BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN PADA

advertisement
BAB 3
ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN PADA MUSEUM
SERANGGA DAN TAMAN KUPU TMII
3.1
Profil Museum Serangga
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) Secara tata letak adminstratif
pemerintah berada di dua Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo, kotamadya Jakarta
Timur
dengan luas lahan 120 hektar (Kepres RI, 1977). Didalamnya terdapat
Museum Serangga yang pembangunanya ditujukan sebagai sarana dan wahana untuk
melengkapi permuseuman TMII, khususnya untuk menampilkan warisan alam
Indonesia berupa keanekaragaman serangga dan menumbuhkan keinginan serta
kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensinya di alam . Lokasi Museum
Serangga – TMII (MS-TMII) bersebelahan dengan Taman Akuarium Air Tawar
Taman Mini “Indonesia Indah” (TAAT-TMII) dan terletak di sebelah selatan dari
area kawasan TMII. Museum Serangga didirikan atas prakarsa pengurus
Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zooligicum
Bogoriense (MZB) yang diajukan kepada Ibu Tien Soeharto selaku Ketua Yayasan
Harapan Kita (YHK) . Ide pembangunan sebuah museum serangga kemudian
disetujui untuk dibangun di kawasan Taman Mini “Indonesia Indah” . Pada tanggal
20 April 1993, bertepatan dengan HUT Taman Mini Indonesia Indah ke-18, Museum
Serangga diresmikan oleh Presiden RI, Bapak Soeharto. Bangunan museum satu
lantai dengan mengambil bentuk fisik anatomi serangga, didirikan di atas tanah
seluas 500m². Bangunan ini terdiri dari ruang manajer, ruang – ruang pameran
display serangga, ruang informasi serangga, ruang perpustakaan, ruang audio visual
berkapasitas 70 tempat duduk, ruang istirahat, ruang tata usaha dan toilet.
Gambar 3. 1 Denah tata ruang MS-TMII
3.1.1 Logo Museum
Logo MS-TMII adalah 2 serangga dari ordo Lepidoptera jenis Losaria
coon dengan warna silhouet dan warna dasar kuning yang menggambarkan
kejayaan, mewakili keanekaragaman warna jenis serangga (kupu) dan
Coleoptera jenis Chalcosoma caucasus di Sumatera bisa mencapai panjang
13 cm dan di jawa 9-13 cm dan dengan pertimbangan jenis kumbang tanduk
ini dari segi positifnya di dalam ekosistem sebagai berikut:
1.
Tidak termasuk hama yang merugikan, seperti beberapa kalangan
memperkirakan.
2.
Sebagai pendaur ulang bahan organik di alam bebas. (hidup di pohon
yang mati).
3.
Sebagai Bio-indokator keberadaan hutan.
4.
Sebagai jenis serangga tergolong “berbobot terbesar” untuk di
kawasan Asia. Dan salah satu dari yang “berbobot terbesar” di dunia.
5.
Berperan penting dalam siklus rantai makanan.
6.
Dalam komposit dan keseimbangan bentuk LOGO, merupakan
keserasian.
Gambar 3. 2 Logo Museum Serangga Taman Mini “Indonesia Indah”
3.2
Struktur Organisasi Museum Serangga dan Taman Kupu
3.2.1 Bagan Struktur Organisasi Museum Serangga dan Taman Kupu
Gambar 3. 3 Bagan Struktur Organisasi Museum Serangga dan Taman Kupu
Struktur organisasi Museum Serangga TMII merupakan kesatuan unit
dari Taman Mini “Indonesia Indah” yang manajemenya bergabung menjadi
satu dengan Taman Akuarium Air Tawar. Struktur organisasi MS-TMII
memiliki satu manajer Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga TMII
(DAT&DS-TMII) .
3.2.2 Tugas dan wewenang Jabatan
1.
Tugas dan Wewenang Direktur
a) Sebagai pemimpin puncak dari keseluruhan unit yang ada
di TMII.
b) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan TMII.
c) Menentukan kebijakan tertinggi yang berkaitan dengan
TMII.
d) Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang di anggap
perlu pada saat meeting .
e) Memimpin rapat umum perihal rencana tahunan, keuangan,
dan tata tertib yang ada di TMII .
2.
Tugas dan Wewenang Koordinator Unit Kerja BPP –
TMII
a) Bertanggung jawab kepada Direktur dalam pengembangan
dan pengelolaan unit kerja di TMII.
b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan kerja di
setiap unit kerja TMII.
3.
Tugas dan Wewenang Dewan Pembina Flora Dan Fauna
a) Mengembangkan dan mengawasi unit kerja yang berkaitan
dengan flora dan fauna di TMII.
b) Memberika laporan dari manajer kepada direktur perihal
pembinaan flora dan fauna .
4.
Tugas dan Wewenang Manajer
a) Penanggung Jawab dari unit kerja Dunia Air Tawar dan
Dunia Serangga
b) Menegakkan disiplin dan tata – tertib yang berlaku di unit
kerja Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga
c) Memonitor penampilan kerja karyawan dan staff di unit
kerja Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga
d) Memecahkan masalah – masalah kerja yang muncul di unit
kerja Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga
5.
