PENDAHULUAN PENGERTIAN EKOLOGI Kata Ekologi berasal dari

advertisement
I.
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN EKOLOGI
Kata Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu
oikos yang berarti rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu.
Ekologi dapat diartikan sebagai Ilmu yang mempelajari baik interaksi antara
makhluk hidup maupun antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam
ekologi kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau system dengan
lingkungannya. Definisi ini pertama kali di perkenalkan oleh Ernest Haeckel,
ahli biologi Jerman pada tahun 1869.
Ekologi dapat juga di artikan sebagai ilmu yang mempelajari Ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
1
B. PEMBAGIAN EKOLOGI
Pembagian ekologi menurut bidang kajiannya :
1. Autekologi, adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies)
organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya tekanannya
pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitis, dll.
2. Sinekologi, Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai
suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu,
ekologi jenis, ekeologi populasi.
Pembagian ekologi menurut habitatnya :
1. Bahari atau kelautan.
2. Perairan tawar.
3. Darat atau terestrial.
4. Ekologi estuaria (muara sungai).
5. Padang rumput.
Pembagian ekologi menurut taksonominya :
1. Ekologi tumbuhan.
2. Ekologi hewan binatang, serangga dan burung.
3. Ekologi mikroba/jasad renik.
2
C. ASAS EKOLOGI
1. Dimanapun suatu organisme ada tidak akan dapat hidup mandiri, untuk
hidupnya
suatu
organisme
memerlukan
organisme
lain
atau
lingkungannya.
2. Lingkungan diperlukan organisme untuk makan, lindungan, pertumbuhan,
3. kembang-biak, dll.
D. PRINSIP PRINSIP EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik adalah
faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik manusia,
hewan maupun tumbuhan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan
sebagai dekomposer. Sedangkan faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang
meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi
ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Suhu
2. Sinar matahari
3. Air
3
4. Tanah
5. Ketinggian
6. Angin
7. Garis lintang
4
II.
EKOLOGI DARAT
A. ORGANISASI KEHIDUPAN TINGKAT EKOSISTEM DAN BIOMA
Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau
interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih
tepat mengenai Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang
mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen
tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap
organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen,
konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme
berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat
anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan
oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan
sebagai konsumen. Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen
secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak
langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya
konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen
II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya
tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada
produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan
makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan
5
bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini:
daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen
II) --> musang (Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak).
Gambar 1. Suatu rantai makanan.
Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu
bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting
dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan
diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang
penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan
gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Apabila terjadi kerusakan
6
ekosistem, pada dasarnya ekosistem masih dapat memperbaiki dirinya (self
purification) hingga tercapai keseimbangan kembali dalam jangka waktu
tertentu; Sebentar atau lama, tergantung dari tingkat kerusakannya.
Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan ini dikenal
dengan istilah suksesi ekologis. Anda telah ketahui bahwa antara faktor
abiotik dengan faktor biotik dalam ekosistem dapat saling mempengaruhi.
Namun ada faktor abiotik yang tidak dapat dipengaruhi oleh faktor biotik.
Faktor abiotik ini berada pada lingkup yang lebih luas, bahkan sangat
menentukan jenis biotik baik tumbuhan ataupun hewan yang mampu hidup di
dalamnya. Faktor abiotik tersebut adalah iklim regional atau iklim suatu
tempat di permukaan bumi, yang dapat menentukan jenis Bioma. Bioma
adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh
curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
B. BIOMA TUNDRA
Pada Bioma ini, Memiliki musim dingin yang sangat panjang (ekstrem).
Bioma meliputi daerah-daerah yang terletak dekat dengan kutub utara dan di
dalamnya tidak ditemukan pohon, didominasi oleh lumut-lumutan, rumputrumputan, dan perdu. Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di
7
dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang
dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu
yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi
dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang
menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya
muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat
hitam. Ciri-ciri bioama tundra yaitu :
1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang
dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi
mengalami pertumbuhan.
3. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan
Reindeer/Caribou (rusa kutub).
Gambar 2. Bioma tundra artik.
