sejak
2 April 2007 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 28 Mei 2013 hingga 1 April 2016.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
33
SERTIFIKASI
SERTIFIKASI LABORATORIUM
Mei 2013 – Mei 2017
Sertifikat Akreditasi (Komite Akreditasi Nasional) untuk peryaratan umum kompetensi laboratorium
pengujian dan laboratorium kalibrasi diperoleh oleh PT Bakrie Pipe Industries sejak 28 Mei 2013 yang
berlaku sampai 27 Mei 2017.
ISO 9001:2008
April 2014 – Mei 2017
Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (ABS Quality Evaluation) untuk manufaktur Pipa
Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT Bakrie Pipe Industries sejak 17 Juli 1992 dan telah dilakukan resertifikasi
yang berlaku mulai 23 April 2014 hingga 18 Mei 2017.
OHSAS 18001:2007
Desember 2013 – Oktober 2016
Sertifikasi Occupational, Health and Safety Management System; OHSAS 18001:2007 (ABS Quality
Evaluations) untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi diperoleh oleh PT South East Asia Pipe Industries
sejak 15 Oktober 2010 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 2 Desember 2015
hingga 14 Oktober 2016.
ISO 9001:2008
Juli 2014 – Juli 2017
Sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008 (APIQR) untuk manufaktur Pipa Baja Metal Alloy
untuk MIGAS, Kimia, dan Industri Konstruksi diperoleh oleh PT South East Asia Pipe Industries sejak
28 Juli 2011 dan telah dilakukan resertifikasi yang berlaku mulai 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017.
API Q1
Juli 2014 – Juli 2017
Sertifikasi Quality Management System API Certification Q1 (American Petroleum Institute) untuk
manufaktur Pipa Baja Metal Alloy untuk MIGAS, Kimia, dan Industri Konstruksi diperoleh oleh
PT South East Asia Pipe Industries sejak 18 Februari 2003 dan telah diresertifikasi yang berlaku
mulai 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017.
API 1 5L
Juli 2014 – Juli 2017
Sertifikat Otoritas untuk pemakaian API Monogram secara resmi (American Petroleum Institute)
untuk manufaktur Line Pipe Plain End pada PSL1, Line Pipe Plain End pada PSL 2, Line Pipe Plain End
pada PSL 2 – Service Annex H dan Line Pipe End pada PSL 2 – Service Annex J diperoleh
PT South East Asia Pipe Industries yang berlaku pada 28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017.
API 2B
Juli 2014 – Juli 2017
Sertifikat Otoritas untuk pemakaian API Monogram secara resmi (American Petroleum Institute)
untuk manufaktur Pipa baja diperoleh PT South East Asia Pipe Industries yang berlaku pada
28 Juli 2014 hingga 28 Juli 2017.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
34
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PERISTIWA PENTING
15 JANUARI 2015
12 FEBRUARI 2015
20 MEI 2015
Rapat Umum Pemegang Saham PT
Aneka Banusakti.
21 MEI 2015
CEO PT Bakrie Autoparts dengan ketua
El – Wahab Group, Abd El Wahab
Ghourieh menandatangani persetujuan
kerja sama untuk perdagangan di
bidang komponen otomotif di Mesir,
Afrika Utara, dan Eropa.
CEO PT Bakrie Building Industries Yogi
Pratomo Widhiarto selaku produsen
atap fiber semen Harflex menerima
Penghargaan Top Brand Award 2015
yang di serahkan oleh CEO Frontier
Consulting Group Handi Irawan di
Jakarta.
Menteri Perindustrian Saleh Husen
meresmikan pabrik coating PT Bakrie
Pipe Industries.
27 MARET 2015
24 JANUARI 2015
10 JUNI 2015
Peluncuran Proyek Y230 K Hino Motors
oleh Akhito Yamanaka, Direktur Utama
Hino Motor dan Boy Andoko Purnadie,
Sekretaris Jenderal Hino Motor Clubs
Indonesia.
CEO Bakrie Autoparts, CEO
Braja Mukti Cakra dan Direktur
Utama Arakawa – Jepang, Sakai
menandatangani persetujuan kerja
sama untuk perdagangan komponen
otomotif di Jepang dan Asia Tenggara.
13 MEI 2015
PT Bakrie Autoparts telah lolos audit
Global Procurement Mitsubishi Fuso
– Daimler, menjadikan PT Bakrie
Autoparts supplier global untuk
Mitsubishi Fuso – Daimler.
Rapat Umum Pemegang Saham PT
Bina Usaha Mizusawa Mandiri.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
35
12 JUNI 2015
2 JULI 2015
Rapat Umum Pemegang Saham
PT Braja Mukti Cakra di KTB –
Kantor Mitsubishi Jakarta.
Pembangunan Proyek Tol Cimanggis
Cibitung dilaksanakan bekerja sama
dengan PT Waskita Karya (Persero)
yang dimulai pada Juli 2015. Jalan tol
sepanjang 26km ini merupakan bagian
dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2.
Saat ini, fokus konstruksi berada pada
persimpangan jalan Cimanggis, serta
mengakuisisi lahan di Kabupaten
Bekasi dan Kabupaten Bogor.
14 JULI 2015
16 JUNI 2015
27 OKTOBER 2015
Observasi CGPI dari Indonesian
Institute for Corporate Governance.
10 NOVEMBER 2015
PT Bakrie Building Industries
meresmikan kerjasama penelitian pulp
dengan BBPK.
4 DESEMBER 2015
Rapat Umum Pemegang Saham
PT Bakrie Autoparts.
18 JUNI 2015
Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan.
21 AGUSTUS 2015
30 JUNI 2015
PT Bakrie Building Industries menerima
ISO 14001 & OHSAS 18001
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Berkolaborasi dengan YTL Corporation
Berhad melalui anak usahanya
YTL Jawa Energy BV pada Agustus
2015 untuk konstruksi dan operasi
2x660MW Pembangkit Tenaga Listrik
Uap Batubara di Cirebon, Jawa Barat.
Amandemen Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik untuk proyek ini ditanda
tangani bersama PT PLN (Persero)
pada bulan Desember 2015. Aktifitas
pendukung lainnya termasuk persiapan
studi AMDAL, kajian ulang EPC, dan
akuisisi lahan.
Paparan Publik Tahunan 2015.
15 DESEMBER 2015
GRC (Governance, Risk, Compliance) –
Day, Peran GRC Dalam Industri Minyak
Dan Gas di Indonesia
Proyek Pipanisasi Transmisi Gas
Kepodang-Tambak Lorok (Kalija Fase
1) telah memulai operasi pada bulan
Agustus 2015, menandakan selesainya
fase pertama proyek Pipanisasi
Transmisi Gas Kalimantan Jawa.
Proyek ini terdiri dari konstruksi 200km
pipa open access offshore & onshore,
termasuk fasilitas penerima onshore,
yang saat ini mentransportasikan 116
mmscfd gas dari Petronas Carigali
Muria Ltd ke PLN Tambak Lorok.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
36
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
37
LAPORAN
DEWAN
KOMISARIS
& DIREKSI
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
38
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Bertahan untuk
Maju di 2016
Tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2015 tidaklah lebih ringan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhan
ekonomi nasional masih mencapai 4,73%, namun angka tersebut di
bawah target yang dipatok dalam APBN sebesar 5,7%. Depresiasi
mata uang Rupiah terhadap dolar AS sempat mencapai titik terendah
pada triwulan ketiga, yaitu Rp 14.800 per dolar AS atau mengalami
pelemahan hampir 16 % dibandingkan dengan kurs pada awal tahun
2015 sebesar Rp. 12.440 per dolar AS sehingga membuat beban
keuangan Perseroan semakin berat.
Tahun 2015 ditandai dengan mulai diberlakukannya Asean Economic Community (AEC)
atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai diberlakukan menjelang akhir tahun.
Konsekuensi berlakunya MEA akan terlihat pada berbagai bidang seperti aliran bebas
barang dan jasa, arus bebas investasi, arus tenaga kerja terampil dan arus bebas modal.
Indonesia masih memiliki beberapa hambatan dalam menghadapi MEA, di antaranya
terkait dengan mutu tenaga kerja yang relatif masih rendah dan kualitas infrastruktur
yang belum memadai, sektor industri yang rapuh karena ketergantungan impor bahan
baku dan setengah jadi, serta keterbatasan pasokan energi. Bagi Perseroan dengan
diberlakukannya MEA harus disikapi dan disambut sebagai tantangan, khususnya
dalam merebut kesempatan pada pengembangan proyek di bidang infrastruktur. Namun
demikian sektor yang paling besar pengaruhnya terhadap bisnis Perseroan pada tahun
ini adalah sektor energi di mana merosotnya harga jual minyak bumi sepanjang tahun
2015 yang sempat mendekati harga paling rendah di bawah AS$ 35 per barrel telah
meruntuhkan industri perminyakan secara global dan memaksa perusahaan minyak untuk
memangkas produksi dan melakukan penghematan di segala lini termasuk melakukan
pemutusan hubungan kerja. Hancurnya industri perminyakan telah mengakibatkan
menurunnya investasi untuk pembukaan ladang-ladang minyak baru yang berakibat
menurunnya permintaan kebutuhan pipa dalam skala yang sangat besar.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
39
Irwan Sjarkawi
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
40
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KINERJA PERUSAHAAN
Secara umum hasil usaha tahun 2015
menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Dimana pendapatan neto turun sebesar
26,9% menjadi Rp 4,7 triliun, dan jumlah
beban yang sedikit meningkat sebesar
Rp 6,3 triliun dimana didalamnya terdapat
penyisihan penurunan nilai investasi sebesar
Rp 968 miliar dan rugi selisih kurs yang
melonjak sebesar Rp 722 miliar. Sehingga
Perusahaan mencatat rugi setelah pajak
sebesar Rp 1,7 triliun, yang menambah
defisit modal.
Manajemen Perseroan masih terus
mengupayakan langkah-langkah untuk
mengatasi terjadinya defisiensi modal
Perusahaan dengan upaya konversi hutang
Perusahaan menjadi modal. Beberapa
kreditur telah memberikan persetujuan
secara prinsipil untuk dilakukannya konversi
tersebut, namun masih terdapat beberapa
kreditur yang masih terus diupayakan agar
dapat menyetujui konversi hutang tersebut.
Selain itu manajemen juga telah melakukan
beberapa terobosan penting, terutama
dalam mengoptimalisasikan aset-aset
yang selama ini tidak produktif; seperti
melakukan kerjasama dengan PT Waskita
Karya dalam menggarap Tol Cimanggis
Cibitung melalui pelepasan saham serta
telah mendapatkan investor baru untuk
menggarap pembangunan PLTU Tanjung Jati.
Divestasi pada beberapa proyek infrastruktur
di atas dalam rangka merealisasikan aset
Perusahaan yang selama ini tidak produktif
menjadi aset yang dapat memberikan hasil
bagus dalam jangka panjang.
Anak perusahaan dengan kinerja yang
masih cukup baik adalah di bidang produksi
pipa, meskipun jumlah pendapatannya
mengalami penurunan yang cukup signifikan
dibandingkan dengan pendapatan tahun
sebelumnya. Untuk anak perusahaan yang
bergerak di bidang otomotif yaitu Bakrie
Autoparts, mengalami kerugian sepanjang
tahun 2015 ini disebabkan oleh turunnya
permintaan di pasar otomotif nasional.
Atas pencapaian kinerja Perusahaan
sampai dengan tahun 2015 tersebut, Dewan
Komisaris berpendapat terdapat beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu;
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Pertama, meningkatkan usaha pemasaran
dan pengembangan produk dan jasa yang
dimiliki guna meningkatkan daya saing di
tengah persaingan yang semakin ketat, serta
pengelolaan investasi yang tepat.
Kedua, Restrukturisasi pinjaman
Perusahaan agar dapat diselesaikan
sehingga dapat mendukung pertumbuhan
Perusahaan dan mengambil setiap
kesempatan usaha.
Ketiga, Meningkatkan kualitas
pengendalian internal dan penerapan
manajemen risiko yang memadai.
Dewan Komisaris mendukung penuh
kebijakan Direksi Perseroan yang
mengarahkan seluruh anak perusahaan
untuk memperkuat sinergi, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses serta
mengoptimalkan pembiayaan dan
produktivitas sebagai strategi yang tepat
dalam menghadapi kondisi yang ada.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN DAN
PELAKSANAAN FUNGSI
PENGAWASAN DEWAN
KOMISARIS
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris
aktif melakukan fungsi pengawasan
dan memberikan nasihat dan saran atas
berbagai kebijakan dan langkah-langkah
yang diambil oleh Direksi dalam mengelola
Perseroan. Dalam menjalankan fungsi
pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu
Komite Audit, Komite Manajemen Risiko,
Komite Tata Kelola dan Komite Nominasi
dan Remunerasi. Seluruh Komite tersebut
telah melakukan tugas dan kewenangannya
sesuai piagam yang berlaku dan terus
dimutakhirkan bagi masing-masing Komite
termasuk memberikan rekomendasi serta
laporan kepada Dewan Komisaris atas
hal-hal yang perlu menjadi perhatian
Dewan Komisaris dalam menjalankan
tugas dan fungsi pengawasannya maupun
penyempurnaan terkait dengan aspek
pengawasan dan tanggung jawab di masingmasing komite.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Rapat konsultasi antara Dewan Komisaris
dan Direksi diadakan secara rutin sehingga
Dewan Komisaris dapat selalu memantau
sejauh mana kebijakan dan langkahlangkah yang telah diambil oleh Direksi.
Selain melalui rapat-rapat internal Dewan
Komisaris, fungsi pengawasan juga dilakukan
melalui komite-komite Komisaris tersebut
di atas. Organ-organ Dewan Komisaris
tersebut telah berfungsi dengan baik sesuai
lingkup tanggung jawab dan bidangnya
masing-masing. Komunikasi dan kerja sama
yang baik antara Dewan Komisaris dan
Direksi tercermin pada forum rapat gabungan
Komisaris dan Direksi yang teratur diadakan
sedikitnya satu kali sebulan sepanjang tahun
2015.
Dewan Komisaris terus mendorong
implementasi tata kelola perusahaan (good
corporate governance - GCG) yang kuat dan
berkelanjutan di seluruh lingkungan grup
Bakrie oleh seluruh jajaran manajemen
dan karyawan. Fungsi komite-komite di
lingkungan Dewan Komisaris ditingkatkan
seiring dengan kesadaran akan pentingnya
tata kelola yang semakin baik. Komite Audit
telah melaksanakan tugasnya memberikan
masukan bagi Dewan Komisaris atas
laporan-laporan manajemen, khususnya
laporan keuangan, menelaah independensi
dan obyektivitas auditor eksternal,
melakukan analisa efektivitas pengendalian
internal bekerja sama dengan auditor internal
serta menelaah kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan yang berlaku di pasar
modal dan peraturan perundangan lainnya.
Komite Audit secara intensif mengadakan
pertemuan dengan Internal Audit untuk
menelaah laporan hasil audit internal dan
memantau tidak lanjut rekomendasi audit di
seluruh jajaran Perusahaan tidak saja yang
menyangkut operasional , tetapi juga yang
menyangkut kinerja anak perusahaan.
PERUBAHAN
KOMPOSISI DEWAN
KOMISARIS DAN
DIREKSI
Pada tahun 2015 komposisi jajaran Dewan
Komisaris Perseroan mengalami perubahan,
yaitu dengan pengunduran diri Sdr. Mohamad
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
41
Ikhsan sebagai Komisaris Independen Perseroan. Agar tetap optimal
dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, maka
diadakan perubahan pada keanggotaan komite-komite di bawah
Dewan Komisaris. Sementara
pada jajaran Direksi terjadi
perubahan posisi Direktur
yaitu digantikannya posisi
Direktur keuangan yang
semula dijabat oleh Sdr. Eddy
Soeparno digantikan oleh Sdr.
A. Amri Aswono Putro.
pengembangan usaha Perseroan secara selektif di masa mendatang,
baik dengan meningkatkan kapasitas unit bisnis yang ada, maupun
memperluas portofolio produk untuk mengurangi ketergantungan
pada satu portofolio bisnis
tertentu.
“Kami terus mendukung setiap
upaya pengembangan usaha
Perseroan secara selektif
di masa mendatang.”
Atas nama Dewan Komisaris,
saya menyampaikan terima
kasih kepada Sdr. Mohamad
Ikhsan dan Sdr. Eddy Soeparno, yang telah memberikan sumbangan
tenaga, pikiran serta dedikasinya kepada Perusahaan. Dan kepada
Sdr. A. Amri Aswono Putro, kami ucapkan selamat bertugas serta
menjalankan amanah dengan baik di Perusahaan.
PROSPEK USAHA TAHUN 2016
Kondisi perekonomian nasional untuk tahun 2016 diperkirakan akan
lebih baik dari tahun 2015. Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan
cukup terjaga sepanjang tahun 2016, di mana nilai tukar diperidiksi
akan kembali mendekati nilai fundamental pada kisaran Rp 13.000
per dolar AS. Kondisi ini dapat dicapai tentu dengan berharap di
antaranya dari paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan
Pemerintah secara bertahap sejak akhir tahun 2015 sampai awal
tahun 2016 yang juga diikuti oleh penurunan tingkat bunga oleh Bank
Indonesia sehingga akan mendorong investasi khususnya di bidang
pembangunan energi dan infrastruktur.
Upaya restrukturisasi hutang Perseroan yang sedang dijalankan
diharapkan dapat memperkuat fundamental Perseroan untuk
menyongsong pertumbuhan. Kami terus mendukung setiap upaya
Mengikuti rencana pemerintah
untuk meningkatkan belanja
infrastruktur, Dewan
Komisaris mendorong
manajemen Perseroan untuk
memanfaatkan peluangpeluang ini dengan baik.
Beberapa proyek infrastruktur
yang telah direncanakan
manajemen hendaknya bisa direalisasikan untuk memperbaiki kinerja
Perseroan.
PENUTUP
Tahun 2015 yang penuh tantangan bukanlah hal yang mudah untuk
dilalui. Walaupun demikian, segala upaya dan pencapaian patut
kita syukuri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada kesempatan yang
berbahagia ini, ijinkan Dewan Komisaris menghaturkan ucapan terima
kasih kepada para pemegang saham atas segala kepercayaan dan
dukungan yang telah diberikan. Demikian pula kepada pemangku
kepentingan dan seluruh pihak yang telah menaruh perhatian
kepada PT Bakrie & Brothers Tbk, Dewan Komisaris menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Tak lupa, kepada seluruh
karyawan yang telah menunjukkan dedikasi dan kemampuannya,
Dewan Komisaris menaruh hormat kepada anda semua. Dan
tentunya, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi dan rasa terima
kasih kepada Direksi Perseroan atas segala daya upaya yang telah
ditunjukkan di tahun-tahun penuh tantangan ini. Semoga dengan
semangat dan kerja keras, fokus, serta inisiatif-inisiatif baru di tahuntahun mendatang akan memberikan warna baru bagi Perseroan, dan
membawa kejayaan kepada kita. Amin.
Jakarta,
Atas nama Dewan Komisaris
PT Bakrie & Brothers Tbk
Irwan Sjarkawi
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
42
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
DEWAN KOMISARIS
Armansyah Yamin
Komisaris
Dengan dukungan barisan
profesional yang dimiliki,
Bakrie & Brothers bersiap
untuk era baru dunia usaha
di Indonesia dan dunia.
Disamping terus
memperkuat bisnis di
sektor manufaktur,
Bakrie & Brothers juga
mulai turut terlibat
dalam berbagai proyek
pengembangan jaringan
infrastruktur energi dan
transportasi di Indonesia.
Tantangan baru dan
kesempatan yang terbuka
pun siap dihadapi.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
43
Nugroho I. Purbowinoto
Komisaris
Irwan Sjarkawi
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
44
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PROFIL DEWAN KOMISARIS
IRWAN SJARKAWI
PRESIDEN KOMISARIS | KOMISARIS INDEPENDEN
Beliau lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1946 dan
memperoleh gelar sarjana Teknologi Telekomunikasi dari Institut
Teknologi Bandung pada tahun 1973, kemudian melanjutkan
pendidikannya di International Institute of Philips, Eindhoven-Belanda
jurusan Electronics khususnya digital electronics, pada tahun 1974.
Beliau mendapat kehormatan sebagai Senior Fellow di John F.
Kennedy School of Government, Harvard University, Cambridge,
Amerika Serikat pada tahun 2002. Pada tahun 2010, Beliau di tunjuk
sebagai Dewan penasihat akademik di Universitas Bakrie.
Irwan Sjarkawi telah menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak
Juni 2004. Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris
Perseroan (2002-2004), Direktur Utama , dan CEO (1998-2002). Sejak
tahun 2008, beliau menjabat sebagai Penasihat di UNISPICES BV
AMSTERDAM, THE NETHERLAND.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, karir profesionalnya dimulai
sebagai Manager di PT Elektronika Nusantara pada tahun 1974.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur di Philips Indonesia
(1981-1990). dan kemudian sebagai Direktur Utama PT Pantja Niaga
(1991-1998). Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris
di lebih dari 10 anak perusahaan dari PT Pantja Niaga termasuk Pantja
Motor (Agen Tunggal merek Isuzu di Indonesia), Direktur UNIPRO
BV, Amsterdam, Belanda, pada 1993-2001, serta Direktur PT Daeng
Bersaudara (Distributor Tunggal Philips) selama 1980-1990.
Sejak Republik ini lahir,
Bakrie & Brothers bertekad
memberikan bakti demi
negeri.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
45
ARMANSYAH YAMIN
KOMISARIS
Armansyah Yamin dilahirkan di Teluk Betung, Lampung pada tahun
1953. Beliau lulus dari Akademi Penerbangan Indonesia di Jakarta
pada tahun 1972.
Menjalani berbagai pendidikan, seperti Instructor and Test Pilot
Program British Aerospace, Manchester, Inggris (1976) dan Airline
Management Course Philippine Airlines, Philippine University,
Manila (1978). Beliau juga pernah mengikuti pendidikan di Institute
Commodity of London, Inggris (1986-1987).
Beliau ditunjuk sebagai Komisaris pada 30 Juni 2009.
Saat ini, beliau juga memegang posisi Komisaris di PT Bakrieland
Development Tbk, Komisaris Utama PT Bakrie Swasakti Utama,
dan Komisaris Utama PT Bakrie Nirwana Semesta. Beliau memulai
karirnya di Grup Bakrie sebagai Special Project Manager PT Bakrie
& Brothers (1985-1986), Head of Representative Mindo Commodity
Europe Hamburg, Jerman (1987-1991), Managing Director Lewis &
Peat International, Singapura (1991-1993), Wakil Presiden Direktur
Bakrie Trading (1993-1998), Komisaris Utama PT Asuransi Ikrar
Lloyd (1998-2002), Presiden Direktur Perusda Bersujud,
Kalimantan Selatan (2003-2007) dan Direktur Utama PT Arm &
Ken Investment (2007-2011).
Sebagai pionir di bidang
perdagangan industri
manufaktur dan industri
strategis lainnya,
Bakrie & Brothers selalu
menjadi bagian dari
pertumbuhan bangsa.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
46
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PROFIL DEWAN KOMISARIS
NUGROHO I. PURBOWINOTO
KOMISARIS
Nugroho I. Purbowinoto dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tahun
1943. Lulusan sarjana dari Institut Teknologi Bandung ini menjabat
sebagai Komisaris sejak 2009. Beliau memulai karirnya di Grup Bakrie
sejak tahun 1975. Beliau pernah menjabat berbagai posisi eksekutif
di Grup Bakrie, dari Direktur PT Bakrie Pipe Industries (1979-1988),
General Manager Perencanaan dan Pengembangan PT Bakrie &
Brothers (1985-1987), Direktur Pengembangan Bisnis PT Bakrie &
Brothers (1988-1990), Komisaris PT Bakrie Hyosung Apparel (19901993), PT Bakrie Kasei Corporation (1991-1992), Direktur Korporasi
Administrasi PT Bakrie & Brothers (1990-1993) dan terus sebagai
Presiden Direktur PT Bakrie Pipe Industries (1993-1996) dan Presiden
Direktur PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (1996-2009).
Kami telah melalui
berbagai pasang surut
dan selalu berhasil
bangkit, menjadi
lebih besar dan kuat
dari sebelumnya.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
47
“MASA DEPAN ADALAH KEBERHASILAN”,
ITULAH YANG KAMI YAKINI.
KEBERHASILAN ITU AKAN KAMI RAIH DENGAN
TETAP MENJEJAK BUMI, BERDIRI KOKOH
BERSAMA, KAMI DI BAKRIE & BROTHERS AKAN
MENYAMBUT KESUKSESAN DAN KESEJAHTERAAN
BAGI SETIAP KARYAWAN, SEMUA PEMANGKU
KEPENTINGAN, DAN MASYARAKAT INDONESIA.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
48
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Bobby Gafur S. Umar
Direktur Utama
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
49
LAPORAN DIREKSI
Menggali Potensi
Terbaik Kami
Kinerja Perseroan masih dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang tidak terlepas dari
pelemahan ekonomi global.
Dua pilar utama penyokong bisnis Perseroan adalah bidang manufaktur dan infrastruktur. Selain itu,
Perseroan juga tetap mempertahankan portfolio investasi strategis di beberapa perusahaan terafiliasi.
Secara umum, sektor manufaktur mengalami penurunan kinerja seiring dengan pelemahan konsumsi
masyarakat di bidang otomotif dan bahan bangunan serta melemahnya permintaan atas produk pipa di
sektor minyak dan gas. Sementara itu, Perseroan berhasil melakukan monetisasi atas beberapa proyek
infrastruktur sepanjang tahun 2015 dengan menjalin kerjasama dengan investor strategis di bidang
infrastruktur jalan tol, infrastruktur gas bumi dan pembangkit listrik.
KONDISI PEREKONOMIAN
DUNIA DAN INDONESIA
Perekonomian dunia di tahun 2015 didominasi oleh penurunan harga
minyak dan pelemahan pertumbuhan di beberapa negara maju di
Eropa, Amerika Utara dan Asia. Sejalan dengan penurunan harga
minyak dunia ini, harga-harga komoditas penting lainnya juga turun
secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2015
menurun menjadi 2,4% dari 2,6% pada tahun 2014.
Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 tumbuh
4,79%, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh
5,02%. Pertumbuhan PDB tertinggi selama tahun 2015 dicatat pada
triwulan terakhir sebesar 5,04%. Hasil pertumbuhan tahunan ini
masih berada di bawah rencana yang ditetapkan oleh Pemerintah
dalam APBN-2015. Struktur perekonomian Indonesia menurut
lapangan usaha tahun 2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha
utama yaitu: Manufaktur/Industri Pengolahan (20,84%), Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan (13,52%), dan Perdagangan Besar Eceran;
Otomotif dan Sepeda Motor (13,29%). Sektor Manufaktur/Industri
Pengolahan merupakan kontributor pertumbuhan ekonomi terbesar
pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,92%, diikuti oleh sektor Konstruksi
sebesar 0,64% dan Pertanian sebesar 0,53%.
Sementara itu, Indonesia mencatatkan inflasi tahun 2015 sebesar
3,35%.1
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan dari
Rp 12.440 ke Rp 13.795 atau mengalami depresiasi sebesar 9,8%
sepanjang tahun 2015. Keadaan ini tentunya menjadi tantangan
tersendiri bagi Perseroan di mana harga biaya produksi yang
meningkat sejalan dengan inflasi serta dampak pada biaya keuangan
yang kebanyakan dari hutang dalam denominasi dolar AS.
1
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Bank Indonesia, Desember 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
50
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KINERJA PERUSAHAAN
Kinerja Perseroan tahun 2015 banyak
dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi secara
umum yang berdampak pada penurunan
permintaan atas barang-barang dan jasa
yang dihasilkan. Volume penjualan di seluruh
anak usaha Perseroan mengalami penurunan
secara signifikan dan berada di bawah
rencana belanja 2015 yang ditetapkan pada
triwulan ke-empat tahun 2014 lalu. Selain
itu, pelemahan Rupiah mempengaruhi kinerja
keuangan Perseroan.
KINERJA 2015 DIBANDINGKAN
DENGAN RENCANA BELANJA 2015
KEBIJAKAN STRATEGIS OPERASI
KINERJA OPERASI
Penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,
berdasarkan data Gaikindo, mengalami
penurunan yang cukup signifikan, dari 1,3
juta kendaraan pada tahun 2014 menjadi
hanya 1,0 juta kendaraan pada tahun 2015.
Hal ini memberikan dampak bagi anak
usaha Perseroan, Bakrie Autoparts (BA)
yang memproduksi kompenen kendaraan
untuk sektor niaga dan penumpang.
Penjualan kendaraan jenis niaga mengalami
penurunan yang lebih besar dibandingkan
dengan kendaraan penumpang oleh
karena permintaan kendaraan dari sektor
perkebunan dan pertambangan yang
turun sejalan dengan melemahnya harga
komoditas terkait, kelapa-sawit serta
tambang mineral dan batubara.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Permintaan atas bahan-bahan bangunan
juga mengalami pelemahan sejalan dengan
menurunnya pertumbuhan industri properti
dan bahan bangunan sepanjang tahun 2015.
Anak usaha Perseroan di bidang ini, Bakrie
Building Industries (BBI), mencatatkan
penurunan penjualan pada tahun 2015
dibandingkan tahun 2014.
Namun demikian, secara umum, penurunan
penjualan yang dicatatkan oleh masingmasing anak usaha di atas masih lebih baik
dibandingkan penurunan yang di alami oleh
industri terkait di Indonesia.
Secara umum, kinerja tahun 2015 berada
di bawah rencana belanja 2015 Perseroan
yang ditetapkan pada awal tahun. Hal ini
utamanya disebabkan oleh pelemahan
permintaan seiring dengan penurunan
pertumbuhan di semua industri terkait
dengan pendapatan anak-anak usaha
Perseroan. Selain itu, pelemahan Rupiah
sepanjang 2015 juga telah mempengaruhi
kinerja keuangan Perseroan.
Di sektor minyak dan gas, seiring dengan
melemahnya harga minyak mentah, banyak
produsen minyak dan gas menjadwalkan
ulang rencana investasi baru sepanjang
tahun 2015. Hal ini memberikan dampak
negatif bagi anak usaha Perseroan, Bakrie
Pipe Industries dan SEAPI yang merupakan
salah satu produsen pipa untuk industri
minyak dan gas yang terbesar di Indonesia
serta anak usaha Perseroan yang merupakan
perusahaan EPC, yaitu Bakrie Metal
Industries.
Manajemen Perseroan telah menerapkan
kebijakan strategis bagi masing-masing anak
usaha untuk melakukan efisiensi operasi
untuk memperbaiki struktur biaya serta
melakukan pengembangan portfolio produk
yang dapat bertahan di tengah gejolak
ekonomi, setidaknya menjadi komplementer
bagi produk-produk yang ada. Misalnya,
BA mengembangkan produk-produk di
segmen kendaraan niaga, masuk dalam
pasar komponen kendaraan penumpang dan
pasar komponen pengganti, segmen alat-alat
pertanian, kendaraan berat dan rel kereta
api. BBI mengembangkan produk-produk
yang memiliki nilai tambah tinggi, dan BPI
menambah kapasitas produksi pipa nonminyak dan gas.
KINERJA KEUANGAN
Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan
kerugian komprehensif neto sebesar
Rp1,75 triliun dibandingkan dengan laba
komprehensif neto sebesar Rp130,9
miliar pada tahun 2014. Penjualan
mengalami penurunan, meskipun jika
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
faktor dekonsolidasi salah satu anak usaha
di normalisasi, sebesar 27% dari tahun
sebelumnya, menjadi Rp4,66 triliun pada
tahun 2015 dari Rp6,38 triliun pada tahun
2014. Hal ini terutama disebabkan oleh
penurunan permintaan atas barang dan jasa
seiring dengan melemahnya pasar domestik.
Tiga hal utama yang menjadi penyebab
besarnya kerugian komprehensif pada tahun
2015 adalah:
1.
Perseroan mengalami peningkatan rugi
kurs pada tahun 2015 menjadi
Rp 722,2 miliar dari Rp 162,7 miliar pada
tahun 2014 disebabkan oleh pelemahan
Rupiah sepanjang tahun 2015 sebesar
9,8%;
2.
Selain itu, Perseroan membukukan
penyisihan penurunan nilai investasi
pada tahun 2015 sebesar Rp 968,1
miliar; pada tahun 2014 Perseroan
tidak membukukan akun penyisihan ini;
3.
Perseroan merealisasikan rugi atas
perubahan nilai wajar investasi
sebesar Rp 137,8 miliar pada tahun
2015; pada tahun 2014 Perseroan tidak
mencatatkan kerugian seperti ini.
Di sisi neraca, Perseroan mencatatkan
penurunan nilai aset menjadi Rp 9,19 triliun
pada tahun 2015 dari Rp 11,31 triliun pada
tahun 2014, terutama karena penurunan
investasi jangka pendek sebagai akibat dari
realisasi rugi atas penurunan nilai investasi.
Perseroan mengalami defisiensi modal
sebesar Rp 3,94 triliun pada tahun 2015 yang
terutama disebabkan oleh rugi penurunan
nilai investasi jangka pendek dan perubahan
nilai wajar derivatif.
KEBIJAKAN STRATEGIS KEUANGAN
Dari segi keuangan, Perseroan pada tahun
2015 telah berupaya untuk menyehatkan
neraca keuangan dengan melakukan
beberapa langkah-langkah dan rencana
strategis, seperti melakukan restrukturisasi
utang melalui konversi utang menjadi saham,
meningkatkan modal melalui penerbitan
saham dan penjualan aset, dan mengurangi
investasi dalam bentuk saham. Selain itu,
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
51
Perseroan juga akan fokus dalam pengembangan kegiatan usaha
manufaktur serta mengembangkan proyek-proyek infrastruktur utama
untuk mendapatkan sumber pendapatan yang berkelanjutan.
PRAKTIK TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Perseroan secara berkesinambungan meningkatkan kualitas
penerapan GCG yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan.
Untuk hal ini, BNBR mengacu pada praktik terbaik dalam penetapan
proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standar Perseroan.
Dengan demikian diharapkan prinsip-prinsip GCG yang bermutu
akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan melalui terciptanya
proses pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan efisiensi
operasional, serta peningkatan pelayanan kepada pemangku
kepentingan Perseroan.
Prinsip-prinsip GCG ini diterapkan melalui sebuah kerangka tata
hubungan antar organ-organ GCG, hubungan dengan pemegang
saham serta dengan pemangku kepentingan, untuk memastikan
keseimbangan yang harmonis antara pencapaian kinerja dengan
keberlanjutan usaha.
Pada tahun 2015, Perseroan melakukan berbagai aktivitas dan
inisiatif dengan tujuan untuk perbaikan kualitas penerapan tata kelola
yang baik. Beberapa hal penting diantaranya adalah melaksanakan
Governance, Risk and Compliance (GRC) day yang merupakan
lokakarya untuk melatih dan mendidik karyawan untuk menjadi ahli
dalam GRC. GRC day ini bertujuan untuk melakukan diseminasi dan
sosialisasi peraturan-peraturan terkait GCG.
Perseroan juga melakukan asesmen GCG dengan mengikutsertakan
diri dalam CGPI Award dan Annual Report Award di mana hasilnya
menjadi acuan dalam memperbaiki praktik tata kelola perusahaan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Program-program tanggung jawab sosial perusahaan BNBR memiliki
tujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat disekitar
lokasi operasi perusahaan beserta dengan anak-anak usaha,
meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kelestarian lingkungan.
Perseroan bersama dengan anak-anak usahanya melakukan beberapa
program unggulan untuk mewujudkan tujuan ini, yang antara lain:
Peduli Untuk Negeri, Cerdas Untuk Negeri, Hijau Untuk Negeri,
Sehat Untuk Negeri dan Kemitraan Untuk Negeri. Beberapa program
dilakukan secara kolaboratif oleh berbagai anak usaha melalui satu
payung kegiatan yang disebut Bakrie Untuk Negeri.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
52
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
“Perseroan juga
akan fokus dalam
pengembangan
kegiatan usaha
manufaktur serta
mengembangkan
proyek-proyek
infrastruktur utama
untuk mendapatkan
sumber pendapatan
yang berkelanjutan.”
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
53
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
sebelum tahun 2014, serta lemahnya permintaan konsumsi domestik,
maka Perseroan mengambil langkah-langkah strategis jangka pendek
untuk meningkatkan kinerjanya.
Program pengembangan sumber daya manusia (SDM) Perseroan
pada tahun 2015 dilaksanakan melalui berbagai inisiatif program
pengelolaan SDM dan organisasi yang di arahkan untuk dapat
mendorong percepatan pencapaian strategi dan sasaran bisnis
yang ditetapkan. Beberapa inisiatif program yang dilakukan
diantaranya adalah kajian dan pengembangan desain organisasi
sesuai dengan model bisnis Perseroan, perencanaan SDM dan
program rekrutmen, pengelolaan kinerja, pengelolaan balas jasa,
sistem dan prosedur SDM, program pengembangan kepemimpinan
dan program pengembangan budaya kerja (corporate culture).
Kelompok usaha Bakrie Metal Industries, akan melakukan
pengembangan pasar non-migas dengan meningkatkan kapasitas
produksi untuk penetrasi pasar yang lebih intensif. Bakrie Autoparts
terus fokus pada perbaikan produktivitas, mengembangkan pasar
pada kendaraan penumpang dan komponen pengganti (replacement
market) serta mempersiapkan infrastruktur produksi untuk dapat
meningkatkan kapasitas dalam jangka menengah. Bakrie Building
Industries akan meningkatkan portfolio produk yang bernilai tinggi
(high-value-added products). Sementara itu, dari kelompok usaha
segmen infrastruktur, monetisasi akan terus dipertimbangkan sejalan
dengan menuntaskan proyek-proyek bersama dengan strategic
partners.
Beberapa program secara khusus dirancang untuk mengembangkan
kapasitas karyawan bersama dengan lembaga pendidikan ternama
seperti Universitas Bakrie dalam program Bakrie Middle Management
Development Program dan juga Bakrie General Manager
Development Program.
PROSPEK DAN PENGEMBANGAN
USAHA 2016
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun
2016 masih berada di bawah 3%. Penyebab utama perlambatan
pertumbuhan ini adalah pelemahan aktivitas ekonomi di negaranegara berkembang dan maju. Perekonomian Tiongkok diperkirakan
akan melambat dan kembali seimbang pada angka pertumbuhan 6,7%
di tahun 2016. Bank Dunia mengestimasi bahwa penurunan sebesar
satu persen pada pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan mengurangi
pertumbuhan ekonomi Indonesia (melalui kaitan perdagangan
dan finansial) sebesar 0,4% setelah dua tahun. Sementara itu,
pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan mencapai
5,1%. Dengan mempertimbangkan, pelambatan ekonomi dunia yang
masih terjadi pada tahun 2016, harga-harga minyak bumi serta
komoditas utama dunia yang belum kembali ke tingkat pada periode
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
Pada tahun 2015 komposisi Direksi mengalami perubahan seiring
dengan pengunduran diri Eddy Soeparno. Melalui RUPS Tahunan
Perseroan telah menunjuk A. Amri Aswono Putro untuk menggantikan
Eddy Soeparno sebagai Direktur dan CFO Perseroan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Eddy Soeparno atas segala
kontribusinya kepada Perseroan, dan kami yakin bahwa A. Amri
Aswono Putro memiliki kapabilitas dan pengalaman yang sesuai
dan baik untuk turut serta mengembangkan Perseroan di masa
mendatang.
PENUTUP
Dengan seluruh potensi yang Perseroan miliki, Direksi percaya bahwa
peluang yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan usaha
di masa mendatang. Akhir kata, Direksi dan segenap karyawan
mengucapkan terimakasih kepada Dewan Komisaris, pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang telah diberikan
selama ini. Semoga kinerja yang telah dicapai pada tahun 2015 dapat
terus diperbaiki dan ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Jakarta,
Atas nama Direksi
PT Bakrie & Brothers Tbk
Bobby Gafur S. Umar
Direktur Utama
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
54
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
DIREKSI
Dody Taufiq Wijaya
Direktur Independen
Bobby Gafur S. Umar
Direktur Utama
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
55
A. Amri Aswono Putro
Direktur
R.A. Sri Dharmayanti
Direktur
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
56
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PROFIL DIREKSI
BOBBY GAFUR S. UMAR
DIREKTUR UTAMA & CEO
Bobby Gafur S. Umar lahir di Jakarta pada tahun 1968 dan
memperoleh gelar Master of Business Administration
(MBA) dari University of Arkansas, Little Rock, Arkansas,
USA pada tahun 1995.
Beliau menjabat kembali sebagai Direktur Utama &
CEO PT Bakrie & Brothers Tbk sejak Juni 2010, dimana
sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bakrie
& Brothers Tbk (Agustus 2002-Maret 2008). Di samping
itu beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Bakrie
Sumatera Plantations Tbk (Juli 2002-sekarang), dan
Direktur Utama/CEO PT Bakrie Indo Infrastructure (Maret
2008-sekarang). Sebelumnya, beliau mengemban berbagai
jabatan seperti Managing Director/ CEO BNBR (Juni 2009Juni 2010), Vice President Commissioner
PT Bakrie & Brothers Tbk (Maret 2008-Juni 2009),
Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (Juni
2000-Agustus 2002), Direktur PT Bakrie Pasaman Plantations
(Maret-Agustus 2002), Direktur PT Agrowiyana (Maret
1998-Agustus 2002), Manajer Restrukturisasi dan Proyek
Akuisisi BSP (Oktober 1997-Februari 1998), Asisten Chairman
Bakrie Group (Oktober 1995-Februari 1998).
Bobby Gafur S. Umar juga aktif dalam berbagai organisasi
profesi dan bisnis. Beliau merupakan Wakil Ketua Umum
Kamar Dagang & Industri Indonesia (Kadin) bidang Energi
Minyak dan Gas untuk masa bakti 2015-2020, dan sebagai
Wakil Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia periode
2011-2017. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Umum
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) masa bakti 2012-2015,
Ketua Asosiasi Keinsinyuran se-ASEAN (AFEO) masa
bakti 2012-2013 dan Ketua Komite Tetap Pengembangan
Infrastruktur Kadin masa bakti 2010-2015. Sebelumnya
beliau menjabat sebagai Asisten Ketua Umum Kadin
(1995-1998), Wakil Pimpinan GAPKI Cabang Sumatera
Barat (2001-2004), serta Ketua Sektor Perkebunan Kadin
Daerah Jambi (2001-2006).
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
57
A. AMRI ASWONO PUTRO
DIREKTUR
A. Amri Aswono Putro lahir di Yogyakarta pada tahun 1965 dan
memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Beliau menjabat sebagai Direktur & Chief Financial Officer (CFO)
sejak Juni 2015, serta menjabat sebagai CFO PT Bakrie Indo
Infrastructure sejak tahun 2012. Beliau bergabung dengan Grup
Bakrie sejak tahun 2006 sebagai Kepala Divisi Corporate Treasury
PT Bakrieland Development Tbk, beliau kemudian diangkat
sebagai Direktur pada periode 2011-2012. Beliau menangani
beragam proyek infrastruktur selama menjabat di PT Bakrieland
Development Tbk. Sebelum bergabung dengan grup Bakrie, beliau
memiliki pengalaman perbankan dan investasi selama 15 tahun di
sebuah bank swasta nasional dan institusi swasta lainnya
Selama lebih dari 70 tahun
Bakrie & Brothers telah
mengukir berbagai prestasi
dan terus memberikan
kontribusi kepada
pembangunan ekonomi di
Indonesia.
Inilah wujud nyata dari Bakti,
Cinta dan Sumbangsih Bakrie.
Semuanya memberikan warna,
mendatangkan harapan,
menghadirkan kesejahteraan,
dan turut membentuk jati
diri bangsa.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
58
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PROFIL DIREKSI
DODY TAUFIQ WIJAYA
DIREKTUR INDEPENDEN
Dody Taufiq Wijaya lahir di Jakarta pada Oktober 1966 dan
memperoleh gelar Akuntan pada tahun 1993 dari Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta dan gelar Master
of Commerce dengan Advanced Specialization in Accounting
dari University of New South Wales (UNSW), Sydney
Australia pada tahun 1998.
Beliau diangkat sebagai Direktur Independen sejak Juni 2014,
sebelumnya sejak 2010 beliau telah menjabat posisi Direktur.
Posisi Chief Risk Officer (CRO) Perseroan telah beliau emban
sejak Juni 2009 dan karirnya di Perseroan dimulai sebagai
Manager Internal Audit (2002-2005). Beliau kemudian
diangkat sebagai Kepala Manajemen Risiko & Internal Audit
(2005-2008) dan Vice President Project Support & Control
di PT Bakrie Indo Infrastructure (2008-2009). Beliau pernah
menjadi seorang auditor selama 15 tahun di beberapa
instansi dan lembaga pemerintah. Saat ini beliau menjabat
sebagai Wakil Ketua Komite Tetap KADIN tentang Good
Corporate Governance. Beliau juga seorang Certified Internal
Auditor (CIA) dan Chartered Accountant (CA) serta anggota
PRMIA, GARP, Indonesia Prima, Institute of Internal Auditors
(IIA), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
59
R.A. SRI DHARMAYANTI
DIREKTUR
Sri Dharmayanti lahir di Jakarta pada tahun 1962
dan memperoleh gelar Magister Hukum dari
Universitas Indonesia.
Beliau memegang posisi Direktur & Sekretaris
Perusahaan sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga
menjabat sebagai
Direktur PT Bumi Resources Tbk, Komisaris PT Arutmin
Indonesia, Komisaris PT Kaltim Prima Coal serta Badan
Pengurus Asosiasi Pertambangan Indonesia (API-IMA),
Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Pertambangan
Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Dewan Pembina
Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA),
anggota Tim Pengkajian Asosiasi Emiten Indonesia
(AEI) serta anggota Perhimpunan Ahli Pertambangan
Indonesia (PERHAPI). Sebelumnya, beliau menjabat
sebagai General Manager-Legal PT Arutmin Indonesia,
setelah sebelumnya menjabat sebagai Legal & General
Affairs BHP Minerals di Indonesia.
Berpegang teguh kepada Trimatra Bakrie yang menjadi nilai nilai
dasar kelompok usaha Bakrie & Brothers bersama anak-anak
usahanya, menjadi tumpuan bagi puluhan ribu pekerja bersama
keluarganya, juga bagi para mitra kerja serta masyarakat luas.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
60
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015
Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas
Laporan Tahunan 2015 PT Bakrie & Brothers Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan
tahunan PT Bakrie & Brothers Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.
Jakarta, April 2016,
DEWAN KOMISARIS
Irwan Sjarkawi
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Armansyah Yamin
Nugroho I. Purbowinoto
Komisaris
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Komisaris
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
61
DIREKSI
Bobby Gafur S. Umar
Direktur Utama
Dody Taufiq Wijaya
Direktur Independen
R.A. Sri Dharmayanti
A. Amri Aswono Putro
Direktur
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direktur
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
62
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
63
ANALISA DAN
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
64
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
ANALISA DAN
PEMBAHASAN MANAJEMEN
Pembahasan dan analisis kinerja keuangan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini.
Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan
& Rekan - Member of Moores Rowland CPAs dengan pendapat bahwa laporan keuangan konsolidasian tersebut
meyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk
dan entitas anak tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Pemahaman atas uraian tinjauan kinerja keuangan ini tetap memperhatikan penjelasan pada catatan atas Laporan
Keuangan Konsolidasian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.
TINJAUAN OPERASI
PER SEGMEN USAHA
Perseroan memiliki dua segmen operasi yang yang terdiri dari
manufaktur dan infrastruktur serta perdagangan, jasa dan investasi.
SEGMEN MANUFAKTUR DAN INFRASTRUKTUR
Perseroan memperoleh pendapatan yang berkesinambungan dari
unit-unit usahanya yang bergerak di beragam bidang manufaktur.
Sedangkan proyek-proyek infrastruktur saat ini dikembangkan untuk
menjadi sumber pendapatan Perseroan di masa mendatang.
Segmen Manufaktur dan Infrastruktur menyumbang hingga 78%
dari total pendapatan Perseroan pada tahun 2015, yaitu sebesar
Rp 3,64 triliun. Jumlah tersebut merupakan pendapatan dari unit
usaha Perseroan yang bergerak di bidang komponen otomotif, bahan
bangunan dan industri metal.
KINERJA SEGMEN MANUFAKTUR KOMPONEN OTOMOTIF
BNBR memproduksi komponen otomotif melalui anak perusahaannya
PT Bakrie Autoparts (BA). Dahulu BA bernama PT Bakrie Tosanjaya
yang mengawali produksinya pada tahun 1975. BA merupakan
pemasok komponen otomotif bagi OEM dengan produk andalan
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
diantaranya drum rem, roda gila, rem cakram, hub, dan rumah kopling.
BA juga memiliki kapasitas untuk melakukan pengecoran komponen
non-otomotif dan saat ini BA juga menyasar pasar suku cadang
purna jual.
BA memiliki lima fasilitas pabrik dengan kapasitas pengecoran 33.000
ton per tahun dan mesin presisi 2,5 juta unit per tahun. Pada tahun
2015 BA mencapai kapasitas produksi sebanyak 78% dan memenuhi
pesanan dari berbagai pelanggannya.
KINERJA SEGMEN MANUFAKTUR BAHAN BANGUNAN
BNBR memproduksi bahan bangunan melalui anak perusahaannya
PT Bakrie Building Industries (BBI). Didirikan sebagai kerjasama usaha
bersama dengan sebuah perusahaan Australia pada tahun 1976, BBI
merupakan salah satu pionir produsen bahan bangunan di Indonesia
yang menyediakan Total Building Solution bagi pasar domestik dan
internasional. Produk BBI adalah bahan bangunan berkualitas tinggi
seperti fiber semen untuk atap, plafon dan partisi serta produk
pengganti kayu.
BBI memiliki empat fasilitas produksi dengan kapasitas produksi
350 ribu metrik ton per tahun. Selain itu BBI juga melakukan kegiatan
perdagangan produk-produk bahan bangunan dari Jepang dan
Asia Tenggara. Pada tahun 2015 BBI mencapai kapasitas produksi
sebanyak 77% dan mencapai volume penjualan sebesar 269 ribu ton.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
65
KINERJA SEGMEN MANUFAKTUR INDUSTRI METAL
KINERJA SEGMEN INFRASTRUKTUR
Unit usaha BNBR yang bergerak di industri metal adalah PT Bakrie
Metal Industries (BMI). BMI memulai usahanya pada tahun 1959
melalui anak perusahaannya PT Bakrie Pipe Industries (BPI) dengan
memproduksi pipa baja untuk penggunaan umum dan kemudian juga
merambah kepada sektor migas. Pada tahun 1984 BMI memperluas
usahanya ke layanan fabrikasi baja bergelombang dan jembatan,
kemudian pada tahun 1985 BMI memulai bisnis EPC melalui anak
perusahaannya PT Bakrie Construction (BC).
Unit usaha BNBR yang bergerak di bidang infrastruktur adalah PT
Bakrie Indo Infrastructure (BIIN). Didirikan pada tahun 2008, BIIN
merupakan pengembangan dari Divisi Infrastruktur PT Bakrie &
Brothers Tbk. Sebagai perusahaan induk dengan beragam aset
infrastruktur di Indonesia, BIIN memanfaatkan pengalaman luasnya
di bidang infrastruktur dan keahlian regional. Objektif BIIN adalah
melakukan investasi pada proyek infrastruktur jalan tol, tenaga listrik,
minyak dan gas, pelabuhan dan telekomunikasi yang menguntungkan
dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
Kapasitas produksi tahunan BMI adalah 200 ribu ton pipa baja untuk
sektor migas dan penggunaan non-migas, 20 ribu ton fabrikasi baja
bergelombang dan 2,5 juta jam kerja fabrikasi struktur baja. Selain
itu BMI juga berpengalaman menangani proyek EPC untuk berbagai
konstruksi migas dan non-migas.
Saat ini tiga proyek infrastruktur utama yang ditangani BIIN adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 x 660 MW Tanjung Jati A di Jawa
Barat, jalan tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,4 km di Jawa Barat,
serta jalur pipa gas Kalimantan - Jawa sepanjang 200 km untuk fase 1
di lepas pantai utara pulau Jawa dan sepanjang 1.000 km untuk fase
2 dari lepas pantai Kalimantan Timur hingga Semarang, Jawa Tengah.
Kinerja Operasional per Segmen Manufaktur
2015
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
TARGET
2015 / 2014
REALISASI
% ATAS
TARGET
SELISIH
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
2016
TARGET
A. Volume Produksi
Segmen Manufaktur Komponen Otomotif
Pengecoran
Ton
37.896
41.616
26.347
63,3%
(11.549)
-30,5%
31.810
Pemesinan Presisi
Buah
1.848.017
1.937.980
1.702.948
87,9%
(145.069)
-7,8%
2.204.931
Segmen Manufaktur Industri Metal
Pipa Baja Migas
Ton
50.151
129.065
10.817
8,4%
(39.334)
-78,4%
87.110
Pipa Baja Non Migas
Ton
69.688
57.482
29.077
50,6%
(40.611)
-58,3%
57.319
Fabrikasi Baja
Bergelombang
Ton
623
2.464
582
23,6%
(41)
-6,6%
1.725
Fabrikasi Struktur Baja
Ton
8.455
12.022
5.093
42,4%
(3.362)
-39,8%
13.114
B. Volume Penjualan
Segment Manufaktur Komponen Otomotif
Penjualan kepada
ATPM
Ton
29.156
22.117
18.849
85,2%
(10.307)
-35,4%
18.491
Suku Cadang Purna
Jual
Ton
1.365
2.214
1.235
55,8%
(130)
-9,5%
7.223
Pengecoran Non
Otomotif
Ton
3.097
3.784
3.436
90,8%
339
10,9%
6.757
Ekspor
Ton
1.140
1.847
1.092
59,1%
(48)
-4,2%
1.210
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
66
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
67
2015
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
TARGET
2015 / 2014
REALISASI
% ATAS
TARGET
SELISIH
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
2016
TARGET
Segmen Manufaktur Bahan Bangunan
Atap Fiber Semen
Metrik Ton
218.163
252.000
186.013
73,8%
(32.150)
-14,7%
228.000
Papan Fiber Semen
Metrik Ton
83.303
120.000
83.528
69,6%
225
0,3%
108.000
Segmen Manufaktur Industri Metal
Pipa Baja Migas
Ton
95.700
120.000
34.246
28,5%
(61.454)
-64,2%
83.000
Pipa Baja Non Migas
Ton
40.109
53.800
33.484
62,2%
(6.625)
-16,5%
59.400
Fabrikasi Baja
Bergelombang
Ton
655
2.464
566
23,0%
(89)
-13,6%
1.725
Fabrikasi Struktur Baja
Ton
8.377
12.022
5.111
42,5%
(3.266)
-39,0%
13.114
Penjualan Bersih per Segmen Manufaktur
2015
URAIAN
2014
JUMLAH
TOTAL
SATUAN
TARGET
REALISASI
2015 / 2014
% ATAS
TARGET
SELISIH
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
2016
TARGET
Segmen Manufaktur Komponen Otomotif
Penjualan kepada ATPM
Rp juta
632.755
511.186
467.107
91,4%
(165.648)
-26,2%
458.624
Suku Cadang Purna Jual
Rp juta
27.077
43.123
23.176
53,7%
(3.901)
-14,4%
65.754
Pengecoran Non
Otomotif
Rp juta
56.802
74.373
63.994
86,0%
7.192
12,7%
114.489
Ekspor
Rp juta
25.828
44.694
30.525
68,3%
4.697
18,2%
34.461
Segmen Manufaktur Bahan Bangunan
Atap Fiber Semen
Rp juta
516.420
697.974
458.714
65,7%
(57.706)
-11,2%
566.000
Papan Fiber Semen
Rp juta
173.068
299.667
176.506
58,9%
3.438
2,0%
265.000
Segmen Manufaktur Industri Metal
Pipa Baja Migas
Rp juta
2.404.388
2.125.300
1.376.509
64,8%
(1.027.879)
-42,8%
1.430.348
Pipa Baja Non Migas
Rp juta
429.829
679.179
327.923
48,3%
(101.906)
-23,7%
541.476
Fabrikasi Baja
Bergelombang
Rp juta
11.253
54.458
10.033
18,4%
(1.220)
-10,8%
27.600
Fabrikasi Struktur Baja
Rp juta
165.683
265.681
88.522
33,3%
(77.161)
-46,6%
236.050
Jasa EPC
Rp juta
85.088
433.178
102.009
23,5%
16.921
19,9%
168.131
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
68
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
SEGMEN PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI
Perseroan juga memperoleh pendapatan dari segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi yang meliputi perdagangan bahan bakar minyak. jasa
manajemen dan konsultasi dan melakukan investasi pada Perseroan-Perseroan lain baik dalam bentuk penyertaan saham. mendirikan atau
mengambil bagian atas saham-saham Perseroan lain secara langsung maupun tidak langsung. perdagangan surat berharga dan kegiatan
investasi lainnya.
Pada tahun 2015 segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi menyumbang hingga 18% dari total pendapatan Perseroan. yaitu sebesar Rp 830
miliar. Sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan pendapatan dari aktivitas investasi.
Pendapatan Bersih Segmen Perdagangan. Jasa dan Investasi
2014
URAIAN
SATUAN
JUMLAH
2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
2014/2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
Perdagangan
Rp ‘000
163.111.772
2.56%
-
Jasa
Rp ‘000
911.356
0.01%
1.770.040
Investasi
Rp ‘000
223.158.395
3.50%
61.601.568
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
SELISIH
- (163.111.772)
0,04%
-100,0%
858.684
94,2%
1,32% (161.556.827)
-72,4%
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERSEROAN
PENDAPATAN BERSIH
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 4.66 triliun. atau turun sebanyak 27% dibandingkan pendapatan bersih
pada tahun 2014.
Sektor manufaktur dan infrastruktur mengalami penurunan pendapatan sebanyak 31%. hal ini utamanya disebabkan oleh kondisi ekonomi
sepanjang tahun 2015 yang kurang kondusif untuk industri manufaktur secara keseluruhan.
Sedangkan sektor perdagangan. jasa dan investasi mengalami penurunan pendapatan karena adanya penurunan kegiatan investasi sehingga
imbal hasil investasi menurun tajam pada tahun 2015.
Pendapatan Bersih per Segmen Operasi
2014
URAIAN
SATUAN
JUMLAH
2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
2014/2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
SELISIH
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
Manufaktur dan
Infrastruktur
Rp ‘000
5.250.504.620
82.3% 3.643.948.904
78.2% (1.606.555.716)
-30.6%
Perdagangan. Jasa dan
Investasi
Rp ‘000
2.341.513.221
36.7%
830.522.896
17.8% (1.510.990.325)
-64.5%
Eliminasi
Rp ‘000
(1.213.065.087)
-19.0%
187.451.717
4.0%
1.400.516.804
-115.5%
Konsolidasian
Rp ‘000
6.378.952.754
100.0% 4.661.923.517
100.0%
(1.717.029.237)
-26.9%
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
69
BEBAN POKOK PENDAPATAN
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan sebanyak 30% menjadi Rp 2.71 triliun dibandingkan tahun 2014
yang tercatat sebesar Rp 3.86 triliun.
Penurunan beban pokok pendapatan pada segmen manufaktur dan infrastruktur disebabkan oleh menurunnya permintaan atas produk-produk
manufaktur yang terkena dampak penurunan kondisi ekonomi nasional selama tahun 2015.
Sedangkan pada segmen perdagangan. jasa dan investasi beban pokok pendapatan juga menurun karena adanya penurunan kegiatan terutama
di bidang investasi. Rincian beban pokok pendapatan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
Beban Pokok Pendapatan per Segmen Operasi
2014/2015
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
Bahan baku
Rp ‘000
2.825.661.809
1.725.547.443
(1.100.114.366)
-38,9%
Tenaga kerja langsung
Rp ‘000
175.684.393
132.477.266
(43.207.127)
-24,6%
Overhead
Rp ‘000
700.180.039
610.262.298
(89.917.741)
-12,8%
Barang dalam penyelesaian dan
barang jadi
Rp ‘000
29.365.026
231.940.421
202.575.395
689,9%
Jumlah beban segmen Manufaktur dan
Infrastruktur
Rp ‘000
3.730.891.267
2.700.227.428
(1.030.663.839)
-27,6%
Biaya Investasi dan Jasa
Rp ‘000
518.896
10.886.782
10.367.886
1,998,1%
Biaya pelayanan dan pemasangan
Rp ‘000
124.995.228
-
(124.995.228)
-100,0%
Jumlah beban segmen Perdagangan. Jasa
dan Investasi
Rp ‘000
125.514.124
10.886.782
(114.627.342)
-91,3%
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
Rp ‘000
3.856.405.391
2.711.114.210
(1.145.291.181)
-29,7%
URAIAN
2015
JUMLAH
TOTAL
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
SELISIH
BEBAN PENJUALAN. UMUM DAN ADMINISTRASI
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan beban penjualan. umum dan administrasi sebanyak 22%. menjadi sejumlah Rp 678 miliar
dibandingkan pencatatan tahun 2014 yang sebesar Rp 866 miliar.
Penurunan terbesar terjadi pada beban penjualan. yaitu turun sebesar Rp 128 miliar sejalan dengan penurunan volume penjualan sektor
manufaktur. Sedangkan penurunan beban karyawan antara lain disebabkan oleh pelepasan sejumlah karyawan pada unit-unit usaha
manufaktur.
Beban Penjualan. Umum dan Administrasi
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
2015
JUMLAH
TOTAL
2014/2015
SELISIH
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
Beban penjualan
Rp ‘000
246.597.375
118.257.783
(128.339.592)
-52,0%
Beban karyawan
Rp ‘000
288.149.157
253.848.963
(34.300.194)
-11,9%
Beban umum dan administrasi
Rp ‘000
331.455.495
306.271.662
(25.183.833)
-7,6%
Jumlah Beban Penjualan.
Umum dan Administrasi
Rp ‘000
866.202.027
678.378.408
(187.823.619)
-21,7%
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
70
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PENDAPATAN OPERASIONAL
Perseroan tidak menyajikan pendapatan operasional dalam laporan laba rugi tahun 2015.
BEBAN LAIN-LAIN
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan kenaikan beban lain-lain sebanyak 110% menjadi Rp 2,92 triliun dibandingkan
Rp 1,39 triliun pada tahun 2014.
Peningkatan terbesar disebabkan oleh penyisihan penurunan nilai investasi sejumlah Rp 968 miliar, diikuti oleh rugi selisih kurs yang
meningkat hingga tiga kali lipat dari Rp 163 miliar tahun 2014 menjadi Rp 722 miliar tahun 2015 akibat penurunan nilai tukar Rupiah terhadap
dolar AS dari Rp 12.440 tahun 2014 menjadi Rp 13.795 tahun 2015. Selain itu perseroan merealisasikan rugi atas perubahan nilai wajar investasi
saham yang diperdagangkan sebesar Rp 138 miliar akibat penurunan harga saham yang signifikan.
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
2014/2015
2015
JUMLAH
TOTAL
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
SELISIH
Rugi selisih kurs – neto
Rp ‘000
162.760.918
722.172.482
559.411.564
343,7%
Penyisihan penurunan nilai investasi
Rp ‘000
-
968.098.807
968.098.807
N/A
Beban bunga dan keuangan
Rp ‘000
598.987.903
543.537.809
(55.450.094)
-9,3%
Rugi yang direalisasi atas perubahan
nilai wajar investasi saham yang
diperdagangkan
Rp ‘000
-
137.782.352
137.782.352
N/A
Perubahan nilai wajar derivative - neto
Rp ‘000
540.515.297
462.841.034
(77.674.263)
-14,4%
Beban pajak
Rp ‘000
12.117.807
13.565.877
1.448.070
11,9%
Rugi atas pelepasan investasi
Rp ‘000
72.809.564
-
(72.809.564)
N/A
Beban penghapusan dan penyisihan
kerugian atas penurunan nilai
Rp ‘000
1.020.671
65.157.200
64.136.529
6283,8%
Lain-lain
Rp ‘000
-
6.684.898
6.684.898
N/A
Jumlah Beban Lain-Lain
Rp ‘000
1.388.212.160
2.919.840.459
1.531.628.299
110,3%
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan rugi sebelum beban pajak penghasilan sejumlah Rp 1,65 triliun, turun signifikan dibandingkan
laba sebelum beban pajak penghasilan pada tahun 2014 sejumlah Rp 268 miliar.
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp 72 miliar, atau turun sebanyak 38% dibandingkan pencatatan
tahun 2014. Penurunan beban pajak penghasilan ini seiring dengan menurunnya pendapatan neto Perseroan pada tahun 2015.
2014
JUMLAH
TOTAL
Pajak kini
Rp ‘000
(144.257.960)
(74.557.509)
69.700.451
-48,3%
Pajak tangguhan
Rp ‘000
27.881.530
2.597.898
(25.283.632)
-90,7%
Jumlah Beban Pajak
Penghasilan - Net
Rp ‘000
(116.376.430)
(71.959.611)
44.416.819
-38,2%
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
2015
JUMLAH
TOTAL
2014/2015
SATUAN
URAIAN
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
SELISIH
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
71
LABA (RUGI) NETO
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan (rugi) neto sebesar Rp 1.72 triliun. turun signifikan dibandingkan
laba neto pada tahun 2014 yang sejumlah Rp 152 miliar.
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Penghasilan (beban) komprehensif lain merupakan pendapatan dan beban yang tidak dicatat dalam laporan laba (rugi) komprehensif namun
mempengaruhi ekuitas sehingga dicatat sebagai komponen ekuitas. Penghasilan (beban) komprehensif lain dibagi menjadi dua yaitu pos-pos
yang akan direklasifikasi ke laba (rugi) dan pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba (rugi). Perseroan memiliki saldo pada akun pendapatan
komprehensif lain sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Penghasilan (beban) komprehensif lain-lain Perseroan terdiri dari selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan. aset keuangan tersedia untuk
dijual. selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. keuntungan (kerugian) aktuarial liabilitas imbalan kerja dan pajak penghasilan
terkait pos-pos penghasilan komprehensif lain. Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan (beban) komprehensif lain sebesar Rp 30 miliar. atau
naik 44% dari pencatatan tahun 2014 sebesar Rp 21 miliar. Peningkatan (beban) komprehensif lain ini utamanya disebabkan oleh selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 179 miliar.
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK DAN KEPENTINGAN
NON-PENGENDALI
Setelah memperhitungkan laba/rugi. maka pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp 1.75 triliun.
Sorotan Neraca
2014/2015
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
2015
JUMLAH
TOTAL
Aset Lancar
Rp ‘000
5.587.264.118
3.217.077.800
(2.370.186.318)
-42,4%
Aset Tidak Lancar
Rp ‘000
5.727.230.435
5.969.314.298
242.083.863
4,2%
URAIAN
SELISIH
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
Jumlah Aset
Rp ‘000
11.314.494.553
9.186.392.098
(2.128.102.455)
-18,8%
Liabilitas Jangka Pendek
Rp ‘000
11.813.217.334
11.627.124.832
(186.092.502)
-1,6%
Liabilitas Jangka Panjang
Rp ‘000
1.686.837.262
1.494.386.267
(192.450.995)
-11,4%
Jumlah Liabilitas
Rp ‘000
13.500.054.596
13.121.511.099
(378.543.497)
-2,8%
ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR
TOTAL ASET
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan
aset lancar sejumlah Rp 3,22 triliun, turun
sebanyak 42% dibandingkan aset lancar
pada tahun 2014 sejumlah Rp 5,59 triliun.
Penurunan ini utamanya disebabkan oleh
pelepasan efek tersedia untuk dijual yaitu
saham Bumi Borneo Resources Pte Ltd
senilai Rp 1,24 triliun yang digunakan untuk
melunasi sebagian hutang jangka pendek
serta adanya penyisihan penurunan nilai
investasi sebesar Rp 900 miliar.
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan
kenaikan aset tidak lancar sebanyak 4%,
yaitu menjadi sejumlah Rp 5,97 triliun
dibandingkan Rp 5,73 triliun pada tahun
2014. Peningkatan terbesar berasal dari
investasi pada entitas asosiasi dan entitas
pengendalian bersama yang meningkat
sebesar Rp 920 miliar; peningkatan ini dapat
mengimbangi penurunan sebesar Rp 372
miliar pada aset tidak lancar lainnya.
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan
total aset sejumlah Rp 9,2 triliun, turun
sebanyak 19% dibandingkan total aset
pada tahun 2014 yang sejumlah Rp 11,3
triliun. Penurunan ini terutama disebabkan
oleh penurunan aset lancar sebagaimana
telah dijelaskan di atas.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
72
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
LIABILITAS JANGKA PENDEK
TOTAL LIABILITAS
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan liabilitas
jangka pendek sebanyak 2%, yaitu menjadi Rp 11,6 triliun
dibandingkan Rp 11,8 triliun pada tahun 2014. Liabilitas derivatif
dan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
mengalami peningkatan sebesar Rp 860 miliar dan Rp 616 miliar,
namun peningkatan ini diimbangi oleh penurunan pinjaman
jangka pendek sebesar Rp 1,29 triliun.
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan penurunan total liabilitas
sebanyak Rp 378 miliar, atau turun sebanyak 3% menjadi
Rp 13,12 triliun dibandingkan Rp 13,50 triliun pada tahun 2014.
TOTAL EKUITAS
BNBR mencatatkan defisiensi ekuitas sebesar Rp 3,93 triliun pada
tahun 2015, atau menurun sebesar 80% dari defisiensi ekuitas
sebesar Rp 2,18 triliun pada tahun 2014. Penurunan ini disebabkan
oleh penambahan nilai defisit sebesar Rp 1,74 triliun.
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pada tahun 2015 Perseroan mencatatkan liabilitas jangka panjang
sebesar Rp 1,49 triliun, turun sebanyak 11% dari pencatatan
Rp 1,69 triliun pada tahun 2014. Penurunan ini utamanya
disebabkan oleh bertambahnya bagian utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Total Ekuitas
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
2014/2015
2015
JUMLAH
TOTAL
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
SELISIH
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham-nilai nominal Rp 2.850, Rp
399 dan Rp 114 pada 31 Desember 2014
dan 31 Desember 2015 untuk masingmasing saham Seri A, Seri B dan Seri C
Rp ‘000
12.263.548.350
12.263.548.350
-
N/A
Tambahan modal disetor - net
Rp ‘000
(2.380.597.497)
(2.559.844.395)
(179.246.898)
-7,5%
Modal dasar 372.196.588.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
93.721.717.528 saham pada 31 Desember
2014 dan 31 Desember 2015
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Rp ‘000
120.864.679
291.220.611
170.355.932
140,9%
Kerugian investasi jangka pendek yang
belum terealisasi
Rp ‘000
(40.173.856)
-
40.173.856
N/A
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas
liabilitas imbalan kerja
Rp ‘000
(89.994.293)
(78.576.861)
11.417.432
12,7%
Defisit (Defisit sebesar Rp27,7 triliun pada
30 Juni 2011 telah dieliminasi melalui
kuasi-reorganisasi)
Rp ‘000
(12.078.460.677)
(13.823.577.069)
(1.745.116.392)
-14,4%
Sub-total
Rp ‘000
(2.204.813.294)
(3.907.229.364)
(1.702.416.070)
-77,2%
Kepentingan Non-pengendali
Rp ‘000
19.253.251
(27.889.637)
(47.142.888)
-244,9%
Jumlah (Defisiensi) Ekuitas
Rp ‘000
(2.185.560.043)
(3.935.119.001)
(1.749.558.958)
-80,1%
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
73
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
74
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
ARUS KAS
Perseroan mencatatkan penggunaan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp 415 miliar. dibandingkan
dengan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2014 sebesar Rp860 miliar. Hal ini utamanya disebabkan oleh
penurunan penerimaan kas dari pelanggan. dari sejumlah Rp 6.30 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 2.77 triliun pada tahun 2015. Sedangkan
pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan di tahun 2015 adalah sejumlah Rp 2.92 triliun. turun sebesar 44% dari tahun 2014.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 75.3 miliar. naik sebesar 122% dari pencatatan kas
yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2014. Penerimaan terbesar adalah dari penjualan investasi. yaitu penjualan 90% saham
PT Cimanggis Cibitung Tollways. yang terdiri dari 10% saham PT Bakrie & Brothers Tbk dan 80% saham PT Bakrie Toll Indonesia. kepada PT
Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp 552 miliar.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 449 miliar. naik hingga 206% dibandingkan
pencatatan kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan selama tahun 2014. Kenaikan terbesar bersumber dari penarikan kas di bank yang
dibatasi penggunaannya. yaitu sejumlah Rp 438 miliar pada tahun 2015.
Arus Kas
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
2014/2015
2015
JUMLAH
TOTAL
TINGKAT KENAIKAN
/ PENURUNAN (%)
SELISIH
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Rp ‘000
860.169.014
(415.172.030)
(1.275.341.044)
-148,3%
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
Rp ‘000
(337.941.464)
75.299.010
413.240.474
-122,3%
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Rp ‘000
(421.336.151)
449.307.702
870.643.853
-206,6%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Rp ‘000
279.176.797
418.099.972
138.923.175
49,8%
KEMAMPUAN MEMBAYAR PINJAMAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Kemampuan Perseroan dalam membayar utang. dapat dilihat dari tiga rasio keuangan yang relevan. yakni rasio solvabilitas. rasio likuiditas dan
tingkat kolektibilitas piutang Perseroan. sebagaimana ditunjukan dalam tabel rasio keuangan berikut.
Solvabilitas
URAIAN
SATUAN
2014
JUMLAH
TOTAL
2015
JUMLAH
TOTAL
Rasio Utang terhadap Ekuitas
Kelipatan
-6,18
-3,33
Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA
Kelipatan
20,31
416,04
Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga
Kelipatan
1,11
0,06
Rasio Total Utang terhadap Total Aset
Kelipatan
1,19
1,43
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
75
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Perseroan mampu memperbaiki kualitas piutangnya dan mempercepat periode penagihan atas piutangnya dari sebesar 130 hari pada tahun
2014 menjadi 120 hari di tahun 2015. Perbaikan tersebut diperoleh dari naiknya tingkat kolektibilitas piutang dengan masa penagihan hingga
1 bulan. Jumlah piutang usaha dengan periode penagihan hingga 1 bulan sebelumnya adalah 50% dari total piutang usaha. meningkat menjadi
sebesar 64% dari total piutang usaha di tahun 2015. Kenaikan ini mengimbangi peningkatan piutang usaha dengan periode penagihan lebih
dari 1 tahun. yaitu sebesar 12% dari total piutang tahun 2015. dari yang sebelumnya hanya 9% di tahun 2014.
Kolektabilitas
URAIAN
SATUAN
Periode Penagihan
Rasio Perputaran Akun Piutang
2014
JUMLAH
TOTAL
2015
JUMLAH
TOTAL
Hari
130
120
Kelipatan
2,77
3,01
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
Struktur modal Perseroan di tahun 2015 terdiri dari 142.8% berupa liabilitas dan -42.8% berupa ekuitas. Liabilitas Perseroan sebagian besar
digunakan untuk menambah kekurangan dana Perseroan dalam membiayai kegiatan pengembangan usaha yang meliputi: akusisi perusahaan.
pendirian anak usaha. penambahan modal disetor pada anak usaha. peningkatan kapasitas pabrik. pembangunan fasilitas penunjang produksi.
dan pengembangan jaringan pendukung distribusi. selain sebagian lainnya digunakan untuk memenuhi modal kerja. dan menutup defisiensi
ekuitas.
Ekuitas Perseroan seluruhnya digunakan untuk membiayai modal investasi pengembangan usaha dan untuk untuk menutup risiko usaha.
Ekuitas Perseroan tahun 2014 dan 2015 memiliki saldo negatif karena akumulasi rugi yang sebagian besar berasal dari penurunan nilai
wajar investasi jangka pendek. penurunan nilai wajar derivatif. penurunan nilai tukar Rupiah dan beban keuangan.
Struktur Modal
2014
URAIAN
SATUAN
JUMLAH
2015
% TERHADAP
MODAL
JUMLAH
% TERHADAP
MODAL
Liabilitas Jangka
Pendek
Rp ‘000
11.813.217.334
104,4%
11.627.124.832
126,6%
Liabilitas Jangka
Panjang
Rp ‘000
1.686.837.262
14,9%
1.494.386.267
16,3%
Jumlah Liabilitas
Rp ‘000
13.500.054.596
119,3%
13.121.511.099
142,8%
Ekuitas
Rp ‘000
(2.185.560.043)
-19,3%
(3.935.119.001)
-42,8%
Jumlah Liabilitas
dan Ekuitas
Rp ‘000
11.314.494.553
100,0%
9.186.392.098
100,0%
KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
Perseroan menetapkan kebijakan struktur modal dengan maksud menjaga perimbangan antara penggunaan komposisi modal sendiri
dengan pinjaman/utang yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan.
Perseroan berupaya menjaga struktur modal agar sesuai atau tidak melebihi financial covenant yang dipersyaratkan dalam perjanjian
pinjaman dengan pihak kreditur.
Kebijakan struktur permodalan Perseroan yang diijalankan adalah:
• Struktur modal diupayakan mampu menyeimbangkan antara risiko keuangan dengan tingkat pengembalian untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
76
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
•
•
Dilakukan dengan memperhitungkan penggunaan besaran dan struktur utang yang menimbulkan kewajiban
keuangan (tingkat bunga) dan mempengaruhi kondisi likuiditas perusahaan.
Mengoptimalkan rentabilitas modal sendiri yang menghasilkan peningkatan laba per saham.
• Struktur modal ditinjau dengan melakukan evaluasi hubungan antara financial leverage. nilai perusahaan dan biaya modal
agar tercapai financial trade off yang dapat dipertanggung jawabkan.
• Struktur modal diupayakan optimal dengan mengatur kombinasi utang dan modal sendiri (ekuitas) yang dapat memaksimalkan
nilai Perseroan.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
Selama tahun 2015 tidak terjadi ikatan yang material atas investasi barang modal.
INVESTASI BARANG MODAL
Kebijakan investasi BNBR dan unit-unit usahanya berfokus pada kelangsungan usaha dan pemenuhan sasaran jangka panjang perusahaan
Sepanjang tahun 2015 BNBR dan unit-unit usaha melakukan investasi barang modal sebesar Rp 122 miliar.
TARGET PERUSAHAAN DIBANDINGKAN REALISASI TAHUN 2015
Pencapaian target tahun 2015 juga dipantau melalui parameter harga jual rata-rata dan penyelesaian proyek infrastruktur sebagaimana
dijelaskan pada tabel-tabel berikut.
Harga Jual Rata-Rata
2015
URAIAN
SATUAN
2014
HARGA
TARGET
HARGA
REALISASI
HARGA
2015 / 2014
% ATAS
TARGET
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
SELISIH
2016
TARGET
A. Volume Produksi
Segmen Manufaktur Komponen Otomotif
Penjualan kepada ATPM Rp ‘000/ton
21.702
23.113
24.782
107,2%
3.080
14,2%
24.803
Suku Cadang Purna Jual Rp ‘000/ton
19.837
19.477
18.766
96,3%
(1.071)
-5,4%
9.103
Pengecoran Non
Otomotif
Rp ‘000/ton
18.341
19.655
18.625
94,8%
284
1,5%
16.944
Ekspor
Rp ‘000/ton
22.656
24.198
27.953
115,5%
5.297
23,4%
28.480
Segmen Manufaktur Bahan Bangunan
Atap Fiber Semen
Rp ‘000/ton
2.367
2.770
2.466
89,0%
99
4,2%
2.482
Papan Fiber Semen
Rp ‘000/ton
2.078
2.497
2.113
84,6%
35
1,7%
2.454
Segmen Manufaktur Industri Metal
Pipa Baja Migas
Rp ‘000/ton
25.124
17.711
40.195
226,9%
15.071
60,0%
17.233
Pipa Baja Non Migas
Rp ‘000/ton
10.717
12.624
9.793
77,6%
(924)
-8,6%
9.116
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
77
Penyelesaian Proyek Infrastruktur
TAHAP PENYELESAIAN
URAIAN
PLTU 2 x 660 MW Tanjung
Jati A
Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
26,4 km
Jalur Pipa Gas Kalija
2014
2015
Pemilihan konsultan pengadaan
lahan, pelaksanaan investigasi
tanah, survei jalur transmisi dan
AMDAL. Telah melakukan rapat
koordinasi dengan PLN.
Berkolaborasi dengan YTL Jawa
Energy BV pada Agustus 2015
untuk konstruksi dan operasi.
Telah melakukan persiapan studi
AMDAL, kajian ulang EPC, dan
akuisisi lahan.
Menyelesaikan akuisisi lahan serta
studi AMDAL dan proses tender
EPC.
Izin SP2LP telah diterbitkan oleh
Gubernur Jawa Barat. Telah
melakukan penandatanganan BLU
sebagai dana pembebasan lahan
serta penyusunan addendum
AMDAL, RKL dan RPL.
Bekerja sama dengan PT Waskita
Karya Persero (Tbk) memulai
pelaksanaan pembangunan pada
Juli 2015. Saat ini fokus konstruksi
berada pada persimpangan jalan
Cimanggis serta mengakuisisi
lahan di Kabupaten Bekasi dan
Kabupaten Bogor.
Melanjutkan akuisisi lahan serta
menyelesaikan konstruksi tahap 1.
Groundbreaking proyek oleh
Presiden Republik Indonesia.
Semua izin pembangunan pipa dan
fasilitas, baik di laut maupun darat,
telah diterbitkan.
Fase pertama proyek telah
selesai dan mulai beroperasi pada
Agustus 2015, ditandai dengan
dialirkannya 116 mmscfd gas dari
Petronas Carigali Muria Ltd ke
PLN Tambak Lorok.
Fase pertama proyek ini telah
beroperasi secara penuh.
Transportasi gas berjalan sesuai
dengan GTA.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL
YANG TERJADI SETELAH
TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Pada tanggal 28 Januari 2016, Kelompok Usaha BNBR melunasi
sebagian fasilitas pinjaman kepada Bank MNC sebesar Rp 9,5 miliar.
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
BAKRIE AUTOPARTS
Jumlah penjualan mobil di pasar Indonesia menurun dari 1,2 juta
unit di tahun 2014 menjadi hanya 1 juta unit di tahun 2015, atau
turun sebesar 16%. Segmen kendaraan niaga mengalami penurunan
sebesar 17%, dari sekitar 313 ribu unit terjual selama tahun 2014
menjadi sekitar 260 ribu unit. Sedangkan segmen kendaraan
penumpang mengalami penurunan sebesar 16%, dari 879 ribu unit di
tahun 2014 menjadi 737 ribu unit di tahun 2015.1
Selama dua tahun belakangan produksi otomotif dunia secara umum
dan Indonesia secara khususnya tidak dapat terserap seluruhnya
oleh pasar. Hal ini mendorong BA untuk menetapkan target penjualan
secara konservatif.
Meskipun tahun 2015 bukan tahun yang paling menggembirakan
bagi industri otomotif, namun seiring dengan peningkatan aktifitas
ekonomi yang mulai terlihat pada kuartal 3 tahun 2015, GAIKINDO
memprediksi tahun 2016 akan menjadi titik balik (rebound) dan
penjualan mobil diperkirakan dapat meningkat hingga 10% menjadi
1,1 juta unit. Selain itu mengingat rasio kepemilikan mobil per kapita
Indonesia masih sangat rendah (kurang dari empat persen dari total
populasi2), dapat disimpulkan bahwa industri otomotif masih memiliki
ruang pertumbuhan yang besar.
Penjualan utama Bakrie Autoparts (BA) adalah komponen
kendaraan niaga, yang menyumbang hingga 85% dari total
tonase penjualan tahun 2015. BA telah dipercaya menjadi penyedia
komponen bagi dua ATPM besar di Indonesia, yaitu Mitsubishi dan
Hino. Hal inilah yang mendukung kinerja BA di segmen kendaraan
niaga meskipun penjualan domestik pada kategori tersebut
mengalami penurunan drastis.
BA menyadari bahwa pasar komoditas yang menjadi penunjang
segmen kendaraan komersial belum akan pulih sepenuhnya pada
tahun 2016, sehingga BA sudah mempersiapkan diri untuk mulai
merambah ke pasar kendaraan penumpang dan purna jual guna
menunjang keberlanjutan bisnis BA.
Selain itu BA juga akan meningkatkan penjualan di segmen nonotomotif (general casting) pada tahun-tahun mendatang. BA telah
memiliki pelanggan dari berbagai produsen alat-alat berat dan
pertanian, saat ini BA aktif menjajaki potensi kerja sama dengan
produsen lainnya guna memperluas pangsa pasar segmen ini.
1
2
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
TARGET 2016
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
GAIKINDO
World Economic Outlook Data, Oktober 2012
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
78
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
BAKRIE BUILDING INDUSTRIES
Perlambatan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 telah
mengakibatkan penurunan permintaan atas produk-produk bahan
bangunan, namun penurunan ini diyakini hanya bersifat sementara.
Seiring dengan membaiknya pertumbuhan PDB dan stabilitas tingkat
inflasi, maka proyek-proyek konstruksi baik dari pihak Pemerintah
maupun swasta akan dilanjutkan kembali.
Pada bulan Mei 2015 Pemerintah mencanangkan program Sejuta
Rumah untuk Rakyat, program ini ditujukan untuk memenuhi backlog
perumahan di Indonesia yang pada tahun 2015 tercatat mencapai
7,6 juta3 rumah. Hingga akhir tahun 2015 Pemerintah baru berhasil
membangun 452 ribu rumah MBR (Masyarakat Berpenghasilan
Rendah) dan 247 ribu rumah non-MBR, atau hanya sekitar 70% dari
target. Meski demikian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat sudah menyatakan kesiapan mereka untuk melanjutkan
program ini di tahun 2016.
Backlog perumahan dan komitmen Pemerintah dalam memenuhinya
menandakan masih ada peluang luas bagi Bakrie Building Industries
(BBI) dalam meningkatkan penjualan produk-produk fiber cement yang
lazim digunakan pada rumah-rumah sederhana. Hingga tahun 2015
BBI berhasil meraih pangsa pasar domestik sebesar 21% dan 14%
untuk produk atap dan papan. Kekuatan distribusi BBI masih berpusat
di pulau Jawa dan Sumatera bagian Selatan, hal ini sejalan dengan
nilai pasar konstruksi nasional yang memiliki konsentrasi terbesar
di pulau Jawa yaitu sebesar 57%, diikuti pulau Kalimantan sebesar
15% dan Sumatera 12%4. Dalam jangka pendek BBI akan memperkuat
jaringan distribusinya guna meraih peluang di luar pulau Jawa.
Selain memperluas distribusi produk, BBI juga telah menambah varian
produk High Value Added (HVA) yang memiliki margin lebih tinggi
dan dapat menyasar pasar menengah ke atas. Dalam jangka panjang
BBI memposisikan diri sebagai penyedia “Total Building Solution”,
oleh karena itu BBI melakukan riset dan pengembangan secara
berkelanjutan agar dapat memberikan produk-produk yang mampu
menjawab permintaan pasar Indonesia.
BAKRIE METAL INDUSTRIES
Tahun 2015 ditandai oleh merosotnya industri migas, harga rata-rata
minyak mentah (crude oil) selama tahun 2015 hanya mencapai AS
$ 50 per barel, atau turun hingga 47% dibandingkan tahun 2014 5.
Penurunan harga ini terutama disebabkan oleh kelebihan pasokan
minyak mentah, sedangkan pertumbuhan konsumsi minyak global
diperkirakan akan melambat pada tahun 2016 menjadi hanya 1,3%6.
Hal ini menyebabkan banyaknya proyek-proyek terkait industri migas
yang mengalami penundaan dan dampaknya terlihat nyata pada
pencapaian finansial Bakrie Metal Industries (BMI) selama tahun
2015.
Bisnis BMI terkait industri migas seperti pipa migas dan konstruksi
lepas pantai mengalami penurunan lebih dari 40% pada tahun 2015.
Meskipun harga minyak mentah diperkirakan akan mulai pulih pada
tahun 2016, namun tingkat pemulihannya tidak akan serta merta
kembali pada masa kejayaannya. Menyadari hal tersebut BMI telah
merencanakan untuk mengembangkan usahanya terkait industri
non-migas.
Dalam beberapa tahun ke depan BMI akan berfokus mengembangkan
segmen EPC dan turut ambil bagian dalam berbagai proyek
pengembangan infrastruktur yang telah dicanangkan oleh pemerintah
Indonesia.
Sedangkan Bakrie Pipe Industries (BPI), anak usaha BMI yang
memproduksi pipa baja, akan memperkuat posisinya di pasar nonmigas dengan meningkatkan kapasitas produksi pipa non-migas.
Selain itu BPI juga telah mengupayakan peningkatan marjin usaha
dengan mendirikan fasilitas coating pipa di area pabrik mereka.
BAKRIE INDO INFRASTRUCTURE
Pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas menjadi salah satu
amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015
– 2019 Republik Indonesia. Kebutuhan dana guna memenuhi target
pembangunan infrastruktur tersebut diperkirakan mencapai Rp 5.500
triliun, dan partisipasi pihak swasta dalam memenuhi kebutuhan dana
tersebut dianggarkan sebesar Rp 1.700 triliun atau sekitar 30%.
Target rasio elektrifikasi pada tahun 2019 adalah sebesar 96,6%,
dari semula hanya sebesar 81,5% pada tahun 2014. Untuk memenuhi
target tersebut, Pemerintah telah mencanangkan percepatan
pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dengan kebutuhan
investasi sebesar Rp 980 triliun. Partisipasi swasta diharapkan
sebesar Rp 435 triliun, atau setara dengan pembangunan pembangkit
listrik berdaya 18,7 GW berikut transmisi 360 kilometer sirkuit.
Selanjutnya Pemerintah juga membuka peluang partisipasi lebih luas
bagi pihak swasta yang sudah pernah membangun dan mengelola
pembangkit listrik sebelumnya.
Perseroan melalui anak usahanya, Bakrie Power (BP), memiliki
prospek yang cukup besar untuk mengembangkan lebih lanjut
kapasitas PLTU Tanjung Jati (2 x 660 MW) yang segera masuk
dalam tahap pembangunan. Selain itu, BP juga akan ikut serta dalam
tender-tender lainnya yang merupakan bagian dari proyek Pemerintah
di atas. Demikian pula untuk terus mengembangkan dua konsesi
pembangkit listrik panas bumi yang dimiliki saat ini.
Sedangkan salah satu target konektivitas adalah pembangunan
jalan baru sepanjang 2.650 km, jalan tol sepanjang 1.000 km dan
pemeliharaan jalan sepanjang 46.770 km. Pemerintah telah menyusun
rencana umum jaringan jalan nasional, termasuk di dalamnya jalan
tol yang ditetapkan oleh Menteri sebagai dasar pembangunan, dan
wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah
BPS dan BKKBN
BCI Economics, 2015
World Bank, Januari 2016, “Commodity Markets Outlook”
6
World Bank, Januari 2016, “Commodity Markets Outlook”
3
4
5
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
79
dengan sebagian wewenang meliputi pengaturan, pengusahaan dan
pengawasan jalan tol dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Pada tahap makro pengusahaan jalan tol Pemerintah juga membuka
peluang bagi Badan Usaha di luar Pemerintah dan BPJT untuk
memberikan usulan prakarsa pembangunan jalan tol berdasarkan
hasil pengamatan kebutuhan konektivitas dan peluang usaha yang
telah dilakukan oleh Badan Usaha tersebut.
Berbagai peluang usaha seiring dengan komitmen Pemerintah dalam
mempercepat pembangunan infrastruktur ini dimanfaatkan oleh
Perusahaan melalui anak usahanya, Bakrie Indo Infrastructure (BIIN).
Dengan portofolio aset yang terdiversifikasi, BIIN diposisikan untuk
mengembangkan, memiliki dan mengoperasikan beberapa proyek
infrastruktur yang menarik dan layak secara finansial di Indonesia.
Proyek-proyek jangka pendek BIIN menargetkan pembangunan
Indonesia dari kebutuhan terbesar: jalan tol, listrik, serta jaringan
pipa gas. BIIN saat ini masih memiliki hak untuk membangun pipa
gas Kalimantan-Jawa sepanjang kurang lebih 1.200 km, yang akan
dapat diwujudkan setelah tersedianya sumber gas di Kalimantan
Timur. Selain bidang-bidang infrastruktur di atas, Perseroan juga
akan turut serta dalam mengkaji kelayakan pengembangan usaha di
bidang terkait lainnya seperti pelabuhan laut, pelabuhan udara dan
penyediaan air bersih.
PEMASARAN PRODUK DAN JASA
PERUSAHAAN
Unit-unit operasional BNBR secara aktif melakukan pemasaran
produk dan jasanya guna meningkatkan pencapaian penjualan. Secara
garis besar aktifitas pemasaran dilakukan dengan dua metode:
Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C).
Pemasaran secara B2B dilakukan oleh Bakrie Autoparts (BA) untuk
produk-produknya yang disalurkan kepada ATPM dan oleh Bakrie
Metal Industries (BMI) untuk jasa penanganan proyek-proyek
konstruksi dan produk-produk di bidang migas seperti pipa baja
diameter besar. BA dan BMI secara rutin membina hubungan baik
dengan rekan-rekan bisnis mereka dan aktif memperluas jejaring
guna memperoleh kerja sama di masa mendatang. Sejak tahun 2015
Bakrie Pipe Industries (BMI), anak usaha BMI, juga menawarkan jasa
pelapisan dan pengujian kualitas pipa baja yang usaha pemasarannya
juga dilakukan secara B2B.
Pemasaran secara B2C dilakukan oleh Bakrie Building Industries (BBI)
untuk produk-produknya dan BPI untuk produk di bidang non-migas
seperti pipa diameter kecil. BBI memiliki rekanan 80 distributor
yang menjual produknya di lebih dari 12.000 toko bahan bangunan
di Indonesia. BPI juga bekerja sama dengan distributor untuk
menyalurkan produk-produk pipa non-migas kepada konsumen di
seluruh Indonesia.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
KEBIJAKAN DIVIDEN
Kebijakan dividen Perseroan diatur dalam Prospektus pada saat
Perseroan melakukan Penawaran Umum Pertama (IPO), yakni pada
bagian “Pembagian Dividen”, yang menyatakan bahwa Perseroan
akan memberikan dividen dengan memperhatikan kondisi keuangan
dan rencana pengembangan usaha. Adapun besaran dividend payout
ratio dan/atau jumlah dividen tiap tahun buku ditetapkan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan hukum
yang berlaku, Perseroan merencanakan untuk membagi dividen tunai
kepada seluruh pemegang saham setiap tahun tanpa mengurangi hak
RUPS untuk menentukan lain. Usulan kebijakan pembayaran dividen
kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar
Pemegang Saham Perseroan sebagai berikut:
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
PENGHASILAN
DIVIDEND PAYOUT RATIO
Rp 0 hingga 250 miliar
5 – 10%
Di atas Rp 250 miliar
11 – 15%
Masing-masing perusahaan terbuka, entitas anak/unit usaha dan
perusahaan terasosiasi menjalankan kebijakan dividen secara
independen.
PEMBAGIAN DIVIDEN
Merujuk kepada rencana usaha Perseroan untuk tahun buku
mendatang serta ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT dan
ketentuan di dalam Surat Edaran BAPEPAM No. S-2057/PM/2003
yang mengatur antara lain bahwa penggunaan keuntungan dalam
bentuk dividen dapat dilakukan apabila Perseroan memiliki saldo laba
dan total ekuitas yang positif, maka sesuai keputusan RUPS Tahunan
tahun 2015 penggunaan keuntungan yang diperoleh Perseroan dari
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 diputuskan
sebagai laba yang ditahan. Sedangkan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan diputuskan pada RUPS
Tahunan tahun 2016 mendatang.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM
OLEH KARYAWAN DAN/ATAU
MANAJEMEN YANG DILAKUKAN
PERUSAHAAN (ESOP/MSOP)
Saat ini Perseroan belum memiliki program kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen (ESOP/MSOP).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
80
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
REALISASI PENGGUNAAN DANA
HASIL PENAWARAN UMUM
PERDANA (IPO)
Informasi selengkapnya mengenai Transaksi dengan Pihak-Pihak
yang Berelasi diungkapkan oleh Perseroan pada poin nomor 33 dalam
Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun
buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
Pada tanggal 28 Agustus 1989, Perseroan melakukan Penawaran
Umum Perdana (IPO) kepada masyarakat atas sejumlah saham
Perseroan sebanyak 2.850.000 saham dengan nilai nominal sebesar
Rp 1.000 per saham. Seluruh saham Perseroan tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sejak saat itu hingga tahun pelaporan Perseroan tidak
pernah melakukan aksi korporasi dengan menawarkan saham kepada
publik dalam rangka menggalang dana.
Akibat transaksi berelasi tersebut, Perseroan memiliki saldo aset
maupun liabilitas yang dicatat dalam rangka transaksi dan dicatat
dalam akun-akun: kas dan setara kas, investasi jangka pendek,
piutang usaha, utang lain-lain dan liabilitas jangka panjang.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI
INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI,
PENGGABUNGAN/PELEBURAN
USAHA, AKUISISI ATAU
RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL
Informasi divestasi serta pendirian dan perubahan kepemilikan saham
entitas anak diungkapkan oleh Perseroan pada poin nomor 4 dalam
Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun
buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL
YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN DAN/ATAU
TRANSAKSI AFILIASI
Di tahun 2015, BNBR tidak memiliki transaksi material yang
mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi afiliasi.
PIHAK BERELASI
Sehubungan dengan sifat kegiatan usaha yang multi sektor,
adakalanya Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi
yang menyediakan jasa yang relevan dengan bidang kegiatan
Perseroan.
JENIS TRANSAKSI DAN SALDO TRANSAKSI
DENGAN PIHAK BERELASI
Jenis-jenis transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut.
1.
Penjualan
Penjualan barang dan jasa tertentu dilakukan dengan pihak
berelasi, seperti jasa konstruksi, produk suku cadang umum dan
jasa engineering.
2.
Piutang kepada Komisaris, Direksi, dan Karyawan
Perusahaan dan entitas anak tertentu memberikan pinjaman
tanpa bunga untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor
kepada direksi dan karyawan lainnya.
3.
Piutang pihak berelasi
Dalam proses pengadaan barang dan jasa dari pihak berelasi,
adakalanya Perseroan melakukan pembayaran dalam jangka
waktu tertentu, yang dicatat sebagai piutang pihak berelasi.
4.
Piutang usaha - pihak berelasi
Dalam penjualan tersebut pembayaran jasa dan barang yang
diberikan dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Perseroan
kemudian mencatat tagihan yang belum diselesaikan dalam akun
Piutang Usaha Pihak Berelasi.
5.
Utang lainnya kepada pihak yang berelasi
6.
Utang pihak berelasi
7.
Investasi jangka pendek
8.
Utang usaha - pihak berelasi
9.
Kompensasi manajemen Kunci
Adapun rekapitulasi saldo dan persentasi transaksi dengan pihak
berelasi dibandingkan masing-masing jenis transaksi yang meliputi
pendapatan, aset dan liabilitas, dan sebagainya, dijelaskan pada
tabel berikut. (Selengkapnya diungkapkan pada poin nomor 33 dalam
Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk tahun
buku yang berakhir pada 31 Desember 2015).
Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan
BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat
dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/
BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
81
2014
URAIAN
SATUAN
2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
2014/2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
SELISIH
Penjualan
Rp ‘000
191.021.011
2,99%
215.468.671
4.62%
24.447.660
12.8%
Kompensasi manajemen
kunci
Rp ‘000
48.690.770
N/A
63.049.926
N/A
14.359.156
29.5%
2014
URAIAN
SATUAN
2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
2014/2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
SELISIH
Piutang kepada Komisaris,
Direktur dan Karyawan
Rp ‘000
5.514.499
0,06%
7.042.137
0,06%
1.527.638
27,70%
Piutang pihak berelasi
Rp ‘000
365.655.147
3,23%
226.157.503
2,46%
(139.497.644)
-38,15%
Piutang usaha – pihak
berelasi
Rp ‘000
43.981.312
0,39%
32.775.850
0,36%
(11.205.462)
-25,48%
2014
URAIAN
SATUAN
JUMLAH
2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
JUMLAH
2014/2015
% TERHADAP
TOTAL
PENJUALAN
TINGKAT
KENAIKAN /
PENURUNAN
(%)
SELISIH
Utang lainnya kepada pihak
yang berelasi
Rp ‘000
8.456.268
0,06%
28.678.360
0,22%
20.222.092
239,14%
Utang pihak berelasi
Rp ‘000
128.969.653
100,00%
204.750.100
100,00%
75.780.447
58,76%
Investasi jangka pendek
Rp ‘000
1.672.889.909
64,62%
83.540.282
6,24% (1.589.349.627)
-95,01%
Utang usaha – pihak berelasi
Rp ‘000
2.682.865
0,02%
2.407.915
0,10%
-10,25%
(274.950)
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pada tahun 2015 terdapat beberapa Perubahan Peraturan yang mempunyai dampak terhadap kinerja perusahaan saat ini maupun dimasa
mendatang, yakni:
PERATURAN
No.
TENTANG
DAMPAK TERHADAP PERUSAHAAN
1.
Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013
Jaminan Kesehatan: Pembayaran premi 5%
dari upah pokok oleh Pemberi Kerja
Netral
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun
2015
Jaminan Pensiun: Pembayaran premi 2%
dari upah pokok oleh Pemberi Kerja
Netral
3.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/
PBI/2015
Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Netral
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
82
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar
akuntansi yang baru/revisian yang mungkin berdampak pada laporan
keuangan konsolidasian, sebagaimana tercantum dalam poin nomor
46 dalam Catatan atas Laporan Keuangan Audit Konsolidasian untuk
tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
Kelompok Usaha BNBR telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013)
“Imbalan Kerja”, yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) pada Bulan Desember 2013 untuk menggantikan
PSAK 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. BNBR mengadopsi standar ini
efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sesuai dengan ketentuan transisi
dari PSAK 24.
Ada tiga perubahan utama pada kebijakan akuntansi Kelompok Usaha
sebelumnya akibat penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), yaitu:
No.
1.
STANDAR DAN INTERPRETASI
AKUNTANSI
1.
Pengakuan aktuaria keuntungan (kerugian)
2.
Perhitungan beban pensiun
3.
Pengungkapan
Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya dan setelah
penyajian kembali pada tanggal 31 Desember 2014 diungkapkan
Perseroan pada poin nomor 45 dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Audit Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31
Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa reklasifikasi akunakun tersebut tidak berdampak signifikan terhadap penyajian laporan
keuangan konsolidasian tahun sebelumnya.
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi
Syariah (DSAS), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan
tahun berjalan adalah sebagai berikut:
EFEKTIF
BERLAKU
TENTANG
Amandemen PSAK 1
Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan
1 Jan 2017
2.
Amandemen PSAK 4
Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan
Keuangan Tersendiri
1 Jan 2016
3.
Amandemen PSAK 15
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
1 Jan 2016
4.
Amandemen PSAK 16
Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi
1 Jan 2016
5.
Amandemen PSAK 19
Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi
1 Jan 2016
6.
Amandemen PSAK 24
Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
1 Jan 2016
7.
Amandemen PSAK 65
Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
1 Jan 2016
8.