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Umum
a) Sebagai penanggung jawab dari 4 unit divisi yang antara
lain sebagai berikut :
•
Supervisor TU, SDM & Perencanaan : Bertugas dalam
hal tata usaha , kualifikasi karyawan dan perencanaan
sumber daya manusia yang ada .
•
Supervisor Keuangan & Verifikasi : Merencanakan ,
Mengatur dan Melaporkan keuangan yang ada baik
masuk maupun keluar .
•
Supervisor RT & Keamanan : Bertugas sebagai
penanggung jawab kerukunan dan keamanan agar tetap
terjaga .
•
Supervisor Mekanikal & Eleltrikal : Bertugas sebagai
penanggung jawab mekanikal listrik seperti
pemeliharaan Genset , arus listrik dan tata lampu .
6.
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Karantina Dan
Budaya
a) Sebagai Penanggung jawab dari 2 unit divisi yang antara
lain sebagai berikut :
•
Supervisor Karantina, Penyakit & Kualitas Air :
Bertugas sebagai penanggung jawab dalam hal kualitas
air dan proses karantina apabila ada fauna yang harus
dirawat karena terkena penyakit .
•
Supervisor Pengembangan Budidaya / Raiser :
Bertugas sebagai penanggung jawab pengembangan
budidaya yang dilakukan di lingkungan dunia air tawar
dan serangga seperti budidaya ikan lele agar bisa dijual
sehingga profit yang masuk tidak hanya berfokus pada
tiket pengunjung.
7.
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Dunia Serangga
a) Sebagai penanggung jawab dari 2 unit divisi Dunia
Serangga yang antara lain sebagai berikut :
•
Supervisor Koleksi : Bertugas sebagai penanggung
jawab dari koleksi yang ada di Museum Serangga dan
Taman Kupu dari proses masuknya koleksi sampai
perawatan koleksi.
•
Supervisor Peraga : Bertugas sebagai penanggung
jawab koleksi yang di peragakan , laboratorium dan
ruang audio visual yang berada di area Museum
Serangga dan Taman Kupu.
8.
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Operasi
a) Sebagai penanggung jawab dari 4 unit divisi yang antara
lain sebagai berikut :
•
Supervisor Peraga : Bertugas sebagai penanggung
jawab dari alat peraga di bagian operasi .
•
Supervisor Tiketing & Pelayanan Pengunjung :
Bertugas sebagai penanggung jawab dalam hal tiketing
dan pelayanan pengunjung .
•
Supervisor Marketing & Informasi : Bertugas sebagai
penanggung jawab yang memperkenalkan ,
memasarkan , dan memberikan informasi tentang
Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga .
•
Supervisor Perpustakaan : Bertugas sebagai
penanggung jawab arsip – arsip dan koleksi buku yang
ada di perpustakaan .
3.3
Koleksi Serangga
Seluruh koleksi yang ada di Museum Serangga dan Taman Kupu ini berasal
dari kepulauan Indonesia. Diperkirakan sekitar 16% jumlah jenis serangga di dunia
ada di Indonesia. Keanekaragaman serangga di Indonesia sangat tinggi karena
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dilalui oleh garis khatulistiwa
dan termasuk ke dalam wilayah beriklim tropis, dimana setiap makhluk hidup yang
ada didalamnya dapat beradaptasi dengan baik. Disamping itu setiap pulau yang
termasuk kedalam wilayah Indonesia mempunyai ciri khas flora dan fuananya yang
berbeda-beda.
Museum Serangga dan Taman Kupu memiliki sekitar 600 jenis, terdiri dari
kupu – kupu sekitar 250 jenis, kumbang sekitar 200 jenis dan kelompok serangga
lain sekitar 150 jenis [Lampiran….] . Diorama – diorama yang dapat dilihat di
museum serangga dan taman kupu antara lain : Pesona Kumbang Nusantara, Peranan
Serangga Tanah dalam ekosistem dan pelestarian ekosistem, Peta Serangga
Indonesia, Serangga – Serangga Perombak, Peta Kupu – Kupu Indonesia, Kupu –
Kupu Bantimurung, Serangga – Serangga di pekarangan serta banyak lagi koleksi
serangga lainnya.
Pengelolaan koleksi di MS-TMII dilakukan dengan standar operasi pekerjaan
yang telah ditetapkan pihak manejemen. Koleksi yang dipamerkan di ruang pamer
tidak lepas dari peraturan yang ditetapkan oleh MS-TMII yang mengatur keamanan
dan keselamatan koleksi. Peraturan ini berlaku baik bagi staf koleksi maupun yang
bukan akan tetapi masih berkaitan dengan pengamanan kolesi. Koleksi yang ada di
ruang gudang penyimpanan yang berhak menangani adalah supervisor koleksi dan
staf.
Koleksi yang ada di MS-TMII dipamerkan dan disimpan sesuai dengan
kebijakan peraturan yang berlaku baik itu koleksi mati atau kolesi hidup. Koleksi
yang mati yang dipamerkan di dalam fitrin setiap hari dikontrol kebersihanya, fitrin
dibersihkan menggunakan kain khusus (kanebo) sedikit basah, hal ini untuk
membersihkan debu yang menempel pada fitrin. Setiap tiga bulan sekali koleksi di
dalam fitrin diberi kapur barus supaya keawetannya tetap terjaga, hal ini berlaku juga
untuk koleksi yang ada di gudang penyimpan koleksi. Suhu ruangan diatur 21ºC
selama jam kerja. Untuk koleksi hidup seperti belalang daun, belalang ranting,
kumbang air setiap hari dikontrol dan dibersihkan dari kotoran, untuk belalang daun
dan ranting setiap tiga hari sekali dilakukan penggantian pakan, sedangkan untuk
kumbang air setiap hari diberi pakan.