8
Gambar 3. Bioma tundra alpen.
C. BIOMA TAIGA
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik atau terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim sedang
dengan kutub seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska dan
Kanada. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal.
Ciri-ciri bioma taiga yaitu :
1. Perbedaan suhu di musim dingin dan panas sangat mencolok, di musim
dingin dapat mencapai di bawah 00F dan di musim panas dapat mencapai
900F atau lebih.
2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara
3 sampai 6 bulan.
9
3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon
konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di
bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon
konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen.
Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan
burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba.
Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya mampu
berhibernasi pada saat musim dingin.
Gambar 4. Tumbuhan spuce yang mendominasi hutan boreal.
10
Gambar 5. Hutan konifer dalam bioma Taiga.
D. BIOMA PADANG PASIR ATAU GURUN
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Bioma gurun dan setengah gurun banyak
ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri bioma padang pasir yaitu :
1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
3. Kelembaban udara sangat rendah.
11
4. Perbedaan
suhu
siang
haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat
mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C).
5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi dengan
keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang tebal dan akar
yang panjang. Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak
air pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri. Hewan besar yang
hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang
untuk hewan-hewan kecil seperti tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut.
umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka
hidup pada lubang-lubang.
Gambar 6. Bioma Gurun panas.
12
E. BIOMA PADANG RUMPUT
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Pada bioma ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk
menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan
pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. Macam
padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang
rumput tropis. Prairi adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Ciri cirri
bioama padang rumput yaitu :
1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput
curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput,
meskipun ada pula
tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena
mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput.
Nama
padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
Sedangkan hewan yang hidup di bioma ini yaitu bison dan kuda liar (mustang)
13
di Amerika, gajah dan jerapah di
Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Serta hewan hewan Karnivora seperti singa, srigala, anjing liar dan cheetah.
Gambar 7. Padang Rumput.
F. BIOMA SAVANNA
Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan
pepohonan. Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah
bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan
ular. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan
menjadi dua, yaitu :
14
1. Sabana murni, yaitu bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri
atas satu jenis tumbuhan saja.
2. Sabana campuran, yaitu bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari
campuran berjenis-jenis pohon.
Gambar 8. Padang Savana
G. BIOMA HUTAN HUJAN TROPIS (HUTAN BASAH)
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis
tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai
Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara
15
dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika. Terdapat di daerah tropis
yang banyak turun hujan. Vegetasinya tumbuh sangat rapat. Jenis tumbuhan
pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek
yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Ciri cirri
bioma ini adalah :
1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225
cm/tahun.
2. Matahari bersinar sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak
ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Tumbuhan yang hidup pada bioma ini terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan
cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah
tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan
pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung. Sedangkan hewan
yang hidup pada bioma ini diantaranya monyet, macan kumbang, harimau,
tapir, gajah, dan bermacam-macam burung. Serta hewan hewan yang aktif
pada malam hari (nokfurnal) seperti burung hantu, babi hutan,kucing hutan,
macan tutul.
16
Gambar 9. Hutan hujan tropis dengan tumbuhan Liana dan epifit yang tumbuh
pada suatu pohon.
Gambar 10. Hutan hujan tropis dengan berbagai macam jenis tumbuhan.
17
H. BIOMA HUTAN DECIDOUS (HUTAN GUGUR)
Bioma ini terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas,
gugur dan dingin). Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat,
Asia Timur, dan Chili. Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun
lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini
menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim
gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’. Memasuki musim semi
pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Ciri ciri bioma ini adalah :
1. Tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas.
2. Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
3. Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi.
4. Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima
cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban.
Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya
masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya.
18
Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon
yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu
mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi
merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim
dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai
berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
Gambar 11. Musim Semi
Gambar 13. Musim Gugur
Gambar 12. Musim Panas
Gambar 14. Musim Dingin
19
I. HUTAN MUSIM
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode
musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau
menyelimuti hutan. Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan
musim. Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim :
1. Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit,
artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah
pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat
musim hujan, daunnya lebat.
2. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan,
misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat
ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak
ditemukan adalah rusa, babi hutan dan harimau.
Gambar 15. Hutan Musim (Jati) yang sedang menggugurkan daunnya saat
musim kemarau.
20
J. HUTAN LUMUT
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang
terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut
karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh
tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi
batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak
hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup
oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang
tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
Gambar 16. Hutan Lumut
21
K. SUKSESI
Suksesi tumbuhan adalah penggantian suatu komunitas tumbuh-tumbuhan oleh
yang lain. Atau suksesi adalah perubahan komunitas tumbuh tumbuhan yang
secara teratur mulai dari tingkat pioneer sampai pada tingkat klimak.Hal ini dapat
terjadi pada tahap integrasi lambat ketika tempat tumbuh awalnya ekstrim
sehingga sedikit tumbuhan dapat tumbuh diatasnya, atau suksesi tersebut dapat
terjadi sangat cepat ketika suatu komunitas dirusak oleh suatu faktor seperti api,
banjir, atau epidemi serangga dan diganti oleh yang lain (Daniel, et al, 1992).
Mueller (1974) menyatakan, suksesi ada dua tipe, yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder. Perbedaaan dua tipe suksesi ini terletak pada kondisi habitat awal
proses suksesi terjadi. Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu.
Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total
sehingga di tempat komunitas asal, terbentuk habitat baru. Suksesi sekunder
terjadi bila suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu baik secara alami atau
buatan dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme
sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Laju
pertumbuhan populasi dan komposisi spesies berlangsung dengan cepat pada fase
awal suksesi, kemudian menurun pada perkembangan berikutnya. Kondisi yang
membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies pada tahap
berikutnya adalah faktor lingkungan yang kurang cocok untuk mendukung
kelangsungan hidup permudaan jenis-jenis tertentu.
22
Faktor penyebab suksesi :
1. Faktor iklim :
a. Fluktuasi iklim yang tidak konstan
b. Kekeringan
c. Radiasi yang kuat
2. Faktor edafis :
a. Erosi tanah
b. Deposisi tanah (pnambahan tanah)
3. Faktor biotic :
a. Pengembalaan
b. Penebangan
c. Deforestasi (pngurangan pnutupan hutan)
d. Hama dan penyakit
Tahapan suksesi yaitu :
1. Terbentuknya tanah kosong (nudation)
2. Migrasi (bji yang migrasi)
23
3. Eecesis (perkecambahan, pertumbuhan, Perkembangbiakan tumbuhan baru)
4. Agregasi (biji tumbuhan, berkembang, beranak)
5. Evaluation (biji menjajah daerah/menguasai)
6. Reaksi
7. Stabilisasi
8. Klimaks
Suksesi primer
Suksesi
primer
terjadi
bila
komunitas
asal
terganggu.
Gangguan
ini
mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat
komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami,
misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di
muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan
manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang
terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang
pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mulamula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan
terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai
mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah
24
sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya
pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil
pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan
adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur.
Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu
tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya.
Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan
pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga
keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak
menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak
menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga
terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau
dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil
sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.
Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk secara
alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh
organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih
ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran,
25
angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran
padang rumput dengan sengaja.
Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalantegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang
ditinggalkan tak terurus.
Gambar 17. Suksesi Hutan
26
DAFTAR PUSTAKA
http://arifqbio.multiply.com/journal/item/22/Seri_Ekologi
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=75&fname=ekosistem.htm
http://www.scribd.com/doc/2388150/Dasardasar-Ekologi?autodown=pdf
http://www.profinfo.netfirms.com/bio/1.html
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor
Pendamping/Praweda/Biologi/0140%20Bio%203-5c.htm
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0027%20Bio%201-6b.htm
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/06/daerah-biogeografipenyebaranorganisme-di-bumibiomaekosistem-air-tawar-dan-air-laut/
http://www.sith.itb.ac.id/profile/databuendah/gunung%20papandayan/Keindahan/
slides/11-hutan.html
http://www.dephut.go.id
http://www.google.com
http://id.wikipedia.org
27
Download