analisis anggaran operasional sebagai alat pengendalian

advertisement
ISSN-P 2407-2184
Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY )
Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Sunanto
Prodi Akuntansi Politeknik Sekayu
[email protected], [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis dan mengetahui realisasi anggaran
operasional yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian keuangan pada PDAM Tirta Randik
Kabupaten Musi Banyuasin. (2) Menganalisis penyimpangan yang terjadi pada anggaran operasional pada
PDAM Tirta Randik Kabupaen Musi Banyuasin. (3) Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi pada
anggaran operasional PDAM Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data laporan realisasi dan anggaran operasional tahun 2011 sampai dengan 2013,
menganalisis dengan menggunakan metode varian. Berdasarkan hasil penelitian ini penyimpangan
anggaran operasional tahun 2011 sampai dengan 2013 diperoleh kesimpulan bahwa penyimpangan
total pendapatan, total biaya langsung usaha, dan total biaya tidak langsung usaha anggaran
operasional pada PDAM Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin masih dalam batasan pengendalian
keuangan.
Kata Kunci : Anggaran Operasional, Varians, Pengendali Keuangan.
1.
PENDAHULUAN
yang telah disusun. Kegiataan perusahaan yang
Anggaran merupakan komponen penting
tidak terencana dengan baik maka pelaksanaan
dalam perencanaan perusahaan berkaitan dengan
menjadi tidak efektif
keuangan untuk masa depan yang memegang
demikian diperlukan langkah-langkah dari pihak
peranan penting dalam
manajemen perusahaan untuk menyusun strategi
dikarenakan,
dunia
anggaran
usaha.
menyajikan
Hal
ini
informasi
operasi
serta
dan
mengukur
efisien,
dengan
dan mengevaluasi
mengenai kegiatan operasional perusahaan dalam
pelaksanaan strategi tersebut, apakah mencapai
satu periode tertentu agar tujuan dari perusahaan
sasaran atau tidak.
dapat
menyusun
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik
perencanaan anggaran secara menyeluruh tentang
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu
kegiatan perusahaan untuk waktu akan datang
perusahaan
dan
tanggung jawab Pemerintah Daerah. Perusahaan
dicapai.
dibuat
Perusahaan
berdasarkan
perlu
data
waktu
yang
disesuaikan dengan kondisi akan datang.
hal
yang
perencanaan
tak
terpisahkan. Dikarenakan
melihat
ke masa depan,
pengelolaannya
dibawah
Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi
Perencanaan dan pengendalian adalah
dua
yang
yaitu
Banyuasin
Daerah
merupakan
(BUMD)
Badan
yang
Usaha
Milik
didirikan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
menentukan tindakan-tindakan apa saja yang
Nomor 13 Tahun 1987 tanggal
harus dilakukan untuk
1987. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
tertentu. Sedangkan
belakang,
yaitu
merealisasikan tujuan
pengendalian
menilai
apa
melihat
yang
ke
Randik merupakan
2
November
perusahan daerah
yang
telah
bergerak dalam bidang jasa pengolahan air baku
dihasilkan dan membandingkan dengan rencana
hingga menjadi air bersih, yang memiliki 14 kantor
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
1
cabang
untuk
daerah
Musi
Banyuasin.
diperlukan sebelum
dimulainya
penyusunan
Permasalahan intern yang terjadi pada Perusahaan
rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi
Daerah Air Minum
yang perlu, pembagian tugas, dan pelaksanaan
Tirta
Randik
yaitu,
perbandingan antara apa yang dianggarkan dan
rencana
direalisasikan
pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan
tidak
sesuai
dalam
anggaran
operasional. Dikarenakan anggaran dibuat tidak
pada
akhirnya,
tahap
rencana itu.
Menurut Nafarin (2007:14) “penganggaran
selalu searah dengan realisasi anggaran pada setiap
tahunnya.
tersebut
perusahaan (business budgeting) adalah proses
Sehingga anggaran dapat menjadi alat
menyusun
anggaran
guna
mencapai
tujuan
Menurut
pengendalian guna mengambil tindakan koreksi
perusahaan dalam memperoleh laba”.
atau umpan balik atas apa yang sudah terjadi.