3.4
Program Pelatihan
Selain sebagai sarana menambah pengetahuan tentang serangga di Indonesia .
MS – TMII juga mempunyai program pelatihan dan pembelajaran antara lain sebagai
berikut :
3.4.1 Kegiatan Insect Adventure Camp
Pendidikan yang diselenggarakan oleh Museum Serangga Taman
Mini Indonesia Indah (MS-TMII), merupakan pendidikan non formal yang
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Insect Adventure Camp (IAC) yang
dikemas sangat menarik dan menanamkan rasa peduli terhadap alam
khususnya serangga. Pada hakekatnya IAC adalah kegiatan dimana peserta
bisa mengetahui bagaimana cara mengoleksi, mengawetkan, identifikasi
serangga, peranan serangga sebagai predator (pengendali), penyerbuk dan
perombak di alam serta ekologinya. Konservasi serangga pada saat ini sangat
kurang, padahal peranan serangga terhadap alam sangat penting sekali dan
juga terhadap manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan IAC ini diselenggarakan dilokasi yang dapat mendukung kegiatan
tersebut, seperti di ground camping Taman Nasional, Perum Perhutani,
Taman Hutan Rakyat dan lain-lain. Kegiatan dibagi dalam 2 waktu yaitu
kegiatan siang dan kegiatan malam :
-
Kegiatan Siang
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, 1 (satu) kelompok terdiri
dari 5 s/d 10 orang. Para peserta selain dipandu cara menangkap serangga
dengan memakai jaring juga dipandu membuat perangkap/jebakan serangga
seperti; perangkap sumuran (pitfall trap), perangkap jendela (window trap)
perangkap mangkuk umpan ayam (chicken trap) dll. Setelah memasang
perangkap / jebakan hari selanjutnya peserta bersama pemandu hunting jenis
serangga yang ada di wilayah tersebut, peserta juga mengambil serangga
yang terjebak didalam jebakan yang telah dipasang. Selanjutnya peserta
dipandu mengidentifikasi serangga dari hasil yang didapat. Para peserta juga
mendapatkan
pelajaran
tentang
survival
yaitu
bagaimana
cara
mempertahankan diri dalam keadaan tersesat didalam hutan.
-
Kegiatan Malam
Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk melakukan pengamatan serangga
malam dengan menggunakan metode jebakan cahaya,
metode ini
membentangkan layar putih ukuran 2 x 3 m dan dengan bantuan cahaya
lampu 500 watt. Waktu pengamatan dilaksanakan jam 19.00 – 22.00 WIB
dikarenakan aktifitas serangga malam diantara jam tersebut. Kegiatan ini
hanya bisa dilaksanakan jika keadaan gelap tidak ada cahaya lampu yang lain
termasuk cahaya bulan selain dari jebakan cahaya. Dengan kondisi tersebut
maka akan banyak serangga malam yang akan datang kejebakan cahaya.
3.4.1.1 Ketentuan Kegiatan Insect Adventure Camp
Kegiatan “Insect Adventure Camp” (IAC) dibagi 2 (dua) macam yaitu ;
1. Di lingkungan area Museum Serangga
2. Di luar lingkup Museum Serangga atau didaerah hutan lindung wilayah
Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung dll.
Untuk ketentuan peserta antara lain sebagai berikut :
-
Peserta adalah pelajar TK,SD,SLTP, dan SMU
-
Peserta minimal 15 orang dan maksimal 100 orang
-
Pelaksanaan kegiatan 2 hari 1 malam
-
Konsumsi dan tiket masuk ditanggung panitia
-
Seluruh alat, bahan dan buku panduan disediakan oleh pihak Museum
Serangga
-
Peserta tidak diperbolehkan membawa senjata tajam dan senjenisnya
-
Peserta wajib mentaati ketentuan yang sudah ditentukan panitia .
Untuk biaya kegiatan antara lain sebagai berikut :
-
Kegiatan dilingkungan Museum Serangga dikenakan biaya tiap
peserta RP. 265.000,-/ 2 hari 1 malam.
-
Kegiatan diluar lingkup Museum Serangga dikenakan biaya tiap
peserta RP. 450.000,-/ 2 hari 1 malam.
Untuk biaya dapat berubah sewaktu – waktu .
3.4.1.2 Maksud dan Tujuan Insect Adventure Camp
Berikut ini merupakan maksud dan tujuan kegiatan Insect Adventure
Camp:
1. Menambah keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memberikan pengalaman berinteraksi dengan serangga secara
langsung bagi siswa/peserta
3. Menanamkan kepedulian terhadap alam khususnya dunia serangga
4. Memupuk rasa percaya diri
5. Diharapkan siswa bisa menghargai dan mencintai ciptaanNYA
3.4.2 Jasa Pelayanan Pelatihan Entomologi (JAPENT)
Japent merupakan salah satu jasa pelayanan pelatihan yang terkait
dengan keterampilan mengkoleksi, mengawetkan, menata koleksi, dan
mengelompokkan koleksi serangga . Japent dikelola oleh Museum Serangga
dan Taman Kupu dengan orientasi mempermudah masyarakat yang berminat
mengikuti pelatihan khususnya para pelajar untuk meningkatkan
keterampilan dalam bidang koleksi, pengawetan dan penangkaran serangga .
