al-qur`an menyempurnakan kejadian manusia

advertisement
EDISI XV . 19 FEBRUARI 2016 M . 10 JUMADIL AWAL 1437 H
EDISI XV . 19 FEBRUARI 2016 M . 10 JUMADIL AWAL 1437 H
MUTIARA HIKMAH
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya (kebaikannya)
maka bersilaturahmilah.”
(HR. BUKHARI)
Info Kajian
Hadirilah Kajian Tematik Bulanan CIP Bercermin.
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Maret 2016
Waktu
: 15.30 – Selesai (Shalat ashar berjamaah)
Tempat
: Masjid Cordofa
Perkantoran CIP Blok C 25
Materi Kajian : Etos Kerja Dalam Islam; Upaya Meneladani Rasulullah.
Pemateri
: KH. Wahfiudin Sakam
FREE UNTUK WARGA CIP DAN UMUM
LAYANAN DAKWAH CORDOFA
Graha Zakat Dompet Dhuafa
Jl. Ir. H. Juanda No. 55 A-B Rempoa Ciputat Tangerang SelatanTelp. (021) 74703703
ext. 200Hp. 0813 1470 7092 (Hardy Agusman)
BULETIN CORDOFA AL - QUDS (Dipahami Untuk Diamalkan)
Penanggung Jawab
: H. Ahmad Fauzi Qosim
Pemimpin Redaksi
: Imam Al-Faruq
Redaktur Pelaksana
: Fajar Shofari Nugraha
Editor
: Arrazy Hasyim
Pustaka & Dokumentasi : Rachmat Tullah
Distributor
: Hardy Agusman
Sekretariat
: Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda
No. 50 Ciputat, Tangerang Selatan (021) 7416050
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berkata diamlah kepada temannya sedangkan khatib tengah
berkhutbah, maka rusaklah Jum’atnya (shalat Jum’atnya sia-sia).” (HR. Bukhari)
AL-QUR’AN MENYEMPURNAKAN
KEJADIAN MANUSIA
A
PAKAH benar langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya itu kepunyaan Allah?
Dan apakah benar kita semua kepunyaan Allah? Jika hal itu benar adanya, maka tak
sepantasnyalah kita sebagai hamba Allah yang mengaku sebagai seorang muslim merasa
kecewa dengan setiap kejadian yang menimpa kita. Tetapi kadangkala kita tidak menyadari bahwa
sebenarnya apa yang terjadi pada kita, segalanya karena kehendak Allah semata.
Kehidupan ini memang seperti papan catur, terlihat begitu banyaknya jalan yang dapat
diketahui. Dan jalan yang akan dilalui itu tak satu pun yang sama persis kejadiannya. Seperti itulah
kehidupan manusia; yang pada hakekatnya hanya ada dua hal yakni jalan putih dan jalan hitam.
Putih menandakan jalan kebaikan, meskipun tak selamanya yang putih itu menjadi pemenang.
Hitam nenandakan kejahatan namun tak selamanya yang jahat itu kalah, bahkan sering terjadi
sebaliknya yang jahat unggul, yang baik terinjak-injak, bahkan tertindas serta terperosok ke dalam
jurang kemiskinan dan ketidakberdayaan.
Sebagai orang yang beriman, kita mestinya mengikuti jalur kebaikan, meskipun halangan
dan rintangan menghadang kita. Allah sesungguhnya telah memberi peringatan kepada kita
dengan ayat—ayatnya yang tertera dalam Al—Qur’an seperti berikut ini:
“Hai manusia, jika Allah menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan
mendatangkan kaum yang lain sebagai pengganti kamu, dan Allah maha kuasa atas yang
demikian.” (QS. 4 : 133)
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang menegakkan keadilan
karena Allah dengan menjadi saksi terhadap perbuatan manusia, walaupun itu terhadap perbuatan
dirimu sendiri, atau terhadap perbuatan ibu bapakmu, dan kaum kerabatmu, dan jika ia kaya atau
miskin, maka Allah lebih mengetahui terhadap perbuatan keduanya, maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsumu supaya kamu dapat berbuat adil. Dan jika kamu memutarbalikkan atau
kamu menentang, maka sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 4 :
135).
