VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Studi Kelayakan Usaha 6.1.1. Aspek Pasar Kabupaten Purwakarta merupakan daerah yang sedang berkembang. Hal ini ditandai dengan mulai berkembangnya kawasan-kawasan (zona) industri. Perkembangan ini jelas akan membawa dampak yang positif bagi perkembangan perekonomian rakyat purwakarta. Perkembangan ini merupakan potensi/peluang bagi bisnis perbankan yang tak boleh disia-siakan. Adapun jumlah bank yang beroperasi didaerah ini berjumlah 11 kantor yang terdiri dari : Bank BPD Jabar, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, Bank btpn, Bank BCA, Bank Danamon, Bank Buana, Bank Syariah Mandiri dan Bank Jabar Syariah. Selain perbankan, lembaga keuangan BPR pun turut menyemarakan perkembangan perekonomian kota Purwakarta ini. Market share (pangsa pasar) yang sudah diraih Bank Bukopin dengan potensi yang ada di Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Market Share Bank Bukopin Cabang Karawang Tahun 2007 – 2008 Uraian Tahun 2007 (Milyar Rupiah) Bukopin Krw+Pwk Share +Sbg (%) Tahun 2008* (Milyar Rupiah) Bukopin Krw+Pwk+ Share Sbg (%) DPK 119.54 4,050.56 2.94 135.30 4,321.36 3.13 Giro 17.93 1,038.34 1.73 13.86 992.51 1.40 Tab. 34.69 1,749.03 1.98 35.62 1,836.34 1.94 Deposito 66.92 1,273.19 5.26 85.82 1,492.51 5.75 KYD 79.23 11,414.73 0.69 70.98 11,948.78 0.59 Sumber : • Bank Bukopin Cabang Karawang, September 2008 dan Desember 2007. • BI Jawa Barat, Oktober 2008. 63 Berdasarkan analisa market share yang tertuang dalam Tabel 5 diatas, diketahui bahwa dari sumber dana masyarakat yang terdapat di Kab. Karawang, Purwakarta dan Subang, Bank Bukopin cabang Karawang baru menguasai pangsa pasar sebesar 3.13 persen di Bulan September 2008. Dari Tabel 5 di atas, diketahui bahwa sumber dana masyarakat yang tersimpan pada Bank umum pada tahun 2008 sebesar Rp. 4321.36 Milliar dengan komposisi masing-masing kabupaten adalah sebesar Kab. Karawang (60.29%); Kab. Purwakarta (21.24%) dan Kab. Subang (18.47). Secara detail mengenai sumber dana masyarakat yang terdapat di Kab. Purwakarta di sajikan pada Tabel 6 berikut : Tabel 6. Market Share Bank Bukopin Cabang Karawang di Kab. Purwakarta Tahun 2008. Uraian Tahun 2008* (Milyar Rupiah) Dana Masy. Purwakarta Dana Masyarakat Share di Bukopin Purwakarta (%) DPK 2.92 917.98 0.32 Giro 0.56 223.24 0.25 Tab. 0.50 399.71 0.13 Deposito 1.85 295.03 0.63 KYD 6.90 4,417.02 0.16 Sumber : • Bank Bukopin Cabang Karawang, September 2008 (diolah). • BI Jawa Barat, Bulan Oktober 2008. Apabila jumlah Bank yang terdapat di Kab. Purwakarta sebanyak 11 Bank, maka rata-rata simpanan masyarakat yang terdapat pada masing-masing bank adalah sebesar Rp. 917.98 Milliar dibagi 11 unit Bank sama dengan Rp. 83.45 Milliar. Dengan demikian market share yang dimiliki Bank Bukopin sampai dengan Bulan September 2008 sebesar Rp. 2.92 Milliar dibagi Rp. 83.45 64 Milliar sehingga memiliki bagian sebesar 0.035 atau 3.5 persen ,sehingga Bank Bukopin Cabang Karawang masih memiliki potensi pasar yang sangat besar yakni 96.50 perse atau sebesar Rp. 80.53 Milliar dari dana masyarakat yang tersebar dengan asumsi target sepersebelas bagian dari dana masyarakat yang beredar. Sedangkan untuk potensi lending dapat digambarkan sebagai berikut; apabila potensi lending (KYD) yang ada di Purwakarta sebesar 4,417.02 Milliar dengan 11 unit bank yang berada di Purwakarta, maka share KYD masing-masing bank adalah sebesar Rp. 