Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ 1 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ ANALISIS PEMANFAATAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM “XYZ” JAWA TIMUR Trismiati dan Sigit Hermawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jln. Raya Gelam No. 250 Candi Sidoarjo, Jawa Timur Email: [email protected] Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang manfaat Local Area Network (LAN) guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyusunan laporan keuangan. Penelitian dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam “XYZ” Jawa Timur karena koperasi ini telah menerapkan sistem jaringan Local Area Network (LAN) dalam kegiatan operasionalnya. Penelitian ini menggunakan metode field research, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari atau mengambil data secara langsung di koperasi yang menjadi obyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan sistem jaringan Local Area Network (LAN) maka laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu. Berdasarkan uraian diatas, pemilihan sistem atau cara yang tepat, keakuratan data, dan ketepatan waktu adalah efektif dan efisien. Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan Local Area Network (LAN) pada komputer dapat meningkatkan efetifitas dan efisiensi penyusunan laporan keuangan. Keywords: Local Area Network, Efektifitas dan Efisiensi, Koperasi Simpan Pinjam PENDAHULUAN Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Sebagai suatu media informasi, laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dan mutlak dibutuhkan dalam kegiatan bisnis suatu perusahaan. Isi dan bentuk laporan keuangan haruslah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal dan tidak merugikan bagi para pihak yang membutuhkan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus memenuhi karakteristik tertentu. Karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, handal, dan dapat diperbandingkan. Informasi merupakan hasil pengolahan data yang disajikan sedemikian rupa agar dapat memberikan arti atau persepsi tertentu kepada para pembacanya. Oleh karena sangat besar ketergantungan manusia terhadap informasi, maka kualitas informasi harus selalu ditingkatkan. Beberapa faktor penentu kualitas informasi adalah keakuratan, ketepatan waktu, relevansi, dan kemudahan untuk memperolehnya (Oetomo; 2003.1). 2 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Untuk memenuhi beberapa faktor tersebut, maka tidak cukup kalau pengelola data hanya mengandalkan kemampuan fisik ditambah dengan peralatan bantu sekadarnya, melainkan dibutuhkan alat bantu yang berkecepatan tinggi dan sangat akurat dalam memproses data-data tersebut. Komputer merupakan alat bantu pengolah data yang dapat diandalkan. Tidak hanya kecepatannya, melainkan juga keakuratan dan daya tahannya untuk melakukan pemrosesan data dalam jumlah yang besar. Dengan menggunakan fasilitas komputer, proses akuntansi dapat dikerjakan lebih cepat daripada secara manual. Tim penelitian dan pengembangan wahana komputer (2003:2) mengatakan “bahwa teknologi komputer telah berkembang sangat pesat. Akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, maka teknologi-teknologi menjadi saling terkait. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam pengumpulan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan informasi telah dapat diatasi. Dalam hal ini memungkinkan pengguna dapat memperoleh informasi secara cepat dan akurat”. Akan tetapi, zaman sekarang ini, konsep “pusat komputer” sebagai sebuah ruangan yang berisi sebuah komputer besar tempat semua pengguna mengolah pekerjaannya merupakan pemikiran yang sudah ketinggalan zaman. Saat ini, model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan komputer yang berjumlah banyak dan terpisah-pisah baik dalam satu ruangan maupun dalam ruangan yang berbeda, bahkan dalam gedung atau kota yang berbeda, tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network). Dengan sistem jaringan komputer maka segala tugas dan pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien daripada dengan sistem komputer tunggal. Menurut Hidayat (2003:1), dasar teknik jaringan terdiri dari hubungan kabel langsung, hubungan peer to peer, Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Hubungan kabel langsung yaitu dua komputer dihubungkan secara langsung dengan menggunakan card Asinkronous Computer Adapter (ACA) yang disambungkan melalui pengkabelan ke port komunikasi dari card ACA komputer lain. Hubungan peer to peer yaitu beberapa komputer saling berhubungan satu sama lain dan mempunyai kedudukan yang sama, sehingga komputer yang satu dengan yang lain bisa bertukar informasi dan berbagi sumber daya. Local Area Network (LAN) merupakan suatu bentuk hubungan antar komputer dalam satu area yang terbatas, misalnya dalam satu atau beberapa