ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN Sunanto Prodi Akuntansi Politeknik Sekayu [email protected], [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis dan mengetahui realisasi anggaran operasional yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian keuangan pada PDAM Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin. (2) Menganalisis penyimpangan yang terjadi pada anggaran operasional pada PDAM Tirta Randik Kabupaen Musi Banyuasin. (3) Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi pada anggaran operasional PDAM Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan realisasi dan anggaran operasional tahun 2011 sampai dengan 2013, menganalisis dengan menggunakan metode varian. Berdasarkan hasil penelitian ini penyimpangan anggaran operasional tahun 2011 sampai dengan 2013 diperoleh kesimpulan bahwa penyimpangan total pendapatan, total biaya langsung usaha, dan total biaya tidak langsung usaha anggaran operasional pada PDAM Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin masih dalam batasan pengendalian keuangan. Kata Kunci : Anggaran Operasional, Varians, Pengendali Keuangan. 1. PENDAHULUAN yang telah disusun. Kegiataan perusahaan yang Anggaran merupakan komponen penting tidak terencana dengan baik maka pelaksanaan dalam perencanaan perusahaan berkaitan dengan menjadi tidak efektif keuangan untuk masa depan yang memegang demikian diperlukan langkah-langkah dari pihak peranan penting dalam manajemen perusahaan untuk menyusun strategi dikarenakan, dunia anggaran usaha. menyajikan Hal ini informasi operasi serta dan mengukur efisien, dengan dan mengevaluasi mengenai kegiatan operasional perusahaan dalam pelaksanaan strategi tersebut, apakah mencapai satu periode tertentu agar tujuan dari perusahaan sasaran atau tidak. dapat menyusun Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik perencanaan anggaran secara menyeluruh tentang Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kegiatan perusahaan untuk waktu akan datang perusahaan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah. Perusahaan dicapai. dibuat Perusahaan berdasarkan perlu data waktu yang disesuaikan dengan kondisi akan datang. hal yang perencanaan tak terpisahkan. Dikarenakan melihat ke masa depan, pengelolaannya dibawah Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Perencanaan dan pengendalian adalah dua yang yaitu Banyuasin Daerah merupakan (BUMD) Badan yang Usaha Milik didirikan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin menentukan tindakan-tindakan apa saja yang Nomor 13 Tahun 1987 tanggal harus dilakukan untuk 1987. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta tertentu. Sedangkan belakang, yaitu merealisasikan tujuan pengendalian menilai apa melihat yang ke Randik merupakan 2 November perusahan daerah yang telah bergerak dalam bidang jasa pengolahan air baku dihasilkan dan membandingkan dengan rencana hingga menjadi air bersih, yang memiliki 14 kantor Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 1 cabang untuk daerah Musi Banyuasin. diperlukan sebelum dimulainya penyusunan Permasalahan intern yang terjadi pada Perusahaan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi Daerah Air Minum yang perlu, pembagian tugas, dan pelaksanaan Tirta Randik yaitu, perbandingan antara apa yang dianggarkan dan rencana direalisasikan pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan tidak sesuai dalam anggaran operasional. Dikarenakan anggaran dibuat tidak pada akhirnya, tahap rencana itu. Menurut Nafarin (2007:14) “penganggaran selalu searah dengan realisasi anggaran pada setiap tahunnya. tersebut perusahaan (business budgeting) adalah proses Sehingga anggaran dapat menjadi alat menyusun anggaran guna mencapai tujuan Menurut pengendalian guna mengambil tindakan koreksi perusahaan dalam memperoleh laba”. atau umpan balik atas apa yang sudah terjadi. Munandar (2010:1) “Business