4,417.02 Milliar dibagi 11 unit Bank sehingga memiliki bagian sebesar Rp. 401.55 Milliar, dengan demikian market share yang dimiliki Bank Bukopin sampai dengan Bulan September 2008 sebesar Rp. 6.90 Milliar dibagi Rp. 401.55 Milliar sehigga bagiannya sebesar 0.0172 atau 1.72 persen, dan Bank Bukopin Cabang Karawang masih memiliki potensi pasar lending (KYD) yang sangat besar yakni 98.28 persen atau sebesar Rp. 394.65 Milliar dari market yang ada berdasarkan rencana target yang direncanakan. Sebagai informasi prime customer yang berada di Purwakarta yang telah dimiliki oleh Bank Bukopin Cabang Karawang antara lain : Kopkar PLN UPJ Purwakarta, Kopegtel Purwakarta, PT. South Pasific Viscoce, PT. Bumelta Inti Bahagia dan PT. NSS Indonesia serta beberapa perusahaan di kawasan industri BIC. Sedangkan prospek yang sedang dijalankan antara lain : PT. Indorama Synthetic, RSUD Bayu Asih, Jamsostek Purwakarta, beberapa perusahaan di kawasan industri Jatiluhur, serta beberapa perusahaan retail dan home-industry yang berada di Purwakarta. Dalam melakukan investasi khususnya di bidang finance/perbankan, maka perkembangan sumber dana masyarakatnya amat sangat perlu diperhatikan. 65 Berdasarkan data dalam 5 (lima) tahun terakhir terhadap pangsa pasar Bank Bukopin Cabang Karawang disajikan dalam Tabel 7. berikut : Tabel 7. Perkembangan Sumber Dana Masyarakat Tahun 2004 – 2008 (dalam Milliar Rupiah) Tahun 2004 2005 2006 2007 2008* Average DPK Masyarakat Krw+Pwk+Sbg 2,866.49 3,200.25 3,587.67 4,060.56 4,321.36 3,607.27 Nominal (Rp) 333.76 387.42 472.89 260.80 363.72 DPK Bank Bukopin Nominal Cabang Karawang (Rp) 107.77 102.71 (5.06) 112.49 9.78 119.54 7.05 135.30 15.76 115.56 6.88 Sumber : - Bank Bukopin Cabang Karawang, Desember 2004 - September 2008. - BI Jawa Barat, Oktober 2008. Berdasarkan analisa perkembangan sumber dana masyarakat Kab. Karawang, Kab. Purwakarta dan Kab. Subang diatas, diketahui bahwa pertumbuhan dana masyarakat rata-rata per tahun mencapai Rp. 363.72 Milliar. Apabila diasumsikan sumber dana tersebut terserap oleh BPR dan lembaga keuangan non bank lainya sebesar 5 persen, maka pertumbuhan rata-rata bank yang terdapat di daerah tersebut adalah Rp. 363.72 Milliar dikali 95persen sama dengan Rp. 345.53 Milliar. Apabila jumlah Bank yang terdapat di Kab. Purwakarta sebanyak 10 Bank, maka rata-rata pertumbuhan simpanan masyarakat yang terdapat pada masingmasing bank adalah sebesar Rp. 345.53 Milliar dibagi 10 unit Bank sama dengan sebesar Rp. 34.55 Milliar. Apabila hal ini dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata Bank Bukopin Cabang Karawang, maka besarnya potensi yang masih bisa diraih oleh Bank Bukopin adalah sebesar Rp. 34.55 Milliar dikurangi sebesar Rp. 6.88 Milliar sama dengan Rp. 27.67 Milliar. 66 Berdasarkan analisa pada tabel perkembangan sumber dana masyarakat tahun 2004–2008, dengan demikian diketahui bahwa rasio pertumbuhan dana masyarakat terhadap rata-rata dana masyarakat yang tersimpan di Bank Bukopin Cabang Karawang adalah sebesar 5.59 pertumbuhan sebesar 5.59 persen, persen. maka Dengan rasio rata-rata dapat diproyeksikan pertumbuhan/perkembangan sumber dana masyarakat dalam lima tahun kedepan seperti digambarkan pada Tabel 8 berikut : Tabel 8. Proyeksi Rata-rata Perkembangan Sumber Dana Masyarakat (Dalam Milliar Rupiah) Tahun DPK Masyarakat DPK Bank Bukopin Purwakarta Cabang Karawang 2009 4,562.92 142.86 2010 4,817.99 150.85 2011 5,087.32 