PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, KUALITAS WEBSITE, DAN GREEN MARKETING TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN THE BODY SHOP (Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: DIAH SITI UTAMI NIM. 1113081000088 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M i ii iii iv v DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Data Pribadi 1. Nama : Diah Siti Utami 2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Juni 1994 3. Alamat : Jl. Petamburan I RT 007/RW 02 No. 14 4. Agama : Islam 5. Telp : 085883765535 6. Email : [email protected] 7. Kewarganegaraan : Indonesia B. Latar Belakang Keluarga 1. Ayah : Gempong Susanto Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Maret 1965 Pekerjaan : Pegawai Swasta 2. Ibu : Sulicha Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Agustus 1970 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga C. Data Pendidikan 1. Pendidikan Formal Tahun 2002-2007 : SDN 03 Pagi Kota Bambu Jakarta Tahun 2007-2009 : SMPN 40 Jakarta Tahun 2009-2012 : SMAN 24 Jakarta vi Tahun 2012-2016 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta 2. Pendidikan Non Formal Tahun 2004-2007 : Language course “Lingual” Jakarta Tahun 2007 : Ujian Nasional Bahasa Inggris Tahun 2007-2008 : Language course “Science College” Jakarta Tahun 2012-2013 : Language course “Inggris La Tansa BEC” Ciputat Tahun 2013 : TOEFL and TOAFL Universitas Islam Negeri Jakarta vii ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the effect of sales promotion, website quality, and green marketing to consumers purchase intention The Body Shop, a case study in Jakarta and Tangerang Selatan. This type of research is quantitative. The data source of this research is primary data derived from sample of The Body Shop customers who have used the products and visit the website of The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/). The data collection is done by distributing questionnaires to 100 respondents. The selected sampling was purposive sampling technique. The analytical method used in this research is multiple linear regression analysis.The results showed that: (1) promotional sales significantly influence consumers purchase intention The Body Shop (2) website quality significantly influences consumers purchase intention The Body Shop, (3) green marketing significantly influences consumers purchase intention The Body Shop, and (4) sales promotion, website quality, and green marketing significantly influence consumers purchase intention The Body Shop. Keywords: Sales Promotion, Website Quality, Green Marketing, Purchase Intention viii ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing terhadap minat beli konsumen The Body Shop studi kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari sampel yaitu konsumen The Body Shop yang pernah menggunakan produknya dan mengunjungi website The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) promosi penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop, (2) kualitas website berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop, (3) green marketing berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop, dan (4) promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop. Kata Kunci: Promosi Penjualan, Kualitas Website, Green Marketing, Minat Beli ix KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop (Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)”ini disusun dalam rangka menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada: 1. Mama dan Papa tercinta, terima kasih atas limpahan kasih sayangmuselama ini, atas perhatian dan dukungannya serta berbagai nasihat yang diberikan, dan juga doanya yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga saat ini anakmu dapat menyelesaikan studi S1. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya kepada Mama dan Papa, Aamiin. 2. Keluarga besar (Alm) H. Ramelan dan Hj. Surati. Terima kasih atas dukungan dan doanya yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk keberhasilanku dalam menyelesaikan studi S1. 3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM selaku dosen pembimbing skripsi pertama yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis. x 8. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku dosen pembimbing skripsi kedua yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis. 9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 10. Adikku Diaz Rivaldo Susanto, yang selalu menghiburku ketika lelah dan menggantinya dengan senyum dan tawa. Terima kasih untuk doa dan dukungannya selama ini. 11. Teman spesialkuHardiansyah Aji. Terimakasih telah menjadi salah satu pendukungkudan untuk semua doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 12. Sahabat setiakuDita Nahlati, Rama Febriyanti, Ravena Sifa, dan Mahda Nurhamidah, terimakasih atas persahabatannya dan berbagai dukungannya selama ini semoga silahturahmi kita tetap berjalan sampai kapanpun. 13. Temanku Kak Adit, Tomi, Annur, Bang Iswandi, Anggita, Septiani N. H, Dita, January, Syafwendy dan semua teman-teman jurusan Manajemen Reguler dan Manajemen Internasional angkatan 2012, khususnya kelas Pemasaran yang telah memberikan kenangan serta berbagi pengalaman selama kita kuliah bersama-sama. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang. Jakarta, 8 September 2016 Diah Siti Utami xi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xx BAB I. BAB II. PENDAHULUAN ...............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1 B. Perumusan Masalah ...................................................................10 C. Tujuan Penelitian ......................................................................12 D. Manfaat Penelitian ....................................................................12 LANDASAN TEORI .........................................................................14 A. Promosi Penjualan ...................................................................14 1. Pengertian Promosi Penjualan (X1) .........................................14 2. Peran Promosi Penjualan .........................................................17 3. Dimensi Promosi Penjualan Konsumen ..................................17 xii B. Kualitas Website(X2)..................................................................21 1. Pengertian Kualitas Website ....................................................21 2. Dimensi Kualitas Website .......................................................22 C. Green Marketing(X3) .................................................................26 1. Pengertian Green Marketing ...................................................26 2. Dimensi Green Marketing .......................................................28 