perancangan basis data peta jalan dan jembatan berbasis sistem

advertisement
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
April
2014
PERANCANGAN BASIS DATA PETA JALAN DAN JEMBATAN
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sigit Auliana
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
[email protected]
Abstrak
Serang sebagai kabupaten yang sedang berkembang pesat memerlukan infrastruktur yang baik seperti jalan dan
jembatan. Namun pada kenyataannya saat ini pemerintah daerah (Dinas Pekerjaan Umum) masih menggunakan
data grafik dalam bentuk peta dan data informasi manual (kertas) yang menghasilkan berbagai masalah.
Salah satu masalah yang ditimbulkan adalah masalah penyimpanan data karena peta dan data informasi yang
tersedia saat ini disimpan menggunakan media kertas yang tidak tahan lama dan mudah rusak. Masalah berikutnya
adalah belum tersedianya sistem informasi pengelolaan jalan dan jembatan.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, diperlukan perancangan basis data peta jalan dan jembatan
berbasis Sistem Informasi Geografis. Rancangan basis data ini akan memberikan solusi alternatif untuk masalah peta
digital (soft copy), data peta terintegrasi dan penyimpanan data peta, sehingga data peta lebih tahan lama dan tidak
mudah rusak (kecuali pada kondisi force majeure).
Kata kunci : Basis Data, Jalan, Jembatan, Sistem Informasi Geografis
I.
PENDAHULUAN
Tuntutan terhadap pembangunan terus
berkembang dalam masyarakat yang secara nyata
juga menuntut adanya kemajuan yang signifikan
dan pemabangunan sarana dan prasarana wilayah di
Kabupaten Serang. Terkait dengan sarana dan
prasarana wilayah di Kabupaten serang, sarana
jalan merupakan sarana yang perlu perhatian lebih,
ini disebabkan oleh kondisi jalan di Kabupaten
Serang saat ini masih jauh dari harapan, untuk itu
perlu perhatian khusus terhadap perjalanan
pembangunan sarana dan prasarana di Kabupaten
Serang saat ini, terutama perencanaan dan
pembangunan sarana Jalan dan Jembatan.
Adanya dasar indikasi permasalahan diatas,
maka diperlukan suatu usaha perencanaan untuk
meningkatkan kualitas sarana Jalan dan Jembatan di
Kabupaten Serang yang dalam hal ini
menitikberatkan
pada
Jalan
Kabupaten
hubungannya dengan pendukung pembangunan
sarana dan prasarana lain.
Kemajuan dibidang teknologi informasi saat
ini telah dimanfaatkan dalam mengelola data, baik
dalam bentuk tekstual maupun grafis, yang dalam
konteks ini basis data peta digital yang menyajikan
informasi rupa bumi dalam bentuk digital. Dengan
tersimpannya dalam format digital maka
penyimpanan, pengelolaan, dan updating data
semakin cepat dan mudah. Data tersebut
11
selanjutnya dimanfaatkan dalam keperluan analisis
data yang bereferensi ke konsep Sistem Informasi
Geografis (SIG) dan juga disajikan pada bidang
datar berdasarkan konsep kartografi.
Untuk mendukung kegiatan ini, maka diperlukan
suatu Sistem Informasi yang nantinya dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi seluruh Jalan
Kabupaten di Kabupaten Serang. Untuk
menghasilkan Sistem Informasi yang andal
diperlukan analisa dan rancangan basis data jalan
yang sesuai.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Goeografis
Definisi Sistem Informasi Geografis masih
berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi. Hal
ini terlihat dari banyaknya definisi Sistem Informasi
Geografis yang telah beredar di berbagai sumber
pustaka. Lebih dan itu, Sistem Informasi Geografis
juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan
teknologi yang belum terlalu lama dikembangkan,
digunakan oleh berbagai bidang atau disiplin ilmu,
dan berkembang dengan cepat.
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dan
fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya.
Secara umum, sesuai dengan nature datanya,
terdapat dua jenis fungsi analisis di dalam SIG;
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
fungsi analisis spasial dan atnibut (basis data
atribut).
