Media Ilmu Kesehatan Vol. 3, No. 3, Desember 2014

advertisement
62
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIET DM
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA PENDERITA DM
DI KELURAHAN BANYURADEN KECAMATAN GAMPING
Edi Nurrohmad1, Tri Prabowo2, Suwarno1
1
2
Stikes Jen. A.Yani Yogyakarta
Poltekes Kemenkes Yogyakarta
ABSTRACT
Background: The number of people with diabetes mellitus in the world in 2030 is expected to 114%.
Families can be a very influential factor in determining treatment program diabetes mellitus. Knowledge of
diabetes mellitus family owned very necessary to improve the health status of the family, as a family should
give good attention and care to the family members of people with diabetes mellitus.
Objective: To determine the effectivity of health education about diabetes mellitus dietary to improving of
knowledge in family with DM disease in the banyuraden district.
Method: This research Design is Pre Experimental with pretest-posttest control group design. The Samples
was choosen by purposive sampling technique, family with diabetes mellitus disease in Banyuraden,
Gamping District of Sleman as much as 36 respondent. The research instrument was used questionnaire
and it was analyzed by Independent Sample t-test.
Results: level of knowledge family with diabetes mellitus disease about diabetes mellitus dietary on
intervention and control group before given health education mayoritas is 55.6% less. After 7 days the level
of knowledge intervention group became 66.7%, and control group is enough 72.2%. The results of
independent sample t-test test between intervention and control group design shown that p-value = 0.000.
Conclusion: There is an effectivity of health education about DM dietary to improving of knowledge in family
with DM disease in the banyuraden district gamping.
Keywords: health education, diet diabetes mellitus, family knowledge
PENDAHULUAN
jumlah
penderita
DM
di
dunia
akan
Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu
meningkat mencapai 366.210.100 orang atau
antara
akan
naik sebesar 114% dalam kurun waktu 30
meningkat jumlahnya di masa mendatang.
tahun, dengan jumlah peningkatan Negara
DM juga merupakan salah satu penyakit yang
India (151%), Cina (104%), Amerika (71%),
di
penyakit
kronis
yang
mengancam kesehatan manusia.
(1)
Indonesia (12,4%).(2)
Kenaikan jumlah penduduk di dunia yang
Penderita
DM
di
Daerah
Istimewa
terkena penyakit DM atau kencing manis
Yogyakarta pada tahun 2012 berjumlah 7.434
semakin mengkhawatirkan. Jumlah penduduk
orang, di Kabupaten Sleman pada tahun
di dunia yang menderita DM sudah mencapai
2012 penderita DM merupakan jumlah yang
171.230.000
paling banyak di DIY yaitu sebanyak 18.131
jiwa
dengan
data
urutan
pertama India (31,7 juta jiwa), Cina (20,7 juta
kunjungan.(3)
jiwa), Amerika (17,7 juta jiwa), Indonesia
Kabupaten Sleman, Puskesmas Gamping 2
mencapai urutan keempat dengan jumlah 8,4
merupakan
juta jiwa. Pada tahun 2030 diperkirakan
penderita DM paling banyak diantara 25
Hasil
survai
puskesmas
dari
dengan
Dinkes
jumlah
63
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
puskesmas lain yang ada di Kabupaten
kesehatan maka sistem dalam keluarga akan
Sleman, jumlah penderita diabetes mellitus
terpengaruhi, penderita DM biasanya kurang
yang berobat di Puskesmas Gamping 2
mendapatkan perhatian keluarga. Apabila
berjumlah 1.466 kunjungan. Jumlah penderita
keluarga
DM yang memeriksakan diri di Puskesmas
perawatan DM, maka berpengaruh pada
Gamping 2 sebanyak 111 orang. Jumlah
perawatan yang tidak maksimal.(7)
penderita
di
Kelurahan
kurang
pengetahuan
tentang
Banyuraden
Perilaku perawatan DM berhubungan
Kecamatan Gamping Sleman sebanyak 55
dengan keluarga penderita DM. Keluarga
orang.(4)
dapat
Penyebab resistensi pada DM ditentukan
menjadi
faktor
yang
sangat
berpengaruh dalam menentukan progam
oleh beberapa faktor, antara lain faktor
perawatan.
genetik, gaya hidup stres, pola makan yang
sistem
salah, obesitas, dan infeksi.(5) Kenaikan
menderita DM yang menuntut pengorbanan
jumlah penderita DM disebabkan karena
ekonomi, sosial, psikologis yang lebih besar
kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan
dari keluarga(8). Untuk menciptakan suatu
DM terutama pada pola makan. Pengetahuan
kondisi yang sehat dan terkontrol, keluarga
tentang pengelolahan DM sangat penting
diharapkan mempunyai pengetahuan tentang
untuk
penyakit
mengontrol
kadar
gula
darah.
