Kesiapan SDM Manufaktur dalam Menghadapi Pasar Bebas Asia dan China (CAFTA)* Oleh: Ir. Suyatno, Deputi Manager, PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk. Purwakarta Alumni S1 Teknik Kimia UII Angkatan 82/83 Tahun 2010 ini mulai membuka CAFTA. Dalam industri barang-barang yang dihasilkan dari negara Asia khususnya China bisa bebas masuk ke Indonesia. Sekarang ini hampir semua pusat perdagangan banyak dipenuhi dengan produk China. Dari barang yang sifatnya sederhana sampai barang yang keperluan sehari-hari hampir semua produk berasal dari China. Sekarang ini bagaimana cara untuk mengatasi agar produk kita khususnya Indonesia dapat bersaing dengan produk China. Dalam hal ini, semua elemen terkait berupaya untuk bisa bersaing dengan produk China tersebut. Pengusaha berupaya melakukan hal sebagai berikut: Memangkas pos-pos yang tidak berguna agar biaya produksi bisa ditekan. Melakukan terobosan dengan produk-produk yang inovatif, sehingga barang tersebut bisa laku dijual. Mencoba melakukan ekspor barang-barang ke negara Eropa atau negara yang dimana China belum bisa menembusnya. Dalam manufaktur juga di tingkatkan skill dan kemampuan karyawan sehingga produk yang dihasilkan menjadi yang terbaik. Bekerja sesuai dengan standard manufacturer seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 18001. Hal ini sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan untuk dapat menembus pasar yang baru. Di dalam industri khususnya Industri Tekstil selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari produknya. Usaha-usaha yang dilakukan sebagai berikut: Memberikan latihan pada karyawan bagaimana cara menghasilkan produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk lain, khususnya di Asia. Memberikan pendidikan Internal & Eksternal sehingga karyawan dalam bekerja bisa ber Inovasi. Hal ini akan bisa memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaanya. Menjaga dan memperhatikan dengan cermat produk yang dihasilkan jangan sampai yang cacat lolos ke pasaran. Hal ini sangat berbahaya bagi produsen dan bisa mengakibatkan kalah bersaing dalam pasar bebas. Memberikan motivasi pada karyawan agar bisa berlangsung suatu pabrik, modal utama adalah karyawan yang mempunyai dedikasi yang tinggi, Loyal, serta bertanggung jawab apa yang telah dikerjakan. Memberikan training masalah disiplin, mental agar bekerja sesuai dengan SOP dan mengikuti semua prosedur ISO yang sudah ada di perusahaan tersebut. * Makalah disampaikan dalam Kuliah Umum Penyiapan SDM Industri Manufaktur: Peluang dan Tantangan Era CAFTA" yang diselenggarakan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (TK FTI UII), 17 Februari 2010 (http://fit.uii.ac.id) Berusaha keras melakukan saving, setiap karyawan diberikan kesempatan dalam memberikan input-input dalam hal saving, seperti saving kertas, air, listrik, dll. Perusahaan juga memberikan reward, jika hasil saving tersebut memberikan hasil yang signifikan terhadap perusahaan. Perusahaan juga mengadakan perlombaan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi seperti: 1. Perlombaan House keeping 2. Perlombaan Safety Dalam menghasilkan suatu produk tentunya akan menghasilkan limbah. Limbah tidak selamanya di buang begitu saja, ada beberapa prosedur yang harus dilalui, yang salah satunya adalah dengan cara diolah kembali & jika sudah netral (tidak mengandung bahan B3) barulah dibuang atau dijual. Untuk itu bagi negara yang sudah berkembang masalah lingkungan benar-benar mendapat perhatian yang serius. Produk tidak akan bisa laku apabila limbah yang dihasilkan mencemari lingkungan. Oleh karena itu perusahaan berusaha mencapai atau mendapatkan sertifikat ISO 14001 yang membahas masalah lingkungan dan ISO 18000 untuk masalah keamanan. Setiap Manufaktur atau perusahaan berusaha untuk bisa bertahan dalam hal menghadapi persaingan pasar bebas, bagaimana jadinya apabila perusahaan yang mengikuti persaingan pasar pastilah perusahaan itu akan hancur/collapse. Akibat dari hancur/collapse maka akan banyak timbul lagi masalah sosial dan pengangguran. Di dalam menghadapi pasar bebas ini, pengusaha dalam menghadapi pasar bebas ini pengusaha bagaimana upaya untuk berjalan, tentunya pemerintah juga memberikan kemudahan bagi pengusaha. Dalam hal ini: Memberikan suku bunga yang lebih rendah Pajak diberikan hanya 1 kali saja. Memberikan pada pengusaha reward dan penghargaan yang bisa memberikan motivasi bagi karyawan serta semangat tinggi dalam melakukan tugas sehari-hari. * Makalah disampaikan dalam Kuliah Umum Penyiapan SDM Industri Manufaktur: Peluang dan Tantangan Era CAFTA" yang diselenggarakan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (TK FTI UII), 17 Februari 2010 (http://fit.uii.ac.id) PROFIL PEMBICARA Nama Tempat tanggal lahir Pendidikan Alamat Lulus Kuliah No. Alumni Status Istri Anak : Ir. SUYATNO : Palembang, 11 November 1960 : S1 (UII) Angkatan 82/83 : Perum Ciwangi Permai Block A/19 Purwakarta Jawa Barat : Tahun 1987 : 114 TT : Married : Sri Purwantini : 1. Anggie Rhizky Perdana (Akuntansi UII) 2. Shellen Frawinda (AKBID Yogyakarta) 3. Nova Avisha Dewi (SDN Ciwangi 1 Purwakarta ) Pengalaman Kerja : 1. PT. TEXMACO TAMAN SYNTHETICS Kaliwungu Kendal Semarang Tahun 1987 – 1990 2. PT PAN ASIA Bandung. Tahun 1990 – 1991 ( April 1990 – Juni 1991 ) 3. PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk. Purwakarta 1 Juni 1991 s/d Sekarang Jabatan Terakhir : DEPUTY MANAGER 4. Dosen di STT WASTUKENCANA PURWAKARTA * Makalah disampaikan dalam Kuliah Umum Penyiapan SDM Industri Manufaktur: Peluang dan Tantangan Era CAFTA" yang diselenggarakan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (TK FTI UII), 17 Februari 2010 (http://fit.uii.ac.id)