Penyakit Bipolar (Bipolar Disorder) Introduksi Pada Penyakit Bipolar Penyakit bipolar atau Bipolar disorder, selain itu dikenal sebagai manic depression atau bipolar depression, adalah penyakit suasan hati (keadaan jiwa) yang relatif umum yang mempengaruhi kira-kira 5.7 juta orang-orang Amerika. Dikarakteristikan oleh episode-episode dari depresi yang bergantian dengan keadaan-keadaan euphoric (sangat gembira), gejala-gejala dari penyakit bipolar adalah beberapa dan seringkali mempengaruhi fungsi harian dari individu dan hubungan-hubungan antar pribadi. Gejala-gejala penyakit bipolar termasuk depresi dan perasaan-perasaan putus asa selama fase depresi dari kondisi. Gejala-gejala depresi lain termasuk pikiran-pikiran bunuh diri, perubahanperubahan pada pola-pola tidur, dan kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah menjadi sumber dari kesenangan. Apa yang membedakan penyakit bipolar dari depresi utama adalah kejadian dari episode-spidoes manic, seringkali digambarkan sebagai "puncak-puncak" emosional, diantara episode-episode dari depresi. Gejala-gejala dari keadaan-keadaan manic adalah bervariasi dan termasuk kegelisahan, energi yang meningkat, suasana hati yang sangat gembira, pemikiran-pemikiran yang tergesa-gesa, keputusan yang buruk, kelakuan yang mengganggu atau provokatif, kesulitan berkonsentrasi, dan keperluan yang berkurang untuk tidur. Orang-orang yang mengalami episode-episode manic seringkali berbicara dengabn cepat, nampaknya sangat teriritasi, dan mungkin mempunyai kepercayaan-kepercayaan yang tidak realistik tentang kekuatan dan kemampuan mereka sendiri. Untungnya, penyakit bipolar adalah kondisi yang dapat dirawat. Dengan perawatan yang tepat, kebanyakan orang-orang yang menderita penyakit bipolar dapat mencapai penstabilan yang substansial dari turun naiknya suasana hati mereka dan mampu memimpin kehidupan yang normal. Perawatan dari penyakit bipolar termasuk obat-obat yang dikenal sebagai "mood stabilizers (penstabil-penstabil suasana hati)". Lithium (Eskalith, Lithobid) adalah penstabil suasana hati yang paling umum diresepkan untuk orang-orang dengan penyakit bipolar, namun beberapa obat-obat anticonvulsant, termasuk valproate (Depakote) atau carbamazepine (Tegretol), juga dapat mempunyai efek-efek penstabil suasana hati dan mungkin digunakan pada perawatan dari penyakit bipolar. Definisi Penyakit Bipolar Penyakit bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manic-depressive, adalah penyakit otak yang menyebabk perubahan-perubahan yang tidak biasa pada suasana hati, energi, tingkat-tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas harian. Gejala-gejala dari penyakit bipolar adalah parah. Mereka berbeda dari naik dan turun yang normal yang setiap orang melaluinya dari waktu ke waktu. Gejala-gejala penyakit bipolar dapat berakibat pada hubunganhubungan yang rusak, pencapaian sekolah atau pekerjaan yang buruk, dan bahkan bunuh diri. Namun penyakit bipolar dapat dirawat, dan orang-orang dengan penyakit ini dapat menjalankan kehidupan-kehidupan yang penuh dan produktif. Penyakit bipolar seringkali berkembang pada akhir masa remaja seseorang atau pada tahuntahun awal masa dewasa. Paling sedikit setengah dari semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa orang-orang mempunyai gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak, sementara yang lain-lain mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh kemudian dalam kehidupannya. Penyakit bipolar tidak mudah untuk disoroti ketika ia mulai. Gejala-gejala mungkin nampak seperti persoalan-persoalan yang terpisah, tidak dikenali sebagai bagian-bagian dari persoalan yang besar. Beberapa orang-orang menderita bertahun-tahun sebelum mereka didiagnosa dan dirawat secara benar. Seperti diabetes atau penyakit jantung, penyakit bipolar adalah penyakit jangka panjang yang harus dikelola secara hati-hati sepanjag kehidupan seseorang. Gejala-Gejala Dari Penyakit Bipolar Orang-orang dengan penyakit bipolar mengalami keadaan-keadaan emosional yang hebatnya tidak biasa yang terjadi pada periode-periode yang beda yang disebut "mood episodes (episode-episode suasana hati)". Keadaan yang sangat penuh kegembiraan disebut manic episode, dan keadaan yang sangat sedih atau tanpa harapan disebut depressive episode. Adakalanya, episode suasana hati termasuk gejala-gejala dari keduanya mania dan depresi. Ini disebut keadaan campuran (mixed state). Orang-orang dengan penyakit bipolar juga mungkin eksplosif dan teriritasi selama episode suasana hati (mood episode). Perubahan-perubahan yang ekstrim pada energi, aktivitas, tidur, dan kelakuan berjalan bersama dengan perubahan-perubahan pada suasana hati ini. Adalah mungkin untuk seseorang dengan penyakit bipolar untuk mengalami periode yang berlangsung lama dari suasanasuasana hati yang tidak stabil daripada episode-episode yang terpisah dari depresi atau mania. Seseorang mungkin sedang mempunyai episode penyakit bipolar jika ia mempunyai sejumlah gejala-gejala manic atau depresi untuk hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, untuk paling sedikit satu atau dua minggu. Adakalanya gejala-gejalanya begitu parah sehingga orang itu tidak dapat berfungsi di tempat kerja, sekolah, atau rumah. Gejala-gejala dari penyakit bipolar digambarkan dibawah. Gejala-gejala dari mania atau episode manic termasuk: Gejala-gejala dari depresi episode depresi termasuk: Perubahan-Perubahan Suasana Hati Perubahan-Perubahan Suasana Hati Periode yang panjang dari perasaan "puncak", atau suasana hati yang sangat gembira atau atau Periode yang panjang dari perasaan khawatir atau ramah Suasana hati yang sangat teriritasi, agitasi, merasakan "jumpy (gelisah)" atau "wired". Perubahan-Perubahan Kelakuan kosong Kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah dinikmati, termasuk seks. Berbicara sangat cepat, melompat dari satu idea Perubahan-Perubahan Kelakuan ke yang lainnya, mempunyai pemikiran-pemikiran yang bergegas-gegas Merasa lelah atau "slowed Sangat mudah dikacaukan down" Aktivitas-aktivitas yang menuju tujuan yang Mempunyai persoalanmeningkat, seperti menerima proyek-proyek baru persoalan berkonsentrasi, Menjadi gelisah mengingat, dan membuat Tidur yang sedikit keputusan-keputusan Mempunyai kepercayaan yang tidak realistik pada Menjadi gelisah atau teriritasi kemampuan-kemampuan seseorang Merubah kebiasaanBerkelakuan secara