BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey dengan rancangan cross sectional (potong lintang) dimana variabel independen dan variabel dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2012 di SMA Negeri 2 Surakarta. C. Subjek Penelitian 1. Populasi : Seluruh Siswa SMA Negeri 2 Surakarta 2. Sampel : a. Kriteria inklusi sampel: Remaja berusia 15-18 tahun. b. Kriteria eksklusi : Remaja yang sudah menikah. D. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dari populasi ini dilakukan dengan teknik cluster stratified random sampling. Cluster stratified random sampling dipilih 21 22 dengan maksud pengambilan sampel secara acak dikenakan pada kelas dan bukan pada subjek individu. Pada tiap tingkat diambil satu kelas sebagai sampel, kemudian cara pemilihannya dilakukan dengan menggunakan undian random. Cara pengambilan sampel untuk sampel penelitian dilakukan dengan mengambil salah satu dari kelas X, XI dan XII. (Notoatmodjo, 2005). 23 B. Rancangan Penelitian Populasi Remaja di SMA Negeri 2 Surakarta Cluster Stratified random sampling Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi Sampel Remaja dari 3 kelas. Total 103 siswa Status Ekonomi Keluarga (Rendah, Sedang dan Tinggi Tingkat pendidikan orang tua (Dasar, Menengah dan Tinggi). Perila Perila ku ku Seks Seks Baik Buruk Analisis data dengan Spearman dan Kendall-tau Perila Perila ku ku Seks Seks Baik Buruk 24 C. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : a. Tingkat Pendidikan Orang tua. b. Status Ekonomi Keluarga. 2. Variabel terikat : Perilaku Seksual Remaja. 3. Variabel luar : a. Terkendali : Usia, status perkawinan, jenis kelamin. . b. Tak terkendali : Pengaruh media, pengaruh teman sebaya dan lingkungan. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : a. Tingkat pendidikan orang tua 1) Definisi: Adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang dimiliki oleh orang tua yang terdiri dari Pendidikan Dasar (SD), pendidikan menengah (SMP, SMA/SMK) dan pendidikan tinggi (Diploma, S-1, S2, S-3). 2) Alat ukur : kuesioner. 3) Skala pengukuran : ordinal. 4) Kategori : pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. 25 b. Status Ekonomi Keluarga 1) Definisi: Status ekonomi keluarga dilihat dari jumlah penghasilan keluarga tersebut tiap bulan, yang terdiri dari penghasilan perbulan <500.000, 500.000-1.000.000, dan >1.000.000. 2) Alat ukur : kuesioner. 3) Skala pengukuran : ordinal. 4) Kategori : Status ekonomi rendah (penghasilan perbulan kurang dari Rp 500.000,00), status ekonomi sedang (penghasilan perbulan antara Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00) dan status ekonomi tinggi (penghasilan perbulan lebih dari Rp. 1.000.000,00) 1. Variabel terikat : perilaku seksual remaja. a. Definisi : Perilaku seksual remaja adalah semua tindakan yang dilakukan siswa yang mencerminkan aktivitas seksual. Perilaku seksual remaja meliputi: berpegangan tangan, memeluk/dipeluk di bahu, memeluk/dipeluk di pinggang, berciuman bibir, ciuman bibir sambil pelukan, mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan berpakaian, saling menempelkan meraba/diraba daerah alat kelamin erogen dalam dalam keadaan keadaan berpakaian, tanpa pakaian, mencium/dicium daerah erogen dalam keadaan tanpa pakaian, saling menempelkan alat kelamin, dan melakukan hubungan kelamin. b. Alat ukur : kuesioner. 26 Kuesioner perilaku seksual terdiri dari 32 pernyataan yang terdiri dari 28 pernyataan favourable dan 4 pernyataan non favourable. Tabel 1. Kuesioner Berdasarkan Pernyataan Favourable dan Non Favourable Nomer Pernyataan Nomer Pernyataan Favourable Non Favourable Aspek Perilaku Seksual Berfantasi 1, 9, 17, 24 - Berpegangan Tangan 2, 18, 10, 25 - Cium Kering 3, 19, 11, 26 - Cium Basah 4, 20, 27 12 Meraba 5, 13, 21 28 Berpelukan 14, 22, 29 6 Masturbasi 15, 23, 30 - Oral 16 - Petting 31 7 Intercourse 8, 32 (Nafi’ah, 2010). c. Skala pengukuran : nominal Bentuk skala pengukurannya adalah nominal yang terdiri atas perilaku baik dan perilaku buruk yang dikelompokkan berdasarkan jumlah total skor. Responden dinyatakan perilaku seksual baik bila total 27 skor sama atau kurang dari 51 dan perilaku seksual buruk bila total skor lebih dari 51. Dimana dengan pernyataan favourable: skor 4 untuk Selalu (SL), skor 3 untuk Sering (SR), skor 2 untuk Jarang (JR), dan skor 1 untuk Tidak Pernah (TP). Sedangkan untuk pernyataan non favourable dengan skor 1 untuk Selalu (SL), skor 2 untuk Sering (SR), skor 3 untuk Jarang (JR), dan skor 4 untuk Tidak Pernah (TP) (Nafi’ah, 2010). H. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner : daftar pertanyaan yang mengungkap variabel penelitian. Dalam penelitian ini, kuesioner akan diisi oleh responden. 2. Data sekunder dari Bagian Tata Usaha SMA Negeri 2 Surakarta 3. Alat tulis. I. Cara Kerja 1. Peneliti datang ke Bagian Tata Usaha SMA Negeri 2 Surakarta untuk meminta perijinan melakukan penelitian. 2. Peneliti bersama wakil kepala sekolah mendatangi kelas yang telah dipilih untuk dijadikan sampel penelitian. 3. Responden, yaitu siswa kelas tersebut mengisi kuesioner yang telah disediakan. 4. Hasil kuesioner didata kemudian diolah menggunakan uji statistik. J. Teknik dan Analisis Data Analisis data menggunakan uji Spearman. Pengolahan pada data ini menggunankan program SPSS 17 for Windows.