ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI SEKTOR KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2008-2011 Oleh 1 Fadli , Dr. Nelmida, SE, M.Si2 , Rika Desiyanti, SE, M.Si2 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] [email protected] [email protected] 1 Abstract This research was conducted to prove there was a fundamental in influence on the share price on the consumption sector industries listed in the Indonesia stock exchange. This research uses the 30 companies with purposive sampling method. Observation period used is from the years 2008-2011. This type of data is secondary data, with the multiple linear regression analysis model. Based on the research result obtained Earning Per Share, Price Earning Ratio, and Return On Equity variables effect positively and significantly to stock prices while Debt to equity ratio variables has no effect on stock prices. Keywords : Stock Prices, Eerning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan terdapatnya pengaruh beberapa faktor fundamental (Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity) terhadap harga saham pada industry sektor konsumsi yang listed di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan 30 perusahaan dengan metode pengambilan sampel Purposive sampling. Periode observasi yang digunakan adalah dari tahun 2008-2011. Jenis data adalah data sekunder , dengan model analisis regresi linear beganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh variabel Eerning Per Share, Price Earning Ratio, dan Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Kata kunci : Harga Saham, Eerning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity perantara PENDAHULUAN pedagang efek (Sunariyah, Pasar modal adalah suatu pasar 2004). Harga saham adalah harga per (tempat, berupa gedung) yang disiapkan lembar saham yang berlaku di pasar guna saham-saham, modal.Harga saham di pasar modal terdiri obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga atas tiga kategori, yaitu harga tertinggi lainnya (high price), harga terendah (low price) memperdagangkan dengan memakai jasa para Page 1 dan harga penutupan (close price). Pada tahun 2009 dengan pencapaian Produk tahun 2008 terjadi krisis di Amerika Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan karena ekonomi sebesar 6,1% pada tahun 2010. gagalnya pembayaran hutang sehingga berdampak pula pada kawasan Sepanjang awal tahun sampai Asia seperti yang dikutip dari Teguh pertengahan tahun 2010, tercatat ada tiga Hidayat (2011) tanggal 09/12/2012 adalah indeks sektoral yang meningkat tajam, sebagai berikut “ Pada tahun 2008, IHSG yaitu sektor industri barang konsumsi „hanya mampu turun hingga setengah dari sebesar 41,9%, sektor aneka industri yang sebelumnya dan kemudian menguat sebesar 32,2%, dan yang terakhir sektor kembali dan mencapai posisi pada saat ini. manufaktur (diluar saham-saham aneka Sedangkan pada tahun 2011 telah banyak industri dan barang konsumsi) sebesar kejadian tak terduga terkait ekonomi 29,9%. Kenaikan indeks sektoral tersebut global yang menyebabkan prediksi para banyak dipengaruhi oleh kenaikan barang - analis mengenai tren ekonomi 2011 tidak barang yang dihasilkan oleh emiten-emiten sesuai yang tergabung di dalamnya, salah satunya dengan waktu yang telah diperkirakan karena terjadi terlalu cepat. adalah Tak terkecuali perekonomian Indonesia, yang terdiri dari 33 emiten. yang pada awal tahun diprediksi Indeks sektor industri barang konsumsi Dari fakta dan latar belakang Harga saham Gabungan (IHSG) bisa tersebut penulis ingin melakukan melesat mencapai 4.200 - 4.300. Tapi penelitian guna nyatanya, sampai 23 Desember 2011, masalah yang terjadi terhadap harga saham prediksi tersebut tidak sesuai dengan yang yang dilakukan dalam penelitian ini diperkirakan karena IHSG hanya bergerak dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor di level 3.800-an (news.com). Fundamental Terhadap Harga Saham membuktikan adanya industri barang konsumsi bergerak Pada Industri Sektor Konsumsi yang cepat (fast moving consumergoods) dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tumbuh pesat sebesar 11,8% pada tahun (BEI) tahun 2008-2011“ 2010. Hal ini terjadi seiring dengan Perumusan Masalah semakin bergesernya perilaku belanja Berdasarkan latar belakang konsumen. Pertumbuhan industri barang sebelumnya, terdapat fakta yang nyata konsumsi yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori perekonomian didukung Indonesia bangkitnya dari krisis dengan data yang sesungguhnya yang keuangan global pada tahun 2008 dan Page 2 ditemukan rumusan masalah sebagai bursa efek dan berikut: masyarakat. 