PERUBAHAN GAYA HIDUP MAHASISWI PERANTAU DI KOTA TANJUNGPINANG (studi pada mahasiswi perantau kabupaten kepulauan anambas yang kuliah di kota tanjungpinang) NASKAH PUBLIKASI Oleh PADRI PRATAMA PUTRA NIM. 120569201012 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017 ABSTRAK Modernisasi membawa perubahan yang sangat besar bagi masyarakat baik itu masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Perubahan yang terjadi saat ini begitu cepat membawa masyarakat bersaing untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ditengah perkembangan masyarakat modern menuju masyarakat post modern saat ini, selain ditandai dengan munculnya masyarakat informasi dan masyarakat konsumsi, perkembangan masyarakat modern juga ditandai dengan adanya perkembangan pada gaya hidup didalam masyarakat. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif menjawab permasalahan penelitian memerlukan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh sesuai dengan objek yang diteliti, untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan peneliti dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan dengan perubahan gaya hidup mahasiswi perantau kabupaten kepulauan Anambas. Adapun hasil temuan peneliti di lapangan ialah melihat para mahasiswi kabupaten kepulauan anambas yang merantau ke kota Tanjungpinang bertujuan untuk berkuliah memperbaiki status sosialnya. Namun kenyataan yang terjadi mereka para mahasiswi perantau ini selain mereka kuliah ternyata mereka juga mengalami perubahan pada gaya hidupnya yang secara berlebihan dalam konteks mengosumsi barang-barang yang branded dan tanpa ada pertimbangan bahwasanya mereka tersebut berasal dari keluarga yang kelas sosialnya menengah kebawah dengan pendapatan ekonomi keluarga yang tidak menentu dan serba berkecukupan untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun dari mereka yang gaya hidupnya berubah ialah karena pengaruh dari zaman modern pada saat ini dan karena keberadaan mereka setelah dikota yang mana keadaan yang berbeda saat mereka dipulau Anambas sehingga mereka tertarik melakukan perubahan dari sisi gaya hidupnya untuk lebih trendi dengan mengonsumsi produk-produk yang sedang ngetrend secara berlebihan yang mana mereka mengonsumsi produkproduk tersebut bukan atas dasar kebutuhan yang seharusnya melainkan karena keinginan untuk memuaskan diri demi menunjang perubahan gaya hidup tanpa memikirkan keadaan ekonomi keluarga. Selain itu mereka yang melakukan perubahan gaya hidup karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, pengaruh dari teman sebayanya, pengaruh dari perkembangan teknologi seperti internet dan lain sebagainya, agar mereka tidak terlihat cupu atau norak dan agar mereka tidak merasa malu dengan anak muda dikota walaupun mereka berasal dari kampung. Kata Kunci : Kelas Sosial, Gaya hidup, dan Perilaku Konsumtif. dikenakan BAB I PENDAHULUAN seseorang, dikonsumsi, dan apa yang bagaimana seseorang bersikap/berprilaku, ketika 1.1 Latar Belakang didepan orang lain. Karena gaya Pada penelitian ini perubahan yang terjadi pada kelompok masyarakat salah satunya adalah perubahan pada gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. hidup Bagi mahasiswi yang masyarakat yang dilihat dari kelas orangtuanya dikampung memiliki sosialnya, karena seseorang yang penghasilan besar atau lebih, untuk bergaya hidup mewah akan berperilaku konsumtif bagi mereka dikatakan masyarakat yang sudah tidak begitu berdampak buruk pada berubah status sosialnya. Gaya hidup kualitas kehidupan Namun bagi keluarganya. adalah cara bagaimana seseorang mampu menampilkan mahasiswi yang dirinya keluarga atau orangtuanya didepan orang lain, dan bagaimana berpenghasilan kecil atau rendah, membangun identitas disekitar perubahan perilaku konsumtif ini lingkungan sosialnya dalam banyak tentu dapat berdampak pada hal yang