Munandar (2010:1) “Business Budget (Anggaran
Apabila terjadi perbedaan
realisasi
Perusahaan) atau budget (Anggaran) adalah suatu
dapat
rencana yang disusun secara sistematis, yang
dengan
dana
yang
antara
dianggarkan
diketahui perbedaan tersebut apakah masih dalam
meliputi
batas-batas pengendalian atau tidak. Jika diluar
dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter),
pengendalian
dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan
maka
harus
dicari
penyebab-
penyebabnya agar dapat diambil tindakan untuk
menyeimbangkan
anggaran.
pada
antara
realisasi
Anggaran operasional
Perusahaan
Daerah
Randik Kabupaten
Musi
Air
terjadi
Minum
Banyuasin
Tirta
kegiatan
perusahaan,
yang
datang.”
dengan
yang
seluruh
Jadi,
menurut
penulis
penganggaran
perusahaan adalah proses penyusunan anggaran
yang dimulai dalam
penyusunan rencana,
meliputi
pengumpulan berbagai data dan informasi yang
seluruh kegiatan operasi yang dijalankan dalam
perlu, pembagian tugas, serta pelaksanaan rencana
melaksanakan
aktivitas
perusahaan
tersebut pada akhirnya, tahap pengawasan dan
melaksanakan
tugasnya
dalam melakukan
dan
evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana itu.
pengendalian atas pembiayaan.
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul
2.2
di atas, maka peneliti menguraikan permasalahan
Manfaat Anggaran
Manfaat penyusunan anggaran menurut
yang harus dibahas, yaitu:
Nafarin (2007:19) adalah sebagai berikut:
a.
a.
Bagaimana analisis implementasi anggaran
operasional yang dilakukan oleh PDAM
Kabupaten Musi Banyuasin ?
b.
b.
Dapat
c.
2.1
Pengertian Penganggaran Perusahaan
Menurut
Kamarudin
mengarah
pada
digunakan
sebagai
alat
menilai
Dapat memotivasi karyawan.
Menurut Hansen dan Mowen (2009:424)
beberapa
TINJAUAN PUSTAKA
dapat
kelebihan dan kelemahan karyawan.
sebagai alat pengendalian keuangan ?
2.
kegiatan
pencapaian tujuan bersama.
Apakah anggaran operasional pada PDAM
Kabupaten Musi Banyuasin dapat digunakan
Semua
manfaat
anggaran untuk suatu
organisasi:
(2007:183)
a.
Memaksa para manajer untuk melakukan
perencanaan.
menyatakan bahwa: Penganggaran menunjukkan
suatu proses sejak dari tahap persiapan yang
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
2
b.
Menyediakan
informasi
yang
dapat
perusahaan. Adapun fungsi anggaran menurut
digunakan untuk memperbaiki pengambilan
Nafarin (2007:28), yaitu:
keputusan
1)
c.
Menyediakan standar evaluasi kinerja.
d.
Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
Fungsi perencanaan.
Anggaran sebagai alat perencanaan juga
harus memperhatikan kaitan anggaran yang satu
dengan anggaran yang lain. Aspek lain
2.3
Karakteristik Anggaran
penting
dari
perencanaan
Menurut Mulyadi (2009:490) karakteristik
menggunakan anggaran
dengan
perencanaan
adalah
anggaran sebagai berikut:
perencanaan
1)
Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan
mungkin. Semua belanja membutuhkan dana
dan satuan selain keuangan.
(uang) dan dana adalah
Anggaran umumnya mencakup jangka waktu
langka. Sudah menjadi kebiasaan bahwa sering
satu tahun.
kali kebutuhan dana melebihi dana yang tersedia.
Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan
Oleh
manajemen, yang berarti
harus memperhitungkan berbagai kemungkinan
2)
3)
4)
bahwa
para
para
penyusun
dan menentukan kemungkinan mana yang paling
dalam anggaran.
menguntungkan bagi
Usulan anggaran di-review
pihak
dana
anggaran
jawab untuk mencapai sasaran yng ditetapkan
yang
perusahaan.
ada
Jadi,
salah
dan disetujui
satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana
yang berwenang lebih tinggi
belanja dan sumber dana yang ada seefisien
mungkin.
Sekali disetujui, anggaran hanya dpat diubah
di bawah kondisi tertentu.
Secara
berkala,
sesungguhnya
anggaran
2)
kinerja
dibandingkan
dan
selisihnya
keuangan
dengan
dianalisis
dan
dijelaskan.
Fungsi pelaksanaan.
Anggaran
pedoman
pelaksana
artinya sebelum
pekerjaan
dilaksanakan
terlebih
mendapat
dahulu
persetujuan yang berwenang (terutama dalam
bagi
keuangan). Pekerjaan
disetujui
untuk
dilaksanakan bila ada anggarannya atau tidak
Fungsi Anggaran
Anggaran
sebagai
pekerjaan,
hal
2.4
sumber daya yang
belanja
dari penyusunan anggaran.