ruangan dalam sebuah gedung yang sama. Metropolitan Area Network (MAN) diartikan sebagai jaringan dalam kota. Pada aplikasi MAN, penggunaan perangkat modem sudah mulai dibutuhkan. Sedangkan Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang meliputi daerah goegrafis yang sangat luas, bisa mencakup segala penjuru dunia. Pada penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan dan menganalisis tentang manfaat Local Area Network (LAN) pada komputer guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyusunan laporan 3 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ keuangan karena sistem jaringan komputer ini diaplikasikan dalam sebuah gedung yang sama. Melalui penelitian ini, penulis ingin meyakinkan bahwa dengan Local Area Network (LAN), kegiatan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan akan lebih efektif dan efisien. Fungsi utama dari Local Area Network (LAN) ini adalah mengintegrasikan data sehingga dapat diolah dengan tepat oleh komputer pusat (server) maupun mengalirkan informasi secara lengkap dan cepat ke terminal-terminal tujuan. Dengan penyusunan laporan keuangan yang efektif dan efisien maka keunggulan kompetitif koperasi akan dapat dipertahankan, termasuk di Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama” Jawa Timur. TINJAUAN TEORI Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian Setyowati (2008). Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian Setyowati (2008) adalah 1) pelaksanaan pembukuan yang dilakukan lembaga taman pendidikan Islam Sabilillah Sidoarjo masih menggunakan sistem pembukuan manual yang belum terkomputerisasi; 2) untuk dapat membuat laporan keuangan berbasis ICT maka aliran dokumen flow adalah: dokumen pembelian, dokumen pengeluaran kas, dokumen pengelolaan SPP; 3) sedangkan sistem database yang digunakan adalah: sistem pembelian, sistem pengeluaran kas, sistem pengelolaan SPP; 3) buku besar yang diperlukan adalah: laporan keuangan, HIPO, DFD, ERD. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang diangkat oleh Setyowati (2008) adalah 1) menggunakan teknologi berbasis komputer; 2) jenis teknologi yang digunakan memiliki tujuan yang sama yakni untuk memberikan kemudahan dalam proses pengelolaan keuangan, terutama dalam penyusunan laporan keuangan; 3) menggunakan program aplikasi dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang diangkat oleh Setyowati (2008) menggunakan sistem berbasis ICT pada komputer tunggal. Sedangkan penelitian ini menggunakan sistem jaringan Local Area Network (LAN) dalam mengakses suatu teknologi informasi dan komunikasi. Konsep Jaringan Komputer Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. (Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2003: 2-4). Local Area Network (LAN) 4 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama didalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN – LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik. Tim penelitian dan pengembangan wahana komputer (2003:5) mengatakan LAN berdasarkan jenis jaringannya dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu: jarak dan topologi. Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan simpul yang berada di daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam suatu bangunan atau suatu gedung dengan radius maksimum 10 kilometer. Selain itu, pada jaringan ini, kecepatan pengiriman data relatif tinggi yaitu 10 sampai 100 Mbps dengan delay yang rendah dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. Sedangkan menurut Widjajanto (2001:161), radius hubungan antar peralatan dalam sistem LAN biasanya sekitar 2000 kaki dan dihubungkan ke berbagai mikro komputer. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis, namun berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama koperasi, koperasi digolongkan ke dalam empat jenis, yakni Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Simpan Pinjam, dan Koperasi Pemasaran (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009: 27.9). Pengertian Koperasi Simpan Pinjam sebagaimana dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (2009: 27.21) adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya. 1. Laporan Keuangan Hasil dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang akan memberikan informasi kuantitatif tentang kegiatan bisnis suatu organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Selain itu juga sebagai pertanggungjawaban pihak pengelola kepada pihak yang memberikan dananya (Hermawan & Masyhad, 2006:9). 2. Laporan Keuangan Koperasi Dalam PSAK No.27, Ikatan Akuntan Indonesia (2009:27.13) menyebutkan, laporan keuangan koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan Keuangan. 