impulsif dan mengambil kebiasaan makan, tidur, atau bagian pada banyak kelakuan-kelakuan yang yang lain-lain menyenangkan dan berisiko tinggi, seperti Memikirkan kematian atau membelanjakan sprees, seks yang impulsif, dan bunuh diri, atau mencoba investasi-investasi bisnis yang impulsif. bunuh diri. Sebagai tambahan pada mania dan depresi, penyakit bipolar dapat menyebabkan jajaran dari suasana-suasana hati, seperti ditunjukan pada skala. Satu sisi dari skala termasuk depresi yang parah, depresi yang sedang, dan suasana hati rendah yang ringan. Depresi sedang mungkin menyebabkan gejala-gejala yang kurang ekstrim, dan suasana hati rendah yang ringan disebut dysthymia jika ia kronis atau berjangka panjang. Di tengah-tengah skala adalah suasana hati yang normal atau seimbang. Pada ujung lain dari skala adalah hypomania dan mania yang parah. Beberpa orang-orang dengan penyakit bipolar mengalami hypomania. Selama episode-episode hypomanic, seorang mungkin mempunyai energi dan tingkat-tingkat aktivitas yang meningkat yang adalah tidak separah khas mania, atau ia mungkin mempunyai episode-episode yang berlangsung kurang dari satu minggu dan tidak memerlukan perawatan gawat darurat. Seseorang yang mempunyai episode hypomanic mungkin merasa sangat baik, berproduktif sangat tinggi, dan berfungsi baik. Orang ini mungkin tidak merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar bahkan ketika famili dan teman-teman mengenali turun naiknya suasana hati sebagai kemungkinan penyakit bipolar. Tanpa perawatan yang benar, bagaimanapun, orang-orang dengan hypomania mungkin mengembangkan mania atau depresi yang parah. Selama keadaan campuran, gejala-gejala seringkali termasuk agitasi, kesulitan tidur, perubahan-perubahan utama pada nafsu makan, dan pikiran bunuh diri. Orang-orang pada keadaan campuran mungkin merasa sangat sedih atau putus asa sementara merasakan sangat bertenaga. Adakalanya, seorang dengan episode-episode yang parah dari mania atau depresi juga mempunyai gejala-gejala psychotic, seperti halusinasi-halusinasi atau delusi-delusi (khayalankhayalan). Gejala-gejala psychotic cenderung mencerminkan suasana hati seseorang yang ekstrim. Contohnya, gejala-gejala psychotic untuk seseorang yang mempunyai episode manic mungkin termasuk kepercayaan bahwa ia terkenal, mempunyai banyak uang, atau mempunyai kekuatan-kekuatan khusus. Pada cara yang sama, seseorang yang mempunyai episode depresi mungkin percaya ia hancur dan tidak beruang sepeserpun, atau telah melakukan kejahatan. Sebagai akibatnya, orang-orang dengan penyakit bipolar yang mempunyai gejala-gejala psychotic adakalanya salah didiagnosa sebagai mempunyai schizophrenia, penyakit mental parah lainnya yang dihubungkan dengan halusinasi-halusinasi dan khayalan-khayalan. Orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin juga mempunyai persoalan-persoalan kelakuan. Mereka mungkin menyalahgunakan alkohol dan unsur-unsur, mempunyai persoalan-persoalan hubungan, atau berkinerja buruk di sekolah atau tempat keja. Pada mulanya, adalah tidak mudah untuk mengenali persoalan-persoalan ini sebagai tanda-tanda dari penyakit mental utama. Bagaimana Penyakit Bipolar Mempengaruhi Seseorang Melalui Waktu ? Penyakit bipolar biasanya berlangsung seumur hidup. Episode-episode dari mania dan depresi secara khas datang kembali melalui waktu. Antara episode-episode, banyak orang-orang dengan penyakit bipolar bebas dari gejala-gejala, namun beberapa orang-orang mungkin mempunyai gejala-gejala yang tetap hidup. Dokter-dokter biasanya mendiagnosa penyakit-penyakit mental menggunakan petunjukpetunjuk dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, atau DSM. Menurut DSM, ada empat tipe-tipe dasar dari penyakit bipolar: 1. Penyakit Bipolar I terutama ditentukan oleh episode-episode manic atau campuran yang berlangsung paling sedikit tujuh hari, atau oleh gejala-gejala manic yang begitu parah sehingga orang itu perlu segera perawatan rumah sakit. Biasanya, orang itu juga mempunyai episode-episode depresi, secara khas berlangsung paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari mania atau depresi harus menjadi perubahan utama dari kelakuan normal seseorang. 2. Penyakit Bipolar II ditentukan oleh pola dari episode-episode depresi yang berubah mondar-mandir dengan episode-episode hypomanic, namun bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran. 3. Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS) didiagnosa ketika seseorang mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Gejala-gejala mungkin tidak berlangsung cukup lama, atau orang itu mungkin mempunyai terlalu sedikit gejala-gejala, untuk didiagnosa dengan bipolar I atau II. Bagaimanapun, gejala-gejala adalah dengan jelas keluar dari batasan kelakuan normal seseorang. 4. Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia, adalah bentuk ringan dari penyakit bipolar. Orang-orang yang mempunyai cyclothymia mempunyai episode-episode dari hypomania yang berubah mondar mandir dengan depresi ringan untuk paling sedikit dua tahun. Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan diagnostik untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar. Beberapa orang-orang mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling bipolar disorder. Ini adalah ketika seorang mempunyai empat atau lebih episode-episode dari depresi utama, mania, hypomania, atau gejala-gejala campuran dalam satu tahun. Beberapa orang-orang mengalami lebih dari satu episode dalam satu minggu, atau bahkan dalam satu hari. Rapid cycling nampaknya lebih umum pada orang-orang yang mempunyai penyakit bipolar yang parah dan mungkin lebih umum pada orang-orang yang mempunyai episode pertama mereka pada umur yang lebih muda. Satu studi menemukan bahwa orang-orang rapid cycling mempunyai episode pertama mereka kira-kira empat tahun lebih awal, selama pertengahan sampai akhir tahuntahun remaja, daripada orang-orang tanpa penyakit rapid cycling bipolar. Rapid cycling mempengaruhi lebih banyak wanita-wanita daripada pria-pria. Penyakit bipolar cenderung memburuk jika ia tidak dirawat. Melalui waktu, seorang mungkin menderita episode-episode lebih sering dan lebih parah daripada ketika penyakitnya pertama timbul. Juga, penundaan-penundaan dalam mendapatkan diagnosis dan perawatan yang benar membuat seseorang lebih mungkin mengalami persoalan-persoalan pribadi, sosial, dan yang