BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah
memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, salah satu
kemudahan yang didapatkan adalah dalam hal berkomunikasi. Mulai dari
komunikasi dalam bentuk tatap muka, surat - menyurat, melalui telepon, dan
kemudian seiring dengan berkembangnya jaringan internet, membuat manusia
dapat berkomunikasi dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun. Salah satu
teknologi komunikasi yang tengah dipakai pada masa sekarang adalah
teknologi Voice over Internet Protocol, yang merupakan teknologi mengirim
pesan suara melalui Internet Protocol. Salah satu aplikasi dari teknologi Voice
over Internet Protocol yaitu mobile-apps Push-to-Talk yang mengadopsi cara
kerja sebuah Walkie-Talkie.
Walkie-Talkie sendiri adalah sebuah alat komunikasi genggam yang
dapat menghubungkan dua orang atau lebih melalui pancaran gelombang radio.
Karakteristik utama yang unik dari Walkie-Talkie adalah tombol Push-to-Talk
(PTT), yaitu satu tombol spesial yang harus ditekan apabila pengguna ingin
mengirimkan percakapan. Walkie-Talkie dikenal dengan sebutan Two Way
Radio ataupun radio dua arah, yang dapat melakukan pembicaraan dua arah,
yaitu berbicara dan mendengarkan lawan bicara secara bergantian. Salah satu
ciri khas lain dari Walkie-Talkie adalah sistem komunikasi yang bersifat halfduplex dimana pihak-pihak yang menggunakan Walkie-Talkie tidak dapat
saling berbicara pada waktu yang bersamaan (salah satu berbicara, yang lain
hanya bisa mendengarkan). Walkie-Talkie mendukung komunikasi yang
bersifat one-to-one (satu orang kepada satu orang) maupun one-to-many (satu
orang kepada banyak orang).
Walkie-Talkie masih banyak digunakan di masa sekarang ini,
walaupun komunikasi melalui handphone sudah menjadi hal yang lumrah,
dikarenakan tidak diperlukannya biaya tambahan seperti pada penggunaan
handphone yang berupa biaya tambahan pulsa. Disamping itu Walkie-Talkie
lebih efektif dalam beberapa hal sebagai berikut: (1) Tidak perlu menekan
1
2
tombol tertentu untuk mendengarkan kiriman percakapan, (2) Berbicara lebih
cepat dan lebih akurat daripada mengetik, (3) Suara lebih ekspresif
dibandingkan teks, (4) Berfungsi seperti radio dua arah, dapat dipakai dimana
saja selama masih berada dalam jangkauan Walkie-Talkie, dan tidak
bergantung pada sinyal seperti telepon genggam. Sehingga banyak digunakan
oleh petugas keamanan seperti satpam yang perlu berkomunikasi dengan cepat
terutama dalam kondisi darurat.
Berikut terdapat data menurut hasil survei dari Yahoo! dan Mindshare
yang mengumumkan hasil riset mereka terkait pengguna smartphone di
Indonesia. Survei yang dilakukan pada pertengahan tahun 2013 tersebut
menyatakan bahwa terdapat sekitar 41,3 juta orang yang memiliki smartphone.
(Yahoo! dan Mindshare, 2013).
Berdasarkan Data Market Intelligence ID, smartphone yang
dikapalkan pada kuartal II 2014 secara global diperkirakan mencapai 300 juta
unit, dimana Android mengeruk proporsi 84,7% atau setara dengan 255,3 juta
unit.
Dikarenakan beberapa kelebihan dari Walkie-Talkie dan hasil survei
yang
telah
dilakukan
maka
dengan
hal
diatas
cukup
mendukung
pengembangan perangkat lunak mobile untuk mengadopsi fungsi dari WalkieTalkie konvensional menjadi sebuah mobile-apps dengan fungsi Push-to-Talk
seperti Walkie-Talkie yang ditujukan untuk smartphone android.
