PERSEPSI TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII Tri Pamuji, Budiyono, Dita Yuzianah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Email: [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMP kelas VIII terhadap mata pelajaran matematika. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Kata kunci: persepsi, matematika, matematika sulit. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia untuk mempersiapkan kehidupan baik sebagai makhluk individu maupun sebagai mahluk sosial. Pendidikan mempunyai peran yang menentukan bagi perkembangan diri setiap individu, serta pembangunan kualitas sumber daya manusia yang merupakan sektor penting dalam menunjang kemajuan pembangunan nasional. Dalam dunia pendidikan ada banyak mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa pada setiap jenjang pendidikan. Salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa sesuai dengan kurikulum adalah mata pelajaran matematika, akan tetapi di Indonesia mata pelajaran matematika menjadi permasalahan. Hal ini karena banyak siswa yang kemampuannya kurang di bidang matematika. Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2012 oleh Program for International Student Assessment (PISA) (dalam Ibas, 2013), hasil data survei tersebut kemampuan matematika siswa-siswi di Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara. Singgih Gunarsa D. (2004: 24) menyimpulkan dari Whang dan Hancock (1994) bahwa siswa Indonesia mempunyai persepsi yang rendah terhadap matematika dan kemampuan yang kurang dalam bidang matematika, serta tidak banyak orang tua yang mempunyai persepsi bahwa mata pelajaran matematika merupakan suatu pengetahuan terpenting yang harus dikuasai oleh anak. Akan tetapi, persepsi Ekuivalen: Persepsi Terhadap Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VIII 293 tersebut tidak menyadarkan semua orang tua untuk memberi bekal kepada anak agar anaknya berprestasi dalam bidang matematika. Beberapa pengertian persepsi, pengertian persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) (2008: 376) “persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya”. Slameto (2010: 102) mengungkapkan bahwa “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia”. Bimo Walgito (2010: 99) menyebutkan bahwa “persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung suatu rangsangan atau stimulus melalui pancaindra, dimana individu mampu mengetahui dan menginterprestasikan objek yang diamati baik dari luar maupun dalam individu untuk memberikan informasi bagi lingkungan. Bimo Walgito (2010: 102) menyebutkan bahwa proses terjadinya persepsi meliputi tiga tahapan yaitu tahap penerimaan, pemahaman dan penilaian. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, waktu penelitian dari bulan November 2013 s/d bulan Juli 2014, tempat penelitian SMP Negeri 2 Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMP kelas VIII, sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 siswa dengan teknik sampling yaitu Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara langsung kepada siswa dengan membuat pedoman instrumen wawancara yang berjumlah 12 pertanyaan tentang persepsi terhadap matematika yang telah divalidasi oleh validator. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. 294 Ekuivalen: Persepsi Terhadap Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VIII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil persepsi siswa kelas VIII SMP N 2 Kalikajar terhadap matematika dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Persepsi Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kalikajar Tahun Pelajaran 2013/2014 terhadap Mata pelajaran Matematika Persepsi Siswa terhadap NO Nama Mata Pelajaran Alasan Matematika 1. RM Sulit dan membosankan Mata pelajaran matematika penuh dengan angka, rumus yang rumit, soal yang sulit dipecahkan, materi yang sulit dipahami dan cara guru dalam menyampaikan materi yang kurang jelas. 2. ED Mudah dan menyenangkan Mata pelajaran matematika penting untuk dipelajari, mudah untuk dipahami, rumus mudah dihafalkan, soal latihannya menantang. 3. LM Mudah dan menyenangkan Mata pelajaran matematika tidak membuat kantuk, materinya mudah dipahami, rumusnya mudah untuk diterapkan dalam soal, cara guru dalam menyampaikan materi yang jelas. 4. AP Mudah dan menyenangkan Materi yang ada dalam mata pelajaran matematika jelas, singkat, rumus mudah dipelajari, perhitungannya tidak rumit, cara guru ketika mengajar jelas dan menyenangkan. 5. RA Sulit dan membosankan Materi dalam matematika terlalu banyak, soal latihan sulit dipecahkan, rumusnya sulit dipahami, belajar matematika membuat pusing kepala, dan suasana kelas yang menegangkan. 6. FI Mudah dan menyenangkan Cara guru dalam menyampaikan materi jelas, perhitungannya mudah diselesaikan, rumusnya jelas, soal yang menantang serta hasil penyelesaian yang pasti. 