Transformasi Human Capital Melalui Diklat Magasida Digital Tilawah: Kimia Farma Raih Penghargaan MURI Merangkul Pelanggan via Kimia Farma ‘Experience’ PT Kimia Farma Diagnostika Kantongi Laba Rp1,63 Miliar EDISI 33 TAHUN 2014 KOMUNIKATIF, TERBUKA, DAN BERSAHABAT Di Tengah Situasi Sulit, KF Bukukan Laba Bersih Rp215,6 Miliar Kimia Farma Bangun Pabrik Bahan Baku Garam Farmasi Farida Astuti (Direktur Keuangan Kimia Farma) Kimia Farma, Tantangan Baru Buat Saya Rakernas PT KFTD 2014 Hasil Kinerja Mengesankan, Pemegang Saham Minta Mutu Laba KFTD Diperbaiki Haram Hukumnya Kimia Farma Terima Gratifikasi SALAM “Agent of Change” Transformasi Budaya Perusahaan Tahun 2013 perusahaan membukukan laba bersih Rp214,55 miliar, meningkat 4,59% dibanding dengan tahun lalu. Perusahaan terus meningkatkan pertumbuhannya dengan berbagai pengembangan usaha. M eski kita ketahui bersama, bahwa tahun 2013 merupakan tahun yang cukup berat bagi kita karena adanya perubahan bisnis dan juga pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika mengingat 90% bahan baku kita impor dari luar negeri. Nemun, meski kita masih dapat tumbuh di tahun 2013, kita tidak boleh berpuas diri, mengingat tantangan dan ancaman di tahun 2014 juga tidaklah ringan untuk kita lewati bersama. Semangat, komitmen dan antusiasme dalam bekerja serta kejujuran kita dalam melaksanakan pekerjaan kita sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, sangatlah penting bagi kemajuan perusahaan. Awal Maret lalu, Direksi PT Kimia Farma melantik 170 pegawai Kimia Farma, baik dari holding maupun anak perusahaan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, sebagai “Agent of Change” pembaharu pembangunan budaya perusahaan. Mereka terpilih setelah melalui tahapan seleksi yang sangat ketat. Maklum, mereka mengemban tugas yang terbilang tak ringan sekaligus mulia bagi perusahaan. Bagaimana tak mulia, bila mereka diharapkan mampu berperan sebagai agen perubahan terhadap sikap, perilaku, etos kerja maupun budaya perusahaan di lingkungan kerjanya masing-masing menuju ke level yang lebih baik lagi. Ganti Winarno Putro Pemimpin Redaksi Seiring dengan program transformasi yang telah dijalankan manajemen PT Kimia Farma sejak beberapa tahun terakhir, dengan bantuan Tim ESQ pimpinan Ary Ginanjar, budaya perusahaan Kimia Farma memang mengalami perbaikan dan penyempurnaan. Namun, budaya baru yang diterapkan Perseroan pada hakikatnya masih mengacu pada nilai – nilai perusahaan dengan menggunakan motto ICARE (Innovative, Customer First, Accountable, Responsible, Eco – Friendly). Hanya ada penyesuaian atau tambahan makna dari budaya perusahaan itu diselaraskan dengan perkembangan bisnis yang terjadi. Dalam menjalankan tugas keseharian, para “Agent of Change” tersebut dituntut untuk konsisten dan konsekuen terhadap 4 janji yang mereka ucapkan saat dilantik oleh direksi PT Kimia Farma. Pertama, mereka berjanji menjalankan dan mengimplementasikan I-CARE dalam pekerjaan; Kedua, mengajarkan I-CARE bagi sesama rekan kerja; Ketiga, menegakkan dan melindungi 5 nilai I-CARE; serta keempat, menjadi contoh dan teladan dalam penerapan I-CARE. Dengan penjabaran, Innovative – memiliki cara berpikir ”out of the box”, smart dan kreatif untuk menghasilkan produk unggulan berkualitas; Customer First – mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja; Accountable – memegang teguh amanah perusahaan dengan bekerja profesional, memelihara integritas dan membangun kerja sama; Responsible – bertanggung jawab bekerja tepat waktu, tepat target dan menyerahkan hasil kerja berkualitas dengan menyertakan semangat pantang menyerah dan bijaksana saat menghadapi masalah; Eco Friendly – membangun sistem dan perilaku ramah lingkungan. Tentu kita berharap bagi segenap pegawai PT Kimia Farma yang mendapat pencerahan I CARE dari para “Agent of Change” itu, hendaknya tidak merasa keberatan untuk menyerap sekaligus mengimplementasikan pembaharuan budaya perusahaan tersebut. Kita harus memahami bahwa pembaharuan budaya perusahaan Kimia Farma itu pada hakikatnya bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja usaha, yang jika perusahaan kita maju niscaya kesejahteraan kita pun juga bakal ikut meningkat. Karenanya, mari kita dukung dan sukseskan misi mulia yang diemban para “Agent of Change” Kimia Farma tersebut. <GK> TIM GEMA KAEF PENASEHAT Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PENGARAH Direktur Umum & Human Capital PENANGGUNG JAWAB Corporate Secretary DEWAN REDAKSI Djoko Rusdianto, Ganti Winarno Putro PEMIMPIN REDAKSI Ganti Winarno Putro PENYUNTING Hendra Jaya, Lana Adi Irmawan ADM & SIRKULASI Batin Sudarsono, Anta Rosidi DOKUMENTASI VISUAL Budiawan KOORDINATOR DAERAH M. Nuroni Muchtar (Bandung), Suharsono (Surabaya), Tasis Purwanto (Semarang), I Wayan Lodra (Denpasar), Irfan (Medan), Wiwien Heryani (Jakarta) REPORTER DAERAH Supomo Triwidodo (Banda Aceh), DG Kumarsana (Mataram), Liz Noordiana (Mojokerto), M Syahrun (Balikpapan), Akbar Aziz (Makassar), Suharsono (Watudakon), Hendro (Yogyakarta) ALAMAT REDAKSI Jalan Veteran No. 9 Jakarta 10110 TELP 6221 3847709 ext. 104 FAX 6221 3454338,3454339,3814441 EMAIL [email protected] atau [email protected] KONSULTAN MEDIA Zannuba Communication DESAIN IMG Design Consultant MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 8): Membangun Budaya Kerja yang Sesungguhnya Oleh: Rusdi Rosman B aru saja kita selesai menyelenggarakan RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2013 pada tanggal 26 Maret 2014 yang berjalan cukup lancar. Ada 2 hal yang cukup strategis dari 7 agenda yang dibahas dalam RUPS tersebut. Yang pertama adalah Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 dan Perubahan Susunan Pengurus Perseroan (pergantian anggota direksi). Dalam agenda Pertanggungjawaban Laporan Keuangan, pemegang saham cukup puas dengan adanya kenaikan laba bersih, walaupun tahun 2013 terjadi fluktuasi penurunan nilai rupiah 02 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 terhadap dollar Amerika lebih dari 20%, sehingga menyebabkan kenaikan beban pokok produksi obat yang akhirnya berakibat pada penurunan laba yang cukup banyak di Holding. Bersyukur, di sisi lain, semua anak-anak perusahaan kita yaitu: PT KFTD, PT KFA dan PT SIL berhasil meningkatkan labanya masing-masing sehingga secara konsolidasi laba bersih PT Kimia Farma Tbk., masih naik. Agenda yang lain yang cukup menarik adalah perubahan susunan Direksi, dimana Direktur Keuangan Bp. Arief Budiman yang ditugaskan ke PT Indofarma (Persero) Tbk sebagai Direktur Utama, digantikan oleh Ibu Farida Astuti. Terukir sejarah baru bahwa untuk pertama kali salah satu anggota Direksi PT Kimia Farma ditempati oleh seorang Wanita dan sejarah lainnya adalah semua direksi PT Indofarma berasal dari PT Kimia Farma. Lebih jauh lagi adalah budaya kerja yang membuat semua insan KF bangga bekerja di KF, senang dengan pekerjaannya, serta tekun dan ulet dalam menumbuh kembangkan perusahaannya. Budaya kerja dapat dianggap berbanding lurus atau linear dengan kekuatan perusahaan tersebut di industrinya. Kita bisa lihat bagaimana budaya kerja di Apple Corporation di AS yang selalu mengutamakan Inovasi sehingga mampu menggeser dengan mudah pesaing-pesaingnya. Atau bagaimana Astra Internasional di Indonesia membangun budaya kerjanya yang selalu mengutamakan kualitas, sehingga banyak yang menyebut SDM Astra berkualitas. Mempelajari apa yang terjadi pada saudara kita sesama BUMN Farmasi PT Indofarma, yang sedang diterpa kemunduran kinerja karena merugi pada Tahun Buku 2013, perlu bagi kita di PT Kimia Farma Tbk dan anakanak perusahaan untuk mengambil pelajaran dari situ. Pelajaran yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membangun budaya kerja yang sesungguhnya. Budaya kerja yang konsisten yang harus sama antara tulisan atau perkataan dan perbuatan. Budaya kerja KF “ICARE” (Innovative, Customer First, Accountable, Responsible dan Eco-Friendly) baru-baru ini kita evaluasi dengan menggunakan konsultan ACT dari grup ESQ Pak Ary Ginanjar. Saya ikut hadir bersama Direksi lengkap dalam acara workshop membangun “Value” dan “Meaning” pada Sabtu 1 Maret 2014 di Learning Center KF. Saat itu saya membuka kesempatan penuh dan secara demokratis kepada para Direksi PT KF Tbk dan Direksi Anak- Di Kimia Farma sendiri, kita pernah mempunyai budaya kerja “PRIMA” sebagai singkatan Profesionalisme, Integritas, dan Kerjasama. Budaya kerja ini cukup lama bertahan dan ketika itu diharapkan seluruh insan KF berperilaku sama dengan PRIMA tersebut. Dalam perjalanannya budaya kerja PRIMA tersebut dianggap sudah perlu diperbarui atau diganti karena harus disesuaikan dengan keadaan saat ini, sehingga diciptakanlah value baru yaitu “ICARE” Terukir sejarah baru bahwa untuk pertama kali salah satu anggota Direksi PT Kimia Farma ditempati oleh seorang Wanita dan sejarah lainnya adalah semua direksi PT Indofarma berasal dari PT Kimia Farma. anak perusahaan serta para GM dan Manager untuk mengevaluasi ICARE, apakah perlu diubah atau tetap dipertahankan. Ternyata mayoritas yang hadir pada acara tersebut tetap ingin mempertahankan “ICARE” sebagai value atau budaya yang dianggap paling cocok untuk KF saat ini. Walaupun ada keraguan dari saya pribadi dengan ICARE tersebut, disamping karena belum siapnya kita memikul ICARE sebagai value juga karena sudah banyak perusahaan lain yang mungkin sudah terlebih dahulu menggunakan ICARE entah sebagai slogan ataupun bahkan sebagai value perusahaannya. Namun karena keinginan yang kuat dari para peserta workshop tersebut, sehingga ICARE tetap kita gunakan sebagai value perusahaan kita. Bila diurut-urut, ICARE dari huruf pertamanya adalah Innovative artinya kita sebagai warga KF selalu berfikir inovatif, rajin memunculkan ide-ide baru yang sifatnya bernilai tambah dan disiplin menjaga inovasi tersebut sebagai hal yang harus secara konsisten di-create baik bagi produk maupun jasa pelayanan kita. Lantas saya membayangkan bagaimana dengan pelayanan kita baik di KFTD maupun di Apotek? Bagaimana wajah produk-produk kita sebagai contoh Batugin yang tutup botolnya sulit dibuka, produk Magasida Syrup yang sangat kental sulit dituang keluar cairannya dan lain-lain? Gambaran inilah yang membuat saya agak khawatir untuk baru huruf pertama “I” saja. Kemudian bagaimana huruf-huruf sisanya?, yakni ”CARE”? mungkin para pembaca yang bisa ikut berfikir tentang itu. Namun dengan tekat yang bulat disertai dengan niat memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang lalu-lalu, kita harus optimis bahwa antara value “ICARE” dan kejadian di lapangan harus sinkron, sejalan dan diupayakan 100% sama. Menurut Tom Peters, dalam membangun budaya kerja kontribusi values itu hanya 25%. Artinya values (ICARE) yang dikeroyok melalui: internalisasi (sosialisasi), eksternalisasi, atau perbaikan habit dan karakter itu sekali lagi berkontribusi hanya 25% dalam kesuksesan membangun budaya kerja. Sistem perusahaan (regulasi-regulasi dan kebijakan Human Capital) berperan sebesar 35%, artinya sistem kita di HC berkontribusi lebih besar dari ICARE itu dalam kesuksesan membangun budaya kerja perusahaan yang betul-betul baik. Mempunyai ICARE ditambah dengan sistem HC yang bagus itupun baru menyumbang sebesar 60%. Artinya kita punya ICARE yang disosialisasi dengan baik ditambah sistem HC yang baik itu belum bisa menjamin KF bisa mampu membangun budaya kerja yang baik. Sisanya sebanyak 40% dan yang paling besar adalah tergantung dari Leadership. Dengan kontribusi terbesar ini menjadikan leadership tentunya sebagai penentu keberhasilan budaya perusahaan. Di dalam leadership tersebut terkandung di dalamnya adalah: Role Model, yaitu bagaimana seorang pemimpin di suatu unit kerja dapat memberi contoh, menjadi panutan dan menjadi nakhoda yang baik tentang bagaimana mencapai visi perusahaan. Lebih dalam lagi, bahwa ada tuntutan sebagai pemimpin untuk berani berkorban bukan mencari keuntungan bagi pribadinya dalam membawa timnya berjuang menghadapi persaingan. Hal yang kedua dalam leadership itu adalah sebagai Change Leader atau bahasa sederhananya adalah pemimpin yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik, tidak monoton dan membosankan, atau mengerjakan hal-hal yang memecahkan bottleneck atau kebuntuan. Dan tidak kalah pentingnya persyaratan yang terakhir dalam leadership itu adalah bahwa seorang pemimpin itu bertindak sebagai “coach”, yang artinya selalu rajin memberikan contoh-contoh, melatih jajarannya dan memberikan sudut pandang yang lebih baik. Pada akhirnya yang ingin digarisbawahi adalah leadership-lah yang paling memegang peranan dan kontribusi sangat besar dalam membangun budaya kerja yang baik, sehingga yang terpenting adalah bagaimana para pemimpin-pemimpin di seluruh unit kerja dalam memimpin unit kerjanya serta membawa jajarannya untuk membangun budaya kerja yang sesungguhnya dan ber “ICARE”. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 03 SURAT ANDA DAFTAR ISI Tulisan Tidak Dimuat 02 MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 8) 05 Gema Utama Kimia Farma Bukukan Laba Bersih Rp214,55 Miliar 08 PT Kimia Farma Diagnostika Kantongi Laba Rp1,63 Miliar 09 PROFIL Farida Astuti – Direktur Keuangan Kimia Farma Kimia Farma, Tantangan Baru Buat Saya Nama saya Floriana Ayu, saya dari KFTD cabang Bogor. Saya sangat menyukai dengan majalah Gema Kaef, kehadiran terbitnya selalu saya nantikan.Saya pernah mengirim tulisan untuk redaksi Gema Kaef melalui pos, tapi kok gak dimuat ya? Padahal saya salah satu karyawan KFTD cabang Bogor. Hmmmm... Saya kirim ulang lagi coretan coretan tinta saya. Semoga bisa diterima dan dimuat di majalah Gema Kaef. Tolong di jawab yaaa, sebagai tanda email saya sudah masuk dan diterima. Terima kasih FLoriana Ayu Rahmaning Tyas GEMA KAEF EDISI 33 TAHUN 2014 10 12 KFTD BOGOR Red: Terima kasih atas perhatiannya kepada Gema Kaef, kami sangat menghargai kepedulian Saudari terhadap majalah kita. Mengenai tulisan Saudari kami sudah lihat dan membacanya, tapi mohon maaf kami belum bisa memuatnya di Gema Kaef. Kami sarankan agar tulisan Saudari bisa dimuat tema tulisan yang disajikan memiliki keterkaitan dengan perusahaan dalam hal ini Kimia Farma baik sifatnya informatif maupun edukatif. Kami berharap Saudari terus mengirimkan tulisan Saudari dan tidak bosan-bosan. 14 AGENDA PERISTIWA Belajar dari Kisah Sukses Bangsa Jepang Promosi dan Mutasi Manajer di Lingkungan PT Kimia Farma SDM Transformasi Human Capital Melalui Diklat 16 KRONIK Magasida Digital Tilawah: Kimia Farma Raih Penghargaan MURI 18 Kimia Farma Bangun Pabrik Bahan Baku Garam Farmasi 19 Kimia Farma Peduli Kelud 20 Direksi Minta Insan KF Berani untuk Berubah 22 Merangkul Pelanggan via Kimia Farma ‘Experience’ 23 Pentingnya Budaya Perusahaan Salut untuk Kimia Farma 24 Rakernas PT KFTD 2014: Hasil Kinerja Mengesankan, Pemegang Saham Minta Mutu Laba KFTD Diperbaiki Saya membaca di beberapa media cetak bahwa Kimia Farma berhasil memperoleh catatan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas salah satu programnya yakni Magasida Digital Tilawah dengan cara mengunggah ke sosial media. Yang mengagumkan ternyata kompetisi tilawah dengan cara tersebut dicatat oleh MURI sebagai kompetisi pertama yang pernah ada di dunia. 26 Kimia Farma Terima Asosiasi Industri Farmasi dari Jepang 28 KF Terima Rombongan Mahasiswa UMI Makassar 29 Memompa Semangat dengan Outbond 30 Haram Hukumnya Kimia Farma Terima Gratifikasi 31 Apotek Kimia Farma Malaka Sari Diresmikan 32 BM Semarang Memperingati HUT KFA ke-11 33 Team CHP Kosmetik Semarang Gelar Seminar Nasional 34 BM Kimia Farma Sumut Gelar Gerak Jalan Sehat dan Donor Darah 35 Pentingnya Budaya Perusahaan 35 Semarak Gelar “Customer Gathering” di Bandung 36 TIPS Sudahkah Anda Bekerja dengan Cerdas Atas keberhasilan tersebut saya salut dengan Kimia Farma, semoga di masa-masa mendatang Kimia Farma dapat menyelenggarakan program serupa yang menurut saya sangat inspiratif. Bravo Kimia Farma Zaki Irfan Limbangan Garut Red: Terima kasih atas apresiasinya dan harapan Saudara juga merupakan harapan kami semua di Kimia Farma. SEGERA KIRIMKAN TULISAN ANDA! Tim Redaksi Gema Kaef mengajak Anda berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas Gema Kaef mendatang. Partisipasi Anda bisa berupa saran, kritik, pertanyaan, maupun kreasi tulisan mengenai Kimia Farma dan berita kegiatan beserta foto pendukungnya. Kirimkan tulisan Anda melalui email ke [email protected] atau melalui pos ke alamat redaksi Gema Kaef di Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110. Jangan lupa cantumkan nama dan unit tempat Anda bekerja. Tulisan yang memenuhi syarat akan dimuat dan penulisnya berhak mendapat imbalan. Kami tunggu tulisan Anda! 04 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 gemakaef [email protected] GEMA Utama Kimia Farma Bukukan Laba Bersih Rp214,55 Miliar Sepanjang tahun 2013 lalu, PT Kimia Farma (Persero) Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp214,55 miliar. Perolehan laba bersih ini meningkat 4,59% dibandingkan laba bersih tahun 2012 yang hanya Rp205,13 miliar. K erja keras segenap pimpinan, staf dan karyawan PT Kimia Farma sepanjang tahun 2013 bak terbayar lunas. Bagaimana tidak, di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan melambungnya harga bahan baku obat impor – lebih dari 90% bahan baku obat Kimia Farma masih diimpor dari negara lain – BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini masih sanggup meraih laba bersih Rp214,55 miliar. Laba bersih tahun 2013 itu, sebagaimana terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Kimia Farma (Persero) Tbk Tahun Buku 2013 yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, pekan terakhir Maret lalu, meningkat sebesar 4,59% dari laba bersih tahun sebelumnya, yang hanya Rp205,13 miliar. Pemegang saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk menyetujui perusahaan membagikan dividen sebesar Rp53,64 miliar atau 25% dari laba bersih tahun 2013 kepada pemegang saham Perseroan, atau sebesar Rp9,6574 per lembar saham. “Selain dividen, pemegang saham juga menyetujui alokasi dana untuk dijadikan pos laba ditahan sebesar 75% atau Rp160,91 miliar dari perolehan laba 2013,” ungkap GM Corporate Secretary PT Kimia Farma, Djoko Rusdianto pada saat Public Expose, Rabu sore, usai mengikuti RUPS Kimia Farma tersebut. Pendapatan PT Kimia Farma sepanjang tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 16,44%, yakni dari Rp3,73 triliun tahun 2012 menjadi Rp4,35 triliun. Peningkatan pendapatan Kimia Farma ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri farmasi tahun 2013 yang hanya sebesar 14% (berdasarkan data IMS 4Q2013). RUPS PT Kimia Farma yang dihadiri Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN RI, Ibu Dwijanti Tjahjaningsih itu memutuskan bahwa besaran tantiem untuk tahun buku 2013, serta gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 ditetapkan dengan memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham Seri A Dwi Warna. Pada saat yang bersamaan, pemegang saham memberhentikan dengan hormat Direktur Keuangan PT Kimia Farma Arief Budiman dan menggantikannya dengan Farida Astuti untuk menduduki jabatan tersebut. Selanjutnya, Arief Budiman dipercaya kuasa pemegang saham (Kementerian BUMN) menjadi Direktur Utama PT Indofarma Tbk. G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 05 GEMA Utama Menjawab pertanyaan wartawan, Djoko menyatakan, PT Kimia Farma menargetkan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp235 miliar pada tahun 2014. Angka ini meningkat berkisar 9,5% hingga 10% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih Perseroan pada tahun 2013 yang sebesar Rp214,55 miliar. Pertumbuhan laba bersih tahun 2014 itu, nanti akan didukung dari pencapaian target pendapatan sepanjang tahun 2014. Ia menargetkan, pendapatan Kimia Farma pada tahun ini diproyeksikan mencapai sebesar Rp5,15 triliun atau meningkat 18,45% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp4,35 triliun. Untuk melancarkan target tersebut, emiten farmasi milik negara ini, bakal menggenjot belanja modal (capital expenditure/capex) menjadi Rp939,52 miliar dari rencana sebelumnya hanya Rp660 miliar seiring dengan akan dimulainya pembangunan pabrik baru di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dijelaskan, dana capex tahun ini akan digunakan untuk 10 rencana pengembangan bisnis perusahaan farmasi pelat merah tersebut pada tahun ini. ”Dana terbesar akan dialokasikan untuk investasi pabrik baru kami di Banjaran yang sempat tertunda dari tahun lalu,” terangnya. 06 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Nilai investasi untuk pembangunan pabrik baru itu mencapai Rp326,5 miliar atau setara dengan 35% dari capex. Selain itu, rencana pengembangan bisnis lainnya adalah investasi portofolio produk baru, produk bioteknologi, radiofarmasi, pendirian apotek Kimia Farma di Malaysia, pembangunan rumah sakit, pengembangan produk kimia, serta pemeliharaan kesehatan (healthcare) dengan membuka konsep layanan kesehatan one stop healthcare solutions dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). PT Kimia Farma berencana untuk melakukan penyertaan saham pada PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, yakni perusahaan asuransi kesehatan yang sebelumnya dimiliki PT Askes (Persero) yang saat ini bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dalam penandatanganan kesepakatan yang dilakukan akhir tahun lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 80% saham dari nilai akuisisi Rp1,75 triliun. Namun, pada tahap pertama, Bank Mandiri hanya memiliki 60% terlebih dahulu. Sementara itu, Kimia Farma dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo masing-masing memiliki 10% saham Inhealth atau Rp175 miliar. Perseroan juga berencana membangun pabrik pengolahan bahan baku garam farmasi senilai Rp28 miliar di Plant KF Watudakon Mojokerto, Jawa Timur. Dalam pembangunan proyek itu, Perseroan bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Garam (Persero). Menurutnya, pabrik berkapasitas 2.000 ton per tahun itu rencana mulai dibangun pada pertengahan tahun ini dan diharapkan bisa rampung awal tahun depan. Dengan demikian, Kimia Farma sudah bisa memproduksi dan memasarkan bahan baku garam farmasi pada awal 2015. “Kapasitasnya nanti bakal ditingkatkan hingga 3.000 ton per tahun, sesuai dengan potensi pasar yang ada,” tambahnya. Djoko Rusdianto menambahkan, manajemen PT Kimia Farma juga berencana menambah outlet apoteknya di Malaysia dengan skema joint venture dan merupakan kelanjutan dari proyek pengembangan bisnis Ekspansi Apotek di Malaysia yang kerjasama dengan Averroes Pharmaceutical Sdn Bhd. Saat ini, Perseroan juga tengah melakukan riset dan analisis pasar serta melakukan ”due diligence” untuk pembukaan apotek baru di Vietnam dengan mencari mitra kerjasama yang tepat, sebagai bagian dari pengembangan bisnis ekspansi apotek Kimia Farma di luar negeri. Hasil RUPS KFA & KFTD Beberapa hari sebelum menggelar RUPS PT Kimia Farma (Persero) Tbk, selaku pemegang saham mayoritas PT Kimia Farma juga menyelenggarakan RUPS PT Kimia Farma Apotek (KFA) dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) secara terpisah di Jakarta. Dari RUPS PT KFA terungkap bahwa anak perusahaan PT Kimia Farma yang antara lain bergerak di bisnis ritel apotek ini berhasil mencatatkan laba bersih Tahun Buku 2013 sebesar Rp52,24 miliar. Laba bersih PT KFA ini meningkat 73,28% dibandingkan laba bersih Tahun Buku sebelumnya yang hanya Rp30,15 miliar. Pemegang saham PT KFA menyetujui bahwa 20% dari laba bersih perusahaan tahun buku 2013 atau sebesar Rp10,45 miliar dialokasikan untuk dividen bagi pemegang saham dan akan dibayarkan dalam tempo 2 bulan setelah RUPS PT KFA. Sisanya 80% dari laba bersih Perseroan Tahun Buku 2013 atau sebesar Rp41,79 miliar ditetapkan sebagai cadangan untuk memperkuat permodalan Perseroan. RUPS KFA juga memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan remunerasi (gaji/honorarium serta fasilitas dan tunjangan) untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2014, serta Tantiem Tahun Buku 2013. RUPS KFA juga menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy & Siddharta (Kreston International) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2014. Dalam RUPS PT KFTD terungkap bahwa anak perusahaan PT Kimia Farma yang menangani distribusi dan perdagangan obat di seluruh Indonesia ini berhasil meraih keuntungan bersih sebesar Rp45,56 miliar. Dibandingkan laba bersih tahun 2012, yang hanya sebesar Rp23,68 miliar, laba bersih KFTD tahun 2013 ini mengalami kenaikan 92,44%. Pemegang saham PT KFTD menyetujui bahwa 20% dari laba bersih Perseroan Tahun Buku 2013 atau sebesar Rp9,11 miliar dialokasikan sebagai dividen bagi pemegang saham dan akan dibayarkan 2 bulan setelah RUPS PT KFTD. Sisanya sebanyak 80% dari laba bersih Perseroan atau sebesar Rp36,45 miliar ditetapkan sebagai cadangan umum untuk memperkuat permodalan perusahaan, baik modal kerja maupun pendanaan investasi gudang-gudang cabang guna memenuhi persyaratan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), relokasi kantor cabang, pendirian cabang baru dan pengadaan perangkat teknologi iInformasi. Selain itu, RUPS KFTD juga memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan remunerasi (gaji/honorarium serta fasilitas dan tunjangan) untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2014, serta Tantiem Tahun Buku 2013. RUPS KFTD juga menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy & Siddharta (Kreston International) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2014. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 07 GEMA Utama PT Kimia Farma Diagnostika Kantongi Laba Rp1,63 Miliar PT Kimia Farma Diagnostika, anak perusahaan PT Kimia Farma Apotek (KFA) yang bergerak di bidang jaringan layanan jasa laboratorium klinik berhasil mengantongi laba bersih Rp1,63 miliar pada tahun 2013. Laba bersih ini meningkat sangat signifikan mengingat laba bersih tahun sebelumnya hanya Rp1,5 juta. K inerja yang ditunjukkan manajemen PT Kimia Farma Diagnostika sepanjang tahun 2013 lalu, memang sangat mengesankan. Anak perusahaan PT KFA ini berhasil melipatkan keuntungan bersihnya dari semula hanya Rp1,5 juta menjadi Rp1,63 miliar. Kendati memang raihan laba bersih tahun 2013 itu hanya 63,55% dari target laba bersih yang dipatok manajemen sebesar Rp2,57 miliar. Dari sisi kinerja penjualan Perseroan tahun 2013, ungkap Direktur PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini, perusahaan yang dipimpinnya berhasil meningkatkan pertumbuhan sebesar 26,21%, yakni mencapai Rp49,16 miliar dibandingkan tahun 2012 yang hanya mencapai Rp38,95 miliar. Beberapa program strategis yang telah dipersiapkan manajemen PT Kimia Farma Diagnostika tahun 2014 ini antara lain, melakukan peningkatan penjualan dari berbagai sektor dengan fokus pada penjualan layanan jasa medical check up dan penjualan tes khusus/pemeriksaan biomolekuler (PCA, HBV, DNA serta kultur & resistensi test). 