ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG Oleh : Muhd. Odha Meditamar Abstrak : “Administrasi pendidikan harus ditopang dengan keberadaan administrator pendidikan, dimana dalam hal ini perlu adanya kegiatan persiapan untuk menghasilkan administrator pendidikan yang profesional. Selanjutnya dalam perkembangan administrasi pendidikan juga tidak terlepas dari adanya perubahan sistem yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan otonomi daerah, yakni perubahan sistem sentralisasi ke desentralisasi” Abstract : “Educational administration should be supported by the existence of educational administrators, which in this case is need for preparatory activities to produce professional educational administrators. Furthermore, in the development of educational administration can not be separated from any changes in the system which is a form of implementation of the decentralization policy, which is centralized to a decentralized system changes” 1 A. Pendahuluan B. Administrasi Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, seiring dengan adanya Pendidikan Dan Negara-Negara Berkembang 1. Paradigma Alternatif Untuk Negara-Negara Berkembang perkembangan dalam era globalisasi, maka disini paradigma terdapat dalam beberapa administrasi Terdapat lembaga menerapkan sistem yang pendidikan dimana administrasi dihubungkan oleh efektivitas pedagogis dalam pendidikan yang mendasari praktik pelaksanaan administrasi pendidikan. Selain itu, disini praktik administrasi pencapaian tujuan instruksional. Sistem pendidikan pada lembaga lainnya lebih peduli dengan peran politik mereka dalam komunitas pendidikan harus ditopang dengan keberadaan administrator pendidikan, dimana dalam hal ini perlu adanya yang lebih besar, dan untuk alasan ini, kinerja administratif mereka didasarkan terutama pada kriteria respon kegiatan persiapan menghasilkan untuk administrator pendidikan yang profesional. Selanjutnya dalam perkembangan politik. Konseptualisasi paradigma multidimensi administrasi pendidikan didasarkan atas tiga asumsi mendasar , diantaranya: administrasi pendidikan juga tidak terlepas dari adanya perubahan sistem a. Fenomena pendidikan yang merupakan sebuah fakta administratif adalah aspek yang saling terkait dari realitas yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan otonomi daerah, yakni perubahan sistem sentralisasi ke global; b. Dalam sistem pendidikan ada dimensi intrinsik yang bersifat budaya dan pedagogis yang desentralisasi. ada di sepanjang sisi dimensi ekstrinsik yang bersifat politik dan ekonomi ; dan c. Manusia sebagai makhluk individu yang memiliki peran sosial dan politik dalam 2 masyarakat merupakan bagian dipilih sistem pendidikan apa dari sistem pendidikan. yang tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial 2. Multidimensi Administrasi Pendidikan umumnya a. Dimensi Ekonomi d. Dimensi Budaya Dimensi ekonomi dari sistem pendidikan mencakup sumber daya keuangan, struktur, norma-norma birokrasi, dan mekanisme koordinasi dan komunikasi. Dalam pandangan dimensi ekonomi, pelaksanaan administrasi didasarkan pendidikan dengan prinsip efisiensi dalam sumber daya keuangan, material dan teknologi. pedagogis dimensi administrasi mengacu prinsip-prinsip pada pendidikan, pandangan, dan teknik yang secara intrinsik untuk pencapaian bertujuan tujuan pendidikan yang efektif. meliputi filosofi , antropologi, biologis, psikologis dan sosiologis dan nilai-nilai dan peserta dalam pendidikan pada karakteristik dan sistem masyarakat umumnya. Peran administrator pendidikan salah satunya