dipengaruhi oleh gaya pemaksaan kehendak untuk membeli hidup dan konstruksi dirinya untuk produk yang belum tentu tepat menyikapi tuntunan masyarakat dan sasaran kepentingan yang dan bermanfaat. Dalam melatar penelitian ini mahasiswi kabupaten belakanginya, diekspresikan gaya melalui hidup apa kepulauan Anambas umumnya mereka ini pada yang berasal dari keluarga yang berkecukupan dalam lebih baik dengan keadaan modern segi ekonominya. Namun tidak bisa pada saat ini. Disisi lain, perubahan dipungkri bahwasanya mereka yang gaya hidup yang terjadi kepada mengalami perubahan gaya hidup mahasiswi merupakan pengaruh oleh keadaan Anambas adanya faktor internal dan yang ada di Kota yang mana daerah eksternal. Adapun faktor internal asal mereka masih kurang akan akses yang mempengaruhi mereka salah dan jauh dari jangkaun kehidupan satunya ialah kemauan dalam diri yang mereka sendiri untuk merubah gaya lebih modern dari Kota, kabupaten sehingga adanya ketertarikan untuk hidup, mereka mengalami perubahan gaya eksternalnya ialah yang mana situasi hidup. kota yang dengan sangat cepat Selain dari pada itu, kelas sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelas sosial keluarga para mahasiswi kabupaten kepulauan Anambas yang berasal dari kelas sosial menengah kebawah, yang mana penghasilan orang tuanya berkecukupan. Dengan penghasilan orang tuanya yang tidak seberapa besar, akan tetapi mereka semakin lama semakin terus bergaya hidup yang konsumtif demi tampil yang sedangkan kepulauan pengaruh perubahannya membawa pengaruh besar bagi setiap orang bahkan mahasiswi kabupaten kepulauan Anambas yang telah mengalami perubahan gaya hidupnya pada saat ini, kemudian pengaruh dari teman kuliah, teman kost, media massa, media elektronik (TV dan internet), dan media sosial juga merupakan faktor perubahan yang gaya mempengaruhi hidup para mahasiswi tersebut. Hal ini terkait juga dengan mereka yang baru Kabupaten Kepulauan Anambas Di merasakan situasi kehidupan kota Kota Tanjungpinang. yang serba modern, sehingga adanya daya tarik untuk melakukan perubahan yaitu gaya hidup. 1.2 latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mencari jawaban permasalahan: atas Bagaimanakah Terjadinya Perubahan Gaya Hidup Mahasiswi Perantau Kabupaten Kepulauan Anambas Dikota Tujuan Penelitian dan dari penelitian secara penelitian ini rumusan masalah diatas maka tujuan dari ini adalah Mendiskripsikan Perubahan Gaya Hidup Mahasiswi diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan dan pemikiran serta dapat membantu sebagai bahan informasi mengenai perubahan gaya hidup perantau Kabupaten Anambas dikota Penelitian penelitian praktis 2. Secara teoritis Tujuan Penelitian Berdasarkan kegunaan Tanjungpinang. Kegunaan Penelitian 1.3.1 1. Secara praktis mahasiswi Tanjungpinang? 1.3 Kegunaan Penelitian Dilihat Perumusan Masalah Dari 1.3.2 Perantau menjadi dalam ini acuan juga dapat informasi penelitian-penelitian berikutnya dengan permasalahan penelitian yang sama serta menjadi referensi pustaka bagi pemenuhan perlengkapan kebutuhan penelitian lanjutan. 1.4 hidup sebuah yaitu berpenampilan Konsep Operasional Dalam untuk seperti berpakaian, penelitian, cara kemudian konsep oprasional sangat diperlukan pola konsumsi, hiburan untuk yang memudahkan memfokuskan dan penelitian. menjadi mahasiswi Konsep mengisi oprasional juga berfungsi sebagai kesehariannya panduan merupakan bagi peneliti untuk pilihan unsur-unsur menindak lanjuti kasus tersebut serta yang membentuk gaya menghindari terjadinya kekacauan hidup. akibat kesalahan penafsiran dalam 2. Mahasiswi dalam penelitian. Untuk mendiskripsikan penelitian perubahan gaya hidup mahasiswi mahasiswi yang terdaftar perantau diperguruan tinggi kota Kabupaten Kepulauan ini Anambas di Kota Tanjungpinang tanjungpinang maka konsep operasionalnya sebagai berasal berikut: kabupaten 1. Gaya Hidup penelitian sekumpulan ini kebiasaan, yang dari daerah kepulauan Anambas. dalam adalah adalah 3. Penyebab gaya perubahan hidup pandangan dan pola-pola penelitian respons terhadap hidup, lebih dilihat dari faktor serta eksternal terutama ini dalam dan adalah internal Mahasiswa seperti pendapatan orang tua, kelas sosial dan kelompok referensi yang berdasarkan kebutuhan. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Jenis Penelitian mempengaruhi 4. Pendekatan yang digunakan mahasiswi kabupaten kepulauan anambas dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut satori dalam membentuk gaya (2011:199) menyatakan bahwa hidup. penelitian kualitatif adalah Kelas sosial dalam pendekatan penelitian yang penelitian ini adalah yang menjawab permasalahan penelitian diukur memerlukan melalui pendidikan, 5. atas pemahaman secara pekerjaan, mendalam dan menyeluruh sesuai dan penghasilan orang dengan objek yang diteliti, untuk tua menghasilkan mahasiswi yang kesimpulan- dikelompokkan kedalam kesimpulan peneliti dalam konteks kelas sosial menengah waktu dan situasi yang bersangkutan. kebawah. 1.5.2 Perilaku dalam konsumtif penelitian adalah konsumtif yang Adapun lokasi penelitian ini dalam penelitian ini Adalah Asrama perilaku Mahasiswi Kabupaten Anambas Di mahasiswi membeli Lokasi Penelitian Kota Tanjungpinang. produk secara berlebihan tanpa 1.5.3 Populasi dan Sampel Adapun penelitian kriteria dalam subjek 3. Penghasilan. Dilihat dari pengambilan penghasilan orangtua mahasiswi sampel dengan porpusive sampling mulai adalah: dari Rp.2.500.000 1. Mahasiswi Kabupaten Kepulauan Anambas yang kuliah bawah perbulannya. 4. di Mahasiswi Kabupaten Kepulauan Anambas yang Kabupaten Kepulauan Anambas berada 5. Antara dari putri Kepulauan Mahasiswi Kabupaten Kepulauan Anambas tinggal dikota Tanjungpinang selama 2 tahun atau lebih. lain 1.5.4 Pendidikan. berdomisili yang pada dilihat dari : 1. Anambas Anambas. ekonomi kelas menengah kebawah. Kepulauan Kabupaten mengalami Mahasiswi yang Kabupaten diAsrama perubahan gaya hidup. 3. Mahasiswi yang Tanjungpinang. 2. ke Dilihat pendidikan Jenis Data 1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung orangtua mahasiswi yang tidak sekolah, tamatan SD, SMP sampai SMA. 2. Pekerjaan. dari wawancara atau secara interview langsung dari Dilihat pekerjaan orangtua mahasiswi yaitu dari informan melalui teknik mulai dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi di lokasi PNS/PTT/Honorer, wiraswasta, buruh, petani, dan nelayan. asrama mahasiswi Anambas. Peneliti juga melakukan wawancara dengan sejumlah perilaku dan kejadian sebagaimana mahasiswi keadaan sebenarnya. Kabupaten Anambas yang melakukan perubahan gaya hidup setelah 1.6.2 berada di kota tanjungpinang 2. Data skunder Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh penelitian ini berupa berkas informasi melalui kegiatan tanya jumlah jawab data Kabupaten 1.6 dalam Wawancara mahasiswi Anambas yang secara responden. langsung pada Wawancara adalah tinggal di asrama. percakapan dengan maksud tertentu. Teknik Pengumpulan Data Percakapan itu dilakukan oleh dua Teknik pihak, pihak pewawancara pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian ini mengajukan pertanyaan dan yang antara lain: diwawancarai 1.6.1 Observasi jawaban Yaitu teknik pengumpulan (Moleong, 2013:135). data yang dilakukan secara sistematis, yang dilakukan dengan mengadakan secara suatu terus-menerus. pengamatan 1.6.3 yang atas memberikan pertanyaan itu Dokumentasi Menurut (2013:240) Sugiyono dokumen merupakan Observasi catatan peristiwa yang sudah berlalu. dimaksudkan sebagai pengamatan Dokumen bisa berbentuk tulisan, dan gambar, pencatatan fenomena yang atau karya-karya diteliti. Observasi memungkinkan monumental dari seorang. melihat Dokumentasi yang digunakan dan mengamati sendiri sebagai