Amandemen PSAK 66
Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama
1 Jan 2016
9.
Amandemen PSAK 67
Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi
1 Jan 2016
10.
ISAK 30 (2015)
Pungutan, yang diadopsi dari IFRIC 21
1 Jan 2016
11.
ISAK 31 (2015)
Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi
1 Jan 2017
12.
PSAK 5 (Penyesuaian 2015)
Segmen Operasi
1 Jan 2016
13.
PSAK 7 (Penyesuaian 2015)
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
1 Jan 2016
14.
PSAK 13 (Penyesuaian 2015)
Properti Investasi
1 Jan 2016
15.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015)
Aset Tetap
1 Jan 2016
16.
PSAK 19(Penyesuaian 2015)
Aset Tak Berwujud
1 Jan 2016
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
83
17.
PSAK 22 (Penyesuaian 2015)
Kombinasi Bisnis
1 Jan 2016
18.
PSAK 25 (Penyesuaian 2015)
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
1 Jan 2016
19.
PSAK 53 (Penyesuaian 2015)
Pembayaran Berbasis Saham
1 Jan 2016
20. PSAK 68 (Penyesuaian 2015)
Pengukuran Nilai Wajar
1 Jan 2016
21
Akuntansi Sukuk
1 Jan 2016
PSAK 110 (Penyesuaian 2015)
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen Kelompok Usaha Perseroan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul
dari penerapan PSAK baru, beserta amandemen dan interpretasinya tersebut, serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian.
PENINGKATAN YANG MATERIAL DIKAITKAN DENGAN JUMLAH BARANG
YANG DIJUAL/BARANG BARU
Tidak ada peningkatan material dikaitkan dengan jumlah barang yang dijual dan/atau barang baru.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
84
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
85
PENGELOLAAN
SUMBER
DAYA
MANUSIA
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
86
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Menyiapkan SDM bertalenta, profesional
dan berintegritas serta memilki jiwa
kewirausahaan yang tinggi untuk
mengatasi tantangan, menyambut peluang
dan mengisi tonggak pertumbuhan usaha
di masa mendatang.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
87
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Perseroan yang sebelumnya lebih dikenal dengan pengelolaan aset-aset jangka pendek maupun panjang melalui
ekspansi portofolio kepemilikan saham perusahaan, kini semakin intens mengembangkan unit-unit usaha yang
bergerak di sektor riil, baik dalam bidang manufaktur maupun pengembangan infrastruktur. Perseroan juga tengah
merintis realisasi berbagai program pengembangan usaha di sektor riil yang dituangkan dalam Inisiatif Strategi
Pengembangan Perusahaan. Perubahan fokus kegiatan tersebut merupakan respons Perseroan sebagai antisipasi
terhadap semakin kondusifnya kondisi usaha sektor riil, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan
infrastruktur.
Untuk mendukung realisasi berbagai program pengembangan
usaha tersebut, Perseroan telah menyusun program peningkatan
kompetensi dan penyiapan SDM yang handal, dengan implementasi
yang dilakukan selaras dengan implementasi Inisiatif Strategi
Pengembangan Perusahaan. Mengingat pengelolaan, perubahan
perilaku, penyesuaian kompetensi maupun perubahan integritas dan
organsisasi pengelolaan SDM harus dilakukan secara berkelanjutan,
Perseroan telah menyusun program pengembangan dan pengelolaan
SDM yang terintegrasi.
Program pengembangan SDM BNBR tahun 2015 dilaksanakan
melalui berbagai inisiatif program pengelolaan SDM dan organisasi
yang di arahkan untuk dapat mendorong percepatan pencapaian
strategi dan sasaran bisnis tersebut. Beberapa inisiatif program
yang dilakukan diantaranya adalah kajian dan pengembangan desain
organisasi sesuai dengan model bisnis Perseroan, perencanaan SDM
dan program rekrutmen, pengelolaan kinerja, pengelolaan balas jasa,
sistem dan prosedur SDM, program pengembangan kepemimpinan
dan program pengembangan budaya kerja (corporate culture).
PENGKAJIAN DAN
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Seiring dengan perkembangan dan dinamika bisnis yang dijalani,
Perseroan terus melaksanakan pembaharuan dan penataan struktur
organisasi guna membangun struktur organisasi yang efektif.
Kehadiran organisasi yang efektif tersebut merupakan upaya untuk
menerjemahkan visi, misi dan sasaran bisnis Perseroan kepada
seluruh pihak di dalam organisasi Perseroan.
Proses pengkajian dan pengembangan organisasi Perseroan
dilaksanakan dengan mengimplementasikan filosofi dasar dengan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
menempatkan produktivitas organisasi yang unggul sebagai tolok
ukur keberhasilan dalam memenangkan persaingan, merancang
fleksibilitas organisasi sebagai kunci utama untuk merespon
perubahan yang ada dalam bisnis serta merancang organisasi yang
dapat memenuhi kebutuhan bisnis masa kini dan masa yang akan
datang.
MANAJEMEN KINERJA
BAKRIE PERFORMANCE CONTRACT
Sebagai bagian integral dari kebijakan pengelolaan SDM BNBR,
Perseroan menerapkan sistem penilaian kinerja yang objektif secara
konsisten sehingga seluruh jajaran SDM memiliki arah dan komitmen
yang sama dalam mendukung pencapaian sasaran bisnis perusahaan.
Secara konsisten, BNBR menerapkan sistem penilaian kinerja melalui
pengembangan sistem dan penetapan Key Performance Indicator
(“KPI”) yang menjadi dasar proses penilaian kinerja Perusahaan dan
juga kinerja individu karyawan serta menjadi salah satu tolok ukur
penentuan jenjang karir seluruh jajaran SDM.
Khusus untuk penilaian kinerja karyawan, Perseroan menerapkan
Bakrie Performance Contract (“BPC”), sistem penilaian kinerja yang
objektif dan terukur yang disusun sedemikian rupa untuk mendorong
karyawan mencapai objektif yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Melalui sistem BPC ini, proses kerja dan kinerja karyawan akan
dipantau melalui dokumen Position Description, Objective Setting
dan Performance Review. Kinerja karyawan dinilai dengan
mempertimbangkan hasil kerja (KPI) dengan bobot sebesar 80% dan
Kompetensi karyawan dengan bobot sebesar 20%.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
88
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
REWARD MANAGEMENT
kepada semua orang untuk menjadi pekerja, mengikuti pelatihan dan
berkarir sesuai dengan kompetensi dan kinerjanya.
Berlandaskan pada semangat untuk membangun etos dan
budaya kerja berorientasi kinerja secara konsisten, BNBR telah
mengimplementasikan skema remunerasi berdasarkan prinsip
internally fair dan external competitiveness serta mengarahkan
karyawan untuk senantiasa meningkatkan produktivitas.
Perseroan juga menerapkan kebijakan reward & punishment
yang akan menjadi komitmen bersama seluruh komponen Perseroan
dalam mencapai objektif yang telah disepakati bersama. Karyawan
yang berprestasi akan diberikan penghargaan (reward) sedangkan
karyawan yang tidak dapat mencapai target akan dikenakan sanksi
yang proporsional.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM
Sebagai perusahaan dengan fokus kegiatan dibidang manufaktur dan
infrastruktur, BNBR terus berupaya untuk menyempurnakan Kebijakan
dan Prosedur SDM (KSDM) Perseroan. Perseroan telah menata
kembali KSDM Perseroan yang mengatur tentang kebijakan terkait
hal-hal berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Perilaku Bisnis
Organisasi
Rekrutmen dan Seleksi
Mutasi antar departemen
Mutasi antar perusahaan dalam grup Bakrie
Sistem Penilaian Kinerja
Pelatihan dan Pengembangan
Kompensasi dan Tunjangan
Hubungan Industrial.
KESAMAAN DAN KESETARAAN KESEMPATAN DALAM
BERKARIR
Sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan SDM Perusahaan, BNBR
juga mengimplementasikan kebijakan performance oriented yang
didukung oleh skema remunerasi dan reward sebagai bentuk apresiasi
BNBR terhadap pencapaian kinerja positif Insan Perusahaan.
Sesuai Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Perusahaan membatasi usia minimal pekerja adalah
18 tahun. Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara
Profil Perusahaan
HUBUNGAN ANTAR KARYAWAN
Perseroan meyakini bahwa penerapan pola hubungan dan komunikasi
yang harmonis dan terbuka di dalam hubungan kerja, merupakan salah
satu faktor yang dapat mendukung Perseroan meningkatkan efisiensi
menuju pencapaian produktivitas dan prestasi kerja yang optimal.
Peningkatan hubungan dan komunikasi dilaksanakan melalui program
pembinaan yang terpadu mulai dari sosialisasi budaya kerja, perilaku
bisnis Perseroan, visi dan misi Perseroan, peningkatan hubungan
antar karyawan, konsisten menerapkan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) dan membina hubungan baik dengan pihak-pihak lain melalui
kegiatan sosial dan olah raga. Selain itu, Perseroan juga terus
membina hubungan baik dengan dengan instansi pemerintah di
bidang ketenagakerjaan dan asosiasi pengusaha serta lembaga
pengembangan sumberdaya manusia lainnya.
KOMPOSISI SUMBER DAYA MANUSIA
PERSEROAN
Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis Perseroan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya dalam mendukung
pencapaian sasaran pengembangan usaha di sektor manufaktur
dan infrastruktur, maka Perseroan telah menyusun perencanaan
kebutuhan SDM, baik dari sisi jumlah (people quantity) tenaga kerja
maupun kualitas (people quality) yang diperlukan sampai dengan lima
tahun ke depan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Perseroan juga memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
karyawan untuk berkarir sesuai dengan bidang, kualifikasi dan
pengetahuannya. Karyawan yang memiliki kesesuaian kualifikasi
dengan pekerjaan tertentu dapat melamar dan mengikuti serangkaian
tes melalui seleksi internal. Lowongan pekerjaan dibuka dan
diumumkan melalui media internal Perseroan maupun melalui media
eksternal, yakni harian berita tertentu.
Kondisi perekonomian selama tahun 2015 yang kurang kondusif untuk
industri manufaktur telah mendorong Perseroan untuk melakukan
efisiensi produksi, hal ini berdampak terhadap jumlah pegawai BNBR
dan anak-anak usahanya yang mengalami penurunan seiring dengan
meningkatnya turnover rate. Meski demikian BNBR berkeyakinan
bahwa Perseroan masih memiliki pegawai yang memiliki kompetensi
dan kapabilitas yang baik serta berdedikasi tinggi. BNBR juga masih
terus mendukung pengembangan kemampuan para pegawainya
melalui berbagai program pelatihan yang dilaksanakan selama tahun
2015.
Pada tahun 2015, jumlah pegawai BNBR dan anak-anak usahanya
turun sebesar 9% menjadi 4.142 pegawai. Komposisi jumlah total
pegawai BNBR dan anak-anak usahanya pada akhir 2015 terdiri dari
2.634 pegawai tetap dan 1.508 pegawai kontrak.
Dari seluruh pegawai BNBR dan anak-anak usahanya, sekitar 15%
adalah lulusan universitas, 7% memiliki gelar pendidikan diploma,
dan sisanya adalah lulusan pendidikan dasar sampai dengan SMA.
Sementara dari sisi usia, sekitar 31% berusia di antara 18-30 tahun,
46% berusia di antara 30-45 tahun, dan sisanya berusia di atas 45
tahun.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
89
1%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Level Organisasi
Level Organisasi
2014
Induk
2015
56
55
Anak Usaha
4.482
4.087
TOTAL
4.538
4.142
2015
99%
Induk: 1%
Anak Usaha: 99%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
2014
0.1%
2015
S3
2
3
S2
89
90
S1
642
638
2.8%
2.3%
S3: 0.1%
7.2%
S2: 2.3%
15.4%
Diploma
329
281
SMA
2.962
2.715
SLTP
380
299
SD
134
116
4.538
4.142
TOTAL
S1: 15.4%
2015
6.8%
Diploma: 6.8%
SMA: 65.5%
SLTP: 7.2%
SD: 2.8%
65.5%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
Status
Tetap
2014
2015
2.652
2.634
736
771
Alih Daya dan Koperasi
1.150
737
TOTAL
4.538
4.142
Kontrak Langsung
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
64%
2015
18%
Alih Daya
dan Koperasi: 18%
18%
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tetap: 64%
Kontrak
Langsung: 18%
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
90
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Jabatan
2014
2015
0.1%
Komisaris Perseroan
4
3
Direktur Perseroan
4
4
Direktur Unit Usaha
26
23
VP/Senior Manager
82
84
Manager
169
137
Assistant Manager
124
134
Staff
865
712
3.254
3.043
10
2
4.538
4.142
Non-Staff
Management Trainee
TOTAL
2%
18-30 tahun
2014
Direktur
Perseroan: 0.1%
3.3%
0.1%
Direktur
Unit Usaha: 0.6%
3.2%
VP
Senior Manager: 2%
17.2%
Manager: 3.3%
Assistant
Manager: 3.2%
2015
Staff: 17.2%
Non-Staff: 73.5%
73.3%
Management
Trainee: 0%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia
Usia
Komisaris
Perseroan: 0.1%
0.6%
2%
2015
1.733
64%
1.284
30-45 tahun
1.953
1.914
45-55 tahun
756
843
> 55 tahun
96
101
4.538
4.142
18-30 tahun: 31%
21%
31%
2015
30-45 tahun: 46%
45-55 tahun: 21%
>55: 2%
46%
TOTAL
7%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Wanita
2014
2015
292
285
Pria
4.246
3.857
TOTAL
4.538
4.142
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
2015
Wanita: 7%
Pria: 93%
93%
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
91
PENGELOLAAN TALENTA SDM
BAKRIE TALENT MANAGEMENT PROGRAM
Melalui Bakrie Learning Center (“BLC”), Perseroan telah menyusun
sistem Pengelolaan Talenta (Talent Management) sebagai program
jangka panjang dan berkelanjutan dalam rangka menjamin
kesinambungan kepemimpinan sesuai dengan perkembangan
bisnis Perseroan. Secara garis besar sistem pengelolaan Talenta di
Perseroan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1.
Proses identifikasi dan asesmen talenta (talent assessment and
identification)
2.
Penerapan sistem Kaderisasi Kepemimpinan Bakrie (Bakrie
Succession Plan)
3.
Pengembangan program Kepempinan talenta melalui Bakrie
Leadership Development Program
4.
Memformulasikan dan sosialiasi nilai-nilai Bakrie yaitu Trimatra
Bakrie
5.
Menjalankan Bakrie Engagement Programs
Perseroan berkomitmen memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada karyawan yang memiliki integritas, profesional, berjiwa
kewirausahaan dan motivasi untuk mengembangkan karir di seluruh
unit usaha Perseroan. Program tersebut dilaksanakan Perseroan
melalui penugasan dalam mengembangkan usaha baru, rotasi,
promosi maupun partisipasi dalam pelaksanaan pelatihan yang
dilaksanakan secara internal atau eksternal. Filosofi pengembangan
karir Perseroan adalah melaksanakan pengembangan dengan prioritas
‘promosi dari dalam’ sehingga kaderisasi pimpinan di seluruh unit
usaha Perseroan dapat berjalan dengan baik.
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BAKRIE
Melalui kerjasama dengan Bakrie Solusi Strategis (BSS)/Bakrie
Learning Center (BLC), Perseroan membangun sistem pengembangan
kepemimpinan untuk setiap tingkatan di dalam organisasi Perusahaan,
mulai dari level pemula (entry level) sampai dengan level eksekutif
(executive level). Program pengembangan kepemimpinan tersebut
terdiri atas:
1.
Bakrie Induction Program
2.
Bakrie Basic Management Development Program (BBMDP)
3.
Bakrie Middle Management Development Program (BMMDP)
4.
Bakrie General Management Development Program (BGMDP)
5.
Bakrie Executive Development Program (BEDP)
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Dalam beberapa tahun terakhir BSS fokus dalam melakukan kajian
atas keseluruhan program Bakrie Leadership Develoment Program,
sehingga dapat secara sistematis menghasilkan pemimpin-pemimpin
Bakrie yang berkualitas.
PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA PERUSAHAAN
BNBR meyakini bahwa pencapaian kinerja Perseroan sangat
ditentukan oleh pencapaian kinerja individu di dalam organisasi
Perseroan. Pencapaian kinerja individu karyawan, dilain pihak sangat
dipengaruhi oleh nilai-nilai dan sikap kerja Karyawan yang dapat
menjadi cerminan budaya perusahaan. Oleh karenanya Perseroan
secara konsisten berupaya membangun dan menumbuh kembangkan
budaya kerja yang sesauai dengan cita-cita dan tujuan para pendiri
perusahaan.
Secara umum nilai dan budaya Perseroan digambarkan sebagai upaya
yang konsisten dalam memberikan nilai tambah kepada shareholder
maupun stakeholder melalui aktivitas bisnis yang menjunjung
tinggi nilai yang disebut Trimatra Bakrie yaitu Ke-Indonesiaan,
Kemanfaatan dan Kebersamaan.
PELATIHAN MASA PERSIAPAN PENSIUN
BNBR memberi perhatian kepada para karyawan hingga yang
bersangkutan memasuki masa pensiun, tidak hanya saat masih aktif
bekerja. Sesuai dengan PKB, usia pensiun pekerja adalah 56 tahun.
Dalam rangka menjamin kesejahteraan hingga saat purna tugas,
Perseroan mengikutsertakan seluruh Pekerja dalam Program Pensiun
Manfaat Pasti yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Bakrie.
BNBR juga menyelenggarakan kegiatan pelatihan “Berjaya di Masa
Pensiun” yang diselenggarakan sebagai bentuk kerja sama antara
Badan Pengelola Bakrie Untuk Negeri (BP BUN), Forum CSR Bakrie,
Yayasan Dana Pensiun Bakrie (YDPB) serta Kelompok Usaha Bakrie.
Pelatihan pensiun ini ditujukan bagi para pekerja yang memasuki usia
pensiun. Program tersebut memilki beberapa tujuan, yaitu:
•
•
•
•
•
Membantu karyawan untuk mempersiapkan kehidupan di
masa pensiun.
Membantu karyawan dalam merencanakan kehidupan di
masa pensiun dengan baik.
Mengembangkan potensi kewirausahaan para karyawan
yang memasuki masa pensiun.
Membantu karyawan dalam memilih bidang usaha yang
tepat sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Membantu karyawan dalam mempersiapkan diri
menghadapi berbagai persoalan yang mungkin timbul
setelah masa pensiun.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
92
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Pelaksanaan program pelatihan “Berjaya
di Masa Pensiun” terdiri dari beberapa
rangkaian acara meliputi workshop dan
pelatihan, kunjungan (best practice),
presentasi dari nara sumber yang relevan
serta diselingi oleh permainan dan praktik
langsung dari materi pelatihan yang
diberikan.
Jumlah Peserta dan Biaya Pelatihan per Jenis Pelatihan
Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
458
925.702.210
Pelatihan Pengembangan Kemampuan Fungsional
(Finance, HR, Marketing, Operation, Legal)
567
667.416.392
2.656
430.436.092
568
13.397.500
4.249
2.036.952.194
PROGRAM DAN BIAYA
PELATIHAN SDM
Pelatihan Terkait ISO dan Continuous Improvement
Untuk meningkatkan daya saing dan
menjamin keberlangsungan usaha Perseroan
meningkatkan kompetensi dan kapabilitas
pekerja melalui penyelenggaraan program
pelatihan secara berkesinambungan.
Jenis pelatihan yang diselenggarakan
pada dasarnya terdiri atas dua kelompok,
yakni program pelatihan manajerial dan
kepemimpinan serta pelatihan di bidang
keterampilan khusus dengan menggunakan
metoda dan kurikulum yang telah teruji serta
bekerja sama dengan lembaga-lembaga
pelatihan yang terkemuka.
TOTAL
Pelatihan Dasar-dasar Tata Nilai Perusahaan
Adapun materi pelatihan disesuaikan
dengan rencana strategis Perseroan
dimasa mendatang. Selaras dengan
inisiatif strategis Perseroan yang akan
lebih fokus mengembangkan usaha di
sektor riil, terutama sektor manufaktur dan
infrastruktur, materi pelatihan di tahun 2014
lebih banyak berkaitan dengan kemampuan
teknis dan fungsional.
Sepanjang tahun 2015, grup BNBR telah
menyelenggarakan pelatihan bagi total 4.249
orang pekerja dari berbagai departemen di
Perseroan dan unit-unit usahanya dengan
total biaya sebesar Rp 2.036.952.194,-
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Biaya
Pelatihan
(dalam Rupiah)
Jumlah
Peserta
Jenis Pelatihan
Jumlah Peserta dan Biaya Pelatihan per Level Organisasi
Biaya
Pelatihan
(dalam Rupiah)
Jumlah
Peserta
Departemen
Induk
6
25.700.000
Anak Usaha
4.243
2.011.252.194
TOTAL
4.249
2.036.952.194
Jumlah Peserta dan Biaya Pelatihan per Jenis Pelatihan
Biaya
Pelatihan
(dalam Rupiah)
Jumlah
Peserta
Jenis Pelatihan
Supporting Dept
423
249.690.000
Accounting & Finance
135
587.186.008
HR
373
263.469.057
Sales & Commercial
52
141.084.990
IT. Legal & Risk
79
112.721.464
Operations
3.187
682.800.675
TOTAL
4.249
2.036.952.194
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
93
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Sebagai bentuk dari komitmen Perseroan yang menempatkan SDM sebagai aset utama sekaligus mitra strategis dalam mengembangkan usaha,
BNBR berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan menyediakan beragam fasilitas kesejahteraan berupa koperasi karyawan,
Program Dana Pensiun Bakrie, klinik kesehatan, kantin, bantuan pendidikan untuk anak karyawan berprestasi, rekreasi dan olah raga bagi
seluruh karyawannya. Seluruh fasilitas tersebut disediakan dengan keyakinan bahwa dengan tingkat kesejahteraan yang memadai dan bersaing
dibandingkan industri sejenis, para karyawan dapat berkonsentrasi dalam berkarya, memberikan kemampuan terbaiknya bagi kemajuan
perusahaan, yang tentunya berarti kemajuan bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
Perseroan juga berupaya memberikan pembinaan untuk pengembangan organisasi koperasi sehingga dapat secara optimal membantu
kebutuhan karyawan melalui Koperasi Karyawan (Kopkar) BNBR. Saat ini usaha kopkar BNBR meliputi usaha di bidang pertokoan, simpan pinjam
dan penyediaan alat tulis kantor. Sedangkan untuk menjamin kesejahteraan karyawan pada masa-masa pensiun, perseroan mengikutsertakan
seluruh pekerja dalam program Pensiun Manfaat Pasti melalui Dana Pensiun Bakrie, yaitu suatu pola pemberian pensiun tanpa suatu kewajiban
kontribusi dari karyawan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
94
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
LAPORAN
PELAKSANAAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
95
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
96
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang bermutu akan mendukung
peningkatan kinerja Perseroan melalui
terciptanya proses pengambilan keputusan yang
lebih baik, peningkatan efisiensi operasional,
serta peningkatan pelayanan kepada pemangku
kepentingan Perseroan
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
97
LAPORAN PELAKSANAAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Memahami pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), BNBR berkomitmen untuk terus meningkatkan
kualitas penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut
Perseroan. BNBR mengacu pada praktik terbaik dalam penetapan proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi
standar Perseroan.
Penerapan prinsip-prinsip GCG yang bermutu akan mendukung
peningkatan kinerja Perseroan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan efisiensi
operasional, serta peningkatan pelayanan kepada pemangku
kepentingan Perseroan. BNBR juga meyakini bahwa pembentukan
integritas tinggi melalui kode etik dan nilai-nilai budaya Perseroan
akan semakin memberikan hasil yang maksimal dalam mencapai
tujuan bisnis Perseroan. Prinsip-prinsip GCG diimplementasikan
melalui sebuah kerangka kerja yang mencakup tata hubungan antar
organ-organ GCG, hubungan dengan pemegang saham serta dengan
pemangku kepentingan, untuk memastikan keseimbangan yang
harmonis antara pencapaian kinerja dengan keberlanjutan usaha.
a.
Meningkatkan dan menjaga kepercayaan investor, kreditur
dan pemegang saham Perseroan, melalui pelaksanaan RUPS,
pelaporan kinerja dan pencapaian Perseroan.
b.
Mengoptimalkan pengelolaan Perseroan, melalui penetapan
pedoman kerja dan mendorong efektifitas kerja di semua elemen
Perseroan.
c.
Memperjelas tugas dan kewajiban, fungsi serta wewenang
masing-masing Organ Perseroan, demi tercipta harmonisasi
gerak dalam berkinerja dan mendukung proses pengambilan
keputusan yang lebih baik.
TUJUAN DAN KOMITMEN
PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN
d.
Menjaga Kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, sebagai bentuk kesadaran Perseroan
sebagai warga korporasi yang baik.
e.
Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia di
Perseroan, sehingga mendorong peningkatan kompetensi
operasional sebagai perusahaan.
f.
Melindungi kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan, dengan memastikan ketertiban jalannya
pengelolaan perusahaan, mengamankan aset dan nilai-nilai
perusahaan secara berkelanjutan.
g.
Meningkatkan dan menjaga reputasi Perseroan, melalui
komunikasi publik yang baik, pemenuhan aspek transparansi
informasi, serta menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan.
Implementasi GCG di BNBR adalah sebagai salah satu wujud nyata
kepatuhan Perseroan terhadap regulasi bisnis di Indonesia, yaitu
sesuai dengan ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yang
diatur dalam UU No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas,
Peraturan Pemerintah No. 45/2006 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, Peraturan
Menteri Negara BUMN No. PER–01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara serta keputusan Sekretaris Kementerian
Badan Usaha Milik Negara No. SK–16/S.MBU/2012.
Bagi Perseroan, Tata Kelola Perusahaan yang dijalankan dengan
baik akan memperoleh manfaat nyata dan terukur bagi Perseroan,
pemegang saham dan pemangku kepentingan. Tujuan penerapan GCG
di Perseroan dijelaskan sebagai berikut:
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Dengan mengacu pada tujuan di atas, Perseroan berkomitmen
untuk menjadikan GCG sebagai acuan dari setiap kegiatan usaha.
Perseroan juga terus berupaya menjadikan tata kelola sebagai bagian
dari tanggung jawab bersama, serta menjadikan ketaatan terhadap
prinsip-prinsip tata kelola sebagai budaya yang mewujud dalam
perilaku sehari hari bagi semua karyawan BNBR.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
98
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KEBIJAKAN DAN STRUKTUR TATA
KELOLA PERUSAHAAN
Penerapan GCG di dalam pengelolaan perusahaan dilandaskan
pada pedoman yang menunjang pengembangan bisnis, kepatuhan,
pengembangan SDM, praktik keselamatan kerja dan pengelolaan
lingkungan, serta pengembangan budaya Perseroan. Pelaksanaan
GCG di BNBR berpedoman antara lain pada: nilai-nilai Perseroan
(Trimatra Bakrie: Ke-Indonesiaan-Kemanfaatan-Kebersamaan), Pakta
Integritas, Pedoman Perilaku Bisnis, Board Manual, Roadmap GCG,
Piagam Komite, Sistem Pengendalian Internal, Whistleblowing System
dan Kebijakan dan Prosedur Perseroan lainnya.
Perseroan telah melakukan dokumentasi pedoman pelaksanaan
GCG yaitu:
1.
Nilai-Nilai Perseroan – Trimatra Bakrie (Ke-Indonesiaan –
Kemanfaatan - Kebersamaan)
2.
Etika Perseroan
•
•
•
3.
4.
Pakta Integritas
Kode Etik Perusahaan
Kebijakan Perilaku Bisnis
5.
Kebijakan & Prosedur Implementasi Tata Kelola Perusahaan
6.
Manual Sistem Manajemen Risiko Perseroan; Kebijakan &
Prosedur Sistem Manajemen Risiko
7.
Roadmap GCG Perseroan
8.
Partisipasi Asesmen GCG (Internal/Independen)
9.
Kebijakan & Prosedur Perseroan
10. Piagam Komite Pendukung Direksi
•
Piagam Komite Investasi
11. Piagam Komite-Komite Pendukung Dewan Komisaris (Charters)
•
•
•
•
Piagam Komite Tata Kelola Perusahaan
Piagam Komite Audit
Piagam Komite Manajemen Risiko
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
12. Piagam Internal Audit
13. Piagam Kepatuhan
Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance
Manual)
14. Kebijakan & Prosedur Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)
•
Sistem Pengendalian Internal
Pedoman Dewan Komisaris & Direksi (Board Manual)
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
99
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Untuk memastikan pertanggung jawaban pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, BNBR menetapkan Struktur Tata Kelola Perusahaan
sebagai berikut:
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
Komite Nominasi & Remunerasi
Presiden Komisaris/Komisaris Independen
Komite Manajemen Risiko
Komisaris Independen
Komite Audit
Komisaris
Komite Tata Kelola Perusahaan
DIREKSI
Presiden Direktur & CEO
Corp. Internal Audit Manager
Corporate Communication
Head of Human Capital &
Office Support
Chief Investment Officer
Direktur & CFO
Direktur & CLO
Direktur Independen & CRO
Chief Strategy &
Business Development
Officer
TIM MANAJEMEN EKSEKUTIF
Sekretaris Perusahaan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
100
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PETA JALAN PENERAPAN GCG: BAGAN PETA JALAN GCG
2013
2014-2016
Penyempurnaan Infrastruktur
GCG BNBR
2017-onward
Penguatan Proses GCG BNBR
Penerapan GCG Excellence
di BNBR
Sasaran 1:
Penyempurnaan dan evaluasi pedomanpedoman pendukung GCG perseroan
Sasaran 1:
Penguatan struktur dan proses GCG BNBR.
Sasaran 1:
Penguatan dan penyempurnaan penerapan
GCG BNBR.
Sasaran 2:
Tindak lanjut penyempurnaan pedomanpedoman pendukung pelaksanaan GCG.
Sasaran 2:
Tindak lanjut kepatuhan GCG sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
Sasaran 2:
Evaluasi dan penyempurnaan penerapan
GCG di BNBR
KEY PERFORMANCE INDICATOR
Demi memastikan pelaksanaan GCG yang berkelanjutan dan kelanjutan perbaikan dan pengembangan tata kelola perusahaan, BNBR
menetapkan roadmap GCG PT Bakrie & Brothers secara jangka panjang. Dalam roadmap juga ditentukan Rencana Peningkatan Praktek GCG
sebagai berikut:
Inisiatif Tata Kelola Perusahaan
2013
1.
PENERAPAN GCG
EXCELLENCE DI BNBR
PENGUATAN PROSES GCG BNBR
Menyempurnakan, menetapkan dan
memutakhirkan pedoman-pedoman
GCG sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berhubungan dengan
GCG:
a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan
(Corporate Governance Manual).
b. Pedoman Dewan Komisaris dan
Direksi (Board Manual).
c. Piagam-Piagam Komite Pendukung
Dewan Komisaris.
d. Pedoman survei GCG
2.
Penyempurnaan dan Evaluasi Dokumen
Kode Etik Perseroan.
3.
Penyempurnaan dan Evaluasi Dokumen
Kebijakan Perilaku Bisnis.
4.
Penyempurnaan dan Evaluasi Dokumen
Pakta Integritas.
5.
Penyempurnaan kelengkapan kebijakan
& prosedur Perseroan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
2017
2014 – 2016:
PENYEMPURNAAN
INFRASTRUKTUR GCG BNBR
1.
Penyusunan Pedoman self-assessment
GCG.
1.
Mengelola dan memantau aktivitas
Kepatuhan di Perseroan.
2.
Evaluasi dan perbaikan yang dilakukan
secara periodik dan terus menerus pada
pedoman-pedoman GCG Perseroan.
2.
Mengelola dan memantau operasional
perusahaan yang dikendalikan dengan
Sistem Pengendalian Internal.
3.
Penyempurnaan struktur Sistem
Pengendalian Internal.
3.
Mengelola dan memantau manajemen
risiko Perseroan.
4.
Pengunggahan Infrastruktur GCG ke
portal internal dan situs Perseroan.
4.
5.
Kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berhubungan dengan GCG 5.
(kewajiban dan sukarela).
Penguatan implementasi Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System).
Profil Perusahaan
6.
Ikhtisar Utama
Sosialisasi strategi-strategi impelentasi
GCG kepada seluruh Organ Perseroan
dan Unit Usaha Perseroan.
Penandatanganan ulang pernyataan
komitmen pendukung GCG Perseroan
(Pakta Integritas, Kode Etik, Kebijakan
Perilaku Bisnis) secara periodik.
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
101
Tindak lanjut dan Rencana Peningkatan Praktek GCG
2013
Sosialisasi/diseminasi pedomanpedoman GCG Perseroan kepada
seluruh Organ Perseroan.
2.
Diseminasi pedoman-pedoman GCG
melalui portal internal Perseroan
(intranet).
3.
Mengevaluasi dan memutakhirkan
Pedoman-pedoman GCG disesuaikan
dengan hukum dan peraturan
3.
(mengenai GCG) yang berlaku sebagai
bentuk komitmen kepatuhan Perseroan.
Penyempurnaan business process
mapping untuk mendorong kelengkapan
kebijakan & prosedur Perseroan.
5.
Perumusan roadmap GCG Perseroan
yang antara lain mengacu pula pada
roadmap tata kelola perusahaan
Indonesia.
1.
Evaluasi dan penyempurnaan dokumen
Kode Etik Perseroan.
1.
Evaluasi penerapan Sistem
Pengendalian Internal Perseroan.
2.
Penyempurnaan strategi perlindungan
terhadap pemegang saham dengan
menyajikan agenda, hasil dan risalah
RUPS tahunan yang lebih lengkap dan
rinci secara tepat waktu dan tersedia di
website Perseroan.
2.
Evaluasi aktivitas Kepatuhan dan
Manajemen Risiko Perseroan oleh
Komite Pendukung Dewan Komisaris,
Komite Manajemen Risiko.
3.
Memastikan implementasi kepatuhan
dan manajemen risiko ada di setiap
proses bisnis Perseroan dan unit usaha
Perseroan.
4.
Menyempurnakan kerangka sistem
pengendalian internal yang lebih
terintegrasi.
5.
Membentuk program etika dan
kepatuhan.
6.
Evaluasi dan perbaikan Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System).
7.
Sosialisasi dan penyegaran mengenai
hal-hal yang mendukung implementasi
yang dilakukan secara rutin kepada
seluruh Organ Perseroan:
Perancangan ketentuan teknis tentang
prosedur pemberian suara (voting)
dalam RUPS yang tetap mengakomodasi
prinsip one share-one vote (dicantumkan
pada Anggaran Dasar dan dilakukan
penyempurnaan pada Pedoman Tata
Kelola Perusahaan yang dimiliki
Perseroan).
4.
Menyempurnakan kelengkapan kebijakan
& prosedur Perseroan dengan kebijakan
anti-korupsi.
5.
Evaluasi dan penyempurnaan Kebijakan
& Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
Perseroan.
6.
Perumusan kebijakan pemberian insentif
jangka panjang bagi karyawan secara adil
dan transparan.
7.
Perumusan kebijakan peningkatan
kemampuan vendor.
8.
Pengungkapan penerima manfaat akhir
dari kepemilikan saham atas pemegang
saham dalam jumlah tertentu.
9.
Pengungkapan informasi material
tertentu melalui situs web Perseroan dan
disajikan dalam 2 (dua) bahasa.
10. Penetapan keputusan Perseroan
mengenai batasan periode menjabat
Komisaris Independen disesuaikan
dengan ketentuan BEI.
11. Perumusan Kebijakan & Prosedur
mengenai program orientasi bagi anggota
baru Dewan Komisaris & Direksi.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
PENERAPAN GCG
EXCELLENCE DI BNBR
PENGUATAN PROSES GCG BNBR
1.
4.
2017
2014 – 2016:
PENYEMPURNAAN
INFRASTRUKTUR GCG BNBR
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
a.
8.
9.
Coaching mengenai GCG (baik dari
pihak internal maupun eksternal
Perseroan).
b. Penandatanganan Kode Etik
Perseroan.
c. Penandatanganan Kebijakan
Perilaku Bisnis.
Penyempurnaan Infrastruktur GCG
Dewan Komisaris & Direksi.
Evaluasi roadmap GCG Perseroan telah
sesuai dengan roadmap GCG yang
dirancang oleh regulator.
10. Evaluasi self-assessment GCG
Perseroan.
11. Partisipasi Perseroan secara konsisten
pada lembaga penilaian GCG
independen.
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
102
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Tindak lanjut dan Rencana Peningkatan Praktek GCG
2013
2017
2014 – 2016:
PENYEMPURNAAN
INFRASTRUKTUR GCG BNBR
PENERAPAN GCG
EXCELLENCE DI BNBR
PENGUATAN PROSES GCG BNBR
12. Evaluasi & penyempurnaan prosedur
12. Membangun budaya perusahaan
rapat Dewan Komisaris & Direksi pada
berdasarkan code of conducts sebagai
Anggaran Dasar dan Pedoman Tata Kelola
bagian dari operasional perusahaan
Perusahaan.
sehari-hari.
13. Penguatan Program Kerja Komite
Pendukung Dewan Komisaris untuk
memantau pelaksanaan GCG Perseroan
(Komite Tata Kelola Perusahaan).
14. Perumusan kebijakan & prosedur
nominasi & remunerasi serta program
penilaian kinerja anggota Dewan
Komisaris dan Direksi (sebagai Dewan
maupun individu).
15. Perumusan kebijakan suksesi anggota
Direksi.
13. Menjalankan strategi perusahaan
yang bertanggung jawab sosial secara
efektif.
14. Mengimplementasi “Sistem Operasi
Perusahaan Hijau” (green company).
15. Secara periodik dan kontinyu
menyempurnakan semua sistem,
kebijakan, dan prosedur yang mengacu
kepada peningkatan kinerja dan
penerapan GCG.
16. Evaluasi dan penyempurnaan Roadmap
GCG Perseroan secara periodik.
Asesmen dan KPI
2013
2017
2014 – 2016:
PENYEMPURNAAN
INFRASTRUKTUR GCG BNBR
PENERAPAN GCG
EXCELLENCE DI BNBR
PENGUATAN PROSES GCG BNBR
1.
Mematuhi semua hukum dan peraturan
yang terkait dengan GCG (wajib dan
sukarela).
1.
Mematuhi semua hukum dan peraturan
yang berhubungan dengan GCG (wajib
dan sukarela).
1.
Mematuhi semua hukum dan peraturan
yang berhubungan dengan GCG (wajib
dan sukarela).
2.
Peningkatan dalam kepatuhan dan
kendali manajemen yang lebih baik
berdasarkan hasil telaah kepatuhan
(compliance review)
2.
2.
3.
Kinerja Perseroan meningkat sesuai
dengan performance assessment
Perseroan.
Implementasi pengendalian internal
(internal control) dan manajemen risiko
yang baik menuju perusahaan yang
bertata kelola baik (Good Governed
Corporation/GGC), sesuai roadmap GCG
Kadin Indonesia.
Menjadi perusahaan yang memiliki
reputasi baik dan terkemuka dan secara
konsisten melakukan tanggung jawab
sosial perusahaan menuju perusahaan
Good Corporate Citizen/GCC, sesuai
roadmap GCG Kadin Indonesia.
3.
3.
Pencapaian hasil assessment GCG oleh
lembaga independen adalah 70 (skala
IICG).
Kinerja Perseroan meningkat sesuai
dengan performance assessment
Perseroan.
Kinerja Perseroan meningkat sesuai
dengan performance assessment
Perseroan.
4.
Diakui dan memiliki reputasi sebagai
perusahaan yang sehat.
4.
Menjadi role model dengan reputasi
implementasi GCG terbaik.
4.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
103
Asesmen dan KPI
2013
5.
Pencapaian skor Annual Report Award
adalah 70.
2017
2014 – 2016:
PENYEMPURNAAN
INFRASTRUKTUR GCG BNBR
PENERAPAN GCG
EXCELLENCE DI BNBR
PENGUATAN PROSES GCG BNBR
5.
Pencapaian hasil self-assessment GCG
80% (Skala 100% - praktik GCG berhasil
diimplementasikan di Perseroan).
6.
Pencapaian hasil assessment GCG oleh
lembaga independen adalah 75 (skala
IICG).
7.
Pencapaian skor Annual Report Award
adalah 80.
5.
Menjadi perusahaan yang sangat
diinginkan sebagai tempat bekerja.
6.
Menerima lebih dari tiga penghargaan
untuk perusahaan bereputasi baik
dalam berbagai aspek.
7.
Pencapaian hasil self-assessment
GCG 90% (Skala 100% - praktik
GCG berhasil diimplementasikan di
Perseroan).
8.
Pencapaian hasil assessment GCG oleh
lembaga independen adalah 90 (skala
IICG).
9.
Pencapaian skor Annual Report Award
adalah 90.
IMPLEMENTASI PRAKTIK GCG
Penerapan GCG pada PT Bakrie & Brothers Tbk bertujuan mendukung
pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan cepat,
sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada para pemegang
saham bahwa perusahaan dikelola dengan baik dan benar untuk
mendapat hasil usaha yang wajar dan bernilai tinggi. Implementasi
praktik GCG harus selalu berlandaskan lima prinsip yaitu:
dalam organisasi berjalan dengan tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan secara sehat dan terukur. Praktik
pelaksanaan akuntabilitas yang dilakukan Perseroan antara lain:
1.
•
•
Transparansi: Perseroan memastikan pengungkapan informasi
yang memadai, jelas, dan akurat kepada pemegang saham dan
pemangku kepentingan. Prinsip transparansi juga diterapkan
dalam proses pengambilan keputusan, untuk meningkatkan
obyektifitas dan profesionalisme Perseroan. Praktik Keterbukaan
atau transparasi yang dilakukan Perseroan antara lain:
•
•
Proses pengambilan keputusan Pemegang Saham melalui
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memenuhi
persyaratan Anggaran Dasar Perseroan.
Proses pengambilan keputusan Dewan Komisaris yang
berfungsi sebagai pengawasan dan pemberian nasehat
kepada Direksi telah dilaksanakan pada rapat Dewan
Komisaris Internal dan rapat Dewan Komisaris yang
mengundang Direksi (rapat gabungan).
•
3.
Responsibilitas: Sebagai bentuk tanggung jawabnya,
Perseroan memegang teguh kepatuhan terhadap peraturan
perundangan dan kebijakan yang berlaku. Selain itu, Perseroan
juga menjalankan tanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan, untuk mencapai keberlanjutan usaha jangka panjang.
Tindakan nyata untuk menunjukan aspek pertanggung jawaban
perusahaan antara lain:
•
2.
Akuntabilitas: Perseroan berkomitmen untuk memastikan
fungsi, tugas, dan wewenang berbagai elemen di
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Perseroan telah memiliki struktur organisasi, job
description untuk masing-masing job title dan penilaian key
performance indicator untuk Direksi, Kepala Unit kerja dan
seluruh karyawan.
Auditor eksternal telah melakukan pemeriksaan atas
laporan keuangan Perseroan dengan opini auditor
independen adalah wajar tanpa pengecualian
Perseroan telah mempertanggungjawabkan dan mendapat
pengesahan atas laporan tahunan dalam RUPS.
Insan Bakrie telah menandatangani pakta integritas dan
anti suap untuk tunduk kepada Code of Conduct dan etika
bisnis yang telah ditetapkan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
•
5.
Perseroan telah memiliki Kode Etik dan Kebijakan Perilaku
Bisnis yang berlaku untuk seluruh Insan Bakrie.
Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan fungsi
check and balances melalui komunikasi formal melalui
rapat, persetujuan/penolakan Dewan Komisaris atas usulan
Direksi.
Kewajaran dan Kesetaraan: Perseroan senantiasa
memastikan agar hak serta kepentingan semua pemegang
saham, baik mayoritas maupun minoritas, dapat terpenuhi.
Perseroan juga selalu memberikan perlakuan wajar dan
setara kepada segenap pemangku kepentingannya. Perseroan
menunjukan komitmen terhadap kewajaran dan kesetaraan
dengan cara antara lain:
•
Perseroan telah memberikan kesempatan yang sama
kepada seluruh karyawan tanpa adanya diskriminasi sesuai
dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan
dan Karyawan.
AKTIVITAS KEPATUHAN
Sebagai bagian dari kegiatan tata kelola perusahaan, Corporate Risk
Management (CRM) senantiasa melakukan pemantauan kepatuhan
perusahaan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di dalam menjalankan praktik bisnis perusahaan dan juga
ketaatan setiap individu di dalam melaksanakan tanggungjawabnya
untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing sesuai dengan kode
etik, kebijakan perilaku bisnis dan juga kebijakan dan prosedur
internal perusahaan yang berlaku.
Pada awal tahun 2014, CRM telah melakukan kajian dan pemutakhiran
terhadap proses bisnis di setiap Departemen untuk memastikan
2. P
olic
y&
e
po
rtin
I
RIN N G
G
IDEN
T
nc
Re
IM
& IM PLE
P
s
ure
ced
Pro
RT
li a
Profil Perusahaan
Kesemua langkah ini sesuai dengan kerangka proses penerapan
sistem kepatuhan seperti yang tergambar di bawah ini.
ATION
IFIC
IN G
mp
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Pada akhir tahun 2014, CRM menyampaikan laporan tahunan yang
berisi tentang detil kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh
CRM dan juga pencapaian dari setiap kegiatan tersebut dan telah
disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko. Sejalan dengan
penyampaian laporan, pada akhir bulan Desember CRM telah
menyusun rencana kegiatan untuk tahun 2015.
ess
roc
P
s
REPO
4. C o
• Compliance Report
• Compliance Annual Program
Untuk mengukur tingkat keberhasilan Perseroan di dalam menjalankan
praktik good corporate governance, Perseroan aktif mengadakan
kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan budaya kepatuhan di
setiap individu dimulai dari level top manajemen Perseroan melalui
penandatanganan Pakta Integritas oleh Dewan Komisaris dan Direksi
serta karyawan pada saat penyelenggaraan GRC Day.
• Reviewing rules & regulations
• P & P construction
• P & P pre-approved
• P & P implementation assistance
• P & P socialization
ION
NTAT
ME VEMENT
RO
1. B
usi
ne
s
• Business process indentification
• Business process classification
• Business process mapping
Sebagai salah satu cara untuk memitigasi risiko operasional, CRM
secara berkesinambungan telah melakukan kajian, pembaharuan,
serta finalisasi kebijakan dan prosedur internal perusahaan sesuai
dengan arah dan kebijakan Perseroan. CRM melakukan pemutakhiran
untuk menyesuaikan terhadap peraturan perundang-undangan baru
yang telah diinformasikan oleh Divisi Legal. Hal ini untuk memastikan
bahwa setiap praktik bisnis yang dilakukan oleh Perseroan telah
sejalan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Total kebijakan dan prosedur yang telah dimiliki sebanyak 271
dokumen, dimana sebagian dokumen kebijakan dan prosedur tersebut
merupakan dokumen baru ataupun revisi dari kebijakan dan prosedur
lama dan telah disahkan oleh Direksi, sedangkan sisanya dalam tahap
kajian untuk dilakukan pemutakhiran oleh CRM secara bertahap
dan berkesinambungan; antara lain kebijakan dan prosedur tentang
kepatuhan, sistem pembayaran, aktivitas perdagangan efek, dan
beberapa kebijakan dan prosedur pada lingkup sumber daya manusia.
AT
E VA L U ITO
N
& MO
g
3. C o
Ikhtisar Utama
mp
ito r
•
bahwa proses bisnis yang ada saat ini telah sesuai dengan strategi
dan model bisnis perusahaan dengan melihat pada objektifitas dan
juga kompleksitas kegiatan usaha Perseoran yang dapat memberikan
dampak yang besar terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
ing
Independensi: Organ-organ Perseroan menjalankan
kegiatannya secara mandiri dan objektif, menghindari konflik
kepentingan, dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.
Perseroan menunjukan independensinya melalui wujud antara
lain:
on
4.
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
eM
104
li a
nc
• Compliance Review
• Monitoring Continual Improvement
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
105
PENERAPAN BOARD MANUAL
PT Bakrie & Brothers Tbk memiliki komitmen untuk mempertahankan standar tinggi dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik
(GCG) sebagai salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan dan keberlanjutan usaha. PT Bakrie & Brothers Tbk menjunjung etika dan standar
profesionalisme pada seluruh jenjang organisasi. Pelaksanaan GCG pada sektor industri keuangan non-bank dan investasi serta beberapa sektor
industri di mana Perseroan berada, secara umum berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
terutama Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Pasar Modal. Pelaksanaan GCG
ini juga berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi, dan Kewajaran.
Beberapa hal tersebut melatarbelakangi disusunnya Panduan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Manual) yang berlandaskan
prinsip-prinsip GCG.
Board Manual adalah petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen yang menjelaskan tahapan kerja dan aktivitas
Dewan Komisaris dan Direksi secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi
acuan bagi Komisaris dan Direksi serta Manajemen dalam menjalankan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan.
Board Manual dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan Komisaris dan Direksi serta anggota Manajemen lainnya dalam melaksanakan tugas
agar tercipta pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan, efisien dan efektif. Pelaksanaan Board Manual merupakan salah satu
bentuk komitmen Komisaris dan Direksi dalam rangka implementasi prinsip-prinsip GCG.
ASESMEN PENERAPAN GCG
BNBR melaksanakan asesmen penerapan GCG dengan pendekatan pemeringkatan yaitu dengan mengikuti Annual Report Award. Hasil penilaian
ajang pemeringkatan ini dijadikan masukan dan bahan evaluasi untuk menyempurnakan penerapan GCG di Perseroan.
ANNUAL REPORT AWARD (ARA)
Sebagai warga korporasi yang baik, dan pemenuhan tanggung jawab
sebagai perusahaan publik, BNBR menerbitkan Laporan Tahunan
berisi informasi komprehensif mengenai kinerja perusahaan yang
dipublikasikan secara luas dan diserahkan kepada regulator yang
berwenang untuk memeriksa.
Hasil Penilaian Laporan Tahunan BNBR 2014 oleh ARA 2015
Kriteria
I.
Laporan Tahunan Perseroan juga diikutsertakan pada ajang Annual
Report Award (ARA) yang diselenggarakan dan disusun peringkatnya
oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia
(BI), Direktorat Jendral Pajak (Dirjen Pajak), Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Hasil penilaian ARA mengandung evaluasi yang komprehensif terhadap
isi Laporan Tahunan Perseroan dari masing-masing pokok bahasan.
Kelengkapan dan keterbukaan informasi di dalam Laporan Tahunan juga
dinilai merupakan implementasi nyata dari GCG.
Umum
Bobot
Score
2%
2.00
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
5%
3.91
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
3%
2.20
IV. Profil Perusahaan
8%
5.00
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
22%
10.46
VI. Good corporate governance
35%
25.83
VII. Informasi Keuangan
20%
18.25
5%
0
100%
67.64
VIII. Lain-lain
Jumlah Nilai (Maksimum 100)
CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) AWARD
Rangkaian kegiatan CGPI Award 2015 dalam perspektif penciptaan nilai memberikan kontribusi terhadap keberhasilan penerapan GCG dalam
aktivitas penciptaan nilai tambah Perseroan, penilaian dilakukan oleh Tim IICG (Indonesian Institute Corporate Governance) dan majalah SWA
dengan hasil Perseroan mendapatkan penghargaan sebagai, “Fair Trusted Company” atau “Perusahaan yang Cukup Terpercaya” berdasarkan
kepada survey yang dilakukan kepada para pemangku kepentingan Perseroan, pemaparan makalah tentang proses implementasi penciptaan
nilai Perseroan, dan observasi langsung yang dilakukan oleh Tim CGPI terhadap Perseroan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
106
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Penilaian CGPI Award tersebut meliputi pula pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan penciptaan nilai Perseroan, dan bukti-bukti
yang merujuk pada hasil yang optimal yang diraih oleh Perseroan serta hasil evaluasi periodik dan independen dari pihak eksternal Perseroan.
Pencapaian ini membuktikan bahwa Perseroan mampu memberikan hasil yang positif terhadap pelaksanaan praktik GCG pada umumnya, dan
praktik penciptaan nilai pada khususnya, sehingga Perseroan mampu bersaing di dunia bisnis dengan modal kepercayaan dan komitmen penuh
yang diberikan kepada pemangku kepentingan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam
struktur tata kelola perusahaan, wadah para pemegang saham
mengambil keputusan dan menggunakan hak serta wewenangnya.
RUPS memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan
Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan. Wewenang yang dimiliki
oleh RUPS PT Bakrie & Brothers Tbk meliputi:
1.
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
2.
Menentukan besarnya permodalan Perseroan.
3.
Mengatur penggunaan keuntungan bersih Perseroan.
4.
Mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris serta mengevaluasi kinerja masing-masing anggota
Dewan Komisaris dan Direksi.
5.
Menggabungkan, melebur atau memisahkan Perseroan, dan
6.
Kewenangan atas dilakukannya transaksi yang melebihi nilai
tertentu.
RUPS wajib diselenggarakan setidaknya satu tahun sekali yang
disebut sebagai RUPS Tahunan. Di luar RUPS Tahunan, diperbolehkan
menyelenggarakan RUPS yang disebut dengan RUPS Luar Biasa. Pada
tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan sebanyak 1
kali menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebanyak 1 kali.
PENGUMUMAN
Pengumuman
kepada Pemegang
Saham mengenai
RUPS Tahunan pada
tanggal 12 Mei 2015
PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM TAHUNAN
Sesuai Anggaran Dasar, Perseroan telah mengelenggarakan RUPS
Tahunan untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan pada 18 Juni
2015 bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Sesuai dengan
Peraturan Perundangan, sebelum pelaksanaan RUPS Perseroan
telah menyampaikan Pemberitahuan Rencana kepada Otoritas
Jasa Keuangan, melalui Surat Direksi No. 037/BNBR/CS-OJK/V/15
tertanggal 4 Mei 2015, serta mengumumkan Rencana Rapat ini pada
12 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia dan
surat kabar harian berbahasa Indonesia yaitu Harian Investor Daily.
Perseroan juga mengumumkan Panggilan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan, pada 27 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs
Bursa Efek Indonesia dan surat kabar berbahasa Indonesia yaitu
Harian Kontan.
RUPS Tahunan pada tanggal 18 Juni 2015 tersebut di atas dihadiri
oleh pemegang saham yang mewakili 55.110.759.295 lembar saham
atau 58,8% dari seluruh pemegang saham. Dengan demikian
rapat dinyatakan kuorum dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan.
PEMANGGILAN
PELAKSANAAN
Pemanggilan
kepada Pemegang
Saham mengenai
RUPS Tahunan pada
tanggal 27 Mei
2015
Pelaksanaan RUPS
Tahunan pada
tanggal 18 Juni
2015
PENYAMPAIAN RINGKASAN
RISALAH RUPS TAHUNAN
Penyampaian Ringkasan
Risalah RUPS Tahunan
pada 22 Juni 2015
AGENDA RUPS TAHUNAN
Sesuai dengan Panggilan Rapat yang telah diumumkan pada Surat Kabar tersebut di atas, agenda RUPS Tahunan adalah:
1.
Persetujuan Laporan Pertangungjawaban Direksi atas jalannya Peseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
107
2.
Persetujuan dan pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Peseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
3.
Penentuan dan persetujuan penggunaan keuntungan yang diperoleh Peseroan dari Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
4.
Penunjukan dan penentuan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
5.
Persetujuan perubahan susunan pengurus Peseroan.
Pembahasan Agenda dan Keputusan RUPS Tahunan
Hasil Pemungutan
Suara
Tindak Lanjut
1. Agenda
Pertama
Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan
Agenda Rapat Pertama yang disampaikan Direktur Utama Perseroan.
Hasil keputusan rapat pada Agenda Pertama yaitu: Menerima dengan
baik dan menyetujui Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas jalannya
Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014.
Setuju:
55.109.559.295
(99,998%)
Tidak Setuju:
1.200.000 (0,002%)
Blanko:
0 (0%)
-
2. Agenda
Kedua
Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan
Agenda Rapat Kedua yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil
keputusan rapat pada Agenda Kedua yaitu: Menyetujui dan mengesahkan
Neraca serta Perhitungan Laba/Rugi untuk Tahun Buku yang terakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dan memberikan pelunasan serta pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota
Direksi dan Para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan
dan Pengawasan yang telah dijalankan dalam Tahun Buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014, sejauh tindakan pengurusan dan
pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba/
Rugi serta Laporan Akuntan Publik atas Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014.
Setuju:
55.071.610.295
(99,93%)
Tidak Setuju:
34.149.000 (0,07%)
Blanko:
0 (0%)
-
3. Agenda
Ketiga
Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan
Agenda Rapat Ketiga yang disampaikan Direktur Utama Perseroan.
Hasil keputusan rapat pada Agenda Ketiga yaitu: Menyetujui untuk
tidak membagikan dividen dan penggunaan keuntungan yang diperoleh
Perseroan dari Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014.
Setuju:
54.958.755.295
(99,72%)
Tidak Setuju:
152.004.000 (0,28%)
Blanko:
0 (0%)
Pembagian dividen
untuk Tahun Buku
yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2014 tidak dilakukan.
Setuju:
46.284.081.295
(83,98%)
Tidak Setuju:
8.826.678.000
(16,02%)
Blanko:
0 (0%)
Direksi menunjuk
dan menetapkan
Kantor Akuntan
Publik Handoko Tomo
Samuel Gunawan &
Rekan yang berafiliasi
dengan Accounting
Firm Moores Rowland
melalui surat no.
P059/XII/BNBR/15/H
setelah mendapat
persetujuan dari
Dewan Komisaris
sebagaimana
dinyatakan dalam
surat tertanggal 27
Oktober 2015.
4. Agenda
Keempat
Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan
Agenda Rapat Keempat yang disampaikan Direktur Utama Perseroan.
Hasil keputusan rapat pada Agenda Keempat yaitu: Menyetujui untuk
memberikan kewenangan penuh kepada Direksi Perseroan setelah
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk
dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan
Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan dan
untuk menetapkan honorariumnya.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
108
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Hasil Pemungutan
Suara
Pembahasan Agenda dan Keputusan RUPS Tahunan
Tindak Lanjut
Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan
Agenda Rapat Kelima yang disampaikan Direktur Utama Perseroan. Hasil
keputusan rapat pada Agenda Kelima yaitu:
• Menyetujui usulan perubahan susunan anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama
Bobby Gafur S. Umar
Direktur
A. Amri Aswono Putro
Direktur
Raden Ajeng Sri Dharmayanti
Direktur Independen
Dody Taufiq Wijaya
Setuju:
52.056.221.795
(94,46%)
Tidak Setuju:
3.054.537.500
(5,54%)
Blanko:
8,750,000,000
(15,88%)
Dewan Komisaris
5. Agenda
Kelima
Komisaris Utama &
Komisaris Independen
Irwan Sjarkawi
Komisaris
Armansyah Yamin
Komisaris
Nugroho I. Purbowinoto
• Bahwa susunan dan masa jabatan masing-masing anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut apabila disetujui
akan berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat ini, dan berakhir sampai
dengan tahun ketiga yaitu pada Rapat berikutnya di tahun 2017, tanpa
mengurangi hak pemegang saham untuk memberhentikan sewaktuwaktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Suara blanko
dianggap menyetujui
suara terbanyak
sehingga hasil
pemungutan suara
Setuju menjadi
sebanyak
Akta Pernyataan
Keputusan RUPS
Tahunan No.140
tanggal 30 September
2015.
52.056.221.795
• Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada
(94,46%)
Direksi Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendirisendiri untuk melakukan segala tindakan yang dianggap perlu
untuk menuangkan keputusan-keputusan Rapat ke dalam bentuk
akta Notaril, sehingga menghadap di hadapan Notaris untuk
menandatangani akta-akta dan/atau surat-surat yang diperlukan serta
memohon persetujuan dari pihak yang berwenang atas perubahan
anggaran dasar tersebut, dan menjalankan segala tindakan yang perlu
dan berguna untuk mencapai maksud tersebut, tidak ada tindakan yang
dikecualikan.
PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Sesuai Anggaran Dasar, Perseroan telah mengelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan pada 18 Juni
2015 bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Perundangan, sebelum pelaksanaan RUPS Perseroan telah
menyampaikan Pemberitahuan Rencana kepada Otoritas Jasa Keuangan, melalui Surat Direksi No. 037/BNBR/CS-OJK/V/15 tertanggal 4 Mei
2015 serta mengumumkan Rencana Rapat ini pada 12 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek Indonesia dan surat kabar harian
berbahasa Indonesia yaitu Harian Investor Daily.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
109
Perseroan juga mengumumkan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pada 27 Mei 2015 melalui situs Perseroan, situs Bursa Efek
Indonesia dan surat kabar berbahasa Indonesia yaitu Harian Kontan.
RUPS Luar Biasa pada tanggal 18 Juni 2015 tersebut di atas dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 62.489.411.227 lembar saham atau
66,68% dari seluruh pemegang saham. Dengan demikian rapat dinyatakan kuorum dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
PENGUMUMAN
PEMANGGILAN
Pengumuman
kepada Pemegang
Saham mengenai
RUPS Luar Biasa
pada tanggal
12 Mei 2015
Pemanggilan
kepada Pemegang
Saham mengenai
RUPS Luar Biasa
pada tanggal
27 Mei 2015
PELAKSANAAN
Pelaksanaan
RUPS Luar Biasa
pada tanggal
18 Juni 2015
PENYAMPAIAN RINGKASAN
RISALAH RUPS LUAR BIASA
Penyampaian Ringkasan
Risalah RUPS Luar Biasa
pada 22 Juni 2015
AGENDA RUPS LUAR BIASA
Sesuai dengan Panggilan Rapat yang telah diumumkan pada Surat Kabar tersebut di atas, agenda RUPS Luar Biasa adalah:
Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait:
1.
Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka;
2.
Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik; dan
3.
Perubahan beberapa ketentuan di dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Pembahasan Agenda dan Keputusan RUPS Luar Biasa
1. Agenda
Pertama
Direksi Perseroan menyampaikan penjelasan yang berkaitan dengan
Agenda Rapat Pertama yang disampaikan Direktur Utama Perseroan.
Hasil keputusan rapat pada Agenda Pertama yaitu: Menerima dengan
baik dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam
rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, serta
Perubahan beberapa ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Hasil Pemungutan
Suara
Tindak Lanjut
Setuju:
61.079.913.127
(97,74%)
Tidak Setuju:
1.409.498.100 (2,26%)
Blanko:
0 (0%)
Akta Pernyataan
Keputusan RUPS Luar
Biasa PT Bakrie &
Brothers Tbk No. 141
tanggal 30 September
2015
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
110
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
DEWAN KOMISARIS
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang memiliki fungsi utama berupa pengawasan terhadap
kepengurusan Perusahaan oleh Direksi dan jajaranya. Dewan Komisaris dapat memberikan pandangan, rekomendasi dan arahan kepada
Direksi terkait dengan kebijakan dan tindakan yang diambil oleh Direksi, agar memenuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, dan sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan. Dalam bertugas, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite
Manajemen Risiko, Komite Nominasi &, Remunerasi serta Komite Tata Kelola Perusahaan.
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melakukan
pengawasan perusahaan secara profesional, transparan, efisien
dan efektif, maka Dewan Komisaris menetapkan suatu pedoman
pelaksanaan kerja yang merupakan bagian dari Board Manual
Perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan pengawasan atas kebijakan dan tindakan
pengelolaan Perseroan, jalannya pengurusan Perseroan secara
umum serta memberi nasihat kepada Direksi meliputi kegiatan
meneliti dan menelaah Laporan Keuangan tahunan, mengawasi
penyusunan anggaran tahunan, rencana usaha serta strategi
bisnis Perseroan.
2.
Mengawasi penerapan GCG dan manajemen risiko Perseroan
yang dilakukan oleh Direksi.
3.
Memastikan efektivitas Sistem Pengendalian Internal,
pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Internal.
Berikut adalah garis besar pedoman kerja Dewan Komisaris dalam
Board Manual:
1.
Persyaratan dan Komposisi Dewan Komisaris
2.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
3.
Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris
4.
Wewenang Dewan Komisaris
4.
Memastikan penegakkan Etika Bisnis dan Budaya Perseroan.
5.
Hak Dewan Komisaris
5.
Melakukan penilaian kinerja Direksi.
6.
Etika Jabatan
6.
7.
Pengambilan Keputusan
8.
Rapat Dewan Komisaris
Memberikan usulan prosedur Nominasi dan Sistem Remunerasi
bagi Dewan Komisaris dan Direksi kepada Pemegang Saham
untuk kemudian disetujui dalam RUPS.
9.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
10. Organ Pendukung Dewan Komisaris (Komite Dewan Komisaris)
PEMBAGIAN TUGAS DEWAN KOMISARIS
Adapun pembagian peran menurut jabatan di Dewan Komisaris adalah:
Jabatan
Hasil Pemungutan Suara
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Memantau serta mengawasi kegiatan Komite
Komisaris Independen
Memantau serta mengawasi kegiatan Komite Manajemen Risiko dalam pengelolaan risiko
perusahaan. Selain itu, memantau serta mengawasi kegiatan Komite Tata Kelola Perusahaan.
Komisaris
Menjalankan fungsi dan tanggung jawab sebagai anggota Komite Manajemen Risiko.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
111
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2015,
susunan dan penunjukkan Dewan Komisaris hingga akhir tahun 2017, sebagai berikut:
Susunan
Jabatan
Komisaris Utama
& Komisaris
Independen
Penunjukan Pertama
Nama
Irwan Sjarkawi
Rapat Umum
Pemegang Saham
24 Juni 2004
Dokumen
Pengesahan
Akta tanggal 6 Juli
2004 No. 21
C-UM.02.01.8737,
tanggal 23 Juli 20
Fokus Bidang
Pengawasan
Memantau serta
mengawasi kegiatan
Komite Audit dan
Komite Nominasi dan
Remunerasi
Komisaris
Nugroho I
Purbowinoto
30 Juni 2009
Akta tanggal 7 Juli
2009 No. 33
Memantau serta
AHU-AH.01.10-12847, mengawasi kegiatan
tanggal 12 Agustus
Komite Manajemen
2009
Risiko dan Komite
Tata Kelola
Komisaris
Armansyah Yamin
30 Juni 2009
Akta tanggal 7 Juli
2009 No. 33
AHU-AH.01.10-12847, Sebagai anggota
tanggal 12 Agustus
Komite Manajemen
2009
Risiko
Terkait dengan pengunduran diri Mohamad Ikhsan dari jabatan Komisaris Independen yang disampaikan secara tertulis kepada Perusahaan melalui surat tertanggal 1
Juni 2015, maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2015 telah disahkan susunan Dewan Komisaris yang baru yaitu terdiri dari
1 (satu) orang Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mendelegasikan wewenangnya kepada anggota Dewan Komisaris lainnya dengan membuat kuasa
tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut dengan tetap berpedoman kepada Board Manual. Selama tahun 2015 tidak terdapat
pendelegasian wewenang antar anggota Dewan Komisaris untuk menghadiri rapat.
KOMISARIS INDEPENDEN
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
POJK.04/2014, disebutkan bahwa Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik
dan memenuhi persyaratan sebagai Komisaris.
Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat
kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perusahaan yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Tugas
utama Komisaris Independen adalah melakukan pengawasan serta
menjaga terpenuhinya hak serta kewajiban pemegang saham minoritas.
Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan
Publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk
pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Emiten atau
Perusahaan Publik pada periode berikutnya;
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
b.
Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;
c.
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan
Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang
saham utama Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; dan
d.
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut.
Hingga 17 Juni 2015 Perusahaan mempunyai 2 (dua) orang Komisaris
Independen, yaitu Irwan Sjarkawi dan Mohamad Ikhsan; keduanya
menyatakan secara penuh independensi terhadap RUPS perusahaan.
Terkait dengan pengunduran diri Mohamad Ikhsan yang disampaikan
secara tertulis kepada Perusahaan melalui surat 1 Juni 2015, maka pada
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni
2015 telah disahkan susunan Dewan Komisaris yang baru yang terdiri
dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang Komisaris.
Anggota Dewan Komisaris Independen Perusahaan dijabat oleh Irwan
Sjarkawi yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama. Jabatan lain yang
diemban oleh Komisaris Independen adalah sebagai Ketua Komite Audit.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
112
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
RANGKAP JABATAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik, menerangkan bahwa Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai:
a.
Anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan
b.
Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain.
Pada Tahun 2015 keterangan rangkap jabatan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Jabatan
Irwan Sjarkawi
-
-
Nugroho I Purbowinoto
PT Bakrieland Development
Komisaris
Armansyah Yamin
-
-
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Perusahaan juga mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan saham baik kepemilikan
saham pada Perusahaan maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu
laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.
Kepemilikan saham Dewan Komisaris pada tahun 2014 pada Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama
Irwan Sjarkawi
Jabatan
Kepemilikan Saham (lembar)
Komisaris Utama
Presentasi Kepemilikan
0
0
Nugroho I Purbowinoto
Komisaris
8.000
0
Armansyah Yamin
Komisaris
167.989
0
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
113
PROGRAM PENGENALAN UNTUK
DEWAN KOMISARIS
Keberadaan Program Pengenalan sangat
penting untuk dilaksanakan mengingat
perbedaan latar belakang Anggota
Dewan Komisaris. Program Pengenalan
yang diberikan dapat berupa presentasi,
pertemuan, atau kunjungan ke fasilitas
Perusahaan. Program Pengenalan dapat
juga berupa program-program lain yang
disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan.
Prosedur pelaksanaan Program Pengenalan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
Program Pengenalan mengenai
Perusahaan wajib diberikan kepada
Anggota Dewan Komisaris yang baru
pertama kali menjabat sebagai Dewan
Komisaris di Perusahaan.
Komisaris Utama bertanggung jawab
atas pelaksanaan Program Pengenalan.
Jika Komisaris Utama berhalangan atau
termasuk anggota Dewan Komisaris
yang harus mengikuti Program
Pengenalan, maka tanggung jawab
pelaksanaan Program Pengenalan
berada pada Direksi.
Materi yang diberikan pada Program
Pengenalan meliputi gambaran
mengenai kegiatan bisnis Perusahaan,
kinerja keuangan dan operasi,
rencana usaha jangka pendek dan
jangka panjang, prinsip-prinsip Good
Corporate Governance, kewenangan
yang didelegasikan, audit internal dan
eksternal, Sistem Pengendalian Internal,
Komite Penunjang Dewan Komisaris,
tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi, dan hal-hal
strategis lainnya.
PROGRAM PENINGKATAN
KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS
Perusahaan menyelenggarakan program
pelatihan dan pengembangan untuk Dewan
Komisaris, yang relevan dengan fungsi
utama Dewan Komisaris serta topik-topik
yang berhubungan dengan strategi bisnis
Perusahaan, peraturan dan perundangundangan terkait, mengenai industri serta
ekonomi yang dapat memberikan informasi
dan petunjuk mengenai arah usaha
Perusahaan di masa depan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Selama tahun 2015 Dewan Komisaris tidak mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan
yang diadakan oleh pihak eksternal Perusahaan.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris, atau menghadiri rapat
yang diselenggarakan Komite di bawah Dewan Komisaris, atau menghadiri rapat bersama
Direksi dan organ-organ perusahaan yang lain.
KEHADIRAN KOMISARIS DALAM RAPAT INTERNAL DEWAN KOMISARIS
Anggaran Dasar Perseroan mewajibkan Dewan Komisaris mengadakan rapat internal
sedikitnya 6 (enam) kali dalam setahun. Selama tahun 2015, kehadiran rapat oleh Dewan
Komisaris adalah:
No
Tanggal
1.
14 Jan 2015
2.
Dewan Komisaris
Agenda
IS
MI
AY
NIP
Kick Off Meeting BNBR tahun 2015
1
1
1
1
18 Feb 2015
Pengkajian laporan Corporate Internal
Audit
1
1
1
1
3.
6 Mar 2015
Pengkajian laporan Dewan Komisaris
dan laporan Komite-Komite untuk
Annual Report tahun 2014
1
1
1
1
4.
9 Mar 2015
Rapat bersama Departemen
Manajemen Risiko
1
1
1
1
5.
23 Mar 2015
Pembahasan hasil audit Laporan
Keuangan tahun 2014
1
1
1
1
6.
28 Apr 2015
Pembahasan Laporan Keuangan
kuartal 1 tahun 2015
1
1
1
1
7.
16 Jun 2015
Persiapan RUPS
1
1
1
1
8.
15 Jul 2015
Penetapan atas perubahan Komite
Audit dan Komite Nominasi dan
Remunerasi
1
-
1
1
9.
24 Aug 2015
Pembahasan Laporan Keuangan
kuartal 2 tahun 2015
1
-
1
1
10.
22 Sep 2015
Penetapan atas perubahan Komite
GCG dan Komite Manajemen Risiko
1
-
1
1
11.
22 Okt 2015
Pembahasan Laporan Keuangan
kuartal 3 tahun 2015
1
-
1
1
12.
8 Des 2015
Rapat internal dengan Komite-Komite
Dewan Komisaris
1
-
1
1
12
7
11
12
TOTAL:
Keterangan | Note:
IS: Irwan Sjarkawi
MI: Mohamad Ikhsan
AY: Armansyah Yamin
NIP: Nugroho I. Purbowinoto
*) Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen sampai dengan Rapat Umum Pemegang
Saham pada tanggal 18 Juni 2015
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
114
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
HUBUNGAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan jajarannya. Untuk itu Dewan
Komisaris dan Direksi wajib memelihara hubungan kerja yang harmonis dan sinergis sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris
dan Direksi diwajibkan oleh Anggaran Dasar Perseroan untuk menyelenggarakan rapat gabungan sedikitnya 3 (tiga) kali dalam setahun. Selama
tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 34 (tiga puluh empat) kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian
agenda dan kehadiran sebagai berikut:
No
Tanggal
1.
14 Jan 2015
2.
Dewan Komisaris
Agenda
Direksi
IS
MI
AY
NIP
BGU
ES
Kick Off Meeting BNBR tahun 2015
1
1
1
1
1
1
-
1
1
10 Feb 2015
Laporan Direksi kepada Dekom mengenai
Proyek dan Kinerja Unit Usaha BNBR
1
-
1
1
1
1
-
1
1
3.
23 Mar 2015
Laporan Direksi kepada Dekom mengenai
Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian PT
Bakrie & Brothers Tbk per 31 Desember 2014
1
-
1
1
1
1
-
1
1
4.
27 Apr 2015
Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan
Outlook tahun 2015 PT Bakrie Metal Industries
1
-
-
1
1
1
-
1
1
5.
27 Apr 2015
Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan
Outlook tahun 2015 PT Bakrie Building Industries
1
-
-
1
1
1
-
1
1
6.
27 Apr 2015
Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan
Outlook tahun 2015 PT Bakrie Indo Infrastructure
1
-
-
1
1
1
-
1
1
7.
27 Apr 2015
Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan
Outlook tahun 2015 PT Bakrie Autoparts dan
PT Bakrie Steel Industries Presentation of 1st
Quarter 2015
1
-
-
1
1
1
-
1
1
8.
28 Apr 2015
Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan
Outlook tahun 2015 PT Bakrie Solusi Strategis
1
-
-
1
1
-
-
1
1
9.
28 Apr 2015
Presentasi Direksi kepada Dekom mengenai
Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk Per
31 Maret 2015
1
-
-
1
1
-
-
1
1
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
AAP DTW
YS
Analisis & Pembahasan Manajemen
115
No
Tanggal
Agenda
10.
12 Mei 2015
11.
Dewan Komisaris
IS
MI
Presentasi Kinerja Kuartal 1 tahun 2015 dan
Outlook tahun 2015 PT Multi Kontrol Nusantara
1
-
16 Jun 2015
Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa BNBR
1
-
12.
26 Aug 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Metal
Industries
1
13.
26 Aug 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Autoparts dan
PT Bakrie Steel Industries
14.
26 Aug 2015
15.
NIP
BGU
ES
1
1
-
-
1
1
1
1
1
1
-
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
1
-
1
1
1
-
1
1
1
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 PT Multi Kontrol
Nusantara
1
-
1
1
1
-
1
1
1
26 Aug 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 Bakrie Energy
International Pte Ltd.
1
-
1
1
1
-
1
1
1
16.
27 Aug 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Building
Industries
1
-
1
1
1
-
1
1
1
17..
27 Aug 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Indo
Infrastructure
1
-
1
1
1
-
1
1
1
18.
27 Aug 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Semester 1 tahun 2015 PT Bakrie Solusi
Strategis
1
-
1
1
1
-
1
1
1
19.
27 Aug 2015
Laporan Direksi kepada Dekom mengenai
Laporan Keuangan Tengah Tahun PT Bakrie &
Brothers Tbk per 30 Juni 2015
1
-
1
1
1
-
1
1
1
20.
12 Okt 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Indo
Infrastructure
1
-
1
1
1
-
1
1
1
21.
12 Okt 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Autoparts dan
PT Bakrie Steel Industries
1
-
1
1
1
-
1
1
1
22.
12 Okt 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Building
Industries
1
-
1
1
1
-
1
1
1
23.
13 Okt 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Metal Industries
1
-
1
1
1
-
1
1
1
24.
13 Okt 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Kuartal 3 tahun 2015 PT Multi Kontrol Nusantara
1
-
1
1
1
-
1
1
1
25.
13 Okt 2015
Presentasi Kinerja Operasional dan Keuangan
Kuartal 3 tahun 2015 PT Bakrie Solusi Strategis
1
-
1
1
1
-
1
1
1
26.
22 Okt 2015
Laporan Direksi kepada Dekom mengenai
Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk per
30 September 2015
1
-
1
1
1
-
1
1
1
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
AY
Direksi
Informasi Tambahan
AAP DTW
Laporan Keuangan
YS
116
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
No
Tanggal
27.
27 Okt 2015
28.
Dewan Komisaris
Agenda
Direksi
IS
MI
AY
NIP
BGU
ES
Presentasi CGPI
1
-
1
1
1
-
1
1
1
30 Nov 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic
Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Autoparts dan
PT Bakrie Steel Industries
1
-
1
1
1
-
1
1
1
29.
30 Nov 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic
Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Building
Industries
1
-
1
1
1
-
1
1
1
30.
30 Nov 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan
Strategic Plan tahun 2017-2020 Bakrie Energy
International Pte Ltd
1
-
-
1
1
-
1
1
1
31.
1 Des 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic
Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Metal Industries
1
-
-
1
1
-
1
1
1
32.
1 Des 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan
Strategic Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Indo
Infrastructure
1
-
-
1
1
-
1
1
1
33.
1 Des 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic
Plan tahun 2017-2020 PT Multi Kontrol
Nusantara
1
-
-
1
1
-
1
1
1
34.
1 Des 2015
Presentasi Anggaran tahun 2016 dan Strategic
Plan tahun 2017-2020 PT Bakrie Solusi Strategis
1
-
-
1
1
--
1
1
1
34
1
23
34
34
9
23
33
34
TOTAL:
Keterangan:
IS: Irwan Sjarkawi
MI: Mohamad Ikhsan
AY: Armansyah Yamin
NIP: Nugroho I. Purbowinoto
AAP DTW
YS
BGU: Bobby Gafur S. Umar
ES: Eddy Soeparno
AAP: A. Amri Aswono Putro
DTW: Dody Taufiq Wijaya
YS: R.A. Sri Dharmayanti
* Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen dan Eddy Soeparno (ES) menjabat sebagai Direktur sampai dengan
Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015.
** A. Amri Aswono Putro (AAP) mulai menjabat sebagai Direktur sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015.
KEHADIRAN KOMISARIS DALAM RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS - DIREKSI
Persentase kehadiran Komisaris dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Jumlah Rapat dalam Setahun
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran
dalam Rapat
Irwan Sjarkawi
34
34
100%
Armansyah Yamin
34
1
3%
Nugroho I. Purbowinoto
34
23
68%
Mohamad Ikhsan *
34
34
100%
Nama
* berhenti tanggal 18 Juni 2015
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
117
PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS ATAS TRANSAKSI YANG MENJADI WEWENANG DIREKSI
Direksi berwewenang melakukan transaksi-transaksi berikut setelah memperoleh persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris.
1.
Menerima pendanaan dari pihak lain atau memberikan komitmen berkenaan dengan pendanaan tersebut kepada pihak lain,
apabila jumlah pendanaan tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan dalam anggaran tahunan yang telah disetujui oleh
Dewan Komisaris.
2.
Memberi pinjaman uang kepada siapapun, kecuali atau tidak termasuk pinjaman yang mempunyai hubungan langsung
dengan kegiatan usaha perdagangan.
3.
Mengikat Perseroan sebagai penjamin.
4.
Menggadaikan harta kekayaan Perseroan.
5.
Menjual atau melepaskan dan/atau membeli atau memperoleh barang tidak bergerak milik Perseroan termasuk hak-hak
atas tanah.
6.
Melakukan penyertaan dan/atau melepaskan penyertaan dalam perseroan lain.
7.
Usulan untuk mengeluarkan saham-saham dalam Perseroan.
8.
Menetapkan anggaran tahunan, rencana-rencana usaha, penyusunan strategi bisnis Perseroan.
9.
Menetapkan dan/atau mengadakan perubahan struktur manajemen Perseroan termasuk pengangkatan Chief Executive
Officer.
Dengan ketentuan tindakan tersebut yang nilainya sama atau lebih besar dari 20% (dua puluh persen) ekuitas Perseroan,
berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak.
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan metode self-assessment, dibantu oleh komite-komite di bawah Dewan
Komisaris dan dipertanggung jawabkan kepada RUPS.
KPI DEWAN KOMISARIS
Penetapan parameter kinerja untuk Dewan Komisaris dilakukan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan Dewan
Komisaris berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan
Peraturan Perundangan yang berlaku.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
Perusahaan mengatur penetapan remunerasi Dewan Komisaris
pada tahun 2015 sebagai berikut:
Jabatan
Dewan Komisaris
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
2015
2014
Rp 11.572.920.922,-
Rp 11.173.878.818,-
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
118
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
TUNJANGAN DAN FASILITAS DEWAN KOMISARIS
Perusahaan mengatur penetapan tunjangan dan fasilitas Dewan Komisaris pada tahun 2015 sebagai berikut:
No
Tunjangan & Fasilitas
Seluruh Anggota Dewan Komisaris
1.
Tunjangan Hari Raya
Dibayarkan sebesar 1 (satu) bulan gaji.
2.
Tunjangan Kendaraan
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
3.
Tunjangan Komunikasi
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
4.
Fasilitas Kesehatan
Dibayarkan sebesar 85% dari penggunaan
5.
Fasilitas Transportasi
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
6.
BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan
Sesuai dengan UU RI No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan
UU RI No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
7.
Penghargaan Masa Kerja
Penghargaan diberikan untuk setiap kelipatan masa kerja 5 tahun.
8.
Tunjangan Dinas Luar Kota
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
9.
Keanggotaan Klub Eksekutif
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
10.
Tunjangan Hari Cuti
Dibayarkan sebesar upah 1 (satu) bulan, diberikan setelah 12 bulan bekerja.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
119
DIREKSI
Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan,
sesuai tujuan Perusahaan. Direksi juga bertugas mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar.
PEDOMAN KERJA DIREKSI
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melakukan
pengawasan perusahaan secara profesional, transparan,
efisien dan efektif, maka Direksi menetapkan suatu pedoman
pelaksanaan kerja yang merupakan bagian dari Board Manual
Perusahaan.
Direksi BNBR memiliki beberapa tugas pokok menyangkut
pengelolaan Perusahaan, yaitu:
1.
Memastikan efektivitas pengelolaan Perusahaan.
2.
Berikut adalah garis besar pedoman kerja Direksi dalam Board
Manual:
Menetapkan anggaran tahunan dan rencana usaha
Perusahaan.
3.
Menyusun strategi bisnis sebagai acuan pengembangan
operasi Perusahaan.
1.
Fungsi-fungsi Direksi
4.
2.
Tugas dan Wewenang Direksi
Mempersiapkan Rencana Jangka Panjang lima tahun
Perusahaan.
3.
Hak dan Kewajiban Direksi
5.
4.
Ketentuan Jabatan
Memberikan saran dan masukan serta menyetujui formula
strategi portfolio usaha dan investasi Perusahaan.
5.
Prosedur Pengangkatan
6.
Menyetujui rencana investasi Perusahaan.
6.
Masa Jabatan
7.
7.
Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi
Menetapkan dan memberlakukan nilai-nilai, kode etik dan
etika bisnis Perusahaan.
8.
Etika Jabatan Direksi
8.
Memastikan agar Perusahaan melaksanakan program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
9.
Rapat Direksi
10. Penilaian Kinerja Direksi
11. Organ Pendukung Direksi (Manajemen Senior dan Komite)
PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI
Sedangkan pembagian tugas Direksi menurut fungsi dan jabatannya
adalah:
Direktur Utama & Chief Executive Officer (CEO)
Bertugas untuk merumuskan kebijakan strategis dan umum
Perusahaan, mengkoordinasikan pengelolaan dan pengurusan
Perusahaan dengan seluruh anggota Direksi, termasuk implementasi
dan eksekusi strategi bisnis, memformulasikan strategi portofolio
dan transaksi investasi, atau menjajaki aliansi strategis yang saling
menguntungkan dengan pihak lain.
Direktur Utama bertanggung jawab atas terselenggaranya sistem
pengendalian internal dan efektivitas pengelolaan risiko Perusahaan,
serta evaluasi kinerja anggota Direksi yang terdiri dari Chief Financial
Officer (CFO), Chief Legal Officer (CLO), dan Chief Risk Officer (CRO),
beserta Chief Investment Officer (CIO), Chief Strategic Business
Development Officer (CSBDO), dan Chief Corporate Communication
(CCC) dalam jajaran Executive Management Team.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direktur & Chief Financial Officer (CFO)
Bertugas untuk merumuskan kebijakan strategis, pengelolaan dan
operasional di bidang keuangan perusahaan serta bertindak untuk
dan atas nama Direktur Utama & CEO atau Direksi dalam menjalankan
tugas memimpin kegiatan dan tata laksana di Divisi Keuangan secara
keseluruhan.
CFO bertugas untuk mempersiapkan dan mengkoordinasikan
penyusunan RKAP Perusahaan serta melaksanakan pengelolaan
keuangan Perusahaan demi menjaga likuiditas dan solvabilitas
Perusahaan. CFO bertanggung jawab menyusun dan menerapkan
Sistem dan Prosedur Akuntansi serta mengadakan analisa dan
evaluasi Laporan Keuangan Perusahaan. CFO juga bertugas untuk
mengelola kebutuhan pembiayaan Perusahaan, termasuk merancang
struktur pendanaan yang paling optimal untuk keperluan operasi dan
investasi Perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
120
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Direktur & Chief Legal Officer (CLO)
Direktur & Chief Risk Officer (CRO)
Bertugas untuk merumuskan, mengembangkan dan menerapkan
kebijakan strategis dan operasional Perusahaan di bidang hukum,
serta mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan tata laksana Divisi
Hukum, termasuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Divisi
Hukum.
Bertugas untuk membantu CEO atau Direksi dalam menyelenggarakan
manajemen risiko Perusahaan secara menyeluruh, dengan
mengimplementasikan program Enterprise Risk Management sesuai
standar internasional.
CLO bertanggung jawab untuk menyusun seluruh administrasi,
sistem dan informasi Divisi Hukum Perusahaan, serta memberikan
pertimbangan hukum pada setiap tindakan yang dilakukan
Perusahaan. Secara berkala CLO memberikan laporan kegiatan Divisi
Hukum kepada CEO.
CRO bertanggung jawab terhadap penetapan standar prosedur
operasi Perusahaan, serta bekerja sama dengan Chief Investment
Officer dan Investment Committee melakukan proses manajemen
risiko, serta melaksanakan kerangka kerja kepatuhan. Secara berkala
CRO memberikan laporan kepada CEO dan berkoordinasi dengan
Komite Manajemen Risiko.
SUSUNAN DIREKSI
BNBR dipimpin oleh seorang Direktur Utama/Chief Executive Officer dibantu oleh anggota Direksi yang dipilih, diangkat dan diberhentikan
melalui RUPS. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2015, susunan dan penunjukkan Direksi hingga
akhir tahun 2017, sebagai berikut:
Susunan
Jabatan
Penunjukan Pertama
Rapat Umum Pemegang
Saham
Nama
Dokumen
Pengesahan
Direktur Utama &
Chief Executive
Officer
Bobby Gafur S. Umar
25 Juni 2010
Akta tanggal 25 Juni 2010
No. 149
AHU-AH.01.10-20381,
tanggal 9 Agustus 2010
Direktur & Chief
Legal Officer
R.A. Sri Dharmayanti
26 Juni 2008
Akta tanggal 9 Juli 2008
No. 15
AHU-49901.AH.01.02.Tahun
2008, tanggal 11 Agustus
2008
Direktur Independen
& Chief Risk Officer
Dody Taufiq Wijaya
19 Juni 2014
Akta tanggal 19 Juni 2014
No. 102
AHU-20154.40.22.2014,
tanggal 16 Juli 2014
Direktur & Chief
Financial Officer
A. Amri Aswono
Putro
18 Juni 2015
Akta tanggal 30 September
2015 No. 140
AHU-AH.01.03-0968773,
tanggal 1 Oktober 2015
Terkait dengan pengunduran diri Eddy Soeparno dari jabatan Direktur yang disampaikan secara tertulis kepada Perusahaan melalui surat tertanggal 31 Maret 2015 ,
maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan 18 Juni 2015 telah disahkan susunan Direksi yang baru sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Seorang anggota Direksi dapat mendelegasikan wewenangnya kepada anggota Direksi lainnya dengan membuat kuasa tertulis yang diberikan
khusus untuk keperluan tersebut dengan tetap berpedoman kepada Board Manual.
Selama tahun 2015 tidak terdapat pendelegasian wewenang antar anggota Direksi untuk menghadiri rapat.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
121
DIREKTUR INDEPENDEN
Sesuai dengan Peraturan Nomor I-A Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014, disebutkan bahwa
Perusahaan Tercatat wajib memiliki Direktur Independen berjumlah
paling kurang 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi yang
dapat dipilih terlebih dahulu melalui RUPS sebelum Pencatatan dan
mulai efektif bertindak sebagai Direktur Independen setelah saham
perusahaan tersebut tercatat.
Direktur Independen wajib memenuhi syarat sebagai berikut:
1.
tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pengendali
Perusahaan Tercatat yang bersangkutan paling kurang selama 6
(enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen;
2.
tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau
Direksi lainnya dari Calon Perusahaan Tercatat;
3.
tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain;
4.
tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau Profesi
Penunjang Pasar Modal yang jasanya digunakan oleh Calon
Perusahaan Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan
sebagai Direktur.
Sejak 19 Juni 2014 Perusahaan mempunyai 1 (satu) orang Direktur
Independen, yaitu Dody Taufiq Wijaya; beliau telah menyatakan
secara penuh independensi terhadap RUPS perusahaan.
RANGKAP JABATAN ANGGOTA DIREKSI
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
menerangkan bahwa Anggota Direksi dapat merangkap jabatan sebagai:
1.
anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik lain;
2.
anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan/atau
3.
anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik di mana yang bersangkutan juga menjabat
sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
Keterangan rangkap jabatan Direksi selama tahun 2015 dijelaskan sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Jabatan
Bobby Gafur S. Umar
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk
Wakil Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
A. Amri Aswono Putro
-
-
Dody Taufiq Wijaya
-
-
R.A. Sri Dharmayanti
PT Bumi Resources Tbk
Direktur
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
122
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA
DIREKSI
Perusahaan juga mewajibkan anggota Direksi
untuk mengungkapkan kepemilikan saham
baik kepemilikan saham pada Perusahaan
maupun pada perusahaan lain, yang
berkedudukan di dalam dan di luar negeri
dalam suatu laporan yang harus diperbaharui
setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 Program Pengenalan disampaikan oleh Direktur Utama kepada anggota
baru Direksi, yaitu A. Amri Aswono Putro yang ditunjuk sebagai Direktur pada RUPS Tahunan
tanggal 18 Juni 2015.
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI DIREKSI
Direksi mendapatkan pendidikan berkelanjutan yang dikombinasikan dalam self-study dan
keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar ataupun konferensi yang
bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsi Direksi.
Selama tahun 2015 Direksi tidak mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan yang
diadakan oleh pihak eksternal Perusahaan.
Selama tahun 2015 tidak ada kepemilikan
saham Perusahaan oleh Direksi.
PROGRAM PENGENALAN UNTUK
DIREKSI
Keberadaan Program Pengenalan sangat
penting untuk dilaksanakan mengingat
perbedaan latar belakang Anggota Direksi.
Program Pengenalan yang diberikan
dapat berupa presentasi, pertemuan,
atau kunjungan ke fasilitas Perusahaan.
Program Pengenalan dapat juga berupa
program-program lain yang disesuaikan
dengan kebutuhan Perusahaan. Prosedur
pelaksanaan Program Pengenalan meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1.
Program Pengenalan mengenai
Perusahaan wajib diberikan kepada
Anggota Direksi yang baru pertama
kali menjabat sebagai Direksi di
Perusahaan.
2.
Direktur Utama bertanggung jawab
atas pelaksanaan Program Pengenalan.
Jika Direktur Utama berhalangan atau
termasuk anggota Direksi yang harus
mengikuti Program Pengenalan, maka
tanggung jawab pelaksanaan Program
Pengenalan berada pada anggota
Direksi lainnya.
3.
Materi yang diberikan pada Program
Pengenalan meliputi gambaran
mengenai kegiatan bisnis Perusahaan,
kinerja keuangan dan operasi,
rencana usaha jangka pendek dan
jangka panjang, prinsip-prinsip Good
corporate governance, kewenangan
yang didelegasikan, audit internal dan
eksternal, Sistem Pengendalian Internal,
Fungsi Penunjang Direksi, tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi, dan hal-hal strategis lainnya.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
123
RAPAT DIREKSI
Direksi menyelenggarakan rapat Direksi, atau menghadiri rapat yang diselenggarakan Komite di bawah Direksi, atau
menghadiri rapat bersama Dewan Komisaris dan organ-organ perusahaan yang lain.
KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT INTERNAL DIREKSI
Anggaran Dasar Perseroan mewajibkan Direksi mengadakan rapat internal sedikitnya 12 (dua belas) kali dalam setahun.
Selama tahun 2015, Direksi mengadakan rapat seanyak 29 (dua puluh sembilan) kali, dengan perincian:
No
Tanggal
1.
5 Jan 2015
2.
Direksi
Agenda
BGU
ES*
Pembahasan mengenai Kinerja BNBR pada tahun 2014
1
1
-
1
1
12 Jan 2015
Pembahasan mengenai Anggaran BNBR tahun 2015
1
1
-
1
1
3.
15 Jan 2015
Pembahasan mengenai Laporan Tahunan Tahun Buku 2014
1
1
-
1
1
4.
16 Jan 2015
Pembahasan mengenai Strategi dan Kinerja BNBR
-
1
-
1
1
5.
29 Jan 2015
Pembahasan mengenai Proyek Unit Usaha
1
1
-
1
1
6.
9 Feb 2015
Rapat Direksi Awal Bulan
1
1
-
1
1
7.
10 Feb 2015
Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR
1
1
-
1
1
8.
6 Mar 2015
Rapat Direksi Awal Bulan
1
1
-
1
1
9.
16 Mar 2015
Update Situasi Terkini Perseroan
1
1
-
1
1
10.
17 Mar 2015
Pembahasan mengenai Draft Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian
PT Bakrie & Brothers Tbk per 31 Desember 2014 - Lanjutan
1
1
-
1
1
11.
23 Mar 2015
Pembahasan mengenai Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian PT Bakrie &
Brothers Tbk per 31 Desember 2014
1
1
-
1
1
12.
9 Apr 2015
Pembahasan mengenai Rencana Divestasi dan Investasi Anak Perusahaan
1
1
-
1
1
13.
28 Apr 2015
Pembahasan Mengenai Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk per
31 Maret 2015
1
1
-
1
1
14.
11 Jun 2015
Persiapan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR
1
1
-
1
1
15.
26 Jun 2015
Pembahasan mengenai Rencana Divestasi dan Investasi BNBR
1
-
-
1
1
16.
10 Jul 2015
Rapat Direksi Awal Bulan
1
-
-
1
1
17.
28 Jul 2015
Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR
1
-
-
1
1
18.
26 Aug 2015
Pembahasan mengenai Laporan Keuangan Tengah Tahun PT Bakrie & Brothers
Tbk per 30 Juni 2015
1
-
-
1
1
19.
2 Sep 2015
Rapat Direksi Awal Bulan
1
-
-
1
1
20.
14 Sep 2015
Pembahasan Strategi yang akan Dilakukan BNBR
1
-
1
1
1
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
AAP* DTW
Laporan Keuangan
YS
124
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
No
Tanggal
21.
16 Sep 2015
22.
Direksi
Agenda
BGU
ES*
AAP* DTW
YS
Pembahasan Strategi yang akan Dilakukan BNBR - Lanjutan
1
-
1
1
1
21 Sep 2015
Pembahasan mengenai Kinerja BNBR
1
-
1
1
1
23.
23 Sep 2015
Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR
1
-
1
1
1
24.
29 Sep 2015
Pembahasan mengenai Unit Usaha BNBR – Lanjutan
1
-
1
1
1
25.
9 Oct 2015
Rapat Direksi Awal Bulan
1
-
1
1
1
26.
15 Oct 2015
Update Situasi Terkini Perseroan
-
-
-
1
1
27.
22 Oct 2015
Pembahasan Mengenai Laporan Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk
per 30 September 2015
1
-
1
1
1
28.
1 Dec 2015
Rapat Direksi Awal Bulan
1
-
1
1
1
29.
3 Dec 2015
Persiapan Public Expose Tahunan
1
-
1
1
1
TOTAL:
28
14
14
30
30
PRESENTASE KEHADIRAN:
93%
47%
47%
100% 100%
Keterangan | Note:
BGU: Bobby Gafur S. Umar
ES: Eddy Soeparno
AAP: A. Amri Aswono Putro
DTW: Dody Taufiq Wijaya
YS: R.A. Sri Dharmayanti
*) Eddy Soeparno (ES) menjabat sebagai Direktur sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015
**) A. Amri Aswono Putro (AAP) mulai menjabat sebagai Direktur sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015.
KEHADIRAN DIREKTUR DALAM RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS - DIREKSI
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan 34 (tiga puluh empat) kali Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi,
dengan rincian agenda dan kehadiran sebagaimana disajikan pada Laporan Tahunan ini halaman 114-116.
Persentase kehadiran Direktur dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Jumlah Rapat dalam Setahun
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran
dalam Rapat
Bobby Gafur S. Umar
34
34
100%
Eddy Soeparno*)
34
9
26%
Dody Taufiq Wijaya
34
33
97%
R. A. Sri Dharmayanti
34
34
100%
A. Amri Aswono Putro**)
34
23
68%
Nama
*) berhenti tanggal 18 Juni 2015
**) bergabung tanggal 18 Juni 2015
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
125
PENILAIAN KINERJA DIREKSI
Penilaian Kinerja masing-masing Direktur
dinilai secara individual berdasarkan
pencapaian Indikator Penilaian Kinerja/
Key Performance Indicator (KPI) yang
disetujui pada awal setiap tahun. Proses
penilaian dilakukan melalui pendekatan
penilaian individu (self assessment) dan
tatap muka dengan Direktur Utama yang
dilaksanakan secara resmi dua kali dalam
setahun. Secara garis besar KPI untuk
Direksi Perseroan ditetapkan dalam 2
parameter, yaitu:
1.
Tabel KPI Direksi
Parameter
Quantitative
A. Management
Point of View
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
B. Owners Point
of View
• Net Operating Cash Flow
• Earning per Shares
• Management Fee
C. Lenders Point
of View
• Current Ratio
• Debt to Equity
• Long Term Debt to EBITDA
Parameter Kuantitatif, yaitu
parameter yang terkait dengan
ukuran kinerja finansial Perseroan
yang terdiri atas:
a.
b.
c.
2.
Pemikiran Manajemen
Pemikiran Kepemimpinan
Pemikiran Pemegang Saham
Parameter kualitatif, yaitu parameter
yang terkait dengan kapasitas
managerial dan kepemimpinan
Direksi Perseroan, yang terdiri atas:
a.
b.
c.
Bobot
Indikator
KPI
15
2,5
2,5
7,5
5
5
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
5
Revenue Achievement
Production Yield
Capacity Utilization
Cost Improvement
Gross Margin Ratio
EBITDA Ratio
EBITDA compare to Last Year
Inventory Turn Over
Assets Turnover
Account Receivables days
Human Resources Effectiveness
Return On Assets
NIBT Compare to Last Year
2,5
2,5
15
5
5
Sub Total
Kepemimpinan
Integritas
Kredibilitas
90
Qualitative
•
•
•
•
•
Secara lebih lengkap penetapan KPI
Direksi Perseroan, dilakukan dengan
menilai kinerja melalui evaluasi atas
pencapaian kedua parameter tersebut
secara korporasi (KPI Korporasi) yang
kemudian diturunkan kepada KPI
fungsional dan individual, yaitu sebagai
berikut:
2
2
2
2
2
Leadership
Integrity
Professionalism
Accountability
Reporting & Control System
Sub Total
10
TOTAL
100
REMUNERASI DIREKSI
Perusahaan mengatur penetapan remunerasi Direksi pada tahun 2015 sebagai berikut:
Jabatan
Direksi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
2015
2014
Rp 27.211.835.780.-
Rp 15.999.685.952.-
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
126
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
TUNJANGAN DAN FASILITAS DIREKSI
Perusahaan mengatur penetapan tunjangan dan fasilitas Direksi pada tahun 2015 sebagai berikut:
No.
Tunjangan & Fasilitas
Seluruh Anggota Direksi
1.
Tunjangan Hari Raya
Dibayarkan sebesar 1 (satu) bulan gaji.
2.
Tunjangan Perumahan
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
3.
Tunjangan Kendaraan
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
4.
Tunjangan Komunikasi
Dibayarkan sebesar penggunaan.
5.
Fasilitas Kesehatan
Dibayarkan sebesar 85% dari penggunaan.
6.
Fasilitas Transportasi
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
7.
BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan
Sesuai dengan UU RI No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan
UU RI No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
8.
Dana Pensiun
Iuran per bulan: 7,95% dari gaji kotor.
9.
Penghargaan Masa Kerja
Penghargaan diberikan untuk setiap kelipatan masa kerja 5 tahun.
10.
Tunjangan Dinas Luar Kota
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
11.
Keanggotaan Klub Eksekutif
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang berlaku.
12.
Tunjangan Hari Cuti
Dibayarkan sebesar upah 1 (satu) bulan, diberikan setelah 12 bulan bekerja.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
127
HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi BNBR tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi pada Pemegang Saham
Pengendali, dan tidak saling memiliki hubungan keluarga serta hubungan keuangan dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan
Komisaris dan atau anggota Pemegang Saham Pengendali.
Dengan status yang bebas tersebut, Direksi BNBR senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang
dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan
terhadap Dewan Komisaris.