159.28 2012 5,371.70 169.19 2013 5,671.98 177.59 Average 5,102.38 159.75 Sumber : Bank Bukopin Cabang Karawang, Desember 2004 - September 2008. PT. Bank Bukopin, Tbk dalam menghadapi para pesaingnya antar sesama bank memiliki strategi tersendiri. Produk Bank Bukopin dari segi perkreditan memiliki beberapa keuntungan, yaitu Bank Bukopin kebanyakan menyalurkan kredit dengan besaran sekitar Rp.150 juta sampai dengan Rp.500 juta, yang mana besaran kredit ini banyak diminati oleh usaha kecil dan menengah. Sebagai contoh, Bank Mandiri tidak memiliki produk kredit untuk kisaran nominal di bawah Rp.500 juta, kredit yang disalurkan dengan kisaran di di bawah Rp. 100 juta dan di atas Rp. 3 milyar. BRI banyak menyalurkan kredit mikro dan kredit sampai dengan Rp.250 juta. Sedangkan dari sisi produk dana, Bank Bukopin 67 memiliki keunggulan dari produk Deposito Merdeka, yang mana keunggulannya dapat dicairkan kapan saja dan bebas biaya denda pinalty. Produk dana Bank Bukopin termasuk lengkap dibandingkan produk bank lain, sehingga dapat membuat nasabah menikmati berbagai fasilitas sekaligus (one stop service). Dengan demikian berdasarkan penilaian aspek pasar dari segi pertumbuhan kredit dan dana yang beredar di Kabupaten Purwakarta, Bank Bukopin Cabang Karawang layak untuk merealisasikan rencana pendirian kantor cabang pembantu di Kabupaten Purwakarta. 6.1.2. Aspek Teknis dan Manajemen 6.1.2.1. Lokasi dan Bangunan Perencanaan dalam pendirian sebuah unit kantor memerlukan perhitungan yang matang. Pemilihan lokasi yang tepat untuk pendirian kantor cabang ini sudah melewati tahapan pertimbangan tersendiri oleh pihak manajemen, mengingat pangsa pasar dan pusat pemerintahan Kabupaten Purwakarta berada di Kecamatan Purwakarta, maka lokasi pendirian kantor cabang ini dilakukan di Kecamatan tersebut. Adapun lokasi yang akan dijadikan kantor Capem Bank Bukopin di Purwakarta terletak pada Jl. R.E. Marthadinata No. 15, Purwakarta. Saat ini bangunan digunakan sebagai rumah makan, dan harga penawaran penjualan yang diajukan Rp. 2 Milliar dan Rp.50 Juta per tahun apabila disewakan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan kami dalam penentuan lokasi tersebut antara lain : 1) Lokasi dekat dengan pusat kota Purwakarta. 2) Lokasi berdekatan dengan Plaza Yogya dan kawasan perbankan lainnya. 3) Lokasi merupakan jalur hidup yang senantiasa dilalui masyarakat dan angkutan kota (angkot). 68 4) Lokasi merupakan daerah yang masih memiliki ruang parkir, sedangkan beberapa lokasi bisnis di Purwakarta tidak memiliki lahan parkir (Jl. Sudirman). Bangunan yang disewa akan direnovasi agar sesuai dengan standar gedung Bank Bukopin dari segi penampilan luar dan dalam bangunan. Bangunan tidak harus berbentuk ruko dapat berupa bangunan rumah satu lantai. Ruangan yang harus disediakan yaitu aula banking hall sebagai tempat teller dan customer service untuk melayani nasabah, dan ruangan belakang untuk bagian back office dan karyawan marketing. Sedangkan alternatif lokasi lain yang dimiliki adalah : 1) Ruko 2 (dua) laintai di Jl. Taman Pahlawan No 47, Purwakarta. Saat ini digunakan sebagai rumah tinggal dan toko seluler, dengan harga Penawaran sewa Rp. 60 Juta/tahun. 2) Ruko 1 (satu) lantai di Jl. Raya Veteran, Purwakarta. Saat ini digunakan sebagai sanggar senam, dengan penawaran harga sewa Rp. 45 Juta/tahun. 3) Ruko 2 (dua) lantai di Jl. Jend. Ibrahim Singadilaga, Purwakarta (arah lalu lintas bus luar kota/Bandung). Saat ini kosong, dengan penawaran harga sewa Rp. 70 Juta/tahun. 