Keluarga
pendukung
DM,
berfungsi
bagi
agar
sebagai
anggota
perilaku
yang
perawatan
Penderita DM yang mempunyai pengetahuan
menjadi tepat pada penderita DM dalam hal
cukup tentang DM akan merubah sikapnya,
pencegahan dan penatalaksanaan penyakit
dan
DM.(9)
dapat
mengendalikan
kondisi
penyakitnya dengan cara mengontrol pola
Hasil studi pendahuluan di Kelurahan
makan, sehingga dapat hidup lebih lama.
Banyuraden Kecamatan Gamping Kabupaten
Diperkirakan sebesar 80-85% penderita DM
Sleman
mengalami kegemukan. Salah satu upaya
menunjukkan, sebagian besar masyarakat
pencegahan DM adalah dengan perbaikan
tidak mengetahui tentang pengaturan pola
pola makan melalui pemeliharaan makanan
makan (diet) pada penderita DM. Hasil
yang tepat.(6)
wawancara dari 10 keluarga dengan DM
pada
bulan
Maret
2014
Keberhasilan perawatan penderita DM
sebanyak 6 keluarga (60%) mengatakan
tidak luput dari peran keluarga, keluarga
belum mengetahui cara diet DM, sedangkan
sebagai unit terkecil dalam masyarakat, dan
4 keluarga (40%) mengatakan mengetahui
keluarga sangat berperan dalam menentukan
tentang cara diet DM. Berdasarkan latar
cara
anggota
belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
keluarga yang sakit. Ketika satu anggota
meneliti “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
keluarga
Tentang Diet DM Terhadap Peningkatan
asuhan
yang
sudah
diperlukan
mengalami
masalah
64
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
Pengetahuan Keluarga Penderita Diabetes
c.
Tinggal bersama penderita DM
Mellitus”.
d.
Bisa baca tulis
e.
Anggota keluarga yang tidak menderita
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan tentang diet
DM
terhadap
peningkatan
pengetahuan
keluarga penderita diabetes mellitus.
DM
f.
Usia 18-55 Tahun
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
dengan pertanyaan tertutup dan dua alternatif
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
jawaban (Benar dan Salah).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
“quasi
experiment”.
yang
menggunakan uji t-test. Sebelum dilakukan
adalah
uji dua sampel independen terlebih dahulu
yang
dilakukan uji normalitas data menggunakan
merupakan rancangan eksperimental dengan
uji Shapiro Wilk. Didapatkan hasil sebaran
menambah kelompok kontrol, dengan cara
data berdistribusi normal, maka uji statistic
setelah perlakuan dilakukan pengamatan
parametric yang digunakan yaitu independen
pada
sampel t-test.(12)
digunakan
dalam
pretest-postest
kelompok
kelompok
saja.
with
Rancangan
Analisis bivariate dalam penelitian ini
penelitian
ini
control
group
eksperimen
kontrol
dilakukan
dan
pada
pengamatan
(10)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
dilakukan
di
Kelurahan
Banyuraden Kecamatan Gamping Kabupaten
Karakteristik responden
Karakteristik
responden
Sleman dan dilaksanakan pada bulan Juni
intervensi
2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
berumur 45-55 tahun (61,1%), dan berprofesi
seluruh keluarga dengan penyakit DM di
sebagai
Kelurahan Banyuraden Kecamatan Gamping
Pendidikan responden pada kelompok kontrol
Kabupaten Sleman sebanyak 55 keluarga.
SD (33,3%), berumur 45-55 tahun (61,1%)
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga
menggunakan simple purposive sampling.(11)
(27,8%).
Sampel dalam penelitian ini adalah 36
keluarga
dengan
penyakit
DM
yang
memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:
a.