Ketentuan calon peserta pelatihan adalah mendaftarkan di bagian
pelayanan jasa pelatihan Museum Serangga dan Taman Kupu – TMII pada
setiap jam kerja pukul 09.00 – 16.00 WIB pada hari Senin s / d Minggu .
Peserta pelatihan minimal 15 orang dan maksimal 100 orang . Pelaksanaan
pelatihan dilaksanakan minimal 1 (satu) minggu setelah calon peserta
mendaftarkan diri . Seluruh alat , bahan pelatihan disediakan oleh Museum
Serangga dan Taman Kupu dan peserta pelatihan wajib datang sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan .
3.4.2.1 Materi Japent
Materi pembelajaran dan pelatihan yang di buat oleh team dari
Museum Serangga & Taman Kupu dibagi menjadi 4 materi antara lain
sebagai berikut:
MATERI 1 (Untuk SD) berisi tentang :
•
Pengenalan jenis serangga
•
Praktek mengoleksi serangga
•
Mengawetkan serangga
•
Menata dan member nama serangga
Waktu selama 4 jam dengan Biaya Rp. 40.000.- / orang
MATERI 2 (Untuk SLTP) berisi tentang:
•
Pengenalan jenis serangga
•
Praktek mengoleksi serangga
•
Mengawetkan serangga
•
Menata dan member nama serangga
•
Membuat souvenir dari serangga
•
Teknik penangkaran serangg
Waktu selama 5 jam dengan biaya Rp. 50.000.- / orang
MATERI 3 (Untuk SLTA / Mahasiswa / Umum ) berisi tentang :
•
Teknik pengawetan dan penangkaran serangga (teori)
•
Praktek pengelompokan serangga
•
Praktek pengawetan dalm bingkat
Waktu selama 7 jam dengan biaya Rp. 75.000,- / orang
MATERI 4 (Untuk Umum) berisi tentang :
•
Pengawetan serangga secara mendalam
Waktu selama 2 hari dengan biaya Rp. 350.000,- / orang
Biaya yang ditawarkan dapat berubah sewaktu – waktu .
3.5 Fungsi dan Tugas Museum Serangga dan Taman Kupu
Museum Serangga dan Taman Kupu TMII mempunyai fungsi dan tugas
sebagai berikut:
3.5.1 Fungsi
1.
Pusat data/informasi jenis-jenis serangga penting di Indonesia,
sebagai penyajian citra
kekayaan budaya bangsa dan
kekayaan alam Indonesia.
2.
Sarana pendidikan informasi bagi masyarakat.
3.
Sarana penelitian.
4.
Membangkitkan apresiasi dan rasa bangga bagi masyarakat
akan keanekaragaman dan kekayaan alam Indonesia yang
perlu
dilestarikan
sehingga
merupakan
sarana
bagi
pembudayaan jiwa pelestarian alam.
5.
Sarana atraksi serata hiburan bagi masyarakat dan wisatawan.
3.5.2 Tugas
1.
Menjadikan Museum Serangga dan Taman Kupu sebagai
pusat data koleksi serangga, menginfentarisasi dan mendata
seluruh jenis koleksi serangga Indonesia.
2.
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum, pelajar,
maupun mahasiswa tentang keberadaan Museum Serangga
dan Taman Kupu TMII.
3.
Memberikan sarana dan prasarana fasilitas belajar maupun
penelitian yang berhubungan dengan serangga kepada
masyarakat, siswa maupun mahasiswa.
4.
Menampilkan keberadaan seluruh jenis koleksi serangga
Indonesia yang disajikan dalam suatu peragaan yang menarik
dan unik untukmembangkitkan apresiasi dan rasa bangga bagi
masyarakat
akan keanekaragaman dan kekayaan
alam
Indonesia.
5.
Menarik dan mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya
baik dalam negeri maupun luar negeri.
3.6
Kegiatan Museum Serangga dan Taman Kupu TMII Yang Berjalan
3.6.1 Aktivitas pengunjung museum yang berjalan
Pengunjung yang ingin mengunjungi museum serangga terlebih
dahulu harus mempunyai tiket masuk. Setelah pengunjung membeli tiket
masuk, karyawan memberikan tiket masuk sebagai bukti pengunjung boleh
memasuki ruangan museum serangga. Setelah itu karyawan menanyakan
apakah pengunjung mau memakai jasa pemandu yang telah disediakan. Jika
pengunjung mau, karyawan akan memanggil pemandu untuk pengunjung.
Jika tidak mau pengunjung boleh memasuki museum serangga dan
menjelajah museum serangga. Setelah menjelajah pengunjung bebas untuk
melakukan pilihan. Apakah dia mau memasuki ruang audio visual untuk
menonton video tentang serangga atau pengunjung mau langsung ke taman
kupu-kupu untuk melihat kupu-kupu. Setelah itu pengunjung yang ingin
memberikan saran dan kritik boleh mengisi kritik dan saran. Kertas dan
pulpen sudah disediakan di dekat kotak kritik dan saran. Jika tidak ada kritik
dan saran. Pengunjung bisa selesai mengunjungi museum serangga.