7. MR Mudah dan menyenangkan Cara guru dalam menyampaikan materi jelas, materinya mudah dipahami, hitungan dalam metamtika tidak rumit. Ekuivalen: Persepsi Terhadap Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VIII 295 296 8. AY Sulit dan membosankan Mata pelajaran matematika memuat banyak angka, materi sulit diterima, rumus rumit dan membingungkan, dan cara guru dalam menyampaikan materi kurang jelas. 9. IF Mudah dan menyenangkan Mata pelajaran matematika mudah dipahami, setiap soal mempunyai rumus pasti yang digunakan dan jawaban yang pasti pula, serta matematika penting untuk dipelajari. 10. WJ Sulit dan membosankan Rumus dalam matematika sulit untuk dipahami, hitungannya sukar, belajar matematika membutuhkan waktu lama, guru ketika mengajar sering marah-marah dan kurang jelas dalam menyampaikan materi. 11. AM Sulit dan membosankan Materi dalam matematika banyak dan sulit dimengerti, soal latihannya membuat pusing kepala dan cara guru dalam menyampaikan materi sulit untuk dipahami. 12. EM Sulit dan membosankan Materi matematika sulit dimengerti, rumusnya sulit dihafalkan, soal latihannya menguras pikiran dan guru sering marah-marah ketika mengajar. 13. CN Sulit dan membosankan Materi matematika banyak, rumusnya sulit dihafalkan, perhitungannya membingungkan, cara guru dalam menyampaikan materi tidak jelas dan sulit dipahami. 14. SF Sulit dan membosankan Mata pelajaran matematika penuh dengan angka, materi sulit dipahami, soal latihan dengan perhitungan yang rumit, 15. AR Sulit dan membosankan Materi dalam matematika banyak dan sulit dipahami, banyak angka, rumusnya sulit dimengerti dan belajar matematika membutuhkan waktu yang lama dan guru ketika mengajar sering marah-marah. 16. AN Sulit dan membosankan Materi dalam matematika sulit dipahami, rumusnya sulit dihafalkan, perhitungannya rumit, guru ketika mengajar sering marahmarah dan cara menyampaikan materinya kurang jelas. Ekuivalen: Persepsi Terhadap Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VIII 17. ES Sulit dan membosankan Materi dalam matematika sulit dipahami, rumusnya sulit dihafalkan, perhitungannya membingungkan, soal latihannya membuat pusing kepala, guru pengampu mata pelajaran matematika galak. 18. DS Sulit dan membosankan Materi dalam matematika banyak, sulit diterima dan dipahami, rumus sulit dihafalkan, perhitungannya rumit, belajar matematika membutuhkan pemikiran yang ekstra dan waktu yang lama, serta guru ketika mengajar sering marah-marah dan kurang jelas dalam menyampaikan materi. Berdasarkan tabel di atas hasil penelitian menunjukan bahwa siswa-siswa beranggapan matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Alasanalasan yang siswa berikan terkait dengan matematika yaitu materi yang ada dalam matematika banyak dan susah dipahami, bagi mereka rumus dalam materi matematika rumit dan sulit diterapkan. Belajar memahami rumus membutuhkan cara berpikir yang kritis oleh sebab itu siswa beranggapan rumus matematika sulit. Siswa juga menyebutkan bahwa perhitungan dalam matematika membingungkan, selain hal-hal di atas siswa beranggapan bahwa soal latihan dalam matematika sulit dipecahkan, hal tersebut yang membuat siswa tidak mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Alasanalasan yang siswa berikan terkait dengan matematika membosankan yaitu bagi mereka jam pelajaran matematika terasa lebih lama dibandingkan dengan pelajaran yang lain, mereka juga beranggapan belajar matematika melelahkan, selain hal tersebut ketika siswa diberi soal dan siswa tidak dapat mengerjakan mereka akan merasa malas untuk mengikuti pelajaran matematika. Guru pengampu mata pelajaran matematika juga menjadi salah satu faktor siswa merasa bosan mengikuti pelajaran matematika, karena menurut siswa cara guru mengajar kurang jelas dalam menyampaikan materi, sering marah-marah, tegang dan sering keluar kelas. Ekuivalen: Persepsi Terhadap Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VIII 297 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalikajar mempunyai persepsi bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan untuk dipelajari. Dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pengajaran matematika, guru hendaknya dapat memberikan peran serta yang optimal dan melakukan pembaruan dalam hal mengajar agar siswa tidak merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran matematika di kelas, sehingga pembaruan tersebut dapat merubah pandangan siswa terhadap matematika bahwa matematika mudah dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gunarsa, Singgih D. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Ibas. 2013. 10 Negara Peringkat Kemampuan Matematika Dunia. [Online]. http://www.masibas.my.id/2013/12/10-negara-peringkat-kemampuan.html [diunduh pada tanggal 2 April 2014]. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 298 Ekuivalen: Persepsi Terhadap Mata Pelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VIII