Hubungan Keluarga Dengan
Dewan Komisaris
& Direksi
Dewan
Komisaris
Ya
Tidak
Direksi
Ya
Hubungan Keuangan Dengan
Pemegang
Saham
Tidak
Ya
Dewan
Komisaris
Tidak
Ya
Direksi
Tidak
Ya
Tidak
Pemegang
Saham
Ya
Tidak
Keterangan bila ada
hubungan keluarga dan/atau
hubungan keuangan
Irwan Sjarkawi
–
Armansyah Yamin
–
Nugroho I.Purbowinoto
–
Bobby Gafur S. Umar
–
A. Amri Aswono Putro
–
Dody Taufiq Wijaya
–
R.A. Sri Dharmayanti
–
KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Perusahaan membuka peluang dan kesempatan bagi insan Bakrie terbaik dan terpilih untuk memegang jabatan dan wewenang sebagai
Direktur maupun Komisaris, dengan tidak membedakan usia dan jenis kelamin, maupun latar belakang pendidikan. Namun Perusahaan akan
mempertimbangkan dengan seksama latar belakang pengalaman berkarya dan rekam jejak dari kandidat.
Semua calon Direksi dan Komisaris BNBR harus melaksanakan dan dinyatakan lulus Fit and Proper Test baik dari tahapan internal maupun yang
diharuskan oleh Peraturan Perundangan dari Badan/Regulator terkait.
Berikut adalah keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi BNBR Tahun 2015.
Keberagaman Berdasarkan Usia
30 – 40 th
40 – 50 th
50 – 60 th
60 th<
Dewan Komisaris
–
–
–
3
Direksi
–
2
2
–
Keberagaman Berdasarkan Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Dewan Komisaris
3
–
Direksi
3
1
Keberagaman Berdasarkan Pengalaman Kerja dengan Jabatan Setara Direksi dan atau Komisaris
5– 10 th
10 – 15 th
15 – 20 th
20 th<
Dewan Komisaris
–
–
–
3
Direksi
–
1
3
–
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
128
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Keberagaman Berdasarkan Pendidikan
Sarjana
Pasca Sarjana
Gelar Kehormatan
Anggota
Kehormatan
Dewan Komisaris
2
1
–
1
Direksi
–
4
–
2
FUNGSI ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
Organ Pendukung Dewan Komisaris PT Bakrie & Brothers Tbk meliputi
Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi, Komite Manajemen Resiko, dan Komite Tata Kelola
Perusahaan.
Sekretaris Dewan Komisaris diangkat oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris. Tanggung jawab Sekretaris Dewan
Komisaris antara lain mengatur administrasi dan pelaksanaan tata
kelola yang baik dan benar dalam rangka membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif.
Profil Singkat Sekretaris Dewan Komisaris
Lifransyah Gumay, SE Ak. MM. CA
Lifransyah Gumay, 54 tahun. Memulai karier di Kantor Akuntan
Publik Drs. Santoso Harsokusumo (member of Arthur Young
International) 1986. Diangkat menjadi anggota komite audit
Perseroan sejak bulan Desember 2013. Pernah menduduki
level manajer dan direksi di beberapa perusahaan serta pernah
menjadi konsultan di Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pengawas
Persaingan Usaha dan staf ahli DPR RI dan Anggota Komite
Audit di Bank BUMN. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1986 dan
gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
LPMI tahun 2003.
KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan pengelolaan perusahaan,
Dewan Komisaris membentuk komite-komite penunjang yang diketuai
oleh salah satu Komisaris Independen.
Komite Audit
Komite Audit merupakan suatu komite yang dibentuk dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan bertugas membantu
Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas hal-hal
yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal,
pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan
yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berpedoman
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
pada Piagam Komite Audit (Audit Charter) perusahaan dan peraturan
BAPEPAM nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Audit Charter menguraikan secara
lengkap tugas, peran dan fungsi kerja Komite.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit, tugas Komite
Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi
pengawasan sesuai dengan implementasi Good corporate governance.
Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
129
Komite Audit Perusahaan: Memiliki
integritas yang tinggi, kemampuan,
pengetahuan, dan pengalaman yang
memadai, serta mampu berkomunikasi
dengan baik.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
diatur sebagai berikut:
1.
Melakukan penelaahan atas informasi
keuangan yang akan dikeluarkan
perusahaan seperti laporan keuangan,
proyeksi, dan laporan lainnya
terkait dengan informasi keuangan
perusahaan;
2.
Melakukan penelaahan atas ketaatan
terhadap peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan;
3.
Memberikan pendapat independen
dalam hal terjadi perbedaan pendapat
antara manajemen dan Auditor
Eksternal atas jasa yang diberikannya;
4.
Memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai penunjukan
Auditor Eksternal yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup penugasan,
dan biaya;
5.
6.
Melakukan penelaahan atas
pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal dan pelaksanaan tindak lanjut
oleh Direksi atas temuan auditor
internal;
Melakukan penelaahan terhadap
aktivitas pelaksanaan manajemen
risiko yang dilakukan oleh Direksi,
jika Perusahaan tidak memiliki fungsi
pemantau risiko di bawah Dewan
Komisaris;
7.
Menelaah pengaduan yang berkaitan
dengan proses akuntansi dan pelaporan
keuangan perusahaan;
8.
Menelaah dan memberikan saran
kepada Dewan Komisaris terkait dengan
adanya potensi benturan kepentingan
perusahaan;
9.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data
dan informasi perusahaan.
Kualifikasi Anggota Komite Audit
1.
Demi melaksanakan tugas dengan baik,
Komite Audit harus berisikan anggota
yang kompeten dan berkeahlian di
bidang audit serta independen. Berikut
adalah kualifikasi dan persyaratan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
2.
Memahami laporan keuangan, bisnis
perusahaan, proses audit, manajemen
risiko, dan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal serta
peraturan perundang-undangan terkait
lainnya.
3.
Paling kurang satu diantara anggota
Komite Audit memiliki latar belakang
pendidikan dan keahlian di bidang
akuntansi atau keuangan.
4.
Mematuhi kode etik Komite Audit yang
ditetapkan Perusahaan.
5.
Meningkatkan kompetensi secara
terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.
6.
Bukan merupakan orang dalam Kantor
Akuntan, Kantor Konsultan Hukum,
atau pihak lain yang memberi jasa
atestasi, jasa non-atestasi dan /atau
jasa konsultasi lain kepada Emiten atau
Perusahaan Publik yang bersangkutan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.
7.
Tidak mempunyai saham langsung
maupun tidak langsung pada
Perusahaan.
8.
Dalam hal anggota Komite Audit
memperoleh saham Perusahaan baik
langsung maupun tidak langsung akibat
suatu peristiwa hukum maka dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan setelah diperolehnya saham
tersebut wajib mengalihkan sahamnya
kepada pihak lain.
9.
Tidak mempunyai hubungan Afiliasi
dengan Perusahaan, Komisaris,
Direksi, atau Pemegang Saham Utama
Perusahaan.
Independensi Komite Audit
Para anggota Komite Audit telah memenuhi
secara penuh semua kriteria independensi,
sebagaimana diatur dalam Audit Charter dan
mampu menjamin independensi dalam setiap
tugas dan pengambilan keputusan.
Susunan Keanggotaan Komite Audit
Komite Audit diangkat oleh Dewan Komisaris
dengan kualifikasi profesional untuk
mendukung sikap yang objektif. Masa tugas
anggota Komite Audit tidak boleh lebih
lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar
dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu)
periode berikutnya setelah dilakukan review
secara berkala oleh Dewan Komisaris.
Susunan Komite Audit untuk periode 2014
sampai dengan 2016 ditetapkan berdasarkan
Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 01/
SK-DEKOM/BNBR/X/2014 tanggal 8 Oktober
2014 dengan susunan sebagai berikut:
1.
Ketua
: Mohamad Ikhsan
2.
Anggota
: Nugroho I. Purbowinoto
3.
Anggota
: Lifransyah Gumay
Kemudian berdasarkan Surat Ketetapan
Dewan Komisaris No. 32/SK-DEKOM/
BNBR/VII/2015, per tanggal 3 Agustus 2015
susunan Komite Audit untuk periode 20152016 adalah sebagai berikut:
1.
Ketua
: Irwan Sjarkawi
2.
Anggota
: Nugroho I. Purbowinoto
3.
Anggota
: Lifransyah Gumay
4.
Anggota
: Arief A. Dhani
10. Tidak mempunyai hubungan usaha
baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Perusahaan.
11. Tidak mempunyai hubungan lain yang
dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
130
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Profil Anggota Komite Audit
1.
Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris)
2.
Nugroho I. Purbowinoto (lihat profil Dewan Komisaris)
3.
Lifransyah Gumay (lihat profil Sekretaris Dewan Komisaris)
4.
Arief A. Dhani, SE, MM, CPA, CA
Arief A. Dhani memulai karir sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik
Drs Hadi Sutanto & Rekan /Pricewaterhouse Coopers. Kemudian sebagai
Partner di Kantor Akuntan Publik RSM AAJ Associates, dan kemudian
Partner pada Kantor Akuntan Publik Arman Dhani & Rekan. Saat ini
menjadi anggota komite audit di sebuah perusahaan publik lainnya, dan
pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia dan gelar Magister Manajemen di bidang keuangan dari
Universitas Pelita Harapan.
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit melakukan aktivitas membantu BOC melakukan pengawasan terhadap BOD dan pengelolaan
Perseroan dalam hal-hal sebagai berikut:
1.
Kehandalan dari Laporan Keuangan Perseroan dan pengendalian internalnya.
2.
Ketaatan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk seluruh kebijakan serta kode etik Perusahaan.
3.
Kualifikasi, independensi, dan kinerja dari Auditor Independen Perseroan.
4.
Proses yang terkait dengan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal (internal control systems).
5.
Proses dan kinerja fungsi Internal Audit Perseroan.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Audit
Dalam pelaksanaan tugas Komite, selama 2015 Komite Audit telah mengadakan rapat baik rapat Komite maupun rapat dengan
Dewan Komisaris, Direksi ataupun organ perusahaan yang lainnya.
Rincian Kehadiran Rapat Komite Audit tahun 2015:
No
Tanggal
1.
18 Feb 2015
2.
Agenda
Komite Audit
IS
MI*
NIP
LG
AD
Pembahasan rencana audit dan laporan Internal Audit
1
1
1
1
-
6 Mar 2015
Pembahasan laporan Komite Audit
1
1
1
1
-
3.
23 Mar 2015
Pembahasan hasil audit Kantor Akuntan Publik atas
Laporan Keuangan tahun 2014
1
1
1
1
-
4.
15 Jun 2015
Perubahan susunan Komite Audit
1
1
1
1
-
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
131
5.
28 Aug 2015
Pembahasan hasil penelaahan Kantor Akuntan Publik atas
Laporan Keuangan per Juni 2015
1
-
1
1
1
6.
10 Sep 2015
Pembahasan hasil pemeriksaan Internal Audit semester 1 tahun 2015
1
-
1
1
1
7.
21 Des 2015
Pembahasan hasil pemeriksaan Internal Audit semester 2 tahun 2015
1
-
1
1
1
7
4
7
7
3
TOTAL:
Keterangan:
IS: Irwan Sjarkawi
LG: Lifransyah Gumay
MI: Mohamad Ikhsan
AD: Arief Dhani
NIP: Nugroho I. Purbowinoto
*) Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 2015
Komite Nominasi dan Remunerasi
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014, pengelolaan
remunerasi dan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan
oleh RUPS untuk dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Dalam
implementasinya, selaras dengan penerapan GCG, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
diperlukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara
tingkat remunerasi yang diterima dengan pencapaian target
kinerja yang ditetapkan.
4.
Memberikan rekomendasi tentang sistem nominasi, evaluasi
remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan
pejabat setingkat dibawah Direksi untuk seterusnya mengajukan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
5.
Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian dan pengunaan
fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan Komisaris, Direksi
dan pejabat setingkat dibawah Direksi serta memberikan
rekomendasi perbaikan/ perubahan yang diperlukan.
6.
Menetapkan kebijakan dalam penyusunan sistem penggajian
dan pemberian tunjangan serta mereview dan memberikan
rekomendasi atas penilaian kinerja, pemberian insentif, sistem
pensiun dan kompensasi dalam hal bila terjadi pengurangan
pegawai.
7.
Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi dan eksekutif lainnya dan
memberikan rekomendasi mengenai jumlah Direksi dan
Komisaris.
Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR)
antara lain:
1.
Memberikan arahan dalam hal kepemimpinan dan perencanaan
suksesi untuk setiap posisi kunci dan pencalonan pengangkatan
sebagai anggota Dewan Komisaris/Direksi, serta hal-hal yang
terkait dengan pengangkatan kembali dan remunerasinya.
2.
Memastikan bahwa Perseroan telah memiliki sistem remunerasi
yang transparan berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan
fasilitas yang bersifat tetap serta berupa tantiem dan insentif
yang bersifat variable.
3.
Mengkaji kelayakan sistem remunerasi bagi Direksi dan
Dewan Komisaris, serta merekomendasikan penyesuaian yang
Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak secara independen dan mampu menjamin independensi dalam setiap tugas dan
pengambilan keputusan.
Susunan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi untuk periode 2015 sampai dengan 2016 ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris
No. 33/SK-DEKOM/BNBR/VII/2015 tanggal 3 Agustus 2015 dengan susunan sebagai berikut:
1.
Ketua: Irwan Sjarkawi
2.
Anggota: Nugroho I. Purbowinoto
3.
Anggota: Okder Pendrian
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
132
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
1.
Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris)
2.
Nugroho I. Purbowinoto (lihat profil Dewan Komisaris)
3.
Okder Pendrian
Okder Pendrian memulai karirnya di bidang sumber daya manusia sebagai trainee
di PT Unilever Indonesia Tbk, Surabaya pada tahun 1996. Bergabung dengan
PT Bakrie & Brothers Tbk pada tahun 1997 dan saat ini menjabat sebagai Head
of Human Capital & Office Support, selain itu beliau juga menjabat sebagai
Direktur & CEO PT Bakrie Strategic Solutions. Selama berkarir di Perseroan,
beliau sudah ditugaskan pada beberapa unit usaha, yaitu sebagai Chief Human
Resources & Organization PT Bakrie Metal Industries dan HR Advisor di PT
Darma Henwa Tbk. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknologi Industri
Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan gelar MBA di bidang General
Management dari IPMI Business School, Jakarta.
Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi
dan Remunerasi
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite
Remunerasi dan Nominasi melakukan
aktivitas membantu Dewan Komisaris dalam
hal-hal sebagai berikut:
1.
Memformulasikan dan memberikan
arahan dalam hal kepemimpinan
dan perencanaan suksesi untuk
setiap posisi kunci dan pencalonan
pengangkatan sebagai anggota Dekom
atau Direksi, serta hal-hal yang terkait
dengan pengangkatan kembali dan
remunerasinya.
2.
Melakukan penelaahan dan
mengusulkan calon anggota Dekom
atau Direksi untuk dipilih dan ditetapkan
dalam RUPS.
3.
Secara periodik menilai apakah anggota
Dekom atau Direksi yang akan berakhir
masa tugasnya akan dicalonkan untuk
dipilih kembali dalam RUPS.
4.
Mengusulkan calon untuk dinominasikan
sebagai Chiefs (CIO, CCC, CSBDO dan
Chief lainnya).
5.
Mengusulkan paket remunerasi untuk
Dewan Komisaris, Direksi, dan para
Chiefs.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
No
Tanggal
1.
9 Mar 2015
2.
Agenda
Komite NR
IS
BGU
NIP
OP
Evaluasi kinerja Eksekutif Perseroan
tahun 2015
1
1
-
-
15 Jul 2015
Perencanaan peningkatan kinerja
jajaran eksekutif Perseroan
1
1
-
-
3.
22 Sep 2015
Penetapan atas perubahan Komite
Nominasi dan Remunerasi
1
-
1
1
4.
12 Nov 2015
Pengkajian program re-organisasi
Unit Usaha
1
-
1
1
4
2
2
2
TOTAL:
Keterangan:
IS: Irwan Sjarkawi
BGU: Bobby Gafur S. Umar
NIP: Nugroho I. Purbowinoto
OP: Okder Pendrian
Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi, maka Bobby Gafur S. Umar (Direktur Utama & CEO) digantikan oleh Okder Pendrian dan
penggantian ini telah ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan Komisaris No. 33/SK-DEKOM/BNBR/
VII/2015 tanggal 3 Agustus 2015.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
133
Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi
Kebijakan suksesi untuk Direksi Perseroan ditetapkan dalam kebijakan
SDM tentang Program Pengembangan Karir dan Suksesi. Dalam
pelaksanaannya Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung
jawab untuk memimpin proses perencanaan suksesi untuk Direksi,
meskipun penunjukkan seorang Direktur harus mendapat persetujuan
dari RUPS. Kebijakan Perseroan adalah melakukan promosi internal
dimana memungkinkan. Kandidat-kandidat internal untuk posisi
pemimpin dapat diidentifikasi dan disiapkan melalui program
pengembangan sumber daya manusia yang dikelola oleh divisi SDM
dan Bakrie Learning Center.
7.
Bila diperlukan dapat mengundang tenaga ahli untuk
memberikan masukan dan nasihat serta rekomendasi dalam
penerapan manajemen risiko.
Independensi Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko berada pada posisi yang independen
terhadap Perseroan, dan dibentuk untuk membantu tugas-tugas
Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap
manajemen, khususnya manajemen pengendalian risiko pada semua
tingkat untuk mencapai sasaran dan hasil yang selaras dan konsisten
dengan visi, misi, tujuan dan perencanaan strategis Perseroan.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko dibentuk untuk mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengatur kebijakan pengelolaan risiko di
seluruh Perusahaan. Komite juga bertugas melakukan pengawasan
terhadap aspek-aspek risiko utama dan memastikan antisipasi dan
mitigasi terhadap risiko tersebut.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Manajemen Risiko bekerja
sama dengan Komite-Komite di lingkungan Dewan Komisaris, Internal
Audit dan unit-unit operasional Perusahaan yang terkait.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Susunan Komite Manajemen Risiko untuk periode 2014 sampai
dengan 2016 ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Dewan
Komisaris No. 02/SK-DEKOM/BNBR/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014
dengan susunan sebagai berikut:
1.
Ketua: Irwan Sjarkawi
2.
Anggota: Armansyah Yamin
3.
Anggota: Arief A. Dhani
4.
Anggota: Lifransyah Gumay
Profil Anggota Komite Manajemen Risiko
Tugas Komite Manajemen Risiko adalah membantu Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan terhadap Direksi dan pengelolaan
Perseroan dalam hal-hal sebagai berikut:
1.
Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan Komisaris)
2.
Armansyah Yamin (lihat profil Dewan Komisaris)
3.
Arief A. Dhani (lihat profil anggota Komite Audit)
1.
4.
Lifransyah Gumay (lihat profil Sekretaris Dewan Komisaris)
Memastikan terselenggaranya manajemen risiko perusahaan
secara menyeluruh mulai dari perumusan kebijakan, penyediaan
sumber daya dan sarana, kelengkapan prosedur dan praktik
penerapannya, terlaksana secara efisien dan efektif sesuai
dengan tuntutan standar internasional dan peraturan
perundangan yang berlaku.
2.
Melakukan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko dan
memberikan penilaian atas limit risiko (risk appetite & risk
tolerance) yang ditetapkan Direksi.
3.
Melakukan evaluasi terhadap kecukupan sarana, prasarana,
sumber daya dan kompetensi untuk penerapan manajemen risiko
perusahaan (Enterprise Risk Management/ERM).
4.
Memastikan pelaksanaan program ERM berlangsung sesuai
dengan standar ERM yang diakui secara internasional.
5.
Meminta dan mengumpulkan laporan secara berkala dari Direksi
mengenai risiko-risiko usaha yang dihadapi.
6.
Melakukan diskusi, evaluasi, verifikasi, dan rekomendasi atas
laporan pengelolaan risiko oleh Direksi dan melaporkan hasilnya
kepada Dewan Komisaris.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan Kegiatan Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko melaksanakan tugasnya membantu Dewan
Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasannya terhadap Direksi,
khususnya dalam melakukan penelaahan, penilaian dan rekomendasi
terhadap kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas manajemen risiko
atas aktivitas perseroan, termasuk proposal dan pelaksanaan proyek.
Dalam menjalankan fungsinya Komite Manajemen Risiko memperoleh
dukungan dari Direksi yang dibantu oleh Divisi Corporate Risk
Management (CRM) dengan memberikan akses pada sumber
informasi termasuk dokumen yang diperlukan dan fasilitas yang
memadai dalam menjalankan fungsinya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
134
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Manajemen Risiko
No
Tanggal
1.
9 Mar 2015
2.
Komite MR
Agenda
IS
AY
LG
AD
Pembahasan laporan pelaksanaan manajemen risiko tahun 2014
1
1
1
1
28 Apr 2015
Rapat gabungan Komite membahas Laporan Keuangan kuartal 1 tahun 2015
1
1
1
1
3.
15 Jul 2015
Rapat internal optimalisasi Komite Manajemen Risiko
1
-
1
1
4.
21 Aug 2015
Pembahasan laporan pelaksanaan manajemen risiko semester 1 tahun 2015
1
1
1
1
5.
22 Sep 2015
Rapat internal Komite Manajemen Risiko dengan berbagai topik pembahasan
1
1
1
1
6.
22 Okt 2015
Pembahasan Laporan Keuangan kuartal 3 tahun 2015
1
1
1
1
7.
4 Nov 2015
Penetapan atas perubahan Komite Manajemen Risiko
1
1
1
1
7
6
7
7
TOTAL:
Keterangan:
IS: Irwan Sjarkawi
AY: Armansyah Yamin
LG: Lifransyah Gumay
AD: Arief Dhani
Komite Tata Kelola Perusahaan
5.
Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG) dibentuk untuk membantu
fungsi Dewan Komisaris mengelola dan memastikan efektifitas
penerapan praktik GCG di Perusahaan. Komite mengawasi dan
mendorong agar penerapan prinsip-prinsip GCG dan praktik korporasi
yang sehat telah terlaksana sesuai dengan peraturan perundang
undangan, standard industri yang berlaku, dan norma-norma etika
yang hidup di masyarakat.
Komite CG membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji
kebijakan GCG secara menyeluruh yang disusun oleh Direksi dan
Manajemen serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk
yang terkait dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR).
6.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Perusahaan
(Corporate Governance)
Memastikan kecukupan struktur dan proses bagi organ
perseroan maupun organ pendukung perseroan telah tercukupi
dengan baik dan berjalan sesuai dengan tuntutan peraturan
perundangan yang berlaku (antara lain UU No. 40/2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal).
7.
Memastikan, mengawasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan
Program Kepatuhan dan Etika termasuk Whistleblowing System
(WBS) telah berjalan dengan baik.
8.
Memastikan, mengawasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan
apakah sistem pengendalian internal yang baik telah berjalan di
semua tingkatan organisasi dan operasi perusahaan.
9.
Memastikan, mengawasi dan melakukan evaluasi serta
rekomendasi bahwa pernyataan Pakta Integritas PT Bakrie &
Brothers Tbk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan perusahaan.
1.
Membantu tugas Dewan Komisaris dalam pembinaan dan tugas
pengawasan khususnya tentang efektivitas penerapan praktik
GCG di Perusahaan sebagai upaya meningkatkan nilai Pemegang
Saham.
2.
Memberikan rekomendasi peningkatan penerapan GCG di
Perusahaan, sesuai dengan asas-asas GCG.
3.
Meningkatkan keyakinan para Stakeholders bahwa Perusahaan
dikelola dengan baik, professional dan terpercaya.
4.
Memastikan bahwa penerapan prinsip-prinsip Corporate
Governance (CG) dan praktik korporasi yang sehat telah
terlaksana sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan,
standar industri yang berlaku, dan norma-norma etika yang hidup
di masyarakat.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
10. Bila diperlukan Komite CG atas persetujuan Dewan Komisaris
dapat mengundang pihak independen untuk melakukan penilaian
terhadap penerapan CG.
11. Melakukan diskusi, evaluasi, verifikasi dan rekomendasi atas
hasil-hasil pelaksanaan tugas Komite CG dengan pihak terkait
dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
135
12. Bila diperlukan Komite CG dapat
berkomunikasi dengan Komite-Komite
lainnya terkait dengan pelaksanaan
penerapan CG secara umum.
13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh Dewan Komisaris sepanjang masih
dalam lingkup tugas dan kewajiban
Dewan Komisaris berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku.
Independensi Komite Tata Kelola
Perusahaan
Anggota Komite Tata Kelola Perusahaan
memiliki sikap profesional dan kemandirian
(sense of independency), dalam arti bahwa
kemandirian dan profesionalisme ini
tercermin dalam situasi ketika menghadapi
berbagai pengaruh atau tekanan yang
berasal dari berbagai kepentingan yang
dikhawatirkan akan mengganggu dalam
pelaksanaan tugas.
Susunan Keanggotaan Komite Tata
Kelola Perusahaan
Susunan Komite Tata Kelola Perusahaan
untuk periode 2015 sampai dengan 2016
ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan
Dewan Komisaris No. 048/SK-DEKOM/
BNBR/XI/2015 tanggal 4 November 2015
dengan susunan sebagai berikut:
1.
Ketua: Nugroho I. Purbowinoto
2.
Anggota: Irwan Sjarkawi
3.
Anggota: Dody Taufiq Wijaya
Profil Anggota Komite Tata Kelola
Perusahaan
1.
Nugroho I. Purbowinoto (lihat profil
Dewan Komisaris)
2.
Irwan Sjarkawi (lihat profil Dewan
Komisaris)
3.
Dody Taufiq Wijaya (lihat profil Direksi)
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan Kegiatan Komite Tata Kelola Perusahaan
Komite Tata Kelola Perusahaan melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam
memastikan prinsip dan kaidah Tata Kelola Perusahaan yang Baik dapat terlaksana dengan
baik dan sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan serta sasaran pendirian Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Tata Kelola Perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan
berikut:
1.
Berkomunikasi dengan Sekretaris Perusahaan, Departemen Internal Audit dan Divisi
Sumber Daya Manusia terkait kepatuhan terhadap peraturan Pasar Modal dan peraturan
terkait lainnya, sistem pengendalian internal sesuai dengan uraian COSO, serta
penerapan program Kepatuhan dan Etika termasuk Whistleblowing System (WBS).
2.
Memantau secara langsung efektivitas pelaksanaan program Tata Kelola Perusahaan dan
berkomunikasi dengan penanggung jawab pelaksananya.
3.
Dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat memperoleh asistensi dari tenaga ahli
eksternal.
Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Tata Kelola Perusahaan
No
Tanggal
Agenda
1.
9 Mar 2015
2.
Komite TK
NIP
IS
DTW
MI*
Penelahaan pelaksanaan GCG tahun
2014
1
1
1
1
28 Apr 2015
Penelahaan Annual Report
1
1
1
1
3.
15 Jul 2015
Rapat internal optimalisasi Komite
Tata Kelola Perusahaan
1
1
1
-
4.
22 Sep 2015
Rapat internal Komite Tata Kelola
Perusahaan dengan berbagai topik
pembahasan
1
1
1
-
5.
4 Nov 2015
Penetapan atas perubahan Komite
Tata Kelola Perusahaan
1
1
1
-
5
5
5
2
TOTAL:
Keterangan:
NIP: Nugroho I. Purbowinoto
IS: Irwan Sjarkawi
DTW: Dody Taufiq Wijaya
MI: Mohamad Ikhsan
*) Mohamad Ikhsan (MI) menjabat sebagai Komisaris Independen sampai dengan Rapat Umum Pemegang
Saham pada tanggal 18 Juni 2015
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
136
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
FUNGSI ORGAN PENDUKUNG DIREKSI
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan adalah organ yang berfungsi sebagai
penghubung (liaison officer) antara Perseroan dengan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, dan regulator lainnya, serta
dengan masyarakat dalam rangka menegakkan prinsip transparansi
dalam pengelolaan informasi dan komunikasi perseroan. Karena itu
Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penata-usaha aktifitas
sehari-hari dari lembaga Dewan Komisaris dan Direksi. Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur &
CLO.
6.
Mengikuti perkembangan industri Pasar Modal, khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal serta
praktik-praktik GCG sehingga dapat memberikan informasi bagi
Dewan Komisaris, Direksi serta internal Perusahaan bilamana
dibutuhkan.
7.
Mempertahankan serta meningkatkan citra Perusahaan yang
positif, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pada tahun 2015 terjadi perubahan pejabat Sekretaris Perusahaan,
terhitung sejak tanggal 5 Juni 2015 pejabat Sekretaris Perusahaan
PT Bakrie & Brothers Tbk adalah Christofer A. Uktolseja yang
menggantikan pejabat terdahulu yaitu R.A. Sri Dharmayanti.
Penunjukkan Christofer A. Uktolseja sebagai Sekretaris Perusahaan
dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 003/SK-BOD-BNBR/
VI/15 tanggal 5 Juni 2015, dan telah diinformasikan kepada OJK
melalui surat No. 046/BNBR/CS-OJK/VI/15 tanggal 8 Juni 2015.
Profil Singkat Sekretaris Perusahaan
Tugas Sekretaris Perusahaan
Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi:
1.
Menjadi penghubung antara Perusahaan dengan OJK, Pemegang
Saham, Self Regulatory Organization (SRO), Lembaga lainnya,
dan masyarakat.
2.
Memberi masukan kepada Direksi mengenai pemenuhan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait,
serta berpegang teguh terhadap standar etika Perusahaan.
3.
Menyiapkan dan mengkomunikasikan informasi yang akurat dan
lengkap mengenai kinerja Perusahaan kepada masyarakat Pasar
Modal dan pemangku kepentingan lainnya.
4.
Membantu Direksi dalam:
a.
b.
5.
Menyiapkan informasi yang dibutuhkan Direksi terkait
permintaan dari Dewan Komisaris, OJK, SRO serta
Lembaga lainnya.
Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi kewajiban
pelaporan dan keterbukaan informasi secara tepat waktu
dan akurat.
Mendokumentasikan berbagai kegiatan dan informasi terkait
Perusahaan serta mempublikasikannya secara tepat waktu
sesuai kebijakan Perusahaan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Christofer Alexander Uktolseja
Christofer Alexander Uktolseja lahir di Prabumulih pada
tahun 1973 dan memperoleh gelar Sarjana Hukum dari
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Beliau menjabat
sebagai Corporate Secretary Perseroan sejak Juni 2015,
serta menjabat sebagai Head of Corporate Legal sejak tahun
2011. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1999 di
Department Corporate Legal sebagai Legal Advisor. Sebelum
bergabung dengan Perseroan, Beliau pernah bergabung
dengan salah satu perusahaan Oil & Gas terbesar di Indonesia
yaitu Total E&P Indonesie (dahulu Total Indonesie).
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
137
Program Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan mendapatkan pendidikan berkelanjutan yang dikombinasikan dalam self-study dan keikutsertaan pada pendidikan khusus,
pelatihan, workshop, seminar ataupun konferensi yang bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsinya.
Selama tahun 2015 Sekretaris Perusahaan menghadiri program pengembangan keahlian sebagai berikut:
No
Tanggal
1.
29 Jan 2015
2.
3.
Penyelenggara
Lokasi
Sosialisasi Peraturan OJK
ICSA
Ruang Seminar BEI Lt.1
4 Feb 2015
Sosialisasi Peraturan KSEI tentang Pemeriksaan, Sanksi dan Akses
dari KSEI
KSEI
Financial Hall, Grha Niaga
11 Feb 2015
Sosialisasi Peraturan OJK Nomor 32, 33, 34, 35, 36 dan 38
OJK
Hotel Borobudur
4. 3-4 Aug 2015 Pelatihan Corporate Governance
OJK
Menara Merdeka
5.
ICSA
SCTV Tower
10 Sep 2015
Agenda
Pelatihan ESOP/MSOP
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2015
Kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2015 adalah antara lain:
• Persiapan dan pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tahun 2015
• Menyelenggarakan Public Expose
• Menjalin komunikasi dengan regulator dan badan terkait
Daftar Penyampaian Informasi BNBR kepada Regulator di tahun 2015
No
Tanggal
Tujuan
1.
7 Jan 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Desember 2014
Kewajiban Penyampaian Informasi
2.
8 Jan 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Desember 2014
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
3.
13 Jan 15
BEI
Tanggapan atas Permintaan Penjelasan
Pemberitaan di Media Massa
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
4.
16 Jan 15
OJK
Keterbukaan Informasi
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
5.
16 Jan 15
BEI
Keterbukaan Informasi
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
6.
22 Jan 15
OJK
Keterbukaan Informasi
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
7.
27 Jan 15
BEI
Tanggapan atas Permintaan Penjelasan
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
8.
4 Feb 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Januari 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Perihal
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Peraturan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
138
EPOTENSI
M E R G IYANG
N G PBERTUMBUH
OTENTIAL
L A P OORRAANN KTEAUHAUNNGAANN 2 0 15
15
No
Tanggal
Tujuan
Perihal
Peraturan
9.
5 Feb 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Januari 2015
10.
5 Mar 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Februari 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
11.
9 Mar 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Februari 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
12.
25 Mar 15
OJK
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan BNBR
31 Desember 2014
Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
13.
25 Mar 15
OJK
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan
Tahunan BNBR 31 Desember 2014
Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
14.
1 Apr 15
BEI
Tanggapan atas Permintaan Penjelasan
Pemberitaan di Media Massa
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
15.
7 Apr 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Maret 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
16.
7 Apr 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Maret 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
17.
30 Apr 15
BEI
Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT
Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 31
Maret 2015
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
18.
30 Apr 15
OJK
Penyampaian Laporan Tahunan PT Bakrie &
Brothers Tbk Tahun Buku 2014
Peraturan Bapepam No. X.K.6 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau
Perusahaan Publik
19.
30 Apr 15
BEI
Penyampaian Laporan Tahunan PT Bakrie &
Brothers Tbk Tahun Buku 2014
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
20.
4 May 15
OJK
Pemberitahuan Rencana Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR
21.
5 May 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per April 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
22.
7 May 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per April 2015
23.
11 May 15
BEI
Tanggapan Permintaan Penjelasan atas Volatilitas Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Transaksi Efek
Kewajiban Penyampaian Informasi
OJK
Penyampaian Bukti Pemasangan Iklan
Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa BNBR
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
24.
12 May 15
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
25.
27 May 15
OJK
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR
26.
8 Jun 15
OJK
Perubahan Sekretaris Perusahaan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/
POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik
27.
9 Jun 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Mei 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
139
No
Tanggal
Tujuan
28.
9 Jun 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Mei 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
OJK
Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
29.
22 Jun 15
Perihal
Peraturan
30.
22 Jun 15
OJK
Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa BNBR
31.
24 Jun 15
BEI
Tanggapan Permintaan Penjelasan atas
Pemberitaan di Media Massa
32.
6 Jul 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Juni 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
33.
10 Jul 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Juni 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka
34.
13 Jul 15
OJK
Penyampaian Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham PT Bakrie & Brothers Tbk
35.
15 Jul 15
OJK
Keterbukaan Informasi
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
36.
28 Jul 15
OJK
Pemberitahuan Penyampaian Laporan Keuangan
Tengah Tahunan Konsolidasian (Limited Review)
PT Bakrie & Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 30
Juni 2015
37.
7 Aug 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Juli 2015
38.
7 Aug 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per Juli 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
39.
24 Aug 15
OJK
Keterbukaan Informasi
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
40.
24 Aug 15
OJK
Konfirmasi Permintaan Penjelasan atas
Keterbukaan Informasi PT Bakrie & Brothers Tbk
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
41.
28 Aug 15
OJK
Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan
Konsolidasian BNBR dan Entitas Anak Per 30 Juni
2015
Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
42.
28 Aug 15
OJK
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan
Tengah Tahunan Konsolidasian PT Bakrie &
Brothers Tbk dan Entitas Anak Per 30 Juni 2015
Peraturan Bapepam No. X.K.2 Tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
43.
4 Sep 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegan Efek BNBR
Per Agustus 2015
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
44.
8 Sep 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per Agustus 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
140
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
No
Tanggal
Tujuan
Perihal
Peraturan
45.
7 Okt 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek BNBR Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Per September 2015
Kewajiban Penyampaian Informasi
46.
9 Okt 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valuta Asing Per September 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
47.
23 Okt 15
BEI
Penyampaian Laporan Keuangan Interim
Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan
Entitas Anak Periode 30 September 2015
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
48.
6 Nov 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Per
Oktober 2015
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
49.
6 Nov 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valas Per Oktober 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
50.
13 Nov 15
OJK
Tanggapan Penelaahan atas Laporan Keuangan
Per 30 Juni 2015 BNBR
Peraturan Bapepam No. X.K.1 Tentang
Keterbukaan Informasi yang Harus Segera
Diumumkan Kepada Publik
51.
20 Nov 15
BEI
Pemberitahuan Rencana Public Expose Tahunan
BNBR
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
52.
26 Nov 15
BEI
Penyampaian Revisi Laporan Keuangan Interim
Konsolidasian PT Bakrie & Brothers Tbk dan
Entitas Anak Per 30 September 2015
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
53.
1 Des 15
BEI
Penyampaian Materi Public Expose
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
54.
8 Des 15
BEI
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Per
November 2015
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
55.
8 Des 15
OJK
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban dalam
Valas Per November 2015
Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK No. SE-02/
BL/2009 tanggal 10 Maret 2009
56.
10 Des 15
BEI
Laporan Penyelenggaraan Public Expose Tahunan
BNBR
Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E Tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi
Hubungan Investor
Kegiatan komunikasi informasi Perusahaan juga didukung oleh fungsi
Hubungan Investor dengan fokus pada aspek keuangan, investasi dan
strategi bisnis Perusahaan. Investor Relations Officer berperan dalam
melakukan komunikasi yang efisien dan efektif dengan para investor,
pemegang saham dan komunitas pasar modal, serta lembaga
terkait sesuai dengan rencana dan strategi serta kebijakan investasi
Perusahaan. Hubungan investor dapat menyampaikan beberapa
informasi Perusahaan, antara lain:
1.
Kinerja Keuangan
2.
Kinerja Investasi (termasuk portofolio Perusahaan)
3.
Pergerakan harga saham
4.
Kerangka kerja Perusahaan
5.
Kegiatan strategis Perusahaan lainnya.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Hubungan Investor dipimpin oleh seorang Chief Investor Relations
Officer. Perusahaan menunjuk Indra Ginting sebagai Chief Investor
Relations Officer mulai bulan Februari 2011, dan sekaligus sebagai
Chief Strategic Business Development Officer mulai bulan Juli 2012.
Profil Indra Ginting dapat dilihat pada profil Manajemen Senior.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
141
KOMITE INVESTASI
5.
Komite Investasi merupakan Komite
penunjang Direksi yang dibentuk untuk
membantu mengevaluasi, menilai dan
memutuskan kegiatan investasi di lingkungan
Perusahaan. Pembentukan Komite Investasi
dikukuhkan dengan Piagam Komite Investasi
yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
• Fungsi dan Tujuan Komite Investasi.
• Tugas dan Wewenang Komite Investasi.
• Komposisi dan persyaratan jabatan Komite
Investasi.
• Pelaporan Komite Investasi.
• Pengkajian pedoman pelaksanaan Komite
Investasi serta evaluasi kinerja.
• Mekanisme rapat dan pengambilan
keputusan Komite Investasi.
• Masa jabatan dan kompensasi anggota
Komite Investasi
• Biaya operasional Komite Investasi.
• Kode etik Komite Investasi.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Komite Investasi didasarkan pada Piagam
Komite Investasi yang telah disahkan
melalui Board Manual pada bulan Juli tahun
2012. Tugas Komite Investasi adalah untuk
membantu dan/atau mewakili Direksi untuk
meninjau dan menilai transaksi investasi,
divestasi dan pembiayaan, dengan perincian:
Melakukan tinjauan terhadap proposal
investasi, divestasi dan pembiayaan
serta memberikan persetujuan atau
keputusan untuk melanjutkan atau tidak
proposal tersebut.
2.
Memberikan keputusan atas batasan
dan tujuan transaksi.
3.
Memutuskan dan menetapkan kebijakan
dan arahan/petunjuk dalam mengelola
sumber daya modal secara efisien dan
efektif untuk diterapkan oleh Direksi dan
Chief Investment Officer (CIO).
4.
Dalam memberikan keputusan investasi/
divestasi/pendanaan Komite Investasi
mempertimbangkan risiko strategis,
risiko reputasi, risiko finansial, dan risiko
operasional atas rencana suatu kegiatan
investasi, divestasi dan pembiayaan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kualifikasi Komite Investasi
Komite Investasi terdiri dari individu yang memiliki integritas dan komitmen dalam
pelaksanaan tugasnya serta pengetahuan dan keahlian yang memadai khususnya tentang
manajemen investasi, keuangan, dan sistem investasi yang berlaku.
Selain itu anggota Komite Investasi harus memiliki karakter pendukung, yaitu:
• Kemampuan berpikir strategik dan menyeluruh.
• Kemampuan menjabarkan visi dan misi serta kebijakan strategis Perusahaan dalam
perencanaan dan kegiatan investasi/pembiayaan.
• Kemampuan analisis dan berpikir logis.
• Kreativitas yang memadai dan beorientasi pada pemecahan masalah.
Anggota Komite Investasi juga diharuskan memiliki profesionalitas dan memegang teguh
independensi dari berbagai pengaruh dan tekanan yang berasal dari berbagai kepentingan
yang dikawatirkan akan mengganggu pelaksanaan tugas. Anggota Komite Investasi tidak
diperbolehkan memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak
negatif dan konflik kepentingan terhadap keputusan investasi/finansial.
Susunan Keanggotaan Komite Investasi
Tugas dan Tanggung Jawab
1.
Memberikan laporan secara periodik dan/atau sewaktu-waktu bila diminta kepada
Direksi dan Dewan Komisaris hanya jika diminta.
Keanggotaan Komite Investasi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) anggota tetap yaitu
Direktur Utama & CEO sebagai Ketua, serta Chief Financial Officer dan Chief Investment
Officer sebagai anggota. Susunan keanggotaan Komite Investasi per 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
1.
Ketua: Bobby Gafur S. Umar
2.
Anggota: A. Amri Aswono Putro
3.
Anggota: Anandh R. Haridh
Profil Anggota Komite Investasi
1.
Bobby Gafur S. Umar (lihat profil Direksi)
2.
A. Amri Aswono Putro (lihat profil Direksi)
3.
Anandh R. Haridh (lihat profil Manajemen Senior)
No
Tanggal
1.
29 Jan 2015
Pembahasan mengenai proyek-proyek unit usaha
2.
26 Jun 2015
Pembahasan mengenai rencana divestasi dan investasi BNBR
3.
16 Sep 2015
Pembahasan strategi yang akan dilakukan BNBR
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Agenda
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
142
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Control Environment
Risk Assessment
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal
(SPI) dan quality assurance BNBR telah
mengikuti kerangka pengendalian internal
yang diakui secara internasional (COSO)
yang mencakup control environment, risk
assessment, control activities, information &
communication dan monitoring activities.
Control Activities
Information & Communication
Function
Operating Unit
Division
Entity Level
Monitoring Activities
Tujuan Pengendalian Internal
Penerapan fungsi pengendalian internal pada
seluruh aspek Perusahaan terus dipastikan
oleh Direksi sebagai organ eksekutif puncak
Perusahaan yang bertanggungjawab atas
operasional dan pengurusan Perusahaan.
Penerapan pengendalian internal dipantau
langsung oleh Dewan Komisaris melalui
Komite Audit. Secara garis besar, penerapan
SPI Perusahaan dilakukan melalui penerapan
nilai-nilai Perusahaan, etika, integritas
karyawan sebagaimana tercermin dalam
dokumen Kode Etik Perusahaan, Kebijakan
Perilaku Bisnis Perusahaan dan Pakta
Integritas. Pengelolaan SPI juga dilakukan
melalui struktur organisasi perusahaan
dengan kejelasan pembagian tugas,
tanggung jawab dan kewenangan Dewan
Komisaris dan Direksi yang tercermin dalam
panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board
Manual).
Tujuan Pengendalian Internal Perusahaan:
• Keandalan pelaporan keuangan.
• Efektivitas dan efisiensi operasional.
• Kepatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Compliance
Operations
BNBR telah mengimplementasikan fungsi
pengendalian dalam kegiatan operasionalnya
demi mewujudkan implementasi GCG
di Perusahaan. Dengan mengacu pada
Pedoman Umum Good corporate governance
Indonesia yang dikeluarkan oleh KNKG
pada tahun 2006, bahwa Perusahaan terus
mengupayakan pengembangan Sistem
Pengendalian Internal dengan menggunakan
pendekatan COSO (Committee of Sponsoring
Organizations of The Treadway Commissions)
untuk mengamankan investasi dan aset
Perusahaan.
Reporting
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Sumber : COSO Cube (www.coso.org)
SPI juga bertanggung jawab untuk pengelolaan risiko yang menyeluruh, mulai dari perumusan
kebijakan, penyediaan dan penggunaan sumber daya dan sarana, kelengkapan kebijakan dan
prosedur serta praktik penerapannya agar dapat terlaksana secara efisien dan efektif sesuai
dengan tuntutan standar internasional dan peraturan perundangan yang berlaku, serta sistem
informasi dan komunikasi yang efektif.
Pedoman Penerapan Sistem Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko
Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk, Dewan Komisaris
dan Direksi bertanggung jawab atas penerapan Sistem Pengendalian Internal dan manajemen
risiko di BNBR.
Pedoman penerapan Sistem Pengendalian Internal dan manajemen risiko BNBR adalah:
1.
Pelaksanaan secara konsisten oleh Direksi dan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris
2.
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan ruang lingkup penerapannya
3.
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran/penilaian, mitigasi, pemantauan dan
pengendalian risiko
4.
Sistem pengendalian internal yang komprehensif
5.
Sistem informasi pengendalian intenal dan manajemen risiko yang memadai.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
143
Prinsip-prinsip Pengendalian Internal
1.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan dan
prosedur yang mencerminkan sikap seluruh Organ Perusahaan
terhadap pengendalian dan pentingnya pengendalian tersebut
bagi perusahaan. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam
lingkungan pengendalian antara lain: integritas dan nilai etika,
komitmen terhadap kompetensi, Dewan Komisaris, Direksi,
Komite Audit, gaya manajemen, gaya operasional, struktur
organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab serta
praktik dan kebijkan Sumber Daya Manusia (“SDM”).
2.
Penilaian Risiko
Penilaian risiko meliputi identifikasi, analisis risiko, dan
pengelolaan risiko yang dapat meminimalkan dampak dan
terjadinya suatu risiko.
3.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu memastikan bahwa arahan manajemen telah
dilaksanakan.
4.
5.
Informasi & Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi memungkinkan pihak internal
Perusahaan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
diperlukan untuk mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan
kegiatan operasional Perusahaan.
Aktivitas Pemantauan
Aktivitas pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas
kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan
mencakup penentuan desain dan penerapan pengendalian
internal secara tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi
jika diperlukan. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan
pemantauan yang berlangsung secara periodik dan terus
menerus, serta dilakukannya evaluasi secara terpisah, atau
dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Tahun 2015
Selama tahun 2015, SPI BNBR telah melakukan kegiatan pengawasan
dan pengendalian sebagai berikut:
1.
2.
Melakukan evaluasi dan pemutakhiran secara periodik dan
terus menerus terhadap struktur organisasi beserta tugas
pokok, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi yang
tertuang pada Panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board
Manual).
Membantu program perumusan rencana Dewan Komisaris,
Direksi, dan Karyawan untuk 1 (satu) tahun kedepan (Objective
Setting), Penilaian Kinerja Tahunan Dewan Komisaris, Direksi
dan Karyawan (Performance Appraisal) dan program pemberian
penghargaan terhadap kinerja dan masa kerja karyawan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
3.
Perusahaan telah merancang program perumusan rencana
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan untuk 1 (satu) tahun
kedepan (Objective Setting), Penilaian Kinerja Dewan Komisaris,
Direksi dan Karyawan (Performance Appraisal) yang dilakukan
setiap tahun dan program pemberian penghargaan terhadap
kinerja karyawan serta penghargaan terhadap masa kerja
karyawan.
4.
Memfasilitasi para pemilik risiko (risk owners) untuk
mengidentifikasi, menilai, menganalisis, dan mengelola risiko lalu
menuangkannya ke dalam laporan dan dokumen yang diterbitkan
secara mingguan, bulanan dan tahunan oleh Divisi CRM, yaitu
laporan Weekly Market and Industry Outlook (Weekly MIO),
Risk Outlook, Market Risk Assessment (MRA), Laporan Risiko
Finansial, penilaian risiko untuk suatu proyek atau transaksi
(RARS), risk register, serta melakukan penyempurnaan dokumendokumen Kebijakan dan Prosedur Perusahaan. Laporan-laporan
tersebut disampaikan kepada Komite Manajemen Risiko, Direksi
dan pemilik risiko (risk owner).
5.
Penanganan dan pengelolaan terhadap pelaporan pelanggaran
(Whistleblowing) oleh Tim Evaluasi Kasus Pelaporan
Pelanggaran.
6.
Mengevaluasi, telaah dan memantau temuan audit Audit Internal
Perusahaan, salah satunya oleh Komite Audit.
7.
Mengevaluasi, telaah dan memantau efektivitas penerapan SPI
oleh Komite Audit dan Auditor Eksternal.
AUDIT INTERNAL
Audit Internal adalah suatu aktivitas assurance dan konsultasi
yang independen dan obyektif yang didesain untuk memberi nilai
tambah dan memperbaiki operasi organisasi. Aktivitas ini membantu
organisasi untuk meraih tujuannya dengan membawa pendekatan
yang tertib dan sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas dari proses manajemen risiko, pengendalian dan tata
kelola.
Aktivitas Audit Internal PT Bakrie & Brothers Tbk ditujukan untuk
memberi nilai tambah dan memperbaiki operasi organisasi. Sifat dan
lingkup audit internal adalah assurance dan konsultasi dalam area
proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola organisasi.
Komitmen Perseroan untuk menerapkan tata kelola perusahaan
dengan standar yang baik semakin terlihat sejak saat pertama kali
Corporate Internal Audit (“CIA”) didirikan.
Kedudukan Unit Audit Internal dalam Struktur Perusahaan
Corporate Internal Audit (CIA) dipimpin oleh Head of Corporate Internal
Audit yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
144
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Kualifikasi Audit Internal
Untuk menjadi Internal Auditor di BNBR sekurang-kurangnya harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
1.
Memiliki integritas yang tinggi dan perilaku yang professional,
independen, jujur, disiplin dan objektif dalam melaksanakan
tugasnya.
2.
Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit
dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya.
3.
Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan
terkait lainnya.
dipertanggung jawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman
terhadap segala kemungkinan risiko kerugian.
4.
Meyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya
yang dikembangkan dalam organisasi.
5.
Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang
telah dibebankan.
Ruang Lingkup kerja Internal Audit mencakup pelaksanaan tugastugas berikut:
1.
Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan.
2.
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal
dari sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
perusahaan
3.
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber
daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan
lainnya.
4.
Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik
lisan maupun tertulis secara efektif.
5.
Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Audit Internal.
6.
Wajib mematuhi kode etik Audit Internal.
7.
Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan
terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit
Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangundangan atau penetapan/putusan pengadilan.
4.
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
5.
8.
Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan
manajemen risiko.
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama & CEO dan Dewan Komisaris.
6.
9.
Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan
profesionalismenya secara terus menerus.
Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak
lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan.
7.
Bekerja sama dengan Komite Audit.
8.
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit
internal yang dilakukannya.
9.
Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Pelaksanaan Kegiatan Unit Audit Internal
CIA telah menjadi satu fungsi yang penting untuk membantu Direktur
Utama melakukan pengawasan keuangan dan operasional, baik
di perseroan maupun pada anak–anak perusahaan dalam rangka
pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan:
1.
Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan
pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi.
2.
Memeriksa apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijakan,
rencana dan prosedur yang ditetapkan.
3.
Memeriksa apakah kekayaan perusahaan / organisasi
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tugas Audit Internal Tahun 2015
Rencana jadwal Audit Umum Tahunan disusun berdasarkan hasil
analisis risiko yang dilaporkan dan disetujui Direktur Utama bersama
Ketua Komite Audit. Rencana Audit Umum Tahunan tersebut bisa
disesuaikan sesuai perubahan dinamika risiko usaha pada organisasi
pada tahun berjalan. Selama tahun 2015, Perseroan melakukan dua
audit kepatuhan beserta tindak lanjutnya pada dua anak usaha, yaitu
PT Bakrie Autoparts dan PT Bakrie Building Industries. Audit Internal
juga melakukan audit khusus atau audit investigasi bila diminta oleh
manajemen Perseroan. Pada tahun 2015 Audit Internal mendapat
penugasan khusus untuk mengkaji Dana Pensiun Bakrie.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
145
Profil Ketua Audit Internal
Jaka Ferdiyanto
Lahir di Subang tanggal 4 Februari 1972 dan meraih gelar D3
dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara serta memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Ekstension Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau bergabung dengan Unit
Audit Internal PT Bakrie & Brothers Tbk sejak Juli tahun 2012.
Sebelum bergabung dengan Unit Audit Internal, beliau memulai
karir sebagai auditor pada Direktorat Jenderal Pajak.
AUDITOR EKSTERNAL
Sebagai perusahaan publik, BNBR diwajibkan untuk memiliki laporan keuangan yang telah diaudit oleh Auditor Eksternal. Auditor eksternal
merupakan pihak ketiga yang bertugas memeriksa dan memastikan bahwa Laporan Keuangan BNBR telah disajikan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. Pemeriksaan oleh Auditor Eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku dengan hasil akhir berupa
opini auditor terhadap Laporan Keuangan BNBR. Apabila terdapat suatu tindakan korporasi, BNBR juga dapat menerbitkan laporan keuangan
pada periode tertentu.
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2015, Direksi mempunya kewenangan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Handoko Tomo
Samuel Gunawan & Rekan yang berafiliasi dengan Accounting Firm Moores Rowland sebagai penyelenggara audit Laporan Keuangan
Perusahaan tahun buku 31 Desember 2015. Penunjukan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris setelah memperhatikan rekomendasi dari
Komite Audit.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan yang berafiliasi dengan Accounting Firm
Moores Rowland melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan. Selama tahun 2015 Kantor Akuntan Publik Handoko Tomo Samuel Gunawan
& Rekan tidak memberikan jasa lain kepada Perusahaan selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan kepentingan dalam pelaksanaan
proses audit.
Periode Penugasan dan Biaya Audit Eksternal
Keterangan
2015
2014
2013
2012
2011
NAMA KAP
Handoko Tomo Samuel
Gunawan & Rekan
(Moores Rowland)
Samuel Gunawan
(Moores Rowland)
Tjiendradjaja &
Handoko Tomo
(Mazars)
Tjiendradjaja &
Handoko Tomo
(Mazars)
Tjiendradjaja &
Handoko Tomo
(Mazars)
BIAYA AUDIT
Rp 2.135.000
Rp 1.494.000.000
USD 256.755
USD 186.912
USD 102.000
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
146
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN RISIKO
Landasan Manajemen Risiko yang Kokoh
Tuntutan perubahan dan peningkatan kapabilitas perusahaan,
di samping memberi peluang (opportunities) bagi Perseroan,
sekaligus juga memunculkan risiko yang jika tidak tertangani dapat
menyebabkan tidak tercapainya tujuan dan misi dari perusahaan.
Kegagalan perusahaan untuk mencapai tujuan dan misinya dapat
mengakibatkan ketidak-percayaan (distrust) publik terhadap
Perseroan di mana di dalam kondisi terburuk, hal ini dapat
menyebabkan terhentinya kegiatan bisnis.
Penerapan Manajemen Risiko menjadi kebutuhan yang strategis
dan menentukan perbaikan kinerja dari PT Bakrie & Brothers Tbk.
Manajemen risiko diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan
sumber daya terbatas yang dimiliki perusahaan untuk pencapaian
target-target yang ditetapkan serta tercapainya visi dan misi
perusahaan. Pengalokasian sumber daya didasarkan pada prioritas
risiko, dimana perhatian tertinggi diarahkan pada risiko berskala
tinggi. Demikian pula, manajemen risiko yang ada terus dievaluasi
secara periodik dan terus ditingkatkan kehandalannya.
Risiko dapat dikurangi dengan menurunkan peluang terjadinya
risiko dan/atau mengurangi dampak yang timbul dari risiko
tersebut. Pengelolaan Manajemen Risiko di BNBR diharapkan dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi begitu cepat,
mengembangkan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan
mengamankan sumber daya dan aset yang dimiliki Perseroan. Latar
belakang inilah yang melandasi BNBR untuk berkomitmen secara utuh
dan menyeluruh untuk terus mengimplementasikan manajemen risiko
yang kokoh demi pencapaian tujuan-tujuan Perseroan.
Implementasi manajemen risiko di PT Bakrie & Brothers Tbk secara
formal dimulai sejak tahun 2003, dengan dibentuknya Tim Manajemen
• Knowledge
building on ERM
(literature &
benchmarking)
• ERM manual
development &
finalized (Nov
2007)
• ERM
implementation Kick off
• Role function:
project/
transaction-based
risk analysis
• Established
inter-department
RM Team
• Role function:
project/
transaction-based
risk analysis
• Risk Assessment
on investment
/financing/
expansion
proposals (refer to
BNBR Blueprint)
2003
2005
THE BEGINNING
Risiko, yang pada saat itu bertugas untuk mengawal keberhasilan
cetak biru (blue-print) revitalisasi bisnis Perseroan setelah tuntasnya
restrukturisasi utang pada periode sebelumnya. Tim Manajemen
Risiko inilah yang juga meletakkan dasar-dasar implementasi
manajemen risiko di lingkungan Perseroan sesuai dengan standar
Internasional.
Sistem Manajemen Risiko Perusahaan
Roadmap Implementasi ERM
Sebagai upaya yang berkesinambungan, Perseroan secara sistematis
telah meletakkan fondasi penerapan manajemen risiko sebagai dasar
infrastruktur tata kelola manajemen risiko yang baik. Implementasi
manajemen risiko secara formal dimulai dengan pembentukan Tim
Manajemen Risiko dengan Keputusan Direksi PT Bakrie & Brothers
Tbk Nomor: BGU-109/Presdir-BB/III/03, tanggal 11 Maret 2003 yang
kemudian terakhir diubah dengan Surat Keputusan nomor: BGU-739/
Presdir-BB/XII/05, tanggal 6 Desember 2005, dengan tugas untuk
mengkoordinasikan seluruh rencana pengembangan usaha dan
keputusan strategis agar tercapai hasil yang optimal, meminimalisasi
risiko usaha, efisiensi biaya, dan sebagai fungsi monitoring dan
pencapaian.
Penerapan ini dilanjutkan dengan pengesahan Kebijakan & Prosedur
Nomor: 004/BNBR/II/2010, tanggal 20 Februari 2010, tentang
Implementasi Enterprise Risk Management dan 005/BNBR/II/2010,
tanggal 25 Februari 2010 tentang penilaian Risiko Berbasis Transaksi,
serta beberapa kebijakan dan prosedur lainnya yang terkait dengan
penilaian risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.
Sampai dengan akhir tahun 2015, Penerapan Manajemen Risiko
telah berhasil memasuki tahap Transisi kedua seperti tertera di
dalam roadmap pada gambar berikut, di mana penilaian risiko secara
periodik dilakukan baik dalam tingkat korporat maupun Anak Usaha.
• ERM
implementation
• ERM pilot project
– BPI
• Role function :
ERM, audit, risk
analysis
• Acquiring risk
mgmt software of
KnowRisk
2007
2009
THE TRANSITION 1
THE DEVELOPMENT
• Consistently producing weekly
Market & Industry Outlook
Report
• Consistently producing monthly
Market Risk Assessment Report
• Consistently producing
quarterly Financial Risk Report
(insolvency, liquidity & credit
risk)
• Consistently producing annualy
Risk Outlook Report •Develop
new approach for RCSA Officer.
• Adapting SOP to new org.
structure & strategy
• Develop new
approach &
strategy for ERM
implementation
in an investment
company
• New structure &
process
• Role function: ERM,
investment/project
risk analysis, and
Compliance
• Acquiring risk
software of @Risk
2011
2017
THE TRANSITION 2
Gambar 1: Roadmap Implementasi ERM Perseroan
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
147
Kerangka Kerja Enterprise Risk Management (ERM)
Perseroan pada umumnya dan Divisi CRM (Corporate Risk Management) pada khususnya di tahun 2015 terus melanjutkan peningkatan sistem
pengelolaan risiko mengacu kepada kerangka kerja sejalan dengan ISO 31000 mengenai Manajemen Risiko.
Kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) BNBR yang diberi nama “The Pyramid ” seperti yang terpapar pada Gambar 2, dijadikan acuan
utama oleh fungsi CRM dalam implementasi proses manajemen risiko di lingkungan Perseroan. “The Pyramid ” mengadopsi kerangka kerja ISO
31000 mengenai Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko dilakukan melalui pendekatan yang berbasis transaksi investasi maupun keuangan
dan transaksi lainnya (transaction based) serta proses manajemen risiko yang dilakukan secara berkesinambungan dan terus-menerus oleh
seluruh fungsi dan struktur yang ada di lingkungan Perseroan (Continuous ERM).
Pada proses ERM yang berkesinambungan, setiap pemilik risiko (risk owner) diharapkan melakukan sendiri proses pengelolaan risiko mulai dari
identifikasi dan penilaian atas risiko hingga pengusulan dan penerapan pengendalian (control) serta penerapan mitigasi terhadap risiko tersebut,
atau yang biasa kami sebut “risk and control self assessment” (RCSA). Tujuan utamanya adalah untuk lebih meminimalkan potensi kerugian dan
yang terpenting adalah untuk lebih memaksimalkan pencapaian tujuan di masing-masing fungsi dan struktur Perseroan.
M
ON
IT
OR
IN
G
OBJECTIVES:
Compliance
Reporting
Operating
Investment
Strategic
IN
FO
RM
AT
IO
N
&
CO
MM
UN
IC A
T IO
C
T
ON
RO
LA
IV
CT
ITI
ES
N
Gambar 2: Kerangka Kerja ERM “The Pyramid”
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
148
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
A. PROSES AWAL:
(LAPIS 1 DAN 2 DARI BAGIAN BAWAH THE PYRAMID)
D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO PERSEROAN
(SISI KANAN DARI THE PYRAMID)
• “Lingkungan Internal”, yang bertujuan mengkondisikan
lingkungan internal Perseroan, seperti persiapan kerangka
kerja, kebijakan, sistem dan prosedur, sumber daya, organisasi,
strategi implementasi dan lain-lain, sehingga penerapan proses
pengelolaan risiko yang efektif dan efisien dapat lebih terwujud.
1.
• “Penetapan Tujuan”, yang merupakan acuan dasar arah pencapaian
Perseroan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan
jangka panjang.
B. PROSES INTI:
(LAPIS 3, 4, DAN 5 DARI BAGIAN BAWAH THE PYRAMID)
• “Identifikasi risiko” terhadap seluruh proses bisnis Perseroan di
berbagai fungsi dan struktur Perseroan, serta transaksi/kegiatan/
proyek/investasi yang akan dan sedang dilakukan Perseroan.
• “Penilaian risiko” dengan melakukan penilaian bobot risiko dari
aspek kemungkinan terjadinya risiko (probability/likelihood) dan
dari aspek dampak/akibat dari risiko tersebut (impact).
Ruang lingkup manajemen risiko yang diterapkan PT Bakrie &
Brothers Tbk mencakup keseluruhan kegiatan dan proses yang
ada di induk perusahaan dan anak perusahaan, yaitu sebagai
berikut:
•
Tingkat induk Perusahaan (holding).
•
Tingkat anak usaha (subsidiary) yang laporan keuangannya
terkonsolidasi dan bukan merupakan perusahaan terbuka.
•
Tingkat unit kerja atau fungsi atau aktivitas di tingkat
induk, maupun anak usaha yang termasuk dalam ruang
lingkup manajemen risiko ini.
2.
Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko baik di tingkat induk
maupun anak usaha yang laporannya terkonsolidasi dan bukan
merupakan perusahaan terbuka harus berkoordinasi dengan
Komite Manajemen Risiko di tingkat induk melalui Direktur
Utama dan CRM PT Bakrie & Brothers Tbk.
3.
Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko di tingkat unit kerja/
fungsi/aktivitas baik di induk maupun anak usaha yang termasuk
dalam ruang lingkup manajemen risiko dilakukan oleh Risk and
Control Self Assessment (RCSA) Officer. RCSA Officer ditunjuk
oleh pimpinan Risk Owner dari unit kerja/fungsi/aktivitas yang
bersangkutan. RCSA di tingkat induk adalah pihak CRM.
• ”Tanggapan dan penanganan atas risiko“ sebagai langkah tindak
lanjut untuk memitigasi risiko.
C. PROSES PENUNJANG:
(SISI ALAS DAN SISI TINGGI DARI THE PYRAMID)
• “Kegiatan Pengendalian”, adalah kebijakan dan prosedur yang
memastikan bahwa seluruh proses dan langkah mitigasi risiko
telah dilakukan dan dikendalikan dengan baik.
• ”Kegiatan Pemberian informasi dan Komunikasi” dari hasil
pengelolaan risiko kepada pemangku kepentingan (stakeholders)
yang terkait.
• “Kegiatan Pemantauan” untuk menilai dan memastikan bahwa
seluruh sistem manajemen risiko telah berjalan dengan efisien dan
efektif.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
149
PROSES DAN HASIL SISTEM MANAJEMEN RISIKO
PERSEROAN
Tugas dan tanggung jawab RCSA Officer yaitu:
Kegiatan Manajemen Risiko di Perseroan
•
Berikut ini adalah pemaparan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
sebagai bentuk implementasi sistem manajemen risiko Perseroan.
Upaya-upaya tersebut diuraikan dalam kegiatan pengelolaan risiko
di tingkat Perseroan maupun anak usaha terkonsolidasi, aktivitas
kepatuhan (Compliance) dan penerapan GCG (Good corporate
governance).
1.
•
•
Implementasi Risiko Berbasis ERM
Berikut adalah beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh
Manajemen Risiko Perseroan selama 2015:
a.
b.
•
Governance – Risk – Compliance (GRC) Day
Pelaksanaan acara GRC Day tahun 2015 mengambil tema
Peran GRC dalam Industri Minyak dan Gas di Indonesia’
dengan Bapak Amien Sunaryadi, AK, MPA, CISA, Kepala
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas),
selaku pembicara. Di dalam rangkaian acara GRC Day 2015
tersebut juga dilakukan sosialisasi Kebijakan dan Prosedur
Perseroan yang baru dan ‘Sharing Session mengenai ISO
31000: ERM Fundamental. GRC Day 2015 ini dihadiri oleh
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Perseroan,
serta beberapa Direktur Utama/CEO dan beberapa
perwakilan staf yang melaksanakan fungsi governance –
risk - compliance dari Unit Usaha Perseroan . Unit Usaha
Perseroan yang ikut serta dalam acara ini adalah PT Bakrie
Metal Industries, PT Bakrie Pipe Industries, PT Bakrie
Building Industries, PT Bakrie Autoparts, PT Bakrie Solusi
Strategis.
Penunjukan petugas Risk and Control SelfAssessment (RCSA)
Komitmen Direksi dan seluruh insan BNBR dalam
mengimplementasikan Enterprise Risk Management
(ERM) direfleksikan dengan pembentukan Risk & Control
Self Assessment (RCSA) Officer BNBR. Dengan RCSA,
diharapkan setiap divisi/departemen sebagai Pemilik Bisnis
Proses (Process Owner) dan Pemilik Risiko (Risk Owner)
berkewajiban untuk menjalankan Sistem Manajemen
Risiko ini secara intensif dan berkelanjutan dengan konsep
penilaian dan kontrol risiko mandiri atau disebut dengan
RCSA. Dalam menjalankan kerjasama dan koordinasi untuk
proses penilaian, mitigasi, kontrol, dan pengendalian risiko
dengan konsep RCSA, maka ditunjuk karyawan BNBR
dengan level/jabatan minimal Manajer untuk menjadi
RCSA Officer di divisinya masing-masing. RCSA tersebut
bertanggung jawab kepada Pimpinan Risk Owner masingmasing dan berkoordinasi secara regular dengan Divisi
CRM.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
•
•
•
•
•
Meneruskan dan mensosialisasikan Kebijakan dan
Prosedur Sistem ERM di seluruh unit kerja atau
pemilik risiko pada entitas yang menjadi ruang lingkup
tugasnya.
Menindaklanjuti dan mensosialisasikan format
dokumen isian atau Kertas Kerja Standar di entitasnya
masing-masing untuk diisi.
Mengumpulkan Daftar Risiko dari seluruh entitas
yang menjadi ruang lingkup tugasnya, kemudian
merangkumnya menjadi Daftar Risiko.
Mengumpulkan Rencana Mitigasi Risiko dan Laporan
Status Kemajuan Mitigasi Risiko dari seluruh entitas
yang menjadi ruang lingkup tugasnya, termasuk
melaporkan kepada pimpinan entitas terkait bila ada
risiko yang pada waktunya belum diberi tanggapan
atau perlakuan.
Menindaklanjuti dan dapat menginformasikan
kepada Divisi CRM apabila melihat entitas kerja yang
menjadi ruang lingkup tugasnya telah menerima risiko
melampaui batas toleransi risiko yang dapat diterima
organisasi.
Melakukan evaluasi tahunan atas penerapan Sistem
ERM di entitas yang menjadi ruang lingkup tugasnya.
Memfasilitasi Rapat Penilaian Risiko di entitas yang
menjadi ruang lingkup tugasnya.
Membantu entitas yang menjadi ruang lingkup
tugasnya melakukan sosialisasi manajemen risiko
secara terus-menerus kepada seluruh pegawai dan
pihak-pihak terkait.
Membangkitkan, mendorong, dan memelihara budaya
sadar risiko di lingkungan entitas yang menjadi ruang
lingkup tugasnya.
.
Kinerja RCSA Officer dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya, didukung oleh Divisi CRM yang
bertindak sebagai fasilitator dan mediator khususnya
dalam hal sosialisasi Kebijakan dan Prosedur terkait
maupun transfer ilmu manajemen risiko yang bersifat
teori dan praktek. Hal ini diwujudkan dengan pengkajian
terus-menerus terhadap proses bisnis di Perseroan
dan mendeteksi risiko-risiko yang berpotensi ekstrim
hingga rendah dan dituangkan dalam Kebijakan dan
Prosedur sebagai mitigasi risiko operasional. Transfer
ilmu manajemen risiko diwujudkan melalui rapat RCSA
berkala yang mengagendakan pembaharuan daftar
risiko yang berpotensi muncul di masing-masing entitas.
Direksi Perseroan telah menunjuk 12 (dua belas) orang
dari berbagai divisi dan fungsi untuk menjadi petugas
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
150
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
RCSA yang akan menjadi koordinator bagi setiap pemilik risiko (risk owner) untuk melakukan sendiri proses pengelolaan risiko mulai
dari identifikasi dan penilaian atas risiko hingga mengusulkan dan menerapkan pengendalian serta melakukan mitigasi terhadap
risiko tersebut. RCSA Officer juga sudah dinominasikan di tingkat anak perusahaan dan sudah menjalankan fungsinya dengan baik.
Selanjutnya RCSA Officer di tingkat anak perusahaan tersebut akan ditunjuk secara formal dalam sebuah surat keputusan dari Direksi
masing-masing anak perusahaan Perseroan.
2.
Penilaian dan Pemantauan Risiko
Penilaian dan pemantauan risiko berupa pelaporan yang dilakukan oleh Divisi CRM merupakan salah satu bentuk penerapan sistem
manajemen risiko Perseroan. Tabel berikut memaparkan jenis-jenis laporan yang diproduksi oleh Divisi CRM PT Bakrie & Brothers Tbk.
Laporan yang Diproduksi Oleh Divisi Corporate Risk Management Perseroan
Jenis Kegiatan dan/
atau Laporan
Jumlah Laporan
Risk Outlook 2015
Market and Industry
Outlook (MIO)
Penilaian Risiko Pasar
(MRA)
Laporan Risiko Finansial
dan Pemantauan Posisi
Pengelolaan Aset dan
Kewajiban
Penilaian Risiko Berbasis
Transaksi
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
1 (tahunan)
52 (mingguan)
Keterangan
•
•
•
•
•
•
•
•
Kepemilikan saham
Anggaran investasi
Pertumbuhan dividen
Pendapatan anak perusahaan
Analisis risiko pasar
Analisis risiko finansial
Analisis risiko operasional
Kondisi makroekonomi
• Kondisi makroekonomi terdiri dari tingkat inflasi, suku bunga Bank Indonesia, cadangan
devisa, nilai tukar.
• Pasar Modal, berupa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rata-rata perubahannya,
dan volatilitas.
• Komoditas.
• Kinerja Pasar dari saham-saham portofolio milik Perseroan berikut harga saham,
volatilitas, tingkat risiko, nilai dan volume perdagangan, serta perbandingan fluktuasi
saham portofolio dengan IHSG.
• Berita Industri terkait dengan portofolio Perseroan.
12 (bulanan)
•
•
•
•
•
•
4 (kuartalan)
Laporan penilaian kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan ini memaparkan
mengenai hasil analisis Z-Score test, Internal Credit Rating dan Liquidity Analysis.
Pemantauan mingguan terhadap posisi aset Perseroan yang tercermin dari harga saham
di pasar dan porsi kepemilikan di setiap portofolio inti dan posisi utang Perseroan yang
tercermin dari nilai pokok (principal), suku bunga, jadwal pembayaran utang, posisi top-up
dan jauh tempo.
13
Laporan identifikasi, penilaian, dan rekomendasi mitigasi atas berbagai transaksi yang
dijalankan di tingkat Perseroan dan Anak Perusahaan. Laporan ini terdiri dari: transaksi
financing, investasi, operasional, pelaporan dan kepatuhan, serta proposal investasi dari
anak perusahaan yang memerlukan persetujuan Komite Investasi, Direksi dan atau Dewan
Komisaris Perseroan.
Profil Perusahaan
Makroekonomi
Komoditas
Analisis risiko pasar portofolio inti
Penilaian risiko
Peramalan
Mitigasi risiko
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
151
3.
Kerjasama dan Peningkatan Kapasitas
Dalam upaya pengelolaan risiko secara profesional, CRM perlu
terlibat secara aktif sebagai anggota asosiasi dan menjalin
kerjasama dengan para profesional di bidang manajemen
risiko. Direksi dan anggota CRM Perseroan tercatat sebagai
anggota GARP dan PRMIA, serta Practising Risk Manager Forum
(PRMF). CRM Perseroan telah diundang menjadi pembicara
dan nara sumber pada Workshop ISO 31000: International Risk
Management Standard dan juga telah melakukan Benchmarking
& Sharing Session dengan Tim Manajemen Risiko beberapa
perusahaan terbuka lainnya. Anggota-anggota CRM juga
tercatat telah mendapatkan sertifikasi CIA (Certified Internal
Audit) dan FRM (Financial Risk Management). Selain itu, CRM
mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang diselenggarakan
asosiasi dan lembaga pelatihan terpercaya lainnya. Tujuannya
adalah meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan wawasan
anggota
4.
Proyek Lintas Divisi
Kegiatan manajemen risiko lintas divisi merupakan bagian dari
tugas dan tanggung jawab CRM sebagai representasi Direksi
untuk mendukung, mengawasi kegiatan operasional Perseroan,
dan juga dalam rangka menjalankan tugas compliance untuk
meminimalisasi risiko tidak tercapainya tujuan/target Perseroan
maupun timbulnya potensi kerugian dari aktivitas operasional
Perseroan. Kegiatan ini berbasis proyek dan bersifat temporer.
Tahun 2015, CRM terlibat aktif di dalam 3 (tiga) kegiatan
lintas divisi yaitu Governance – Risk – Compliance (GRC) Day,
penyusunan Laporan Tahunan 2014, Laporan Keberlanjutan
2014, dan kajian laporan keuangan Perseroan di setiap periode
pelaporan keuangan.
Matriks Penilaian Risiko Perusahaan
Matriks penilaian risiko merupakan acuan yang digunakan oleh PT Bakrie & Brothers Tbk untuk menilai risiko, yang diklasifikasikan dalam
probabilitas (likelihood), akibat (impact), dan tingkat risiko (risk rating), seperti tertera di gambar berikut.
PROBABILITAS (LIKELIHOOD)
AKIBAT
(IMPACT)
LIKELIHOOD
5.
BENCANA
1-5
RISK
RATING
IMPACT
1-5
(catastrophic)
4.
BERAT
(major)
3.
SEDANG
(moderate)
2.
RINGAN
(minor)
1.
TIDAK BERARTI
(insignificant)
1.
JARANG
2.
KEMUNGKINAN
KECIL
3.
MUNGKIN
TERJADI
4.
KEMUNGKINAN
BESAR
(unlikely)
(possible)
(likely)
(almost
certain)
E
E
E
E
E
T
T
T
E
E
RM
MT
MT
T
T
R
RM
RM
RM
MT
R
R
RM
RM
RM
(unlikely)
5.
HAMPIR PASTI
1. Risiko Rendah (R)
2. Risiko Rendah Menengah (RM)
3. Risiko Menengah Tinggi (MT)
4. Risiko Tinggi (T)
5. Risiko Ekstrim (E)
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
152
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Penilaian Risiko Operasional Per Departemen di Lingkup Perseroan
Penilaian risiko dilakukan oleh seluruh Departemen dalam periode tahunan. Pada setiap kuartal
IV, 12 (dua belas) orang anggota RCSA Officer Perseroan menyusun dan memutakhirkan
daftar risiko (risk register) pada kertas kerja untuk masing-masing Departemen. Tabel berikut
merupakan hasil pendaftaran risiko pada kuartal IV tahun 2014 dan 2015.
Tingkat Risiko Operasional per Departemen di Perseroan
No
Departemen
2014
2015
E
T
MT
RM
R
Total
E
T
MT
RM
R
Total
1. Corporate Communication
-
-
9
-
-
9
-
-
-
7
-
7
2. Investment
-
2
-
-
-
2
-
2
-
-
-
2
3. Corporate Finance
4
1
3
3
-
11
4
1
3
2
-
10
4. Accounting
-
6
-
-
-
6
-
10
2
-
-
12
5. Tax
1
1
-
-
-
2
1
1
-
-
-
2
6. Corporate Secretary
-
3
-
-
-
3
-
4
-
-
-
4
7. Human Capital
-
-
-
1
-
1
-
-
3
1
-
4
8. Internal Audit
-
-
7
2
-
9
-
-
7
2
-
9
9. Investor Relations
2
2
-
-
-
4
2
1
-
-
-
3
10. Information Technology
-
3
-
-
-
3
-
4
-
-
-
4
11. Legal
-
-
4
1
-
5
-
-
4
1
-
5
12. Office Service & Support
1
2
2
-
1
6
1
2
2
-
1
6
8
20
25
7
1
61
8
25
21
13
1
68
TOTAL
Catatan:
E = Ekstrim
T = Tinggi
MT = Menengah Tinggi
RM = Rendah Menengah
R = Rendah
Perbandingan penilaian tingkat risiko operasional per Departemen berubah, di mana jumlah
risiko pada setiap kategori tingkat risiko di tahun 2015 bertambah dibandingkan dengan
tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh dorongan Perseroan kepada RCSA Officer tingkat
Perseroan untuk melakukan pemaparan risiko yang lebih terperinci.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
153
Penilaian Risiko Operasional Anak Perusahaan
Penilaian risiko operasional anak perusahaan dilakukan oleh RCSA Officer Unit Usaha dalam
periode tahunan. Anggota RCSA Officer Unit Usaha menyusun dan memutakhirkan daftar
risiko (risk register) pada kertas kerja untuk masing-masing Departemen. Tabel berikut
merupakan hasil pendaftaran risiko pada tahun 2014 dan 2015.
Tingkat Risiko Operasional Anak Perusahaan
No
Departemen
2014
2015
E
T
MT
RM
R
Total
E
T
MT
RM
R
Total
1. Procurement
1
3
2
-
-
6
-
-
1
6
-
7
2. Production
-
2
3
2
-
7
-
2
4
4
1
11
3. Transportation
-
1
1
2
3
7
-
1
1
2
3
7
4. Human Resources
-
-
1
-
2
3
-
1
-
1
6
8
5. Commercial
3
2
1
1
-
7
3
2
1
1
-
7
6. Warehousing
1
-
-
3
3
7
1
-
-
3
3
7
7. Maintenance
-
-
1
3
2
6
-
-
1
3
2
6
8. Information Technology
1
-
-
-
-
1
1
2
5
6
1
14
6
8
9
11
10
44
4
8
13
26
16
67
TOTAL
Catatan:
E = Ekstrim
T = Tinggi
MT = Menengah Tinggi
RM = Rendah Menengah
R = Rendah
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada level anak usaha, penilaian tingkat risiko operasional
di tahun 2015 bertambah dibandingkan dengan tahun 2014. Hal tersebut disebabkan oleh
dorongan Perseroan kepada RCSA Officer Unit Usaha untuk melakukan pemaparan risiko yang
lebih terperinci.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
154
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Evaluasi yang Dilakukan Perseroan atas Efektivitas Sistem
Manajemen Risiko
c.
Evaluasi yang dilakukan oleh Perseroan atas efektivitas sistem
manajemen risiko merupakan salah satu tugas dari Komite
Manajemen Risiko, yang hasil evaluasinya antara lain adalah sebagai
berikut:
a.
b.
Komite Manajemen Risiko menerima baik pencapaian
pelaksanaan program risk manajemen yang dilakukan oleh
CRM. Selama tahun 2015, Departemen Risk Manajemen (CRM
Department) telah menerbitkan Market & Industry Outlook
(MIO) sebanyak 52 laporan, melakukan risk assesment secara
transaction based seperti BNBR Financing enam laporan, BNBR
Investment dua laporan, dan Investee Proposal lima laporan.
Dalam hal ini Komite Manajemen Risiko melihat bahwa upaya
mitigasi risiko telah dilakukan oleh Direksi, dan hasil risk
assesment tersebut telah dijadikan acuan oleh manajemen
dalam pengambilan keputusan. Selain itu Komite manajemen
risiko merekomendasikan agar CRM mengambil langkah
langkah guna memelihara dan meningkatkan kesadaran atas
risiko pada jajaran anak perusahaan. 2. Komite Manajemen
Risiko telah melakukan evaluasi atas upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh CRM dalam implementasi kepatuhan yang telah
dilakukan dalam tingkatan kegitan mulai dari Business Process,
Policy & Procedure, Compliance monitoring dan Compliance
reporting. Komite Manajemen Risiko mengapresiasi pelaksanaan
Compliance test yang dilakukan oleh Compliance selama ini.
Komite meminta ringkasan dari setiap Compliance test yang
telah dilakukan oleh Departemen Compliance dan meminta untuk
disusun risk assessment (special report) untuk risiko pencapaian
rencana bisnis dan budget terkait PT Bakrie Autoparts.
Komite Manajemen Risiko merekomendasikan kepada CRM
untuk memantau secara terus menerus langkah-langkah mitigasi
yang dapat dilakukan oleh Manajemen untuk mempertahankan
sentimen positif pasar terhadap saham Group Bakrie antara
lain yaitu: mewujudkan praktek Tata Kelola Perusahaan (GCG)
secara internal dan juga eksternal melalui keterbukaan informasi
kepada regulator, investor, dan media; melakukan terobosan
baru ataupun aksi korporasi yang berhubungan langsung dengan
aktivitas investasi secara riil, sehingga menimbulkan kembali
sentimen positif pasar terhadap Bakrie Group; penyelesaian
beban utang yang telah jatuh tempo serta mencari sumber
pendanaan baru untuk membiayai proyek-proyek investasi di
bidang infrastrukur dan lainnya.
Risiko-Risiko yang Dihadapi Perusahaan di Tingkat Perseroan
dan Anak Usaha
A. Risiko di Tingkat Perseroan
CRM mengklasifikasikan risiko-risiko di tingkat Perseroan ini ke dalam
tujuh jenis risiko utama, yaitu:
1.
Risiko Strategis (Strategic Risk)
2.
Risiko Pasar (Market Risk)
3.
Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
4.
Risiko Insolvensi (Insolvency Risk)
5.
Risiko Kredit (Credit Risk)
6.
Risiko Kesenjangan (Mismatch Risk)
7.
Risiko Operasional (Operational Risk)
Pembahasan ketujuh jenis klasifikasi risiko tersebut, tertera pada
tabel berikut.
Daftar Penjelasan Risiko yang Dihadapi Perseroan
No.
Klasifikasi Risiko
1. Risiko Strategis
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Daftar Risiko
• Tidak tercapainya target pendapatan Perseroan baik di tingkat Perseroan dan/atau anak usaha
terkonsolidasi dalam kurun waktu satu tahun buku.
• Bertambahnya risiko negara Republik Indonesia (country risk) yang dapat disebabkan oleh kondisi makro
ekonomi dan/atau kondisi sosial politik yang memburuk yang berujung pada berkurangnya kestabilan
perekonomian yang diperlukan bagi pengembangan usaha. Adanya perubahan negatif perekonomian dunia/
global juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia dan atau kinerja Perseroan. Perseroan sangat
dipengaruhi faktor ketidakstabilan perekonomian Indonesia dan atau perekonomian global.
• Memburuknya reputasi Perseroan yang dapat dipengaruhi pula oleh hal serupa yang dialami oleh Kelompok
Usaha Bakrie lainnya.
• Perubahan komposisi portofolio investasi Perseroan yang kurang tepat seiring dengan asumsi-asumsi
kondisi makro ekonomi yang mungkin tidak terpenuhi.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
155
. Risiko Strategis
• Perubahan komposisi pembiayaan yang dibatasi oleh ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
• Tidak tercapainya sinergi kegiatan baik dari sisi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan/atau
operasional jika tidak terkelola dengan baik.
• Kekurangsempurnaan praktik tata kelola perusahaan yang baik, dan/atau
• Perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah yang dapat terjadi secara tidak diduga, baik untuk industriindustri tertentu maupun juga untuk sistem keuangan, kebijakan fiskal, dan moneter negara.
Pergerakan yang berlawanan dengan harapan Perseroan dalam hal:
•
•
•
•
harga saham dari aset yang dimiliki,
tingkat bunga dari pembiayaan,
kurs nilai tukar, dan/atau
harga komoditas yang mempengaruhi bisnis Perseroan.
2. Risiko Pasar
Peningkatan volatilitas yang terkait dengan peningkatan ketidakpastian dalam hal:
•
•
•
•
harga saham dari aset yang dimiliki,
tingkat bunga dari pembiayaan,
kurs nilai tukar, dan/atau
harga komoditas yang mempengaruhi bisnis Perseroan.
3. Risiko Likuiditas
• Risiko likuiditas aset, yaitu risiko timbul akibat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar aset
(saham) tersebut, yaitu besaran volume transaksi aset, selisih antara harga penawaran dan permintaan di
pasar, dan total nilai pasar dari aset yang beredar.
• Risiko ketersediaan arus kas, di mana risiko ini timbul akibat tidak tersedianya dana tunai Perseroan untuk
membayar pokok dan atau bunga yang telah jatuh tempo atau kewajiban tunai lainnya.
4. Risiko Insolvensi
• Risiko nilai aset Perseroan yang tidak mencukupi untuk menutup seluruh klaim yang diterima Perseroan
termasuk juga klaim yang bersifat jangka panjang.
5. Risiko Kredit
• Risiko adanya kegagalan sebagian atau seluruh arus kas yang telah dijanjikan dari pinjaman dan sekuritas
yang dipegang Perseroan yang dapat bersumber dari berbagai aktivitas transaksi investasi dan non
investasi yang dilakukan dalam bentuk penggunaan fasilitas pinjaman Perseroan di suatu bank/institusi
keuangan lainnya dan atau penyediaan dana untuk kebutuhan likuiditas, modal kerja, restrukturisasi utang,
dan atau proyek investasi dengan tingkat imbal hasil tertentu sesuai dengan kesepakatan bisnis/investasi
antar pihak-pihak terkait.
Risiko
Kesenjangan /
6.
Ketidaksesuaian
Jangka Waktu
• Risiko Pendanaan Ulang (refinancing risk) di mana biaya untuk pendanaan ulang di masa yang akan datang
meningkat dan menjadi lebih besar dari imbal hasil yang didapat dari kegiatan investasi Perseroan, dan
• Risiko Investasi Ulang (reinvestment risk) di mana imbal hasil dana yang diperoleh untuk diinvestasikan
kembali menurun dan menjadi lebih kecil dari biaya pendanaan.
7. Risiko Operasional
• Risiko kelalaian, kesalahan, dan atau manipulasi/kecurangan (fraud) dalam pengelolaan bisnis internal
terkait dengan sistem Kebijakan dan Prosedur (K&P), Sumber Daya Manusia, pengelolaan aktivitas
perdagangan (trading) saham, sistem manajemen aset dan kewajiban keuangan, dan perangkat pendukung
lainnya (aset dan alat kerja) maupun juga yang terkait dengan peraturan perundang-undangan dan aspek
legal yang lain.
• Risiko pajak terkait dengan kemungkinan adanya perbedaan tafsir tentang peraturan pajak yang berlaku
antar pihak-pihak yang berwenang, di mana Perseroan telah mengambil kebijakan untuk menaati dan
mematuhi semua peraturan yang terkait.
• Risiko pengambilan keputusan yang tidak tepat dan koordinasi yang kurang baik antar fungsi dan struktur di
lingkungan Perseroan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
156
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
B. Risiko-Risiko yang Dihadapi Anak Perusahaan
Berikut ini adalah pemaparan faktor-faktor risiko yang lebih spesifik terkait pada unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk di bidang manufaktur
yaitu: PT Bakrie Metal Industries (BMI), PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Autoparts (BA), PT Bakrie Building Industries (BBI).
Risiko Operasional Anak Perusahaan
No.
Klasifikasi Risiko
Daftar Risiko Operasional Anak Perusahaan
1. Pengadaaan
• Kinerja subkontraktor yang tidak sesuai dengan target meliputi: Keterlambatan dalam pengadaan
material dan jumlah maupun suku cadang yang tidak sesuai standar yang akhirnya berpengaruh terhadap
penyelesaian target produksi.
• Perubahan nilai tukar mata uang yang berpengaruh terhadap biaya pokok produksi.
2. Produksi
• Risiko kesalahan dalam proses rancang bangun/gambar teknis dan kurangnya inovasi dalam pelaksanaan
yang membuat tidak tercapainya target produksi, termasuk naiknya barang reject dari proses produksi.
• Naiknya biaya-biaya produksi sehingga harga tidak kompetitif.
• Kurangnya sosialisasi cara kerja yang aman sehingga menimbulkan risiko insiden kecelakaan kerja.
3. Transportasi
• Naiknya tarif transportasi dan tidak adanya alternatif alat transportasi yang membuat biaya distribusi
meningkat.
• Kurangnya disiplin dan faktor kelelahan pengemudi sehingga biaya transportasi naik diikuti naiknya risiko
insiden kecelakaan.
• Kurangnya pemeliharaan armada pengangkut termasuk seringnya pelanggaran terhadap batasan berat
muatan.
• Keterlambatan pengapalan / pengiriman barang antar pulau baik dikarenakan pengemudi yang melanggar
jalur yang ditentukan maupun karena kendala jalan antar kota.
Sumber Daya
4. Manusia dan
General Affairs
• Kompetensi karyawan yang belum merata yang membuat beban pekerjaan antar pekerja tidak merata.
• Rendahnya kesadaran akan aspek HSE yang meningkatkan risiko insiden kecelakaan kerja
5. Komersial
• Daya saing yang lebih rendah dibandingkan produk sejenis.
• Turunnya daya beli konsumen.
• Pesanan pelanggan yang tidak dapat dipenuhi sehingga meningkatkan jumlah keluhan terkait kualitas
produk dan banyaknya kasus retur penjualan.
• Customer melakukan multisource terhadap order.
6. Pergudangan
• Perencanaan produksi yang kurang sinkron dengan permintaan penjualan yang membuat gudang tidak
mampu menampung persediaan barang jadi , bahan baku maupun suku cadang atau sebaliknya, jumlah
persediaan barang jadi mengalami kekurangan dari jumlah pesanan (shortage).
• Penanganan dan distribusi material yang tidak memenuhi standar keamanan maupun akurasi penulisan data
persediaan sehingga menimbulkan risiko kekosongan persediaan suku cadang dan bahan baku.
7. Pemeliharaan
• Adanya mesin produksi yang rusak karena beberapa penyebab, meliputi: perawatan berkala yang tidak
memadai karena utilitas yang tinggi, suku cadang kritikal yang sulit didapat yang membuat masa berhenti
produksi yang tinggi.
• Umur mesin yang sudah tua sehingga suku cadang sulit didapat dan harganya menjadi mahal.
8.
Teknologi
Informasi
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
• Kehilangan data-data transaksi yang disimpan di server.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
157
Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Mengelola Risiko
Induk perusahaan dan anak perusahaan melakukan upaya-upaya untuk melakukan mitigasi risiko yang telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya.
A. Upaya-Upaya yang Dilakukan Perseroan Untuk Mengelola Risiko Di Tingkat Perseroan
Di tingkat induk perusahaan, mitigasi risiko dilakukan pada ketujuh klasifikasi risiko dan dilakukan pengkajian secara berkala terhadap langkahlangkah mitigasi yang telah diambil seperti tertera tabel berikut.
Upaya-Upaya yang Dilakukan Perseroan Untuk Mengelola Risiko Di Tingkat Perseroan
No.
Klasifikasi Risiko
Mitigasi Risiko
1. Risiko Strategis
• Proses identifikasi, penilaian risiko, dan pemberian rekomendasi kepada Direksi dan Komite Manajemen
Risiko terhadap semua rencana investasi terutama yang berhubungan dengan perubahan portofolio
investasi dan pembiayaan dan atau langkah strategis Perseroan lainnya.
• Melakukan diskusi dan kajian setiap transaksi melalui IFRL-WG (Investment, Finance, Risk & Legal Working
Group) untuk mensukseskan terlaksananya sebuah transaksi atau proyek, pemantauan operasionalisasi dan
pencapaian target pendapatan.
• Secara sadar tetap berusaha membangun brand Bakrie & Brothers yang unik dan positif di antara usahausaha di dalam Kelompok Usaha Bakrie sehingga dapat mendukung reputasi yang lebih baik lagi dari
Kelompok Usaha Bakrie dengan membangun kerja sama secara intensif dan profesional dengan pihak-pihak
terkait, antara lain kreditor, media cetak/elektronik, regulator, analis, dan investor.
2. Risiko Pasar
• Secara berkala mempertimbangkan dan mengkaji kemungkinan adanya proses lindung nilai (hedging)
terhadap faktor-faktor risiko tertentu jika hal tersebut dinilai lebih menguntungkan Perseroan.
• Pertimbangan proses lindung nilai didasarkan kepada limit risiko yang ditetapkan yang terdiri dari peringkat
risiko (risk rating) berdasarkan volatilitas harga, rentang nilai beta, rentang nilai ekspose risiko yang masih
dapat diterima, dan rentang nilai harga produk/aset/objek pasar.
• Secara bertahap mengurangi utang Perseroan yang berjaminan saham (share-based financing) yang sangat
erat eksposurnya dengan risiko pasar ini.
3. Risiko Likuiditas
• Langkah-langkah mitigasi risiko likuiditas banyak ditentukan oleh langkah-langkah mitigasi risiko pasar.
• Secara berkala dilakukan pengukuran dengan metode kuantitatif, Cash Flow At Risk (CFAR), khususnya
untuk risiko ketersediaan arus kas.
• Perseroan berusaha melakukan upaya-upaya untuk dapat melakukan proses stress testing portofolio
investasi Perseroan secara berkala pada skenario-skenario tertentu untuk antisipasi secara lebih awal
terjadinya risiko likuiditas.
4. Risiko Insolvensi
• Meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, sehingga membangkitkan kembali kepercayaan investor
terhadap Grup Bakrie.
• Mewujudkan praktek Good Corporate Governance (GCG) secara internal dan juga eksternal melalui
keterbukaan informasi kepada regulator, investor, dan media.
• Melakukan terobosan baru ataupun aksi korporasi yang berhubungan langsung dengan aktivitas investasi
secara riil, sehingga menimbulkan kembali sentimen positif pasar terhadap Kelompok Usaha Bakrie.
• Penyelesaian beban utang yang telah jatuh tempo dan mendapatkan sumber pendanaan baru untuk
membiayai proyek-proyek investasi di bidang infrastrukur dan lainnya.
Mitigasi risiko kredit dimulai dengan penilaian terhadap:
5. Risiko Kredit
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
•
•
•
•
•
•
Tujuan kredit dan sumber pembayaran.
Profil risiko terkini dari calon debitur.
Kecukupan dan kualitas agunan/jaminan.
Analisis kemampuan untuk membayar kembali.
Analisis kemampuan bisnis internal dan perbandingan (benchmarking) dengan industri sejenis.
Rencana mitigasi risiko debitor apabila mengalami gagal bayar (default). Dalam proses pengelolaan risiko
kredit tersebut, diikuti oleh penetapan suatu limit risiko oleh CRM sebagai acuan dalam pengelolaan
transaksi investasi dan non investasi yang termasuk kategori risiko kredit.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
158
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Risiko
Kesenjangan /
6.
Ketidaksesuaian
Jangka Waktu
• Melakukan profil ulang portofolio investasi dan pembiayaan untuk mengurangi kesenjangan ini dan akan
terus melakukan langkah mitigasi risiko serupa ke depannya.
7. Risiko Operasional
• Penerapan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap sistem.
• Implementasi kerangka kerja ERM di Perseroan.
• Fungsi Kepatuhan (Compliance) Perseroan juga berpartisipasi aktif bersama-sama dengan fungsi Legal di
dalam pemantauan atas kepatuhan Perseroan terhadap berbagai macam peraturan perundang-undangan
dan aspek legal terkait dengan aktivitas Perseroan secara keseluruhan.
• Adanya program pendataan profil risiko (risk profiling) di masing-masing Divisi di dalam Perseroan yang
dilakukan secara periodik.
B. Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Mengelola Risiko-Risiko di Anak Perusahaan
Tindakan mitigasi risiko dilakukan perusahaan setelah mengetahui risiko teridentifikasi selama proses penilaian risiko untuk meminimalisir
dampak dari risiko yang timbul.
Tindakan mitigasi yang dilakukan Anak Usaha pada awal hingga akhir tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Mengelola Risiko Anak Perusahaan
No.
Klasifikasi Risiko
Mitigasi Risiko
1. Pengadaaan
• Melakukan penilaian kinerja vendor/subkontraktor secara berkala.
• Melakukan swakelola oleh tim internal perusahaan untuk percepatan penyelesaian pekerjaan.
• Memastikan perolehan FEED dari Engineering secara tepat waktu diikuti pelaksanaan monitoring kinerja
supplier secara intensif.
• Bekerja sama dengan tim Finance untuk mengurangi risiko nilai tukar melalui renegosiasi termin
pembayaran yang lebih baik.
• Melakukan audit supplier; cek fisik terhadap material yang diterima; dan menetapkan spesifikasi standard
material.
• Negosiasi dari aspek komersial dan legal untuk memperkuat posisi perusahaan dalam rangka menghindari
berkurangnya potensi keuntungan.
2. Produksi
• Memperkuat tim Engineering, memperbaiki proses kerja dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan gambar teknis yang telah disetujui.
• Mengoptimalkan utilisasi mesin-mesin yang ada.
• Melaksanakan penelaahan atas setiap proses produksi dan meningkatkan kerjasama pengembangan suatu
produk.
• Menelaah detail struktur biaya dan melakukan analisa komposisi penggunaan material untuk meningkatkan
efisiensi biaya material.
• Melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai dengan urutan yang benar, dengan mempertimbangkan Risk
Assessment, SOP, Job Safety Analysis/JSA dan lainnya.
• Meningkatkan pengawasan terhadap jalannya proses produksi.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
159
No.
Klasifikasi Risiko
Mitigasi Risiko
3. Transportasi
• Melakukan analisa benchmarking atas biaya transportasi agar keputusan kenaikkan harga transportasi
tetap kompetitif.
• Membuat perencanaan transportasi berkoordinasi dengan bagian ekspedisi agar menjalin kerja sama jangka
panjang untuk menjamin ketersediaan angkutan.
• Melakukan pemasangan GPS pada kendaraan transportasi dan mengatur berat muatan sesuai jenis
kendaraan.
• Melaksanaan rotasi skedul operasional pengemudi, sosialisasi safety, termasuk melaksanakan servis
kendaraan secara rutin.
• Mempunyai jadwal detail untuk angkutan antar pulau dan bekerjasama erat dengan distributor mengenai
jadwal truk angkut untuk mencegah risiko keterlambatan pengapalan.
• Mencari alternatif rute pengiriman barang jadi untuk mempertahankan pangsa pasar di area yang sarana
jalannya terputus.
Sumber Daya
4. Manusia dan
General Affairs
• Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan baik internal maupun eksternal untuk meningkatkan kompetensi
karyawan.
• Memetakan pekerjaan sesuai kemampuan pekerja untuk memaksimalkan output.
• Membuat papan safety disetiap area, terutama di area berisiko tinggi terhadap insiden kecelakaan.
• Menindak tegas setiap pelanggaran aturan safety.
5. Komersial
•
•
•
•
Efisiensi biaya transportasi dan distribusi.
Benchmarking harga kompetitor dan subsidi silang sesuai area dan produk.
Bekerjasama dengan PPIC dalam melakukan jadwal pengiriman dan pengecekan secara berkala.
Pemberian layanan terbaik kepada pelanggan, pengawasan kualitas produk, selain melakukan analisa
terhadap kompetitor dan kondisi pasar.
• Menyediakan gudang-gudang penyangga.
• Meningkatkan pengawasan handling dan transportasi.
6. Pergudangan
• Melakukan perbaikan pengelolaan ruang gudang agar optimal dan memindahkan beberapa barang tidak
terpakai ke lokasi lain.
• Melakukan penataletakkan ulang gudang.
• Pengkinian stok minimum-maksimum, stock take harian untuk material utama, koordinasi mingguan
dengan bagian Procurement untuk membahas schedule delivery, pengkinian harian data posisi stock dan
kedatangan dengan seluruh pihak yang berkepentingan.
• Penambahan alat bantu: hand lift dan forklift untuk meningkatkan keamanan proses handling.
• Modifikasi pengisian Bon dengan nomor kartu, pengetatan persetujuan Bon, sosialisasi dan koordinasi
dengan bagian operasional tentang tata-cara pengajuan Bon.
• Melakukan koordinasi antara tim SCM, tim Komersial dan tim Produksi secara teratur untuk mencapai titik
optimum jumlah stok FG sesuai pergerakkan pasar dan juga dengan menerapkan konsep Day of Inventory.
• Menetapkan stok minimum-maksimum berdasarkan data historis untuk masing-masing jenis barang.
7. Pemeliharaan
• Perawatan mesin-mesin produksi secara teratur, identifikasi kondisi mesin-mesin yang memerlukan
pembelian/penggantian suku cadang dan melakukan identifikasi vendor yang menyediakan suku cadang
dimaksud.
• Koordinasi intensif dengan Procurement dan Finance dalam pengadaan suku cadang kritikal agar tepat
waktu.
• Pengaturan jadwal preventif dengan PPIC sesuai dengan kebutuan mesin dan target PPIC.
• Pembuatan jadwal rekondisi secara bertahap dengan tetap menjaga kualitas kinerja mesin agar tetap
beroperasi optimal.
• Membuat daftar vendor dan membuat perbandingan harga diantara vendor tersebut untuk mencari harga
suku cadang mesin produksi yang ekonomis dengan kualitas baik.