6)
itu,
yang tersedia seefisien
manajer setuju untuk menerima tanggung
oleh
5)
karena
dana
yang
perusahaan
sangatlah
penting, karena anggaran merupakan alat
menyimpang dari anggaran. Membeli kendaraan
bagi
tidak akan disetujui bila tidak ada anggarannya
manajemen dalam mencapai tujuan. Anggaran
atau membeli bahan lebih mahal dari anggaran
berisikan informasi mengenai kegiatan yang akan
juga tidak akan disetujui sebab, semua itu akan
dilaksanakan dan biaya
menganggu keuangan perusahaan bila disetujui.
mendukung kegiatan tersebut
dianggarkan untuk
telah ditentukan
sebelumnya. Anggaran memiliki beberapa fungsi,
3
dimana fungsi anggaran tersebut sesuai dengan
fungsi manajemen.
Fungsi anggaran merupakan salah satu
alat bagi manajemen dalam pencapaian tujuan
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
Fungsi pengawasan.
Anggaran
atau
berarti
merupakan
alat
pengawasan
pengendalian (controlling).
Pengawasan
mengevaluasi
atau
menilai terhadap
pelaksanaan pekerjaan, dengan cara :
3
a.
b.
Memperbandingkan realisasi dengan rencana
penilai
(anggaran).
organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak.
Melakukan
tindakan
dibanding
perlu
perbaikan
setiap
bagian
Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu
(atau bila terdapat
standar atau tolak ukur manajemen telah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak.
Jika
menurut
aktivitas
apabila
penyimpangan yang merugikan).
Sedangkan
apakah
Rudianto
(2009:6)
realisasi
pelaksanaan
manajemen lebih baik
anggaran,
maka
dapat
1)
Alat perencanaan.
berhasil
Sebagai bagian dari fungsi perencanaan
Fungsi pengendalian, anggaran memiliki beberapa
(planning), anggaran merupakan rencana kerja
manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya,
yang
yaitu:
pedoman
anggota organisasi
dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana
dan
arah
yang
mencapai
bagian
rencana
tersebut telah
yang
ditetapkan.
a. Berperan sebagai tolak ukur atau standar
yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran
memberikan sasaran,
bahwa
bagian
menyatakan fungsi anggaran adalah:
menjadi
dinilai
dari
setiap
bagi kegiatan organisasi.
harus
b. Memberikan kesempatan untuk menilai dan
dicapai oleh setiap bagian organisasi didalam
mengevaluasi secara sistematis setiap segi
suatu periode waktu tertentu. Tanpa memiliki
atau setiap aspek organisasi.
anggaran, perusahaan tidak memiliki arah dan
sasaran yang
waktu
harus
tertentu.
dicapai
dalam
c. Mendorong pihak manajemen secara dini
kurun
mengadakan penelaahan terhadap masalah
Fungsi perencanaan, anggaran
yang dihadapi.
memiliki beberapa manfaat yang saling terkait
dengan lainnya, yaitu:
a. Memberikan
2.5
terarah
Biaya
dan terintegrasi kepada seluruh anggota
digolongkan,
diringkas
dan
organisasi.
akuntansi
biaya.
Proses
b. Menciptakan
pendekatan
suasana
yang
Pengertian dan Jenis-jenis Biaya Operasi
organisasi
merupakan
objek
yang
dicatat,
disajikan
oleh
pencatatan,
yang
penggolongkan, peringkasan dan penyajian, serta
mengarah kepada tujuan umum, yaitu
penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk
pencapaian laba usaha.
siapa proses tersebut ditunjukan. Proses tersebut
c. Mendorong seluruh anggota organisasi
harus memperhatikan kebutuhan pemakai luar
untuk memiliki komitmen mencapai sasaran
perusahaan,
yang telah ditetapkan.
memperhatikan
d. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber
daya
pada
kegiatan
yang
paling
selain
itu
harus
karakteristik
juga
akuntansi
keuangan.
Menurut Bastian dan Nurlela (2010:7)
menyatakan bahwa “biaya atau cost adalah
menguntungkan.
e. Mendorong pencapaian standar prestasi
yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi.
pengorbanan
dalam satuan
sumber
uang,
ekonomi,
yang
yang terjadi
atau
diukur
yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
2)
Alat Pengendalian.
Sedangkan beban atau expense adalah biaya telah
Sebagai bagian dari fungsi pengendalian
memberikan manfaat dan sekarang telah habis”.
(controlling), anggaran berguna
sebagai
alat
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
4
Biaya
ekonomi
merupakan
untuk
pengorbanan
pengorbanan
memperoleh
sumber
ekonomi
sumber
aktiva.