Fungsi analisis atribut (non-spasial) antara
lain terdiri dari operasi-operasi dasar sistem
pengelolaan
basis data
(DBMS) beserta
perluasannya:
a. Operasi-operasi dasar pengelolaan basis data
antara lain mencakup:
1. Pembuatan basis data baru (create
database).
2. Penghapusan basis data (drop database).
3. Pembuatan tabel baru (create table).
4. Penghapusan tabel (drop table).
5. Pengisian dan penyisipan data (record)
baru ke dalam tabel (add record atau insert
record).
6. Penambahan field baru dan penghapusan
field lama (add field, delete field)
7. Pembacaan dan pencarian data (field atau
record) dati tabel basis data (seek,find,
search, retrieve).
8. Peng-update-an dan peng-edit-an data
yang terdapat di dalam tabel basis data
(update record atau edit record).
9. Penghapusan
(beserta
memngkonsolidasikannya) data (record)
dan suatu tabel basis data (delete record,
zap, pack).
10. Membuat indeks untuk setiap tabel basis
data.
b. Perluasan operasi-operasi basis data:
1. Fungsionalitas pembacaan & penulisan
tabel-tabel basis data ke dalam sistem
basis data yang lain (export dan import).
2. Fungsionalitas
untuk
berkomunikasi
dengan sistem basis data yang lain
(misalkan dengan menggunakan driver
ODBC atau protokol-protokol client-server
yang lainnya).
3. Penggunaan
kalimat-kalimat
bahasa
standard SQL (structured query language)
yang terdapat di dalam sistem-sistem basis
data
4. Operasi-operasi atau fungsi analisis lain
yang sudah rutin digunakan di dalam
sistem basis data.
c. Fungsi-fungsi analisis spasial antara lain terdiri:
1. Klasifikasi
(reclassify):
mengklasifikasikan kembali suatu data
hingga menjadi data spasial baru
berdasarkan kriteria (atribut) tertentu.
2. Network atau jaringan: fungsionalitas ini
merujuk data spasial titik-titik atau garisgaris sebagai jaringan yang tidak
terpisahkan.
12
3.
4.
5.
6.
7.
April
2014
Overlay: fungsionalitas ini menghasilkan
layer data spasial baru yang merupakan
hasil kombinasi dan minimal dua layer
yang menjadi masukkannya.
Buffering: fungsi ini akan menghasilkan
layer spasial baru yang berbentuk poligon
dengan jarak tertentu dan unsurunsur
spasial yang menjadi masukannya.
3D analysis: fungsi ini terdiri dan sub-sub
fungsi yang terkait dengan presentasi data
spasial di dalam ruang 3 dimensi.
Digital
image
processing:
pada
fungsionalitas ini, nilai atau intensitas
dianggap sebagai fungsi sebaran (spasial).
Dan masih banyak fungsi-fungsi analisis
spasial detail lainnya yang umum dan
secara rutin digunakan di dalam SIG.
Dari uraian di atas diketahui bahwa SIG
tidak sekadar bertindak sebagai tools pembuat peta.
Dan walaupun produk-produk SIG paling sering
dinyatakan dalam bentuk peta, kekuatan SIG yang
sebenarnya terletak pada fungsionalitasnya dalam
melakukan analisis termasuk dalam menciptakan
layer baru. SIG dapat mengolah dan mengelola data
spasial dan non-spasial dengan volume yang cukup
besar. Dengan demikian, pengetahuan mengenai
bagaimana cara mengekstrak data tersebut beserta
bagaimana menggunakannya merupakan kunci
analisis di dalam SIG.
2.2. Pengertian Peta, Pemetaan Digital
Peta adalah gambaran unsur-unsur
permukaan bumi diatas bidang datar dengan skala
dan proyeksi tertentu. Permukaan bumi adalah
permukaan melengkung sehingga untuk dapat
menggambarkan secara sempurna tanpa mengalami
distorsi atau perubahan, baik jarak, bentuk maupun
posisi diperlukan pendekatan yang disebut dengan
proyeksi. Dengan metode proyeksi, perubahan atau
perbedaan-perbedaan ini dapat diusahakan sekecil
mungkin. Pemetaan digital adalah proses
pembuatan data peta dengan menggunakan metode
atau pendekatan tertentu dan menghasilkan suatu
data peta digital. Adapun proses itu meliputi
survey lapangan foto udara dan citra satelit serta
kompilasi data.