08 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Melakukan penyempurnaan struktur organisasi antara lain pengisian posisi Kepala Cabang Makassar dan Tasikmalaya, serta Supervisor Pengembangan Usaha dan Supervisor Marketing Institusi. Finalisasi akreditasi KALK untuk Cabang Cikini dan proses akreditasi untuk 5 cabang lainnya. Peningkatan kompetensi para marketing melalui training selling skill, serta penyempurnaan aplikasi sistem informasi. Komisaris PT Kimia Farma Diagnostika, Dr. Ni Nyoman Sawitri mengemukakan, untuk meningkatkan penjualan dan laba tahun 2014, pihaknya menyarankan agar manajemen PT Kimia Farma Diagnostika melakukan program efektivitas penjualan dan cost efisiensi, khususnya dalam pos biaya umum. “Di samping itu, kami minta agar direksi membuat program kerja untuk meningkatkan sisnergi dengan BM atau MAP PT Kimia Farma Apotek dalam rangka mengoptimalkan aset cabang dan menyempurnakan sistem teknologi informasi demi mendukung operasional Perseroan,” kata Ni Nyoman Sawitri. <GK> PROFIL Farida Astuti – Direktur Keuangan Kimia Farma Kimia Farma, Tantangan Baru Buat Saya Farida Astuti, nama tersebut boleh jadi belum familiar di telinga segenap karyawan PT Kimia Farma. Maklum, kendati memiliki jabatan yang cukup strategis yakni Direktur Keuangan di PT Kimia Farma (Persero) Tbk, alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ini memang terbilang baru menduduki jabatan tersebut. Farida baru diangkat menjadi Direktur Keuangan per 26 Maret 2014 lalu, lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kimia Farma (Persero) Tbk. S ebelumnya, Farida aktif di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Jabatan terakhirnya adalah sebagai Direktur Manajemen Risiko. “BUMN juga, cuma di bawah langsung Kementrian Keuangan. Tanggung jawab saya di sana pada keuangan, manajemen dan dukungan kerja seperti SDM dan IT,” jelasnya. Yang menarik, keberadaan Farida Astuti sebagai perempuan di jajaran Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk, adalah yang pertama dalam sejarah PT Kimia Farma. Sebelum-sebelumnya, seluruh posisi direksi selalu dijabat oleh laki-laki. Farida mengaku, tidak merasa risih kendati harus bekerjasama dengan direksi lainnya yang kesemuanya laki-laki. “Biasa aja tuh, ucapnya sembari tersenyum riang. Yang terpenting baginya, keberadaan dirinya merupakan satu tim dari manajemen. Dia berharap, bisa selalu kompak, dapat transparan dan memiliki komunikasi yang baik dengan semua jajaran direksi. Tidak hanya itu, hal serupa juga diharapkan terjadi dengan komisaris dan teman-teman karyawan. Buat Farida hal tersebut adalah yang paling utama yang harus jadi perhatian. Dikatakannya, keberadaan dirinya di Kimia Farma merupakan pengalaman dan tantangan baru. Farida akan fokus ke beberapa hal seperti pengendalian anggaran, peningkatan IT sehingga mendapatkan laporan keuangan yang tepat waktu. “Dalam waktu dekat mungkin peningkatan IT, bukan saya bilang yang sekarang tidak bagus ya tapi improvement agar lebih bagus,” ujar wanita cantik yang menamatkan S2 nya bidang Business Administration di Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat ini. Selain itu, Farida berharap, utamanya untuk direktorat keuangan, hendaknya semuanya bekerja dengan sepenuh hati dan bekerja benar-benar untuk kepentingan korporasi dan melakukan komunikasi dengan baik. Farida ingin komunikasi, koordinasi dan sinergi di unit, khususnya tempat dirinya menjabat, benar-benar dapat berjalan dengan baik lagi, kendati diakuinya yang terjadi sekarang juga sudah baik. Dirinya menegaskan, tidak mungkin dia bisa bekerja sendirian dan sudah pasti memerlukan kerjasama yang baik. Farida menilai, apa yang telah dilakukan oleh pendahulunya yakni Direktur Keuangan Arief Budiman, yang kini telah dipercaya menjadi Direktur Utama PT Indofarma (Persero) Tbk, sudah cukup baik dalam menjalin hubungan. Dia mengaku, akan melanjutkan apa yang sudah baik yang telah dilakukan oleh direktur keuangan yang lama. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 09 AGENDA PERISTIWA Belajar dari Kisah Sukses Bangsa Jepang Banyak sikap dan perilaku bangsa Jepang dalam menjalankan pekerjaannya yang bisa dicontoh, khususnya bagaimana mereka bisa menjadi bangsa yang maju dan sukses. Tak ada salahnya SDM di jajaran PT Kimia Farma mencontoh cara kerja mereka. B 10 anyak jalan menuju Roma, banyak pula cara yang ditempuh direksi PT Kimia Farma dalam memotivasi semangat kerja karyawannya. Pun halnya, ketika Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman memberikan pengarahan di hadapan para pengurus Serikat Pekerja Kimia Farma (SPKF) dari seluruh Indonesia pada Rakernas DPP SPKF 2014, yang digelar di Gedung Learning Center Kimia Farma, Jakarta, pada Sabtu dan Minggu, pekan terakhir Maret lalu. dalam menjalankan pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari. seperti kebanyakan orang Indonesia yang konsumtif. “Bangsa Jepang hancur tahun 1945, dan kita tahu dalam waktu relatif singkat perekonomian Jepang mampu mengalahkan Eropa. Banyak inovasi Jepang yang kita pakai, misalnya mobil-mobil Jepang begitu mendominasi kendaraan bermotor di negeri ini. Jadi tidak ada salahnya kalau kita belajar dari kesuksesan dan semangat bangsa Jepang dalam menggapai kemajuan,” kata Dirut. Karena itulah, jangan menganggap diri masing-masing tidak mampu sebelum mencoba belajar dan berlatih. Toh, Allah SWT telah menganugerahkan otak kepada manusia sebagai ciptaan-Nya. “Saya bukan motivator tapi saya akan mencoba sharing kepada saudarasaudara sekalian bagaimana agar hidup kita semuanya menjadi lebih bermakna, menjadi semangat, menjadi bersyukur, ikhlas dalam menjalankan pekerjaan, serta hidup kita tidak mudah patah arang dan tidak mudah sakit,” kata Rusdi dalam Rakernas SPKF yang mengusung tema “Berjuang untuk Membangun Kinerja Perusahaan & Kesejahteraan Karyawan” itu. Orang Jepang bilang anda bisa jika anda berpikir anda bisa. Dalam konteks ini, bagi bangsa Indonesia maka selain harus berusaha keras juga harus disertai dengan berdoa. “Ibu bapak harus punya visi harus punya tujuan hidup. Jangan orang bilang seperti air mengalir saja, nggak apa-apa juga. Tapi, alangkah indahnya bila kita punya visi, lima tahun lagi saya menjadi apa? Investasi apa yang akan kita miliki biar terukur pengeluaran kita.“ Untuk membangkitkan semangat kerja sekaligus memotivasi karyawan Kimia Farma yang tergabung dalam SPKF, Rusdi memaparkan bagaimana sikap dan perilaku bangsa Jepang Nah ini juga kisah sukses bagi orang Jepang. Mereka ada yang kaya dan super kaya tetapi tetap naik sepeda, tetap menggunakan kereta. Tidak berganti-ganti telepon genggam G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 “Tapi, kalau kita tidak latih otak kita maka mubazir. Sebaliknya, kalau otak kita kita pakai seperti Thomas Alfa Edison. Karena dia pakai otak yang dianugerahkan Tuhan maka dia mendapatkan 1.000 inovasi, yang sebagain kita pakai sampai saat ini,” ujarnya. Banyak milyuner membangun bisnisnya bukan berdasarkan hasil kuliah yang mendapat nilai B atau C, tapi dia membangun kekayaan bukan dari IQ semata tapi juga kreativitas dan akal sehat. Jadi, kuncinya akal sehat, penggabungan antara spiritual quotient dan emotional quotient. Banyak orang yang IQ-nya tinggi tapi banyak yang tidak berhasil. Banyak orang yang IQnya tinggi tapi hidupnya terlunta-lunta. “Tetapi ketika kita menggabungkan, kita bisa mengendalikan emosi kita, akal sehat kita, maka di situlah insya Allah kita mendapatkan kesuksesan hidup dan kehidupan kita.” Selain itu, bangsa Jepang itu terkenal sebagai pekerja keras – rata-rata jam kerja pegawai Jepang sebanyak 2.450 jam per tahun. Bandingkan dengan AS yang hanya 1.957 jam per tahun, Inggris 1.911 jam per tahun, Jerman 1.870 jam per tahun, Perancis di bawahnya. Jadi wajar kalau orang Jepang lebih sukses serta lebih cepat lajunya dari bangsa lain, karena dia bekerja sampai malam. Ada pegawai di Jepang yang mampu menghasilkan sebuah mobil dalam tempo 9 hari. Sedangkan pegawai di tempat lain mampu menghasilkan sebuah mobil dalam waktu 47 hari. Bahkan, dengan menggunakan robot mesin sekarang dalam 1 hari bisa dihasilkan 3 mobil. Seorang pekerja di Jepang mampu mengerjakan pekerjaan yang biasanya dikerjakan 5-6 orang. Pulang kerja cepat boleh dikatakan agak memalukan Jepang. Dan itu menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk yang agak dibutuhkan oleh perusahaan. Jam kerja mulai masuk pukul 8 pagi sampai 4 sore tidak dipakai di Jepang, tidak ada absensi seperti di perusahaan Indonesia umumnya, karena orang Jepang malu pulang kerja cepat. Di kampus juga profesornya pulang malam, sehingga mahasiswanya malu bila pulang cepat. Orang Jepang juga sangat tertib. Bila kendaraan yang dipakainya tidak mampu melaju dengan cepat dipersilakannya orang lain untuk mendahului semisal melaju di perbukitan. Ada budaya hidup hemat, sifat anti konsumerisme berlebihan, dan ini nampak dalam pelbagai kehidupan. Menghargai energi dan tidak membuang-buang energi. Para ibu rumah tangga juga rela mengayuh sepeda menuju ke toko sayur yang agak jauh dari rumahnya karena ingin mendapatkan harga lebih 20-30 sen, karena mereka hemat. Profesor Jepang juga terbiasa naik sepeda ke kampus bareng dengan mahasiswa. Satu hal lagi, loyalitas orang Jepang tinggi. Kebanyakan orang Jepang bertahan pada satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Orang Jepang tidak perlu mengurus visa di negara lain, karena belum pernah ada orang Jepang jadi tenaga kerja ilegal. Dan orang Jepang tidak mungkin tinggal di negara orang untuk cari-cari kerja. Karena itu, mereka tidak perlu pakai visa pergi ke negara manapun. Satu-satunya di dunia. Industri di Jepang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate. Dia bentuk mentalnya dia bentuk otaknya untuk fresh graduate ini menguntungkan. Selanjtunya, ada istilah Tofu di Jepang. Tofu dulu kota mati di Jepang. Tapi karena rakyatnya bekerja keras sehingga kota ini menjadi kota industri yang terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160 ribu per tahun. Itu loyalitas. Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan. Orang Jepang itu jago dalam mengamati (amati), meniru (tiru) dan modifikasi istilahnya ATM. “Jadi, kenapa mereka bisa memproduksi mobil ketika tahun 1940-an, lebih baik, lebih efisien, lebih lincah dan lebih irit daripada mobil Amerika. Karena dia ATM. Dia meniru mobil-mobil Amerika atau Jerman yang lebih dulu memproduksi, dia bongkar lihat apa yang bisa kita perbaiki. Nilai tambahnya apa yang bisa kita bikin, itu namanya ATM (Amati Tiru dan Modifikasi). Sekarang ATM itu dipakai oleh China. Dan China bisa bikin apapun,” urainya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 11 AGENDA PERISTIWA Promosi dan Mutasi Manajer di Lingkungan PT Kimia Farma Sejumlah manajer di lingkungan PT Kimia Farma dan anak perusahaan mengalami mutasi dan promosi. Hal itu dilakukan selain dalam rangka restrukturisasi organisasi juga karena ada sebagian yang menjalani masa purnabakti. S etidaknya ada dua hal yang melatarbelakangi pelantikan manajer – sebagian menjalani promosi dan sebagian lagi mengalami mutasi – pada pagi hari itu. Pertama, ungkap Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman, karena kebutuhan restrukturisasi organisasi. Dan restrukturisasi organisasi ini, ujar Rusdi, tidak dapat dihentikan karena tidak ada yang tetap. Yang tetap itu adalah perubahan itu sendiri untuk menyesuaikan keadaan, persaingan dan kebutuhan, serta efisiensi dan efektivitas organisasi. Oleh sebab itu, perubahan struktur organisasi harus tetap menjadi perhatian manajemen, dan akan dlakukan perubahan bilamana memang diperlukan. Yang kedua, karena ada yang memasuki masa purnabakti. “Ibu Titin memasuki masa purnabakti, karena itu harus digantikan. Semua proses pelantikan saat ini, yakni mutasi dan promosi dilakukan dengan cara terbuka, dengan cara yang sesuai dengan sistem dan koridor yang ada di perusahaan kita. Nah, tentunya ada yang belum berhasil dan ada yang berhasil. Itu hal wajar dan sudah hal biasa,” kata Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman ketika melantik para manajer Kimia Farma tersebut, belum lama ini, di Jakarta. 