berhubungan dengan pekerjaan. Diagnosis dan perawatan yang benar membantu orang-orang dengan penyakit bipolar menjalankan kehidupan-kehidupan yang sehat dan produktif. Pada kebanyakan kasus-kasus, perawatan dapat membantu mengurangi frekwensi dan keparahan dari episode-episode. Penyakit-Penyakit Yang Seringkali Hadir Bersama Dengan Penyakit Bipolar Penyalahgunaan zat kimia adalah sangat umum diantara orang-orang dengan penyakit bipolar, namun alasan-alasan untuk hubungan ini tidak jelas. Beberapa orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin mencoba merawat gejala-gejala mereka dengan alkohol atau obat-obatan terlarang. Bagaimanapun, penyalahgunaan zat kimia mungkin mencetuskan atau memperpanjang gejala-gejala bipolar, dan persoalan-persoalan mengontrol kelakuan yang berhubungan dengan mania dapat berakibat pada seorang minum terlalu banyak alkohol. Penyakit-penyakit ketakutan, seperti post-traumatic stress disorder (PTSD) dan social phobia, juga sering terjadi bersamaan diantara orang-orang dengan penyakit bipolar. Penyakit bipolar juga terjadi bersamaan dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), yang mempunyai beberapa gejala-gejala yang tumpang tindih dengan penyakit bipolar, seperti kegelisahan dan mudah dikacaukan. Orang-orang dengan penyakit bipolar juga berada pada risiko yang lebih tinggi untuk penyakit tiroid, sakit kepala migraine, penyakit jantung, diabetes, obesity (kegemukan), dan penyakitpenyakit fisik lainnya. Penyakit-penyakit ini mungkin menyebabkan gejala-gejala dari mania atau depresi. Mereka mungkin juga berakibat dari perawatan untuk penyakit bipolar. Penyakit-penyakit lain dapat membuatnya sulit untuk mendiagnosa dan merawat penyakit bipolar. Orang-orang dengan penyakit bipolar harus memonitor kesehatan fisik dan mental mereka. Jika gejala tidak menjadi lebih baik dengan perawatan, mereka harus memberitahu dokter mereka. Faktor-Faktor Risiko Untuk Penyakit Bipolar Ilmuwan-ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab-penyebab dari penyakit bipolar. Kebanyakan ilmuwan-ilmuwan setuju bahwa tidak ada penyebab tunggal. Agaknya, banyak faktor-faktor kemungkinan beraksi bersama untuk menghasilkan penyakit atau meningkatkan risiko. Genetik-Genetik Penyakit bipolar cenderung beredar di keluarga-keluarga, jadi peneliti-peneliti mencari gen-gen yang mungkin meningkatkan kesempatan seseoarng mengembangkan penyakit. Gen-gen adalah "building blocks" dari keturunan. Mereka membantu mengontrol bagaimana tubuh dan otak bekerja dan tumbuh. Gen-gen dikandung didalam sel-sel orang yang diturunkan dari orangtua ke anak-anak. Anak-anak dengan orangtua atau saudara kandung yang mempunyai penyakit bipolar adalah empat sampai enam kali lebih mungkin mengembangkan penyakit, dibanding dengan anakanak yang tidak mempunyai sejarah penyakit bipolar keluarga. Bagaimanpun, kebanyakan anakanak dengan sejarah penyakit bipolar keluarga tidak akan mengembangkan penyakit. Penelitian genetik pada penyakit bipolar sedang dibantu oleh kemajuan-kemajuan dalam teknologi. Tipe penelitian ini sekarang jauh lebih cepat dan lebih jauh jangkaunnya daripada masa lalu. Satu contoh adalah peluncuran dari Bipolar Disorder Phenome Database, dibiayai sebagian oleh NIMH. Menggunakan database, ilmuwan-ilmuwan akan mampu menghubungkan tanda-tanda yang terlihat dari penyakit dengan gen-gen yang mungkin mempengaruhi mereka. Sejauh ini, peneliti-peneliti yang menggunakan database ini menemukan bahwa kebanyakan orang-orang dengan penyakit bipolar mempunyai: Kehilangan pekerjaan karena penyakit mereka Penyakit-penyakit lain pada saat yang sama, terutama penyalahgunaan alkohol dan/atau zat kimia dan penyakit-penyakit panik dirawat atau dirumah sakitkan untuk penyakit bipolar. Peneliti-peneliti juga mengidentifikasi ciri-ciri tertentu yang nampaknya beredar di keluargakeluarga, termasuk: Sejarah dari perawatan psychiatric di rumah sakit Co-occurring obsessive-compulsive disorder (OCD) Umur pada episode manic pertama Jumlah dan frekwensi dari episode-episode manic. Ilmuwan-ilmuwan terus menerus mempelajari ciri-ciri ini, yang mungkin membantu mereka menemukan gen-gen yang menyebabkan penyakit bipolar suatu hari. Namun gen-gen bukan satu-satunya faktor risiko untuk penyakit bipolar. Studi-studi dari kembar-kembar yang identis telah menunjukan bahwa kembar dari seseorang dengan penyakit bipolar tidak selalu mengembangkan penyakit. Ini adalah penting karena kembar-kembar yang identis berbagi semua gen-gen yang sama. Hasil-hasil studi menyarankan faktor-faktor selain gen-gen juga berpengaruh. Agaknya, adalah mungkin bahwa banyak gen-gen yang berbeda dan lingkungan seseorang terlibat. Bagaimanapun, ilmuwan-ilmuwan masih belum mengerti sepenuhnya bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi untuk menyebabkan penyakit bipolar. Fungsi dan struktur otak Studi-studi pencitraan otak membantu ilmuwan-ilmuwan belajar apa yang terjadi pada otak dari orang dengan penyakit bipolar. Alat-alat pencitraan otak yang lebih baru, seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan positron emission tomography (PET), mengizinkan peneliti-peneliti mengambil gambar-gambar dari otak hidup yang sedang bekerja. Alat-alat ini membantu ilmuwan-ilmuwan mempelajari struktur dan aktivitas otak. Beberapa studi-studi imaging (pencitraan) menunjukan bagaimana otak-otak dari orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin berbeda dari otak-otak orang-orang sehat atau orang-orang dengan penyakit-penyakit mental lain. Contohnya, satu studi yang menggunakan MRI menemukan bahwa pola dari perkembangan otak pada anak-anak dengan penyakit bipolar adalah serupa dengan yang pada anak-anak dengan "multi-dimensional impairment", penyakit yang menyebabkan gejala-gejala yang tumpang tindih sedikit banyak dengan penyakit bipolar dan schizophrenia. Ini menyarankan bahwa pola yang umum dari perkembangan otak mungkin dihubungkan dengan risiko umum untuk suasana-suasana hati yang tidak stabil. Mempelajari lebih banyak tentang perbedaan-perbedaan ini, bersama dengan informasi yang diperoleh dari studi-studi genetik, membantu ilmuwan-ilmuwan mengerti lebih baik penyakit bipolar. Suatu hari ilmuwan-ilmuwan mungkin mampu untuk memprediksi tipe-tipe yang mana dari perawatan akan bekerja paling efektif. Mereka mungkin bahkan menemukan cara-cara untuk mencegah penyakit bipolar. Mendiagnosa Penyakit