Survey
lapangan
adalah
kegiatan
pengambilan data atau obyek baik buatan manusia
maupun alam secara langsung. Media survey
lapangan dilakukan dengan teknologi terestris.
Pemetaan terestris biasanya dibantu dengan
teknologi GPS.
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
Survey lapangan ini akan mendapatkan
berbagai macam data lapangan dengan variasi skala
yang telah ditentukan sebelumnya, misal pemetaan
dengan skala 1:5000.
Satelit Ikonos diluncurkan tanggal 24 September
1999 dan mengorbit bumi secara sunsynchronous
pada ketinggian 680 km. Sensor yang dipasang
dapat beroperasi dalam mode Pankromatik hitam
dan putih dan Multi Spektral dengan 4 spektrum
warna. Pada mode Pankromatik, resolusi spasial
yang diperoleh adalah 1 meter. Artinya obyek di
permukaan bumi yang memiliki ukuran 1 meter
masih dapat dikenali pada citra Ikonos.Dalam mode
MultiSpektral, kombinasi warna dapat dibuat tidak
hanya dengan spektrum warna, juga infra merah.
Kompilasi peta adalah proses pekerjaan
untuk melakukan analisis dan juga updating data
serta koleksi terhadap data-data digital yang telah
diperoleh dan sudah melalui updating akhir dan
survey ulang terhadap informasi infrastruktur
digitalnya.
2.3
Basis Data Atribut
Layer Jembatan
Layer Jalan
Kon
disi
Kode
Jalan
R
el
tabel
Kode
Ruas
Nama
Jalan
Jalan
14050117001
Jenderal
Kode
Ruas
Nama
Jalan
Jalan
14050117002
Cut
Kode
Nama
Kode
Jembatan
Jembatan Jembatan
14050116002
Jembatan 14050116007
Ruas
14050117001
14050117002
Nama
Jalan
Kelas Jalan
Jenderal
Sudirman
Cut Nyak
Jalan
Kabupatan
Jalan
Nama
Jembatan
Jembatan
DB
Konsep Basis Data pada Sistem Informasi
Geografis
SIG dapat merepresentasikan real world
(dunia nyata) di atas monitor komputer
sebagaimana
lembaran
peta
dapat
merepresentasikan dunia nyata di atas kertas.
Tetapi, SIG memiliki kekuatan lebih dan
fleksibilitas dari pada lembaran peta kertas. Peta
merupakan representasi grafis dari dunia nyata.
Objek-objek yang direpresentasikan di atas
peta disebut unsur peta (map features), contoh :
jalan, jembatan, sungai dan lain-lain. Karena peta
mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya, peta sangat baik dalam memperlihatkan
hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsurunsurnya.
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsurunsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data.
Kemudian, SIG membentuk dan menyimpannya di
dalam tabel-tabel (relasional). Setelah itu, SIG
menghubungkan unsur-unsur di atas dengan tabeltabel yang bersangkutan.
Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses
melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan
sebaliknya, unsur-unsur peta juga dapat diakses
melalui atribut-atributnya. Karena itu, unsur-unsur
tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan
atribut-atributnya.
13
Basis Data Spasial/Peta
April
2014
Gambar 2.1
Konsep Basis Data Sistem Informasi Geografis
2.4
Pengertian Jalan dan Jembatan
Undang-undang Lalu lintas dan angkutan
jalan menetapkan batasan/pengertian jalan adalah
sebagai berikut, Setiap jalan adalah jalan yang
diperuntukan bagi lalu lintas umum.
Setiap pengertian "jalan" termasuk jalan
kendaraan, jalan orang, jalan kuda, jalan sepeda dan
tempat-tempat lain yang kurang terbuka untuk lalu
lintas umum. Bagian dari jalan seperti jembatan,
tanggul, pinggir, selokan dan lereng sungai batas
garis sempadan pagar juga termasuk dalam arti
"jalan".