8.
Teknologi
Informasi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
• Menyusun Disaster Recovery Plan dengan backup server di luar kantor untuk meminimalisasi risiko
kehilangan data.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
160
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Risiko dan Mitigasi pada pengembangan usaha Perseroan
di sektor infrastuktur melalui PT Bakrie Indo Infrastructure
(BIIN)
BIIN memiliki beberapa proyek greenfield yang sedang berjalan
seperti pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, PLTU Tanjung
Jati A dan Pipanisasi Kalimantan-Jawa.
Adapun risiko yang dihadapi dalam sektor ini mencakup aspek
pembebasan lahan, perizinan, desain, dan risiko kerusakan akibat
bencana alam. Risiko-risiko ini dimitigasi dengan mematuhi peraturan
dan hukum yang berlaku, melakukan pengurusan izin melalui prosedur
yang efektif, melakukan studi kelayakan dan membuat desain
konstruksi yang cukup aman dari bencana alam.
PERKARA PENTING
Pada tahun 2015, Perusahaan, Dewan Komisaris, Direksi maupun
karyawan BNBR tidak terlibat dalam perkara hukum maupun perkara
pajak apapun.
Sebagai perusahaan publik, BNBR berusaha untuk menyediakan
informasi dengan jelas, lengkap dan tepat waktu bagi seluruh
pemangku kepentingan, sebagai wujud komitmen terhadap asas
akuntabilitas dan transparansi informasi terkait kinerja dan
operasional Perusahaan.
Untuk mempermudah akses publik terhadap informasi BNBR,
Perusahaan menyediakan beberapa saluran resmi untuk mencari
informasi lengkap mengenai Perusahaan, termasuk laporan kinerja,
pengumuman, dan kegiatan usaha BNBR, yaitu melalui:
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Perusahaan menyadari bahwa dana aset dan/atau keuntungan
perusahaan tidak patut digunakan untuk kepentingan donasi politik.
Donasi politik yang dimaksud adalah; pemberian kepada partai politik,
calon anggota badan legislatif, kelompok masyarakat yang sedang
bertikai, kelompok/lembaga/ perkumpulan yang bernaung dibawah
satu partai.
Karenanya perusahaan tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan
tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Perusahaan
lebih memfokuskan alokasi dana pada kegiatan dengan kepedulian
tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup, sebagai wujud
tanggung jawab Perusahaan terhadap masyarakat. Penjelasan
secara lebih rinci mengenai tanggung jawab sosial untuk tahun 2015
dilaporkan dalam Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini.
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU PERUSAHAAN
BNBR terus berupaya untuk membangun organisasi yang didukung
insan-insan dengan kejujuran, integritas dan loyalitas, untuk
mencapai keberlanjutan usaha. Upaya tersebut diwujudkan dengan
menyusun dan mengembangkan pedoman perilaku yang terdiri dari
Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis. Dengan penerapan pedoman
perilaku, diharapkan profesionalisme dapat ditingkatkan dalam
jajaran manajemen dan segenap karyawan PT Bakrie & Brothers Tbk
termasuk anak perusahaan.
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan atau Investor Relations
PT Bakrie & Brothers Tbk
Bakrie Tower Lt. 35-37
Rasuna Epicentrum
Jl H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940, Indonesia
Telepon : (62 21) 2991 2222
Faksimili : (62 21) 2991 2333
Email : [email protected]
[email protected]
Situs : www.bakrie-brothers.com
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK
Penerapan Pedoman Perilaku
Kode etik dan kebijakan perilaku bisnis mengandung prinsip-prinsip
Perusahaan secara utuh serta merangkum nilai dan standar perilaku
PT Bakrie & Brothers Tbk. Kedua pedoman tersebut berlaku bagi
seluruh Insan BNBR dalam seluruh level organisasi Perusahaan,
dan harus selalu digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Pedomanpedoman ini memungkinkan untuk membuat pilihan yang terbaik dan
bertindak dengan integritas tertinggi dengan mengikuti prinsip-prinsip
Perusahaan.
Penerapan dan penegakan Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis PT
Bakrie & Brothers Tbk dituangkan dalam:
•
•
•
•
•
Ikhtisar Utama
Panduan Tata Kelola Perusahaan
Panduan Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)
Panduan Benturan Kepentingan
Pakta Integritas
Budaya Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
161
Mekanisme Penyebaran Code of Conduct
Mekanisme Diseminasi dan Sosialisasi Code of Conduct di Perusahaan digambarkan dengan
bagan sebagai berikut:
Divisi Human Capital Learning Center &
Divisi Corporate Risk Management
Brainstorming Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan yang mencakup:
Kode Etik Perusahaan (Code of Ethics) & Kebijakan Perilaku Bisnis (Code of Conduct)
Divisi Corporate Risk Management
Usulan dan Evaluasi Pedoman Etika Perusahaan
Sosialisasi & Diseminasi
Dokumen Etika
Perusahaan
• Seluruh Organ BNBR
• Unit-unit Usaha BNBR
Portal Internal
Perusahaan
• Seluruh Organ BNBR
Buku Panduan Tata
Kelola Perusahaan
(Corporate Governance
Manual)
• Seluruh Organ BNBR
Seluruh Organ BNBR mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang
tercantum pada pedoman Etika Perusahaan
PELAPORAN PELANGGARAN
Jika Terjadi Pelanggaran
Kode Etik
Kode Etik PT Bakrie & Brothers Tbk merupakan standar pedoman perilaku karyawan PT Bakrie & Brothers Tbk dalam bekerja. Setiap karyawan
PT Bakrie & Brothers Tbk bertanggungjawab untuk memahami dan menerapkannya dalam segala tindakan sehari-hari. Kode Etik PT Bakrie
& Brothers Tbk tersebut berisi tentang standar perilaku dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan, seperti aktivitas terlarang,
kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan Perusahaan, pengarsipan dan penggunaan aset yang layak, kompensasi untuk agen dan yang lainnya,
larangan adanya benturan kepentingan, larangan adanya pemberian dan hiburan kepada para pemangku kepentingan, pelaporan biaya dinas
secara jujur, pengungkapan informasi rahasia Perusahaan dengan ijin, perlindungan atas kepentingan Perusahaan, larangan untuk melakukan
perbuatan yang merugikan Perusahaan, larangan untuk melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan, kepatuhan terhadap Peraturan
Perusahaan, dan kerjasama yang terjalin baik dengan auditor dan penasehat hukum.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
162
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Sosialisasi Kode Etik
PERNYATAAN BUDAYA PERUSAHAAN
Sosialisasi dan diseminasi Dokumen
Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis
dilakukan secara periodik setiap tahun
dalam acara yang diadakan oleh Divisi
Corporate Risk Management (CRM) yaitu
acara Governance-Risk-Compliance
(GRC) Day. Acara ini dihadiri oleh seluruh
organ Perseroan dan unit-unit usaha.
Penandatanganan dokumen Kode Etik dan
Kebijakan Perilaku Bisnis dilakukan oleh
seluruh peserta dari Perseroan dan unitunit usaha secara bersama-sama. Selain
itu, Perseroan melakukan diseminasi
dokumen Kode Etik melalui buku Panduan
Tata Kelola Perusahaan dan portal internal
perseroan.
Perusahaan memiliki landasan budaya yang mencerminkan perilaku organisasi dan etika
yang dikomunikasikan secara tertulis dan dapat dijadikan pegangan oleh seluruh insan
Perusahaan. Budaya perusahaan bersumber pada akar dan nilai – nilai luhur yang menjadi
dasar bagi pengelolaan Perusahaan. Di BNBR budaya Perusahaan dinyatakan dalam sebuah
pernyataaan yang diberi nama Trimatra Bakrie.
Kebijakan Perilaku Bisnis
Kebijakan Perilaku Bisnis PT Bakrie &
Brothers Tbk adalah kumpulan normanorma atau aturan-aturan yang menjadi
landasan etik dan pedoman perilaku dalam
tindakan maupun ucapan mengenai hal-hal
yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut
dilakukan oleh karyawan PT Bakrie &
Brothers Tbk.
Kebijakan Perilaku Bisnis tersebut
bertujuan untuk mendorong efektivitas
kinerja yang beretika dan berlandaskan
hukum. Secara garis besar, Kebijakan
Perilaku Bisnis berisi tentang kebijakankebijakan tentang penyimpanan catatan
keuangan, tidak patut, penerimaan
pembayaran, hiburan dan bisnis, benturan
kepentingan, dan angket tahunan.
NILAI DASAR
NILAI INSTRUMENTAL
KE-INDONESIAAN
INTEGRITAS
Cara pandang, motif dan
tindakan Insan Bakrie yang
bangga sebagai bangsa
Indonesia, berwawasan
global dan berkontribusi bagi
masyarakat dunia.
Melaksanakan tugas yang
diemban dengan kesungguhan, semangat, kesetiaan,
kejujuran, selalu menghormati
prinsip-prinsip kebenaran dan
mendahulukan kepentingan
bangsa dan perusahaan.
KEMANFAATAN
PROFESIONALISME
Cara pandang, motif dan
tindakan Insan Bakrie yang
mengutamakan efektivitas dan
efisiensi sumber daya untuk
meningkatkan kualitas hidup
yang lebih baik.
Memiliki pengetahuan,
keterampilan dan wawasan
yang mendukung tercapainya
hasil kerja maksimum dengan
kualitas dan cara terbaik,
tertata dan menjunjung tinggi
nilai hubungan pribadi dan
perusahaan dengan pihak
manapun.
Penegakan dan Sanksi Pelanggaran
Upaya yang dilakukan Perusahaan untuk
penegakan pedoman perilaku antara
lain melalui penandatanganan dokumen
Kode Etik dan Kebijakan Perilaku Bisnis.
Seluruh karyawan juga diwajibkan
menandatangani surat perjanjian perikatan
kerja yang di dalamnya juga mengikat
tentang kepatuhan terhadap peraturan
perusahaan. Untuk berbagai jenis
pelanggaran Perusahaan menetapkan
sanksi mulai dari teguran, surat peringatan
serta pemutusan hubungan kerja.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
KEBERSAMAAN
Cara pandang, motif dan
tindakan Insan Bakrie yang
mengedepankan sinergi dalam
keragaman.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
163
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
BNBR telah mengembangkan dan menerapkan Sistem Pelaporan
Pelanggaran melalui Kebijakan dan Prosedur No. 258/BNBR/III/2012
tentang Penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System). Sistem Pelaporan Pelanggaran bertujuan untuk membangun
loyalitas pada Perusahaan dan menciptakan iklim kerja yang kondusif,
dengan mendorong pelaporan terhadap hal maupun tindakan yang
dapat membawa kerugian finansial maupun non-finansial pada
Perusahaan, termasuk yang dapat merusak nama baik dan citra
Perusahaan.
Kebijakan Pengaduan Pelanggaran
Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan wujud penegakan prinsip
Tata Kelola Perusahaan yang baik, berkaitan dengan operasional
usaha yang transparan, akuntabel dan bertanggung jawab. Sistem
Pelaporan Pelanggaran diharapkan lebih berperan sebagai fungsi
preventif dan deteksi terhadap potensi pelanggaran. Perusahaan
menyediakan sistem ini sebagai sarana karyawan BNBR, anak
perusahaan dan atau pihak eksternal, dalam memberi masukan,
keluhan dan laporan mengenai hal, kejadian, ataupun tindakan
yang tidak sesuai dengan pedoman perilaku Perusahaan, norma
masyarakat, hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.
Sistem Pelaporan Pelanggaran dianggap sebagai salah satu cara
yang paling aman, efektif dan efisien untuk mencegah, melaporkan,
mengumpulkan bukti dan menindaklanjuti tindakan pelanggaran oleh
karyawan maupun manajemen Perusahaan. Sistem ini melindungi
identitas dan hak-hak pelapor untuk mendorong situasi tindak lanjut
yang kondusif.
data dan informasi tentang jati diri Pelapor yang dapat digunakan
untuk menghubungi Pelapor; termasuk juga jaminan kerahasiaan
identitas Pelapor kepada Tim Investigasi. Petugas pelaksana Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)/Pengelola WBS
adalah Corporate Internal Audit (“CIA”), dan dalam pelaksanaan
tugasnya CIA membentuk dan mengkoordinir Tim Investigasi yang
anggotanya terdiri dari Departemen Legal, Departemen Enterprise
Risk Management (ERM), Departemen Compliance, dan Fungsi Human
Capital (HC), dimana tugas dan tanggung jawab Tim Investigasi
adalah membantu Pengelola WBS dalam menganalisis kasus
pelaporan pelanggaran.
Pengelolaan Pelaporan Atas Dugaan Pelanggaran oleh
Karyawan
Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran PT Bakrie & Brothers
Tbk, secara umum adalah sebagai berikut:
1.
Pelapor mengetahui dan mempunyai bukti-bukti awal yang
relevan atas adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan pelaku
pelanggaran (Terlapor) dan menyampaikannya kepada Pengelola
Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) melalui sarana hotline
atau email.
2.
Pengelola WBS melakukan pengecekan terhadap bukti-bukti
awal yang telah diterima (prescreening) terhadap relevansinya
dengan laporan indikasi awal yang disampaikan Pelapor.
Pengelola WBS mencari bukti-bukti pendukung lainnya yang
relevan dan saksi yang terkait pelaporan pelanggaran.
3.
Pengelola WBS membentuk Tim Investigasi untuk membantu
Unit Audit Internal (CIA) melakukan analisis terhadap kasus
pelanggaran tersebut. Berdasarkan laporan hasil investigasi,
Komite Etik & Kepatuhan melakukan pemeriksaan dan analisis
terhadap hasil investigasi tersebut sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
4.
Apabila pelanggaran terbukti:
Pengelola Pelaporan
Sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan dikelola secara profesional
oleh Komite Etik & Kepatuhan, yang dibantu oleh Pengelola
Administrasi Sistem Pelaporan Pelanggaran. Komite Etik & Kepatuhan
adalah komite yang diangkat dan ditetapkan oleh Direksi untuk
membantu Direksi memberikan arahan, melakukan pengambilan
keputusan dan melakukan pengawasan terhadap ketaatan/kepatuhan
Perseroan dan/atau Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dan
pimpinan Perseroan terhadap etika dan kebijakan perilaku maupun
peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Komite
Etik & Kepatuhan memberikan jaminan perlindungan kepada setiap
Pelapor. Komite Etik & Kepatuhan dan Petugas Pelaksana Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) memberikan
jaminan kerahasiaan indentitas bagi Pelapor yang memberikan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
•
•
•
Komite Etik & Kepatuhan menetapkan sanksi dan
mengeluarkan Surat Keputusan Penetapan Sanksi
Pelaporan Pelanggaran kepada Terlapor.
Komite Etik & Kepatuhan menyerahkan kepada Fungsi HC
untuk tindak lanjut Surat Keputusan Penetapan Sanksi
Pelaporan Pelanggaran.
Komite Etik & Kepatuhan dapat menyerahkan kepada
Departemen Corporate Legal untuk setiap pelanggaran
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan untuk
ditindaklanjuti kepada pihak yang berwenang.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
164
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran oleh karyawan digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
Pelapor / Stakeholder
1
Pelaporan Pelanggaran Tertulis
2
AUDIT INTERNAL / PENGELOLA WBS
Pengelola Pengaduan (Audit Internal / Pengelola WBS)
7
3
Administrasi & Pengumpulan Bukti-Bukti Pendukung Lainnya
4
Tim Evaluasi Kasus Pelaporan Pelanggaran
(Internal Auditi & Tim Investigasi)
6
Tanggapan
5
Hasil Investigasi
DIREKSI
Komite Etik & Kepatuhan
8
Analisis Hasil Investigasi
9
Tidak Dapat Dibuktikan
11
Dapat Dibuktikan
10
11
Berkas Ditutup
Usulan Penindakan
Sesuai Perkara
Pengelolaan Pelaporan Atas Dugaan Pelanggaran oleh Dewan
Komisaris atau Direksi atau Pengelola WBS
Sedangkan prosedur pelaporan pelanggaran yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris/Direksi/ Pengelola WBS adalah sebagai berikut:
1.
Pelapor mengetahui dan mempunyai bukti-bukti awal yang
relevan atas adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris/Direksi/Pengelola WBS. Apabila Terlapor
adalah Dewan Komisaris dan/atau Pengelola WBS, Pelapor
menyampaikan laporan indikasi pelanggaran melalui e-mail
yang ditujukan kepada Direktur Utama. Apabila Terlapor adalah
Direksi, Pelapor menyampaikan laporan indikasi pelanggaran
melalui surel yang ditujukan kepada Komisaris Utama.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
2.
Komisaris Utama/Direktur Utama melakukan pengecekan awal
terhadap bukti-bukti awal yang telah diterima (pre-screening)
apakah relevan dengan laporan indikasi pelanggaran yang telah
disampaikan Pelapor dengan melengkapi isian yang terdapat di
dalam Formulir Pelaporan Pelanggaran.
3.
Komisaris/Direktur Utama membentuk Tim Investigasi internal
dan/atau dapat meminta bantuan dari pihak eksternal yang
independen untuk tindak lanjut pelaporan pelanggaran. Apabila
indikasi pelanggaran dilakukan oleh Direksi, Komisaris Utama
membentuk Komite Etik & Kepatuhan yang bersifat ad-hoc untuk
menetapkan sanksi kepada Terlapor apabila Terlapor terbukti
melakukan pelanggaran.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
165
4.
Apabila pelanggaran terbukti:
•
•
•
Komite Etik & Kepatuhan menetapkan sanksi dan mengeluarkan Surat Keputusan
Penetapan Sanksi Pelaporan Pelanggaran kepada Terlapor.
Komite Etik & Kepatuhan menyerahkan kepada Komisaris Utama/Direktur Utama
untuk tindak lanjut Surat Keputusan Penetapan Sanksi Pelaporan Pelanggaran.
Komite Etik & Kepatuhan dapat menyerahkan kepada Departemen Corporate Legal
untuk setiap pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan
untuk ditindaklanjuti kepada pihak yang berwenang.
Prosedur penanganan pelaporan pelanggaran oleh Direksi digambarkan dengan
bagan sebagai berikut:
Pelapor / Stakeholder
Pelaporan Pelanggaran Tertulis
1
2
DEWAN KOMISARIS
Pengelola Pengaduan (Direktur Utama)
3
6
Administrasi & Pengumpulan Bukti-Bukti Pendukung Lainnya
4
Tanggapan
5
Tim Evaluasi Kasus Pelaporan Pelanggaran
1. Dirut membentuk Tim Investigasi untuk tindak lanjut laporan pelanggaran
2. Dirut membentuk komite etik & Kepatuhan (ad-hoc) untuk menetapkan sanksi
apabila terbukti terjadi pelanggaran
7
Hasil Investigasi
8
Komite Etik & Kepatuhan
9
Analisis Hasil Investigasi
10
12
Tidak Dapat Dibuktikan
10
11
Berkas Ditutup
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Dapat Dibuktikan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Usulan Penindakan
Sesuai Perkara
Laporan Keuangan
166
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Sosialisasi Whistleblowing System
Perlindungan bagi Pelapor
Peraturan dan Penerapan terhadap Sistem Pelaporan Pelanggaran ini
disosialisasikan dan dievaluasi secara berkelanjutan kepada seluruh
insan PT Bakrie & Brothers Tbk, dan secara berkala dilaksanakan
pemutakhiran/penyempurnaan Sistem Pelaporan Pelanggaran ini
dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan
bisnis Perseroan. Langkah-langkah yang ditempuh Perseroan
diantaranya:
Untuk memelihara stabilitas dan situasi kondusif, Sistem Pelaporan
Pelanggaran harus memberikan fasilitas perlindungan (whistleblower
protection) kepada Pelapor. Perlindungan kepada pelapor pengaduan
pelanggaran meliputi:
1.
Perseroan melakukan tahapan sosialisasi, implementasi dan
evaluasi Whistleblowing System secara berkesinambungan.
2.
Kegiatan sosialisasi dilakukan secara berkesinambungan
terhadap pihak internal maupun eksternal Perseroan. Sosialisasi
terhadap pihak internal akan dititikberatkan pada adanya
pemahaman, timbulnya kesadaran dan kebutuhan untuk
menerapkan GCG secara konsisten. Sosialisasi kepada pihak
eksternal ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang cara
kerja yang berlaku di Perseroan sesuai dengan prinsip GCG.
3.
Implementasi Whistleblowing System dilaksanakan secara
konsisten dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran PT
Bakrie & Brothers Tbk dan dukungan dari seluruh pemangku
kepentingan lainnya.
4.
Perseroan melakukan evaluasi terhadap Whistleblowing
System. Evaluasi ini ditujukan untuk mengetahui dan mengukur
kesesuaian Whistleblowing System dengan kebutuhan Perseroan
serta efektivitas dari program implementasi yang telah
dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, perbaikan
maupun pengembangan Whistleblowing System dan program
implementasinya akan dilakukan secara berkesinambungan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
1.
Fasilitas saluran pelaporan yang independen, bebas dan rahasia;
2.
Jaminan kerahasiaan identitas Pelapor;
3.
Perlindungan atas tindakan balasan dari Terlapor maupun dari
Perseroan dan juga perlindungan lainnya sebatas kemampuan
Perseroan;
4.
Jaminan perlindungan yang diberikan oleh Komite Etik &
Kepatuhan Perseroan kepada Pelapor.
Perlindungan atas tindakan balasan dari Terlapor dan juga
perlindungan lainnya sebatas kemampuan Perseroan.
Laporan Pelanggaran Selama Tahun 2015
Sejak kebijakan dan prosedur Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System) disusun dan disosialisasikan pada Bulan
Maret 2012 sampai dengan 31 Desember 2015 Perseroan belum
memperoleh laporan pelanggaran.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
167
ADAPTASI PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA – OJK
No.
PRINSIP & REKOMENDASI
PENERAPAN
Penuh
Sebagian
Keterangan
Belum
A
Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham
1.
Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
2.
1.1
Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur
teknis pengumpulan suara (voting) baik secara
terbuka maupun tertutup yang mengedepankan
independensi, dan kepentingan pemegang saham.
Telah diatur dalam Anggaran Dasar
dan Corporate Governance Manual
Perusahaan.
1.2
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS
Tahunan.
Mohamad Ikhsan (Komisaris Independen)
diwakili kehadirannya oleh anggota
Dewan Komisaris lain pada RUPST 15
Juni 2015.
1.3
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs
Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1
(satu) tahun.
Akta Ringkasan Rapat No. 140 sudah
tersedia di situs Perusahaan sejak
tanggal 26 November 2015
Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor
2.1
Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan
komunikasi dengan pemegang saham atau
investor.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur No.
015/BNBR/II/2010 tentang Penyampaian
Informasi Kepada Komunitas Pasar
Modal.
2.2
Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan
komunikasi Perusahaan Terbuka dengan
pemegang saham atau investor dalam Situs Web.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur No.
015/BNBR/II/2010 tentang Penyampaian
Informasi Kepada Komunitas Pasar
Modal.
B
Fungsi dan Peran Dewan Komisaris
3.
Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris
4.
3.1
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris
mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.
Penentuan jumlah anggota Dewan
Komisaris sudah sesuai dengan POJK
No. 33/ POJK.04/2014
3.2
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris
memperhatikan keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Penentuan keberagaman komposisi
anggota Dewan Komisaris telah diatur
dalam Anggaran Dasar dan Board
Manual Perusahaan.
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
4.1
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian
sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris telah memiliki
kebijakan penilaian sendiri (selfassessment) yang pelaksanaannya
dibantu oleh komite-komite di bawah
Dewan Komisaris.
4.2
Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment)
untuk menilai kinerja Dewan Komisaris
diungkapkan melalui Laporan Tahunan
Perusahaan Terbuka.
Telah diungkapkan pada buku Laporan
Tahunan 2015 halaman 117.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
168
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
No.
PRINSIP & REKOMENDASI
Penuh
Sebagian
Keterangan
Belum
4.3
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris
apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
Telah diungkapkan dalam Board Manual.
4.4
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan
fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun
kebijakan suksesi dalam proses Nominasi
anggota Direksi.
Perseroan sudah memberlakukan Komite
Nominasi dan Remunerasi sesuai
dengan POJK No. 34/POJK.04/2014.
Komite Nominasi dan Remunerasi telah
memformulasikan kebijakan suksesi
anggota Direksi.
C
Fungsi dan Peran Direksi
5.
Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi
6.
PENERAPAN
5.1
Penentuan jumlah anggota Direksi
mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka
serta efektivitas dalam pengambilan keputusan.
Penentuan jumlah anggota Direksi
sudah sesuai dengan POJK No. 33/
POJK.04/2014.
5.2
Penentuan komposisi anggota Direksi
memperhatikan keberagaman keahlian,
pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.
Penentuan keberagaman komposisi
anggota Direksi telah diatur dalam
Anggaran Dasar dan Board Manual
Perusahaan
5.3
Anggota Direksi yang membawahi bidang
akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/
atau pengetahuan di bidang akuntansi.
Perseroan telah memiliki Direktur yang
juga menjabat sebagai Chief Financial
Officer yang memiliki keahlian di bidang
akuntansi.
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
6.1
Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri
(self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur yang
mengatur penilaian kinerja karyawan
yang tertuang dalam Kebijakan &
Prosedur no.034/BNBR/XII/2012 tentang
Evaluasi Jabatan.
6.2
Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment)
untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
Telah diungkapkan pada buku Laporan
Tahunan 2015 halaman 125.
6.3
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran
diri anggota Direksi apabila terlibat dalam
kejahatan keuangan.
Telah diungkapkan dalam Board Manual.
D
Partisipasi Pemangku Kepentingan
7.
Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan
7.1
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur no.
254/BNBR/XII/2014 tentang Aktivitas
Perdagangan Efek.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk
mencegah terjadinya insider trading.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
169
No.
PRINSIP & REKOMENDASI
PENERAPAN
Penuh
Sebagian
Keterangan
Belum
7.2
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti
korupsi dan anti fraud.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur No.
264/BNBR/I/2016 tentang Anti Fraud
dan Pelaporan Penerimaan Gratifikasi.
7.3
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang
seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok
atau vendor.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur No.
076/BNBR/XII/2015 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa
7.4
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk
pemenuhan hak-hak kreditur.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur
Penilaian Risiko terhadap pinjaman yang
akan dilakukan Perusahaan, diatur dalam
Kebijakan & Prosedur No.086/BNBR/
IV/2015 tentang Fund Raising.
7.5
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem
whistleblowing.
Perusahaan telah memiliki dan
menerapkan Kebijakan & Prosedur
No.258/BNBR/III/2012 tentang
Whistleblowing System.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi
dan karyawan.
Perusahaan telah memiliki kebijakan
pemberian insentif jangka panjang
dalam bentuk saham kepada Direksi dan
karyawan yang akan dijalankan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan dan ketentuan peraturan
perundangan di Pasar Modal Indonesia.
7.6
E
Keterbukaan Informasi
8.
Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.
8.1
Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan
teknologi informasi secara lebih luas selain Situs
Web sebagai media keterbukaan informasi.
Perseroan melakukan Keterbukaan
Informasi melalui situs Perseroan, situs
IDX, situs OJK (tidak diterbitkan untuk
umum), dan Surat Kabar berperedaran
nasional (untuk Keterbukaan Informasi
tertentu sesuai dengan Peraturan Pasar
Modal yang berlaku).
8.2
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka
mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam
kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling
sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan
pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham
Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham
utama dan pengendali.
Bahwa Perseroan telah mengungkapkan
pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan
saham Perusahaan Terbuka paling sedikit
5% (lima persen) namun hanya sampai
tingkat custody dan/atau sekuritas
sesuai dengan Daftar Pemegang Saham
yang diterima dari pihak ketiga seperti
KSEI dan Biro Administrasi Efek.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
170
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
171
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
172
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Melalui implementasi kegiatan CSR yang
dilaksanakan secara terencana, terstruktur
dan berkelanjutan, Perseroan berharap bahwa
keberadaan BNBR beserta seluruh Anak
Perusahaan dapat membawa manfaat kepada
seluruh pemangku kepentingan, termasuk
bagi pemegang saham selaku pemangku
kepentingan utama perusahaan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
173
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
BNBR menyadari sepenuhnya bahwa penyelenggaraan bisnis yang berkelanjutan merupakan komitmen untuk
membangun bisnis yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah yang sesuai dengan Falsafah & Nilai Dasar
Perusahaan, kaidah etis dan moral yang terangkum di dalam Pedoman Perilaku Bisnis serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Berlandaskan pada semangat dan komitmen terhadap keberlanjutan seluruh
pemangku kepentingan yang terkait dengan kegiatan bisnis, Perseroan juga terus mendorong pemenuhan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan agar dilaksanakan oleh seluruh Anak Perusahaan. Melalui implementasi
kegiatan CSR secara berkelanjutan anak-anak usahanya, Perseroan berharap bahwa keberadaan BNBR akan
membawa manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham selaku pemangku
kepentingan utama.
VISI DAN MISI CSR PERSEROAN
Pemenuhan CSR di BNBR dan anak perusahaannya berpayung
pada falsafah yang disebut “Bakrie Untuk Negeri” serta nilai dasar
yang disebut “Trimatra Bakrie”, yang semuanya tertuang di dalam
Piagam Bakrie. Untuk memastikan agar falsafah dan nilai dasar ini
terjaga dan tersosialisasikan kepada seluruh karyawan perusahaan
dalam Kelompok Bakrie, termasuk Perseroan ini, dibentuklah
Badan Pengelola Bakrie Untuk Negeri (BP BUN). Perseroan turut
membidani dan membiayai badan ini sebagai salah satu wujud
tanggung jawab sosial perusahaan.
Cita tinggi selayaknya tidak
melupakan tempatnya berpijak.
Dimana bumi berpijak di situ
langit dijunjung.
Falsafah Perseroan merujuk pada Falsafah Dasar “Bakrie Untuk
Negeri” yang merupakan tekstualisasi modern dari amanat Pendiri
Grup Bakrie, H. Ahmad Bakrie (1916-1988), yaitu “Setiap Rupiah
yang dihasilkan oleh Bakrie harus dapat bermanfaat untuk orang
banyak”. Visualisasi falsafah dasar tersebut digambarkan dalam
identitas perusahaan, yaitu logo Perseroan berupa hamparan bumi
dan bintang yang berjumlah tujuh. Logo ini menggambarkan upaya
menggapai cita-cita setinggi mungkin, akan tetapi harus tetap
berpijak pada dasar yang kokoh. Betapapun hebat, besar dan tinggi
cita-citanya, Bakrie tidak akan pernah melupakan di mana ia berpijak
dan harus berpijak selamanya.
THE PHILOSOPHY
THE CORE VALUES
Nilai Dasar “Trimatra Bakrie” terdiri atas tiga matra yakni “KeIndonesiaan”, “Kemanfaatan” dan “Kebersamaan”. Ke-Indonesiaan
adalah cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang bangga
sebagai Bangsa Indonesia, berwawasan global dan berkontribusi
bagi masyarakat dunia. Kemanfaatan adalah cara pandang, motif
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
174
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
dan tindakan Insan Bakrie yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi sumber daya untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Kebersamaan adalah cara pandang, motif dan tindakan Insan Bakrie yang mengedepankan sinergi dalam keragaman.
Guna memastikan keberlanjutan usahanya, BNBR mendorong agar keputusan bisnis dan operasional perusahaan diupayakan agar senantiasa
berdampak positif bagi kesejahteraan seluruh pemangku kepentingannya, mulai dari pemegang saham hingga ke masyarakat luas, baik
langsung maupun tidak langsung. Inilah yang diyakini perusahaan sebagai esensi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk menjalankan
keyakinan tersebut, maka Perseroan meratifikasi hasil kesepakatan Bakrie CSR Conference pada 10 Juni 2011, sebagai acuan dasar dalam
pemenuhan Tanggung jawab Sosial PT Bakrie & Brothers Tbk.
Hasil kesepakatan Bakrie CSR Conference yang utama adalah bahwa pemenuhan Tanggung Jawab Sosial Kelompok Bakrie, yang di dalamnya
terdiri atas entitas bisnis maupun entitas non-bisnis, akan mengacu pada standar ISO 26000 SR.
IMPLEMENTASI ISO 26000
ISO 26000 berfokus pada tujuh subyek utama (core subject) tanggung jawab sosial yang meliputi, “Tata Kelola Organisasi”, selanjutnya
berturut-turut: “Hak Azasi Manusia”, “Praktek Ketenagakerjaan”, “Lingkungan Hidup”, “Praktek Kegiatan Operasi yang Berkeadilan”,
“Masalah Pelanggan” serta “Pelibatan dan Pembangunan Masyarakat”. Interaksi Perusahaan dengan seluruh aspek tersebut digambarkan
sebagai berikut:
Dengan penetapan ISO 26000 SR sebagai
acuan dasar, maka pemenuhan CSR
Perseroan adalah bagian tidak terpisahkan
dari seluruh aktivitas bisnis. Hal pertama
dan utama adalah soal yang berkenaan
dengan tata kelola organisasi, kemudian
berlanjut hingga masalah yang berkaitan
dengan kemasyarakatan, sesuai tujuh subyek
utama dalam ISO 26000 SR.
HOLISTIC APPROACH
Community
Involvement &
Development
Human
Rights
ORGANIZATION
Consumer
Issues
Labour
Practices
Organizational
Governance
Fair
Operating
Practices
The
Environment
INTERDEPENDENCE
Sumber: www.iso.org
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Mengingat dalam Laporan Tahunan ini
aspek tata kelola organisasi (perusahaan)
dibahas pada bab tersendiri, maka bab
mengenai tanggungjawab sosial ini hanya
membahas aspek yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup, ketenagakerjaan,
pengembangan sosial dan kemasyarakatan,
serta tanggung jawab kepada konsumen.
Kegiatan CSR BNBR yang bersifat karitatif
selain dilakukan melalui anak-anak usahanya,
juga disalurkan melalui BP BUN yang
diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2007
dan menjadi institusi yang menjalankan
fungsi sinergi kegiatan CSR perusahaanperusahaan di dalam Kelompok Bakrie,
termasuk BNBR. Kegiatan CSR yang
dilakukan oleh BNBR dan anak-anak
usahanya mengadaptasi program-program
yang diterapkan oleh BP BUN sebagaimana
dijelaskan pada tabel pengeluaran dana
kegiatan CSR berikut.
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
175
Pengeluaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program CSR
Dana
(dalam Rupiah)
Deskripsi
Peduli Untuk Negeri
Bidang kehidupan sosial dan keagamaan
908.190.881
Cerdas Untuk Negeri
Bidang pendidikan formal dan non-formal
225.015.498
Hijau Untuk Negeri
Bidang lingkungan hidup
6.000.000
Sehat Untuk Negeri
Bidang kesehatan
7.609.000
Kemitraan Untuk Negeri
Bidang peningkatan ekonomi kerakyatan
TOTAL
209.649.967
1.356.465.346
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG
LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG
LINGKUNGAN HIDUP
Pelaksanaan CSR dalam bidang lingkungan hidup menjadi keseharian pelaksanaan usaha
BNBR dan anak-anak usahanya dengan berpegang pada Undang-undang No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa
pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup
dengan berazaskan pelestarian kemampuan lingkungan untuk menunjang pembangunan yang
berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia
PENGGUNAAN MATERIAL DAUR ULANG
Anak-anak usaha BNBR yang bergerak di bidang manufaktur telah memulai penggunaan
material yang dapat di daur ulang dalam sebagian proses produksi mereka. Bakrie Autoparts
menggunakan material daur ulang yaitu scrap dari proses pemesinan komponen otomotif yang
kemudian digunakan sebagai bahan baku proses pengecoran. Sementara itu Bakrie Building
Industries melakukan utilisasi mesin batako dengan memanfaatkan sisa clean up dan scrap
proses produksi sebagai bahan baku.
PENGELOLAAN LIMBAH
BNBR dan anak-anak usahanya menerapkan
prosedur operasi standar sebagai bagian
dari pengawasan dalam setiap tahapan
pengelolaan limbah B3 baik padat maupun
cair. Pengawasan dan pengelolaan limbah
B3 dilaksanakan secara komprehensif sejak
proses penyimpanan maupun pengumpulan
dan pengangkutan untuk diolah lanjut oleh
mitra kerja pengelola limbah.
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Anak-anak usaha BNBR di bidang manufaktur
mengelola air limbah atau limbah cair yang
dihasilkan dari proses produksi manufaktur
dengan pengemasan limbah yang sesuai
dengan jenisnya dan kemudian diolah oleh
mitra kerja pengelola limbah; Bakrie Building
Industries juga menggunakan Instalasi
Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan proses
sirkulasi atau sedimentasi ke tangki (sludge
retrieval) dalam mengelola limbah cair
industri maupun domestik.
Perseroan senantiasa menjaga ambang batas
nilai limbah dan memenuhi baku mutu sesuai
ketentuan pemerintah sebelum dilepaskan
kembali ke badan air.
PENGELOLAAN KUALITAS UDARA
Berbagai upaya pengelolaan telah dilakukan
grup BNBR untuk meminimalkan dampak
penurunan kualitas udara akibat kegiatan
operasional industri yang dilakukannya.
Diantaranya adalah pemasangan exhaust
fan dust collector, penyediaan ventilasi dan
pemasangan cerobong yang dilengkapi filter,
serta upaya penghijauan di ruang terbuka
areal pabrik. Selain itu Perusahaan juga
melakukan uji emisi terhadap mesin dan
kendaraan operasional setidaknya enam
bulan sekali.
BNBR dan anak-anak usahanya mengelola limbah yang berasal dari kegiatan produksi
manufaktur maupun kegiatan pendukung lainnya dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce/
pengurangan limbah, Reuse/penggunaan kembali dan Recycle/daur ulang), serta melakukan
pembuangan (disposal) yang aman. Dalam pengelolaan limbah tersebut grup BNBR
membedakan jenis limbah dalam dua kelompok besar, yakni limbah mengandung Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah non-B3. Pengelolaan kedua jenis limbah tersebut
ditangani dengan cara yang berbeda.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
176
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
SERTIFIKASI DI BIDANG LINGKUNGAN
Berikut adalah sertifikasi di bidang lingkungan yang telah diperoleh anak-anak usaha BNBR.
ISO 14001:2004
April 2014 – April 2017
GREEN LISTING
Februari 2015
Sertifikasi Environmental Management
System ISO 14001:2004 (TÜV SÜD PSB)
untuk manufaktur Casted dan Machined
Parts untuk Brake Drum, Fly Wheel, Disc
Brake, Hub, Parking Brake Drum, dan
Bracket Generator telah diperoleh oleh
PT Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie
Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak 9
April 2014 yang berlaku hingga 8 April
2017.
Label Green Listing Indonesia
(Architectural Space Center, Green
Building Council Indonesia) telah
diperoleh PT Bakrie Building Industries
untuk produk Versa Board dan Versa
Wood pada 12 Februari 2015. Label
tersebut menyatakan bahwa produk
Versa Board dan Versa Wood ramah
lingkungan dan aman dari material
berbahaya.
ISO 14001:2004
Juni 2015 – Mei 2018
ISO 14001:2004
Januari 2014 – Januari 2017
Sertifikasi Environmental Management
System ISO 14001:2004 (BSI, ANAB,
IAF) untuk manufaktur dan disain bahan
bangunan produk fibre cement (Harflex
dan Versa) telah diperoleh oleh
PT Bakrie Building Industries sejak
1 Juni 2015 dan yang berlaku hingga
31 Mei 2018.
Sertifikasi Environmental Management
System; ISO 14001:2004 (Bureau Veritas
Certification) untuk pelayanan fabrikasi
dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS
onshore/offshore, dan pertambangan
diperoleh oleh PT Bakrie Construction
sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan
resertifikasi yang berlaku mulai 6
Januari 2014 hingga 5 Januari 2017.
ISO 14001: 2004
Mei 2015 – April 2018
SERTIFIKASI RAMAH
LINGKUNGAN
Juni 2015
Sertifikasi Environmental Management
System; ISO 14001:2004 (AJA
Registrars) diperoleh oleh PT Bakrie
Metal Industries yang berlaku sejak 19
Mei 2015 hingga 17 April 2018.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Sertifikat Perusahaan Ramah Lingkunan
(Pemerintah Kabupaten Serang)
atas upaya yang telah dilaksanakan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
diperoleh PT Bakrie Construction pada
10 Juni 2015.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
177
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG KETENAGAKERJAAN,
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
DI BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Salah satu wujud realisasi tanggung jawab BNBR terhadap
karyawan dilaksanakan melalui program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) berlandaskan pada kerangka kerja
OHSAS Management Program. Kebijakan Perusahaan terkait
ketenagakerjaan telah dibahas pada bab Sumber Daya Manusia di
Laporan Tahunan ini.
Kebijakan pelaksanaan K3 di BNBR merujuk pada Company
Health and Safety Policy yang disahkan pada tanggal 25 Januari
2013 yang merupakan pedoman untuk menciptakan lingkungan
kerja yang aman dan sehat serta memastikan bahwa seluruh
kegiatan yang dilaksanakan tidak membawa dampak negatif
terhadap lingkungan. Implementasi kebijakan tersebut ditujukan untuk
mencapai indikator kesehatan dan keselamatan kerja yang ideal,
sebagai berikut:
• Identifikasi dan evaluasi terhadap aspek serta potensi ancaman
kesehatan dan keselamatan kerja serta menentukan pengendalian
terhadap risiko dan dampaknya dalam tingkat yang dapat diterima
• Komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya.
• Pencegahan kecelakaan kerja, cidera, sakit di tempat kerja serta
polusi.
• Pengurangan limbah dan konsumsi energi.
• Pencatatan serta sosialisasi kinerja kesehatan dan keselamatan
kerja.
• Memastikan pengendalian terhadap kondisi dan perilaku yang tidak
aman dan dapat mengakibatkan kecelakaan atau cidera disaat
kerja.
• Perbaikan terus menerus dalam penerapan OHSAS.
HUBUNGAN INDUSTRIAL
BNBR berupaya memastikan terjalinnya hubungan yang saling
menghormati dan mampu menciptakan keseimbangan antara
pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban, melalui komunikasi
intensif dan keterlibatan antara Perseroan dan karyawan dalam
mencapai target perusahaan. Oleh karenanya BNBR mendukung
aktivitas Serikat Pekerja dan memastikan terjadinya komunikasi
regular antara manajemen dengan Serikat Pekerja.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Hubungan konstruktif tersebut dimanifestasikan dalam bentuk
butir-butir kesepakatan dan aturan sebagaimana tercantum dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditinjau dan diperbaharui secara
berkala.
KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA
Sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan SDM Perusahaan,
BNBR juga mengimplementasikan kebijakan performance oriented
yang didukung oleh skema remuneration dan reward sebagai
bentuk apresiasi BNBR terhadap pencapaian kinerja positif
karyawan Perusahaan.
Sesuai Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Perusahaan membatasi usia minimal pekerja
adalah 18 tahun. Perseroan memberikan kesempatan yang sama
dan setara kepada semua orang untuk menjadi pekerja, mengikuti
pelatihan dan berkarir sesuai dengan kompetensi dan kinerjanya.
Perseroan juga memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh karyawan untuk berkarir sesuai dengan bidang, kualifikasi
dan pengetahuannya. Karyawan yang memiliki kesesuaian
kualifikasi dengan pekerjaan tertentu dapat melamar dan
mengikuti serangkaian tes melalui seleksi internal. Lowongan
pekerjaan dibuka dan diumumkan melalui media internal Perseroan
maupun melalui media eksternal, yakni harian berita tertentu.
PERPUTARAN (TURNOVER) PEGAWAI
BNBR menerapkan asas kesamaan kesempatan dalam proses
rekrutmen. Karenanya rekrutmen pegawai BNBR dan unit-unit
usahanya pada dasarnya dilakukan secara terbuka bagi siapapun.
Untuk mendapatkan calon pegawai yang berkualitas serta bertalenta
terbaik untuk mengisi posisi tertentu, BNBR menerapkan pola
rekrutmen sebagai berikut:
• Rekrutmen internal, sebagai bentuk percepatan pergerakan karir
pegawai.
• Rekrutmen eksternal.
Selama tahun 2015 BNBR telah menerima 195 pegawai baru.
Sebaliknya jumlah pegawai yang meninggalkan Perseroan dan seluruh
unit usahanya ada 593 orang, sebagian besar dari jumlah tersebut
merupakan karyawan alih daya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
178
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Selain pencegahan terhadap insiden kecelakaan kerja, BNBR juga berkomitmen penuh untuk menjaga kesehatan kerja para karyawan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yakni fasilitas kesehatan, biaya pengobatan serta pemeriksaan
kesehatan. Kegiatan lainnya adalah sosialisasi di bidang kesehatan kepada para karyawan, terutama yang berkaitan dengan penyakit serius.
BNBR dan unit-unit usahanya juga berkomitmen untuk secara berkelanjutkan mewujudkan lingkungan kerja yang aman bagi para karyawan.
Komitmen ini diwujudkan melalui pemeriksaan secara rutin dan perbaikan jika diperlukan terhadap fasilitas pabrik dan area bekerja karyawan,
selain itu Perusahaan giat meningkatkan budaya K3 melalui pelatihan dan sosialisasi terkait K3 secara rutin bagi para karyawan.
SERTIFIKASI DI BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Berikut adalah sertifikasi di bidang K3 yang telah diperoleh anak-anak usaha BNBR.
OHSAS 18001:2007
April 2012 – April 2015
OHSAS 18001:2007
Juni 2015 – Mei 2018
Sertifikasi Occupational, Health and
Safety Management System; OHSAS
18001:2007 (TÜV SÜD PSB) manufaktur
Casted dan Machined Parts oleh PT
Bakrie Autoparts (sebagai PT Bakrie
Tosanjaya pada waktu tersebut) sejak
10 April 2012 yang 9 April 2015.
Sertifikasi Occupational Health and
Safety Management System OHSAS
18001:2007 (BSI, ANAB) untuk
manufaktur dan disain bahan bangunan
produk fibre cement (Harflex dan Versa)
telah diperoleh oleh PT Bakrie Building
Industries sejak 1 Juni 2015 dan yang
berlaku hingga 31 Mei 2018.
OHSAS 18001:2007
Januari 2014 – Januari 2017
SERTIFIKAT VHSE-MS
Mei 2014 – Mei 2015
Sertifikasi Occupational, Health
and Safety Management System;
OHSAS 18001:2007 (Beureau Veritas
Certification) untuk pelayanan fabrikasi
dan konstruksi bagi fasilitas MIGAS
onshore/offshore, dan pertambangan
diperoleh oleh PT Bakrie Construction
sejak 6 Januari 2011 dan telah dilakukan
resertifikasi yang berlaku mulai 6
Januari 2014 hingga 5 Januari 2017.
Sertifikasi Vendor Health Safety &
Environment; VHSE-MS (HCML) fase
pra kualifikasi dapat digunakan pada
daerah Husky-CNOOC Madura Ltd
diperoleh PT Bakrie Construction yang
berlaku mulai 20 Mei 2014 sampai 20
Mei 2015.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
179
CONTRACTOR’S SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
September 2015 – September 2017
OHSAS 18001:2007
Mei 2015 – April 2018
Sertifikasi Occupational Health and
Safety Management System; OHSAS
18001:2007 (AJA Registrars) diperoleh
oleh PT Bakrie Metal Industries yang
berlaku sejak 19 Mei 2015 hingga 17
April 2018.
Sertifikat Contractors Safety
Management System (CSMS PT
Pertamina) untuk Refinery Unit
VI Balongan diperoleh PT Bakrie
Construction pada tanggal 25
September 2015 yang berlaku hingga 23
September 2017
OHSAS 18001:2007
Mei 2013 – April 2016
OHSAS 18001:2007
Desember 2013 – Oktober 2016
Sertifikasi Occupational, Health and
Safety Management System; OHSAS
18001:2007 (ABS Quality Evaluations)
untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi
diperoleh oleh PT Pipe Industries
sejak 2 April 2007 dan telah dilakukan
resertifikasi yang berlaku mulai 28 Mei
2013 hingga 1 April 2016.
Sertifikasi Occupational, Health and
Safety Management System; OHSAS
18001:2007 (ABS Quality Evaluations)
untuk manufaktur Pipa Baja Fabrikasi
diperoleh oleh PT South East Asia
Pipe Industries sejak 15 Oktober 2010
dan telah dilakukan resertifikasi yang
berlaku mulai 2 Desember 2015 hingga
14 Oktober 2016.
PENGHARGAAN DI BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Berikut adalah penghargaan di bidang K3 yang telah diperoleh anak-anak usaha BNBR.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
PENGHARGAAN KECELAKAAN
NIHIL
Agustus 2015
PENGHARGAAN KECELAKAAN
NIHIL
Agustus 2015
Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan Nihil
(Kementerian Ketenagakerjaan Republik
Indonesia) Selama 9.669.494 jam kerja
terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011
sampai dengan 31 Desember 2014.
Penghargaan diperoleh PT Bakrie
Autoparts pada 31 Agustus 2015.
Sertifikasi Penghargaan Kecelakaan
Nihil (Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia) Selama 4.828.617
jam kerja terhitung sejak tanggal
1 Januari 2011 sampai dengan 31
Desember 2014. Penghargaan diperoleh
PT Bakrie Pipe Industries pada 31
Agustus 2015.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
180
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL
DAN KEMASYARAKATAN
KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI
BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
Kegiatan pengembangan sosial dan kemasyarakatan merupakan
kegiatan CSR Grup BNBR yang berdimensi kemasyarakatan,
dilaksanakan melalui program Cerdas Untuk Negeri, Sehat
Untuk Negeri, Peduli Untuk Negeri serta Kemitraan Untuk
Negeri. Melalui program-program tersebut, BNBR dan unit-unit
perusahaannya berupaya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dari aspek kesehatan, pendidikan serta ekonomi.
PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL
Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, berbagai kegiatan telah
dilakukan sebagai bentuk perhatian, kepekaan sosial dan membina
hubungan baik dengan masyarakat sekitar lokasi usaha grup BNBR.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN
BNBR dan unit-unit usahanya sangat menaruh perhatian terhadap
pembangunan manusia serta peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia.
Di bidang kesehatan, secara internal grup BNBR mendorong
pelaksanaan gaya hidup sehat bagi para pegawainya melalui
penyediaan fasilitas olahraga bagi karyawan di perusahaan induk,
sedangkan unit-unit usaha BNBR melaksanakan program senam
pagi bersama setidaknya seminggu sekali. Bagi masyarakat sekitar,
beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah pelaksanaan kegiatan
penyuluhan kesehatan di sekitar area BPI, donor darah di sekitar area
BA dan khitanan massal bagi 1.500 anak di Masjid Al-Bakrie Jakarta.
Total dana yang disalurkan untuk mendukung program Sehat Untuk
Negeri selama tahun 2015 adalah sebesar Rp7,6 juta.
Perusahaan meyakini pendidikan merupakan alat pemberdaya
manusia Indonesia dalam mencapai kemandirian dan keunggulan
bangsa Indonesia. Beberapa kegiatan dalam bidang pendidikan yang
telah dilakukan adalah pemberian pengalaman kerja melalui program
magang bagi mahasiswa dan siswa setara SMA di BPI, mendukung
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang layak bagi
Asrama Pondok Pesantren Ar-Risalah di Tangerang oleh BBI, serta
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
mendukung pelaksanaan perlombaan Grand Prix Junior Band di SD
Islam Tugasku Jakarta oleh BNBR. Total dana yang disalurkan untuk
mendukung program Cerdas Untuk Negeri selama tahun 2015 adalah
sebesar Rp 225 juta.
Di bidang sosial dan keagamaan, grup BNBR melakukan beragam
kegiatan, diantaranya partisipasi rutin dalam berbagai aktifitas yang
dilakukan oleh BP BUN, pembangunan rumah ibadah, mendukung
pelaksanaan hari raya agama serta penyediaan sarana dan prasarana
administrasi bagi rakyat sekitar pabrik. Total dana yang disalurkan
untuk mendukung program Peduli Untuk Negeri selama tahun 2015
adalah sebesar Rp 908 juta.
KEMITRAAN DENGAN MASYARAKAT SEKITAR
PERUSAHAAN
Perusahaan mendukung pemberdayaan masyarakat menuju
kemandirian secara berkelanjutan melalui pengembangan
ekonomi kerakyatan.
Anak-anak usaha BNBR di bidang manufaktur mempekerjakan
masyarakat di sekitar pabrik mereka untuk membantu kegiatan
operasional harian mereka, yaitu sebagai office boy, keamanan,
sopir, jasa kebersihan dan pengelolaan kantin karyawan.
Beberapa aktivitas yang telah dilakukan grup BNBR terkait
kemitraan dengan masyarakat sekitar adalah kerja sama
pengelolaan sampah di area BPI. Total dana yang disalurkan
untuk mendukung program Kemitraan Untuk Negeri selama
tahun 2015 adalah sebesar Rp 209 juta.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
181
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN
BNBR menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. Hal ini didasari keyakinan bahwa
konsumen atau pelanggan adalah salah satu pemangku kepentingan yang mempunyai peran sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha
melalui aktivitas pembelian produk dan jasa yang dilakukannya, sehingga pelanggan merupakan mitra utama dalam mengembangkan usaha di
masa depan.
Kebijakan perlindungan pelanggan di setiap unit usaha Peseroan memiliki mekanisme tersendiri yang disesuaikan dengan jenis layanan dan
kelompok pelanggan yang dimiliki oleh tiap unit usaha, namun perwujudan tanggung jawab terhadap pelanggan di grup BNBR secara umum
dapat dijelaskan sebagai berikut.
INFORMASI DAN TANGGUNG JAWAB PRODUK DAN JASA
Informasi tentang produk dan jasa grup BNBR dapat diakses setiap saat pada situs BNBR dan situs unit-unit usahanya. Selain itu anak-anak
usaha di bidang manufaktur juga menyediakan brosur dan/atau company profile yang menjelaskan bisnis yang dijalankan Perusahaan secara
singkat, dan jika diperlukan Perusahaan turut serta dalam pameran industri terkait untuk membuka pintu informasi bagi calon pelanggan tentang
produk dan jasa yang ditawarkan Perusahaan.
BNBR dan anak-anak usahanya menyediakan alamat surel dan hotline sebagai sarana penghubung dengan pelanggan, selain itu Tim Komersial
dan Kendali Mutu juga melakukan kunjungan kepada para pelanggan untuk mengetahui keluhan ataupun keinginan dari pelanggan secara
langsung.
PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN
Secara garis besar, prosedur penanganan keluhan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut.
ITEMS
CUSTOMER
SALES DEPARTMENT
QSHE DEPARTMENT
START
DESCRIPTION
OF CONDITION
CUSTOMER
SATISFACTION
CUSTOMER
FEEDBACK
IDENTITY
PROBLEMS
PROBLEM CAUSE
OF CONDITION
INVESTIGATE
THE ROOT
CORRECTIVE ACTION
PLANNED OR TAKEN
DETERMINE
CORRECTIVE ACTION
CORRECTIVE ACTION
TO PREVENT OCCURANCE
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
APPLY CONTROL OF CORRECTIVE ACTION
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
182
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
SALURAN LAYANAN PELANGGAN
BNBR, melalui entitas anak usaha menyediakan saluran layanan
pelanggan berupa situs, call center dan alamat surel dengan rincian
sebagai berikut:
BAKRIE AUTOPARTS
Situs : http://www.bakrie-autoparts.com
Call center : (+62 21) 8897 6601
Surel : [email protected] / [email protected]
BAKRIE BUILDING INDUSTRIES
Situs : http://www.bakrie-building.com
Call center : (+62 21) 619 0208
Surel : [email protected]
BAKRIE CONSTRUCTION
Situs : http://www.bakrieconstruction.com
Call center : (+62 21) 2991 2120
Surel : [email protected]
BAKRIE METAL INDUSTRIES
Situs : http://www.bakrie-metal.com
Call center : (+62 21) 2991 2120
Surel : [email protected]
BAKRIE PIPE INDUSTRIES
Situs : www.bakrie-pipe.com
Call center : (+ 62 21) 2994 1270
Surel : [email protected]
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
183
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
184
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
INFORMASI
TAMBAHAN
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
185
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
186
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
ALAMAT ENTITAS ANAK DAN UNIT BISNIS
BAKRIE METAL INDUSTRIES
BAKRIE AUTOPARTS
PT Bakrie Metal Industries
Head Office
Bakrie Tower 35th Floor, Jl HR Rasuna Said,
Jakarta Selatan, Jakarta 12940
Phone : +62 21 2991 2120
Fax
: +62 21 2991 2211
www.bakrie-metal.com
PT Bakrie Autoparts
Head Office / Factory
Jl. Raya Bekasi KM.27 Pondok Ungu, Bekasi 17132, Indonesia
Phone : +62 21 8897 6601
Fax
: +62 21 88976607
www.bakrie-autoparts.com
Factory
Jl. Raya Kaliabang Bungur No. 86, RT. 004 RW. 02,
Kelurahan Harapan Jaya. Kecamatan Bekasi Utara - 17124
Phone : +62 21 8895 8673
Fax
: +62 21 88960684 / 88958586
www.bakrie-metal.com
PT Bakrie Construction
Factory / Yard
Desa Sumuranja, Kec. Pulo Ampel, Kab. Serang Banten Indonesia.
Phone : +62 254 5750351
Fax
: +62 254 5750357
www.bakrie-construction.com
PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa
Jl. Kh. Mz. Mutaqiem Kecamatan Jati Uwung,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Phone : +62 21 5902488
Fax
: +62 21 5900627
BAKRIE BUILDING INDUSTRIES
PT Bakrie Building Industries
Head Office / Factory
Jl. Daan Mogot Km 17,3 Jakarta 11850 – Indonesia
Phone : +62 21 619 0208
Fax
: +62 21 619 2950
http://www.bakrie-building.com
PT Bakrie Pipe Industries
Head Office
Bakrie Tower 7th Floor, Jl H.R Rasuna Said,
Jakarta Selatan, 12940 Indonesia
Phone : + 62 21 2994 1270
Fax
: +62 21 2994 1267–68–69
www.bakrie-pipe.com
PT Bakrie Pipe Industries
Factory
Jl. Raya Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi-17131
Phone : +62 21 887 1135
Fax
: +62 21 8897 6606
www.bakrie-pipe.com
PT South East Asia Pipe Industries
Bakauheni, Kec. Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan,
Provinsi Lampung 35592, Indonesia
Phone : +62 727 331 234
Fax
: +62 727 331 348
www.seapi.co.id
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
PT Braja Mukti Cakra
Jl.Desa Harapan Kita N0. 4 Harapan Jaya
Bekasi Utara 17124 Jawa Barat Indonesia
Phone : +62 21 8871836
Fax
: +62 21 8878949
www.bmc.co.id
Profil Perusahaan
Marketing Office
Rasuna Office Park, Ground Floor 02,
Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said Jakarta
Phone: +62 21 83797126
Fax
: +62 21 83707770
http://www.bakrie-building.com
PT BAKRIE INDO INFRASTRUCTURE
PT Bakrie Indo Infrastructure
Head Office
Bakrie Tower 34th Floor
Rasuna Epicentrum Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12940
Phone: +62 21 299 12345
Fax: +62 21 299 41955
www.bakrie-brothers.com/businessunit/infrastructure
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
187
LEMBAGA DAN PROFESI
PENUNJANG PASAR MODAL
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT EDI INDONESIA
Divisi Biro Administrasi Efek
Wisma SMR, 10th Floor
Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350
Phone : +62 21 650 5829; +62 21 652 1010
Fax
: +62 21 650 5987
AKUNTAN PUBLIK
HANDOKO TOMO, SAMUEL GUNAWAN & REKAN
(Members of Moores Rowland CPAs)
Marccus Building 3rd Floor
Jl. Majapahit No. 10, Jakarta 10160
Phone : +62 21 720 2605 ; + 62 21 3483 0789
Fax
: +62 21 727 2606; + 62 21 3483 0982
NOTARIS
HUMBERG LIE, SH, SE, MKN
Jl. Raya Pluit Selatan 103, Jakarta 14450
Phone : +62 21 6669 7171/7272/7315/7316
Fax
: 62 21 667 8527
KONSULTAN HUKUM
HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS
The Indonesia Stock Exchange Building
Tower II, 21st Floor
Sudirman Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 53, Jakarta 12190
Phone : 62 21 2960 8888
Fax
: 62 21 2960 8999
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
188
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PROFIL EKSEKUTIF SENIOR
INDRA GINTING
CHIEF STRATEGIC BUSINESS DEVELOPMENT OFFICER
Indra Ginting lahir pada tahun 1966. Beliau meraih gelar
Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada
bulan Desember 1989 dan kemudian memperoleh gelar
Master jurusan Manajemen Internasional, dari Universitas
Indonesia pada bulan Oktober 1994.
Beliau bergabung dengan Perseroan sejak awal 2011, semula
sebagai Chief Investor Relations Officer. Pada bulan Januari
2013, beliau ditunjuk sebagai Chief Strategic Business
Development Officer hingga saat ini. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Director of Investor Relations
and Corporate Secretary, PT International Nickel Indonesia
Tbk (sekarang PT Vale Indonesia Tbk) pada periode 2003
hingga awal 2011, sebagai Presiden Direktur dan Principal
Fund Manager, PT MLC Investment Indonesia, Jakarta pada
periode 1999 hingga 2003. Indra sebelumnya pernah menjadi
analis saham selama lima tahun di dua perusahaan sekuritas
domestik yang berbeda. Beliau memulai karirnya sebagai
Manufacturing Engineer segera setelah memperoleh gelar
Sarjana Teknik Kimia.
Karya-karya Bakrie terus
hadir dan mengawal negeri
ini, mengiringi kemajuan
pembangunan menuju ke arah
yang semakin baik.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
189
ANANDH HARIDH
CHIEF INVESTMENT OFFICER
Anand Haridh bergabung dengan PT Bakrie & Brothers Tbk.
pada Agustus 2010. Beliau meraih gelar MBA dari The Wharton
School, Universitas Pennsylvania, gelar Master bidang Teknik
Kimia dari Universitas Oklahoma dan gelar Sarjana Teknik
(kehormatan) bidang Teknik Kimia dari B.I.T.S., Pilani, India.
Beliau memiliki pengalaman dua dekade di pasar keuangan
global, mulai dari New York, London dan Singapura kepada
BNBR. Beliau memulai karirnya di bidang keuangan sebagai
salah satu staf perdagangan derivatif di Merrill Lynch dan
kemudian memegang beberapa jabatan penting di bidang pasar
keuangan masih di Merrill Lynch, di mana jabatannya yang
terakhir terkait dengan pengelolaan ekuitas dan ekuitas terkait
pasar modal untuk wilayah Asia. Beliau juga pernah menjabat
posisi manajer portofolio di salah satu perusahaan lindung nilai
(hedge fund) yang berbasis di New York. Sebelum menjajaki
karir keuangan, beliau pernah bekerja sebagai consulting
engineer bagi perusahaan minyak di kawasan Los Angeles, AS.
Selama lebih dari 70
tahun, sejarah portfolio
Bakrie & Brothers
yang sangat beragam
mengantarkan
Perusahaan menjadi
salah satu konglomerasi
terkemuka di Indonesia.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
190
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN SENIOR:
PT Bakrie & Brothers Tbk
Memahami pentingnya
Tata Kelola Perusahaan
yang baik (GCG), kami
berkomitmen untuk
terus meningkatkan
kualitas penerapan GCG
Bayu Bimo Nimpuno
secara konsisten dan
Head of Corporate
Communications
berkesinambungan yang
sejalan dengan nilai-nilai
yang dianut Perseroan.
Kami mengacu pada praktik
terbaik dalam penetapan
proses bisnis, pengendalian
dan prosedur operasi
standar Perseroan.
Ruddyar
Head of Group Accounting
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
191
Christofer A Uktolseja
Head of Corporate Secretary &
Corporate Legal
Edwin Ridwan
Head of Equity Trading
Okder Pendrian
Head of Human Capital & Office Support
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
192
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA:
PT Bakrie Autoparts
PT Bakrie Autoparts (BA) didirikan
pada tahun 1975 dengan nama PT
Bakrie Tubemakers, yang pada saat
itu memproduksi Malleable Pipe,
perusahaan lalu mengganti namanya
menjadi PT Bakrie Tosanjaya (BTJ).
Pada tahun 1983, BTJ menambah
kapasitasnya dengan memproduksi
komponen otomotif bagi kendaraan
dan alat berat. Perusahaan terus
memperluas keahliannya dalam
produksi dan juga kapasitas, meraih
kemitraan dengan perusahaanperusahaan otomotif di seluruh
dunia, dan memulai ekspor ke pasar
luar negeri pada tahun 2003. Pada
tahun 2014, BTJ berubah menjadi
perusahaan manufaktur integrasi
Bambang Indra Maryono
untuk komponen otomotif sebagai
Chief Strategic Business Development Officer
PT Bakrie Autoparts (BA).
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
193
Mila Wijaya Kusuma
Chief Financial Officer
Boy Andoko Purnadie
Direktur & CEO
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
194
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA:
PT Bakrie Building Industries
Didirikan sebagai Joint
Venture dengan sebuah
perusahaan Australia pada
tahun 1976, PT Bakrie
Building Industries (BBI)
saat ini merupakan salah
satu pionir produsen bahan
bangunan di Indonesia yang
menyediakan Total Building
Solution bagi pasar domestik
dan internasional. Kini BBI
Jisman Hutasoit
dikenal sebagai produsen
Chief of Technology &
Operation Officer
bahan bangunan berkualitas
tinggi seperti fiber semen
untuk atap, plafon dan partisi
serta produk pengganti kayu
(wood substitution). Didukung
oleh para ahli di industri
bahan bangunan dan jaringan
80 distributor setia, BBI siap
menjadi solution company di
inovasi, efisiensi energi dan
perlindungan lingkungan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
195
Erti Sri Santi
General Manager Finance
Yayan Primayanto Apandi
General Manager Commercial
Yogi Pratomo Widhiarto
Chief Executive Officer
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
196
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA:
PT Bakrie Indo Infrastructure
Bakrie Indo Infrastructure (BIIN), unit
usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh
Bakrie & Brothers, didirikan pada
tahun 2008 sebagai pengembangan
Divisi Infrastruktur. Sebagai
perusahaan induk dengan beragam
aset infrastruktur di Indonesia, BIIN
memanfaatkan pengalaman luasnya
di bidang infrastruktur dan keahlian
regional. Objektif BIIN adalah untuk
berinvestasi pada proyek infrastruktur
jalan tol, tenaga listrik, minyak & gas,
pelabuhan dan telekomunikasi yang
Ali Herman
President Director of Bakrie Power
menguntungkan dan memiliki potensi
pertumbuhan tinggi. Pemerintah
Indonesia saat ini berencana
melakukan belanja infrastruktur
Bambang Banyudoyo
senilai AS$408miliar dalam empat
Director of Bakrie Oil & Gas Infrastructure
tahun mendatang. Oleh karena itu,
BIIN memberikan kesempatan yang
menarik dan unik untuk berinvestasi
pada berbagai proyek infrastruktur
di Indonesia yang perekonomiannya
tengah bertumbuh.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
197
Krisnaraga Syarfuan
Director of Bakrie Indo Infrastructure
AD Erlangga
Director of Bakrie Indo Infrastructure
Chandra Devi Muharam
Head of Legal & Admin Bakrie Indo Infrastructure
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
198
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA:
PT Bakrie Metal Industries
Achmad
Muchtasyar
Chief Business
Development Officer
Adwin Abdurachman
Chief Operations Officer
Enda Marina
Chief Corporate
Affairs Officer
Bakrie Metal Industries (BMI) memulai bisnis manufaktur Pipa Baja pada tahun 1959 dengan nama “Talang
Tirta”, yang pada mulanya memproduksi pipa untuk pemakaian general. Pada tahun 1984, BMI memperluas
bisnisnya ke layanan fabrikasi yang berbidang pada baja bergelombang dan jembatan. Pada tahun 1985
BMI mendirikan bisnis EPC yang beroperasi dengan fasilitas fabrikasi baja di Sumuranja, Banten. Kini, BMI
dikenal sebagai produsen pipa baja berkualitas tinggi (MIGAS dan pemakaian general) serta diakui seluruh
Indonesia sebagai ahli EPC dan fabrikasi.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
199
Hendi Kariawan
Chief Finance Officer
Rachmat Harimurti
Chief Commercial Officer
Mas Wigrantoro
Direktur Utama
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
200
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
MANAJEMEN SENIOR UNIT USAHA:
PT Bakrie Pipe Industries
Indra P
Jacobalis
Chief Human Resources
& Administration Officer
Rusdiar Darma
Chief Logistic Officer
Ira Wibisono
Chief Financial Officer
R. Atok Hendrayanto
Chief Executive Officer
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
201
Sebagai salah satu anak perusahaan
dari PT Bakrie & Brothers Tbk, yang
didirikan pada tahun 1981,
PT Bakrie Pipe Industries (BPI)
menjadi produsen pipa baja terbesar
dan terkemuka di Indonesia.
Memproduksi berbagai pipa baja
dan mendirikan coating plant pada
Deddy Kurnia
tahun 2013 untuk memperkuat BPI
Chief Operations Officer
sebagai pemimpin bisnis pipa baja di
Asia Tenggara. Penerapan teknologi
terbaru dan profesional bermotivasi
tinggi adalah titik terkuat fasilitas
baru ini.
Arief Djoko P
Chief Commercial Officer
Berpengalaman dalam proses
manufaktur selama lebih dari 54
tahun, dengan tim manajemen
yang efisien dan efektif serta
sumber daya yang kreatif, inovatif,
profesional dan penuh integritas,
Mas Wigrantoro
membuat para pelanggan
Direktur Utama
merasa tenang dan yakin dalam
mengadakan kerja sama dengan
BPI, bahkan untuk kontrak jangka
panjang.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
202
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
REFERENSI
PERATURAN
OJK 2015
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
203
REFERENSI PERATURAN OJK 2015
KRITERIA
PENJELASAN
I
UMUM
1.
Laporan tahunan disajikan dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar
dan dianjurkan menyajikan juga dalam
bahasa Inggris.
2.
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
yang baik dan menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang mudah dibaca.
3.
Laporan tahunan mencantumkan
identitas perusahaan dengan jelas.
4.
Laporan Tahunan ditampilkan di website
Perusahaan.
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report
ditampilkan di:
1.
Sampul muka
2.
Samping;
3.
Sampul belakang; dan
4.
Setiap halaman
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya.
II
1.
2.
HALAMAN
IKHTISAR KEUANGAN PENTING
Informasi hasil usaha perusahaan dalam
bentuk perbandingan selama 3 (tiga)
tahun buku atau sejak memulai usahanya
jika perusahaan tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha
Informasi posisi keuangan perusahaan
dalam bentuk perbandingan selama 3
(tiga) tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi
2.
Laba (rugi)
3.
Total laba (rugi) komprehensif
4.
Laba (rugi) per saham
2.
Jumlah aset
3.
Jumlah liabilitas, dan
4.
Jumlah ekuitas
24
24
3.
Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga) tahun
buku atau sejak memulai usahanya
jika perusahaan tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari 3
(tiga) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan
industri perusahaan.
24
4.
Informasi harga saham dalam bentuk
tabel dan grafik.
1.
26
a.
b.
c.
d.
2.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
Jumlah saham yang beredar;
Kapitalisasi pasar;
Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
Volume perdagangan
Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga
penutupan dan volume perdagangan saham untuk setiap masa triwulan
dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
204
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRITERIA
5.
PENJELASAN
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau
obligasi konversi yang masih beredar
dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
III
1.
2.
3.
HALAMAN
Informasi memuat:
N/A
1.
Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding).
2.
Tingkat bunga/imbalan
3.
Tanggal jatuh tempo
4.
Peringkat obligasi/sukuk
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Laporan Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut:
Laporan Direksi
Tanda tangan anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris
1.
Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan
dasar penilaiannya;
40
2.
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi
dan dasar pertimbangannya;
41
3.
Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan
Komisaris
40
4.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika
ada)
40-41
1.
Analisa atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang
ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
50
2.
Analisis tentang prospek usaha
53
3.
Penerapan tata kelola perusahaan; dan
51
4.
Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika
ada)
53
Memuat hal-hal sebagai berikut:
60-61
1.
Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri
2.
Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.
3.
Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
dengan menyebutkan nama dan jabatannya
4.
Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam
surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat
penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
IV
PROFIL PERUSAHAAN
1.
Nama dan alamat lengkap perusahaan
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax,
email, dan website
6
2.
Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan (jika ada).
6-7
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan Perubahan nama, agar
diungkapkan.
3.
Bidang usaha
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Uraian mengenai antara lain:
6
1.
Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2.
Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3.
Produk dan/atau jasa yang dihasilkan
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
205
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
4.
Struktur Organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai
dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi
5.
Visi dan Misi Perusahaan
Mencakup:
6.
7.
8.
9.
Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Dewan Komisaris
Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Direksi
Jumlah Karyawan (komparatif 2
tahun) dan deskripsi pengembangan
kompetensinya (misal: aspek pendidikan
dan pelatihan karyawan)
Komposisi Pemegang Saham
10
1.
Visi Perusahaan;
2.
Misi Perusahaan; dan
3.
Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/
Dewan Komisaris
Informasi memuat antara lain:
1.
44-46
Nama
2.
Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)
3.
Umur
4.
Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan)
5.
Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan periode menjabat)
6.
Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di perusahaan
Informasi memuat antara lain:
1.
111
56-59
Nama
2.
Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)
3.
Umur
4.
Pendidikan (bidang Studi dan Lembaga Pendidikan)
5.
Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi dan periode menjabat)
6.
Penunjukkan sebagai anggota Direksi.
120
Informasi memuat antara lain:
1.
Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi
2.
Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan
3.
Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian
4.
Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk
masing-masing level organisasi.
5.
Biaya Pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan
89
89
89
92
92
Mencakup antara lain:
1.
Nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar
dan persentase kepemilikannya
2.
Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a.
b.
c.
3.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
12-13
Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham, dan
Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang dari 5%.
Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
27
27
27
27
27
Laporan Keuangan
206
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRITERIA
PENJELASAN
10. Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas
Asosiasi
11.
Struktur grup perusahaan
16
1.
Nama Entitas Anak dan/atau Asosiasi
2.
Persentase kepemilikan saham
3.
Keterangan tentang bidang usaha Entitas Anak dan/atau Entitas
Asosiasi
4.
Keterangan status operasi Entitas, dan Anak dan/atau Entitas Asosiasi
(telah beroperasi atau belum beroperasi)
Mencakup antara lain:
13. Kronologis pencatatan Efek lainnya
15. Penghargaan yang diterima dalam tahun
terakhir dan/atau sertifikasi yang masih
berlaku baik yang berskala nasional
maupun internasional
16. Nama dan alamat Entitas anak dan atau
kantor cabang atau kantor perwakilan
dalam tahun buku terakhir (jika ada)
14-15
28
1.
Kronologis pencatatan saham
2.
Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham
3.
Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku, dan
4.
Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Mencakup antara lain:
14. Nama dan alamat lembaga dan/atau
profesi penunjang pasar modal
1.
Informasi memuat antara lain :
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas
anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV)
12. Kronologis pencatatan saham
V
HALAMAN
N/A
1.
Kronologis pencatatan efek lainnya
2.
Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah efek lainnya
3.
Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku
4.
Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan
5.
Peringkat efek
Informasi memuat antara lain:
187
1.
Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham
perusahaan
2.
Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik
3.
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
Informasi memuat antara lain:
29-33
1.
Nama penghargaan dan atau sertifikat
2.
Tahun perolehan
3.
Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat
4.
Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Memuat informasi antara lain :
186
1.
Nama dan alamat entitas anak; dan
2.
Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN
Tinjauan operasi per segmen usaha
Memuat uraian mengenai:
1.
Penjelasan masing-masing segmen usaha
64-65
2.
Kinerja per segmen usaha, antara lain:
65-68
a.
b.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Produksi
Peningkatan/penurunan kapasitas produksi
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
207
KRITERIA
2.
3.
4.
5.
Uraian atas kinerja keuangan
Perusahaan
PENJELASAN
HALAMAN
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam
bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2.
Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas
3.
Ekuitas
4.
Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan
komprehensif lain, dan Total laba (Rugi) Komprehensif
5.
Arus Kas
71
72
72
68-71
74
Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar hutang
dan tingkat kolektibilitas piutang
perusahaan, dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan sesuai
dengan jenis industri perusahaan.
Penjelasan tentang :
Bahasan tentang struktur modal (capital
structure), kebijakan manajemen atas
struktur modal (capital structure policy).
Penjelasan atas:
Bahasan mengenai ikatan yang material
untuk investasi barang modal pada
tahun buku terakhir
Penjelasan tentang:
1.
Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang
74
2.
Tingkat kolektibilitas piutang
75
76
1.
Struktur modal (capital structure),
2.
Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies)
dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
76
1.
Tujuan dari ikatan tersebut
2.
Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut
3.
Mata uang yang menjadi denominasi
4.
Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi
risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait Investasi
barang modal, agar diungkapkan.
6.
Bahasan mengenai investasi barang
modal yang direalisasikan pada tahun
buku terakhir.
Penjelasan mengenai:
76
1.
Jenis investasi barang modal;
2.
Tujuan investasi barang modal; dan
3.
Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku
terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal agar
diungkapkan.
7.
Informasi memuat antara lain:
Informasi perbandingan antara target
pada awal tahun buku dengan hasil
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang
yang dicapai (realisasi), dan target atau
dicapai (realisasi)
proyeksi yang ingin dicapai untuk satu
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
tahun mendatang mengenai pendapatan,
laba, struktur permodalan, atau lainnya
yang dianggap penting bagi perusahaan.
8.
Informasi dan fakta material yang terjadi Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk
setelah tanggal laporan akuntan.
dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
76-77
77
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan
akuntan, agar diungkapkan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
208
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRITERIA
9.
Uraian tentang prospek usaha
perusahaan.
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan
ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data
yang layak dipercaya.
77-79
10. Uraian tentang aspek pemasaran.
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan,
antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
79
11.
Memuat uraian mengenai:
79
Uraian mengenai kebijakan dividen dan
jumlah dividen kas per saham dan jumlah
dividen per tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku
terakhir.
1.
Kebijakan pembagian dividen;
2.
Total dividen yang dibagikan;
3.
Jumlah dividen kas per saham
4.
Payout ratio; dan
5.
Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masingmasing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen agar diungkapkan alasannya.
12. Program kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen yang
dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP).
Memuat uraian mengenai:
79
1.
Jumlah saham ESOP/MSOP memuat uraian mengenai dan realisasinya;
2.
Jangka waktu;
3.
Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4.
Harga exercise.
13. Realisasi penggunaan dana hasil
Memuat uraian mengenai:
penawaran umum (dalam hal perusahaan 1. Total perolehan dana,
masih diwajibkan menyampaikan laporan
2. Rencana penggunaan dana,
realisasi penggunaan dana).
3. Rincian penggunaan dana,
14. Informasi material mengenai investasi,
ekspansi, divestasi, akuisisi atau
restrukturisasi hutang/modal.
80
4.
Harga exercise.
5.
Saldo dana, dan
6.
Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
Memuat uraian mengenai:
80
1.
Tujuan dilakukannya transaksi;
2.
Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi;
3.
Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
15. Informasi transaksi material yang
mengandung benturan kepentingan dan/
atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai:
80-81
1.
Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2.
Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3.
Alasan dilakukannya transaksi;
4.
Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5.
Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas
transaksi; dan
6.
Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
16. Uraian mengenai perubahan peraturan
perundang-undangan yang berpengaruh
signifikan terhadap perusahaan
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
dampaknya terhadap perusahaan.
81
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
209
KRITERIA
17.
Uraian mengenai perubahan kebijakan
akuntansi yang diterapkan perusahaan
pada tahun buku terakhir.
PENJELASAN
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan
2.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Uraian Dewan Komisaris:
Informasi mengenai Komisaris
Independen
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris
4.
5.
Uraian Direksi
Assessment terhadap anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi
Uraian mengenai kebijakan remunerasi
bagi Direksi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
110
118
117
2.
Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
3.
Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan
jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris
4.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam
pertemuan
113
5.
Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan
Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
113
6.
Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja
Dewan Komisaris)
110
Meliputi antara lain:
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2.
3.
82-83
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi agar
diungkapkan.
VI
1.
HALAMAN
111
Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris
Independen.
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi.
119-120
2.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam
pertemuan Direksi;
123-124
3.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam
pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris;
114-116,124
4.
Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
atau program orientasi bagi Direksi baru;
122
5.
Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib
kerja Direksi)
119
Mencakup antara lain:
1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi
2.
Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
3.
Pihak yang melakukan assessment
125
2.
Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan
jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk
setiap anggota Direksi
3.
Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
125
117, 125
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
117
118,125
Informasi Tambahan
125-126
125
Laporan Keuangan
210
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
6.
Informasi mengenai Pemegang Saham
Utama dan Pengendali, baik langsung
maupun tidak langsung, sampai kepada
pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah
14
7.
Pengungkapan hubungan afiliasi antara
anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham Utama dan/atau
Pengendali
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi
lainnya
127
2.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan
Komisaris
3.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham
Utama dan/atau Pengendali
4.
Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya
5.
Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang
Saham Utama dan/atau Pengendali
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar
diungkapkan.
8.
9.
Komite Audit
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit
3.
Independensi anggota komite audit
4.
Uraian tugas dan tanggung jawab
5.
Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit
128-129
130
6.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
130-131
Komite Fungsi Nominasi dan Remunerasi Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi
dan/atau remunerasi
10. Komite-komite lain di bawah Dewan
Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan.
11.
129-130
2.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris
Perusahaan.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
130
129
131-134
2.
Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi
3.
Uraian tugas dan tanggung jawab
131
131
4.
Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi
132
5.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/ atau
remunerasi
132
6.
Kebijakan mengenai suksesi Direksi
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain
2.
Independensi anggota komite lain
3.
Uraian tugas dan tanggung jawab.
4.
Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain
5.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
Mencakup antara lain:
1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan
2.
Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
3.
Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi
sekretaris perusahaan.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
133
133-135
136
136
137
Analisis & Pembahasan Manajemen
211
KRITERIA
12. Uraian mengenai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) tahun
sebelumnya.
13. Uraian mengenai unit Audit Internal
14. Akuntan Publik
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
107-109
2.
Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan
3.
Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal
143-145
2.
Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal
3.
Sertifikasi sebagai profesi audit internal
4.
Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan
5.
Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal
6.
Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan
tahunan
2.
Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan
keuangan tahunan
3.
Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh
akuntan publik
4.
Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan
tahunan
145
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
15. Uraian mengenai manajemen
risiko perusahaan
16
17.
Uraian mengenai sistem
pengendalian intern
Uraian mengenai Corporate Social
Responsibility yang terkait dengan
lingkungan hidup
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang ditetapkan
perusahaan
146-148
2.
Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
manajemen risiko
149-150
3.
Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
4.
Upaya untuk mengelola risiko tersebut
151-156
157-160
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain
mencakup pengendalian keuangan dan operasional
142
2.
Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka
yang diakui secara internasional/COSO (Control Environment, Risk
Assessment, Control Activities, Information and Communication, and
Monitoring Activities)
142
3.
Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
pengendalian intern.
142-143
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
173-174
2.
Kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup yang
berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan seperti
penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat
didaur ulang, sistem pengelolaan limbah perusahaan, pertimbangan
aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah dan lainlain.
175
3.
Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
176
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
212
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
18. Uraian mengenai Corporate Social
Responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
19. Uraian mengenai Corporate
Social Responsibility yang terkait
dengan pengembangan sosial dan
kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang ;
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
180
2.
Kegiatan yang dilakukan; dan
180
3.
Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan
kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
180
20. Uraian mengenai Corporate Social
Responsibility yang terkait dengan
tanggung jawab kepada konsumen
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
21. Perkara penting yang sedang dihadapi
oleh perusahaan, Entitas anak Direksi
dan anggota dewan Komisaris yang
menjabat pada periode laporan tahunan.
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan
2.
2.
177
Kegiatan yang berlaku; terkait praktek ketenagakerjaan, kesehatan,
dan keselamatan kerja seperti kesetaraan gender dan kesempatan
kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan,
tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
Kegiatan yang berlaku; terkait tanggung jawab produk, seperti
kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana,
jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
177-179
181
181
160
2.
Status penyelesaian perkara/gugatan
3.
Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan
4.
Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi
dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan
dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan
bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
22. Akses informasi dan data perusahaan
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada
publik, misalnya melalui situs (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),
media massa, mailing list, buletin pertemuan dengan analis dan sebagainya
23. Bahasan mengenai kode etik perusahan
Memuat uraian antara lain:
1. Isi kode etik
160
2.
Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi
160
3.
Penyebarluasan kode etik;
4.
Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik
162
5.
Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang
dimiliki perusahaan
162
24. Pengungkapan mengenai
Whistleblowing System
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
161-162
Memuat uraian tentang mekanisme Whistleblowing System antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran
2.
Perlindungan bagi whistleblower
160
163-165
166
3.
Penanganan pengaduan
163-165
4.
Pihak yang mengelola pengaduan
163-165
5.
Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir
serta tindak lanjutnya.
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
166
Analisis & Pembahasan Manajemen
213
KRITERIA
25. Keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian kebijakan perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja,
usia, dan jenis kelamin.
127-128
Catatan : apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan
dan pertimbangannya
VII
INFORMASI KEUANGAN
1.
Surat Pernyataan Direksi dan/atau
Dewan Komisaris tentang Tanggung
Jawab atas Laporan Keuangan
2.
Opini Auditor Independen atas laporan
keuangan
3.
Deskripsi Auditor Independen di Opini
4.
Laporan keuangan yang lengkap
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas
laporan keuangan
224
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan
2.
Tanggal Laporan Audit
3.
No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
223-225
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca)
2.
Laporan laba rugi komprehensif
3.
Laporan perubahan ekuitas
226
231
233
4.
Laporan arus kas
235
5.
Catatan atas laporan keuangan
237
6.
Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang
disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya (jika relevan)
5.
Perbandingan tingkat profitabilitas
Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
6.
Laporan Arus Kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan
7.
8.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
221
375-377
232
235-236
2.
Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus
kas dari aktivitas operasi
3.
Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas
selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
4.
Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan
atas laporan keuangan
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap PSAK
247
2.
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
247
3.
Pengakuan pendapatan dan beban
4.
Imbalan kerja
5.
Instrumen keuangan
331-333
333
357-360
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
349-350
2.
Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan
beban terkait; dan
344-349
3.
Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
344-349
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
214
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
KRITERIA
9.
Pengungkapan yang berhubungan
dengan Perpajakan
10. Pengungkapan yang berhubungan
dengan Aset Tetap
11.
Pengungkapan yang berhubungan
dengan segmen operasi
12. Pengungkapan yang berhubungan
dengan Instrumen Keuangan
13. Penerbitan laporan keuangan
PENJELASAN
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
269-270
2.
Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba
akuntansi;
3.
Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan
dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4.
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan
posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban
(penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi
apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas
pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan
5.
Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan;
Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model
revaluasi dan model biaya;
3.
Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi
nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai
wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
4.
Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset
tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan,
pengurangan dan reklasifikasi.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang
dilaporkan;
3.
Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang
dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen
lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4.
Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang
produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya
2.
Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan
3.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko instrumen keuangan;
4.
Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar,
risiko kredit dan risiko likuiditas; dan
5.
Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara
kuantitatif.
Profil Perusahaan
297-300
350-352
2.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
334-339
261-263
2.
2.
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
HALAMAN
357-360
222
Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
215
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
216
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
LAPORAN
KEUANGAN
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
217
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
218
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
219
Consolidated Financial Statements
With Independent Auditors’ Report
For the Year Ended
December 31, 2015
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beserta Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun yang Berakhir Pada
Tanggal 31 Desember 2015
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
220
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Surat pernyataan direksi
Board of directors’ statement
Laporan auditor independen
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan konsolidasian
1
Consolidated statement of financial position
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian
5
Consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
8
Consolidated statement of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
10
Consolidated statement of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
12
Notes to the consolidated financial statements
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
221
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
222
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
223
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
224
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
225
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
226
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
31 Desember/December 31,
2015
2014 *)
1 Januari/
January 1,
2014/
31 Desember/
December 31,
2013 *)
ASSETS
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
2d,5,38
Investasi jangka pendek - setelah dikurangi
penyisihan kerugian atas penurunan
nilai investasi sebesar Rp900,1 miliar
pada 31 Desember 2015, dan nihil
pada 31 Desember 2014 dan 2013
2e,2f,6,38
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan kerugian atas
penurunan nilai sebesar
Rp40,2 miliar pada 31 Desember 2015,
Rp37,4 miliar pada 31 Desember
2014 dan Rp1,0 triliun pada
31 Desember 2013
2e,7,38
Pihak berelasi - setelah dikurangi
penyisihan kerugian atas
penurunan nilai sebesar
Rp0,9 miliar pada 31 Desember 2015,
nihil pada 31 Desember 2014
dan Rp2,4 miliar pada
31 Desember 2013
2e,2f,7,33d,38
Piutang lain-lain
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan kerugian atas
penurunan nilai sebesar
Rp8,8 miliar pada 31 Desember 2015,
Rp9,8 miliar pada 31 Desember 2014
dan Rp9,9 miliar pada
31 Desember 2013
2e,8,38
Persediaan - setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang
sebesar Rp17,6 juta pada
31 Desember 2015, Rp1,9 miliar
pada 31 Desember 2014 dan
Rp2,0 miliar pada
31 Desember 2013
2g,9
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
2h,10
Pajak dibayar dimuka
2v,30a
Total Aset Lancar
418.099.972
279.176.797
172.026.509
438.680.465
2.588.926.554
2.967.439.102
1.128.861.171
1.535.955.042
2.690.089.903
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments - net of
allowance for impairment losses
of Rp900.1 billion as of
December 31, 2015 and nil as of
December 31, 2014 and 2013
Trade receivables
Third parties - net of allowance
for impairment losses of
Rp40.2 billion as of
December 31, 2015, Rp37.4 billion
as of December 31, 2014
and Rp1.0 trillion as of
December 31, 2013
32.775.850
43.981.312
64.921.201
309.753.825
51.047.506
223.410.547
629.595.019
157.919.219
101.392.279
911.627.233
140.087.847
36.461.827
885.790.293
230.688.601
69.291.763
Related parties - net of
allowance for impairment losses of
Rp0.9 billion as of December 31,
2015, nil as of December 31,
2014 and Rp2.4 billion as of
December 31, 2013
Other receivables
Third parties - net of allowance
impairment losses of Rp8.8 billion
as of December 31, 2015,
Rp9.8 billion as of
December 31,2014,
and Rp9.9 billion as of
December 31, 2013
Inventories - net of allowance for
inventory obsolescence of
Rp17.6 million as of December 31,
2015, Rp1.9 billion as of
December 31, 2014 and
Rp2.0 billion as of
December 31, 2013
Advances and prepaid expenses
Prepaid taxes
3.217.077.800
5.587.264.118
7.303.657.919
Total Current Assets
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
*) Restated (Note 45).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
1
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
227
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi - setelah
dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai sebesar
Rp23,7 miliar pada 31 Desember 2015,
Rp23,6 miliar pada 31 Desember 2014
dan Rp220,9 miliar pada
31 Desember 2013
2e,2f,33c,38
Investasi pada entitas asosiasi dan
entitas pengendalian bersama setelah dikurangi penyisihan
kerugian atas penurunan nilai
sebesar nihil pada 31 Desember 2015
dan 2014 dan Rp519 juta
pada 31 Desember 2013
2i,11
Investasi jangka panjang lain-lain
2j,12
Aset tetap - setelah dikurangi dengan
akumulasi penyusutan sebesar
Rp1,5 triliun pada 31 Desember 2015,
Rp1,3 triliun pada 31 Desember 2014
dan Rp1,2 triliun pada
31 Desember 2013
2k,2l,2m,2n,13
Aset pajak tangguhan - neto
2v,30d
Biaya pengembangan proyek dikurangi penyisihan kerugian atas
setelah penurunan nilai sebesar
Rp237,9 miliar pada 31 Desember 2015
dan 2014, dan Rp294,2 miliar
pada 31 Desember 2013
2o,14
Biaya ditangguhkan - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp33,9 miliar pada
31 Desember 2015, Rp32,2 miliar pada
31 Desember 2014 dan Rp30,1 miliar
pada 31 Desember 2013
2p,15
Goodwill
2c,16
Aset tidak lancar lainnya
17
31 Desember/December 31,
2015
2014 *)
1 Januari/
January 1,
2014/
31 Desember/
December 31,
2013 *)
NON-CURRENT ASSETS
226.157.503
365.655.147
2.557.529.834
153.286.009
1.637.506.575
128.907.748
2.418.723.020
81.542.288
2.569.316.640
76.643.823
222.113.786
259.917.221
2.923.034
307.038.824
6.634.133
3.763.367
678.885.781
Due from related parties - net of
allowance for impairment losses of
Rp23.7 billion as of December 31, 2015,
Rp23.6 billion as of December 31,
2014 and Rp220.9 billion as of
340.727.078
December 31, 2013
Investments in associated and jointly
controlled entities - net of allowance
for impairment losses of nil
as of December 31, 2015
and 2014 and
Rp519 million as of
994.786.616
December 31, 2013
133.180.292
Other long-term investments
Fixed assets - net of accumulated
depreciation of Rp1.5 trillion
as of December 31, 2015,
Rp1.3 trillion as of December 31,
2014 and Rp1.2 trillion as of
2.578.292.713
December 31, 2013
40.753.759
Deferred tax assets - net
Project development costs - net of
allowance for impairment losses
of Rp237.9 billion as of
December 31, 2015 and 2014,
and Rp294.2 billion as of
201.532.756
December 31, 2013
Deferred charges - net of
accumulated amortization of
Rp33.9 billion as of December 31,
2015, Rp32.2 billion as of
December 31, 2014 and Rp30.1
7.578.022
billion as of December 31, 2013
3.763.367
Goodwill
274.096.738
Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
5.969.314.298
5.727.230.435
4.574.711.341
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
9.186.392.098
11.314.494.553
11.878.369.260
TOTAL ASSETS
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
*) Restated (Note 45).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
2
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
228
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
31 Desember/December 31,
2015
2014 *)
1 Januari/
January 1,
2014/
31 Desember/
December 31,
2013 *)
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus dibayar
Uang muka pelanggan dan
pendapatan ditangguhkan
Utang pajak
Liabilitas derivatif
Utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun :
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
2.290.237.001
3.584.651.697
4.279.299.954
486.793.803
2.407.915
1.027.176.508
2.682.865
1.003.772.460
24.110.230
38
2e,2f,33e,38
2s,20,38
93.321.288
28.678.360
1.468.015.807
88.554.557
8.456.268
1.000.455.000
71.624.987
14.790.466
1.453.315.180
2s
2v,30b
2e,36,38
33.871.733
97.195.515
4.244.382.330
290.915.318
160.326.010
3.383.980.473
71.666.233
193.604.326
2.774.157.407
2e,21,38
2e,2m,22,38
2.880.413.326
1.807.754
2.263.865.218
2.153.420
159.133.318
689.742
SHORT-TERM LIABILITIES
Short-term loans
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Related parties
Accrued expenses
Customer deposits and
unearned revenues
Taxes payable
Derivative liabilities
Current maturities of
long-term liabilities :
Long-term loans
Obligation under financing lease
11.627.124.832
11.813.217.334
10.046.164.303
Total Short-Term Liabilities
148.301.727
269.895.253
204.750.100
141.356.367
270.669.585
128.969.653
136.241.815
215.227.015
231.595.060
LONG-TERM LIABILITIES
Deferred tax liabilities - net
Employee benefits liabilities - net
Due to related parties
2e,18,38
2e,19,38
2e,2f,19,33h,38
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan kerja - neto
Utang pihak yang berelasi
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun :
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
2v,30d
2t,31
2e,2f,33f,38
2e,21,38
2e,2m,22,38
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
870.707.383
731.804
1.143.914.068
1.927.589
3.339.288.836
3.388.884
Long-term liabilities - net of
current maturities :
Long-term loans
Obligation under financing lease
1.494.386.267
1.686.837.262
3.925.741.610
Total Long-Term Liabilities
13.121.511.099
13.500.054.596
13.971.905.913
Total Liabilities
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
*) Restated (Note 45).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
3
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
229
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
31 Desember/December 31,
2015
2014 *)
1 Januari/
January 1,
2014/
31 Desember/
December 31,
2013 *)
(78.576.861)
(89.994.293)
(55.394.609)
(13.823.577.069)
(12.078.460.677)
(12.233.565.627)
EQUITY
Equity attributtable to owners of
the Parent
Share capital - Rp2,850, Rp399 and
Rp114 par value as of December 31,
2015, December 31, 2014 and
December 31, 2013 for each A Series,
B Series and C Series shares
Authorized
372,196,588,000 shares
Issued and fully paid
93,721,717,528 shares as of
December 31, 2015,
December 31, 2014 and
December 31, 2013
Additional paid-in capital:
Paid-in capital
in excess of par value
Difference in restructuring of
entities under common control
Exchange differences due to
financial statements translation
Unrealized loss on short-term
investments
Actuarial losses on employee
benefits liabilities - net
Deficit (Deficit of Rp27.7 trillion
as of June 30, 2011 was
eliminated in connection with
quasi-reorganization - Note 41)
(3.907.229.364)
(27.889.637)
(2.204.813.294)
19.253.251
(2.290.445.491)
196.908.838
Sub-total
Non-controlling interest
Defisiensi Modal - Neto
(3.935.119.001)
(2.185.560.043)
(2.093.536.653)
Capital Deficiency - Net
TOTAL LIABILITAS
DAN EKUITAS
9.186.392.098
11.314.494.553
11.878.369.260
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp2.850,
Rp399 dan Rp114 pada 31 Desember 2015,
31 Desember 2014 dan 31 Desember
2013 untuk masing-masing saham
Seri A, Seri B dan Seri C
Modal dasar
372.196.588.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh 93.721.717.528 saham
pada 31 Desember 2015,
31 Desember 2014 dan
31 Desember 2013
1b,23
Tambahan modal disetor:
Selisih penerimaan dari penerbitan
saham atas nilai nominal
24
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
2q,24
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan
2u
Kerugian investasi jangka pendek
yang belum terealisasi
2e,6
Kerugian aktuarial atas
liabilitas imbalan kerja - neto
2t, 31
Defisit (Defisit sebesar
Rp27,7 triliun pada 30 Juni 2011
telah dieliminasi melalui
kuasi-reorganisasi - Catatan 41)
2aa
Sub-total
Kepentingan non-pengendali
2b,25
12.263.548.350
12.263.548.350
12.263.548.350
61.727.871
61.727.871
61.727.871
(2.621.572.266)
(2.442.325.368)
291.220.611
120.864.679
-
(2.447.374.188)
120.612.712
(40.173.856)
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
-
*) Restated (Note 45).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
4
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
230
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PENDAPATAN NETO
BEBAN
Beban pokok pendapatan
Penyisihan penurunan nilai
investasi
Rugi selisih kurs - neto
Beban bunga dan keuangan
Perubahan nilai wajar
derivatif - neto
Beban umum dan administrasi
Beban karyawan
Rugi yang direalisasi atas
perubahan nilai wajar investasi
saham yang diperdagangkan
Beban penjualan
Rugi atas pelepasan investasi
Beban penghapusan dan penyisihan
kerugian atas penurunan nilai
Beban pajak
Lain-lain
2015 **)
2014 *)
NET REVENUES
2s,2u,26
4.661.923.517
6.378.952.754
2s
27
(2.711.114.210)
(3.856.405.391)
6
2u
29
(968.098.807)
(722.172.482)
(543.537.809)
(162.760.918)
(598.987.903)
36
(462.841.034)
(540.515.297)
28
28
(306.271.662)
(253.848.963)
(331.455.495)
(288.149.157)
28
(137.782.352)
(118.257.783)
-
(246.597.375)
(72.809.564)
2v
(65.157.200)
(13.565.877)
(6.684.898)
(1.020.671)
(12.117.807)
-
EXPENSES
Cost of revenues
Provision for impairment
in investment value
Loss on foreign exchange - net
Interest and financial expenses
Fair value changes of
derivatives - net
General and administrative
expenses
Personnel expenses
Realized loss on
fair value changes of
trading investment
Selling expenses
Loss on disposal of investment
Write-off and provision for
impairment losses
Tax expenses
Others
(6.309.333.077)
(6.110.819.578)
Total Expenses
Total Beban
LABA (RUGI) SEBELUM
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
(1.647.409.560)
268.133.176
(74.557.509)
2.597.898
(144.257.960)
27.881.530
INCOME TAX
BENEFIT (EXPENSE)
Current
Deferred
(71.959.611)
(116.376.430)
Income Tax Expense - Net
2v,30c
Beban Pajak Penghasilan - Neto
LABA (RUGI) NETO
INCOME (LOSS) BEFORE
INCOME TAX
BENEFIT (EXPENSE)
(1.719.369.171)
151.756.746
NET INCOME (LOSS)
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
**) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas
Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal
31 Desember 2014.
*) Restated (Note 45).
**) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
5
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
231
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2015 **)
2014 *)
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Aset keuangan tersedia untuk
dijual
2u
96.136.955
50.334.677
2e,6
40.173.856
(40.173.856)
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Keuntungan (kerugian) aktuarial
liabilitas imbalan
kerja - neto
Pajak penghasilan terkait pos-pos
penghasilan komprehensif lain
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
Items that will be
reclassified to profit or loss
Exchange differences due to
financial statements
translation
Available-for-sale
securities
2q,24
(179.246.898)
5.048.820
2t,31
15.054.950
(45.396.635)
(2.130.816)
9.283.085
Items that will not be
reclassified to profit or loss
Difference in value
from restructuring
transaction of entities
under common control
Actuarial gain (losses) on
employee benefits
liabilities - net
Income tax on items in other
comprehensive income
(30.011.953)
(20.903.909)
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME - NET OF TAX
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN - SETELAH DIKURANGI
PAJAK
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF - NETO
(1.749.381.124)
130.852.837
COMPREHENSIVE
INCOME - NET
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
**) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas
Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal
31 Desember 2014.
*) Restated (Note 45).
**) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
6
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
232
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
LABA (RUGI) YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
25
Total
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
25
Total
LABA (RUGI) NETO
PER SAHAM DASAR
DIATIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
(Angka penuh)
LABA (RUGI) NETO
PER SAHAM DILUSIAN
DIATIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
(Angka penuh)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2015 **)
2014 *)
PROFIT (LOSS)
ATTRIBUTABLE TO
Owners of parent
Non-controlling interest
(1.745.116.392)
25.747.221
155.104.950
(3.348.204)
(1.719.369.171)
151.756.746
(1.702.312.926)
(47.068.198)
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME ATTRIBUTABLE TO
106.678.905
Owners of parent
24.173.932
Non-controlling interest
(1.749.381.124)
130.852.837
2x,32
(18,62)
2x,32
(18,38)
Total
Total
1,65
BASIC EARNINGS
(LOSS) PER SHARE
ATTRIBUTABLE TO THE
OWNERS OF THE PARENT
(Full amount)
1,65
DILUTED EARNINGS
(LOSS) PER SHARE
ATTRIBUTABLE TO THE
OWNERS OF THE PARENT
(Full amount)
*) Telah disajikan kembali (Catatan 45).
**) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan Entitas
Anak yang telah didekonsolidasi sejak tanggal
31 Desember 2014.
*) Restated (Note 45).
**) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
7
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
233
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
(12.228.319.982)
(60.884.068)
(2.229.561.423)
(8.531.009)
205.439.847
(69.415.077)
(2.024.121.576)
Restatements (Note 45)
Balance as of January 1, 2014,
as previously reported
Defisiensi
Modal - Neto/
Capital
Deficiency - Net
-
(5.245.645)
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-controlling
Interest
-
(55.394.609)
Balance as of January 1, 2014,
as restated
Ekuitas
yang dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik
Entitas Induk/
Equity
Attributable to
Owners
the Parent
120.856.526
-
Net income (loss) for the year
Defisit/
Deficit
Selisih
Penerimaan
dari Penerbitan
Saham atas
Nilai Nominal/
Paid-in Capital
in Excess of
Par Value
(2.447.374.188)
(243.814)
151.756.746
(2.093.536.653)
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuarial
atas Liabilitas
Imbalan Kerja - Neto/
Actuarial
Gain (Loss) on
Employee Benefits
Liability - Net
61.727.871
-
(3.348.204)
196.908.838
Kerugian
Investasi
Jangka Pendek
yang Belum
Terealisasi/
Unrealized
Loss on
Short-term
Investments
-
155.104.950
(2.290.445.491)
Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Exchange
Differences
due to Financial
Statements
Translation
12.263.548.350
Modal Saham/
Share Capital
-
155.104.950
(12.233.565.627)
Other comprehensive income to be
reclassified to profit or loss
in subsequent periods
-
10.160.821
Other comprehensive income not to
be reclassified to profit or loss
in subsequent periods
(55.394.609)
29.036.002
(31.064.730)
Deconsolidation of subsidiary
-
(18.875.181)
(1.513.866)
(222.876.227)
-
-
(29.550.864)
(201.829.519)
Balance as of
December 31, 2014
-
-
-
(21.046.708)
(2.185.560.043)
120.612.712
(40.173.856)
(34.599.684)
-
19.253.251
-
21.298.675
-
-
(2.204.813.294)
(2.447.374.188)
-
-
-
(12.078.460.677)
-
-
5.048.820
(21.046.708)
(89.994.293)
61.727.871
-
-
-
(40.173.856)
-
Penghasilan komprehensif lain
yang direklasifikasikan menjadi laba
atau rugi pada periode berikutnya
-
-
120.864.679
12.263.548.350
Tambahan Modal Disetor/
Additional Paid-in Capital
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Difference in
Restructuring
of Entities
Under Common
Control
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo 1 Januari 2014,
dilaporkan sebelumnya
Penyajian kembali (Catatan 45)
Saldo 1 Januari 2014,
disajikan kembali
Penghasilan komprehensif lain
yang tidak direklasifikasikan
menjadi laba atau rugi
pada periode berikutnya
-
(2.442.325.368)
Laba (rugi) tahun berjalan
Dekonsolidasi entitas anak
61.727.871
8
12.263.548.350
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated
financial statements.
Saldo 31 Desember 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Laporan Keuangan
Informasi Tambahan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
234
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
(12.078.460.677)
(1.745.116.392)
(2.204.813.294)
(74.218.977)
25.747.221
19.253.251
136.310.811
(1.719.369.171)
(2.185.560.043)
Other comprehensive income not to
be reclassified to profit or loss
in subsequent periods
Other comprehensive income to be
reclassified to profit or loss
in subsequent periods
Net income (loss) for the year
Balance as of January 1, 2015,
as restated
Defisiensi
Modal - Neto/
Capital
Deficiency - Net
(89.994.293)
(1.745.116.392)
210.529.788
Deconsolidation of subsidiary
Kepentingan
Nonpengendali/
Non-controlling
Interest
(40.173.856)
-
-
(177.834)
(166.322.764)
Ekuitas
yang dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik
Entitas Induk/
Equity
Attributable to
Owners
the Parent
120.864.679
-
-
(74.690)
1.403.558
Defisit/
Deficit
Selisih
Penerimaan
dari Penerbitan
Saham atas
Nilai Nominal/
Paid-in Capital
in Excess of
Par Value
(2.442.325.368)
-
40.173.856
(103.144)
(167.726.322)
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuarial
atas Liabilitas
Imbalan Kerja - Neto/
Actuarial
Gain (Loss) on
Employee Benefits
Liability - Net
61.727.871
-
170.355.932
-
-
Kerugian
Investasi
Jangka Pendek
yang Belum
Terealisasi/
Unrealized
Loss on
Short-term
Investments
-
-
(103.144)
11.520.576
Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Exchange
Differences
due to Financial
Statements
Translation
12.263.548.350
Modal Saham/
Share Capital
-
-
-
Tambahan Modal Disetor/
Additional Paid-in Capital
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Difference in
Restructuring
of Entities
Under Common
Control
Laba (rugi) tahun berjalan
-
-
Saldo 1 Januari 2015,
disajikan kembali
Penghasilan komprehensif lain
yang direklasifikasikan menjadi laba
atau rugi pada periode berikutnya
-
Balance as of
December 31, 2015
9
(3.935.119.001)
-
(27.889.637)
-
(3.907.229.364)
(179.246.898)
(13.823.577.069)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated
financial statements.
(78.576.861)
-
-
-
291.220.611
-
(2.621.572.266)
-
61.727.871
Penghasilan komprehensif lain
yang tidak direklasifikasikan
menjadi laba atau rugi
pada periode berikutnya
12.263.548.350
Dekonsolidasi entitas anak
Saldo 31 Desember 2015
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Ikhtisar Utama
Profil Perusahaan
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
235
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas untuk pemasok
dan karyawan
Kas yang dihasilkan operasi
Penerimaan dari:
Bunga
Restitusi pajak
Pembayaran untuk:
Bunga
Pajak
Pembayaran untuk
aktivitas operasi lainnya
2015
2014
2.773.352.732
6.303.046.705
(2.916.879.985)
(5.165.790.678)
(143.527.253)
1.137.256.027
10.962.690
-
Kas Neto yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari:
Penjualan investasi
Penjualan aset tetap
Jaminan
Pembayaran untuk:
Investasi jangka pendek
Penambahan aset tetap
Uang muka investasi
Biaya pengembangan proyek
Kas neto Entitas Anak yang
didekonsolidasi
Penerimaan (pembayaran) untuk aset
tidak lancar lainnya
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
8.697.507
4.963.560
(53.741.646)
(210.821.356)
(91.479.561)
(188.593.899)
(18.044.465)
(10.674.620)
(415.172.030)
13
13
Kas Neto yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
untuk Aktivitas Investasi
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITES
Cash receipt from customers
Payments to suppliers and
employees
Cash from operating activities
Cash received from:
Interest income
Tax refund
Cash paid for:
Interest expense
Taxes
Payment for other
operating activities
Net Cash Flows Provided
by (Used in)
Operating Activities
860.169.014
(356.804.162)
(122.095.037)
(50.000.000)
(830.616)
(1.507.400)
(325.929.918)
(5.635.684)
(253.567)
(6.642.809)
(3.539.224)
(5.748.935)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Receipts from:
Sale of investments
Sale of fixed assets
Security deposits
Payments for:
Short term investment
Acquisition of fixed assets
Advances for investment
Project development costs
Net cash of deconsolidated
Subsidiaries
Receipts (payments) for other
non-current assets
(337.941.464)
Net Cash Flows Provided
by (Used in)
in Investing Activities
555.050.000
53.771.616
-
75.299.010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
14.000
619.159
6.890.123
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
10
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
236
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari:
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Transaksi dengan
pihak berelasi
Pembayaran untuk:
Utang jangka pendek
Utang jangka panjang
Transaksi dengan
pihak berelasi
Utang sewa pembiayaan
Beban keuangan lainnya
sehubungan dengan
pendanaan kembali
Penarikan (setoran) kas di bank
yang dibatasi
penggunaannya - neto
Kas Neto yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
DAMPAK PERUBAHAN
SELISIH KURS TERHADAP
KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
2015
2014
-
(3.057.639)
438.005.954
(415.421.084)
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from:
Short-term loans
Long-term loans
Transaction with
related parties
Payments for:
Short-term loans
Long-term loans
Transaction with
related parties
Obligation under
finance lease
Other financing charges
in connection with
refinancing
Withdrawal (placements)
of restricted
cash in banks - net
(421.336.151)
Net Cash Flows
Provided by (Used in)
Financing Activities
183.633.726
87.419.237
186.425.272
175.761.552
27.975.499
359.170.974
(197.110.070)
(87.650.912)
(402.298.025)
(97.922.860)
(1.424.281)
(218.245.130)
(1.541.451)
(5.749.211)
449.307.702
KENAIKAN (PENURUNAN)
NETO KAS DAN
SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
5
5
109.434.682
NET INCREASE (DECREASE)
IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
100.891.399
29.488.493
6.258.889
EFFECT OF EXCHANGE
RATE CHANGES ON CASH
AND CASH EQUIVALENTS
172.026.509
CASH AND
CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF YEAR
279.176.797
CASH AND
CASH EQUIVALENTS AT
END OF YEAR
279.176.797
418.099.972
Lihat Catatan 43 atas laporan keuangan konsolidasian untuk
informasi tambahan arus kas.
See Note 43 to the consolidated financial statement for the
supplementary cash flows information.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements.
11
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
237
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
a. Company’s Establishment
PT Bakrie & Brothers Tbk (“Perusahaan”) didirikan
di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris
No. 55 tanggal 13 Maret 1951 dari Notaris Sie
Khwan Djioe dengan nama “N.V. Bakrie &
Brothers”.
Akta
Pendirian
tersebut
telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan
No. J.A.8/81/6 tanggal 25 Agustus 1951. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris
No. 141 tanggal 30 September 2015 oleh
Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. mengenai antara
lain, menyetujui perubahan dan penegasan kembali
Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka memenuhi
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan
OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik serta Perubahan beberapa
ketentuan pada Anggaran Dasar Perseroan dan
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan tersebut telah diterima dan dicatat
di dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat No. AHUAH.01.03-0968778 tanggal 1 Oktober 2015.
PT Bakrie & Brothers Tbk (the “Company”) was
established in the Republic of Indonesia on
March 13, 1951 based on notarial Deed No. 55 of
Sie Khwan Djioe under the name of “N.V. Bakrie &
Brothers”. The Deed of Establishment was approved
by the Ministry of Justice of the Republic of
Indonesia per its Decision Letter No. J.A.8/81/6
dated August 25, 1951. The Articles of Association
have been amended several times, the most recent
being based on Notarial Deed No. 141 dated
September 30, 2015 by Humberg Lie, S.H., S.E.,
M.Kn. about among others, approve the amendment
and affirmation of the Articles of Association
in order to comply with the provisions of
Financial Services Authority (OJK) Regulation
No. 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014
regarding “Planning and Conducting of General
Meetings of the Shareholders of Publicly-listed
Companies” and OJK Regulation No. 33/POJK.04/
2014 dated December 8, 2014 regarding the new
rule on Board of Directors and Board of
Commissioners of Publicly-listed Companies as well
as amendment to some provisions in the Article of
Association of the Company and the notification of
the Company’s data changes have been received and
recorded in the Administration Systems database of
the Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia per its Letter No. AHUAH.01.03-0968778 dated October 1, 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain
meliputi perdagangan umum, jasa konstruksi,
pertanian, pertambangan, industri, terutama produksi
pipa baja, bahan bangunan dan bahan konstruksi
lainnya, sistem telekomunikasi, barang elektronik
dan elektrik serta investasi termasuk penyertaan
modal pada perusahaan lain.
According to Article 3 of the Articles of Association,
the scope of the Company's activities comprises
general trading, construction, agriculture, mining,
industry, especially steel pipe manufacturing,
building materials and other construction products,
telecommunication systems, electronic and electrical
goods and investment including equity investment in
other companies.
Perusahaan berdomisili di Jakarta Selatan,
dengan kantor pusat berlokasi di Bakrie Tower,
Lantai 35-37, Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan
H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Perusahaan
beroperasi secara komersial mulai tahun 1951.
The Company is domiciled in South Jakarta,
with the head office is located at Bakrie Tower,
35th-37th Floor, Rasuna Epicentrum Complex,
Jalan H.R. Rasuna Said, South Jakarta. The
Company started its commercial operations in 1951.
Perusahaan tergabung dalam Kelompok Usaha
Bakrie.
The Company is part of the Bakrie Group.
12
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
238
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham dan
Obligasi Perusahaan di Bursa Efek
b. Public Offering and Company’s Listing of Shares
and Bonds at the Stock Exchange
Pada tanggal 28 Agustus 1989, Perusahaan
melakukan Penawaran Umum Saham Perdana
kepada masyarakat atas sejumlah saham Perusahaan
sebanyak 2.850.000 saham dengan nilai nominal
sebesar Rp1.000 per saham. Seluruh saham
Perusahaan tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia
(BEI).
On August 28, 1989, the Company conducted an
Initial Public Offering of 2,850,000 shares at a par
value of Rp1,000 per share. All the Company’s
shares were listed on the Jakarta Stock Exchange
(JSX) now known as the Indonesia Stock Exchange
(IDX).
Pada tanggal 9 Maret 1990, Perusahaan melakukan
pencatatan atas saham-saham para pendiri
Perusahaan dalam bentuk company listing di BEI dan
Bursa Efek Surabaya (BES). Saham-saham yang
dicatatkan dalam company listing ini merupakan
saham-saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh oleh para pendiri Perusahaan sejumlah
16.150.000 saham biasa atas nama yang terdiri dari
7.600.000 saham yang belum dicatatkan di bursa dan
8.550.000 saham yang dicatatkan kembali pada bursa
dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham.
Dengan dicatatnya saham-saham ini, maka jumlah
saham Perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek
seluruhnya menjadi 19.000.000 saham.
On March 9, 1990, the Company listed the
Company’s founders’ shares in the form of company
listing on the IDX and Surabaya Stock Exchange
(SSX). The shares listed in this company listing
represent issued and fully paid shares of the
Company’s founders of 16,150,000 registered
common shares, consisting of 7,600,000 unlisted
shares and 8,550,000 reissued shares with par value
of Rp1,000 per share. With respect to the share
listing, the Company’s shares listed on the Stock
Exchange became 19,000,000 shares.
Sesuai dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB), tanggal 22 November
1991 Perusahaan melakukan pencatatan atas
sejumlah saham Perusahaan melalui sistem private
placement. Perusahaan menawarkan 978.969 saham
biasa yang memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000
per saham. Seluruh saham dicatatkan di BEI pada
tanggal 27 November 1991, sehingga jumlah saham
Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek pada saat
itu seluruhnya menjadi 19.978.969 saham.
In accordance with the resolution of the Company’s
Extraordinary General Meeting of Shareholders
(EGMS) on November 22, 1991, the Company listed
its shares through a private placement system. The
Company offered 978,969 registered common shares
with par value of Rp1,000 per share. All shares were
listed on the IDX on November 27, 1991, which
raised the total listing shares of the Company on the
Stock Exchange to 19,978,969 shares.
Sesuai dengan persetujuan RUPSLB, sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris Amrul Partomuan
Pohan, S.H., LLM., No. 39 tanggal 12 Desember
1991, pada tanggal 10 Januari 1992, Perusahaan
mencatatkan lagi sejumlah saham Perusahaan di BEJ
melalui sistem private placement. Perusahaan
mencatatkan sebanyak 1.031 saham biasa dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000 per saham, sehingga
jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa
Efek menjadi 19.980.000 saham.
In line with the approval of the EGMS, based on
Notarial Deed of Amrul Partomuan Pohan, S.H.,
LLM., No. 39 dated December 12, 1991, the
Company listed its shares on the JSX through a
private placement system on January 10, 1992. The
Company listed 1,031 registered common shares
with par value of Rp1,000 per share, which raised
the Company’s total listing on the Stock Exchange to
19,980,000 shares.
13
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
239
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
Selanjutnya, Perusahaan melakukan Penawaran
Umum Terbatas I (PUT I) pada tanggal 27 April
1993 dalam rangka akuisisi 52,5% saham PT Bakrie
Sumatera Plantations Tbk. Dalam PUT I ini,
Perusahaan menerbitkan 1.080.000 saham biasa atas
nama dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per
saham, yang memiliki hak yang sama dengan sahamsaham yang telah diterbitkan sebelumnya. Saham
biasa atas nama dalam PUT I ini ditawarkan dengan
harga penawaran sebesar Rp6.000 per saham dan
seluruhnya dicatatkan di BEI pada tanggal 4 Juni
1993. Jumlah seluruh saham Perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek sesudah PUT I ini menjadi
21.060.000 saham.
Furthermore, the Company conducted a Limited
Public Offering I (LPO I) on April 27, 1993 in
relation to the acquisition of 52.5% ownership of
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. In this LPO I,
the Company issued 1,080,000 registered common
shares with a par value of Rp1,000 per share, with
the same rights as the previously issued shares.
Registered common shares in this LPO I were offered
at Rp6,000 per share and listed on the IDX on
June 4, 1993. The Company’s total listing on the
Stock Exchange after this LPO I increased to
21,060,000 shares.
Berdasarkan persetujuan RUPSLB tanggal 19 April
1993, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris
Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No.32,
Perusahaan melakukan Penawaran Umum “Obligasi
Bakrie & Brothers I Tahun 1993 dengan Tingkat
Bunga Tetap dan Mengambang”. Obligasi tersebut
ditawarkan dengan nilai nominal Rp50,0 miliar dan
seluruhnya dicatatkan pada BEI pada tanggal
27 September 1993.
Based on the resolution of EGMS dated April 19,
1993 as notarized by Notarial Deed of Amrul
Partomuan Pohan, S.H., LLM., No.32, the Company
conducted a Public Offering of “Bakrie & Brothers I
year 1993 Bonds with Fixed and Floating Interest”.
The bonds were offered at a nominal value of Rp50.0
billion and listed on the IDX on September 27, 1993.
Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 28 April
1994, Perusahaan melakukan pencatatan 31.590.000
saham dalam bentuk saham bonus di BEI dan BES
masing-masing pada tanggal 22 Juni 1994 dan
24 Juni 1994. Berkenaan dengan pencatatan ini,
Perusahaan memberikan hak kepada setiap pemilik
2 saham Perusahaan untuk memperoleh 3 saham
bonus. Saham-saham yang dicatatkan merupakan
saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000 per saham. Dengan dicatatkannya sahamsaham ini, maka jumlah saham Perusahaan yang
telah tercatat di Bursa Efek seluruhnya menjadi
52.650.000 saham.
In accordance with the resolution of EGMS
on April 28, 1994, the Company listed 31,590,000
shares in the form of bonus shares on the IDX
and SSX on June 22, 1994 and June 24, 1994,
respectively. With respect to this listing, the
Company gave owners of 2 Company shares the right
to receive 3 bonus shares. The listed shares were
registered common shares with par value of Rp1,000
per share. After this listing, the total number of
Company shares that had been registered on the
Stock Exchange increased to 52,650,000 shares.
Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal 31 Mei
1994, Perusahaan melakukan Penawaran Umum
Terbatas (PUT II) dengan menerbitkan 189.540.000
saham biasa atas nama dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000 per saham, yang memiliki hak yang sama
dengan saham-saham Perusahaan yang telah
diterbitkan sebelumnya. Saham-saham tersebut
dicatatkan di BEI dan BES masing-masing pada
tanggal 14 Juli 1994 dan 11 Juli 1994. Dengan
diterbitkannya saham-saham tersebut, maka jumlah
saham Perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek
menjadi sebanyak 242.190.000 saham.
In accordance with the resolution of the EGMS dated
May 31, 1994, the Company issued 189,540,000
registered common shares with a par value of
Rp1,000 per share through the Limited Public
Offering II (LPO II) mechanism, with the same rights
as the previously issued shares. These shares were
listed on the IDX and SSX on July 14, 1994 and
July 11, 1994, respectively. With respect to these
issued shares, the total number of Company shares
that had been listed on the Stock Exchange became
242,190,000 shares.
14
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
240
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
Berdasarkan persetujuan RUPSLB pada tanggal
23 Mei 1995, Perusahaan melakukan pemecahan
atas nilai nominal saham dengan rasio pemecahan
sebesar 1:2, sehingga setiap satu saham lama
Perusahaan yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per
saham dipecah menjadi 2 saham baru dengan
nilai nominal sebesar Rp500 per saham. Dengan
dilakukannya pemecahan atas saham-saham tersebut,
maka jumlah saham Perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek menjadi sebanyak 484.380.000 saham.
In accordance with the resolution of the EGMS dated
May 23, 1995, the Company conducted a stock split
in the ratio of 1:2, whereby each of the Company’s
old shares of Rp1,000 par value per share was split
into 2 new shares with par value of Rp500 per share.
With respect to this split, the total number of the
Company shares that had been registered on the
Stock Exchange became 484,380,000 shares.
Sesuai dengan persetujuan RUPSLB tanggal
8 November 1996, Perusahaan melakukan pencatatan
atas sejumlah 1.453.140.000 saham biasa atas nama,
berupa saham bonus yang dibagikan kepada para
pemegang saham Perusahaan. Saham-saham bonus
tersebut berasal dari kapitalisasi agio saham hasil
PUT II, yang memberikan hak kepada setiap pemilik
1 saham Perusahaan untuk memperoleh 3 saham
bonus dengan nilai nominal sebesar Rp500 per
saham. Dengan dicatatnya saham-saham tersebut,
maka jumlah saham Perusahaan yang telah tercatat di
Bursa Efek pada saat itu seluruhnya menjadi
1.937.520.000 lembar saham.
In accordance with the resolution of the EGMS
dated November 8, 1996, the Company listed
1,453,140,000 registered common shares, by giving
bonus shares to the Company’s shareholders. These
bonus shares came from capitalizing the additional
paid-in capital of LPO II, which gave the owner of
1 Company share the right to receive 3 bonus shares
at the par value of Rp500 per share. Due to this
listing, the total number of Company shares that
had been listed on the Stock Exchange became
1,937,520,000 shares.
Pada tanggal 24 Januari 2001, Perusahaan telah
mengadakan RUPSLB yang menyetujui adanya
peningkatan modal dasar serta perubahan modal yang
ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
No. IX D.4, Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(dahulu Badan Pengawas Pasar Modal) (BapepamLK) No. Kep 44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998,
tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sehubungan
dengan perubahan tersebut, Anggaran Dasar
Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 154
tanggal 31 Agustus 2001 dari Notaris Agus Madjid,
S.H., mengenai perubahan modal yang ditempatkan
dan disetor penuh Perusahaan. Perubahan Anggaran
Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (sebelumnya
Menteri Kehakiman) Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. C-09904 HT.01.04.TH.2001
tanggal 4 Oktober 2001.
On January 24, 2001, the Company conducted an
EGMS that approved the increase in shares of
capital stock and shares of issued and paid-in capital
stock. This change was implemented in accordance
with Regulation No. IX D.4, Attachment of
Decision of Chairman of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency’s (formerly
Capital Market Supervisory Agency) (Bapepam-LK)
No. Kep 44/PM/1998 dated August 14, 1998,
regarding the Additional Shares of Capital Stock
without Pre-emptive Rights. In relation to this
decision, the Company’s Articles of Association were
amended based on Notarial Deed No. 154 of Agus
Madjid, S.H., dated August 31, 2001 regarding the
change of the issued and fully paid share capital. The
amendment was approved by the Minister of Justice
and Human Rights (formerly the Minister of Law)
of the Republic of Indonesia per Decision Letter
No. C-09904.HT.01.04.TH.2001 dated October 4,
2001.
15
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
241
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
Pada tanggal 25 Oktober 2001, Perusahaan
melakukan Penambahan Modal Tanpa HMETD
sehubungan dengan pelaksanaan restrukturisasi utang
dengan menerbitkan 36.812.880.000 saham Seri B
dengan nilai nominal sebesar Rp70 per saham, yang
memiliki hak yang sama dengan saham Seri A yang
telah diterbitkan sebelumnya. Saham Seri B tersebut
dicatatkan di BEJ pada tanggal 25 Oktober 2001 dan
di BES pada tanggal 31 Oktober 2001. Dengan
demikian, maka pada tanggal 31 Desember 2001,
seluruh saham Perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek menjadi sebanyak 38.750.400.000 saham.
On October 25, 2001, the Company conducted
Addition of Shares of Capital Stock without Preemptive Rights in accordance with debt restructuring
by issuing 36,812,880,000 Series B shares with par
value of Rp70 per share, which have the same rights
as the Series A shares that had been previously
issued. The Series B shares were listed on the JSX on
October 25, 2001 and on the SSX on October 31,
2001. Therefore, on December 31, 2001, the total
number of the Company shares listed on the Stock
Exchange was 38,750,400,000 shares.
Berdasarkan persetujuan RUPSLB yang diadakan
pada tanggal 28 Februari 2005, sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Notaris Agus Madjid, S.H.,
No. 1 tanggal 1 Maret 2005, dan telah dilaporkan
dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia sesuai dengan Surat Keputusan
No. C-05619HT.01.04.TH.2005 pada tanggal
3 Maret 2005, Perusahaan melakukan perubahan atas
nilai nominal saham yang diakibatkan oleh adanya
penggabungan saham yang dilaksanakan dengan
rasio 5:1. Setiap 5 saham Perusahaan digabung
menjadi 1 saham baru, sehingga sejak tanggal
17 Maret 2005, seluruh saham Perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek adalah 7.750.080.000 saham.
Based on the resolution of the EGMS on
February 28, 2005, as notarized by Notarial Deed of
Agus Madjid, S.H., No. 1 dated March 1, 2005, and
approved by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia per Decision Letter
No. C-05619HT.01.04.TH.2005 dated March 3,
2005, the Company amended the par value per share
by reversing stocks in the ratio of 5:1. Each 5
Company shares will be combined into 1 new share,
therefore as of March 17, 2005, the total Company
shares listed on the Stock Exchange became
7,750,080,000 shares.
Berdasarkan
keputusan
RUPSLB
tanggal
29 April 2005, sebagaimana tertuang dalam Akta
Notaris Agus Madjid, S.H., No. 1 tanggal 2 Mei
2005, pemegang saham memberikan persetujuan atas
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan
dengan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh. Pemegang Saham juga memberikan
persetujuan atas penerbitan 19.220.198.400 saham
baru (Seri C) melalui mekanisme Penawaran Umum
Terbatas III (PUT III) dengan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD). Saham Seri C tersebut
merupakan saham biasa dengan nilai nominal
Rp100 per saham yang memiliki hak yang sama
dengan saham-saham Perusahaan yang telah
diterbitkan sebelumnya. Dengan dicatatkannya
saham baru ini, jumlah saham Perusahaan yang
tercatat di Bursa Efek menjadi sebanyak
26.970.278.400 saham.
In accordance with the resolution of the
EGMS on April 29, 2005, as notarized by Notarial
Deed No. 1 dated May 2, 2005 of Agus Madjid, S.H.,
the shareholders ratified the amendment to the
Company’s Articles of Association regarding the
changes in share capital issued and fully paid.
Additionally, the shareholders approved the Limited
Public Offering III (LPO III) through Pre-emptive
Rights to issue 19,220,198,400 of a new series of
share (Series C), which have the same rights as the
previously issued shares with par value of Rp100 per
share. Hence, the total shares listed on the Stock
Exchange became 26,970,278,400 shares.
Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 6 Juni
2007, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris
Agus Madjid, S.H., No. 26 tanggal 15 Juni 2007,
pemegang saham memberikan persetujuan atas
peningkatan modal disetor penuh melalui Employee
Stock Option Program (ESOP) dan Management
Stock Option Program (MSOP).
In accordance with the resolution of the EGMS on
June 6, 2007, as notarized by Notarial Deed No. 26
dated June 15, 2007 of Agus Madjid S.H., the
shareholders approved the additional fully paid
capital stock through Employee Stock Option
Program (ESOP) and Management Stock Option
Program (MSOP).
16
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
242
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
Berdasarkan RUPSLB yang telah diaktakan dengan
Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 45 tanggal
21 Februari 2008, para pemegang saham Perusahaan
memberikan persetujuan peningkatan nilai nominal
saham Perusahaan melalui pengurangan jumlah
saham (reverse stock) dan perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan
nilai nominal saham tersebut. Selanjutnya,
berdasarkan pernyataan keputusan rapat Perusahaan
yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Robert
Purba, S.H., No. 52 tanggal 26 Februari 2008,
para pemegang saham Perusahaan memberikan
persetujuan peningkatan modal dasar Perusahaan dari
semula Rp10 triliun yang terdiri dari 44.393.176.000
lembar saham sebelum reverse stock menjadi
22.196.588.000 lembar saham menjadi Rp80 triliun
terdiri dari 372.196.588.000 lembar saham yang
merupakan prasyarat untuk rencana Penawaran
Umum Terbatas IV. Perubahan Anggaran Dasar
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan No. AHU-09414.AH.01.02.
Tahun 2008 tanggal 26 Februari 2008.
Based on EGMS as notarized by Notarial Deed
No. 45 dated February 21, 2008 of Robert Purba,
S.H., the shareholders approved the increase
in the nominal value per share through reverse stock
and amending the Articles of Association in
relation to the increase of nominal value per share.
Furthermore, based on the minutes of meeting of the
Company, which was notarized in Notarial Deed No.
52 dated February 26, 2008, by Robert Purba, S.H.,
the shareholders approved the increase of the
Company’s authorized capital from Rp10 trillion
consisting of 44,393,176,000 shares before reverse
stock to 22,196,588,000 shares, to Rp80 trillion
consisting of 372,196,588,000 shares as a condition
of the Company’s plan to conduct Limited Public
Offering IV through Pre-emptive Rights. Such
changes to the Company’s Articles of Association
were approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia per Decision
Letter No. AHU-09414.AH.01.02 Year 2008 dated
February 26, 2008.
Berdasarkan RUPSLB yang dilaksanakan pada
tanggal 17 Maret 2008, sebagaimana tertuang
dalam Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 49
tanggal 17 Maret 2008, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui PUT IV dengan menerbitkan
saham baru (Seri C) sejumlah 80.236.578.240 lembar
melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp500 per
lembar saham dan menyetujui perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan dalam rangka Peningkatan Modal
yang Ditempatkan dan Disetor Perusahaan
sehubungan dengan pelaksanaan HMETD.
Based on EGMS dated March 17, 2008, as stated in
Notarial Deed No. 49 dated March 17, 2008 of
Robert Purba, S.H., the shareholders approved LPO
IV by issuing 80,236,578,240 new shares (Series C)
with Pre-emptive Right at the exercise price of
Rp500 per share and approved the changes to the
Company’s Articles of Association for increasing the
authorized and issued capital in relation to the preemptive right.
Berkenaan dengan PUT IV, Perusahaan juga
menerbitkan Waran Seri I, dimana setiap 17 saham
hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 waran
yang diberikan sebagai insentif bagi pemegang
saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang
melaksanakan haknya dengan jumlah waran
sebanyak 4.719.798.720 dengan Harga Pelaksanaan
Rp620. Hingga periode pelaksanaan waran tanggal
1 April 2011, jumlah waran yang telah dieksekusi
menjadi saham adalah sebanyak 88 lembar.
With regards to LPO IV, the Company also issued
Warrant Series I wherein for each 17 shares from
Pre-emptive Rights included 1 Warrant issued as an
incentive for the Company’s shareholders and/or
pre-emptive rights holders to exercise their rights
with total warrant of 4,719,798,720 at an Exercise
Price of Rp620. Up to the end of warrants exercise
date, April 1, 2011, the total warrants exercised were
88 shares.
17
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
243
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
c. Structure of the Company and Subsidiaries
Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara
langsung maupun tidak langsung pada Entitas Anak
(selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai
“Kelompok Usaha”):
Nama Entitas Anak/
Name of Subsidiaries
The Company has direct and indirect share
ownership in the following Subsidiaries (together
with the Company hereinafter referred to as the
“Group”):
Operasi
Komersial Year of
Establishment/
Commercial
Operations
Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
2015
2014
(%)
(%)
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi (Dalam Jutaan)/
Total Assets Before
Elimination (In Million)
2015
2014
Domisili/
Domicile
Kegiatan Usaha Utama/
Principal Activity
PT Bakrie Building Industries (BBI)
Jakarta
Industri produk dari fiber semen /
Fiber cement building products
1974
99,99
99,99
918.473
827.928
PT Bakrie Metal Industries (BMI)
Bekasi
Pabrikasi baja bergelombang dan
“multiplate ” /
Corrugated metal products and
multiplate
1982
99,99
99,99
2.301.503
3.421.225
PT Bakrie Autoparts (BA) (dahulu /
formerly PT Bakrie Tosanjaya (BTJ))
Bekasi
Pabrikasi besi cor dan komponen
otomotif / Foundry and automotive
component
1976
99,99
99,99
825.697
820.774
Bakrie International Finance
Company BV (BIFC)
Belanda /
Netherlands
Jasa pendanaan /
Financial services
1996
100,00
100,00
57
57
PT Bakrie Harper (BHP)
(dahulu / formerly PT Bakrie Harper
Corporation (BHC) )
Jakarta
Konstruksi baja /
Steel Construction
1996
70,00
70,00
664
664
Kepemilikan secara langsung/
Direct Ownership
Bestday Assets Limited (BAL)
Mauritius
Investasi / Investment
2001
100,00
100,00
1.380
1.244
Blue Cape BV (BlueCape)
Belanda /
Netherlands
Jasa pendanaan /
Financial services
2006
100,00
100,00
1.037
1.042
Infrastructure Capital International
Limited (ICIL)
British
Virgin
Islands
Jasa pendanaan /
Financial services
2007
100,00
100,00
118.557
106.911
PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN)
Jakarta
Pembangunan dan jasa /
Development and services
2008
99,96
99,96
1.343.448
943.600
Bakrie Fund Pte. Ltd. (BF)
Singapura /
Singapore
Investasi / Investment
2008
100,00
100,00
423
381
Bakrie Investment Pte. Ltd. (BI)
Singapura /
Singapore
Investasi / Investment
2008
100,00
100,00
-
-
Sebastopol Inc. (SI)
Cayman
Islands
Investasi / Investment
2008
100,00
100,00
357.558
915.184
Bakrie Energy International Pte. Ltd.
(dahulu / formerly Orange
Assets Pte. Ltd.)
Singapura /
Singapore
Perdagangan / Trading
2009
100,00
100,00
1.846.069
1.265.150
Helix Investment Holding Ltd. (Helix)
British Virgin Investasi / Investment
Island
2009
100,00
100,00
-
-
PT Bakrie Solusi Strategis (BSS)
(dahulu / formerly PT Bakrie &
Brothers Services (BNBS))
Jakarta
Perdagangan, Jasa, Industri /
Trading, Services, Industry
2010
99,99
99,99
4.508
3.737
PT Kreasindo Jaya Utama (KJU)
Jakarta
Perdagangan / Trading
2009
99,99
99,99
-
-
Asia Asset Manager Ltd. (AAM)
Cayman
Islands
Investasi / Investment
2012
100,00
100,00
-
-
PT Bakrie Steel Industries (BSI)
Jakarta
Industri dan perdagangan /
Industries and trading
2007
-
99,99
-
8.281
PT Cimanggis Cibitung Tollways
(CCTW) *)
Jakarta
Pembangunan dan pengelolaan jalan
tol/
Development and maintenance
operation of toll road
2008
5,00
85,00
-
95.873
18
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
244
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
Nama Entitas Anak/
Name of Subsidiaries
Tahun
Pendirian/
Operasi
Komersial Year of
Establishment/
Commercial
Operation
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi (Dalam Jutaan)/
Total Assets Before
Elimination (In Million)
2015
2014
Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
2015
2014
(%)
(%)
Domisili/
Domicile
Kegiatan Usaha Utama/
Principal Activity
Melalui BMI / Through BMI
PT Bakrie Pipe Industries (BPI)
Jakarta
Pabrikasi pipa baja /
Steel pipe manufacturer
1979
99,99
99,99
1.714.676
2.909.780
PT Bakrie Construction (BCons)
Jakarta
Konstruksi baja /
Steel Construction
1986
97,57
97,57
375.356
476.085
PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU)
Jakarta
Laboratorium /
Laboratory service
2014
60,00
60,00
-
-
Jasa Pelapisan /
Coating Plant
2014
60,00
60,00
-
-
Kepemilikan secara tidak langsung /
Indirect Ownership
PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP) Jakarta
Melalui BIIN / Through BIIN
PT Bakrie Gas (BG)
Jakarta
Perdagangan minyak dan gas bumi /
Oil and Gas Trading
2006
99,50
99,50
19.998
19.998
PT Bakrie Gasindo Utama (BGU)
Jakarta
Perdagangan minyak dan gas bumi /
Oil and Gas Trading
2006
99,50
99,50
19.998
19.998
PT Bakrie Java Energy (BJE)
Jakarta
Perdagangan minyak dan gas bumi /
Oil and Gas Trading
2006
99,99
99,99
498
498
PT Energas Daya Pratama (EDP)
Jakarta
Perdagangan minyak dan gas bumi /
Oil and Gas Trading
2006
99,50
99,50
9.998
9.998
PT Bakrie Power (BP)
Jakarta
Pembangkit tenaga Listrik /
Energy and electrical power
1994
99,99
99,99
1.319.893
902.451
PT Bangun Infrastruktur Nusantara
(BIN)
Jakarta
Pembangunan dan jasa /
Development and Services
2008
99,99
99,99
10.940
10.941
PT Bakrie Oil & Gas Infrastructure
(BOGI)
Jakarta
Pembangunan dan jasa /
Development and Services
2008
99,99
99,99
22.026
22.960
PT Bakrie Telco Infrastructure
(BTelco)
Jakarta
Pembangunan dan jasa /
Development and Services
2008
99,50
99,50
10.000
10.000
PT Bakrie Toll Indonesia (BTI)
Jakarta
Pembangunan dan jasa /
Development and Services
2008
99,99
99,99
66.429
85.928
PT Bakrie Port Indonesia (BPort)
Jakarta
Pembangunan dan jasa /
Development and Services
2008
99,50
99,50
10.100
10.100
Melalui BPI / Through BPI
PT South East Asia Pipe Industries
(SEAPI)
Jakarta
Pabrikasi pipa baja /
Steel pipe manufacturer
2001
99,82
99,82
611.184
665.685
PT Bina Andalan Karya Inspeksi
(BAKI)
Jakarta
Laboratorium /
Laboratory service
2014
99,99
99,99
2.721
7.131
PT Bina Karya Proteksi Pipabaja
(BKPP)
Jakarta
Jasa Pelapisan /
Coating Plant
2014
99,99
99,99
52.994
52.931
PT Bakrie Steel Industries (BSI)
Jakarta
Industri dan perdagangan /
Industries and trading
2007
99,99
-
14.517
-
PT Braja Mukti Cakra (BMC)
Bekasi
Industri suku cadang kendaraan
bermotor / Automotive components
manufacturer
1986
50,00
50,00
238.949
225.958
PT Aneka Banusakti (ABS)
Jawa
Timur/East
Java
Industri suku cadang kendaraan
bermotor / Automotive components
manufacturer
1994
-
58,00
-
19.665
PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa
(BUMM)
Tangerang
Industri suku cadang kendaraan
bermotor / Automotive components
manufacturer
1986
99,90
99,90
94.803
91.625
Melalui BA / Through BA
19
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
245
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
Tahun
Pendirian/
Operasi
Komersial Year of
Establishment/
Commercial
Operations
Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
2015
2014
(%)
(%)
Jumlah Aset Sebelum
Eliminasi (Dalam Jutaan)/
Total Assets Before
Elimination (In Million)
2015
2014
Nama Entitas Anak/
Name of Subsidiaries
Domisili/
Domicile
Kegiatan Usaha Utama/
Principal Activity
Melalui BEI / Through BEI
PT Bakrie Kimia Investama (BKIV)
Jakarta
Konsultasi manajemen /
Management consultation
2009
99,00
99,00
136.707
131.779
Bakrie AN International Pte. Ltd.
Singapura /
Singapore
Perdagangan amonium nitrat /
Trading in ammonium nitrat
2009
100,00
100,00
-
-
Bakrie Agro Commodity
International Pte. Ltd.
Singapura /
Singapore
Perdagangan Olein /
Trading in Olein
2009
100,00
100,00
-
-
Singapura /
Singapore
Investasi / Investment
2009
100,00
100,00
-
-
Jakarta
Pembangunan dan Pengelolaan
Kawasan Industri / Industrial estated
management
2009
95,00
95,00
-
-
PT Batuta Kimia Utama (BKU)
Jakarta
Industri pupuk buatan /
Non-organic fertilizer industry
2009
95,00
95,00
-
-
PT Batuta Kimia Perdana (BKP)
Jakarta
Industri kimia dasar chlororganik /
Chemical Industries-organic chlor
2009
45,00
45,00
-
-
Melalui BP / Through BP
PT Sokoria Geothermal Indonesia
(SGI)
Jakarta
Pembangkit tenaga Listrik /
Energy and electrical power
2009
53,00
53,00
31.892
31.448
PT Bakrie Darmakarya Energi (BDE)
Jakarta
Pembangkit tenaga Listrik /
Energy and electrical power
2011
98,00
98,00
415.859
414.445
PT Kuala Tanjung Power (KTP)
Jakarta
Pembangkit tenaga Listrik /
Energy and electrical power
2010
99,00
99,00
9.563
9.446
Melalui KJU / Through KJU
PT Batuta Kimia Perdana (BKP)
Jakarta
Industri kimia dasar chlororganik /
Chemical Industries-organic chlor
2009
55,00
55,00
-
-
Melalui BBI / Through BBI
PT Bangun Bantala Indonesia (BBIn)
Jakarta
Perdagangan Umum /
General Trading
2013
99,02
99,02
29.002
30.291
Jakarta
Pembangunan dan pengelolaan jalan
tol/
Development and maintenance
operation of toll road
2008
5,00
85,00
-
95.873
Melalui Helix / Through Helix
Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. (Jupiter)
Melalui PT Bakrie Kimia Investama /
Through PT Bakrie Kimia Investama
PT Batuta Chemical Industrial Park
(BCIP)
Melalui BTI / Through BTI
PT Cimanggis Cibitung Tollways
(CCTW) *)
*) Telah didekonsolidasi
(Catatan 4b).
pada
tanggal
13
Juli
2015
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan
Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
*) Deconsolidated as of July 13, 2015 (Note 4b).
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit
Committee and Employees
As of December 31, 2015 and 2014, the members of
the Company’s Boards of Commissioners and
Directors were as follows:
20
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
246
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
2015
2014
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/
Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Irwan Sjarkawi
Armansyah Yamin
Nugroho I. Purbowinoto
Irwan Sjarkawi
Mohamad Ikhsan
Armansyah Yamin
Nugroho I. Purbowinoto
Board of Commissioners
President/Independent
Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
Direktur
Gafur Sulistyo Umar
A. Amri Aswono Putro
Dody Taufiq Wijaya
R.A. Sri Dharmayanti
Gafur Sulistyo Umar
Moh. Eddy D. Soeparno
Dody Taufiq Wijaya
R.A. Sri Dharmayanti
Board of Directors
President Director
Director
Independent Director
Director
Selain Dewan Komisaris dan Direksi, personil
manajemen kunci Perusahaan terdiri dari pimpinan
dari masing-masing departemen seperti investasi,
pengembangan strategis dan komunikasi perusahaan.
Aside from Boards of Commissioners and Directors,
the Company’s key personnel consist of chief officers
in each department such as investment, strategic
development and corporate communications.
Pembentukan Komite Audit Perusahaan mengacu
pada Peraturan Bapepam No. IX.I.5, dimana susunan
anggota Komite Audit pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Company’s Audit Committee is set to conform
with Bapepam Regulation No. IX.I.5, whereas the
members of the Audit Committee as of December 31,
2015 and 2014, were as follows:
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
2015
2014
Irwan Sjarkawi
Nugroho I. Purbowinoto
Lifransyah Gumay
Arief A. Dhani
Mohamad Ikhsan
Nugroho I. Purbowinoto
Lifransyah Gumay
-
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Kelompok
Usaha
memiliki
masing-masing
3.416 orang dan 3.155 orang pegawai (tidak diaudit).
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Chairman
Member
Member
Member
As of December 31, 2015 and 2014, the Group had
3,416 employees and 3,155 employees, respectively
(unaudited).
e. Completion of the Consolidated Financial
Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang
telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada
tanggal 23 Maret 2016.
The management of the Company is responsible of
the preparation of these consolidated financial
statements which have been authorized for issued by
the Board of Directors on March 23, 2016.
21
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
247
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Basis of Preparation of Consolidated Financial
Statements and Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”),
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk beberapa standar
baru atau yang direvisi, yang berlaku efektif sejak
tanggal 1 Januari 2015, dan peraturan-peraturan serta
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (dahulu BAPEPAM-LK).
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with Financial Accounting
Standards (“SAK”), which comprise the Statements
and Interpretations issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants, including applicable new or revised
standards effective on January 1, 2015, and the
regulations and the Financial Statement Presentation
and Disclosure Guidelines issued by the Financial
Services Authority (formerly BAPEPAM-LK).
Efektif pada tanggal 1 Januari 2015, Kelompok
Usaha diterapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang
“Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini mengubah
penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan
Komprehensif
Lain.
Pos-pos
yang
akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari
pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Penerapan PSAK revisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap pengukuran
pelaporan keuangan kecuali untuk pengungkapan
terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group adopted
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”. This PSAK changed the
grouping of items presented in Other Comprehensive
Income. Items that can be reclassified to profit or
loss are to be presented separately from items that
will never be reclassified. The adoption of this
revised PSAK has no significant impact on the
financial reporting measurement except for the
related disclosures in the consolidated financial
statements.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan
arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual
dengan menggunakan konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu
yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang
diungkapkan pada kebijakan akuntansi masingmasing akun terkait.
The consolidated financial statements, except for the
consolidated statements of cash flows, have been
prepared on an accrual basis of accounting using the
historical cost concept, except for certain accounts
that are measured on the basis described in the
related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung, dan dikelompokkan
ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows are
prepared using the direct method, and classified into
operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
mata uang Rupiah (“Rp”), yang juga merupakan
mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak
tertentu.
The presentation currency used in the preparation of
the consolidated financial statements is Indonesian
Rupiah (“Rp”), which is also the functional currency
of the Company and its certain Subsidiaries.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan
maka laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif disajikan.
When the entity adopts accounting policy
retrospectively or restates items in its financial
statements or the entity reclassifies the items in its
financial statements, the statements of financial
position at the beginning of comparative period are
presented.
22
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
248
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
diterapkan PSAK No. 65 “Laporan Keuangan
Konsolidasian”. PSAK ini menggantikan porsi PSAK
No. 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan
akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian,
menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasian ketika entitas
mengendalikan satu atau lebih entitas lain. PSAK
tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group adopted
PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”.
This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4
(Revised 2009) that addresses the accounting for
consolidated financial statements, established the
principles for the presentation and preparation of
consolidated financial statements when an entity
controls one or more other entities. The adoption of
this new PSAK has no significant impact on the
consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan
seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh
Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika
Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak
langsung melalui Entitas Anak hal-hal sebagai
berikut:
a. Kekuasaan untuk mengarahkan aktivitas relevan;
b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee;
c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya
atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal
hasil investor.
The consolidated financial statements include all
Subsidiaries that are controlled by the Company.
Control is presumed to exist when the Company,
directly or indirectly through Subsidiaries, has the
following:
Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi,
yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal Kelompok
Usaha kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are consolidated from the date of their
acquisition, being the date on which the Group
obtains control, and continue to be consolidated until
the date that such control ceases.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian
atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak
diatribusikan kepada entitas induk dan disajikan
secara terpisah dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan
ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,
dipisahkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada entitas induk.
Non-controlling interest represents a portion of
the profit or loss and net assets not attributable to
the parent and is presented separately in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income, and within equity in the
consolidated statement of financial position, separate
from equity attributable to the parent.
Seluruh laba rugi dan penghasilan komprehensif
lainnya diatribusikan pada pemilik entitas induk
dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika
hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali
mempunyai saldo defisit.
Total profit or loss and other comprehensive income
is attributed to the owners of the parent and to the
non-controlling interests even if this results in the
non-controlling interests having a deficit balance.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar
entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany
balances have been eliminated.
a. Power over to direct relevant activities;
b. Exposure, or rights, to variable returns from its
involvement with the investee;
c. Ability to use its power over the investee to affect
the amount of the investor’s returns.
transactions
and
23
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
249
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Perubahan bagian kepemilikan tanpa kehilangan
pengendalian
Changes in the ownership interests without change of
control
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi
ekuitas, dimana nilai tercatat kepentingan
pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas
entitas anak. Perbedaan antara jumlah kepentingan
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan
yang diberikan atau diterima diakui secara langsung
dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas
induk (Catatan 2r).
Changes in a parent’s ownership interest in a
subsidiary that do not result in a loss of control are
accounted for as equity transactions, in which the
carrying amounts of the controlling and noncontrolling interests are adjusted to reflect the
changes in their relative interests in the subsidiary.
The difference between the amount by which the noncontrolling interests are adjusted and the fair value
of the consideration paid or received shall be
recognized directly in equity and attributed to the
owners of the parent (Note 2r).
Pelepasan entitas anak
Disposal of subsidiaries
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas
entitas anak, maka entitas induk menghentikan
pengakuan aset (termasuk goodwill), liabilitas dan
komponen entitas terkait dengan entitas anak
tersebut, dan mengukur setiap sisa investasi pada
entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada
tanggal hilangnya pengendalian. Disamping itu,
jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan
komprehensif lain sehubungan dengan entitas
tersebut telah dicatat seolah-olah entitas induk telah
melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat
berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada
pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke
laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang
terjadi diakui sebagai laba rugi yang dapat
diatribusikan pada entitas induk.
When a parent loses control of a subsidiary it
derecognises the assets (including goodwill),
liabilities and related equity components of the
former subsidiary, and measures any investment
retained in the former subsidiary at its fair value at
the date when control is lost. In addition,
any amounts previously recognized in other
comprehensive income in respect of that entity are
accounted for as if the parent had directly disposed
of the related assets or liabilities. This may mean
that amounts previously recognized in other
comprehensive income are reclassified to profit or
loss. The resulted gain or loss is recognized in profit
or loss attributed to the owners of the parent.
c. Kombinasi Bisnis
c. Business Combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan metode akuisisi.
Selisih lebih nilai agregat dari nilai wajar imbalan
yang dialihkan, jumlah proporsi kepemilikan
kepentingan nonpengendali atas aset neto
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi, dan nilai
wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki
pihak pengakuisisi, atas nilai wajar aset neto
teridentifikasi yang diperoleh diakui sebagai
goodwill. Jika terdapat goodwill negatif, maka
jumlah tersebut diakui dalam laba rugi. Goodwill
tidak diamortisasi tetapi dilakukan uji penurunan
nilai setiap tahun.
Business combinations are accounted for using the
acquisition method. Any excess of the aggregate of
the fair value of the consideration transferred, the
non-controlling interest’s proportionate share of the
acquiree’s net identifiable assets, and the fair value
of the acquirer’s previously held equity interest in the
acquiree, over the fair values of the identifiable net
assets acquired is recognized as goodwill. In case of
negative goodwill, such amount is recognized in
profit or loss. Goodwill is not amortized but annually
assesed for impairment.
24
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
250
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d. Kas dan Setara Kas
d. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank,
serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam
waktu tiga (3) bulan atau kurang dari tanggal
perolehan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau
dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consists of cash on hand
and in banks, and time deposits with original
maturities within three (3) months or less that are not
pledged as collateral or restricted in use.
Kas di bank dan deposito berjangka dibatasi
penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank
Dibatasi Penggunaannya.” Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya yang akan digunakan untuk
membayar liabilitas jatuh tempo dalam satu
(1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar.
Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang
dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak
lancar.
Cash in banks and time deposits, which are restricted
in use, are presented as “Restricted Cash in Banks.”
Restricted cash in banks to be used to pay currently
maturing obligations that are due within one (1) year
is presented under current assets. Other current
accounts and time deposits that are restricted in use
are presented under non-current assets.
e. Instrumen Keuangan
e. Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60
(Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”.
Effective January 1, 2015, the Group applied
PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised
2014) “Financial Instruments: Recognition and
Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014)
“Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pedoman
mengenai kriteria hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dan
penyelesaian secara neto. PSAK No. 55 (Revisi
2014) memberikan ketentuan tambahan untuk
kriteria pengakhiran atau penghentian instrumen
lindung nilai, dan ketentuan untuk mencatat
instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan
setelah pengakuan awal. PSAK No. 60 (Revisi 2014)
memberikan
ketentuan
tambahan
mengenai
pengungkapan saling hapus dengan informasi
kuantitatif dan kualitatif dan pengungkapan
mengenai transfer instrumen keuangan. Penerapan
PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
PSAK No. 50 (Revised 2014) provides guidance on
applying the criteria on legally enforceable right to
set-off recognized amounts and to settle on a net
basis. PSAK No. 55 (Revised 2014) discusses the
criteria of non-expiration or termination of hedging
instrument and the accounting for financial
instruments at the measurement date and after initial
recognition. PSAK No. 60 (Revised 2014) discusses
offsetting disclosures with quantitative and
qualitative information and disclosures on transfers
of financial instruments from one classification to
another. The adoption of these revised PSAKs has no
significant impact on the consolidated financial
statements.
25
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
251
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(1) Aset Keuangan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(1) Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk
aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi yang pada
awalnya diukur dengan nilai wajar.
Financial assets are recognized initially at fair
value plus transaction costs, except for those
financial assets classified as at fair value through
profit or loss which are initially measured at fair
value.
Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL),
investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM),
pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset
keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok
Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya
pada saat pengakuan awal dan, sepanjang
diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali
pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir
periode pelaporan.
Financial assets are classified as financial assets
at fair value through profit or loss (FVTPL), heldto-maturity investments (HTM), loans and
receivables or available-for-sale financial assets
(AFS). The Group determines the classification of
its financial assets at initial recognition and,
where allowed and appropriate, re-evaluates the
designation of such assets at each end of
reporting period.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset
keuangannya ke dalam kategori: aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang dan
aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 38).
The Group classifies its financial assets into these
categories: financial assets at fair value through
profit or loss, loans and receivables and available
for sale (Note 38).
Pengukuran selanjutnya
Subsequent measurement
• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (FVTPL)
• Financial assets at fair value through profit or
loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk
diperdagangkan atau ditetapkan sebagai
FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Financial assets are classified as at FVTPL
where the financial assets are either held for
trading or designated as FVTPL at initial
recognition. Financial assets are classified as
held for trading if they are acquired for the
purpose of selling or repurchasing in the near
term.
Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali aset
derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif.
Derivative assets are also classified as held
for trading unless they are designated as
effective hedging instruments.
26
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
252
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL
disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai
wajar diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain konsolidasian termasuk
dividen atau bunga yang diperoleh dari aset
keuangan.
Financial assets at FVTPL are carried on the
consolidated statement of financial position at
fair value with gains or losses recognized in
the consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income. The gains or
losses recognized in the consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income include any dividend
or interest earned from the financial assets.
• Loans and receivables
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi dengan
penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted on an active
market. Such financial assets are carried at
amortized cost using the effective interest
method, less any impairment. Gains and losses
are recognized in the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive
income when the loans and receivables are
derecognized or impaired, as well as through
the amortization process.
• Available-for-sale (AFS) financial assets
• Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non
derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan
dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah
pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur
dengan nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian yang belum terealisasi diakui dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai
diturunkan nilainya dan pada saat yang sama
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Aset
keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut
ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua
belas (12) bulan dari tanggal laporan posisi
keuangan.
AFS financial assets are non-derivative
financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified in any
of the three preceding categories. After initial
recognition, AFS financial assets are
measured at fair value with unrealized gains
and losses being recognized as a component of
equity until the financial assets are
derecognized or until the financial assets are
determined to be impaired, at which time the
cumulative gains or losses previously reported
in equity are included in the consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income. These financial assets
are classified as non-current assets unless the
intention is to dispose of them within twelve
(12) months from the statement of financial
position date.
27
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
253
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok
Usaha mengevaluasi apakah aset keuangannya
mengalami penurunan nilai.
The Group evaluates at each reporting date,
whether any of its financial asset is impaired.
•
Aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi
•
Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai,
maka jumlah kerugian tersebut, yang diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit dimasa datang yang
belum terjadi) yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif yang dihitung saat
pengakuan awal aset tersebut, diakui pada laba
rugi.
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Financial assets measured at amortised cost
If there is objective evidence of impairment,
the amount of loss, which is measured as the
difference between the asset’s carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future expected
credit losses that have not been incurred)
discounted at the effective interest rate
computed at initial recognition of the asset,
shall be recognized in profit or loss.
•
Jika terdapat bukti objektif bahwa aset AFS
mengalami penurunan nilai, maka kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui secara
langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari
ekuitas dan diakui pada laba rugi.
Available-for-sale (AFS) financial assets
If there is objective evidence that an AFS asset
is impaired, the cumulative loss previously
recognized directly in equity is transferred
from equity to profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset
keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir; atau Kelompok Usaha
mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap
memiliki hak kontraktual untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan namun juga
menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
satu atau lebih pihak penerima melalui suatu
kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu.
Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset
keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi
sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut.
The Group shall derecognize financial assets,
when and only when: the contractual rights to the
cash flows from the financial asset over; the
contractual rights to receive the cash flows of the
financial asset are transferred to another entity or
the contractual rights to receive the cash flows of
the financial asset are retained but a contractual
obligation is assumed to pay the cash flows to one
or more recipients in an arrangement that meets
certain conditions. When the Group transfers a
financial asset, it shall evaluate the extent to
which it retains the risks and rewards of
ownership of the financial asset.
28
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
254
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
(2) Financial Liabilities and Equity Instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas
keuangannya pada saat pengakuan awal.
Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan
sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas
sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of its
financial liabilities at initial recognition. Debt
and equity instruments are classified as either
financial liabilities or as equity in accordance
with the substance of the contractual
arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang
efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan
diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan,
dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial liabilities are classified as financial
liabilities at fair value through profit or loss,
financial liabilities measured at amortized cost,
or as derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as appropriate.
Financial liabilities are recognized initially at
fair value and, in the case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset suatu entitas
setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha
dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi
biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that
evidences a residual interest in the assets of an
entity after deducting all of its liabilities. Equity
instruments issued by the Group are recorded at
the proceeds received, net of direct issuance
costs.
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi
atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh
pemegangnya menjadi saham biasa dengan
jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara
liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan
substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal
penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai
wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan
menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar
untuk instrumen non-convertible yang serupa.
Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar
biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif sampai dengan
liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau
pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen
ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan
jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai
wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah
tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas,
dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak
ada pengukuran setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or
similar instrument convertible by the holder into
a fixed number of ordinary shares, are classified
separately as financial liabilities and equity in
accordance with the substance of the contractual
arrangement. At the date of issuance of
compound financial instruments, the fair value of
the liability component is estimated using the
prevailing market interest rate for a similar
non-convertible instrument. This amount is
recorded as a liability on an amortized cost
basis using the effective interest method
until extinguished upon conversion or at the
instrument’s maturity date. The equity component
is determined by deducting the amount of the
liability component from the fair value of the
compound financial instruments as a whole. This
amount is recognized and included in equity, net
of income tax effects, and is not subsequently
remeasured.
29
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
255
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas
keuangannya ke dalam kategori: pinjaman dan
utang serta liabilitas keuangan pada FVTPL
(Catatan 38).
The Group classifies its financial liabilities into
this category: loans and borrowings and financial
liability at the FVTPL (Note 38).
Pengukuran selanjutnya
Subsequent measurement
• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
• Financial liabilities at fair value through
profit or loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada
FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan liabilitas keuangan
yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal untuk diukur pada FVTPL. Liabilitas
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika liabilitas keuangan
tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas
derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali liabilitas
derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif. Liabilitas keuangan
yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Keuntungan atau kerugian yang diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian termasuk
bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan.
Financial liabilities at FVTPL include
financial liabilities held for trading and
financial liabilities designated upon initial
recognition at FVTPL. Financial liabilities
are classified as held for trading if they are
acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near term. Derivative
liabilities are also classified as held for
trading unless they are designated as effective
hedging instruments. Financial liabilities at
FVTPL are stated at fair value with gains or
losses recognized in the consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income. The gains or losses
recognized in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income
incorporate any interest paid on the financial
liabilities.
• Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi
• Financial liabilities measured at amortised
cost
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan
dalam kategori ini selanjutnya diukur pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba
rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan
pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, financial liabilities in
this category are subsequently measured at
amortized cost using the effective interest
method. Gains and losses are recognized
in profit or loss when the liabilities are
derecognized, as well as through the
amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan
liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas
Kelompok Usaha dihentikan, dibatalkan atau
kadaluwarsa.
The Group derecognizes financial liabilities
when, and only when the Group obligations are
discharged, cancelled or expire.
30
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
256
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(3) Fasilitas Repo
(3) Repo Facility
Fasilitas repo diakui pada awalnya sebesar nilai
wajar dan termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih
antara harga pembelian kembali dengan nilai
nominal pinjaman diakui sebagai beban keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif.
(4) Instrumen Derivatif
Repo facility are recognized initially at fair value
and inclusive of directly attributable transaction
costs, and subsequently measured at amortized
cost. The difference between the repurchase price
and the loan nominal value is recognized as
financial charges using the effective interest
method.
(4) Derivative Instruments
Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal
sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian
derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap
akhir periode laporan. Derivatif dicatat sebagai
aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas
keuangan saat nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognized at
fair value on the date a derivative contract is
entered into and are subsequently remeasured to
their fair value at each end of reporting period.
Derivatives are carried as financial assets when
the fair value is positive and as financial
liabilities when the fair value is negative.
Derivatif melekat disajikan dengan kontrak
utamanya pada laporan posisi keuangan
konsolidasian yang mencerminkan penyajian
yang memadai atas seluruh arus kas pada
masa datang dari instrumen tersebut secara
keseluruhan. Derivatif yang melekat pada
instrumen keuangan atau kontrak awal
diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda
saat risiko dan karakteristiknya tidak saling
berhubungan terhadap kontrak utamanya dan
kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai
wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui
pada laporan laba rugi.
Embedded derivative are presented with the
host contract on the consolidated statement of
financial position which represents an
appropriate presentation of overall future cash
flows for the instrument taken as a whole.
Derivatives embedded in other financial
instruments or other host contracts are treated as
separate derivatives when their risks and
characteristics are not closely related to those of
the host contracts and the host contracts are not
measured at fair value, with changes in fair value
recognized in profit or loss.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau
liabilitas tidak lancar jika sisa periode jatuh tempo
dari instrumen tersebut lebih dari dua belas
(12) bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi
atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas
(12) bulan.
Derivative is presented as a non-current asset or
a non-current liability if the remaining maturity
of the instrument is more than twelve (12) months
and it is not expected to be realized or settled
within twelve (12) months.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui
sebagai pendapatan tahun berjalan, kecuali
seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen
formal, penetapan dan pengukuran keefektifan
transaksi) untuk diakui sebagai “Pendapatan
Komprehensif Lainnya” sesuai dengan tipe
akuntansi lindung nilai.
Gains or losses arising from changes in the fair
value of the derivative instrument be recognized
currently in earnings, unless meeting all the
specific requirements (i.e. formal documentation,
designation and assessment of the effectiveness
of the transaction) to allow deferral as “Other
Comprehensive Income” under certain types of
hedge accounting.
31
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
257
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Seluruh instrumen derivatif Kelompok Usaha
yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat
dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai
transaksi lindung nilai untuk kepentingan
akuntansi.
(5) Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya
jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dan terdapat niat
untuk menyelesaikannya secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
(6) Nilai wajar dari instrumen keuangan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
None of the derivative instruments of the Group
qualifies and, therefore, are not designated as
hedges for accounting purposes.
(5) Offsetting of Financial Instruments
Financial assets and financial liabilities are offset
and the net amount reported in the consolidated
statement of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable legal right to
offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize the
assets and settle the liabilities simultaneously.
(6) Fair value of financial instruments
Nilai
wajar
instrumen
keuangan
yang
diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan
mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada
penutupan bisnis pada akhir tahun pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki
pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian
tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak
yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length
market transactions); referensi atas nilai wajar
terkini dari instrumen lain yang secara substansial
sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau
model penilaian lain.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets if
any, is determined by reference to quoted market
bid prices at the close of business at the end of the
reporting year. For financial instruments where
there is no active market, fair value is determined
using valuation techniques. Such techniques may
include using arm’s length market transaction,
reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other valuation
models.
(7) Instrumen Keuangan Yang Diukur pada Biaya
Perolehan Diamortisasi
(7) Financial Instruments Measured at Amortized
Cost
Biaya
perolehan
diamortisasi
dihitung
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan atas penurunan
nilai. Perhitungan tersebut mempertimbangkan
premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective
interest method less any allowance for
impairment. The calculation takes into account
any premium or discount on acquisition and
includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
32
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
258
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
f. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”.
The Group enters into transactions with related
parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010),
“Related party Disclosure”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by
the parties, whereas such terms may not be the same
as those for transactions with unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak
berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan
kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.
All significant transactions with related parties,
whether or not conducted under the same terms and
conditions as those with third parties, are disclosed
in the notes to the consolidated financial statement.
g. Persediaan
g. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto
(lower of cost or net realizable value), dimana biaya
perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
tertimbang. Penyisihan persediaan usang ditentukan
berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan
persediaan pada akhir tahun.
h. Biaya Dibayar Dimuka
Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value (NRV), whereby cost is determined
by the weighted-average method. Allowance for
inventory obsolescence is provided based on a
review of the condition of inventories at the end of
the year.
h. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
i. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Pengendalian Bersama
Prepaid expenses are amortized over the periods
benefited using the straight-line method.
i. Investments in Associates and Jointly-Controlled
Entities
Efektif tanggal 1 Januari, 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang
“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama” dan PSAK No. 66 tentang “Pengaturan
Bersama”. Revisi PSAK No. 15 ini mengatur
penerapan metode ekuitas pada investasi ventura
bersama dan juga enttias asosiasi. PSAK No. 66
menggantikan PSAK 12 (Revisi 2009) dan ISAK
No. 12 serta menghapus opsi metode konsolidasi
proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group applied
PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in
Associated Companies and Joint Ventures” and
PSAK No. 66 “Joint Arrangements”. The revised
PSAK No. 15 describes the application of the equity
method to investments in joint ventures in addition to
associates. PSAK No. 66 replaces PSAK No. 12
(Revised 2009) and ISAK No. 12 and also removes
the option to account for jointly controlled entities
using proportionate consolidation. The adoption of
these PSAKs have no significant impact on the
consolidated financial statements.
33
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
259
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, dimana
Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan
dan bukan merupakan entitas anak maupun bagian
partisipasi dalam pengendalian bersama. Pemilikan,
secara langsung maupun tidak langsung, antara 20%
dan 50% hak suara investee dianggap pemilikan
pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan
jelas hal yang sebaliknya.
An associate is an entity, over which the Group has
significant influence and that is neither a subsidiary
nor an interest in a joint venture. Direct or indirect
ownership between, 20 % and 50% of the voting
power of an investee is presumed to be an ownership
of significant influence, unless it can be clearly
demonstrated that this is not the case.
Entitas pengendalian bersama adalah entitas yang
memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
(a) dua atau lebih venturer terikat oleh suatu
perjanjian kontraktual; dan
(b) perjanjian kontraktual tersebut membentuk
pengendalian bersama.
Joint venture entities are entities having common
characteristics as follows:
(a) two or more venturers are bound by a
contractual arrangement; and
(b) the contractual arrangement establishes joint
control.
Investasi pada entitas asosiasi dan bagian partisipasi
dalam entitas pengendalian bersama dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas, dimana pada awalnya
diakui sebesar biaya perolehan. Selanjutnya bagian
Kelompok Usaha atas laba rugi entitas asosiasi,
setelah penyesuaian yang diperlukan terhadap
dampak penyeragaman kebijakan akuntansi dan
eliminasi laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara Kelompok Usaha dan entitas
asosiasi, menambah atau mengurangi jumlah tercatat
investasi tersebut dan diakui sebagai laba rugi
Kelompok Usaha. Penerimaan distribusi dari entitas
asosiasi mengurangi nilai tercatat investasi.
Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga
diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi
bagian Kelompok Usaha atas entitas asosiasi yang
timbul dari pendapatan komprehensif lain dari entitas
asosiasi. Bagian Kelompok Usaha atas perubahan
tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain
dari Kelompok Usaha.
Investment in an associates and interests in joint
venture entities are accounted for using the equity
method, under which it is initially recognised at cost.
Subsequently the Group’s share of the profit or loss
of the associate, after any adjustments necessary to
give effect to uniform accounting policies and
elimination of profits and losses resulting from
transactions between the Group and the associate,
increases or decreases its carrying amount and
is recognised in the Group’s profit or loss.
Distributions received from the associate reduce the
carrying amount of the investment. Adjustments to
the carrying amount may also be necessary for
changes in the Group’s proportionate interest in the
associate arising from changes in the associate’s
other comprehensive income. The Group’s share of
those changes is recognised in other comprehensive
income of the Group.
Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada
ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha
mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan
mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian.
When there has been a change recognized directly in
other comprehensive income of the associate, the
Group recognizes its share of any such change and
discloses this, when applicable, in the consolidated
statement of changes in equity.
Goodwill yang terkait dengan akuisisi entitas asosiasi
dan entitas pengendalian bersama termasuk dalam
jumlah tercatat investasi. Jika harga perolehan lebih
rendah daripada nilai wajar aset neto yang diperoleh
(goodwill negatif), maka selisihnya diakui di dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Goodwill tidak diamortisasi dan
dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun.
Goodwill on acquisition of associate and jointly
controlled entities is included in the carrying amount
of the investment. If the cost of acquisition is less
than the fair value of the net assets acquired
(negative goodwill), the difference is recognized in
the consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income. Goodwill is no longer
amortized but annually assessed for impairment.
34
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
260
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai
nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Kelompok
Usaha mempunyai komitmen untuk menyediakan
bantuan pendanaan atau menjamin liabilitas entitas
asosiasi yang bersangkutan.
Once an investment’s carrying value has been
reduced to zero, further losses are taken up if the
Group has committed to provide financial support, or
has guaranteed the obligations of the associates.
Perubahan bagian kepemilikan
Changes in the ownership interests
Kelompok Usaha menghentikan penggunaan metode
ekuitas sejak tanggal Kelompok Usaha tidak lagi
memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi
dan mengukur setiap investasi yang tersisa pada
entitas asosiasi pada nilai wajar. Kelompok Usaha
mereklasifikasi keuntungan atau kerugian yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif
lain dari ekuitas ke laporan laba rugi (sebagai
penyesuaian reklasifikasi) dan mengakui dalam
laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar
investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian
kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah
tercatat investasi pada tanggal ketika Kelompok
Usaha kehilangan pengaruh signifikan atas entitas
asosiasi tersebut.
The Group discontinues the use of the equity method
from the date when it ceases to have significant
influence over an associate and measures at fair
value any investment the Group retains in the former
associate. The Group reclassifies the gain or loss
previously recognized in other comprehensive
income from equity to profit or loss (as a
reclassification adjustment) and recognize in profit
or loss any difference between the fair value of any
retained investment and any proceeds from disposing
of the part interest in the associate and the carrying
amount of the investment at the date it loses
significant influence over the associate.
Jika bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada
entitas asosiasi berkurang, namun investasi tersebut
tetap sebagai investasi pada entitas asosiasi, maka
Kelompok Usaha mereklasifikasi ke dalam laporan
laba rugi hanya suatu jumlah proporsional dari
keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui
dalam pendapatan komprehensif lain.
If the Group’s ownership interest in an associate is
reduced, but the investment continues to be an
associate, the Group reclassifies to profit or loss only
a proportionate amount of the gain or loss previously
recognized in other comprehensive income.
Penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi dan
enttias pengendalian bersama
Impairment of investments in associated and jointly
controlled entities
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan
untuk mengakui tambahan rugi penurunan
nilai atas investasi pada entitas asosiasi dan
entitas pengendalian bersama. Kelompok Usaha
menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan
bahwa investasi pada entitas asosiasi dan entitas
pengendalian bersama mengalami penurunan nilai.
Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah
penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah
terpulihkan atas investasi pada entitas asosiasi dan
entitas pengendalian bersama dan nilai tercatatnya
dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to
recognize an additional impairment loss on the
Group’s investments in associated and jointlycontrolled entities. The Group determines at each
reporting date whether there is any objective
evidence that the investments in associated and
jointly-controlled entities is impaired. If this is the
case, the Group calculates the amount of impairment
as the difference between the recoverable amount of
the investment in associated and jointly-controlled
entities and the carrying value, and recognizes the
amount in the consolidated statements of profit or
loss and other comprehensive income.
35
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
261
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
j. Investasi Jangka Panjang Lain-lain
j. Other Long-Term Investments
Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan
kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi harga
di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal, diukur pada biaya perolehan. Nilai
tercatat investasi diturunkan nilainya untuk mengakui
penurunan nilai yang bersifat permanen. Setiap
penurunan nilai investasi dibebankan langsung pada
laporan laba rugi.
Investments in shares of stock with ownership
interest of less than 20% that do not have a quoted
market price in an active market and whose fair
value cannot be reliably, measured are stated at cost.
The carrying amount of the investment is written
down to recognize a permanent decline in value of
the individual investment. Any write-down of
investment is charged directly to profit or loss.
k. Aset Tetap
k. Fixed Assets
Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan
model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetapnya.
The Group has chosen the cost model as the
accounting policy for its fixed assets measurement.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line
method based on the estimated useful lives of the
assets as follows:
Tahun/Years
Prasarana tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan telekomunikasi
Alat-alat pengangkutan
Perabotan dan peralatan kantor
5 - 30
4 - 20
5 - 20
10 - 15
3 - 20
3 - 10
Land improvements
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Telecommunication equipment
Transportation equipment
Office equipment
Umur manfaat dan metode penyusutan aset ditelaah
dan disesuaikan secara prospektif, pada setiap akhir
tahun buku.
The assets useful lives and methods of depreciation
are reviewed, and adjusted prospectively if
appropriated, at each financial year end.
Depresiasi mesin dan peralatan BPI dan SEAPI
dihitung dengan menggunakan metode unit produksi
keluaran sedangkan penyusutan peralatan kantor BPI
dihitung dengan menggunakan saldo menurun ganda
pada 50%.
The depreciation of BPI and SEAPI’s machinery and
equipment are computed using the unit of production
output method while the depreciation of BPI’s office
equipment are computed using double declining
balance at 50%.
Penyusutan dan amortisasi pada BMC dihitung
berdasarkan metode penyusutan, taksiran masa
manfaat ekonomis dan tarif sebagai berikut:
The depreciation and amortization of BMC is
computed based on depreciation methods, the
estimated useful life and rate being as follows:
36
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
262
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Metode Penyusutan
Perabotan, peralatan kantor
dan alat-alat pengangkutan
Mesin dan peralatan
Menurun ganda
Menurun ganda
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Masa Manfaat
Ekonomis/
Tarif/
Useful life
Tahun/
Rate
Years
(%)
Method of Depreciation
4-8
5-8
25 - 50
25 - 40
Declining balance
Declining balance
Furniture and fixtures,
office and transportation
equipment
Machinery and equipment
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak
disusutkan, sedangkan hak atas tanah yang dimiliki
SEAPI yang disusutkan selama 20 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus.
Land is stated at acquisition cost and not
depreciated, while landrights owned by SEAPI are
depreciated over 20 years using the straight-line
method.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain
konsolidasian
pada
saat
terjadinya;
biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan
dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika
besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir
ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan
dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian pengakuan aset
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is charged to
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income as incurred; replacement or
major inspection costs are capitalized when incurred
if it is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the Group, and
the cost of the item can be reliably measured. An
item of fixed assets is derecognized upon disposal or
when no future economic benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset is included in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya
perolehan yang mencakup biaya pinjaman dari kredit
untuk membiayai konstruksi aset selama periode
pembangunan serta laba atau rugi kurs yang dapat
diatribusikan ke aset dalam penyelesaian tersebut.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan
kapitalisasi biaya pinjaman berhenti pada saat aset
selesai dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at acquisition
cost, which includes borrowing costs from loans
incurred to finance the construction of the assets
during the period of development and foreign
exchange gain or loss that is attributable to the asset.
The accumulated cost will be reclassified to the
appropriate fixed asset accounts and capitalization
of these borrowing costs ceases when projects are
completed and assets are ready for their intended
use.
37
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
263
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
l. Impairment of Non-Financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang
“Penurunan Nilai Aset”. PSAK ini memberikan
ketentuan pengungkapan tambahan untuk setiap aset
individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil
kas (UPK), yang mana rugi penurunan nilai telah
diakui atau dibalik selama periode berjalan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group applied
PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of
Assets”. This PSAK requires additional disclosures
for each individual asset (including goodwill)
for a cash-generating unit (CGU), for which an
impairment loss has been recognized or reversed
during the period. The adoption of this revised PSAK
has no significant impact on the consolidated
financial statements.
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha
menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, atau
jika uji penurunan nilai secara tahunan disyaratkan
untuk aset tertentu, maka Kelompok Usaha
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group evaluates at each reporting date, whether
there is any indication that an asset may be impaired.
If any such indication exists, or when annual
impairment testing is required for certain assets, the
Group estimates the recoverable amount of the asset.
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas
adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan
menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Rugi penurunan
nilai dan pemulihan rugi penurunan nilai diakui
segera dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
The recoverable amount of an asset or a cashgenerating unit is the higher of its fair value less
costs to sell and its value in use. Whenever the
carrying amount of an asset exceeds its recoverable
amount, the asset is considered to be impaired and is
written down to its recoverable amount. Impairment
loss and reversal of an impairment loss are
recognized immediately in the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive income.
m. Leases
m. Sewa
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa
pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang
konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Aset sewaan yang
dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan
dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang
masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode
masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Leases that transfer substantially all the risks and
benefits incidental to ownership of the leased item to
the lessee are classified as finance leases. Finance
leases are capitalized at the inception of the lease at
the fair value of the leased assets or at the present
value of the minimum lease payments if the present
value is lower than the fair value. Lease payments
are apportioned between finance charges and
reduction of the lease liability so as to achieve a
constant rate of interest on the remaining balance of
the liability. Finance charges are recorded in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income. Leased assets held by the
lessee under finance leases are included in fixed
assets and depreciated over the estimated useful life
of the assets or the lease term, whichever is shorter,
if there is no reasonable certainty that lessee will
obtain ownership by the end of the lease term.
38
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
264
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Dalam hal transaksi jual dan sewa-balik merupakan
sewa pembiayaan maka transaksi tersebut harus
diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah
yaitu transaksi penjualan dan transaksi sewa. Selisih
lebih hasil penjualan dari nilai tercatat ditangguhkan
dan diamortisasi selama masa sewa.
In the case of sale and leaseback that results in a
finance lease, this is to be treated as two separated
transactions, i.e. sale and lease. The excess of sales
proceeds over the carrying amount is deferred and
amortized over the lease term.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.
Leases that do not transfer substantially all the risks
and benefits incidental to ownership of the leased
item are classified as operating leases.
n. Biaya Pinjaman
n. Borrowing Costs
Biaya pinjaman, baik yang secara langsung maupun
tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu
proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi
syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga
saat proses pembangunannya selesai. Untuk
pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan aset kualifikasian, jumlah yang
dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang
terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan
pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman
tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus
digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah
biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan
mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap
pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut.
Borrowing costs, either directly or indirectly used in
financing the construction of a qualifying asset, are
capitalized up to the date when construction is
complete. For borrowings that are specific to the
acquisition of a qualifying asset, the amount to be
capitalized is determined as the actual borrowing
costs incurred during the period, less any income
earned from the temporary investment of such
borrowings. For borrowings that are not specific to
the acquisition of a qualifying asset, the amount to be
capitalized is determined by applying a capitalization
rate to the amount expensed on the qualifying asset.
Kelompok
Usaha
menghentikan
sementara
kapitalisasi biaya pinjaman selama perpanjangan
periode dimana dilakukan penghentian sementara
pengembangan aset kualifikasian secara aktif.
The Group suspends capitalization of borrowing
costs during extended periods in which it suspends
active development of a qualifying asset.
Kelompok Usaha menghentikan kapitalisasi biaya
pinjaman ketika selesainya secara substansial seluruh
aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan aset
kualifikasian untuk digunakan atau dijual sesuai
dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing costs when
substantially all the activities necessary to prepare
the qualifying asset for its intended use or sale are
complete.
o. Biaya Pengembangan Proyek
o. Project Development Costs
Biaya
yang
terjadi
sehubungan
dengan
pengembangan proyek ditangguhkan sampai proyek
tersebut beroperasi. Biaya pengembangan proyek
yang gagal akan dibebankan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
pada saat proyek tersebut dinyatakan gagal.
Costs incurred regarding the development of certain
projects are deferred until these projects operate.
Costs related to unsuccessful projects will be
charged to the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income at the time the
projects declare failed.
39
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
265
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
p. Beban Ditangguhkan
Biaya
yang
timbul
sehubungan
dengan
pengembangan proyek jaringan telekomunikasi,
pengembangan produk dan pengembangan pabrik
ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama perkiraan masa manfaat
masing-masing biaya.
q. Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas
Sepengendali
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Deferred Charges
Costs incurred in connection with the development
of certain telecommunication systems, product
development and plant development are deferred and
amortized using the straight-line method based on
the estimated beneficial periods.
q. Difference in Value from Transaction with
Entities Under Common Control
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan
menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku
dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan
sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan
selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi
direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Business combination of entities under common
control is accounted for using the pooling of interest
method. The difference between the transfer price
and the book value is recorded under the account
“Difference in Restructuring of Entities under
Common Control” and presented as part of
“Additional Paid-in Capital” in the consolidated
statement of financial position and subsequently
should not be recognized as a realized gain or loss or
reclassified to retained earnings.
PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif, dimana
saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali” (nama akun yang digunakan
sebelumnya) pada tanggal 1 Januari 2013 disajikan
dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Namun,
ketentuan ini tidak memiliki dampak terhadap
laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha,
karena Kelompok Usaha telah menyajikan
saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari
“Tambahan Modal Disetor” dalam laporan keuangan
konsolidasian.
The revised PSAK is applied prospectively,
wherein the account balance of “Difference in Value
from Restructuring Transaction of Entities under
Common Control” (account title previously used)
as of January 1, 2013 is presented under “Additional
Paid-in Capital”. However, this requirement does
not have any impact on the Group’s consolidated
financial statements, since the Group had already
presented the balance of “Difference in Value from
Restructuring Transaction of Entities under Common
Control” as part of “Additional Paid-in Capital” in
the consolidated financial statements.
r. Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Asosiasi
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya
perubahan nilai ekuitas Entitas Anak atau asosiasi
yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan
dengan Entitas anak dan asosiasi diakui sebagai
bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Asosiasi”, dan
akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat
pelepasan investasi yang bersangkutan.
r. Change of Equity in Subsidiaries and Associates
Changes in the value of investment due to changes in
the equity of a subsidiary or associate arising from
capital transactions of such subsidiary and associate
with other parties are recognized in equity as
“Difference in the Change of Equity Transaction of
Subsidiary and Associate”, and recognized as
income or expense in the period the investments are
disposed.
40
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
266
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
s. Revenue and Expense Recognition
Penjualan barang dan jasa
Sale of goods and services
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat
ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan
diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat
penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan
pengiriman. Pendapatan dari penjualan domestik
diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan.
Revenues are recognized to the extent it is probable
that the economic benefits will flow to the Group and
the revenue can be reliably measured. Revenue is
measured at the fair value of the consideration
received, excluding discounts, rebates and sales
taxes (VAT). Revenues from export sales are
recognized when the goods are shipped. Revenues
from domestic sales are recognized when the goods
are delivered to the customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan
sesuai kontrak dimana jumlah tersebut dapat diukur
dengan andal. Pendapatan dari kontrak konstruksi
jangka panjang diakui berdasarkan metode
akuntansi persentase penyelesaian dan diukur pada
umumnya berdasarkan estimasi penyelesaian dari
pekerjaan fisik atas kontrak konstruksi. Bila besar
kemungkinan terjadi bahwa total biaya kontrak akan
melebihi total pendapatan kontrak, taksiran rugi
segera diakui sebagai beban tahun berjalan.
Revenues from services are recognized when the
service is rendered in accordance to the terms of the
contracts provided that the amount can be measured
reliably. Revenues from long-term contruction
contracts are recognized based on the percentage of
completion method of accounting and measured
principally on the basis of the estimated completion
of physical proportion of contract works. When it is
probable that total contract costs will exceed total
contract revenue, the expected loss is immediately
recognized as current year expense.
Pendapatan diterima dimuka
Unearned revenue
Pendapatan sewa dan jasa Entitas Anak tertentu
ditagihkan di muka berdasarkan kontrak. Tagihan
yang belum diakui sebagai pendapatan pada
tanggal pelaporan dicatat sebagai “Pendapatan
Ditangguhkan” dalam komponen liabilitas jangka
pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Revenue from rent and services of certain
Subsidiaries are invoiced in advance based on
agreements. Unrecognized revenue as of the
reporting date is recorded as “Unearned Revenue”
in the short-term liabilities section in the
consolidated statement of financial position.
Pendapatan lain-lain
Other revenue
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat penyerahan
jasa tersebut.
Revenues from other services are recognized when
the services are rendered.
Pengakuan beban
Expense recognition
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).
41
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
267
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t. Imbalan Kerja
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
t. Employee Benefits
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
di Indonesia telah menerbitkan revisi untuk
PSAK No. 24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2015, tentang “Imbalan Kerja”.
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi
program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan
paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan
dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan
dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar
aset program ketika amandemen terjadi, dan
karenanya menghapus pendekatan koridor yang
diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya
dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu.
Amandemen
tersebut
mensyaratkan
seluruh
keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera
melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya
aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam
laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah
keseluruhan dari defisit atau surplus program. Lebih
lanjut, biaya bunga dan ekspektasi imbal hasil atas
aset program yang digunakan dalam versi
sebelumnya dari PSAK 24 digantikan dengan nilai
’bunga bersih’ berdasarkan PSAK 24 (sesuai revisi
pada 2010), dimana perhitungan dilakukan dengan
mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau
aset bersih dari manfaat pasti. Perubahan ini telah
berdampak pada jumlah yang diakui dalam laporan
posisi keuangan, laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya pada tahun sebelumnya.
Sebagai tambahan, PSAK 24 (sesuai revisi pada
2010)
memperkenalkan
perubahan-perubahan
tertentu dalam pelaporan biaya manfaat pasti
termasuk pengungkapan yang lebih luas.
The Financial Accounting Standards Board (DSAK)
in Indonesia has issued the revised PSAK No. 24
(Revised 2013) “Employee Benefits” which is
effective on January 1, 2015. The amendments to
PSAK 24 change the accounting for defined benefit
plans and termination benefits. The most significant
change relates to the accounting for changes in
defined benefit obligations and plan assets. The
amendments require the recognition of changes in
defined benefit obligations and in fair value of plan
assets when they occur, and hence eliminate the
'corridor approach' permitted under the previous
version of PSAK 24 and accelerate the recognition of
past service costs. The amendments require all
actuarial gains and losses to be recognized
immediately through other comprehensive income in
order for the net pension asset or liability recognized
in the statement of financial position to reflect the
full value of the plan deficit or surplus. Furthermore,
the interest cost and expected return on plan assets
used in the previous version of PSAK 24 are replaced
with a `net interest' amount under PSAK 24 (as
revised in 2010), which is calculated by applying the
discount rate to the net defined benefit liability or
asset. These changes had an impact on the amounts
recognized in financial position, profit or loss and
other comprehensive income in prior years. In
addition, PSAK 24 (as revised in 2010) introduces
certain changes in the presentation of the defined
benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi diterapkan pada penerapan PSAK
24 (Revisi 2013) untuk pertama kali. Kelompok
Usaha telah menerapkan ketentuan transisi yang
relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah
komparatif secara retrospektif (Catatan 45).
Specific transitional provisions are applicable to
first-time application of PSAK 24 (as revised in
2013). The Group has applied the relevant
transitional provisions and restated the comparative
amounts on a retrospective basis (Note 45).
Kelompok Usaha menerapkan PSAK tersebut di
atas untuk menentukan liabilitas imbalan kerja
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret
2003.
The Group adopted the abovementioned PSAK to
determine its employee benefits obligation under the
Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the
Law”).
42
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
268
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang
berdomisili di Indonesia menyelenggarakan program
pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap
yang memenuhi syarat. Kewajiban menurut Undangundang dihitung dengan membandingkan imbalan
yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun
normal melalui program pensiun dengan imbalan
yang dihitung berdasarkan Undang-undang setelah
dikurangi akumulasi iuran karyawan dan hasil
pengembangannya. Jika bagian iuran yang didanai
Perusahaan dan Entitas Anak melalui program
pensiun kurang dari imbalan yang diwajibkan
menurut Undang-undang, Kelompok Usaha akan
melakukan penyisihan atas kekurangannya.
The Company and certain domestic Subsidiaries
domiciled in Indonesia have defined retirement
benefit plans, covering substantially all of their
eligible permanent employees. The obligation for the
Law has been calculated by comparing the benefit
that will be received by an employee at normal
pension age from the pension plan with the benefit as
stipulated under the Law after deduction of
accumulation of employee contribution and the
related investment results. If the employer funded
portion of the pension plan benefit is less than the
benefit as required by the Law, the Group will
provide for such shortage.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya
ditentukan dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit. Jumlah diakui sebagai liabilitas untuk
imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini
kewajiban imbalan pasti.
The costs of providing other long-term benefits is
determined using the Projected Unit Credit method.
The provision for long-term employee benefits
recognized in the consolidated financial statements
of financial position represents the present value of
the defined benefits obligation.
u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
u. Foreign Currency Transactions and Translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang fungsional dengan kurs yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir
periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata
uang fungsional menggunakan kurs tengah yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir
transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan
rugi yang timbul dari penyesuaian kurs maupun
penyelesaian aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan
sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are translated
into the functional currency at the rates of exchange
prevailing at the time the transactions are made. At
the end of reporting period, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to the functional currency to reflect the
middle exchange rate published by Bank Indonesia at
the last banking transaction date of the period. The
gains or losses resulting from such adjustment or
settlement of each monetary asset and liability
denominated in foreign currencies are credited or
charged to current year profit or loss.
Kurs penutup yang digunakan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The closing exchange rates used as of December 31,
2015 and 2014, were as follows:
2015
Pound Sterling
Euro
Dolar Amerika Serikat
Dolar Australia
Dolar Singapura
Dolar Hongkong
Yen Jepang
20.451
15.070
13.795
10.064
9.751
1.780
115
2014
19.370
15.133
12.440
10.218
9.422
1.604
104
Pound Sterling
Euro
US Dollar
Australian Dollar
Singapore Dollar
Hongkong Dollar
Japanese Yen
43
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
269
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan
konsolidasian dari Entitas Anak dan Perusahaan
Asosiasi
yang
mata
uang
fungsionalnya
bukan Rupiah pada tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan,
sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan
menggunakan kurs rata-rata pada periode yang
bersangkutan. Penyesuaian selisih kurs karena
penjabaran tersebut disajikan sebagai bagian dari
pendapatan komprehensif lainnya.
v. Pajak Penghasilan
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
For consolidation purposes of Subsidiaries and
Associates for which Rupiah is not their functional
currency, assets and liabilities at the reporting date
are translated into Rupiah using the exchange rates
at reporting date, while revenues and expenses are
translated at the average rates of exchange for the
period. The resulting translation adjustments are
presented as part of other comprehensive income.
v. Income Taxes
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang
“Pajak Penghasilan”. PSAK ini memberikan
tambahan penjelasan untuk aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang berasal dari aset yang tidak
disusutkan yang diukur dengan menggunakan model
revaluasi, dan properti investasi yang diukur dengan
menggunakan model nilai wajar. PSAK ini juga tidak
lagi mengatur mengenai tentang pajak final.
Effective January 1, 2015, the Group has applied
PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. This
PSAK provides additional discussion on deferred tax
asset or deferred tax liability arising from a nondepreciable asset measured using the revaluation
model, and from investment property that is
measured using the fair value model. This PSAK also
removes the criteria of final tax.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran
laba kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the year.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan
saling hapus jika, dan hanya jika, entitas memiliki
hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk
melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan
bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto,
atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas
secara bersamaan.
Current tax assets and current tax liabilities are
offset if, and only if, the entity has a legally
enforceable right to set off the recognised amounts;
and intends either to settle on a net basis, or to
realize the asset and settle the liability
simultaneously.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap
tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum
digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan
realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for
temporary differences between the financial and the
tax bases of assets and liabilities at each reporting
date. Future tax benefits, such as the carry-forward
of unused tax losses, are also recognized to the extent
that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif
pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode
ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)
yang berlaku atau secara substansial telah
diberlakukan pada akhir periode laporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
the tax rates that are expected to apply to the period
when the asset is realized or the liability is settled,
based on tax rates (and tax laws) that have been
enacted or substantively enacted at the end of
reporting period.
44
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
270
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
dilakukan saling hapus jika, dan hanya jika, entitas
memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset
pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset
pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang
sama atau entitas kena pajak berbeda yang
bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas
pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan,
pada setiap periode masa depan yang mana jumlah
signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan
diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities
are offset if, and only if, the entity has a legally
enforceable right to set off current tax assets against
current tax liabilities; and the deferred tax assets and
the deferred tax liabilities relate to income taxes
levied by the same taxation authority on either the
same taxable entity, or different taxable entities that
intend either to settle current tax liabilities and
assets on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously, in each future
period in which significant amounts of deferred tax
liabilities or assets are expected to be settled or
recovered.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak
berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam laba
rugi tahun berjalan. Namun jika diajukan upaya
penyelesaian
selanjutnya,
jumlah
tersebut
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi
kriteria pengakuan aset.
Additional tax principal and penalty amounts based
on Tax Assessment Letters (“SKP”) are recognized
as income or expense in the current year profit or
loss. However when further avenue is sought, such
amounts are deferred if they meet the asset
recognition criteria.
w. Segment Information
w. Informasi Segmen
Entitas
mengungkapkan
informasi
yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis dan menggunakan “pendekatan
manajemen” dalam menyajikan informasi segmen
menggunakan dasar yang sama seperti halnya
pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan
dengan cara yang konsisten dengan pelaporan
internal yang disampaikan kepada pengambil
keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil
keputusan operasional yang mengambil keputusan
strategis adalah Dewan Direksi.
x. Laba per Saham
Entities disclose information that enable users of the
financial statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities and use
“management approach” under which segment
information is presented on the same basis as that
used for internal reporting purposes. Operating
segment is reported in a manner consistent with the
internal reporting provided to the chief operating
decision-maker. The chief operating decision-maker
has been identified as the Board of Directors that
makes strategic decisions.
x. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa entitas induk, dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar, dalam suatu
periode.
Basic earnings per share are calculated by dividing
profit or loss attributable to ordinary equity holders
of the parent entity, by the weighted average number
of ordinary shares outstanding, during the period.
Laba per saham dasar dilusian dihitung dengan
membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan
kepada pemegang saham biasa entitas induk, dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
sifatnya disesuaikan dengan efek yang berpotensi
untuk dilusi, dalam suatu periode.
Diluted earnings per share are calculated by
dividing profit or loss attributable to ordinary equity
holders of the parent entity, by the weighted average
number of ordinary shares as adjusted for effects of
all potential dilution, during the period.
45
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
271
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
y. Provisi dan Kontinjensi
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
y. Provisions and Contingencies
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar
kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a
present obligation (legal or constructive) where, as a
result of a past event, it is probable that an outflow of
resources embodying economic benefits will be
required to settle the obligation and a reliable
estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan
disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi
tidak diakui.
Provisions are reviewed at each reporting date and
adjusted to reflect the current best estimate. If it is no
longer probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required to
settle the obligation, the provision is reversed.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi
tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian
tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan
besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent liabilities are not recognized in the
consolidated financial statements, but are disclosed
unless the possibility of an outflow of resources is
remote. Contingent assets are not recognized in the
consolidated financial statements but are disclosed
when an inflow of economic benefits is probable.
z. Dividen
z. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas
ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen
diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui
berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan.
aa.Kuasi-Reorganisasi
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003), kuasireorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang
mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan
mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh
aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan
melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat
melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan
posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan
yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau.
Final dividend distributions are recognized as a
liability when the dividends are approved in the
General Meeting of the Company’s Shareholders.
Dividend distributions are recognized as a liability
when the dividends are approved based on a Board
of Directors’ resolution in accordance with the
Company’s Articles of Association.
aa.Quasi-Reorganization
Pursuant to PSAK No. 51 (Revised 2003), a quasireorganization is an accounting procedure that
enables an entity to restructure its equity by
eliminating its deficit and reappraising all of its
assets and liabilities. By this procedure, the entity is
expected to continue its business as if it was a fresh
start, with a statement of financial position showing
a better financial position with no past deficit.
46
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
272
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan
nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi
nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang
tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan
mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik
penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik
aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain,
metode nilai kini dan arus kas diskonto.
The fair values of assets and liabilities are
determined based on market values. If the market
value is unavailable, the estimated fair value is
determined using the best information available. The
estimates of the fair values put into consideration
prices of the similar type of assets and a valuation
technique most suitable to the characteristics of the
related assets and liabilities, among others, present
value method and discounted cash flows method.
Sesuai dengan PSAK tersebut, eliminasi atas saldo
defisit terhadap akun-akun ekuitas dilakukan melalui
urutan prioritas sebagai berikut:
According to PSAK, the elimination of deficit is
applied against equity accounts in the order of
priority as follows:
a) cadangan umum;
b) cadangan khusus;
c) selisih penilaian aset dan liabilitas dan selisih
penilaian yang sejenisnya;
d) tambahan modal disetor dan sejenisnya; dan
a) legal reserve;
b) special reserve;
c) revaluation increment on assets and liabilities;
e) modal saham.
d) additional paid-in capital and the similar
accounts, and
e) share capital.
Selain itu, berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012),
saldo akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali dapat berubah pada saat adanya
peristiwa kuasi-reorganisasi dan dapat digunakan
untuk mengeliminasi atau menambah saldo laba
negatif.
In addition, under PSAK No. 38 (Revised 2012), the
account balance of Restructuring Transactions of
Entities is subject to change at the time of quasireorganization and can be used to eliminate or
increase deficit.
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 41, Perusahaan
melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni
2011 mengikuti persyaratan dari PSAK di atas.
As discussed in Note 41, the Company conducted
quasi-reorganization as of June 30, 2011 following
the provisions of the above PSAK.
bb. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain
bb. Adoption of Other Revised Accounting Standards
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan
sebelumnya,
Kelompok
Usaha
juga
telah
menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal
1 Januari 2015, yang dianggap relevan terhadap
laporan keuangan konsolidasian namun tidak
menimbulkan dampak yang signifikan.
Other than the revised accounting standards
previously mentioned, the Group also adopted
the following revised accounting standards on
January 1, 2015, which are considered relevant to
the consolidated financial statements but did not
have significant impact.
a) PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan
Tersendiri”
b) PSAK 67 (Penyesuaian 2014) “Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain”
c) PSAK 68 (Penyesuaian 2014) “Pengukuran Nilai
Wajar”
a) PSAK 4 (Revised 2013) “Separate Financial
Statements”
b) PSAK 67 (Amendment 2014) “Disclosures of
Interests in Other Entities”
c) PSAK 68 (Amendment 2014) “Fair Value
Measurements”
47
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
273
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS
Penyusunan laporan keuangan sesuai, dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, mewajibkan
manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan
dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam
membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di
masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi
yang dibuat.
The preparation of financial statements, in conformity
with Indonesian Financial Accounting Standards,
requires management to make judgments, estimations
and assumptions that affect amounts reported therein.
Due to the inherent uncertainty in making estimates,
actual results reported in future periods may differ from
those estimates.
Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi
pada parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok
Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi
terkait pada saat terjadinya.
The Group based its assumptions and estimates on
parameters available when the financial statements
were prepared. Existing circumstances and assumptions
about future developments may change due to market
changes or circumstances arising beyond the control
of the Group. Such changes are reflected in the
assumptions as they occur.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat
oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh
paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions
made by management in the process of applying the
Group’s accounting policies have the most significant
effects on the amounts recognized in the consolidated
financial statement:
Menentukan mata uang fungsional
Determining functional currency
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan
mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing
Entitas Anak termasuk, antara lain, mata uang:
The factors considered in determining the functional
currency of the Company and each of its Subsidiary
include, among others, the currency:
-
- that mainly influences sales prices for goods and
services; of the country whose competitive forces and
regulations mainly determine the sales prices of its
goods and services;
- that mainly influences labour, material and other
costs of providing goods or services;
- in which funds from financing activities are
generated; and
- in which receipts from operating activities are
usually retained.
-
yang paling mempengaruhi harga jual barang dan
jasa; dari negara yang kekuatan persaingan dan
peraturannya sebagian besar menentukan harga jual
barang dan jasa entitas;
yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan
baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa;
yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan;
dan
yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada
umumnya ditahan.
Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Determining classification of financial assets and
financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi
yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui
sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha
seperti diungkapkan pada Catatan 2e.
The Group determines the classification of certain
assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth
in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in accordance
with the Group’s accounting policies disclosed in
Note 2e.
48
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
274
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Menentukan nilai wajar dan perhitungan amortisasi
biaya perolehan dari instrumen keuangan
Determining fair value and calculation of cost
amortization of financial instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi. Sementara komponen signifikan atas
pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan
dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat
diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat
berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi
penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut
dapat
mempengaruhi
secara
langsung
laba
atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 38.
The Group records certain financial assets and
liabilities at fair values and at amortized costs,
which requires the use of accounting estimates. While
significant components of fair value measurement and
asumptions used in the calculation of cost amortization
were determined using verifiable objective evidence, the
fair value or amortization amount would differ if the
Group utilized different valuation methodology or
assumptions. Such changes would directly affect the
Group’s profit or loss. Further details are disclosed in
Note 38.
Menilai jumlah terpulihkan dari aset keuangan
Assessing recoverable amounts of financial assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun piutang tertentu
yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut,
Kelompok
Usaha
menggunakan
pertimbangan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang
tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang
yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai
piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 7 dan 8.
The Group evaluates specific accounts receivable where
it has information that certain customers are unable to
meet their financial obligations. In these cases, the
Group uses judgment, based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the length of
its relationship with the customer and the customer’s
current credit status based on any available third party
credit reports and known market factors, to record
specific provisions for customers against amounts due to
reduce its receivable amounts that the Group expects to
collect. These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects the
provision for impairment. Further details are disclosed
in Notes 7 and 8.
Menilai jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan
Assessing recoverable amounts of non-financial assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi
fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi
jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 9.
Allowance for decline in market value and obsolescence
of inventories is estimated based on available facts
and circumstances, including but not limited to, the
inventories own physical condition, their market selling
prices, estimated costs of completion and estimated
costs to be incurred for their sales. The provisions are
re-evaluated and adjusted as additional information
received affects the amount estimated. Further details
are disclosed in Note 9.
