Brassica juncea L.

advertisement
ISSN 1410-1939
RESPONS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PUPUK DAUN
NUTRA-PHOS N DENGAN KONSENTRASI BERVARIASI
[RESPONSE OF MUSTARD GREEN (Brassica juncea L.) TO VARIOUS
CONCENTRATION OF NUTRA-PHOS N FOLIAR FERTILIZER ]
Sosiawan Nusifera1
Abstract
Research to evaluate response of mustard green to various concentration of Nutra-Phos N and to
find out best concentration of Nutra-Phos N, was conducted at experimental station of Faculty of
Agriculture, Jambi University started from May untill July 2001. Experiment was arranged in a
randomized block design (RBD) with Nutra-Phos N as treatment factor. Such treatment factor
comprised six levels namely : 0; 1,0 g/L water; 1,5 g/L water; 2,0 g/L water; 2,5 g/L water, and 3,0
g/L water. Variables observed were leaf number, leaf area, plant fresh weight, and consumption
weight. Datas were analyzed by analysis of variance continued with DNMRT at α = 5%. Result
showed that aplication of foliar fertilizer Nutra-Phos N gave significant different response of
mustard green in all variables observed. Concentration of 2,0 g/L water gave the best yield of
mustard green.
Kata kunci : NutraPhos N, sawi, Brassica juncea
PENDAHULUAN
Sawi (Brassica juncea L.) merupakan jenis
tanaman sayuran daun yang memiliki nilai
ekonomis tinggi setelah kubis dan brokoli. Selain
itu, tanaman sawi juga mengandung mineral,
vitamin, protein dan kalori (Rukmana, 1994). Oleh
karena itu, tanaman ini menjadi komoditas sayuran
yang cukup populer di Indonesia.
Produktivitas rata-rata sawi yang dicapai
secara nasional adalah 89,82 kw/ha. Sedangkan
untuk Provinsi Jambi, rata-rata hasil sawi yang
dicapai relatif jauh lebih rendah dibandingkan
dengan produktivitas nasional yaitu 40,63 kw/ha.
Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha-usaha
peningkatan produktivitas sawi di daerah Jambi.
Satu-satunya usaha peningkatan produktivitas
adalah melalui intensifikasi. Salah satu bentuk intensifikasi adalah melalui perbaikan teknik budidaya tanaman. Aspek penting yang harus diperhatikan dalam teknik budidaya salah satunya adalah
teknik pemupukan. Menurut Syarief (1989), pupuk
adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan ke tanaman dengan maksud
1
menambah unsur hara yang diperlukan tanaman.
Terdapat tiga aspek penting yang menentukan efisiensi dan efektivitas pemupukan yaitu dosis pupuk, waktu dan teknik aplikasi dan jenis pupuk.
Pupuk selain dapat diberikan melalui tanah
juga dapat diberikan melalui daun tanaman. Proses
penyerapan hara yang diberikan lewat daun lebih
cepat jika dibandingkan dengan pemupukan melalui tanah. Hilangnya pupuk karena tercuci, penguapan dan terfiksasi akan lebih kecil, karena pupuk
dapat langsung diserap tanaman. (Sutejo, 1995).
Selain itu, Sujatmika (1988) mengatakan bahwa
keuntungan pemakaian pupuk daun adalah tanaman lebih cepat mengeluarkan tunas serta tanaman
tidak mudah rusak dan pemupukan melalui daun
pada musim kering lebih efisien, karena pupuk
yang diberikan melalui daun sudah dalam keadaan
siap diabsorpsi, sehingga langsung diserap oleh
daun tanaman. Selain itu, pemupukan lewat daun
tidak dipengaruhi oleh kondisi pH dan air tanah.
Satu hal lagi yang menjadi keuntungan pupuk
daun ialah adanya unsur-unsur mikro pada pupuk
daun. Unsur mikro merupakan unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil namun
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361
27
Jurnal Agronomi 8(1): 27-29
sangat diperlukan oleh tanaman. Ketidak hadiran
salah satu unsur hara dari 16 unsur hara baik
makro maupun mikro akan menyebabkan
terganggunya pertumbuhan tanaman (hukum
minimum Liebig) (Dwijoseputro, 1983).
Hampir semua merek pupuk daun yang
beredar di pasar dilengkapi dengan unsur mikro.
Salah satu pupuk daun yang merupakan pupuk
daun lengkap adalah Nutra-Phos N dengan unsur
hara yang dimilikinya yaitu 16% N, Fosfor 12%,
Kalium 4%, Mg 1,5%, unsur hara mikro Zn 2%,
Fe 1% dan Boron 1%. Penggunaan pupuk daun
Nutra-Phos dengan konsentrasi yang tepat akan
memberikan pertumbuhan yang optimal pada
tanaman budidaya (Anonim, t.t).
Dari hasil penelitian Hermawati (1994),
diperoleh jumlah klorofil dan berat hasil tanaman
buncis yang terbaik pada pemberian pupuk daun
Nutra-Phos N dengan konsentrasi 1,5 – 2,0 g/L air
dengan selang waktu pemberian 7 hari sekali.
BAHAN DAN METODA
Percobaan ini dilaksanakan di Kebun
Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi
dengan ketinggian tempat + 35 m dpl. mulai bulan
Mei hingga Juli 2001.
