STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Oleh: DENNY FERDINAN. S A 321 11 010 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2016 STUDI TENTANG PEMAHAMAN MATERI KONSTITUSI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BANAWA TENGAH KECAMATAN BANAWA TENGAH Denny Ferdinan Alri Lande Imran ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn di kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. Jenis penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Kecamatan Banawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini 34 orang sebagai subjek penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu, berdasarkan analisa dari observasi, dokumentasi, dan angket. Pemahaman merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setekah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pemahaman siswa domain atau kawasan satu lebih tinggi dari kemampuan mengingat materi pelajaran sebagai tingkatan yang rendah arti mencerna suatu pengertian, pembelajaran yang dilakukan guru PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah perlu dikembangkan lagi dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi konstitusi. Dalam meningkatkan pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Guru PKn dalam setiap pembelajarannya di kelas selalu memberikan nasehat dan penguatan terhadap siswa dan menanyakan materi yang sebelumnya sudah pernah diberikan oleh guru, dan bukan hanya itu guru PKn juga memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami siswa. Kata kunci: Pemahaman Siswa; Matei Konstitusi I. PENDAHULUAN Konstitusi di Negara Indonesia yakni Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar serta pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan intelektual siswa, dan guru dituntut untuk menyampaikan segala macam pengetahuan dan pemahaman kepada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk bekal siswa sebagai generasi penerus yang cerdas, terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat meraih masa depan yang lebih baik. Keberhasilan siswa dalam belajar merupakan harapan setiap guru, guru perlu memahami siswa sebagai manusia seutuhnya dan memahami dirinya agar dapat menyesuaikan diri dengan anak didik yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Sudaryono (2012:44) pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yangdipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaanatau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Sedangkan menurut Anas Sudijono (2009:50) mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat Pemahaman siswa didefinisikan sebagai kemampuan siswa untuk menangkapkan arti suatu materi pelajaran, yang dapat berupa menjelaskan pengertian, membedakan, menggenerelisasikan, menggambarkan. Menurut Nana Sudjana (1995:24) pemahaman adalah kemampuan peserta didik untuk dapat menjelaskan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Permasalahan yang ada di SMP Negeri 1 Banawa Tengah, menunjukan bahwa siswa lebih suka bermain dari pada belajar, serta malas mengerjakan tugas terutama pada mata pelajaran PKn sehingga tidak semua siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan efektif dan efisien. Hal ini bisa dilihat dari pencapaian prestasi belajar siswa. Seorang siswa dapat meraih prestasi atau nilai tinggi manakala melakukan kegiatan membaca dan belajar dengan serius dan intensif. Pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah terhadap mata pelajaran PKn kususnya materi konstitusi masih sangat rendah dapat dilihat dari hasil belajar siswa sebagian belum mencapai nilai ketuntasan sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah masih sangat rendah dan perlu ditingkatkan kembali. 1.1 Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah : 1. Bagaimana meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa terhadap materi konstitusi pada mata pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran materi konstitusi pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa terhadap materi konstitusi pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. II.METODE PENELITIAN Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nawawi (2003: 64) metode deskriptif yaitu “metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagimana adanya di iringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat”. Dengan demikian peneliti akan mengambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh, yang berhubungan dengan kajian penelitian dengan memberi penjelasan-penjelasan yang lengkap yang didasarkan pada jangkauan dan kedalaman yang diteliti untuk memperoleh sejauh mana siswa memahami materi konstitusi. 1) Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Sekolah SMP Negeri 1 Banawa Tengah, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. 