12 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Dalam pengarahannya, Rusdi mengingatkan betapa pentingnya jajaran SDM Kimia Farma memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Soal komitmen ini, ditegaskannya, bagi direksi Kimia Farma, tidak ada tawar-menawar. Komitmen ini merupakan faktor yang sangat penting, karena faktor inilah yang sangat menentukan kelangsungan usaha perusahaan ini ke depan. Terlebih bagi saudara sekalian yang dilantik pada hari ini yang notabene juga merupakan bagian dari top manajemen, komitmen ini jelas sangat dibutuhkan, terutama untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan juga grupnya. “Karena itu, terus terang kami menagih komitmen dari saudara-saudara sekalian untuk mengembangkan perusahaan ini ke d e p a n , ” t e g a s Rusdi. Kalau komitmen manajer di Kimia Farma sudah mulai luntur maka jangan berharap terlampau banyak bahwa Kimia Farma akan bisa mengalahkan para kompetitornya yang jauh lebih tinggi komitmennya. Diakuinya bahwa komitmen di BUMN sejauh ini memang sangat sulit untuk ditingkatkan, kecuali melalui kesadaran masing-masing dari mereka yang dipercaya manajemen untuk menduduki jabatan tertentu. Lain halnya, komitmen di perusahaan swasta relatif sangat mudah untuk diaplikasikan karena bagi mereka yang tidak ada komitmen maka istilah “no job”, alias dipersilakan untuk keluar dari perusahaan. “Begitu pula kepada anak buah kita, karena saudara-Saudari pasti punya anak buah, yang dituntut adalah komitmen saja. Perusahaan membutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh karyawannya,” paparnya. Komitmen ini harus terus dijunjung tinggi dan diikuti dengan antusiasme yang tinggi juga. Jangan sampai komitmen menurun, antusiasme juga menurun, perusahaan ini mau dibawa ke mana kalau komitmen dan antusiasme turun. Dalam pengamatannya selama 20 tahun di Kimia Farma, Dirut mengilustrasikan dengan mencoba membagi “jiwa” SDM yang bekerja di BUMN ini ke dalam 4 bagian. Kemudian dari 4 bagian ini dipilah lagi menjadi 2 bagian: satu yang kompeten, dan satu yang antusias. Bagi mereka yang kompetensinya rendah tapi telanjur menduduki jabatan atau mempunyai jabatan maka antusiasmenya juga rendah. Jadi, sudah kompetensinya rendah, antusiasmenya juga rendah. Ada dan ini terjadi di Kimia Farma. “Jadi, kalau mereka yang tergolong seperti itu, kemudian tidak mau pindah ke antusiasme yang lebih tinggi karena kompetensinya juga rendah, menurut saya minta resign saja lebih enak, dan kita akan kasih ‘golden shakehand’. Daripada melunturi dan mengakibatkan kelumpuhan antusias, ini paling bahaya. Ini kita nggak usah ukur kejujuran dulu, kita ukur kompetensi dan antusias saja. Jadi, kompetensi rendah antusias rendah,” tandasnya. Kalau kompetensi rendah, tapi antusiasmenya agak bagus, nah ini yang bisa dipertahankan, dengan cara diperbaiki kompetensinya melalui kegiatan training, pendidikan dan pelatihan, workshop, dan lainnya. Artinya yang bersangkutan masih bisa dipertahankan karena kompetensinya juga masih memungkinkan untuk didorong atau “dicambuk”. Tapi, di Kimia Farma, ada pula yang kompetensinya tinggi, antusiasmenya rendah. Menurut Rusdi, mereka yang mempunyai karakter seperti itu dinilainya berbahaya dan bisa menjadi beban bagi perusahaan. Bisa macammacam, bisa mengeruk keuntungan bagi dirinya sendiri, bisa tidak jujur, bisa macam-macam, dan ini lebih berbahaya lagi. Mereka yang punya tipikal seperti ini mudah-mudahan segera sadar. “Yang kita inginkan kompetensinya tinggi, antusiasmenya juga tinggi. Inilah yang harus menjadi acuan bagi direksi, baik di anak perusahaan maupun holding. Menjadi direksi atau menduduki jabatan adalah amanah. Amanah itu bisa juga katakanlah sebagai cobaan, yang harus siap dipertanggungjawabkan suatu ketika. Jadi jangan dipikir enaknya saja menduduki jabatan apapun. Mungkin lebih besar cobaannya daripada keenakannya,” katanya lagi. Secara khusus, Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman meminta setiap pejabat baru yang dilantik hari itu agar menyiapkan secara detil SOP (Standart Operational Procedure) di tempat kerjanya masing-masing. Bagi yang sudah ada agar diperbaharui sesuai dengan yang terbaik menurut anda sekalian. “Karena kita masih miskin ya soal SOP ini, sangat kurang yang mau berpikir secara detil. SOP itu nanti satu bulan lagi paling telat tolong kumpulkan langsung ke saya.” <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 13 SDM D a. Hermien Sarengat (Negotiation & Managing Team), Beliau adalah mantan Presdir PT GE Technology, dan Komisaris Utama PT GE Technology Indonesia. b. S y a m s u l Arifin (Delegating & Empowering, beliau adalah Mantan Dirut PT Kimia Farma (Persero),Tbk. c. Didik Sunardi (Creative Decision Making), beliau adalah Mantan Direktur operasional di IBM, mantan GM Marketing Excelkomindo, Mantan Direktur di PT GE, Vice President di City Bank d. Antonius Alijoyo (Enterprise Risk Management), Independent professional expert di bidang Risk Management. alam 2 tahun terakhir, Divisi Human Capital PT Kimia Farma (Persero) Tbk terus berbenah diri dalam menjalankan transformasinya. Perubahan yang terjadi bukan hanya perubahan nomenklatur namanya saja dari Bagian Binabang SDM meningkat menjadi Divisi Human Capital, tapi juga diiringi juga dengan fungsi dan perannya. Divisi Human Capital diarahkan sebagai partner strategis bagi perusahaan, oleh karena itu banyak gebrakan yang dilakukan di tahun 2013. Dalam mengelola hal dasar, yakni administratif, human capital telah membangun sistem Human Capital Information System (HCIS) yang sekarang sudah mulai merambah ke anak perusahaan. Nantinya diharapkan segala data SDM dapat disimpan dan dikelola dengan baik, baik dari personal, struktural, track record, maupun catatan pendidikan & pelatihannya. Dalam pengelolaan talent, telah dibentuk talent pool di mana pegawai sudah dipetakan berdasarkan talent mapping, yang akan memudahkan manajemen untuk melihat talent. Dalam hal pengelolaan pegawai juga telah dilakukan pengelompokan core dan non core yang kelak akan sangat membantu perusahaan dalam memanage pegawai. Di bagian Pelatihan & Pengembangan, sebut saja diklat berjenjang yang merupakan salah satu program unggulan Divisi Human Capital, tahun 2013 telah berhasil menyelenggarakan diklat manajemen utama sebanyak 1 Angkatan (50 Orang) dan diklat manajemen madya sebanyak 8 Angkatan (306 Orang). Diklat berjenjang ini adalah upaya dari manajemen untuk mempersiapkan kaderisasi, berbagai materi yang 14 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 dibutuhkan mulai dari leadership skill, managerial skill dan business skill disampaikan oleh orang – orang yang ahli di bidangnya. Untuk itu Divisi Human Capital telah mengundang instruktur handal. Materi yang diberikan pada Diklat Manajemen Madya, antara lain: 1. Leadership Skill: a. Ir. Thariq Abudan, MM. (Spiritual Leadership), beliau adalah Mantan Direktur PT Semen Cibinong & Holcim, dan Komisaris PT Semen Tonasa b. Dr.Aries Muftie, SH.,SE.,MH. (Leadership Value & Style), beliau adalah Mantan Direksi PT Permodalan Nasional Madani, Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia, Mantan Komisaris PTPN III c. Akhmaluddin Hasibuan, beliau adalah Mantan Direktur Utama PTPN XIII & PTPN III, serta Komisaris Utama PTPN VII 2. Managerial Skill: Diberikan oleh para pakar yang sudah membuktikan kepiawaiannya, antara lain: 3. Business & Strategic Skill: Sebagai perusahaan yang kegiatan utamanya adalah bisnis, maka bisnis strategi dibawakan oleh: a. Yudi Pram (Competitive Advantage)., beliau adalah wakil Rektor Sekolah Tinggi Manajemen Telkom Bandung b. GCG Principle - Gatot Trihargo, saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN. (Pembicara GCG yang lain ada Herman Hidayat, dari Kementerian BUMN) c. Drs. Umar Said, MM., Apt (Strategic Management), beliau masih menjabat sebagai Direktur Keuangan & SDM PT Kimia Farma Trading & Distribution d. Dr. Vierra Adella (HR Strategic), beliau adalah konsultan SDM. Berbagai pakar yang dihadirkan dari berbagai macam latar belakang ini, diharapkan dapat menjadikan peserta dapat melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain, yang membuat aware dengan perubahan bisnis yang cepat, dengan demikian diharapkan sense of business-nya dapat lebih II I BATCH TANGGAL LOKASI I II III IV V VI VII VIII 22-26 April 29 April - 3 Mei 13-17 Mei LCKF (Jkt) LCKF (Jkt) LCKF (Jkt) LCKF (Jkt) LCKF (Jkt) Hotel (Sby) LCKF (Jkt) LCKF (Jkt) VIII 27-31 Mei 17-21 Juni 24-28 Juni Total Peserta Rata-rata = 38 JUMLAH PESERTA 32 34 38 35 40 43 43 41 306 VII terpacu dan juga menjadi individu yang berkarakter dalam menjalankannya. Dilihat dari segi jumlah, pelatihan manajemen madya diikuti oleh lebih dari 300 orang tingkat middle management yang umumnya masih berusia muda dan kepada merekalah nanti tongkat estafet kepemimpinan perusahaan akan diserahkan. Perusahaan menyadari bahwa investasi di people akan membawa perusahaan ini tetap memiliki sustainable growth, oleh karena itu, selain diklat yang sifatnya berjenjang, Divisi Human Capital Bagian Pelatihan & Pengembangan juga memperhatikan diklat reguler, yaitu diklat yang dibutuhkan untuk menunjang skill di lapangan. Diklat reguler dilakukan in-house training apabila jumlahnya mencukupi kuota, namun apabila hanya dibutuhkan oleh beberapa orang saja, maka diklat dilakukan secara public training. Beberapa diklat reguler yang telah dilaksanakan di tahun 2013 (In House Training), adalah sebagai berikut: III IV V VI 1. Customer Service Oriented untuk para front liner (termasuk security) 2. Integrated Marketing Communication (IMC) 3. Risk Management 4. Audit Berbasis Resiko 5. Kamus Kompetensi (2 Angkatan) 6. Diklat Purnabhakti (2 Angkatan) 7. Supervisory Management 8. Managing With Love / Self Motivation (5 Batch) Kegiatan in-house training yang terakhir di tahun 2013 adalah diklat dasar sarjana S1 & profesi yang dimulai pada 30 September 2013 s/d 20 Desember 2013. Diklat dasar tahun ini diikuti oleh 61 apoteker yang siap untuk ditempatkan di seluruh kota/kabupaten di Indonesia, dengan dibekali materi pengenalan perusahaan, leadership skill, managerial skill, dan business skill yang ditunjang dengan on the job training di plant, distribusi, dan apotek. Divisi Human Capital memberikan fasilitas untuk menjembatani seseorang untuk mengisi gap antara yang tidak diketahuinya dengan ilmu yang seharusnya. Salah satunya yaitu dengan cara pendidikan & pelatihan. Namun hal ini tidak dapat kami lakukan sendiri, perlu keterlibatan semua pihak. Pihak atasan yang memberi kesempatan belajar dan tidak mengganggu proses belajar selama waktu diklat sangat membantu proses pembelajaran itu sendiri. Begitu juga faktor peserta, bagaimana peserta dapat mengaplikasikan ilmu dengan baik ditempatnya bekerja, adalah suatu tanggung jawab moral yang harus dilaksanakan. Divisi Human Capital perlu dibantu oleh semua manager lini dan SDM setempat untuk monitoring & evaluasinya. Masih banyak tugas yang akan dilakukan pada tahun–tahun mendatang, mengikuti perkembangan perusahaan dan perubahan dunia, namun kami bertekad tetap sustain & develop untuk mempersiapkan pemimpin masa depan. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 15 KRONIK Magasida Digital Tilawah Kimia Farma Raih Penghargaan MURI PT Kimia Farma berhasil memecahkan rekor dunia dan berhak mengantongi penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam Program Magasida Digital Tilawah untuk kategori kompetisi tilawah pertama dengan mengunggah ke media sosial. B ukan Jaya Suprana kalau tak bisa membuat ‘kejutan’ dan menghangatkan suasana. Ketika didaulat untuk memberikan sambutan pada acara pelepasan pemenang umroh bagi qori dan qoriah terbaik, serta penyerahan piagam rekor MURI kepada PT Kimia Farma dalam Program Magasida Digital Tilawah untuk kategori kompetisi tilawah pertama yang diunggah ke media sosial, Ketua Umum MURI ini memang sempat membuat hadirin yang memenuhi ruangan itu, merasa kaget dan ‘terpukul’. “Kami terpaksa menolak permohonan Kimia Farma yang mengajukan pencatatan rekor di MURI. Sebab, penyelenggaraan Magasida Digital 16 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Tilawah untuk kategori kompetisi tilawah yang diunggah ke media sosial ini, bukan untuk pertama kalinya di Indonesia, tapi justru di dunia. Karena itu, kami dari MURI mengakui penyelenggaraan Magasida Digital Tilawah ini sebagai rekor dunia, bukan sekedar rekor Indonesia,” kata Jaya Suprana yang spontan disambut tepuk tangan meriah dari hadirin. Turut hadir pada acara yang dihelat di Pusat Pendidikan & Latihan (Learning Center) PT Kimia Farma, di kawasan Jakarta Timur, medio Maret lalu itu, di antaranya Direktur Riset & Pengembangan Bisnis Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari; Dirut PT Kimia Farma Apotek (KFA), Imam Fathorrahman; Direktur MURI, Ailawati Sarwono; GM SBU Farma, Andi Prazos; serta Manajer Marketing CHP Kimia Farma, Pamian Siregar; serta Juri Program Magasida Digital Tilawah, KH Muammar ZA. Sebelum menyerahkan penghargaan, Jaya sempat meminta panitia agar menampilkan salah satu qoriah pemenang Magasida Digital Tilawah di depan podium untuk membacakan Surat Al-Baqarah, dengan pertimbangan agar MURI lebih sreg dalam memberikan penghargaan pemecahan rekor tersebut. Dan Maria Ulfa Rohmati, qoriah terbaik pertama asal Jawa Timur dipercaya untuk membacakan ayat suci Al-Quran tersebut. Secara khusus, Jaya memberikan apreasisi bahwa acara Magasida Digital Tilawah yang diselenggarakan Kimia Farma ini tidak saja memberikan unsur penyehatan badan, yakni dengan diperkenalkannya produk Kimia Farma di tengah masyarakat, tapi juga memberikan penyehatan rohani, yakni dengan dibiayainya para pemenang program ini untuk menunaikan Ibadah Umroh ke Mekah. “Program ini benar-benar memberikan penyehatan yang holistik, lahir dan batin. Dan ini sesuatu yang membanggakan bagi bangsa dan negara kita. Kami berharap program yang sangat baik ini bisa ditiru oleh negara lain yang mayoritas penduduknya muslim,” kata Jaya lagi. Magasida Digital Tilawah tercatat sebagai pemecah rekor, tidak sebatas di Indonesia tapi justru dunia. “Penghargaan ini tentu sangat membanggakan kami, dan diharapkan dapat memotivasi Kimia Farma dalam mencari terobosan dan inovasi-inovasi baru,” katanya. Program Magasida Digital Tilawah merupakan bagian dari Coporate Social Responsibility (CSR) PT Kimia Farma dalam pencarian bakat qori dan qoriah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Pencarian bakat dilakukan dengan melakukan kompetisi pembacaan Surah Al-Baqarah ayat 183-185 melalui media digital, yakni media sosial Facebook dengan melakukan up load file audionya. Penyerahan penghargaan rekor MURI itu sendiri dilakukan oleh Direktur MURI, Ailawati Sarwono kepada Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis Kimia Farma M. Wahyuli Syafari, serta disaksikan oleh Ketua Umum MURI, Jaya Suprana. “Dan pelaksanaan program Magasida Digital Tilawah itu sendiri dilakukan pada bulan Juli hingga September 2013 dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1434 H yang