Dengan anak kalimat "dalam bentuk
apapun" dimaksud bahwa pengertian jalan itu tidak
terbatas pada bentuk jalan yang konsepsionil akan
tetapi juga jalan yang berbentuk lain umpamanya
jalan di bawah tanah, di bawah laut, tempat-tempat
parkir, asal jalan itu terbuka untuk lalu lintas
umum.
Pengertian Jalan menurut UU 22 tahun
2009 adalah seluruh bagian Jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi Lalu Lintas umum, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
Pengertian Jembatan menurut UU 22 tahun
2009 adalah sebuah jalan yang diberi sandaran pada
tepinya. Jadi jembatan berfungsi untuk penghubung
satu tempat dengan tempat lain yang terpisah.
III.
PEMBAHASAN
3.1
Tahapan Perancangan Basis Data
Perancangan Database (basis data) diawali
dengan desain basis data. Suatu basis data
diperlukan untuk membuat basis data yang dapat
menunjang aplikasi yang akan disusun secara dapat
berjalan dengan baik dan mempunyai penampilan
baik pula, proses perancangan basis data pada
dasarnya merupakan hubungan tertutup dari 3 tahap
(three scheme architecrure) yaitu:
1) Tahap Eksternal
Pada tahap ini dilakukan identifikasi untuk
mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi
kebutuhan pengguna (user view), kebutuhan
pengguna dapat dibentuk melalui suatu survey yang
dilakukan untuk mengetahui keperluan pengguna
(user requirement survey) yang pada saatnya akan
dipakai untuk keperluan query (merupakan
seperangkat
pertanyaan
untuk
mengambil
informasi). Secara umum survey keperluan
pengguna dapat dilakukan dengan beberapa metode
yaitu wawancara,kuisioner,angket,studi referensi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1
dibawah ini.
April
2014
rahap ini user requirement yang telah didapatkan
pada tahap eksternal akan diimplementasikan
kedalam suatu manajemen basis data yang
merupakan kumpulan program-program tertentu
yang dapat memanipulasi dan memelihara data
dalam suatu basisi data.
Dalam tahap konseptual terdapat langkahlangkah
penyederhanaan/pemilihan
dan
pengelompokan data sehingga dari data user
requirement survey yang berjumlah banyak
diperoleh data pilihan yang mewakili keadaan
sebenarnya dari masalah yang akan dibahas (model
logikal).
Secara umum langkah-langkah tahap konseptual
dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini
Data
Data
Data
File - File data
- Pemilihan data
- Pengelompokan
data
-Penyederhanaan
data
Pemodelan
Manajemen Data
Studi Referensi
Wawancara
E. R diagram
skeleton tabel
Model
Konseptual
user requirement
survey
Kuesioner
Angket
Pemahaman
secara kogis
Model Logikal
Gambar 3.2
Langkah dalam tahap konseptual
DATA
Gambar 3.1
User requirement survey pada tahap Eksternal
2). Tahap Konseptual
Model
konseptual
pada
dasarnya
merupakan model yang digunakan untuk
mengorganisasikan,
memvisualisasikan,
merencanakan dan mengkomunikasikan ide. Pada
14
Perancangan model logikal dilakukan
setelah tahap pembuatan model konseptual
dilakukan. Model logikal ini dapat dirancang
dengan dasar model data relasional, hirarki dan
jaringan dan menghubungakan model data yang
telah dibuat kedalam suatu sistem pengelolaan basis
data (DBMS= Data Base Management System).
Hasil dari model ini berupa struktur berbasis data
yang dapat diolah dengan sistem pengolahan basis
data untuk Informasi Geograsfis misal Arc
View/mapinfo. Pada rancangan model logikal,
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
parameter yang ada dimodel konseptual diperjelas
melengkapi detail-detail yang perlu dijelaskan.
3). Tahap Internal
Pada tahap ini akan dibuat satu atau lebih
model data internal, yaitu pengaplikasian
manajemen basis data yang sudah ada kedalam
perangkat komputer.
