Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015
ISBN: 979-587-580-9
Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi
Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi
Sumatera Selatan
Insect Pest and Arthropoda Predator in Lowland Rice in Pelabuhan Dalam
District Pemulutan South Sumatera Province
Lilian Rizkie1*), Siti Herlinda1, Suparman SHK1
1
Fakultas Pertanian ,Universitas Sriwijaya
*)
Corresponding author: HP. +6289643677549; [email protected]
ABSTRACT
Insect pest is one of the obstacles often faced by rice farmers in an effort to increase
rice production. But beside insect pest in rice field had found too arthropod predator had
positive effect in rice field ecosystem. This research has been conducted in lowland rice in
Pelabuhan Dalam, District Pemulutan, Ogan Ilir,South Sumatra Province. Making
bioinsecticide done in Entomology Laboratory of Plant Pests and Diseases Department of
the Faculty of Agriculture, University of Sriwijaya. This research starts from September to
December 2014. 2014. The method use in this field practice was a survey method, which
consists of 28 block. Insect pests found in rice fields either through visual observation or
net observation was Nephotettix virescens, Recilia dorsalis, Cofana spectra, Leptocorisa
acuta, Nezara viridula, Cnaplocrosis medinalis and Scirporphaga incertulas. Arthropod
predators most commonly found either through visual observation or net observation were
of family Tettigoniidae, Coenagrionidae, Pentatomidae, Carabidae, Staphylinidae,
Coccinelidae, Tetragnathidae, Oxyopidae. The conclusion of this research was Dominant
insect pests found in rice fields was Nephotettix virescens Cofana spectra and Leptocorisa
acuta. Dominant arthropod predator found in rice fields was of family Tetragnathidae,
Coccinelidae dan Staphylinidae.
Keywords: biopesticide, Beauveria bassiana, rice
ABSTRAK
Serangga hama adalah salah satu kendala yang sering dihadapi oleh petani padi
dalam usaha untuk meningkatkan hasil produksi padi. Namun, selain serangga hama juga
ditemukan arthropoda predator yang berguna di ekosistem persawahan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui spesies hama dan Arthropoda Predator apa saja yang terdapat
pada tanaman padi. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan padi sawah lebak di Desa
Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan membagi lahan
menjadi 28 petak. Spesies serangga hama yang ditemukan di sawah lebak desa pelabuhan
dalam melalui pengamatan jaring ataupun pengamatan visual adalah sebagai berikut,
Nephotettix virescens, Recilia dorsalis, Cofana spectra, Leptocorisa acuta, Nezara
viridula, Cnaplocrosis medinalis dan Scirporphaga incertulas. sedangkan spesies
arthropoda predator yang ditemukan baik melalui pengamatan jaring ataupun pengamatan
visual adalah dari famili Tettigoniidae, Coenagrionidae, Pentatomidae, Carabidae,
Staphylinidae, Coccinelidae, Tetragnathidae, Oxyopidae.. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah Serangga hama yang paling banyak ditemukan ada 3 spesies yaitu Nephotettix
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015
ISBN: 979-587-580-9
virescens Cofana spectra dan Leptocorisa acuta. Sementara arthropoda predator yang
paling sering ditemukan adalah famili Tetragnathidae, Coccinelidae dan Staphylinidae.
Kata kunci: Padi, Arthropoda Predator, Serangga Hama
PENDAHULUAN
Lahan lebak khususnya di daerah sumatera selatan tercatat terdapat sekitar 1,4 juta
hektar dimana yang baru dimanfaatkan sebagai lahan pertanian seperti persawahan dan
perkebunan baru sekitar 12% sementara sisanya belum terkelola dan termanfaatkan (Biro
Pusat Statistik, 2007). Padahal lahan rawa lebak merupakan salah satu alternative lahan
yang memiliki potensi dan prospek yang besar dalam kegiatan produksi pertanian,
khususnya pertanaman padi dan merupakan salah satu strategi dalam peningkatan produksi
pangan nasional (Ar-Riza et al. 2012). Dalam menjaga ketahanan pangan nasional
diperlukannya ketersediaan pangan dalam jumlah besar yang dapat memenuhi kebutuhan
setiap warga. Untuk itulah meningkatkan produktivitas budidaya tanaman padi merupakan
hal yang paling penting dalam peningkatan produksi tanaman pangan di indonesia
(Triwidiyati et al. 2008).
Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh petani padi dalam usaha untuk
meningkatkan hasil produksi padi adalah timbulnya gangguan dari hama yang dapat
menurunkan hasil produksi (Khodijah et al. 2012). Sementara dalam usaha pengendalian
hama di pertanaman padi, petani pada umumnya mengunakan pestisida sintetik.
Penggunaan insektisida sintetik yang berlebihan dan tidak tepat bukannya mengatasi hama,
hal ini malah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti pencemaran lingkungan,
resistensi hama sasaran dan menimbulkan terjadinya resurgensi hama (Herlinda et al.