D. Perilaku Konsumen ...................................................................29 E. Minat Beli (Y)............................................................................31 F. Hubungan Antar Variabel ..........................................................34 1. Hubungan Promosi Penjualan dengan Minat Beli ..................34 2. Hubungan Kualitas Website dengan Minat Beli ......................35 3. Hubungan Green Marketing dengan Minat Beli .....................35 BAB III. G. Penelitian Terdahulu ..................................................................35 H. Kerangka Pemikiran ..................................................................40 I. Hipotesis ....................................................................................42 METODOLOGI PENELITIAN .....................................................43 A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................43 B. Metode Penemuan Sampel.........................................................45 1. Populasi ...................................................................................45 2. Sampel .....................................................................................45 C. Metode Pengumpulan Data........................................................47 1. Sumber Primer.........................................................................47 2. Sumber Sekunder ....................................................................48 D. Metode Analisis Data.................................................................49 1. Uji Validitas ............................................................................50 2. Uji Reabilitas ...........................................................................51 E. Analisis Asumsi Klasik ..............................................................52 1. Uji Normalitas .........................................................................52 a. Uji Normalitas Secara Grafik ...........................................52 b. Uji Normalitas Secara Statistik ........................................53 xiii 2. Uji Multikolinearitas ...............................................................54 3. Uji Heterokedastisitas..............................................................56 F. Pengujian Hipotesis ...................................................................57 1. Uji t (Pengujian Secara Parsial)...............................................57 2. Uji F (Pengujian Secara Simultan) ..........................................58 G. Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................59 1. Persamaan Regresi Linier Berganda .......................................59 2. Uji Determinasi (Adjusted R2) ................................................60 H. Operasional Variabel Penelitian ................................................61 BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN..........................................................67 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................67 1. Sejarah Singkat The Body Shop ..............................................67 2. Logo The Body Shop ..............................................................74 B. Pembahasan Hasil Kuesioner.....................................................75 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................75 2. Deskriptif Responden ..............................................................78 a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...........................78 b. Responden Berdasarkan Usia ...........................................79 c. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................80 d. Responden Berdasarkan Pendapatan ................................81 C. Pembahasan Analisis Deskriptif ................................................81 1. Deskripsi Variabel Promosi Penjualan (X1) ............................82 2. Deskripsi Variabel Kualitas Website (X2) ...............................86 3. Deskripsi Variabel Green Marketing (X3) ..............................93 4. Deskripsi Variabel Minat Beli (Y) ..........................................95 D. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................97 1. Hasil Uji Normalitas Data .......................................................97 2. Hasil Uji Multikolinieritas.......................................................99 3. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................101 a. Uji Heterokedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) ........101 xiv b. Uji Heterokedastisitas Secara Statistik (Glesjer) ...........102 E. Uji Hipotesis ............................................................................103 1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .....................................103 2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................106 F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...................................107 G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................108 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................110 A. Kesimpulan ..............................................................................110 B. Saran ........................................................................................110 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................115 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................118 xv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................36 Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................................50 Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian.............................................................62 Tabel 4.1 Hasil Try Out Uji Validitas ....................................................................77 Tabel 4.2 Hasil Try Out Uji Reliabilitas ................................................................78 Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasakan Jenis Kelamin ......................................78 Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ....................................................79 Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................80 Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan .........................................82 Tabel 4.7 The Body Shop Memberikan Sampel Gratis yang Menarik untuk Mencoba Sebuah Produk (Tester) .........................................................82 Tabel 4.8 The Body Shop Menyediakan Penawaran Pembelian dalam Bentuk Kupon (VoucherPotongan Harga Rp 50.000 untuk Setiap Pembelanjaan Rp 