Bahan yang digunakan adalah benih sawi ,
pupuk kandang (kotoran ayam), pupuk daun
Nutra-Phos N, Tamaron 200 LC dan Dithane M45. Sementara alat-alat yang digunakan adalah alat
bercocok tanam, alat ukur panjang, hand sprayer,
alat ukur bobot, alat tulis, tali plastik, Leaf Area
Meter, polybag, gembor dan ember.
Penelitian ini menggunakan percobaan
lapangan yang disusun dalam rancangan acak
kelompok (RAK). Faktor yang dicobakan adalah
konsentrasi pupuk daun yang terdiri dari 6 (enam)
taraf perlakuan yaitu n0 = tanpa pupuk; n1 = 1,0
g/L air, n2 = 1,5 g/L air; n3 = 2,0 g/L air; n4 = 2,5
g/L air; n5 = 3,0 g/L air. Perlakuan diberikan pada
saat tanaman berumur 3 hari di pertanaman dan
selanjutnya
dilakukan
seminggu
sekali.
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari jam 9.00 –
11.00 WIB.
Variabel yang diamati adalah jumlah daun,
luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot
konsumsi. Data pengamatan tersebut selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan analisis varians
dan dilanjutkan dengan uji DNMRT masingmasing dengan tingkat kepercayaan 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan pada berbagai
variabel percobaan, terlihat bahwa tanaman sawi
sangat responsif terhadap pemberian pupuk daun
Nutra-Phos N. Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa pemberian pupuk daun Nutra-Phos N
dengan konsentrasi bervariasi memperlihatkan
respons yang berbeda pada jumlah daun, luas
daun, bobot segar tanaman, dan bobot konsumsi
tanaman sawi. Adanya pengaruh ini diduga karena
pupuk daun Nutra-Phos N yang diberikan melalui
daun dapat segera diabsorbsi oleh daun untuk
seterusnya ditranslokasikan ke seluruh bagian
tanaman yang membutuhkan sehingga dapat lebih
cepat digunakan.
Tabel 1. Hasil uji DNMRT pada variabel jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot
konsumsi
Konsentrasi
pupuk Nutra-Phos
N (g/L air)
Jumlah Daun
Luas Daun (cm2)
0
10,15 d
462,80 d
142,5 d
108,9 d
1,0
10,62 cd
579,07 d
155,0 d
230,5 cd
1,5
12,55 b
2045,60 b
517,5 b
443,7 b
2,0
13,10 a
2411,90 a
607,5 a
508,0 a
2,5
11,07 c
862,80 c
275,0 c
348,4 c
3,0
10,30 d
778,40 cd
200,0 cd
120,3 d
Bobot Segar
tanaman (g)
Bobot Konsumsi
(g)
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DNMRT pada
taraf α = 5%.
28
Sosiawan Nusifera : Respons Tanaman Sawi…
Hasil uji lanjut DNMRT pada taraf α = 5%
yang disajikan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
konsentrasi 2,0 g/L air memperlihatkan respons
terbaik dari tanaman sawi untuk semua variabel
yang diamati. Hal ini diduga pada perlakuan tersebut, jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sawi sudah mencukupi untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut
Agustina (1990), jika jumlah unsur hara yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman,
maka akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang bersangkutan.
Selain itu, konsentrasi 2,0 g/L ternyata merupakan konsentrasi yang tepat sehingga proses absorpsi lewat daun dapat dilakukan dengan optimal.
Seperti diketahui, penyerapan unsur hara melalui
daun sangat berkaitan dengan permeabilitas membran. Hal ini dikarenakan mekanisme penyerapan
unsur hara oleh daun merupakan proses difusi dan
untuk unsur-unsur hara tertentu melalui mekanisme transpor aktif (Salisburry dan Ross, 1992).
Oleh karena itu, dapat dimaklumi bahwa tingkat
kepekatan suatu larutan sangat mempengaruhi permeabilitas membran sel daun dan pada akhirnya
sangat menentukan kuantitas unsur hara yang dapat diserap pada suatu proses pemupukan melalui
daun tersebut.
KESIMPULAN
1. Tanaman sawi menunjukkan perbedaan
respons terhadap pemberian pupuk daun Nutra-
Phos pada variabel jumlah daun, luas daun,
bobot segar tanaman, dan bobot konsumsi
2. Konsentrasi pupuk daun Nutra-Phos N yang
memberikan hasil terbaik pada tanaman sawi
adalah 2,0 g/L air
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (t.t). Pupuk Daun Nutra-Phos N. Bima
Kimia Nufarm Jakarta.
Dwijoseputro.
1983.
Pengantar
Tumbuhan. Gramedia, Jakarta
Fisiologi
Hermawati dkk., 1994. Pengaruh berbagai
konsentrasi pupuk daun Nutra-Phos N
terhadap jumlah klorofil dan produksi
tanaman buncis (tidak dipublikasikan)
Rukmana.1994. Bertanam
Kanisius. Yogyakarta.
Petsai
dan
Sawi.
Salisbury, F.B., and C.W. Ross. 1992. Plant
Physiology.
Wadsworth
Publishing
Company. Belmont, California.
Sujatmika. 1988. Keuntungan Pemupukan Lewat
Daun. Trubus 225 Tahun XIX. Jakarta.
Sutejo, M.M., 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Rineka Cipta. Jakarta.
Syarief, S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan
Tanaman Pertanian. Pustaka Buana. Bandung
29
Download