lalu,” papar Wahyuli. Dalam pidatonya, Wahyuli mengemukakan, manajemen Kimia Farma menyampaikan terima kasih kepada MURI karena salah satu program Kimia Farma, yakni Ihwal persyaratan, peserta Magasida Digital Tilawah wajib memiliki akun media sosial Facebook dan berusia di atas 16 tahun, serta dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia, kecuali pegawai PT Kimia Farma dan anak perusahaannya. Dari ketentuan tersebut, total data yang masuk, khususnya yang melakukan like di Fanpage MagasidaID sebanyak 59.371 orang. Total entries peserta tercatat 3.607 orang. Adapun peserta keseluruhan yang memenuhi syarat sebanyak 3.410 orang dan jumlah peserta yang gugur 197 orang, karena dinilai tidak memenuhi persyaratan seperti foto dengan produk atau file tidak ada. Akan halnya juri yang dipercaya untuk menilai peserta Program Magasida Digita Tilawah adalah KH Muammar ZA, yang merupakan qori internasional dan pendiri Pesantren Ummul Qura di Cipondoh, Tangerang, Banten. Dalam kompetisi ini, juri telah menetapkan 10 orang pemenang, meliputi 5 qori terbaik, dan 5 qoriah terbaik, dengan hadiah Ibadah Umroh, yang keseluruhan biayanya ditanggung oleh PT Kimia Farma. Adapun lima qori terbaik (putra) tersebut adalah Toni Nurman, asal Sumatera Selatan (Terbaik I), Hadi Gunawan Tanjung, asal Sumatera Utara (Terbaik II), Sukmadja El-Munier, asal DKI Jakarta (Terbaik III), Fahrur Rozi, asal Sumatera Selatan (Terbaik IV), serta Sarlin, asal Sulawesi Selatan (Terbaik V). Sedangkan lima qoriah terbaik (putri) tersebut adalah Maria Ulfa Rohmati, asal Jawa Timur (Terbaik I), Mawaddah Rahmi, asal DKI Jakarta (Terbaik II), Lilis Syafitri, asal Sumatera Selatan (Terbaik III), Kunstriksi, asal Banten (Terbaik IV), serta Muzayyanah, asal Jawa Barat (Terbaik V). <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 17 KRONIK Kimia Farma Bangun Pabrik Bahan Baku Garam Farmasi PT Kimia Farma berupaya untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obatnya. Salah satunya dengan membangun pabrik bahan baku garam farmasi yang biasa dimanfaatkan untuk penambah cairan tubuh pasien melalui infus. M anajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk akan memproduksi 2.000 ton garam farmasi per tahun atau Nacl pharmaceutical grade yang biasa digunakan sebagai bahan penambah cairan tubuh yang diberikan ke pasien melalui infus. Upaya ini juga merupakan strategi Kimia Farma untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat, sekaligus untuk menghemat devisa. “Selama ini kebutuhan garam pharmaceutical grade di Indonesia mencapai lebih dari 3.000 ton per tahun, dan ini dipenuhi dari China. Kebetulan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sudah sanggup melakukan rekayasa alih teknologi dalam pembuatan garam untuk kebutuhan medis yang bahannya 18 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 prasarana industri farmasinya. Insya Allah tahun ini kita sudah menyiapkan proses produksi garam farmasi di Plant Watudakon. Tahun depan diharapkan sudah bisa di-launching. Kapasitasnya sementara ini 2.000 ton per tahun. Pembangunannya bisa dipercepat karena pabriknya sudah ada, kita tinggal menyiapkan in line process-nya saja,” katanya lagi. dari garam laut itu. Karena itu, Kimia Farma akan memproduksinya di Plant Watudakon, Jombang,” ungkap Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari kepada wartawan, pertengahan Maret lalu, di Jakarta. Usai mewakili manajemen PT Kimia Farma menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai pemegang rekor dunia di bidang Kompetisi Tilawah Pertama Melalui Sosial Media, Wahyuli menambahkan, untuk kebutuhan bahan baku pembuatan garam farmasi itu, Kimia Farma bersinergi dengan PT Garam (Persero). Jadi, bahan baku garamnya akan dipasok oleh PT Garam (Persero). “Kita menyiapkan sarana dan Sejauh ini, masyarakat umum kebanyakan mengenal garam laut hanya bisa diproses menjadi garam dapur. Padahal, garam laut ini bisa pula diproses menjadi garam farmasi untuk keperluan medis, yakni sebagai bahan penambah cairan tubuh yang diperlukan untuk perawatan manusia seusai menjalani operasi di rumah sakit, atau diberikan kepada pasien yang mengalami dehidrasi. Ditambahkan Wahyuli, untuk membangun pabrik yang memproduksi garam farmasi tersebut, Kimia Farma menyiapkan investasi sekitar Rp30 miliar. Untuk tahap awal, kapasitas pabrik memang didesain untuk memproduksi 2.000 ton per tahun. Namun, nanti kapasitas akan ditingkatkan menjadi lebih dari 3.000 ton per tahun. Pemasaran produk garam ini akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. “Tapi, jika berlebih produksinya jelas kita akan pasarkan juga ke luar negeri. Toh, kebutuhan bahan baku juga tersedia cukup melimpah di negara kita ini,” kata dia optimistis. Wahyuli memprediksikan paling telat pada Januari 2015 mendatang, Kimia Farma sudah mulai memproduksi garam farmasi ini. Namun, sebelum produksi dilakukan secara komersial maka proses produksi pembuatan garam farmasi ini harus melaui audit terlebih dahulu oleh institusi yang berwenang, dalam hal ini Badan POM. Jika dari hasil audit, cara pembuatan bahan baku obat yang bagus atau CPBBOB-nya dalam waktu relatif singkat sudah dinyatakan memenuhi persyaratan maka produksi garam farmasi ini kemungkinan sudah bisa mulai dilakukan pada tahun ini juga. Jadi, tambah Wahyuli, tidak perlu harus menunggu hingga tahun depan. Pemerintah, ujar Wahyuli, memang telah memberikan amanah kepada PT Kimia Farma agar suatu saat BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini, bisa mandiri dalam mencukupi kebutuhan bahan baku obatnya. Terutama bahan baku obat yang bisa diupayakan dari dalam negeri, bukan dari negara lain. Hingga saat ini, sekitar 90% kebutuhan bahan baku obat Kimia Farma masih mengandalkan pada impor. Untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor, menurut Wahyuli, salah satu upaya yang paling cepat dilakukan adalah mengembangkan bahan baku herbal. Apalagi, sumber untuk herbal ini tersedia cukup melimpah di Indonesia. Kimia Farma tertarik mengembangkan herbal, karena BUMN ini memiliki Perkebunan Bintang seluas 1.060 hektar di Kabupaten Bandung, eks Belanda. Di kebun tersebut, saat ini sedang dikembangkan tanaman jahe emprit, orthosiphon (kumis kucing), serta stevia (pemanis buatan/ sweetener). Omset produk herbal Kimia Farma saat ini mencapai sekitar Rp80 miliar per tahun. Tahun 2015 diharapkan bisa dinaikkan sekitar 50% sehingga omsetnya menjadi Rp130 miliar. Ke depan, kalau pengembangan produk herbal bisa lebih baik lagi dilakukan Kimia Farma maka kenaikan diharapkan bisa mencapai 100% setiap tahun. Lain lagi dengan bahan baku kimia, itu intinya ada di luar negeri. “Kita mendapat amanah untuk membuat bahan baku kimianya itu ada di Indonesia, dengan cara bekerjasama dengan investor dari luar, terutama yang menguasai teknik kimia dasar. Karena kita masih lemah dalam menguasai teknik kimia dasar,” paparnya. Dalam pengembangan bahan baku kimia tersebut, prinsipnya manajemen Kimia Farma akan mengundang investor dari manapun juga yang mau melakukan kerjasama. Yang penting harga jualnya bisa bersaing secara ekonomi, dalam artian lebih murah produknya dibandingkan dengan produk sejenis dari luar negeri. Dengan begitu diharapkan akan mampu menghemat penggunaan devisa negara. <GK> Kimia Farma Peduli Kelud Oleh: Kuswandono V (Kimia Farma 392 Tulungagung) Pada 13 Februari 2014 lalu, tepatnya jam l 22.30 WIB, gunung kelud melampiaskan amarahnya dengan memuntahkan segala isi perutnya. Hampir separuh pulau jawa termasuk Yogyakarta dan Cilacap diselimuti hujan abu yang pekat. D ilihat darisisi geografis daerah gunung kelud merupakan perbatasan antara Kediri Blitar dan Malang. Dan, tiga kota itulah yang mengalami gangguan abu vulkanik terparah. Untunglah, sehari sebelumnya Bernandus Haryo Tetuko selaku Mananger Bisinis Kimia Farma Malang sudah mengingatkan seluruh jajaran outlet apotek Kimia Farma untuk waspada dan berhati hati dalam mengantisipasi bencana ini. Bantuan mengalir dari segala penjuru tidak terkecuali dari Kimia Farma. Setelah semua bantuan terkumpul pada tanggal 21 Februari dilakukan penyerahan di 2 titik pengungsian yakni di wilayah Ngantang dan Pare Kediri. Untuk wilayah Pare, bantuan diserahkan langsung oleh Manager Apotek Kimia Farma 75 Kediri Muh Faiz Apt. Sedang untuk wilayah Ngantang diserahkan oleh Manager Bisnis Malang Muh Faiz Apt menyerahkan langsung bantuan Bernandus Haryo Tetuko. Semoga bantuan yang telah diberikan bisa meringankan untuk pengungsi di dearah Pare Kediri. penderitaan para korban musibah gunung Kelud. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 19 KRONIK Direksi Minta Insan KF Berani untuk Berubah “ Dare to Change” adalah tema yang diambil dalam acara National Marketing Conference Divisi SBU Farma, yang dilaksanakan selama 3 hari pada akhir Januari 2014, di Ballroom Grand Royal Hotel Panghegar, Bandung. Ketua Panitia Penyelenggara “National Marketing Conference” Sukirman melaporkan bahwa ajang pertemuan saat ini sebagai evaluasi kinerja 2013 dan sosialisasi program kerja 2014 khususnya menyangkut perubahan mendasar tentang pola pemasaran produk-produk farmasi. Terlebih, dengan diterapkannya program pemerintah, yakni Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai tahun 2014. Direktur Utama PT Kimia Farma, Rusdi Rosman dalam pengarahannya sebelum membuka secara resmi acara itu mengemukakan, seluruh insan Kimia Farma harus bersyukur di tengah kondisi usaha dan perekonomian saat ini, perusahaan masih bisa “survive”. Karena itu, lanjut Rusdi, sebagai ujung tombak dari pemasaran produk Kimia Farma, para peserta National Marketing Conference di sini harus 20 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 mengerti betul apa yang diinginkan oleh pelanggan. Acara yang diikuti tak kurang dari 165 orang peserta itu, terinci atas utusan CHP 28 orang Ethical 33 orang, Generik 19 orang, Institusi 16 orang, Marketing Support 11 orang, Pharmasolindo 48 orang, juga dihadiri oleh para General Manager dan Marketing Manager, serta seluruh manager unit yang ada di Bandung. Dalam kesempatan itu, Dirut mengajak peserta untuk samasama menyanyikan lagu “We are the champion” yang membakar semangat untuk berani berubah. Seusai acara pembukaan dan diskusi panel dengan jajaran Direksi PT Kimia Farma, acara dilanjutkan dengan pembahasan masing-masing lini tentang evaluasi program kerja 2013 dan sosialisasi program kerja 2014. Selain mendapatkan pencerahan dari Thoriq Abudan, seorang motivator, peserta juga mendapatkan pencerahan dari Direksi KFA dan KFTD. Pada penutupan acara, Sukirman menggarisbawahi pentingnya mengaplikasikan apa yang dipesankan Direksi PT Kimia Farma minta agar seluruh insan Kimia Farma berani melakukan perubahan menyikapi dinamika perkembangan bisnis farmasi yang diwarnai dengan kian ketatnya persaingan. Oleh: RONI MUCHTAR, Bandung Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma M. Wahyuli Syafari, yakni seputar istilah “Buas dan Binal”. Pengertian “Buas” di sini adalah buat perbedaan dan tunjukkan kita unggul, asah terus kemampuan dan daya inovasi tiada henti. Sedangkan, “Binal” diartikan sebagai upaya untuk terus membina sumber daya manusia sebaik mungkin, memahami lingkungan, dan kembangkan terus potensi. Selain itu, disampaikan juga tentang rumusan dari program kerja di tahun 2014 dari masing-masing lini. Di antaranya Lini OGB dimana terjadi penggabungan antara Lini OGB dan Institusi sebagai dinamika organisasi yang harus disikapi secara positif sesuai tuntutan pasar, khususnya dalam menyongsong pelaksanaan JKN. Lebih dari itu, perkembangan klinik dinilai sebagai peluang besar untuk digarap. Lini CHP menargetkan penjualan sebesar Rp263,3 miliar dengan “growth” 61,58%, Lini Ethical menargetkan penjualan sebesar Rp116,2 miliar dengan “growth” 27,48%, serta Pharmasolindo dengan target penjualan Rp122,3 dengan “growth” 37%. miliar Dalam acara itu, juga diberikan penghargaan sebagai apresiasi dari hasil kinerja 2013 yang telah dicapai dengan beberapa spesifikasi tingkatan. Di antaranya Eko Ridho Mulyono, kategori Produk Manager Lini PM Etikal dengan Pencapaian Terbaik; Fitria Selvy Effendi, kategori Produk Manager Lini PM CHP dengan Pertumbuhan Penjualan Terbaik; Bagus Kurniawan, kategori Sales Manager Etikal Barat dengan Pencapaian dan Pertumbuhan Penjualan Terbaik; Cherman, kategori Marketing Manager Lini Etikal dengan Pencapain Terbaik; Pamian Siregar, kategori Marketing Manager Lini CHP dengan Pertumbuhan Penjualan Terbaik; Anni Sutarti, M.Sadli, kategori Area Manager Lini Generik Area Jabar 2, Datim 2 dengan Pencapaian Terbaik. Selanjutnya, Kuswanto, Gemi Ichtiarto, Bambang Sulaeman, kategori Area Manager Lini Etikal Area Jateng Selatan, Jakarta MJP, Banda Aceh dengan Pencapaian Terbaik; Dian Angelia, Sapta Nugroho, Sugino, kategori Area Manager Lini CHP Area Jatim Kosmetik, Lampung, Jatim OTC dengan Pencapaian Terbaik; Purwanto, kategori Area Manager Institusi Area Jateng Selatan dengan Pencapaian Terbaik; Euis Komariah, Ade Gunawan, kategori Area Manager PT Pharmasolindo Area Jakarta, Manado dengan Pencapaian Terbaik; Mulyadi, Marsadila, Ginanjar, kategori Medical Representative Lini Generik Area Bogor, Matraman Reg, Serpong dengan Pencapaian Terbaik. Berikutnya, Abdul Salam, Syafarianti H, Denok W, kategori Medical Representative Lini Etikal Area Makassar, Banjarmasin, Yogyakarta, dengan Pencapaian Terbaik; Hadi Purwanto, Umi Khumaedah, Yossi Nusa kategori Merchandiser Lini CHP Area Sidoardjo, Tangerang Kos, Malang OTC, dengan Pencapaian Terbaik; Tri Haryati, Prayudi, Nawawi, kategori, Medical