Budget (Anggaran Apabila terjadi perbedaan realisasi Perusahaan) atau budget (Anggaran) adalah suatu dapat rencana yang disusun secara sistematis, yang dengan dana yang antara dianggarkan diketahui perbedaan tersebut apakah masih dalam meliputi batas-batas pengendalian atau tidak. Jika diluar dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), pengendalian dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan maka harus dicari penyebab- penyebabnya agar dapat diambil tindakan untuk menyeimbangkan anggaran. pada antara realisasi Anggaran operasional Perusahaan Daerah Randik Kabupaten Musi Air terjadi Minum Banyuasin Tirta kegiatan perusahaan, yang datang.” dengan yang seluruh Jadi, menurut penulis penganggaran perusahaan adalah proses penyusunan anggaran yang dimulai dalam penyusunan rencana, meliputi pengumpulan berbagai data dan informasi yang seluruh kegiatan operasi yang dijalankan dalam perlu, pembagian tugas, serta pelaksanaan rencana melaksanakan aktivitas perusahaan tersebut pada akhirnya, tahap pengawasan dan melaksanakan tugasnya dalam melakukan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana itu. pengendalian atas pembiayaan. Berdasarkan latar belakang pemilihan judul 2.2 di atas, maka peneliti menguraikan permasalahan Manfaat Anggaran Manfaat penyusunan anggaran menurut yang harus dibahas, yaitu: Nafarin (2007:19) adalah sebagai berikut: a. a. Bagaimana analisis implementasi anggaran operasional yang dilakukan oleh PDAM Kabupaten Musi Banyuasin ? b. b. Dapat c. 2.1 Pengertian Penganggaran Perusahaan Menurut Kamarudin mengarah pada digunakan sebagai alat menilai Dapat memotivasi karyawan. Menurut Hansen dan Mowen (2009:424) beberapa TINJAUAN PUSTAKA dapat kelebihan dan kelemahan karyawan. sebagai alat pengendalian keuangan ? 2. kegiatan pencapaian tujuan bersama. Apakah anggaran operasional pada PDAM Kabupaten Musi Banyuasin dapat digunakan Semua manfaat anggaran untuk suatu organisasi: (2007:183) a. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan. menyatakan bahwa: Penganggaran menunjukkan suatu proses sejak dari tahap persiapan yang Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 2 b. Menyediakan informasi yang dapat perusahaan. Adapun fungsi anggaran menurut digunakan untuk memperbaiki pengambilan Nafarin (2007:28), yaitu: keputusan 1) c. Menyediakan standar evaluasi kinerja. d. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi. Fungsi perencanaan. Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan kaitan anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Aspek lain 2.3 Karakteristik Anggaran penting dari perencanaan Menurut Mulyadi (2009:490) karakteristik menggunakan anggaran dengan perencanaan adalah anggaran sebagai berikut: perencanaan 1) Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan mungkin. Semua belanja membutuhkan dana dan satuan selain keuangan. (uang) dan dana adalah Anggaran umumnya mencakup jangka waktu langka. Sudah menjadi kebiasaan bahwa sering satu tahun. kali kebutuhan dana melebihi dana yang tersedia. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan Oleh manajemen, yang berarti harus memperhitungkan berbagai kemungkinan 2) 3) 4) bahwa para para penyusun dan menentukan kemungkinan mana yang paling dalam anggaran. menguntungkan bagi Usulan anggaran di-review pihak dana anggaran jawab untuk mencapai sasaran yng ditetapkan yang perusahaan. ada Jadi, salah dan disetujui satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana yang berwenang lebih tinggi belanja dan sumber dana yang ada seefisien mungkin. Sekali disetujui, anggaran hanya dpat diubah di bawah kondisi tertentu. Secara berkala, sesungguhnya anggaran 2) kinerja dibandingkan dan selisihnya keuangan dengan dianalisis dan dijelaskan. Fungsi pelaksanaan. Anggaran pedoman pelaksana artinya sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih mendapat dahulu persetujuan yang berwenang (terutama dalam bagi keuangan). Pekerjaan disetujui untuk dilaksanakan bila ada anggarannya atau tidak Fungsi Anggaran Anggaran sebagai pekerjaan, hal 2.4 sumber daya yang belanja dari penyusunan anggaran. 