1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia banyak

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia banyak dikenal jenis ikan lele, diantaranya lele lokal, lele
dumbo, lele phiton, lele sangkuriang, dan babon (lele kalimantan). Namun, yang
sangat populer di kalangan masyarakat adalah lele dumbo karena kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungan yang cukup tinggi, pertumbuhannya cepat, dan
memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan lele lokal
(Bachtiar., 2006).
Produksi lele diIndonesia meningkat setiap tahunnya rata-rata sebesar
29,62%, di atas rata-rata peningkatan produksi lele di dunia. Sementara negaranegara lainnya termasuk dalam empat besar dunia masing-masing sebesar 21,38%
(Malaysia), 11,39% (Nigeria), dan 15,83% (Vietnam). Diperkirakan Indonesia
masih menjadi produsen lele terbesar di dunia. Hal tersebut disebabkan produksi
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan produsen lele kedua dunia yang
berselisih sekitar 500 ribu ton (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya., 2013).
Perkembangan budidaya lele dumbo semakin pesat perkembangannya
dengan permintaan yang semakin tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Namun dalam budidaya ikan lele dumbo ada beberapa faktor yang menyebabkan
kendala, antara lain penyakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan
lele dumbo dalam budidaya disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila yang
menyebabkan penyakit MAS (motile aeromonas septicemia) (Angka., 2005).
1
Pengaruh Pemberian Ekstrak..., Sutriyanto, FKIP UMP, 2017
2
Penyakit MAS dikenal juga sebagai penyakit bercak merah. Penyakit tersebut
menyebabkan pendarahan pada bagian tubuh terutama di bagian dada, perut, dan
pangkal sirip. Penyebaran penyakit tersebut terjadi secara horizontal yaitu melalui
air yang terkontaminasi bakteri A. hydrophila atau dari ikan yang sakit (Yuhana et
al., 2008).
Terbentuk ulser pada ikan yang terserang penyakit MAS, terjadi
hemoragik serta kulit tampak kasap (Sarono et al., 1993). Warna tubuhnya
menjadi agak gelap, kemampuan berenang menurun, perut agak kembung, sirip
dan insang berwarna keputihan serta kesulitan bernafas karena kekurangan
oksigen (Mulia et al., 2005). Rombout et al.
(1995) melaporkan bahwa
ditemukan antibodi walaupun dalam kadar yang bervariasi pada ikan yang sakit
dibagian mukusnya.
Penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri A. hydrophila memiliki ciri
dimana ikan yang terserang umumnya memiliki mulut merah, tubuh bercak
kemerahan, perut kembung dan putus sirip, lemah, sering berenang ke permukaan
berputar-putar dan kehilangan nafsu makan. Kerugian yang ditimbulkan sangat
besar, sebab dalam waktu relatife singkat ikan akan mati secara massal (Susanto.,
1988). Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan
yang disebabkan beberapa faktor antara lain penanganan ikan, pakan yang
diberikan sangat berlebihan dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung.
Usaha penanggulangan penyakit dapat berupa pengobatan dan pencegahan. Usaha
penanggulangan yang paling efisien adalah berupa pencegahan penyakit dengan
cara pemberian imunostimulan.
Pengaruh Pemberian Ekstrak..., Sutriyanto, FKIP UMP, 2017
3
Imunostimulan adalah zat kimia, obat-obatan, stressor, atau aksi yang
meningkatkan respons imun non spesifik atau bawaan (innate immune respons)
yang berinteraksi secara langsung dengan sel dari system yang mengaktifkan
respons imun bawaan tersebut (Syakuri et al., 2003).
Imunostimulan dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, membantu meringankan
gejala penyakit infeksi, serta mempercepat proses penyembuhan pada ikan
(Rantetondok., 2002). Jika ikan belum terkena penyakit, imunostimulan dapat
digunakan sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyakit, serta untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Terapi tambahan disini berarti imunostimulan
bukanlah merupakan obat utama yang melawan penyakit, tetapi hanya membantu
mempercepat proses penyembuhannya saja. Namun demikian, imunostimulan
akan lebih bermanfaat pada kondisi dimana sistem kekebalan tubuh mengalami
penurunan. Pengukuran kualitas zat imunostimulan digunakan uji superoksida
anion, uji aglutinasi, kadar hematokrit, dan leukokrit (Zainuddin & Malina.,
2009). Imunostimulan pada umumnya berupa polisakarida. Polosakarida tersebut
banyak terdapat pada kelompok alga (Tayag et al., 2010). Salah satunya alga
cokelat dari jenis Padina sp. Oleh karena hal tersebut diatas, penelitian ini
digunakan alga cokelat yang diekstrak sebagai salah satu alternatife penanganan
penyakit.
Pemberian ekstrak
alga
cokelat
(Padina
sp.)
diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan bakteri yang menyerang ikan lele dumbo (C.
gariepinus). Hambatan oleh ekstrak alga cokelat (Padina sp.) patogenesis ikan
Pengaruh Pemberian Ekstrak..., Sutriyanto, FKIP UMP, 2017
4
menjadi lambat sehingga tubuh mampu untuk mempertahankan diri sehingga ikan
menjadi tidak sakit. Pada ikan yang sakit menjadi sembuh, sedangkan yang sehat
dapat meningkatkan ketahanan dalam mencegah timbulnya penyakit. Parameter
yang digunakan dalam gambaran darah yang dapat memperlihatkan adanya
gangguan yaitu nilai superoksida anion, uji aglutinasi, kadar hematokrit dan
leukokrit. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
pemberian ekstrak alga cokelat (Padina sp.) terhadap superoksida anion, uji
aglutinasi, kadar hematokrit dan leukokrit pada ikan lele dumbo (C. gariepinus).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengaruh pemberian ekstrak alga cokelat terhadap superoksida anion
(SOA), aktivitas aglutinasi, kadar hematokrit, dan leukokrit pada ikan lele
dumbo (C. gariepinus)?
2.
Berapakah dosis ekstrak alga cokelat (Padina sp.) yang optimal bagi
ketahanan nonspesifik ikan lele dumbo (C. gariepinus)?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak alga cokelat (Padina sp.) dalam
pakan dengan dosis berbeda terhadap parameter imunologi produksi
superoksida anion (SOA), uji aglutinasi, Kadar Hematokrit, Leukokrit
pada ikan lele dumbo (C. gariepinus).
Pengaruh Pemberian Ekstrak..., Sutriyanto, FKIP UMP, 2017
5
2.
Untuk mengetahui berapakah dosis esktrak alga cokelat (Padina sp.) yang
optimal bagi ketahanan non spesifik ikan lele dumbo (C. gariepinus).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Dari penelitian yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat tentang imunostimulan dari ekstrak alga
cokelat (Padina sp.) yang dicampurkan dengan pakan komersial.
2. Memberikan proteksi terhadap serangan penyakit dan infeksi tertentu pada
ikan lele dumbo (C. gariepinus).
3. Ekstrak alga cokelat (Padina sp.) diharapkan sebagai salah satu senyawa
bahan alami yang dapat meningkatkan kekebalan pada ikan lele terhadap
serangan penyakit yang disebabkan A. hydrophila atau penyakit ikan air
tawar lainnya.
Pengaruh Pemberian Ekstrak..., Sutriyanto, FKIP UMP, 2017
Download