Anggota
keluarga
yang
merawat
penderita DM tipe I dan tipe II di
Kelurahan
Banyuraden
Gamping Kabupaten Sleman.
b.
Bersedia menjadi responden
Kecamatan
berpendidikan
ibu
rumah
SMP
kelompok
tangga
(33,3%),
(33,3%).
65
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
Tingkat
pengetahuan
keluarga
Penderita
diet
DM
DM
pada
Perubahan tingkat pengetahuan diet DM
dan
Pada Keluarga Penderita DM sesudah
sebelum
sesudah diberi pendidikan kesehatan.
diberi pendidikan kesehatan
Tabel 1. Distribusi Tingkat Pengetahuan
Diet DM pada Keluarga Penderita DM Sebelum
dan Sesudah Diberi Pendidikan Kesehatan.
Tingkat
pengeta
huan
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Intervensi
f
%
0
0
8
44,4
10 55,6
18
100
Sebelum
Kontrol
f
%
1
5,5
7
38,9
10
55,6
18
100
Tabel 2. Statistik Deskriptif
Perubahan Tingkat Pengetahuan Diet DM
Pada Keluarga Penderita DM
Sesudah Diberi Pendidikan Kesehatan.
Kategori
N
Mean
SD
Intervensi
18
6,50
2,256
Kontrol
18
2,28
2,321
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Tingkat
Sesudah
pengeta Intervensi
Kontrol
huan
f
%
f
%
Baik
12 66,7
2
11,1
Cukup
6
33,3 13
72,2
Kurang
0
0
3
16,7
Jumlah
18 100
18
100
Sumber: Data Primer Tahun 2014
Tabel
1
pengetahuan
menunjukkan
diet
DM
pada
diet
kurang
(55,6%),
tingkat
Kategori
N
Mean
keluarga
Intervensi
Kontrol
18
18
6,50
2,28
sesudah
diberikan pendidikan kesehatan sebagian
besar adalah baik (66,7%), demikian juga
pada
kelompok
kontrol
hasil
pre-test
sebagian besar adalah kurang (55,6%),
sesudah post-test sebagian besar adalah
cukup (72,2%).
Tabel
pengetahuan
sedangkan
Mean
Diff.
4,22
t-test
t
Sig.
5,53
0,000
4
Sumber: Hasil analisis data.
Hasil perhitungan statistik menggunakan
uji Independent Sample t-test diperoleh pvalue 0,000 berarti ada pengaruh pendidikan
kesehatan
tentang
diet
DM
terhadap
peningkatan pengetahuan pada keluarga
penderita DM di Kelurahan Banyuraden
Kecamatan Gamping.
Tingkat pengetahuan diet DM pada
2
menunjukkan
diet
DM
tingkat
pada
keluarga
penderita DM kelompok intervensi mengalami
peningkatan
peningkatan
Tabel 3. Hasil Uji Independent Sample t-test
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Diet
DM Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pada
Keluarga Penderita DM.
diberikan pendidikan kesehatan sebagian
adalah
terhadap
pengetahuan pada keluarga penderita DM.
penderita DM kelompok intervensi sebelum
besar
DM
dengan
kelompok
rata-rata
kontrol
6,50,
mengalami
peningkatan dengan rata-rata 2,26.
keluarga dengan penyakit DM kelompok
intervensi dan kontrol sebelum diberikan
pendidikan kesehatan kebanyakan adalah
kurang. Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu sebagai akibat proses penginderaan
terhadap objek tertentu melalui panca indera,
66
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
dan sebagian besar pengetahuan manusia
6,50, demikian juga pada kelompok kontrol
diperoleh
mengalami peningkatan sebesar 2,26.
melalui
Pengetahuan
mata
dan
memungkinkan
telinga.
seseorang
Peningkatan pengetahuan diet DM pada
untuk dapat memecahkan masalah yang
kelompok
dihadapinya, di mana pengetahuan tersebut
adanya pemberian pendidikan kesehatan.
diperoleh dari pengalaman langsung maupun
Hal ini sesuai dengan teori
(15)
pendidikan
merupakan
(11)
melalui pengalaman orang lain.
intervensi
disebabkan
kesehatan
karena
bahwa
Tingkat pengetahuan diet DM pada
pendekatan yang tepat dalam meningkatkan
keluarga penderita DM kelompok intervensi
pengetahuan kesehatan, karena pendidikan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
kesehatan lebih menitikberatkan pada upaya
adalah baik (66,7%). Hasil penelitian ini
pencegahan.