6) itu, yang tersedia seefisien manajer setuju untuk menerima tanggung oleh 5) karena dana yang perusahaan sangatlah penting, karena anggaran merupakan alat menyimpang dari anggaran. Membeli kendaraan bagi tidak akan disetujui bila tidak ada anggarannya manajemen dalam mencapai tujuan. Anggaran atau membeli bahan lebih mahal dari anggaran berisikan informasi mengenai kegiatan yang akan juga tidak akan disetujui sebab, semua itu akan dilaksanakan dan biaya menganggu keuangan perusahaan bila disetujui. mendukung kegiatan tersebut dianggarkan untuk telah ditentukan sebelumnya. Anggaran memiliki beberapa fungsi, 3 dimana fungsi anggaran tersebut sesuai dengan fungsi manajemen. Fungsi anggaran merupakan salah satu alat bagi manajemen dalam pencapaian tujuan Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 Fungsi pengawasan. Anggaran atau berarti merupakan alat pengawasan pengendalian (controlling). Pengawasan mengevaluasi atau menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara : 3 a. b. Memperbandingkan realisasi dengan rencana penilai (anggaran). organisasi telah sesuai dengan rencana atau tidak. Melakukan tindakan dibanding perlu perbaikan setiap bagian Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu (atau bila terdapat standar atau tolak ukur manajemen telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak. Jika menurut aktivitas apabila penyimpangan yang merugikan). Sedangkan apakah Rudianto (2009:6) realisasi pelaksanaan manajemen lebih baik anggaran, maka dapat 1) Alat perencanaan. berhasil Sebagai bagian dari fungsi perencanaan Fungsi pengendalian, anggaran memiliki beberapa (planning), anggaran merupakan rencana kerja manfaat yang saling terkait satu dengan lainnya, yang yaitu: pedoman anggota organisasi dalam bertindak. Anggaran merupakan rencana dan arah yang mencapai bagian rencana tersebut telah yang ditetapkan. a. Berperan sebagai tolak ukur atau standar yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran, bahwa bagian menyatakan fungsi anggaran adalah: menjadi dinilai dari setiap bagi kegiatan organisasi. harus b. Memberikan kesempatan untuk menilai dan dicapai oleh setiap bagian organisasi didalam mengevaluasi secara sistematis setiap segi suatu periode waktu tertentu. Tanpa memiliki atau setiap aspek organisasi. anggaran, perusahaan tidak memiliki arah dan sasaran yang waktu harus tertentu. dicapai dalam c. Mendorong pihak manajemen secara dini kurun mengadakan penelaahan terhadap masalah Fungsi perencanaan, anggaran yang dihadapi. memiliki beberapa manfaat yang saling terkait dengan lainnya, yaitu: a. Memberikan 2.5 terarah Biaya dan terintegrasi kepada seluruh anggota digolongkan, diringkas dan organisasi. akuntansi biaya. Proses b. Menciptakan pendekatan suasana yang Pengertian dan Jenis-jenis Biaya Operasi organisasi merupakan objek yang dicatat, disajikan oleh pencatatan, yang penggolongkan, peringkasan dan penyajian, serta mengarah kepada tujuan umum, yaitu penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk pencapaian laba usaha. siapa proses tersebut ditunjukan. Proses tersebut c. Mendorong seluruh anggota organisasi harus memperhatikan kebutuhan pemakai luar untuk memiliki komitmen mencapai sasaran perusahaan, yang telah ditetapkan. memperhatikan d. Mengarahkan penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling selain itu harus karakteristik juga akuntansi keuangan. Menurut Bastian dan Nurlela (2010:7) menyatakan bahwa “biaya atau cost adalah menguntungkan. e. Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi. pengorbanan dalam satuan sumber uang, ekonomi, yang yang terjadi atau diukur yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. 