Membuat Bangunan Gedung Tahan Gempa Ada Ilmunya Dikirim oleh oky_dian pada 17 September 2015 | Komentar : 0 | Dilihat : 1934 Wakil Rektor III Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS dan Yudi Harianto dari Dikti Pada Saat Membuka Sosialisasi KBGI 2015 Membuat sebuah bangunan gedung yang mempunyai daya tahan terhadap gempa ternyata ada ilmunya. Demikian dikatakan oleh salah satu juri Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Dr Sigit Darmawan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam sosialisasi Pelatihan PKM Bidang Jembatan dan Bangunan Tahun 2015, Selasa (15/9/2015) di lantai 8 Gedung Kantor Pusat UB. Dikatakan oleh Sigit bahwa kondisi material konstruksi mulai dari kekuatan, kekakuan, dan ketersediaan semuanya bersifat terbatas. "Semua kondisi material konstruksi bersifat terbatas. Kekuatannya terbatas karena materialnya dapat hancur, kekauannya terbatas karena materialnya bersifat deformable, dan ketersediannya terbatas karena kita harus berhemat. Jadi kesimpulannya semua yang terjadi di alam ini serba terbatas. Yang bersifat tidak terbatas hanya milik Tuhan Yang Maha Esa,"katanya. Sigit menambahkan meskipun semua kondisi material di dunia terbatas, namun pembangunan gedung yang bersifat tahan gempa bisa dibuat dengan kreativitas-kreativitas generasi muda Indonesia. Salah satu wadah untuk menyalurkan kreativitas dalam membangun gedung yang disesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia adalah melalui Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) yang diselenggarakan oleh Dikti. "Hingga saat ini kita sudah menyeleksi sebanyak 35 proposal KBGI yang akan segera dirilis dalam waktu dekat ,"kata Yudi Harianto dari Dikti. KBGI Ke VII kali ini akan diadakan di Universitas Kristen Maranatha Bandung selama tiga hari (20-22/11/2015). Dalam KBGI tahun ini tema lomba yang diangkat adalah Rumah Bertingkat Berstruktur Baja Canai Dingin, Berkualitas, dan Ramah Lingkungan. Dalam lomba tersebut, peserta yang lolos tahap perancangan, diharuskan untuk membuat model bangunan gedung yang merupakan miniatur dari bangunan rumah tinggal bertingkat sebenarnya untuk dapat maju pada tahap penilaian selanjutnya. [Oky]