PISC CES - X2 X Nama Kelompok: K Ananta Gabriella G Clara Lattif Clarissa Elysia E Claudia Ivon I Maria Deevinta Stephani Lyana C Steven Chandra Vertebratta X-2_2013 X2/3 X2/12 X2/13 X2/14 X2/23 X2/32 X2/33 Page e1 CIRI – CIRI UMUM ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Hidup di air Bersisik dan berlendir Berenang dengan menggunakan sirip Bernafas dengan insang Alat pencernaan sempurna Rangka tersusun atas tulang sejati Jantung terdiri dari satu serambi dan satu bilik Merupakan hewan berdarah dingin Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang Sebagian ovipar dan sebagian ovovivipar MORFOLOGI SISTEM PENCERNAAN Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Pada mulut terdapat gigi yang berbentuk kerucut kecil dan lidah yang tidak dapat bergerak tetapi dapat menghasilkan ludah dan enzim. Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus yang berbentuk kerucut pendek melalui faring di daerah sekitar insang. Esofagus terdapat di belakang insang,. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung,.Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelokkelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. SKEMA: cavum oris -> esophagus -> kerongkongan -> lambung -.> Usus -> Anus Kelenjar pencernaan pada ikan : 1. Hati = berfungsi menhasilkan empedu (membantu proses pencernaan lemak) 2. Pankreas = menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin ALAT PERNAPASAN Alat pernapasan Ikan : Insang Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Luar insang: berhubungan dengan air Dalam insang ; berhubungan dengan kapiler darah Vertebrata X-2_2013 Page 2 Tiap lem mbaran insanng terdiri daari sepasangg filamen daan tiap filam men menganndung banyaak lapisan tiipis (lamela)). Pada filam men terdapatt pembuluh darah yang memiliki baanyak kapileer, sehinggaa memungkin nkan O2 berdifusi masukk dan CO2 berdifusi b keluuar. Fungsi Innsang : sebagai alat pernnapasan, alatt ekskresi gaaram-garam,, penyaring makanan, m alat pertukaraan ion, dan osmoregulato o or. 1) Sistem Pernapaasan pada ikan i bertullang sejati Salah sattu contoh ikkan bertulanng sejati yaiitu ikan mass. Insang ikkan mas terssimpan dalam m rongga in nsang yang terlindung t olleh tutup inssang (operkuulum). SKEMA: Gas O2 larut dalam m air -> insaang -> Pembbuluh darahh -> Seluruhh jaringan tuubuh -> CO O2 diangkut darah menuuju jantung -> Jantung m melakukan peertukaras gass antara O2 dan d CO2. PENJELA ASAN: Gas O2 diambil d darii gas O2 yan ng larut dalaam air melalui insang seecara difusi.. Dari insangg, O2 dianggkut darah melalui m pembbuluh darahh ke seluruh jaringan tubbuh. Dari jaaringan tubuhh, gas CO22 diangkut darah d menuj uju jantung. Dari jantun ng menuju insang untuuk melakukaan pertukaraan gas. Prosees ini terjadi secara teruss-menerus daan berulang--ulang. Mekanism me pernapaasan ikan beertulang sejaati dilakukaan melalui m mekanisme inspirasi daan ekspirasi. a) Fase in nspirasi ikann: Gerakan tutup insanng ke sampping dan sellaput tutup insang tetapp menempeel pada tubuuh mengakibbatkan ronggga mulut beertambah beesar, sebalikknya celah bbelakang inssang tertutupp. Akibatny ya, tekanan udara u dalam rongga mullut lebih keccil daripada ttekanan udara luar. Celaah mulut membuka m sehhingga terjaddi aliran airr ke dalam rongga r muluut. Perhatikaan gambar di d samping.. b) Fase ekspirasi e ikann: Setelah air a masuk ke dalam rongga mulut, ceelah mulut menutup. m Insaang kembalii ke kedudukaan semula diiikuti membukanya celah insang. Aiir dalam mullut mengalir melalui celah-cellah insang daan menyentuuh lembaran--lembaran innsang. Pada tempat ini teerjadi pertukaraan udara pernnapasan. Daarah melepasskan CO2 kee dalam air dan d mengikat O2 dari airr. Pada fasee inspirasi, O2 O dan air masuk m ke dalam inssang, kemuddian O2 diikat oleh kapiller darah unttuk dibawa kke jaringan-jjaringan yanng membutuuhkan. Seballiknya pada fase ekspirasi, CO2 yang g dibawa oleeh darah darri jaringan akan berm muara ke inssang, dan daari insang dieekskresikan keluar k tubuhh. Vertebratta X-2_2013 Page e3 2) Sistem Pernapasan pada ikan bertulang rawan Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai tutup insang (operkulum) misalnya pada ikan hiu. Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut, disebabkan oleh perubahan tekanan pada rongga mulut yang ditimbulkan oleh perubahan volume rongga mulut akibat gerakan naik turun rongga mulut. Bila dasar mulut bergerak ke bawah, volume rongga mulut bertambah, sehingga tekanannya lebih kecil dari tekanan air di sekitarnya. Akibatnya, air mengalir ke rongga mulut melalui celah mulut yang pada akhirnya terjadilah proses inspirasi. Bila dasar mulut bergerak ke atas, volume rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah mulut tertutup, sehingga air mengalir ke luar melalui celah insang dan terjadilah proses ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. 3) Sistem Pernapasan pada ikan paru-paru ( Dipnoi ) Pernapasan ikan paru-paru menyerupai pernapasan pada Amphibia. Selain mempunyai insang, ikan paru paru mempunyai satu atau sepasang gelembung udara seperti paru-paru yang dapat digunakan untuk membantu pernapasan, yaitu pulmosis. Pulmosis banyak dikelilingi pembuluh darah dan dihubungkan dengan kerongkongan oleh duktus pneumatikus. Saluran ini merupakan jalan masuk dan keluarnya udara dari mulut ke gelembung dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan terjadinya difusi udara ke kapiler darah. Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Ikan ini mampu bertahan hidup walaupun airnya kering dan insangnya tidak berfungsi, karena ia bernapas menggunakan gelembung udara. Ada tiga jenis ikan paru-paru di dunia, yaitu ikan paru-paru afrika, ikan paru paru amerika selatan, dan ikan paru - paru queensland (Australia). Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, gabus, gurami, dan betok memiliki alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan perluasan ke atas dalam rongga insang, dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Rongga labirin berfungsi menyimpan udara (O2), sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan hidup pada perairan yang kandungan oksigennya rendah. Selain dengan labirin, udara (O2) juga disimpan di gelembung renang yang terletak di dekat punggung SISTEM PERGERAKAN Pisces bergerak menggunakan ekornya; otot, sirip, dan tulang. Sirip pada pisces merupakan organ yang menonjol dari tubuhyang ditutupi dan dihubungkan oleh selaput kulit. Pisces memiliki sirip ekor yang seperti bidang datar vertikal (atas), terkecuali pisces yang juga merupakan mammalia. Pisces-mammalia (ikan paus dan lumba-lumba) memiliki sirip ekor yang seperti bidang horizontal (menyamping). Sirip pisces memiliki fungsi/ kegunaannya masing-masing sesuai dengan bentuk dan letaknya. Beberapa nama sirip ikan berdasarkan tempatnya; 1) Pinna dorsalis (dorsal fin) : Berada di bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam stabilitas ikan ketika berenang. Bersama dengan pinna analis membantu untuk bergerak memutar. 2) Pinna pectoralis (pectoral fin) : Terletak di posterior operculum (dekat dengan daerah insang), berfungsi untuk pergerakan maju, kesamping ataupun diam (mengerem). 3) Pinna ventralis (ventral fin) : Berada pada bagian perut dan berfungsi untuk membantu menstabilkan ikan saat berenang, berfungsi juga untuk membantu menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman. Vertebrata X-2_2013 Page 4 4) Pinna analis (anal ( fin) : Beradda pada bagiian ventral tubuh di daaerah posteriior anal, berrfungsi untuuk m membantu daalam stabilitaas berenang ikan. 5) Pinna caudaliis (caudal finn) : Beradda di bagiann posterior tubuh t dan biasanya b dissebut sebagaai ekor. Padda seebagian besar ikan, siriip ini berfunngsi sebagaai pendorongg utama kettika berenanng (m maju) dan juuga sebagai kemudi k ketikka bermanuvver. 