Jika
tersebut
tidak
lain
adalah
gaji
pimpinan
dan
karyawan
admnistrasi, pemakaian alat tulis kantor dan lain
sebagainya.
menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut
merupakan rugi. Jika seorang pengusaha telah
2.6
mengeluarkan biaya, tetapi tidak mendatangkan
pendapatan, maka pengorbanan ini disebut rugi.
Menurut
(2009:116)
Menurut Raiborn Cecily A dan Kinney
Michael R (2011:351) “analisis anggaran (budget
Biaya
variance) sama dengan total overhead aktual
operasional dapat dibagi menjadi dua kelompok
dikurangi overhead yang dianggarkan untuk output
yaitu:
aktual suatu periode”.
1)
Rudianto
Analisis Varians (Selisih) Anggaran
Biaya pemasaran
Varian atau selisih adalah perbedaan antara
Biaya pemasaran adalah semua rencana
pengeluaran
yang berkaitan
dengan
adanya
suatu rencana atau target dan suatu hasil. Varian
memberikan
indikasi
atau
suatu
peringatan
seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian
bahwa operasi tidak berjalan sebagaimana yang
produk perusahaan. Biaya pemasaran dimulai
direncanakan yang intinya adalah situasi ideal yang
pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat
hendak
proses produksi selesai dan barang-barang sudah
dengan biaya aktual melahirkan penyimpangan
siap untuk dijual. Biaya ini mencakup:
(varian). Jika biaya standar lebih besar dari
a. Biaya penjualan
pada biaya aktual, maka melahirkan varian yang
dicapai.
Biaya
standar
Biaya penjualan adalah biaya keseluruhan
menguntungkan
aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk
sebaliknya jika biaya standar lebih kecil dari pada
mencari dan memperoleh penjualan produk
biaya aktual, maka melahirkan varian yang tidak
perusahaan. Biaya ini mencakup biaya iklan,
menguntungkan (unfavorable variance).
pemberian contoh produk, komisi wiraniaga,
biaya demo, dan sebagainya.
pemenuhan
keseluruhan
biaya
variance)
dan
Namun dalam realitas hasil aktual kerap
berbeda dengan yang telah direncanakan, bahkan
b. Biaya pemenuhan pesanan
Biaya
(favorable
dibandingkan
dalam proses atau perjalanan pun senantiasa
pesanan
yang
adalah
ditemui penyimpangan baik yang bersifat minor
dikeluarkan
atau bahkan yang bersifat mayor yang bila tidak
berkaitan dengan upaya untuk memenuhi
ditindak
lanjuti
dengan
seksama
pesanan sesuai keinginan konsumen, yang
menggagalkan keseluruhan rencana.
dapat
mencakup biaya pergudangan, pengepakan dan
pengiriman, pemberian kredit dan penagihan
2.7
serta administrasi pemasaran.
Tahap-tahap Analisis Anggaran
Menurut Mahsun Mohamad (2010:154)
Tahap-tahap
2)
analisis
Biaya adminstrasi dan umum
sebagai berikut:
Biaya administrasi dan umum adalah semua
1)
rencana biaya yang berkaitan dengan
operasional
mengendalikan
kantor untuk
organisasi
aktivitas
mengatur dan
secara
anggaran dapat diuraikan
Siapkan data-data anggaran dan laporan
realisasi anggaran.
2)
Data utama yang digunakan dalam analisis
umum.
ini adalah anggaran (APBD) dan laporan
Adapun yang termasuk ke dalam biaya ini antara
realisasi anggaran. Data anggaran memuat
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
5
rencana-rencana
penerimaan
pendapatan,
pengeluaran belanja dan pembiayaan dalam
satu
periode.
anggaran
Data
memuat
pendapatan,
laporan
realisasi
pengeluaran
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Tempat Pengumpulan
realisasi
Data
penerimaan
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan
dan
Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi
pembiayaan dalam satu periode. Pastikan
Banyuasin yang merupakan Badan Usaha Milik
item-item dalam laporan realisasi anggaran
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
sama
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi
dengan
belanja
item-item
pada
rencana
anggaran.
3)
3.
Banyuasin No. 13 Tahun 1987.
Bandingkan data-data realisasi
anggaran
dengan anggarannya untuk setiap item yang
Didirikan
Waktu penelitian
ini dimulai pada bulan Maret hingga bulan Agustus
2014.
sama.