500.000) ...........................................................................................83 Tabel 4.9 The Body Shop Pernah Memberikan Harga Khusus (Love Your Body Club Member, Program Bring Back Our Bottle) ...................................83 Tabel 4.10 The Body Shop Menawarkan Potongan Harga dalam Pembelian Produk Tertentu (Buy One Get One Free) ..........................................84 Tabel 4.11 The Body Shop Memberikan Tanda Khusus Bagi Produk yang sedang Promo ..................................................................................................85 xvi Tabel 4.12 The Body Shop Menjadi Sponsor Berbagai Acara Kemanusiaan, Lingkungan, Kepedulian terhadap Binatang, dan Lain Sebagainya ...85 Tabel 4.13 The Body Shop Mengadakan Berbagai Acara Kuis/Kontes untuk Memenangkan Hadiah (Kontes Foto Selfie #AbsolutelyKartini, Kontes Foto Hewan Peliharaan) ..........................................................86 Tabel 4.14 Website The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/) Mudah Untuk dioperasikan, dinavigasikan dan digunakan, serta dapat Berinteraksi Langsung dengan Customer Service pada Layanan Online Chat .........................................................................................87 Tabel 4.15 Konten pada Website The Body Shop Indonesia (Teks, Gambar, Grafik, Tata Letak) Menarik ...............................................................87 Tabel 4.16 Fitur (Hyperlink, Navigasi) pada Website The Body Shop Indonesia Fleksibel untuk dijelajahi ....................................................................88 Tabel 4.17 The Body Shop Indonesia Selalu Update pada Halaman Websitenya..89 Tabel 4.18 Website The Body Shop Indonesia dirancang untuk Memudahkan Konsumennya dalam Browsing...........................................................89 Tabel 4.19 Website The Body Shop Indonesia Menyediakan Tempat untuk Keikutsertaan Konsumen dalam Meningkatkan Media Website (Testimonial, Komentar dan Saran) ....................................................90 Tabel 4.20 Terdapat Informasi yang Jelas Tentang Promosi dan Keakuratan Produk pada Website The Body Shop Indonesia ................................91 Tabel 4.21 Saya Percaya dalam Bertransaksi Belanja Via Website The Body Shop Indonesia .............................................................................................91 Tabel 4.22 The Body Shop Indonesia Bertanggung Jawab terhadap Keamanan Informasi dan Produk yang diterima Oleh Konsumen ........................92 xvii Tabel 4.23 The Body Shop Indonesia Peduli dengan Pelanggannya dengan Memberikan Informasi Melalui The Body Shop NewsletterViaE-Mail93 Tabel 4.24 Produk The Body Shop dikenal Sebagai Produk yang Ramah Lingkungan..........................................................................................94 Tabel 4.25 Produk The Body Shop Terbuat dari Bahan-bahan Alami dan Tidak Merusak Lingkungan...........................................................................94 Tabel 4.26 The Body Shop Sangat Peduli terhadap Isu-isu Permasalahan Lingkungan seperti Global Warming dan Save Earth ........................95 Tabel 4.27 Saya Sering Mencari Informasi tentang Produk The Body Shop ........96 Tabel 4.28 Saya Ingin Segera Membeli/Memiliki Produk The Body Shop ..........96 Tabel 4.29 Saya Lebih Memilih Produk The Body Shop Daripada Produk Lain..97 Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik...................................................99 Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................100 Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glesjer) ..............102 Tabel 4.33 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ..................................................104 Tabel 4.34 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .............................................107 Tabel 4.35 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .............................................108 Tabel 4.36 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .................................109 DAFTAR GAMBAR xviii Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia .........................2 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...........................................................................41 Gambar 4.1 Logo The Body Shop .........................................................................74 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ...................................................98 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) ...............101 xix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .........................................................................118 Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden................................................................125 Lampiran 3 Hasil SPSS Uji Kualitas Data ...........................................................137 Lampiran 4 Hasil SPSS Uji Asumsi Klasik .........................................................143 Lampiran 5 Hasil SPSS Uji Hipotesis ..................................................................146 Lampiran 6 Hasil SPSS Analisis Regresi Linier Berganda .................................147 Lampiran 7 Hasil SPSS Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ......................148 xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan, pemerintah dan masyarakat merupakan sebuah kesatuan yang saling bergantung satu sama lain. Perusahaan telah memberi pengaruh yang sangat besar kepada seluruh aspek kehidupan masyarakat luas, baik pengaruh positif maupun negatif, tindakan-tindakan masyarakat juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.Terlebih jika melihat beberapa waktu belakangan ini banyak usaha berbentuk ritel mulai menjamur. Adapun pengertian dari ritel menurut Kotler dan Armstrong (2014:396), ritel mencakup semua kegiatan yang terlibat dalam menjual produk atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi mereka, bukan untuk penggunaan dalam industri bisnis. Usaha ritel harus melihat serangkaian konsep pemasaran agar dapat memasarkan produk-produknya, supaya mampu bertahan dalam industrinya.Namun seiring dengan perkembangan zaman, khususnya dibidang teknologi yang semakin dan menuntut untuk hidup lebih cepat. Hal ini juga didukung dengan adanya koneksi internet yang semakin cepat. Internet merupakan web publik yang luas, dari jaringan komputer yang dapat menghubungkan pengguna dari berbagaikalangan di seluruh dunia untuk mendapatkan informasi (Kotler dan Armstrong, 2014:47). 