Islamic Wordlview Vs Western Wordlview (Kajian Ontologi) Pertemuan ke-5 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam PASCASARJANA – STEI TAZKIA WORLDVIEW • Worldview (pandangan dunia/hidup) atau filsafat yang mendasarinya atau Weltanschauung adalah bagaimana manusia memandang dunia ini. Chapra menyatakan bahwa worldview merupakan “a set of implicit or explicit assumptions about the origin of the universe and the nature of human life.” • Nadzariyah al-Islam li al-Wujud (Al-Athas, 1995) Cont…. • Pandangan dunia yang berbeda antara sistem tersebut pada gilirannya akan mengarah pada cara pandang terhadap kehidupan yang berbeda pula. Aspek-aspek kehidupan seperti konsep tentang kepemilikan utama, keterbatasan sumber daya, hubungan antara laki-laki dalam hal hak dan tanggung jawab, permasalahan lingkungan maupun interpretasi mereka tentang efisiensi dan ekuitas juga akan berbeda. PARADIGMA • Arti paradigma bisa disejajarkan dengan guiding principle, basic point of view atau dasar perspektif ilmu atau gugusan pikir, terkadang juga ada pula yang menyejajarkannya dengan konteks. • Kuhn menyatakan bahwa seorang ilmuwan selalu bekerja dengan paradigma tertentu. Paradigma itu memungkinkan sang ilmuwan untuk memecahkan kesulitan yang muncul dalam ilmunya…. • Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari sebuah paradigma yang melatarbelakanginya. • Pada pembahasan berikutnya ada pemahaman yang sama secara istilah ketika menggunakan istilah Paradigm dengan Wordview. WESTERN WORLDVIEW • Pandangan barat dimulai oleh sebuah pandangan yang meninggalkan nilai-nilai moral keagamaan. Pandangan tersebut dipengaruhi dan dibentuk oleh gerakan pencerahan (Renaisance/Enlightment/the age of reason) yang ber-langsung pada awal abad 17-19 M. Cont…. • Para pemikir pencerahan memberikan kepercayaan secara absolut kepada akal, sebagai ganti keimanan dan intuisi (Voltaire). Locke, Berkeley, Hume, Kant membangkitkan skeptisisme umum tentang Tuhan, kekekalan jiwa, nilai-nilai moral, hidup sesudah mati dan pemikiran keagamaan lainnya (Filsafat Ilmu). KONSEP TUHAN • Gerakan pencerahan membantu penciptaan iklim yang cocok bagi penerimaan pandangan dunia Newtonian yang mereduksi kekuasaan Tuhan pada posisi sebagai “Pembuat Jam” (Konsep mekanistis alam semesta). Pandangan Newtonian melihat kehidupan dunia atau alam semesta berjalan secara serba otomatis. Setelah itu, gempuran terhadap gereja mendorong rekonstruksi pandangan hidup yang memisahkan dunia dengan akhirat (secularism). Pandangan yang kemudian terlembagakan sampai sekarang termasuk dalam konteks ekonomi. KONSEP MANUSIA • Pandangan barat tentang konsep mekanik alam semesta pada akhirnya membentuk pula penjelasan secara mekanik tentang penciptaan manusia. • Manusia sebagaimana halnya jagat raya dilihat sebagai produk kebetulan dari sebuah alam buta dan tak bertujuan (evolusi). Manusia ada karena belas kasihan kekuatan-kekuatan brutal yang tidak diketahui telah melemparkannya ke dalam kehidupan. • Sesungguhnya kehidupan ini tidak lebih daripada proses yang dimulai dari rahim yang melahirkan dan diakhiri kematian. AKIBAT • Akibat dari pandangan dunia yang salah dari barat akan mengakibatkan sistem dan konsep ekonomi yang berisiko salah pula. Barat memasukan pemahaman tersebut pada analisis dan metodologi ekonominya. Diantaranya, penolakan gerakan pencerahan terhadap gagasan agama melahirkan