Pengunjung yang memakai jasa pemandu akan ditemani oleh
pemandu yang bersangkutan. Pemandu akan memberikan arahan kepada
pengunjung serta memberikan penjelasan serangga yang dipamerkan
dimuseum. Setelah memberikan arahan dan penjelasan. Pengunjung boleh
memberikan pertanyaan kepada pemandu. Pemandu akan menjawab
pertanyaan pengunjung. Sesudah itu pemandu mengarahkan pengunjung ke
ruang audio visual untuk memberikan video mengenai serangga dan
memberikan penjelasan kepada pengunjung. Seusai menonton video,
pengunjung diarahkan pemandu ke taman kupu-kupu lalu memberikan
penjelasan mengenai kupu-kupu yang ada di taman kupu. Setelah keluar dari
taman kupu-kupu. Pemandu akan menanyakan apakah ada pertanyaan atau
kritik dan saran yang mau disampaikan oleh pengunjung? Jika tidak ada tugas
pemandu selesai. Jika ada pemandu akan mencatat kritik dan saran atau
menjawab pertanyaan yang diberikan pengunjung.
Gambar 3. 4 Activity Diagram Aktivitas pengunjung museum
3.6.2 Prosedur penambahan koleksi serangga jenis baru dan
pengembangbiakan kupu-kupu
Staff koleksi mengecek koleksi serangga mati yang ada pada data
bulanan serangga yang terbaru dan mengecek serangga kupu-kupu yang
hidup di taman kupu-kupu. Dimulai dari serangga mati. Setelah mengecek
koleksi serangga mati yang ada pada data bulanan serangga terbaru , staff
koleksi mencari serangga jenis baru yang belum ada didata bulanan terbaru.
Setelah ditemukan, lalu staff koleksi mengawetkan serangga hidup jenis baru
dengan SOP yang telah ditentukan. Setelah itu staff koleksi memilih serangga
jenis baru yang sudah diawetkan. Lalu Staff koleksi memilih serangga yang
berhasil diawetkan. Jika serangga itu berhasil diawetkan, staff koleksi akan
menambahkan data serangga jenis baru pada data bulanan serangga terbaru.
Lalu staff koleksi menaruh serangga jenis baru yang berhasil diawetkan
tersebut pada display museum. Staff koleksi juga mengecek serangga kupukupu yang hidup di taman kupu-kupu. Pertama-tama Staff koleksi mencari
kepompong yang ada di taman kupu-kupu lalu mengambilnya. Setelah itu
staff koleksi memasukan kepompong yang sudah diambil di taman kupu-kupu
untuk dimasukan kedalam kandang karantina penetasan. Pada saat itu juga
staff koleksi mengambil kepompong yang sudah menjadi kupu-kupu untuk
ditempatkan di taman kupu-kupu, sebelum itu Staff koleksi menambahkan
data kepompong yang sudah menjadi kupu-kupu tersebut ke data bulanan
serangga yang terbaru. Sesudah data ditambahkan, Staff koleksi memberikan
laporan bulanan serangga kepada Supervisor koleksi. Lalu Supervisor koleksi
mengecek laporan bulanan serangga tersebut.
Gambar 3. 5 Activity Diagram penambahan koleksi serangga jenis baru dan
pengembangbiakan kupu-kupu
3.7
Analisis Pelaksanaan perancangan pada Museum Serangga dan Taman
Kupu
Untuk melaksanakan perancangan e-learning Museum Serangga dan Taman
Kupu di Taman Mini Indonesia Indah, dilakukan dua tahapan analisis yaitu analisis
masalah(Problem) dan objektif(Goal).
3.7.1 Analisis masalah (Problem)
Pada saat analisis masalah untuk mengetahui masalah apa yang
dihadapi oleh pengunjung MS-TMII penulis membuat kuisoner dengan poin
– poin pertanyaan yang dibutuhkan .
3.7.1.1 Pengunjung Museum Serangga Dan Taman Kupu TMII
Data mengenai pengunjung MS-TMII sangat penting untuk
menentukan metode pembelajaran yang tepat pada MS-TMII
Pengunjung Museum
PELAJAR SD/SMP/SMA = 42 ORANG
GURU/DOSEN = 10 ORANG
MAHASISWA = 7 ORANG
KARYAWAN = 12 ORANG
LAIN-LAIN = 16 ORANG
18%
48%
14%
8%
12%
Gambar 3. 6 Hasil Kuisioner Pengunjung Museum
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang profesi atau pekerjaan pengunjung Museum
Serangga Dan Taman Kupu TMII . Dari total dari 87 orang yang
mengisi kuisioner ini. dihasilkan jawaban Pelajar (SD/SMP/SMA)
sebanyak 42 orang atau sekitar 48% , Guru / Dosen sebanyak 10
orang dengan persentase 12% , Mahasiswa sebanyak 7 orang dengan
persentase 8% , Karyawan sebanyak 12 orang dengan persentase 14%
dan lain – lain sebanyak 16 orang dengan persentase 18% . Hasil
kuisoner menunjukan bahwa pengunjung yang mengunjungi Museum
Serangga dan Taman Kupu lebih banyak dari kalangan pelajar. Dari
hasil kuisioner ini, penulis ingin merancang sebuah e-learning yang
dapat dimanfaatkan oleh kalangan pelajar dan masyarakat pada
umumnya yang ingin tahu lebih banyak tentang serangga .
