Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGELOAAN ADMINISTRASI TERINTEGRASI (SIMPATI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Rohmadi 1, Sri Mulyono 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar [email protected], [email protected] ABSTRAK SIM yang memiliki karakteristik broadscope, aggregation, integration, timeliness, accuracy, dan clarity berperan untuk membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai tindakan yang dapat dilakukan pada aktifitas peningkatan kinerja manajem dalam proses pemencanaan, pengeridalian dan pengambilan keputusan secama efektif dan efisien. Hal ini berarti semakin terpenuhi karakteristik SIM maka akan memudahkan manajem dalam meningkatkan kinerjanya. Hasil survei menunjukkan bahwa 47% orang menyampaikan bahwa SIMPATI RSUD Sragen dalam penggunaannya tidak optimal kamena informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik informasi pada SIMPATI dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial. Janis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen sejumlan 45 manajer yang terdiri dari 19 manajer struktural dan 26 manajer fungsional. Penentuan besar sampel dengan rumus Slovin dan teknik pengambilan sampel dengan sampling simple random sampling. Variabel betas adalah karakteristik informasi dan sebagai variabel terikat adalah kinerja manajerial. Instrumen penelitian adalah kuesioner tertutup dan skala likert. Analisis penelitian dengan menggunakan corelation person product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brodscoype, agregation, accuracy, mempuyai nilai p<0,05, nilai r > 4, sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan dan positif dengan kinerja manajerial SIMPATI. Sedangkan pada Clarity, nilai p>0,05 (0,323) sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan Clarity dengan kinerja manajerial SIMPATI. Dan ada hubungan yang kuat dan signifikan antara karakteristik informasi dengan kinerja manajerial pada nilai r = 0,849, p=0,000. Key words: Karakteristik, SIM, Kinerja, Manajerial, SIMPATI untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi dalam memberikan dukungan pada proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan (Sabarguna, 2010). Informasi yang tersedia untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan memiliki karakteristik, yaitu cakupan yang luas dan lengkap (broadscope), disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas (aggregation), mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan PENDAHULUAN SIM bertujuan untuk memberikan dukungan berupa pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit dukungan pada tingkat perencanaan taktis serta pengendalian manajemen dimana kesemuanya itu berfungsi untuk meningkatkan kinerja manajer pada rumah sakit. Salah satu kinerja manajer pada rumah sakit dapat dilihat dari kemampuan manajer dalam memanfaatkan informasi yang ada 1 Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 antara bagian satu dan bagian lain (integration), dan tepat waktu (timeliness) (Evelyne, 2003). Gordon B. Dafis menambahkan karakteristik informasi ditentukan berdasarkan ketelitian (accuracy) dan kejelasan (clarity). Sistem informasi yang memiliki karakteristik tersebut berperan untuk membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai tindakan yang dapat dilakukan pada aktifitas peningkatan kinerja manajer dalam proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan secara efektif dan efisien (Sutanta, 2003). Hasil survey yang pernah dilakukan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) & Lawrence S. Maisel mengenai pengukuran kinerja menyatakan bahwa sebanyak 77% responden menyetujui bahwa karakteristik informasi yang berkualitas penting dalam meningkatkan kinerja manajerial. Hasil penelitian Dewi (2011) bahwa sebanyak 65% SIMPATI (Sistem Informasi Manajemen dan Pengelolaan Administrasi) tidak mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja manajerial. Semakin terpenuhi karakteristik sistem informasi manajemen (SIM) maka akan memudahkan manajer dalam meningkatkan kinerjanya. Keterangan n: Besar sampel Zα2 : Nilai pada table Z dengan α: 5% P: Proporsi di populasi (53%) d: Kesalahan yang masih ditolelir 5% N : Besar populasi Pada penelitian ini penentuan sampel berdasarkan teknik sampling simple random sampling dengan menggunakan tehnik undian (lottery technique) yaitu memberi nomor urut dan diundi/ lotre. Variabel bebas (independent variable) adalah karakteristik informasi, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja manajerial. a. Karakteristik informasi adalah