6.1.2.2. Teknologi Pengadaan teknologi dalam pengoperasian pendirian kantor cabang pembantu sangat diperlukan. Bank Bukopin telah menerapkan sistem Real Time On Line (RTOL) untuk transaksi perbankannya. Dana akan langsung tercatat setelah dilakukan transaksi dan dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. 69 Pengadaan teknologi ini cukup sederhana, cukup menyediakan fasilitas online melalui server komputer dan pemancar. Pengadaan alat tulis kantor dan keperluan lainnya masih berpusat ke cabang utama, yaitu Bank Bukopin Cabang Karawang. Pemesanan bisa dilakukan melalui telepon atau dapat diambil langsung ke cabang utama, sehingga kelancaran kegiatan operasional tidak akan terganggu.Pengurusan ijin untuk pendirian kantor cabang pembantu dilakukan dengan pengiriman permohonan ke Bank Indonesia. 6.1.2.3. Manajemen Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk pengoperasian kantor cabang pembantu cukup untuk beberapa bagian saja, karena secara struktural masih mengikuti kantor cabang utama, yaitu Bank Bukopin Cabang Karawang. Kantor cabang pembantu dipimpin oleh pemimpin cabang pembantu yang bertanggung-jawab atas kelancaran semua kegiatan operasional. Karyawan yang dibutuhkan minimal terdiri dari satu orang koordiantor, dua orang teller, satu orang customer service, satu orang back office, satu orang bagian support, dua orang security, satu orang supir dan beberapa karyawan bisnis marketing minimal tiga orang (kebutuhan tergantung cakupan luas wilayah sewaktu-waktu dapat ditambah). Berdasarkan penilaian dari aspek teknis, lokasi bangunan, teknologi dan manajemen, rencana pendirian kantor cabang pembantu dari Bank Bukopin Cabang Karawang di Kabupaten Purwakarta tidak didapati adanya masalah sehingga layak dilakukan. 70 6.1.3. Aspek Keuangan 6.1.3.1. Analisa Ekonomis Biaya investasi pada perencanaan pendirian kantor cabang pembantu ini yang diperlukan cukup besar dengan total biaya pengeluaran sebesar Rp. 904.500.000,-. Adapun peralatan dan perlengkapan yang dibeli adalah peralatan elektronik meliputi Air Conditioner (AC), mesin hitung uang, mesin fotocopy, faximili dan PABX, security alarm, televisi, mesin genset, server komputer,, printer, peralatan komunikasi, renovasi gedung, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), furniture dan peralatan kantor lainnya. Sedangkan komputer dan frame relay (peralatan komunikasi) dan kendaraan disewa yang pengadaannya sudah disediakan oleh suplier Bank Bukopin untuk seluruh pengadaan peralatan di seluruh Indonesia. Biaya lainnya merupakan biaya untuk ijin dan pemasangan instalasi telepon dan listrik. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 9. Umur teknis dari peralatan dan perlengkapan kantor yang dibeli diasumsikan selama lima tahun, sehingga apabila ingin memperpanjang umur usaha, pada tahun keenam harus membeli peralatan dan perlengkapan yang baru (re-investasi). Adapun modal yang digunakan dalam rencana pendirian kantor cabang pembantu ini berasal dari modal sendiri (dana dari kantor pusat Bank Bukopin), sehingga tidak perlu membayar bunga pinjaman terhadap bank ataupun pembayaran angsuran kepada pihak lain.Perhitungan yang dilakukan selama lima tahun dengan asumsi pada tahun keenam dilakukan pergantiaan peralatan dan perlengkapan kantor yang terkait, seperti peralatan elektronik, furniture, kendaraan, komputer