penunjang penelitian penulis memusatkan dalam penelitian ini berupa kamera, menyederhanakan, tape recorder, catatan wawancara mengabstraksikan, dengan mentransformasikan mahasiswi Kabupaten Anambas. muncul 1.7 lapangan. Teknik Analisi Data Analisis data dalam 1.7.2 perhatian, dari Penyajian penelitian kualitatif berbeda dengan Data) analisis data penelitian kuantitatif. Setelah Analisis serta data yang catatan-catatan Data (Display data direduksi, data kuantitatif bersifat langkah analisis selanjutnya adalah induktif dan berkelanjutan. Bogdan penyajian (display) data. Penyajian (Trianto, 2010:285) mendefenisikan data analisis reduksi terorganisasikan, tersusun data kualitatif adalah, diarahkan agar data ”proses mencari serta menyusun dalam secara sistematis data yang diperoleh semakin mudah dipahami. dari 1.7.3 hasil wawancara, catatan pola hubungan, Verifikasi sehingga mudah dipahami agar dapat kualitatif diinformasikan kepada orang lain”. Verifikasi Reduksi Data (Data Menurut Patilima (Trianto, ”proses reduksi analisis menerus Pada penelitian data dilakukan sepanjang proses penelitian. Pada tahap ini peneliti Reduction) 2010:287) terus sehingga Penarikan Kesimpulan dan lapangan dan bahan-bahan lainnya 1.7.1 hasil data untuk adalah, memilih, masih tetap terbuka untuk menerima masukan data serta berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, agar 2.2 dapat menarik kesimpulan dari data yang didapat dilapangan. Stratifikasi sosial Menurut Peter (1980:95) kelas L. Berger sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi. BAB II Ekonomi dalam hal ini cukup luas TINJAUAN PUSTAKA yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan 2.1 pekerjaan seseorang pada zaman Gaya Hidup Chaney (2004:92) sekarang sangat mempengaruhi mengatakan bahwa: “Gaya hidup kekayaan/perekonomian selanjutnya individu.nPengertian kelas sosial adalah kelas dalam terpola merupakan dalam aspek-aspek cara-cara menginvestasikan tertentu kehidupan pembagian masyarakat berdasarkan sehari-hari dengan nilai sosial atau tertentu, simbolik; tapi ini juga berarti bahwa pendidikan, gaya hidup adalah cara bermain keturunan dengan identitas.” Atau dengan kata masyarakat senantiasa mempunyai lain : “Gaya hidup adalah suatu cara penghargaan terpola pergaulan, masyarakat yang bersangkutan dan penghargaan setiap masyarakat pasti mempunyai dalam pemahaman, artefak-artefak atau budaya material untuk mengasosiasikan permainan kriteria status dalam konteks yang tidak diketahui namanya”. atau baik kriteria menurut status dan memiliki agama, ekonomi, lain-lain. tertentu sesuatu dihargainya. 2.2 Perilaku Konsumtif Setiap dalam yang Penelitian ini menggunakan yang lain hanya bisa ditempati oleh Teori dari Jean Baudrillard tentang mereka yang berasal dari daerah Masyarakat Konsumsi, konsep Gaya masing-masing. Luas asrama ini Hidup dan Teori Leisure Class dari sekitar 400m persegi dengan jumlah Thorstein Veblen. Gaya hidup dalam kamar 20 dengan luas 2x2m. Dan perspektif sosiologi ini dibicarakan lokasi asrama tidak jauh dari jalan dalam teori sosial post modern yang raya. Sebelumnya asrama putri ini tidak bisa dilepaskan dari karya- terletak di Jl. Hajiungar pada tahun karya (1998). 2009 kemudian dipindahkan ke Jl. Baudrillard D.I Panjaitan km.8 pada tahun 2011 Jean Baudrillard Pernyataan pokok mengatakan bahwa objek (konsumsi) menjadi tanda (sign). yang lalu. 3.2 Mahasiswi yang mendiami Asrama Anambas BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.2.1 Mahasiswi berdasarkan daerah asal 3.1 Asrama Mahasiswi Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau Anambas merupakan sebuah kabupaten yang memiliki banyak pulau kecil disekitarnya. Oleh sebab ini itu mahasiswi yang tinggal diasrama terletak dijalan D.I Panjaitan km.8 berasal dari berbagai daerah yang diperumahan Taman asri. Asrama ini berbeda-beda