2) Alat Pengendalian. Sedangkan beban atau expense adalah biaya telah Sebagai bagian dari fungsi pengendalian memberikan manfaat dan sekarang telah habis”. (controlling), anggaran berguna sebagai alat Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 4 Biaya ekonomi merupakan untuk pengorbanan pengorbanan memperoleh sumber ekonomi sumber aktiva. Jika tersebut tidak lain adalah gaji pimpinan dan karyawan admnistrasi, pemakaian alat tulis kantor dan lain sebagainya. menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut merupakan rugi. Jika seorang pengusaha telah 2.6 mengeluarkan biaya, tetapi tidak mendatangkan pendapatan, maka pengorbanan ini disebut rugi. Menurut (2009:116) Menurut Raiborn Cecily A dan Kinney Michael R (2011:351) “analisis anggaran (budget Biaya variance) sama dengan total overhead aktual operasional dapat dibagi menjadi dua kelompok dikurangi overhead yang dianggarkan untuk output yaitu: aktual suatu periode”. 1) Rudianto Analisis Varians (Selisih) Anggaran Biaya pemasaran Varian atau selisih adalah perbedaan antara Biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan adanya suatu rencana atau target dan suatu hasil. Varian memberikan indikasi atau suatu peringatan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian bahwa operasi tidak berjalan sebagaimana yang produk perusahaan. Biaya pemasaran dimulai direncanakan yang intinya adalah situasi ideal yang pada saat biaya produksi selesai, yaitu pada saat hendak proses produksi selesai dan barang-barang sudah dengan biaya aktual melahirkan penyimpangan siap untuk dijual. Biaya ini mencakup: (varian). Jika biaya standar lebih besar dari a. Biaya penjualan pada biaya aktual, maka melahirkan varian yang dicapai. Biaya standar Biaya penjualan adalah biaya keseluruhan menguntungkan aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk sebaliknya jika biaya standar lebih kecil dari pada mencari dan memperoleh penjualan produk biaya aktual, maka melahirkan varian yang tidak perusahaan. Biaya ini mencakup biaya iklan, menguntungkan (unfavorable variance). pemberian contoh produk, komisi wiraniaga, biaya demo, dan sebagainya. pemenuhan keseluruhan biaya variance) dan Namun dalam realitas hasil aktual kerap berbeda dengan yang telah direncanakan, bahkan b. Biaya pemenuhan pesanan Biaya (favorable dibandingkan dalam proses atau perjalanan pun senantiasa pesanan yang adalah ditemui penyimpangan baik yang bersifat minor dikeluarkan atau bahkan yang bersifat mayor yang bila tidak berkaitan dengan upaya untuk memenuhi ditindak lanjuti dengan seksama pesanan sesuai keinginan konsumen, yang menggagalkan keseluruhan rencana. dapat mencakup biaya pergudangan, pengepakan dan pengiriman, pemberian kredit dan penagihan 2.7 serta administrasi pemasaran. Tahap-tahap Analisis Anggaran Menurut Mahsun Mohamad (2010:154) Tahap-tahap 2) analisis Biaya adminstrasi dan umum sebagai berikut: Biaya administrasi dan umum adalah semua 1) rencana biaya yang berkaitan dengan operasional mengendalikan kantor untuk organisasi aktivitas mengatur dan secara anggaran dapat diuraikan Siapkan data-data anggaran dan laporan realisasi anggaran. 2) Data utama yang digunakan dalam analisis umum. ini adalah anggaran (APBD) dan laporan Adapun yang termasuk ke dalam biaya ini antara realisasi anggaran. Data anggaran memuat Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 5 rencana-rencana penerimaan pendapatan, pengeluaran belanja dan pembiayaan dalam satu periode. anggaran Data memuat pendapatan, laporan realisasi pengeluaran METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Tempat Pengumpulan realisasi Data penerimaan Penelitian ini dilakukan di Perusahaan dan Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi pembiayaan dalam satu periode. Pastikan Banyuasin yang merupakan Badan Usaha Milik item-item dalam laporan realisasi anggaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. sama berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi dengan belanja item-item pada rencana anggaran. 