3.7.1.2 Tujuan Mengunjungi Museum Serangga dan Taman
Kupu TMII
Tujuan mengunjungi museum serangga
STUDI WISATA = 41 ORANG
REKREASI = 37 ORANG
PENELITIAN = 4 ORANG
LAIN-LAIN = 5 ORANG
6%
5%
47%
42%
Gambar 3. 7 Hasil kuisioner tujuan mengunjungi museum
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang tujuan pengunjung mengunjungi Museum
Serangga Dan Taman Kupu TMII . Dari total dari 87 orang yang
mengisi kuisioner ini. Dihasilkan jawaban Studi wisata sebanyak 41
orang dengan persentase 47% , Rekreasi sebanyak 37 orang dengan
persentase 42% , Penilitian 4 orang dengan persentase 5% dan lain –
lain sebanyak 5 orang dengan persentase 6% . Hasil kuisoner
menunjukan bahwa tujuan pengunjung mengunjungi Museum
Serangga dan Taman Kupu dengan urutan dari terbanyak adalah studi
wisata , rekreasi , penelitian dan lain – lain. Hasil menunjukan bahwa
wisata sambil belajar sangat digemari pengunjung yang mengunjungi
Museum Serangga dan Taman Kupu . Ini semakin menguatkan bahwa
perancangan website e-learning baik untuk di terapkan pada MSTMII
3.7.1.3 Penggunaan Internet Dalam Sehari Oleh Pengunjung
Penggunaan Internet dalam Sehari
1 JAM = 16 ORANG
2 - 5 JAM = 43 ORANG
> 5 JAM = 28 ORANG
18%
32%
50%
Gambar 3. 8 Hasil kuisioner penggunaan internet dalam sehari
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang berapa lama pengunjung menggunakan internet
dalam sehari . Dari total dari 87 responden yang mengisi kuisioner ini.
Diperoleh hasil jawaban 1 Jam sebanyak 16 orang dengan persentase
18% , 2 – 5 Jam sebanyak 43 orang dengan persentase 50% dan
Lebih dari 5 Jam 28 orang dengan persentase 32% . hasil kuisioner ini
menunjukan sebagian besar responden kuisioner menggunakan
internet. Dan dari hasil ini, penulis membuat e-learning dengan
menggunakan website. Karena memang secara keseluruhan website
itu dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
3.7.1.4 Penggunaan Perangkat Komputer PC , Laptop , Tablet
dan Smartphone pada Pengunjung
Penggunaan perangkat komputer pc,
laptop, tablet dan smartphone
MENGGUNAKAN = 85 ORANG
TIDAK MENGGUNAKAN = 2 ORANG
2%
98%
Gambar 3. 9 Hasil kuisioner penggunaan perangkat computer pc, laptop, tablet
dan smartphone
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian pertanyaan tentang
penggunaan perangkat komputer pc , laptop , tablet dan smartphone pengunjung
Museum Serangga Dan Taman Kupu TMII . Dari total dari 87 orang yang mengisi
kuisioner ini. dihasilkan jawaban Menggunakan sebanyak 85 orang dengan
persentase 98% dan Tidak Menggunakan sebanyak 2 orang dengan persentase 2% .
Hasil kuisoner menunjukan bahwa pengunjung yang menggunakan perangkat
komputer pc , laptop , tablet dan smartphone sangat jauh lebih banyak dibandingkan
dengan yang tidak menggunakan . Hasil ini juga semakin menguatkan penulis untuk
membuat e-learning ini dalam bentuk website. Karena hampir semua yang mengisi
kuisioner ini. mempunyai hardware pendukung untuk mengakses internet yang
dibutuhkan untuk membuka website e-learning museum serangga dan taman kupu
TMII.
1.7.1.5 Hal Yang Dilakukan Saat Mengakses Internet Oleh
Pengunjung
Hal yang dilakukan saat mengakses
internet
belajar = 26 orang
main game = 24
browsing = 21 orang
streaming = 16 orang
18%
30%
24%
28%
Gambar 3. 10 Hasil kuisioner hal yang dilakukan saat mengakses internet
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang apakah hal yang dilakukan oleh pengunjung saat
mengakses internet. Dari total dari 87 responden yang mengisi
kuisioner ini. Diperoleh hasil jawaban Streaming sebanyak 16 orang
dengan persentase 18% , Browsing 21 orang dengan persentase 24% ,
Main Game 24 orang dengan persentase 28% dan Belajar 26 orang
dengan persentase 30% . dari hasil ini dilihat dari 3 data yang
persentasenya hampir sama yaitu main game, belajar dan browsing.
Penulis membuat website e-learning dengan style dari 3 data yang
terbanyak itu. Nantinya penulis akan membuat quiz serta games and
simulation, jadi di website e-learning ini pengunjung tidak hanya
diberikan pelajaran saja. Tetapi bisa mencoba games yang tersedia.