6) Adipose A fin : k dimiliki paada semua jenis ikan, teerletak padaa dorsal tubu uh (sedikit di d Tidak c depan pinna caudalis). bagian atau seluruhnya dimiliki oleeh Sirip terddiri dari tigaa jenis jari-jari sirip yanng hanya seb spesies ikkan; : Jaari-jari sirip yang tidak berbuku-buk 1) Jaari-jari sirip keras b ku dan keras.. 2) Jaari-jari sirip lemah : Jaari-jari sirip yang dapat ditekuk, d lem mah dan berbbuku-buku. 3) Jaari-jari sirip lemah menggeras : Jari-jaari sirip yangg keras tetappi berbuku-buuku. KELA AS PADA A PISCES S Agnathaa (a – tidak gnathos – rahang) r Ciri ciri: B meemanjang beerbentuk silinnder sedangkkan ekornya pipih . 1. Badannya 2. Kulitnya K licinn (tidak mem munyai sisik)) 3. Jeenis mulutny ya penghisap p 4. Tengkorak T keepala dan len ngkung insanng (viceral) terdiri dari ttulang rawann 5. Innsang terdirii dari 6 samppai 14 pasangg dan berbenntuk kantongg 6. Temperatur T tuubuhnya tidaak tetap (poiikilothermuss). 7. Pembuahan teerjadi di luarr tubuh . O berk kembang naikk , dengan 8 atau 10 passang saraf cranial . 8. Otaknya 9. Mempunyai M alat a pendenggar dengan 1 atau 2 bentu uk saluran seetengah linggkaran. 10. Mempunyai M indra i pembauu 11. Mulut M berben ntuk lingkaraan 12. Gigi G dari zat tanduk t 13. Pencernaan berupa b pipa lurus Ja antung berua ang 2 (1 seraambi 1 bilik)) 14. Contoh species: s Myxxin glutinosaa, Petromyzoon marinua Vertebratta X-2_2013 Page e5 Chondrichthyes (chondra – rawan ichthyes – ikan) Ciri ciri: 1. Rangka tulang rawan 2. Ada yg bersisik dan ada pula yang tidak 3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang 4. Mulut terletak pada sisi ventral 5. Sirip berpasangan 6. Lubang hidung sepasang 7. Memunyai rahang 8. Jantung beruang 2 (1 serambi 1 bilik) 9. Suhu tubuh tergantung pada lingkungannya (poikilothermis). 10. Sel kelamin terpisah 11. Fertiliasasi (pembuahan) terjadi di dalam tubuh : ovipar atau ovivipar. 12. Hidup di air payau 13. Eritrosit diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. Contoh species Carcharodon carcharias, Manta birostris Osteichthyes (osteon – tulang ichthyes – ikan) Ciri ciri: 1. Hidup di laut, rawa, air tawar 2. Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa biasanya diliputi oleh sisik 3. Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang 4. Skeleton terutama berupa tulang keras 5. Sel darah merah berbentuk oval dan berinti. 6. Pernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang 7. Memiliki sepasang gonad, ummnya ovipar 8. Fertilasi (pembuahan) terjadi diluar tubuh 9. Telur kecil berukuran sampai 12 mm 10. Tidak mempunyai membran embrio 11. Mulut dan lubang hidungnya ventral 12. Mempunyai hati yang berkantong empedu. 13. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup 14. Mempunyai kloaka 15. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkuler 16. memiliki otolit untuk keseimbangan. 17. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum). Contoh species • Belut (Anguilla sp.) • Ikan bader (Perca sp.) • Kuda laut (Hippocampus sp.) REPRODUKSI Organ dalam pada ikan ini biasa disebut Gonad. Pada betina memiliki Ovary dan pada jantan memiliki Testis. ¾ Ovary pada ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Ikan yang memiliki ukuran telur besar contohnya ikan Nila dan Arwana, akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit dibanding dengan ikan Vertebrata X-2_2013 Page 6 yang ukuran telurnya kecil seperti ikan Cupang dan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki si induk untuk menampung telur. Ukuran telur ikan banyak ditentukan oleh ukuran kuning telurnya. Makin besar kuning telur makin besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup. Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang. ¾ Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah tulang belakang. Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah/ lubang urogenital. Proses fertilisasi/pembuahan pada ikan ada 2 cara : pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan diluar (external fertilization). ¾ Ikan yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan jenis ovipar. Ikan jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh “si jantan”. Proses pembuahan sel telur (oosit) oleh sel sperma berlangsung diluar tubuh ikan dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk ke dalam sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut zigot. ¾ Ikan yang melakukan pembuahan di dalam disebut ikan jenis ovovivipar. Ikan jenis ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina (internal fertilization). Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip dengan induknya. Pada sebagian besar ikan, betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada beberapa famili jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu invidu sehinga mereka dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai hermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada waktu sama, maupun berbeda), selanjutnya mereka kawin dengan jenis hermaprodit lainnya. Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan hermaphrodit yang akan mengeluarkan telur dan sperma secara simultan. Pada jenis hermaphrodit yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat berlangsung. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air. Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dari testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu. Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telurtelur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam. Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di Vertebrata X-2_2013 Page 7 dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup. PERANAN Keuntungan / Manfaat : 1. Mengandung Vitamin - vitamin dan protein lain seperti Vitamin A , D,B6, B12 dan Omega 3 yang dapat berguna bagi manusia , salah satunya mencegah kerusakan syaraf . 2. Sirip ikan cucut dan ikan pari bila dikeringkan dan direbus bisa dibuat Gelatin (untuk penyedap sup) di Filipina , California dan Srilangka 3. Kulit ikan cucut dapat dijadikan bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku) 4. Dapat dijadikan produk seperti abon ikan , ikan asin, lalu setelah jadi hasilnya dapat dikonsumsi oleh manusia. 5. Sisa - sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk / makanan ternak 6. Dapat dijadikan bahan praktikum untuk kemajuan di bidang ilmu pengetahuan 7. Tempat rekreasi dengan dibuatnya tempat pemancingan 8. Sumber mata pencaharian : budi daya ikan, tambak, penjualan ikan hias. Kerugian: 1. ikan cucut sering merusak jaring nelayan. Daftar Pustaka http://aksixth.blogspot.com/2010/12/pisces.html?m=1 http://chipaku.blogspot.com/2012_03_01_archive.html http://demorganizm.blogspot.com/2010/02/sistem-reproduksi-pada-ikan.html http://entahsiapa15.wordpress.com/2009/01/12/morfoligi-ikan/ http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/ http://gurungeblog. wordpress.com/2008/10/31/sistem-reproduksi-vertebrata/ http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan http://id.wikipedia.org/wiki/Sirip http://sulemannaniu.blogspot.com/2012/11/pisces_12.html http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-ikanpisces.html#.UT3WMNEpaR Vertebrata X-2_2013 Page 8 R RINGK KASA AN BIIOLO OGI X2 2 VE ERTE EBRA ATA “ LAS A “KEL AMPH HIBIA A” 1. 2. 3. 5. 6. 7. 