1 Tentunya trend global ini mempengaruhi Indonesia secara siginifikan, hal ini dapat terlihat dari bagaimana pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Hasil riset dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang bekerjasama dengan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesiamengemukakan bahwa jumlah dan penetrasi pengguna internet di Indonesia dari tahun 2005-2014 terus meningkat. Terlihat bahwa pertumbuhan jumlah penduduk dibarengi juga dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet. Gambar 1.1 (sumber APJII,2014) Pertumbuhan jumlah pengguna internet dan gadget yang signifikan memicu fenomena baru seperti belanja online (online shopping). Belanja 2 onlinesaat ini menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat. Selain karena dapat menghemat hemat waktu dan biaya yang lebih murah, tersedianya banyak pilihan online shopping kian digemari oleh pengguna internet. Perkembangan ini berdampak dengan banyaknya perusahaan, baik ritel maupun industri kecil yang mulai merambah bisnisnya untuk memasuki perdagangan onlineatau e-commerce. Dalam e-commerce sebuah kepercayaan terhadap website menyiratkan sejauh mana pelanggan percaya bahwa website adalah etika, hukum dan kredibel serta memiliki kemampuan untuk melindungi privasi mereka (Wan, 2000 dalam Mona et. al, 2013). Hal ini memunculkan berbagai ide kreatif dalam pembuatan website. Maka sebuah websiteharus memiliki kualitas yang baik agar dapat menarik para konsumen. Menurut Law dan Bai (2008) dalam Mona et. al (2013) juga menemukan bahwa dampak kualitas website pada niat pembelian secara online pengguna melalui kepuasan mereka dengan fitur kegunaan dan fungsi website. Berdasarkan persepsi tersebut, kualitas website memiliki manfaat lebih bagi pelanggan terutama perusahaan. Websiteyang baik dapat memberikan lebih banyak keuntungan kepada perusahaan. Di sisi lain website yang buruk dapat memberikan bencana bagi perusahaan. Untuk mendapatkan tanggapan yang baik dari para konsumennya, perusahaan harus mengerti tentang kualitas website. Dalam penelitian ini, kualitas websitesebagai variabel independen (X2). Sehingga tidaklah heran semakin banyak perusahaan baikskala besar maupun kecil yang membuat website untuk menunjang kesuksesan bisnisnya 3 karena website memiliki keuntungan seperti yang telah disebutkan diatas. Selain itu menurut Hermawan Kertajaya, dilansir dari vivanews.com, pengusaha yang tidak mempromosikan produknya melalui media online akan merugi, sebab menurutnya teknologi informasi secara online sangat efektif dalam memasarkan berbagai produk (Kusumadewi dan Andalan, 2012). Penting pula bagi para pebisnis untuk memahami niat pembelian pelanggan mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan dalam membuat berbagai kegiatan menarik seperti promosi dalam hal penjualan agar dapat memikat serta meningkatkan jumlah konsumen. Perusahaan berupaya mempromosikan agar konsumen mengenal dan mengetahui produknya tersebut. Dalam penelitian ini, promosi penjualan merupakan variabel independen (X1). Promosi penjualan merupakan bentuk utama dalam pemasaran, terdiri dari kumpulan alat insentif, jangka pendek, dan dirancang untuk merangsang lebih cepat atau pembelian yang lebih besar dari produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan (Kotler dan Keller, 2012:541). Penjual dapat menggunakan promosi konsumen untuk mendesak pembelian pelanggan dalam jangka pendek atau meningkatkan pelanggan dalam keterlibatan merek (Kotler dan Armstrong, 2014:502). Sejatinya wanita dan kecantikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, wanita selalu identik dengan kecantikan, begitu pula sebaliknya. Hal ini perlu ditunjang dengan peran penting dalam pembelian sehingga menciptakan potensi dalam kehadiran industri kosmetik. Produk kosmetik baik lokal maupun internasional telah merambah konsumen Indonesia, mereka bertarung 4 menciptakan produk terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan perempuan Indonesia akan kecantikan kriteria ideal yang diakui secara umum.Saat ini tren berubah ke arah yang lebih positif, di mana kosmetik tak hanya alat untuk bersolek, akan tetapi kosmetik juga memiliki nilai-nilai humanistik, yang pada prinsipnya membawa makna lebih dari sekadar media kecantikan.Namun kini tidak hanya wanita yang membutuhkan perawatan tubuh, tetapi pria juga butuh perawatan tubuh agar tetap tampil mempesona. Walau perlengkapan perawatan tubuh pria tak sebanyak wanita, tidak membuat perawatan pria menjadi tidak penting. Keadaan udara kota yang terbilang tidak bersih dan tidak dapat dihindari dalam melakukan aktivitas sehari-hari membuat kulit pria kering dan kusam. Untuk itu, The Body Shop menyediakan beragam produk alami untuk perawatan khusus pria. Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan bagi para perusahaan kosmetik. Saat ini perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik pada 2012 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun, berdasarkan data Kementerian Perindustrian (www.kemenperin.go.id). Kaum hawa sudah tidak asing dengan berbagai produk tata rias dan perawatan kulit. Namun, selain ragam warna, kualitas, dan varian produk, kosmetika pun dituntut halal.Adapun dalam daftar MUI, beberapa label kosmetika yang sudah mendapatkan sertifikasi halal selain Zahra, Sariayu, dan Wardah adalah Camilla, Purbasari, Ristra, Trustee, Citra, La Tulipe, LT Pro, Inez, serta Caring Colors. Sehingga The Body Shop dapat mengambil peluang ini untuk ikut 5 membuat produk berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) (http://lifestyle.okezone.com/ 2013). Sehingga beberapa tahun belakangan ini mulai muncul promosi produk kosmetik berlabelkan halal, dengan mengincar niche market di Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Dengan banyaknya pilihan produk kosmetik dipasaran, konsumen di Indonesia dihadapkan pada kesulitan dan kebingungan dalam memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, karena jika salah dalam memilih produk maka dapat berdampak fatal bagi kesehatannya, terutama keindahan kulit dan wajah mereka. Maka perusahaan yang mampu bertahan adalah mereka yang memanfaatkan brand dengan berbagai konsep strateginya. Dengan itu The Body Shop lahir menggunakan konsep dan ide-ide unik terutama dengan konsep green marketing yang menjadi ciri khas untuk memperkenalkan produk-produknya.Green marketing merupakan sebuah gaya hidup baru didunia pemasaran. The Body Shop adalah perusahaan yang memproduksi produk-produk kosmetik dan kecantikan yang membawa isu-isu lingkungan dalam memasarkan produknya, beberapa diantaranya untuk menggunakan kembali, mengisi ulang, dan mendaur ulang apa yang mereka bisa pakai kembali, menjadi cerminan munculnya pendekatan “triple bottom lines” yang mengarahkan bisnis untukmengukur keberhasilan dari tiga pilar pendukungnya yaitu