5 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Efektifitas dan Efisiensi Efektifitas menurut Handoko (1998:7) merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan. Sedangkan Efisiensi menurut Handoko (1998:7) adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Ini merupakan konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam “XYZ” Jawa Timur, yang berlokasi di Jl. Yos Sudarso No.9 Sidoarjo, Jawa Timur. Alasan penelitian dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam “XYZ” Jawa Timur karena koperasi ini telah menerapkan sistem jaringan Local Area Network (LAN) dalam kegiatan operasionalnya. Penelitian ini menggunakan metode field research, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari atau mengambil data secara langsung di koperasi yang menjadi obyek penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif. Adapun langkahlangkahnya adalah: 1. Mengamati secara detail model laporan keuangan yang dihasilkan oleh Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama” Jawa Timur. 2. Menganalisis manfaat Local Area Network (LAN) yang diterapkan di Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama” Jawa Timur. 3. Mengamati setiap proses kegiatan dari masing – masing bagian/ divisi di Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama” Jawa Timur yang terhubung dengan Local Area Network (LAN) dan yang berhubungan dengan proses pembuatan laporan keuangan. 4. Mencatat secara detail setiap proses dan kejadian di setiap bagian/ divisi di Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama” Jawa Timur sampai terbentuknya laporan keuangan secara efektif dan efisien. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan data, maka hasil dari penelitian ini adalah : 1. Identifikasi Local Area Network (LAN) Sistem jaringan yang digunakan di Koperasi Simpan Pinjam “XYZ” Jawa Timur adalah sistem jaringan Local Area Network (LAN) dengan model/ topologi jaringan bintang (star). Dengan topologi bintang (star), tingkat keamanan data lebih terjamin dan apabila salah satu kabel yang terhubung ke terminal terganggu maka tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap sistem jaringan. Dari komputer server, dapat dilihat secara fisik sistem jaringan Local Area Network (LAN) dan anggota 6 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ komputer yang terhubung ke Local Area Network (LAN). Anggota – anggota yang terhubung tersebut dapat dilihat pada tampilan gambar berikut: Gambar 1. Jaringan LAN KSP “XYZ” Jawa Timur Sumber : Data Bagian Keuangan. Masing – masing komputer pada bagian keuangan, kepegawaian, keanggotaan, kasir, simpanan (tabungan), pinjaman (kredit), dan bagian inventarisasi asset (aktiva tetap) membentuk sistem jaringan Local Area Network (LAN) dengan komputer pada bagian keuangan berfungsi sebagai titik pusat (server). Masing – masing komputer tersebut berada pada ruangan yang berbeda, tetapi masih dalam satu gedung yang sama. Kecuali bagian kasir, simpanan (tabungan), dan pinjaman (kredit) berada pada ruang yang sama. 2. Identifikasi Aplikasi Software Laporan Keuangan Untuk mempermudah dalam menyimpan data dan mengolah data menjadi laporan keuangan maka Koperasi Simpan Pinjam “XYZ” Jawa Timur menggunakan aplikasi program integrated accounting dengan bahasa pemrograman Visual Basic versi 6.0. Sedangkan database yang digunakan untuk menyimpan data adalah Microsoft Access. Database – database tersebut berfungsi menampung data – data transaksi yang telah diinput oleh masing – masing bagian dalam anggota sistem jaringan Local Area Network. 7 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Gambar 2. Database program integrated accounting KSP “XYZ” Jawa Timur Sumber : Komputer server di bagian keuangan Tampilan program integrated accounting yang digunakan untuk memasukkan data dan menyusun laporan keuangan adalah sebagai berikut: Gambar 3. Tampilan program integrated accounting KSP “XYZ” Jawa Timur Sumber : Komputer server di bagian keuangan Toolbar pada gambar 3 memuat menu System, Daftar Anggota Baru, Maint Master, Menu Lihat/Preview, Transaksi, Laporan, Proses Akhir Hari, Proses Akhir Tahun, dan Cetak. Menu System berisi login dan logout oleh pengguna/ petugas yang berhak mengoperasikan program. Menu Daftar Anggota Baru berisi tampilan (interface) program untuk melakukan entry data anggota baru, mengoreksi, maupun menghapus data anggota yang keluar. Menu Maint Master berisi program yang 8 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ digunakan untuk membuat dan menghapus register tabungan/ simpanan anggota. Menu Lihat/Preview digunakan untuk melihat data master pinjaman (kredit) dan simpanan (tabungan) per individu anggota. Menu Transaksi berisi interface – interface untuk melakukan input pinjaman (kredit) baru, input angsuran pinjaman, pelunasan pinjaman, input tabungan, pengambilan tabungan, dan transaksi – transaksi lain. Menu Laporan berisi data – data/ laporan – laporan hasil transaksi yaitu laporan master pinjaman, laporan master tabungan, dan. laporan keuangan (neraca, SHU, dan general ledger). Menu Proses Akhir Hari dan Proses Akhir Tahun digunakan untuk update data setiap selesai transaksi, setiap bulan, maupun setiap tahun. Menu Cetak digunakan untuk mencetak (print) data/ laporan pada menu Laporan. 