Bipolar Langkah pertama dalam mendapatkan diagnosis yang benar adalah berbicara pada dokter, yang mungkin melakukan pemeriksaan fisik, wawancara, dan tes-tes lab. Penyakit bipolar sekarang ini tidak dapat diidentifikasi melalui tes darah atau scan otak, namun tes-tes ni dapat membantu menyampingkan faktor-faktor yang berkontribusi lainnya, seperti stroke atau tumor otak. Jika persoalan-persoalan tidak disebabkan oleh penyakit-penyakit lain, dokter mungkin melakukan evaluasi kesehatan mental. Dokter mungkin juga menyediakan referral (penunjukan) pada ahli kesehatan mental yang terlatih, seperti psikiater, yang berpengalaman dalam mendiagnosa dan merawat penyakit bipolar. Dokter atau ahli kesehatan mental harus melakukan evaluasi diagnostik yang komplit. Ia harus mendiskusikan segala sejarah keluarga dari penyakit bipolar atau penyakit-penyakit mental lain dan mendapatkan sejarah gejala-gejala sepenuhnya. Dokter atau ahli-ahli kesehatan mental harus juga berbicara dengan saudara-saudara dekat seseorang atau pasangan (suami/istri) dan mencatat bagaimana mereka menggambarkan gejala-gejala dan sejarah medis keluarga seseorang. Orang-orang dengan penyakit bipolar lebih mungkin mencari bantuan ketika mereka tertekan (depresi) daripada ketika mengalami mania atau hypomania. Oleh karenanya, sejarah medis yang saksama diperlukan untuk meyakinkan bahwa penyakit bipolar tidak didiagnosa secara salah sebagai penyakit depresi utama, yang juga disebut unipolar depression. Tidak seperti orang-orang dengan penyakit bipolar, orang-orang yang mempunyai unipolar depression tidak mengalami mania. Kapan saja mungkin, rekaman-rekaman dan masukan sebelumnya dari keluarga dan teman-teman harus juga dimasukan dalam sejarah medis. Merawat Penyakit Bipolar Sekarang ini, tidak ada penyembuhan untuk penyakit bipolar. Namun perawatan yang benar membantu kebanyakan orang-orang dengan penyakit bipolar memperoleh kontrol yang lebih baik dari turun naiknya suasana hati mereka dan gejala-gejala yang berhubungan. Ini juga adalah benar untuk orang-orang dengan bentuk-bentuk yang paling parah dari penyakit. Karena penyakit bipolar adalah penyakit seumur hidup dan berulang (kambuh), orang-orang dengan penyakit perlu perawatan jangka panjang untuk mempertahankan kontrol dari gejalagejala bipolar. Rencana perawatan pemeliharaan yang efektif termasuk pengobatan dan psikoterapi untuk mencegah kekambuhan dan mengurangi keparahan gejala. Obat-Obat Penyakit bipolar dapat didiagnosa dan obat-obat diresepkan oleh orang-orang dengan M.D. (doctor of medicine). Biasanya, obat-obat bipolar diresepkan oleh psikiater. Pada beberapa negarabagian, ahli-ahli psikologi klinik, praktisi-praktisi perawat psikiatrik, dan spesialis-spesialis perawat psikiatri yang telah maju dapat juga meresepkan obat-obat. Tidak setiap orang merespon pada obat-obat dalam cara yang sama. Beberapa obat-obat yang berbeda mungkin perlu dicoba sebelum perjalanan perawatan yang paling baik ditemukan. Memelihara peta (grafik) dari gejala-gejala suasana hati harian, perawatan-perawatan, polapola tidur, dan kejadian-kejadian hidup dapat membantu dokter menelusuri dan merawat penyakit paling efektif. Adakalanya ini disebut grafik kehidupan harian. Jika gejala-gejala seseorang berubah atau jika efek-efek sampingan menjadi serius, dokter mungkin merubah atau menambah obat-obat. Beberapa tipe-tipe dari obat-obat yang umumnya digunakan untuk merawat penyakit bipolar didaftar pada lembar berikut. Informasi pada obat-obat dapat berubah. Untuk informasi yang paling terkini atas penggunaan dan efek-efek sampingan hubungi U.S. Food and Drug Administration (FDA). 1. Obat-obat penstabil suasana hati biasanya adalah pilihan pertama untuk merawat penyakit bipolar. Pada umumnya, orang-orang dengan penyakit bipolar melanjutkan perawatan dengan penstabil-penstabil suasana hati bertahun-tahun. Kecuali untuk lithium, banyak dari obat-obat ini adalah anticonvulsants. Obat-obat anticonvulsant biasanya digunakan untuk merawat seizures, namun mereka juga membantu mengontrol suasana-suasana hati. Obat-obat ini umumnya digunakan sebagai penstabilpenstabil suasana hati pada penyakit bipolar: o Lithium (adakalanya dikenal sebagai Eskalith atau Lithobid) dahulu adalah obat penstabil suasana hati pertama yang disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1970an untuk perawatan mania. Ia seringkali sangat efektif dalam mengontrol gejala-gejala dari mania dan mencegah kekambuhan dari episode-episode manic dan depresi. o Valproic acid atau divalproex sodium (Depakote), disetujui oleh FDA pada tahun 1995 untuk perawatan mania, adalah alternatif yang populer pada lithium untuk penyakit bipolar. Ia umumnya seefektif lithium untuk merawat penyakit bipolar. o Lebih baru-baru ini, anticonvulsant lamotrigine (Lamictal) menerima persetujuan FDA untuk perawatan pemeliharaan dari penyakit bipolar. o Obat-obat anticonvulsant lain, termasuk gabapentin (Neurontin), topiramate (Topamax), dan oxcarbazepine (Trileptal) adakalanya diresepkan. Tidak ada studi-studi yang besar telah menunjukan bahwa obat-obat ini lebih efektif daripada penstabil-penstabil suasana hati. Valproic acid, lamotrigine, dan obat-obat anticonvulsant lain mempunyai peringatan FDA. Peringatan menyatakan bahwa penggunaan mereka mungkin meningkatkan risiko pemikiran-pemikiran dan kelakuan-kelakuan bunuh diri. Orang-orang yang meminum obat-obat anticonvulsant untuk penyakit-penyakit bipolar atau lain harus dimonitor secara ketat untuk gejala-gejala yang baru atau memburuk dari depresi, pemikiranpemikiran atau kelakuan-kelakuan bunuh diri, atau perubahan-perubahan tidak biasa apa saja dalam suasana hati atau kelakuan. Orang-orang yang meminum obat-obat ini harus tidak membuat perubahan-perubahan apa saja tanpa bicara pada dokter mereka. Lithium dan Fungsi Tiroid Orang-orang dengan penyakit bipolar sering mempunyai persoalan-persoalan kelenjar tiroid. Perawatan Lithium mungkin juga menyebabkan tingkat-tingkat tiroid yang rendah pada beberapa orang-orang. Fungsi tiroid yang rendah , disebut hypothyroidism, telah dihubungkan dengan siklus yang cepat pada beberapa orang-orang dengan penyakit bipolar, terutama wanita-wanita. Karena terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid dapat menjurus pada perubahanperubahan suasana hati dan energi, adalah penting untuk meminta dokter memeriksa tingkattingkat tiroid