2008). Namun selain serangga hama juga ditemukan berbagai macam serangga berguna di
ekosistem persawahan seperti laba-laba dan serangga predator. Arthropoda dan serangga
predator yang ditemukan di persawahan adalah pemangsa hama penting di areal
persawahan karena serangga dan arthropoda predator tersebut merupakan pemangsa hama
wereng, penggerek batang, walang sangit dan kepinding tanah. (Khodijah et al. 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies serangga hama dan arthropoda Predator
apa saja yang ditemukan pada padi lebak di desa pelabuhan dalam kecamatan pemulutan
Provinsi Sumatera Selatan
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama dan Penyakit
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dan lahan padi sawah lebak di Desa
Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera
Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan September sampai Desember
2014.
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain alkohol 70%, aquades,
botol specimen, cawan petri, formalin 2%, jaring serangga, kamera, karet gelang, kertas
label, kuas, mikroskop, pinset, plastik ukuran ½ kg, dan tisu.
Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pengambilan sampel serangga
hama dan arthropoda predator dengan menggunakan jaring dan pengamatan langsung
dilapangan.
Penelitian ini dilaksanakan di Lahan padi sawah lebak di Desa Pelabuhan Dalam,
Kecamatan Pemuluta, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan dengan luas lahan
sekitar 448 m2 . lahan ini dibagi menjadi 28 subpetak. Pada setiap 1 sub Petakan diambil
tanaman sampel sebanyak 3 rumpun tanaman untuk pengamatan serangan hama dan
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015
ISBN: 979-587-580-9
arthropoda predator secara langsung. Pengambilan serangga hama dan arthropoda predator
pada tanaman padi dilakukan dengan cara disampling menggunakan jaring sebanyak 2
ayunan ganda per petakan. Sementara Pengamatan langsung dilapangan dilakukan dengan
melihat serangga hama dan arthropoda predator apa saja yang terdapat pada 3 sampel
rumpun tanaman padi.
Pengamatan dilakukan secara langsung dengan cara mengamati secara serangga
hama dan arthropoda predator yang ada pada 3 rumpun padi per subpetak. Lalu serangga
hama dan arthropoda predator yang ditemukan dibawa ke laboratorium untuk dilihat
dengan menggunakan mikroskop dan diidentifikasi. Hasil pengamatan di sajikan dalam
bentuk foto.
Data yang dikumpulkan diolah secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk
gambar.
HASIL
Serangga Hama
Serangga hama yang ditemukan di persawahan padi lebak dengan pengamatan
menggunakan jaring dan pengamatan secara langsung (Gambar 1).
Arthropoda Predator
Arthropoda predator yang ditemukan di persawahan padi lebak dengan pengamatan
menggunakan jaring dan pengamatan secara langsung (Gambar 2).
PEMBAHASAN
Hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan terdapat 7 spesies serangga
hama yang ditemukan, baik itu dengan menggunakan jaring dan secara visual yaitu
Nephotettix virescens (Wereng Hijau), Recilia dorsalis (Wereng Zig-Zag), Cofana spectra
(Wereng Putih), Leptocorisa acuta (Walang Sangit), Nezara viridula (Kepik Hijau),
Cnaplocrosis medinalis (Hama Putih Palsu) dan Scirporphaga incertulas (Penggerek
Batang Padi Kuning). Namun yang paling banyak ditemukan ada 3 spesies yaitu
Nephotettix virescens, Cofana spectra dan Leptocorisa acuta.
Pada pengamatan 1 mst sampai 8 mst dengan pengamatan jaring dan visual belum
ditemukan hama walang sangit. Hal ini sesuai pendapat Salim et al (2008) walang sangit
adalah hama penyerang bulir padi, oleh sebab itulah hanya muncul pada fase generative
padi. Sementara pada fase persemaian dan vegetatif populasi hama wereng terus meningkat
namun menurun mendekati fase generatif. Sama hal dengan yang dikemukanan Widiarta
(2005) hama wereng ditemukan paling banyak saat fase vegetatif dan rendah pada stadia
generatif.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan ditemukan 8 famili arthropoda predator
baik dengan menggunakan jaring atau pengamatan secara langsung yaitu, Tettigoniidae,
Coenagrionidae, Pentatomidae, Carabidae, Staphylinidae, Coccinelidae, Tetragnathidae,
Oxyopidae. Namun, dari keseluruhan arthropoda predator yang paling sering ditemukan
adalah famili Tetragnathidae, Coccinelidae dan Staphylinidae. Spesies yang ditemukan
untuk famili Tetragnathidae adalah Tetragnatha javana, Tetragnatha virescens dan
Tetragnatha veriniformis. Spesies yang ditemukan untuk famili Coccinelidae adalah
Verania lineate, sedangkan spesies yang ditemukan untuk famili Staphylinidae adalah
Paedorus fuscipes.
Ketiga famili yang dominan ditemukan ini merupakan predator dari hama wereng
di persawahan padi. Sesuai seperti menurut Syahrawati et al (2010) Arthropoda predator
family Tetragnathidae, Staphylinidae dan imago maupun larva dari family Coccinelidae
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015
ISBN: 979-587-580-9
dapat memangsa hama wereng baik itu wereng coklat, wereng hijau, wereng punggung
putih, wereng hijau dan wereng zigzag. Family Coccinelidae juga merupakan predator
hama putih palsu dan penggerek batang padi.