total skor jawaban responden terhadap pertanyaan tentang karakter informasi pada SIMPATI yang dikur dengan menggunakan indikator; Broadscope, Aggregation, Integration, Timelines, Accuracy, Clarity. Skala: interval b. Kinerja Manajerial adalah total skor jawaban responden terhadap pertanyaan tentang hasil kerja dari suatu proses per encanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Skala: interval Teknik pengumpulan data karakteristik informasi dan kinerja manajerial dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner tertutup, dimana pertanyaan sudah menggiring ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan. Respon jawaban dengan menggunakan skala likert. Uji validitas pada kuesioner dengan menggunakan uji person product moment dan uji reliabiltas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbac. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen sejumlah 45 manajer yang terdiri dari 19 manajer struktural dan 26 manajer fungsional. Besarnya sampel dihitung dengan rumus: 2 Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 Teknik analisis data dianalisis dengan menggunkan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat mendiskripsikan karakteristik informasi dan kinerja manajerial Analisis correlation person product moment digunakan membuktikan kebenaran hipotesis. (Sugiyono, 2008). cukup dan hanya 1 orang (3,1%); baik. Kinerja manajerial, sebanyak 8 orang (25%) berpendapat kurang, 24 orang(75%) ; cukup, tidak ada responden yang mentakan baik terhadap kinerja manajerial. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Hipotesi (Person Corelation) HASIL Distribusi Frekuensi Karakteristik informasi SIMPATI Karakteristik informasi SIMPATI broadskope, responden yang berpendapat pada katagori kurang sebanyak 8 orang (25%), sedangka katagori cukup sebanyak 22 orang (68,8%), katagori baik hanya 2 orang (6,3%). Begitu pula pada agregation, yang menyatakan katagori kurang sebanyak 10 orang (31,3%), cukup ; 19 orang (59,4%), Baik; 3 orang (6,3%). Pada Accuracy, sebanyak 8 orang (25%) pada katagori kurang, cukup ;18 orang (56,3%), baik;6 orang (18,8%). Dan pada clarity sebanyak 3 orang (9,4%) menyatakan kurang; 21 orang (65,6) menyatakan cukup dan 8 orang (25%) menyatakan baik. Distribusi Frekuensi Sub Variabel Kinerja Manajerial SIMPATI Menunjukkan bahwa sebanyak 2 orang (6,3%) menyatakan SIMPATI untuk perencanaan pada katagori kurang, cukup; 28 orang (87,5%), baik; 2 orang (6,3%). Dan SIMPATI untuk pengendalian, sebanyak 8 orang(25%) pada katagori kurang, 24 orang(75%) ;cukup dan tidak ada responden yang menyatakan baik. Sedangkan SIMPATI untuk pengambilan keputusan, sebanyak 8 orang(25%) menyatakan kurang, 7 orang(21,9%), baik; 17 orang (53,1%). Distribusi Informasi dan Kinerja Manajerial Distribusi Informasi dan Kinerja Manajerial menunjukkan bahwa karakteristik informasi SIMPATI secara umum sebanyak 6 orang (18,8%) berpendapat kurang, 25 orang (78,1); Tabel 1. Hasil Uji Hipotesi (Person Corelation) Tabel 1 menunjukkan brodscoype, agregation, accuracy, mempuyai nilai p<0,05, nilai r > 4, sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan dan positif dengan kinerja manajerial SIMPATI. Sedangkan pada Clarity, nilai p>0,05 (0,323) sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan Clarity dengan kinerja manajerial SIMPATI. Dan ada hubungan yang kuat dan signifikan antara karakteristik informasi dengan kinerja manajerial pada nilai r = 0,849, p=0,000. PEMBAHASAN Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif (cukup kuat) dan signifikan antara brodscope dengan kinerja manajerial SIMPATI pada nilai r=0,452 dan p=0,047. Dalam penelitian brodscope adalah informasi memiliki cakupan yang luas dan lengkap. Aspek yang dinilai: informasi memiliki cakupan yang luas dan lengkap pada tiap bagian baik dari proses internal maupun eksternal di rumah sakit. Menurut Evelyne (2003) Manajer dalam melaksanakan tugasnya 3 Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 manajer membutuhkan informasi dari berbagai sumber yang mengacu kepada dimensi fokus, kuantifikasi, dan horison waktu. Manajer membutuhkan informasi yang memiliki karakteristik broadscope yaitu informasi yang memiliki cakupan yang luas dan lengkap (completeness) yang biasanya meliputi kemajuan teknologi, perubahan sosiologis, demografi. Lingkup informasi yang luas akan memberikan estimasi tentang kemungkinan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang di dalam ukuran probabilitas. Dalam hal ini direktur RSUD Sragen membutuhkan informasi dari berbagai unit pelayanan di rumah sakit; unit rekam medis, keperawatan, farmasi, gizi, logistik, pemeriksaan penunjang dan lain – lainnya yang akan digunakan sebagai dasar pengeambilan keputusan maupun perencanaan yang bersifat strategis. Sebanyak 8 orang (25%), yang menyatakan bahwa sub variabel karakterstik informasi broadskope SIMPATI pada katagori kurang, dan sebagai besar 22 orang (68,8%) pada katagori cukup. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Laksmana dan Muslichah (2002), bahwa semakin tinggi saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial, maka semakin dibutuhkan informasi dalam lingkup yang luas. Evelyne (2003) dalam penelitiannya menyatakan bahwa karakteristik informasi broadscope memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial yang diukur dengan kiprah manajer di luar perusahaan. Robbins dan Hellriegel (dalam Evelyne, 2003) menyatakan bahwa manajer dalam mewakili perusahaan perlu melengkapi diri dengan informasi dan pengetahuan yang luas mengenai situasi perusahaan. Kebutuhan informasi ini dimaksud untuk melengkapi manajer dalam menghadapi kopleksnya tugas dan tanggung jawab. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara agregation dengan kinerja manajerial di RSUD Sragen pada nilai r=794 da p=0,000. Hal ini menunjukkan bahwa jika informasi disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas maka kinerja manajerial akan semakin baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Evelyne (2003), bahwa karakteristik informasi aggregation tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial. Lebih lanjut dinyatakan Manajer dalam meningkatkan kinerja tidak dipengaruhi oleh karakteristik informasi aggregation (informasi yang disampaikan dalam bentuk lebih ringkas, tetapi tetap mencakup hal-hal penting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik aggregation SIMPATI sebagian besar pengguna menyatakan cukup baik sebanyak ; 19 orang (59,4%). Dan akan berpengaruh pada kinerja manajerian dalam hal ini untuk pengambilan keputusan yang baik sebanyak 17 (53,1%). Informasi disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas, tetapi tetap mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri. Informasi yang teragregasi akan berfungsi sebagai masukan yang berguna dalam proses pengambilan keputusan, karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk mengevaluasinya, sehingga meningkatkan efisiensi kerja manajemen Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan yang positif dan signifikan antara accuracy pada SIMPATI dengan kinerja manajerial dengan nilai r = 0,942, p=0,000. Aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah informasi memuat data yang valid, baik tipe, bentuk, maupun format datanya pada tiap bagian baik dari proses internal maupun eksternal di rumah sakit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian McLeod (1994) dan Wilkinson (1999) dalam Widarsono (2007), bahwa 4 Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 manajer membutuhkan informasi yang accuracy(akurat) dalam meningkatkan kinerja manajerial. Pada Accuracy, sebanyak 8 orang (25%) pada katagori kurang, cukup ;18 orang (56,3%), baik;6 orang (18,8%). Clarity adalah informasi harus dibentuk dan diformat secara mudah agar dapat bebas dari istilah yang membingungkan pada tiap bagian baik dari proses internal maupun eksternal di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara clarity dengan kinerja manajerial pada nilai p =0,323. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Warren dan Fees (1992) dalam Widarsono (2007), bahwa salah satu karakteristik informasi yang baik adalah clarity. Informasi yang baik dan berkualitas akan meningkatkan kinerja manajerial, karena dapat mendukung fungsi-fungsi organisasi. Dan pada clarity sebanyak 3 orang (9,4%) menyatakan kurang; 21 orang (65,6) menyatakan cukup dan 8 orang (25%) menyatakan baik. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi, jadi informasi harus dibentuk dan diformat secara mudah agar dapat bebas dari istilah yang membingungkan. Secara umum karakteristik informasi SIMPATI berhubungan secara kuat dan signifikan dengan kinerja manajerial (r=0,849, p=0,000). Hal ini dapat diartikan bahwa jika karakeristik informasi berkualitas / baik maka akan meningkatkan kinerja manajerial. Kinerja manajerial, sebanyak 8 orang (25%) berpendapat kurang, 24 orang(75%) ; cukup, tidak ada responden yang mentakan baik terhadap kinerja manajerial. McLeod dan Schell (2008) menyebutkan bahwa manajer ditingkat perencanaan strategis menempatkan penekanan yang lebih besar pada informasi lingkungan dari pada manajer pada tingkat yang lebih rendah, dan manajer pada tingkat kendali operasional menganggap informasi internal adalah hal yang paling vital. SIMPULAN 1. Ada hubungan yang cukup kuat dan signifikan karakteristik informasi (broadskope) SIMPATI dengan kinerja manajerial (r= 0,452,p=0,047). 