3.2
Analisa kebutuhan data spasial secara
detail tercantum pada tabel berikut:
No
1
2
15
poligon
juga
merupakan garis.
3
Analisa Kebutuhan Data
Kebutuhan data pada Sistem Informasi
Geografis Jalan dan Jembatan meliputi data spasial
dan data atribut ( database). Data spasial ( grafis )
yang dibutuhkan antara lain Layer Ruas Jalan,
Jembatan, Drainase, Tembok Penahan Tanah(TPT),
Gorong-gorong, Kelurahan, Kecamatan, Wilayah
Pembangunan (WP).
Data atribut (basis data) yang akan
disimpan
dalam
sistem informasi geografis
pengelolaan data jalan dan jembatan ini adalah
data sig_user, data wilayah Pembangunan, data ruas
jalan, data jembatan, data gorong-gorong, data
drainase, data tembok penahan tanah, data
penerangan jalan umum, data batas kecamatan.
Tabel 3.1
Analisa Kebutuhan Data Spasial
Nama
Data
Unsur Spasial
Deskripsi
Spasial
Titik
Jembatan
Titik
adalah
representasi
Goronggrafis yang tidak
gorong
memiliki
Drainase
dimensi, dapat
STA
diidentifikasikan
Kelurahan
diatas
peta
TPT
dengan
PJU
menggunakan
Node/titik
symbol-simbol
pangkal jalan
tertentu.
Garis
Jalan Propinsi Garis
adalah
Jalan
representasi
Kabupaten
grafis
Jalan Tol
berdimensi satu
Jalan Kereta
yang
Batas
menghubungKecamatan
kan
paling
Batas Wilayah sedikit dua titik.
Pembangunan Batas-batas
setiap
objek
April
2014
Poligon
Kecamatan
Wilayah
Pembangunan
Poligon adalah
representasi
grafis
berdimensi dua.
Analisa kebutuhan data atribut secara
detail tercantum pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Analisa Kebutuhan Data Atribut
Deskripsi
No
Nama Data
Atribut Data
Data
1
SIG User
UserId
Data
pengguna
yang
Password
memiliki
hak akses
terhadap
SIG Jalan
dan
Jembatan
Wilayah
2
Kode Wilayah Pembagian
Pembangunan Pembangunan
wilayah
Pembangun
Nama
an
yang
Wilayah
di
Pembangunan ada
kabupaten
serang
3
Kecamatan Kode
Berisi
Kecamatan
nama
kecamatan
Nama
yang ada di
Kecamatan
kabupaten
serang
4
Kelurahan
Kode
Berisi
Kelurahan
nama
kelurahan
Nama
atau desa
Kelurahan
pada tiap
Kode
kecamatan
Kecamatan
yang ada di
kabupaten
serang
5
Ruas Jalan
Kode
Ruas
Jalan
Kode Wilayah
Pembangunan
Berisi data
ruas jalan
pada
masing-
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
6
7
8
16
Jembatan
Goronggorong
Drainase
Nama
Ruas
Jalan
Kecamatan
Sub
Ruas
Jalan
Panjang Ruas
Perkerasan
Jalan
Kondisi
X
Y
Tingkat
Kerusakan
Tahun
Penanganan
Kode
Jembatan
Kode
Ruas
Jalan
Kode Wilayah
Pembangunan
STA
Nama
Jembatan
Kecamatan
Panjang
Lebar
Kondisi
Keterangan
X
Y
Kode Gorong
Gorong
Kode
Ruas
Jalan
Nama
GorongGorong
STA
Kecamatan
Jenis
Panjang
Diameter
Kondisi
Keterangan
X
Y
Kode Drainase
Kode
Ruas
Jalan
Nama
Drainase
Letak
Panjang
masing
wilayah
Pembangun
an
di
kabupaten
Serang.
Jalan yang
dimaksud
adalah
jalan
kabupaten,
tidak
termasuk
jalan
propinsi.
Jembatan
yang
dimaksud
adalah
jembatan
pada
masing
-masing
ruas jalan
diwilayah
kabupaten
serang.