secara saksama. Seorang dengan penyakit bipolar mungkin perlu meminum obat tiroid, sebagai tambahan pada obat-obat untuk penyakit bipolar, untuk mempertahankan tingkat-tingkat tiroid yang seimbang. Haruskah wanita-wanita muda meminum valproic acid? Valproic acid mungkin meningkatkan tingkat-tingkat testosterone (hormon pria) pada gadisgadis remaja dan menjurus pada polycystic ovary syndrome (PCOS) pada wanita-wanita yang mulai meminum obat sebelum umur 20 tahun. PCOS menyebabkan telur-telur wanita berkembang kedalam cysts, atau kantong-kantong yang berisi cairan yang mengumpul dalam indung-indung telur sebagai gantinya dilepaskan oleh periode-periode bulanan. Kondisi ini dapat menyebabkan kegemukan (obesity), rambut tubuh yang berlebihan, gangguan-gangguan pada siklus menstruasi, dan gejala-gejala serius lain. Kebanyakan dari gejala-gejala ini akan membaik setelah menghentikan perawatan dengan valproic acid. Gadis-gadis muda dan wanitawanita yang meminum valproic acid harus dimonitor secara saksama oleh dokter. 2. Obat-obat atypical antipsychotic adakalanya digunakan untu merawat gejala-gejala dari penyakit bipolar. Seringkali, obat-obat ini diminum dengan obat-obat lain. Obat-obat atypical antipsychotic disebut "atypical" untuk membedakan mereka dari obat-obat yang lebih awal, yang disebut antipsychotics "konvensional" atau "generasi pertama". o Olanzapine (Zyprexa), jika diberikan dengan obat antidepressant, mungkin membantu membebaskan gejala-gejala dari mania yang parah atau psychosis. Olanzapine juga tersedia dalam bentuk suntikan, yang secara cepat merawat agitasi yang berhubungan dengan episode manic atau campuran. Olanzapine juga dapat digunakan untuk perawatan pemeliharaan dari penyakit bipolar, bahkan ketika seorang tidak mempunyai gejala-gejala psychotic. Bagaimanapun, beberapa studi-studi menunjukan bahwa orang-orang yang meminum olanzapine mungkin menambah berat badan dan mempunyai efek-efek sampingan lain yang dapat meningkatkan risiko mereka untuk diabetes dan penyakit jantung. Efek-efek sampingan ini lebih mungkin pada orang-orang yang meminum olanzapine jika dibanding dengan orang-orang yang diresepkan atypical antipsychotics yang lain. o Aripiprazole (Abilify), seperti olanzapine, disetujui untuk perawatan dari episode manic atau campuran. Aripiprazole juga digunakan untuk perawatan pemeliharaan setelah episode yang parah atau tiba-tiba. Seperti dengan olanzapine, aripiprazole juga dapat disuntikan untuk perawatan darurat dari gejala-gejala dari episode-episode manic atau campuran dari penyakit bipolar. o Quetiapine (Seroquel) membebaskan gejala-gejala dari episode-episode manic yang parah tiba-tiba. Dalam cara itu, quetiapine adalah seperti hampir semua antipsychotics. Pada tahun 2006, ia juga menjadi atypical antipsychotic yang pertama menerima persetujuan FDA untuk perawatan dari episode-episode depresi bipolar. o Risperidone (Risperdal) dan ziprasidone (Geodon) adalah atypical antipsychotics yang lain yang mungkin juga diresepkan untuk mengontrol episode-episode manic atau campuran. 3. Obat-obat antidepressant adakalanya digunakan untuk merawat gejala-gejala depresi pada penyakit bipolar. Orang-orang dengan penyakit bipolar yang meminum antidepressants seringkali juga meminum penstabil suasana hati. Dokter-dokter biasanya memerlukan ini karena meminum hanya antidepressant dapat meningkatkan risiko seseorang berpindah ke mania atau hypomania, atau mengembangkan gejalagejala siklus yang cepat. Untuk mencegah perpindahan ini, dokter-dokter yang meresepkan antidepressants untuk merawat penyakit bipolar juga biasanya memerlukan orang itu meminum obat penstabil suasana hati pada saat yang sama. Baru-baru ini, studi dalam skala besar yang dibiayai oleh NIMH menunjukan bahwa untuk banyak orang-orang, menambahkan antidepressant pada penstabil suasana hati tidak lebih efektif dalam merawat depresi daripada menggunakan hanya penstabil suasana hati (mood stabilizer). Fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), dan bupropion (Wellbutrin) adalah contoh-contoh dari antidepressants yang mungkin diresepkan untuk merawat gejala-gejala dari depresi bipolar. Beberapa obat-obat adalah lebih baik pada perawatan satu tipe dari gejala-gejala daripada yang lain. Contohnya, lamotrigine (Lamictal) nampaknya bermanfaat dalam mengontrol gejala-gejala depresi dari penyakit bipolar. Efek-Efek Sampingan Dari Obat-Obat Ini Sebelum memulai obat baru, orang-orang dengan penyakit bipolar harus berbicara pada dokter mereka tentang kemungkinan risiko-risiko dan manfaat-manfaat. Psychiatrist (dokter jiwa) yang meresepkan obat atau apoteker dapat juga menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang efek-efek sampingan. Melalui dekade yang lalu, perawatanperawatan telah membaik (meningkat), dan beberapa obat-obat sekarang mempunyai lebih sedikit atau lebih dapat ditolerir efek-efek sampingan daripada perawatan-perawatan yang lebih awal. Bagaimanapun, setiap orang merespon secara berbeda pada obat-obat. Pada beberapa kasus-kasus, efek-efek sampingan mungkin tidak nampak hingga seorang telah meminum obat untuk beberapa waktu. Jika seorang dengan penyakit bipolar mengembangkan efek-efek sampingan parah apa saja dari obat, ia harus berbicara pada dokter yang meresepkannya sesegera mungkin . Dokter mungkin merubah dosis atau meresepkan obat yang berbeda. Orang-orang yang sedang dirawat untuk penyakit bipolar harus tidak menghentikan meminum obat tanpa berbicara pada dokter dahulu. Penghentian obat tiba-tiba mungkin mejurus pada "rebound", atau perburukan dari gejala-gejala penyakit bipolar. Efek-efek penarikan lain yang tidak menyenangkan atau berpotensi berbahaya adalah juga mungkin. Peringatan FDA Pada Antidepressants Antidepressants adalah aman dan populer, namun beberapa stuid-studi telah menyarankan bahwa mereka mungkin mempunyai efek-efek yang tidak dimaksudkan pada beberapa orangorang, terutama pada anak-anak remaja dan kaum dewasa muda. Peringatan FDA berkata bahwa pasien-pasien dari semua umur yang meminum antidepressants harus diamati secara ketat, terutama selama beberapa minggu pertama perawatan. Kemungkinan efek-efek sampingan yang dicari adalah depresi yang memburuk, pemikiran dan kelakuan bunuh diri, atau perubahan-perubahan yang tidak biasa apa saja dalam kelakuan seperti kesulitan tidur, agitasi, atau penarikan dari situasi-situasi sosial yang normal. Keluarga-keluarga dan pemberi-pemberi perawatan harus melaporkan perubahan-perubahan apa saja ke dokter. Untuk informasi yang terakhir kunjungi FDA website. Bagian-bagia berikut meggambarkan beberapa efek-efek sampingan yang umum dari tipe-tipe yang berbeda dari obat-obat yang digunakan untuk merawat penyakit bipolar. 