bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, media informasi dan komunikasi semakin
berkembang pesat. Media massa memberikan informasi kepada
masyarakat, sehingga kita dengan mudahnya mendapatkan informasi
yang ada. Nurudin (2007:8) menjelaskan bahwa media massa adalah alatalat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak,
cepat kepada audience yang luas dan heterogen.
McLuhan mengungkapkan, “The medium is the message,”
media sudah dapat mempengaruhi kita, karena media adalah pesan. Media
mempengaruhi cakupan segala bentuk hubungan dan tindakan manusia.
Kemudian
Perkembangan masyarakat dalam komunikasi meningkat pesat
dari waktu ke waktu. Pada awalnya, sistem komunikasi bersifat
tradisional. Kemudian masyarakat mengenal radio dan telegraf, maka
komunikasi berubah semakin cepat. Hingga muncul telepon, televisi,
radio dan bahkan internet yang membuat masyarakat dapat saling
mengakses satu sama lain secara cepat dan mudah.
1
Di Indonesia, pengguna internet pada 2012 mencapai 63 juta
orang atau sekitar 24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia hal ini
sesuai data survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII).
(http://www.antaranews.com/berita/348186/pengguna-internet-
indonesia-2012-capai-63-juta-orang)
Seiring perkembangan teknologi komunikasi ini membuat
internet sebagai media komunikasi global dan menyebabkan makin
berkembangnya beragam layanan internet yang dapat dikunjungi, seperti:
World Wide Web, E-Mail, Friendster, Facebook, LinkedIn, Twitter,
Youtube dan lainnya.
Di era internet ini, media sosial online sangat beragam. Twitter
adalah salah satu media sosial yang popular. Twitter adalah situs jejaring
sosial microblog, sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim
dan membaca pesan yang disebut kicauan sebanyak 140 karakter.
Twitter sangat populer di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia
menduduki peringkat ke lima sebagai negara dengan pengguna Twitter
terbanyak dengan jumlah akun 19,5 juta, hal ini berdasarkan dari
penelitian Semiocast lembaga riset media sosial.
(http://www.tempo.co/read/news/2012/02/02/072381323/Indonesia-
Pengguna-Twitter-Terbesar-Kelima-Dunia)
Kehadiran internet telah merubah cara orang untuk berinteraksi.
Karena kemudahan dalam mengakses serta pengoperasian dan biaya yang
tidak terlalu besar, internet banyak di manfaatkan oleh individu atau
kelompok untuk berkampanye. Salah satu media yang paling sering
2
digunakan adalah Twitter. Penggunaan kampanye online yang dilakukan
Barrack Obama bahkan dapat membuatnya memiliki jaringan yang luas
dan membuat banyak orang memilih dan menjadikan Obama sebagai
Presiden Amerika.
(https://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/12response-paper-ptk-2013/1781-pengaruh-penggunaan-twitter-dalamkampanye-pilkada-jakarta)
Pada awalnya, kampanye kebanyakan dilakukan dengan cara
memasang spanduk, poster, baliho dan membuat iklan. Seiring
berkembangan teknologi komunikasi terjadi pergeseran dalam cara
berkampanye, salah satunya dengan menggunakan media Twitter.
Kampanye dengan menggunakan media online dinilai dapat
menghasilkan perubahan. Media sosial digunakan untuk tempat berkumpul
secara virtual dan secara tidak langsung dapat membuat massa untuk ke
tujuan yang diinginkan oleh komunikator. Di Indonesia, banyak politisi,
aktivis dan kelompok sosial yang menggunakan kampanye online untuk
berkampanye.
Hal ini pun dimanfaatkan oleh salah satu komunitas Lingkar
Ganja Nusantara (LGN) yang melakukan kampanye edukasi online
tentang ganja melalui internet dengan menggunakan media Twitter.
Lingkar Ganja Nusantara (LGN) adalah organisasi non profit yang hadir
untuk mencari dukungan pelegalan ganja di Indonesia, terutama dalam
pelegalan ganja industri (hemp), ganja medis serta deskriminalisasi
pengguna ganja Indonesia.
3
Kampanye pada dasarnya adalah proses komunikasi untuk
menyampaikan pesan. Ketika kampanye disampaikan, kampanye tersebut
harus memiliki pesan yang ingin disampaikan. Karena inti dari kampanye
adalah pesan. Tujuan sebuah kampanye dinyatakan berhasil ketika
masyarakat dapat memahami pesan-pesan yang ditujukan kepada mereka.
Namun ketika masyarakat tidak dapat menerima pesan tersebut dapat
dikatakan sebagai kegagalan kampanye. Dalam proses ini kewajiban
seorang komunikator adalah berusaha agar pesan-pesannya dapat diterima
oleh komunikan sesuai dengan kehendak komunikator.
Dalam buku Hikayat Pohon Ganja, Tim LGN (2012:4)
menjelaskan bahwa ganja (Cannabis Sativa syn. Cannabis indica) adalah
tumbuhan penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat
narkotika
pada
bijinya,
tetrahidrokanabinol
(THC,
tetra-hydro-
cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euphoria (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Ganja baru resmi dicatat dalam
kerajaan tanaman dengan nama ilmiah “Cannabis Sativa” oleh Carolus
Linnaeus pada tahun 1753. Pada awalnya, referensi mengenai tanaman
ganja (cannabis) tercatat dalam naskah Cina sejak awal 2700 SM.
Tanaman ganja dipergunakan sebagai obat sakit kepala, kram menstruasi,
serta sakit gigi.