4)
Item anggaran dibandingkan dengan item
3.2
Teknik Pengumpulan Data
realisasi baik pada pos pendapatan, belanja
Menurut Sugiyono (2010 :193), macam-
maupun pembiayaan. Untuk memperoleh
macam teknik pengumpulan data berdasarkan
hasil yang objektif dan akuntabel, laporan
tekniknya adalah :
realisasi
1)
anggaran harus didukung dengan
Observasi
bukti-bukti yang cukup dan memadai.
Observasi adalah teknik pengumpulan data
5)
Hitung selisih anggaran.
yang
6)
Pembandingan anggaran dengan realisasinya
pengamatan langsung ke Perusahaan Daerah
menghasilkan selisih atau penyimpangan
Air Minum (PDAM) Tirta Randik Kabupaen
(variance).
Musi Banyuasin.
Selisih
ini
dikelompokkan
menjadi dua yaitu selisih penerimaan dan
7)
8)
2)
dilakukan
oleh
penulis
dengan
Wawancara
selisih pengeluran sehingga dapat diketahui
Wawancara adalah teknik pengumpulan data
selisih lebih (surplus) atau selisih kurang
yang digunakan penulis
(defisit) anggaran.
wawancara dengan narasumber.
Hitung
persentase
tingkat
ketercapaian
3)
untuk melakukan
Dokumentasi
anggaran.
Dokumentasi adalah teknik yang dilakukan
Nilai selisih anggaran yang terjadi dapat
penulis
dihitung
literature yang menunjang penelitian.
persentase
ketercapaiannya.
dengan
mempelajari
literature-
Penghitungan persentase ketercapaian ini
dilakukan pada pos-pos penerimaan maupun
pengeluran.
9)
Lakukan
3.3
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
analytical
procedure
dengan
pembuatan rasio-rasio kinerja.
ini berupa data sekunder. Data tersebut bersumber
dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
10) Untuk memperoleh gambaran komprehensif
Randik Kabupaen Musi Banyuasin. Data sekunder
tentang kinerja organisasi, maka analisis
yang penulis peroleh dari PDAM Tirta Randik
bisa
Kabupaen Musi Banyuasin berupa data laporan
diteruskan
dengan
melakukan
penghitungan rasio-rasio anggaran.
realisasi dan anggaran operasional tahun 2011
sampai dengan 2013.
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
6
dibandingkan untuk melihat apakah anggaran yang
4.
HASIL
4.1
Gambaran
Umum
Deskriptif
Data
terjadi sesuai.
Pendapatan usaha berdasarkan realisasi dan
Penelitian
Deskripsi data
terdiri dari dua data,
yang diperlukan penulis
yaitu data teori yang
digunakan untuk menganalisis dan data instansi.
anggaran operasional tahun 2011 terdiri dari:
Pendapatan air yang terdiri dari:
a.
Penjualan air diatas anggaran yang telah
Teori yang digunakan penulis untuk menganalisis
ditetapkan
adalah teori dari beberapa buku Penganggaran
796.314.025 dengan persentase 6,52%. Hal ini
Perusahaan
terjadi karena di tahun 2011 penjualan
yang
membahas
secara
khusus
yaitu
dengan
selisih
Rp
air
mengenai anggaran. Sedangkan data instansi,
adanya penambahan pelanggan sebanyak
penulis dapatkan dari Perusahaan Daerah Air
4.299 pelanggan menjadi 19.402 pelanggan.
Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin.
4.2
b.
non
air
sambungan
baru,
yang
denda,
terdiri
dari
penyambungan
kembali, pengganti meter air, dan non air
Analisis Data
Penelitian
Pendapatan
dilakukan
pada
Perusahaan
lainnya
dengan
selisih
Rp 379.327.378
Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten
dengan persentase 57,51%. Hal ini terjadi
Musi Banyuasin mengenai analisis dan anggaran
dikarenakan
operasional sebagai alat pengendalian keuangan
melebihi
dalam
pemasangan
baru
analisis dan anggaran operasional pada tahun 2011
bertambahnya
jumlah
s.d 2013, dimana data-data tersebut terdiri
tahun
perusahaan.