profit, people, danplanet (Shankleman, 2013). Polonsky (2011) dalam Wu dan Chen (2014) mendefinisikan bahwa pemasaran hijau yaitu semua kegiatan yang dirancang oleh perusahaan dalam 6 rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia atau ingin dengan meminimalkan dampakpada lingkungan alam. Di tahun pertamanya, The Body Shop menjadi sponsor untuk poster Greenpeace pada tahun 1985. Setahun kemudian, mereka juga menciptakan kampanye besaruntuk pertama kalinya dengan tema "Save the Whale" bersama perusahaan Greenpeace di tahun 1986 (www.thebodyshop.co.uk). The Body Shop memiliki produk dengan menggubnakan bahan-bahan yang alami, selain itu The Body Shop lahir dengan slogan “be your self” yang dapat meyakinkan konsumennya dengan tidak pernah menjanjikan kecantikan, karena menurutnya manusia harus dapat mengembangkan dan menumbuhkan rasa percaya diri dengan keadaaan tubuh yang dimiliki. The Body Shop terkenal oleh produk-produknya yang menggunakan zat herbal mulai dari Body Care and Treatment Product, Bath Equipment Product, Skin Care Product, Make-Up Product, Hair Care and Treatment Product, Fragrance (Aroma Theraphy), dan Mens Care Product (www.thebodyshop.com). Dalam memasarkan produknya The Body Shop juga memiliki satu filosofi “Profit With Principle” (Kartajaya, 2003), maksudnya adalah dalam menjalankan semua aktivitas bisnisnya, The Body Shop tidak hanya menjual produk-produk kosmetik, tetapi juga membentuk sebuah komunitas global yang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat sekitar. Kegiatan pemasaran hijau dapat mempengaruhi sikap dan sikap mempengaruhi niat beli (Atilgan-Inan dan Karaca, 2011 dalam Suciarco et. al, 2015). Sehingga penelitian ini menggunakan green marketing sebagai variabel independen (X3). 7 Kampanye The Body Shop atas kepedulian terhadap pendidikan HAM juga turut menghadirkan produk hand cream yang tak hanya berkhasiat merawat kulit tangan, tapi juga sebagai wujud partisipasi kepedulian sosial di mana setiap hasil penjualan dari hand cream ini akan disisihkan untuk didonasikan dalam program pendidikan HAM di Museum Omah Munir, Malang, Jawa Timur (Fajrian, 2015). The Body Shop tidak hanya sekedar melakukan kegiatan kampanye saja, akan tetapi The Body Shop juga berusaha untuk lebih mendekatkan dan mengajak para konsumen mereka, untuk lebih peduli terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.Di Indonesia sendiri konsumen loyal The Body Shop rata-rata berusia antara 25-35 tahun.Dengan adanya perubahan gaya hidup remaja Indonesia tersebut, saat ini range usia konsumen The Body Shop meluas dari 15-35 tahun (Intana, 2013). Fenomena inilah yang menjadi alasan bagi The Body Shop untuk peduli terhadap masalah sosial, memfokuskan program kampanyenya sebagai salah satu bentuk publisitas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, dan menyediakan berbagai promosi penjualan bagi para konsumennya. The Body Shop merupakan salah satu merek yang gencar melakukan program daur ulang di Indonesia adalah melalui program Bring Back Our Bottle (BBOB) yaitu, setiap 3 botol produk The Body Shop yang dikembalikan ke counter, konsumen akan mendapatkan 5 poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk ditukar dengan produk The Body Shop ataupun digunakan untuk mendapat diskon saat berbelanja (Dara, 2015) 8 GM Corporate Communication The Body Shop Indonesia, mengatakan BBOB adalah program edukasi lingkungan dengan cara mengajak konsumen The Body Shop Indonesia untuk mengembalikan kemasan kosong produk ke toko The Body Shop guna mengurangi sampah rumah tangga agar tidak tertimbun di lingkungan sekitar ataupun di Tempat Pembuangan Air (TPA) (Ratnaningsih, 2015). Sehingga program tersebut bukan hanya sekedar strategi promosi penjualan yang diterapkan oleh The Body Shop, namun juga sebagai salah satu kampanye dalam pengurangan sampah. Namun The Body Shop juga melakukan berbagai strategi pengembangan produk yang berupa: 1. The Body Shop mendirikan The Body Shop Foundation sebagai program charity (amal) dengan fokus pada hak asasi manusia, dan perlindungan terhadap hewan serta lingkungan. 2. Strategi komunikasi promosi yang dilakukan The Body Shop yaitu adanya direct marketing dengan mengaktifkan website yang dapat dijadikan akses e-commerce untuk dapat berkomunikasi langsung dengan konsumennya. 3. The Body Shop juga melaksanakan program sales promotion dengan mengadakan sale, buy one get one, dan inovasi sales promotion lainnya. 4. The Body Shop juga melakukan berbagai kegiatan-kegiatan kepedulian dan social campaign sebagai salah satu program Public Relation mereka. Bahkan The Body Shop pun kini telah merubah konsep bisnisnya dengan menggunakan bisnis ritel dan juga e-commerce. The Body Shop memiliki 9 websitesebagai salah satu strategi komunikasi promosi hingga penjualan produkproduknya melalui penjualan online. The Body Shop menawarkan berbagai pilihan produk yang dimilikinya kepada konsumennya yang berada di Indonesia melalui website resminya di www.thebodyshop.co.id. Namun beberapa konsumen The Body Shop menyayangkan bahwa pada saat mereka melakukan pembelian produk secara online, sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Hal ini disampaikan langsung oleh konsumen The Body Shop melalui akun facebook resmi The Body Shop Indonesia. Melihat fenomena tersebut peneliti ingin melihat apakah promosi penjualan yang dilakukan The Body Shop mempengaruhi minat beli konsumennya, apakah kualitas website yang diberikan oleh The Body Shop mempengaruhi minat beli konsumen selanjutnya, serta apakah konsep green marketing yang dilakukan The Body Shop mempengaruhi minat beli konsumennya. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop (Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan perkembangan penjualan kosmetik di Indonesia dengan adanya tren konsumen ini kini lebih merujuk kepada belanja secara online.Bahkan sekarang sudah banyak konsumen yang mulai peduli dengan lingkungan disekitarnya. Maka akan dilakukan penelitian mengenai penyebab 10 terjadinyapenjualan pada The Body Shop berkaitan dengan strategi pemasaran perusahaan, apakah sudah tepat diterapkan untuk konsumen The Body Shop. Dalam merumuskan promosi penjualan dari berbagai produk, serta penjualan secara online danadanya strategi green marketingoleh The Body Shop. Sehingga perlu diketahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing The Body Shop yang dikaitkan dengan salah satu faktor penting yakni minat beli konsumen terhadap The Body Shop itu sendiri. Selanjutnya, untuk menjawab masalah penelitian tersebut, maka muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah variabelPromosi Penjualan mempunyai pengaruhsecara parsial dan simultan terhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)? 