Representative PT Pharmasolindo Area Jakarta, Jambi dengan Pencapaian Terbaik; Mark, Institusi kategori Tim Pemasaran Institusi Area Institusi; Nurhasanah, Administrasi Terbaik; serta Sarika, Pengolahan Data Terbaik. Dalam sambutannya ketika menutup acara, Wahyuli menyampaikan salam bangga dari Dirut Kimia Farma dan meminta agar apa yang telah diperoleh peserta pertemuan menyebarluaskan ke teman-teman di tempat kerja masing-masing. “Perjuangan kita di tahun 2014 dalam pencapaian target memang lebih berat dengan adanya perubahan regulasi yang begitu cepat di bidang industri farmasi dan kesehatan. Karena itu, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, mengantisipasi persaingan yang ada, meningkatkan kinerja sekaligus meningkatkan pencapain revenue untuk mengantarkan Kimia Farma berada di urutan keenam secara nasional,” katanya. Direktur yang pintar bernyanyi ini di akhir sambutannya menantang seluruh peserta apakah semua sanggup untuk berjuang dan melakukan perubahan sesuai tema “Dare to Change” menghadapi tantangan di tahun 2014? Para peserta dengan antusias dan kompak menjawab tantangan itu dengan meneriakkan kata: Sangguup...! <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 21 KRONIK Merangkul Pelanggan via Kimia Farma ‘Experience’ Oleh: HENDRO PRAMONO, Yogyakarta Melalui Program Kimia Farma ‘Experience’, jajaran Direksi PT Kimia Farma Apotek (KFA) terjun langsung bersama para apoteker untuk melayani pelanggan di ‘outlet’ apotek Kimia Farma. E ksistensi Kimia Farma di kancah dunia kefarmasian di Indonesia memasuki dekade kelima. Kebersamaan Kimia Farma dengan masyarakat telah terbukti dengan perolehan Top Brand untuk apotek maupun produk-produknya. Pada malam pergantian tahun 2013 ke 2014, jajaran direksi dan manajer PT Kimia Farma Apotek (KFA) membuktikan kedekatan Kimia Farma dengan masyarakat pelanggannya. Direksi dan manajer KFA hadir di beberapa wilayah untuk memberikan pelayanan kefarmasian di lingkup Apotek Kimia Farma, bersama masingmasing apotekernya. Program ini bertajuk Kimia Farma Experience, yaitu pengalaman penuh kesan bersama Kimia Farma. Melalui Program Kimia Farma Experience, KFA memberikan imbal balik untuk sesuatu yang telah diberikan masyarakat kepada Kimia Farma. Di sisi lain, manajemen KFA menginginkan ikatan kebersamaannya tetap terjalin dan bahkan menjadi lebih kuat. 22 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Untuk wilayah Yogyakarta, hadir Direktur Keuangan KFA, Tutuy Hunariat. Kimia Farma Experience dipusatkan di Apotek KF 70. Tutuy bersama BM Yogyakarta, Noviardi turut melayani masyarakat bersama Erna Rahayuningsih. Masyarakat datang silih berganti diiringi suara kembang api di luar. Wajah para pelanggan itu tampak berbinar senang ketika belanja obat dilayani salah satu Direksi KF. Apalagi ketika Tutuy menyerahkan bingkisan spesial kepada pelanggan, mereka merespon dengan mendoakan agar Kimia Farma bertambah sukses. Kimia Farma Experience tidak hanya digelar di KF 70 saja. Di apotek KF yang lain, para apoteker dengan senang hati melayani masyarakat yang membutuhkan obat-obatan. Sambutan masyarakat positif. Secara spontan pelanggan berterima mendoakan kebaikan Farma. pun sangat masyarakat kasih dan bagi Kimia Perasaan Tutuy dan para manajer menjadi berbunga bagaikan kembang api tahun baru yang bersinar terang. Kimia Farma Experience berlanjut dengan menyalakan kembang api dan berdoa bersama. Kepada para karyawan, mewakili manajemen Tutuy menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan atas kerja keras dan dedikasi mereka selama ini. <GK> KRONIK Pentingnya Budaya Perusahaan Manajemen PT Kimia Farma menilai pentingnya keberadaan suatu budaya perusahaan. Pasalnya, budaya perusahaan dapat dimanfaatkan untuk membantu perusahaan dalam menggapai sukses. K eahlian, kreativitas, kecerdasan maupun motivasi yang tinggi dari karyawan memang merupakan unsur kredibilitas yang harus dimiliki oleh karyawan agar perusahaan dapat mencapai sukses. Namun unsur-unsur tadi menjadi belum maksimal manfaatnya bila setiap karyawan belum memiliki satu budaya yang sama. Satu budaya yang sama maksudnya adalah sebuah pola pikir yang membuat mereka memiliki persepsi yang sama tentang nilai, dan kepercayaan yang dapat membantu mereka untuk memahami tentang bagaimana seharusnya berperilaku kerja pada perusahaan di mana mereka bekerja sekarang. Budaya perusahaan dapat membantu perusahaan mencapai sukses. Untuk dapat memanfaatkan budaya perusahaan dengan maksimal, maka perusahaan perlu menanamkan nilai-nilai yang sama pada setiap karyawannya. Kebersamaan dalam menganut budaya atau nilai-nilai yang sama menciptakan rasa kesatuan dan percaya dari masing-masing karyawan. Bila hal ini telah terjadi, maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik dan sehat. Lingkungan seperti ini dapat membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para karyawan s e h i n g g a pada akhirnya mereka mampu mengakomodasi perubahan dalam perusahaan ke arah yang positif. PT Kimia Farma sejatinya memang telah memiliki budaya perusahaan. Hanya memang, seperti disampaikan Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman, budaya perusahaan Kimia Farma itu sudah cukup lama belum dipetakan lagi sejalan dengan perubahan yang terjadi. “Karena itulah pada pagi hari ini, para direksi holding dan anak perusahaan, para GM dan manajer Kimia Farma diberikan tugas mulia untuk mencoba menyusun budaya perusahaan. Kita akan dibimbing Tim ESQ pimpinan Ary Ginanjar dan hari ini merupakan leadership session,” kata Rusdi ketika membuka acara ESQ yang diikuti jajaran pimpinan Kimia Farma, belum lama ini, di Gedung Learning Center PT Kimia Farma, Jakarta. Pada umumnya perusahaanperusahaan dunia yang sukses adalah perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat. Terlepas dari nilainilai positif dan luhur yang terkandung dalam budaya yang berlaku, maksud budaya kerja yang kuat adalah seluruh komponen perusahaan mengamalkan nilai atau norma yang telah ditetapkan bersama sebagai sebuah budaya dengan komitmen yang tinggi, tanpa terkecuali. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 23 KRONIK Rakernas PT KFTD 2014 Hasil Kinerja Mengesankan, Pemegang Saham Minta Mutu Laba KFTD Diperbaiki Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk selaku pemegang saham PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) minta agar manajemen PT KFTD memperbaiki kualitas keuntungan yang dihasilkan anak perusahaan PT Kimia Farma ini. T idak seperti halnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KFTD Tahun 2013, pada Rakernas KFTD Tahun 2014 ini, Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk selaku pemegang saham PT KFTD tidak lagi harus melakukan “teguran keras” terhadap manajemen anak perusahaan PT Kimia Farma ini. “Mohon maaf kami tahun lalu agak marah-marah. Ternyata saudarasaudara sekalian perlu dicambuk. Kalau tidak marah-marah mungkin hasilnya kurang baik,” kata Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman ketika memberikan pengarahan di hadapan 24 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 peserta Rakernas KFTD Tahun 2014, yang diikuti direksi dan jajaran manajer PT KFTD di seluruh Indonesia, belum lama ini, di Jakarta. Dengan nada berseloroh, Rusdi mengilustrasikan, tipikal manusia ada tiga jika ingin meraih kemajuan. Pertama, ada manusia yang punya tipe baru maju kalau “dibelai-belai” terlebih dahulu. Kedua, ada juga manusia yang baru maju jika diberi “rangsangan” dulu seperti halnya dalam pertunjukan ikan lumba-lumba yang setelah dikasih makan baru mau meloncat. Ketiga, ada juga manusia yang baru mau maju jika dicambuk terlebih dahulu seperti halnya kuda yang akan lari ketika dicambuk. Pernyataan Rusdi tersebut berkaitan dengan kinerja KFTD pada tahun 2013. Dalam presentasinya Dirut KFTD, Ignatius Muryanta mengemukakan, kinerja KFTD tahun 2013 menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Keuntungan anak perusahaan PT Kimia Farma yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi ini misalnya, mengalami pertumbuhan sekitar 80% dibanding tahun 2012. Terhadap raihan pencapaian kinerja KFTD tahun 2013 tersebut, Rusdi Rosman secara khusus menyampaikan apresiasinya kepada jajaran direksi PT KFTD dan jajarannya, termasuk kepada para “branch manager” KFTD yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “KFTD ini luar biasa, tumbuh 80% dari pencapaian laba. Ini yang harus kita manage atau kelola bagaimana bertahan bahkan tumbuh terus. Walaupun berdasarkan RKAP tahun 2014, laba KFTD hanya diproyeksikan tumbuh Rp1 miliar,” kata Rusdi. Namun, Dirut Kimia Farma ini mengingatkan masih ada hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dari sisi keuangan seperti pengelolaan persedian, peningkatan penagihan piutang dan hutang usaha. Dan Rusdi masih mendapati bahwa di beberapa pos neraca PT KFTD perlu diperbaiki. Pada pos neraca persediaan misalnya, masih terlalu tinggi. Harus dipahami bahwa persediaan yang tinggi punya risiko mengurangi laba. Ketika persediaan itu tidak laku, ketika persediaan itu menjadi expire (busuk), itu langsung mengurangi laba. Jadi belajar mengelola persediaan. Pos neraca berikutnya yang juga perlu diperbaiki menyangkut soal piutang. Piutang ini tambah tahun tambah tinggi. Risikonya ada, kalau piutang itu menjadi tidak tertagih. Apalagi, kalau piutang itu terpaksa harus dihapuskan maka jelas akan mengurangi laba. Jadi bagaimana mengelola piutang termasuk dalam hal ini faktur-faktur pajak. “Saya dengar laporan, restitusi kita tahun 2012 itu bisa terkoreksi negatif sekitar Rp3 miliar. Ini juga pembelajaran karena langsung mengoreksi laba. Ini belum dirasakan di tahun 2013, tapi akan dirasakan pada tahun-tahun mendatang,” kata Rusdi Pos neraca lainnya yang juga perlu diperbaiki adalah menyangkut utang usaha. Menurut dia, karena persediaan barang yang tinggi, piutang juga tinggi maka utangnya tambah hari tambah tinggi. Ketiga hal dalam neraca keuangan perusahaan ini harus terus diperbaiki untuk menciptakan laba perusahaan yang bagus. Dalam kesempatan itu, Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman juga menekankan beberapa aspek yang juga patut dipelihara sekaligus ditingkatkan oleh segenap manajemen PT KFTD di lapangan. Soal kekompakan misalnya, mereka diminta agar menjaga kekompakan atau terus bersinergi dengan jajaran SDM, baik dengan SDM PT Kimia Farma Apotek (KFA) maupun dengan holding. “Tolong pelihara kekompakan. Percayalah ke kita, kalau kita harmoni kerjanya pasti ada hasilnya. KFTD dengan apotek setempat, kemudian saudara-saudara sebagai branch manager KFTD dan dengan marketing harus kompak untuk menghadapi kompetitor kita,” pintanya. Aspek lainnya yang juga harus dipertahankan sekaligus ditingkatkan adalah menyangkut detail oriented. Perhatikan cara kerja dan strategi yang dilakukan para salesman KFTD di lapangan. Selain itu, lanjut dia, tolong diperhatikan pula jangka waktu jatuh tempo piutang usaha. Aspek berikutnya menyangkut semangat kerja. Kerja keras dari para manajer KFTD di lapangan masih terus dibutuhkan agar makin meningkatkan omset penjualan. Terkait dengan semangat kerja tadi, ujar Rusdi, yang juga tak kalah urgensinya adalah bagaimana menciptakan pola kerja secara etis dan sistematis. Bekerja secara sistematis adalah membuat program kerja setiap hari. “Cobalah saudara-saudara sekalian membuat SOP pribadi, apa yang harus saya cek. Pendek kata, lakukanlah kebiasaan bagus yang cenderung meningkatkan produktivitas. Panggil staf yang menangani administrasi pembukuan, periksa persediaan, periksa utang dan periksa piutang. Jangan tidak punya sistematika kerja, sehingga datang ke kantor tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Ini yang paling berbahaya, dan bisa ini dilatih asal ada kemauan,” tegasnya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 25 KRONIK Kimia Farma Terima Asosiasi Industri Farmasi dari Jepang Manajemen PT Kimia Farma menerima kunjungan asosiasi industri farmasi dari Jepang. Dalam pertemuan itu, dijajaki kemungkinan kerja sama bisnis antara Kimia Farma dan industri farmasi yang tergabung di asosiasi itu. B elum lama ini, PT Kimia Farma kedatangan rombongan tamu dari Jepang. Tamu dari negara Sakura itu tidak saja dari kalangan industri farmasi, tapi juga dari pelaku industri alat kesehatan, kosmetika, pihak perbankan, serta sejumlah pakar perguruan tinggi farmasi yang tergabung dalam Asosiasi Industri Farmasi Mie, Jepang. Mie adalah nama kabupaten yang terletak antara Osaka dan Nagoya. Dalam perkenalannya, Ketua Asosiasi Industri Farmasi Mie Jepang, Tayama Masatoshi yang antara lain didampingi pejabat dari Kabupaten Mie, pelaku industri farmasi, pakar farmasi dari perguruan tinggi dan pihak perbankan ini menjelaskan, kunjungan delegasi 26 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 yang dipimpinnya itu bisa terselenggara berkat fasilitasi yang dilakukan Konjen RI di Osaka, Jepang. Tahun 2013 lalu, lanjut Tayama, delegasi yang dipimpinnya telah melakukan kunjungan serupa ke Kuala Lumpur dan Johor Baru, Malaysia. Bahkan, tahun 2012, asosiasi industri farmasi dari Jepang ini juga telah melakukan kunjungan ke Thailand, dan 3 perusahaan farmasi yang menjadi anggotanya berhasil mendirikan pabrik farmasi di negara bersangkutan. Tahun ini, giliran Indonesia yang menjadi target kunjungan mereka. “Kami melihat Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi dan potensi yang sangat besar. Kami juga yakin bahwa pasar farmasi di Indonesia akan tumbuh secara cepat. Dengan pandangan demikian, kami harap