Penulis
membandingkan
dari
pada sambungan
diatas
2011.
baru
yang
anggaran
adanya
dengan
melihat
pelanggan
Pada pendapatan
pada
non
air,
pendapatan usaha dan biaya usaha yang terjadi
denda ini juga terjadi di atas anggaran
dalam
perusahaan tersebut. Pendapatan usaha
yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan
terdiri dari pendapatan air dan pendapatan non air.
kurang aktifnya tim penagihan untuk menagih
Sedangkan biaya dilaksanakan terdiri dari biaya
rekening air dan pelanggan yang telat
langsung usaha dan biaya tidak langsung usaha.
membayar
Pengendalian
Penyambungan
dalam
penelitian
ini
berarti
tagihan
melebihi
batas
anggaran
dengan
dengan
persentase
254,12%
anggaran dan melakukan tindakan perbaikan
banyaknya
pemindahan
apabila dipandang perlu jika ada penyimpangan
penyambungan
yang
sehingga meningkatnya diatas anggaran.
merugikan
terkait
dengan
anggaran
telah
air.
melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan
cara membandingkan realisasi
yang
kembali
rekening
ditetapkan dengan
ini
dikarenakan
meter
kembali
air
serta
meteran
air
operasional pada Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin.
Setelah data tersebut terkumpul penulis
Biaya Langsung Usaha yang terdiri dari:
a.
Biaya Sumber dilihat dari tabel realisasi
melakukan pengolahan data, selanjutnya diperoleh
dan
anggaran
anggaran dan realisasi operasional pada Perusahaan
terjadi di bawah anggaran dengan varians
Daerah Air
Minum Tirta Randik Kabupaten
(selisih) (Rp 167.438.95) dengan persentase
Musi Banyuasin. Anggaran dan realisasi yang
(2,27%). Pada biaya sumber tidak tercapainya
anggaran yang
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
operasional,
telah
biaya sumber
ditetapkan,
hal
ini
7
dikarenakan
biaya
pegawai
dan
biaya
pada penjualan
pemeliharaan pada sumber air terealisasi lebih
air adanya tingkat kebocoran pipa sehingga
rendah dari yang di anggarkan. Dilihat dari
terjadinya
tabel diatas, biaya pengolahan air melebihi
21,66%
anggaran yang telah ditetapkan dengan selisih
maksimal sebesar 20%.
(Rp 2.029.368.657). Selisih yang terjadi
air,
dibandingkan
dengan
ketentuan
sambungan
baru,
Hal ini disebabkan karena pada pengolahan
kembali, pengganti meter air, dan non air
air persediaan bahan kimia yang ada digudang
lainnya dengan selisih (Rp 748.891.890)
sudah habis, jadi anggaran yang telah
dengan persentase 88,03%. Hal ini terjadi
ditetapkan
dikarenakan
anggaran.
yang
sebesar
melebihi batas anggaran dengan (29,03%).
melebihi
air
yaitu
non
terealisasi
b.
kehilangan
Pendapatan
denda,
terdiri
penyambungan
pada sambungan
baru
persentase dengan selisih (13,63%) dengan
pemasangan
baru
dengan
varians anggaran dan realisasi sebesar (Rp
bertambahnya
jumlah
pelanggan
837.334.998). Hal ini disebakan
tahun sebanyak 213.567 orang atau 36,79%.
jam
melihat
setiap
Pada pendapatan non air, denda juga terjadi di
melakukan penggantian dan pemeriksaan
atas anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini
meter induk dan water meter pelanggan secara
dikarenakan kurang aktifnya tim penagihan
berkala untuk mengurangi kebocoran yang
untuk menagih rekening air dan pelanggan
disebabkan kerusakan water meter pelanggan.
yang telat membayar tagihan rekening air.
Pada biaya umum dan administrasi terjadinya
Penyambungan
persentase sebesar (55,84%) dengan varians
anggaran yang telah
anggaran
persentase
realisasi
3.560.034.411).
meningkatnya
manusia
Hal
pendidikan
sebesar
ini
kompetensi
yang
layanan
adanya
dan
dan
operasi
anggaran
yang
melebihi
adanya
diatas
dari
Biaya Transmisi dan distribusi terjadinya
peningkatan
b.
karena di tahun 2012
disebabkan
sumber
handal melalui
dan
(Rp
melebihi
ditetapkan
46,04%
ini
batas
dengan
dikarenakan
banyaknya pemindahan meter air di rumah
daya
tangga sederhana yang tidak menempati
program
latihan
kembali
rumahnya
secara
sehingga
memasangan
ulang
sambungan pada saat menggunakan air bersih.
berkesinambungan, tidak menerima pegawai
baru
karena
masih
berlebihnya
pegawai dibandingkan
dengan
jumlah
Biaya Langsung Usaha yang terdiri dari:
jumlah
a.
Biaya Sumber dilihat dari tabel realisasi
pelanggan serta mengupayakan diklat yang
dan
memadai untuk meningkatkan kompetensi
terjadi di bawah anggaran dengan varians
pegawai.
