Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan

advertisement
Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk
Nama : R. Hudy Adinurwijaya
Npm
: 25210478
Kelas
: 4EB23
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Universitas Gunadarma
Dosen Pembimbing :
Rino Rinaldo, SE., MMSI
Latar Belakang Masalah
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap perusahaan
besar maupun kecil, dalam segala aktivitasnya diarahkan
pada pencapaian tujuan. Tujuan perusahaan diantaranya
adalah mencapai profitabilitas.
Untuk menentukan apakah perusahaan tersebut bisa
mencapai tingkat profitabilitas, perkembangan usaha dan
kinerja manajemen yang baik, maka kita dapat melihat dari
laporan keuangan yang disajikan pada akhir periode usaha
yang kemudian diadakan suatu analisis atas laporan
keuangan
Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebutpokok
permasalahannya adalah :
- Bagaimana kinerja keuangan PT. HOLCIM
Indonesia Tbk pada tahun 2007 – 2011
- Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja PT.
HOLCIM Indonesia Tbk
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah:
- Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan
pada PT. HOLCIM Indonesia Tbk.
- Untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi kinerja perusahaan pada PT.
HOLCIM Indonesia Tbk.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang
terkait antara lain :
•
Bagi penelitian
Penulis dapat menambah pengetahuan yang telah diajarkan selama
perkuliahan dan dapat mengimplementasikan materi ke dalam praktek langsung.
• Bagi perusahaan,
Diharapkan perusahaan dapat meningkatkan rasio kinerja laporan
keuangan agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Diharapkan dapat
digunakan sebagai masukan bagi investor dan para pelaku pasar modal dalam
melakukan pengambilan keputusan berinvestasi.
PEMBAHASAN
•
Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio Likuiditas ini terdiri dari ;
•
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki
Rasio Lancar =
Aktiva lancar x 100%
Hutang lancar
• Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan.
Current Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan x 100%
Hutang lancar
• Rasio Kas ( Cash Ratio)
Rasio Kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Cash Ratio = Kas + Surat Berharga x 100%
Hutang lancar
• Rasio Solvabilitas
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjangnya / kewajiban – kewajibannya apabila perusahaan di
likuidasi. Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Solvabilitas adalah :
– Total Debt to Equity Ratio
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi hutang – hutang kepada pihak luar dan
merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari
hutang.
Total Debt to Equity ratio
= Total Hutang x 100%
Total Ekuitas
– Total Debt to Total Asset Ratio
`merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara
kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Total Debt to Total Capital Assets
=
EAT
x 100%
Modal Sendiri
Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang
tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan
operasinya. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
– Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian
harga pokok atau biaya produksinya.
Gross Profit Margin
=
Laba Kotor
Modal Pemilik
x 100%
Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu
perusahaan.
– Net Profit Margin
= Laba Bersih
x 100%
Penjualan Bersih
Tabel 4.16
Hasil Perhitungan Rasio Pada PT. Holcim
KESIMPULAN
Dari hasil uraian diatas telah dikemukakan yaitu analisis likuiditas, solvabilitas,
dan profitabilitas. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa posisi keuangan PT.
HOLCIM Indonesia Tbk. 2007 – 2011 adalah sebagai berikut :
•
Kinerja keuangan pada PT. HOLCIM Indonesia Tbk. tahun 2007 – 2011 dilihat dari
segi likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas dapat dikatakan bahwa perusahaan berada
dalam kondisi yang tidak membaik.
•
Faktor – faktor yang mempengaruhi buruknya kinerja keuangan pada PT. HOLCIM
Indonesia Tbk. tahun 2007 – 2011 adalah besarnya hutang perusahaan tidak sebanding
dengan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga perusahaan tidak bisa menutupi
atau melunasi hutang – hutangnya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis
mencoba memberikan saran – saran yang diharapkan berguna bagi PT. HOLCIM Indonesia
Tbk. yaitu:
•
Untuk meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan, perusahaan
meningkatkan aktiva lancar perusahaan agar bisa menutupi hutangnya.
•
Untuk meningkatkan tingkat solvabilitas perusahaan, perusahaan sebaiknya lebih
meningkatkan lagi di sisi modal seperti cadangan atau laba. Walaupun semakin kecil
perusahaan dibiayai dengan hutang, tetap saja perusahaan tidak bisa memenuhi
kewajibannya.
seharusnya
Download