adalah mengkoordinasikan dari interaksi orang-orang dan administrasi dilaksanakan memperhatikan maupun tidak langsung dalam proses pendidikan dengan masyarakat. Dalam hal multidimensi, paradigma administrator pendidikan dipandu dengan konsep substantif dan etika berlaku umum yang pada gilirannya menciptakan pandangan politik, yang seperti kebebasan dan keadilan c. Dimensi Politik Dalam budaya berpartisipasi secara langsung pandangan pendidikan Dimensi kelompok-kelompok b. Dimensi Pedagogis Dalam dan tuntutan masyarakat pada dimensi pelaksanaan pendidikan dengan respon dan kriteria dalam politik dimana kerangka organisasi untuk partisipasi kolektif dalam memajukan bentuk kualitatif kehidupan manusia kolektif di sekolah dan umumnya. masyarakat Paradigma ini pada juga 3 memiliki implikasi khusus untuk Latin partisipasi kolektif dalam praktek mengorientasikan tindakan untuk administrasi pendidikan, persiapan membimbing administrator, dan kerjasama lintas- administrasi budaya dalam penelitian. relevan dengan budaya dan politik 3. Konteks Administrasi Peran pemerintah di Amerika dalam pendidikan berupaya pelaksanaan pendidikan yang yang responsif terhadap tuntutan dan Pendidikan Latin selalu kebutuhan dengan oleh masyarakatnya pelaksanaannya para ahli dalam bidang mengadopsi pada model organisasi pendidikan dan administrasi pendidikan dari untuk terlibat langsung negara berkembang. Pada tahun pembangunan konseptual baru dan 1960, muncul fakta bahwa bidang perspektif dalam perencanaan pendidikan pendidikan dan dipengaruhi oleh perspektif teoritis pendidikan. yang diterapkan perencanaan pemerintah orientasi dalam 5. Perubahan dan Pendidikan yang dibantu perencanaan Administrasi pembangunan ekonomi. Perencana Menurut berkomitmen dalam analisis administrasi Kebijakan dan Kriteria Sander pendidikan disini mempersiapkan Amerika Sumber untuk menggunakan pendekatan yuridis pembangunan ekonomi. Dalam hal normatif yang berhubungan erat ini, negara menjadi peran sentral dengan tradisi Romawi dimana dalam perkembangan pendidikan. hukum administrasi pendidikan di Daya Manusia Latin (1982) awalnya tandai dengan administrasi publik 4. Teori Organisasi dan Negara- dan pendidikan selama era kolonial. Kemudian Amerika Latin negara Berkembang Dalam kondisi organisasi di mengadopsi empat model sejarah Amerika Latin, telah ada gerakan administrasi konseptualis terhadap pendidikan dalam hal ini kebijakan pendidikan dalam menekankan pada aspek teknoratis budaya berbagai keberagaman pendidikan dan pendidikan dimana dan organisasi sitem pendidikan. administrasi pendidikan, sehingga Dalam dalam ekonomi diikuti oleh pragmatisme pelaksanaannya Amerika hal ini rasionalisme 4 pedagogis dan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan administrasi. bidang dalam tertentu, perencanaan pendidikan. Namun demikian disini sentralisasi tetap digunakan sebagai Dalam misalnya sebagainya. instrumen mempromosikan kuat dalam pembangunan nasional. Perencanaan Berdasarkan studi yang pendidikan didasarkan pada model dilakukan oleh perguruan tinggi normatif atau rasional yang berupa dan proses normatif dan teknokratis. mengungkapkan bahwa sebagian Kebijakan pendidikan menekankan besar pemerintah Amerika Latin sisi telah manusiawi pendidikan. dari Dalam sistem hal pemerintah mengadopsi telah bentuk desentralisasi pendidikan dalam merupakan upaya untuk mengatasi mengelola pendidikan di keterbatasan efisiensi ekonomi dan wilayahnya. Contoh adaptasi yang efektivitas sehingga dilakukan antara lain: Argentina, pendidikan untuk beberapa sistem administrasi