49
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
275
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Jumlah pemulihan atas aset tetap, biaya pengembangan
proyek dan goodwill didasarkan pada estimasi dan
asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas
terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan
mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan.
Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin
memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah
terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian
penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan
(Catatan 13, 14 dan 16).
The recoverable amounts of fixed assets, project
development cost and goodwill are based on estimates
and assumptions regarding in particular the expected
market outlook and future cash flows associated with
the assets. Estimated future cash flows include estimates
of future revenues. Any changes in these assumptions
may have a material impact on the measurement of
the recoverable amount and could result in adjustments
to the provision of impairment already booked
(Notes 13, 14 and 16).
Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur
manfaat aset tetap
Determining depreciation method and estimated useful
lives of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus, metode saldo menurun
ganda dan unit produksi berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa
manfaat ekonomis aset tetap selama 3 tahun sampai
dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian
dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya
biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Penjelasan
lebih
rinci
diungkapkan
dalam
Catatan 2k dan 13.
The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis, double-decline balance and unit production
basis over their estimated useful lives. Management
estimates the useful lives of these fixed assets to be
within 3 years to 30 years. These are common life
expectancies applied in the industries in which the
Group conducts its business. Changes in the expected
level of usage and technological development could
impact on the economic useful lives and the residual
values of these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. Further details are disclosed
in Notes 2k and 13.
Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis
Purchase price allocation in a business combination
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi
dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan
harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan
liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi.
Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar
wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi
diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang
dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang
diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi
dapat mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha
secara material (Catatan 2c).
Accounting for acquisition requires extensive use of
accounting estimates and judgments to allocate the
purchase price to the fair market values of the
acquiree’s identifiable assets and liabilities at the
acquisition date. Any excess in the purchase price over
the estimated fair market values of the net assets
acquired is recorded as goodwill in the consolidated
financial statements. Thus, the numerous judgments
made in estimating the fair market value to be assigned
to the acquiree’s assets and liabilities can materially
affect the Group’s financial performance (Note 2c).
50
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
276
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja
Estimation pension cost and employee benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas
imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun
dan tingkat kematian. Sementara Kelompok Usaha
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan
sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan
Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material
liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan
beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 2t dan 31.
The determination of the Group’s obligations and cost
for pension and employee benefits liabilities is
dependent on its selection of certain assumptions used
by the independent actuaries in calculating such
amounts. These assumptions include among others,
discount rates, annual salary increase rate, annual
employee turnover rate, disability rate, retirement age
and mortality rate. While the Group believes that its
assumptions are reasonable and appropriate, significant
differences in the Group’s actual results or significant
changes in the Group’s assumptions may materially
affect its estimated liabilities for pension and employee
benefits and net employee benefits expense. Further
details are disclosed in Notes 2t and 31.
Menentukan pajak penghasilan
Determining income taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi
dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya
adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan
terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.
Significant judgment is involved in determining
provision for corporate income tax. There are certain
transactions and computation for which the ultimate tax
determination is uncertain during the ordinary course of
business. The Group recognizes liabilities for expected
corporate income tax issues based on estimates as to
whether additional corporate income tax will be due.
Further details are disclosed in Note 30.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada
setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat
sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena
pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau
seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga
menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas
pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan
pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.
The Group reviews its deferred tax assets at each
reporting date and reduces the carrying amount to the
extent that it is no longer probable that sufficient taxable
profits will be available to allow all or part of the
deferred tax asset to be utilized. The Group also
reviews the expected timing and tax rates upon reversal
of temporary differences and adjusts the impact of
deferred tax accordingly. Further details are disclosed
in Note 30.
Mengevaluasi provisi dan kontinjensi
Evaluating provisions and contingencies
Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan
antara provisi dan kontinjensi terutama melalui
konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha
yang menangani proses hukum dan pajak tersebut.
Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai
untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif,
jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam
pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen
memperhitungkan risiko dan ketidakpastian terhadap
akun.
The management exercises its judgment to distinguish
between provisions and contingencies mainly through
consultation with the Group’s legal counsel handling
those proceedings. The Group sets up appropriate
provisions for its present legal or constructive
obligations, if any, in accordance with its policies on
provisions. In recognizing and measuring provisions, the
management takes risk and uncertainty into account.
51
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
277
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat
menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka
pada saat ini atau masa depan karena proses
pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari
peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan
waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait
dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok
Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan
mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan
yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok
Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait
dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika
liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui
harus diakui.
4.
PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN
KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK
a. Pendirian Entitas Anak
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGMENTS (Continued)
In certain circumstances, the Group may not be able to
determine the exact amount of its current or future tax
liabilities due to on going investigations by, or
negotiations with, the taxation authority. Uncertainties
exist with respect to the interpretation of complex tax
regulations and the amount and timing of future taxable
income. In determining the amount to be recognized in
respect of an uncertain tax liability, the Group applies
similar considerations as it would use in determining the
amount of a provision to be recognized in accordance
with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets.” The Group makes an analysis of all
tax positions related to income taxes to determine if a
tax liability for unrecognized tax benefit should be
recognized.
4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES
OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES
a. Establishment of Subsidiaries
PT Bina Andalan Karya Inspeksi (BAKI)
PT Bina Andalan Karya Inspeksi (BAKI)
Pada tanggal 21 Oktober 2014, PT Bakrie Pipe
Industries (BPI) mendirikan BAKI, berdasarkan Akta
Notaris No. 31, Notaris Maria Gunarti S.H., M.Kn.,
dan berdasarkan Keputusan No. AHU-31621.40.10.
2014 tanggal 28 Oktober 2014, Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia menyetujui Kepemilikan BPI
sebesar 99,99% di BAKI.
On October 21, 2014, PT Bakrie Pipe Industries
(BPI) established BAKI, based on Notarial Deed
No. 31, of Maria Gunarti, S.H., M.Kn., and based
on Decree No. AHU-31621.40.10.2014 dated
October 28, 2014, the Ministry of Law and Human
Right has approved the 99.99% share ownership of
BPI in BAKI.
PT Bina Karya Proteksi Pipabaja (BKPP)
PT Bina Karya Proteksi Pipabaja (BKPP)
Pada tanggal 2 Oktober 2014, PT Bakrie Pipe
Industries (BPI) mendirikan BKPP, berdasarkan
Akta Notaris No. 7, Notaris Maria Gunarti S.H.,
M.Kn., dan berdasarkan Keputusan No. AHU-31307.
40.10.2014 tanggal 24 Oktober 2014, Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia menyetujui
Kepemilikan BPI sebesar 99,99 % di BKPP.
On October 2, 2014, PT Bakrie Pipe Industries (BPI)
established BKPP, based on Notarial Deed No. 7
of Maria Gunarti, S.H., M.Kn., and based on Decree
No. AHU-31307.40.10.2014 dated October 24, 2014
the Ministry of Law and Human Right has approved
the 99.99% share ownership of BPI in BKPP.
PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP)
PT Bina Proteksiprima Pipabaja (BPP)
Pada tanggal 9 Mei 2014, PT Bakrie Metal Industries
(BMI) mendirikan BPP, berdasarkan Akta Notaris
No. 3, Notaris Titi Indrasari S.H., dan berdasarkan
Keputusan No. AHU-08655.40.10.2014, tanggal
12 Mei 2014, Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia, menyetujui 60,00% kepemilikan saham
dari BMI di BPP.
On May 9, 2014, PT Bakrie Metal Industries (BMI)
established BPP, based on Notarial Deed No. 3
of Titi Indrasari, S.H., and based on Decree
No. AHU-08655.40.10.2014, dated May 12, 2014,
the Ministry of Law and Human Rights has approved
the 60.00% shares ownership of BMI in BPP.
52
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
278
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN
KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK
(Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES
OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES
(Continued)
PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU)
PT Bina Inspeksi Ujiprima (BIU)
Pada tanggal 25 Maret 2014, PT Bakrie Metal
Industries (BMI) mendirikan BIU, berdasarkan Akta
Notaris No. 34, Notaris Titi Indrasari, S.H., dan
berdasarkan Keputusan No. AHU-01523.40.10.2014,
tanggal 7 April 2014, Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia telah menyetujui 60,00% kepemilikan
saham dari BMI di BIU.
On March 25, 2014, PT Bakrie Metal Industries
(BMI) established BIU, based on Notarial Deed
No. 34 of Titi Indrasari, S.H., and based on Decree
No. AHU-01523.40.10.2014, dated April 7, 2014, the
Ministry of Law and Human Rights has approved the
60.00% shares ownership of BMI in BIU.
PT Kalimantan Jawa Gas (KJG)
PT Kalimantan Jawa Gas (KJG)
Pada tanggal 23 Juli 2013, PT Energas Daya
Pratama (EDP) mendirikan KJG, berdasarkan Akta
Notaris No. 17, Notaris Firdhonal, S.H., Berdasarkan
Keputusan No. AHU-48492.AH.01.01, tahun 2013,
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah
menyetujui 80,00% kepemilikan saham dari EDP di
KJG.
On July 23, 2013, PT Energas Daya Pratama (EDP)
established KJG, based on Notarial Deed No. 17 of
Firdhonal, S.H., Based on Decree No. AHU 48492.
AH.01.01, year 2013, the Ministry of Law and
Human Rights has approved the 80.00% shares
ownership of EDP in KJG.
Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan
menandatangani perjanjian pemesanan saham di
PT Kalimanatan Jawa Gas, dimana biaya proyek
yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk membiayai
asset KJG yang akan mewakili kepemilikan saham
20% di KJG.
On March 10, 2014, the Company entered into a
share subscription agreement in PT Kalimantan
Jawa Gas, wherein the project costs incurred by the
Company to finance the assets of KJG will represent
20% shares ownership in KJG.
Pada tanggal 11 November 2014, Anggaran Dasar
KJG telah diubah dengan meningkatkan modal dasar
dari Rp40 miliar menjadi Rp266,43 miliar, dimana
saham KJG yang ada akan dilepas dan akan
menerbitkan saham yang baru. Perusahaan memiliki
kepemilikan saham 20% di KJG (Catatan 12b
dan 14).
On November 11, 2014, the Articles of Association of
KJG has been amended to increase the authorized
capital from Rp40 billion to become Rp266.43
billion, whereby the existing shares of KJG will be
disposed and will issue new shares. The Company
has 20% share ownership in KJG (Notes 12b
and 14).
b. Perubahan Kepemilikan Saham dan Divestasi
b. Changes in Share Ownership and Divestment
PT Bakrie Construction (BCons)
PT Bakrie Construction (BCons)
Pada tanggal 27 Januari 2014, berdasarkan Akta
Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Anggaran
Dasar BCons telah diubah untuk meningkatkan
modal dasar perseroan dari semula USD10,7 juta atau
setara dengan Rp83,9 miliar menjadi USD20,3 juta
atau setara dengan Rp192,6 miliar. Kepemilikan BMI
di BCons meningkat menjadi sebesar 95,19% dari
90,84%.
On January 27, 2014, based on Notarial Deed
Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the Articles of
Association of BCons was amended to increase the
authorized capital from USD10.7 million or
equivalent to Rp83.9 billion to USD20.3 million or
equivalent to Rp192.6 billion. BMIs ownership at
BCons increased to 95.19% from 90.84%.
53
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
279
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN
KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK
(Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES
OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES
(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Akta
Notaris Titi Indrasari, S.H., Anggaran Dasar BCons
telah diubah untuk meningkatkan modal dasar
perseroan dari semula USD20,3 juta atau setara
dengan Rp192,6 miliar menjadi USD40,4 juta atau
setara dengan Rp436,5 miliar. Kepemilikan BMI di
BCons meningkat menjadi sebesar 97,57% dari
95,19%.
On December 31, 2014, based on Notarial Deed
Titi Indrasari, S.H., the Articles of Association of
BCons was amended to increase the authorized
capital from USD20.3 million or equivalent to
Rp192.6 billion to USD40.4 million or equivalent to
Rp436.5 billion. BMI’s ownership at BCons
increased to 97.57% from 95.19%.
PT Bakrie Power (BP)
PT Bakrie Power (BP)
Pada tanggal 17 Januari 2014, berdasarkan Akta
Notaris No. 2, Notaris Rohana Frieta, S.H., para
Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal
dasar BP dari semula Rp70,0 miliar menjadi Rp300,0
miliar. BIIN melakukan penambahan kepemilikan
dengan cara mengkonversi piutang pemegang saham
sebesar Rp158,6 miliar. Kepemilikan BIIN di BP
meningkat menjadi sebesar 99,99% dari 99,96%.
On January 17, 2014, based on Notarial Deed No. 2,
Notary of Rohana Frieta, S.H., the shareholders of
BP agreed to increase the authorized capital from
Rp70.0 billion to Rp300.0 billion. BIIN increased the
ownership through conversion of outstanding
receivables amounting to Rp158.6 billion. BIIN’s
ownership at BP increased to 99.99% from 99.96%.
PT Multi Pangan Selina (MPS)
PT Multi Pangan Selina (MPS)
Pada tanggal 21 November 2014, Perusahaan telah
mengalihkan 2.500 lembar kepemilikan saham di
MPS kepada PT Bakrie Communications (BC). Pada
tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan mengalihkan
2.500 lembar kepemilikan saham di MPS kepada
PT Agrokom Rekanusa (AR). Pengalihan dihitung
sesuai dengan PSAK 38, “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali” dan selisih antara harga pengalihan
dengan nilai buku pada aset neto yang dimiliki MPS
sebesar Rp5 miliar telah dicatat dalam selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan
disajikan pada bagian tambahan modal disetor dalam
komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
On November 21, 2014, the Company has
transferred 2,500 shares ownership at MPS to
PT Bakrie Communications (BC). On December 10,
2014, the Company has transferred 2,500 shares
ownership at MPS to PT Agrokom Rekanusa (AR).
The transfer was accounted in accordance with
PSAK 38, “Business Combination for Entities under
Common Control” and the difference between the
book value of MPS’s net assets amounting to
Rp5 billion was recorded as difference in the value
from restructuring transactions of entities under
common control and presented as additional paid-in
capital in the equity section of the consolidated
statement of financial position.
PT Agrokom Rekanusa (AR)
PT Agrokom Rekanusa (AR)
Pada tanggal 21 November 2014, Perusahaan telah
mengalihkan 147 lembar kepemilikan saham di AR
kepada BC. Pada tanggal 10 Desember 2014,
Perusahaan mengalihkan 147 lembar kepemilikan
saham di AR kepada MPS. Pengalihan dihitung
sesuai dengan PSAK 38, “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali” dan selisih antara harga pengalihan
dengan nilai buku pada aset neto yang dimiliki AR
sebesar Rp0,5 juta dicatat dalam selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan
disajikan pada bagian tambahan modal disetor dalam
komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
On November 21, 2014, the Company has
transferred 147 share ownership at AR to BC. On
December 10, 2014, the Company has transferred
147 shares ownership at AR to MPS. The transfer
was accounted in accordance with PSAK 38,
“Business Combination for Entities under Common
Control” and the difference between the book
value of AR’s net assets amounting to Rp0.5 million
was recorded as difference in the value from
restructuring transactions of entities under common
control and presented as additional paid-in capital in
the equity section of the consolidated statement of
financial position.
54
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
280
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN
KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK
(Lanjutan)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES
OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES
(Continued)
PT Bakrie Communications (BC)
PT Bakrie Communications (BC)
Pada tanggal 23 Desember 2014, berdasarkan
Akta Notaris No. 6, Notaris Titi Indrasari, S.H.,
menyetujui pengalihan kepemilikan saham yang
dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 124 lembar
kepada PT Cakrawala Baru dan 125 lembar kepada
Tuan Ade Suryana. Lebih lanjut, efektif tanggal
31 Desember 2014, Perusahaan telah kehilangan
kendali dan pengaruh signifikan atas BC (termasuk
MPS dan AR) sehubungan dengan perubahan
kepemilikan saham atas BC. Sejak saat itu,
Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasi BC.
On December 23, 2014 , based on Notarial Deed
No. 6, of Titi Indrasari, S.H, the Company
transferred its share ownership in BC consisting of
124 shares to PT Cakrawala Baru and 125 shares
to Mr. Ade Suryana. Furthermore, effective
December 31, 2014, the Company lost its control and
significant influence over BC (including MPS and
AR) as a result of the change in ownership. Since
then, the Company deconsolidated BC.
Sehubungan dekonsolidasi BC tersebut, Perusahaan
mengakui
kerugian
atas
penjualan
saham
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif konsolidasian sebesar Rp27,9 miliar.
In connection with the deconsolidation of BC, the
Company recognized loss on sale investment in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income amounting to Rp27.9 billion.
PT Bakrie Steel Industries (BSI)
PT Bakrie Steel Industries (BSI)
Pada tanggal 30 Maret 2015, berdasarkan Akta
Notaris Humberg Lie, S.H.,S.E, M.Kn, No. 240,
Pemegang
saham
telah
menyetujui
untuk
mengalihkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh
PT Bakrie & Brothers Tbk dan PT Kreasindo Jaya
Utama kepada PT Bakrie Autoparts dan PT Bina
Usaha Mandiri Misuzawa. Perusahaan mengalihkan
seluruh kepemilikan saham sebesar 99,99% di
PT Bakrie Steel Industries (BSI) ke PT Bakrie
Autoparts (BA).
On March 30, 2015, based on Notarial Deed No. 240
of Humberg Lie, S.H.,S.E, M.Kn, the Shareholders
approved the transfer of shares owned by PT Bakrie
& Brothers Tbk and PT Kreasindo Jaya Utama in
PT Bakrie Autoparts and PT Bina Usaha Mandiri
Misuzawa. The Company transferred all of its
ownership 99.99% in PT Bakrie Steel Industries
(BSI) to PT Bakrie Autoparts (BA).
PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW)
PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW)
Pada tanggal 13 Juli 2015, Perusahaan dan PT Bakrie
Toll Indonesia (BTI) telah menandatangani
Perjanjian Jual Beli atas kepemilikan saham di
PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCTW) kepada
PT Waskita Toll Road (WTR) masing-masing
sebesar 10% dan 80%. Setelah perjanjian tersebut,
kepemilikan saham Perusahaan, BTI dan WTR di
CCTW menjadi masing-masing sebesar 5%, 5% dan
90%. Perusahaan telah kehilangan kendali dan
pengaruh signifikan atas CCTW sehubungan dengan
perubahan kepemilikan saham atas CCTW. Sejak
saat itu, Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasi
(Catatan 12b).
On July 13, 2015, the Company and PT Bakrie Toll
Indonesia (BTI) entered into a Sale and Purchase
Agreement of shares in PT Cimanggis Cibitung
Tollways (CCTW) to PT Waskita Toll Road (WTR)
equivalent to 10% and 80%, respectively. After this
agreement, share ownership of the Company, BTI
and WTR at CCTW are 5%, 5% and 90%,
respectively. Furthermore, the Company lost its
control and significant influence over CCTW as a
result of the change in ownership. Since then, the
Company deconsolidated CCTW (Note 12b).
55
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
281
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
5.
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENDIRIAN, DIVESTASI DAN PERUBAHAN
KEPEMILIKAN SAHAM ENTITAS ANAK
(Lanjutan)
4. ESTABLISHMENT, DIVESTMENT AND CHANGES
OF SHARE OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES
(Continued)
Sehubungan
dekonsolidasi
CCTW
tersebut,
Perusahaan dan BTI mengakui keuntungan
atas penjualan saham dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif konsolidasian sebesar
Rp399,00 miliar.
In connection with the deconsolidation of CCTW,
the Company and BTI recognized gain on sale
investment in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income amounting to
Rp399.00 billion.
PT Aneka Banusakti (ABS)
PT Aneka Banusakti (ABS)
Pada tanggal 23 Desember 2015, BA telah
menandatangani Perjanjian Jual Beli atas seluruh
kepemilikan saham di Aneka Banusakti (ABS)
kepada PT Suplaindo Sejahtera sebesar 58%
kepemilikan saham di ABS. Lebih lanjut, efektif
tanggal tersebut, BA telah kehilangan kendali dan
pengaruh signifikan atas ABS sehubungan dengan
perubahan kepemilikan saham atas ABS. Sejak saat
itu, BA tidak lagi mengkonsolidasi.
On December 23, 2015, BA entered into a Sale and
Purchase Agreement of all shares in PT Aneka
Banusakti (ABS) to PT Suplaindo Sejahtera
equivalent to 58% share ownership in ABS.
Furthermore, effective date BA lost its control and
significant influence over ABS as a result of the
change in ownership. Since then, BA deconsolidated
ABS.
Sehubungan dekonsolidasi ABS tersebut, BA
mengakui
kerugian
atas
penjualan
saham
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif konsolidasian sebesar Rp3,83 miliar.
In connection with the deconsolidation of ABS, BA
recognized loss on sale of investment in the
consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income amounting to Rp3.83 billion.
KAS DAN SETARA KAS
5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2015
2014
Kas
Rupiah
Dolar AS
Dolar Singapura
1.034.359
27.881
1.576
958.265
18.780
1.421
Cash on hand
Rupiah
US Dollar
Singaporean Dollar
Total kas
1.063.816
978.466
Total cash on hand
Kas di bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
(dahulu
PT ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
Syariah
24.935.854
21.852.389
20.685.832
8.109.366
18.378.691
15.742.458
8.598.638
14.137.923
5.346.730
14.635.503
5.312.105
401.986
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
(formerly known as
PT ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
Syariah
56
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
282
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
5.
5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
2015
PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Artha Graha Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
(dahulu
PT Bank Mutiara Tbk)
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
2014
4.168.882
2.593.756
2.296.995
1.122.950
6.180.153
2.011.125
2.118.724
4.085.652
712.258
617.359
429.206
3.601.469
2.741.916
14.629.533
390.869
882.559
3.646.758
1.617.301
PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Artha Graha Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
(formerly known as
PT Bank Mutiara Tbk)
PT Bank BRI Syariah
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
Others (below Rp1 billion)
97.639.241
114.345.699
Sub-total
160.364.026
57.899.387
66.933.381
13.254.571
69.258.020
3.066.607
7.027.524
2.435.644
6.312.705
6.473.301
2.407.312
3.702.199
578.850
4.318.107
3.225.217
5.719.568
Sub-total
257.319.415
155.657.004
Sub-total
Total kas di bank
354.958.656
270.002.703
Total cash in banks
-
4.000.000
3.147.496
Cash equivalents
Time deposits
Rupiah
PT Bank Mega Tbk
Others (below Rp1 billion)
-
7.147.496
62.077.500
-
1.048.132
62.077.500
1.048.132
62.077.500
8.195.628
Total cash equivalents
418.099.972
279.176.797
Total
Sub-total
Mata uang asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Setara kas
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Mega Tbk
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Sub-total
Mata uang asing (USD)
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub-total
Total Setara Kas
Total
Foreign currencies
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
Others (below Rp1 billion)
Sub-total
Foreign currency (USD)
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub-total
57
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
283
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
5.
5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
Kisaran suku bunga tahunan untuk deposito berjangka
adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar AS
2015
2014
0,25 % - 1,00 %
6,50 % - 9,75 %
0,75 % - 1,50 %
Rupiah
US Dollar
Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak
ketiga.
All placements in cash and cash equivalents were with
third parties.
Rincian kas dan setara kas berdasarkan mata uang
adalah sebagai berikut:
Details of cash and cash equivalents based on
currencies were as follows:
Mata uang
2015
Dolar AS
Rupiah
Yen Jepang
Dolar Singapura
6.
The annual interest rates of time deposits were as
follows:
Currency
2014
319.282.987
98.673.601
141.808
1.576
INVESTASI JANGKA PENDEK
156.700.772
122.451.409
23.195
1.421
US Dollar
Rupiah
Japanese Yen
Singaporean Dollar
6. SHORT-TERM INVESTMENTS
2015
2014
Efek tersedia untuk dijual
Efek ekuitas tercatat (Catatan 33g)
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bakrie Sumatera
Plantation Tbk
PT Bakrieland Development Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
Bumi Borneo Resources Pte. Ltd.
32.278.207
27.429.399
39.517.807
43.887.039
18.642.999
3.601.290
1.588.387
-
60.071.199
9.321.290
280.259.124
1.239.833.450
Available-for-sale securities
Quoted equity securities (Note 33g)
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bakrie Sumatera
Plantation Tbk
PT Bakrieland Development Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
Bumi Borneo Resources Pte. Ltd.
Sub-total
83.540.282
1.672.889.909
Sub-total
340.866.787
-
900.132.461
900.132.461
Held-for-trading
Investment funds (USD)
Purple Rain Resources Ltd.
Skytrend Investments
Holdings Ltd.
1.240.999.248
900.132.461
Sub-total
1.392.020
930.000
-
781.501
1.096.425
Dimiliki untuk diperdagangkan
Dana investasi (USD)
Purple Rain Resources Ltd.
Skytrend Investments
Holdings Ltd.
Sub-total
Saham yang diperdagangkan
PT United Tractors Tbk
PT Summarecon Agung Tbk
PT Pelayaran Tempura
Emas Tbk
Marketable securities
PT United Tractors Tbk
PT Summarecon Agung Tbk
PT Pelayaran Tempura
Emas Tbk
58
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
284
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
6.
6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
2015
PT Sri Rejeki Isman Tbk
PT Alam Sutera Realty Tbk
PT Nusa Raya Cipta Tbk
PT Jasa Marga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Erajaya Swasembada Tbk
PT Bumi Serpong Damai Tbk
Lain-lain (dibawah Rp 500 juta)
Sub-total
2014
743.665
474.600
7.751.610
1.104.436
1.058.205
754.250
654.000
541.500
6.987.968
PT Sri Rejeki Isman Tbk
PT Alam Sutera Realty Tbk
PT Nusa Raya Cipta Tbk
PT Jasa Marga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Erajaya Swasembada Tbk
PT Bumi Serpong Damai Tbk
Others (Below Rp 500 million)
12.073.396
12.196.784
Sub-total
Pinjaman dan piutang
Deposito berjangka
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
2.200.000
-
2.200.000
1.507.400
Loan and receivables
Time deposits
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Sub-total
2.200.000
3.707.400
Sub-total
1.338.812.926
2.588.926.554
Total
-
Less allowance for impairment
of investment
2.588.926.554
Net
Total
Dikurangi penyisihan penurunan
nilai investasi
(900.132.461)
Neto
438.680.465
Rincian investasi jangka pendek berdasarkan mata uang
adalah sebagai berikut:
Mata uang
2015
Dolar AS
Rupiah
Details of short term investments based on currencies
were as follows:
2014
340.866.787
97.813.678
2.139.965.911
448.960.643
Currency
US Dollar
Rupiah
Efek tersedia untuk dijual
Available-for-sale securities
Pada tanggal 20 Januari 2012, Perusahaan dan Long
Haul Holding (LHH) menandatangani Perjanjian Jual
Beli Bersyarat (CSPA), dimana Perusahaan akan
menjual Bumi Energy & Metal Pte Ltd (BBEM) dan
Bumi Borneo Resources (BBR) ke LHH yang tunduk
pada, antara lain, persetujuan kreditor dan andai kata
kondisi ini tidak terpenuhi, dalam hal terdapat
pemungutan suara di BBEM dan BBR, Perusahaan akan
melakukan pemungutan suara berdasarkan keputusan
LHH. Hasil dari transaksi ini, Perusahaan memiliki
BBEM dan BBR masing-masing 21,9% dan 22,8% dan
kehilangan pengaruh yang signifikan atas BBEM dan
BBR karena telah menyerahkan semua hak suaranya ke
LHH berdasarkan CSPA. Sejak itu, Perusahaan
mencatat investasi saham di BBEM dan BBR sebagai
saham yang tersedia untuk dijual.
On January 20, 2012, the Company and Long Haul
Holding (LHH) entered into a Conditional Sale and
Purchase Agreement (CSPA), wherein the Company will
sell its shares of Bumi Energy & Metal Pte Ltd (BBEM)
and Bumi Borneo Resources (BBR) to LHH subject to,
among others, creditor’s approval, and if the condition
is not met, in the event of voting in BBEM and BBR, the
Company will vote based on LHH decision. As a result
of this transaction, the Company owned 21.9% and
22.8% in BBEM and BBR, respectively, and lost its
significant influence over BBEM and BBR as the
Company has transferred its voting rights to LHH
through the CSPA. Since then, the Company has
recorded its investment in BBEM and BBR shares as
available-for-sale equity securities.
59
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
285
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
6.
6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Pada tahun 2013, Perusahaan, PT Borneo Lumbung
Energi & Metal Tbk (Borneo), LHH, BBEM, BBR,
Artel Choice Limited dan PT Republik Energi & Metal
melakukan Perjanjian Jual Beli dimana terdapat
perubahan dalam susunan pemegang saham dari BBEM
dan BBR, penjualan atas saham PT Asia Resources
Minerals Plc (ARMS) dan pembelian kembali atas
saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Perusahaan
dan LHH telah memperoleh izin dan persetujuan dari
kreditur untuk transaksi ini. Berdasarkan perjanjian,
Perusahaan melakukan transaksi berikut, antara lain:
In 2013, the Company, PT Borneo Lumbung Energi &
Metal Tbk (Borneo), LHH, BBEM, BBR, Artel Choice
Limited and PT Republik Energi & Metal entered into a
Sale and Purchase Agreement (SPA) wherein there will
be change in the shareholders of BBEM and BBR, sale
of PT Asia Resources Minerals Plc (ARMS) shares and
repurchase of PT Bumi Resources Tbk (BUMI) shares.
The Company and LHH obtained consent and approval
from lender for this transaction. Based on this
agreement, the Company entered into the following
transactions, among others:
a. Pada tanggal 25 Maret 2014, Perusahaan dan LHH
melakukan pertukaran 49% kepemilikan saham
Perusahaan di BBEM dengan 49% kepemilikan
saham Borneo di BBR sehingga BBR dimiliki
seluruhnya oleh Perusahaan dan LHH.
a. On March 25, 2014, the Company and LHH
exchanged 49% of the Company and LHH’s share
ownership in BBEM with 49% of Borneo’s share
ownership in BBR, making BBR a wholly-owned
subsidiary of the Company and LHH.
b. Pada tanggal 25 Maret 2014, Ravenwood Acquisition
Company Limited (RACL), afiliasi Borneo, telah
membayar USD224,0 juta kepada BBR untuk 23,8%
kepemilikan pada ARMS. Jumlah ini telah disetorkan
pada escrow account yang dibuat untuk transaksi
pembelian kembali saham BUMI, yang terlaksana
pada hari yang sama.
b. On March 25, 2014, Ravenwood Acquisition
Company Limited (RACL), an affiliate of Borneo,
paid USD224.0 million to BBR in exchange for the
23.8% share ownership of BBR in ARMS. This
amount was deposited in an escrow account created
for the repurchase of BUMI shares, which was
executed on the same date.
Atas transaksi ini Perusahaan mencatat kerugian bersih
atas investasi jangka pendek sebesar Rp7,3 miliar.
The Company recognized net loss on disposal of shortterm investments on the above transactions amounting to
Rp7.3 billion.
Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan mengalihkan
seluruh kepemilikan saham sebesar 44,6% di Bumi
Borneo Resources Pte. Ltd (BBR) kepada Long Haul
Holdings Ltd. (LHH). Atas penjualan ini Perusahaan
mencatat piutang dari LHH (Catatan 33c).
On March 20, 2015, the Company transferred all of its
share ownership (44.6%) in Bumi Borneo Resources
Pte. Ltd (BBR) to Long Haul Holdings Ltd. (LHH). The
Company recorded a receivable from LHH for this
transaction (Note 33c).
Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan menyerahkan
1,96 miliar lembar saham PT Bakrieland Development
Tbk (ELTY) senilai USD8,1 juta dan penyerahan
1,23 miliar lembar saham BTEL senilai USD5,1 juta
untuk pembayaran utang ke Conic Investment Limited
(Catatan 18i).
On June 27, 2014, the Company transferred 1.96 billion
of PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) shares
equivalent to USD8.1 million and 1.23 billion BTEL
shares equivalent to USD5.1 million as partial payment
to Conic Investment Limited (Note 18i).
Pada tanggal 29 Desember 2014, Perusahaan
menyerahkan 5,3 miliar lembar saham BTEL senilai
USD18,2 juta, penyerahan 113,7 juta lembar saham
ENRG senilai USD0,9 juta dan penyerahan 123,8 juta
lembar saham UNSP senilai USD0,4 juta untuk
pembayaran utang ke Conic Investment Limited
(Catatan 18i).
On December 29, 2014, the Company transferred
5.3 billion of BTEL shares equivalent to USD18.2
million, 113.7 million ENRG shares equivalent to
USD0.9 million and 123.8 million UNSP shares
equivalent to USD0.4 million as partial payment to
Conic Investment Limited (Note 18i).
60
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
286
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
6.
6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Perusahaan mengakui rugi neto atas penyerahan
investasi jangka pendek yang digunakan untuk
pembayaran pinjaman dari Conic Investment Limited
sebesar Rp37,6 miliar.
The Company recognized net loss on transfer of shortterm investments used to settle outstanding loan from
Conic Investment Limited amounting to Rp37.6 billion.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, sejumlah
efek ekuitas pada BUMI, ELTY, PT Energi Mega
Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation
Tbk (UNSP) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
masing-masing sebesar 548,6 juta saham, 72,0 juta
saham, 31,8 juta saham, 372,9 juta saham dan 645,6 juta
saham digunakan Perusahaan sebagai jaminan untuk
utang jangka pendek (Catatan 18b, 18i, 18n, 18o and
18p).
As of December 31, 2015, certain number of equity
securities in BUMI, ELTY, PT Energi Mega Persada
Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk
(UNSP) and PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) total
548.6 million shares, 72.0 million shares, 31.8 million
shares, 372.9 million shares and 645.6 million shares
were used as collateral for the Company’s short-term
loans (Notes 18b, 18i, 18n, 18o and 18p).
Pada tanggal 31 Desember 2015, persentase
kepemilikan saham Perusahaan langsung dan tidak
langsung atas BUMI, ELTY, ENRG, UNSP dan BTEL
secara masing-masing sebesar 1,5%, 0,2%, 0,1%, 2,7%
dan 2,1%. Dalam hal terjadi perbedaan dengan laporan
keuangan BUMI, ELTY, ENRG, UNSP dan BTEL, hal
ini disebabkan oleh saham-saham yang dijadikan
jaminan oleh Perusahaan ke kreditur telah berubah
kepemilikan. Selain itu, perbedaan juga bisa diakibatkan
oleh saham yang telah dialihkan, namun tidak berubah
nama kepemilikan.
As of December 31, 2015, the Company’s percentage of
direct and indirect share ownership in BUMI, ELTY,
ENRG, UNSP and BTEL were to 1.5%, 0.2%, 0.1%,
2.7% and 2.1%, respectively. Differences in the
Company’s ownership presented in the financial
statements of BUMI, ELTY, ENRG, UNSP and BTEL,
might arise due to shares pledged by the Company to
the creditors wherein the ownership has been
transferred. In addition, there were shares that have
been transferred, but the ownership’s name has not been
changed.
Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen Kelompok
Usaha memutuskan untuk melakukan penurunan nilai
atas efek ekuitas tersedia untuk dijual sehubungan
dengan tren penurunan harga pasar saham selama 2
tahun terakhir. Sehingga, Perusahaan mengalihkan rugi
yang belum terealisasi atas perubahan nilai investasi
jangka pendek sebesar Rp40,1 juta dan mencatat rugi
terealisasi yang jumlah tersebut di dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lainnya.
As of December 31, 2015, the Group’s management
decided to impair the available-for-sale equity securities
due to the downward trend of the market price of shares
for the past 2 years. Thus, the Company reversed the
unrealized loss for changes in value of short-term
investments amounting to Rp40.1 million and recognized
loss of the same amount in the statements of profit or
loss and other comprehensive income.
Rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai
investasi jangka pendek yang disajikan sebagai bagian
dari ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar nil dan Rp40.2 miliar.
Pemulihan kerugian yang belum terealisasi atas
perubahan nilai investasi jangka pendek dicatat pada
pendapatan komprehensif lain untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp4,5 miliar. Rugi neto yang belum terealisasi atas
perubahan nilai investasi jangka pendek disajikan
pada pendapatan komprehensif lain untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp4,5 miliar.
Unrealized loss for changes in the value of short-term
investments presented as part of equity as of
December 31, 2015 and 2014 amounted to nil and
Rp40.2 billion, respectively. Reversal of unrealized loss
for changes in the value of short-term investments
presented as part of other comprehensive income for
the year ended December 31, 2015 amounted to
Rp4.5 billion. Unrealized loss for changes in the value
of short-term investments presented as part of other
comprehensive income for the year ended December 31,
2014 amounted to Rp4.5 billion.
61
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
287
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
6.
6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)
7.
INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Dimiliki untuk diperdagangkan
Held-for-trading
Pada tanggal 1 September 2014, Perusahaan melakukan
pencairan sebagian investasi di Skytrend Investment
Holdings Ltd. sebesar USD34 juta dan digunakan
untuk pembayaran utang Conic Investment Limited
(Catatan 18i). Sedangkan sisanya telah diinvestasikan
kembali dengan jangka waktu 24 bulan di Skytrend
Investment Holdings Ltd.
On September 1, 2014, the Company partially redeemed
its investment in Skytrend Investment Holdings Ltd.
amounting to USD34 million with the proceeds used to
partially settle loan from Conic Investment Limited
(Note 18i). The remaining balance was re-invested for
24 months in Skytrend Investment Holdings Ltd.
Pada tanggal 31 Desember 2015, manajemen Kelompok
Usaha memutuskan untuk melakukan penurunan nilai
atas investasi di Skytrend Investment Holdings Ltd
sehubungan dengan melemahnya perekonomian global
serta tren penurunan harga komoditi unggulan dan harga
pasar saham selama 2 tahun terakhir.
As of December 31, 2015, the Group’s management
decided to impair the investment in Skytrend Investment
Holdings Ltd due to broad economic slowdown, the
downward trend of the main commodities’s price and
the market price of shares for the past 2 years.
Pada tahun 2015, Sebastopol, Entitas Anak, mengadakan
perjanjian jasa pengelolaan investasi dengan Purple Rain
Resources Ltd., perusahaan yang didirikan di British
Virgin Island, untuk mengelola dan melaksanakan
strategi investasi yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak.
In 2015, Sebastopol, Subsidiary, entered into an
investment management service agreement with Purple
Rain Resources Ltd., company incorporated in British
Virgin Islands, to manage and implement the investment
strategy agreed by both parties.
Pinjaman dan piutang
Loan and receivables
Deposito berjangka merupakan penempatan dana dengan
jangka waktu empat (4) sampai dengan enam (6) bulan
dengan tingkat bunga berkisar antara 5,5% sampai
dengan 6,25% per tahun.
Time deposits represent placements with a term of four
(4) to six (6) months with interest rates ranging from
5.5% to 6.25% per annum.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penambahan penurunan
nilai investasi jangka pendek pada tanggal
31 Desember 2015.
The management believes that there were no events on
changes in circumstances that indicated any additional
impairment in the value of short-term investments as of
December 31, 2015.
PIUTANG USAHA
7. TRADE RECEIVABLES
2015
Pihak ketiga
Piper Price & Company Limited
PT Bumi Kaya Steel
PT Alisan Catur Perkasa
John Holland Pte. Ltd.
PT Hino Motors Manufacturing
Indonesia
PT Punj Lloyd Indonesia
2014
642.352.339
32.162.690
20.016.863
17.009.925
643.648.739
37.550.054
18.787.991
15.339.142
14.938.640
11.563.386
17.107.671
12.211.520
Third parties
Piper Price & Company Limited
PT Bumi Kaya Steel
PT Alisan Catur Perkasa
John Holland Pte. Ltd.
PT Hino Motors Manufacturing
Indonesia
PT Punj Lloyd Indonesia
62
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
288
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
7. TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
2015
PT Pertamina Unit Bisnis
Pertamina EP (Jambi)
PT Pertamina Gas
Lain-lain (di bawah Rp10 miliar)
2014
PT Pertamina Unit Bisnis
Pertamina EP (Jambi)
PT Pertamina Gas
Others (below Rp10 billion)
6.728.259
424.336.396
152.278.403
13.618.317
662.808.215
Total
Dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
1.169.108.498
1.573.350.052
Sub-total
1.128.861.171
1.535.955.042
Sub-total
33.707.450
43.981.312
Related parties (Note 33d)
-
Less allowance for
impairment losses
32.775.850
43.981.312
Sub-total
1.161.637.021
1.579.936.354
Total
(40.247.327)
Pihak berelasi (Catatan 33d)
Dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
(37.395.010)
(931.600)
Sub-total
Total
Rincian daftar umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
2015
Sampai dengan 1 bulan
1 bulan - 3 bulan
3 bulan - 6 bulan
6 bulan - 1 tahun
Lebih dari 1 tahun
Total
Less allowance for
impairment losses
Details of aging schedule of trade receivables were as
follows:
2014
738.352.095
157.746.109
39.721.059
129.286.987
137.709.698
785.945.463
447.464.383
158.773.282
78.912.637
146.235.599
Up to 1 month
1 month - 3 months
3 months - 6 months
6 months - 1 year
Over 1 year
Total
Dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
1.202.815.948
1.617.331.364
Total
Less allowance for
impairment losses
Neto
1.161.637.021
(41.178.927)
Mutasi penyisihan kerugian atas penurunan nilai untuk
piutang usaha adalah sebagai berikut:
2015
(37.395.010)
Net
1.579.936.354
The movements in the allowance for impairment losses
on trade receivables was as follows:
2014
Saldo awal
Penyisihan penurunan nilai
Penghapusan penurunan nilai
Dekonsolidasi BC
Pemulihan penyisihan
penurunan nilai
Selisih kurs
37.395.010
3.204.621
(3.029.993)
-
1.006.127.998
15.414.290
(9.389.578)
3.609.289
(974.757.700)
-
Saldo Akhir
41.178.927
37.395.010
Beginning balance
Provision for impairment losses
Write-off impairment losses
Deconsolidation of BC
Recovery of
impairment losses
Foreign exchange translation
Ending Balance
63
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
289
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
7. TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah
sebagai berikut:
Mata uang
Details of trade receivables based on currencies were as
follows:
2015
Rupiah
Dolar AS
1.035.517.064
126.119.957
a. Piper Price & Company Limited
Currency
2014
1.156.330.093
423.606.261
Rupiah
US Dollar
a. Piper Price & Company Limited
Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan menjual
saham BUMI, ENRG, UNSP, ELTY dan BTEL
miliknya sejumlah masing-masing 1,2 miliar,
2,4 miliar, 304,2 juta, 346,9 juta dan 1,3 miliar
lembar saham kepada Piper Price & Company
Limited (PPC) dengan harga jual keseluruhan sebesar
Rp3,4 triliun yang akan dibayarkan pada tanggal
30 Juni 2011, dengan opsi perpanjangan.
On December 30, 2010, the Company sold its shares
in BUMI, ENRG, UNSP, ELTY and BTEL amounting
to 1.2 billion, 2.4 billion, 304.2 million, 346.9 million
and 1.3 billion, respectively, to Piper Price &
Company Limited (PPC) for a total selling price of
Rp3.4 trillion, which will be paid on June 30, 2011
and subject to extension.
Pada tahun 2011, Perusahaan telah menerima
sebagian penyelesaian piutang sebesar Rp1,3 triliun,
yang kemudian digunakan untuk membeli kembali
sebagian Surat Utang Jangka Menengah. Selain itu,
Perusahaan dan PPC telah sepakat untuk periode
pembayaran piutang sampai dengan tanggal
30 September 2012.
In 2011, the Company has received partial payment
of the selling price amounting to Rp1.3 trillion.
The proceeds were used to buy-back the portion of
Medium Term Note. Moreover, the Company and
PPC have agreed to extend the period of payment of
the receivable further until September 30, 2012.
Pada tahun 2012, Perusahaan menerima penyelesaian
piutang dari PPC sebesar Rp2,3 triliun termasuk
bagian yang merupakan penalti keterlambatan.
Total penalti sebesar Rp1,1 triliun dan dicatat
sebagai
bagian
dari
pendapatan
investasi
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Selain itu, PPC
menyepakati untuk membayar sisa saldo yang
merupakan penalti pada tanggal 30 September 2013.
Setelah menerima penyelesaian sebesar Rp7,5 miliar
tahun 2013, Perusahaan dan PPC telah sepakat
untuk memperpanjang kembali sampai dengan
30 September 2016.
In 2012, the Company has received payment from
PPC amounting to Rp2.3 trillion, including the
portion of late payment penalty. The total penalty
amounting to Rp1.1 trillion was recorded as
part of investment income in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive
income. Moreover, PPC agreed to pay the remaining
balance of penalty on September 30, 2013. After
receiving the payment from PPC amounting to
Rp7.5 billion in 2013, the Company and PPC agreed
to further extend the terms the latest was until
September 30, 2016.
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima pembayaran
dari PPC sebesar Rp369,6 miliar yang digunakan
untuk penyelesaian sebagian Surat Sanggup Seri II
(PT Batasa Capital dan PT Danpac Futures) masingmasing sebesar Rp285,9 miliar dan Rp10,0 miliar,
serta sebagian utang jangka pendek dari Indiana Ltd.
sebesar Rp73,8 miliar (Catatan 18a dan 18b).
In 2014, the Company received payment from PPC
amounting to Rp369.6 billion which were used to
partially settle the Promissory Notes Series II
(PT Batasa Capital and PT Danpac Futures)
amounting to Rp285.9 billion and Rp10.0 billion,
respectively, and partially settle short-term loan to
Indiana Ltd amounting to Rp73.8 billion (Notes 18a
and 18b).
64
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
290
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
7.
7. TRADE RECEIVABLES (Continued)
8.
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan menerima
pembayaran dari PPC sebesar Rp1,3 miliar yang
digunakan untuk penyelesaian sebagian utang Conic
(Catatan 18i).
On April 28, 2015, the Company received payment
from PPC amounting to Rp1.3 billion which were
used to partially settle Conic loan (Note 18i).
Saldo piutang dari PPC pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebesar Rp0,6 triliun.
The outstanding balance of receivable from PPC
as of December 31, 2015 and 2014 amounted to
Rp0.6 trillion.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian
atas penurunan nilai piutang usaha adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang usaha.
The management believes that the allowance for
impairment losses on trade receivables is adequate to
cover any possible losses on uncollectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, beberapa
Entitas Anak menggunakan piutang usaha sebagai
jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang (Catatan 18 dan 21).
As of December 31, 2015 and 2014, several Subsidiaries
used trade receivables, as collateral for short-term and
long-term loans (Notes 18 and 21).
PIUTANG LAIN-LAIN
8. OTHER RECEIVABLES
2015
2014
185.061.201
38.181.690
5.851.264
Third parties
TJA Power Corporation
(Asia) Ltd. (Catatan 33c)
Unbilled revenues
31.782.806
19.035.000
14.842.128
29.625.564
15.801.610
16.105.891
23.113.305
Accrued interest income
PT Suplaindo Sejahtera
Retention receivables
Others (below Rp10 billion)
Total
Dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
318.528.389
60.872.070
Total
Less allowance for
impairment losses
Neto
309.753.825
Pihak ketiga
TJA Power Corporation
(Asia) Ltd. (Catatan 33c)
Pendapatan belum ditagih
Penghasilan bunga yang
masih harus diterima
PT Suplaindo Sejahtera
Piutang retensi
Lain-lain (di bawah Rp10 miliar)
(8.774.564)
Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah
sebagai berikut:
Mata uang
2015
Rupiah
Dolar AS
108.765.656
200.988.169
(9.824.564)
51.047.506
Net
Details of others receivables based on currencies were
as follows:
2014
Currency
33.655.128
17.392.378
Rupiah
US Dollar
65
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
291
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
8.
8. OTHER RECEIVABLES (Continued)
9.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
Pendapatan belum ditagih merupakan piutang dari
pelanggan atas penjualan barang yang belum ditagihkan.
Unbilled revenues are receivables from customers for
goods sold that are not yet billed.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian
atas penurunan nilai piutang lain-lain adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang lain-lain.
The management believes that the allowance for
impairment losses on other receivables is adequate to
cover any possible losses on uncollectible other
receivables.
PERSEDIAAN
9. INVENTORIES
2015
2014
Bahan baku
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan pembantu dan
suku cadang
273.777.123
233.821.997
47.657.201
314.213.786
430.953.401
82.356.396
74.356.251
85.986.446
Total
Dikurangi penyisihan persediaan
usang
629.612.572
913.510.029
Neto
629.595.019
(17.553)
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai
berikut:
Saldo Akhir
Net
911.627.233
2014
1.882.796
17.553
(1.882.796)
17.553
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
persediaan bahan baku dan barang jadi yang dimiliki
oleh BPI dan BA masing-masing sebesar Rp370,5 miliar
dan Rp669,3 miliar digunakan sebagai jaminan atas
pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan,
manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan
usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas
penurunan nilai persediaan.
Total
Less allowance for inventory
obsolescence
Changes in the allowance for inventory obsolescence
were as follows:
2015
Saldo awal
Penyisihan periode berjalan
Pemulihan
(1.882.796)
Raw materials
Finished goods
Work-in-process
Indirect materials and
spare-parts
2.004.450
(121.654)
Beginning balance
Provision during the period
Reversal
Ending Balance
1.882.796
As of December 31, 2015 and 2014, raw materials and
finished goods owned by BPI and BA amounting to
Rp370.5 billion and Rp669.3 billion, respectively, were
pledged as collateral for short-term and long-term
loans. Based on review of the condition of inventories,
the management believes that the allowance for
inventory obsolescence is adequate to cover incurred
losses due to the decline in the value of inventories.
66
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
292
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
9.
9. INVENTORIES (Continued)
PERSEDIAAN (Lanjutan)
Manajemen mengasuransikan persediaan terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya melalui suatu paket polis
tertentu dalam satu paket dengan PT Asuransi Indrapura,
PT Asuransi Dayin Mitra dan Perusahaan asuransi
lainnya. Jumlah nilai pertanggungan asuransi persediaan
adalah sebesar Rp83,2 miliar dan USD6,6 juta
pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp65,4 miliar dan
USD6,6 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Nilai
pertanggungan asuransi atas persediaan milik BMI, BPI,
SEAPI, BBI dan BCons ditanggung melalui suatu paket
polis gabungan dengan asuransi aset tetap (Catatan 13).
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
dari risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya atas
persediaan yang dipertanggungkan.
10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Uang muka pembelian
Uang muka investasi
Uang muka operasional
Proyek
Asuransi
Sewa
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Total
The management insured inventories against losses
from fire and other risks under blanket policies
with PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Dayin Mitra
and other insurance companies. Total sum insured
for inventories amounted to Rp83.2 billion and
USD6.6 million as of December 31, 2015 and
Rp65.4 billion and USD6.6 million as of December 31,
2014. The insurance coverage for inventories of BMI,
BPI, SEAPI, BBI and BCons are included in the blanket
policies of insurance with fixed assets (Note 13). The
management believes that the total sum insured is
adequate to cover possible losses from fire and certain
other risks of the inventories insured.
10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2015
2014
59.501.172
51.399.125
8.044.530
4.995.290
4.233.955
1.689.653
28.055.494
96.462.702
1.383.750
11.380.032
12.213.102
3.485.572
2.798.176
12.364.513
Advances for purchases
Advances for investment
Operational advances
Project
Insurance
Rent
Others (below Rp1 billion)
157.919.219
140.087.847
Total
Uang muka pembelian adalah uang muka yang berkaitan
dengan pembelian bahan baku.
Advances for purchases relate to advances for the
purchases of raw materials.
Uang muka investasi merupakan pembayaran uang
muka untuk pembelian saham pada perusahaan yang
diperdagangkan di bursa tetapi masih menunggu
dialihkan saham pada tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian.
Advances for investments pertain to advances paid to
acquire shares in listed companies that are still awaiting
transfer of shares as of completion date of the
consolidated financial statements.
Lain-lain terdiri dari uang muka dan biaya dibayar
dimuka yang berasal dari Entitas Anak tertentu untuk
pengerjaan perjalanan dinas, kegiatan promosi, pelatihan
dan seminar dan keperluan non-operasional lainnya.
Others represent advance and prepaid expenses of
certain Subsidiaries for travel, promotions, training and
seminars and other non-operational needs.
67
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
293
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN
ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED AND JOINTLY
CONTROLLED ENTITIES
Nilai tercatat dan mutasi investasi pada entitas asosiasi
dan entitas pengendalian bersama adalah sebagai
berikut:
Carrying value and changes of investment in associated
and jointly controlled entities were as follows:
2015
2014
Saldo awal
Perubahan tahun berjalan:
Bagian atas laba neto (Catatan 26)
Bagian atas penghasilan
komprehensif lainnya
Pengurangan
Reklasifikasi (Catatan 12)
Penambahan investasi
1.637.506.575
995.306.434
874.588.699
717.437.441
63.040.408
(2.570.629)
(15.035.219)
-
(89.110.650)
(1.042.550)
14.915.900
Neto
2.557.529.834
Bagian Kelompok Usaha atas hasil entitas asosiasi
utama dan pengelompokan aset dan liabilitas adalah
sebagai berikut:
Beginning balance
Changes during the year:
Equity in net income (Note 26)
Equity in other
comprehensive income
Deduction
Reclassification (Note 12)
Additional investments
Net
1.637.506.575
The Group’s share in the results of its principal
associates and its aggregated assets and liabilities, were
as follows:
2015
Asosiasi / Associates
Bakrie Petroleum
International Pte. Ltd.
Entitas Pengendalian Bersama/
Jointly Controlled Entities
PT Kalimantan Prima Power
PT Guruh Agung
PT Citra Prima Buana
Negara tempat
domisili/
Country of
domicile
Aset/
Assets
Liabilitas/
Liabilities
Pendapatan/
Revenue
Laba (rugi)/
Profit (loss)
Singapura /
Singapore
8.788.818.775
8.582.419.790
6.992.189.619
1.417.704.217
Indonesia
Indonesia
Indonesia
2.314.775.631
21.425.815
3.161.993
1.082.417.529
8.994
5.587
603.183.784
-
% kepemilikan/
% interest held
41%
373.794.269
(17.166)
(5.659)
70%
7%
7%
2014
Asosiasi / Associates
Bakrie Petroleum
International Pte. Ltd.
Entitas Pengendalian Bersama/
Jointly Controlled Entity
PT Kalimantan Prima Power
PT Guruh Agung
PT Citra Prima Buana
Negara tempat
domisili/
Country of
domicile
Aset/
Assets
Liabilitas/
Liabilities
Pendapatan/
Revenue
Laba (rugi)/
Profit (loss)
Singapura /
Singapore
7.426.037.101
4.573.650.554
9.033.781.049
1.171.936.347
Indonesia
Indonesia
Indonesia
1.668.296.467
19.332.904
2.853.089
947.133.370
3.769
1.455
538.833.519
-
% kepemilikan/
% interest held
41%
305.142.494
(32.794)
(4.275)
70%
7%
7%
68
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
294
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN
ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA (Lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED AND JOINTLY
CONTROLLED ENTITIES (Continued)
a. Bakrie Petroleum International Pte. Ltd.
a. Bakrie Petroleum International Pte. Ltd.
Pada tanggal 16 Juli 2008, Bakrie Energy
International Pte, Ltd. (BEI) mendirikan Bakrie
Petroleum International Pte, Ltd. (BPIPL). BEI
memiliki 51% saham BPIPL. BPIPL berdomisili di
Singapura dan bergerak dibidang investasi.
On July 16, 2008, Bakrie Energy International Pte.
Ltd.
(BEI)
established
Bakrie
Petroleum
International Pte. Ltd. (BPIPL). BEI has 51% share
ownership in BPIPL. BPIPL is domiciled in
Singapore and is engaged in investment activities.
Pada tanggal 17 September 2012, BEI mentransfer
10% saham BPIPL ke Altex Investment Ltd.,
Sehingga BEI masih memiliki kepemilikan saham
BPIPL sebanyak 41%.
On September 17, 2012, BEI transferred 10% of its
share ownership in BPIPL to Altex Investment Ltd.,
reducing BEI’s share ownership in BPIPL to 41%.
b. PT Kalimantan Prima Power
b. PT Kalimantan Prima Power
Pada tanggal 28 Juni 2010, PT Bakrie Power (BP),
Entitas anak, mendirikan PT Kalimantan Prima
Power (KPP) sebagai Entitas Pengendalian Bersama
(Jointly Controlled Entity) dengan kepemilikan
sebesar 70%. KPP berdomisili di Jakarta dan
bergerak dalam bidang pelayanan pendukung tenaga
listrik.
c. PT Citra Prima Buana dan PT Guruh Agung
On June 28, 2010, PT Bakrie Power (BP), a
Subsidiary, established PT Kalimantan Prima Power
(KPP) as a Jointly Controlled Entity with 70%
ownership interest. KPP is domiciled in Jakarta and
is engaged in electricity support services.
c. PT Citra Prima Buana dan PT Guruh Agung
PT Citra Prima Buana (CPB) dan PT Guruh Agung
(GA) bergerak dalam bidang pelayanan pendukung
tenaga listrik.
PT Citra Prima Buana (CPB) and PT Guruh Agung
(GA) are both engaged in electricity support
services.
Pada tanggal 31 Mei 2012, PT Bakrie Power (BP)
membeli saham CPB dan GA masing-masing sebesar
Rp175 juta dan Rp700 juta.
On May 31, 2012, PT Bakrie Power (BP) purchased
shares of CPB and GA amounting to Rp175 million
and Rp700 million, respectively.
Meskipun BP hanya memegang 7% kepemilikan
langsung di CPB dan GA, BP memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas asosiasi melalui dewan
representasi dan partisipasi dalam pengambilan
keputusan keuangan dan kebijakan operasi mereka.
Although BP holds only 7% direct ownership in
CPB and GA, BP has significant influence over the
investee companies through board representation
and participation in their financial and operating
policy decisions.
d. PT Bakrie Investa Eco Industri
d. PT Bakrie Investa Eco Industri
Pada tanggal 24 April 2012, Perusahaan melakukan
penyertaan pada PT Bakrie Investa Eco Industri
(BIEI) dengan kepemilikan sebanyak 10.000 saham
atau sebesar 40%. BIEI berdomisili di Kotamadya
Jakarta Selatan dan bergerak dalam bidang
perdagangan, jasa dan industri.
On April 24, 2012, the Company invested in 10,000
shares of PT Bakrie Investa Eco Industri (BIEI),
which represents 40% ownership. BIEI is domiciled
in Kotamadya Jakarta Selatan and is engaged in
trading, services and industries.
69
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
295
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN
ENTITAS PENGENDALIAN BERSAMA (Lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED AND JOINTLY
CONTROLLED ENTITIES (Continued)
e. PT Kalimantan Jawa Gas
e. PT Kalimantan Jawa Gas
Pada tanggal 11 November 2014, Perusahaan
mengalihkan biaya proyek yang dikeluarkan oleh
Perusahaan untuk membiayai aset PT Kalimantan
Jawa Gas (KJG) yang akan mewakili kepemilikan
saham 20% di KJG. KJG berdomisili di Jakarta
Selatan dan bergerak dalam pembangunan dan
pengoperasian pipa transmisi gas bumi (Catatan 4a).
On November 11, 2014, the Company transferred
project development costs incurred to finance the
assets of PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) which will
represent 20% ownership in KJG. KJG is domiciled
in Jakarta Selatan and is engaged in construction
and operation of transmission gas pipelines
(Note 4a).
f. PT Tanjung Jati Power Company
f. PT Tanjung Jati Power Company
PT Tanjung Jati Power Company (TJPC) bergerak
dalam bidang penyediaan tenaga listrik.
PT Tanjung Jati Power Company (TJPC) is engaged
in electricity generating activities.
Pada tanggal 31 Desember 2014, BP mempunyai
kepemilikan saham sebesar 50% di TJPC dan tidak
mempunyai kendali atas keputusan kebijakan
keuangan dan operasional. Saldo investasi BP di
TJPC adalah nihil sebagai hasil akumulasi kerugian
dalam tahun berjalan dan sebelumnya.
As of December 31, 2014, BP has 50% share
ownership in TJPC and has no control over TJPC’s
financial and operating policy decisions. The
balance of BP’s investment in TJPC is nil as a result
of its share in TJPC’s accumulated losses in the
current and prior years.
Pada tanggal 20 Agustus 2015, BP telah
menandatangani
Perjanjian
Jual
Beli
atas
kepemilikan tiga puluh persen (30%) saham di TJPC
kepada YTL Jawa Energy B.V. BP mengakui
keuntungan atas penjualan saham dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain sebesar
Rp7,8 miliar.
On August 20, 2015, BP entered into a Sale and
Purchase Agreement for thirty percent (30%) of
shares in TJPC to YTL Jawa Energy B.V. BP
recognized gain on sale of investment in the
consolidated statetement of profit or loss and other
comprehensive income amounting to Rp7.8 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan asesmen
manajemen, Perusahaan tidak ada terpengaruh signifikan
atas investasi di KJG dan TJPC meskipun persentase
kepemilikan saham atas entitas tersebut sebesar 20%.
Jumlah tercatat atas investasi KJG and TJPC telah
direklasifikasi kepada investasi jangka panjang lain-lain
(Catatan 12b).
As of December 31, 2015, based on management’s
assessment, there is no significant influence related to
the investments in KJG and TJPC even though the
percentage of share ownership in these entities
corresponds to 20%. The carrying amounts of
investments in KJG and TJPC were reclassified to other
long-term investments (Note 12b).
12. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
12. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS
a. Mutasi investasi jangka panjang lainnya
a. Changes in other long-term investments
2015
2014
Nilai tercatat awal tahun
Reklasifikasi
Dekonsolidasi BC
128.907.748
24.378.261
-
133.180.292
(1.122.544)
(3.150.000)
Neto
153.286.009
128.907.748
Carrying value at
beginning of the year
Reclassifications
Deconsolidation of BC
Net
70
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
296
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
12. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS (Continued)
12. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
(Lanjutan)
b. Penyertaan saham
b. Investments in shares of stocks
2015
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
(%)
Penyertaan Saham
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
PT Kalimantan Jawa Gas (Catatan 11)
PT Cimanggis Cibitung Tollways
PT Tanjung Jati Power
Company (Catatan 11)
Jumlah/
Amount
Investment in Shares of Stock
10
20
10
128.907.748
13.321.500
9.343.042
20
1.713.719
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
PT Kalimantan Jawa Gas (Note 11)
PT Cimanggis Cibitung Tollways
PT Tanjung Jati Power
Company (Note 11)
153.286.009
Net
Neto
2014
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
(%)
Penyertaan Saham
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
10
Jumlah/
Amount
128.907.748
Investment in Shares of Stock
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya
Kelompok Usaha melakukan penyertaan saham pada
perusahaan lain yang sahamnya tidak diperdagangkan
di bursa dengan tujuan untuk memperoleh hasil dari
potensi pertumbuhan jangka panjang dari perusahaanperusahaan tersebut.
The Group made certain investments in shares of stock
of no listed companies in order to gain from the
potential long-term growth of these companies.
Pada tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan menggunakan
saham PT Seamless Pipe Indonesia Jaya sebagai
tambahan jaminan atas utang jangka pendek
(Catatan 18p).
As of July 5, 2012, the Company used its shares in
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya as additional
collateral for short-term loans (Note 18p).
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen
berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas
penyertaan saham pada investasi jangka panjang lainnya.
As of December 31, 2015 and 2014, the management
believes that there is no impairment in value of other
long-term investments.
71
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
297
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS
Saldo dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2015
Penambahan/
Additions
Balances and movements in fixed assets were as follows:
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
25.585.829
399.970
2.919.560
32.566.417
293.461
6.435.072
120.057.182
1.788.812
Selisih Kurs
Penjabaran/
Translation
Adjustment
ABS tidak
Dikonsolidasi/
Deconsolidation
of ABS
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2015
Acquisition Costs
Direct ownership
Land
Landrights
Land improvements
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment furniture
and fixtures
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Hak atas tanah
Prasarana tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan dan peralatan
kantor
677.066.687
36.691.031
37.854.982
487.648.573
2.278.552.245
36.007.393
131.998.334
3.068.347
546.306
1.255.419
5.247.451
1.723.904
139.299.341
Sub-total
3.685.819.245
41.537.753
62.311.543
129.536.485
27.977.136
19.126.865
3.803.432.211
Sub-total
Indirect ownership
Leased assets
Telecommunication and
transportation equipment
360.770
4.544.977
31.332.722
2.230.937
4.156.354
6.065.471
11.906.213
601.647
1.539.767
5.768.877
9.772.867
321.450
654.097.445
36.691.031
37.815.782
496.005.656
2.399.509.078
40.013.878
Pemilikan tidak langsung
Aset sewaan
Alat-alat telekomunikasi dan
pengangkutan
8.978.004
-
695.000
-
-
231.517
8.051.487
Sub-total
8.978.004
-
695.000
-
-
231.517
8.051.487
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan
kantor
Sub-total
Total Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Hak atas tanah
Prasarana tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan dan peralatan
kantor
Sub-total
15.126.082
116.353.571
206.025
80.351.259
849.544
429.249
(2.851.525)
(125.583.741)
1.163.394
-
-
(1.101.219)
132.643.047
80.557.284
1.278.793
(129.536.485)
3.827.440.296
122.095.037
64.285.336
25.067.239
6.742.060
246.692.953
845.445.325
30.415.892
993.996
1.690.989
49.670.755
152.137.515
3.421.194
35.106
1.822.263
9.180.566
293.461
-
-
(2.091.679)
(2.091.679)
25.885.457
5.796.472
10.529.932
485.801
-
9.539.359
70.691.840
Sub-total
Construction in Progress
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment furniture
and fixtures
-
62.175
-
80.293.374
Sub-total
19.358.382
3.891.777.072
Total Acquisition Costs
26.061.235
8.397.943
298.265.521
991.395.100
33.700.391
Accumulated Depreciation
Direct ownership
Landrights
Land improvements
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment furniture
and fixtures
2.072.396
7.537.106
329.035
102.011.513
9.119.577
406.320
-
4.229.025
1.710.603
113.243.192
1.256.374.982
217.034.026
11.737.716
-
21.041.230
11.649.140
1.471.063.382
Sub-total
1.748.674
845.714
603.718
-
-
-
1.990.670
Indirect ownership
Leased assets
Telecommunication and
transportation equipment
Total Akumulasi
Penyusutan
1.258.123.656
217.879.740
12.341.434
-
21.041.230
11.649.140
1.473.054.052
Total Accumulated
Depreciation
Nilai Tercatat
2.569.316.640
2.418.723.020
Carrying Amount
Pemilikan tidak langsung
Aset sewaan
Alat-alat telekomunikasi dan
pengangkutan
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2014
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
7.815.849
472.723
40.512.377
101.966.886
4.385.464
11.606.612
5.191.864
383.250
(4.226.498)
10.996.197
(1.474.500)
Selisih Kurs
Penjabaran/
Translation
Adjustment
BC tidak
Dikonsolidasi/
Deconsolidation
of BC
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2014
Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Hak atas tanah
Prasarana tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan dan peralatan
kantor
668.410.477
36.691.031
40.534.270
492.166.501
2.237.581.642
36.206.396
173.008.960
39.639.697
26.061.516
-
1.157.094
55.745.901
131.998.334
Acquisition Costs
Direct ownership
Land
Landrights
Land improvements
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment furniture
and fixtures
Sub-total
3.684.599.277
194.792.996
43.243.242
5.295.199
5.462.316
161.087.301
3.685.819.245
Sub-total
840.361
1.140.442
2.212.971
111.448
3.152.011
30.337.637
69.013.587
2.838.165
677.066.687
36.691.031
37.854.982
487.648.573
2.278.552.245
36.007.393
72
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
298
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued)
Saldo
1 Januari/
Balance as of
January 1,
2014
Pemilikan tidak langsung
Aset sewaan
Alat-alat telekomunikasi dan
pengangkutan
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Perabotan dan peralatan
kantor
Sub-total
Total Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Hak atas tanah
Prasarana tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat-alat pengangkutan
Perabotan dan peralatan
kantor
Sub-total
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Selisih Kurs
Penjabaran/
Translation
Adjustment
Reklasifikasi/
Reclassifications
2.700.630
7.099.213
1.600.049
1.474.500
28.824.512
15.842.930
22.348.117
114.770.485
36.084.449
-
(32.500)
(14.259.844)
BC tidak
Dikonsolidasi/
Deconsolidation
of BC
Saldo
31 Desember/
Balance as of
December 31,
2014
-
696.290
8.978.004
70.402
-
-
15.126.082
116.353.571
Construction in Progress
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Office equipment furniture
and fixtures
844.072
716.666
-
-
397.344
1.163.394
45.511.514
137.835.268
36.084.449
(14.292.344)
70.402
397.344
132.643.047
Sub-total
3.732.811.421
339.727.477
80.927.740
(7.522.645)
5.532.718
162.180.935
3.827.440.296
Total Acquisition Costs
25.067.239
6.742.060
246.692.953
845.445.325
30.415.892
Accumulated Depreciation
Direct ownership
Landrights
Land improvements
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Transportation equipment
Office equipment furniture
and fixtures
17.779.315
3.958.335
225.051.690
750.656.936
30.461.524
7.287.924
1.685.288
38.319.598
138.803.769
4.261.455
10.827.109
5.079.137
299.414
125.715.949
24.808.718
26.061.516
1.153.623.749
215.166.752
42.267.176
-
Indirect ownership
Leased assets
Telecommunication and
transportation equipment
1.098.437
(1.811.920)
(713.483)
1.074.250
2.017.772
110.589
6.925.476
40.954.015
2.306.342
846.449
23.298.087
102.011.513
4.049.060
73.483.920
1.256.374.982
Sub-total
894.959
836.522
82.933
713.483
-
613.357
1.748.674
Indirect ownership
Leased assets
Telecommunication and
transportation equipment
Total Akumulasi
Penyusutan
1.154.518.708
216.003.274
42.350.109
-
4.049.060
74.097.277
1.258.123.656
Total Accumulated
Depreciation
Nilai Tercatat
2.578.292.713
2.569.316.640
Carrying Amount
Pemilikan tidak langsung
Aset sewaan
Alat-alat telekomunikasi dan
pengangkutan
Alokasi beban penyusutan adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense was as follows:
2015
2014
Beban pokok pendapatan
Beban umum dan administrasi
(Catatan 28)
135.944.158
93.397.656
81.935.582
122.605.618
Cost of revenues
General and administrative
expenses (Note 28)
Total
217.879.740
216.003.274
Total
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Details of construction-in progress were as follows:
2015
Persentase
Penyelesaian/
Percentage of
Completion
(%)
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
51-95
51-95
Total
Nilai Tercatat /
Carrying Value
(Rp)
9.539.359
70.754.015
Estimasi Tahun
Penyelesaian/
Estimated
Year of
Completion
2017
2017
Building and improvements
Machinery and equipment
Total
80.293.374
73
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
299
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued)
2014
Persentase
Penyelesaian/
Percentage of
Completion
(%)
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Nilai Tercatat /
Carrying Value
(Rp)
51-95
51-95
Total
Estimasi Tahun
Penyelesaian/
Estimated
Year of
Completion
15.126.082
117.516.965
2015
2015
Building and improvements
Machinery and equipment
Total
132.643.047
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan
yang dapat mengganggu penyelesaian atas aset-aset
tersebut.
The management believes that there are no obstacles
that can interfere with the completion of these assets.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanah,
bangunan dan mesin milik BPI dan BA, tanah dan
bangunan pabrik milik BBI digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka
panjang (Catatan 18 dan 21).
As of December 31, 2015 and 2014, land, buildings and
machinery of BPI and BA, land and factory buildings of
BBI were pledged as collateral for short-term loans and
long-term loans (Notes 18 and 21).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat
nilai tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara dan
aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif yang
tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no
temporarily idle fixed assets and fixed assets retired
from active use that are classified as held for sale.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah
tercatat aset tetap bruto yang telah disusutkan penuh dan
masih digunakan masing-masing adalah sebesar
Rp517,7 miliar dan Rp433,6 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the gross carrying
amount of fully depreciated fixed assets that were still in
use amounted to Rp517.7 billion and Rp433.6 billion,
respectively.
Aset tetap dengan pemilikan langsung diasuransikan
terhadap risiko kebakaran, risiko gempa bumi dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada
PT Mitra Iswara Insurance, PT Asuransi Indrapura,
PT Asuransi Allianz dan perusahaan asuransi lainnya.
Jumlah nilai pertanggungan asuransi aset tetap masingmasing sebesar Rp1,2 triliun dan USD116,2 juta
pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp1,1 triliun dan
USD135,1 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Nilai
pertanggungan asuransi atas aset tetap BMI, BPI,
SEAPI, BBI dan Bcons termasuk nilai pertanggungan
asuransi atas persediaan (Catatan 9).
Direct ownership of fixed assets was covered by
insurance against losses from fire, earthquake and other
risk under blanket policies with PT Mitra Iswara
Insurance, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Allianz
and other insurance companies. Total sum insured
for fixed assets amounted to Rp1.2 trillion and
USD116.2 million as of December 31, 2015 and
Rp1.1 trillion and USD135.1 million as of
December 31, 2014. The insurance coverage for fixed
assets of BMI, BPI, SEAPI, BBI and Bcons includes sum
insured for inventories (Note 9).
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
The management believes that the sum insured is
adequate to cover the possible losses from these insured
risks.
74
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
300
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
13. FIXED ASSETS (Continued)
Berdasarkan penelaahan terhadap aset tetap, manajemen
Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember
2015.
14. BIAYA PENGEMBANGAN PROYEK
Based on review of fixed assets, the management of
the Group believes that there was no condition or
event indicating a decline in assets value as of
December 31, 2015.
14. PROJECT DEVELOPMENT COSTS
Akun ini terutama merupakan akumulasi biaya-biaya
yang terjadi sehubungan dengan proyek-proyek sebagai
berikut:
2015
This account mainly represents accumulated costs
incurred in relation to the projects as follows:
2014
Pipa dan besi baja - Kertapati
Kalimantan Jawa Gas
Lain-lain
237.855.951
96.723.879
125.389.907
237.855.951
96.710.716
163.206.505
Pipe and steel - Kertapati
Kalimantan Jawa Gas
Others
Total
Dikurang penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
459.969.737
497.773.172
(237.855.951)
(237.855.951)
Total
Less allowance for impairment
losses
222.113.786
259.917.221
Neto
Net
Pipa dan besi baja - Kertapati
Pipe and steel - Kertapati
Proyek pipa dan besi baja (Kertapati) merupakan
proyek jaringan pipanisasi distribusi bahan bakar
minyak (BBM) dari Kertapati ke Jambi sepanjang 300
km oleh PT Bakrie Harper (BHP), Entitas Anak, yang
telah dimulai sejak 19 Mei 1997. Proyek tersebut
berbentuk “Build and Rent” (B&R), dimana BHP
merencanakan akan membangun dan mengoperasikan
jaringan tersebut sedangkan PT Pertamina (Persero)
akan menyewa jaringan tersebut dari BHP. Akibat
kondisi ekonomi yang memburuk, proyek tersebut untuk
sementara dihentikan dan Pertamina bermaksud untuk
menegosiasikan kembali proyek tersebut. Pada tahun
2001, BHP dan Pertamina telah menilai kewajiban
Pertamina kepada BHP (Catatan 35b). Pada tahun 2009,
manajemen memutuskan untuk melakukan penyisihan
penuh sejumlah Rp237,9 miliar atas nilai proyek
tersebut, karena belum ada kejelasan tentang kelanjutan
proyek tersebut dan adanya ketidakpastian kapan dana
yang telah dikeluarkan untuk membiayai proyek tersebut
dapat tertagih.
Pipe and steel project (Kertapati) is a pipeline project
which distributes fuel oil from Kertapati to Jambi
with a distance of 300 kilometers and was started on
May 19, 1997. The project is a “Build and Rent”
(B&R), whereby PT Bakrie Harper (BHP), a Subsidiary,
planned to build and operate the network, which has
been rented by PT Pertamina (Persero). Due to the
adverse economic condition, the project has been
temporarily halted and PT Pertamina (Persero) intends
to renegotiate the project. In 2001, BHP and Pertamina
have evaluated Pertamina’s obligation to BHP
(Note 35b). In 2009, the management decided to provide
full allowance amounting to Rp237.9 billion due to the
uncertainty as to whether the project will be continued
and when the utilized funds to finance such project will
be collectible.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini, manajemen dan Pertamina masih
berdiskusi untuk penyelesaian proyek tersebut.
As of completion date of the consolidated financial
statements, the management and Pertamina remains in
discussion to resolve the settlement of the project.
75
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
301
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
14. BIAYA PENGEMBANGAN PROYEK (Lanjutan)
14. PROJECT DEVELOPMENT COSTS (Continued)
Kalimantan Jawa Gas
Kalimantan Jawa Gas
Pada tanggal 27 Juli 2006, Perusahaan telah
memenangkan lelang khusus ruas transmisi gas bumi
Bontang (Kalimantan Timur) ke Semarang (Jawa
Tengah) berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
No. 042/Kpts/PL/BPHMigas/Kom/VII/2006. Perusahaan
akan memulai konstruksi fisik proyek setelah keputusan
pemerintah atas alokasi produksi gas bumi untuk
kebutuhan dalam negeri dan ekspor ditetapkan.
On July 27, 2006, the Company was awarded a bid for
natural gas transmission from Bontang (East
Kalimantan) to Semarang (Central Java) according to
Regulatory Agency for Oil and Gas Downstream (BPH
Migas) Decree No. 042/Kpts/PL/BPHMigas/Kom/VII/
2006. The Company will start the construction when the
government has decided the gas allocation for domestic
and export purposes.
Pada
tanggal
11
Maret
2014,
Perusahaan
menandatangani
perjanjian
pemesanan
saham
dengan PT Permata Graha Nusantara dimana
biaya pengembangan proyek yang dikeluarkan oleh
Perusahaan akan ditransfer dan diubah sebagai investasi
dalam saham di PT Kalimantan Jawa Gas (Catatan 4a
dan 11e).
On March 11, 2014, the Company entered into a share
subscription agreement with PT Permata Graha
Nusantara whereby project development costs incurred
by the Company will be transferred and converted as
investments in shares of stocks at PT Kalimantan Jawa
Gas (Notes 4a and 11e).
15. BIAYA DITANGGUHKAN
15. DEFERRED CHARGES
2015
Pengembangan pabrik dan produk
Dikurangi akumulasi amortisasi
Neto
2014
36.840.544
(33.917.510)
38.797.927
(32.163.794)
2.923.034
6.634.133
Pengembangan pabrik dan produk merupakan biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan
sertifikasi untuk pabrik “New Submerged Arc Welded
Pipe Mill” yang dikeluarkan oleh American Petroleum
Institute dan beban lain yang berhubungan dengan
pengembangan atas produk baru.
16. GOODWILL
Factory and product development
Less accumulated amortization
Net
Factory and product development represents expenses
incurred in respect of “New Submerged Arc Welded
Pipe Mill” certification issued by American Petroleum
Institute and other costs in relation to the development
of a new product.
16. GOODWILL
Pada tanggal 31 Desember 2014, goodwill sebesar
Rp3,8 juta merupakan selisih lebih antara harga
perolehan dari PT Bakrie Autoparts (BA) atas nilai
wajar aset neto PT Aneka Banusakti pada tanggal
akuisisi.
As of December 31, 2014, goodwill amounting to
Rp3.8 million arises from the excess of the purchase
price paid by PT Bakrie Autoparts (BA) over the
underlying fair value of the net assets of PT Aneka
Banusakti at acquisition date.
Pada tanggal 11 November 2015, BA menjual dan
mengalihkan kepemilikan saham di ABS kepada pihak
ketiga, dengan demikian, goodwill dari ABS dihentikan
pengakuannya (Catatan 4b).
As of November 11, 2015, BA sold and transferred all of
its share ownership in ABS to a third party, thereby,
goodwill related to ABS were also derecognized
(Note 4b).
76
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
302
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS
2015
Kas di bank yang
dibatasi penggunaannya
Rupiah
PT Bank MNC Internasional Tbk
(dahulu PT Bank
ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub-total
2014
20.909.000
20.909.000
13.533.990
10.464.629
1.707.479
1.217.175
77.000
17.043.360
787.437
1.480.882
10.387.000
47.909.273
50.607.679
Restricted cash in banks
Rupiah
PT Bank MNC Internasional Tbk
(formerly known as
PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub-total
99.324.000
89.568.000
36.835.847
24.831.000
5.150.005
368.141
-
333.002.417
112.494.765
46.653.732
Foreign currrency (USD)
PT Bank MNC Internasional Tbk
(formerly known as
PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Sub-total
166.508.993
581.718.914
Sub-total
Total
214.418.266
632.326.593
Total
Biaya riset dan pengembangan
Taksiran restitusi pajak
Bank garansi
Piutang dari komisaris,
direksi dan karyawan
(Catatan 33b)
Jaminan
Lain-lain
39.891.342
26.542.722
9.845.656
6.128.879
16.752.226
8.067.203
7.042.137
5.428.705
3.869.996
5.514.499
6.459.516
3.636.865
Sub-total
92.620.558
46.559.188
307.038.824
678.885.781
Mata uang asing (USD)
PT Bank MNC Internasional Tbk
(dahulu PT Bank
ICB Bumiputera Tbk)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
Total
Research and development costs
Estimated claim for tax refund
Bank guarantee
Receivable from
commissioners, directors
and employees (Note 33b)
Security deposits
Others
Sub-total
Total
Dana dalam kas pada bank yang dibatasi penggunaannya
merupakan jaminan untuk pembayaran pokok atas
pinjaman bank jangka panjang dan sebagai jaminan atas
kontrak jangka panjang dengan pemasok yang diterima
Kelompok Usaha (Catatan 21).
Restricted cash in banks are used as collateral for
payment of principal for long-term bank loans and
guarantee for other long-term contracts with suppliers
obtained by the Group (Note 21).
Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya
ditempatkan pada pihak ketiga.
All placements of restricted cash in banks were with
third parties.
77
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
303
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK
18. SHORT-TERM LOANS
2015
Utang Bank dan Bukan Bank
Rupiah
Surat Sanggup Seri II, Indonesia
Indiana Ltd, Seychelles
PT Bank MNC Internasional Tbk,
Indonesia (dahulu PT Bank ICB
Bumiputera Tbk)
Surat Sanggup Seri I, Indonesia
PT Pilar Agra Unggul, Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,
Indonesia
PT Bank Artha Graha
International Tbk, Indonesia
PT Bank J Trust Indonesia, Indonesia
(dahulu
PT Bank Mutiara Tbk)
Conic Investment Limited,
British Virgin Island
Lain-lain (di bawah Rp10 miliar)
Sub-total
Mata uang asing (USD)
Credit Suisse AG,
Singapore
PT Bank MNC Internasional Tbk,
Indonesia (dahulu PT Bank ICB
Bumiputera Tbk)
Harus Capital Pte Ltd, British
Virgin Island
Ecoline Invesment Limited,
Seychelles
Palisades Sub III Ltd, San Francisco
Conic Invesment Limited,
British Virgin Island
Lain-lain (di bawah Rp15 miliar)
Sub-total
2014
238.987.042
128.929.832
238.987.042
128.929.832
76.043.213
62.034.834
56.500.000
76.043.213
62.034.834
45.000.000
56.212.926
77.976.287
54.651.032
41.500.000
22.901.792
10.715.759
3.500.000
13.570.888
19.000.000
16.864.147
Bank and Non Bank Loan
Rupiah
Promissory Note II, Indonesia
Indiana Ltd, Seychelles
PT Bank MNC Internasional Tbk,
Indonesia (formerly known as
PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
Promissory Note I, Indonesia
PT Pilar Agra Unggul, Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,
Indonesia
PT Bank Artha Graha
International Tbk, Indonesia
PT Bank J Trust Indonesia,
Indonesia (formerly known as
PT Bank Mutiara Tbk)
Conic Invesment Limited,
British Virgin Island
Others (each below Rp10 billion)
713.331.559
717.051.114
Sub-total
1.197.622.495
1.079.987.230
98.578.595
88.895.812
82.770.000
74.640.000
82.770.000
-
74.640.000
1.065.995.774
60.091.527
28.072.825
66.815.697
17.851.400
Foreign currrency (USD)
Credit Suisse AG,
Singapore
PT Bank MNC Internasional Tbk,
Indonesia (formerly known as
PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
Harus Capital Pte Ltd, British
Virgin Island
Ecoline Invesment Limited,
Seychelles
Palisades Sub III Ltd, San Francisco
Conic Invesment Limited,
British Virgin Island
Others (each below Rp15 billion)
1.549.905.442
2.468.825.913
Sub-total
Repo
Rupiah
PT Recapital Securities, Indonesia
PT Mahakarya Modalindo,
Indonesia
27.000.000
27.000.000
-
50.000.000
Repo
Rupiah
PT Recapital Securities, Indonesia
PT Mahakarya Modalindo,
Indonesia
Sub-total
27.000.000
77.000.000
Sub-total
78
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
304
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
2015
2014
-
321.774.670
Foreign currrency (USD)
Platinum Partners Value
Arbitrage Fund, L.P.,
Cayman Island
2.290.237.001
3.584.651.697
Total
Mata uang asing (USD)
Platinum Partners Value
Arbitrage Fund, L.P.,
Cayman Island
Total
Pinjaman jangka pendek dikenakan bunga per tahun
sebagai berikut:
Short-term loans bear annual interest rates as follows:
2015 dan/and 2014
Rupiah
Dolar AS
7,5 % - 20,5 %
3 % - 20 %
a. Surat Sanggup (PN) Seri II
Rupiah
US Dollar
a. Promissory Notes (PN) Series II
Pada tanggal 9 Februari 2012, Perusahaan bersamasama dengan beberapa pihak, menandatangani
Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri II dengan
jumlah nominal sebesar Rp2,6 triliun yang jatuh
tempo 90 hari sejak tanggal penerbitan.
On February 9, 2012, the Company, together with
certain parties, signed an agreement for Promissory
Notes Series II amounting to Rp2.6 trillion, which is
due within 90 days from the date of issuance.
Surat Sanggup Seri II ini diterbitkan bersamaan
dengan Surat Sanggup Seri I yang digunakan untuk
menyelesaikan kewajiban Surat Utang Jangka
Menengah dengan kewajiban keseluruhan sebesar
Rp3,2 triliun (Catatan 18d).
The Promissory Notes Series II and Promissory
Notes Series I were issued to settle the Company’s
Medium Term Notes amounting to Rp3.2 trillion
(Note 18d).
Rincian
berikut:
Details of holders/lenders were as follows:
pemegang/pemberi
Pemberi pinjaman
pinjaman
sebagai
Surat Sanggup Seri II/Promissory Note series II
Nilai Penerbitan PN/
Nominal PN Issued
2015
2014
Lender
PT Ciptadana Capital
PT Danpac Futures
PT Batasa Capital
PT Ciptadana Securities
HPAM Maestro Flexi 1
HPAM Maestro Flexi 2
MSN Tara Ltd
Lain-lain
73.257.765
47.007.691
118.721.586
73.257.765
47.007.691
118.721.586
289.537.297
130.236.027
1.589.323.921
314.800.968
111.284.261
150.508.065
PT Ciptadana Capital
PT Danpac Futures
PT Batasa Capital
PT Ciptadana Securities
HPAM Maestro Flexi 1
HPAM Maestro Flexi 2
MSN Tara Ltd
Others
Total
238.987.042
238.987.042
2.585.690.539
Total
79
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
305
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 11 September 2013, PT Ciptadana
Securities mengalihkan Surat Sanggup Nomor
BNBR-PN003-II/2012 senilai Rp73,3 miliar kepada
PT Ciptadana Capital dan Surat Sanggup Nomor
BNBR-PN004-II/2012 sebesar Rp57,0 miliar kepada
PT Danpac Futures.
On September 11, 2013, PT Ciptadana Securities
transferred Promissory Notes No. BNBR-PN003-II/
2012 amounting to Rp73.3 billion to PT Ciptadana
Capital and Promissory Notes No. BNBR-PN004-II/
2012 amounting to Rp57.0 billion to PT Danpac
Futures.
Pada tahun 2014, Perusahaan telah melakukan
pembayaran pinjaman Surat Sanggup Seri II kepada
PT Batasa Capital dan PT Danpac Futures masingmasing sebesar Rp285,9 miliar dan Rp10 miliar
(Catatan 7a).
In 2014, the Company has settled Promissory Notes
Series II to PT Batasa Capital and PT Danpac
Futures amounting to Rp285.9 billion and
Rp10 billion, respectively (Note 7a).
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 sebesar Rp239,0 miliar.
Outstanding balance of this loan as of December 31,
2015 and 2014 amounted to Rp239.0 billion.
b. Indiana Ltd.
b. Indiana Ltd.
Pada tanggal 19 Desember 2011, Perusahaan
mendapatkan fasilitas pinjaman dari Indiana Ltd.
sebesar Rp562,0 miliar. Pinjaman ini digunakan
untuk melunasi pinjaman yang diperoleh dari
PT Sinarmas Sekuritas. Fasilitas ini jatuh tempo
pada tanggal 19 Desember 2012 dan dijamin dengan
0,7 miliar saham BTEL.
On December 19, 2011, the Company obtained
a loan facility from Indiana Ltd. amounting to
Rp562.0 billion. This loan was used to pay the loan
obtained from PT Sinarmas Sekuritas. This facility
was due on December 19, 2012 and is secured by
0.7 billion BTEL shares.
Pada tahun 2014, Perusahaan telah membayar
sebagian pinjaman tersebut kepada Indiana Ltd.
sebesar Rp73,8 miliar (Catatan 7a).
In 2014, the Company has partially settled this loan
to Indiana Ltd. amounting to Rp73.8 billion
(Note 7a).
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal
19 Desember 2014, dimana perjanjian ini efektif
diperpanjang sampai dengan 19 Desember 2015.
The agreement has been amended several times,
the latest being on December 19, 2014, wherein
the agreement was extended effectively until
December 19, 2015.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian ini, fasilitas tersebut masih
dalam proses perpanjangan tanggal jatuh tempo.
As of completion date of the consolidated financial
statements, this loan facility is in the process of
extending the maturity date.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 sebesar Rp128,9 miliar.
Outstanding balance of this loan as of December 31,
2015 and 2014 amounted to Rp128.9 billion.
c. PT Bank MNC Internasional Tbk (dahulu
PT ICB Bumiputera Tbk)
c. PT Bank MNC Internasional Tbk (formerly known
as PT ICB Bumiputera Tbk)
Rupiah dan Dolar AS
Rupiah and US Dollar
1. Pada tanggal 3 Desember 2009, Perusahaan, BPI,
SEAPI, BCons, BMI, BBI, BA and MKN
(“Kelompok Usaha”) mengadakan perjanjian
fasilitas pinjaman dengan PT Bank MNC
Internasional Tbk (Bank MNC) untuk kebutuhan
modal kerja Kelompok Usaha dengan nilai
maksimum sebesar Rp200,0 miliar atau USD20,0
juta, dengan rincian sebagai berikut:
1. On December 3, 2009, the Company,
BPI, SEAPI, BCons, BMI, BBI, BA and MKN
(“the Group”) entered into a loan facility
agreement with PT Bank MNC Internasional Tbk
(MNC Bank) for their working capital
requirements with a maximum amount of Rp200.0
billion or USD20.0 million, details were as
follows:
80
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
306
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
i. Pinjaman tetap yang digunakan oleh
Kelompok Usaha untuk membiayai modal
kerja atau untuk membayar Sight Letter of
Credit yang akan jatuh tempo. Tingkat suku
bunga untuk pinjaman dalam mata uang rupiah
adalah 1% di atas bunga deposito rupiah yang
dijamin dan 1,25% di atas bunga deposito
USD untuk pinjaman mata uang dolar
Amerika.
i. Fixed loan that will be used by the Group to
finance their working capital or to pay
maturing Sight Letter of Credit. The interest
rate for IDR facility is 1% above the secured
IDR time deposit rate and 1.25% above the
secured USD time deposit rate for USD
facility.
Sight Letter of Credit dan/atau Usance Letter
of Credit akan digunakan oleh Kelompok
Usaha untuk membiayai modal kerja.
Sight Letter of Credit and/or Usance Letter of
Credit will be used by the Group to finance its
working capital.
ii. Bank Guarantee yang akan digunakan
oleh Kelompok Usaha untuk menjamin
pembayaran kepada pihak ketiga baik dalam
bentuk tender/bid bond, performance bond,
advance payment bond, retention bond, dan
lainnya.
ii. Bank guarantee that will be used by the Group
to guarantee payment to third parties is either
in the form of tender/bid bond, performance
bond, advance payment bond, retention bond,
and others.
iii. Contra guarantee dan/atau Standby Letter of
Credit yang akan digunakan oleh Kelompok
Usaha untuk menjamin pembayaran kepada
pihak ketiga, baik bank maupun bukan bank,
dalam bentuk tender/bid bond, performance
bond, advance payment bond, retention bond,
dan lainnya.
iii. Contra guarantee and/or Standby Letter of
Credit that will be used by the Group to
guarantee payment to third parties, either
bank or non-bank, is in the form of tender/bid
bond, performance bond, advance payment
bond, retention bond, and others.
Pada tanggal 3 Desember 2012 Kelompok Usaha
menandatangani perjanjian perubahan terhadap
perjanjian kredit dimana nilai batas kredit diubah
menjadi Rp136,4 miliar.
On December 3, 2012 wherein the Group entered
into an addendum to the loan agreement with a
total credit limit amounting to Rp136.4 billion.
Fasilitas pinjaman ini telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal
27 November 2015, dimana perjanjian ini efektif
diperpanjang sampai dengan 27 November 2016.
This loan facility has been amended several
times, the latest being on November 27, 2015,
wherein the agreement was extended effectively
until November 27, 2016.
2. Pada tanggal 5 Februari 2013, Perusahaan, BA
dan MKN mendapat pinjaman masing-masing
senilai Rp33,2 miliar, Rp29,1 miliar dan Rp12,4
miliar dari Bank MNC, Pinjaman tersebut
merupakan bagian dari Fasilitas Bank MNC
untuk Kelompok Usaha dengan nilai maksimum
sebesar Rp50,0 miliar dan USD15,0 juta (setara
dengan Rp230,0 miliar).
2. On February 5, 2013, the Company, BA and
MKN received loan facility from MNC Bank
amounting to Rp33.2 billion, Rp29.1 billion and
Rp12.4 billion, respectively. This facility is a part
of MNC Bank facility to the Group with a
maximum amount of Rp50.0 billion and USD15.0
million (equivalent to Rp230.0 billion).
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, untuk pinjaman masing-masing sebesar
Rp76,0 miliar serta sebesar USD7,1 juta (setara
dengan masing-masing sebesar Rp98,6 miliar dan
Rp88,9 miliar).
The outstanding balance as of December 31,
2015 and 2014 for these facilities amounted to
Rp76.0 billion and USD7.1 million (equivalent to
Rp98.6 billion and Rp88.9 billion, respectively).
81
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
307
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, MKN telah
didekonsolidasi karena BC telah didekonsolidasi.
d. Surat Sanggup (PN) Seri I
As of December 31, 2014, MKN has been
deconsolidated as a result of deconsolidation of BC.
d. Promissory Notes (PN) Series I
Pada tanggal 9 Februari 2012, Perusahaan bersamasama dengan berbagai pihak, menandatangani
Perjanjian Penerbitan Surat Sanggup Seri I tanpa
bunga dengan jumlah nominal sebesar Rp642,0
miliar yang jatuh tempo dalam 45 hari kalender sejak
tanggal penerbitan. Dengan rincian pemegang/
pemberi pinjaman sebagai berikut:
On February 9, 2012, the Company, together with
certain parties, signed non-interest bearing
Promissory Notes Series I agreement amounting to
Rp642.0 billion which is due within 45 days since the
date of issuance. Details of holders/lenders were as
follows:
Pemberi pinjaman
Surat Sanggup Seri I/Promissory Note series I
Nilai Penerbitan PN/
Nominal PN Issued
2015
2014
PT Ciptadana Capital
PT Ciptadana Securities
PT Batasa Capital
HPAM Maestro Flexi 1
HPAM Maestro Flexi 2
MSN Tara Ltd
Lain-lain
32.559.007
29.475.827
32.559.007
29.475.827
32.559.007
71.885.421
394.592.407
78.157.807
27.629.311
37.367.675
PT Ciptadana Capital
PT Ciptadana Securities
PT Batasa Capital
HPAM Maestro Flexi 1
HPAM Maestro Flexi 2
MSN Tara Ltd
Others
Total
62.034.834
62.034.834
642.191.628
Total
Lender
Pada tanggal 11 September 2013, PT Ciptadana
Securities mengalihkan Surat Sanggup Nomor
BNBR-PN003-I/2012 senilai Rp32,6 miliar kepada
PT Ciptadana Capital.
On September 11, 2013, PT Ciptadana Securities
transferred Promissory Notes No. BNBR-PN003-II/
2012 amounting to Rp32.6 billion to PT Ciptadana
Capital.
Surat Sanggup ini digunakan untuk menyelesaikan
utang Perusahaan dalam bentuk Surat Utang Jangka
Menengah (Catatan 18a).
These Promissory Notes were issued to settle the
Company’s Medium Term Notes (Note 18a).
Sampai dengan 31 Desember 2015, Perusahaan telah
melakukan pembayaran sebesar Rp580,2 miliar dan
sisa pinjaman sebesar Rp62,0 miliar masih dalam
proses penyelesaian.
As of December 31, 2015, the Company has paid
Rp580.2 billion and the remaining balance
amounting to Rp62.0 billion is in the process of
settlement.
e. PT Pilar Agra Unggul
Pada tanggal 10 Oktober 2014, PT Bakrie Building
Industries
(BBI)
menandatangani
perjanjian
pinjaman dengan PT Pilar Agra Unggul (Pilar) untuk
mendapatkan pinjaman sebesar Rp115,5 miliar untuk
tujuan pembayaran kredit perbankan PT Multi
Kontrol Nusantara dari PT Bank MNC Internasional
Tbk (sebelumnya dikenal sebagai PT Bank ICB
Bumiputera Tbk) dan digunakan sebagai tambahan
modal kerja dari BBI. Perjanjian pinjaman ini
berlaku sampai dengan 31 Desember 2014.
e. PT Pilar Agra Unggul
On October 10, 2014, PT Bakrie Building Industries
(BBI) entered into a loan agreement with PT Pilar
Agra Unggul (Pilar) to obtain loan amounting to
Rp115.5 billion for the purpose of repayment of
outstanding bank loan of PT Multi Kontrol
Nusantara from PT Bank MNC Internasional Tbk
(formerly known as PT Bank ICB Bumiputera Tbk)
and to be used as additional working capital of BBI.
The loan agreement is valid until December 31,
2014.
82
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
308
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Berdasarkan perjanjian pinjaman, BBI akan
memberikan aset tertentu seperti hak atas tanah yang
terkait dengan bangunan No. 6335 seluas 17.775
meter persegi yang terletak di Jalan Daan Mogot KM
17,3, Kalideres, Jakarta Barat sebagai jaminan untuk
pembayaran kembali pinjaman. Selain itu, perjanjian
tersebut juga mencakup "Buy Guarantee Object"
jaminan selama jangka waktu kredit, dimana Pilar
memiliki opsi untuk membeli tanah yang digunakan
sebagai jaminan menggunakan harga tetap
berdasarkan perjanjian ini.
Based on the loan agreement, BBI will provide
certain assets such as landrights related to the
building No. 6335 covering an area of 17,775 square
meters located in Daan Mogot Street KM 17.3,
Kalideres, West Jakarta as guarantee for repayment
of the loan. Additionally, the agreement also include
“Buy Guarantee Object” during the loan period,
wherein Pilar has the option to buy the landrights
used as guarantee using fixed price based on this
agreement.
Pada tanggal 18 Februari 2015, Perusahaan
mendapatkan tambahan pinjaman dari Pilar Agra
Unggul sebesar Rp6,5 miliar.
On February 18, 2015, the Company obtained
additional loan from Pilar Agra Unggul amounting
to Rp6.5 billion.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan perjanjian tanggal
31 Juli 2015, dimana perjanjian ini efektif
diperpanjang sampai dengan 31 Juli 2016.
The agreement has been amended several times,
the latest being on July 31, 2015, wherein the
agreement was extended effectively until July 31,
2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar
Rp56,5 miliar dan Rp45,0 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding
balance of this loan amounted to Rp56.5 billion and
Rp45.0 billion, respectively.
f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 15 November 2007, BMI mengadakan
perjanjian pinjaman dengan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk menyediakan
fasilitas pinjaman kredit modal kerja bentuk rekening
koran dan “Construction Withdrawal Approval”
dengan batas pinjaman maksimum masing-masing
sebesar Rp3,0 miliar dan Rp28,0 miliar dan fasilitas
bank garansi dengan batas pinjaman maksimum
sebesar Rp3,0 miliar.
On November 15, 2007, BMI entered into a loan
agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk (BRI) to provide working capital credit facility in
the form of bank account and “Construction
Withdrawal Approval” with a maximum credit limit
amounting to Rp3.0 billion and Rp28.0 billion,
respectively, and bank guarantee facility with a
maximum credit limit amounting to Rp3.0 billion.
Perjanjian pinjaman telah mengalami beberapa
kali perubahan, yang terakhir berdasarkan Akta
Notaris Syafran, S.H., M.Hum., No. 1, 2 dan 3
tanggal 13 Februari 2013, dengan syarat-syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
The loan agreement has been amended several times,
the most recent being based on Notarial Deed No. 1,
2 and 3 dated February 13, 2013 of Syafran, S.H.,
M.Hum., the following terms and conditions:
• BRI setuju untuk memberikan fasilitas kredit
modal kerja kepada BMI untuk menyediakan
fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam
bentuk
Rekening
Koran
(KMK
R/K),
“Construction Withdrawal Approval” (KMK
Konstruksi W/A), Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (KMK/PJ SKBDN) masingmasing sebesar Rp8,0 miliar, Rp6,0 miliar dan
Rp23,0 miliar.
• BRI has agreed to give working capital credit
facility to BMI in the form of bank account,
working capital credit facility “Construction
Withdrawal Approval”, and Local Letter
of Credit (L/C) (Local L/C) amounting to
Rp8.0 billion, Rp6.0 billion and Rp23.0 billion,
respectively.
83
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
309
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
• BRI telah menyediakan fasilitas pinjaman
kredit modal kerja dalam bentuk rekening koran
dan “Construction Withdrawal Approval” batas
pinjaman maksimum masing-masing sebesar
Rp8,0 miliar dan Rp6,0 miliar. Fasilitas ini
termasuk bank garansi (BG) dengan batas limit
pinjaman maksimum senilai Rp3,0 miliar dengan
provisi BG yaitu untuk BG Lokal, provisi BG
minimal Rp100,0 juta dengan jenis transaksi
dalam bentuk (1) Tender Bond / Bid Bond
sebesar 0,75%, (2) Performance Bond sebesar
0,75%, dan (3) Advance Payment Bond sebesar
1,00% dan Fasilitas KMK/PJ (SKBDN) senilai
Rp27,0 miliar.