seperti : Asrama mahasiswi hanya ditempati oleh mahasiswi yang berasal dari anambas saja sama halnya dengan asrama mahasiswi 3.2.2 Mahasiswi Universitas berdasarkan Meskipun mereka mendiami sebagai nelayan dan petani hanya suatu tempat yang sama belum tentu berpenghasilan ≤ mereka kuliah dengan unviversitas 2.500.000/bulan belum yang kota kebutuhan pokok keluarga sehari- tanjungpinang ini terdapat banyak hari dan mengirim untuk kebutuhan universitas yang tersedia mulai dari anaknya universitas Negeri hingga Swasta ditanjungpinangBerdasarkan kiriman dan berbagai jurusan yang diminati mahasiswi perbulan. sama. Karena di oleh setiap mahasiswi. 3.2.3 Mahasiswi pekerjaan 3.2.4 berdasarkan orangtua untuk yang Jumlah kuliah mahasiswi yang bekerja dan yang tidak bekerja dan penghasilan orangtua Rp. Dengan kiriman yang terbatas membuat mahasiswi untuk bekerja Untuk melihat pekerjan dan bagi mereka yang merasa bahwa penghasilan orangtua dari masing- dengan mengandalkan kiriman saja masing mahasiswi dapat dilihat dari tidak tabel dibawah ini: menuntut mereka untuk bekerja. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan penghasilan orangtua setiap dan orangtua mahasiswi berbeda-beda oleh setiap itu ekonomi setiap mahasiswi juga tentunya berbeda dilihat cukup oleh karena itu Dibawah ini dapat dilihat jumlah mahasiswi yang bekerja dan yang tidak bekerja. BAB IV PERUBAHAN GAYA HIDUP dari MAHASISWI PERANTAU pekerjaan orangtua yang bekerja KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS YANG KULIAH DI KOTA TANJUNGPINANG 4.2 Perubahan Gaya Hidup Mahasiswi Perantau Kabupaten 4.1 Karakteristik Informan Kepulauan Anambas yang kuliah Dari kategori pengelompokan Di Kota Tanjungpinang informan dalam penelitian ini diambil 8 (delapan) informan yang terdiri dari 1 ketua asrama mahasiswi kabupaten kepulauan Anambas dan 7 anggota (mahasiswi) di asrama tersebut. Adapun informan-informan yang bersangkutan dalam penelitian ini adalah informan yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Terlebih dahulu akan dikemukan karakteristik informan sesuai dengan jumlah informan dalam penelitian ini yaitu mencakup asal daerah dan universitas, pendidikan orang tua, jumlah saudara kandung, pekerjaan dan penghasilan serta pengeluaran orangtua informan perbulan, kemudian status bekerja atau tidak seorang informan. Setiap masyarakat pasti akan mengalami apa yang disebut perubahan karena pada dasarnya tidak ada masyarakat yang tidak mengalami dalam perubahan, taraf sekalipun. yang Sama walaupun paling halnya kecil dengan perubahan gaya hidup yang telah terjadi pada mahasiswi perantau kabupaten kepulauan Anambas yang kuliah di kota Tanjungpinang saat ini. Perubahan yang dapat kita lihat saat ini adalah perubahan yang terjadi akibat modernisasi. Modernisasi dalam jangka waktu tertentu akan memunculkan sebuah proses yang dinamakan globalisasi, proses penyatuan berbagai bentuk kelompok manusia wujud. Gejala manjadi satu ini merupakan implikasi modernisasi dalam bidang nongkrong teknologi. Perkembangan teknologi kepantai atau tempat rekreasi lainnya telah berhasil menyatukan seluruh telah terjadi perubahan saat ini karakter atau budaya manusia dibumi setelah ini. kuliah di kota Tanjungpinang. Misalnya cara berpakaian masyarakat tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi. Contohnya dulu masyarakat bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Tetapi saat ini hal tersebut sangat sulit untuk kita jumpai kecuali kalau ada acara-acara adat, pawai pembangunan, dan lain sebagainya. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti TV dan internet (dari media sosial). Hal mahasiswi ini perantau terlihat pada yang mana penampilan mereka baik itu dalam menggunakan pakaian, tas, sepatu ataupun penggunaan gadget dan termasuk kebiasaan mereka seperti dicafe, mereka 4.2.1 Kelas jalan-jalan merantau sosial untuk keluarga mahasiswi perantau Penelitian ini melihat perubahan gaya hidup mahasiswi yang menggunakan produk-produk yang bagus dan lagi ngetrend dalam mengkonsumsi tentunya kemampuan dalam produk tersebut berkaitan dengan ekonomi seseorang mengkonsumsinya. Bagi seseorang yang dalam pemenuhan kebutuhan primer saja sudah berlebih tentunya dalam memenuhi kebutuhan sekunder tidak akan mempengaruhi kebutuhan primernya oleh karena itu mereka dapat menghamburkan membeli berfoya-foya uang mereka produk-produk keluaran terbaru atau bergonta-ganti pakaian yang lagi trend dan produk lainnya memudahkan dalam hidup. mereka harus terjerumus dengan Namun sebaliknya bagi mereka yang kehidupan di perkotaan. Apa lagi berlatar belakang keadaan ekonomi yang bersangkutan dengan yang hidup, menunjang pas-pasan gaya tentunya akan untuk perubahan harus mereka lakukan Untuk memenuhi kebutuhan primer zaman ini lah yang ada dalam pikiran saja mereka harus bekerja keras. mereka. 4.2.2 zaman yang berbeda saat ini dan karena pengaruh membuat mereka menyesuaikan dengan mana perubahan Khususnya kabupaten yang saat harus dapat keadaan lingkungan harus modernisasi mereka sekitar mengikuti zaman dengan sekarang. mahasisiwi kepualauan ini yang perantau Anambas kuliah di Tanjungpinang. Tentunya perbedaan antara dikampung mereka dulu berbeda pastinya. Kehidupan dikota yang serba ada sangat gampang untuk dipenuhi dan akan lebih tidak gaya mempengaruhi kehidupan mereka. Akan tetapi karena keadaan agar menuntut ketinggalan Gaya Hidup Pada perubahan gaya hidup para mahasiswi perantau seperti yang terlihat pada saat ini telah terjadi pada mereka Tanjungpinang. setelah dikota Perubahan yang terlihat adalah perubahan pada gaya hidup mereka, yaitu perubahan pada penampilan cara berpakaian mereka yang seperti anak-anak muda dikota, perubahan mereka terhadap yang sering kebiasaan nongkrong, perubahan perilaku mereka yang tanpa perilaku disadari mempengaruhi konsumsinya. Para mahasiswi perantau dari kabupaten kepulauan Anambas adalah mereka (hangout). yang berasal dari pulau-pulau kecil menggunakan pakaian yang bagus yang kepulauan seperti orang yang dikota. Namun kehidupan sekarang semua itu telah terjadi dikota tentunya tidak tergambarkan perubahan, mereka kuliah datang ke oleh mereka bagaimana keadaan kota mulai menyesuaikan diri dengan diperkotaan yang serba ada, serba kehidupan mudah didapati, dan tentunya dengan keadaan yang berbeda dengan ada Anambas disekitar yang mana dikampung mereka. Misal yang sebelumnya tidak begitu mengenal apa itu media sosial begitu saja dikota pernah dan anak-anak membaur muda dikota membuat mereka mulai mengenal bagaimana keadaan dikota. 4.2.3 Perilaku konsumtif seperti (facebook, twitter, instagram) hanya mengetahui Tidak tanpa mendalami media sosial tersebut maksudnya hanya sekedar tau saja, karena untuk menggunakan media sosial tersebut harus dengan gadget yang sesuai dengan kualitas gadget tersebut sedangkan mereka hanya menggunakan gadget yang biasabiasa saja. Kemudian tidak pernah nongkrong-nongkrong waktu masih dikampung, tidak pernah jalan-jalan Akibat dari perubahan gaya hidup mereka ini telah menjadikan mereka berprilaku konsumtif dan telah tertanam pada diri mahasiswi perantau kabupaten kepulauan Anambas pada saat ini. Penelitian ini menggunakan Baudrillard Teori tentang dari Jean Masyarakat Konsumsi, konsep Gaya Hidup dan Teori Leisure Class dari Thorstein Veblen. Gaya hidup dalam perspektif sosiologi ini dibicarakan dalam teori sosial post modern yang tidak bisa dilepaskan dari karya-karya Jean mudah Baudrillard Pernyataan mengatakan pokok (1998). Baudrillard didapat, mudah dicari. Memang benar adanya bahwa perilaku konsumtif ini sudah bahwa objek (konsumsi) menjadi mempengaruhi mahasiswi perantau tanda (sign). Baudrillard (1998 : 32- dikota Tanjungpinang. 