8. DIBUA AT OLEH H: Amelia Permatassari 02 Andreass Putra 04 11 Chika V Virginia 4. Davidd Aliwargga 15 Kennethh Jonathan n 22 24 Matthew w 31 Risna C Chairich 34 Terrence SMA REGINA PACIS JAKARTA MARET 2013 Vertebratta X-2_2013 Page e9 AMPHIBIA Amphibi merupakan hewan bertulang belakang (Vertebrata), dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993). Ada banyak contoh dari amphibian, misalnya : salamander, katak,kodok. ¾ CIRI UMUM AMPHIBIA : 1. Memiliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya terduksi. 2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp. 3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil ( biasanya beracun). 4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru. 5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum. 6. Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium) 7. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum. 8. Merupakan hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin). 9. Tubuh diselubungi kulit berlendir, selalu lembap. 10. Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang. FAKTA : 1. Amphibi terbagi kedalam tiga kelompok besar, yaitu Newt dan Salamander (bertubuh ramping, berekor dan berkaki empat), Katak dan Kodok (berukuran besar, tidak berekor, berkaki empat), dan Caecilia(tidak punya lengan dan tungkai kaki, berekor pendek) 2. Dibandingkan dengn vertebrata lainnya amphibi memiliki struktur tubuh paling sederhana. I. METAMORFOSIS AMPHIBI Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan bilogi pada hewan yang melibatkan penampilan fisik dan struktur setelah penerasan. Perubahahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi secara radikal berbeda. Contoh metamorphosis pada makhluk amfibi yaitu katak: Metamorfosis Katak secara sederhana : -Katak betina bertelur -Katak jantan membuahi -Berudu keluar dari telur -Berudu berekor dan berkaki Vertebrata X-2_2013 Page 10 -Ekor hilang dan menjadi katak muda -Kemudian besar(dewasa) -Bertelur lagi(betina) Metamorfosis Katak : ¾ Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi berudu, berudu ini hidup di air. Setelah 2 hari, berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernafas. ¾ Setelah berumur 3 minggu, insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. ¾ Saat umur 12 minggu, kaki depannya mulai terbentuk, insang tidak berfungsi lagi dan ekornya menjadi pendek serta bernafas dengan paru-paru. ¾ Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa dan kembali berkembangbiak. Dibuat oleh : Chika Virginia X2-11 Sumber : http://www.scribd.com/mobile/doc/65783064 II. Struktur luar dan dalam pada Amphibi Oleh: David aliwarga X2/15 Pada Amphibi organ luarnya terdiri atas kepala, badan dan kaki. Kita tahu kalau hewan amphibi kulitnya selalu basah dan lembab, hal ini disebabkan karena amphibi hidup di 2 tempat, darat dan air. Jadi organ amphibi harus bisa beradaptasi dengan situasi ini. Karena kelompok kami memfokuskan pada Rhana sp jadi kami membahas organ pada katak Pada bagian kepala terdapat beberapa bagian seperti: 1. Rosrum(moncong) dengan rima oris( celah mulut) 2. Nares anteriores(lubang hidung depan) 3 .Organon Visus (alat penglihatan) Untuk anggota gerak ada 5: 1. Femur (paha) 2. Crus (tungkai bawah) 3. Pes/pedes(kaki) 4. Digiti (jari) 5. Membarane renang Dan di dalam tubuh katak terdapat berbagai macam organ, seperti: A.Cor (jantung) B.Hepar(hati) terdiri dari • Lobus dexter • Lobus sinister C.Ventriculus(lambung) berwarna putih D. Intestinum (usus) E.Vesic urinaria (kanting kencing) F. Pulmo (paru-paru) G. Ovarium (pada betina) H. Testis (pada jantan) I . Ren (ginjal) J. Lien (limpa) Dan untuk bernafas katak memakai orang sebagai berikut: Vertebrata X-2_2013 Page 11 A. Nares anterior ( luubang hidungg depan ) m nasi ( rong gga hidung) B. Cavum C. Nares posterior (lu ubang hidunng belakang) m oris (rongga mulut) D. Cavum E. Larynxx F. Bronchhus G. Pulmoo (paru-paruu) Sumber : http://meng gobati.org/seearch/struktuur-luar-dan-d dalam-pada-aamphibi Sumber : http://mengobbati.org/wp-conntent/uploads/22012/10/Strukttur-organ-katakk.png III. Sistem S P Pencernaan Kattak By : Kenneth K Joonathan D / X2 / 22 S Sistem pencernaan hew wan amfibi hampir h sam ma dengan sistem s penccernaan ikann. Hewan amfibi yan ng akan diffokuskan ppada ringkaasan kali inni adalah Katak. K Kataak ga (mangsaa ) dengan lidahnya yang y ujungnnya bercabang dua daan menangkkap serangg berlendir agar mangsa melekaat pada lidahh dan manggsa masuk ke k dalam mulut m dengaan m ditanngkap dan dimasukkaan ke dalam m mulut, seerangga yanng mudah. Sesudah mangsa g katak. Gigi G katak tumbuh t padda merupakkan makanaan katak akaan dihancurrkan oleh gigi rahang atas a dan lanngit-langit. Gigi G katak yyang tumbuuh di langit disebut giggi vomer . S Sesudah itu makanan akan a melaluui kerongkongan. Di keerongkongaan dihasilkaan sekresi akalin untuuk mendorrong makannan ke dalam ventricculus yang mempunyaai peran seebagai guddang penceernaan. Venntriculus / lambung pada katakk, berbentuuk kantung yang melebbar apabilaa diisi makaanan. Lambbung menghhasilkan ennzim pepsinn, e dan n protein. Kemudian K selain itu lambung l juuga menghaasilkan asam m tripsin, eripsin, klorida untuk u menggasamkan makanan m . Bagian lam mbung kataak dibedakaan menjadi 2 yaitu tem mpat masuk knya dari ekksofagus daan lubang keluar k menuuju usus. Makanan yanng sudah diicerna kemuudian masuuk ke usus hhalus melaluui klep pylooris . D usus halu Di us sari-sari makanan ddari makanaan diserap ooleh dindin ng usus haluus yang meengandung kapiler k daraah. Setelah diserap , makanan m di lanjutkan ke k usus tebaal. Kemudiaan sisa-sisaa / ampas makanan m dilaanjutkan kee kloaka. Kloaka berfuungsi sebagaai lubang untuk u meng gekskresikann baik urin maupun fesses. Vertebratta X-2_2013 Page 12 Sumber : amfibi.html http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/05/sistem-pencernaan-pada- Gambar : Sumber : http://riabiologiuad.blogspot.com/2012/07/tugas-sph-1-perbandingan-anatomiclass.html IV. Sistem Ekskresi Katak Kenneth Jonathan D / X2 / 22 Katak memiliki saluran ekskresi yaitu paru-paru, ginjal, dan kulit. Namun alat ekskresi utama katak adalah ginjal yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Sistem ekskresi pada katak melalui paru-paru, paru-paru pada sistem ekskresi katak berfungsi untuk zat sisa proses oksidasi. Ginjal dalam sistem ekskresi katak berfungsi sebagai alat penyaring yang kemudian akan mengeluarkan cairan dan garam – garam mineral melalui kloaka. Selain itu ginjal juga mempunyai fungsi sebagai pengatur kadar air dalam tubuhnya Sistem ekskresi pada katak jantan dan betina memiliki sedikit perbedaan yaitu pada sistem ekskresi yang melewati ginjal. Pada katak jantan saluran kelamin dan ginjal-nya jadi satu, berbeda dengan katak betina salurannya berbeda. Kulit dalam sistem ekskresi pada katak lembab yang kemudian berguna untuk membantu proses disfusi gas. Sumber : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/05/sistem-pencernaan-pada-amfibi.html V. Sistem Peredaran Darah Katak Sistem peredaran darah katak terdiri atas jantung, arteri, vena, kapiler, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang dan berisi selsel darah (korpuskula). Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup Vertebrata X-2_2013 Page 13 dan sistem peredaran ganda. Sistem peredaran darah ganda, maksudnya darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri atas 3 ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan kiri) dan sebuah ventrikel. Antara atrium dan ventrikel terdapat sekat atau klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Aliran darah diawali dari seluruh tubuh yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui vena kava, pada mulanya darah akan berkumpul di sinus venosus dan akan masuk ke atrium kanan, dan menuju ventrikel . Pada saat yang sama, darah yang kaya O2 yang berasal dari paru-paru mengalir ke atrium kiri dan menuju ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang kaya CO2 dan kaya O2. Dari ventrikel, darah kaya O2 keluar melalui traktus arteriosus (Batang nadi)ke aorta yang memiliki 2 cabang. Masing-masing cabang memiliki 3 arteri pokok, yaitu arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.Darah yang kaya CO2 akan dibuang melalui arteri konustubular. Sumber:RUE6nacIDIQ/Tw6srqovovI/AAAAAAAAAeU/LNO867l-zYQ/s1600/katak.jpg(5) Vertebrata X-2_2013 Page 14 Darah kaya CO2 Bagan sistem peredaran Darah katak Jantung Darah kaya O2 Atrium kiri Sinus Venosus Atrium kanan Ventrikel Darah kaya O2 Trunkus arteriosus Darah kaya CO2 Arteri konustubular Aorta Arteri Anterior lengkung aorta Dibuang Arteri posterior DIBUAT OLEH : TERENCE X2-34 Sumber : http://riezkiy.blogspot.com/2009/06/katak.html VI. SISTEM REPRODUKSI KATAK Oleh: Andreas Putra Setiady X2/4 Pada Amphibi sistem reproduksinya ada 2 macam yaitu fertilisasi secara eksternal dan fertilisasi secara internal. Fertilisasi eksternal biasanya dilakukan oleh Anura dan fertilisasi internal terjadi pada ordo Apoda. Pada fertilisasi eksternal dilakukan di perairan dangkal dan arusnya tidak terlalu kuat, contohnya pada Rhana sp. Pada Rhana sp atau dalam sehari- hari disebut katak, sang katak jantan akan berada di punggung katak betina dan memegang erat leher bagian belakang dari sang betina. Alat reproduksi pada katak jantan adalah sepasang testis berbentuk oval dan warnanya keputih-putihan, sedangkan pada betina terdapat sepasang ovarium yang terdapat di bagian belakang. Pada saat sudah siap, sang katak betina akan mengeluarkan sel ovum-ovumnya dan katak jantan akan mengeluarkan sel sperma pada saat bersamaan pula. Kemudian sel ovum tersebut akan dibuahi di luar dan akan terbawa oleh air. Dan pada fertilisasi internal, pembuahan terjadi di dalam tubuh dan akan berkembang biak secara ovipar. Vertebrata X-2_2013 Page 15 Sumber : katak.html http://mybloog-ayulestari.blogspot.com/2010/10/sistem-reproduksi- Gambar : Sumber gambar : http://2.bp.blogspot.com/zmNka6eCCmM/TcQJiHAbCKI/AAAAAAAAANA/rpd2OoWycw M/s1600/sistem%2Breproduksi%2Bkatak.jpg(1) Sumber: http://farm4.static.flickr.com/3392/3548284926_a91a648155.jpg(2) VII. Habitat dan Persebaran Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai vertebrata yang tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya. 1. Ordo Caecilia ( Gymnophiona) Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae Vertebrata X-2_2013 Page 16 mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981) 2. Ordo Urodela Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. 3. Ordo Proanura Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa. 4. Ordo Anura Anggota ordo anura ini hidupnya di perairan dan juga ada yang di darat(seperti katak pohon) Pada fase larva mereka hidup di perariran, setelah mencapai tahap dewasa insang mengalami reduksi dan tingal di daratan. Bagi katak pohon, sangat jarang turun di perairan untuk bertelyr, sehingga katak bertelur di pohon yang diatas perairan, sehingga larva dapat jatuh di perairan. Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae. Risna Chairich X2 / 31 Sumber : theriverwhisperer.blogspot.com. Sumber : http://farm6.staticflickr.com/5328/6923119272_8a18a3c2cc_b.jpg. Sumber : http://www.herpetofauna.co.uk/forum/uploads/AGILIS/2010-1110_065659_2009_0531sssssssssssssss0008.JPG Vertebrata X-2_2013 Page 17 VIII. CARA ADAPTASI KATAK Pada katak , tungkai dan paru-paru merupakan dua macam adaptasi yang paling penting untuk hidup di dua alam yaitu daratan dan air. Pada katak mereka harus kembali ke air jika mereka harus berkembang biak, tapi katak terbukti mampu hidup di daratan bahkan bisa hidup di gurun dan daerah kering lainnya. Sementara sebagian tubuh katak dirancang khusus agar dapat berenang melompat dan bergerak dengan lincah di daratan. Kulit tipis dan lembab juga merupakan hasil adaptasi untuk melakukan pernapasan kulit dan pertukaran zat secara osmosis. Kulit katak juga dirancang agar mampu meminimalkan kehilangan air saat di darat. Katak merupakan hewan berdarah dingin sehingga mereka tidak dapat bertahan di lingkungan yang dingin , pada musim dingin biasanya amfibi masuk ke dalam fase hibernasi. Mata yang terlaetak di bagian atas kepala tidak hanya membuat sudut pandang menjadi luas, tetapi juga membantu mereka tetap berada di dalam air dengan hanya mata yang muncul di permukaan. Beberapa species katak melepaskan racun dari kulit sebagai mekanisme pertahan diri. katak juga memiliki kelopak mata transparan sehingga dapat melihat dengan mudah di dalam air. Mulut katak berukuran besar sehingga mudah untuk menangkap mangsa yang berukuran besar. Bahkan, lidah dari beberapa species katak dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa. Katak bertelur dalam jumlah banyak untuk memperbesar kemungkinan telur yang menetas dan tumbuh dewasa. Kumpulan telur dengan lapisan mirip jelly untuk melindungi dari infeksi dan kekeringan. Di gurun , katak bertelur di kolam air yang bisa cepat kering setiap saat. Itulah sebabnya, katak yang ada di gurun memiliki siklus metamorfosis yang cepat. Dibuat oleh : Matthew Andre X2-24 Sumber : http://bumbata.co/21657/berbagai-metode-adaptasi-amfibi-pada-lingkungan-yangberbeda/ IX. INDRA MAKHLUK AMPHIBI Pada amphibi, contohnya: Katak, memiliki 2 indera yang paling menonjol: Oleh : Amelia. P X2-02 1. Indra penglihat (mata) Vertebrata X-2_2013 Page 18 Mata kataak berbentuuk bulat denngan lensa yang y tebal. T Terdiri dari selaput yanng bergerak dari bawah ke k samping atas, membaatasi jarak penglihatan sehingga s matta katak tidaak dapat beraakomodasi. Katak meemiliki selapput tidur (M Membran nik ktitans) padda kelopak matanya m yanng berfungsi untuk menjaga kelembaapan mata kaatak saat di ddarat dan meelindungi daari d dalam air. gesekan di 2. Indra pen ndengaran (telinga) Alat penddengaran berrupa telingaa dalam dan n telinga ten ngah. Katak k tidak punyya daun telinnga seperti manusia, m tapii memiliki seelaput gendaang telinga. ¾ Proses penyampaian bunyi b pada telinga t katakk : Sellaput gendangg telinga tuulang pendenngaran bergetaar Suaara Saluraan pendengaaran Caiiran limfa tiingkapjorong 3. Indra lainn m/pahit/asin sseperti manuusia. Namunn Lidah kattak tidak bisaa merasakann manis/asam lidah kataak bisa memb bedakan makanan yang layak dimakkan/tidak. Liidah katak dapat mennjulur panjan ng untuk meenangkap maangsa sepertii serangga. m Sumber : dara-rama.bblogspot.com Sumber ringkasan r : http://ahmad h din1991.bloggspot.com/20 010/11/makaalah-amphibii.html M RESP PIRAS SI KAT TAK X. SISTEM Oleh: Am melia Permattasari X2-022 A jugga diikuti deengan perubaahan alat-alaat tubuh yanng Perubahaan tempat hiidup pada Amphibia disesuaik kan dengan kehidupan k dii darat. Conttohnya alat pernapasan p ( (respirasi) paada katak. • Ketika K mennetas, kebanyakan larva l amfiibi berada di air. Pernapasaan kecebong/berrudu/tadpolee ini yaitu deengan insan ng luar. Insaang luar inii berjumlah 3 t di sisi kiri, kannan, belakan ng kepala beerudu. Saat berudu mulai pasang dan terletak berkaki (beruumur 12 harri), ada lipaatan kulit yaang menutuppi insang luuar dan kataak m muda akan berganti b bernnapas dengaan insang dalam. d Setelah dewasa,, insang akaan hiilang, dan beernapas mennggunakan seelaput ronggga mulut, p paru-paru, dan d kulit. Î Pernapasan katak k saat hiddup di darat : r mulu ut - Selaput rongga Vertebratta X-2_2013 Page 19 Berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glottis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput tongga mulut yang tipis. - Kulit Kulit katak selalu dalam keadaan basah, selalu lembap dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. (Digunakan di air dan darat). 