• BRI has agreed to provide working capital
credit facility in the form of bank account and
“Construction Withdrawal Approval” with a
maximum credit limit amounting to Rp8.0 billion
and Rp6.0 billion, respectively. This also includes
Bank Guarantee (BG) facility with a maximum
credit limit amounting to Rp3.0 billion, provided
that it is used for Local BG, provision for BG of
at least Rp100.0 million per type of transaction in
the form of (1) Tender Bond / Bid Bond of 0.75%,
(2) Performance Bond of 0.75%, and (3) Advance
Payment Bond of 1.00% and Local Letter of
Credit amounting to Rp27.0 billion.
Fasilitas kredit memiliki jangka waktu selama
24 bulan dan telah diperpanjang hingga
14 November 2016.
The term of the credit facility is 24 months and
has been extended until November 14, 2016
• BRI telah menyediakan fasilitas pinjaman kredit
modal kerja konstruksi transaksional dengan batas
pinjaman maksimum sebesar Rp85,13 miliar yang
akan berakhir pada tanggal 1 Agustus 2015.
Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk
tambahan modal kerja proyek-proyek konstruksi
BMI.
• BRI to provide construction transactional
working capital having a maximum credit limit
amounting to Rp85.13 billion and will expire on
August 1, 2015. The credit facility was used to as
additional working capital on BMI various
construction projects.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, akta notaris fasilitas
pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan.
Until completion date of consolidated financial
statements, the notarial deed of this loan is still in
process of extension.
Berdasarkan Akta Notaris Dewantari Handayani
S.H., MPA., No. 9 pada tanggal 10 Juni 2014,
PT Bakrie Pipe Industries (BPI) mengadakan
perjanjian pinjaman dengan BRI untuk menyediakan
fasilitas pinjaman kredit modal kerja dan fasilitas
bank garansi dengan batas maksimum masingmasing sebesar USD30 Juta. fasilitas ini akan jatuh
tempo pada tanggal 10 Juni 2016. Pada tanggal
31 Desember 2014, PT Bakrie Pipe Industries tidak
menggunakan pinjaman modal kerja yang berkaitan
dengan fasilitas ini.
Based on Notarial Deed No. 9 of Dewantari
Handayani S.H., MPA,. dated June 10, 2014,
PT Bakrie Pipe Industries (BPI) entered into a loan
agreement with BRI to provide working capital
credit facility and bank guarantee facility with a
maximum credit limit amounting to USD30 million,
respectively. This facility will expire in June 10,
2016. As of December 31, 2014, PT Bakrie Pipe
Industries did not avail any working capital loan
related with this facility.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp56,2 miliar dan Rp78,0 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding
balance of this loan amounted to Rp56.2 billion and
Rp78.0 billion, respectively.
84
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
310
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
g. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
g. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Pada tanggal 23 April 2014, BBI memperoleh
perpanjangan atas fasilitas pinjaman promes
berulang dengan sublimit bank garansi dari PT Bank
Artha Graha Internasional Tbk (“Bank”) dengan
batas atas kredit sebesar Rp60 miliar dengan bunga
sebesar 15% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal
21 April 2015.
On April 23, 2014, BBI obtained an extension on
the existing revolving loan facility with sublimit
bank guarantee from PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk (“Bank”) having maximum
amount of Rp60 billion with an interest rate of
15% per annum and matures on April 21, 2015.
Fasilitas pinjaman promes berulang ini telah
diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal
19 Juni 2015 dengan sublimit Letter of Credit (L/C)
sebesar Rp30 juta, dengan bunga sebesar 15% per
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Februari
2016.
This revolving loan facility has been extended
several times, the latest being on June 19, 2015
with sublimit Letter of Credit (L/C) amounting to
Rp30 million, bears interest at 15% per annum and
will mature on February 21, 2016.
Selama jangka waktu pinjaman, BBI tidak
diperbolehkan untuk melakukan aktivitas tanpa
persetujuan tertulis dari Bank, antara lain:
1. Melakukan penggabungan usaha dengan badan
usaha lain.
2. Melakukan perubahan bidang usaha.
3. Sebagai penjamin dan menjaminkan harta
kekayaan yang telah dijaminkan kepada Bank
kepada pihak lain.
4. Memperoleh pinjaman baru dari lembaga
keuangan yang berkaitan dengan yang telah
dijaminkan kepada Bank.
During the period of loan, BBI is not allowed to
carry out the following activities without written
approval from the Bank, among others:
1. Execute merger or consolidation with other
entity.
2. Change the core business.
3. Act as a guarantor and pledge the assets, that
have been designated as collateral to the Bank, to
third parties.
4. Obtain an additional loan from another financial
institution regarding the collateral to the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp54,7 miliar dan Rp41,5 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding
balance of this loan amounted to Rp54.7 billion and
Rp41.5 billion, respectively.
h. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (dahulu PT Bank
Mutiara Tbk)
h. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (formerly known as
PT Bank Mutiara Tbk)
Pada tanggal 22 April 2013, BA memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank J Trust Indonesia
Tbk dalam bentuk:
On April 22, 2013, BA obtained loan facilities from
PT Bank J Trust Indonesia Tbk in the form of:
Fasilitas Pinjaman kredit rekening koran dengan
batas kredit sebesar Rp5,0 miliar. Fasilitas ini
dijamin dengan persediaan, piutang usaha, tanah,
bangunan dan mesin-mesin dan telah jatuh tempo
pada tanggal 31 Desember 2014.
Bank overdraft facility with a credit limit of
Rp5.0 billion. This facility is secured with
inventories, trade receivables, land, building and
machineries and was due on December 31, 2014.
Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali
perpanjangan, terakhir telah diperpanjang sampai
dengan 28 Maret 2016.
The credit facility has been extended several times,
the latest being until March 28, 2016.
85
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
311
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 1 Oktober 2015, PT Bank Mutiara Tbk
berubah nama menjadi PT Bank J Trust Indonesia
Tbk.
On October 1, 2015, PT Bank Mutiara Tbk changed
its name to PT Bank J Trust Indonesia Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp22,9 miliar dan Rp10,7 miliar.
The outstanding loan balance as of December 31,
2015 and December 31, 2014, amounted to
Rp22.9 billion and Rp10.7 billion, respectively.
i. Conic Investment Limited
i. Conic Investment Limited
Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan
mendapatkan fasilitas pinjaman dari Conic
Investment Limited (Conic) sebesar USD700.000
(angka penuh).
On December 27, 2011, the Company obtained loan
facilities from Conic Investment Limited (Conic)
amounting to USD700,000 (full amount).
Sampai dengan tahun 2014, Perusahaan telah
menerima tambahan fasilitas sebesar USD6,0 juta
dan Rp42,0 miliar, serta telah melakukan total
pembayaran sebesar USD1,3 juta dan Rp30,0 miliar.
Until 2014, the Company received additional
facilities amounting to USD6.0 million and
Rp42.0 billion and paid a total of USD1.3 million
and Rp30.0 billion.
Fasilitas ini dijamin dengan 145,4 juta lembar saham
ENRG, 49,4 juta lembar saham BTEL, 123,8 juta
lembar saham UNSP, 83,0 ribu lembar saham ELTY
dan aset tetap berupa tanah. Fasilitas ini telah
dilakukan beberapa kali perubahan, perubahan
terakhir dilakukan pada tanggal 30 Januari 2016
yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan.
These facilities were secured by 145.4 million ENRG
shares, 49.4 million BTEL shares, 123.8 million
UNSP shares, 83.0 thousand ELTY shares and land
owned by the Company. These facilities have been
amended several times, the latest amendment was
made on January 30, 2016 which extends the
maturity to 3 months.
Dalam rangka pelunasan pokok pinjaman kepada
Credit Suisse pada tanggal 25 Maret 2014,
Perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas
pinjaman dari Conic senilai USD80,2 juta dan akan
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan (Catatan 18j).
For the purpose of partially repaying the loan
principal of the financing from Credit Suisse, on
March 25, 2014, the Company entered into a credit
agreement with Conic to obtain a financing facility
amounting to USD80.2 million and will be due within
12 months (Note 18j).
Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan melakukan
pembayaran sebagian pinjaman senilai total
USD22,0 juta melalui penyerahan 1,96 miliar lembar
saham ELTY senilai USD8,1 juta, penyerahan
1,23 miliar lembar saham BTEL senilai USD5,1 juta
(Catatan 6) dan menggunakan dana piutang dari
Kenwell Overseas Limited sebesar USD6,5 juta dan
Global Synergy Investment sebesar Rp27,5 miliar
atau senilai USD2,3 juta.
On June 27, 2014, the Company partially settled the
loan from Conic amounting to USD22.0 million
through transfer of 1.96 billion ELTY shares
amounting to USD8.1 million, transfer of 1.23 bilion
BTEL shares equivalent with USD5.1 milion (Note 6)
and collections of receivables from Kenwell
Overseas Limited amounting to USD6.5 million
and Global Synergy Investment amounting to
Rp27.5 billion or equivalent with USD2.3 milion.
Pada tanggal 1 September 2014, Perusahaan
melakukan pembayaran sebagian pinjaman Conic
sebesar USD34,0 juta menggunakan penarikan
sebagian dana investasi di Skytrend Investment
Holdings Ltd (Catatan 6).
On September 1, 2014, the Company partially settled
the Conic loan amounting to USD34.0 million using
the partial redemption of investment fund in Skytrend
Investment Holdings Ltd. (Note 6).
86
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
312
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 29 Desember 2014, Perusahaan
melakukan
pembayaran
sebagian
pinjaman
Conic sebesar USD21,8 juta dengan menggunakan
penyerahan 5,3 milyar lembar saham BTEL senilai
USD18,2 juta, 113,7 juta lembar saham ENRG
senilai USD0,9 juta dan 123,8 juta lembar saham
UNSP senilai USD0,4 juta (Catatan 6). Perusahaan
juga membayarkan sebesar USD2,2 juta sebagai
pelunasan seluruh sisa pinjaman Conic.
On December 29, 2014, the Company partially
settled the Conic loan amounting to USD21.8 million
using 5.3 billion BTEL shares equivalent to
USD18.2 million, 113.7 million ENRG shares
equivalent to USD0.9 million and 123.8 million
UNSP shares equivalent to USD0.4 million (Note 6).
Also, the Company paid to USD2.2 million as full
settlement of remaining loan of Conic.
Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaan telah
melakukan pembayaran sebagian utang sebesar
Rp1,3 miliar (Catatan 7a).
On April 28, 2015, the Company partially settled the
loan amounting to Rp1.3 billion (Note 7a).
Pada tahun 2015, Perusahaan telah menerima
tambahan fasilitas sebesar USD0,2 juta dan
Rp7,0 miliar, serta telah melakukan total
pembayaran Rp22,5 miliar.
In 2015, the Company received additional facilities
amounting to USD0.2 million and Rp7.0 billion and
paid a total of Rp22.5 billion.
Setelah dilakukan beberapa kali penyelesaian,
jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut menjadi
83 ribu lembar saham ELTY, dan 49,3 juta lembar
saham BTEL.
After several times settlement, collateral of this loan
facilities consist of 83 thousand ELTY share, and
49.3 million BTEL share.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman
sebesar Rp3,5 miliar dan USD4,4 juta (setara
dengan Rp60,1 miliar), sedangkan pada tanggal
31 Desember 2014, saldo pinjaman sebesar
Rp19,0 miliar dan USD5,4 juta (setara dengan
Rp66,8 miliar).
The outstanding loan balance as of December 31,
2015 amounted to Rp3.5 billion and USD4.4 million
(equivalent to Rp60.1 billion), while outstanding
balance as of December 31, 2014 amounted to
Rp19.0 billion and USD5.4 million (equivalent to
Rp66.8 billion).
j. Credit Suisse AG, Cabang Singapura
j. Credit Suisse AG, Singapore Branch
Pada tanggal 12 Januari 2012, Perusahaan bersama
dengan Long Haul Holding (LHH), menandatangani
perjanjian kredit dengan Credit Suisse AG, Cabang
Singapura (Credit Suisse), sebagai Structuring Agent.
Pinjaman ini diterima Perusahaan sehubungan
dengan pelaksanaan Perjanjian Jual Beli dengan
Borneo untuk menyelesaikan pinjaman Perusahaan
dengan Credit Suisse. Jumlah fasilitas yang diterima
oleh Perusahaan sebesar USD193,9 juta dan jatuh
tempo dalam satu tahun setelah tanggal penarikan.
Fasilitas ini dijamin dengan saham ARMS yang
dimiliki oleh Perusahaan.
On January 12, 2012, the Company, together with
Long Haul Holding (LHH), entered into a credit
agreement with Credit Suisse AG, Singapore Branch
(Credit Suisse), as the Structuring Agent. This loan
was obtained by the Company in connection with the
execution of the Sale and Purchase Agreement with
Borneo to settle the Company’s existing loan with
Credit Suisse. The amount of facility received by the
Company amounted to USD193.9 million and will
mature one year after the utilization date. This
facility is secured by ARMS shares owned by the
Company.
Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan telah
menerima pinjaman sebesar USD85,7 juta dari
Palisades Sub III Ltd. yang telah digunakan untuk
melunasi sebagian pokok pinjaman Credit Suisse
(Catatan 18m).
On March 21, 2014, the Company used the proceeds
of loan from Palisades Sub III Ltd. amounting
to USD85.7 million to partially repay the loan
principal of the financing from Credit Suisse
(Note 18m).
87
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
313
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 23 Maret 2014, Perusahaan telah
menandatangani perjanjian kredit untuk menerima
fasilitas pinjaman senilai USD86,8 juta dari Credit
Suisse dan institusi keuangan lainnya (Term Loan
Facility I). Fasilitas ini jatuh tempo dalam waktu
delapan (8) bulan. Jumlah tersebut termasuk bunga
dan penalti yang masih harus dibayar.
On March 23, 2014, the Company signed a credit
agreement to obtain a loan facility from Credit
Suisse and other financial institutions amounting to
USD86.8 million (Term Loan Facility I). This facility
is due within eight (8) months. The principal
included outstanding accrued interest and penalty.
Pada tanggal 25 Maret 2014, Perusahaan telah
membayar
sebagian
dari
pinjaman
Credit
Suisse sebesar USD 80,2 juta dari fasilitas Conic
(Catatan 18i).
On March 25, 2014, the Company partially repaid
Credit Suisse amounting to USD80.2 million from
Conic loan facility proceeds (Note 18i).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo
pinjaman ini masing-masing adalah sebesar
USD87,0 juta (masing-masing setara dengan
Rp1,2 triliun dan Rp1,1 triliun).
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2015 and 2014 amounted to
USD87.0 million (equivalent to Rp1.2 trillion and
Rp1.1 trillion, respectively).
k. Harus Capital Pte., Ltd.
k. Harus Capital Pte., Ltd.
Pada tanggal 14 September 2009, Perusahaan
mendapatkan fasilitas pinjaman dari Harus Capital
Pte., Ltd., sebesar USD46,0 juta. Fasilitas pinjaman
ini jatuh tempo dalam satu tahun. Perusahaan telah
melakukan pembayaran sebesar USD40,0 juta.
On September 14, 2009, the Company obtained a
loan facility from Harus Capital Pte., Ltd.,
amounting to USD46.0 million. This loan facility will
be due within one year. The Company has repaid a
total amount of USD40.0 million.
Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali
perpanjangan, perpanjangan terakhir sampai dengan
tanggal 14 September 2016.
This loan has been extended several times, the latest
being until September 14, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
saldo pinjaman ini masing-masing adalah sebesar
USD6,0 juta (masing-masing setara dengan
Rp82,8 miliar dan Rp74,6 miliar).
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2015 and 2014 amounted to
USD6.0 million (equivalent to Rp82.8 billion and
Rp74.6 billion, respectively).
l. Ecoline Invesment Limited
l. Ecoline Invesment Limited
Pada tanggal 25 Juni 2014, Eurofa mengalihkan
sebagian Notes kepada Ecoline Investment Limited
(Ecoline) sebesar USD6,0 juta termasuk pinalti yang
masih harus dibayar sehubungan dengan Notes
tersebut pada saat pengalihan sebesar USD0,5 juta
(Catatan 21i).
On June 25, 2014, Eurofa transferred partial Notes
to Ecoline Investment Limited (Ecoline) amounting to
USD6.0 million including the accrued penalty
related to the Notes as transfer date amounting to
USD0.5 million (Note 21i).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah masing-masing sebesar USD6,0 juta
(masing-masing setara dengan Rp82,8 miliar dan
Rp74,6 miliar).
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to USD6.0 million (equivalent to
Rp82.8 billion and Rp74.6 billion, respectively).
Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal
16 Desember 2015.
This loan facility matures on December 16, 2015.
88
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
314
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian ini, fasilitas tersebut masih
dalam proses penyelesaian.
m. Palisades Sub III Ltd.
As of completion date of the consolidated financial
statements, this loan facility is in the process of
settlement.
m. Palisades Sub III Ltd
Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan dan LHH
menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari
Palisades Sub III Ltd. dengan jumlah sebesar
USD193,5 juta dan jatuh tempo dalam waktu
12 bulan. Dari jumlah Term Loan Facility II tersebut,
yang merupakan bagian Perusahaan adalah sebesar
USD85,7 juta, dimana sisanya adalah untuk LHH.
Kewajiban Perusahaan berdasarkan Term Loan
Facility II terpisah dari kewajiban LHH. Pinjaman ini
digunakan untuk pelunasan sebagian pokok pinjaman
kepada Credit Suisse (Catatan 18j).
On March 21, 2014, the Company and LHH entered
into a credit agreement with Palisades Sub III Ltd.
to obtain a financing facility amounting to
USD193.5 million and is due within 12 months. The
Company’s portion in the Term Loan Facility II
amounted to USD85.7 million, while the remaining
amount of the facility is for LHH. The Company’s
obligations on the term loan facility is separate from
the obligation of LHH. This facility was used to
partially repay the loan principal of the financing
from Credit Suisse (Note 18j).
Pada tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan, Palisades
dan LHH melakukan perjanjian pengalihan hutang
dari Palisades kepada LHH. Sehingga dengan
perjanjian ini, hutang Perusahaan ke Palisades telah
diselesaikan.
On March 24, 2015, the Company, Palisades and
LHH entered in a novation agreement. Based on this
agreement, the Company’s loan to Palisades has
been settled.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo
pinjaman ini masing-masing sebesar nihil dan
USD85,7 juta setara dengan Rp1,1 triliun.
The outstanding balance of this loan as of
December 31, 2015 and 2014 amounted to nil and
USD85.7 million or equivalent to Rp1.1 trillion,
respectively.
n. PT Recapital Securities
n. PT Recapital Securities
Perusahaan mempunyai berbagai fasilitas repo dari
PT Recapital Securities (Recapital) sebagai berikut:
The Company has various repo facilities from
PT Recapital Securities (Recapital) with details as
follows:
Pada tanggal 17 Juni 2013, Perusahaan memperoleh
fasilitas repo dari Recapital sebesar Rp35,0 miliar.
Pada tahun 2013, Perusahaan mencatat fasilitas
ini sebesar harga pembelian kembali sebesar
Rp36,9 miliar. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada
30 November 2013 dan dijamin dengan 322,9 juta
saham UNSP dan telah diperpanjang sampai dengan
tanggal 3 September 2014.
On June 17, 2013, the Company obtained repo
facility from Recapital amounting to Rp35.0 billion.
In 2013, the Company revalued the facility using
the repurchase price in the agreement amounting
to Rp36.9 billion. This facility matured on
November 30, 2013 and is secured by 322.9 million
UNSP shares and has been extended until
September 3, 2014.
Pada tanggal 3 September 2014, Perusahaan telah
melakukan pembayaran sebagian fasilitas repo ke
Recapital sebesar Rp9,9 miliar dan sisa fasilitas
sebesar Rp27,0 miliar telah diperpanjang sampai
dengan 3 Juni 2016.
On September 3, 2014, the Company has partially
settled the repo facility to Recapital amounting to
Rp9.9 billion and the remaining balance amounting
to Rp27.0 billion has been extended until
June 3, 2016.
89
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
315
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
18. SHORT-TERM LOANS (Continued)
o. PT Mahakarya Modalindo
o. PT Mahakarya Modalindo
Perusahaan mempunyai berbagai fasilitas repo dari
PT Mahakarya Modalindo (Mahakarya) sebagai
berikut:
The Company has various repo facilities from
PT Mahakarya Modalindo (Mahakarya) with details
as follows:
-
Pada tanggal 24 Agustus 2011, Perusahaan
memperoleh fasilitas repo dari Mahakarya sebesar
Rp10,0 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan saham
ENRG sebanyak 172,4 juta lembar saham dan
telah jatuh tempo pada 24 Februari 2012.
-
On August 24, 2011, the Company obtained
repo facility from Mahakarya amounting to
Rp10.0 billion. This repo facility is secured by
172.4 million ENRG shares and matured on
February 24, 2012.
-
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Perusahaan
memperoleh fasilitas repo dari Mahakarya sebesar
Rp40,0 miliar. Fasilitas ini dijamin dengan saham
ENRG sebanyak 689,7 juta lembar saham dan
telah jatuh tempo pada 24 Februari 2012.
-
On August 26, 2011, the Company obtained
repo facility from Mahakarya amounting to
Rp40.0 billion. This repo facility is secured by
689.7 million ENRG shares and matured on
February 24, 2012.
Fasilitas ini telah diselesaikan dengan pelepasan
seluruh saham jaminan kepada Mahakarya.
This facility has been settled by releasing all
collateral shares to Mahakarya.
p. Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P.
p. Platinum Partners Value Arbitrage Fund, L.P.
Pada tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan
mendapatkan fasilitas repo dari Platinum Partners
Value Arbitrage Fund, L.P. sebesar USD25,9 juta.
Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 Desember
2012 dan dijamin dengan 114,4 juta lembar saham
ELTY, 1,9 miliar lembar saham ENRG, 828,6 juta
lembar saham UNSP dan 144,8 juta lembar saham
BTEL.
On December 21, 2011, the Company obtained a
repo facility from Platinum Partners Value Arbitrage
Fund, L.P. amounting to USD25.9 million. This
facility was due on December 28, 2012 and is
secured by 114.4 million ELTY shares, 1.9 billion
ENRG shares, 828.6 million UNSP shares and
144.8 million BTEL shares.
Pada tanggal 5 Juli 2012, Perusahaan menyerahkan
saham PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Catatan
12b) sebagai tambahan jaminan untuk fasilitas repo
ini. Fasilitas ini telah diselesaikan dengan pelepasan
seluruh saham jaminan selain saham SPIJ sebagai
jaminan kepada Platinum.
On July 5, 2012, the Company pledged its shares in
PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Note 12b) as
additional collateral for this repo facility. This
facility has been settled by releasing all the share
collateral except SPIJ’s shares to Platinum.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh pinjaman
jangka pendek Kelompok Usaha telah memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit.
The management believes that all short-term loans of the
Group have complied with the covenants stipulated in
the agreements.
19. UTANG USAHA
19. TRADE PAYABLES
2015
Pihak ketiga
PT KHI Pipe Industry
PT Indal Steel Pipe
2014
88.593.770
57.322.154
Third parties
PT KHI Pipe Industry
PT Indal Steel Pipe
46.387.394
221.442.483
90
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
316
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
19. UTANG USAHA (Lanjutan)
19. TRADE PAYABLES (Continued)
2015
PT Subur Buana Raya
PT Morita Tjokro Gearindo
SK Network Co. Ltd.
Daewoo International
Java Pacific
Lain-lain (di bawah Rp10 miliar)
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 33h)
Total
2014
30.140.404
8.723.884
302.013.591
15.428.720
387.136.625
31.536.019
12.154.074
313.091.193
486.793.803
1.027.176.508
Sub-total
2.407.915
2.682.865
Related parties (Note 33h)
489.201.718
1.029.859.373
Total
Rincian umur utang usaha sebagai berikut:
PT Subur Buana Raya
PT Morita Tjokro Gearindo
SK Network Co. Ltd.
Daewoo International
Java Pacific
Others (below Rp10 billion)
Details of aging schedule of trade payables were as
follows:
2015
2014
Sampai dengan 1 bulan
1 bulan - 3 bulan
3 bulan - 6 bulan
6 bulan - 1 tahun
Lebih dari 1 tahun
124.112.263
97.205.298
181.681.200
31.785.053
54.417.904
676.151.193
280.354.909
17.885.752
23.344.868
32.122.651
Up to 1 month
1 month - 3 months
3 months - 6 months
6 months - 1 year
over 1 year
Total
489.201.718
1.029.859.373
Total
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah
sebagai berikut:
Mata uang
2015
Dolar AS
Rupiah
Dolar Singapura
Euro
Dolar Australia
Currency
2014
242.663.948
246.044.350
168.324
163.838
161.258
20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
747.759.552
279.380.100
347.902
1.805.964
565.855
US Dollar
Rupiah
Singapore Dollar
Euro
Australian Dollar
20. ACCRUED EXPENSES
2015
Bunga
Denda
Gaji, upah dan tunjangan
Jasa profesional
Listrik, air dan telepon
Pajak dan asuransi
Proyek
Details of trade payable based on currencies were as
follows:
2014
1.220.064.750
176.203.201
14.059.444
3.026.720
2.596.711
2.128.290
1.478.362
762.449.245
127.335.754
18.148.790
2.104.853
4.071.983
2.037.306
29.535.011
Interest
Penalty
Salaries, wages and allowances
Professional fees
Electricity, water and telephone
Taxes and insurance
Projects
91
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
317
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR (Lanjutan)
20. ACCRUED EXPENSES (Continued)
2015
Transportasi
Royalti, komisi dan potongan
penjualan
Lain-lain (dibawah Rp1 miliar)
Total
2014
998.834
11.010.706
285.000
47.174.495
2.361.040
41.400.312
Transportation
Royalty, commision and
sales discounts
Others (below Rp1 billion)
1.468.015.807
1.000.455.000
Total
Rincian beban masih harus dibayar berdasarkan mata
uang adalah sebagai berikut:
Mata uang
Details of accrued expenses based on currencies were as
follows:
2015
Dolar AS
Rupiah
GBP
Dolar Singapura
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Currency
2014
855.626.409
612.154.224
192.240
41.131
1.803
-
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG
621.882.860
378.384.728
182.081
1.253
1.625
2.453
US Dollar
Rupiah
Pound Sterling
Singapura Dollar
Hongkong Dollar
Japanese Yen
21. LONG-TERM LOANS
2015
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk, Indonesia
PT Bank Muamalat Tbk, Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah,
Indonesia
PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk, Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Syariah
Indonesia
PT Bank J Trust Indonesia, Indonesia
(dahulu PT Bank Mutiara Tbk)
PT Bank ICBC Indonesia, Indonesia
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Sub-total
2014
76.280.910
50.847.511
70.266.656
30.208.894
48.131.663
58.263.663
37.666.667
27.028.004
56.932.690
-
20.882.006
385.930
50.695.014
3.362.009
370.571
Rupiah
PT Bank Bukopin Tbk, Indonesia
PT Bank Muamalat Tbk, Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah,
Indonesia
PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk, Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Syariah
Indonesia
PT Bank J Trust Indonesia,
Indonesia (formerly known as
PT Bank Mutiara Tbk)
PT Bank ICBC Indonesia, Indonesia
Others (each below Rp1 billion)
261.222.691
270.099.497
Sub-total
Mata uang asing (USD)
Mitsubishi Corporation, Jepang
Eurofa Capital
Investment Inc, Singapura
2.069.013.018
1.865.786.295
1.420.885.000
1.271.893.494
Foreign currrency (USD)
Mitsubishi Corporation, Japan
Eurofa Capital
Investment Inc, Singapore
Sub-total
3.489.898.018
3.137.679.789
Sub-total
92
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
318
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
2015
Total
Dikurangi:
Bagian jangka pendek
Bagian Jangka Panjang pada
Biaya Perolehan Diamortisasi
2014
3.751.120.709
3.407.779.286
(2.880.413.326)
(2.263.865.218)
870.707.383
1.143.914.068
Pinjaman jangka panjang dikenakan bunga per tahun
sebagai berikut:
Total
Less:
Current portion
Non-Current Portion
at Amortized Cost
Long-term loans bear annual interest rates as follows:
2015 dan/and 2014
Rupiah
Dolar AS
12 % - 15 %
2,5 % - 7%
Rincian pinjaman jangka panjang berdasarkan mata
uang adalah sebagai berikut:
2015
Dolar AS
Rupiah
Rupiah
US Dollar
Details of long-term loans based on currencies were
as follows:
2014
3.489.898.018
261.222.691
3.137.679.789
270.099.497
Rupiah
Rupiah
a. PT Bank Bukopin Tbk
a. PT Bank Bukopin Tbk
US Dollar
Rupiah
1. Pada tanggal 26 April 2013, Perusahaan dan BBI
menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit
Investasi dengan PT Bank Bukopin Tbk
(“Bukopin”) dengan batas kredit masing-masing
sebesar Rp20,0 miliar dan Rp22,0 miliar dan
jatuh tempo selama 5 tahun. Fasilitas ini
digunakan untuk pembelian 2 unit bangunan
kantor.
1. On April 26, 2013, the Company and BBI entered
into a Facility Credit Investment Agreement with
PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) with a credit
limit of Rp20.0 billion and Rp22.0 billion,
respectively, and will mature in 5 years. This
facility was used to acquire 2 units of office
building.
Pada tanggal 10 September 2015, Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman cicilan, dengan
fasilitas kredit maksimum sebesar Rp25,0 miliar
dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 September
2020.
On September 10, 2015, the Company obtained
an installment loan facility, with maximum credit
facility amounting to Rp25.0 billion and will
mature on September 29, 2020.
Fasilitas ini dijamin dengan 2 unit bangunan
kantor yang berlokasi di Gedung Bakrie Tower
lantai 34 nomor BT.34-A dan lantai 36 nomor
BT.36-A di Jalan Taman Rasuna Said, Jakarta
Selatan.
This facility is secured by 2 units of office
building located at 34th floor number BT.34-A
and 36th floor number BT.36-A, Bakrie Tower,
Jalan Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan.
93
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
319
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
2. Pada tanggal 26 Juli 2013 dan 12 September
2013, BA dan BUMM menandatangani Perjanjian
Fasilitas Kredit Investasi dengan Bukopin
masing-masing sebesar Rp25,0 miliar yang jatuh
tempo dalam 5 tahun. Fasilitas ini digunakan
untuk pembelian 2 unit bangunan kantor.
2. On July 26, 2013 and September 12, 2013, BA
and BUMM entered into a Credit Facility
Investment Agreement with Bukopin amounting to
Rp25.0 billion which will mature in 5 years. This
facility is used to acquire 2 units of office
building.
Fasilitas ini dijamin dengan 2 unit bangunan
kantor di Gedung Bakrie Tower lantai 35 nomor
BT.35-A dan lantai 37 nomer BT.37-A di Jalan
Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan.
This facility is secured by 2 units of office
building at 35th floor number BT.35-A and 37th
floor number BT.37-A, Bakrie Tower, Jalan
Taman Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah sebesar Rp76,3 miliar dan
Rp70,3 miliar.
The outstanding balance as of December 31,
2015 and 2014 amounted to Rp76.3 billion and
Rp70.3 billion, respectively.
b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Pada tanggal 6 Maret 2013, PT Braja Mukti Cakra
(BMC), memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk dalam bentuk Fasilitas
Pinjaman Murabahah dengan total maksimum
sebesar Rp14,0 miliar yang akan jatuh tempo dalam
waktu 48 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk
pembelian tanah dan bangunan pabrik.
On March 6, 2013, PT Braja Mukti Cakra (BMC),
obtained loan facilities from PT Bank Muamalat
Indonesia Tbk in the form of Murabahah Loan
Facility with a maximum amount of Rp14.0 billion
and will mature in 48 months. This facility was used
to purchase land and factory building.
Pada tanggal 21 September 2014, BMC memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dari PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk dengan jumlah plafon
maksimum sebesar Rp17,6 miliar.
On September 21, 2014, BMC obtained Murabahah
Loan Facility from PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk with ceiling of amounting to Rp17.6 billion.
Pada tanggal 25 September 2014, BMC memperoleh
pinjaman dengan total sebesar Rp10,0 miliar dengan
margin Muqosah sebesar Rp5,2 miliar. Fasilitas ini
akan jatuh tempo dalam enam puluh (60) bulan
sampai dengan 25 Agustus 2019.
On September 25, 2014, BMC obtained a loan with a
total amount of Rp10.0 billion with a margin of
Muqosah amounting to Rp5.2 billion. This facility
will mature in sixty (60) months until August 25,
2019.
Pada tanggal 25 Oktober 2014, BMC memperoleh
pinjaman dengan total sebesar Rp6,8 miliar dengan
margin Muqosah sebesar Rp3,5 miliar. Fasilitas ini
akan jatuh tempo dalam enam puluh (60) bulan
sampai dengan 15 September 2019.
On October 25, 2014, BMC obtained additional
loan amounting to Rp6.8 billion with a margin of
Muqosah amounting to Rp3.5 billion. This facility
will mature in sixty (60) months until September 15,
2019.
Fasilitas ini digunakan untuk membeli lima (5) mesin
produksi dan mesin tersebut juga sebagai jaminan.
These loans were used to purchase five (5)
production machines and the machines as well as
collateral.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, BMC tidak
diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan berikut
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank,
antara lain:
Based on the loan agreement, BMC shall not perform
transactions to carryout the following activities
without the prior written approval from the bank,
among others:
94
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
320
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
a. Menyatakan kebangkrutan atau mengajukan surat
permohonan pailit ke Pengadilan.
b. Mendapatkan fasilitas kredit dari bank atau
lembaga keungan lainnya.
c. Mengubah komposisi pemegang saham, dewan
komisaris dan direksi.
d. Menjual aset jaminan kepada pihak lain.
a. Declare bankruptcy or submit letter of
bankruptcy petition to the Courts.
b. Obtain credit facility from a bank or other
financial institution.
c. Change composition of shareholders, boards of
commissioners and directors.
d. Sell the collateral assets to another party.
Pada tanggal 5 Januari 2015, BMC, memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar
Rp13,8 miliar dengan margin Rp6,3 miliar. Fasilitas
ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan.
On January 5, 2015, BMC, obtained a Murabahah
Loan Facility with a total amount of Rp13.8 billion
with a margin Rp6.3 billion. This facility will mature
in 60 months.
Pada tanggal 2 Februari 2015, BMC, memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar
Rp2,6 miliar dengan margin Rp1,2 miliar. Fasilitas
ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan.
On February 2, 2015, BMC, obtained a Murabahah
Loan Facility with a total amount of Rp2.6 billion
with a margin Rp1.2 billion. This facility will mature
in 60 months.
Pada tanggal 3 Maret 2015, BMC, memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar
Rp3,8 miliar dengan margin Rp1,7 miliar. Fasilitas
ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan.
On March 3, 2015, BMC, obtained a Murabahah
Loan Facility with a total amount of Rp3.8 billion
with a margin Rp1.7 billion. This facility will mature
in 60 months.
Pada tanggal 31 Maret 2015, BMC, memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar
Rp4,7 miliar dengan margin Rp2,1 miliar. Fasilitas
ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan.
On March 31, 2015, BMC, obtained a Murabahah
Loan Facility with a total amount of Rp4.7 billion
with a margin Rp2.1 billion. This facility will mature
in 60 months.
Pada tanggal 19 Juni 2015, BMC, memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan total sebesar
Rp1,8 miliar dengan margin Rp800 juta. Fasilitas ini
akan jatuh tempo dalam 60 bulan.
On June 19, 2015, BMC, obtained a Murabahah
Loan Facility with a total amount of Rp1.8 billion
with a margin Rp800 million. This facility will
mature in 60 months.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 masing-masing sebesar Rp50,8 miliar dan
Rp30,2 miliar.
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to Rp50.8 billion and Rp30.2 billion,
respectively.
c. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
c. PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
Pada tanggal 5 Desember 2012, BA memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRI Syariah) dalam bentuk:
On December 5, 2012, BA obtained loan facilities
from PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI
Syariah) in the form of:
1. Fasilitas Pinjaman Murabahah dengan plafon
sebesar Rp80,0 miliar dan akan jatuh tempo pada
tanggal 5 Desember 2017.
2. Fasilitas Pinjaman Musyarakah dengan plafon
sebesar Rp12,0 miliar dan telah jatuh tempo pada
tanggal 5 Desember 2013. Perjanjian ini telah
diperpanjang untuk jangka waktu 18 bulan
terhitung sejak Desember 2013.
1. Murabahah Loan Facility with a ceiling of
Rp80.0 billion and will mature on December 5,
2017.
2. Musyarakah Loan Facility with a ceiling of
Rp12.0 billion and matured on December 5,
2013. This facility has been extended for
18 months since December 2013.
95
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
321
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
Fasilitas ini telah diperpanjang dengan jangka waktu
12 bulan sejak tanggal 25 Juni 2015 dengan
perubahan plafon menjadi Rp10,0 miliar.
This facility has extended for 12 month since June
25, 2015 with revise plafond to be Rp10.0 billion.
Fasilitas Murabahah digunakan untuk pembelian
pabrik PT Korindo Casting yang terletak di Jl. Raya
Serang KM 31, Kel. Gombong, Kec. Balaraja,
Kab. Tangerang, Banten dan fasilitas Musyarakah
digunakan untuk kebutuhan modal kerja operasional
Pabrik Casting.
The Murabahah facility was used to buy the factory
of PT Korindo Casting which is located in Jl. Raya
Serang KM 31, Kel. Gombong, Kec. Balaraja,
Kab. Tangerang, Banten and the Musyarakah facility
was used for working capital of the Casting plant
operations.
Fasilitas ini dijamin dengan tanah BA seluas
77.660m2 dan bangunan seluas 15.734m2 yang
berlokasi di Jl. Raya Serang KM 31, Tangerang,
Banten.
This facility is secured by BA’s land of 77,660m2
and building of 15,734m2 located in Jl. Raya Serang
KM 31, Tangerang, Banten.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar
Rp48,1 miliar dan Rp58,3 miliar.
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to Rp48.1 billion and Rp58.3 billion,
respectively.
d. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
d.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Pada tanggal 24 April 2014, berdasarkan Akta
Perjanjian Kredit No. 172, BBI memperoleh
fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dari
BAG sebesar Rp56,5 miliar dengan bunga sebesar
15% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal
24 April 2018. Pinjaman ini dijamin dengan tanah,
bangunan dan fasilitas dimiliki oleh BBI di
Kalideres, Jakarta.
On April 24, 2014, BBI obtained a fixed loan from
BAG based on Credit Agreement Deed No. 172,
with credit ceiling of Rp56.5 billion with an interest
rate of 15% per annum and will mature on April 24,
2018. The loan is collateralized by land, building
and facilities owned by BBI located in Kalideres,
Jakarta.
Selama periode pinjaman, BBI tidak diperbolehkan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut tanpa
persetujuan tertulis dari BAG, antara lain:
During the period of the loan, BBI is not allowed to
carry out the following activities without written
approval from BAG, among others:
a. Melakukan merger atau konsolidasi dengan
entitas lain;
b. Mengubah bisnis usaha;
c. Menjadi penjamin dan menyerahkan aset yang
telah diagunkan dari BAG kepada pihak ketiga;
d. Mendapatkan tambahan pinjaman dari lembaga
keuangan lain yang terkait dengan agunan yang
telah ditunjuk oleh BAG.
a. Execute merger or consolidation with other
entities;
b. Change the core business;
c. Act as a guarantor and pledge the assets that
have been designated as collateral by BAG to
third parties;
d. Obtain an additional loan from another financial
institution in respect of the collateral designated
by BAG.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 masing-masing adalah sebesar
Rp37,7 miliar dan Rp56,9 miliar.
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to Rp37.7 billion and Rp56.9 billion,
respectively.
96
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
322
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
e. PT Bank Negara Indonesia Syariah
e. PT Bank Negara Indonesia Syariah
Pada tanggal 19 Desember 2014, BMC memperoleh
Fasilitas Pinjaman Murabahah dari PT Bank BNI
Syariah dengan jumlah plafon maksimum sebesar
Rp50,0 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam
60 bulan.
On December 19, 2014, BMC obtained Murabahah
Loan Facility from PT Bank BNI Syariah with ceiling
of amounting to Rp50.0 billion. This facility will
mature in 60 months.
Fasilitas ini digunakan untuk untuk take over
pinjaman atas investasi mesin dan peralatan dari
Bank J Trust Indonesia Tbk, take over pinjaman atas
modal kerja dari Bank J Trust Indonesia Tbk, dan
untuk investasi pembelian mesin dan modal kerja.
This facility was used to take over of machinery and
equipment investment loan from Bank J Trust
Indonesia Tbk, take over of working capital loan
from Bank J Trust Indonesia Tbk, and as investment
in machinery purchasing and working capital.
Fasilitas ini dijamin dengan:
This facility is secured by:
a. Segala harta yang bergerak maupun tidak
bergerak;
b. Sebidang tanah, SHGB No. 3219 dan No. 4080
atas nama PT Braja Mukti Cakra yang berlokasi
di Jl. Harapan Kita No. 4, Kelurahan Harapan
Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi,
Provinsi Jawa Barat;
c. Rangkaian Mesin dan perlengkapan yang diikat
dengan Fidusia senilai Rp60,8 miliar; dan
d. Obyek pembiayaan berupa persediaan yang
dibiayai Bank akan diikat Fidusia minimal senilai
Rp10 miliar.
a. All of movable property and non-movable
property;
b. Land, SHGB No. 3219 and No. 4080 on behalf of
PT Braja Mukti Cakra that located in Jl.
Harapan Kita No. 4, Kelurahan Harapan Jaya,
Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi
Jawa Barat;
c. A series engine and equipment with that tied by
fiduciary duty amounting to Rp60.8 billion; and
d. Financing object as inventory that will be
financed by Bank with fiduciary duty with a total
minimum amounting to Rp10 billion.
Pada tanggal 22 Januari 2015, BMC mencairkan
pokok pembiayaan sebesar Rp7,8 miliar untuk
fasilitas investasi take over dari Bank J Trust
Indonesia Tbk dengan jangka waktu 14 bulan.
On January 22, 2015, BMC redeem the principal
financing facilities amounting Rp7.8 billion to take
over the investment of J Trust Bank Indonesia Tbk
with a term of 14 months.
Pada tanggal 22 Januari 2015, BMC mencairkan
pokok pembiayaan sebesar Rp14,8 miliar dengan
margin sebesar Rp687,6 juta jangka waktu 60 bulan
untuk fasilitas modal kerja take over dari Bank J
Trust Indonesia Tbk dengan margin sebesar
Rp5,7 miliar.
On January 22, 2015, BMC redeem the principal
financing of Rp14.8 billion with a margin of
Rp687.6 million period of 60 months for working
capital facility take over from J Trust Bank Indonesia
Tbk with a margin of Rp5.7 billion.
Pada tanggal 27 Januari 2015, BMC mencairkan
pokok pembiayaan sebesar Rp7,3 miliar untuk
fasilitas Modal Kerja dengan pola Murabanah dengan
jangka waktu selama 60 bulan dengan margin
sebesar Rp2,9 miliar.
On January 27, 2015, BMC redeem the principal
financing of Rp7.3 billion for working capital facility
with Murabanah pattern with period of 60 months
and margin of Rp2.9 billion.
Pada tanggal 17 Februari 2015, BMC mencairkan
pokok pembiayaan sebesar Rp2,6 miliar dengan
margin Rp1,0 miliar dan Rp1,1 miliar dengan margin
Rp430,4 juta untuk fasilitas Modal Kerja dengan pola
Murabanah dengan jangka waktu 60 bulan.
On February 17, 2015, BMC redeem the principal
financing of Rp2.6 billion with margin Rp1.0 million
and Rp1.1 million with margin Rp430.4 million for
working capital facility with Murabanah pattern with
a period of 60 months.
97
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
323
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 26 Maret 2015, BMC mencairkan
pokok pembiayaan sebesar Rp2,0 miliar dengan
margin sebesar Rp792,1 juta untuk fasilitas Modal
Kerja dengan pola Murabanah dengan jangka waktu
60 bulan.
On March 26, 2015, BMC redeem the principal
financing of Rp2.0 billion with a margin of
Rp792.1 million for working capital facility with
Murabanah pattern with a period of 60 months.
Pada tanggal 15 Desember 2015, BMC mencairkan
pokok pembiayaan sebesar Rp1,0 miliar dengan
margin sebesar Rp388,5 juta untuk fasilitas modal
kerja dengan jangka waktu 60 bulan.
On December 15, 2015, BMC redeem the principal
financing of Rp1.0 billion with a margin of
Rp388.5 million for working capital facility with a
term of 60 months.
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, adalah masing-masing sebesar Rp27,0 miliar
dan nihil.
Outstanding balance as of December 31, 2015
and 2014, amounted to Rp27.0 billion and nil,
respectively.
f. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (dahulu PT Bank
Mutiara Tbk)
f. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (formerly known as
PT Bank Mutiara Tbk)
1. Pada tanggal 13 Juni 2011, PT Bina Usaha
Mandiri Mizusawa (BUMM) memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank J Trust Indonesia
Tbk dengan nilai total maksimum Rp30,0 miliar.
1. On June 13, 2011, PT Bina Usaha Mandiri
Mizusawa (BUMM) obtained a loan facility
from PT Bank J Trust Indonesia Tbk with total
maximum amount of Rp30.0 billion.
Pinjaman ini yang digunakan untuk pembelian
tanah dan bangunan termasuk mesin dan peralatan
di Jl. E.Z. Muttaqqien Kelurahan Alam Jaya,
Jatiuwung, Tangerang, Banten. Fasilitas ini akan
jatuh tempo dalam 60 bulan.
This loan was used to purchase land and building
including machinery and equipment at Jl. E.Z.
Muttaqqien Kelurahan Alam Jaya, Jatiuwung,
Tangerang, Banten. This facility will mature
within 60 months.
Fasilitas ini dijamin dengan:
a. Tanah, SHGB No. 5340 dan SHGB No. 291
atas nama BUMM, termasuk bangunan pabrik
berlokasi di Jl. E.Z. Muttaqqien Kel. Gembor,
Kec. Jatiuwung, Tangerang, Banten.
b. Semua sarana dan prasarana.
c. Mesin dan peralatan berlokasi di Jatiuwung,
Tangerang, Banten.
d. Jaminan Perusahaan dari BA.
This facility is secured by:
a. Land SHGB No. 5340 and SHGB No. 291
under the name of BUMM, including factory
building, located at Jl. E.Z. Muttaqqien Kel.
Gembor, Kec. Jatiuwung, Tangerang, Banten.
b. All structure and infrastructure.
c. Machinery and equipment located at
Jatiuwung, Tangerang, Banten.
d. Corporate guarantee from BA.
2. Pada tanggal 22 Maret 2011, BA memperoleh
fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank J Trust
Indonesia Tbk dengan nilai total maksimum
Rp20,0 miliar yang akan digunakan untuk
pembelian tanah dan bangunan termasuk mesin
dan peralatan di Cakung, Jakarta Timur. Fasilitas
ini akan jatuh tempo dalam 60 bulan.
2. On March 22, 2011, BA obtained an investment
loan facility from PT Bank J Trust Indonesia Tbk
with total maximum amount of Rp20.0 billion that
will be used to purchase land and building
including machinery and equipment in Cakung,
East Jakarta. This facility will mature within
60 months.
98
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
324
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
Fasilitas ini dijamin dengan:
This facility is secured by:
a. Tanah dengan luas 29.953m2 berlokasi di
Jl. Tipar Cakung, Kel. Cakung Barat,
Kec. Cakung, Jakarta Timur.
b. Bangunan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur.
c. Mesin dan peralatan berlokasi di Cakung,
Jakarta Timur.
a. Land of 29,953m2 located in Jl. Tipar Cakung,
Kel. Cakung Barat, Kec. Cakung, East
Jakarta.
b. Building located in Cakung, Jakarta Timur.
c. Machinery and equipment located in Cakung,
East Jakarta.
3. Pada tanggal 28 Maret 2012, PT Braja Mukti
Cakra (BMC) memperoleh fasilitas pinjaman dari
PT Bank J Trust Indonesia Tbk dengan nilai total
maksimum sebesar Rp20,0 miliar dengan jangka
waktu pinjaman selama 48 bulan dengan grace
period selama 3 bulan. Pinjaman tersebut dijamin
dengan sebidang tanah berikut bangunan pabrik
dan sarana serta prasarana pabrik diatasnya, serta
jaminan tambahan berupa mesin-mesin yang
terikat secara fidusia dengan nilai Rp26,7 miliar.
3. On March 28, 2012, PT Braja Mukti Cakra
(BMC) obtained a loan facility from PT Bank J
Trust Indonesia Tbk with total maximum amount
of Rp20.0 billion with a loan term of 48 months
with a grace period of 3 months. The loan was
secured by land and factory buildings and
facilities and infrastructure on top of the factory,
as well as an additional guarantee of machines
fiduciary tied to the value of Rp26.7 billion
guarantee.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar
Rp20,9 miliar dan Rp50,7 miliar.
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to Rp20.9 billion and Rp50.7 billion,
respectively.
g. PT Bank ICBC Indonesia
g. PT Bank ICBC Indonesia
Pada tanggal 7 Maret 2012, BA memperoleh fasilitas
pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
dalam bentuk:
On March 7, 2012, BA obtained loan facility from
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) in the form of:
1. Fasilitas pinjaman investasi dengan total
maksimum sebesar Rp40,0 miliar dan telah jatuh
tempo pada tanggal 28 Januari 2015.
2. Fasilitas pinjaman untuk pembelian mesin baru
dengan nilai maksimum sebesar Rp6,0 miliar.
Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam 36 bulan.
3. Fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai
maksimum sebesar Rp5,0 miliar. Pinjaman ini
telah diperpanjang sampai dengan 29 Maret 2015.
1. Investment loan facility with a maximum amount
of Rp40.0 billion and matured on January 28,
2015.
2. Loan facility for purchase of new machine with a
maximum amount of Rp6.0 billion. This loan will
mature within 36 months.
3. Working capital facility with a maximum amount
of Rp5.0 billion. This loan has been extended
until March 29, 2015.
Fasilitas ini digunakan untuk menyelesaikan fasilitas
pinjaman dari MNC Bank (Catatan 18c).
This facility was used to settle the existing
loan facilities from MNC Bank (Note 18c).
Fasilitas ini dijamin dengan:
This facility is secured by:
a. Tanah dengan luas 51.645m2 dan bangunan
dengan luas 24.407,5m2 berlokasi di Jl. Raya
Bekasi KM 27, Pondok Ungu, Bekasi.
b. Semua mesin di dalam pabrik BA.
a. Land of 51,645m2 and building of 24,407.5m2
located in Jl. Raya Bekasi KM 27, Pondok Ungu,
Bekasi.
b. All existing machineries within the factory of BA.
99
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
325
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
c. Mesin baru dengan total nilai sekitar
Rp7,0 miliar.
d. Persediaan atas barang BA dengan total nilai
Rp10,0 miliar.
e. Piutang usaha atas BA dengan total nilai
Rp15,0 miliar.
c. Newly purchased machineries with a total value
of Rp7.0 billion.
d. Inventories of BA with a total value of Rp10.0
billion.
e. Accounts receivable of BA with a total value of
Rp15.0 billion.
Pada tanggal 15 April 2015, BA telah melakukan
penyelesaian fasilitas pinjaman kepada PT Bank
ICBC Indonesia melalui refinancing kepada PT Bank
J Trust Indonesia Tbk.
As of April 15, 2015 BA has settled loan facility to
PT Bank ICBC Indonesia through refinancing to PT
Bank J Trust Indonesia Tbk.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 masing-masing adalah sebesar nihil miliar
dan Rp3,4 miliar.
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to nil and Rp3.4 billion, respectively.
h. Mitsubishi Corporation
h. Mitsubishi Corporation
Pada tanggal 10 Agustus 2011, Perusahaan
menandatangani
Perjanjian
Fasilitas
dengan
Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dengan jumlah
maksimal USD150,0 juta untuk investasi saham di
PT Bumi Resources Tbk (BUMI), termasuk biaya
transaksinya. Saldo pinjaman pada akhir periode
ketersediaan harus dibayar kembali dalam enam kali
angsuran tengah-tahunan dimulai sejak 30 bulan
setelah tanggal penggunaan pertama.
On August 10, 2011, the Company entered into a
Facility Agreement with Mitsubishi Corporation
(Mitsubishi) with a maximum amount of USD150.0
million for investment in PT Bumi Resources Tbk
(BUMI) shares, including transaction costs. The
loans outstanding at the end of availability period
shall be repaid in six equal semi-annual installments
starting from 30 months after the first utilization
date.
Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut
sebesar USD149,9 juta dan digunakan untuk
membeli 548,6 juta lembar saham BUMI.
The Company utilized the facility amounting
to USD149.9 million and used it to purchase
548.6 million BUMI shares.
Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar
USD149,9 juta (masing-masing setara dengan
Rp2,0 triliun dan Rp1,9 triliun).
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to USD149.9 million (equivalent to
Rp2.0 trillion and Rp1.9 trillion, respectively).
i. Eurofa Capital Investment Inc.
i. Eurofa Capital Investment Inc.
Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan
menerbitkan Equity Linked Notes (Notes) sejumlah
USD109,0 juta kepada Eurofa Capital Investment
Inc. (“Eurofa”) yang akan jatuh tempo pada tanggal
16 Desember 2015. Perusahaan harus membayar
Eurofa upfront fee sebesar USD6,4 juta.
On December 16, 2010, the Company issued
Equity Linked Notes (Notes) amounting to
USD109.0 million to Eurofa Capital Investment Inc.
(“Eurofa”) that will mature on December 16,
2015. The Company paid Eurofa an upfront fee of
USD6.4 million.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Eurofa mempunyai
hak untuk melakukan konversi jumlah pokok
pinjaman menjadi saham biasa Perusahaan setiap
saat pada atau setelah kejadian berikut ini:
Based on the agreement, Eurofa has the right to
convert the principal amount into ordinary shares of
the Company at any time on or after the occurrence
of the following:
100
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
326
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
21. LONG-TERM LOANS (Continued)
a. Perusahaan gagal dalam melakukan pembayaran
secara penuh atas Notes pada tanggal yang
ditentukan untuk pelunasan;
b. Notes tersebut tidak dibayar pada tanggal jatuh
tempo; dan
c. Gagal bayar terjadi dan terus berlanjut.
a. The Company defaults in making payment in full
in respect of the Notes on the date fixed for
redemption thereof;
b. The Notes are not redeemed on the maturity date;
and
c. An event of default occurs and is continuing.
Pada tanggal 25 Juni 2014, Eurofa mengalihkan
sebagian Notes kepada Ecoline Investment Limited
sebesar USD6.0 juta (Catatan 18l).
On June 25, 2014, Eurofa transferred partial Notes
to Ecoline Investment Limited amounting to
USD6.0 million (Notes 18l).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebesar USD103,0 juta (masing-masing
setara dengan Rp1,4 triliun dan Rp1,3 triliun).
Outstanding balance as of December 31, 2015 and
2014 amounted to USD103.0 million (equivalent to
Rp1.4 trillion and Rp1.3 trillion, respectively).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh pinjaman jangka panjang
Kelompok Usaha telah memenuhi persyaratan dan
pembatasan yang diwajibkan sebagaimana diatur dalam
perjanjian kredit.
As of December 31, 2015 and 2014, the management
believes that all long-term loans of the Group have met
the terms and conditions as stipulated in the loan
agreements.
22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
22. OBLIGATION UNDER FINANCING LEASE
Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa depan
adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments were as follows:
2015
Pembayaran
minimum sewa
pembiayaan
di masa depan/
Future minimum
lease payments
Nilai kini
pembayaran
minimum sewa
pembiayaan
di masa depan/
Present value of
future minimum
lease payments
Tidak lebih dari 1 tahun
Lebih dari 1 - 5 tahun
1.807.754
731.804
1.807.754
731.804
Not later than 1 year
Over 1- 5 years
Jumlah
2.539.558
2.539.558
Total
Disajikan sebagai:
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
1.807.754
731.804
Presented as:
Short-term liabilities
Long-term liabilities
Jumlah
2.539.558
Total
101
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
327
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)
22. OBLIGATION UNDER FINANCING LEASE
(Continued)
2014
Pembayaran
minimum sewa
pembiayaan
di masa depan/
Future minimum
lease payments
Nilai kini
pembayaran
minimum sewa
pembiayaan
di masa depan/
Present value of
future minimum
lease payments
Tidak lebih dari 1 tahun
Lebih dari 1 - 5 tahun
2.153.420
1.927.589
2.153.420
1.927.589
Not later than 1 year
Over 1- 5 years
Jumlah
4.081.009
4.081.009
Total
Disajikan sebagai:
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
2.153.420
1.927.589
Presented as:
Short-term liabilities
Long-term liabilities
Jumlah
4.081.009
Total
23. MODAL SAHAM
23. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan catatan yang
dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek,
adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s shareholders as of
December 31, 2015 and 2014, as maintained by PT EDI
Indonesia, Securities Administration Agency, a share
register, was as follows:
2015
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(dalam angka
penuh)/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
(full amount)
Pemegang Saham
Credit Suisse AG,
Cabang Singapura S/A
Bright Ventures Pte. Ltd.
BNYM S/A For Mackenzie
Cundill Recovery Fd
Interventures Capital Pte. Ltd.
PT Asuransi Jiwasraya
DBS Bank Ltd. SG-PB Clients
JPMCB-New World Fund, Inc.
HSBC Ltd.
Cabang Singapura
PT Bakrie Investindo
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
Jumlah/
Amount
(Rp)
Shareholders
20.251.500.000
21,61%
2.308.671.000
8.750.000.000
4.814.695.351
1.196.560.000
1.519.010.889
1.332.820.100
9,34%
5,14%
1,28%
1,62%
1,42%
997.500.000
548.875.270
136.407.840
173.167.241
151.941.491
992.011.652
24.541.151
1,06%
0,03%
395.812.649
69.942.280
Credit Suisse AG,
Singapore Branch S/A
Bright Ventures Pte. Ltd.
BNYM S/A For Mackenzie
Cundill Recovery Fd
Interventures Capital Pte. Ltd.
PT Asuransi Jiwasraya
DBS Bank Ltd. SG-PB Clients
JPMCB-New World Fund, Inc.
HSBC Ltd.
Singapore Branch
PT Bakrie Investindo
102
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
328
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (Continued)
2015
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(dalam angka
penuh)/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
(full amount)
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
Jumlah/
Amount
(Rp)
Shareholders
Aburizal Bakrie
Armansyah Yamin
E J Abidin Monot
Reginald Edward Kreefft
Dewi Asmara Hamizar
Indra Usmansyah Bakrie
Masyarakat
665.950
167.989
79.995
75.996
40.595
550
54.839.547.310
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
58,51%
1.897.958
478.769
227.986
216.589
115.696
1.568
7.478.292.013
Aburizal Bakrie
Armansyah Yamin
E J Abidin Monot
Reginald Edward Kreefft
Dewi Asmara Hamizar
Indra Usmansyah Bakrie
Public
Total
93.721.717.528
100,00%
12.263.548.350
Total
2014
Pemegang Saham
Credit Suisse AG,
Cabang Singapura S/A
Bright Ventures Pte. Ltd.
BNYM S/A For Mackenzie
Cundill Recovery Fd
Interventures Capital Pte. Ltd.
PT Asuransi Jiwasraya
DBS Bank Ltd. SG-PB Clients
JPMCB-New World Fund, Inc.
Glenisla Corporation
Citibank New York S/A
Dimensional Emerging
Markets Value Fund
PT Bakrie Investindo
Aburizal Bakrie
Armansyah Yamin
E J Abidin Monot
Reginald Edward Kreefft
Dewi Asmara Hamizar
Indra Usmansyah Bakrie
Masyarakat
Total
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(dalam angka
penuh)/
Number of
Shares Issued
and Fully Paid
(full amount)
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
Jumlah/
Amount
(Rp)
Shareholders
20.251.500.000
21,61%
2.308.671.000
8.750.000.000
4.721.724.751
2.487.092.500
1.519.010.889
1.332.820.100
1.055.000.000
9,34%
5,04%
2,65%
1,62%
1,42%
1,13%
997.500.000
538.276.622
283.528.545
173.167.241
151.941.491
420.945.000
1.049.980.250
24.541.151
665.950
167.989
79.995
75.996
40.595
550
52.529.016.812
1,12%
0,03%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
56,05%
418.942.120
69.942.280
1.897.958
478.769
227.986
216.589
115.696
1.568
6.897.695.485
Credit Suisse AG,
Singapore Branch S/A
Bright Ventures Pte. Ltd.
BNYM S/A For Mackenzie
Cundill Recovery Fd
Interventures Capital Pte. Ltd.
PT Asuransi Jiwasraya
DBS Bank Ltd. SG-PB Clients
JPMCB-New World Fund, Inc.
Glenisla Corporation
Citibank New York S/A
Dimensional Emerging
Markets Value Fund
PT Bakrie Investindo
Aburizal Bakrie
Armansyah Yamin
E J Abidin Monot
Reginald Edward Kreefft
Dewi Asmara Hamizar
Indra Usmansyah Bakrie
Public
93.721.717.528
100,00%
12.263.548.350
Total
103
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
329
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (Lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (Continued)
Rincian modal dasar Perusahaan pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Saham
Jumlah Saham/
Number of
Shares
Modal dasar
Seri A
Seri B
Seri C
775.008.000
3.681.288.000
367.740.292.000
Total
372.196.588.000
Modal ditempatkan dan disetor
Seri A
Seri B
Seri C
193.752.000
3.681.288.000
89.846.677.528
Total
93.721.717.528
Details of the Company’s authorized share capital as of
December 31, 2015 and 2014 were as follows:
2015 dan/and 2014
Nilai Nominal
(angka penuh)/
Par Value
(full amount)
2850
399
114
2850
399
114
Jumlah/
Amount
Shares
2.208.772.800
1.468.833.912
41.922.393.288
Authorized Capital
Series A
Series B
Series C
45.600.000.000
Total
552.193.200
1.468.833.912
10.242.521.238
Issued and fully paid capital
Series A
Series B
Series C
12.263.548.350
Total
Perubahan Modal Disetor
Changes in Paid-up Capital
Sehubungan
dengan
kuasi-reorganisasi
untuk
mengeliminasi defisit, Perusahaan menurunkan nilai
nominal sahamnya sebesar Rp9,3 triliun (Catatan 41).
In relation to the quasi-reorganization, the Company
reduced the par value of its shares by Rp9.3 trillion to
eliminate the deficit (Note 41).
Dalam Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV), setiap
17 saham hasil Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) melekat 1 Waran Seri I, dengan harga
pelaksanaan Rp620 per lembar saham. Waran seri I
adalah efek yang diberikan kepada pemegangnya untuk
membeli saham yang bernilai nominal Rp200 per
lembar, yang dapat dilaksanakan selama periode
2 Oktober 2008 hingga 1 April 2011. Setelah periode
pelaksanaan waran berakhir, jumlah waran yang
telah dieksekusi menjadi saham sebanyak 88 lembar
(Catatan 1b).
In connection with the Limited Public Offering IV
(LPO IV), each 17 shares from pre-emptive rights
included 1 Warrant Series I with exercise price of
Rp620 per share. Warrant Series I are securities given
to holders to buy Company’s shares with par value
of Rp200 per share, which can be exercised from
October 2, 2008 up to April 1, 2011. Up to the end of
warrant exercise date, total warrants exercised was
88 shares (Note 1b).
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan selisih antara penerimaan dana
hasil penawaran umum saham setelah dikurangi biaya
emisi saham dan nilai nominal saham serta akumulasi
bersih dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali. Dengan rincian sebagai berikut:
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account excess of proceeds from the issuance of
shares after deduction of the share issuance cost and par
value and accumulated net amount of difference in
restructuring of entities under common control. Details
were as follows:
104
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
330
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan)
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (Continued)
Selisih penerimaan dari penerbitan
saham atas nilai nominal
2015
2014
61.727.871
61.727.871
Paid-in capital in excess
of par value
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
(2.621.572.266)
(2.442.325.368)
Difference in restructuring of
entities under common control
Total
(2.559.844.395)
(2.380.597.497)
Total
Sehubungan dengan penjualan saham yang dimiliki
perusahaan di BTEL, ENRG, UNSP dan ELTY ke LHH,
entitas yang juga dikontrol oleh Kelompok Usaha
Bakrie, Perusahaan mengakui perbedaaan antara
harga jual sebesar Rp512,3 miliar dan nilai tercatat
sebesar Rp2,4 triliun sebagai “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
In relation to the sale of Company’s share in
BTEL, ENRG, UNSP and ELTY to LHH, an entity
also controlled by Bakrie Group, the Company
recognized the difference between the selling price of
Rp512.3 billion and carrying value of Rp2.4 trillion as
“Difference in Restructuring of Entities Under Common
Control”.
Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan mengalihkan
seluruh kepemilikan saham di BBR sebesar 44.6%
kepada LHH. Atas transaksi ini perusahaan mencatat
piutang dari LHH (Catatan 6).
On March 20, 2015, the Company transferred all of its
share ownership in BBR 44,6% to LHH. For this the
Company recorded receivables from LHH (Note 6).
Pada tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan mengalihkan
semua utang Palisades Sub III Ltd, yang selanjutnya di
net off dengan piutang dari LHH.
On March 24, 2015, the Company transferred all
payable to Palisades Sub III Ltd, which was
subsequently net off with the receivables from LHH.
Atas kedua transaksi tersebut, Perusahaan mencatat
“Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali” sebesar Rp179,2 miliar.
On both of these transactions, the Company recorded
“Difference in Value from Restructuring Transactions
of Entities Under Common Control” amounting to
Rp179.2 billion.
25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
25. NON-CONTROLLING INTEREST
Rincian hak kepentingan nonpengendali aset neto
Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interest in net assets of
Subsidiaries were as follows:
2015
2014
12.209.210
16.986.513
PT Bakrie Autoparts
Bakrie Energy
International Pte. Ltd.
Lain-lain
(69.299)
(40.029.548)
Total
(27.889.637)
Kepentingan nonpengendali atas laba neto dan total
penghasilan komprehensif Entitas Anak masing-masing
sebesar Rp25,7 miliar dan Rp47,1 miliar untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
(96.114)
2.362.852
19.253.251
PT Bakrie Autoparts
Bakrie Energy
International Pte. Ltd.
Others
Total
Non-controlling interest in net income and total
comprehensive income of Subsidiaries amounted to
Rp25.7 billion and Rp47.1 billion, respectively, for the
year ended December 31, 2015.
105
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
331
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (Lanjutan)
25. NON-CONTROLLING INTEREST (Continued)
Kepentingan nonpengendali atas rugi neto dan total
penghasilan komprehensif Entitas Anak masing-masing
sebesar Rp3,3 miliar dan Rp24,2 miliar untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Non-controlling interest in net loss and total
comprehensive income of Subsidiaries amounted to
Rp3.3 billion and Rp24.2 billion, for the year ended
December 31, 2015 and 2014, respectively.
26. PENDAPATAN NETO
26. NET REVENUES
a. Rincian pendapatan neto adalah sebagai berikut:
2015
Infrastruktur dan manufaktur
Pihak ketiga
Pihak berelasi (Catatan 33a)
Sub jumlah
Perdagangan, jasa,
dan investasi
Pihak ketiga
Pihak berelasi (Catatan 33a)
Sub-total
Lainnya
Bagian atas laba neto pada entitas
asosiasi dan entitas pengendalian
bersama (Catatan 11)
Laba atas pelepasan saham
Pendapatan bunga
Laba atas penjualan aset tetap
Penghapusan beban bunga
Lainnya
Sub-total
Total
a. Details of net revenues were as follows:
*)
2014
3.058.417.107
215.468.671
4.724.673.649
148.319.662
3.273.885.778
4.872.993.311
63.371.608
-
344.480.174
42.701.349
63.371.608
387.181.523
874.588.699
403.036.491
26.178.831
20.862.110
-
717.437.441
21.320.171
427.213
74.347.549
305.245.546
1.324.666.131
1.118.777.920
4.661.923.517
6.378.952.754
Infrastructure and manufacturing
Third parties
Related parties (Note 33a)
Sub-total
Trading, services,
and investment
Third parties
Related parties (Note 33a)
Sub-total
Others
Equity in net income of associated
and jointly controlled
entities (Note 11)
Gain on divestment
Interest income
Gain on sale of fixed assets
Write-off of interest expense
Others
Sub-total
Total
*) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan
Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak
tanggal 31 Desember 2014.
*) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
Selama
tahun
yang
berakhir
tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak
memiliki pelanggan/pembeli dengan total penjualan
lebih dari 10% dari total pendapatan konsolidasian
Kelompok Usaha.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the
Group has no customer/buyer with total sales of more
than 10% of total consolidated revenue of the Group.
106
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
332
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN
27. COST OF REVENUES
a. Rincian beban pokok pendapatan menurut segmen
usaha adalah sebagai berikut:
*)
2015
Infrastruktur dan manufaktur
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Overhead
Total beban produksi
Barang dalam penyelesaian
Awal
Akhir
Barang jadi
Awal
Akhir
Total infrastruktur
dan manufaktur
Jumlah perdagangan, jasa
dan investasi
Total Beban Pokok Pendapatan
2014
1.725.547.443
132.477.266
610.262.298
2.825.661.809
175.684.393
700.180.039
2.468.287.007
3.701.526.241
82.356.396
(47.657.201)
55.168.404
(82.356.396)
430.953.401
(233.712.175)
485.227.182
(428.674.164)
2.700.227.428
Perdagangan, jasa
dan investasi
Biaya pelayanan dan pemasangan
Biaya investasi dan jasa
a. Details of cost of revenues based on business
segments were as follows:
Infrastructure and manufacturing
Raw materials used
Direct labor
Overhead
Total production costs
Work in process
Beginning
Ending
Finished goods
Beginning
Ending
Total infrastructure
and manufacturing
3.730.891.267
10.886.782
-
518.896
124.995.228
10.886.782
125.514.124
2.711.114.210
3.856.405.391
Trading, services
and investment
Service and installation costs
Cost of investment and services
Total trading, services
and investment
Total Cost of Revenues
*) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan
Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak
tanggal 31 Desember 2014.
*) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
Selama
tahun
yang
berakhir
tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak
memiliki supplier dengan total beban pokok pendapatan
lebih dari 10% dari total beban pokok pendapatan
konsolidasian Kelompok Usaha.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the
Group has no supplier with total cost of more than 10%
of total consolidated cost of revenue of the Group.
28. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN
ADMINISTRASI
28. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE
EXPENSES
2015
Beban penjualan
Transportasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
*)
2014
70.914.068
156.471.976
14.284.923
16.382.271
Selling expenses
Transportation
Salaries, wages and
employee benefits
107
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
333
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN
ADMINISTRASI (Lanjutan)
28. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE
EXPENSES (Continued)
2015
*)
2014
Denda penjualan
10.214.439
45.786.516
Iklan, pameran dan promosi
Lain-lain (dibawah 1 miliar)
7.433.282
15.411.071
6.364.689
21.591.923
Sales penalties
Advertising, exhibition and
promotion
Others (below 1 billion)
118.257.783
246.597.375
Total
Total
Beban karyawan
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Beban umum dan
administrasi
Penyusutan (Catatan 13)
Pajak dan asuransi
Perjalanan dinas
Listrik, air dan telepon
Honorarium tenaga ahli
Pemeliharaan dan perbaikan
Sewa
Pos dan alat tulis
Latihan kerja dan penerimaan
karyawan
Representasi dan jamuan
Sumbangan, hadiah dan
hubungan masyarakat
Lain-lain (dibawah 1 miliar)
Total
253.848.963
288.149.157
81.935.582
21.603.051
13.739.144
9.104.085
8.706.176
8.203.549
3.091.445
3.512.783
122.605.618
28.299.079
22.781.533
10.551.474
10.997.922
9.504.457
4.037.195
9.122.648
2.319.172
2.245.463
2.528.020
2.403.661
1.320.507
150.490.705
1.525.936
107.097.952
306.271.662
331.455.495
*) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan
Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak
tanggal 31 Desember 2014.
Personnel expenses
Salaries, wages and
employees’ benefits
General and administrative
expenses
Depreciation (Note 13)
Taxes and insurance
Transportation and travel
Electricity, water and telephone
Professional fees
Repairs and maintenance
Rent
Postage and stationery
Training and recruitment of
employees
Representation and entertainment
Donations, gifts and public
relations
Others (below 1 billion)
Total
*) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
29. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
29. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES
2015
*)
2014
Pinjaman dan promissory notes
Beban bank dan lain-lain
Lain-lain
494.149.965
49.387.844
-
545.689.857
53.253.100
44.946
Loan and promissory notes
Bank charges and others
Others
Total
543.537.809
598.987.903
Total
*) Tidak termasuk PT Bakrie Communication dan
Entitas Anak yang telah didekonsolidasi sejak
tanggal 31 Desember 2014.
*) Excluding the accounts of PT Bakrie Communication
and Subsidiaries that have been deconsolidated since
December 31, 2014.
108
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
334
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN
30. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka
a. Prepaid taxes
2015
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Total
2014
Company
Value-Added Tax
2.656.662
1.165.968
64.817.371
35.194.342
777.406
8.043
245.123
32.887.674
40.763
60.754
-
Subsidiaries
Value-Added Tax
Income Taxes
Article 21
Article 22
Article 23
Article 25
101.392.279
36.461.827
Total
b. Utang pajak
b. Taxes payable
2015
Perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
1.111.392
62.728
2014
1.170.055
23.873.244
Company
Income taxes:
Article 21
Article 23 and 26
Entitas Anak
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23 dan 26
Pasal 25
Pasal 29
Pasal 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai
Retribusi Pajak Daerah
13.330.280
208.129
2.043.729
5.257.286
7.674.053
2.655.655
61.058.605
3.793.658
7.574.534
176.493
3.227.727
467.994
46.919.994
381.343
73.286.069
3.248.557
Subsidiaries
Income Taxes:
Article 21
Article 22
Article 23 and 26
Article 25
Article 29
Article 4 (2)
Value-Added Tax
Regional Tax
Total
97.195.515
160.326.010
Total
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan
c. Income tax benefit (expense)
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kelompok Usaha
adalah sebagai berikut:
2015
Pajak kini
Entitas Anak
(74.557.509)
Income tax benefit (expense) of the Group was as
follows:
2014
(144.257.960)
Current tax
Subsidiaries
109
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
335
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
2015
Pajak tangguhan
Entitas Anak
Beban Pajak Penghasilan Neto
2014
2.597.898
27.881.530
(71.959.611)
(116.376.430)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan
taksiran rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) komersial sebelum
taksiran beban pajak, yang dapat
diatribusikan ke Perusahaan
97.706.832
(1.745.116.392)
Beda temporer
Penyusutan aset tetap
Penyisihan imbalan kerja karyawan
Penyisihan piutang ragu-ragu
1.910.715
(974.811)
-
Beda tetap
Bagian atas laba (rugi) neto
entitas asosiasi
Beban kesejahteraan karyawan
Jamuan dan sumbangan
Penghasilan bunga yang
pajaknya bersifat final
Rugi penjualan investasi
yang pajaknya bersifat final
Bunga dan denda atas
keterlambatan pembayaran pajak
Taksiran rugi fiskal
Perusahaan sebelum
rugi fiskal periode
sebelumnya
2014
(1.647.409.560)
Laba Entitas Anak
sebelum taksiran beban pajak
Income Tax Expense Net
Reconciliation between income (loss) before tax
expense as shown in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income and
the estimated fiscal loss were as follows:
2015
Laba (rugi) sebelum manfaat (beban)
pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian
Dikurangi:
Deferred tax
Subsidiaries
213.697.935
4.044.492
1.565.353
(3.689.493)
461.656
(1.528.100.545)
115.259.438
Income (loss) before income tax
benefit (expense) per consolidated
statements of profit or loss and
other comprehensive income
Deduct:
Income of the Subsidiaries
before provision for income
tax expense
152.873.738
Commercial income (loss) before
provision for tax expense
attributable to the Company
268.133.176
4.733.215
7.122.331
(1.097.987.910)
(1.119.976.900)
5.915.846
1.274.740
(3.270.305)
(28.187.506)
9.204.974
Temporary differences
Depreciation of fixed assets
Retirement benefits
Provision for doubtful accounts
Permanent differences
Equity in net income (loss) in
associated
Employee benefit expenses
Entertainment and donations
Interest income subjected to
final tax
Loss on sale of investment
subjected to final tax
Interest and penalties for late
payment of tax
Estimated fiscal loss of
the Company before
fiscal loss of the
previous periods
(2.068.297.777)
110
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
336
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
2015
Rugi fiskal
periode sebelumnya
Tahun fiskal 2010
Tahun fiskal 2011
Tahun fiskal 2012
Tahun fiskal 2013
Tahun fiskal 2014
2014
(382.003.370)
(257.132.260)
(9.914.817.572)
(2.068.297.777)
Taksiran Rugi Fiskal
Perusahaan Setelah Rugi Fiskal
Periode Sebelumnya
(14.150.351.524)
d. Pajak tangguhan
(10.439.364.593)
(382.003.370)
(257.132.260)
(9.914.817.572)
-
Fiscal loss of
the previous periods
Fiscal year of 2010
Fiscal year of 2011
Fiscal year of 2012
Fiscal year of 2013
Fiscal year of 2014
(23.061.615.572)
Estimated Fiscal Losses of
Company After Fiscal Loss of
Previous Periods
d. Deferred tax
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan
Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets and liabilities of the
Group were as follows:
2015
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
Rugi fiskal
Liabiliats imbalan kerja
Penyisihan penurunan
nilai piutang
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Aset tetap
Aset pajak tangguhan
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
Rugi fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Biaya ditangguhkan
Penyisihan piutang
tak tertagih
Aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laba rugi
Credited/
(charged) to
profit or loss
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
penghasilan
komprehensif
lain/
Credited/
(charged)
to other
comprehensive
income
Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan dalam
valuta asing/
Exchange
difference on
translation of
financial
statements
in foreign
currencies
Dekonsolidasi/
Deconsolidation
Pada akhir
tahun/
At end of
year
1.314.902
(270.309)
-
-
249.808
20.716.279
(249.808)
2.247.510
-
-
(337.009)
22.626.780
Deferred tax
assets (liabilities)
Fiscal loss
Employee benefit liabilities
Allowance for impairment
of receivables
Allowance for inventory
obsolescence
Fixed assets
1.170.611
(3.684.588)
81.542.288
Deferred tax assets
14.640.839
39.721.995
76.643.823
5.219.628
4.253.430
11.200.451
(3.788.009)
(3.788.009)
1.170.611
-
(2.602.173)
(745.406)
18.428.905
39.442.010
-
1.044.593
(196.995)
(124.576)
7.682
1.657.193
-
-
-
44.196.718
14.240.323
2.438.722
2.003.735
(202.892.561)
(80.969)
(8.207.695)
-
-
-
1.922.766
(211.100.256)
Deferred tax
assets (liabilities)
Fiscal loss
Employee benefit liabilities
Deferred charges
Allowance for impairment
of receivables
Fixed assets
(141.356.367)
(8.602.553)
1.657.193
-
-
(148.301.727)
Deferred tax liabilities
44.393.713
12.707.706
2.431.040
111
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
337
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
2014
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
Rugi fiskal
Liabiliats imbalan kerja
Penyisihan penurunan
nilai piutang
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Aset tetap
Bonus
Aset pajak tangguhan
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
Rugi fiskal
Liabilitas imbalan kerja
Biaya ditangguhkan
Penyisihan penurunan
nilai piutang
Penyisihan penurunan
nilai persediaan
Aset tetap
Liabilitas pajak tangguhan
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laba rugi
Credited/
(charged) to
profit or loss
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
penghasilan
komprehensif
lain/
Credited/
(charged)
to other
comprehensive
income
Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan dalam
valuta asing/
Exchange
difference on
translation of
financial
statements
in foreign
currencies
Dekonsolidasi/
Deconsolidation
Pada akhir
tahun/
At end of
year
6.687.819
285.275
(1.402.029)
(1.353.588)
14.640.839
39.721.995
(162.659)
-
-
(2.180.247)
1.314.902
249.808
(8.250.551)
1.353.874
30.947.764
(1.446.163)
-
-
(1.980.934)
92.289
249.808
20.716.279
-
Deferred tax
assets (liabilities)
Fiscal loss
Employee benefit liabilities
Allowance for impairment
of receivables
Allowance for inventory
obsolescence
Fixed assets
Bonus
40.753.759
35.741.479
6.687.819
285.275
(6.824.509)
76.643.823
Deferred tax assets
11.564.776
32.178.044
3.657.808
4.192.817
2.209.720
45.925.094
10.368.110
2.423.358
(1.531.381)
(255.670)
7.682
2.595.266
-
-
-
44.393.713
12.707.706
2.431.040
2.096.381
(92.646)
-
-
-
2.003.735
251.304
(197.306.062)
(251.304)
(5.736.630)
-
-
150.131
(202.892.561)
Deferred tax
assets (liabilities)
Fiscal loss
Employee benefit liabilities
Deferred charges
Allowance for impairment
of receivables
Allowance for inventory
obsolescence
Fixed assets
(136.241.815)
(7.859.949)
2.595.266
-
150.131
(141.356.367)
Deferred tax liabilities
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak telah
menyediakan penyisihan atas kerugian fiskal
seluruhnya karena manajemen berkeyakinan bahwa
tidak ada kemungkinan laba kena pajak yang cukup
untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset
pajak tangguhan.
The Company and certain Subsidiaries provided full
valuation allowances for fiscal loss since
management believes that it is no longer probable
that sufficient taxable profits will be available for the
deferred tax assets to be utilized.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7
Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah
untuk keempat kalinya dengan Undang-undang
No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga
mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan
dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat
menjadi tarif tunggal 25% untuk tahun fiskal 2010
dan seterusnya. Revisi ini berlaku efektif sejak
1 Januari 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding
“Income Tax” was revised for the fourth time with
Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates
changes in corporate tax rate from a marginal tax
rate to a single rate of 25% for fiscal year 2010
onwards. The revised Law became effective
January 1, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Perusahaan telah memenuhi ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 dan
Undang-undang No. 36 Tahun 2008, oleh karena itu,
telah menggunakan pengurangan tarif pajak sebesar
5% dalam penghitungan pajak penghasilan.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company
has complied with the requirements of the
Government Decree No. 81 Year 2007 and Law
No. 36 Year 2008, and therefore, has effected the 5%
tax rate reduction in its corporate income tax
computation.
112
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
338
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dan
liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan
menggunakan tarif-tarif tersebut.
e. Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
As of December 31, 2015 and 2014, deferred tax
assets and liabilities have been calculated using
these enacted tax rates.
e. Tax Assessment Letter and Tax Collection Letters
Perusahaan
Company
Selama tahun 2015 dan 2014, Perusahaan telah
menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan
Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan
pemeriksaan pajak tahun 2005, 2006, 2008, 2009,
2013, 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut:
During 2015 and 2014, the Company received Tax
Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters
(STP) regarding tax audit for 2005, 2006, 2008,
2009, 2013, 2014 and 2015 as follows:
Pasal 21/
Article 21
SKPKB untuk tahun fiskal 2005
STP untuk tahun fiskal 2005
SKPKB untuk tahun fiskal 2006
STP untuk tahun fiskal 2006
SKPKB untuk tahun fiskal 2008
SKPKB untuk tahun fiskal 2009
STP untuk tahun fiskal 2013
STP untuk tahun fiskal 2014
STP untuk tahun fiskal 2015
Total
Pasal 23/
Article 23
Pasal 26/
Article 26
Pasal 4 (2)/
Article 4 (2)
PPN/
VAT
Total/
Total
41.701
38.350
46.509
728.897
52.821
112.854
7.293
127.729
9.934.671
6.521.782
6.258
574
52.935
80.011
21.677.964
1.684.181
4.467
1.142
45.087
162.705
225.464
-
170.671
55.884
59.518
108.217
-
317.687
55.884
468.313
108.217
31.884.608
8.205.963
739.622
52.821
114.570
SKPKB for fiscal year 2005
STP for fiscal year 2005
SKPKB for fiscal year 2006
STP for fiscal year 2006
SKPKB for fiscal year 2008
SKPKB for fiscal year 2009
STP for fiscal year 2013
STP for fiscal year 2014
STP for fiscal year 2015
1.021.132
16.598.307
23.500.700
433.256
394.290
41.947.685
Total
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian ini, Perusahaan telah
melakukan pembayaran sebagian kewajibannya atas
SKP dan STP sebesar Rp41,9 miliar dan sisanya
akan dibayar Perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang diajukan Perusahaan kepada kantor pajak.
As of completion date of the consolidated financial
statements, the Company has settled the liability of
SKP and STP amounting to Rp41.9 billion and the
remaining balance will be paid by the Company in
accordance with the proposed terms with tax office.
Entitas Anak
Subsidiaries
Pada tahun 2015, BMI, BPI, SEAPI, BCons, BA,
BSI, BMC, BUMM, BIIN dan BBI telah menerima
Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan
Pajak (STP) sehubungan dengan pemeriksaan pajak
tahun 2007 sampai dengan 2015 sebagai berikut:
In 2015,BMI, BPI, SEAPI, BCons, BA, BSI, BMC,
BUMM, BIIN and BBI received Tax Assessment
Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP)
regarding tax audit for 2007 until 2015 as follows:
Pasal 21/
Article 21
Pasal 23/
Article 23
Pasal 25/29/
Article 25/29
Pasal 4 (2)/
Article 4 (2)
PPN/
VAT
Total/
Total
Tahun fiskal
2007
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
9.991
1.200
3.000
399.051
513.925
434.193
6.397.407
16.595
240.868
1.935.606
97.738
1.046
1.200
671.913
11.872.173
651.171
6.060.361
4.768.475
3.544.618
234.431
13.028
1.000
65.861
-
152.586
2.294.755
185.206
394.037
1.460.870
459.912
162.577
236.831
687.941
14.565.979
1.591.170
8.825.197
12.790.351
4.022.171
Fiscal year
2007
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Total
7.775.362
2.275.258
27.569.911
314.320
4.947.366
42.882.217
Total
113
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
339
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
f. Administrasi
f. Administration
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang
berlaku di Indonesia, perusahaan-perusahaan
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah
pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak
("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas
pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat
terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang
lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan
terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun
selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat
menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut
dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya
pajak.
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Under the Taxation Laws of Indonesia, companies
submit tax returns on the basis of self-assessment.
The Directorate General of Taxes (“DGT”) may
assess or amend taxes within ten years from the time
the tax becomes due, or until the end of 2013,
whichever is earlier. New rules are applicable to
fiscal year 2008 and subsequent years stipulating
that the DGT may assess or amend taxes within five
years from the time the tax becomes due.
31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang
berkedudukan di Indonesia menyelenggarakan program
manfaat pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan
tetap yang memenuhi syarat. Jumlah manfaat pensiun
yang akan dibayarkan kepada karyawan dihitung
berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja
karyawan. Kontribusi dana pensiun adalah sebesar 5,5%
dari gaji pokok karyawan yang dilindungi oleh program
tersebut dan dibayar penuh oleh Kelompok Usaha.
The Company and certain domestic Subsidiaries have
defined retirement benefit plans for all of their eligible
permanent employees. On this funding program,
retirement benefits are computed based on the last basic
salaries and remaining working lives of the employees.
Contribution to the retirement fund is computed at 5.5%
of the basic salaries of the employees covered by the
plan and fully borne by the Group.
Aset program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak
dikelola oleh Dana Pensiun Bakrie yang pendiriannya
telah memperoleh persetujuan Menteri Keuangan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. KEP 423/KM.17/1995 tanggal
11 Desember 1995.
The Company and certain Subsidiaries have plan assets
which are being managed by Dana Pensiun Bakrie,
established based on the Decision Letter of the Minister
of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP 423/
KM.17/1995 dated December 11, 1995.
Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 24
(Revisi 2013), “Imbalan Kerja” dalam mengakui
biaya manfaat karyawan dalam laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2013),
“Employee Benefits” as the framework to recognize
employee benefits in the consolidated financial
statements as of December 31, 2015 and 2014.
2015
2014
Tingkat diskonto
8,90% - 9,20%
per tahun/per annum
8,40% - 10,50%
per tahun/per annum
Discount rate
Tingkat kenaikan gaji
8,00% - 12,00%
per tahun/per annum
8,00% - 10,00%
per tahun/per annum
Salary growth rate
114
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
340
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)
Jumlah yang dicakup pada laporan posisi keuangan
konsolidasian yang berasal dari liabilitas Perusahaan dan
Entitas Anak tertentu sehubungan dengan imbalan kerja
adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statements of
financial position arising from the Company and certain
Subsidiaries obligations in respect of these employment
benefits were as follows:
2015
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
Kekayaan untuk pendanaan
Liabilitas Imbalan Kerja
2014
376.938.087
(107.042.834)
376.888.729
(106.219.144)
269.895.253
270.669.585
Perbandingan nilai kini kewajiban imbalan kerja dan
penyesuaian (efek perbedaan antara asumsi aktuarial
sebelumnya dan apa yang sebenarnya terjadi) yang
timbul pada liabilitas program selama 5 tahun terakhir
adalah sebagai berikut:
2015
Kewajiban imbalan pasti
Aset program
Surplus (defisit)
Penyesuaian liabilitas program
Penyesuaian aset program
2014
Present value of benefits liability
Fair value of plan assets
Employee Benefits Liabilities
Comparison of the present value of defined benefit
obligation and the experience adjustments (the effects of
the differences between the previous actuarial
assumptions and what has actually occurred) arising on
the plan liabilities over the last 5 years was as follows:
2013
2012
2011
376.938.087
(107.042.834)
376.888.729
(106.219.144)
314.999.017
(100.401.610)
(349.529.424)
96.360.663
(342.511.490)
87.431.877
Defined benefit obligation
Plan assets
269.895.253
(31.626.781)
(3.089.941)
270.669.585
(31.626.781)
(3.089.941)
214.597.407
(18.935.557)
(2.564.337)
(253.168.761)
(4.378.685)
1.211.740
(255.079.613)
505.713
(4.067.064)
Surplus (deficit)
Plan liabilities
Plan assets
Mutasi nilai kini liabilitas manfaat karyawan adalah
sebagai berikut:
2015
Movement of the present value of benefits liability were
as follows:
2014
Saldo awal tahun
Beban diakui pada
laporan konsolidasian:
Laba rugi
Pendapatan komprehensif lain
Pembayaran manfaat
Kontribusi Kelompok Usaha
Dekonsolidasi Entitas Anak
270.669.585
209.812.663
48.524.885
(15.054.950)
(28.415.936)
(3.007.853)
(2.820.478)
47.644.757
45.396.635
(30.481.821)
(1.702.649)
-
Liabilitas Imbalan Kerja
269.895.253
270.669.585
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian sehubungan dengan
imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Beginning of the year
Expenses charged in the
consolidated statements of:
Profit or loss
Other comprehensive income
Benefits paid
Contribution of the Group
Deconsolidation of Subsidiaries
Employee Benefits Liabilities
Amounts recognized in the consolidated statements of
profit or loss and other comprehensive income in
respect of these employment benefits were as follows:
115
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
341
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)
Laba (rugi)
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Efek kurtailmen
Pendapatan bunga dari
aset program
Pengukuran kembali liabilitas
(aset) imbalan pasti - neto
Sub-total
2015
2014
30.678.613
23.301.223
155.557
(2.888.786)
30.122.590
19.469.108
433.283
-
(2.233.184)
(2.217.302)
(488.538)
(162.922)
48.524.885
Penghasilan komprehensif lain
Keuntungan (kerugian) aktuarial
pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti - neto
Keuntungan (kerugian)
aktuarial terdiri dari:
Penyesuaian asumsi liabilitas
program
Asumsi demografik
Asumsi keuangan
Hasil yang diharapkan dari
aset program
Sub-total
Total
Profit or loss
Current service costs
Interest costs
Past service costs
Effect of curtailment
Interest income from
plan assets
Remeasurement of employee
benefit liabilities (assets) - net
47.644.757
Sub-total
Other comprehensive income
Actuarial gain (loss) from
remeasurement of the defined
benefit liability - net
Actuarial gain (loss)
arising from:
Experience assumptions
from liability program
Demographic assumptions
Financial assumptions
Expected return on
plan assets
(5.875.795)
5.085.475
9.398.454
(374.391)
(19.950.002)
29.843.282
16.378.782
1.746.784
(5.910.903)
(15.054.950)
45.396.635
Sub-total
33.469.935
93.041.392
Total
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas
kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban
imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini dan beban
bunga pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table demonstrates the sensitivity to a
reasonably possible change in market interest rates,
with all other variables held constant, of the obligation
for postemployement and current service cost and
interest cost as of 31 December 2015 and 2014:
Jumlah/Amounts
Tingkat
Kenaikan
Tingkat
Penghasilan/
Salary Increase
Diskonto/
Discount Rate
Rate
Persentase/Percentage (%)
Tingkat
Kenaikan
Tingkat
Penghasilan/
Salary Increase
Diskonto/
Discount rate
Rate
Kenaikan suku bunga dalam
100 basis poin
199.945.672
230.706.921
-15,28%
17,80%
Increase in interest rate in
100 basis point
Penurunan suku bunga dalam
100 basis poin
222.022.779
188.910.721
24,27%
-21,29%
Decrease in interest rate in
100 basis point
116
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
342
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)
Movement of the present value of benefit liability plan
assets were as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja adalah sebagai
berikut:
2015
2014
Saldo awal tahun
Beban diakui pada
laporan konsolidasian:
Laba rugi
Pendapatan komprehensif lain
Pembayaran manfaat
Kontribusi Kelompok Usaha
Dekonsolidasi Entitas Anak
376.888.729
310.312.502
56.236.960
(16.801.734)
(37.142.883)
577.493
(2.820.478)
55.973.212
51.307.538
(40.606.295)
(98.228)
-
Liabilitas Imbalan Kerja
376.938.087
376.888.729
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
2014
Saldo awal tahun
Penghasilan bunga
Pengukuran kembali untuk hasil yang
diharapkan dari aset program
Pembayaran manfaat
Iuran pemberi kerja
106.219.144
8.269.568
100.401.610
8.328.456
(1.746.784)
(18.720.295)
13.021.202
5.910.903
(22.113.082)
13.691.257
Saldo Akhir
107.042.834
106.219.144
Aset program terdiri dari:
Beginning of the year
Interest income
Remeasurements for expected
return on plan assets
Benefits paid
Employee's contribution
Ending Balance
Plan assets comprise of the following:
Dikutip/
Quoted
Tidak dikutip/
Unquoted
2015
Total/
Total
%
54.180.531.374
19.036.556.649
3.278.782.567
3.096.349.688
2.806.671.814
2.440.584.186
10.738.570.417
5.618.316.165
-
54.180.531.374
29.775.127.066
5.618.316.165
3.278.782.567
3.096.349.688
2.806.671.814
2.440.584.186
53,54%
29,42%
5,55%
3,24%
3,06%
2,77%
2,41%
84.839.476.278
16.356.886.582
101.196.362.860
100,00%
Dikutip/
Quoted
Obligasi
Deposito Berjangka
Saham
Surat Berharga Negara
Sukuk
Deposito On Call
Employee Benefits Liabilities
Movement of the fair value of plan assets were as
follows:
2015
Obligasi
Deposito Berjangka
Surat Berharga Negara
Reksadana
Saham
Deposito On Call
Sukuk
Beginning of the year
Expenses charged in the
consolidated statements of:
Profit or loss
Other comprehensive income
Benefits paid
Contribution of the Group
Deconsolidation of Subsidiaries
Tidak dikutip/
Unquoted
2014
Total/
Total
Corporate Bonds
Time Deposits
Government Bonds
Investment Funds
Shares of Stocks
On Call Deposits
Islamic Bonds
%
43.441.404.487
17.816.264.556
5.852.590.681
2.440.584.186
1.464.350.511
23.673.666.602
5.505.881.578
-
43.441.404.487
41.489.931.158
5.852.590.681
5.505.881.578
2.440.584.186
1.464.350.511
43,36%
41,41%
5,84%
5,50%
2,44%
1,46%
71.015.194.421
29.179.548.180
100.194.742.602
100,00%
Corporate Bonds
Time Deposits
Shares of Stocks
Government Bonds
Islamic Bonds
On Call Deposits
117
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
343
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
31. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)
Kontribusi yang diharapkan untuk program imbalan
pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar Rp22.8 miliar.
Expected contributions to plan assets for the year ending
December 31, 2016 amounted to Rp22,8 billion.
Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat
pensiun pascakerja terdiskonto adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of discounted pension and
post-employment benefits liabilities is as follows:
Kurang dari
1 tahun/
Less than
a year
1 sampai
2 tahun/
Between
1 - 2 years
2 sampai
5 tahun/
Between
2 - 5 years
Lebih dari
5 tahun/
Over than
5 years
Imbalan pensiun
Imbalan pascakerja
-
42.559.282
19.621.453
34.658.094
31.618.484
117.320.511
131.160.262
Pension benefits
Post-employment benefits
Total
-
62.180.735
66.276.578
248.480.773
Total
Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat
pensiun pascakerja tidak terdiskonto adalah sebagai
berikut:
Kurang dari
1 tahun/
Less than
a year
Expected maturity analysis of undiscounted pension and
post-employment benefits liabilities is as follows:
1 sampai
2 tahun/
Between
1 - 2 years
2 sampai
5 tahun/
Between
2 - 5 years
Lebih dari
5 tahun/
Over than
5 years
Imbalan pensiun
Imbalan pascakerja
-
45.033.476
20.166.095
47.213.334
39.343.100
292.232.509
618.512.608
Pension benefits
Post-employment benefits
Total
-
65.199.571
86.556.434
910.745.117
Total
32. LABA PER SAHAM
32. EARNINGS PER SHARE
a. Laba per saham dasar
a. Basic earnings per share
2015
Laba (rugi) neto diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
2014
(1.745.116.392)
Jumlah rata-rata tertimbang
saham untuk perhitungan
laba per saham dasar
Laba (Rugi) Neto per Saham
Dasar Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
(Angka penuh)
93.721.717
93.721.717
Profit (loss) attributable to
owners of parent
Total weighted average
number of shares for
basic earnings per
share calculation
1,65
Basic Earnings (Loss)
per Share Attributable To
Owners of Parent
(Full amount)
155.104.950
(18,62)
118
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
344
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. LABA PER SAHAM (Lanjutan)
32. EARNINGS PER SHARE (Continued)
b. Laba per saham dilusian
b. Diluted earnings per share
2015
Laba (rugi) neto diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
2014
(1.745.116.390)
Jumlah rata-rata tertimbang
saham untuk perhitungan
laba per saham dilusian
94.957.598
Laba (Rugi) Neto per Saham
Dilusian Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
(Angka penuh)
93.721.717
Profit (loss) attributable to
owners of parent
Total weighted average
number of shares for
diluted earnings per
share calculation
1,65
Diluted Earnings (Loss)
per Share Attributable To
Owners of Parent
(Full amount)
155.104.950
(18,38)
c. Information concerning the classification
securities for diluted earnings per share.
c. Informasi terkait dengan klasifikasi efek untuk laba
per saham dilusian.
of
Equity Linked Notes yang diterbitkan pada tanggal
16 Desember 2010 dianggap berpotensi saham biasa
dan telah disertakan dalam perhitungan laba per
saham dilusian sejak tanggal jatuh tempo pada
16 Desember 2015. Obligasi konversi diasumsikan
telah dikonversi ke saham biasa, untuk itu laba neto
disesuaikan untuk mengeliminasi beban bunga
dikurangi dampak pajak.
Equity Linked Notes issued on December 16, 2010
are considered to be potential ordinary shares and
have been included in the determination of diluted
earnings per share after the maturity date on
December 16, 2015. The convertible note is assumed
to have been converted into ordinary shares, and the
net profit is adjusted to eliminate the interest expense
less tax effect.
Obligasi konversi tersebut tidak disertakan dalam
perhitungan laba per saham dasar. Rincian terkait
dengan obligasi konversi dijelaskan dalam
Catatan 21.
The convertible notes have not been included in the
determination of basic earnings per share. Details
relating to the convertible notes are disclosed in
Note 21.
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha
melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi.
Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
The Group, in its regular conduct of business, has
engaged in transactions with related parties. These
transactions were as follows:
a. Penghasilan
a. Revenues
2015
PT Krama Yuda Tiga Berlian
PT Mitsubishi Krama
Yudha Motors
2014
Persentase terhadap
Jumlah Penghasilan
Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated
Net Revenue
2015
2014
176.428.745
120.861.602
3,78%
1,89%
39.039.926
27.458.060
0,84%
0,43%
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
PT Krama Yuda Tiga Berlian
PT Mitsubishi Krama
Yudha Motors
119
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Analisis & Pembahasan Manajemen
345
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
2015
PT Kaltim Prima Coal
PT Petromine Energy Trading
Total
2014
Persentase terhadap
Jumlah Penghasilan
Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated
Net Revenue
2015
2014
-
40.215.919
2.485.430
0,00%
0,00%
0,63%
0,04%
PT Kaltim Prima Coal
PT Petromine Energy Trading
215.468.671
191.021.011
4,62%
2,99%
Total
b. Receivable from Commissioners, Directors and
Employees
b. Piutang kepada Komisaris, Direktur dan
Karyawan
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memberikan
pinjaman tanpa bunga untuk pembelian rumah dan
kendaraan bermotor kepada direksi dan karyawan
lainnya. Saldo pinjaman kepada komisaris, direksi
dan karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, masing-masing adalah sebesar Rp7,0 miliar
dan Rp5,5 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari
“Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian (Catatan 17).
The Company and certain Subsidiaries had extended
non-interest bearing loans to directors and other
employees for the purchase of houses and cars. The
balances of the loans to commissioners, directors
and employees as of December 31, 2015 and
2014, were Rp7.0 billion and Rp5.5 billion,
respectively, and are presented as part of “Other
Non-Current Assets” in the consolidated statements
of financial position (Note 17).
c. Piutang pihak berelasi
c. Due from related parties
2015
2014
Persentase terhadap
Jumlah Aset Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated Assets
2015
2014
PT Tanjung Jati Power Company
TJA Power
Corporation (Asia) Ltd.
PT Bakrie Anugerah
Batu Alam Industry
PT Batuta Kimia Perdana
PT Long Haul Holdings
PT Bakrie Mira Satmakura
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
204.680.020
130.111.376
2,23%
-
217.700.000
0,00%
21.724.392
12.741.010
2.327.559
1.343.587
7.028.674
21.724.392
12.720.010
1.343.587
5.687.519
0,24%
0,14%
0,03%
0,01%
0,08%
1,15% PT Tanjung Jati Power Company
TJA Power
1,92%
Corporation (Asia) Ltd.
PT Bakrie Anugerah
0,19%
Batu Alam Industry
0,11%
PT Batuta Kimia Perdana
0,00%
PT Long Haul Holdings
0,01%
PT Bakrie Mira Satmakura
0,05%
Others (below Rp1 billion)
Total
Dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
249.845.242
389.286.884
2,72%
3,44%
(23.687.739)
(23.631.737)
-0,26%
-0,21%
Total
Less allowance for
impairment losses
Neto
226.157.503
365.655.147
2,46%
3,23%
Net
Rincian piutang pihak berelasi berdasarkan mata
uang adalah sebagai berikut:
Details of due from related parties based on
currencies were as follows:
2015
Dolar AS
Rupiah
2014
2.105.419
224.052.084
220.237.161
145.417.986
US Dollar
Rupiah
120
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
346
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Piutang pihak berelasi berasal dari pemberian
pinjaman dana (uang muka) dan penggantian biaya
kepada pihak berelasi. Piutang-piutang ini tanpa
dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu
pembayaran tetap.