3. Identifikasi Aktifitas dan Ilustrasi Program pada Masing – Masing Bagian Pendeskripsian aktifitas masing – masing bagian difokuskan pada kegiatan entry data dan transaksi yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan keuangan. a. Bagian Kepegawaian Bagian kepegawaian bertugas mengolah segala macam data yang berhubungan dengan pegawai. Data kepegawaian yang harus diolah dan disiapkan untuk menyusun laporan keuangan adalah data gaji karyawan, tunjangan transport, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, uang makan, bonus/ tunjangan prestasi, Tunjangan Hari Raya (THR), SHU yang dibagikan kepada pegawai/ karyawan, dan asuransi pegawai yang dibayar oleh koperasi. Petugas dibagian kepegawaian mengolah data – datanya menggunakan fasilitas Microsoft Excel karena pada program integrated accounting belum tersedia fasilitas untuk mengolah data pegawai per individu. Data – data keuangan tersebut harus disajikan secara rinci dan jelas, kemudian didisposisikan kepada ketua untuk disetujui atau ditolak. Apabila telah disetujui oleh ketua, maka disposisi tersebut diteruskan kepada kasir untuk dilakukan pembayaran dan dibuatkan kwitansi pengeluaran kas. Kemudian bagian kepegawaian juga harus memberikan laporan data – data kepegawaian tersebut kepada bagian keuangan. Selain itu, bagian keuangan harus melakukan penjurnalan pada program integrated accounting melalui interface yang telah disediakan. Interface tersebut adalah “ transaksi GL” yang berfungsi melakukan penjurnalan untuk data – data yang tidak diproses secara otomatis oleh program integrated accounting. 9 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Gambar 4. Tampilan transaksi GL Sumber : Komputer workstation di bagian kepegawaian Contoh transaksi pada gambar 4 adalah penggajian karyawan. Setelah data jumlah gaji dimasukkan pada interface transaksi GL maka akan terbentuk jurnal pada general ledger. Jurnal tersebut adalah sebagai berikut : Dr. Biaya gaji dan upah Cr. Kas Rp.59.265.000,Rp.59.265.000,- b. Bagian Keanggotaan Bagian keanggotaan berfungsi untuk mengolah dan menertibkan segala hal yang berhubungan dengan data anggota dan non anggota. Yang harus dilakukan oleh bagian keanggotaan adalah memasukkan identitas anggota sesuai dengan formulir pendaftaran anggota baru yaitu tanggal, nomor anggota (no.CIB), nama, tanggal lahir, alamat tempat tinggal, kota, nomor telepon, nomor KTP, jenis kelamin, agama, dan pekerjaan. Data identitas tersebut dimasukkan ke dalam databasenya melalui program integrated accounting. 10 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Gambar 5. Interface aplikasi untuk pendaftaran anggota baru Sumber : Komputer workstation di bagian keanggotaan Selain itu, bagian keanggotaan juga harus mengelola data non anggota yang berminat untuk menjadi peminjam (debitur). Identitas non anggota tersebut ditampung dalam database yang sama dengan identitas anggota, tetapi kode keanggotaanya (No.CIB) berbeda. Untuk anggota menggunakan kode “00” untuk dua digit pertama pada kolom Nomor Anggota (No.CIB), sedangkan untuk non anggota menggunakan kode “01”. c. Bagian Kasir Fungsi utama kasir adalah menerima pembayaran, mengeluarkan uang, dan membuat bukti penerimaan maupun pengeluaran uang (kwitansi). Selain itu kasir juga harus mengelola kas dengan baik, mengerjakan buku kas, dan membuat laporan saldo kas. Dalam hal penyusunan laporan keuangan, kasir bertugas menginput bukti transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas ke dalam program penjurnalan integrated accounting untuk transaksi yang belum terdefinisi secara jelas bagiannya. Contoh pekerjaan kasir adalah input bukti transaksi pembelian alat tulis kantor, pembelian maupun penjualan materai, dan penerimaan maupun pengeluaran lain - lain.. Setelah input data selesai maka akan terbentuk general ledger (semacam jurnal). 11 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Gambar 6. Contoh input bukti transaksi melalui program penjurnalan integrated accounting Sumber : Komputer workstation bagian kasir Misal, pada tanggal 01 Juli 2010 telah terjadi pembelian kertas sebesar Rp.260.000, maka penjurnalan yang terbentuk melalui transaksi GL adalah : Dr. Biaya ATK Cr. Kas Rp.260.000,Rp.260.000,- d. Bagian Pinjaman (Kredit) Bagian pinjaman (kredit) bertugas mencatat/ memproses transaksi yang berhubungan dengan proses pinjaman anggota atau non anggota dan menampilkan laporan – laporannya. Pertama – tama yang harus dilakukan oleh bagian pinjaman adalah memanggil identitas anggota atau non anggota yang menjadi peminjam melalui interface yang telah