melalui kunjungan kali ini, kami dapat berdiskusi dengan PT Kimia Farma guna menjajaki potensi dan peluang yang ada,” kata Tayama. Mewakili Direksi PT Kimia Farma, Dirut PT Kimia Farma Apotek (KFA), Imam Fathorrahman saat menerima rombongan tamu dari Jepang menjelaskan, Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi milik negara yang bergerak dari hulu hingga hilir. BUMN ini memiliki lima pabrik serta 3 anak perusahaan, yakni PT KFTD (bergerak di bidang distribusi), PT KFA (yang bergerak di bidang healthcare provider), dan PT Sinkona Indonesia (SIL) yang bergerak di bidang industri kina. Sebagai industri farmasi, Kimia Farma juga concern dalam melaksanakan bisnis healthcare provider. Itu pula sebabnya, di samping memiliki jaringan apotek, ada klinik, laboratorium klinik dan optik. Sampai tahun 2013, Kimia Farma sudah mempunyai mempunyai lebih dari 500 outlet apotek, 200 outlet klinik, 36 laboratorium klinik, dan 11 outlet optik. Tahun lalu, KF mengembangkan bisnisnya ke Malaysia bekerja sama dengan sebuah perusahaan farmasi dalam bentuk “joint venture”. “Sebagai industri farmasi, kami menetapkan standar mutu yang sangat ketat khususnya untuk industri antara lain CPOB, good manufacturing practice, good distribution practice. Dan itu merupakan komitmen kami terhadap customer,” tambah Imam. Selain Kimia Farma, juga ada BUMN lain yang bergerak di bisnis farmasi ini. Di antaranya, PT Biofarma yang khusus membuat vaksin yang produknya tersebar di hampir seluruh dunia, kemudian PT Indofarma yang memproduksi obat-obatan. Omset kebutuhan obat-obatan dari penduduk Indonesia yang saat mencapai lebih dari 250 juta jiwa diprediksikan mencapai sekitar Rp60 triliun per tahun. Jumlah industri farmasi PMDN di Indonesia mencapai lebih dari 200 industri, kemudian PMA juga jumlahnya relatif banyak, dan itu yang mewarnai industri obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia. Tidak ada perlakuan khusus bagi Kimia Farma untuk menjalankan bisnis industri farmasinya. Kimia Farma harus sanggup menciptakan keunggulan komparatif dalam bersaing dengan industri farmasi lainnya di Indonesia. Melihat kebutuhan jumlah masyarakat yang besar tentu saja berpeluang besar bagi industri farmasi untuk berkontribusi dalam memenuhi obatobatan di Indonesia. Apotek dengan jumlah jaringan yang sangat besar merupakan fungsi yang strategis karena menyalurkan seluruh obatobatan yang diproduksi oleh seluruh industri farmasi. Itulah yang dibangun Kimia Farma dengan membangun jaringan yang kuat sehingga produknya dapat tersalurkan kepada masyarakat dengan cepat. GM Corporate Secretary PT Kimia Farma, Djoko Rusdianto menambahkan, hampir sebagian besar bahan baku obat yang dibutuhkan di Kimia Farma didatangkan dari luar negeri. Dari sekian banyak bahan baku impor, Kimia Farma mendatangkan dari China, India, Korea, dan sebagian dari Eropa. Beberapa hari lalu, Kementerian BUMN mengundang Kimia Farma untuk menginisiasi tentang kemandirian bahan baku obat di Indonesia bekerjasama dengan para stakeholder terkait, baik dari pusat penelitian pemerintah, universitas maupun industri farmasi lainnya. “Jika dikaitkan dengan brosur medical valued project dari Mie, kita harapkan ada satu peluang untuk dikerjasamakan terkait dengan isu tentang kemandirian bahan baku obat di Indonesia tadi. Saat ini kita sedang mencari mitra partner untuk bisa dilakukan joint venture dalam pembangunan dan supply bahan baku obat untuk mengurangi ketergantungan bahan baku obat impor Indonesia dari luar negeri,” kata Djoko. Dalam penjelasannya, Tayama mengemukakan, skala pasar di Jepang sekarang 15 kali dari omset penjualan obat di Indonesia yang hanya Rp60 triliun. Di Jepang dengan penduduk yang tidak banyak, kebutuhan pasar obatnya sudah jenuh diisi oleh perusahaan farmasi yang ada. Konsumsi obat di Jepang jauh lebih banyak dibanding Indonesia. Melihat GDP Indonesia pasti makin naik, dan juga kebijakan sistem jaminan sosial kesehatan yang berarti potensi pasar obatnya juga makin besar. “Kalau kita ngomong pabrik yang memproduksi bahan baku, itu skala pabriknya mesti besar, lalu teknologinya juga tinggi. Kalau dari pihak asosiasi kami dari 50 anggota yang bisa mempunyai kemampuan di tingkat itu, hanya satu perusahaan. Karena itulah, kami nanti sepulang dari Indonesia akan mencoba menginformasikan ke anggota kami itu,” pungkas Tayama. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 27 KRONIK KF Terima Rombongan Mahasiswa UMI Makassar Sebanyak 35 mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melakukan kunjungan ke Kantor Pusat PT Kimia Farma di Jakarta. Kunjungan itu bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan di bidang kefarmasian. R ombongan mahasiswa Fakultas Farmasi UMI Makassar hari itu terlihat antusias mendengarkan paparan dari Manajer Plant PT Kimia Farma Jakarta, Mahfud seputar obatobatan yang diproduksi salah satu pabrik milik Kimia Farma yang terletak di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam pidatonya, selaku pimpinan rombongan, Kepala Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi UMI Makassar, Rusli, menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada manajemen Kimia Farma yang bersedia menerima anak didiknya untuk menimba ilmu farmasi di PT Kimia Farma. “Semoga saja kerjasama ini bisa berlanjut antara Fakultas Farmasi Umi Makassar dengan pihak PT Kimia Farma. Khususnya, terkait program pendidikan apoteker di UMI, mengingat Fakultas Farmasi UMI sejak awal tahun 28 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 2013 sudah terakreditasi sehingga memungkinkan untuk pembukaan profesi apoteker,” papar Rusli. Mahfud yang kala itu juga didampingi oleh Asisten Manajer Corporate Communication PT Kimia Farma, Ganti W. Putro menjelaskan, dulu pabrik milik Kimia Farma di Jakarta ini lokasinya terpencar-pencar. Ada yang berlokasi di Jl Veteran, di Jl Majapahit, bahkan ada juga yang berlokasi di wilayah Gunung Sahari. Tahun 1982, pabrik-pabrik yang tersebar letaknya tersebut direlokasi dan disatukan di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Di Plant Jakarta sendiri, lanjut dia, saat ini memproduksi pelbagai macam obat. Beberapa di antaranya adalah Anti Retroviral (ARV) untuk mengobati penyakit HIV-AIDS dan juga untuk penyakit hepatitis. Hanya memang, ARV untuk HIV-AIDS ini tidak dipasarkan secara bebas, tapi melalui rumah sakit-rumah sakit karena ini merupakan program pemerintah cq Kementerian Kesehatan. Sedangkan ARV untuk obat penyakit hepatitis, saat ini sudah dijual bebas oleh Kimia Farma ke pasaran. Di Plant Jakarta, Kimia Farma juga ditunjuk oleh pemerintah untuk memproduksi obat narkotika. Selain di Jakarta, ungkap Ganti ketika memberikan kata pengantar saat menerima rombongan mahasiswa tersebut, Kimia Farma juga memiliki pabrik yang memproduksi obat-obatan di Medan, Bandung, Semarang dan Watudakon (Jombang, Jawa Timur). Selain memiliki pabrik, PT Kimia Farma juga diperkuat dengan jaringan distribusi obat yang ditangani oleh anak perusahaan, yakni PT Kimia Farma Trading & Distriibution (KFTD), serta jaringan pemasaran ritel obat melalui apotek Kimia Farma yang dikelola oleh anak perusahaan lainnya, yakni PT Kimia Farma Apotek (KFA). Selain itu, melalui anak perusahaan Kimia Farma lainnya, yakni PT Sinkona Lestari Indonesia (SIL), yang memproduksi bahan baku kina dan turunannya. <GK> KRONIK Memompa Semangat dengan Outbond Oleh: M. Arfan Siregar KFTD Cabang Medan menggelar pelatihan dan outbond guna membangkitkan semangat kerja para karyawan. Selain itu juga dimaksudkan untuk membangun komunikasi kondusif dalam menghadapi segala perubahan. S egala rupa terobosan dilakukan oleh KFTD cabang Medan guna memompa semangat para karyawan dalam bekerja dan menciptakan komunikasi kondusif antar sesama. Salah satunya adalah dengan cara menggelar pelatihan dan outbond yang diselenggarakan pada Januari 2014 lalu. Menurut Branch Manager KFTD Medan Alwi Ssi, pelatihan dan outbond dilakukan dengan tujuan meningkatkan semangat kebersamaan utamanya guna mengantisipasi persaingan di bisnis farmasi yang semakin kompetitif. Diharapkan, KFTD Medan akan siap menghadapi perubahanperubahan yang ada dan tetap eksis dan mampu mencapai sasaran yang dituju. “Kita harus memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk bekerja secara sungguh–sungguh, memegang kejujuran, memahami kondisi perusahaan dan meningkatkan efesiensi di segala bidang,” himbau Alwi. Alwi mengatakan, perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan kompleks dan juga persoalan demografi dan geografis serta dampak globalisasi mengharuskan organisasi dan karyawan dapat beradaptasi secara cepat dengan lingkungannya dan juga harus bersikap proaktif. Oleh karena itu, lanjut Alwi, pelatihan dan outbond yang yang diadakan di Hotel Brastagi ini dapat menjadi motivasi dan semangat baru dan berefek terhadap terciptanya komunikasi yang kondusif antar sesama karyawan KFTD cabang Medan. “Salah satu tujuan outbond ini adalah untuk memberikan motivasi kepada seluruh karyawan ketika masuk ke dalam kancah persaingan sudah melalui strategi bisnis yang tepat dan siap mengantisipasi setiap perubahan,” papar Alwi. Dikatakannya, penting untuk dipahami rasa kesadaran dan kepedulian dari seluruh SDM untuk melihat masa depan yang penuh tantangan dan persaingan di era kesejagatan yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat seperti sekarang ini. Dengan kebersamaan dan komunikasi maka dapat tumbuh semangat kepercayaan terhadap diri sendiri bahwa setiap karyawan mampu memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dengan demikian produktivitas karyawan yang selama ini tidak terlihat diharapkan dapat timbul secara perlahan dimulai dengan saling memberikan masukan ataupun ide – ide baru. “ Marilah sama-sama kita renungkan bila semangat bekerja itu bangkit dari diri kita dan komunikasi terbangun di perusahaan kita, maka kesejahteraan secara perlahan dapat kita nikmati,” tutur Alwi memberikan semangat. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 29 KRONIK Haram Hukumnya Kimia Farma Terima Gratifikasi Direksi PT Kimia Farma meminta para mitra perusahaan, terutama para supplier supaya tidak memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun kepada segenap pimpinan maupun staf Kimia Farma. P ermintaan itu disampaikan langsung Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman ketika bersama anggota direksi lainnya melakukan temu pelanggan, khususnya dengan mitra bisnis PT Kimia Farma. Kepada para mitranya itu, direksi Kimia Farma menjelaskan mengenai komitmen direksi atau manajemen dalam penerapan GCG (Good Corporate Governance) atau tata kelola perusahaan yang baik. Pada intinya, lanjut Rusdi, dalam pertemuan kali ini, seluruh jajaran manajemen maupun staf Kimia Farma tidak menerima gratifikasi. “Karena itu, tolong bapak ibu sekalian jangan 30 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 memberikan kami dan staf kami hadiah apapun bentuknya, misalnya memberikan parsel pada Natal atau Lebaran maka itu musibah bagi kami. Kenapa? Karena kami harus lapor ke KPK. Intinya pertemuan hari ini adalah itu,” tegas Rusdi. Dia melanjutkan,”Sekalipun saudara mengirim kue, itu juga sudah menjadi beban bagi kami. Bukannya kami sombong tapi itu sudah menjadi keharusan. Kami tetap ingin menjalin bisnis dengan baik, tapi tidak perlu dikotori dengan gratifikasi. Siapa sih yang tidak butuh uang atau hadiahhadiah? Tapi dalam koridor ini kami tidak bisa. Kami berharap mudah-mudahan bapak ibu sekalian memberikan diskon kepada perusahaan, dan bukan kepada pribadi.” Corporate Secretary PT Kimia Farma, Djoko Rusdianto menambahkan, ada sejumlah aturan yang perlu diketahui oleh publik terkait dengan penjelasan direksi tadi, di antaranya adalah UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Surat Edaran dari Kementerian BUMN terkait dengan Roadmap BUMN Bersih. “Dan ini mengikat kami sebagai salah satu BUMN harus patuh dan ikut pada peraturan yang sudah diedarkan. Tujuannya agar Kimia Apotek Kimia Farma Malaka Sari Diresmikan PT Kimia Farma Apotek (KFA) kembali menambah jumlah outlet apoteknya. Kali ini apotek baru Kimia Farma ini berlokasi di Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. J Farma sebagai perusahaan BUIMN bisa menerapkan aspekaspek pelaksanaan GCG tadi secara kreatif maupun substantif. Kemudian yang kedua sebagai BUMN kita harapkan Kimia Farma bisa tangguh, unggul, dan bermartabat. Dan intinya di martabat ini bersih dari penyimpangan, dan kecurangan maupun korupsi,” tambah Djoko. Jadi, saat memasukkan transaksi manajemen Kimia Farma mendasarkan pada prinsip-prinisp good corporate governance. Kemudian dalam melaksanakan pengadaan juga menjalankan berdasarkan mekanisme yang fair, efisien dan tidak terindikasi gratifikasi. Komitmen yang dibangun oleh manajemen untuk menerapkan hal itu sudah dituangkan dalam tiga peraturan yang sudah luncurkan sejak Desember 2013 lalu, yakni tentang Pedoman Gratifikasi, Pedoman Benturan Kepentingan, dan Whistle Blowing System. <GK> umlah outlet apotek Kimia Farma, khususnya yang berlokasi di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur bertambah satu. Peresmian apotek Kimia Farma Malaka Sari itu dilakukan oleh Priyanggo, Manajer KFA Unit Regional Jakarta Raya II. Dalam sambutannya, Priyanggo yang kala itu didampingi Manajer Apotek Pelayanan KFA Nyoman Ayu Lastriani mengemukakan, bersamaan dengan pembukaan resmi apotek Malaksa Sari ini, Kimia Farma melakukan pengobatan gratis kepada warga yang ada di sekitar lokasi apotek ini. Apotek Kimia Farma Malaka Sari ini