Berisi data
goronggorong
pada
masingmasing
ruas jalan.
Berisi data
drainase
pada
masingmasing
ruas jalan.
9
Tembok
Penahan
Tanah (TPT)
10
Penerangan
Jalan Umum
(PJU)
Drainase
Kondisi
X
Y
Status
Pemelihara
Kode Tembok
Penahan
Tanah
Kode
Ruas
Jalan
Sub
Ruas
Jalan
Nama Tembok
Penahan
Tanag
Letak
Panjang
Lebar
Konsisi
Status
X
Y
Pemelihara
Kode
Penerangan
Jalan Umum
Kode
Ruas
Jalan
Desa
–
Kelurahan
Kecamatan
SOX_180
SOX_N_135
HPL_N_250
HPL_N_160
HPL_N_150
HPL_N_80
SON_250
HPS_SON_70
Sorot
X
Y
April
2014
Berisi data
drainase
pada
masingmasing
ruas jalan.
Berisi data
penerangan
jalan umum
pada
masing
masing
ruas jalan.
3.3
Rancangan Database
A. Diagram Basis Data
Pada
bagian
ini
dijelaskan mengenai
perancangan fisik tabel-tabel yang diperlukan untuk
perancangan sistem informasi geografis jalan dan
jembatan, yang semuanya dikumpulkan dalam satu
database. Perancangan database fisiknya pada
gambar 3.3.
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
2.
April
2014
Tabel WP
Tabel WP digunakan untuk menyimpan data
pembagian wilayah pemekaran kabupaten
Serang. Dalam struktur tabel WP terdiri dari 2
(dua) field dengan Kode_WP sebagai primary
key.
Tabel 3.4
Struktur Tabel Wilayah Peta
Table Name
: WP
Primary Key
: Kode_WP
Foreign Key
: No.
Field Name
Type
1
Kode_WP
Integer
2
Nama_WP
Text
3.
Gambar 3.3
Entity Relational Diagram Sistem Informasi
Geografis Jalan dan Jembatan
B. Struktur Tabel Basis Data
Proses selanjutnya setelah membuat diagram
basis data adalah merancang struktur tabel basis
data untuk sistem informasi geografis jalan dan
jembatan yang akan digunakan. Adapun tabel-tabel
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tabel SIG_User
Tabel SIG_User digunakan untuk menyimpan
data username dan password untuk dapat
masuk ke system sebagai administrator.
Dalam struktur tabel SIG_User terdiri dari 4
(empat) field dengan UserId sebagai primary
key.
Tabel 3.3
Struktur Tabel SIG_User
Table Name
: SIG_USER
Primary Key
: UserId
Foreign Key
: No.
1
2
3
4
17
Field Name
UserId
Password
Nama
Skpd
Type
Width
Text
Text
Text
Text
8
15
15
15
15
Tabel Ruas Jalan
Tabel Ruas Jalan digunakan untuk menyimpan
data ruas jalan pada masing-masing wilayah
pemekaran. Dalam struktur tabel Ruas Jalan
terdiri dari 13 (tiga belas) field dengan
Id_Ruas sebagai primary key.
Tabel 3.5
Struktur Tabel Ruas Jalan
Table Name
: RUAS JALAN
Primary Key
: Id_Ruas
Foreign Key
: Kode_WP
Widt
No.
Field Name
Type
h
1
Id_Ruas
Text
3
2
Kode_WP
3
Nama_Ruas
Text
30
4
Kecamatan
Text
24
5
Sub_ruas
Integer
6
Panjang_Ruas
Integer
7
Lebar_Ruas
Text
10
8
Perkerasan
Text
16
9
Kondisi
Text
7
10
X
Integer
11
Y
Integer
12
Tingkat_Kerusaka
n
Tahun_Penangana
n
13
4.
Width
Integer
Text
10
Text
15
Tabel Jembatan
Tabel Jembatan digunakan untuk menyimpan
data jembatan pada masing-masing ruas jalan
dan wilayah pemekaran. Dalam struktur tabel
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
Jembatan terdiri dari 12 (dua belas) field
dengan Id_Jembatan sebagai primary key.