2. Apakah variabelKualitas Websitemempunyai pengaruh secara parsial dan simultanterhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)? 3. Apakah variabelGreen Marketingmempunyai pengaruh secara parsial dan simultanterhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)? 4. Apakah variabelPromosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketingmempunyai pengaruh secara parsial dan simultanterhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)? 11 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada. Peneliti mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan). 2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas website terhadap minat konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan). 3. Untuk menganalisis pengaruh green marketing terhadap minat beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan). 4. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing terhadap minat beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)secara dominan. D. Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitiannya dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya dibidang pemasaran, tepatnya perilaku konsumen yaitu promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing terhadap minat beli konsumen yang berhubungan dengan teoritis selama menjalani perkuliahan dan menjadikan sebagai 12 prasyarat akademik untuk kelulusan Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bagi Akademisi Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan kualitas pendidikan universitas selanjutnya di masa depan dan dijadikan sumbangsih teoritis dalam bidang ilmu pemasaran kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan menambahkan atau mengganti variabel yang ada, dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat bagi yang memerlukan. 4. Bagi Perusahaan Adanya informasi yang bermanfaat bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, serta dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perbaikan yang mungkin dapat memenuhi kualitas yang diinginkan oleh konsumen saat ini maupun masa yang akan datang. 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Promosi Penjualan 1. Pengertian Promosi Penjualan (X1) Promosi penjualan terdiri dari semua insentif yang ditawarkan kepada pelanggan dan semua anggota saluran untuk mendorong pembelian produk (Clow dan Baack, 2014:342) Menurut pendapat Peter dan Olson (2010:408) promosi penjualan adalah bujukan langsung konsumen untuk melakukan pembelian. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2014:501), promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa. Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik konsumen baru, mempengaruhi konsumennya untuk mencoba produk baru, mendorong konsumen membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying(pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan menjadi: a. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan atau konsumen akhir b. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara 14 c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan. Promosi penjualan dapat diartikan sebagai keinginan menawarkan insentif dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan para konsumen, para penjual atau perantara. Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai saran-saran pemasaran dengan menggunakan biaya yang efisien dengan memberikan nilai pada produk kepada para penjual atau perantara maupun pemakaian langsung, biasanya tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu. Dalam Kotler dan Armstrong (2014:502) pengelompokan jenis promosi penjualan merupakan alat yang menawarkan insentif para pembeli adalah sebagai berikut: 1) Promosi konsumen (consumer promotion) yaitu upaya mendorong pembelian unit-unit lebih besar, menciptakan pengujian produk diantara non pemakai, dan menarik orang beralih dari merek pesaing. Alat yang digunakan seperti sampel, kupon, penawaran uang kembali, premi, pajangan dan promosi titik pembelian, kontes, undian, dan penghargaan dukungan 2) Promosi dagang (trade promotion) yaitu upaya membujuk pengecer menjual produk baru dan mempunyai tingkat persediaan dan mendorong pembelian di luar musim. Alat 15 yang digunakan seperti jaminan pembelian, hadiah barang, iklan bersama, kerja sama iklan dan pemajangan, pengembalian uang, kontes penjualan para penyalur 3) Promosi bisnis(business promotion)yaitu upaya yang digunakan untuk menghasilkan lead bisnis, merangsang pembelian, hadiah pelanggan, dan memotivasi para tenaga penjual. Promosi bisnis mencakup banyak cara yang hampir sama dengan yang digunakan untuk promosi konsumen maupun promosi dagang. Namun terdapat dua tambahan alat promosi bisnis, yaitu konvensi dan pameran dagang serta kontes penjualan. Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa promosi penjualan mencerminkan sebuah insentif dan hadiah untuk membuat para pelanggan membeli produk-produk perusahaan pada waktu sekarang dibandingkan dengan membeli nanti. Promosi penjualan menghasilkan respons konsumen yang lebih cepat dalam penjualan. Pertumbuhan promosi penjualan dapat mencerminkan prioritas perusahaan yang lebih tinggi, hal ini berkaitan dengan penjualannya dibandingkan dengan pembentukan merek dalam jangka panjang. Promosi penjualan dapat diarahkan kepada pelanggan, pengecer dan tenaga penjual lainnya. Pelanggan akan lebih senang membeli produk kita jika disediakan kupon-kupon potongan harga, paket harga, dan hadiah-hadiah lainnya. Pengecer juga akan bekerja lebih keras jika diberi penawaran diskon harga, iklan serta display, dan produk- 16 produk gratis. Tenaga penjual pun akan beroperasi lebih giat jika diselenggarakannya kontes-kontes berhadiah untuk kinerja terbaik. 