33) menyatakan, situasi masyarakat kontemporer dibentuk oleh kenyataan bahwa manusia sekarang dikelilingi oleh faktor konsumsi. Pada kenyataannya manusia tidak akan pernah merasa terpuaskan atas kebutuhan-kebutuhannya. Perilaku Berdasarkan uraian diatas, maka faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif mereka pengaruh dri teman karena mereka, kurangnya control dari orang tua dan control dari diri mereka sendiri. Indikator Perilaku Konsumtif para Menurut Sumartono (2002), definisi kabupaten konsep perilaku konsumtif amatlah dikota variatif, tetapi pada intinya muara tanjungpinang ini memang sudah dari pengertian perilaku konsumtif tidak bisa dielakkan lagi, karena adalah keadaan setalah pertimbangan rasional atau bukan mereka dikota segala sesuatu dapat atas dasar kebutuhan pokok. Jadi mereka tiru mulai gaya hidup anak perilaku konsumtif merupakan suatu muda dikota yang berpenampilan perilaku membeli dan menggunakan modis membuat mereka ingin tampil barang yang tidak didasarkan pada seperti anak muda dikota yang modis pertimbangan juga. Kemudian segala sesuatu yang memiliki mahasiswi kepulauan konsumtif ialah perantau Anambas yang berbeda membeli barang yang rasional kencenderungan tanpa dan untuk mengkonsumsi sesuatu tanpa batas dari modernisasi saat ini yang telah dimana individu lebih mementingkan membawa pengaruh pada kehidupan faktor keinginan dari pada kebutuhan mereka setelah dikota, segala sesuatu serta ditandai oleh adanya kehidupan serba canggih seperti teknologi yang mewah dan berlebihan, pengunaan mempermudah segala hal yang paling mewah yang mereka. Adapun perubahan yang memberikan terjadi kepuasan kenyamanan konsumtif kepada fisik. ini dan Dan perilaku lebih perempuan segala pada mereka aktifitas adalah perubahan pada gaya hidup, seperti cenderung perubahan pada cara berpenampilan dibandingkan yang cenderung memilih barang yang bermerk, kebiasaan nongkrong laki-laki. mereka dicafe-café (coffe shop). BAB V Yang mana ada awalnya mereka PENUTUP tidak mengetahui tentang hal ini 5.1 karena didaerah asal mereka yang Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada penelitian ini , dapat disimpulkan bahwa setiap orang pasti akan mengalami perubahan kehidupannya. Seperti perubahan pada mahasiswi kabupaten kepulauan yang terjadi perantau serba terbatas, misalnya dalam segi teknologi mereka terbatas dan lain sebagainya. Kondisi pada Anambas ini. Perubahan yang terjadi pada mereka ialah karena pengaruh demikian terjadi karena proses pergeseran budaya dari daerah yang cenderung sederhana menjadi budaya kota yang identik dengan nongkrong, kehidupan nge-Mall, hangout, sehingga bukan berpakaian, Faktor yang mempengaruhi berdandan, gonta-ganti gadget yang perubahan gaya hidup pada kalangan membuat pola kebiasaan mereka pun mahasiswi perantau ini adalah juga ikut berubah terlena akan lingkungan mereka dan teman pengaruh muda sebaya mereka baik teman di asrama dikota yang serba modis, yang tampil maupun teman dikampus. Selain menarik sehingga timbul rasa ingin faktor eksternal berupa lingkungan melakukan perubahan pada gaya dan teman, faktor lain juga dari diri hidup mahasiswi perantau tersebut. mereka Para mahasiswi perantau ini adalah individu memiliki rasa ingin tahu mahasiswi yang berasal dari kelas tentang sesuatu hal. sosial hanya cara dari anak-anak menengah kebawah minim dan dengan pengiriman yang tidak karena setiap yang mana penghasilan orang tua yang kecil sendiri, 5.2 Saran 1. Bagi para mahasiswi menjadi perantau sebaiknya dapat untuk mengatur pola gaya hidup penghalang/penghambat merubah gaya hidup mereka, salah yang satunya dengan cara bekerja sambil bagi dirinya, kemudian kuliah. Jika mereka tidak merubah berkumpullah gaya teman sebayanya hidup tentu mereka akan dipandang mahasiswi yang cupu, udik, dan tidak PD jika berada dikeramaian, mereka gengsi. tentunya membuat lebih bermanfaat dengan yang melakukan hal-hal positif. 