Tabel 3.6
Struktur Tabel Jembatan
Table Name
: JEMBATAN
Primary Key
: Id_Jembatan
Foreign Key
: Id_Ruas, Kode_WP
5.
No.
Field Name
Type
Width
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Id_Jembatan
Id_Ruas
Kode_WP
STA
Nama_jembatan
Kecamatan
Panjang
Lebar
Kondisi
Keterangan
X
Y
Text
Text
Integer
Text
Text
Text
Integer
Integer
Text
Text
Integer
Integer
3
50
18
10
30
24
10
30
Tabel Gorong-Gorong
Tabel Gorong-gorong digunakan untuk
menyimpan data gorong-gorong pada masingmasing ruas jalan dan wilayah pemekaran.
Dalam struktur tabel Gorong-gorong terdiri
dari 13 (tiga belas) field dengan Id_Gorong
sebagai primary key.
Tabel 3.7
Struktur Tabel Gorong-Gorong
Table Name
: Gorong-Gorong
Primary Key
: Id_Gorong
Foreign Key
: Id_Ruas, Kode_WP
No.
Field Name
Type
Width
1
Id_Gorong
Integer
2
Id_Ruas
3
Kode_WP
4
Nama_Gorong
Text
30
5
STA
Text
10
6
Kecamatan
Text
24
7
Jenis
Text
30
8
Panjang
Integer
9
Diameter
Integer
10
Kondisi
Text
10
11
Keterangan
Text
30
12
X
Integer
13
Y
Integer
Text
6.
3
Integer
7.
April
2014
Tabel Drainase
Tabel Drainase digunakan untuk menyimpan
data drainase pada masing-masing ruas jalan
dan wilayah pemekaran. Dalam struktur tabel
Drainase terdiri dari 11 (sebelas) field dengan
Id_Drain sebagai primary key.
Tabel 3.8
Struktur Tabel Drainase
Table Name
: DRAINASE
Primary Key
: id_drain
Foreign Key
: Id_Ruas, Kode_WP
No.
Field Name
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Id_drain
Id_ruas
Kode_WP
Nama_Drain
Letak
Panjang_drain
Kondisi
X
Y
Status
Pemelihara
Type
Width
Integer
Text
Integer
Text
Text
Integer
Text
Number
Number
Text
Text
10
3
30
5
10
Double
Double
10
!5
Tabel TPT
Tabel TPT digunakan untuk menyimpan data
Tembok Penahan Tanah (TPT) pada masingmasing ruas jalan dan wilayah pemekaran.
Dalam struktur tabel TPT terdiri dari 13 (tiga
belas) field dengan Id_TPT sebagai primary
key.
Tabel 3.9
Struktur Tabel TPT
Nama File
: TPT
Primary Key
: id_tpt
Foreign Key
: Id_ruas, kode_wp
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Field Name
ID_TPT
Id_ruas
Kode_WP
Sub_Ruas
Nama_TPT
Letak
Panjang
Lebar
Kondisi
Status
X
Y
Pemelihara
Type
Integer
Text
Integer
Text
Text
Text
Integer
Integer
Text
Text
Integer
Integer
Text
Width
3
3
30
10
7
10
15
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
8.
Tabel PJU
Tabel PJU digunakan untuk menyimpan data
Penerangan Jalan Umum (PJU) pada masingmasing ruas jalan dan wilayah pemekaran.
Dalam struktur tabel PJU terdiri dari 16 (
enam belas) field dengan Id_PJU sebagai
primary key.
3.4
April
2014
Rancangan Aplikasi
Bentuk aplikasi sistem database peta digital jalan
ini memuat peta pada wilayah yang dipilih dan
informasi ruas jalan yang terdapat dalam wilayah
tersebut.
Tabel 3.10
Struktur Tabel PJU
Nama File
: PJU
Primary Key
: id_pju
Foreign Key
: Id_ruas, kode_wp
9.
No.