kelak akan dilengkapi dengan praktek dokter bersama, serta dibangun klinik untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Duren Sawit dan sekitarnya. Begitu acara pengobatan gratis dibuka, puluhan warga di sekitar lokasi apotek tersebut, terlihat antusias memanfaatkan pelayanan kesehatan cuma-cuma dari manajemen PT Kimia Farma Apotek. Dengan tertib mereka mengantre untuk mendapatkan giliran diperiksa kesehatannya, semisal menjalani cek darah untuk mengetahui kadar kolesterol dan sebagainya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 31 KRONIK BM Semarang Memperingati HUT KFA ke-11 Minggu 12 Januari 2014 lalu PT Kimia Farma Apotek (KFA) BM Semarang mengadakan acara jalan sehat untuk memperingati HUT KFA yang ke-11. Oleh: Immariri Susanty (Apoteker KF Anjosmoro) A cara tersebut sekaligus sebagai ajang family gathering, karena selain karyawan apotek, BM Semarang juga mengajak keluarga karyawan apotek untuk ikut serta. Tidak hanya itu manager regional KFTD pun ikut serta sebagai tamu undangan. Tidak ketinggalan juga perwakilan dari pihak sponsor yang turut berpartisipasi dan juga perwakilan dari SPG dan team leader dari food supplement. Jalan sehat dimulai tepat pukul 06.30, start dari halaman parkir apotek KF 18 menuju jalan Piere Tendean, jalan Imam Bonjol, Tugu Muda dan finish di jalan Pemuda. Selain jalan sehat ada perlombaan mewarnai, lomba karaoke, lomba ranking 1 dan futsal. Dalam sambutannya saat akan melepas peserta jalan sehat Rustiono Budi Satoto, Apt., selaku BM Semarang meyampaikan, tujuan dari diadakannya acara ini adalah untuk memperat tali silaturahmi antar seluruh karyawan dan keluarga, memberikan brand image yang positif dari masyarakat terhadap keberadaan Apotek Kimia Farma. Selain itu juga untuk memupuk semangat kerja karyawan guna meningkatkan nilai perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar bebas. Sejumlah hadiah sudah disiapkan oleh panitia untuk para pemenang lomba, dan juga door prize untuk peserta jalan sehat. Satu hadiah utama berupa mesin cuci berhasil dibawa pulang oleh keluarga dari apoteker KF.Sudiarto. 32 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Peserta Jalan Sehat HUT KFA ke-11 Tim futsal KFA wilayah barat (Tegal, Slawi, Pemalang & Pekalongan) Suasana lomba mewarnai untuk anak umur 3-10 tahun Apoteker dan karyawan menjaga stand sate Untuk karyawan berusia paling muda dan akan pensiun Tamu undangan manager regional KFTD Persiapan lomba Ranking 1 Penyerahan hadiah pemenang lomba Ranking 1 Penyerahan hadiah lomba karaoke juara I Penyerahan hadiah lomba karaoke juara I Panitia Jalan Sehat HUT KFA ke-11 Panitia Jalan Sehat HUT KFA ke-11 Semoga dengan acara jalan sehat ini, masyarakat semakin mengenal Apotek Kimia Farma dan KFA sendiri semakin aktif berpartisipasi memberikan layanan kesehatan terpadu yang mudah diakses oleh masyarakat. <GK> KRONIK Team CHP Kosmetik Semarang Gelar Seminar Nasional Oleh: Heny Puspitorini (MD CHP Kosmetik Semarang) Team CHP kosmetik Semarang menggelar seminar nasional dengan tema “Pengaruh Penggunaan Kosmetik pada Ibu Hamil dan Menyusui”. Bekerjasama dengan sekolah Akedemi Kebidanan Karsamulia Semarang, acara tersebut diikuti oleh 1.000 peserta. strategi marketing yang dilakukan oleh team CHP kosmetik Semarang. Tidak heran bila perhelatannya diadakan dengan skala nasional dan di lokasi acara terpasang sejumlah spanduk dan umbul-umbul yang berisi branding produk CHP. Team CHP sengaja mempersiapkan dan memasang sejumlah alat promosi seperti backdrop, branding spanduk venus, umbul-umbul, open table dan presentasi produk CHP serta demo make up. Yang menarik, para peserta sangat antusias mengikuti acara seminar tersebut. Bahkan para calon bidan dari sekolah Akademi Kebidanan Karsamulia ‘histeris’ tanda gembira tatkala menyambut kehadiran dr. OZ. Tidak heran bila gedung BPLP Semarang tempat berlangsungnya acara terlihat ramai eminar nasional yang digelar oleh team CHP kosmetik dengan sorak-sorai gembira. Semarang harus diakui berlangsung cukup meriah. Selain dihadiri oleh hampir 1.000 orang peserta, Tidak hanya itu, outlet CHP yang menawarkan produk dan event tersebut juga diliput oleh sejumlah media massa. demo make up, juga ramai dikunjungi peserta. Pada event Yang menarik seminar tersebut juga dipandu oleh dr Ryan tersebut, selain efektif sebagai sarana pengenalan terhadap Thamrin yang populer dengan sebutan dr OZ. Sementara produk CHP, juga mendatangkan omset langsung karena para pembicaranya adalah dr. Syarif Taufik Sp.OG dan dr. team CHP berhasil menjual produk senilai Rp21 juta lebih. Tentu saja terobosan tersebut patut dipuji karena telah Heru Gumay. membuktikan bahwa team CHP kosmetik Semarang memiliki Memang, seminar tersebut selain dimaksudkan sebagai kreativitas dalam melakukan terobosan–terobosan di bidang edukasi untuk para peserta, utamanya para ibu, juga sebagai pemasaran. <GK> S G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 33 KRONIK BM Kimia Farma Sumut Gelar Gerak Jalan Sehat dan Donor Darah Oleh: M. Arfan Siregar Bisnis Manager Kimia Farma Sumatera Utara menggelar acara gerak jalan sehat dan donor darah. Acara tersebut dimaksudkan untuk menciptakan hidup sehat di lingkungan perusahaan. “ Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”. Barangkali pepatah tersebutlah yang mengilhami Manager Bisnis Kimia Farma Sumatera Utara Bisma Padia saat menggelar gerak jalan sehat dan donor darah bersama para karyawan di Medan. Menurutnya, memiliki tubuh yang sehat, bugar dan prima akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan pikiran. “Bila pikiran sehat maka setiap individu yang sehat akan mampu menjalankan aktivitas dalam keseharian hidupnya,” kata Bisma. Bisma mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan karena di samping untuk menjaga kesehatan, juga dimaksudkan untuk menambah semangat persaudaraan di antara seluruh jajaran pimpinan dan karyawan di Sumatera Utara. “Apotek Kimia Farma sangat mendukung program pemerintah tentang hidup sehat,” tegas Bisma. 34 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 Tampaknya kegiatan tersebut memang disambut dengan antusias oleh seluruh peserta. Buktinya, tatkala peluit tanda gerak jalan dibunyikan yang dimulai di garis start, para peserta begitu bergembira dan bersorak sorai di sepanjang perjalanan yang dilalui. Begitu tiba di garis finish para peserta sudah disiapkan sarapan sambil diringi dengan hiburan musik. Dalam kesempatan tersebut, Bisma Pandia mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh karyawan dan pimpinan Apotek di wilayah pengawasan bisnisnya. Dia, memberikan apresiasi utamanya karena telah bekerja keras selama ini sehingga pada tahun 2013 lalu kinerja Apotek Kimia Farma Sumut tercatat cukup menggembirakan. Dan, di tahun 2014 ini, lanjut Bisma, pada triwulan pertama kinerja Apotek Kimia Farma Sumut sudah mencapai 31%. “Tampak sekali terjadi kekompakan antara karyawan dan para pimpinan dan juga semangat yang luar biasa,” kata Bisma memuji. Untuk kegiatan donor darah itu sendiri, Bisma mengatakan bahwa donor darah merupakan kegiatan kemanusiaan yang patut diapresiasi setinggi – tingginya. Jika rutin dilakukan maka tubuh pun akan semakin baik. “Darah yang kita sumbangkan akan dapat dinikmati dan menyambung kehidupan orang yang memerlukannya.” <GK> KRONIK Semarak Gelar “Customer Gathering” di Bandung Oleh: RONI MUCHTAR, Bandung Untuk mendongkrak omset penjualan obat generik berlogo (OGB) di wilayah Jawa Barat, sekaligus membina relasi dengan pelanggan setia OGB, Kimia Farma menggelar acara “customer gathering” di Bandung, akhir tahun lalu. B erbagai macam cara dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan, demi mendongkrak omset di akhir tahun 2013. Salah satunya dilakukan oleh Lini OGB (Obat Generik Berlogo), baik berupa pemberian “reward” ataupun yang bersifat pembinaan pelanggan. Menurut RSM OGB Wilayah Jawa Barat, Azi Hasendi ada sejumlah program yang diluncurkan pihaknya sepanjang 2013 untuk meningkatkan omset penjualan OGB di wilayah kerjanya. Pada periode Maret hingga Juni 2013 misalnya, diselenggarakan Program Reward Askes di beberapa kota, seperti di Bandung diikuti 18 outlet, di Bogor 4 outlet, serta Tasikmalaya 4 outlet. Kemudian Program Retail (Reward Pulsa) yang diikuti oleh beberapa area seperti Bandung dengan 80 outlet, pencapaian Rp646,89 juta dari target Rp595 juta (109%); Bogor dengan 8 outlet, pencapaian Rp96,41 juta dari target Rp75 juta (129%); Cirebon dengan 5 outlet, pencapaian Rp74,56 juta dari target Rp46 juta (162%). Jika ditotal pencapaian omset sebesar Rp817,86 dari target Rp716 juta (114%). Berikutnya Program Gold, yang diikuti oleh area Bandung dengan pencapaian Rp717 juta dari target Rp509,24 juta (141%); Bogor dengan pencapaian Rp476,93 juta dari target Rp628,22 juta (76%); Cirebon dengan pencapaian Rp265,71 juta dari target Rp379,56 juta (70%); Tasikmalaya dengan pencapaian Rp153,05 juta dari target Rp160 juta (96%). Secara keseluruhan pencapaian omset sebanyak Rp1,613 miliar dari target Rp1,677 miliar (96%) Selain itu, juga ada Program “reward” Motor yang diikuti oleh 3 outlet di Bandung dan 1 outlet di Bogor, serta Program Trans Studio Bandung khusus untuk BM KFA Bandung. Pada periode September hingga November 2013 diselenggarakan Program Cashback dan Gold. Memasuki Desember 2013 dilaksanakan beberapa program lokal dan komitmen beberapa outlet dalam memperpanjang pelaksanaan Program Gold dan Cashback. Sebagai penutup dari rangkaian program tersebut, pada akhir tahun 2013, digelarlah acara “Customer Gathering” pada Jumat (13/12/2013) bertempat di Hotel Grand Pasundan, Bandung. Acara ini juga dimanfaatkan sebagai ajang pembinaan dengan relasi, khususnya pelanggan pareto dan peserta program-program OGB Kimia Farma di wilayah Bandung, dan sekitarnya. Adapun sasaran kegiatan “Customer Gathering” ini yakni guna mencapai target penjualan sebesar Rp1 miliar pada bulan Desember 2013 dari outlet peserta gathering wilayah Bandung dan Cirebon, serta untujk meningkatkan hubungan baik dengan relasi pelanggan KFTD dengan marketing. Acara tersebut antara lain dihadiri oleh Direktur Riset dan Pengemabngan Bisnis PT Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari; Direktur Operasional KFTD, Muntaha; GM SBU Farma, Andi Prazos; RM KFTD Jabar, Jalalludin Simamora; serta undangan lainnya. Wahyuli dalam sambutannya mengemukakan, kegiatan seperti ini harus terus dipertahankan sebagai ajang silaturahmi dan sharing tentang kondisi di lapangan yang tentunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan sekaligus evaluasi bagi pihak Kimia Farma. “Mudah-mudahan ke depan, kita bisa menghadirkan Syahrini sebagai bintang tamu, dan sebagai salah satu bintang iklan produk bedak venus,” kata dia yang disambut gemuruh sorak-sorai undangan. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4 35 TIPS Sudahkah Anda Bekerja dengan Cerdas? Oleh: HSN Bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia guna memenuhi kebutuhan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, manusia harus bekerja keras dan menggunakan kekuatan pikiran dan fisiknya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. P Anda. Pisahkanlah pekerjaan yang memerlukan penanganan khusus dan pekerjaan yang bisa ditangani dengan cara yang biasa. Gunakanlah sistem seefektif mungkin. Buat prioritas dalam mengelola kegiatan Pendidikan adalah teman terbaik Anda. Pendidikan tidak selalu didapat melalui jalur formal namun Anda juga bisa mendapatkankan berbagai macam ilmu dari jalur non formal. Perluas wawasan Anda dan Anda pun harus mampu untuk beradaptasi juga berkembang mengikuti perkembangan zaman. Kembangkan keahlian yang Anda miliki, misalnya jika Anda seorang sosial media konsultan mungkin Anda bisa mempelajari ertanyaannnya adalah bagaimana kita tidak cuma bekerja dengan keras tapi bekerja dengan cerdas. Di dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena dengan bekerja cerdas kita akan bisa mengurangi beban fisik dan pikiran tanpa mengurangi output kerja yang di hasilkan, dengan kerja cerdas kita akan menghasilkan hasil yang lebih banyak tanpa harus menambah adanya energi tambahan. Ada beberapa cara yang bisa membantu untuk meningkatkan kerja cerdas, mungkin ini cocok bagi Anda. tentang supply chain, CRM atau ERP atau beberapa hal yang akan membantu perusahan tetap berjalan. Bangunlah sumber daya, jaringan dan koneksi Anda. Kenali dan pahami apa dan siapa saja yang berada disekeliling Anda jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan mereka atau untuk menambah sumber daya tambahan. Karena Anda tidak mungkn hidup tanpa bantuan orang lain. Carilah jalan pintas. Jalan pintas di sini bukanlah dalam arti Anda menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan Anda. Tetapi mencoba untuk mencari cara lain untuk menyelesaikan tugas Anda dengan cara yang lebih efisien dan juga menghasilkan kualitas yang lebih baik. Memahami kelebihan dan kelemahan Anda. Manfaatkan kelebihan Anda untuk menunjang kelemahan Anda, sehingga atasan Anda tidak hanya terfokus pada kelemahan Anda saja tetapi juga mengetahui kelebihan Anda. Belajar dari kesalahan. Kita semua membuat kesalahan, pelajari saat Anda telah membuat kesalahan dan teruslah maju. Jangan menginvestasikan waktu dan sumber daya Anda menjadi siasia, itu tidak ada gunanya. Lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk menyelamatkan pekerjaan Anda dan menjaga hubungan. Pastikan bahwa kesalahan ini tidak diulang di masa depan. Dikutip dari Website jobsDB 36 G E M A K A E F E D I S I 3 3 TA H U N 2 0 1 4