upaya-upaya untuk menjelaskan perilaku individu dan sosial menggunakan analogi prinsip-prinsip Fisika Newtonian. • Tindakan-tindakan manusia, seluruhnya dikarenakan atas sebab proses fisika dan kimia (natural movement). Termasuk di dalamnya adalah pemahaman tentang kekuatan pasar yang relevan dengan pemahaman natural movement tersebut. POSITIVISME • Gerakan yang menolak wujud atau menganggap tidak masuk akal kekuatan atau substansi yang tidak ditetapkan oleh eksperimen dan pengamatan MATERIALISME • Paham materialisme mengajarkan suatu konsekwensi logis dari penolakan Tuhan, berpendirian bahwa benda adalah unsur primordial dari alam, Segala sesuatu harus diterangkan dalam bentuk entitas-entitias atau proses-proses material, kekayaan dan kepuasan jasmani adalah satu-satunya nilai atau nilai terbesar yang dapat dicari atau dicapai orang. DETERMINISME • Paham determinisme menjelaskan hasil alamiah dari penolakan akan suatu jiwa manusia yang sadar. Ini berimplikasi bahwa semua fakta di alam fisik, dan karena itu juga dalam sejarah manusia adalah mutlak bergantung pada dan ditentukan oleh sebab fisik, sosial & psikisnya. • Teori tabularasa Jhon Locke yang menerangkan manusia tidak mempunyai watak batinnya sendiri dan bertindak sebagai bahan mentah bagi kekuatankekuatan sosial dan ekonomi eksternal yang memberikan bentuk dan design tertentu. Manusia dibentuk oleh lingkungannya, oleh faktor-faktor diluar kontrolnya sendiri UTILITARIANISME • Paham yang menjelaskan apa yang mendatangkan “kesenangan” adalah “baik” dan apa yang menyebabkan “kesusahan” adalah “buruk”. Maka “baik” dan “buruk” atau “benar” dan “salah” ditentukan oleh kriteria yang dapat diukur berdasarkan “kesenangan” dan “kesedihan” (Jeremy Bentham, 17481832). Paham ini juga “mengidentikan pemaksimalan pendapatan & memuaskan keinginan dengan kebajikan tertinggi”. AKIBAT • Pemahaman atau ajaran diatas diperkuat oleh materialisme yang menyediakan alasan logis bagi nafsu dalam mencari kekayaan dan kenikmatan jasmani. Sehingga dapat diambil kesimpulan filsafat barat ini memiliki andil besar bagi kehancuran moral. Cont…. • Dalam situasi atau lingkup pemikiran seperti diatas, sistem ekonomi konvensional pun lahir, sebagai hasil kemenangan gerakan pencerahan terhadap pemikiranpemikiran yang berpusat kepada gereja. • Sistem ekonomi sekuler; kebenaran diberikan pada ilmu ekonomi positif (metodologi positif) yang menurut definisi dianggap bebas dari posisi etika dan pertimbangan-pertimbangan normatif tertentu. Dengan begitu, pertimbangan-pertimbangan nilai ditolak dan ilmu ekonomi pun tercerabut dari etika (Pareto Optimum Concept). PENDEKATAN POSITIF • Para positifis meyakini bahwa isu ekonomi harus bebas dari nilai etika. Teori ini menjadi bagian integral dalam paradigma ekonomi semenjak abad ke tujuh belas. Apa yang menjadi isu penting dalam pandangan ekonomi positif adalah ‘what is’ atau ‘the matter of fact’ yang sama sekali bebas dari pengaruh nilai. Dengan demikian, apapun bentuk konsep dalam ekonomi bebas dari muatan etika ataupun nilai moral tertentu yang seharusnya mengarahkan kepada ‘what ought to be’. EPILOG • Paparan di atas memberikan pemahaman bahwa makna dari Western Worldview itu sendiri hanya membatasi pembahasan pada realitas keduniaan. • Karena dalam kosa kata bahasa Inggris tidak terdapat istilah yang tepat untuk mengekspresikan visi yang lebih luas dari