I. PENDAHULUAN Gambar 1. Petir Anda pasti tahu petir. Biasanya, petir terjadi pada saat cuaca mendung atau hujan. Saat petir muncul, beberapa pohon atau bangunan yang kedudukannya lebih tinggi daripada sekitarnya akan terkena sambarannya. Akibatnya, bangunan atau pohon tersebut akan hangus terbakar bahkan roboh. Apa sebenarnya petir itu, bagaiman proses terbentuknya, dan bagaimana cara menghindarinya? Sering sekali kita mendengar dan berhubungan dengan listrik. Segala pekerjaan kita dipermudah dengan adanya listrik. Adanya listrik mendorong manusia untuk menemukan alat-alat berteknologi canggih guna membantu memudahkan pekerjaan manusia. Setiap hari kita tak pernah lepas dari segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik. Semua alat-alat listrik yang kita gunakan sekarang tidak akan ada jika tidak ada orang yang menemukan listrik. Sebenarnya, pengetahuan tentang listrik dimulai dari teori atom, yaitu dengan ditemukannya atom dan teori-teori yang menjelaskan tentang perkiraan-perkiraan struktur atom. 1. Struktur Atom Pernahkah kamu mendengar istilah atom? Atom dalam bahasa Yunani atomos yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom berarti juga partikel dari suatu materi yang paling kecil. Pendapat bahwa atom merupakan bagian terkecil dari sebuah materi akhirnya runtuh setelah J.J. Thomson, seorang ahli Fisika Inggris berhasil menemukan elektron. Elektron berada di dalam atom. Penelitian mengenai atom lebih lanjut dilakukan oleh Ernest Rutherford. Rutherford melalui percobaannya menyimpulkan bahwa selain elektron, di dalam atom juga terdapat sebuah muatan positif. Muatan positif ini kemudian disebut sebagai proton. Penemuan elektron oleh J.J. Thomson dan proton oleh Rutherford dilengkapi dengan hasil penelitian Niels Bohr. Hasil penelitian ini seakan-akan membuktikan kebenaran penelitianpenelitian sebelumnya. Dari hasil penelitiannya Bohr menyimpulkan bahwa atom terdiri atas inti atom dan kulit atom. Inti atom terdiri atas muatan positif atau proton dan muatan netral atau neutron. Inti atom ini dikelilingi oleh elektron yang menempati kulit atom. Struktur atom yang terdiri atas inti atom dan kulit atom ditunjukkan pada. Perhatikan gambar atom menurut Niels Bohr Penelitian lebih jauh dapat diketahui bahwa massa inti atom lebih besar daripada massa elektron. Massa inti hampir sama dengan massa atomnya sendiri. Hampir semua massa atom berpusat pada inti atom. Listrik statis 2. Muatan Listrik Ebonit akan bermuatan negatif jika digosok dengan kain wol dan kaca akan bermuatan positif jika digosok dengan kain sutra. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebuah benda yang bermuatan listrik dapat menarik bendabenda di sekitarnya. Listrik statis adalah listrik yang muatanmuatannya tidak mengalir atau ada dalam keadaan diam. Mengapa sisir, kain wol, dan benda-benda lainnya dapat mempunyai muatan? Setiap materi tersusun oleh partikelpartikel dan setiap partikel tersusun oleh atom-atom. Atom terdiri atas inti atom yang tersusun oleh proton dan neutron. Inti atom ini diselimuti oleh kulit atom. Pada kulit atom, terdapat elektron-elektron. Proton disebut juga muatan positif, sedangkan neutron merupakan muatan listrik netral. Adapun elektron adalah muatan listrik negatif. Jika suatu materi mempunyai jumlah proton sama dengan jumlah elektron, materi tersebut dikatakan tidak bermuatan atau netral. Jika jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, sehingga atom-atomnya kekurangan elektron, maka atom tersebut dikatakan bermuatan positif. Adapun atom dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton, sehingga