2. Ada hubungan yang kuat dan signifikan karakteristik informasi (aggregation) SIMPATI dengan kinerja manajerial (r= 0,794,p=0,000). 3. Ada hubungan yang kuat dan signifikan karakteristik informasi (accuracy) SIMPATI dengan kinerja manajerial (r= 0,942,p=0,000). 4. Tidak ada hubungan yang signifikan karakteristik informasi (clarity) SIMPATI dengan kinerja manajerial (p=0,323). 5. Ada hubungan yang kuat dan signifikan antara karakteristik informasi SIMPATI dengan kinerja manajerial (r=0,849, p=0,000) DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Evelyne. 2003. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi. Surabaya: Universitas Kristen Petra Fatta, Al, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Handoko, T, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Idrus, A, Salim. 2008. Kinerja Manajer dan Bisnis Koperasi. Malang: UIN Malang Press Laksmana dan Muslichah. 2002. Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, 5 Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Ekonomi. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya Laudon, C, Kenneth dan Laudon, P, Jane. 2007. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan Digital. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat McLeod, Jr, Raymond dan Schell, P, George. 2008. Management Information Systems, Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat Mukhtar, Milizar. 2007. Penggunaan Aktual Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Dr. Adnaan WD Payah Kumbuh. Tesis Kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sabarguna, S, Boy. 2004. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng . 2008. Sistem Informasi Rumah Sa kit. Yogyakar ta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng . 2008. Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit. Edisi 2, Revisi. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng . 2009. Keterampilan Manajemen (Management Skill) Berbasis Sistem Informasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press) Siagian, P, Sondang. 2007. FungsiFungsi Manajerial. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu Sutono, Djoko. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Keempat. Jakarta. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Wirjana, R, Bernardine. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas: Organisasi, Kinerja, Program. Yogyakarta: Andi Offset Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Evelyne. 2003. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi. Surabaya: Universitas Kristen Petra Fatta, Al, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Handoko, T, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Idrus, A, Salim. 2008. Kinerja Manajer dan Bisnis Koperasi. Malang: UIN Malang Press Laksmana dan Muslichah. 2002. Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Ekonomi. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya Laudon, C, Kenneth dan Laudon, P, Jane. 2007. Sistem Informasi Manajemen Mengelola 6 Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2014 Perusahaan Digital. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat McLeod, Jr, Raymond dan Schell, P, George. 2008. Management Information Systems, Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat Mukhtar, Milizar. 2007. Penggunaan Aktual Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Dr. Adnaan WD Payah Kumbuh. Tesis Kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sabarguna, S, Boy. 2004. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng . 2008. Sistem Informasi Rumah Sa kit. Yogyakar ta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng . 2008. Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit. Edisi 2, Revisi. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng . 2009. Keterampilan Manajemen (Management _ Skill) Berbasis Sistem Informasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press) Siagian, P, Sondang. 2007. FungsiFungsi Manajerial. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu Sutono, Djoko. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Keempat. Jakarta. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Wirjana, R, Bernardine. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas: Organisasi, Kinerja,Program. Yogyakarta: Andi Offset 7