The balances of due from related parties arise from
borrowings (advances) and reimbursement of
expenses to related parties. These receivables are
non-interest bearing and with no fixed collection
schedule.
Pada tanggal 28 Maret 2012, Entitas Anak,
PT Bakrie Power (BP) memberikan fasilitas
pinjaman kepada TJA Power Corporation (Asia) Ltd.
(TJA) sebesar USD5 juta yang dikenakan bunga
sebesar LIBOR ditambah 6% per tahun dan jatuh
tempo pada tanggal 29 Maret 2014.
On March 28, 2012, PT Bakrie Power (BP), a
subsidiary provided a loan facility to TJA Power
Corporation (Asia) Ltd. (TJA) amounting to USD5
million that bears annual interest of LIBOR plus 6%
and due on March 29, 2014.
Pada tanggal 27 Desember 2013, perjanjian atas
pemberian fasilitas pinjaman kepada TJA telah
dirubah sebagai berikut:
a. perpanjangan periode utang untuk dua tahun dan
akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2016;
dan
b. bunga pinjaman menjadi 5,5 persen pada tahun
kedua, 6,0 persen pada tahun ketiga dan
6,5 persen pada tahun keempat.
On December 27, 2013, the loan agreement
providing a loan facility to TJA was amended as
follows:
a. extension of the loan period for another two years
and will be due on March 28, 2016; and
Pada tanggal 20 Agustus 2015, TJA mengalihkan
uang muka kepada BP untuk mengurangi saldo
fasilitas pinjaman sebesar USD2.8 juta. Kemudian
TJA menjual seluruh kepemilikan di TJPC dimana
penerimaan sebesar USD1.3 juta digunakan untuk
penyelesaian utang ke BP.
On August 20, 2015 TJA made assignment to BP of
its advances to TJPC which reduced the outstanding
balance of the loan facility by USD2,8 million.
Furthermore, TJA sold all of its shares in TJPC and
the proceeds amounting to USD1,3 million was
applied to the loan payable to BP.
Dengan penjualan saham TJPC tersebut, TJA sudah
tidak menjadi pihak berelasi. Pada tanggal
31 Desember 2015, saldo pinjaman adalah sebesar
USD13.4 juta (setara Rp185 milyar) (Catatan 8).
As a result of the sale of TJPC shares, TJA is
no longer considered a related party. As of
December 31, 2015, outstanding balance of the loan
facility amounting USD13,4 million (equivalent to
Rp185 billion) (Note 8).
Pada tanggal 20 Maret 2015, Perusahaan mencatat
piutang dari LHH atas pengalihan kepemilikan
saham sebesar 44,6% di Bumi Borneo Resources Pte.
Ltd. (BBR) (Catatan 6).
On March 20, 2015, the Company record receivables
from LHH on transferred all of its ownership
equivalent to 44.6% in Bumi Borneo Resources Pte.
Ltd. (BBR) (Note 6).
Pada tanggal 24 Maret 2015, Perusahaan melakukan
penyelesaian atas piutang dari LHH melalui off-set
dengan utang kepada LHH yang muncul sehubungan
dengan pengalihan utang Palisades Sub III Ltd.
Perusahaan (Catatan 18m).
On March 24, 2015, the Company settled receivables
from LHH trough set-off with payable to LHH based
on novation of Palisades Sub III Ltd. loan
(Note 18m).
Pembentukan penyisihan kerugian atas penurunan
nilai piutang pihak berelasi adalah sehubungan
dengan penelaahan yang berkesinambungan oleh
manajemen atas kemampuan masing-masing pihak
berelasi untuk melunasi kewajibannya.
Provision for impairment losses to receivable related
parties is in connection with review of the
sustainable management of the capability each
related party to pay it is obligation.
b. annual interest on the loan shall be 5.5 percent
for the second year, 6.0 percent for the third year
and 6.5 percent for the fourth year.
121
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
347
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
d. Piutang usaha - pihak berelasi
d. Trade receivables - related parties
Persentase terhadap
Jumlah Aset Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated Assets
2015
2014
2015
2014
5.746.450
16.273.291
0,06%
0,14%
2.259.726
25.701.274
4.669.525
23.038.496
0,02%
0,28%
0,04%
0,20%
Total
Dikurangi penyisihan kerugian
atas penurunan nilai
33.707.450
43.981.312
0,37%
0,39%
-
-0,01%
0,00%
Less allowance for
impairment losses
Neto
32.775.850
43.981.312
0,36%
0,39%
Net
PT Krama Yudha
Tiga Berlian Motor
PT Mitshubishi Krama
Yudha Motor
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
(931.600)
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa
piutang-piutang yang ada masih dapat ditagih dan
penyisihan kerugian atas penurunan nilai cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang pihak berelasi tersebut.
PT Krama Yudha
Tiga Berlian Motor
PT Mitshubishi Krama
Yudha Motor
Others (below Rp1 billion)
The Group’s management believes that the
receivables can be collected and the allowance for
impairment losses is adequate to cover possibility of
losses from non-collection of receivables from
related parties.
e. Utang lainnya kepada pihak yang berelasi
e. Other payables - related parties
Persentase terhadap
Jumlah Liabilitas Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated Liabilities
2015
2014
2015
2014
Dana Pensiun Bakrie
PT Provices Indonesia
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
24.483.770
722.287
3.472.303
6.267.480
2.188.788
0,19%
0,01%
0,03%
0,05%
0,00%
0,02%
Dana Pensiun Bakrie
PT Provices Indonesia
Others (below Rp1 billion)
Total
28.678.360
8.456.268
0,22%
0,06%
Total
Saldo utang lainnya kepada pihak yang berelasi
berasal dari pinjaman modal kerja, pembelian saham,
iuran dana pensiun dan biaya sewa.
The balance of other payables - related parties arose
from working capital loan, purchase of shares,
contributions of retirement benefits and rent
expenses.
f. Utang pihak berelasi
f. Due to related parties
2015
2014
Persentase terhadap
Jumlah Liabilitas Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated Liabilities
2015
2014
PT Petromine Energy Trading
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Kalimantan Prima Power
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
116.053.753
10.053.441
6.310.736
72.332.170
112.299.309
10.053.440
5.690.870
926.034
56,68%
4,91%
3,08%
35,33%
87,07%
7,80%
4,41%
0,72%
PT Petromine Energy Trading
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Kalimantan Prima Power
Others (below Rp1 billion)
Total
204.750.100
128.969.653
100,00%
100,00%
Total
122
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
348
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Saldo utang pihak berelasi jangka panjang berasal
dari pinjaman untuk proyek jangka panjang dan
pengeluaran modal, saldo utang tersebut tidak
termasuk bunga dan tidak ada skedul pembayaran.
The balance of long-term due to related parties
arose from loan for long-term projects and capital
expenditures. These payables are non-interest
bearing and with no fixed payment schedule.
g. Investasi jangka pendek
g. Short-term investments
2015
Persentase terhadap
Jumlah Aset Konsolidasian/
Percentage to
Total Consolidated Assets
2015
2014
2014
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bakrie Sumatera
Plantations Tbk
PT Bakrieland
Development Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
Bumi Borneo Resources Pte. Ltd.
32.278.207
27.429.399
39.517.807
43.887.039
2,41%
2,05%
1,53%
1,70%
18.642.999
60.071.199
1,39%
2,32%
3.601.290
1.588.387
-
9.321.290
280.259.124
1.239.833.450
0,27%
0,12%
0,00%
0,36%
10,83%
47,89%
PT Bakrie Telecom Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bakrie Sumatera
Plantations Tbk
PT Bakrieland
Development Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
Bumi Borneo Resources Pte. Ltd.
Total
83.540.282
1.672.889.909
6,24%
64,62%
Total
h. Utang usaha - pihak berelasi
h. Trade payables - related parties
Lain-lain (di bawah Rp1 miliar)
Persentase terhadap Jumlah
Liabilitas Konsolidasian/
Percentage to Total
Consolidated Liabilities
2015
2014
2015
2014
2.407.915
2.682.865
i. Kompensasi manajemen kunci
0,10%
0,02%
Others (Below Rp1 billion)
i. Key management compensation
Manajemen kunci Kelompok Usaha terdiri dari
Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan dan para
Chief Officer sebagai personil manajemen kunci
lainnya. Total remunerasi dan imbalan lainnya yang
diberikan kepada personil manajemen sebagai
berikut:
The Group’s key management personnel consist of
the Company’s Boards of Commissioners, Directors
and Chief Officers. Total remuneration and other
benefits given to key management personnel were as
follows:
2015
Dewan
Komisaris/
Board of
Commissioners
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pascakerja
Imbalan kerja
jangka panjang lainnya
Total
Direksi/
Board of
Directors
11.572.921
-
27.211.836
6.758.745
Personil
Manajemen
Kunci lainnya/
Other Key
Management
Personnel
10.143.121
1.698.451
Total/
Total
48.927.878
8.457.196
Short-term employment benefits
Post-employment benefits
-
4.607.477
1.057.375
5.664.852
Other long-term benefits
11.572.921
38.578.058
12.898.947
63.049.926
Total
123
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
349
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
2014
Dewan
Komisaris/
Board of
Commissioners
Personil
Manajemen
Kunci lainnya/
Other Key
Management
Personnel
Direksi/
Board of
Directors
Total/
Total
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pascakerja
Imbalan kerja
jangka panjang lainnya
11.173.879
-
15.999.686
12.026.752
5.958.966
3.526.069
33.132.532
15.552.820
Short-term employment benefits
Post-employment benefits
-
852
4.566
5.418
Other long-term benefits
Total
11.173.879
28.027.290
9.489.601
48.690.770
Total
Sifat hubungan berelasi
Pihak yang Berelasi/
Related Parties
Nature of related parties
Hubungan/
Relationship
PT Bakrie Anugerah Batu Alam Industry
PT Tanjung Jati Power Company
PT Bakrie Hyosung Apparel
Bakrie Nusantara Intl Pte. Ltd.
Far East Rubber
PT Bakrie Mira Satmakura
PT Long Haul Holdings Ltd
PT Kaltim Prima Coal
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor
PT Mitshubishi Krama Yudha Motor
PT Provices Indonesia
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi / Affiliate
Afiliasi / Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
PT Bakrie Swasakti Utama
Afiliasi/Affiliate
Dana Pensiun Bakrie
Afiliasi/Affiliate
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Kalimantan Prima Power
PT Batuta Kimia Perdana
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
PT Petromine Energy Trading
Afiliasi/Affiliate
PT Bakrie Telecom Tbk
Bumi Borneo Resources Pte. Ltd.
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
PT Bakrieland Development Tbk
PT Bumi Resources Tbk
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Afiliasi/Affiliate
Sifat Saldo Akun Transaksi/
Nature of Transactions
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang pihak berelasi/Due from related parties
Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivable
Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivable
Piutang usaha pihak berelasi/Trade receivable
Sewa, piutang usaha pihak berelasi/
Rental, trade receivable
Sewa, utang lain-lain pihak yang berelasi/
Rental, other payables - related parties
Utang lain-lain pihak yang berelasi/
Other payables - related parties
Utang pihak berelasi/Due to related parties
Utang pihak berelasi/Due to related parties
Utang pihak berelasi, Piutang pihak Berelasi/
Due to related parties, Due from related parties
Pendapatan, Utang pihak berelasi/
Revenue, Due to related parties
Investasi jangka pendek/Short-term investments
Investasi jangka pendek/Short-term investment
Investasi jangka pendek/Short-term investments
Investasi jangka pendek/Short-term investments
Investasi jangka pendek/Short-term investments
Investasi jangka pendek/Short-term investments
124
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
350
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang
memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan
dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan, Entitas
Anak, Entitas Asosiasi atau Pengendalian Bersama
Entitas.
The affiliated companies are under common control of
the same shareholders and/or same members of the
boards of directors or commissioners as the Company,
Subsidiaries, Associates or Jointly Controlled Entities.
Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini
memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak sama
jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga,
contohnya pinjaman karyawan.
Because of these relationships, it is possible that the
terms and conditions of these transactions are not the
same as those that would result from transactions with
third parties, such as employee loans.
34. SEGMEN OPERASI
34. OPERATING SEGMENT
Kelompok Usaha memiliki usaha yang terbagi dalam
dua operasi yang meliputi usaha yang berhubungan
dengan infrastruktur dan manufaktur dan perdagangan,
jasa dan investasi.
The Group classifies its products and services into
two core business segments namely infrastructure and
manufacturing and trading, services and investment.
Informasi tentang Kelompok Usaha menurut segmen
adalah sebagai berikut:
Information concerning the Group business segments is
as follows:
Aktivitas
Activity
Name of Division
Infrastruktur dan
manufaktur
Jasa konstruksi dan teknis,
pembangkit tenaga listrik,
infrastruktur, produksi pipa baja
bergelombang, cetakan besi dan
baja untuk industri komponen
otomotif serta bahan bangunan dasri
serat semen.
Construction and technical
services, powerplant,
infrastructure, production of steel
pipes, corrugated metal products,
cast iron products for automotive
parts industry and fiber cement
building products.
Infrastructure and
manufacturing
Perdagangan, jasa
dan investasi
Perdagangan bahan bakar minyak,
jasa manajemen dan konsultasi dan
melakukan investasi pada
perusahaan-perusahaan lain baik
dalam bentuk penyertaan saham,
mendirikan atau mengambil bagian
atas saham-saham perusahaan lain
secara langsung maupun tidak
langsung, perdagangan surat
berharga dan kegiatan investasi
lainnya.
Trading of fuel, management and
consultation services and making
investment in other companies in
the form of equity placement,
establish or acquire stocks of other
companies both directly and
indirectly, trading marketable
securities and other investment
activities.
Trading, services
and investment
Nama Divisi
125
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
351
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
34. OPERATING SEGMENT (Continued)
Infrastruktur dan
Manufaktur/
Infrastructure and
Manufacturing
PENDAPATAN NETO
BEBAN
Beban pokok pendapatan
Penyisihan penurunan
nilai investasi
2015
Perdagangan,
Jasa dan Investasi/
Trading, Services,
Eliminasi/
and Investment
Elimination
830.522.896
(2.700.227.428)
(10.886.782)
-
(2.711.114.210)
(968.098.807)
-
(968.098.807)
(796.728.035)
(493.628.493)
-
(722.172.482)
(543.537.809)
(462.841.034)
-
(462.841.034)
(266.900.001)
(170.916.350)
(39.371.661)
(82.932.613)
-
(306.271.662)
(253.848.963)
(117.410.667)
(137.782.352)
(847.116)
-
(137.782.352)
(118.257.783)
(30.077.138)
(13.104.220)
(13.480.058)
(35.080.062)
(461.657)
44.457.716
(37.662.556)
(65.157.200)
(13.565.877)
(6.684.898)
EXPENSES
Cost of revenues
Provision for impairment
in investment value
Gain (loss) on
foreign exchange - net
Interest and financial expenses
Fair value changes of derivative
assets and liabilities - net
General and
administrative expenses
Personnel expenses
Unrealized loss on
fair value changes of
trading investment
Selling expenses
Write-off and provision for
impairment losses
Tax expenses
Others
Total Beban
(3.287.469.625)
(2.984.200.894)
(37.662.556)
(6.309.333.077)
Total Expenses
LABA (RUGI) SEBELUM
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(2.153.677.998)
149.789.161
(1.647.409.560)
INCOME (LOSS) BEFORE
INCOME TAX EXPENSE
74.555.553
(49.909.316)
-
356.479.279
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(67.319.004)
LABA (RUGI) NETO
289.160.275
Aset tetap - neto
Aset segmen lainnya
Investasi pada entitas
asosiasi dan entitas
pengendalian bersama - neto
187.451.717
4.661.923.517
NET REVENUES
3.643.948.904
-
Laba (rugi) Selisih Kurs - neto
Beban bunga dan keuangan
Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas derivatif - neto
Beban umum
dan administrasi
Beban karyawan
Rugi belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar investasi
saham yang diperdagangkan
Beban penjualan
Beban penghapusan dan penyisihan
kerugian atas penurunan nilai
Beban pajak
Lain-lain
Konsolidasian/
Consolidated
(4.640.607)
-
(71.959.611)
INCOME TAX EXPENSE
(2.158.318.605)
149.789.161
(1.719.369.171)
NET INCOME (LOSS)
2.396.073.629
2.275.006.201
22.649.391
3.338.671.970
(1.403.538.929)
2.418.723.020
4.210.139.242
840.159.401
6.202.202.440
(4.484.832.007)
2.557.529.834
Fixed assets - net
Other assets per segment
Investments in
associated and jointly
controlled entities - net
TOTAL ASET
5.511.239.231
9.563.523.801
(5.888.370.936)
9.186.392.096
TOTAL ASSETS
TOTAL LIABILITAS
2.141.414.517
12.027.750.345
(1.047.653.764)
13.121.511.097
TOTAL LIABILITIES
Infrastruktur dan
Manufaktur/
Infrastructure and
Manufacturing
2014
Perdagangan,
Jasa dan Investasi/
Trading, Services,
Eliminasi/
and Investment
Elimination
5.250.504.620
PENDAPATAN NETO
BEBAN
Beban pokok pendapatan
Beban bunga dan keuangan
Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas derivatif - neto
Beban umum
dan administrasi
(3.730.891.271)
(74.195.575)
(263.609.941)
2.341.513.221
Konsolidasian/
Consolidated
(1.213.065.087)
6.378.952.754
(125.514.120)
(524.792.328)
-
(3.856.405.391)
(598.987.903)
(540.515.297)
-
(540.515.297)
(67.845.554)
-
(331.455.495)
NET REVENUES
EXPENSES
Cost of revenues
Interest and financial expenses
Fair value changes of derivative
assets and liabilities - net
General and
administrative expenses
126
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
352
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. SEGMEN OPERASI (Lanjutan)
34. OPERATING SEGMENT (Continued)
Infrastruktur dan
Manufaktur/
Infrastructure and
Manufacturing
Beban karyawan
Beban penjualan
Rugi Selisih Kurs - neto
Rugi atas pelepasan investasi
jangka pendek - neto
Beban penghapusan dan penyisihan
kerugian atas penurunan nilai
Beban pajak
Total Beban
(194.461.427)
(246.217.348)
(16.105.183)
2014
Perdagangan,
Jasa dan Investasi/
Trading, Services,
Eliminasi/
and Investment
Elimination
Konsolidasian/
Consolidated
(93.687.730)
(380.027)
(146.655.735)
-
(288.149.157)
(246.597.375)
(162.760.918)
(72.809.564)
-
(72.809.564)
(1.020.671)
(2.742.596)
(9.585.876)
210.665
(1.020.671)
(12.117.807)
(4.529.244.012)
(1.581.786.231)
210.665
(6.110.819.578)
-
LABA (RUGI) SEBELUM
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
721.260.608
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(116.484.710)
759.726.989
108.280
(1.212.854.422)
-
268.133.176
(116.376.430)
Personnel expenses
Selling expenses
Loss on foreign exchange - net
Loss on disposal of
short term investments - net
Write-off and provision for
impairment losses
Tax expenses
Total Expenses
INCOME (LOSS) BEFORE
INCOME TAX EXPENSE
INCOME TAX EXPENSE
604.775.898
759.835.269
(1.212.854.422)
151.756.746
NET INCOME (LOSS)
Aset tetap - neto
Aset segmen lainnya
Investasi pada entitas
asosiasi dan entitas
pengendalian bersama - neto
2.454.239.523
3.497.154.817
115.077.117
5.272.625.408
(1.662.108.888)
2.569.316.640
7.107.671.338
482.412.043
5.822.818.901
(4.667.724.369)
1.637.506.575
Fixed assets - net
Other assets per segment
Investments in
associated and jointly
controlled entities - net
TOTAL ASET
6.433.806.384
11.210.521.426
(6.329.833.257)
11.314.494.553
TOTAL ASSETS
TOTAL LIABILITAS
3.323.472.224
11.640.328.880
(1.463.746.508)
13.500.054.596
TOTAL LIABILITIES
LABA (RUGI) NETO
35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS
Kelompok Usaha memiliki perjanjian dan ikatan yang
signifikan, sebagai berikut:
The Group had outstanding significant agreements and
commitments, as follows:
Pihak Ketiga
Third Parties
a. Perjanjian
Pengangkutan
Gas
antara
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero),
Perusahaan dan Petronas Carigali Miurah Ltd.
(PCM) untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok
a. Gas
Transportation
Agreement
between
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero),
the Company and Petronas Carigali Miurah Ltd.
(PCM) for Tambak Lorok Power Plant
Perusahaan bersama PLN dan PCM, menandatangi
Gas Transportation Agreement (GTA) ruas
Kepodang-Tambak Lorok di Kantor Badan
Pengelolaan Hulu (BPH-Migas).
The Company, PLN and PCM signed a Gas
Transportation
Agreeement
(GTA)
segment
Kepodang-Tambak Lorok in the office of Badan
Pengelolaan Hulu (BPH-Migas).
127
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
353
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (Continued)
Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut
diterbitkannya SK Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 2700 K/11/MEM/2012 tentang Rencana
Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
Nasional (RIJTDGBN) Tahun 2015-2025 yang
menyatakan bahwa pembangunan ruas Kalija
(Kalimantan Timur-Jawa Tengah) dapat dilakukan
bertahap dengan pertimbangan ketersediaan pasokan
gas bumi. Perusahaan, sebagai pemenang lelang ruas
transmisi Kalija pada tahun 2006, dapat memulai
pembangunan ruas yang nantinya akan mengirimkan
gas dari Kepodang-Tambak Lorok ke Pembangkit
Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok milik PT PLN
sebanyak 354 Billion Cubic Feet hingga tahun 2026.
b. Perjanjian-perjanjian
Sehubungan
Proyek Konstruksi Pipa
The signing was as the follow-up of the Ministry of
Energy Mineral Resources (EMR) Decree Number
2700 K/11/MEM/2012 regarding the Master Plan
for Transmission Network and National Gas
Distribution (RIJTDGBN) Year 2015-2025 which
states that the construction of Kalija section
(East Kalimantan-Central Java) can be performed
gradually with consideration of the availability of
natural gas supply. The Company, as the bid winner
of Kalija transmission segment in 2006, was able to
start the segment construction which will transmit
gas from Kepodang-Tambak Lorok to Pembangkit
Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok owned by PT PLN
as much as 354 Billion Cubic Feet up to 2026.
dengan
b. Agreements Related to Pipeline Construction
Projects
1. Pada tanggal 16 Desember 1996, PT Bakrie
Harper (BHP), Entitas Anak, mengadakan
perjanjian dengan Punj Lloyd (Malaysia) Sdn
Bhd sebagai kontraktor untuk melaksanakan
Proyek Pipanisasi Kertapati - Jambi. Nilai kontrak
atas proyek tersebut adalah sebesar USD152,5
juta, termasuk setoran jaminan proyek sebesar
USD37,0 juta atau setara dengan Rp262,7 miliar,
untuk periode dua puluh empat (24) bulan sejak
tanggal efektifnya perjanjian tersebut. Punj Lloyd
(Malaysia) Sdn Bhd telah mengalihkan seluruh
hak dan kewajibannya dalam proyek ini kepada
PT Punj Lloyd Indonesia (PLI) setelah PLI berdiri
di bawah hukum Indonesia.
1. On December 16, 1996, PT Bakrie Harper
(BHP), Subsidiary, entered into a cooperation
agreement with Punj Lloyd (Malaysia) Sdn Bhd
as the contractor for the Kertapati - Jambi
Pipeline Project. The contract price of this
project amounted to USD152.5 million including
a project security deposit of USD37.0 million or
equivalent to Rp262.7 billion and covering a
twenty-four (24) month period commencing from
the effective date of the agreement. Punj Lloyd
(Malaysia) Sdn Bhd was entitled to assign its
rights and obligation in the project in favor of
PT Punj Lloyd Indonesia (PLI) after PLI was
established and organized under the laws of the
Republic of Indonesia.
2. Pada tanggal 20 November 1996, BHP
mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk
melaksanakan pembangunan, pengoperasian,
penyewaan dan pemeliharaan Pipanisasi Kertapati
- Jambi. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BHP
akan membangun jaringan pipa dari Kertapati ke
Jambi, dan bila pembangunan jaringan pipa
tersebut telah selesai, Pertamina akan menyewa
dan mengoperasikannya dengan masa sewa
sepuluh (10) tahun terhitung sejak selesainya
pekerjaan. Sebagai imbalan, Pertamina membayar
biaya sewa sebesar USD16,8 juta per semester di
luar PPN, termasuk beban pemeliharaan sebesar
USD2,3 juta.
2. On November 20, 1996, BHP entered into a
cooperation agreement with Pertamina in
connection with the construction, operation,
rental and maintenance of the pipeline from
Kertapati - Jambi. In the agreement, it is stated
that BHP has to construct a pipeline from
Kertapati to Jambi, and once completed,
Pertamina will lease the network from BHP and
operate it for ten (10) years from the date of
completion. As compensation, Pertamina will pay
a rental fee of USD16,8 million per semester
including the maintenance expense of USD2.3
million excluding VAT.
128
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
354
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (Continued)
Berdasarkan Surat Pertamina No. 1396/ F000/
98-55 tanggal 1 Desember 1998, Pertamina ingin
melakukan negosiasi ulang persyaratan dalam
Proyek Pipanisasi Kertapati - Jambi yang
mengakibatkan ditundanya pembangunan proyek
tersebut. Pada tanggal 27 September 2000,
Pertamina menerbitkan Surat No. 1576/F0300/
200-S5 mengenai maksud Pertamina untuk
menegosiasikan
kembali
proyek
tersebut
(Catatan 14).
Based on Pertamina Letter No. 1396/ F000/98-55
dated December 1, 1998, Pertamina intended to
renegotiate the terms of the Kertapati - Jambi
Pipeline Project, which has resulted in the
postponement of the project. On September 27,
2000, Pertamina issued Letter No. 1576/F0300/
200-S5 regarding its intention to renegotiate the
project (Note 14).
Perusahaan dan Pertamina telah menunjuk
Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) untuk menilai
kewajiban Pertamina kepada BHP. Berdasarkan
laporan DTT pada tanggal 25 Oktober 2001,
Pertamina memiliki kewajiban kepada BHP
sebesar USD90,1 juta. Namun, karena adanya
ketidakpastian atas tertagihnya dana yang telah
dikeluarkan untuk membiayai proyek tersebut,
manajemen memutuskan untuk membentuk
penyisihan penuh atas nilai proyek tersebut
(Catatan 14).
The Company and Pertamina have appointed
Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) to evaluate
Pertamina’s obligation to BHP. Based on
DTT’s report dated October 25, 2001, Pertamina
had an obligation to BHP amounting to
USD90.1 million. However, due to uncertainty of
collecting the funds utilized to finance the project,
the management decided to provide full
allowance on the project value (Note 14).
3. Pada tanggal 27 Juli 2006, Perusahaan telah
memenangkan lelang khusus ruas transmisi gas
bumi Bontang (Kalimantan Timur) ke Semarang
(Jawa Tengah) berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Bumi (BPH Migas) No. 042/Kpts/PL/BPHMigas/
Kom/VII/2006. Perusahaan akan memulai
konstruksi fisik proyek setelah keputusan
pemerintah atas alokasi produksi gas bumi untuk
kebutuhan dalam negeri dan ekspor ditetapkan.
3. On July 27, 2006, the Company was awarded a
bid for natural gas transmission from Bontang
(East Kalimantan) to Semarang (Central Java)
according to Regulatory Agency for Oil and Gas
Downstream (BPH Migas) Decree No. 042/Kpts/
PL/BPHMigas/Kom/VII/2006. The Company will
start the construction when the government has
decided the gas allocation for domestic and
export purposes.
Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan
mengadakan perjanjian pemesanan saham dengan
PT Permata Graha Nusantara untuk saham yang
beredar dari PT Kalimantan Jawa Gas. Sejak
tahun 2006, Perusahaan melakukan penyertaan
untuk membiayai aset KJG seperti yang
diverifikasi oleh penilai independen yang akan
dikonversi menjadi 20% kepemilikan di
Perusahaan.
On March 10, 2014, the Company entered into a
Share Subscription Agreement with PT Permata
Graha Nusantara for outstanding shares of
PT Kalimantan Jawa Gas. Since 2006, the
Company made certain investments to finance
KJG’s assets as verified by an independent valuer
which will be converted into 20% ownership in
the Company.
129
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
355
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (Continued)
Pada tanggal 11 November 2014, Anggaran Dasar
KJG telah diubah dengan meningkatkan modal
dasar dari Rp40 miliar menjadi Rp266,43 miliar,
dimana saham KJG yang ada akan dimusnahkan
dan akan menerbitkan saham yang baru. Pada
waktu yang sama, Perusahaan mengalihkan biaya
proyek yang dikeluarkan oleh Perusahaan untuk
membiayai asset KJG yang akan mewakili
kepemilikan saham 20% di KJG.
c.
Perjanjian pemegang saham PT Kalimantan
Jawa Gas
On November 11, 2014, the Articles of
Association of KJG has been amended to increase
the authorized capital from Rp40 billion to
become Rp266.43 billion, whereby the existing
shares of KJG will be disposed and new shares
will be issued. Concurrently, the Company
transferred project development costs incurred to
finance the assets of KJG in exchange for 20%
share ownership in KJG.
c. Shareholder Agreement PT Kalimantan Jawa Gas
Pada tanggal 11 November 2014, Perusahaan dan
PT Permata Graha Nusantara telah menandatangani
Perjanjian Antar Pemegang Saham di dalam
PT Kalimantan Jawa Gas (“KJG”), sehubungan
dengan hak dan tanggung jawab Perusahaan sebagai
pemilik 20% saham dalam KJG.
On November 11, 2014, the Company and
PT Permata Graha Nusantara have signed
Shareholder Agreement in PT Kalimantan Jawa Gas
(“KJG”) in regard to its rights and obligation as the
holder of 20% ownership in KJG.
Pada tanggal yang sama Perusahaan juga
memberikan jaminan gadai 20% saham dalam KJG
kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk
(“PGN”) sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang
diberikan PGN kepada KJG.
On the same date, the Company has pledge 20% of
share at KJG to PT Perusahaan Gas Negara
(Persero), Tbk (“PGN”) in relation to loan facility
that have been provided by PGN to KJG.
d. Perjanjian konstruksi PT Bakrie Construction
c. Agreement construction of PT Bakrie Construction
Perjanjian
kontrak
konstruksi
dengan
Husky-CNOOC Madura limited dimana BCons
bagian dari pihak konsorsium. Bentuk kontrak
tersebut adalah jasa tehnik, pengadaan, konstruksi
dan instalasi (“EPCI”) dengan nomor kontrak
332004201. Kontrak tersebut dimulai pada tanggal
12 November 2015, untuk periode dua puluh enam
(26) bulan. Nilai kontrak awal dan varians sebesar
USD34,9 juta (tidak termasuk PPN).
Contract construction with Husky-CNOOC Madura
limited that BCons part of consortium party.
Form of the contract are eginnering, procurement,
construction and installation (“EPCI”) with contract
number 332004201. The contract was supposed to
commence on November 12, 2015, for period of
twenty-six (26) months. The original contract and
variation amounted to USD34.9 million (exclude
VAT).
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, proyek tersebut belum
dimulai.
Until completion date of consolidated financial
statement, the project did not actually started.
130
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
356
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. TRANSAKSI DERIVATIF
36. DERIVATIVE TRANSACTIONS
Pada tanggal 30 November 2011, Perusahaan
menandatangani Master Confirmation for Share
Swap Transactions dengan Glencore International AG
(Glencore) dengan jumlah komitmen transaksi senilai
USD200,0 juta dikurangi biaya transaksi tertentu.
Glencore membeli saham BUMI sampai dengan jumlah
USD200,0 juta tersebut dikurangi transaksi tertentu.
Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan mempunyai
opsi untuk membeli saham BUMI mulai 6 bulan dan
terakhir 30 bulan setelah tanggal transaksi pertama,
pada harga sebesar rata-rata tertimbang harga yang
direalisasikan Glencore ditambah biaya transaksi.
Untuk dapat melaksanakan opsi tersebut, Perusahaan
melakukan pembayaran uang muka tertentu setiap
6 bulan yang jumlahnya ditentukan oleh Glencore.
Transaksi ini menghasilkan derivatif liabilitas sampai
dengan 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar
Rp4,2 triliun dan Rp3,4 triliun. Untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, perubahan
atas nilai wajar dari liabilitas derivatif dicatat dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian masing-masing rugi sebesar
Rp462,8 miliar dan laba sebesar Rp540,5 miliar.
37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN
FOREIGN CURRENCIES
Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas dalam
mata uang asing sebagai berikut:
2015
Mata Uang Asing/
Setara Rupiah
Original Currency Equivalent Rupiah
Aset
Kas dan setara kas
Dolar AS
Yen Jepang
Dolar Singapura
Investasi jangka pendek
Dolar AS
Piutang usaha
Dolar AS
Piutang pihak berelasi
Dolar AS
Piutang lain-lain
Dolar AS
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Dolar AS
Dolar AS
Yen Jepang
Dolar Singapura
On November 30, 2011, the Company signed a Master
Confirmation for Share Swap Transactions with
Glencore International AG (Glencore) with transaction
commitment amount of USD200.0 million less certain
transaction costs. Glencore bought BUMI shares up to
the amount of USD200.0 million, net of certain
transaction costs. Under the agreement, the Company
has the option to purchase those BUMI shares from
Glencore starting 6 months until 30 months after the
date of first transaction, at the price equal to the
weighted average realized by Glencore, plus transaction
costs. In order to implement the option, the Company
made advance payments given every 6 months of the
amount determined by Glencore. This transaction
resulted to a derivative liability as of December 31,
2015 and 2014 amounting to Rp4.2 trillion and
Rp3.4 trillion, respectively. For the period ended
December 31, 2015 and 2014, net changes in fair value
of derivative liability recognized in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive
income amounted to loss of Rp462.8 billion and income
of Rp540.5 billion, respectively.
The Group had monetary assets and liabilities in foreign
currencies as follows:
2014
Mata Uang Asing/
Setara Rupiah
Original Currency Equivalent Rupiah
23.144.834
1.238.278
162
319.282.987
141.808
1.576
12.596.525
222.494
151
156.700.772
23.195
1.421
24.709.444
340.866.787
172.022.983
2.139.965.911
9.209.972
127.051.558
34.051.950
423.606.261
152.622
2.105.419
17.703.952
220.237.161
14.569.639
200.988.169
1.398.101
17.392.378
Assets
Cash and cash equivalents
US Dollar
Japanese Yen
Singaporean Dollar
Short-term investments
US Dollar
Trade receivables
US Dollar
Due from related parties
US Dollar
Other receivables
US Dollar
7.200.000
99.324.000
46.761.971
581.718.914
Restricted cash in bank
US Dollar
78.986.511
1.238.278
162
1.089.618.920
141.808
1.576
284.535.482
222.494
151
3.539.621.397
23.195
1.421
Total Aset
1.089.762.304
3.539.646.013
US Dollar
Japanese Yen
Singaporean Dollar
Total Assets
131
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
357
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (Lanjutan)
37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN
FOREIGN CURRENCIES (Continued)
2015
Mata Uang Asing/
Setara Rupiah
Original Currency Equivalent Rupiah
Liabilitas
Hutang usaha
Dolar AS
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Hutang lain-lain
Dolar AS
Euro
Biaya masih harus dibayar
Dolar AS
Dolar Hongkong
GBP
Dolar Singapura
Yen Jepang
Pinjaman jangka pendek
Dolar AS
Liabilitas derivative
Dolar AS
Pinjaman jangka panjang
Dolar AS
Dolar AS
Euro
Dolar Singapura
GBP
Dolar Australia
Dolar Hongkong
Yen Jepang
2014
Mata Uang Asing/
Setara Rupiah
Original Currency Equivalent Rupiah
17.590.718
10.872
17.262
16.023
242.663.948
163.838
168.324
161.258
60.109.289
119.337
36.924
55.377
747.759.552
1.805.964
347.902
565.855
1.569.409
1.860
21.649.991
28.029
1.857.001
1.860
23.101.086
28.147
62.024.386
1.013
9.400
4.218
-
855.626.409
1.803
192.240
41.131
-
49.990.584
1.013
9.400
133
23.530
621.882.860
1.625
182.081
1.253
2.453
130.447.545
1.549.905.442
224.324.806
2.790.600.583
289.580.564
4.244.382.330
272.024.154
3.383.980.473
49.994.274
689.671.006
74.991.411
932.893.147
551.206.895
12.732
21.480
9.400
16.023
1.013
-
7.603.899.126
191.867
209.455
192.240
161.258
1.803
-
683.297.243
121.197
37.057
9.400
55.377
1.013
23.530
8.500.217.700
1.834.111
349.155
182.081
565.855
1.625
2.453
Total Liabilitas
Aset (Liabilitas) - Neto
7.604.655.749
8.503.152.980
(6.514.893.445)
(4.963.506.967)
38. INSTRUMEN KEUANGAN
Liabilities
Trade payables
US Dollar
Euro
Singapore Dollar
Australian Dollar
Other payables
US Dollar
Euro
Accrued expenses
US Dollar
Hongkong Dollar
Pound Sterling
Singapore Dollar
Japanese Yen
Short-term loans
US Dollar
Derivative liabilities
US Dollar
Long-term loans
US Dollar
US Dollar
Euro
Singapore Dollar
Pound Sterling
Australian Dollar
Hongkong Dollar
Japanese Yen
Total Liabilities
Asset (Liabilities) - Net
38. FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran
nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha
yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian:
The following table sets forth the carrying values and
estimated fair values of Group’s financial instruments
that were carried on the consolidated statement of
financial position:
2015
Nilai Tercatat /
Nilai Wajar /
Carrying Amount
Fair value
2014
Nilai Tercatat /
Nilai Wajar /
Carrying Amount
Fair value
Aset keuangan
Dimiliki untuk diperdagangkan
Dana investasi
Saham yang diperdagangkan
340.866.787
12.073.396
340.866.787
12.073.396
900.132.461
12.196.784
900.132.461
12.196.784
Financial assets
Held-for-trading
Investment fund
Marketable securities
Sub-total
352.940.183
352.940.183
912.329.245
912.329.245
Sub-total
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
418.099.972
2.200.000
418.099.972
2.200.000
279.176.797
3.707.400
279.176.797
3.707.400
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Time deposit
132
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
358
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
38. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
38. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
2015
Nilai Tercatat /
Nilai Wajar /
Carrying Amount
Fair value
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Piutang pihak berelasi
Aset keuangan tidak lancar
lainnya
Kas di bank yang
dibatasi penggunaannya
Piutang dari komisaris,
direksi dan karyawan
Jaminan
Sub-total
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek ekuitas tercatat
Efek ekuitas tidak tercatat
Sub-total
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan pada FVTPL
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Sub-total
Jumlah Liabilitas Keuangan
2014
Nilai Tercatat /
Nilai Wajar /
Carrying Amount
Fair value
Trade receivables
Third parties
Related parties
Other receivables - third parties
Due from related parties
Other non-current financial
assets
1.128.861.171
32.775.850
309.753.825
226.157.503
1.128.861.171
32.775.850
309.753.825
226.157.503
1.535.955.042
43.981.312
51.047.506
365.655.147
1.535.955.042
43.981.312
51.047.506
365.655.147
214.418.266
214.418.266
632.326.593
632.326.593
7.042.137
5.428.705
7.042.137
5.428.705
5.514.499
6.459.516
5.514.499
6.459.516
2.344.737.429
2.344.737.429
2.923.823.812
2.923.823.812
Sub-total
1.672.889.909
128.907.748
Available-for-sale financial assets
Quoted equity securities
Unquoted equity securities
83.540.282
153.286.009
83.540.282
153.286.009
1.672.889.909
128.907.748
Restricted cash in banks
Receivable from
commissioners, directors
and employees
Security deposits
236.826.291
236.826.291
1.801.797.657
1.801.797.657
Sub-total
2.934.503.903
2.934.503.903
5.637.950.714
5.637.950.714
Total financial assets
Financial liabilities
Financial liability at FVTPL
Derivative liabilities
4.244.382.330
4.244.382.330
3.383.980.473
3.383.980.473
2.290.237.001
2.290.237.001
3.584.651.697
3.584.651.697
486.793.803
2.407.915
486.793.803
2.407.915
1.027.176.508
2.682.865
1.027.176.508
2.682.865
93.321.288
28.678.360
1.468.015.807
3.751.120.709
2.539.558
204.750.100
93.321.288
28.678.360
1.468.015.807
3.751.120.709
2.539.558
204.750.100
88.554.557
8.456.268
1.000.455.000
3.407.779.286
4.081.009
128.969.653
88.554.557
8.456.268
1.000.455.000
3.407.779.286
4.081.009
128.969.653
Financial liabilities at amortized cost
Short-term loan
Trade payables
Third Parties
Related Parties
Other payables
Third Parties
Related Parties
Accrued expenses
Long-term loans
Obligation under capital lease
Due to related parties
8.327.864.541
8.327.864.541
9.252.806.843
9.252.806.843
Sub-total
12.572.246.871
12.572.246.871
12.636.787.316
12.636.787.316
Total Financial Liabilities
Berdasarkan PSAK 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”, terdapat tingkatan hirarki nilai wajar
sebagai berikut:
Based on PSAK 60, ”Financial Instruments:
Disclosures”, there are levels of fair value hierarchy as
follows:
(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
(tingkat 1),
(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga
pasar) (tingkat 2), dan
(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
(a) quoted prices (unadjusted) in active markets for
identical assets or liabilities (level 1),
(b) inputs other than quoted prices included within
level 1 that are observable for the asset or liability,
either directly (as prices) or indirectly (derived
from market prices) (level 2), and
(c) inputs for the asset or liability that are not based on
observable market data (unobservable inputs)
(level 3).
133
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
359
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
38. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
38. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk
mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan
nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to
estimate the fair value of each class of financial
instrument for which it is practicable to estimate such
value:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek:
Short-term financial assets and liabilities:
•
•
Instrumen keuangan jangka pendek dengan
jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan
setara kas, deposito berjangka, kas yang dibatasi
penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain,
piutang pihak berelasi, aset keuangan tidak lancar
lainnya, utang usaha, utang lain-lain, beban masih
harus dibayar, utang sewa pembiayaan dan utang
pihak berelasi).
Instrumen keuangan ini sangat mendekati nilai
tercatat mereka karena jatuh tempo mereka dalam
jangka pendek (tingkat 2).
•
Instrumen keuangan perdagangan dan efek ekuitas
tercatat
These financial instruments approximate to
carrying amounts largely due to their short-term
maturities (level 2).
•
Instrumen ini diukur pada nilai wajarnya dengan
menggunakan teknik penilaian kuotasi harga pasar
untuk instrumen tersebut (tingkat 1).
•
Instrumen derivatif
Short-term financial instruments with remaining
maturities of one year or less (cash and cash
equivalents, time deposits, restricted cash in banks,
trade receivables, other receivables, due from
related parties, other non-current financial assets,
short-term loans, trade payables, other payables,
accrued expenses, obligation under finance lease
and due to related parties).
Trading financial instruments and quoted equity
instruments
These instruments are measured at their fair values
using quoted market prices existing for such
instruments (level 1).
•
Nilai wajar dari instrumen derivatif yang dimiliki
ditentukan dengan teknik penilaian tertentu, yang
menggunakan data pasar yang dapat diobservasi,
antara lain dengan mendiskontokan arus kas masa
datang menggunakan suku bunga transaksi pasar
terkini yang dapat diobservasi yang berlaku untuk
instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan
jatuh tempo yang sama (tingkat 2).
Derivative instruments
The fair values of derivative instruments were
determined using valuation techniques, which
maximizing the use of observable market data,
among others by discounting future cash flows
using applicable rates from observable current
market transactions for instruments with similar
terms, credit risk and remaining maturities (level 2).
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang:
Long-term financial assets and liabilities:
•
•
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku
bunga tetap dan variabel (pinjaman bank jangka
panjang yang tidak dikuotasikan).
Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas masa datang
menggunakan suku bunga yang berlaku dari
transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen
dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo
yang sama (tingkat 2).
Long-term fixed-rate and variable-rate financial
liabilities (unquoted long-term bank loan).
The fair value of these financial liabilities is
determined by discounting future cash flows using
applicable rates from observable current market
transactions for instruments with similar terms,
credit risk and remaining maturities (level 2).
134
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
360
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
38. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
38. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
•
•
Efek ekuitas tidak tercatat
Untuk aset keuangan tidak lancar lainnya yang tidak
dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan
biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai
nominal dikurangi penurunan nilai.
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Unquoted equity instrument
Other non-current assets that are not stated at
quoted market price and whose fair value cannot be
reliably measured without incurring excessive costs,
are carried at their nominal amounts less any
impairment losses.
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kegiatan Kelompok Usaha terekspos terhadap berbagai
risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko suku
bunga, risiko mata uang asing dan risiko harga), risiko
kredit dan risiko likuiditas.
The Group’s activities expose it to a variety of financial
risks namely: market risk (including interest rate risk,
foreign currency risk and price risk), credit risk and
liquidity risk.
Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara
keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan
risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh kerugian
yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok
usaha. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan
untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas di
bawah ini, dan juga memonitor risiko harga pasar dari
semua instrumen keuangan.
The Group’s overall risk management objective is to
effectively manage these risks and minimize potential
adverse effects on its financial performance. The Board
of Directors reviews and approves the policies for
managing each of these risks, which are summarized
below, and also monitors the market price risks arising
from all financial instruments.
a. Risiko Pasar
a. Market Risk
Risiko pasar adalah risiko yang dapat mempengaruhi
Kelompok Usaha akibat fluktuasi dari harga saham
aset yang dimiliki, tingkat bunga dan kurs nilai tukar
yang terkait dengan portofolio investasi sehingga
berdampak pada posisi keuangan dan nilai investasi
Kelompok Usaha di pasar, baik dari pergerakan yang
tidak sesuai dengan harapan Perusahaan dan
peningkatan volatilitas.
Market risk refers to the risk that arises when the
Group is confronted with fluctuations in share price
of the assets owned, interest rates and exchange
rates related to the investment portfolio that impact
the Group’s financial position and investment value
on the market, both on market movement against the
Company’s expectations and volatility increase.
Identifikasi, penilaian, dan pemantauan risiko pasar
dilakukan terhadap kinerja harga saham Perusahaan
dan portofolio investasinya di pasar, volatilitas nilai
tukar dan tingkat bunga. Faktor-faktor lain yang
dinilai memiliki dampak atau kontribusi terhadap
kinerja dan atau volatilitas dari indikator risiko pasar
tersebut yang dapat digunakan sebagai data
pembanding guna memperoleh akurasi penilaian
risiko pasar, antara lain: kinerja fundamental
keuangan Perusahaan dan portofolio investasinya,
kondisi
makroekonomi,
serta
informasi
perkembangan industri terkait lainnya.
Identification, assessment, and monitoring of market
risk are performed on market price performance of
the Company’s share and its investment portfolio,
volatility of exchange rates and interest rate. Other
factors considered to have impact on or contributing
to performance and/or volatility of the market risk
indicators that can be used as reference data in
order to obtain accurate market risk assessment, are
among others: the performance of the Company's
financial fundamentals and its investment portfolio,
macroeconomic conditions, as well as information
on the development of other related industries.
135
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
361
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko pasar,
Kelompok Usaha melakukan hal-hal sebagai berikut:
As initiatives for mitigating market risk, the Group
practices the following:
• Menyampaikan laporan penilaian risiko secara
berkala yang disampaikan kepada Komite
Manajemen Risiko, CEO dan/atau pihak-pihak
terkait lainnya untuk ditindaklanjuti dan dijadikan
acuan dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun indikator hasil penilaian risiko pasar
yang dilaporkan adalah risiko volatilitas, dan
eksposur risiko dalam nilai uang.
• Delivers periodic risk assessment report to the
Risk Management Committee, CEO and/or other
relevant parties to be followed-up and used as a
reference in the decision-making process. The
reported assessment result of market risk
indicators are volatility risk, and exposure to the
value of money.
• Berkaitan dengan risiko ini, dapat dilihat adanya
dua tipe risiko yang harus ditimbang, yaitu
adanya eksposur nilai pasar yang berkurang dan
eksposur nilai pasar yang meningkat. Pada
eksposur pertama, tentunya jika Perusahaan
mengambil posisi yang mengasumsikan harga
pasar yang meningkat, asumsi ini akan
menyebabkan adanya risiko kerugian. Namun,
pada eksposur kedua, jika Perusahaan mengambil
posisi mengasumsikan kejatuhan pasar, hal ini
akan menyebabkan terjadinya risiko kesempatan
yang hilang (lost opportunity). Berdasarkan
kajian-kajian internal yang telah dilakukan dan
dengan pengecekan pada beberapa kajian
eksternal, Perusahaan berkesimpulan bahwa
terutama di negara berkembang pada umumnya,
dan Indonesia pada khususnya, pasar akan
mengalami peningkatan yang cukup tinggi seiring
dengan laju pertumbuhan ekonomi di negaranegara di luar negara maju. Dalam hal ini, secara
singkat, analisa internal menunjukkan bahwa
risiko kesempatan yang hilang lebih besar
daripada risiko kejatuhan pasar. Penempatan
posisi portofolio Perusahaan pada pasar yang
sedang meningkat tersebut berkaitan dengan
mitigasi faktor risiko pasar.
• Related to this particular risk, there are two types
of risks that need to be considered, i.e., shrinking
market value exposure and growing market value
exposure. In the first exposure, if the Company
takes a position that assumes that the market
value is to grow, such a position will create a risk
of a loss. On the other hand, in the second
exposure, if the Company takes a bearish
position, it will create a risk of loss of
opportunities. Based on internal analyses and
through cross-checking with certain external
analyses, the Company concludes that emerging
markets in general, and that of Indonesia
specifically, will expand as associated with the
substantial economic growth experienced with
countries outside the developed world. In
summary, internal analyses thus show that the
risk of having loss of opportunity is greater than
the risk of experiencing losses in a bear market.
The Company’s portfolio’s placement in growing
markets is related to the market risk factor’s
mitigation initiatives.
• Menetapkan limit risiko yang terdiri dari
peringkat risiko (risk rating) berdasarkan
volatilitas harga, rentang nilai beta, rentang nilai
eksposur risiko yang masih dapat diterima, dan
rentang nilai harga asset dipasar.
• Sets risk limit that consists of risk rating based on
price volatility, beta value range, the acceptable
range of risk exposures, and the range of prices
of assets on the market.
(1) Risiko Suku Bunga
(1) Interest Rate Risk
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko
tingkat suku bunga terutama berasal dari
simpanan di bank dan fasilitas pinjaman yang
didasarkan pada tingkat suku bunga
mengambang. Kelompok Usaha mengelola
risiko keuangan ini dengan melakukan
monitor terhadap tingkat suku bunga pasar.
The Group’s exposure to interest rate risk is
resulted from deposits with banks and credit
facilities based on floating interest rates. The
Group manages this financial risk by
monitoring the market interest risk movement.
136
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
362
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Berdasarkan estimasi manajemen, sampai
dengan tanggal pelaporan Perusahaan
berikutnya, suku bunga mungkin meningkat/
menurun 50 basis poin dibandingkan tingkat
bunga pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014.
Based on management’s estimate, until the
Company’s next reporting date, the interest
rates may increase/ decrease by 50 basis
points, compared to the interest rate at
December 31, 2015 and 2014.
Jika selama 31 Desember 2015 dan 2014 suku
bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin
dengan seluruh variabel lain tetap, maka
dampak terhadap laba sebelum pajak pada
31 Desember 2015 dan 2014 akan berupa
peningkatan/ penurunan biaya bunga sekitar
Rp32,4 miliar dan Rp36,5 miliar.
If during December 31, 2015 and 2014
interest rate had been 50 basis points
higher/lower with all other variables held
constant, the effect on December 31, 2015 and
2014 income before tax would have been an
increase/decrease of interest expense by
approximately
Rp32,4
billion
and
Rp36.5 billion, respectively.
(2) Risiko Mata Uang Asing
(2) Foreign Currency Risk
Kelompok Usaha terekspos risiko perubahan
nilai tukar mata uang asing terutama dari
biaya, aset dan liabilitas tertentu dalam Dolar
AS, Dolar Singapura, Euro, Dolar Australia
dan Yen yang timbul karena aktivitas
pendanaan dan kegiatan operasional seharihari. Kelompok Usaha memonitor dan
mengelola risiko ini dengan menyepadankan
liabilitas keuangan dalam mata uang asing
dengan aset keuangan dalam mata uang
asing terkait dan melakukan pembelian atau
penjualan mata uang asing saat diperlukan.
The Group is exposed to changes in foreign
currency exchange rate primarily from certain
expenses, assets and liabilities in US Dollar,
Singapore Dollar, Euro, Australian Dollar,
and Yen which arise from financing activities
and daily operations. The Group monitors and
manages the risk by matching the foreign
currency financial liabilities with relevant
foreign currency assets and buying or selling
foreign currencies at spot rate when
necessary.
Manajemen memperkirakan bahwa nilai tukar
Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, Dolar
Singapura, Euro, Dolar Australia dan Yen
dapat melemah/menguat dalam kisaran hingga
3% dan 3,5% dibandingkan dengan nilai tukar
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management estimates that the exchange rate
of Rupiah against US Dollar, Singapore
Dollar, Euro, Australian Dollar and Yen may
weaken/strengthen within a range of up to 3%
and 3.5% compared to the exchange rate as of
December 31, 2015 and 2014.
Jika Rupiah melemah/menguat hingga 3,5%
untuk tahun 2015 dan 2% untuk tahun 2014
terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat,
Dolar Singapura, Euro, Dolar Australia dan
Yen dengan seluruh variabel lain tetap, maka
laba sebelum pajak akan menjadi lebih
tinggi/rendah
masing-masing
sebesar
sekitar Rp225,9 miliar dan Rp143,4 miliar
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
If Rupiah had weakened/strengthened by
up to 3.5% for 2015 and 2% for 2014 against
US Dollar, Singapore Dollar, Euro,
Australian Dollar, and Yen with all other
variables held constant, income before
tax
would
have
increased/decreased
approximately by Rp225.9 billion and Rp143.4
billion for the years ended December 31, 2015
and 2014, respectively.
137
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
363
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
(3) Risiko Harga
(3) Price Risk
Kelompok
Usaha
menghadapi
risiko
harga ekuitas sekuritas karena investasi
perdagangan sekuritas dan perdagangan
investasi efek tersedia untuk dijual yang
dimiliki oleh Kelompok Usaha. Untuk
mengelola risiko harga yang timbul dari
investasi pada efek ekuitas, Kelompok Usaha
mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi
portofolio dilakukan dalam batas-batas yang
ditetapkan oleh Kelompok Usaha.
The Group is exposed to equity securities
price risk because of the trading securities
investment and available for sale securities
investments held by the Group. To manage its
price risk arising from investments in equity
securities, the Group diversifies its portfolio.
Diversification of the portfolio is done within
the limits set by the Group.
Dampak dari kenaikan atau penurunan
indeks ekuitas sebesar 10% dan 20% pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dengan
semua variabel lainnya yang dimiliki secara
konstan dan semua instrumen ekuitas
Kelompok usaha dipindahkan sesuai dengan
korelasi historis indeks, pada komponen
ekuitas Kelompok Usaha sebelum pajak
untuk tahun akan menjadi lebih tinggi/lebih
rendah masing-masing sebesar Rp2,9 miliar
dan Rp8,8 miliar.
The impact of increase or decrease on equity
index amounting to 10% and 20% for
December 31, 2015 and 2014 with all other
variables held constant and all the Group’s
equity instruments moved according to the
historical correlation of the index, on the
Group’s component of equity before
tax for the year would have been higher/
lower amounting to Rp2.9 billion and
Rp8.8 billion, respectively.
b. Risiko Kredit
b. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko di mana arus kas yang
telah dijanjikan dari piutang Kelompok Usaha
maupun dari sekuritas yang dipegang Kelompok
Usaha tidak dibayar penuh atau gagal dibayar.
Transaksi ini dapat bersumber dari berbagai aktivitas
operasi dan investasi.
Credit risk is the risk that promised cash flows from
receivables and securities held by the Group are not
paid in full or are subject to default. The transactions
may come from various operating or investing
activities.
Proses identifikasi risiko kredit dilakukan terhadap
berbagai faktor, yaitu antara lain: tujuan kredit dan
sumber pembayaran; profil risiko terkini dari calon
debitur; kecukupan dan kualitas agunan/jaminan;
analisis kemampuan untuk membayar kembali;
analisis kemampuan bisnis internal dan perbandingan
(benchmarking) dengan industri sejenis; serta
rencana mitigasi risiko debitur apabila mengalami
gagal bayar. Dalam proses pengelolaan risiko kredit
tersebut, Kelompok Usaha menetapkan suatu limit
risiko yang harus dipatuhi dan dijadikan acuan dalam
pengelolaan transaksi investasi dan non-investasi
yang termasuk kategori risiko kredit.
Credit risk identification process is carried out on
various factors, including among other things: the
purpose of credit and sources of payment; current
risk profile of prospective borrowers, the adequacy
and quality of collateral; analysis of ability to pay
back; internal business capabilities analysis and
comparison (benchmarking) with similar industry, as
well as risk mitigation plan if the debtor has
defaulted. In the process of managing credit risk, the
Group has set a limit of risk that must be observed
and used as a reference in the management of
investment and non-investment transactions that
include credit risk category.
138
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
364
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Eksposur maksimum risiko kredit adalah sebagai
berikut:
Maximum exposure to credit risk is as follows:
2015
Dimiliki untuk diperdagangkan
Dana Investasi
Saham yang diperdagangkan
2014
Held-for-trading
Investment fund
Marketable securities
340.866.787
12.073.396
900.132.461
12.196.784
417.036.156
2.200.000
278.198.331
3.707.400
1.128.861.171
32.775.850
309.753.825
226.157.503
1.535.955.042
43.981.312
51.047.506
365.655.147
214.418.265
632.326.593
7.042.137
5.428.705
5.514.499
6.459.516
Restricted cash in banks
Receivable from commissioners,
directors and employees
Security deposits
83.540.282
153.286.009
1.672.889.909
128.907.748
Available-for-sale financial assets
Quoted equity securities
Unquoted equity securities
Total
2.933.440.086
5.636.972.248
Total
Per mitra penyeimbang
Bank - pihak ketiga
Pihak ketiga
Pihak berelasi
633.654.421
1.796.983.884
502.801.781
914.232.324
2.519.166.359
2.203.573.565
By counterparty
Bank - third parties
Third party
Related party
Total
2.933.440.086
5.636.972.248
Total
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Piutang pihak berelasi
Aset keuangan tidak lancar
lainnya
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Piutang dari komisaris,
direksi dan karyawan
Jaminan
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek ekuitas tercatat
Efek ekuitas tidak tercatat
Analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo
atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat
jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak
mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Time deposits
Trade receivables
Third parties
Related parties
Other receivables - third parties
Due from related parties
Other non-current
financial assets
The aging analysis of financial assets that are not yet
due or are not impaired and were past due at the end
of the reporting period but not impaired was as
follows:
2015
Belum
Jatuh Tempo
ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai/
Neither Past Due
nor Impaired
Dimiliki untuk diperdagangkan
Dana Investasi
Saham yang diperdagangkan
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/
Past Due but Not Impaired
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
340.866.787
12.073.396
3 bulan - 6 bulan/ 6 bulan - 1 tahun/
3 months 6 months 6 months
1 year
-
-
-
Lebih dari
1 tahun/
Over 1 year
Total/
Total
-
340.866.787
12.073.396
Held-for-trading
Investment Fund
Marketable securities
139
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
365
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
2015
Belum
Jatuh Tempo
ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai/
Neither Past Due
nor Impaired
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang pihak berelasi
Aset keuangan tidak lancar
lainnya
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Piutang dari komisaris,
direksi dan karyawan
Jaminan
Aset keuangan tersedia
untuk dijual
Efek ekuitas tercatat
Efek ekuitas tidak tercatat
Total
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/
Past Due but Not Impaired
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 bulan - 6 bulan/ 6 bulan - 1 tahun/
3 months 6 months 6 months
1 year
Lebih dari
1 tahun/
Over 1 year
Total/
Total
354.958.656
738.352.095
-
62.077.500
157.746.109
380.192
-
39.721.059
-
129.286.987
-
2.200.000
96.530.771
309.373.633
226.157.503
417.036.156
2.200.000
1.161.637.021
309.753.825
226.157.503
214.418.265
-
-
-
-
214.418.265
5.428.705
-
-
-
7.042.137
-
7.042.137
5.428.705
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Time Deposit
Trade receivables
Other receivables
Due from related parties
Other non-current
financial assets
Restricted cash in banks
Receivable from
commissioners, directors
and employees
Security deposits
83.540.282
153.286.009
-
-
-
-
83.540.282
153.286.009
Available-for-sale
financial assets
Quoted equity securities
Unquoted equity securities
1.902.924.195
220.203.801
39.721.059
129.286.987
641.304.044
2.933.440.086
Total
2014
Belum
Jatuh Tempo
ataupun
Mengalami
Penurunan Nilai/
Neither Past Due
nor Impaired
Dimiliki untuk diperdagangkan
Dana Investasi
Saham yang diperdagangkan
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang pihak berelasi
Aset keuangan tidak lancar
lainnya
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Piutang dari komisaris,
direksi dan karyawan
Jaminan
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/
Past Due but Not Impaired
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 bulan - 6 bulan/ 6 bulan - 1 tahun/
3 months 6 months 6 months
1 year
Lebih dari
1 tahun/
Over 1 year
Total/
Total
900.132.461
12.196.784
-
-
-
-
900.132.461
12.196.784
270.002.703
785.945.463
-
8.195.628
447.464.383
380.192
-
158.773.282
-
78.912.637
4.292.974
3.707.400
108.840.589
50.667.314
361.362.173
278.198.331
3.707.400
1.579.936.354
51.047.506
365.655.147
632.326.593
-
-
-
-
632.326.593
6.459.516
-
-
-
5.514.499
-
5.514.499
6.459.516
Held-for-trading
Investment Fund
Marketable securities
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Time Deposit
Trade receivables
Other receivables
Due from related parties
Other non-current
financial assets
Restricted cash in banks
Receivable from
commissioners, directors
and employees
Security deposits
Aset keuangan tersedia
untuk dijual
Efek ekuitas tercatat
Efek ekuitas tidak tercatat
1.672.889.909
128.907.748
-
-
-
-
1.672.889.909
128.907.748
Available-for-sale
financial assets
Quoted equity securities
Unquoted equity securities
Total
4.408.861.177
456.040.203
158.773.282
83.205.611
530.091.975
5.636.972.248
Total
140
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
366
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Likuiditas
c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko atau kerugian yang
mungkin diderita ketika ada pelunasan liabilitas yang
menyebabkan Kelompok Usaha berada dalam posisi
harus melikuidasi aset dalam waktu sangat singkat
dan dengan harga rendah. Termasuk dalam kategori
risiko likuiditas yang harus dikelola adalah risiko
likuiditas aset dan risiko ketersediaan arus kas.
Risiko likuiditas aset dihasilkan dari posisi pelaku
pasar dengan jumlah besar telah mempengaruhi
harga sekuritas aset Kelompok Usaha di pasar.
Karena itu, risiko likuiditas aset Kelompok Usaha
banyak tergantung kepada fluktuasi harga saham di
pasar, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
besarnya volume transaksi aset saham Perusahaan,
selisih antara harga penawaran dan permintaan di
pasar, dan total nilai pasar dari saham yang beredar.
Dampak risiko ini terhadap Perusahaan adalah
munculnya kewajiban untuk menambah nilai jaminan
pinjaman Perusahaan kepada pihak terkait sesuai
dengan perjanjian yang disepakati. Risiko arus kas
muncul akibat ketidak-tersediaan dana tunai
Kelompok Usaha untuk membayar pokok dan atau
bunga yang telah jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk incurred when a surge in
liability withdrawals may put the Group in a position
of having to liquidate assets in a very short period of
time and at low prices. Included in the category of
liquidity risk to be managed are the asset liquidity
risk and cash flow availability. Asset liquidity risk
resulting from the large quantity positions taken by
market participants has affected the securities
market price of the Group's assets. Therefore,
liquidity risk on the assets of the Group depends
largely on stock price fluctuations on the market,
which is influenced by several factors: the volume of
transactions of shares of the Company assets, the
difference between bid and ask price on the market,
and the total market value of shares outstanding. The
impact of risk on the Company is the top-up
obligations to increase the value of the Company's
loan collateral to related parties in accordance with
the agreed contract. Cash flow risk arises due to lack
of cash availability for the Group to pay principal
and/or interest that becomes due.
Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko likuiditas,
maka Kelompok Usaha melakukan hal-hal sebagai
berikut:
As initiatives for mitigating liquidity risk, the Group
practices the following:
•
Pemantauan eksposur risiko likuiditas aset
Kelompok Usaha dan risiko ketersediaan arus
kas yang diikuti oleh pengujian model kondisi
model keuangan Kelompok Usaha di dalam
situasi yang sulit (stress testing);
• Monitors liquidity risk exposure of Group assets
and the availability of cash flow risk, followed by
testing the model conditions in the Group's
financial model in a difficult situation (stress
testing);
•
Hasil uji di atas dipakai selanjutnya untuk
mengidentifikasi faktor-faktor risiko berdasarkan
skala sensitivitasnya pada kinerja keuangan
Kelompok Usaha yang akan menuntun
Kelompok Usaha untuk pengambilan langkahlangkah pencegahan lebih spesifik;
• The above test results are then used to identify
risk factors based on the scale of sensitivity on
the financial performance of the Group which
will lead the Group to take more specific
preventive measures;
•
Upaya-upaya berkesinambungan untuk jika
memungkinkan dan lebih menguntungkan
Kelompok Usaha melakukan proses pelunasan
utang melalui skema tanpa penggunaan arus kas
adalah bentuk lain dari mitigasi risiko likuiditas
ini.
• Ongoing attempts to obtain non-cash debt
settlement that may benefit the Group more, if
possible, are other forms of liquidity risk
mitigation initiatives.
141
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
367
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Tabel di bawah ini menganalisis kewajiban keuangan
Kelompok Usaha menuju jatuh tempo yang relevan
berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari instrumen
keuangan. Jumlah yang diungkapkan adalah arus kas
kontraktual yang tidak didiskontokan. Saldo jatuh
tempo dalam satu tahun sama dengan nilai
tercatatnya sebagai dampak dari diskonto yang tidak
signifikan.
Jumlah
tercatat /
Carrying
amount
The table below analyses the Group’s financial
liabilities into its relevant maturity based on the
remaining contractual maturity of the financial
instruments. The amounts disclosed are the
contractual undiscounted cash flows. Balances due
within one year equal their carrying balances as the
impact of discounting is not significant.
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan/
Contractual undiscounted cash flows
Kurang dari
Antara
1 tahun /
1 dan 5 tahun /
Less than
Between
1 year
1 and 5 years
Lebih dari
5 tahun /
Over
5 years
Tanggal 31 Desember 2015
Pinjaman dan hutang
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
2.290.237.001
489.201.718
121.999.649
1.468.015.807
3.751.120.709
2.539.559
204.750.100
2.290.237.001
489.201.718
121.999.649
1.468.015.807
2.880.413.326
1.807.752
-
870.707.383
731.807
204.825.100
-
As of December 31, 2015
Loans and borrowings
Short-term loan
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Long-term loans
Obligation under capital lease
Due to related parties
Total
8.327.864.543
7.251.675.253
1.076.264.290
-
Total
Jumlah
tercatat /
Carrying
amount
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan/
Contractual undiscounted cash flows
Kurang dari
Antara
1 tahun /
1 dan 5 tahun /
Less than
Between
1 year
1 and 5 years
Lebih dari
5 tahun /
Over
5 years
Tanggal 31 Desember 2014
Pinjaman dan hutang
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Hutang pihak berelasi
3.584.651.697
1.029.859.373
97.010.826
1.000.455.000
3.407.779.286
4.081.009
128.969.653
3.584.651.697
1.029.859.373
97.010.826
1.000.455.000
2.263.865.218
2.153.420
-
1.143.914.068
1.927.589
128.969.653
-
As of December 31, 2014
Loans and borrowings
Short-term loan
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Long-term loans
Obligation under capital lease
Due to related parties
Total
9.252.806.844
7.977.995.534
1.274.811.310
-
Total
142
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
368
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
39. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok
Usaha
adalah
untuk
memastikan
bahwa
dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan
rasio modal yang sehat agar dapat mendukung
kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari
pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola
struktur modalnya dan membuat penyesuaianpenyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi
ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar
dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya,
Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari
pembayaran dividen kepada para pemegang saham
atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan
surat saham. Tidak ada perubahan dalam tujuan,
kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan
tahun-tahun sebelumnya.
The main objective of the Group's capital
management is to ensure that it maintains a strong
credit rating and healthy capital ratios in order to
support its business and maximize shareholder value.
The Group manages its capital structure and makes
adjustments with respect to changes in economic
conditions and the characteristics of its business
risks. In order to maintain and adjust its capital
structure, the Group may adjust the amount of
dividend payments to shareholders, return capital
structure or issue shares certificates. No changes
have been made in the objectives, policies and
processes as they have been applied in previous
years.
Kelompok Usaha memonitor struktur modalnya
dengan menggunakan rasio utang terhadap modal
dimana total utang dibagi dengan total modal. Total
utang ini adalah utang pokok dari pinjaman yang
berbunga dan total modal adalah total ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
The Group monitors its use of capital structure using
a debt-to-equity ratio which is total debt divided by
total equity. Total debt represents interest bearing
borrowings, while equity represents total equity
attributable to owners of the parent.
40. MANAJEMEN RISIKO LAIN
40. OTHER RISK MANAGEMENT
Kelompok Usaha mengklasifikasikan beberapa kategori
risiko yang dinilai memiliki potensi yang cukup besar
untuk dihadapi oleh Kelompok Usaha. Namun, hal ini
tidak menutup kemungkinan eksposur dari jenis risiko
lainnya yang juga dapat dihadapi oleh Kelompok Usaha.
The Group classifies several categories of certain risks
that are assessed to have quite significant exposures for
the Group. However, there may also be other risk
exposures that the Group may deal with.
a. Risiko Strategis
a. Strategic Risk
Risiko strategis adalah risiko atau potensi kerugian
yang mungkin diderita oleh Perusahaan sebagai
perusahaan investasi akibat tidak tercapainya target
pendapatan dari strategi investasi dan atau langkah
strategis Perusahaan yang telah ditetapkan oleh
Manajemen di level Perusahaan ataupun portofolio
inti dan/atau Entitas Anak dalam kurun waktu satu
tahun. Termasuk juga di dalam risiko strategis adalah
risiko negara Indonesia (country risk) sebagai tempat
dan kedudukan Kelompok Usaha dalam menjalankan
sebagian besar aktivitas bisnisnya dan citra/reputasi
(reputation risk) yang tidak hanya mencakup
Perusahaan beserta portofolionya namun Kelompok
Usaha secara keseluruhan.
Strategic risk is the risk or potential loss that the
Company may suffer as an investment company
reaching its targets for earnings and investment
strategy or strategic steps of the Company
established by the Management at the Company or
core portfolio level and/or its Subsidiaries within one
year. Included also in strategic risk are country risk
of Indonesia, as the place and position where the
Group carries out most of its business activities, and
reputational risk, which includes not only the
reputational risk of the Company and its portfolio
but also the Group as a whole.
143
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
369
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan)
40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued)
Terkait dengan portofolio investasi dan penilaian
terhadap kondisi makroekonomi, Kelompok Usaha
dapat terekspos risiko terhadap perubahan komposisi
portofolio investasi di mana Kelompok Usaha dapat
mengambil keputusan untuk menambah atau
mengurangi eksposur pada industri-industri dan asetaset investasi tertentu. Di samping itu, Kelompok
Usaha mempunyai risiko terhadap perubahan
komposisi pembiayaannya, yang dibatasi oleh
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
In relation to investment portfolio and assessment of
macroeconomic conditions, the Group may be
exposed to the risk of changes in investment portfolio
composition in which the Group may decide to
increase or reduce exposure to certain industries and
investment assets. In addition, the Group is exposed
to the risk of changes in its financing composition,
which is limited by regulations and legislations in
force.
Identifikasi, penilaian dan pemantauan risiko
mulai dilakukan pada tahap perencanaan dan
penganggaran setiap strategi investasi yang akan
dijalankan oleh Perusahaan, operasionalisasi, dan
hasil akhirnya. Faktor-faktor risiko utama yang dapat
menciptakan risiko strategis apabila tidak dikelola
dengan baik antara lain yaitu sumber permodalan,
sinergi kegiatan operasional, praktek tata kelola
perusahaan yang baik, kondisi makroekonomi,
regulasi Pemerintah, situasi politik, reputasi
Kelompok Usaha, serta sistem keuangan dan
perbankan.
Risk identification, assessment and monitoring
start at planning and budgeting of each investment
strategy that will be executed by the Company,
operationalization, and the end result. The main risk
factors that may create strategic risk if not properly
managed, are among others, the source of capital,
operational synergies, practice of good corporate
governance, macroeconomic conditions, government
regulations, political situation, reputation of the
Company and the Group, and the financial and
banking systems.
Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko strategis,
maka Kelompok usaha melakukan hal-hal berikut:
As initiatives for mitigating strategic risks, the Group
practices the following:
• Melakukan identifikasi dan penilaian risiko, dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi
dan Komite Manajemen Risiko terhadap semua
rencana investasi terutama yang berhubungan
dengan perubahan portofolio investasi dan
pembiayaan dan/atau langkah strategis Kelompok
usaha secara akurat serta memenuhi prinsip
kehati-hatian.
• Identifies and assesses risk, and provides
recommendations to the Board of Directors
and the Risk Management Committee on all
investment plans especially the ones that are
related to investment portfolio changes and
financing and/or strategic initiatives of the Group
on an accurate and prudent basis.
• Bekerjasama dalam IFRLWG (Investment,
Finance, Risk & Legal Working Group)
Kelompok Usaha untuk menyukseskan terjadinya
transaksi, pemantauan operasionalisasi, dan
pencapaian target pendapatan.
• Works together in IFRLWG (Investment,
Finance, Risk & Legal Working Group) for
transactions’ success, monitoring of operations,
and achievement of revenue targets.
• Melakukan penelaahan dan pengawasan atas
profil risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai
sebelumnya secara berkala dan melaporkannya
kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko.
• Reviews and monitors risk profiles that have been
previously identified and assessed periodically
and reports them to the Board of Directors and
the Risk Management Committee.
144
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
370
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan)
40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued)
• Membangun brand Bakrie & Brothers yang unik
dan positif di antara usaha-usaha di dalam
Kelompok Usaha Bakrie sehingga dapat
mendukung reputasi yang lebih baik lagi dari
Kelompok Usaha dengan membangun kerjasama
secara intensif dan profesional dengan pihakpihak terkait, antara lain kreditur, media
cetak/elektronik, regulator, analis, investor, dan
manajemen portofolio inti dan/atau Entitas anak
serta kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung
pada masyarakat.
b. Risiko Kebangkrutan
• Builds a unique and positive brand of Bakrie &
Brothers among the efforts in Bakrie Group to
support a better reputation for the Bakrie Group
in order to develop intensively professional
cooperation with relevant parties, including
creditors, print/electronic media, regulators,
analysts, investors, and management of core
portfolio and/or its Subsidiaries and the activities
that have direct impact on society.
b. Insolvency Risk
Risiko kebangkrutan adalah risiko atau kerugian
yang mungkin diderita oleh Kelompok Usaha akibat
dari Kelompok Usaha tidak mempunyai aset yang
cukup untuk menutup klaim yang diterima Kelompok
Usaha termasuk juga klaim yang bersifat jangka
panjang. Dampak risiko ini terhadap Kelompok
Usaha adalah kemungkinan Kelompok Usaha
dianggap tidak sanggup untuk membayar klaim yang
ada.
In solvency risk is the risk or loss that the Group may
suffer as a result of the Group not having sufficient
assets to cover claims received by the Group
including claims of long-term nature. The impact of
risk on the Group is the possibility of the Group
being unable to pay existing claims.
Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko solvabilitas,
maka Kelompok Usaha melakukan pemantauan
terhadap rasio-rasio keuangan Kelompok Usaha yang
terkait dengan risiko solvabilitas sehingga Kelompok
Usaha dapat mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya risiko tersebut dan dapat mengambil
langkah-langkah pencegahan yang lebih awal.
Langkah-langkah tersebut antara lain:
As initiatives toward mitigation of solvency risk, the
Group monitors the financial ratios associated
with the risk of solvency, thus, enabling the early
detection of the possibility of those risks and hence
taking preventive measures earlier. Some of these
measures include:
• Kelompok Usaha telah berusaha merubah profil
utang terutamanya dengan melakukan debt-toasset settlement untuk menjauhkan Kelompok
Usaha dari kemungkinan insolvency yang dapat
dilihat dari rasio antara selisih aset lancar dan
liabilitas lancar dan jumlah aset.
• The Group has been trying to reprofile its debts
mainly through debt-to-asset settlement to
move the Group further away from insolvency
possibility which can be checked against the ratio
on the difference between current asset and
liabilities and the total assets.
• Kelompok Usaha berusaha mengurangi adanya
kemungkinan cash-call yang mendadak dengan
adanya program asset liability management
yang mengingatkan Kelompok Usaha akan
adanya jadwal cash call secara lebih dini sehingga
memungkinkan pengelolaan arus kas yang lebih
baik.
• The Group has been trying to reduce the
possibility of having sudden cash-calls by having
an asset-liability management program that will
alert the Group earlier on the cash-call schedule
so that cash flow management may improve.
• Kelompok
Usaha
berusaha
mengarahkan
pembiayaan proyek-proyek besar dengan skema
project financing bukan dengan corporate
financing.
• The Group has been trying to direct large-scale
project funding through project financing
schemes instead of corporate financing.
145
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
371
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan)
40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Ketidak-sesuaian Jangka Waktu
(Mismatch Risk)
c. Mismatch Risk
Risiko Mismatch adalah risiko atau kerugian yang
mungkin diderita oleh Kelompok Usaha akibat dari
ketidaksesuaian antara maturity atau waktu jatuh
tempo liabilitas dibandingkan dengan asset
Kelompok Usaha yang dibiayai oleh liabilitas
tersebut. Dampak risiko ini terhadap Kelompok
Usaha dapat berlanjut kepada risiko Kelompok
Usaha yang lainnya seperti risiko likuiditas. Risiko
mismatch dapat terjadi dari Risiko Pendanaan Ulang
(refinancing risk) di mana biaya untuk pendanaan
ulang di masa yang akan datang meningkat dan
menjadi lebih besar dari imbal hasil yang didapat dari
kegiatan investasi Kelompok Usaha, dan risiko
investasi ulang (reinvestment risk) di mana imbal
hasil dana yang diperoleh untuk diinvestasikan
kembali menurun dan menjadi lebih kecil dari biaya
pendanaan.
Mismatch risk is the risk or loss that the Group may
suffer from the mismatch between the maturity or
maturing liabilities compared to assets of the Group
that are financed by such obligations. The impact of
such a risk on the Group may spread to other types
of risks of the Group such as liquidity risk. Mismatch
risk can occur from refinancing efforts (refinancing
risk) in which the cost for refinancing in the future
increases and becomes greater than the yield
obtained from the investing activities of the Group,
and reinvesting efforts (reinvestment risk) in which
yields of the proceeds to be reinvested decrease and
become lower than the cost of funds.
Sebagai langkah mitigasi terhadap risiko mismatch,
maka Kelompok Usaha melakukan identifikasi
kemungkinan terjadinya ketidak-sesuaian antara
waktu jatuh tempo liabilitas dibandingkan dengan
asset yang dibiayainya serta melakukan koordinasi
dengan fungsi-fungsi terkait Kelompok Usaha, yaitu
fungsi Investasi dan Keuangan, terutama melalui
upaya profil ulang portofolio investasi dan
pembiayaan.
As initiatives towards the mitigation of mismatch
risk, the Group identifies the possibility of the
discrepancy between maturing liabilities against
assets to be financed as well as coordinates with the
relevant functions of the Group, i.e., the Investment
and Finance functions, mainly through reprofiling
efforts on investment portfolio and financing.
d. Risiko Operasional (Operational Risk)
Risiko operasional adalah risiko atau kerugian
Kelompok Usaha yang mungkin datang dari
kelalaian, kesalahan, dan atau manipulasi/kecurangan
(fraud) dalam pengelolaan bisnis internal terkait
dengan sistem Kebijakan dan Prosedur (SOP),
Sumber Daya Manusia, pengelolaan aktivitas trading
saham, sistem manajemen aset dan kewajiban
keuangan, dan perangkat pendukung lainnya maupun
juga yang terkait dengan peraturan perundangundangan dan aspek legal yang lain. Dalam kategori
risiko ini, Kelompok Usaha dapat terekspos risiko
pajak terkait dengan kemungkinan adanya perbedaan
tafsir tentang peraturan pajak yang berlaku antar
pihak-pihak yang berwewenang, di mana Kelompok
Usaha telah mengambil kebijakan untuk menaati dan
mematuhi semua peraturan yang terkait. Di samping
itu, risiko operasional dapat juga ditimbulkan oleh
adanya proses pengambilan keputusan yang tidak
tepat dan koordinasi yang kurang baik antar fungsi
dan struktur di lingkungan Kelompok Usaha.
d. Operational Risk
Operational risk is risk or loss that the Group may
suffer as a result of negligence, mistakes, and/or
fraud that occurs internally as related to the system
of Policy & Procedure (SOP), human resource
management, stock trading activity, asset and
liability management system, and other supporting
structures along with laws and other legal aspects.
In this risk category, the Group may be exposed to
tax risk due to possibility of differing interpretations
on the tax laws among parties, wherein the Group
has adopted the policy to adhere and abide by all
standing regulations. Operational risk may also
arise due to ineffective decision making process and
poor coordination among various functions and
structures in the Group.
146
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
372
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO LAIN (Lanjutan)
40. OTHER RISK MANAGEMENT (Continued)
Langkah mitigasi terhadap risiko ini meliputi
penerapan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap
sistem, implementasi kerangka kerja Enterprise Risk
Management, dan pemantauan bersama antara fungsi
Kepatuhan (Compliance) dan fungsi legal atas
kepatuhan Kelompok Usaha terhadap berbagai
macam peraturan perundang-undangan dan aspek
legal.
This risk can be mitigated by imposing sanctions on
system non-compliance, Enterprise Risk management
framework implementation, and co-monitoring by
both legal and compliance functions on the Group’s
compliance to various laws and other legal aspects.
41. QUASI-REORGANIZATION
41. KUASI-REORGANISASI
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan
mencatat saldo defisit sebesar Rp27,7 triliun. Saldo ini
merupakan akumulasi defisit dari dua krisis finansial
yang menimpa Indonesia dan dunia, yakni krisis
finansial Asia di tahun 1998 dan resesi global di tahun
2008. Mayoritas defisit ini merupakan akumulasi
dari kerugian bersih Perusahaan sebesar Rp16,5 triliun
di tahun 2008, Rp1,7 triliun di tahun 2009 dan
Rp7,6 triliun di tahun 2010.
As of June 30, 2011, the Company recorded a deficit
balance of Rp27.7 trillion. This balance represents the
accumulated deficit of two financial crises that hit
Indonesia and the world, namely the Asian financial
crisis in 1998 and the global recession in 2008.
The majority of this deficit is an accumulation of
the Company's net loss of Rp16.5 trillion in 2008,
Rp1.7 trillion in 2009 and Rp7.6 trillion in 2010.
Untuk mengeliminasi defisit, Perusahaan melakukan
kuasi-reorganisasi sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi
2003) dengan menggunakan laporan posisi keuangan
tanggal 30 Juni 2011 yang disetujui oleh para pemegang
saham Perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan
pada tanggal 6 Oktober 2011, yang diaktakan dengan
Akta Notaris No. 26 oleh Humberg Lie, S.H., S.E.,
M.Kn tanggal 6 Oktober 2011.
In order to eliminate the deficit, the Company conducted
a quasi-reorganization in accordance with PSAK No. 51
(Revised 2003) using statement of financial position
dated June 30, 2011 which was approved by the
shareholders of the Company during the Extraordinary
General Meeting of Shareholders (EGMS) held on
October 6, 2011, of which the minutes was notarized by
Notarial Deed No. 26 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn
dated October 6, 2011.
Pengeliminasian saldo defisit Perusahaan dilakukan
dengan urutan prioritas sebagai berikut:
Elimination of the Company’s deficit were made in the
following order of priority:
30 Juni/June 30,
2011
Defisit
(27.664.605.572)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Rugi investasi jangka pendek
yang belum terealisasi
Surplus revaluasi aset tetap
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas asosiasi dan entitas anak
Tambahan modal disetor
Agio saham dari penurunan nilai
nominal saham
9.251.448.756
Deficit
Difference in value from restructuring
transactions of entities under
common control
Unrealized loss on short-term
investments
Revaluation surplus of fixed assets
Difference in equity transactions of
associated entities and subsidiaries
Additional paid-in capital
Share premium from decline in
par value of share
-
Net
(5.265.443.159)
(2.059.761.878)
993.308.128
273.699.377
24.471.354.348
Neto
147
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
373
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
41. KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)
41. QUASI-REORGANIZATION (Continued)
Penentuan nilai wajar aset tetap Perusahaan dan Entitas
Anak pada 30 Juni 2011 telah dilaksanakan oleh
KJPP Nana, Imaddudin & Rekan, penilai independen,
dalam laporannya tanggal 28 September 2011 dengan
menggunakan metode penilaian kembali memakai
Pendekatan Data Pasar dengan Perbandingan Data Pasar
dan Metode Pendekatan Biaya. Selain itu, penentuan
nilai wajar dari aset selain aset tetap dan utang dari
Kelompok Usaha pada 30 Juni 2011 telah dilaksanakan
oleh KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan, penilai
independen, dalam laporannya tanggal 3 Oktober 2011
menggunakan Metode Penyesuaian Aset Neto.
The determination of fair values of fixed assets of
the Company and certain Subsidiaries as of June 30,
2011 was performed by KJPP Nana, Imaddudin &
Rekan, an independent appraiser, in its report
dated September 28, 2011 using revaluation methods
employing the Market Data Approach such as Market
Data Comparison and Cost Approach Method.
Moreover, the determination of fair values of the assets
other than fixed assets and liabilities of the Group as of
June 30, 2011 was performed by KJPP Jennywati,
Kusnanto & Rekan, an independent appraiser,
in its report dated October 3, 2011 using Net Asset
Adjustment Method.
Berdasarkan laporan penilai independen per tanggal
30 Juni 2011, Perusahaan mencatat surplus penilaian
kembali aset tetap berdasarkan selisih lebih nilai wajar
aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak dibandingkan
dengan nilai buku sebesar Rp1,1 triliun yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan nonpengendali sebagai berikut:
Based on the reports of the independent appraisers as of
June 30, 2011, the Company recorded a revaluation
surplus of fixed assets based on the difference over the
fair value of fixed assets of the Company and
Subsidiaries compared to book values amounting to
Rp1.1 trillion which are attributable to the owners of the
parent entity and the non-controlling interest as follows:
30 Juni/June 30,
2011
Surplus Revaluasi Aset Tetap
Diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Total
42. KELANGSUNGAN USAHA
1.133.783.452
Revaluation surplus of fixed assets
993.308.128
140.475.324
Attributable to:
Owners of the parent
Non-controlling interest
1.133.783.452
Total
42. GOING CONCERN
Kelompok Usaha mengalami defisiensi modal sebesar
Rp3,94 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Kondisi
ini sebagian besar disebabkan oleh rugi penurunan nilai
investasi jangka pendek dan perubahan nilai wajar
derivatif.
The Group is in a capital deficiency position amounting
to Rp3.94 trillion as of December 31, 2015. This
condition is mainly caused by the impairment losses of
short-term investments and fair value changes of
derivatives.
Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen telah
membuat langkah-langkah dan rencana untuk
menghadapi hal tersebut antara lain sebagai berikut:
In relation to this, management has taken actions and
plans to address the going concern issue through, which
include among others, the following measures:
a. Restrukturisasi utang melalui konversi utang menjadi
saham.
b. Peningkatan modal melalui penerbitan saham dan
penjualan aset.
c. Mengurangi investasi dalam bentuk saham.
a.
Debt restructuring through debt to equity
conversion.
b. Increase in capital raise through rights issue and
asset disposal.
c. Reduction in investment in shares.
148
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
374
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
42. KELANGSUNGAN USAHA (Lanjutan)
42. GOING CONCERN (Continued)
d. Fokus dalam pengembangan kegiatan usaha
manufaktur.
e. Mengembangkan proyek infrastruktur utama untuk
mendapatkan sumber pendapatan yang berkelanjutan.
d. Focus in growing the manufacturing business
operations.
e. Develop main infrastructure projects to tap on
sources of recurring income.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian ini, Perusahaan dalam proses finalisasi
restrukturisasi dengan beberapa kreditur dalam rangka
konversi utang menjadi saham.
As of completion date of the consolidated financial
statements, the Company still in process finalization of
the restructuring with the creditors in the conversion of
debt into shares.
43. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
43. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Activities not affecting cash flows:
2015
Penyelesaian pinjaman
jangka pendek dengan
Piutang
Investasi jangka pendek
Reklasifikasi piutang pihak
berelasi ke piutang
lain-lain - pihak ketiga
Reklasifikasi aset dalam
penyelesaian menjadi aset tetap
Reklasifikasi piutang pihak
berelasi ke uang muka
investasi saham
Pembelian aset tetap melalui
sewa pembiayaan
Pinalti dan bunga masih harus dibayar
menjadi pokok pinjaman
Penambahan investasi di
entitas asosiasi
2014
(1.121.180.764)
(238.000.615)
(876.010.126)
(442.195.611)
217.700.000
-
129.536.485
14.292.344
13.375.050
-
-
7.099.213
-
(667.744.354)
-
(14.915.900)
44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Settlement of short-term loan
through:
Receivables
Short-term investments
Reclassification of due from
related parties to other
receivables - third parties
Reclassification of constructionin-progress to fixed assets
Reclassification of due from
related parties to advances
for investments in shares
Acquisition of fixed assets
through finance lease
Accrued penalty and interest
converted to principal loan
Additional investment in
associated companies
44. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Peristiwa penting setelah tanggal pelaporan sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Important transactions after the reporting date until the
completion date of the consolidated financial statements
were as follows:
Pada tanggal 28 Januari 2016, Kelompok Usaha
melunasi sebagian fasilitas pinjaman kepada Bank
MNC sebesar Rp9,5 miliar (Catatan 18c).
On January 28, 2016, the Group partially repay
loan facility to MNC Bank amounting to
Rp9.5 billion (Note 18c).
149
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
375
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
45. PENYAJIAN KEMBALI
45. RESTATEMENTS
Pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi
Keuangan menerbitkan PSAK 24 (Revisi 2013)
“Imbalan Kerja” untuk menggantikan PSAK 24
(Revisi 2010) “Imbalan Kerja”, yang wajib diterapkan
untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2015. Kelompok Usaha mengadopsi standar
ini efektif pada tanggal 1 Januari 2015 sesuai dengan
ketentuan transisi dari PSAK 24.
In December 2013, the Indonesian Financial Accounting
Standards Board issued PSAK 24 (Revised 2013)
“Employee Benefits” to replace PSAK 24 (Revised
2010) “Employee Benefits”, which is required to be
applied for financial years beginning on or after
January 1, 2015. The Company has adopted this
interpretation effective January 1, 2015 in accordance
with the transitional provisions of PSAK 24.
Ada tiga perubahan utama pada kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha sebelumnya akibat penerapan
PSAK 24 (Revisi 2013), sebagai berikut:
There are three key changes to the Group’s previous
accounting policy because of the adoption of PSAK 24
(Revised 2013), as follows:
a. Pengakuan aktuaria keuntungan (kerugian)
a. Recognition of actuarial gains (losses)
Keuntungan dan kerugian aktuaria, efek dari batas
atas aset dan pengembalian aktual dari aset program
diakui dalam laporan posisi keuangan segera, dengan
biaya atau kredit untuk pendapatan komprehensif lain
(OCI) pada periode di mana mereka terjadi. Mereka
tidak didaur ulang kemudian.
b. Perhitungan beban pensiun
Actuarial gains and losses, the effect of the asset
ceiling and the actual return on plan assets
(remeasurements) are recognized in the statements of
financial position immediately, with a charge or
credit to other comprehensive income (OCI) in the
periods in which they occur. They are not recycled
subsequently.
b. Calculation of pension expenses
Beban pensiun yang diakui dalam laporan laba rugi
akan dibagi menjadi (i) biaya manfaat yang diperoleh
pada periode berjalan (biaya jasa) dan manfaat
perubahan (biaya jasa lalu, settlement dan
curtailment); dan (ii) beban atau pendapatan
keuangan.
Pension expense recognized in profit and loss will be
split between (i) the cost of benefits accrued in the
current period (service cost) and benefit changes
(past-service cost, settlements and curtailments); and
(ii) finance expense or income.
Dalam menghitung hasil yang diharapkan dari aset
program,
standar
sebelumnya
menggunakan
presentasi hasil yang diharapkan dari aset program,
sementara untuk standar yang baru, asumsi
berdasarkan tingkat diskonto.
To calculate expected return on asset, previous
standard uses expected return on assets percentage,
while in the new standard, the assumption is based
on discount rate.
c. Pengungkapan
c. Disclosure items
Pengungkapan ditingkatkan untuk menjelaskan
karakteristik program imbalan dan risiko yang
terkait, dan mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan. Perubahan
tersebut akan memerlukan pengungkapan untuk:
Enhanced disclosures are required to explain the
characteristics of benefit plans and risks associated
with them, and identify and explain the amounts
recognized in the financial statements. The
amendment will require disclosures to:
• Penjelasan karakteristik dan risiko yang terkait
dengan program imbalan pasti;
• Identifikasi dan penjelasan jumlah dalam laporan
keuangan Kelompok Usaha yang timbul dari
program imbalan pasti; dan
• Explain the characteristics of and risks
associated with its defined benefit plans;
• Identify and explain the amounts in the Group’s
financial statements arising from its defined
benefti plans; and
150
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
376
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
45. PENYAJIAN KEMBALI (Lanjutan)
45. RESTATEMENTS (Continued)
• Penjelasan bagaimana program imbalan dapat
mempengaruhi arus kas masa depan Kelompok
Usaha terkait waktu, jumlah dan ketidakpastian.
• Explain how the defined benefit plans may affect
the Group’s future cash flows regarding timing,
amount and uncertainty.
Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya
dan setelah penyajian kembali pada tanggal
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
A comparison of the amounts as previously reported
and as restated as of December 31, 2014 was as
follows:
Dilaporkan
Sebelumnya/
Previously
Reported
Laporan posisi keuangan
konsolidasian
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan pasti
Liabilitas pajak tangguhan
Ekuitas
Kerugian aktuarial
atas liabilitas imbalan kerja
Defisit
Kepentingan non pengendali
76.643.823
(150.409.714)
(147.392.434)
(270.669.585)
(141.356.367)
Long-term liabilities
Employee benefits liability
Deferred tax liability
(89.994.293)
(12.078.460.677)
19.253.251
Equity
Actuarial losses on
employee benefits liability
Deficit
Non-controlling interest
Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya
dan setelah penyajian kembali pada tanggal
1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
Dilaporkan
Sebelumnya/
Previously
Reported
29.044.912
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan pasti
Liabilitas pajak tangguhan
Ekuitas
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan
Kerugian aktuarial
atas liabilitas imbalan kerja
Defisit
Kepentingan non pengendali
Consolidated statement of
financial position
Non-current assets
Deferred tax assets
58.197.724
(12.075.446.236)
22.022.221
Laporan posisi keuangan
konsolidasian
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Disajikan
kembali/
As Restated
(130.033.129)
(140.311.778)
120.856.526
(12.228.319.982)
205.439.847
A comparison of the amounts as previously reported
and as restated as of January 1, 2014 is as follows:
Disajikan
kembali/
As Restated
Consolidated statement of
financial position
Non-current assets
Deferred tax assets
40.753.759
Long-term liabilities
Employee benefits liability
Deferred tax liabilities
(215.227.015)
(136.241.815)
120.612.712
(55.394.609)
(12.233.565.627)
196.908.838
Equity
Exchange differences due to
financial statements translation
Actuarial losses on
employee benefits liability
Deficit
Non-controlling interest
151
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
377
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
45. PENYAJIAN KEMBALI (Lanjutan)
45. RESTATEMENTS (Continued)
Perbandingan angka-angka yang dilaporkan sebelumnya
dan setelah penyajian kembali untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
A comparison of the amounts as previously reported
and as restated for the year ended December 31, 2014 is
as follows:
Dilaporkan
Sebelumnya/
Previously
Reported
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian
Beban
Beban karyawan
Disajikan
kembali/
As Restated
(287.269.559)
Penghasilan komprehensif lain
Kerugian aktuarial
atas liabilitas imbalan kerja
Manfaat pajak penghasilan terkait
-
Selanjutnya, beberapa angka perbandingan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun
2015. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income
Expenses
(288.149.157)
Personnel expenses
(45.396.635)
9.283.085
Other comprehensive income
Actuarial losses on
employee benefits liability
Related income tax benefit
Furthermore, certain comparative figures in the
consolidated statement of financial position as of
December 31, 2014 have been reclassified to conform to
the 2015 consolidated financial statement presentation.
These reclassifications were as follows:
Dilaporkan
Sebelumnya/
Previously
Reported
Disajikan
kembali/
As Reclassified
3.543.151.697
3.584.651.697
2.305.365.218
2.263.865.218
Consolidated statement of
financial position
Short-term liabilities
Short-term bank loans
Current maturities of
long term loans
305.936.109
305.245.546
Consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income
Net Revenues
Others
Beban
Umum dan administrasi
(329.102.092)
(331.455.495)
Expenses
General and administrative
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Kini
(151.002.321)
(144.257.960)
Income tax benefit (expense)
Current
Laporan posisi keuangan
konsolidasian
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian
Pendapatan Neto
Lain-lain
Manajemen berpendapat bahwa reklasifikasi akun diatas
tidak berdampak signifikan terhadap penyajian laporan
keuangan konsolidasian tahun sebelumnya.
The management believes that the above reclassification
of accounts have no significant impact to the
presentation of previous year’s consolidated financial
statements.
152
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
378
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
46. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN
46. NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan
Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS), tetapi belum
berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan
diungkapkan di bawah ini. Perusahaan bermaksud untuk
menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan,
saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by
Financial Accounting Standards Board (DSAK) and the
Sharia Accounting Standard Boards (DSAS), but not yet
effective for current financial statements are disclosed
below. The Company intends to adopt these standards, if
applicable, when they become effective.
a) Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif
1 Januari 2017.
a) Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial
Statements on Disclosures Initiative, effective
January 1, 2017.
Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah
secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain,
mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas
urutan sistematis penyajian catatan atas laporan
keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi
signifikan.
This amendments clarify, rather than significantly
change, existing PSAK 1 requirements, among
others, to clarify the materiality, flexibility as to the
order in which they present the notes to financial
statements and identification of significant
accounting policies.
b) Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri
tentang Metode Ekuitas dalam Laporan keuangan
Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2016.
b) Amendments to PSAK 4: Separate Financial
Statements on Equity Method in Separate Financial
Statements, effective January 1, 2016.
Amandemen ini memperkenankan penggunaan
metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas
anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam
laporan keuangan tersendiri.
The amendments will allow entities to use the equity
method to account for investments in subsidiaries,
joint ventures and associates in their separate
financial statements.
c) Amandemen PSAK 15: Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
berlaku efektif 1 Januari 2016.
c) Amendments to PSAK 15: Investments in Associates
and Joint Ventures on Investment Entities: Applying
the Consolidation Exception, effective January 1,
2016.
Amandemen ini membahas isu yang telah timbul
dari penerapan pengecualian entitas investasi
dalam PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian,
memberikan klarifikasi atas pengecualian dari
penyajian laporan keuangan konsolidasian yang
diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas
anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi
tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan
nilai wajar.
The amendments address issues that have arisen in
applying the investment entities exception under
PSAK 65 Consolidated Financial Statements, provide
clarification on the exemption from presenting
consolidated financial statements applies to a parent
entity that is a subsidiary of an investment entity,
when the investment entity measures all of its
subsidiaries at fair value.
d) Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
d) Amendments to PSAK 16: Property, Plant and
Equipment on Clarification of the Accepted
Method for Depreciation and Amortization, effective
January 1, 2016.
153
PT BAKRIE & BROTHERS TBK
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Dewan Komisaris & Direksi
Analisis & Pembahasan Manajemen
379
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
46. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN
(Lanjutan)
46. NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(Continued)
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang
terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset
Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan
suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari
pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut
adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik
dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai
kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan
aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah
tidak tepat.
The amendments clarify the principle in PSAK 16
and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a
pattern of economic benefits that are generated from
operating a business (of which the asset is part)
rather than the economic benefits that are consumed
through use of the asset. As a result, a revenue-based
method cannot be used to depreciate the property,
plant and equipment.
e) Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
e) Amendments to PSAK 19: Intangible Assets on
Clarification of the Accepted Method for
Depreciation and Amortization, effective January 1,
2016.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang
terdapat dalam PSAK 16 Aset Tetap dan PSAK 19
bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat
ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian
usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya)
daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui
penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa
penggunaan metode penyusutan aset tetap yang
berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan
hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat
terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
The amendments clarify the principle in PSAK 16
Property, Plant and Equipment and PSAK 19 that
revenue reflects a pattern of economic benefits that
are generated from operating a business (of which
the asset is part) rather than the economic benefits
that are consumed through use of the asset. As a
result, a revenue-based method cannot be used to
depreciate the property, plant and equipment and
may only be used in very limited circumstances to
amortize intangible assets.
f) Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang
Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif
1 Januari 2016.
f) Amendments to PSAK 24: Employee Benefits on
Defined Benefit Plans: Employee Contributions,
effective January 1, 2016.
PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan
iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika
memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika
iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut
harus diatribusikan pada periode jasa sebagai
imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi
bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada
jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk
mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari
biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan,
daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode
jasa.
PSAK 24 requires an entity to consider contributions
from employees or third parties when accounting for
defined benefit plans. Where the contributions are
linked to service, they should be attributed to periods
of service as a negative benefit. These amendments
clarify that, if the amount of the contributions is
independent of the number of service years, an entity
is permitted to recognize such contributions as a
reduction in the service cost in the period in which
the service is rendered, instead of allocating the
contributions to the periods of service.
154
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan
380
EMERGING POTENTIAL
L A P O R A N TA H U N A N 2 0 15
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
(Angka dalam tabel disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE & BROTHERS Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
(Amounts in tables are expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated)
46. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN YANG DISESUAIKAN
(Lanjutan)
46. NEW AND REVISED STATEMENTS OF
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(Continued)
g) Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari
2016.
g) Am
Download