2) Populasi dan Sampel Populasi merupakan bagian yang penting dalam suatu penelitian. Populasi dapat diartikan keseluruhan dari objek yang diteliti baik benda, manusia, peristiwa maupun gejala alam yang terjadi. Populasi menurut Fadlian Pratiwi (2011:27) adalah keseluruhan subjek penelitian, berdasarkan judul yang ada maka yang menjadi populasi dalam penlitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII Secara keseluruhan jumlah siswa 115 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Secara keseluruhan siswa berjumlah 115 orang yang tersebar dalam 5 kelas yaitu VIIIa berjumlah 24 orang, VIIIb 23 orang, VIIIc berjumlah 22 orang, VIIId berjumlah 23 orang, VIIIe berjumlah 23 orang Menurut Suharsimi Arikunto (1992:157) mengatakan bahwa jika populasi dalam penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil diantara 10%- 15% atau 20%-25% atau lebih. 3) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Penggunaan teknik ini yaitu dengan cara pengamatan secara langsung kepada proses pembelajaran PKn di kelas. Teknik ini diharapkan mampu mengambarkan bagaimana proses pembelajaran PKn dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi konstitusi di SMP Negeri 1 Banawa Tengah b. Wawancara Teknik ini merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dari informan, yang langsung ditujukan kepada orang yang paling banyak mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu guru PKn yang berkaitan dengan masalah penelitian. Wawancara ini dilakukan untuk melengkapi dan mendukung data yang diperoleh dari data angket. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen data-data yang diperoleh dengan teknik ini berupa data keadaan siswa dan guru-guru SMP 1 Banawa Tengah, serta data-data lainnya yang menunjang tujuan penelitian. d. Angket Angket penelitian ini menggunakan serangkaian pertanyaan tertulis dimana setiap siswa berhak memilih setiap jawaban yang telah disediakan pada soal. Angket berisi pertanyaan yang nantinya akan diisi oleh siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi konstitusi. Disini yang menjadi tujuan utama dari teknik ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran terjadi, Ada 1 aspek yang di observasi oleh peneliti: Peneliti meneliti kegiatan pembelajaran pada Ibu Rosmiati yang merupakan guru PKn di SMP Negeri 1 Banawa Tengah. Bahwa pada pembelajaran guru PKn telah melakukan langkah-langkah yang telah dituliskan dilembar observasi mulai dari membuka pembelajaran sampai dengan selesai yang sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru tersebut. Guru PKn meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn kususnya pada materi konstitusi dengan memberikan contoh-contoh yang mudah siswa pahami dan guru PKn selalu memberikan nasehat serta motivasi terhadap siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa. Bukan hanya memberikan ilmu atau pengetahuan kepada siswa, Ibu Rosmiati S.Pd selalu berusaha meningkatkan pemahaman siswa seperti yang telah dijelaskan di atas. Hal ini diharapkan dapat mampu merubah secara sedikit demi sedikit pengetahuan siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Kerjasama yang baik antara guru, pihak sekolah, serta orangtua murid akan sangat membantu keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. wawancara dengan Rosmiati Adapun hasil wawancara pertama dilakukan Rosmiati selaku guru PKn di SMP Negeri 1 banawa tengah, menurut bapak/ibu guru bagaimana cara meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah: informan menjawab bahwa memberikan penjelasan dan berikan banyak contoh-contoh dan menjelaskan kenyataannya seperti dipasal 1 ayat 2 pada masa orde baru bahwa kekuasaan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh MPR tapi dengan adanya amandemen semua dilimpahkan semuanya kepada rakyat dan harus benar-benar dijelaskan dan berikan contoh yang mudah mereka pahami seperti pemilihan kepala desa jangan memberikan contoh yang susah dimengerti siswa jadi karena itu kita harus menjelaskan secara terperinci supaya mudah mereka mengerti. Ketika ditanya mengenai bagaimana Bapak/ibu guru menghadapi siswa yang kurang memahami materi konstitusi, beliau menjawab yaitu melakukan upaya pendekatan pada siswa dan memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang memahami materi tersebut dan menjelaskan secara jelas terhadap siswa Saat ditanya kembali mengenai upaya-upaya apa yang bapak/ibu guru lakukan menghadapi siswa yang kurang memahami materi yang bapak/ibu guru bawakan: informan menjawab yaitu memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang paham dan menjelaskan kembali materi yang siswa kurang pahami agar siswa dapat mengerti materi tersebut. Selanjutnya Menurut bapak/ibu guru faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa terhadap materi konsititusi pada pelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah: informan menjawab kurangnya minat belajar dikarenakan pengaruh acara televisi seperti sinetron anak jalanan dan kurangnya dorongan dari orang tua dan pengaruh lingkungan