EDISI XV . 19 FEBRUARI 2016 M . 10 JUMADIL AWAL 1437 H
EDISI XV . 19 FEBRUARI 2016 M . 10 JUMADIL AWAL 1437 H
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, kemudian mereka ingkar, kemudian mereka
beriman lagi, kemudian mereka ingkar lagi, kemudian mereka bertambah-tambah ingkar, maka
sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka dan tidak memberi petunjuk kepada
jalan yang lurus.” (QS. 4:137)
WAKTU TERUS BERLALU
Manusia mana yang tidak ingin hidup bak raja bertahta dengan segala kemewahan istana,
tiada tara tiada bandingannya. Namun siapakah menyangka dunia hanyalah tipu muslihat belaka;
karena waktu terus berlalu tanpa menunggu siapa di sana terpedaya hingga ajal menjemputnya.
DUNIA ISLAM
AJAKAN BERJILBAB SYAR’I DAN MENUTUP AURAT
Jakarta—“Yo.. ayo.., Ayo berjilbab, kuingin, kita masuk surga.”
Yel-yel dan seruan layaknya supporter sepakbola tersebut terdengar di sepanjang jalur car free day
Jakarta, pada pekan lalu. Ribuan umat muslim dan berbagai lembaga dakwah kampus menggelar
aksi long march dari Monas menuju Patung Sudirman Jakarta dalam kampanye “Ayo Berjilbab
Syar’i” dari Gerakan Menutup Aurat, Jakarta, Minggu (14/2).
Di tengah teriknya matahari pagi itu, mereka tak gentar untuk terus menobarkan semangat
mengajak kepada kebaikan tersebut. Sebuah gambaran semangat umat muslim dalam
menjalankan perintah agama Allah dan sunnah Rasulullah. Turut hadir dan memberikan dukungan
serta semangat dalam gerakan tersebut bintang film Tausyiah Cinta, Ressa Rere.
“Saya merinding melihat aksi ini. Ketika ribuan umat muslim memadati car free day Jakarta untuk
menyeru kepada kebaikan. Bahkan di hari yang banyak dibilang sebagai hari kasih sayang ini.
Saya mengapresiasi seluruh peserta long march ini, mereka semua semangat menegakkan syariat
daripada memperingati kegiatan yang bukan disyariatkan agama kita,” ungkap Rere di sela acara
tersebut.
Beragam poster ajakan berjilbab terbentang sepanjang aksi. Salah satunya adalah ajakan menjaga
diri para muslimah dengan berjilbab, “ayo jaga dirimu dengan berjilbab”. Selain itu ada juga poster
“Tidak sempurna iman seseng sehingga ia mencintai saudaranya, seperti ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari-Muslim)
yang bertuliskan “Tak perlu pusing syarat cantik dari manusia, cukuplah penilaian Allah di atas
segalanya”. Itu semua menjadi ajakan positif dalam aksi ajakan. “Ayo Berjilbab Syar’i” tersebut.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Peduli Jilbab sebagai suatu komunitas yang memberi perhatian khusu
pada firman Allah tentang kewajiban menutup aurat dan berjilbab bagi setiap muslimah, bersama
Aku Cinta Islam (ACI) yang menaungi beberapa komunitas Islam di Jabodetabek ini memiliki dua
agenda utama, yaitu syiar Jilbab Syar’i dan Charity dalam bentuk pembagian Jilbab hasil dari
donasi kepada masyarakat dan mengedukasinya perihal keutamaan berjilbab syar’i. Gerakan ini
mencapai 1000 partisipan dari berbagai kalangan.
Kegiatan ini pun diisi dengan beragam orasi dari sejumlah perwakilan lembaga dakwah kampus
dan komunitas-komunitas muslim, pengumpulan tanda tangan dukungan aksi, konsultasi dan
tutorial seputar Jilbab Syar’i tersebut, juga turut didukung oleh Corps Dai Dompet Dhuafa
(Cordofa). “Kegiatan ini sangat positif, jadi kami pasti mendukung sekali syiar-syiar yang digelar
kawan-kawan dari berbagai komunitas muslim ini. Semoga ini terus bergulir menjadi gerakan positif
dalam mengajak masyarakat menegakkan syariat, khususnya dalam hal berpakaian dan menjaga
aurat,” tutur Rachmat Tullah, perwakilan dari Cordofa.
Acara tahunan dari gerakan menutup aurat (GEMAR) ini menjadi sebuah aksi positif untuk
mengingatkan sesama. Semoga aksi-aksi seperti ini dapat terus hadir di masyarakat, dalam
balutan Islam yang Rahmatan lil alamin. (Taufan/DD)
“Menggosok gigi itu membuat bersih mulut, membuat ridha Allah, dan membuat berseri-seri pandangan.”
(HR. Thabrani)
Download