sekedar realitas keduniaan selain dari kata-kata worldview, maka cendekiawan Muslim mengambil kata-kata worldview (untuk mengekspresikan bahasa Inggris) untuk makna pandangan hidup yang spektrumnya menjangkau realitas keduniaan dan keakhiratan dengan menambah kata sifat Islam. ISLAMIC WORLDVIEW • Islamic worldview atau pandangan hidup Islam adalah pandangan Islam yang sangat holistik terhadap kehidupan dunia ini. Cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang dibentuk oleh ajaran Islam. • Pemahaman inilah yang kemudian akan menjadi titik dasar manusia berpikir dan berbuat. SCIENTIFIC WORLDVIEW • Berbeda dengan pandangan hidup umum yang termasuk dalam kategori scientific worldview yang didahului oleh wujudnya komunitas ilmiyah, Islamic worldview justeru sudah sarat akan konsep ilmu atau konsep-konsep lain yang berkaitan. • Sebaliknya, pandangan hidup Islam “berkembang” menjadi scientific worldview setelah konsep-konsep asas/umum yang dikandung oleh wahyu dijelaskan dan diperluas maknanya oleh Nabi dan para sahabat serta para ulama sesudahnya. CONT…. • Namun ‘perkembangan’ disini, seperti yang diingatkan Al-Athas, tidak menunjukkan proses pertumbuhan menuju kematangan atau kedewasaan, seperti pandangan hidup Barat, tapi lebih merupakan proses interpretasi dan elaborasi wahyu yang bersifat permanen itu. • Dalam konteks ekonomi, Islamic worldview ini menawarkan kesejahteraan atau kebahagiaan hidup berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam itu sendiri. CONT…. • Islamic worldview – khususnya jika dikaitkan dengan aspek muamalah - sarat dengan hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan-pernyataan mendasar yang bersifat universal dan umum (kulli). • Untuk itu, artikulasi dan operasionalisasi pandangan hidup Islam secara benar dan tepat (kajian epistemologi) yang dipahami secara utuh dan sistematis merupakan suatu hal yang sangat krusial. OBYEK PEMBAHASAN • Pembahasan pandangan hidup ini akan terpusat pada Sang Pencipta (Allah) dengan konsep tauhidnya, kenabian (nubuwwah), manusia (khalifatullah), alam semesta (universe), kehidupan setelah kehidupan dunia (hari akhir/ hereafter). • Kenapa hal diatas yang menjadi pokok pembahasan? Karena semua itu adalah suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan ini, suatu hal yang sangat asasi sekaligus fitrah yang harus diketahui oleh manusia itu sendiri sebagai pelaku kehidupan. WORLDVIEW & EKONOMI • Terkait dalam bidang ekonomi, menurut Chapra, pandangan hidup Islam berusaha untuk menjawab bagaimana jagad raya ini terwujud, arti dan tujuan kehidupan manusia, kepemilikan hakikat dan tujuan penggunaan sumber daya terbatas (relatif) dan hak dan tanggungjawab individu satu sama lain terhadap lingkungan sosial. Jawaban-jawaban dari pertanyaan diatas akan menghasilkan sebuah konsep dan kebijakan kesejahteraan yang diambil oleh ilmu ekonomi. Pemahaman yang salah akan menghasilkan kesejahteraan yang salah pula sebagaimana kesejahteraan dalam ekonomi konvensional. EPILOG • Dari pandangan ini telah sangat jelas, bahwa Islam merupakan suatu ‘dien’ yang komprehensif dan holistik yang mampu menjawab tantangan dan memberikan solusi dalam setiap bidang. Jadi, Islam mensyaratkan kesatuan sistem. Merupakan pandangan hidup yang salah bahwa Islam merupakan agama ritual, agama yang hanya mengatur hubungan vertikal sebagaimana paham sekularisme. TO BE CONT…..