mendukung
(13)
teori
yang
menyatakan
Peningkatan pengetahuan diet DM pada
pengaruh jangka pendek (immediate impact),
responden kelompok kontrol dikarenakan
pendidikan kesehatan hanya menghasilkan
selama rentang waktu satu minggu sebelum
perubahan atau peningkatan pengetahuan
post
masyarakat saja.
mendapatkan informasi dari berbagai sumber
Tingkat pengetahuan diet DM pada
test
responden
kemungkinan
informasi seperti media massa, buku-buku
(15)
keluarga penderita DM kelompok kontrol
kesehatan, internet, dan lain sebagainya.
sesudah post test adalah cukup (72,2%).
Informasi akan memberikan pengaruh pada
Tingkat pengetahuan yang cukup karena
pengetahuan
seiring
teknologi
seseorang memiliki pendidikan yang rendah
informasi dan komunikasi keluarga pasien
tetapi jika ia mendapatkan informasi yang
DM lebih mudah untuk memperoleh informasi
baik
dan
pengetahuan seseorang.
dengan
sumber
perkembangan
pengetahuan
up
to
date
kapanpun dan di manapun tanpa harus
dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini sesuai
pendapatan
memperoleh
(14)
bahwa kemudahan untuk
suatu
informasi
dapat
hal
Hasil
itu
uji
seseorang,
akan
dapat
statistik
meskipun
meningkatkan
menunjukkan
ada
pengaruh pendidikan kesehatan tentang diet
DM terhadap peningkatan pengetahuan pada
keluarga
penderita
DM
Kelurahan
membantu mempercepat seseorang untuk
Banyuraden
memperoleh pengetahuan yang baru.
penelitian ini sesuai dengan penelitian
Tingkat pengetahuan diet DM pada
keluarga
penderita
intervensi
setelah
DM
pada
diberikan
kelompok
yang
Kecamatan
di
menunjukkan
signifikan
konseling
ada
Gamping.
pengaruh
keluarga
Hasil
(16)
yang
terhadap
pendidikan
perbaikan peran keluarga dalam pengelolaan
kesehatan mengalami peningkatan sebesar
anggota keluarga penderita DM di wilayah
kerja Puskesmas Kokap I tahun 2007. Hasil
67
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
ini juga sesuai dengan penelitian
(17)
yang
KESIMPULAN
menyimpulkan pendidikan tentang DM dapat
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
meningkatkan pengetahuan penduduk desa
ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Bulan, Wonosari, Klaten.
diet DM terhadap peningkatan pengetahuan
Hasil penelitian ini mendukung
(13)
yang
pada keluarga penderita DM di Kelurahan
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan
Banyuraden
adalah pengalaman belajar yang bertujuan
ditunjukkan dengan hasil uji Independent
untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap,
sample t-test diperoleh p-value 0,000 < 0,05.
dan perilaku yang ada hubungannya dengan
Kecamatan
Puskesmas
Gamping,
hendaknya
secara
rutin
kesehatan perseorangan ataupun kelompok.
memberikan pendidikan kesehatan kepada
Pendidikan
hakikatnya
keluarga penderita DM khususnya tentang
adalah suatu kegiatan atau usaha untuk
diet DM agar keluarga memiliki pengetahuan
menyampaikan pesan kesehatan kepada
yang baik dalam merawat penderita DM.
kesehatan
pada
masyarakat, kelompok, atau individu, dengan
harapan
bahwa
tersebut,
dengan
masyarakat,
individu dapat
adanya
kelompok,
pesan
atau
memperoleh pengetahuan
tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya
pengetahuan
tersebut
diharapkan
Keluarga
secara
penelitian ini juga sesuai dengan teori
(18)
usaha/kegiatan untuk membantu individu,
meningkatkan
masyarakat
kemampuan
meningkatkan
hendaknya
pengetahuan
tentang diet DM dengan mengikuti berbagai
kegiatan
penyuluhan
kesehatan
yang
diselenggarakan oleh petugas kesehatan.
