Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode Oleh : Fahmi Endariyadi 20408326 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber kerusakan terbesar pada pelat kapal laut adalah karena korosi air laut. Penggunaan besi dan baja sebagai bahan utama pembuatan kapal masih dominan,tetapi besi dan baja masih sangat reaktif dan mempunyai kecenderungan yang besar untuk terserang korosi air laut Berdasarkan segi konstruksi pada pelat kapal laut, pelat lambung kapal adalah daerah yang pertama kali terkena air laut. Pada daerah lambung ini bagian bawah garis ataupun daerah atas garis air rentan terkena korosi. Korosi pada pelat lambung kapal dapat mengakibatkan turunnya kekuatan dan umur pemakaian kapal, mengurangi kecepatan kapal serta mengurangi jaminan keselamatan dan keamanan muatan barang dan penumpang. 1.2 Permasalahan Korosi pada lambung kapal yang merupakan proses elektrokimia akibat air laut yang memiliki resistivitas sangat rendah jika di bandingkan dengan air tawar. 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penulisan ini adalah mengenai jenis korosi dan perlindungan dengan sacrificial anode. 1.4 Tujuan Tujuan dari penulisan ilmiah ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perlindungan korosi dengan sacrificial anode. 1. Dampak Dampak yang di timbulkan air laut terhadap pelat lambung kapal yaitu : 1. Korosi Merata ( uniform corrosion ) 2. Korosi Pelobangan ( pitting corrosion ) 3. Korosi Tegangan ( stress corrosion ) 4. Korosi Erosi ( errosion corrosion ) 5. Korosi Celah ( crevice corrosion ) 1. 2. 3. 4. 5. Korosi Merata ( uniform corrosion ) adalah pelat yang terserang korosi yang berada diatas garis air. Korosi Pelobangan ( pitting corrosion ), permukaan pelat terjadi lubang yang semakin lama akan bertambah dalam dan akhirnya dapat menembus pelat. Korosi Tegangan ( stress corrosion ), korosi pada bagian pelat yang memikul beban besar. Korosi Erosi ( errosion corrosion ), korosi pada material yang menerima tumbukan partikel cairan yang mengalir dengan kecepatan tinggi. Korosi Celah ( crevice corrosion ), korosi yang terjadi pada celah, daerah jepitan, sambungan dan daerah yang di tutupi binatang dan tumbuhan kecil. 2. Pencegahan Korosi Lambung Kapal . Pada pencegahan korosi lambung kapal menggunakan sacrificial anode yaitu menggunakan kaidah umum dari sel korosi basah adalah bahwa dalam satu sel anodalah yang terkorosi, sedangkan yang tidak terkorosi adalah katoda. Anoda yang di hubungkan ke struktur dengan tujuan mengefektifkan perlindungan terhadap korosi. Sacrificial anode yang biasa digunakan di lingkungan pantai diantaranya adalah seng dan alumunium. Perlindungan yang diberikan oleh seng akan luar biasa seandainya logam tersebut dapat dilarutkan dengan laju yang kurang-lebih konstan. Seng murni yang terkorosi di air laut sambil membentuk selapis kulit kedap air yang sangat membatasi keluaran arusnya. Kelarutan seng sedemikian rendah sehingga apabila berlebih maka kelebiham-kelebihan itu akan berupa partikel-partikel terpisah. Hal ini akan membentuk sel galvanik lokal yang menghasilkan suatu lapisan seng hidoksida/seng karbonat yang tidak larut dan tidak menghantarkan listrik yang akhirnya menjadikan anoda tidak efektif. Dalam keadaan normal alumunium mengalami korosi sumuran dalam air laut di akibatkan oleh lapisan oksida yang bersifat katodik yang selalu membungkus logam tersebut ketika berada di udara bebas. Unsur paduan yang di tambahkan dapat mencegah terbentuknya selaput oksida yang merata, merekat dan protektif sehingga kegiatan galvanik terus berlangsung. Paduan alumunium mempunyai daya listrik/berat yang lebih besar dibandingkan dengan paduan seng dan penggunaan paduan alumunium mulai menggantikan penggunaan seng dalam beberapa penerapan khususnya industri lepas pantai. Perbandingan Sacirificial anode Paduan Alumunium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut Perbandingan sacrificial anode dilakukan dengan metode uji celup, diperoleh hasil yaitu potensial proteksi baja karbon oleh paduan alumunium lebih negatif daripada yang dihasilkan oleh paduan seng. Arus galvanik yang dihasilkan oleh paduan alumunium lebih besar daripada yang di hasilkan oleh paduan seng, hal ini disebabkan karena paduan seng terdapat pengotor seperti besi, tembaga, dan timbal. Sedangkan pada paduan alumunium dengan penambahan seng dan indium akan mencegah terbentuknya lapisan oksida yang merata pada permukaan alumunium yang dapat membatasi arus galvanik antara anoda dan katoda. Peningkatan luas struktur yang diproteksi akan menyebabkan peningkatan arus galvanik yang terjadi akan menurunkan kapasitas dan efisiensi serta meningkatkan laju konsumsi sacrifial anode. Kinerja sacrificial anode paduan alumunium lebih baik daripada paduan seng. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil kerja praktek yang dilakukan di PT.DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI GALANGAN 1 serta data-data yang diperoleh, penulis menyimpulkan : • Dampak yang ditimbulkan air laut terhadap lambung kapal yaitu korosi merata,korosi pelobangan, korosi tegangan, korosi erosi dan korosi celah. Hal ini dapat mengakibatkan turunnya kekuatan dan umur kapal, mengurangi kecepatan kapan serta mengurangi jaminan keselamatan dan keamanan muatan barang dan penumpang. • Penanggulangan dampak dari korosi pada lambung kapal ada 2 jenis yaitu dengan sacrificial anode dan dengan cara arus tanding ( impressed current ). • Perlindungan pada kapal laut biasanya menggunakan cara menempelkan sacrificial anode yang terbuat dari Alumunium ( Al ) atau Zinc ( Zn ) pada lambung kapal untuk dilingkungan pantai.