dan mesin ATM. 71 Tabel 9. Perkiraan Biaya Investasi Pendirian Kantor Cabang Pembantu No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Jenis Investasi Satuan AC 1 PK Unit Mesin Hitung Uang Unit Mesin Fotocopi Unit TV 21 inci Unit Faximili Unit PABX Unit Security Alarm Unit Genset 27,5 KVA Unit UPS 5 KVA Pascal Unit Passbook Printer Unit Printer Epson LQ Unit Printer Canon Unit Scanner HP Scan Jet Unit CISCO 1760 V Series Unit Modem AT&T Unit Paradyn Mesin ATM Diebold Unit Meja CS & Pimpinan Unit Meja Marketing Unit Meja Tamu Unit Kursi Kerja Unit Kursi Tunggu Unit Kursi Tamu Unit Lukisan Unit Jet Pump/pompa air Unit Papan counter rate Unit Cash Box Unit Filling cabinet Unit Tabung Pemadam Unit Sign Board dinding Unit Materai Terra Unit Mesin Encoder Unit Tell Struck Unit Mesin Absensi Unit Pintu vault Unit Steel Door & teralis Unit Renovasi gedung Line Telepon Unit Instalasi listrik, data Daya 16.500 watt Sign Board besar Unit Inventaris kecil lain JUMLAH Jumlah Harga Satuan (Rp) Nilai Investasi (Rp) 5 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 4.000.000 20.000.000 12.000.000 2.000.000 1.000.000 17.000.000 13.000.000 75.000.000 46.000.000 9.000.000 6.000.000 1.000.000 5.000.000 47.000.000 7.500.000 20.000.000 20.000.000 12.000.000 2.000.000 1.000.000 17.000.000 13.000.000 75.000.000 46.000.000 18.000.000 6.000.000 1.000.000 5.000.000 47.000.000 22.500.000 1 2 2 4 10 2 4 5 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 170.000.000 2.000.000 1.250.000 2.000.000 600.000 3.000.000 1.000.000 1.000.000 3.000.000 1.500.000 500.000 1.500.000 2.000.000 5.000.000 9.000.000 25.000.000 1.000.000 5.000.000 30.000.000 6.000.000 200.000.000 500.000 50.000.000 15.000.000 30.000.000 3.000.000 170.000.000 4.000.000 2.500.000 8.000.000 6.000.000 6.000.000 4.000.000 5.000.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 4.000.000 5.000.000 9.000.000 25.000.000 2.000.000 5.000.000 30.000.000 6.000.000 200.000.000 2.000.000 50.000.000 15.000.000 30.000.000 3.000.000 904.500.000 4 1 Komponen biaya dikategorikan ke dalam biaya operasional, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk terlaksananya suatu kegiatan atau biaya rutin yang 72 dikeluarkan untuk menghasilkan produksi. Biaya operasional tersebut meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap setiap tahunnya sebesar Rp.560.000.000,- yang meliputi biaya sewa gedung (kontrak selama 10 tahun, yang dibayarkan setiap tahunnya), biaya sewa komputer, biaya sewa kendaraan, ATK, promosi, pajak iklan, biaya listrik, telepon, air, operasional ATM dan biaya tenaga kerja, dengan perincian yang terdapat pada Tabel 10. Tabel 10. Rincian Biaya Tetap per Tahun No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Keterangan Sewa Gedung Sewa Komputer Sewa Kendaraan Sewa Kendaraan ATK Promosi Pajak Iklan Listrik, telepon,air Operasional ATM Gaji Koordinator Gaji Marketing Gaji Teller & CS Gaji Back office Gaji Security Gaji Support Gaji Supir Satuan Jumlah Unit Unit mobil Unit motor 9 1 1 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang JUMLAH 1 3 3 1 2 1 1 Harga Satuan (Rp) 50.000.000 6.000.000 42.000.000 6.000.000 12.000.000 12.000.000 24.000.000 36.000.000 6.000.000 42.000.000 30.