1. Bagaimana pengaruh Eerning Per c. Harga Pasar ditawarkan kepada Share terhadap harga saham pada Harga pasar adalah harga jual dari investor Industri sektor Konsumsi yang satu dengan investor lain yang 2. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham pada pada Industri sektor Konsumsi 3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada Industri sektor Konsumsi dilaporkan saat saham terjual di Bursa. Menurut Harjito (2009), naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal maupun eksternal perusahaan. a. Faktor internal adalah faktor yang 4. Bagaimana pengaruh Return On Equity berkaitan langsung dengan kinerja terhadap harga saham pada Industri sektor Konsumsi baik atau kondisi suatu perusahaan. b. Faktor ekstenal adalah faktor yang tidak berkaitan langsung dengan Landasan Teori kondisi Harga Saham faktor - faktor dari luar perusahaan. perusahaan tetapi dari Harga saham adalah harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal. (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Selembar saham mempunyai nilai Analisis Faktor Fundamental Analisis fundamental adalah analisis berdasarkan faktor-faktor fundamental atau harga dimana suatu harga saham yang akan mempengaruhi nilai nominal dapat dibedakan menjadi tiga (Hartono, saham suatu perusahaan dengan mencoba 2000), yaitu: melihat kondisi perekonomian, industri, a. Harga Nominal prospek saham dan tersebut sehingga Nilai yang ditetapkan emiten yang tercantum dalam sertifikat saham yang untuk menilai setiap lembar saham yang diterbitkan. diperoleh kiraan harga saham.(Husnan, 2005). Adapun Faktor fundamental yang digunakan dalam penelitian ini adalah : b. Harga Perdana Harga perdana merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di Page 3 modal Earning Per Share Earning Per Share merupakan rasio sendiri, sehingga berdampak terhadap perusahaan karena semakin besar yang berhubungan dengan harga per pula beban yang harus dikeluarkan lembar saham dengan laba per lembar perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). saham. EPS adalah ukuran penting untuk mengetahui pemegang kinerja perusahaan saham.EPS yang bagi Return on Equity tinggi Menurut Sartono (2001), ROE menunjukkan bahwa perusahaan tersebut merupakan pengembalian mampu memberikan tingkat kesejahteraan ekuitas yang lebih baik kepada pemegang saham. sebagai suatu parameter dan diperoleh atas Sedangkan EPS yang rendah menunjukkan investasi dalam saham biasa perusahaan perusahaan gagal memberikan keuntungan untuk suatu periode waktu tertentu. yang jumlahnya hasil atau dinyatakan yang diharapkan oleh pemegang saham. Pengembangan Hipotesis H1: Earning Per Share (EPS) berpengaruh Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ration (PER) adalah positif terhadap harga saham. ukuran tingkat harga pasar per saham H2: terhadap berpengaruh positif terhadap harga saham. laba per saham. PER Price Earning Ratio (PER) menunjukkan jumlah rupiah yang harus H3: Debt to Equity (DER) berpengaruh dibayar investor untuk setiap rupiah laba negatif terhadap harga saham. periode berjalan. Semakin tinggi PER H4: Return on Equty (ROE) berpengaruh semakin mahal harga saham perusahan positif terhadap harga saham. tersebut dan semakin banyak investor berminat dan membayar saham tersebut, Metode Penelitian maka semakin besar pula income yang Jenis Penelitian didapat (Downes & Goodman 2001). Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Penelitian empiris merupakan Debt to Equity Menurut Ang (2001) rasio ini penelitian yang mana perusahaan untuk dijadikan sampelnya relatif lebih banyak, menunjukkan perbandingan total hutang dan hasil penelitian tersebut dapat terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER dibuktikan kembali oleh peneliti yang akan menunjukkan tingkat total hutang juga datang (Sekaran, 2007). semakin besar di banding dengan total Page 4 Populasi dan Sample PER (X2) Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri sektor Price Earning Ratio digunakan oleh para investor untuk memprediksi konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek kemampuan Indonesia. menghasilkan laba dimasa yang akan Jumlah perusahaan yang dapat datang, perusahaan Book Value dalam Per Share dijadikan sebagai sampel dalam penelitian menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki ini adalah pemegang saham dengan memiliki satu 5 kelompok usaha yang merupakan bagian dari sektor industri barang konsumsi, sehingga lembar saham (Jogiyanto, 2003) diperoleh sampel penelitian yaitu sebanyak 30 DER (X3) perusahaan. Sutrisno (2001) Equity penelitian ini merupakan rasio yang memperlihatkan perbandingan besarnya Defenisi Operasional Variabel Pada Ratio menyatakan Debt To penulis menggunakan dua variabel yaitu : variabel bebas atau independent dan variabel terikat atau dependent. Adapaun variabel dalam penelitian ini adalah Harga Saham, EPS, PER, ROE, DER. nilai total hutang dengan modal yang terdapat diperusahaan. ROE (X4) Return on Equity adalah hubungan laba tahunan setelah pajak dengan equitas pemegang saham yang tercatat. Variabel Dependen ( Y ) Harga Saham ( Y ) Hasil Penelitian dan Pembahasan Harga saham adalah harga per Statistik Deskriptif Variabel Penelitian lembar saham yang berlaku di pasar modal. Deskriptif statistik bertujuan untuk mengetahui tentang katakteristik sampel yang Variabel Independen ( X ) per lembar dalam penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam EPS (X1) Pendapatan digunakan saham (earning per share) merupakan total keuntungan yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. (Downes & penelitian ini adalah Harga saham, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity. Data penelitian digunakan data Goodman 2001). Page 5 sekunder yang diperoleh dari Indonesian seluruh variabel yang digunakan tidak Capital Market Directory (ICMD). terdeteksi gejala asumsi klasik. Uji Normalitas Berdasarkan hasil pengujian normalitas untuk masing masing variabel penelitian didalam penelitian ini diperoleh kesimpulan hasil yang terlihat pada tabel 1 Hasil pengujian multikolinearitas terhadap data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 dibawah ini: Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Variable Penelitian Uji Multikolinearitas Probability Alpha Variable penelitian Koefisien regresi -0,396310 Kesimp ulan Keterangan Harga saham EPS 0,2225 0,05 Normal Earning Per Share 0,2037 0,05 Normal 0,1857 0,05 Normal DER 0,0583 0,05 Normal Price Earning Ratio Debt to Equity Ratio 0,108183 PER ROE 0,2497 0,05 Normal Return On Equity Sumber: Lampiran 3 -0,002000 Sumber: Lampiran 2 Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa 0,732093 Berdasarkan Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi hasil uji semua variable-variabel yang di uji dalam multikolinearitas yang dapat dilihat pada penelitian ini memiliki nilai probability Tabel 2 variabel independen memiliki yang lebih besar dari alpha 0,05 hal ini koefisien korelasi dibawah 0,80, dengan berarti semua variabel dalam penelitian ini demikian, dapat dikatakan pada variabel telah berdistribusi secara normal, sehingga penelitian pengolahan data ke tahap selanjutnya multikolinearitas. Hal ini berarti bahwa sudah dapat dilanjutkan. sesama variabel bebas tidak terdapat korelasi satu Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Tahapan hipotesis dapat dilaksanakan apabila tidak sama terjadi lainnya gejala sehingga analisis regresi linear berganda dapat dilakukan. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini : Page 6 Table 3 saham adalah sebesar 1,3743. Kategori Hasil Uji Heterokedastisitas Durbin Watson Test yang digunakan adalah -2 ≤ DW ≤ 2 (Sunyoto, 2011). Hal Obs*RKeterangan R-square square Probability 59,3799 0,07400 ini berarti bahwa di dalam tidak terdapat gejala autokorelasi baik yang bernilai positif ataupun yang bernilai negatif. Sumber: Lampiran 3 Dari Tabel 3 terlihat bahwa nilai Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan model probability dari observasi R-square yang diperoleh dengan persamaan simultan untuk mengetahui uji white saham adalah pengaruh dari sebesar 59,3799 dengan tingkat kesalahan terhadap variable sebesar 0,05. Hasil penelitian tersebut penelitian. heterokedasticity harga memperlihatkan bahwa variable independen dependen dalam probability 0,07400 lebih besar dari alpha 0,05 Pengaruh Earning Per Share terhadap sehingga dapat disimpulkan variabel dalam Harga saham penelitian ini terbebas dari Berdasarkan pengolahan data yang gejala telah dilakukan maka diperoleh hasil heteroskedastisitas. pengujian yang terlihat pada Tabel 5 Uji Autokorelasi Dalam autokorelasi dibawah ini penelitian dilakukan ini uji hanya Table 5 untuk Hasil Uji Hipotesis menegetahui apakah di dalam data yang di uji juga dapat ditemukan gejala autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini : Proba bility Keteranga n Constanta Koefisi en Regres i 3.1802 91 0.0000 - EPS 0.5536 71 0.0000 Signifikan 0.0007 0.8266 Signifikan Tidak Signifikan 0.0085 Signifikan Keterang an Table 4 Hasil Uji Autokorelasi Keterangan Durbin Watson Stat DW – Stat PER 1,3743 DER 0.0492 27 0.0450 73 ROE 0.0301 21 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai Ket. Hipote sis H1 diterim a H2 diterim a H3 ditolak H4 diterim a Sumber: Lampiran 3 Durbin Watson untuk persamaan harga Page 7 Dari Hasil Penelitian di atas dapat disimpulkan EPS berpengaruh nilai koefisien korelasinya. Hasil positif penelitian ini di dukung oleh teori terhadap harga saham. Karena dalam hasil (Jugyanto, 2003) yang menyatakan nilai penenelitian PER yang tinggi akan menggambarkan regresi linear berganda dengan metode pooled least square pada kemampuan Tabel 5 ditemukan koefien regresi dari meningkatkan harga saham dan sejalan variabel saham dengan penelitian Wahyu Ario Protomo 0,5536, dengan nilai probability 0,0000. dan Amanda (2013) yang menemukan lebih kecil dari alpha 0,05 sehingga EPS PER berpengaruh positif terhadap harga berpengaruh signifikan terhadap harga saham. EPS terhadap harga saham dengan arah positif sesuai dengan nilai koefisien korelasinya. Hasil ini didukung oleh teori (Downess & Goodman, 2001) yang menyatakan setiap keenaikan 1 nilai EPS akan meningkatkan harga saham sesuai nilai korelasinya dan hasil penelitian Sasongko dan Wulandari (2006), dan Novi Indriana (2009) yang menyatakan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. perusahaan dalam Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga saham Berdasarkan hasil penenelitian regresi linear berganda Tabel 5 ditemukan koefien regresi dari variabel DER terhadap harga saham 0,0492, dengan nilai probability 0,8266 lebih besar dari alpha 0,05. Sehingga Hipotesis ketiga ditolak DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil ini didukung oleh teori (Jugiyanto, 2004) yang Pengaruh Price Earning Ratio terhadap menyatakan hutang yang tinggi belum Harga saham tentu menyebabkan turunnya harga saham Berdasarkan hasil penenelitian apabila diseimbangkan dengan perolehan statistic Tabel 5 ditemukan bahwa koefien laba dan tingkat return perusahaan dan regresi dari variabel PER terhadap harga juga sejalan dengan hasil penelitian Dwi saham 0,0492, dengan nilai probability Murtiningsih 0,0000. Yang artinya hipotesis kedua Andreani (2003) yang menyatakan bahwa diterima karena nilai probability tersebut DER lebih kecil dari alpha 0,05. Artinya PER terhadap harga saham. tidak (2011) dan berpengaruh Fransisca signifikan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dengan arah positif sesuai dengan Page 8 Pengaruh Return On Equity terhadap saham industry sector konsumsi. Nilai