3) 3. Banyuasin No. 13 Tahun 1987. Bandingkan data-data realisasi anggaran dengan anggarannya untuk setiap item yang Didirikan Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Maret hingga bulan Agustus 2014. sama. 4) Item anggaran dibandingkan dengan item 3.2 Teknik Pengumpulan Data realisasi baik pada pos pendapatan, belanja Menurut Sugiyono (2010 :193), macam- maupun pembiayaan. Untuk memperoleh macam teknik pengumpulan data berdasarkan hasil yang objektif dan akuntabel, laporan tekniknya adalah : realisasi 1) anggaran harus didukung dengan Observasi bukti-bukti yang cukup dan memadai. Observasi adalah teknik pengumpulan data 5) Hitung selisih anggaran. yang 6) Pembandingan anggaran dengan realisasinya pengamatan langsung ke Perusahaan Daerah menghasilkan selisih atau penyimpangan Air Minum (PDAM) Tirta Randik Kabupaen (variance). Musi Banyuasin. Selisih ini dikelompokkan menjadi dua yaitu selisih penerimaan dan 7) 8) 2) dilakukan oleh penulis dengan Wawancara selisih pengeluran sehingga dapat diketahui Wawancara adalah teknik pengumpulan data selisih lebih (surplus) atau selisih kurang yang digunakan penulis (defisit) anggaran. wawancara dengan narasumber. Hitung persentase tingkat ketercapaian 3) untuk melakukan Dokumentasi anggaran. Dokumentasi adalah teknik yang dilakukan Nilai selisih anggaran yang terjadi dapat penulis dihitung literature yang menunjang penelitian. persentase ketercapaiannya. dengan mempelajari literature- Penghitungan persentase ketercapaian ini dilakukan pada pos-pos penerimaan maupun pengeluran. 9) Lakukan 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian analytical procedure dengan pembuatan rasio-rasio kinerja. ini berupa data sekunder. Data tersebut bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta 10) Untuk memperoleh gambaran komprehensif Randik Kabupaen Musi Banyuasin. Data sekunder tentang kinerja organisasi, maka analisis yang penulis peroleh dari PDAM Tirta Randik bisa Kabupaen Musi Banyuasin berupa data laporan diteruskan dengan melakukan penghitungan rasio-rasio anggaran. realisasi dan anggaran operasional tahun 2011 sampai dengan 2013. Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 6 dibandingkan untuk melihat apakah anggaran yang 4. HASIL 4.1 Gambaran Umum Deskriptif Data terjadi sesuai. Pendapatan usaha berdasarkan realisasi dan Penelitian Deskripsi data terdiri dari dua data, yang diperlukan penulis yaitu data teori yang digunakan untuk menganalisis dan data instansi. anggaran operasional tahun 2011 terdiri dari: Pendapatan air yang terdiri dari: a. Penjualan air diatas anggaran yang telah Teori yang digunakan penulis untuk menganalisis ditetapkan adalah teori dari beberapa buku Penganggaran 796.314.025 dengan persentase 6,52%. Hal ini Perusahaan terjadi karena di tahun 2011 penjualan yang membahas secara khusus yaitu dengan selisih Rp air mengenai anggaran. Sedangkan data instansi, adanya penambahan pelanggan sebanyak penulis dapatkan dari Perusahaan Daerah Air 4.299 pelanggan menjadi 19.402 pelanggan. Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin. 4.2 b. non air sambungan baru, yang denda, terdiri dari penyambungan kembali, pengganti meter air, dan non air Analisis Data Penelitian Pendapatan dilakukan pada Perusahaan lainnya dengan selisih Rp 379.327.378 Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten dengan persentase 57,51%. Hal ini terjadi Musi Banyuasin mengenai analisis dan anggaran dikarenakan operasional sebagai alat pengendalian keuangan melebihi dalam pemasangan baru analisis dan anggaran operasional pada tahun 2011 bertambahnya jumlah s.d 2013, dimana data-data tersebut terdiri tahun perusahaan. Penulis membandingkan dari pada sambungan diatas 2011. baru yang anggaran adanya dengan melihat pelanggan Pada pendapatan pada non