Karya ilmiah ini berfokus pada pengembangan sebuah Push-to-Talk
mobile-apps untuk smartphone ber-platform Android dengan menggunakan
teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) dengan mengadopsi cara kerja
sebuah Walkie-Talkie yang dinamakan Ahoy. Teknologi VoIP ini merupakan
sebuah teknologi yang sedang berkembang dan banyak digunakan dalam
pengembangan aplikasi yang berbasis pengiriman suara seperti mobile-apps
LINE, Whatssapp, dan aplikasi Walkie-Talkie seperti Zello. Berdasarkan hasil
survei penggunaan teknologi VoIP, tingginya ketertarikan user terhadap
aplikasi VoIP tercatat sejak tahun 2006 dengan 128737 akun yang telah
didaftarkan, 6403 user yang menggunakan akunnya secara aktif pada domain
voiprakyat.or.id di Indonesia. Dan data survey dari Point Topic mangatakan
bahwa pada kuarter ke 2 pada tahun 2012 terdapat 143.192.213 orang yang
3
menggunakan VoIP dan mengalami peningkatan dari kuarter 1 pada tahun
2012 yaitu sebanyak 139.875.875 orang di seluruh dunia.
Aplikasi ini ditargetkan untuk dapat berkerja pada jaringan nirkabel
lokal (WLAN), dikarenakan berdasarkan data hasil kuesioner user requirement,
lebih dari 50% calon user mempunyai access point sendiri serta memilih
jaringan yang digunakan untuk ruang lingkup kecil yaitu Wireless Local Area
Network. (rincian data bisa dilihat pada bab 3) dan dirancang dengan
menggunakan bahasa pemrograman JAVA dikarenakan android sendiri
dikembangkan menggunakan bahasa JAVA dan bahasa pemrograman JAVA
merupakan bahasa pemrograman yang universal digunakan dalam dunia
programming.
1.2
Rumusan masalah
Masalah yang diangkat pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana memperlancar suatu komunikasi dalam sebuah tim dengan
memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pada saat sekarang.
2. Bagaimana merancang sebuah mobile-apps komunikasi yang bisa berjalan
diruang lingkup skala kecil seperti dalam sebuah gedung.
1.3
Hipotesis
Berdasarkan permasalahan diatas dimana untuk mengadposi cara kerja
sebuah Walkie-Talkie yang mendukung komunikasi cepat serta realtime maka
dapat di tarik hipotesis yaitu dengan membuat sebuah mobile-apps Push-toTalk dengan menggunakan berteknologi Voice over Internet Protocol yang
dirancang untuk teknologi komunikasi yang sedang berkembang sekarang ini
yaitu smartphone Android.
1.4
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup yang menjadi batasan dalam karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Perancangan aplikasi Push-to-Talk untuk smartphone ber-platform Android
dengan menggunakan teknologi VoIP.
4
2. Aplikasi Push-to-Talk yang dapat digunakan untuk komunikasi selayaknya
Walkie-Talkie yang bersifat half-duplex dan mendukung tipe komunikasi
baik one-to-one maupun one-to-many.
3. Aplikasi ini dikembangkan untuk dapat berkerja pada jaringan lokal dengan
biaya minimal yaitu jaringan nirkabel lokal (W-LAN) .
1.5
Tujuan dan Manfaat
1.5.1
Tujuan
Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk merancang mobile-apps berplatform Android yang mendukung fungsi Push-to-Talk dan dapat
digunakan untuk mempermudah komunikasi one-to-one maupun oneto-many melalui jaringan nirkabel lokal (W-LAN) .
1.5.2 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari aplikasi ini, antara lain :
1. Menawarkan bentuk komunikasi yang unik seperti Walkie-Talkie,
dimana pengguna dapat berkomunikasi dengan cepat, efektif dan
efisien hanya dengan menekan satu tombol, kemudian berbicara.
2. Koneksi W-LAN dapat dimanfaatkan untuk komunikasi antar
pengguna tanpa perlu koneksi internet dengan mengandalkan
jaringan WLAN sehingga dapat mengurangi pengeluaran dari segi
biaya.