2. Peran Promosi Penjualan Secara umum terdapat tiga peran dari promosi penjualan yaitu: a. Merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen rumah tangga b. Memperbaiki kinerja pemasaran dari penjualan kembali c. Sebagai suplemen periklanan, penjualan tatap muka, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung Namun secara spesifik, tujuan dari promosi penjualan hampir sama dengan periklanan yaitu agar konsumen mau mencoba penggunaan produk, mendorong peningkatan penjualan, dan mendorong konsumen yang sudah ada agar menggunakan produk dengan intensitas yang lebih sering lagi. Penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian jangka pendek atau dapat juga meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang. 3. Dimensi Promosi Penjualan Konsumen Alat-alat promosi penjualan konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2014:503-504) meliputi sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga khusus, premi, barang khusus iklan, pajangan dan demonstrasi di titik pembelian, dan kontes, undian serta permainan, secara rinci akan dijabarkan sebagai berikut: a. Sampel (samples) merupakan alat penawaran untuk mencoba 17 sebuah produk. Pemberian sampel dipercaya sebagai cara yang efektif tetapi cukup menekan biaya perusahaan untuk memperkenalkan produk baru atau menciptakan minat baru bagi produk yang sudah ada. b. Kupon (coupons) adalah sertifikasi yang memberikan penghematan kepada pembeli ketika mereka membeli produk tertentu. Sebagian besar konsumen menyukai kupon. Kupon dapat mempromosikan percobaan merek baru atau mendorong penjualan merek yang telah ada. c. Pengembalian tunai (rabates or cash of refund) hampir sama dengan kupon, namun pengurangan harga terjadi setelah pembelian dan bukan saat membeli di gerai eceran. Konsumen mengirimkan bukti pembelian kepada produsen, yang kemudian mengembalikan secara tunai sebagian harga pembelian lewat pos. d. Harga khusus (price packs) menawarkan penghematan dari harga resmi produk kepada konsumen. Produsen menandai pengurangan harga secara langsung pada label atau kemasan. Harga khusus biasa berupa kemasan tunggal yang dijual pada harga murah atau dua produk terkait yang dikemas menjadi satu. Harga khusus sangat efektif bahkan lebih baik daripada kupon dalam mendorong penjualan jangka pendek. e. Premi (premiums) adalah barang yang ditawarkan secara gratis 18 atau pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk. Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. Premi dengan paket menyertai produk di dalam atau pada kemasan. Kemasan itu sendiri, jika berupa wadah yang dapat digunakan kembali dapat berfungsi sebagai premi. f. Barang khusus iklan (advertising specialities) disebut juga produk promosi adalah pernak-pernik bermanfaat yang dicetak dengan nama, lambang, atau pesan pengiklan yang diberikan sebagai hadiah kepada konsumen. Hal tersebut dapat berupa kaos, pulpen, cangkir, kalender, gantungan kunci, tote bags, pendingin, bola golf, dan topi. g. Promosi titik pembelian (Point of Purchase – POP promotions) meliputi pajangan dan demonstrasi di titik penjualan. Menampilkan lorong dengan berbagai tanda-tanda promosi sebagai “rak pembicara”, atau mendemonstrankan produk atau makanan secara gratis. h. Penghargaan dukungan (event sponsorships) adalah penghargaan tunai atau penghargaan lain yang diberikan kepada pengguna rutin produk atau jasa perusahaan tertentu. Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, seperti pertandingan balap mobil, konser musik atau acara amal, itu membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut 19 sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara tersebut. i. Kontes, undian, dan permainan (contests, sweeptakes, and games) memberikan peluang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu, seperti uang tunai, perjalanan, atau barang, lewat keberuntungan atau suatu usaha. Kontes mengharuskan konsumen memberikan masukan atau saran untuk perusahaan. Sedangkan undian yaitu mengharuskan konsumen mendaftarkan nama mereka untuk diundi. Permainan dapat menghadirkan sesuatu bagi konsumen ketika mereka sedang membeli, yang kemungkinan dapat membantunya dalam memenangkan hadiah. Sedangkan menurut Blattberg dan Neslin (1990) dalam Amusat et. al (2013) dimensi promosi penjualan yaitu sebagai berikut: 1) Kupon (coupons)yaitu berupa penawaran kertas yang tersedia di majalah dan koran, bisa di-download dari internet, atau tersedia di promosi titik pembelian(point-of-purchase)dan penerima berhak untuk mendapatkan pengurangan harga untuk pembelian produk atau jasa. 2) Premi (premiums) yaitu item yang ditawarkan secara gratis atau dengan pengurangan harga dengan pembelian item lainnya. 3) Bonus paket (bonus packs) yaitu sesuatu ditawarkan oleh 20 produsen yang menyediakan produk tambahan dengan harga biasa namun dalam sebuah paket ditingkatkan. 4) Gratis sampel (free sample) yaitu menawarkan konsumen sebuah diskon atau hadiah produk secara gratis untuk pembelian berulang atau perlindungan dari produk atau perusahaan yang sama. 5) Harga promosi (price promotion) menawarkan berupa uang atau bahkan barang dagangan kepada konsumen pada promosi titik pembelian(point-of-purchase) melalui paket khusus. Sehingga peneliti menggunakan dimensi promosi penjualan menurut Kotler dan Armstrong (2014) karena sesuai dengan objek penelitian. B. Kualitas Website(X2) 1. Pengertian Kualitas Website Menurut Kotler dan Keller (2012:153) pengertian darikualitas yaitu totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mona et. al (2013) bahwa persepsi pelanggan tentang kualitas website didasarkan pada fitur dalam website yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan terkesan senuah keunggulan dari website itu. 21 Situs belanja online yang secara signifikan penting untuk bisnis, pengecer, dan konsumen dengan fitur-fitur inovatif sehingga mereka dapat berkembang pesat. Untuk itu, organisasi harus mengembangkan situs web berkualitas tinggi yang memberikan pengalaman online yang lebih baik untuk menarik dan mempertahankan pelanggan mereka di pasar e-retail(Stuart, J. et. al, 2003 dalam Hasanov dan Khalid, 2015). Menurut sekelompok peneliti yang dilakukan oleh Shaheen et. al (2012) fitur situs memiliki pengaruh penting terhadap niat pembelian online. Ditambah dengan adanya sebuah situs informatif memungkinkan pelanggan untuk membandingkan dan mengevaluasi alternatif produk, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan kontribusi untuk niat beli secara online Hausman dan Siekpe (2009) dalam Hasanov dan Khalid (2015). Beberapapeneliti menyebutkan bahwa beberapa dimensi kualitas website dapat dikategorikan sebagai keamanan, kenikmatan, kualitas informasi, kemudahan penggunaan, dan kualitas layanan. Sehingga kualitas sangat berpengaruh terhadap minat seseorang dalam memilih suatu produk atau jasa. 2. Dimensi Kualitas Website Penelitian ini mengadaptasi teori Barnes dan Vidgen (2006) dalam Sam dan Tahir (2009) model yang berfokus pada kegunaan penggunaan (usability), kualitas informasi (information quality), 22 desain website (website design), kepercayaan (trust) dan empati (empathy) karena sesuai dengan objek penelitian. a. Kegunaan (usability) Mengoperasionalkan dimensi kegunaan pengguna sebagai konsumen yang menganggap bahwa sebuah situs mudah untuk dipelajari dan dioperasikan, mudah dinavigasi, mudah digunakan dan interaktif dengan website harus jelas dan dapat dimengerti. b. Desain website (website design) Website harus berfokus pada isinya seperti yang telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi untuk mengulangi kunjungan. Konten di webantara lainseperti teks, gambar, grafik, tata letak, suara, gerak dan, bahkan suatu