(selisih) (Rp 963.139.957) atau
Pada
Pendapatan
usaha
berdasarkan
realisasi
dan
anggaran
biaya
anggaran
operasional,
sumber
yang
tidak
biaya sumber
(9,74%).
tercapainya
telah ditetapkan, hal ini
anggaran operasional tahun 2012 terdiri dari:
dikarenakan
Pendapatan air yang terdiri dari:
pemeliharaan pada sumber air terealisasi lebih
a.
Penjualan air diatas anggaran yang telah
rendah dari yang dianggarkan. Berdasarkan
ditetapkan
Rp
data yang ada, biaya pengolahan air melebihi
566.429.050 atau 38,51%. Hal ini terjadi
anggaran yang telah ditetapkan dengan selisih
yaitu
dengan
selisih
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
biaya
pegawai
dan
biaya
8
(Rp 3.303.080.000). Selisih yang terjadi
usaha diatas target disebabkan masih tingginya
melebihi batas anggaran dengan (64,17%).
tingkat kehilangan air, yaitu sebesar 21,66%
Hal ini disebabkan karena pada pengolahan
dibandingkan
air persediaan bahan kimia sudah habis, jadi
sebesar 20%. Serta tidak tercapainya realisasi
anggaran yang telah ditetapkan melebihi
subsidi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
anggaran. Biaya Transmisi dan distribusi
(untuk keperluan biaya operasinal) dari yang
terjadinya persentase dengan selisih 65,94%
dianggarkan
dengan
terealisir sebesar Rp 3.500.000.000. Sedangkan
varians
sebesar
b.
Rp
anggaran
dan
realisasi
3.779.201.331.
Hal
ini
dengan
sebesar
pada biaya usaha
ketentuan
Rp
5.495.000.000 hanya
diatas
anggaran sebesar Rp
disebabkan bertambahnya aset tetap, pada
11.455.827.444
biaya pengolahan air serta biaya transmisi dan
disebabkan antara lain bertambahnya aset tetap
distribusi.
sehingga terdapat kenaikan biaya penyusutan
Pada
biaya
terjadinya
dengan
umum
dan
persentase
varians
sebesar
Rp
disebabkan
administrasi
sebesar
anggaran
dan
5.336.685.072.
perusahaan
kontrak
yang
dilengkapi
manajemen
pada
Hal
tersebut
aktiva tetap, biaya pengolahan air serta biaya
transmisi
realisasi
aset tahun 2012 yang merupakan penyertaan
ini
memiliki
indikator kinerja kunci (Key Performance
Indicators)
40,78%.
72,83%
Hal
belum
atau
maksimal
penetapan
setiap
level
modal
dan
distribusi.
Adapun penambahan
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
sebesar Rp 79.739.388.900.
Pada tahun 2013 realisasi dan anggaran
operasional
pada
pendapatan diatas anggaran
sebesar Rp 4.960.546.279
atau
15,08%.
anggaran
disebabkan
manajemen dan karyawan dalam upaya
Pendapatan usaha diatas
mengukur produktivitas secara komprehensif
adanya realisasi penerimaan pendapatan yang
serta belum memiliki SOP.
tidak dianggarkan
4.3
dalam
non
Pembahasan
administrasi.
Sedangkan
Pada tahun 2011 realisasi dan anggaran
diatas anggaran sebesar Rp 15.496.531.364 atau
pada
pendapatan
biaya
50,92%.
1.175.641.403 atau 6,52%. Pendapatan usaha target
bertambahnya
disebabkan adanya penambahan pelanggan di tahun
kenaikan biaya penyusutan aktiva tetap, adanya
2011 sebanyak 4.229 pelanggan. Sedangkan pada
kenaikan biaya
biaya usaha realisasinya anggaran sebesar Rp
peningkatan pelayanan air bersih ke masyarakat
6.259.229.114 atau 23,19%. Penyebab realisasi
serta meningkatnya biaya listrik dan pegawai.
usaha
melampaui
tetap
antara
sehingga
pemeliharaan
lain
terdapat
instalasi
untuk
adalah
Sehingga anggaran dapat dipandang dari
bertambahnya aset sehingga terdapat kenaikan
dua sudut, yaitu dari sudut perencanaan dan
biaya
sudut pengendalian. Anggaran sebagai perencanaan
penyusutan
kenaikan biaya
anggaran
aset
disebabkan
usaha
operasional pada pendapatan anggaran sebesar Rp
biaya
ini
berupa
yaitu
pendapatan
Hal
air
RKAP
aktiva tetap, dan adanya
pegawai
karena
penambahan
pegawai.