3. Mendukung komunikasi dalam bentuk group sehingga dapat
memudahkan terjadinya diskusi dan koordinasi.
5
1.6
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian dan pembuatan aplikasi ini
terbagi menjadi dua yaitu metode analisis dan metode perancangan.
1.6.1
Metode Analisis
Metode analisis adalah metode yang dilakukan untuk memperoleh
data-data dan informasi yang diperlukan untuk menunjang skripsi ini.
Analisis dilakukan dengan :
1.
Studi pustaka
Studi pustaka ini dilakukan dengan mencari data dan informasi
melalui media yang ada seperti buku, e-book, jurnal,
ataupun
website. Pencarian data ini dimaksudkan untuk mendapatkan teoriteori yang dapat menunjang dan menjadi dasar pengembangan
aplikasi.
2.
Kuesioner
Kuesioner adalah salah satu metode untuk mendapatkan data sesuai
dengan kebutuhan pengembangan aplikasi. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan pengembangan
aplikasi, seperti keinginan dan harapan calon pengguna.
3.
Analisis aplikasi sejenis
Analisis aplikasi sejenis dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap aplikasi yang serupa atau memiliki beberapa fitur yang
sama dengan aplikasi yang akan dirancang. Analisis ini dilakukan
agar dapat menganalisa fitur apa saja yang diperlukan dalam
perancangan dan untuk mencaritahu kelebihan dan kekurangan
antara aplikasi sejenis dengan aplikasi yang dirancang.
4.
Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan fakta
yang terjadi di lapangan yang bertujuan untuk memperkuat data
yang didapatkan melakui kueisoner.
6
1.6.2
Metode Perancangan
Metode penelitan yang digunakan pada karya ilmiah ini adalah
metode WaterFall. WaterFall merupakan metode pengembangan yang
berurutan melewati fase-fase yang telah ditetapkan.
1.
Komunikasi
Pada fase ini, programmer akan mencari tahu seperti bentuk
aplikasi dan garis besar dari aplikasi yang akan dirancang.
2.
Perencanaan
Pada fase ini, programmer merencanakan estimasi waktu
pembuatan,
cara
pembuatan,
bahasa
pemrograman
yang
digunakan serta perangkat keras maupun lunak yang diperlukan.
3.
Desain Sistem
Pada fase ini, programmer akan merancang bentuk aplikasi
seperti permintaan user yang sesuai dengan hasil survey yang
telah dilakukan dan garis besar aplikasi.
4.
Penulisan Kode Program dan Pengujian Program
Pada fase ini, programmer akan melakukan proses coding dan
menguji hasil program yang telah dibuat.
5.
Penyebaran
Pada fase ini, programmer akan menyebarkan aplikasi kepada
calon user dan meminta tanggapan dari user tersebut.
7
1.7
Sistematika Penulisan
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang dibahas
dalam karya ilmiah ini. Selain itu juga mengruaikan rumusan masalah,
ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode pelaksanaan, dan
sistematika penulisan.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tinjauan teori yang berhubungan dengan topic yang
diangkat pada karya ilmiah ini
Bab 3 : Metodologi
Bab ini menjelaskan langkah - langkah yang dilakukan dalam
melakukan
analisa
dan
perancangan
serta
mendeskripsikan
pengembangan aplikasi Push-to-Talk untuk smartphone ber-platform
Android dengan menggunakan teknologi Voice Over Internet Protocol
berdasarkan metode perancangan yang dipakai .
Bab 4 : Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjabarkan hasil pengembangan aplikasi yang mencakup
pengujian, hasil pengujian aplikasi, dan evaluasi.
Bab 5 : Simpulan dan Saran
Bab ini berisi garis besar kesimpulan yang diambil dari inti dan hasil
dari analisa, penelitian dan perancangan, serta saran - saran yang
merupakan tindakan yang dapat diambil sebagai tindak lanjut untuk
hasil yang lebih baik dari penelitian ini.
8
Download