1. Penstabil-Penstabil Suasana Hati (Mood Stabilizers) Pada beberapa kasus-kasus, lithium dapat menyebabkan efek-efek sampingan seperti: o o Kegelisahan Mulut yang kering o o o o o Perut Kembung atau salah cerna (indigestion) Jerawat Ketidaknyamanan yang tidak biasa pada temperatur-temperatur yang dingin Nyeri sendi atau otot Kuku-kuku atau rambut yang rapuh. Lithium juga menyebabkan efek-efek sampingan yang tidak terdaftar disini. Jika efekefek sampingan yang sangat mengganggu atau tidak biasa terjadi, katakan pada dokter anda sesegera mungkin. Jika seorang dengan penyakit bipolar sedang dirawat dengan lithium, adalah penting untuk membuat kunjungan-kunjungan yang teratur pada dokter yang merawat. Dokter perlu memeriksa tingkat-tingkat dari lithium dalam darah orang itu, serta fungsi ginjal dan tiroid. Obat-obat ini mungkin juga dihubungkan dengan efek-efek sampingan yang jarang namun serius. Bicara dengan dokter yang merawat atau apoteker untuk memastikan anda mengerti tanda-tanda dari efek-efek sampingan untuk obat-obat yang sedang anda minum. Efek-efek sampingan yang umum dari obat-obat penstabil suasana hati lain termasuk: Rasa mengantuk Dizziness Sakit kepala Diare Sembelit Heartburn Turun naiknya suasana hati Hidung yang mampet atau meler, atau gejala-gejala seperti selesma lain. 2. Atypical Antipsychotics o o o o o o o o Beberapa orang-orang mempunyai efek-efek sampingan ketika mereka mulai meminum atypical antipsychotics. Kebanyakan efek-efek sampingan hilang setelah beberapa hari dan seringkali dapat dikendalikan denga berhasil. Orang-orang yang meminum antipsychotics harus tidak mengemudi hingga mereka menyesuaikan diri pada obat baru mereka. Efek-efek sampingan dari banyak antipsychotics termasuk: o o o o o Rasa mengantuk Dizziness (kepeningan) ketika merubah posisi-posisi Penglihatan yang kabur Denyut jantung yang cepat Kepekaan pada matahari o o Ruam-ruam kulit Persoalan-persoalan menstruasi untuk wanita-wanita. Obat-obat atypical antipsychotic dapat menyebabkan penambahan berat badan yang besar dan perubahan-perubahan pada metabolisme seseorang. Ini mungkin meningkatkan risiko seseorang memperoleh diabetes da kolesterol yang tinggi. Berat badan, tingkat-tingkat glucose, dan tingkat-tingkat lipid seseorang harus dimonitor secara teratur oleh dokter ketika meminum obat-obat ini. Pada kasus-kasus yang jarang, penggunaan jangka panjang dari obat-obat atypical antipsychotic mungkin menjurus pada kondisi yang disebut tardive dyskinesia (TD). Kondisi menyebabkan gerakan-gerakan otot yang umumnya terjadi sekitar mulut. Seorang dengan TD tidak dapat mengontrol gerakan-gerakan ini. TD dapat mencakup dari ringan sampai parah, dan ia tidak selalu dapat disembuhkan. Beberapa orang-orang dengan TD pulih sebagian atau sepenuhnya setelah mereka berhenti meminum obat. 3. Antidepressants Antidepressants yang paling umum diresepkan untuk merawat gejala-gejala dari penyakit bipolar dapat juga menyebabkan efek-efek sampingan yang ringan yang biasanya tidak berlangsung lama. Ini dapat termasuk: o o o o o Sakit kepala, yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Mual, yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Persoalan-persoalan tidur, seperti tidak bisa tidur atau rasa mengantuk. Ini mungkin terjadi selama beberapa minggu pertama namun mereka menghilang. Untuk membantu mengurangi efek-efek ini, adakalanya dosis obat dapat dikurangi, atau waktu dari hari meminumnya dapat dirubah. Agitasi (merasa gugup). Persoalan-persoalan seks, yang dapat mempengaruhi keduanya pria-pria dan wanita-wanita. Ini termasuk keinginan seks yang berkurang dan persoalanpersoalan mempunyai dan menikmati seks. Beberapa antidepressants lebih mungkin menyebabkan efek-efek sampingan tertentu daripada tipe-tipe lain. Dokter atau apoteker anda dapat menjawab pertanyaanpertanyaan tentang obat-obat ini. Segala reaksi-reaksi yang tidak biasa harus dilaporkan pada dokter segera. Haruskah wanita-wanita yang hamil atau mungkin menjadi hamil meminum obat untuk penyakit bipolar ? Wanita-wanita dengan penyakit bipolar yang hamil atau mungkin menjadi hamil menghadapi tantangan-tantangan khusus. Obat-obat penstabil suasana hati dalam penggunaan sekarang ini dapat membahayakan fetus yang sedang berkembang atau bayi yang menyusu. Namun menghentikan obat-obat, apakah tiba-tiba atau berangsur-angsur, secara besar meningkatkan risiko bahwa gejala-gejala bipolar akan kambuh selama kehamilan. Ilumuwan-ilmuwan masih belum yakin, namun lithium kemungkinan adalah obat penstabil suasana hati yang disenangi untuk wanita-wanita hamil dengan penyakit bipolar. Bagaimanapun, lithium dapat menjurus pada persoalan-persoalan jantung pada fetus. Wanitawanita perlu tahu bahwa kebanyakan obat-obat bipolar diteruskan nelalui susu payudara. Wanita-wanita hamil dan ibu-ibu yang menyusui harus bicara pada dokter-dokter mereka tentang manfaat-manfaat dan risko-risiko dari perawatan-perawatan yang tersedia. Psychotherapy Sebagai tambahan pada pengobatan, psychotherapy, atau terapi "bicara", dapat menjadi perawatan yang efektif untuk penyakit bipolar. Ia dapat menyediakan dukungan, pendidikan, dan bimbingan pada orang-orang dengan penyakit bipolar dan keluarga-keluarga mereka. Beberapa perawatan-perawatan psychotherapy yang digunakan untuk merawat penyakit bipolar termasuk: 1. Cognitive behavioral therapy (CBT) membantu orang-orang dengan penyakit bipolar belajar untuk merubah pola-pola dan kelakuan-kelakuan pemikiran yang membahayakan atau negatif. 2. Family-focused therapy termasuk anggota-anggota keluarga. Ia membantu meningkatkan strategi-strategi penanganan keluarga, seperti mengenali episodeepisode baru dini dan membantu yang mereka cintai. Terapi ini juga memperbaiki komunikasi dan penyelesaian persoalan. 3. Interpersonal and social rhythm therapy membantu orang-orang dengan penyakit bipolar memperbaiki hubungan-hubungan mereka dengan yang lain-lain dan mengendalikan rutinitas-rutinitas harian mereka. Rutinitas-rutinitas harian regular dan jadwal-jadwal tidur mungkin membantu melindungi terhadap episode-episode manic. 