air, pendapatan usaha dan biaya usaha yang terjadi denda ini juga terjadi di atas anggaran dalam perusahaan tersebut. Pendapatan usaha yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan terdiri dari pendapatan air dan pendapatan non air. kurang aktifnya tim penagihan untuk menagih Sedangkan biaya dilaksanakan terdiri dari biaya rekening air dan pelanggan yang telat langsung usaha dan biaya tidak langsung usaha. membayar Pengendalian Penyambungan dalam penelitian ini berarti tagihan melebihi batas anggaran dengan dengan persentase 254,12% anggaran dan melakukan tindakan perbaikan banyaknya pemindahan apabila dipandang perlu jika ada penyimpangan penyambungan yang sehingga meningkatnya diatas anggaran. merugikan terkait dengan anggaran telah air. melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan cara membandingkan realisasi yang kembali rekening ditetapkan dengan ini dikarenakan meter kembali air serta meteran air operasional pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin. Setelah data tersebut terkumpul penulis Biaya Langsung Usaha yang terdiri dari: a. Biaya Sumber dilihat dari tabel realisasi melakukan pengolahan data, selanjutnya diperoleh dan anggaran anggaran dan realisasi operasional pada Perusahaan terjadi di bawah anggaran dengan varians Daerah Air Minum Tirta Randik Kabupaten (selisih) (Rp 167.438.95) dengan persentase Musi Banyuasin. Anggaran dan realisasi yang (2,27%). Pada biaya sumber tidak tercapainya anggaran yang Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 operasional, telah biaya sumber ditetapkan, hal ini 7 dikarenakan biaya pegawai dan biaya pada penjualan pemeliharaan pada sumber air terealisasi lebih air adanya tingkat kebocoran pipa sehingga rendah dari yang di anggarkan. Dilihat dari terjadinya tabel diatas, biaya pengolahan air melebihi 21,66% anggaran yang telah ditetapkan dengan selisih maksimal sebesar 20%. (Rp 2.029.368.657). Selisih yang terjadi air, dibandingkan dengan ketentuan sambungan baru, Hal ini disebabkan karena pada pengolahan kembali, pengganti meter air, dan non air air persediaan bahan kimia yang ada digudang lainnya dengan selisih (Rp 748.891.890) sudah habis, jadi anggaran yang telah dengan persentase 88,03%. Hal ini terjadi ditetapkan dikarenakan anggaran. yang sebesar melebihi batas anggaran dengan (29,03%). melebihi air yaitu non terealisasi b. kehilangan Pendapatan denda, terdiri penyambungan pada sambungan baru persentase dengan selisih (13,63%) dengan pemasangan baru dengan varians anggaran dan realisasi sebesar (Rp bertambahnya jumlah pelanggan 837.334.998). Hal ini disebakan tahun sebanyak 213.567 orang atau 36,79%. jam melihat setiap Pada pendapatan non air, denda juga terjadi di melakukan penggantian dan pemeriksaan atas anggaran yang telah ditetapkan. Hal ini meter induk dan water meter pelanggan secara dikarenakan kurang aktifnya tim penagihan berkala untuk mengurangi kebocoran yang untuk menagih rekening air dan pelanggan disebabkan kerusakan water meter pelanggan. yang telat membayar tagihan rekening air. Pada biaya umum dan administrasi terjadinya Penyambungan persentase sebesar (55,84%) dengan varians anggaran yang telah anggaran persentase realisasi 3.560.034.411). meningkatnya manusia Hal pendidikan sebesar ini kompetensi yang layanan adanya dan dan operasi anggaran yang melebihi adanya diatas dari Biaya Transmisi dan distribusi terjadinya peningkatan b. karena di tahun 2012 disebabkan sumber handal melalui dan (Rp melebihi ditetapkan 46,04% ini batas dengan dikarenakan banyaknya pemindahan meter air di rumah daya tangga sederhana yang tidak menempati program latihan kembali rumahnya secara sehingga memasangan ulang sambungan pada saat menggunakan air bersih. berkesinambungan, tidak menerima pegawai baru karena masih berlebihnya pegawai dibandingkan dengan jumlah Biaya Langsung Usaha yang terdiri dari: jumlah a. Biaya Sumber dilihat