disediakan oleh program integrated accounting. Identitas yang dipanggil tersebut berasal dari database keanggotaan yang telah diisi oleh bagian keanggotaan. Untuk melakukan transaksi pinjaman, identitas anggota atau non anggota yang dipanggil hanya nomor anggota/ nomor CIB, nama, dan alamat. Setelah identitas tersebut muncul pada interface droping kredit baru, maka bagian pinjaman (kredit) harus menetapkan nomor kredit peminjam berdasarkan urutan pengambilan pinjaman dan memasukkan data – data pemberian pinjaman tersebut ke dalam interface sesuai dengan kolom – kolomnya dan berdasarkan bukti transaksi yang ada. Kolom yang harus diisi adalah nomor perjanjian kredit, besarnya plafond pinjaman, besarnya bunga per tahun, tanggal akad transaksi, tanggal jatuh tempo, jangka waktu, tipe pembayaran, jenis kredit, fasilitas kredit, pembina kredit, biaya administrasi dan provisi, tanggal input data, nama dan password petugas input data. Pada saat penginput data memasukkan data tanggal akad transaksi dan tanggal jatuh tempo, maka kolom jangka waktu akan terisi secara otomatis. Kemudian setelah jangka waktu terisi 12 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ maka besarnya angsuran pokok dan bunga akan terdefinisi secara otomatis dan tersimpan dalam kolom databasenya. Ini bermanfaat pada saat peminjam mengangsur pinjamannya, maka akan diketahui jumlah angsuran yang harus dibayar. Gambar 7. Interface untuk menginput data pinjaman baru Sumber : Komputer workstation di bagian pinjaman (kredit) Setelah transaksi pinjaman diinput melalui program integrated accounting, maka data – data tersebut akan disimpan dalam databasenya dan secara otomatis akan terbentuk penjurnalan pada general ledger. Pada interface droping kredit baru terdapat tiga transaksi sekaligus, yaitu transaksi pinjaman, pendapatan administrasi, dan pendapatan provisi. Contoh, apabila plafond yang diberikan sebesar Rp.3.000.000, maka penjurnalan yang terbentuk adalah sebagai berikut (administrasi 3% dan provisi 2% dari plafond) : Dr. Pinjaman yang diberikan Rp.3.000.000,- Dr. Kas Rp. 150.000,Cr. Kas Rp.3.000.000,- Cr. Pendapatan administrasi Rp. 90.000,- Cr. Pendapatan Provisi Rp. 60.000,- Untuk mengetahui/ mengecek data yang telah diinput maka dapat dilihat dari tampilan berikut : 13 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Gambar 8. Interface untuk melihat master pinjaman Sumber : Komputer workstation di bagian pinjaman (kredit) Selain menginput besarnya pinjaman, bagian pinjaman (kredit) juga harus mengolah data angsuran dan pelunasan pinjaman anggota atau non anggota. Pada saat anggota atau non anggota mengangsur maka bagian pinjaman harus menginput jumlah angsuran tersebut ke dalam program integrated accounting berdasarkan bukti/ kwitansi pembayaran angsuran anggota atau non anggota. Dalam interface program integrated accounting, penginput data diminta untuk memasukkan nomor kredit peminjam. Setelah nomor kredit diinput maka akan muncul nama, alamat, dan besarnya angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar oleh peminjam. Apabila jumlah angsuran pokok atau bunga yang muncul pada interface tidak sesuai dengan jumlah yang dibayar oleh peminjam maka tampilan dalam interface bisa disesuaikan dengan jumlah yang dibayar peminjam berdasarkan kwitansi angsuran. Gambar 9. Interface transaksi angsuran pinjaman Sumber : Komputer workstation di bagian pinjaman (kredit) 14 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Misal apabila plafond yang diberikan sebesar Rp.3.000.000 dengan jangka waktu 4 kali angsuran dan bunga sebesar 2%, maka penjurnalan yang terbentuk pada general ledger adalah: Dr. Kas Rp.810.000,Cr. Pinjaman yang diberikan Rp.750.000,- Cr. Pendapatan Bunga Rp. 60.000,- e. Bagian Simpanan (Tabungan) Yang harus dilakukan oleh bagian simpanan (tabungan) adalah mengelola data simpanan anggota dan non anggota. Bagian simpanan (tabungan) harus menertibkan data simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela milik anggota. Selain itu, bagian simpanan (tabungan) juga harus mengelola data simpanan wajib pinjam milik peminjam (anggota dan non anggota). Untuk simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, bagian simpanan (tabungan) mengelola data – data tersebut menggunakan fasilitas Microsoft Excel karena dalam program integrated accounting belum tersedia fasilitasnya. Petugas harus mengelola data simpanan yang masuk maupun keluar sesuai dengan nomor anggota dan identitas anggota berdasarkan kwitansi dari kasir. Petugas harus melaporkan data simpanan masuk, simpanan keluar, dan saldo simpanan tiap bulan kepada bagian keuangan. Selain itu petugas juga harus melakukan penjurnalan pada program integrated accounting untuk setiap transaksi anggota berdasarkan kwitansi dari kasir. Untuk simpanan wajib pinjam milik peminjam, bagian simpanan (tabungan) bisa mengelola datanya menggunakan program integrated accounting. Yang pertama harus dilakukan adalah mendaftarkan data peminjam pada master simpanan/ tabungan. Melalui interface Maintenance Master Tabungan, petugas memanggil data peminjam dari database keanggotaan kemudian memberikan nomor registrasi simpanan dan menyimpannya dalam database tabungan. Petugas juga diberi fasilitas untuk menghapus register simpanan/ tabungan apabila peminjam sudah lunas dan mengambil simpanannya. 