anggota organisasi dalam bertindak untuk rencana
Pada tahun 2012 realisasi dan anggaran
operasional
merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman
pada
(Rp 182.462.840)
pendapatan anggaran sebesar
atau
(0,79%). Pendapatan
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
yang diupayakan untuk direalisasikan sebagai
arahan yang harus dicapai oleh
setiap
bagian
organisasi didalam suatu periode tertentu. Tanpa
9
memiliki anggaran, perusahaan tidak memiliki arah
tidak dihuni, PDAM yang telah dipasang tidak
dan sasaran yang harus dicapai dalam kurun waktu
digunakan. Sedangkan untuk tahun 2012
tertentu. Sedangkan anggaran yang dipandang
realisasi terjadi terdapat penurunan pada yang
dari sudut pengendalian merupakan sebagai alat
dianggarkan, hal ini disebabkan karena masih
penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi
tingginya tingkat kebocoran pipa. Selain itu,
telah
tidak tercapainya realisasi realisasi subsidi
sesuai
dengan
rencana
atau
tidak.
Sehingga anggaran sebagai suatu standar atau
Pemerintah
Kabupaten
Musi
Banyuasin
tolak ukur manajemen sesuai dengan standar
(untuk keperluan Biaya Operasional), dari
yang telah ditetapkan atau tidak.
yang dianggarkan hanya terealisir sebesar
63,69%.
5.
2)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
analisis
Biaya usaha yang terjadi pada tahun 2011 s.d
2013 merealisasikan lebih besar dari
varians
yang
diketahui dari sektor pendapatan usaha dan biaya
dianggarkan. Hal ini disebabkan karena
usaha:
bertambahnya
Pendapatan usaha terdiri dari pendapatan air dan
kenaikan biaya penyusutan aktiva tetap
pendapatan non air.
dan adanya kenaikan biaya pegawai karena
1)
penambahan pegawai.
Pendapatan air yang terjadi dari tahun
aset sehingga
terdapat
2011 s.d 2012 mencapai realisasi melebihi
Berdasarkan
anggaran setiap tahunnya. Hal ini, disebabkan
hasil
penelitian
dan
karena setiap tahun adanya penambahan
pembahasan yang dilakukan, penulis memberikan
pelanggan setiap tahunnya. Dilihat pada
saran sebagai masukan;
analisis tahun 2011 menambah pelanggan
1)
Sebaiknya Perusahaan Daerah Air Minum
sebanyak 19.402 pelanggan, pada tahun
Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin
2012 terjadi penambahan sebanyak 22.685
pada
pelanggan. Tapi ini berbeda yang terjadi pada
seharusnya lebih diefektifkan untuk menagih
tahun 2013 pendapatan yang terealisasi
tunggakan pelanggan yang tidak membayar
dibawah
rekening air serta yang sedang bermasalah
anggaran
pendapatan
dikarenakan
administrasi
yang
adanya
penagihan
rekening
air
pada rumah pelanggan.
tidak
dianggarkan. Dari pendapatan non air terjadi
tim
2)
Sebaiknya
anggaran
yang
lebih besar dari yang
ditentukan
pada
dianggarkan pada tahun 2011 dengan 2013.
dilakukan
tindakan
Disebabkan
adanya penyimpangan yang terjadi masih
realisasi yang
karena
kurang aktifnya tim
penagihan untuk menagih rekening air dan
dalam
pelanggan yang telat membayar tagihan
manajemen
rekening
realisasi
air.
Selain
itu
penyambungan
kembali pada tahun 2011 dengan 2013
batas
periode
telah
pengendalian
dapat
tidak
koreksi.
sebelumnya
Meskipun
sehingga
mengantisipasi
menyimpang
jauh
agar
dari
anggaran yang telah ditetapkan.
melebihi anggaran. Hal ini disebabkan pada
tahun
tersebut
banyak
melakukan
penyambungan kembali setelah pihak PDAM
memutuskan sambungan karena rumah yang
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Kamaruddin.
2007.
Akuntansi
Manajemen, Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2010. Akuntansi
Biaya,
Edisi
Kedua.
Jakarta:
Mitra
Wacana Media.
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2009.
Akuntansi Manajemen, Edisi Kedelapan.
Jakarta: Salemba Empat.
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja
Sektor Publik, Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE-UGM.
Mulyadi. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Munandar. 2010. Budgetin; Perencanaan Kerja,
Pengkoordinasian
Kerja,
Pengawasan
Kerja. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan,
Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta: Erlangga.
Rainborn Cecily A dan Kinney Michaer R. 2011.
Akuntansi Biaya, Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta Bandung.
Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11
11
Download