1. Oksigen Vena kulit (vena kutanea) Jantung Seluruh tubuh 2. Karbon dioksida(jaringan) pulmo kutanea) - Arteri kulit paru-paru(Arteri Paru-paru Berupa sepasang kantung tipis dan bergelembung yang elastic sehingga udara pernapasan dapat berdifusi, dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga berwarna kemerahan. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan dengan bronkus pendek. • Fase inspirasi katak : Otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, oksigen masuk melalui koane (celah hidung), lalu koane menutup. Otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil dan mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan karbondioksida dilepas ke lingkungan. • Fase ekspirasi katak : Pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang bawag mengendur, otot perut dan sternohioideus berkontraksi. Akibatnya paru-paru mengecil, udara tertekan keluar dan masuk ke rongga mulut. Selanjutnya koane membuka, tapi celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi otot rahang bawah diikuti berkontraksinya otot geniohioideus.Lalu rongga mulut mengecil dan udara kaya karbondioksida terdorong keluar melalui koane. Vertebrata X-2_2013 Jantung Page 20 Sumber hewan/ : http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/sistem-dan-organ-pernapasan-pada- Sumber : http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/sistem-dan-organpernapasan-pada-hewan/ CARA GERAK KATAK Jari-jari kaki katak yang terhubung oleh selaput juga menyulitkan katak bergerak di tanah selain melompat. Sebagian besar katak darat hidup di pohon dan melompat dari cabang pohon yang satu ke cabang lain lebih mudah daripada berjalan. Katak pohon tidak mempunyai selaput pada jari kakinya, namun mempunyai bantalan yang lengket sehingga dapat melekat di bahan pohon dan daun-daun Beberapa jenis katak dapat melompat 20 kali panjang tubuhnya. Mereka juga sering melompat berkelak-kelok atau zigzag sehingga sulit dikejar pemangsa. Sejenis katak pohon bahkan dapat melompat sejauh 2 meter atau kira-kira 50 kali panjang tubuhnya. Sebagian besar katak juga melompat karena tubuh mereka cocok untuk melompat. Kaki belakang katak panjang dan kuat cocok untuk melompat dari tanah dan tubuh yang pendek membuat mereka mendarat dengan lebih lembut.Ketika katak akan melompat, otot kaki yang ada di betis akan memendek. Setelah sekitar 100 mili detik, otot betis berhenti bergerak yang menandakan seluruh energi telah terkumpul pada tendon. Pada saat melompat, tendon yang membungkus tulang pergelangan kaki melepaskan energinya seperti sebuah ketapel atau busur panah. Keseluruhan proses melompat dari persiapan hingga melompat hanya memakan waktu seperlima detik. Sumber katak.html Vertebrata X-2_2013 : http://pelakarbisikanhati2.blogspot.com/2011/11/aku-nak-jadi- Page 21 REPTILIA-X2 (1.Abigail-5.Andreas Anggi-10.Carla-16.Florensia-21.Jessica-25.Michaela-30.Reynaldo35.Tommi) Ciri umum reptil: - reptil memiliki ciri binatang darat yg memiliki kulit tebal - kulit tebal ini bersisik yg berasar dr zat tanduk - sisik-sisik ini dapat berukuran sangat halus dan sangat kasar (besar) sisik modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk dan kadang dilengkapi dengan pelat tulang di lapisan bawah (osteoderm) - memiliki kerangka luar (karaplas:atas) & (plastron:bawah) - kulit luar yg menunduk dapat mengelupas (ekskuvikasi) Habitat: Pada dasarnya reptil adalah hewan berdarah dingin, yang artinya suhu tubuhnya tidak bergantung dari metabolisme tubuhnya tetapi dipengaruhi suhu lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu ia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Habitat reptil umumnya di daerah tropis dan subtropis. Reptil ada yang tinggal di darat dan di air. Di darat contohnya ular,kura2,komodo,gecko. Di air contohnya buaya, penyu. Cara bergerak dan mendapatkan makanan Sesuai dengan kata reptilia yang berasal dari kata latin reptum, artinya melata. Jadi hewan kelas ini bergerak dengan cara melata dengan menggunakan otot perut/ kaki yang sudah dilengkapi dengan cakar. Reptil di air bergerak dengan menggunakan sirip. Umumnya reptil bergerak dengan lambat. Secara umum reptil memiliki 4 kaki atau disebut tetrapoda. Namun tidak semua reptil memiliki kaki, contohnya ular yang bergerak menggunakan seluruh tubuhnya. Untuk mendapatkan makanan, reptil bergerak mengendap-endap dan langsung menerkam masangnya. Ada pula yang bergerak melata dan mendapatkan makanan dengan menjulurkan lidahnya yang panjang, seperti cicak. Cara Beradaptasi adapatasi morfologi reptil bermacam-macam, tergantung dengan jenis-jenisnya. secara umum, reptil dapat beradapatasi dengan 3 cara, yaitu morfologi, fisiologi, tingkah laku. morfologi adalah adapatasi yang dilakukan oleh reptil untuk menyesuaikan bentuk organ tubuhnya dengan lingkungannya. contohnya adalah bentuk kaki kadal-kadal pohon yang mempunyai kuku, yang berguna untuk memanjat pohon. adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh reptil terhadap lingkungannya. contohnya adalah: sistem metabolisme pada kadal di gurun bisa diperlambat, yang berguna untuk menyejukan suhu didalam tubuh kadal. adapatasi tingkah laku adalah penyesuaian gerak-gerik/tingkah laku yang dilakukan reptil untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. contoh: Bunglon dapat bermimikri (penyamaran warna) dengan lingkungannya agar dirinya dapat terlihat menyerupai warna lingkungannya. Sistem Pencernaan Reptil Sistem pencernaan pada reptil terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. 1. Rongga Mulut. • Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. • Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. • Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. • Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa. • Terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Vertebrata X-2_2013 Page 22 • Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan. 2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. 3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia. • • 4. • • 5. • • • • Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuh hewan. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptil terletak diantara lambung dan duodenum. Berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan. Perkembangbiakan pada Reptil di bagi menjadi 3: 1. Ovipar (bertelur) - embrio berkembang di dalam cangkang telur, di luar tubuh induk - embrio mendapatkan makanan dari dalam telur - embrio keluar dalam bentuk zigot dalam telur Contoh Hewan: Ular,Kadal,Buaya.biawak dll 2. Ovovivipar (bertelur dan beranak) - embrio berkembang di dalam cangkang telur, di dalam tubuh induk - embrio mendapatkan makanan dari dalam telur - embrio keluar dalam bentuk anak (karena menetas di dalam tubuh) atau telur yang berisi anak. Contoh: kadal dan beberapa jenis ular. Proses Perkembangbiakan: Reptil dewasa - Reptil betina dan Reptil jantan - betina memiliki sel telur dan yang jantan memiliki sel sperma - pembuahan atau fertilisasi - menghasilkan zigot - berkembang menjadi embrio - bertumbuh menjadi reptil muda - menjadi reptil dewasa. Sistem Saraf Reptilia a) Pada reptilia Otak besar berkembang dengan baik, sebagai pusat saraf pembau. Otak besar ini meluas sehingga menutupi otak tengah. b) Otak reptilia terdiri atas: a. Dua lobus olfaktorius yang panjang b. Hemisfer serebral c. 2 lobus optikus d. Serebellum c) medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf d) Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. e) Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somitsomit