akanberkaitan dengan pencapaian pendidikan, Brazil, desentralisasi tuntutan sosial dan politik. administratif oleh tingkat sekolah, pedagogis kebijakan ini lembaga dengan tugas progresif pendidikan 6. Daya Tanggap Masyarakat : Sentralisasi vs Desentralisasi Sejarah politik Amerika Latin telah menunjukkan ketegangan dengan antara adanya sentralisasi desentralisasi dalam menengah ke provinsi dan pendidikan dasar ke kota, dan sebagainya. Upaya pendidikan dengan desentralisasi di atas tujuan dilakukan untuk pengelolaan pendidikan, dimana menyelenggarakan desentralisasi ketegangan ini pada umumnya pendidikan memfasilitasi terdapat pada masyarakat. Dalam interaksi antara pendidikan dan perkembangan sejarah yang ada, masyarakat dan secara signifikan disini terdapat upaya terus menerus meningkatkan tingkat respon dan dalam menciptakan desentralisasi relevansi dari sistem pendidikan dalam pelaksanaan bagi peserta dan masyarakat pada administratif seperti dekonsentrasi, umumnya. Desentralisasi juga akan debirokratisasi, regionalisasi, dan mendukung masyarakat setempat hal yang 5 untuk mencari solusi untuk masalah pendidikan mereka dalam batas-batas mereka, kondisi ekonomi dan politik yang memadai tidak ada. bukannya Di sisi lain, mengingat situasi mengadopsi solusi universal yang ekonomi yang sulit di seluruh mungkin tidak untuk Amerika Latin, desentralisasi dapat semua situasi suatu membahayakan berlaku negara. Dalam pembela di hal ini, desentralisasi berpendapat dan para meningkatkan kesenjangan antar juga daerah karena akses terhadap sistem sumber daya keuangan dan jasa pendidikan yang terdesentralisasi pendidikan berbeda antara daerah akan lebih efisien secara ekonomi satu dengan lainnya. dan bahwa ekuitas pedagogis daripada lebih sistem efektif Perdebatan sentralisasi dan terpusat desentralisasi dalam organisasi dan (sentralisasi). administrasi Sistem pendidikan terdesentralisasi mendukung bisa yang cenderung mengungkapkan bahwa tidak ada formula tepuk atau solusi swasta mudah. Namun demikian, dalam dengan hal implikasi bagi kebijakan dan keharusan memberikan kesempatan praktek pendidikan, terdapat dua yang sama dalam hal pendidikan saran gratis bagi masyarakat miskin. perbedebatan di atas, diantaranya. yang pendidikan pendidikan bertentangan Penerapan sistem pendidikan dalam Pertama, menyikapi perlu untuk yang terdesentralisasi di negara- memisahkan kebijakan pendidikan negara yang ditandai oleh struktur dan praktek administrasi. Dalam ekonomi terpusat dan organisasi rangka politik bisa menimbulkan risiko nasional, menciptakan ketertinggalan pada kebijakan pendidikan umum harus masyarakat miskin bersifat nasional. Dengan cara ini, ada kurikulum kesatuan nasional harus pedesaan. Secara budaya, melestarikan akan terlihat identitas bahwa keraguan apakah sistem pendidikan dirancang dalam rangka yang terdesentralisasi dapat lebih melestarikan identitas budaya relevan nasional, kepada masyarakat daripada pada sistem peserta dan umumnya terpusat jika kapasitasnya untuk untuk memperkuat mengejar kemajuan ilmu pengetahuan, dan 6 memberikan yang Kedua, adalah penting untuk untuk menjelaskan konsep dan praktek pengembangan ilmu pengetahuan sehingga sentralisasi tidak selalu dan berhubungan sama kesempatan dalam akses teknologi. Untuk desain dengan kurikulum nasional seperti, muatan otoritarianisme dan desentralisasi lokal harus ditambahkan untuk tidak melestarikan heterogenitas budaya demokrasi dan partisipasi.Dengan negara cara dan untuk mencapai selalu yang kebutuhan sosial yang nyata dan otoritarianisme