4. Psychoeducation mengajari orang-orang dengan penyakit bipolar tentang penyakit dan perawatannya. Perawatan ini membantu orang-orang mengenali tanda-tanda dari kekambuhan sehingga mereka dapat mencari perawatan awal, sebelum episode sepenuhnya terjadi. Biasanya dilakukan dalam satu kelompok, psychoeducation mungkin juga bermanfaat untuk anggota-anggota keluarga dan pemberi-pemberi perawatan. Ahli psikologi yang berlisensi, pekerja sosial, atau penasihat-penasihat secara khas menyediakan terapi-terapi ini. Ahli kesehatan mental ini seringkali bekerja dengan psychiatrist untuk menjejaki kemajuan. Jumlah, frekwensi, dan tipe dari sesi-sesi harus berdasarkan pada keperluan-keperluan perawatan dari setiap orang. Seperti dengan pengobatan, mengikuti instruksi-instruksi dokter untuk psikoterapi apa saja akan menyediakan manfaat yang paling besar. Baru-baru ini, percobaan klinik yang dibiayai oleh NIMH yang disebut Systematic Treatment Enhancement Program for Bipolar Disorder (STEP-BD). Ini adalah studi yang paling besar yang pernah dilaukan untuk prnyakit bipolar. Pada studi atas psikoterapi-psikoterapi, peneliti-peneliti STEP-BD membandingkan orang-orang dalam dua kelompok-kelompok. Kelompok pertama dirawat dengan perawatan kolaboratif (tiga sesi-sesi dari psychoeducation melalui enam minggu). Kelompok kedua dirawat dengan pengobatan dan psikoterapi yang intensif (30 sesisesi melalui sembilan bulan dari CBT, interpersonal dan terapi irama sosial, atau terapi yang berfokus pada keluarga). Peneliti-peneliti menemukan bahwa kelompok kedua mempunyai lebih sedikit kekambuhan-kekambuhan, angka-angka perawatan rumah sakit yang lebih rendah, dan lebih mampu untuk melekat dengan rencana-rencana perawatan mereka. Mereka juga lebih mungkin membaik lebih cepat dan dalam keadaan baik lebih lama. NIMH mendukung lebih banyak penelitian pada kombinasi-kombinasi mana dari psikoterapi dan pengobatan bekerja paling baik. Tujuannya adalah membantu orang-orang dengan penyakit bipolar hidup bebas dari gejala untuk periode-periode yang lebih lama dan untuk pulih dari episode-episode lebih cepat. Peneliti-peneliti juga berharap untuk menentukan apakah psikoterapi membantu menunda permulaan dari penyakit bipolar pada anak-anak yang berada pada risiko yang tinggi untuk penyakit. Perawatan-perawatan lain 1. Electroconvulsive Therapy (ECT) -- Untuk kasus-kasus dimana obat dan/atau psychotherapy tidak bekerja, electroconvulsive therapy (ECT) mungkin bermanfaat. ECT, dahulu dikenal sebagai "shock therapy", pernah mempunyai reputasi buruk. Namun pada tahun-tahun baru-baru ini, ia telah memperbaiki secara besar dan dapat menyediakan pembebasan untuk orang-orang dengan penyakit bipolar yang parah yang telah tidak mampu untuk merasa lebih baik dengan perawatn-perawatan lain. Sebelum ECT dimasukan, pasien mengambil muscle relaxant (pengendur otot) dan ditaruh dibawah anestesi (pembiusan) yang singkat. Ia tidak secara sadar merasakan impuls elektrik yang dimasukan pada ECT. Rata-rata, perawatan-perawatan ECT berlangsung dari 30-90 detik. Orang-orang yang mempunyai ECT biasanya pulih setelah 5-15 menit dan mampu pulang ke rumah pada hari yang sama. Adakalanya ECT digunakan untuk gejala-gejala bipolar jika kondisi-kondisi medis lain, termasuk kehamilan, membuat penggunaan dari obat-obat terlalu berisiko. ECT adalah perawatan yang sangat efketif untuk episode-episode depresi yang parah, manic, atau campuran, namun umumnya tidak sebagai perawatan garis pertama. ECT mungkin menyebabkan efek-efek sampingan jangka pendek, termasuk kebingungan, disorientasi, dan kehilangan memori. Namun efek-efek sampingan ini secara khas hilang segera setelah perawatan. Orang-orang dengan penyakit bipolar harus mendiskusikan kemungkinan manfaat-manfaat dan risiko-risiko dari ECT dengan dokter yang berpengalaman. 2. Obat-Obat Tidur -- Orang-orang dengan penyakit bipolar yang mempunyai kesulitan tidur biasanya tidur lebih baik setelah mendapatkan perawatan untuk penyakit bipolar. Bagaimanpun, jika tidak bisa tidur tidak membaik, dokter mungkin menyarankan perubahan pada obat-obat. Jika persoalan-persoalan masih berlanjut, dokter mungkin meresepkan obat-obat penenang atau obat-obat tidur lain. Orang-orang dengan penyakit bipolar harus memberitahu dokter mereka tentang semua obat-obat yang diresepkan, obat-obat tanpa resep (over-the-counter), atau suplemen-suplemen yang mereka minum. Obat-obat dan suplemen-suplemen tertentu yang diminum bersama mungkin menyebabkan efek-efek yang tidak diinginkan atau berbahaya. Suplemen-Suplemen Jamu (Ramuan) Pada umumnya, tidak ada banyak penelitian tentang suplemen-suplemen jamu atau alami. Sedikit diketahui tentang efek-efek sampingan mereka pada penyakit bipolar. Jamu yang disebut St. John's wort (Hypericum perforatum), seringkali dipasarkan sebagai antidepressant alami, mungkin menyebabkan penggantian ke mania pada beberapa orang-orang dengan penyakit bipolar. St. John's wort dapat juga membuat obat-obat lain kurang efektif, termasuk beberapa obat-obat antidepressant dan anticonvulsant. Ilmuwan-ilmuwan juga sedang menyelidiki omega-3 fatty acids (paling umum ditemukan pada minyak ikan) untuk mengukur kegunaan mereka untuk perawatan penyakit bipolar jangka panjang. Hasil-hasil studi bercampuran. Adalah penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mengambil suplemensuplemen jamu atau alami apa saja karena risiko yang serius dari interaksi-interaksi dengan obat-obat lain. DATA PENYAKIT, Deskripsi Tiap manusia mengalami pasang surut emosi. Terkadang berada pada puncak emosi, namun terkadang merasa sangat depresi. Gangguan ini seperti memiliki dua kutub emosi, oleh karena itu disebut gangguan bipolar (Bipolar Disorder). Gejala gangguan bipolar dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, hubungan sosial, dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Meskipun gangguan bipolar ini bisa diobati, banyak orang tidak mengenali tanda-tanda peringatan dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Karena gangguan bipolar cenderung memburuk tanpa pengobatan, penting untuk mengetahui apa saja gejala-gejala mirip. Mengenali masalah merupakan langkah pertama untuk mengendalikan gejala. Gangguan bipolar (juga dikenal sebagai manik depresi) menyebabkan pergeseran serius dalam suasana hati, energi, berpikir, dan perilaku yang