tubuh. Vertebrata X-2_2013 Page 23 f) Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa dan terdapat organ pembau pada rongga hidung. g) Mata dengan kelenjar air mata. h) Telinganya seperti telinga vertebrata rendah. i) Saluran auditori eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani. j) Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular untuk mendengar. k) Dari ruang tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di belakang hidung dalam. Sistem Pernafasan Reptilia banyak yang bernafas melalui paru-paru. Namun ada beberapa yang bernafas melalui celah – celah kulit yang di sebut kloaka. Namun bagi reptil udara kebanyakan melewati paru-paru yang masuk lewat hidung. Sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi. Dinding laring dibentuk oleh tulang rawan kriterokoidea dan tulang rawan krikodea. Trakhea dan bronkhus berbentuk panjang dan dibentuk oleh cincin-cincin tulang rawan. Tempat percabangan trakhea menjadi bronkhus disebut bifurkatio trakhea. Bronkhus masuk ke dalam paru-paru dan tidak bercabang-cabang lagi. Paru-paru reptilia berukuran relatif besar, berjumlah sepasang. Struktur dalamnya berpetak-petak seperti rumah lebah, biasanya bagian anterior lebih banyak berpetak daripada bagian posterior. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia ialah relatif sederhana. Pada beberapa bentuk, bagian internal pulma terbagi tidak sempurna menjadi dua bagian, ialah bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir. Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan - belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundipundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu melewati rongga mulutdan anak tekak sampai dengan trakea yang panjang hingga sampai pada bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru ke bronkiolus hingga sampai ke trakea yang panjang melewati anak tekak dan rongga mulut sampai akhirnya ke lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam. Vertebrata X-2_2013 Page 24 Daftar Pustaka http://www.wikipedia.org http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sisik#section_2 http://adityagentili.blogspot.com/2010/05/reptilia.html www.sentra-edukasi.com http://t.co/VyJSgiSoDE http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/2010/04/seberapa-cepat-reptil-bergerak.html Vertebrata X-2_2013 Page 25 AVES – X2 Anggota Kelompok : - Antonius Baseloy / 06 - Carina / 09 - Gabriella Harbin / 17 - Jason Williamson / 20 - Michelle Hartanto / 26 - Nicholas A.W / 29 - Vincent Loekito / 36 Vertebrata X-2_2013 Page 26 Ciri- ciri Aves - Memiliki paruh yang dilapisi zat tanduk - Memiliki sepasang sayap - Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi udara - Memiliki system peredaran darah tertutup dan berganda - Homolotermis (suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu sekitarnya karena adanya reseptor dalam otak yang mengatur suhu tubuh) - Tubuhnya dilapisi bulu yang berfungsi sebagai thermoregulator suhu. Pada beberapa jenis aves, permukaan bulu dilapisi oleh lapisan lemak yang membuat bulu jadi kedap air - Kaki dan jari dilapisi oleh sisik yang terdiri dari keratin. Sisik ada 4 macam, yaitu cancella (kecil, saling bersilang dengan alur datar), reticula (kecil,terbuat dari alpha keratin), scutella (ada di bagian belakang jari), dan scute (sisik terbesar yang ditemukan di depan metatarsus dan dorsal) - Reproduksi secara generatif (ovipar) - Letak alat kelamin terpisah dan fertilisasi sel ovum terjadi di tubuh betina - Anggota gerak terdiri dari 2 pasang yaitu tungkai depan untuk terbang dan tungkai belakang untuk bertengger - Sistem ekskresi berupa paru-paru, hati, ginjal, kulit, saluran ginjal, dan saluran kelamin Habitat Aves Ratusan jenis burung ditemukan di hutan tropis, ada yang tinggal dari tepi pantai hingga pegunungan, rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Habitat aves dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu cirri morfologinya berupa bentuk paruh dan bentuk kaki. Bentuk kaki : - Kaki pencengkram : dengan bentuk cakar yang kuat, tajam dan pendek untuk mencengekram mangsanya (elang, rajawali, burung hantu) - Kaki perenang : memiliki selaput renang untuk mendayung saat berenang di air. Terdiri dari 2 macam, primata (3 berselaput) dan totipalmata (4 berselaput). (bebek, angsa, itik, pelican) - Kaki pelari : memiliki kaki yang kurus, panjang, dan kuat untuk berlari (Kasuari, burung unta) - Kaki pemanjat : dengan dua jari kearah depan dan dua jari kearah belakang untuk memanjat pohon (burung pelatuk) - Kaki penghinggap : memiliki jari yang panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar untuk hinggap di ranting pohon (Kutilang, Kenari, Poksai, Finch,Wambi) Bentuk paruh: - Tearing / perobek : paruh tajam, kuat, runcing, dan agak membengkok untuk mengoyak dan merobek mangsa (elang) - Sieving / penyaring : paruh yang bentuknya melebar dan pipih, dan pada bagian tepinya terdapatgigi seperti sisir untuk menyaring makanan dari air (bebek) - Probing / penangkap serangga : paruh runcing agak panjang berbentuk silinder untuk memahat kayu pohon dan memakan serangga di dalamnya (burung pelatuk) - Penghisap madu : panjang, runcing, dan agak melengkung untuk menghisap madu pada bunga (burung kolibri) Vertebrata X-2_2013 Page 27 - Pemakan ikan : paruh panjang dan berkantung besar pada bagian bawah untuk mudah menangkap ikan di sungai atau laut (pelican) Seed cracking / pemecah biji : paruh pendek, tebal, dan runcing, berbentuk kerucut dan kuat (burung pipit) Sistem Reproduksi Aves Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. Sistem Reproduksi Jantan • Testis • Kloaka • Saluran sperma • Vas Deferens Sistem Reproduksi Betina • Ovarium • Saluran • Uterus • Ureter • Oviduk Fertilisasi terjadi di bagian ujung oviduk. Sel sperma akan masuk kedalam oviduk dan membuahi sel ovum. Ovum yang telah dibuahi akan mendekati kloaka. Dalam perjalanan menuju kloaka, sel ovum yang telah dibuahi akan dilapisi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Ovumyang telah dilapisi oleh zat cangkang akan keluar melalui kloaka dan menjadi sebuah telur. Telur akan terus dierami oleh induknya hingga menetas dan menjadi anak burung. a. b. c. d. e. f. Fungsi bagian-bagian telur aves : Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio Kuning telur --> cadangan makanan embrio Kalaza --> menjaga goncangan embrio Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio Amnion --> Amnion adalah semacam membran/selaput yang melindungi embrio dalam telur. Yang memiliki amnion telur adalah reptilia, unggas, dan mamalia sehingga ketiga kelas ini disebut “amniota”. Amnion telur tidak terdapat pada ikan dan amphibia, sehingga dua kelas ini disebut “anamniota”. Vertebrata X-2_2013 Page 28 Sistem Respirasi Aves Pada aves, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru yang berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada aves : 1) 2 pasang lubang hidung yang ada di pangkal paruh sebelah atas dan pada langit-langit rongga mulut 2) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan rongga mulut dan trakea 3) Trakea atau batang tenggorok yang panjang berbentuk pipa dan disokong oleh cincin tulang rawan 4) Sepasang paru-paru pada rongga dada yang meliputi bronkus kanan dan kiri. Dalam bronkus ada pangkal trakea, siring yang berupa lipatan selaput di dalamnya yang dapat bergetar dan menimbulkan suara. Bronkus bercabang jadi mesobronkus yang dibedakan menjadi ventrobronkus dan dorsobronkus yang dihubungkan oleh banyak tabung kecil yang disebut parabronkus. Pada parabronkus, bermuara banyak kapiler yang memngkinkan udara berdifusi Alat pernafasan aves : Selain paru-paru, terdapat pula 