tuntutan masyarakat berdampingan perencanaan desentralisasi, politik lokal. Adapun pendidikan, orientasi meletakkan dasar ini bagi bingung dengan sama bahwa dapat hidup dengan demokrasi dan partisipasi bisa eksis dalam sistem terpusat. Perbedaannya terletak pengembangan perencanaan mikro pada bentuk partisipasi dan praktek dalam perencanaan demokrasi. Hal ini membawa kita pendidikan pada diskusi partisipasi sebagai nasional. Sekali lagi, disarankan strategi politik untuk mencapai pedoman kebijakan nasional secara kehidupan umum harus tinggi dalam masyarakat, dan untuk untuk lebih konteks pembangunan tidak didesentralisasikan, manusia berkualitas pengembangan ilmu menghindari risiko melemahnya pengetahuan dan teknologi dalam identitas nasional dan melemahkan pendidikan keberadaan pendidikan. ilmu pengetahuan dan administrasi modern di seluruh bagian negara. Dalam hal administrasi pelaksanaan pendidikan, perlu adanya partisipasi bersama yang 7. Persiapan Administrator Dan Negara-Negara Berkembang Dalam kolonial Amerika dapat dilakukan melalui partisipasi Latin, ada sedikit kekhawatiran kolektif, dengan keyakinan bahwa administrasi partisipasi kolektif dapat menjadi persiapan penangkal untuk pendidikan. dilembaga keberadaan administrator pendidikan, administrator yang otoritarianisme birokrasi. kuat pendidikan dan administrator Dalam awal pendidikan umumnya guru-guru 7 yang telah dilepas sementara dari menekankan studi administrasi tanggung jawab mengajar mereka. pendidikan Pembentukan manajemen administrator dalam tradisi klasik dan pendidikan di Amerika Latin telah perilaku. Selama periode ini, menjadi terdapat perhatian pemerintah sejumlah praktik selama lima dekade terakhir. pendidikan nongelar, seminar a. Sampai Perang Dunia II dan kursus dalam administrasi Sampai Perang persiapan pendidikan Dunia II, pendidikan. administrator pelaksanaan termasuk Setelah 1958, perencanaan dalam pendidikan dilakukan oleh program umum di perguruan pemerintah nasional dan tinggi universitas yang bekerja sama pelatihan fakultas guru dalam humaniora dan universitas dan Administrasi ilmu. pendidikan dengan badan-badan internasional, khususnya UNESCO Organisasi dan merupakan satu subjek dari Negara-negara program yang (OAS). Saat komprehensif. Dimana kajian Institut Internasional administrasi Perencanaan studi pendidikan Amerika ini, terdapat untuk Pendidikan dipengaruhi oleh tradisi dan (IIEP) yang didirikan di Paris, yuridis normatif yang ditandai yang sejak tahun 1963 telah studi menjadi pusat penelitian dan organisasi dan administrasi pemerintahan. b. Setelah Perang Dunia pelatihan keunggulan bagi para II pemimpin pendidikan dari negara berkembang. (1960) Setelah Perang Dunia II, dan c. Tahun 1970 terutama sejak 1960, sekolah Pendidikan pascasarjana yang pendidikan sistematis yang dimulai sekitar didirikan di universitas-universitas tahun Amerika Latin dan program perubahan pelatihan universitas di Amerika Latin. profesional administrator diperkenalkan untuk pendidikan di tingkat sarjana. Program pelatihan ini Pada 1970, merupakan pendidikan saat Pengembangan itu, pada program Pendidikan Regional dari OAS didirikan 8 pada tahun 1968 memiliki dipersiapkan pengaruh teknisnya dalam melakukan yang menentukan kemampuan dalam pengembangan program peran pascasarjana sistematis dalam dengan respon politik dan perencanaan relevansi budaya. Kurangnya pendidikan, profesional mereka pengawasan, dan administrasi kompetensi di universitas-universitas administrator pendidikan dapat terkemuka di Brazil, Chili, membahayakan peran politik