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 18.000.000 Jumlah Harga (Rp) 50.000.000 54.000.000 42.000.000 6.000.000 12.000.000 12.000.000 24.000.000 36.000.000 6.000.000 42.000.000 90.000.000 72.000.000 24.000.000 48.000.000 24.000.000 18.000.000 560.000.000 Sedangkan untuk biaya variabel meliputi biaya pembayaran bunga giro, tabungan dan deposito yang berubah dengan asumsi pertumbuhan pencapaian dana simpanan. Biaya giro sebesar dua persen per tahun, biaya tabungan sebesar empat persen per tahun, dan biaya deposito sebesar 9,5 persen per tahun (sesuai LPS saat awal tahun 2009). Komponen pendapatan terdiri dari pendapatan bunga pinjaman, pendapatan provisi dan administrasi kredit, fee base, bunga RAK (Rekening Antar 73 Kantor). Bunga pinjaman diperoleh dari besarnya penyaluran kredit yang diberikan sebesar Rp.6.906.000.000,- per bulan dari yang sudah ada dengan asumsi tingkat pertumbuhan Rp.1.000.000.000,- setiap bulannya dengan tingkat suku bunga 15 persen per tahun. Pendapatan provisi dan administrasi kredit sebesar 1,5 persen dari kredit yang diberikan. Fee Base diperoleh dari pendapatan dari biaya administrasi rekening giro dan tabungan, yang mana pertumbuhan sumber dana dengan posisi awal rekening giro sebesar Rp.561.000.000,- , rekening tabungan sebesar Rp.504.000.000,- dan rekening deposito sebesar Rp.1.850.000.000,- dengan asumsi pertumbuhan per bulannya sebesar lima persen untuk giro, 10 persen tabungan dan 15 persen deposito. Pendapatan bunga RAK (Dana Poll) sebesar bunga maksimal penjaminan ditambah satu persen yaitu sebesar 10,5 persen. Analisa ekonomis adalah analisa yang dilakukan guna melihat seberapa besar dampak ekonomis yang timbul dari proyek yang akan dikerjakan. Perhitungan yang dilakukan di dalam cashflow diperoleh gambaran mengenai perencanaan pemasukan dan pengeluaran uang untuk pendirian kantor cabang pembantu di Kabupaten Purwakarta. Kriteria kelayakan investasi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period. Tingkat suku bunga yang digunakan berasal dari tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku di Bank Bukopin pada saat tahun 2009 sebesar 15 persen. Kriteria ini digunakan dalam perkiraan cashflow usaha pendirian kantor cabang pembantu ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan usaha dengan tingkat diskonto 15 persen, nilai NPV yang diperoleh yaitu sebesar Rp.27.620.734.617,- atau lebih 74 besar dari nol. Hal ini berarti bahwa usaha pendirian kantor cabang pembantu di Kabupaten Purwakarta yang dilakukan menurut nilai sekarang adalah menguntungkan untuk dilaksanakan, karena akan memberikan keuntungan sebesar Rp.27.620.734.617,- untuk jangka waktu lima tahun. Nilai Net B/C Ratio yang diperoleh sebesar 10,22 atau lebih besar dari satu, artinya investasi usaha pendirian kantor cabang pembantu di Kabupaten Purwakarta untuk setiap nilai pengeluaran sekarang sebesar satu rupiah akan memperoleh pendapatan bersih sekarang sebesar 10,22 rupiah sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Sedangkan untuk nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 82 persen atau lebih besar dari tingkat diskonto yang berlaku sebesar 15 persen, artinya tingkat pengembalian masih lebih tinggi dari tingkat diskonto yang ditentukan sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Selain perhitungan tersebut, lamanya periode pengembalian dana investasinya selama 1,8 tahun. Jika dibandingkan dengan dengan umur usaha yaitu lima tahun, maka tingkat pengembalian investasi lebih kecil daripada umur proyek. Hal ini berarti menurut kriteria PBP, pengusahaan pendirian kantor cabang baru ini layak dilakukan. 75