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundi-pundi udara yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Terdapat pada pangkal leher, rongga dada, antara tulang selangka (korakoid), ketiak, dan di antara lipatan usus / rongga perut. Berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernafasan. Fungsi pundi-pundi udara : - Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang karena menyimpan oksigen cadangan - Membantu memperbesar ruang siring sehingga memperkeras suara - Membantuk mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan - Meringankan tubuh burung pada saat terbang Skema mekanisme pernafasan pada aves : A. Pernapasan waktu istirahat Tulang rusuk ke depan Æ rongga dada membesar Æ paru-paru mengembang Æ udara masuk lewat bronkus ke kantung udara belakang Æ mengalir ke paru-paru Æ tulang rusuk kembali ke semula Æ rongga dada mengecil Æ udara dari kantung udara masuk ke alveolus Æ O2 diikat oleh darah kapiler alveolus B. Pernapasan waktu terbang Sayap diangkat keatas Æ kantung udara di ketiak mengembang Æ kantung udara di tulang korakoid terjepit Æ O2 masuk ke paru-paru Æ sayap diturunkan Æ kantung udara di ketiak terjepit Æ kantung udara di tulang korakoid mengembang Æ O2 keluar dari paru-paru Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapat O2 lebih banyak. Udara yang masuk sebagian kecil tetap di paru-paru, sebagian besar masuk kantung udara sebagai udara cadangan yang dimanfaatkan saat udara di paru-paru berkurang, yaitu saat sedang mengepakkan sayap. · · · · · · · Sistem Pencernaan Aves Alat pencernaan pada aves serta fungsinya yaitu : Paruh : Mengambil makanan. Kerongkongan : Saluran makanan menuju tembolok. Tembolok : Menyimpan makanan sementara. Lambung kelenjar : Mencerna makanan secara kimiawi. Lambung pengunyah : Menghancurkan makanan. Hati : Membantu mancerna makanan secara mekanis. Pankreas : Menghasilkan enzim. SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 29 · · · · · · · · Usus halus : Tempat pencernaan sari makanan yang diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Usus besar : Saluran sisa makan ke rectum. Usus buntu : Memperluas daerah penyerapan sari makanan. Poros usus : Tempat penyimpan sisa makanan sementara. Koloaka : Muara 3 (tiga) saluran,yaitu : Pencernaan usus. Saluran uretra dari ginjal Saluran kelamin Mulut/paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar Usus buntu → Poros usus (rectum) → Kloaka. → → Kelompok / Ordo Aves Aves mempunyai kelompok yang terdiri atas berbagai ordo. Berikut adalah beberapa ordo dari kelas aves: 1. Ordo Struthioniformes Contoh hewannya adalah Struthio camelus (burung unta). Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan. Tinggi dapat mencapai 2,5 m. Burung ini merupakan pelari ulung dan tidak dapat terbang. 2. Ordo Casuariiformes Contoh hewannya adalah Dromiceius sp (burung kasuari). Termaksud kelompok burung yang tidak dapat terbang, mempunyai sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7 meter. 3. Ordo Apterygiformes Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi). 4. Ordo Procellariiformes Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatross. Ciri-cirinya: lubang hidung tubular, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki vestigial/mereduksi, hidup di lautan. Contoh: Oceanodroma sp (albatros kecil). 5. Ordo Pelecaniformes Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruhnya besar, keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis. Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar). 6. Ordo Ciconiiformes Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Ciri-cirinya: leher dan kaki panjang, hidup di sawah, hidup secara berkelompok, makanannya ikan dan hewan air lainnya. Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru), Phoeniopterus rubber (flamengo). 7. Ordo Anseriformes Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup lapisan yang banyak mengandung organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas. Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa). 8. Ordo Falconiformes Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat dengan kait di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam mangsanya, sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat. Meliputi elang, garuda, SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 30 burung pemakan bangkai. Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp (burung kondor), Falcon sp (elang), Buteo borealis (ekor merah). 9. Ordo Galliformes Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun). 10. Ordo Columbifomes Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak pada pangkal paruhnya. Tembolok Columbifomes besar dan dapat memuntahkan isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan Columbifomes tersebar di seluruh dunia. Contoh: Columba fasciata (merpati), Zenaidura macroura (perkutut). 11. Ordo Psittaciiformes Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-buahan. Contoh: burung kakatua, betet, burung makao. 12. Ordo Strigiformes Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar, lubang telinganya besar, kadangkadang mempunyai lembaran penutup. Makanannya burung kecil dan Arthropoda. Contoh: Bubo sp (burung hantu). Peranan Aves Peran yang menguntungkan : - Daging dan telurnya menjadi sumber makanan berprotein tinggi - Sebagian burung membantu dalam penyerbukan, contohnya burung kolibri - Sebagai predator alami ( pengusir hama di sawah) - Sebagai hiburan, dijadikan peliharaan dan dinikmati suara kicauannya. Bisa juga dilatih dan dilombakan - Bulunya bisa dijadikan hiasan atau bahan baku industri, misalnya untuk kok bulu tangkis dan kemoceng - Telur ayam dan itik bisa dijadikan ramuan obat-obatan dan bahan membuat kue Peran yang merugikan : - Sengaja memakan biji-bijian, buah atau tanaman muda yang ditanam para petani sehingga mengurangi hasil panen - Menjadi vector penyakit seperti flu burung lewat dagingnya SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 31 Daftar Pustaka http://www.google.com/imgres?hl=id&biw=1280&bih=697&tbm=isch&tbnid=RPjNyfzgXq9rM:&imgrefurl=http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/24/penyesuaian-hewan-untukmemperolehmakanan/&docid=bcUIk6mGckC_kM&imgurl=http://tugino230171.files.wordpress.com/2011/10/paruhburung.png%253Fw%253D593&w=310&h=339&ei=I_M7Uc7VItGqrAfuq4DwCA&zoom=1&ved=1t:358 8,r:3,s:0,i:93&iact=rc&dur=747&page=1&tbnh=188&tbnw=172&start=0&ndsp=17&tx=50&ty=81 http://www.google.com/imgres?hl=id&biw=1280&bih=697&tbm=isch&tbnid=WAuJi_bGLqAI5M:&imgre furl=http://adaptasimorfologi.wordpress.com/2011/03/10/adaptasi-morfologi/&docid=yoo8z9z3lf2TM&imgurl=http://adaptasimorfologi.files.wordpress.com/2011/03/liena2.jpg&w=302&h=329&ei=I_M7Uc7VItGqrAfuq4DwCA&zoom=1&ved=1t:3588,r:1,s:0,i:87&iact=rc&dur =789&page=1&tbnh=188&tbnw=173&start=0&ndsp=17&tx=75&ty=143 http://andrispobi.blogspot.com/2012/11/aves.html http://erickvand.blogspot.com/ http://achmadrf.blogspot.com/2010/07/kelas-aves-bangsa-burung.html http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-pada-burung-aves.html http://wahyumirza.blogspot.com/2011/03/makalah-aves.html http://www.scribd.com/doc/75750798/makalah-aves http://aqizzaa.blogspot.com/2012/05/sistem-reproduksi-aves.html http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-burung-aves.html http://davidesitompulsemuada.blogspot.com/2011/12/sistem-peredaran-darah-pada-aves.html www.wikipedia.com www.eocomunity.com http://zonabawah.blogspot.com/2011/08/ciri-ciri-kelas-aves-burung.html http://do11warnet.blogspot.com/2012/02/ciri-morfologi-dan-nama-latin-burung.html http://www.pustakasekolah.com/sistem-ekskresi-pada-vertebrata.html SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 32 MAMMALIA Struktur Tubuh Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Tiap betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital. Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk tektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat digerakkan. Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan stapes. Akhir organ pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi lateral kepala. Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari tujuh ruas vertebrae. Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki dengan lima jari (atau kurang) dan bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk brjalan, lari, memanjat, menggali, berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau teracak dari zat tanduk dan sering dengan telapak yang berdaging. Mamalia di kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut : 1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/cungur bebek, echidna Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Monotremata Famili : Ornithorhynchidae Genus : Ornithorhynchus Spesies : Ornithorynchus anatinus 2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Subkelas : Marsupialia Ordo : Diprotodontia Subordo : Macropodiformes Famili : Macropodidae Genus : Macropus.sp SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 33 3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Bovidae Subfamili : Caprinae Genus : Ovis Spesies : Ovis aries 4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Panthera Spesies : Panthera. sp 5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Subkelas : Eutheria Ordo : Cetacea Upaordo : Mysticeti Famili : Balaenoptiidae Genus : Balaenoptera Spesies : Balaenoptera omurai 6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang, misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Chiroptera Famili : Pteropidae Genus : Pteropus Species : Pteropus vampeirus 7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 34 Ordo Famili : Edentata : Dasypodidae 8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut (Crocidura mutina), landak Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Soricomorpha Famili : Soricidae Genus : Crocidura Spesies : Crocidura mutina 9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Lagomorpha Famili : Leporidae Genus : Lepuhnigri Spesies : Lepuhnigri collis 10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya : Kuda (Equus Caballus, zebra, tapir Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Perissodactyla Famili : Equidae Genus : Equus Spesies : Equus caballus 11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang baik, omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Primata Famili : Cercopithecidae Genus : Macaca Spesies : Macaca mulatta 12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae elephas) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Proboscidea Famili : Elephantidae SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 35 Genus Spesies : Elephantidae : Elephantidae elephas 13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus-menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit, kelinci Kingdom : Hewan Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Famili : Castoridae Genus : Castor Spesies : Castor. sp 14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong), Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Sirenia Famili : Dugongidae Genus : Dugong Spesies : Dugong dugong 15. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Bovidae Subfamili : Bovinae Genus : Bos Spesies : Bos Taurus 16. Omnivora atau Artiodactyla mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Suidae Genus : Sus Spesies : Sus scrofa 17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Scandentia Famili : Tupaiidae Genus : Tupaia Spesies : Tupaia javanica SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 36 18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis javanica) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Subkelas : Eutheria Ordo : Polidota Famili : Manidae Genus : Manis Spesies : Manis javanica 19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Subkelas : Eutheria Ordo : Dermoptera Familia : Cyanocephalidae Genus : Cyanocephalus Spesies : Cyanocephalus volans] REPRODUKSI MAMALIA Mamalia bereproduksi dengan fertilisasi dan berkembang di dalam rahim betina (uterus) a. Alat reproduksi jantan • sepasang testis • sepasang vas deferens • penis b. Alat reproduksi betina • ovarium • Tuba falopi (sepasang saluran telur) • Rahim (uterus) • Vagina (a) Proses reproduksi 1. Ovulasi : sel telur yang dihasilkan betina yang dilepaskan dari vagina. 2. Sel telur masuk ke tuba falopi menuju uterus. 3. Fertilisasi Adalah Proses Penyatuan Atau Peleburan Inti Sel Telur yang akan menghasilkan zigot. 4. Zigot akan menempel pada uterus dan mendapatkan makanan dan oksigen melalui plasenta dan tali pusat induk. 5. Zigot akan berkembang menjadi embrio (proses kehamilan). Sistem Pencernaan pada Hewan Mamalia a. Pada hewan Ruminansia(memamah biak) 1. Mulut 2. Gigi 3. Faring 4. Eksofagus 5. Lambung : memiliki 4 ruangan yaitu : SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 37 - Perut besar - Perut jala - Perut kitab - Perut masam 8. Usus halus 9. Usus besar Cara kerja : Makanan yang berasal dari mulut akan masuk ke esofargus. Dari esofargus, makanan masuk ke dalam perut besar dan perut jala. Di dalam perut besar dan jala, makanan dicampur sehingga ada proses fermentasi selulosa dan enzim selulase. Enzim selulase ini berasal dari bakteri dan jenis protozoa tertentu yang terdapat di lambung hewan tersebut. Kemudian, makanan masuk ke perut kitab. Di sini, makanan dicerna secara mekanik. Lalu, makanan masuk ke perut masam. dan dihasilkan asam dan enzim pencernaan. Setelah itu, masuk ke dalam usus halus dan terjadi penyerapan makanan. Pada hewan non ruminansia Struktur : 1. Mulut (cawan oris) 2. Tekak(Pharing) 3. Esophagus 4. Lambung 5. Usus Halus 6. Usus Kasar 7. Anus Peranan Hewan Mamalia Peranan Menguntungkan: Sebagai Makanan (contoh : Sapi dan Kambing) Sebagai Minuman (contoh : Susu Sapi dan Susu Kuda) Sebagai Hewan Peliharaan (contoh : kelinci , anjing dan kucing) Sebagai Hiasan (contoh : ikan untuk penghias aquarium) Sebagai Obat (contoh : Kelelawar) Sebagai bahan Pakaian dari kulit yang disamak atau dari rambutnya, misalnya lembu, kambing, paus, domba, rubah, berang-berang, kelinci. Sumber bahan bakar, Misalnya Minyak dari lemak paus dan anjing laut. Untuk Transportasi, misalnya kuda, unta, keledai, gajah, kerbau, lembu. Dilatih Untuk penjaga rumah, misalnya anjing, kucing, kera. Untuk berburu serta memetik buah kelapa, misalnya anjing dan kera. Membantu polisi polisi dalam penyelidikan kasus kriminalitas, misalnya anjing pelacak. Untuk pertunjukan, Misalnya sepak bola gajah, permainan matador, banteng , atraksi lumba-lumba, dan lutung. Dibidang sains digunakan sebagai bahan praktikum dan penelitian bagi pelajar, misalnya kelinci dan tikus. Memberantas nyamuk, misalnya kelelawar dan mencit. Untuk kerajinan tangan dari tulang, tanduk, dan kulit. Peranan merugikan: Memangsa ternak. Memakan buah-buahan . Menjadi perantara penyebaran berbagai penyakit SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 38 Ciri-ciri Hewan Mamalia Mempunyai rambut; Mempunyai kelenjar susu; Mempunyai jantung yang ada 4 katup; Mamalia betina melahirkan dan menyusui anaknya, kecuali mamalia primitif (Platypus dan Echidna); Bernafas melalui paru-paru; Homoiterm (berdarah panas). Memiliki kelopak mata dan daun telinga Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina SMA REGINA PACIS JAKARTA BARAT | Biologi kelas X : Vertebrata X‐2_2013 39