Field Name
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
ID_PJU
Id_ruas
Kode_WP
Desa_Kel
Kecamatan
SOX_180
SOX_N_135
HPL_N_250
HPL_N_160
HPL_N_150
HPL_N_80
SON_250
HPS_SON_70
Sorot
X
Y
Type
Integer
Text
Integer
Text
Text
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Integer
Width
3
30
24
Gambar 4.1
Aplikasi Database Peta Digital Jalan
Database Leger jalan pada tiap ruas per STA. Pada
bagian ini ditampilkan peta DED dari format
Autocad dan data detil pada ruas jalan per STAnya.
Pada halaman ini terdapat juga legenda untuk
memudahkan user membaca dan mengetahui
informasi yang terdapat dalam peta.
Tabel BtsKec
Tabel BtsKec digunakan untuk menyimpan
data Batas Kecamatan pada wilayah
pemekaran. Dalam struktur tabel BtsKec
terdiri dari 16 ( enam belas) field dengan
Id_Kec sebagai primary key.
Tabel 3.11
Struktur Tabel BtsKec
Nama File
: Bts_Kec
Primary Key
: id_kec
Foreign Key
: kode_WP
No.
1
2
3
Field Name
ID_Kec
Kode_WP
Kecamatan
Type
Width
Text
Integer
Text
7
150
24
Gambar 4.2
Database Leger Jalan
19
JUTIS ∣ Jurnal Teknik Informatika Universitas Islam Syekh Yusuf
ISSN 2252 - 5351
Data detil dan data riwayat detil dapat diedit
sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan yang terjadi di lapangan.
Namun menu edit tersebut hanya dapat
dipergunakan oleh administrator yang mengelola
sistem informasi ini. Sebelum dapat mengubah,
menambah maupun menambah data, administrator
harus melakukan login dan memasukkan password.
Hal ini untuk menjaga data hanya dapat diubah,
ditambah, diedit oleh orang yang berhak dan
diserahi tanggung jawab mengelola aplikasi ini.
Sehingga
menjaga
data
tetap
dapat
dipertanggungjawabkan.
IV.
a.
b.
V.
KESIMPULAN
Perancangan basis data merupakan hal yang
esensial di dalam Sistem Informasi Geografis.
Rancangan basis data akan menentukan
efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan,
pengelolaan dan keluaran Sistem Informasi
Geografis.
Dengan memadukan konsep basis data berbasis
Sistem
Informasi
Geografis
akan
mempermudah dalam penyimpanan data peta
khususnya peta jalan dan jembatan sehingga
lebih tahan lama dan tidak cepat rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Anita., dkk, Perancangan dan Pembuatan
Aplikasi Sitem Informasi Geografis
Berbasis Web Untuk Petunjuk Perjalanan
Wisata di Surabaya, ITS, Surabaya, 2007.
Hidayat, Taufiq, dkk., Perancangan Sistem
Informasi Geografis Penentuan Jalur Jalan
Optimum Kodya Yogyakarta, Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi,
Yogyakarta, 2006.
Kurniawan, Yahya., Microsoft access 2003 :
Belajar Sendiri, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2004.
Prahasta, Eddy., Sistem Informasi Geografis,
Konsep-konsep
Dasar,
Informatika,
Bandung, 2003.
Piarsa, I Nyoman., Rancang Bangun Sistem
Informasi Geografis Inventarisasi Ruas
Jalan dan Jembatan di Kota Denpasar,
Jurnal Teknologi Elektro Vol. 6 No. 2,
Denpasar, 2007..
Prahasta, Eddy., Sistem Informasi Geografis
Belajar dan Memahami Map Info,
Informatika, Bandung, 2006.
20
April
2014
Prahasta, Eddy., Tutorial ArcView, Sisten
Informasi
Geografis,
Informatika,
Bandung, 2009.
Rancangan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia tentang Jalan, Edisi : 1 Agustus
2005.
Sudana, A.A.K. Oka. dkk, Sistem Informasi
Geografis Inventarisasi Ruas Jalan dan
Jembatan di Kota Denpasar, Jurnal Ilmiah
Teknik Sipil Vol. 11 No. 2, Denpasar,
2007.
Undang-undang No. 2 Tahun 2009 tentang Jalan.
Download