15 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Gambar 10. Interface untuk registrasi simpanan/ tabungan Sumber : Komputer Workstation di bagian simpanan/ tabungan Setelah peminjam memiliki nomor register simpanan/ tabungan maka data simpanan/ tabungan yang telah dibayar atau dipotong dari pinjaman yang diterimanya bisa dimasukkan ke dalam database tabungan. Adapun interface untuk memasukkan jumlah simpanan/ tabungan ke dalam databasenya adalah sebagai berikut: Gambar 11. Interface transaksi tabungan Sumber : Komputer workstation di bagian simpanan/ tabungan Misal apabila simpanan wajib pinjam yang dibayar oleh peminjam adalah sebesar Rp.100.000 seperti pada gambar 4.13, maka penjurnalan yang terbentuk pada general ledger adalah : Dr. Kas Rp.100.000,Cr. Tabungan Koperasi Rp.100.000,- Selain untuk melakukan transaksi penyetoran simpanan/ tabungan, interface transaksi tabungan (gambar 4.13) juga bisa digunakan untuk melakukan transaksi pengambilan simpanan/ tabungan. 16 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Untuk melakukan transaksi penyetoran simpanan/ tabungan, maka kode transaksi diisi dengan angka “1001: setun tabungan”, sedangkan untuk melakukan transaksi pengambilan simpanan/ tabungan, maka kode transaksi harus diisi dengan angka “1101: tartun tabungan”. Apabila simpanan wajib pinjam tersebut diambil oleh peminjam maka penjurnalan yang terbentuk adalah : Dr. Tabungan Koperasi Rp.100.000,- Cr. Kas Rp.100.000,- f. Bagian Inventarisasi Asset/ Aktiva Tetap Bagian inventarisasi asset/ aktiva tetap bertugas untuk mengelola dan menertibkan asset koperasi. Petugas harus mendata setiap terjadi pembelian atau penjualan peralatan dan aktiva tetap seperti kendaraan, tanah, maupun gedung berdasarkan kwitansi dari kasir. Petugas harus membuat daftar nama aktiva, merk/ tipe, nomor polisi (untuk kendaraan), tanggal perolehan, penyusutan per bulan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku. Penginventarisasian aktiva ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel karena pada program integrated accounting belum tersedia fasilitas untuk mengelola aktiva. Bagian inventarisasi asset/ aktiva tetap harus memberikan laporan daftar aktiva tetap dan peralatan kepada bagian keuangan setiap bulan. Selain melakukan penginventarisasian aktiva, petugas juga harus melakukan penjurnalan pada program integrated accounting melalui interface transaksi GL untuk setiap transaksi pembelian dan penjualan aktiva berdasarkan bukti/ kwitansi. Petugas juga harus melakukan penjurnalan untuk penyusutan aktiva setiap bulan. Gambar 12. Interface transaksi penjurnalan untuk penyusutan kendaraan kantor Sumber : Komputer workstation di bagian inventarisasi asset/ aktiva tetap 17 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Misal apabila penyusutan kendaraan kantor yang terjadi pada bulan Mei 2010 adalah sebesar Rp.14.567.777, maka penjurnalannya adalah sebagai berikut : Dr. Biaya Penyusutan Kend. Kantor Rp.14.567.777,Cr. Akumulasi Penyusutan Kend. Kantor Rp.14.567.777,- g. Bagian Keuangan Tugas bagian keuangan adalah mengecek seluruh bukti transaksi keuangan dari kasir dan mencocokkan dengan laporan yang diberikan oleh masing – masing bagian/ divisi, meneliti kebenaran laporan dari masing – masing bagian/ divisi, membuat daftar hutang dan piutang, mengelola buku bank, mengurusi masalah sewa menyewa, dan membuat laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan, bagian keuangan bertugas mengelola program integrated accounting dan memeriksa kebenaran transaksi yang diinput oleh masing – masing bagian/ divisi melalui laporan yang terbentuk. Selain itu, bagian keuangan juga harus membuat penjurnalan untuk transaksi – transaksi yang belum ditangani oleh bagian – bagian lain, seperti transaksi hutang dan piutang, transaksi bank, sewa menyewa dan transaksi lainnya. 