sehingga mereka lebih sering bermain dari pada belajar Ketika ditanya Metode apa yang bapak/ibu gunakan pada saat belajar apakah bapak/ibu menggunakan berbagai model/metode pembelajaran secara bervariasi ketika mengajar: beliau menjawab metode yang dia gunakan yaitu Metode ceramah, tanya jawab dan memberikan tugas tetapi tidak menggunakan media karena ibu tidak tau menggunakan alat media seperti laptop. Data di atas sangat terlihat bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Banawa Tengah sudah berupaya meningkatkan pemahaman siswa di kelas VIII, dengan berupaya memberikan penjelasan secara terperinci tentang materi konstitusi dan memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami siswa. Disinilah kemudian tugas guru untuk meningkatkan pemahaman siswa agar siswa-siswanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Wawancara dengan kepala sekolah Hasil wawancara kepada kepala sekolah Mustapa menurut Bapak Kepala Sekolah bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa, informan : menyatakan bahwa cara meningkatkan pemahaman siswa di SMP Negeri 1 Banawa Tengah dengan melengkapi media, tidak monoton terhadap metode ceramah dan menggunakan media gambar untuk menarik perhatian siswa. Selanjutnya menurut bapak bagaimana menghadapi siswa yang kurang paham terhadap materi PKn, informan menyatakan: dilihat dari pemahaman siswa karna daya tangkap seseorang berbeda-beda jadi berikan mereka penjelasan secara terperinci yang mudah dipahami dan berikan tugas sampai siswa tersebut mengerti. Ketika informan di wawancarai kembali menurut bapak faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap pelajaran PKn, “informan menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa adalah suasana belajar, lingkungan sekolah, cara mengajar guru, sikap guru, fasilitas sekolah, dan lingkungan keluarga Data di atas terlihat bahwa guru-guru di SMP Negeri 1 Banawa Tengah sudah berupaya meningkatkan pemahaman siswa di kelas VIII, dengan memberikan penjelasan secara terperinci tentang materi konstitusi dan memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami siswa dan perlu dikembangkan lagi. Disinilah kemudian tugas guru untuk meningkatkan pemahaman siswa agar siswa-siswanya menjadi lebih baik dari sebelumnya Wawancara dengan siswa Hal ini di sampaikan informan ketika ditanya mengenai materi apa saja yang sudah diberikan guru kepada anda mengenai konstitusi: siswa menjawab “mengenai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, penyimpangan, amandemen, dan lembaga negara. Ketika di tanya mengenai materi apa yang paling sulit anda pahami dalam konstitusi dan berikan alasannya: informan mengatakan materi amandemen sebelum dan sesudah amandemen alasannya karena bermain, malas belajar, tidak konsentrasi pengaruh lapar. Selanjutnya apakah anda mengerti dengan apa yang guru jelaskan mengenai materi konstitusi: informan menjawab mengerti karena guru menjelaskan dengan memberikan contoh-contoh yang ada dilingkungan tetapi kadang tidak mengerti dikarenakan ketika guru menjelaskan tidak memperhatikan guru, guru menjelaskan terlalu cepat, dan guru jarang masuk. Ketika ditanya apakah anda meluangkan waktu dirumah untuk belajar: informan menjawab kadang belajar kadang tidak dikarenakan belajar hanya pada saat ada ulangan atau ada PR. IV. KESIMPULAN DAN SARAN a) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru yang ada di SMP Negeri 1 Banawa Tengah sudah berusaha melakukan yang terbaik dalam meningkatkan pemahaman siswa namun perlu dikembangkan lagi dalam penggunaan metode dan cara mengajar untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi konstitusi. Pemahaman materi konstitusi dapat dilihat dari Bagaimana meningkatkan pemahaman materi konstitusi pada mata pelajaran PKn dengan memberikan penjelasan dan contoh-contoh yang mudah mereka pahami. b) Saran Guru harus terus berkomitmen dan lebih giat dalam memberikan motivasi, pemahaman, dan Para dewan guru lain harus selalu berupaya melakukan pendekatan dan memberikan nasehat terhadap siswa yang kurang paham dan menjelaskan kembali materi yang siswa kurang pahami agar siswa dapat mengerti materi tersebut. DAFTAR RUJUKAN Anas Sudijono (2009) pemahaman [Online] tersedia http://www referensimakalah.com/2013/05/pengertian-pemahaman-dalam pembelajaran .html Fadlian Pratiwi (2011) Studi Tentang Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Materi Konstitusi Di SMP Negeri 7 Palu. Palu Perpustakaan FKIP: Tidak diterbitkan Nana Sudjana (1995) pemahaman [Online] : tersedia https://www.google.co.id/ [diakses] 26 Maret 2016 Nawawi, H (2003), Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta :Gaja Mada University Press. Sudaryono (2012) definisi pemahaman menurut para-ahli [Online]:tersedia http://www.duniapelajar.com/ [diakses] 26. Maret 2016. Suharsimi Arikunto (2010) mengatakan bahwa jika populasi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.