Lembaran Informasi 509--Limfoma

advertisement
Yayasan Spiritia
Lembaran Informasi 509
LIMFOMA
Apa Limfoma Itu?
Limfoma adalah kanker sel darah putih
yang disebut limfosit-B, atau sel-B. Sel
tersebut cepat menggandakan diri dan
membentuk tumor. Limfoma pada otak
atau urat saraf tulang belakang disebut
limfoma susunan saraf pusat (SSP).
Limfoma yang berhubungan dengan
AIDS kadang kala disebut sebagai
Limfoma Non-Hodgkin (NHL). Pada
1985, NHL dimasukkan pada daftar
penyakit yang mendefinisi AIDS oleh
Centers for Disease Control di AS.
Penyakit Hodgkin, jenis limfoma lain,
jarang ditemukan pada Odha.
Semakin lama kita hidup dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah, semakin
tinggi risiko NHL. NHL dapat terjadi
bahkan pada jumlah CD4 yang tinggi.
NHL dapat gawat dan menimbulkan
kematian, kadang-kadang dalam satu
tahun.
Penggunaan terapi antiretroviral (ART)
mengurangi angka sebagian besar infeksi oportunistik kurang lebih 80%. Pada
awal, penurunan ini tampaknya tidak
berlaku untuk NHL. Namun penelitian
baru menunjukkan kejadian NHL menurun 50%, terutama limfoma SSP. NHL
masih menyebabkan kurang lebih 20%
kematian pada Odha. Kurang lebih 10%
Odha mungkin akhirnya akan mengembangkan NHL.
Bagaimana NHL Didiagnosis?
Tumor NHL dapat terjadi pada tulang,
perut, hati, otak atau bagian tubuh yang
lain. Tanda pertama NHL adalah pembengkakan kelenjar getah bening, demam, keringat malam, dan kehilangan
berat badan lebih dari 10%. Gejala ini
dapat muncul akibat beberapa penyakit
lain berhubungan dengan AIDS. Jika
tidak menemukan alasan lain untuk gejala
ini, biasanya dokter akan tes untuk NHL.
NHL biasa didiagnosis dengan memakai teknik penggambaran atau biopsi.
Teknik penggambaran memakai beberapa pengamatan (scan) yaitu scan CAT,
PET, galium dan talium. Biopsi adalah
pemeriksaan sel yang terduga adalah
tumor. Sel diambil dengan jarum tipis,
atau sel diambil dengan bedah.
Apa Penyebab NHL?
NHL disebabkan oleh rangsangan
jangka panjang pada sistem kekebalan
tubuh. Jika sel-B menggandakan diri
secara cepat selama bertahun-tahun,
makin banyak mutasi atau perubahan
terjadi pada sel ini. Beberapa mutasi ini
dapat menyebabkan kanker.
Kurang lebih 4% orang dengan gejala
penyakit HIV mengalami NHL setiap
tahun. Angka kejadian NHL pada Odha
80 kali lebih tinggi dibandingkan masyarakat umum.
Risiko NHL ditingkatkan oleh infeksi
dengan virus Epstein-Barr, dan oleh
faktor genetis. Angka kejadian NHL dua
kali lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan, dan di AS, dua
kali lebih tinggi di antara orang berkulit
putih dibandingkan orang asal Afrika dan
Karibia.
Pada saat ini, belum diketahui cara
pencegahan NHL.
Bagaimana NHL Diobati?
Sebagian besar kanker diobati dengan
kombinasi obat (kemoterapi atau kemo).
Kemo sangat beracun. Terapi ini menekan sistem kekebalan. Kemo dapat
mengakibatkan mual, muntah, kelelahan,
diare, gusi bengkak dan peka, luka pada
mulut, rambut rontok, dan mati rasa atau
semutan pada kaki atau tangan.
Kemo juga merusak sumsum tulang. Ini
dapat mengakibatkan anemia (kurang sel
darah merah) dan neutropenia (kurang sel
darah putih). Neutropenia meningkatkan
risiko infeksi bakteri. Obat tambahan
mungkin dibutuhkan untuk melawan efek
samping ini.
NHL pada SSP sangat sulit diobati.
Terapi radiasi sering dipakai untuk
menggantikan atau menunjang kemo.
Odha lebih mudah menahan kemo
untuk NHL bila memakai ART. Sebagai
hasil, angka kematian akibat NHL sudah
menurun lebih dari 80%. Dalam sebuah
penelitian, 74% pasien NHL yang
memakai kombinasi kemo baru yang
disebut EPOCH menjadi pulih.
Sejak Odha mulai memakai ART, jenis
NHL yang ditemukan pada Odha menjadi lebih mudah diobati. Sebagai hasil,
sekarang Odha dengan NHL bertahan
hidup lebih lama.
Beberapa jenis kemo dipakai untuk
NHL. Kemo memulihkan tumor pada
kurang lebih 50% pasien. Namun tumor
dapat kambuh pada banyak pasien dalam
satu tahun.
Orang yang didiagnosis NHL lebih
berisiko mengalami pneumonia pneumosistis (PCP), dan harus memakai obat
untuk mencegah penyakit ini. Lihat
Lembaran Informasi (LI) 512 untuk
informasi lebih lanjut tentang PCP.
“Antibodi monoklonal” sekarang
dipakai untuk NHL, dan peneliti terus
menelitikan penggunaannya. Obat ini
dibuat dengan rekayasa genetis. Obat ini
menyerang sel-B yang menggandakan
diri tanpa pengendalian. Nama antibodi
monoklonal berakhir dengan ‘-mab’,
seperti rituksimab. Obat tersebut menyusutkan tumor dan memperpanjang waktu
sebelum tumor tumbuh kembali.
Garis Dasar
NHL, sejenis kanker yang melibatkan
sel-B, berpengaruh pada orang dengan
penyakit HIV lanjut. NHL gawat dan
sering mengakibatkan kematian. Penggunaan ART menurunkan jumlah kasus
baru NHL. Ini terutama betul untuk NHL
pada susunan saraf pusat (SSP).
NHL diobati dengan obat kemo. Untuk
NHL pada SSP, terapi radiasi juga
dipakai. Walaupun tumor NHL dapat
hilang, mereka cenderung kambuh pada
banyak orang.
Pengobatan NHL sulit. Orang yang
mengalaminya sering mempunyai sistem
kekebalan tubuh yang sangat lemah. ART
dapat menguatkan sistem kekebalan
tubuh dan memungkinkan penggunaan
kemo yang lebih manjur. ART juga
tampaknya menyebabkan NHL lebih
mudah diobati. Obat tambahan sering kali
dibutuhkan untuk menangani efek samping kemo.
Obat baru hasil rekayasa genetis yang
disebut antibodi monoklonal sudah mulai
dipakai untuk mengobati NHL. Penelitian
terus dilakukan terhadap penggunaan
antibodi monoklonal, serta kombinasi
obat kemo yang baru.
Ditinjau 1 Oktober 2013 berdasarkan FS 512 The
AIDS InfoNet 27 September 2012
Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/
Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org
Download