4. Identifikasi Proses Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan laporan keuangan dilakukan oleh petugas di bagian keuangan melalui komputer server. Petugas melakukan penyusunan laporan keuangan dari database general ledger yang berisi penjurnalan atas transaksi – transaksi yang telah diinput oleh bagian – bagian lain yang bertugas. Petugas – petugas di masing – masing bagian mengolah data, kemudian menginput data dan transaksi penjurnalan ke dalam program integrated accounting. Kemudian petugas di bagian keuangan mencocokkan antara hasil penjurnalan dengan laporan – laporan yang diberikan oleh bagian masing – masing dan kwitansi yang diberikan oleh kasir. Penyusunan laporan keuangan bisa dilakukan setiap akhir hari atau akhir bulan sekaligus melalui menu Proses Akhir Hari pada program integrated accounting. Pada menu Proses Akhir Hari terdapat interface Update General Ledger. Pada interface Update General Ledger terdapat tombol “proses”, dan apabila tombol “proses” ditekan maka akan terbentuk laporan keuangan secara otomatis. Laporan keuangan yang terbentuk adalah neraca, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas. 5. Analisis Pemanfaatan Local Area Network (LAN) dalam Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Penyusunan Laporan Keuangan a. Analisis Pemanfaatan Local Area Network (LAN) dalam Meningkatkan Efektifitas Penyusunan Laporan Keuangan Sistem jaringan Local Area Network (LAN) yang diterapkan di Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama“ Jawa Timur menggunakan model/ topologi jaringan bintang (star) dengan anggota yang tergabung dalam jaringan sebanyak 7 bagian yaitu, bagian keuangan, bagian 18 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ kepegawaian, bagian keanggotaan, bagian kasir, bagian pinjaman (kredit), bagian simpanan (tabungan), dan bagian inventarisasi asset (aktiva tetap). Komputer di bagian keuangan berfungsi sebagai server dan yang lainnya sebagai terminal/ workstation. Dengan menggunakan model jaringan bintang (star) maka apabila konektivitas yang menghubungkan antara server dengan salah satu workstation terganggu maka tidak akan mempengaruhi sistem yang lain, sehingga bagian yang lain masih bisa mengakses komputer server dan menyelesaikan tugas – tugasnya. Selain itu, keamanan data dari masing – masing workstation lebih terjamin karena akses antar workstation dibatasi. Dalam proses penyusunan laporan keuangan dengan memanfaatkan sistem jaringan Local Area Network (LAN), semua bagian yang menjadi anggota sistem jaringan bisa mengakses program integrated accounting di bagian keuangan dari komputernya masing – masing dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugasnya masing – masing berdasarkan bukti – bukti keuangan yang ada. Selain menginput data dan transaksi ke dalam program integrated accounting, masing – masing bagian juga harus membuat laporan kepada petugas di bagian keuangan untuk data yang diolahnya, sehingga petugas di bagian keuangan bisa mencocokkan kebenaran antara penjurnalan yang terbentuk di program integrated accounting, laporan dari masing – masing bagian, dan bukti – bukti/ kwitansi dari kasir. Dengan sistem seperti ini maka pengawasan dan pengendalian intern dapat dilakukan dan kebenaran laporan keuangan yang terbentuk menjadi lebih akurat dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan secara terpusat oleh satu bagian saja dengan komputer yang berdiri sendiri. Tabel 1 Analisis tingkat efektifitas sebelum dan setelah pemanfaatan Local Area Network (LAN) pada komputer Hal yang dianalisis Sebelum pemanfaatan Local Area Setelah pemanfaatan Local Area Network Network Akses pengguna program Tidak diatur, semua orang yang ada Diatur menggunakan password. Hanya laporan keuangan di bagian keuangan bisa mengakses. orang yang ditunjuk yang bisa mengakses. Tingkat keamanan data Kerahasiaan data kurang terjamin. Kerahasiaan data lebih terjamin. Sistem pengawas-an dan Lebih banyak membutuhkan personil Lebih mudah dilaku-kan, tidak membutuhpengenda-lian terhadap dalam melakukan pengawasan dan kan banyak tenaga, dan bisa dilakukan pe-ngelolaan keuangan pengendalian. pengawasan langsung melalui komputer. Keakuratan laporan Laporan keuangan yang disajikan Laporan keuangan yang disajikan lebih keuangan yang disajikan tingkat kesalahannya lebih besar. akurat. Sumber : Koperasi Simpan Pinjam “XYZ” Jawa Timur. Terbentuknya laporan keuangan yang akurat serta kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan keuangan melalui sistem jaringan Local Area Network (LAN) menunjukkan bahwa pemanfaatan Local Area Network (LAN) efektif untuk menyusun laporan keuangan. b. Analisis Pemanfaatan Local Area Network (LAN) dalam Meningkatkan Efisiensi Penyusunan Laporan Keuangan 19 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Melalui sistem jaringan Local Area Network (LAN) penyusunan laporan keuangan dengan cara input data dan penjurnalan ke dalam program integrated accounting bisa didistribusikan ke bagian masing – masing sesuai dengan bidang yang ditanganinya. Masing – masing bagian bisa mengakses program integrated accounting di komputer server pada bagian keuangan melalui komputernya masing - masing sesuai dengan kewenangannya. Melalui cara seperti ini maka penyusunan laporan keuangan menjadi lebih cepat sehingga menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Penghematan tenaga kerja, waktu, dan biaya dalam menyusun laporan keuangan melalui Local Area Network (LAN) menunjukkan bahwa pemanfaatan Local Area Network (LAN) efisien untuk menyusun laporan keuangan. Perbandingan tingkat efisiensi sebelum dan sesudah penggunaan Local Area Network (LAN) dalam menyusun laporan keuangan bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Analisis tingkat efisiensi sebelum dan setelah pemanfaatan Local Area Network (LAN) pada komputer Hal yang dianalisis Sebelum pemanfaatan Local Area Setelah pemanfaatan Local Area Network Network Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan: - Bagian keuangan 5 orang. 