Menurut Undang-Undang di Indonesia, Ganja dikategorikan
sebagai narkotika golongan I, dimana narkotika menurut Undang Undang
Nomor 22 tahun 1997, Pasal 1, narkotika yaitu zat atau obat yang dapat
4
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana
terlampir dalam Undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
(http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_22_97.htm)
Pembagian golongan tersebut, sebagai berikut :
Tabel 1.1
GOLONGAN I
(Heroin, Kokain dan
Ganja)
Untuk kepentingan
GOLONGAN II
(Fentanil, Petidin dan
Morfin)
Untuk pengobatan
GOLONGAN III
(Kodein dan
Difenoksilat)
Digunakan dalam
pengembangan ilmu
pilihan terakhir
terapi
Tidak digunakan
Potensi ketergantungan
Potensi
dalam terapi
sangat tinggi
ketergantungan
pengetahuan
ringan
Potensi
ketergantungan sangat
tinggi
Begitupun dengan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 tahun
2009, yang dijelaskan bahwa ganja adalah narkotika kelas I; Tanaman
ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari
tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau
bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis yang menyebabkan
kecanduan fisik.
(http://www.expat.or.id/info/UU35-tahun2009tentangnarkotika.pdf)
5
Kegiatan kampanye secara umum merupakan kegiatan persuasif
(komunikasi persuasif) yang bertujuan mempengaruhi pola berpikir,
bersikap, dan berperilaku orang lain seperti yang diharapkan. Sehingga
nantinya dari diadakannya kampanye ini dapat dilihat dampak positif
yang terjadi seperti adanya perubahan sikap atau opini publik di
masyarakat.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Harold Laswell dalam
model komunikasinya, Who Says What in Which Channel To Whom With
What Effect. Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui
apa, kepada siapa, dan apa efeknya. Dalam penelitian ini, efek yang dicari
adalah tanggapan yang diberikan masyarakat mengenai pesan edukasi
yang disampaikan oleh Lingkar Ganja Nusantara melalui media Twitter.
Hal ini sesuai pendapat Stamm dan Bones dalam Nuruddin
(2007:206), bahwa komunikasi massa dapat memberikan efek. Efek disini
merupakan perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media
massa, yaitu : efek primer yang meliputi terpaan perhatian dan
pemahaman dan efek sekunder yang meliputi perubahan perilaku
(menerima dan memilih).
Salah satu cara untuk mengetahui respon yang diberikan
masyarakat terhadap isi pesan edukasi kampanye online Lingkar Ganja
Nusantara adalah mengetahui tanggapan yang diberikan masyarakat. Pada
penelitian ini peneliti meneliti komponen kognitifnya, untuk dapat
diketahui tanggapan responden terhadap ganja dalam edukasi tersebut.
6
Fokus utama efek sekunder ini tidak hanya bagaimana media
mempengaruhi audiens, tetapi bagaimana audiens mereaksi pesan-pesan
yang diberikan oleh media. Sehingga nantinya akan diketahui efek atau
timbal balik dari pesan yang telah disampaikan oleh Lingkar Ganja
Nusantara.
Tujuan kampanye adalah untuk mempengaruhi pola berpikir,
bersikap, dan berperilaku orang lain seperti yang diharapkan. Tetapi setiap
orang memiliki perbedaan dengan cara berpikir, bersikap, menanggapi dan
bahkan berperilaku. Perbedaan itu timbul karena adanya perbedaan jenis
kelamin, usia dan pendidikan masing-masing orang.
Cara pandang seseorang yang memiliki usia lebih muda
cenderung melihat sesuatu yang sifatnya menarik, sedangkan usia yang
lebih tua merasa tertarik dengan informasi yang disampaikan. Begitupun
dengan pendidikan. Seseorang yang memiliki pendidikan lebih tingi akan
lebih kritis dalam menangkap isi pesan dibandingkan dengan orang yang
memiliki pendidikan dibawahnya.
Peneliti memfokuskan penelitian ini pada tanggapan masyarakat
mengenai isi pesan edukasi yang dilakukan Lingkar Ganja Nusantara
melalui akun Twitter @legalisasiganja. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana masyarakat merespon isi pesan edukasi yang
terkandung dalam Tweet @legalisasiganja. Sehingga setelah penelitian
dilakukan, akan diketahui bagaimana masyarakat menanggapi atau
mengambil tindakan setelah melihat pesan tersebut. Apakah masyarakat
7
akan memberikan tanggapan positif atau negatif terhadap pesan edukasi
dalam Tweet @legalisasiganja.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas yang menjadi latar belakang penelitian
penulis, maka rumusan masalah yang ingin diangkat oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai isi pesan edukasi
kampanye online Lingkar Ganja Nusantara?
2. Adakah perbedaan tanggapan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
pendidikan.
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang
ingin diketahui oleh peneliti adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh gambaran tanggapan masyarakat mengenai isi pesan
edukasi kampanye online Lingkar Ganja Nusantara (LGN) serta melihat
perbedaan tanggapan berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan.
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN
1.4.1. MANFAAT SECARA AKADEMIS
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi civitas
akademika di waktu yang akan datang sebagai referensi penelitian yang
berkaitan dengan tanggapan masyarakat mengenai isi pesan. Serta dapat
8
bermanfaat serta memperkaya pengetahuan dan perkembangan Ilmu
Komunikasi pada umumnya yang berhubungan dengan media online. Dan
nantinya diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan untuk kemajuan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi.
1.4.2. MANFAAT SECARA PRAKTIS
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
pembaca untuk lebih kritis dalam menanggapi isi pesan yang termuat
dalam sebuah kampanye edukasi. Hasil penelitian ini juga diharapkan
menjadi masukan bagi Lingkar Ganja Nusantara (LGN), agar dapat
memberikan informasi yang lebih edukatif bagi masyarakat.
9
Download