KEPUSTAKAAN
1.
bahwa pendidikan kesehatan merupakan
dan
DM
dapat
berpengaruh terhadap perilakunya(15). Hasil
kelompok,
aktif
penderita
Suryono. J. (2007). Diabetes Sahabaktu.
Jakarta : Salemba Medika.
2.
WHO,
(2000),
Pencegahan
diabetes
dalam
mellitus Laporan Kelompok Studi WHO
baik
Alih Bahasa dr. Arisman Cetahan1,
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan
untuk mencapai hidup sehat secara optimal.
Jakarta: Hipokrates.
3.
DinKes
DIY,
(2012).
Profil
Dinas
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian
Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta
(19)
2012.
yang
menyimpulkan
pendidikan
kesehatan pada keluarga pasien DM terbukti
dapat mengontrol kadar glukosa pada pasien
DM.
Pengembangan
dan
pelaksanaan
program pendidikan kesehatan DM harus
mengikutsertakan tidak hanya pasien tetapi
juga keluarga pasien.
Daerah
Istimewa
Yogyakarta:
DinKes DIY.
4.
DinKes Sleman, (2012). Profil Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman 2012.
Kabupaten Sleman: DinKes Sleman.
68
5.
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 1, April 2015
Wijayakusuma,
H.
(2004).
Bebas
diabetes mellitus ala hembing. Edisi 1.
Jakarta: Puspa Swara.
6.
7.
Nurrahmani, U. (2012). Stop! Diabetes
Supradi. (2007). Promosi Kesehatan:
Mellitus.
Sebuah
Yogyakarta: Familia (Group
Pengantar
Proses
Belajar
dalam
Pendidikan,
Relasi Inti Media).
Mengajar
Suparno, A. (2008). Hubungan Tingkat
Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Pengetahuan Pasien Dan Dukungan
PT Graha Ilmu.
Pasin
Diabetes
Mellitus
Dalam
Menjalankan Pengobatan Di Poliklinik
Penyakit
Dalam
Yogyakarta.
9.
Yogyakarta: Fitramaya.
14. Wahid,I,. Mubarak,. Nurul, C,. Khoiru, R,.
Sosial Terhadap Tingkat Pengetahuan
8.
Promosi Kesehatan. Cetakan keempat.
RSUP.Dr.Sarjito
Skripsi.
Yogyakarta:
FK
15. Notoatmodjo,
S.
(2007).
Edisi
Promosi
Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
16. Murwani dan Sholehah (2007). Pengaruh
Konseling Keluarga Terhadap Perbaikan
UGM.
Peran
Friedman, M. M. (2010). Keperawatan
Anggota Keluarga Dengan DM
Keluarga: Teori dan Praktek. Jakarta:
Wilayah Kerja
EGC.
Kulon Progo 2007. Yogyakarta: Jurnal
Rahayu, S.H. (2008). Hubungan Antara
Kesehatan Surya Medika
Prngetahuan
Keluarga
Dengan
Keluarga
17. Triastuti,
Dalam
Pengelolaan
di
Puskesmas Kokap I
N.J.
(2010).
Pengaruh
Dukungan Keluarga Dalam Perawatan
Pendidikan Kesehatan tentang Diabetes
DM Di Desa Pamongan Kecamatan
Mellitus terhadap Perubahan Perilaku
Guntur
Penduduk
Kabupaten
Demak.
Skripsi.
Semarang: FKUM Semarang.
Desa
Bulan,
Wonosari,
Klaten: Biomedika, No. 2 Vol. 1.
10. Hidayat, A. (2007). Riset keperawatan
18. Suliha, U., Herawani, Sumiati, Resnayati,
dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Y. (2002). Pendidikan Kesehatan Dalam
Jakarta: Salemba Medika.
Keperawatan. Jakarta: EGC.
11. Notoatmodjo,
Penelitian
S.
(2010).
Kesehatan.
Metodologi
Jakarta:
PT
Rineka Cipta.
19. Yun,
J.O
&
Kim,
K.N.
(2009).
Relationships of Family Support, Diet
Therapy Practice And Blood Glucose
12. Dahlan, M. S. (2013). Statistik untuk
Control
in
Typeii
Diabetic
Patients.
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Journal Nutr Res Pract. Summer; 3(2):
Salemba Medika.
141–148
13. Machfoedz,
Pendidikan
I.,
Suryani,
Kesehatan
E.,
(2006).
Bagian
dari
Download