3 orang. - Bagian lain Masing – masing 3 sampai 4 Masing – masing 2 orang. orang. Waktu yang dibutuhkan untuk 5 sampai 10 hari setelah tutup Laporan keuangan bisa diupdate / menyusun laporan keuangan buku akhir bulan laporan disusun setiap saat. Biasanya sehari keuangan baru bisa disajikan. atau dua hari setelah tutup buku akhir bulan laporan keuangan sudah disajikan. Biaya Biaya yang dibutuhkan lebih Biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. banyak karena tenaga yang dibutuhkan lebih banyak. Sumber : Koperasi Simpan Pinjam “XYZ“ Jawa Timur. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Pemanfaatan Local Area Network (LAN) Efektif Untuk Menyusun Laporan Keuangan Dengan memanfaatkan sistem jaringan Local Area Network (LAN) model bintang (star) maka apabila konektivitas yang menghubungkan antara server dengan salah satu workstation terganggu maka tidak akan mempengaruhi sistem yang lain. Selain itu, keamanan data dari masing – masing workstation lebih terjamin karena akses antar workstation dibatasi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem jaringan Local Area Network (LAN) dengan model bintang (star) yang dipilih oleh Koperasi Simpan Pinjam “Delta Surya Purnama” Jawa Timur adalah tepat. 2. Pemanfaatan Local Area Network (LAN) Efisien Untuk Menyusun Laporan Keuangan 20 Jurnal EMISI, Vol 3 No 3, Oktober 2010, Hlm 197 - 205_____________________________________ Dengan memanfaatkan sistem jaringan Local Area Network (LAN), pendistribusian tugas dapat dilakukan dan masing – masing bagian yang menjadi anggota sistem jaringan bisa mengakses program laporan keuangan yang ada di komputer server untuk mengerjakan tugasnya masing – masing sehingga penyusunan laporan keuangan menjadi lebih cepat sehingga menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Penghematan waktu, biaya, dan tenaga kerja dalam menyusun laporan keuangan menunjukkan bahwa pemanfaatan sistem jaringan Local Area Network (LAN) efisien untuk menyusun laporan keuangan. Saran Program integrated accounting yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan fasilitasnya belum lengkap sehingga perlu dibenahi. Dalam program integrated accounting sebaiknya ditambah fasilitas untuk mengolah dan menyimpan data kepegawaian, seperti identitas pegawai dan data keuangan yang berhubungan dengan pegawai. Selain itu, database yang menampung identitas anggota dan peminjam sebaiknya dipisah supaya lebih tertib. DAFTAR PUSTAKA Amirullah. & Budiyono, Haris. 2004. Pengantar Manajemen. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta Cushing, Barry E. & Kosasih, Ruchyat. 1982. System Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta Direktorat Jenderal Pembinaan Koperasi Perkotaan. 1998. Pedoman Teknis Pembukuan dan Pembuatan Laporan Keuangan KSP dan USP. Penerbit Departemen Koperasi dan PPK. Jakarta Handoko, T. Hani. 1998. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit BPFE. Yogyakarta Hermawan, Sigit. & Masyhad. 2006. Akuntasi untuk Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta Hidayat, Taufik. 2003. Sistem Operasi & Jaringan. Penerbit Pikmi. Surabaya Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Kristanto, Andri. 2003. Jaringan Komputer. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta McLeod, Raymond, Jr. & Schell, George. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Kedelapan. Penerbit Indeks. Jakarta Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2003. Konsep & Perancangan Jaringan Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta Pandia, Henry, 2004. Visual Basic 6 Tingkat Lanjut. Penerbit Andi. Yogyakarta Setiyono, Wisnu P, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Penerbit Muhammadiyah University Press. Sidoarjo Stallings, William. 2002. Jaringan Komputer. Penerbit Salemba Teknika. Jakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung Suwardjono. 2008. Teori Akuntasi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Penerbit BPFE. Yogyakarta Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. 2003. Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangannya. Penerbit Salemba Infotek. Jakarta Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Erlangga. Jakarta 21