2. Bagi para perantau mahasiswi sebaiknya menyesuaikan gaya hidup yang dipilih agar sesuai dengan aktifitas, minat dan pendapat individu agar gaya hidup yang dipilih tidak membebani mahasiswi tersebut dalam hal waktu, ekonomi dan pengantar oleh George Ritzer). London : Sage Publications. Baudrillard, P. Masyarakat (2004). konsumsi, diterjemahkan oleh Wahyunto. Yogyakarta: kreasi wacana. Berger. Peter L. & Thomas Luckmann (1990). Tafsir sosial atas sosial. Jean Kenyataan. Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan 3. Bagi para mahasiswi perantau haruslah dapat memilih dn memilah (Diterjemahkan dari Buku Asli The Social Construction Of Reality oleh Hasan Basari) Jakarta : LP3ES. mana yang merupakan suatu kebutuhan Chaney, yang David. (2004). Life Styles,sebuah pengantar memang harus dipenuhi komprehensif, Bandung: dengan suatu kebutuhan Jakarta. yang sebenarnya hanya merupakan keinginan Djam’an, Satori. Komariah Aan. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta : Bandung. saja. Hurlock, E.B. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). DAFTAR PUSTAKA Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Baudrillard, Jean. Consumer (1998). The Society (diterjemahkan dari La Societe de consummation, diberi kata Kehidupan. Edisi Jakarta : Erlangga. Kelima. Irawan, Prasetya. (2006). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Analisa Perencanaan, Dan Implementasi Control, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan Jilid 2, Jakarta, Prehalindo, Jakarta. Penerbit P.N.A. (2003). Erlangga. Nugraheni, Kotler, Philip. (2002), Manajemen Pemasaran, Konsumen. Alih Bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K, dan Ronny A. Rusli, Perbedaan Kecenderungan Gaya Hedonis hidup pada Remaja. Subandy, Idi (1997). Ectasy gaya Hidup. Bandung : Penerbit Mizan. Subandy, Ibrahim Idi (2005). Life Style Ecstasy, Kebudayaan Pop S.E. Kotler, Philip : Amstrong, Garry. (2008). Prinsip-prinsip pemasaran. Jilid 1, Erlangga : Dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta : Jala Sutra. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Jakarta. Martono, nanang. (2012). Sosiologi perubahan sosial persepktif Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada, !994. postmodern Sugyono, (2013), Metode penelitian dan poskolonial, Jakarta utara : kuantitatif dan kualitatif, R&D, PT. RajaGrafindo perseda. Bandung:Alfabeta. klasik, modern, Moleong, L.J. (2013) penelitian kualitatif. Metode Bandung : Remaja Rosdakarya Moningka, C (2006). Konsumtif : Antara Gengsi Dan kebutuhan. Mowen, J.C.,Minor,M.(2002).Perilaku Sukardi. (2008). Metode penelitian kualitatif dan R & D Bandung : Alfabeta. Sukmana, Oman. (2005). Sosiologi Dan Politik Ekonomi. Malang : UMM. Press. Sumartono,(2002). Terperangkap Dalam Meneropong Iklan: Imbas Pesan Iklan Televisi, (Diakses Bandung. Penerbit Alfabet. februari 2016, sabtu pukul Suriatno dan Rismiah (2001). Kelas Sosial Dan status Sosial Dalam Masyarakat. Yogyakarta : Kanisius. tanggal 13 16:35 wib) http://www.landasanteori.com/2015/ 09/pengertian-perilakukonsumtif-definisi.html Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif. Jakarta : Kencana. Veeger, K.J (1985). Realitas Sosial. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. (Diakses pada tanggal 3 september 2016, pukul 14:20 wib) http://www.google.com//digilib.uins by.ac.id/9800/4/bab2.pdf (Diakses pada tanggal 3 oktober 2016, pukul 15:10 wib) Sumber Jurnal atau Skripsi : Alfitri,2007. Budaya konsumerisme masyarakat perkotaan. (Volume XI, No: 01, 2007) Novitasani, Latifah & Handoyono, Pambudi, pada 2014. Perubahan Gaya Hidup Konsumtif Pada Mahasiswa Urban Di Unesa. (Vol 2, No 3, 2014) Sumber Internet : http://pujisetriya.blogspot.co.id/2012 /12/sosiologi-gaya-hidup.html