atom-atomnya kelebihan elektron. Dalam sistem satuan internasional (SI), satuan muatan adalah Coulomb (C). Berapakah muatan listrik sebuah elektron, proton, dan neutron? Muatan elektron = –1,6 × 10-19 Coulomb Muatan proton = +1,6 × 10-19 Coulomb Muatan neutron = 0 (tidak bermuatan) Ketika kita menggosokkan kain wol ke mistar plastik, maka terjadi perpindahan elektron dari wol ke mistar plastik sehingga mistar plastik tersebut bermuatan listrik negatif. Penggosokan batang kaca dengan kain sutra menyebabkan elektron pindah dari kaca ke sutra sehingga batang kaca bermuatan positif. Ketika didekatkan, antara mistar plastik dan batang kaca terjadi gaya tarik-menarik. Mengapa hal ini terjadi? Sesuai dengan yang disimpulkan oleh Coulomb bahwa muatan tidak sejenis akan tarik-menarik. Mistar dan batang kaca pada kegiatan ini mempunyai muatan yang tidak sejenis, sehingga antara keduanya terjadi gaya tarikmenarik. Contoh benda-benda yang bermuatan listrik karena digosok dengan benda lain ditunjukkan pada Muatan listrik suatu benda karena digosok benda lain Benda Plastik Ebonit Kaca Sisir Digosok dengan kain wol kain wol kain sutra rambut Muatan Listrik negafif negafif positif negafif 3. Hukum Coulomb Coulomb berhasil menghitung besarnya gaya antarmuatan listrik statis. Sebagai penghargaan atas penemuannya, gaya antarmuatan ini dinamakan gaya Coulomb Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan hasil kali kedua muatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut. Sehingga dapat dirumuskan : F = gaya coulomb (N) k = tetapan 9 109 (Nm2/C2) Q1 , Q2 = besar muatan (C) r = jarak kedua muatan (m) Listrik statis contoh soal 1. Diketahui dua buah muatan listrik masing-masing bermuatan +5 × 10-9 C dipisahkan oleh jarak 0,5 cm. Bagaimanakah in-teraksi kedua muatan tersebut? Hitunglah gaya Coulombnya! Diketahui : Ditanya : F (gaya coulomb) Q1 = Q2 = +5 × 10-9 C r = 0,5 cm = 0,005 m = 5 x 10-3 m Jawab : = 9 x 109 (Nm2/C2) x 5 × 10-9 C x 5 × 10-9 C (5 x 10-3 m)2 = 9 x 25 10-9 (Nm2/C2)C2 = 9 x 10-3 N -6 2 25 x 10 m Karena kedua muatan tersebut sejenis, interaksi antara kedua muatan tersebut adalah tolak menolak. Besar gaya tolak menolaknya adalah 9 x 10-3 N 2. Dua buah muatan listrik masing-masing bermuatan +8 x 10-9 C dipisahkan oleh jarak r. Jika diketahui gaya coulomb antara dua muatan tersebut adalah 3,6 x 10 -4 N, maka tentukan nilai r Diketahui : Ditanya : r (jarak kedua muatan) Q1 = Q2 = +8 × 10-9 C F = 3,6 x 10-4 N Jawab : Maka : r2 = k 𝑄1 𝑥 𝑄2 𝐹 r2 = r2 = 9 x 109 (Nm2/C2) +8 𝑥 10 −9 𝐶 𝑥 +8 𝑥 10 −9 𝐶 3,6 𝑥 10 −4 𝑁 576 𝑥 10 −9 𝑁𝑚 2 3,6 𝑥 10 −4 𝑁 r2 = 16 x 10-4 m2 r = 16 𝑥 10−4 𝑚2 r = 4 x 10-2 m -2 Jadi nilai r adalah 4 x 10 m atau 4 cm 3. Dua benda masing-masing bermuatan listrik 3 C dan 9 C berada pada jarak 10 meter di udara. Berapa gaya listrik yang timbul? ( k = 9 x 109 Nm2/C2 ). Penyelesaian : Diket : Q1 = 3 C r = 10 m Q2 = 9 C k = 9 x 109 Nm2/C2 Ditanyakan Jawab : F (gaya coulomb) 𝑄1 𝑄2 : 𝐹=𝑘 𝑟2 𝐹 = 9. 109 3 . 9 102 𝐹 = 9. 109 27 100 𝐹 = 2,43. 109 𝑁 4. Dua benda bermuatan listrik sejenis dan sama besar yaitu Q terpisah di udara pada jarak r dan menghasilkan gaya tolak F. Jika muatan kedua benda masing-masing dijadikan 2Q dan jarak kedua benda tetap, berapakah besar gaya tolaknya? Penyelesaian : Diketahui : Jika Q1 = Q2 dengan jarak r menghasilkan gaya F, Q di dua kalikan Ditanya : F saat Q di 2 kalikan dan r tetap ( r1 = r2 ) Jawab : 𝐹=𝑘 𝑄1 𝑄2 𝑟2 Listrik statis 𝐹1 = 𝑘 𝑄1 𝑄2 𝑟12 𝐹2 = 𝑘 2𝑄1 2𝑄2 𝑟22 Karena r1 = r 2 Maka : 𝑟12 = 𝑘 𝑄1 𝑄2 𝐹1 𝑟22 = 𝑘 2𝑄1 2𝑄2 𝐹2 𝑘 𝑄1 𝑄2 𝐹1 = 𝑘 2𝑄1 2𝑄2 𝐹2 Jadi gaya tolaknya adalah 4 kali dari gaya semula 1 4 = 𝐹1 𝐹2 F2 = 4 F1