Harga saham PER yang tinggi akan menunjukan Berdasarkan hasil penenelitian regresi linear berganda ditemukan koefien ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa mendatang. regresi dari variabel ROE terhadap harga 3) Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh saham 0,030121, dengan nilai probability signifikan terhadap harga saham. DER 0,0085 lebih kecil dari alpha 0, 05, artinya yang tinggi belum tentu mempengaruhi ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham jika diseimbangi dengan kebijakan dividen dengan arah positif perolehan laba perusahaan yang tinggi. sesuai dengan nilai koefisien korelasinya. Hasil ini didukung oleh teori (Brigham, 2010) yang menyatakan naiknya ROE akan meningkatkan harga 4) Return On Equity bepengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Naiknya ROE akan membuat harga saham akan meningkat. saham dan hasil penelitian Ratna Nurani (2009) yang menyatakan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Keterbatasan Penelitian dan Saran Secara umum keterbatasan yang peneliti rasakan yaitu: 1. Periode observasi data yang pendek dan masih Penutup tergolong Kesimpulan banyak faktor fundamental yang Berdasarkan hasil analisis dan belum digunakan dalam penelitian pembahasan, maka dapat disimpulkan ini. Oleh sebab itu bagi peneliti sebagai berikut: selanjutnya 1) Earning Per Share berpengaruh positif menambahkan periode penelitian disarankan untuk dan signifikan secara statistik terhadap dan variabel variabel yang lain. harga saham di perusahaan industry 2. Perusahaan yang dijadikan sampel barang konsumsi karena harga perlembar kenaikan hanya perusahaan yang bergerak akan disektor industry barang konsumsi yang saja. Disarankan untuk peneliti saham mendapatkan perolehan laba tinggi dan akan membuat investor selanjutnya melirik perusahaan tersebut. perusahaan - perusahaan disektor 2) Price Earning Ratio berpengaruh menambahkan lainnya. positif dan signifikan terhadap harga Page 9 Daftar Pustaka Ang, Robert.2001.Buku PintarPasar Modal Indonesia.Jakarta: Media Staff Indonesia. Brigham & Houston. 2010. Manajemen Keuangan. Buku Kesatu, Salemba Empat, Jakarta. Darmadji, Tjiptono & Fakhruddin, Hendy M, 2006. Pasar Modal di Indonesia, Salemba, Jakarta. Downnes, Goodman. Dictionary Of Finance And Investment Term (United States Of America: Barron’s, 2001) Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Harjito dan Aryayoga, 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efelk Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, ISSN 1693-4290, Vol 7. No 1. Hartono, Jogiyanto (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi kelima.BPFE.Yogyakarta. Hasan, (2002), Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta Husnan, Suad (2005). Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Martingsih, Dwi. 2011. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan DER Terhadap Tingkat Harga Saham (Pada Perusahaan Food and Baverages di BEI 2008-2010). Jurnal Fakultas Universitas Semarang. Ekonomi. Noer Sasongko dan Nila Wulandari, 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Jurnal Empirika, vol 19 no 1, Juni 2006. Indriana, Novi, 2009. Pengaruh DER, BOPO, ROA, dan EPS terhadap Harga Saham di BEI pada Bank Devisa. Jurnal Fakultas Ekonomi.Universitas Gunadarma. Nuraini, Ratna. 2009. Pengaruh faktor faktor Fundamental Terhadap harga Saham pada Industri perbankan di BEJ. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, Mei 2009. Pratomo, Ario W & Amanda. 2013. Analisis Fundamental dan resiko Sistematik Terhadap harga Saham Perbankan yang Terdaftar pada indeks Lq 45. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol 1, No 3, Februari 2013. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta Sekaran, Uma. 2009. Research Methods For Business, Salemba, Jakarta. Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Pertama. UPP. AMP YKPN. Yogyakarta Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. http://www.news.com http://www.sahamok.com/perusahaanmanufaktur-di-bei/ Page 10 www.teguhhidayat.com/2011 Page 11