Kolombia, dan budaya mereka, sementara Panama, Peru, teknis antara Meksiko, dan negara-negara mengorbankan Amerika Latin lainnya. Sejak dan awal 1970-an, mahasiswa, tenaga pendukung pendidikan pascasarjana telah administrasi, dan masyarakat. memainkan tahun dalam kepentingan aspirasi pendidik, peran penting Oleh karena itu, persiapan mengubah karakter teknik administrator normatif tradisional dalam cara pendidikan mengajar di karena Amerika Latin universitas adalah penting, diharapkan dapat untuk memberikan mereka instrumen pendekatan yang lebih analitis yang efisien dan efektif untuk berdasarkan pada peningkatan kinerjanya dalam melaksanaan kegiatan penelitian. peran Partisipasi dalam penyusunan dengan respon politik dan dan pemilihan administrator relevansi budaya. Mengingat pendidikan adalah isu penting adanya yang didefinisikan pemenuhan aspek pedagogis secara metodologis. Sebagai dan politik dalam administrasi konsekuensi pendidikan belum dari hubungan profesional keharusan maka mereka dalam sangat antara pendidikan dan poitik, penting administrasi pendidikan dalam mengembangkan formula yang hal mampu ini pedagogis merupakan yang aspek menjadi untuk menggabungkan persiapan teknis administrator wadah bagi tindakan politik. pendidikan Dengan seleksi kata lain, dengan mereka. proses Persiapan administrator pendidikan harus 9 teknis yang dapat dilakukan 9. Paradigma salah satunya adalah pelatihan. Pendidikan 8. Konteks Administrasi Di Djam’an pemaparan Indonesia, perubahan paradigma administrasi pendidikan nasional saat ini sejalan dengan Suharsaputra (2010: 12), bahwa semangat Undang-Undang Nomor administrasi dapat 20 Tahun 2003 tentang Sistem keseluruhan Pendidikan Nasional dan Undang- proses dalam di Uhar diartikan Satori Nasional Indonesia Pendidikan di Indonesia Berdasarkan Administrasi pendidikan sebagai kerja sama dengan Undang Nomor 22 Tahun 1999 memanfaatkan semua sumber tentang Pemerintah Daerah, personil dan materil yang tersedia Undang-Undang Nomor 25 Tahun dan sesuai untuk mencapai tujuan 1999 pendidikan yang telah ditetapkan Keuangan antara Pusat dan Daerah, secara efektif dan efisien. dan Peraturan Pemerintah Nomor Menurut Cecil G. Miskel tentang Perimbangan 25 Tahun 2000 tentang Pelimpahan dalam Uhar Suhasaputra (2010: Kewenangan 17), Provinsi sebagai Daerah Otonom. dalam dalam melihat konteks organisasi administrasi Dalam Pemerintah hal ini dan perubahan pendidikan terdapat tiga perspektif, paradigma administrasi pendidikan diantaranya: “1. perspektif sistem adalah perubahan paradigma top rasional, down atau sentralistik menjadi 2. perspektif sistem natural, dan 3. perspektif sistem paradigma bottom-up terbuka.” desentralistik. atau Penyelenggaraan administrasi pendidikan di Indonesia dewasa ini 10. Langkah Persiapan menjadi tanggung jawab bersama Administrator antara Indonesia pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat. Pendidikan di Administrator adalah orang Dimana dalam hal ini antara yang melaksanakan ketiganya memiliki peran sentral administrasi. yang saling berpengaruh terhadap mempersiapkan kemajuan pendidikan. pendidikan tugas-tugas Dalam di administrator Indonesia yang handal dan profesional, maka disini 10 perlu adanya mampu pendidikan membekali yang manajemen pendidikan, calon sekolah sedikitnya harus mampu administrator dalam memperoleh berfungsi pendidikan untuk manager, administrator, supervisor, administrator pendidikan menjadi yang leader, sebagai kepala innovator, handal dan profesional. Jika di (EMASLIM). Amerika Latin, program sarjana administrator