Games ini berupa kuis yang berkaitan dengan serangga.
1.7.1.6 Macam – Macam Serangga Di Indonesia Yang
Diketahui Oleh Pengunjung
Macam-macam serangga di indonesia
SANGAT TAHU = 2 ORANG
TAHU = 14 ORANG
KURANG TAHU = 44 ORANG
TIDAK TAHU = 27 ORANG
2%
16%
31%
51%
Gambar 3. 11 Hasil kuisioner macam – macam serangga di Indonesia
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang macam – macam serangga di Indonesia yang
diketahui pengunjung
Serangga
setelah pengunjung mengunjungi Museum
dan Taman Kupu. Dari total dari 87 responden yang
mengisi kuisioner ini. Diperoleh hasil jawaban Sangat tahu sebanyak
2 orang dengan persentase 2% , Tahu sebanyak 2 orang dengan
persentase 16% , Kurang tahu sebanyak 44 orang dengan persentase
51% dan Tidak tahu sebanyak 27 orang dengan persentase 31 % . dari
hasil ini. penulis memasukan materi jenis-jenis serangga yang ada di
indonesia seperti koleksi – koleksi serangga yang ada di Museum
Serangga dan Taman Kupu . Karena banyak yang mengisi persentase
tidak tahu dan kurang tahu.
3.7.1.7 Peranan Serangga Di Alam
Peranan serangga di alam
SANGAT TAHU = 4 ORANG
TAHU = 10 ORANG
KURANG TAHU = 24 ORANG
TIDAK TAHU = 49 ORANG
5%
11%
56%
28%
Gambar 3. 12 Hasil kuisioner peranan serangga di alam
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan. Pada bagian pertanyaan tentang
peranan serangga di alam. Dari total dari 87 responden yang mengisi
kuisioner ini. Diperoleh hasil jawaban Sangat Tahu sebanyak 4 orang dengan
persentase 5% , Tahu sebanyak 10 orang dengan persentase 11% , Kurang
Tahu sebanyak 24 orang dengan persentase 28% dan Tidak Tahu 49 orang
dengan persentase 56%. Dari hasil kuisioner ini. penulis membuat materi
tentang peranan serangga dialam. Karena memang banyak responden yang
mengisi kuisioner ini belum mengetahui peranan serangga di alam.
3.7.1.8 Macam – Macam Wabah Penyakit Yang Disebabkan
Serangga
Wabah penyakit yang disebabkan serangga
SANGAT TAHU = 6 ORANG
TAHU = 11 ORANG
KURANG TAHU = 37 ORANG
TIDAK TAHU = 33 ORANG
7%
13%
38%
42%
Gambar 3. 13 Hasil kuisioner wabah penyakit yang disebabkan serangga
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang apakah pengunjung tahu apa saja wabah penyakit
yang disebabkan oleh serangga . Dari total dari 87 responden yang
mengisi kuisioner ini. Diperoleh hasil jawaban Sangat Tahu sebanyak
6 orang dengan persentase 7% , Tahu sebanyak 11 orang dengan
persentase 13% , Kurang Tahu sebanyak 37 orang dengan persentase
42% dan Tidak Tahu 33 orang dengan persentase 38% . dari hasil
kuisioner ini menunjukan bahwa yang tidak tahu dan kurang tahu
mendominasi. Penulis memasukan materi ini pada website e-learning.
Dan memang di Museum Serangga dan Taman Kupu TMII tidak
memberikan informasi wabah penyakit yang disebabkan oleh
serangga kepada manusia dan penanggulangannya jika terjadi , hanya
sebatas gambar poster tentang wabah penyakit seperti demam
berdarah dan akibat gigitan tomcat.
3.7.1.9 Media diskusi dan bertukar informasi Mengenai Serangga
Media Diskusi Dan Bertukar Informasi
TERTARIK = 70
BIASA SAJA = 15 ORANG
TIDAK TERTARIK = 2 ORANG
2%
17%
81%
Gambar 3. 14 Hasil kuisioner media diskusi dan bertukar informasi
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang media diskusi dan bertukar informasi. Dari total
dari 87 responden yang mengisi kuisioner ini. Diperoleh hasil
jawaban Tertarik sebanyak 70 orang dengan persentase 81% , Biasa
saja 15 orang dengan persentase 17% dan Tidak tertarik sebanyak 2
orang dengan persentase 2% . Hasil menunjukan bahwa pengujung
lebih banyak yang tertarik apabila dibuatkan media diskusi dan
bertukar informasi pada museum serangga dan taman kupu karena
tidak adanya media untuk berdiskusi pada MS-TMII
3.7.1.10 Minat Pembelajaran Tentang Serangga Oleh Pengunjung
Pembelajaran Serangga
TERTARIK = 79 ORANG
TIDAK TERTARIK = 8 ORANG
9%
91%
Gambar 3. 15 Hasil kuisioner pembelajaran serangga
Berdasarkan hasil kuisoner yang di bagikan . Pada bagian
pertanyaan tentang apakah pengunjung tertarik untuk belajar lebih
dalam tentang serangga . Dari total dari 87 responden yang mengisi
kuisioner ini. Diperoleh hasil jawaban Tertarik sebanyak 79 orang
dengan persentase 91% dan Tidak tertarik sebanyak 8 orang dengan
persentase 9% . Hasil menunjukan bahwa pengujung lebih banyak
yang tertarik belajar tentang serangga . dari hasil kuisioner ini.