ekstrim (di satu sisi sangat bersemangat, di sisi lain sangat depresi). Lebih dari sekadar suasana hati yang berlangsung sekilas, gangguan bipolar dapat berlangsung berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Dan tidak seperti suasana hati biasa, perubahan suasana gangguan bipolar sangat hebat sehingga mereka mengganggu kinerja. Selama episode manic, penderita begitu bersemangat bekerja, tidak begitu tertekan dengan tagihan utang, atau merasa cukup sehat walaupun istrihat cuma dua jam. Sedangkan selama episode depresi, penderita sangat malas bangun, penuh kebencian, putus asa, dan begitu tertekan dengan masalah social yang dialami. Penyebab gangguan bipolar tidak sepenuhnya dipahami, tetapi sering kali terjadi dalam riwayat kesehatan keluarga (genetic). Periode pertama dari gangguan bipolar biasanya terjadi pada masa remaja atau awal dewasa. Gejala nyaris tidak diketahui karena jadi sesuatu yang biasa dirasakan dan membingungkan karena mirip dengan situasi hati. Oleh karena itu banyak orang yang mengabaikan gangguan bipolar. Tanda dan Gejala Tiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda. Tiap penderita memiliki varian, tingkat keparahan, dan frekuensi yang berbeda-beda. Beberapa orang lebih rentan terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian antara periode manik dan depresi. Tanda dan gejala mania Dalam fase manic gangguan bipolar memiliki energi tinggi, kreativitas, dan euforia. Orang-orang mengalami episode manik sering berbicara sangat cepat, tidur sangat sedikit, dan hiperaktif. Penderita gangguan bipolar jenis ini merasa diri sebagai yang terkuat, tak terkalahkan, atau ditakdirkan untuk menjadi orang besar. Meskipun gejala manik ini menyenangkan, gejala manik memiliki kecenderungan untuk lepas kendali. Sebagai contoh, penderita sering berperilaku sembrono selama episode manik: menghabiskan tabungan, terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak pantas, atau membuat investasi bisnis hitam. Penderita juga mudah marah, agresif-berkelahi, memukul ketika orang lain tidak menyetujui rencana mereka, dan menyalahkan siapa saja yang mengkritik perilaku mereka. Beberapa orang bahkan menjadi delusional atau mulai mendengar suara-suara aneh dalam dirinya. Tanda dan gejala mania meliputi: * Merasa sangat "tinggi" dan optimis atau sangat mudah marah * Tidak realistis, keyakinan muluk tentang kemampuan seseorang atau kekuasaan * Tidur sangat sedikit, tapi merasa sangat giat * Berbicara sangat cepat sehingga orang lain tidak dapat mengikuti * Pikiran melompat dengan cepat dari satu ide ke depan * Sangat mudah terganggu, tidak mampu berkonsentrasi * Diburukkan penilaian dan impulsif * Bertindak secara serampangan tanpa berpikir tentang konsekuensi * Delusi dan halusinasi (pada kasus yang berat) Tanda dan gejala depresi bipolar Di masa lalu, depresi bipolar disamakan dengan depresi biasa. Tetapi perkembangan penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya, terutama ketika berkonsultasi dengan psikiater. Kebanyakan orang dengan depresi bipolar tidak dibantu oleh antidepresan. Bahkan, ada risiko bahwa antidepresan dapat membuat gangguan bipolar dapat memicu lebih buruk-mania atau hypomania, menyebabkan gangguan kestabilan suasana hati. Meskipun banyak kesamaan, gejala tertentu lebih sering terjadi pada depresi bipolar daripada depresi biasa. Sebagai contoh, depresi bipolar lebih cenderung menyebabkan penderita lekas marah, rasa bersalah, tidak bisa ditebak suasana hatinya serta perasaan gelisah. Orang-orang dengan depresi bipolar juga cenderung bergerak dan berbicara pelan-pelan, tidur banyak, dan berat badan bertambah. Selain itu, mereka lebih mungkin mengembangkan depresi psikotik- suatu kondisi di mana mereka telah kehilangan kontak dengan realitas-dan mengalami cacat besar dalam pekerjaan dan fungsi sosial. Gejala depresi bipolar meliputi: * Merasa putus asa, sedih, atau kosong. * Iritabilitas * Ketidakmampuan untuk mengalami kenikmatan * Kelelahan atau kehilangan energi * Kelesuan fisik dan mental * Perubahan nafsu makan atau berat badan * Masalah tidur * Konsentrasi dan masalah memori * Perasaan tidak berharga atau bersalah * Pikiran tentang kematian atau bunuh diri Tanda dan gejala episode campuran Gangguan bipolar campuran merupakan kombinasi antara gejala manik dan depresi. Tandatanda umum episode campuran termasuk gejala depresi dikombinasikan dengan agitasi, iritabilitas, kegelisahan, insomnia, dan pikiran yang berubah-ubah sangat cepat. Kombinasi energi tinggi dan rendah ini membuat suasana hati yang sangat berisiko tinggi bunuh diri. Pengobatan Jika melihat gejala-gejala depresi bipolar pada diri sendiri atau orang lain, jangan menunggu untuk mendapatkan bantuan. Mengabaikan masalah tidak akan membuat gangguan hilang, bahkan akan bertambah buruk. Hidup dengan gangguan bipolar yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah dalam segala hal dari karir, hubungan sosial dan kesehatan. Mendiagnosis masalah sedini mungkin dan mendapatkan pengobatan yang dapat membantu mencegah komplikasi ini sangat baik untuk mengatasi gangguan ini. Jika enggan untuk mencari pengobatan karena suka dengan suasana yang dirasakan ketika sedang dalam kondisi mania, ingatlah bahwa energi dan euforia berpotensi merusak, menyakiti diri sendiri dan orang-orang sekitar. Dasar-dasar dari pengobatan gangguan bipolar * Gangguan Bipolar memerlukan perawatan jangka panjang. Sejak gangguan bipolar menjadi masalah kronis seperti kambuh dari penyakit yang diderita, penting untuk perawatan terus bahkan ketika penderita merasa lebih baik. Kebanyakan orang dengan gangguan bipolar memerlukan obat-obatan untuk mencegah episode baru dan tetap bebas dari gejala. Pengobatan tersebut dapat berupa: * Obat saja biasanya tidak cukup untuk sepenuhnya mengendalikan gejala gangguan bipolar. Strategi pengobatan yang paling efektif untuk gangguan bipolar adalah dengan kombinasi obat, terapi, perubahan gaya hidup, dan dukungan sosial. * Pengobatan juga dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan psikiater yang berpengalaman. Gangguan bipolar adalah suatu kondisi yang kompleks. Diagnosis bisa rumit dan perawatan seringkali sulit. Untuk alasan keamanan, obat-obatan harus dimonitor. Seorang psikiater yang terampil dalam pengobatan gangguan bipolar dapat membantu penderita menavigasi gangguan ini. Sumber: disarikan dari beberap (tbs/tbs)