dengan kepala studi administrasi educator, motivator Sebagai seorang pendidikan, sekolah harus disini mampu penididikan mulai dikenalkan pada mengelola kurikulum, administrasi tahun 1960 setelah Perang Dunia peserta II, begitupula di Indonesia tidak personalia, administrasi sarana dan jauh berbeda. pada era tahun 60-an prasarana, administrasi kearsipan tersebut dan administrasi keuangan. telah program diperkenalkan studi administrasi Administrasi Pendidikan, sebagai contoh pada bulan didik, Oktober 1964 telah 11. Fenomena Sentralisasi Desentralisasi Dalam diselenggarakannya program studi Pelaksanaan dengan kajian ilmu administrasi Pendidikan di Indonesia pendidikan. a. Sentralisasi Selain sebagai adanya kegiatan administrator dan Administrasi pendidikan Indonesia sebagai negara persiapan berkembang dengan berbagai pendidikan, di kesamaan ciri Indonesia juga terdapat kegiatan budayanya, pelatihan sistem sentralistik yang telah untuk yang diperuntukkan administrator dalam pendidikan mengembangkan lama juga sosial mengikuti dikembangkan negara pada berkembang. kompetensi atau keterampilan yang Konsekuensinya harus dimilikinya agar menjadi penyelenggaraan pendidikan di administrator pendidikan yang Indonesia serba seragam, seba profesional. Salah satunya keputusan dari atas, seperti pelatihan ini adalah pelatihan yang kurikulum yang seragam tanpa dilaksanakan oleh lembaga diklat. melihat tingkat relevansinya bai E. bahwa Mulyasa dalam (2011: 98), kehidupan paradigma baru lingkungannya. anak dan 11 Konsekuensinya, peran posisi siswa dan bahwa. Dari riset yang cenderung dilakukan pada tiga sekolah di dijadikan sebagai objek agar Kabupaten Sleman DIY yang yang memiliki peluang untuk menggambarkan mengembangkan kreatifitas dan pendidikan minatnya sesuai dengan talenta dan yang dimilikinya. bersamaan yang sentralistik desentralistik masih secara terdapat dalam proses penyelenggaraan b. Desentralisasi Desentralisasi suatu bahwa proses sebagai pendidikan suatu pendidikan. dimana pada satuan lembaga yang lebih rendah kedudukannya menerima pelimpahan kewenangan untuk melaksanakan segala pelaksanaan tugas pendidkan, termasuk pemanfaatan segala fasilitas yang ada serta penyusunan kebijakan dan pembiyaan. Dari segi manajemen, desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas publik. Berdasarkan pemaparan Siti Irene Astuti Dwiningrum (2011: 24) telah dipaparkan bahwa dentralisasi administras dapat pendidikan terlihat penerapan Peningkatan dalam dari ini c. Penutup Dalam pelaksanaan pendidikan Indonesia, melihat pembahasan di atas, disini dapat pendidikan diketahui yang bahwa dikembangkan melalui partisipasi akan memberikan kepuasan sendiri dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga dalam hal ini sebagai seorang administrator pendidikan harus menyelenggarakan pendidikan yang berbasis partisipasi, seperti dalam pendidikan di Indonesia sudah dilaksanakannya Manajemen Berbasis Sekolah sebagai wujud daripada prinsip partisipasi dalam pelaksanaan desentralisasi pendidikan. adanya Manajemen Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di sekolah. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Irene Astuti Dwiningrum (2011:81) 12 DAFTAR PUSTAKA Danim, Sudarman. 2003. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdikbud. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah. Donnelly, James H. 1984. Fundamentals of Management. Texas: Business Publications Inc. Enoch, Yusuf. 1992. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia. Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 13