dari tabel realisasi pelanggan serta mengupayakan diklat yang dan memadai untuk meningkatkan kompetensi terjadi di bawah anggaran dengan varians pegawai. (selisih) (Rp 963.139.957) atau Pada Pendapatan usaha berdasarkan realisasi dan anggaran biaya anggaran operasional, sumber yang tidak biaya sumber (9,74%). tercapainya telah ditetapkan, hal ini anggaran operasional tahun 2012 terdiri dari: dikarenakan Pendapatan air yang terdiri dari: pemeliharaan pada sumber air terealisasi lebih a. Penjualan air diatas anggaran yang telah rendah dari yang dianggarkan. Berdasarkan ditetapkan Rp data yang ada, biaya pengolahan air melebihi 566.429.050 atau 38,51%. Hal ini terjadi anggaran yang telah ditetapkan dengan selisih yaitu dengan selisih Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 biaya pegawai dan biaya 8 (Rp 3.303.080.000). Selisih yang terjadi usaha diatas target disebabkan masih tingginya melebihi batas anggaran dengan (64,17%). tingkat kehilangan air, yaitu sebesar 21,66% Hal ini disebabkan karena pada pengolahan dibandingkan air persediaan bahan kimia sudah habis, jadi sebesar 20%. Serta tidak tercapainya realisasi anggaran yang telah ditetapkan melebihi subsidi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin anggaran. Biaya Transmisi dan distribusi (untuk keperluan biaya operasinal) dari yang terjadinya persentase dengan selisih 65,94% dianggarkan dengan terealisir sebesar Rp 3.500.000.000. Sedangkan varians sebesar b. Rp anggaran dan realisasi 3.779.201.331. Hal ini dengan sebesar pada biaya usaha ketentuan Rp 5.495.000.000 hanya diatas anggaran sebesar Rp disebabkan bertambahnya aset tetap, pada 11.455.827.444 biaya pengolahan air serta biaya transmisi dan disebabkan antara lain bertambahnya aset tetap distribusi. sehingga terdapat kenaikan biaya penyusutan Pada biaya terjadinya dengan umum dan persentase varians sebesar Rp disebabkan administrasi sebesar anggaran dan 5.336.685.072. perusahaan kontrak yang dilengkapi manajemen pada Hal tersebut aktiva tetap, biaya pengolahan air serta biaya transmisi realisasi aset tahun 2012 yang merupakan penyertaan ini memiliki indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators) 40,78%. 72,83% Hal belum atau maksimal penetapan setiap level modal dan distribusi. Adapun penambahan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin sebesar Rp 79.739.388.900. Pada tahun 2013 realisasi dan anggaran operasional pada pendapatan diatas anggaran sebesar Rp 4.960.546.279 atau 15,08%. anggaran disebabkan manajemen dan karyawan dalam upaya Pendapatan usaha diatas mengukur produktivitas secara komprehensif adanya realisasi penerimaan pendapatan yang serta belum memiliki SOP. tidak dianggarkan 4.3 dalam non Pembahasan administrasi. Sedangkan Pada tahun 2011 realisasi dan anggaran diatas anggaran sebesar Rp 15.496.531.364 atau pada pendapatan biaya 50,92%. 1.175.641.403 atau 6,52%. Pendapatan usaha target bertambahnya disebabkan adanya penambahan pelanggan di tahun kenaikan biaya penyusutan aktiva tetap, adanya 2011 sebanyak 4.229 pelanggan. Sedangkan pada kenaikan biaya biaya usaha realisasinya anggaran sebesar Rp peningkatan pelayanan air bersih ke masyarakat 6.259.229.114 atau 23,19%. Penyebab realisasi serta meningkatnya biaya listrik dan pegawai. usaha melampaui tetap antara sehingga pemeliharaan lain terdapat instalasi untuk adalah Sehingga anggaran dapat dipandang dari bertambahnya aset sehingga terdapat kenaikan dua sudut, yaitu dari sudut perencanaan dan biaya sudut pengendalian. Anggaran sebagai perencanaan penyusutan kenaikan biaya anggaran aset disebabkan usaha operasional pada pendapatan anggaran sebesar Rp biaya ini berupa yaitu pendapatan Hal air RKAP aktiva tetap, dan adanya pegawai karena penambahan pegawai. anggota organisasi dalam bertindak untuk rencana Pada tahun 2012 realisasi dan anggaran operasional merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman pada (Rp 182.462.840) pendapatan anggaran sebesar atau (0,79%). Pendapatan Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 yang diupayakan untuk direalisasikan sebagai arahan yang harus dicapai oleh setiap bagian organisasi didalam suatu periode tertentu. Tanpa 9 memiliki anggaran, perusahaan tidak memiliki arah tidak dihuni, PDAM yang telah dipasang tidak dan sasaran yang harus dicapai dalam kurun waktu digunakan. Sedangkan untuk tahun 2012 tertentu. Sedangkan anggaran yang dipandang realisasi terjadi terdapat penurunan pada yang dari sudut pengendalian merupakan sebagai alat dianggarkan, hal ini disebabkan karena masih penilai apakah aktivitas setiap bagian organisasi tingginya tingkat kebocoran pipa. Selain itu, telah tidak tercapainya realisasi realisasi subsidi sesuai dengan rencana atau tidak. Sehingga anggaran sebagai suatu standar atau Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tolak ukur manajemen sesuai dengan standar (untuk keperluan Biaya Operasional), dari yang telah ditetapkan atau tidak. yang dianggarkan hanya terealisir sebesar 63,69%. 5. 2) KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis Biaya usaha yang terjadi pada tahun 2011 s.d 2013 merealisasikan lebih besar dari varians yang diketahui dari sektor pendapatan usaha dan biaya dianggarkan. Hal ini disebabkan karena usaha: bertambahnya Pendapatan usaha terdiri dari pendapatan air dan kenaikan biaya penyusutan aktiva tetap pendapatan non air. dan adanya kenaikan biaya pegawai karena 1) penambahan pegawai. Pendapatan air yang terjadi dari tahun aset sehingga terdapat 2011 s.d 2012 mencapai realisasi melebihi Berdasarkan anggaran setiap tahunnya. Hal ini, disebabkan hasil penelitian dan karena setiap tahun adanya penambahan pembahasan yang dilakukan, penulis memberikan pelanggan setiap tahunnya. Dilihat pada saran sebagai masukan; analisis tahun 2011 menambah pelanggan 1) Sebaiknya Perusahaan Daerah Air Minum sebanyak 19.402 pelanggan, pada tahun Tirta Randik Kabupaten Musi Banyuasin 2012 terjadi penambahan sebanyak 22.685 pada pelanggan. Tapi ini berbeda yang terjadi pada seharusnya lebih diefektifkan untuk menagih tahun 2013 pendapatan yang terealisasi tunggakan pelanggan yang tidak membayar dibawah rekening air serta yang sedang bermasalah anggaran pendapatan dikarenakan administrasi yang adanya penagihan rekening air pada rumah pelanggan. tidak dianggarkan. Dari pendapatan non air terjadi tim 2) Sebaiknya anggaran yang lebih besar dari yang ditentukan pada dianggarkan pada tahun 2011 dengan 2013. dilakukan tindakan Disebabkan adanya penyimpangan yang terjadi masih realisasi yang karena kurang aktifnya tim penagihan untuk menagih rekening air dan dalam pelanggan yang telat membayar tagihan manajemen rekening realisasi air. Selain itu penyambungan kembali pada tahun 2011 dengan 2013 batas periode telah pengendalian dapat tidak koreksi. sebelumnya Meskipun sehingga mengantisipasi menyimpang jauh agar dari anggaran yang telah ditetapkan. melebihi anggaran. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut banyak melakukan penyambungan kembali setelah pihak PDAM memutuskan sambungan karena rumah yang Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 10 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Kamaruddin. 2007. Akuntansi Manajemen, Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2010. Akuntansi Biaya, Edisi Kedua. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat. Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-UGM. Mulyadi. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Munandar. 2010. Budgetin; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE-UGM. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta: Erlangga. Rainborn Cecily A dan Kinney Michaer R. 2011. Akuntansi Biaya, Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung. Jurnal ASCY, Volume IV, No. 1, Januari 2016, h. 1-11 11