Duch di gigit tikus nih… Iktisar Latar belakang Penyebab

advertisement
Duch di gigit tikus nih…
Iktisar
Terinfeksi bakteri spirillum minus dapat menyebabkan demam.
Biasanya bakteri ini dibawa oleh binatang pengerat, seperti tikus, mencit,
ataupun tupai. Demam yang disebabkan oleh gigitan hewan pengerat ini sering
disebut “Sodoku”. Penyakit yang di sebabkan oleh bakteri ini banyak
ditemukan di Asia. Gejala-gejala yang timbul apabila telah terinfeksi bakteri
ini yaitu adanya peradangan yang disertai dengan demam, muntah-muntah,
sakit sendi, terkadang menggigil, dan juga biasanya timbul bercak-bercak
merah. Apabila telah terinfeksi bakteri ini maka harus cepat-cepat ditangani,
sebab apabila tidak ditangani maka penyakit ini akan dapat menumbulkan
demam kembal.pengobatan yang dilakukan dengan memerikan penicillin.
Latar belakang
Gigitan tikus dapat mengakibatkan demam. Demam gigitan tikus ini
merupakan infeksi yang disebabkan oleh suatu bakteri. Penyakit ini di
tularkan melalui gigitan binatang pengerat seperti tikus, mencit, atau tupai.
Harus kita ketahui bahwa 10% dari gigitan tikus akan menyebabkan demam
gigitan tikus yang penyakitnya diberi nama “sodoku”.
Pertama kali penyakit ini di temukan di antara penduduk kampung
Yahudi. Di kampung yahudi tersebut biasanya yang terkena penyakit ini
sebagian besar dari kalangan gelandangan dan pegawai laboratorium biomedik.
Penyakit ini telah menyebar di kawasan Asia.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri spirillum minus. Bakteri ini
berbentuk spiral yang sangat kecil(3-5µm) dan kaku. Organisme ini diinokulasi
ke dalam manusia melalui gigitan tikus. spirillum minus ini dapat diisolasi
melalui inokulasi marmot atau mencit dengan bahan dari kelenjar getah
bening yang membesar atau darah. Tetapi organisme ini tidak akan tumbuh
dalam perbenihan bakteriologik.
Morfologi
Klasifikasi
Divisi
Klas
Ordo
Sub ordo
Famili
Genus
Spesies
: Protophyta
: Schizomycetes
: Pseudomonadales
: Pseudomonadineae
: Spirillaceae
: Spirillum
:Spirillum minus
Spirillum minus telah ditemukan sejak abab-19 dan mula-mula diberi
nama Spirocheta morsus muris or Sporozoa muris. Kemudian pada tahun 1924
berganti nama menjadi spirillum minus. Organisme ini termasuk gram-negatif.
Bentuknya spiral kaku, pendek, dan kurus. Ukurannya sekitar 3µm-5µm.
Bakteri Spirillum minus
Gejala
Bakteri ini dapat menimbulkan infeksi pada luka gigitan tikus tersebut.
Luka infeksi ini dapat sembuh sempurna, tetapi akan terjadi peradangan
terlebih dahulu dalam 4-28 hari setelah gigitan. Peradangan biasanya disertai
demam yang timbul-hilang, secara tiba-tiba akan menggigil, muntah-muntah,
sakit punggung, sakit sendi, dan pembesaran kelenjar getah bening di sekitar
luka. Kadang-kadang timbul bercak kemerah-merahan. Gejala-gejala lain
berupa sakit kepala dan lelah selama demam. Hal ini apabila tidak di obati
maka demam yang ditimbulkan akan terjadi kembali setiap 2-4 hari selama 8
minggu dan kadang-kadang sampai 1 tahun.
Salah satu gejala terkena gigitan tikus, adanya bintik-bintik merah
Pengobatan
Cara penyembuhan penyakit yang disebabkan bakteri ini yaitu dengan
cara memberikan penisilin secara per-oral (melalui mulut) maupun intravena
(melalui pembuluh darah). Penisilin dapat juga diganti dengan tetrasiklin.
Daftar Pustaka
Dwidjoseputro,D., 2005, Dasar-Dasar Mikrobiologi, 127, Djambatan, Jakarta
Jawetz,E., 1995, Mikrobiologi untuk profesi kesehatan, 333, EGC, Jakarta
http://cmr.asm.org/cgi/reprint/20/1/13.pdf
http://www.rivm.nl/ziekdoordier/Images/ratbite%20fever_tcm8037595.pdf
Micha
078114029
Download