kuisoner ini menjadi point penting bagi penulis untuk melanjutkan
pembuatan rancangan website e-learning museum serangga dan taman
kupu TMII
3.7.1.11 Pembuatan E –Learning Untuk Museum Serangga dan
Taman Kupu TMII
Pembuatan E-learning
menarik = 83 orang
tidak menarik = 4 orang
5%
95%
Gambar 3. 16 Hasil kuisioner pembuatan e-learning
Berdasarkan kuisioner diatas yang dibagikan pada pengunjung
tentang Bagaimana jika Museum Serangga Dan Taman Kupu TMII
dibuatkan website E-learning. Total dari 87 orang yang mengisi
kuisioner ini. dihasilkan jawaban menarik sebanyak 83 orang atau
sekitar 95% dari total keseluruhan yang mengisi yaitu 87 orang. Dan
dihasilkan jawaban tidak menarik sebanyak 4 orang atau sekitar 5%
dari total keseluruhan yang mengisi yaitu 87 orang. Dari hasil
kuisioner ini. hampir semua pengunjung yang mengisi kuisioner ini
tertarik untuk dibuatkan website e-learning Museum Serangga Dan
Taman Kupu TMII . Pengunjung antusias mendalami pelajaran
tentang serangga dengan lebih rinci. Nantinya pengunjung bisa
mendapatkan
pelajaran
mengenai
serangga,
pengunjung
bisa
melakukan diskusi sesama member yang sudah terdaftar di website elearning Museum Serangga Dan Taman Kupu TMII, pengunjung bisa
mengunduh materi-materi yang berhubungan dengan serangga.
Pengunjung juga bisa menggunakan website ini dimana saja dengan
syarat menggunakan internet untuk komputer dan paket data untuk
smartphone.
3.7.2 Analisis Objektif (Goal)
Untuk kebutuhan pembelajaran serangga, ada 3 materi yang akan di
bahas pada website e-learning Museum Serangga Dan Taman Kupu TMII.
Antara lain adalah jenis-jenis serangga yang ada di Indonesia, peranan
serangga di alam, dan wabah penyakit yang disebabkan serangga pada
manusia juga penanggulangannya.
3.7.2.1 Jenis-jenis serangga yang ada di indonesia
Dalam materi ini penulis membahas tentang jenis-jenis
serangga, diantaranya :
-
memperkenalkan jenis-jenis serangga yang ada di indonesia
-
memberikan pelajaran mengenai sifat dan perilaku serangga yang
ada di indonesia.
3.7.2.2 Peranan serangga di alam
Dalam materi ini penulis membahas peranan serangga di alam.
Sebagai contoh, misalnya saja serangga berperan sebagai dekomposer
kotoran hewan. Peran serangga terhadap penyerbukan atau polinasi.
3.7.2.3 Wabah penyakit yang disebabkan serangga pada manusia
juga penanggulangannya
Dalam materi ini penulis membahas tentang wabah penyakit
serangga, diantaranya :
-
Menyajikan wabah apa saja yang menyebabkan kerugian pada
manusia yang disebabkan oleh serangga.
-
Memberikan cara penanganan atau penyembuhan jika ada yang
terkena wabah penyakit yang disebabkan oleh serangga.
3.8
Permasalahan Yang Dihadapi
Berdasarkan analisis penulis. Penulis menemukan beberapa masalah yang
dihadapi oleh pihak Museum Serangga Dan Taman Kupu TMII.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
•
Sangat sedikitnya pemberian informasi pada tiap serangga yang ada
dimuseum. Pihak museum hanya memberi informasi umum saja.
•
Kurangnya informasi yang memberitahukan tentang berita dan event
terbaru tentang Museum Serangga dan Taman Kupu TMII
•
Pihak
museum
tidak
mengetahui apakah
pengunjung
sudah
memahami pelajaran serangga atau belum setelah menjelajah
museum.
•
Kurangnya wadah untuk bertukar pikiran untuk mendiskusikan
tentang serangga.
3.9
Usulan Pemecahan Masalah
Berikut adalah usulan pemecahan masalah yang terjadi di museum serangga
dan taman kupu TMII.
•
Membuat e-learning berbasis web yang bisa diakses kapanpun dan
dimanapun melalui koneksi internet. Untuk memberikan informasi
yang lebih spesifik kepada pengunjung. Nantinya materi-materi yang
dijabarkan diatas akan bisa diperoleh dan bisa di download di website
e-learning dan juga beberapa artikel terkait serangga.
•
Membuat fitur dalam website e-learning yang memberitahukan event
dan berita terbaru seputar Museum Serangga dan Taman Kupu TMII.
•
Membuat sebuah bahan evaluasi seperti kuis / exam untuk para
pengunjung website e-learning Museum Serangga dan Taman Kupu
TMII.
Untuk
mengetahui
seberapa
pahamnya
pengunjung
mempelajari serangga.
•
Membuat grup diskusi (forum) pada website e-learning Museum
Serangga dan Taman Kupu TMII. Untuk mewadahi pertukaran
pikiran pada tiap pengunjung.
Download