Peranan musuh alami akan dapat ditingkatkan apabila juga adanya komponen lain
yang ikut mendukung seperti dengan penggunaan varietas tahan. Musuh alami yang
terdapat di lahan persawahan juga akan dapat dilestarikan dan terus dijaga populasinya
dengan cara memanfaatkan tanaman atau inang alternatif seperti tanaman berbunga da
gulma di pematang sawah. (Lubis Y. 2005). Cara lainnya yang bisa mengkonservasi dan
meningkatkan populasi dari musuh alami adalah dengan menanam padi menggunakan
sistem tanaman multicropping, karena musuh alami yang ditemukan pada ekosistem sawah
surjan diketahui lebih melimpah daripada ekosistem sawah non surjan. (Henuhili V dan
Aminatun T. 2013).
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah serangga hama yang
ditemukan di lahan sawah ada 7 spesies yaitu Nephotettix virescens (Wereng Hijau),
Recilia dorsalis (Wereng Zig-Zag), Cofana spectra (Wereng Putih), Leptocorisa acuta
(Walang Sangit), Nezara viridula (Kepik Hijau), Cnaplocrosis medinalis (Hama Putih
Palsu) dan Scirporphaga incertulas (Penggerek Batang Padi Kuning). Arthropoda predator
yang ditemukan baik dengan pengamatan menggunakan jaring ataupun secara visual ada 8
famili yaitu Tettigoniidae, Coenagrionidae, Pentatomidae, Carabidae, Staphylinidae,
Coccinelidae, Tetragnathidae, Oxyopidae.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda
M.Si dan bapak Dr. Ir. Suparman SHK selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dan memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini. Penelitian ini didanai oleh Hibah Kompetensi SK No.0094/ES.1/PE/2015,
Tanggal 16 Januari 2015 a.n Siti Herlinda.
DAFTAR PUSTAKA
Ar-Riza I., Fauziati N dan Noor HD. 2012. Kearifan lokal sumber inovasi dalam mewarnai
teknologi budidaya padi di lahan rawa lebak. Balai Penelitian Pertanian Lahan
Rawa. Hlm. 39-48.
Biro Pusat Statistika. 2007. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Sumatera Selatan.
Palembang: Biro Pusat Statistika.
Henuhili V dan Aminatun T. 2013. Konservasi musuh alami sebagai pengendali hayati
hama dengan pengelolaan ekosistem sawah. Jurnal Penelitian Saintek. 18(2):29-40.
Herlinda S., Hartono dan Irsan C. 2008. Efikasi Bioinsektisida formulasi cair berbahan
aktif Beauveria bassiana (BALS.) VUILL. DAN Metarhizium sp. Pada wereng
punggung putih (Sogatella f urcifera HORV.). Seminar Nasional dan Kongres
PATPI 2008.
Khodijah., Herlinda S., Irsan C., Pujiastuti Y dan Thalib R. 2012. Artropoda predator
penghuni ekosistem persawahan lebak dan pasang surut Sumatera Selatan. Jurnal
Lahan Suboptimal.1(1):57-63.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015
ISBN: 979-587-580-9
Lubis Y. 2005. Peranan keanekaragaman hayati arthropoda sebagai musuh alami pada
ekosistem padi sawah. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3(3):16-24.
Syahrawati MY., Busniah M dan Nelly N. 2010. Sosialisai musuh alami wereng coklat
(Nilaparvata lugens) pada petani perempuan. Dalam: Kumpulan artikel kegiatan
pengabdian kepada masyarakat, Universitas Andalas. pp. 1-9.
Triwidiyati., Lubis I., Sulistiyono E. 2008. Pengaruh waktu dan lama banjir terhadap
produksi 20 galur padi sawah (Oryza sativa Linn.). Makalah pada Seminar
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Juli 2008.
Widiarta IN. 2005. Wereng hijau (Nephotettix virescens Distant): Dinamika populasi dan
strategi pengendaliannya sebagai vektor penyakit tungro. Jurnal Litbang Pertanian.
24(3): 85 92.
Gambar 1. Nephotettix virescens (a), Cofana spectra (b), Cnaplocrosis medinalis (c)
Leptocorisa acuta (d), Scirporphaga incertulas(e), Recilia dorsalis (f), Nezara
viridula (g) yang ditemukan pada pengamatan jaring dan pengamatan visual.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015
ISBN: 979-587-580-9
Gambar 2. Tetragnatha javana (a), Tetragnatha virescens (b), Tetragnatha veriniformis
(c), Oxyopes javanus (d), Oxyopes matiensis (e), Coenagrion pulchellum (f),
Andrallus spinindens (g), Conocephalus longipennis (h), Ophionea ishii (i),
Verania lineate (j), Paedorus fuscipes (k) yang ditemukan pada pengamatan
jaring dan pengamatan visual.
Download