hari nanti, bau juga membuat keputusan konten web yang tepat sangat penting untuk desain web yang efektif. Fitur situs seperti hyperlink, bar navigasi dan peta situs harus menyediakan fitur yang fleksibel dengan memungkinkan pengguna untuk browsing secara non-linear dan kemampuan untuk melompat ke bagian yang berbeda dari situs web tanpa backtracking. Hal ini tidaklah mudah karena dengan membuat situs web yang lebih canggih,maka akan sulit bagi pengguna untuk belajar dan mengingat gerakan 23 yang diakukannya di website. Selanjutnyajika perubahan sering terjadi pada halaman web, berarti pengunjung harus berulang kali mempelajari tentang website tersebut. Selain itu, websiteharus dirancang untuk mengurangi upaya browsing pengguna dalam menyelesaikan tugas nya. Desain website menunjukkan bahwa menyediakan media yang lebih kaya dengan lingkungan yang lebih nyata memiliki pengaruh yang lebih positif dengan keterlibatan pengguna. c. Kualitas Informasi (information quality) Kualitas informasi mengacu pada jumlah, akurasi dan bentuk informasi tentang produk dan layanan yang ditawarkan didalam situs web. Tujuan awal dari situs ini adalah untuk menarik perhatian pelanggan potensial melalui segudang produk dan jasa. Websiteakan memastikan pelanggan potensial tertarik, isi website dapat memberikan info penting dalam pembelian online. Desain yang mewah hanya akan menarik pada tahap awal, tapi apabila website tersebut tanpa konten yang baik, konsumen kemungkinan akan cenderung untuk menjelajah ke tempat lain. d. Kepercayaan (trust) Di sisi lain, kepercayaan ditandai dengan ketidakpastian, kerentanan dan ketergantungan. Ciri ini tercermin dalam transaksi online, di mana pelanggan tidak dapatbertatap muka 24 dengan penjual, memeriksa secara fisik barang yang ingi dibeli, atau setelah melakukan pembayaran. Harapan para pelanggan untuk mendapatkan pengiriman yang tepat didasarkan pada keyakinan dan pengalaman masa lalu dengan toko online. Selain itu, pelanggan biasanya melihat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungan belanja konvensional yang disebabkan oleh jarak, virtual identitas dan kurangnya regulasi. e. Risiko yang diterima (perceived risk) Risiko yang diterima didefinisikan sebagai ketidakpastian dari kemungkinan konsekuensi negatif dari penggunaan produk atau jasa. Menurut Grabner-Krauter (2002) dalam Sam dan Tahir (2009) pertukaran informasi melalui internet dapat membawa beberapa risiko yang baik disebabkan oleh cacat fungsional atau masalah keamanan di sistem informasi dan komunikasi teknis atau dapat dijelaskan oleh perilaku aktor yang terlibat dalam transaksi onlinetermasukkeamanan informasi dan produk yang diterima oleh konsumen. f. Empati (empathy) Empati adalah interaksi elemen non langsung manusia yang berhubungan dengan pemberian perhatian peduli dan individual untuk pelanggan seperti komunikasi viae-mail. Peneliti lain Nusair dan Kandampully(2008) dalam Sam dan 25 Tahir (2009) yang terkait empati sebagai 'personalisasi' yang meliputi memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan menyediakan layanan yang terkait dengan kenyamanan. Umumnya, personalisasi adalah dimensi yang unik yang tidak ada di banyak situs perjalanan dan sebagai hasilnya dengan memberikan layanan personal kepada pelanggan akan membantu untuk meningkatkan nilai. Adapun menurut Hasanov dan Khalid (2015), terdapat beberapa dimensi kualitas websitedimensi model kualitas websiteyaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan. Namun peneliti menggunakan dimensi kualitas website menurut Barnes dan Vidgen (2006) dalam Sam dan Tahir (2009) karena sesuai dengan objek penelitian. C. Green Marketing(X3) 1. Pengertian Green Marketing Pemasaran hijau (green marketing) di tahun 1990-an menjadi subjek diamati dan diteliti Polonsky (1994) dalam Suciarco et al. (2015) istilah pemasaran hijau dapat digunakan dalam barang-barang konsumsi, barang industri dan bahkan jasa. The American Marketing Association (AMA) mengadakan lokakarya pertama pada pemasaran ekologi pada tahun 1975. Pada tahun 1980 adalah pertama kalinya pemasaran hijau muncul. AMA mendefinisikan pemasaran hijau sebagai pemasaran produk yang dianggap 26 aman lingkungan, menggabungkan beberapa kegiatan seperti modifikasi produk, perubahan proses produksi, kemasan, strategi iklan dan juga meningkatkan kesadaran tentang pemasaran kepatuhan antara industri (Rashad dan Igbazua, 2011 ). Menurut Polonsky (1994) dalam Suciarco et al. (2015) pemasaran hijau atau lingkungan terdiri dari semua kegiatan yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau keinginan, sehingga kepuasan kebutuhan ini dan ingin terjadi dengan dampak merugikan minimal pada lingkungan alam. Pemasaran hijau adalah kegiatan memproduksi dan mempromosikan produk yang dapat digunakan kembali dan ramah lingkungan (Schiffman dan Wisenblit, 2015:312) Sedangkan Dahlstrom (2011:5) mendefinisikan pemasaran hijau sebagai pengembangan dan pemasaran produk-produk yang dirancang untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan fisik. Pemasaran hijau tidak hanya strategi pemasaran yang dapat digunakan pada setiap produk lama. Pemasaran hijau adalah strategi pemasaran yang berfokus pada produk yang dianggap kurang berbahaya terhadap lingkungan dibandingkan produk sejenis. Seperti yang tercantum dalam kamus American Marketing Association (AMA), mereka mendefinisikan pemasaran hijau sebagai: 1. (Definisi Ritel) pemasaran produk yang dianggap aman 27 lingkungan. 2. (Definisi Pemasaran Sosial) pengembangan dan pemasaran produk-produk yang dirancang untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan fisik atau untuk meningkatkan kualitas. Pemasaran hijau mengacu pada proses menjual produk dan atau jasa berdasarkan manfaat lingkungan mereka. Seperti produk atau layanan mungkin ramah lingkungan di dalamnya atau diproduksi dan/atau dikemas dengan cara yang ramah lingkungan. Secara umum, pemasaran hijau adalah konsep yang jauh lebih luas yang dapat diterapkan untuk barangbarang konsumsi, barang industri dan bahkan jasa. Misalnya, di seluruh dunia ada resort yang mulai mempromosikan diri mereka sebagai fasilitas “ecotourism”, yaitu fasilitas yang mengkhususkan diri pada alam atau beroperasi dengan cara meminimalkan dampak lingkungan mereka. Dengan demikian, pemasaran hijau menggabungkan berbagai kegiatan, termasuk modifikasi produk, perubahan pada proses produksi, perubahan kemasan, serta memodifikasi iklan. 2. Dimensi Green Marketing Pemasaran hijau adalah pemasaran yang mencakup isu-isu lingkungan dalam upaya pemasaran. Ide dasarnya adalah bahwa pelanggan disediakan dengan informasi dari efek lingkungan dari produk dan mereka dapat dan menggunakan informasi ini saat memutuskan produk yang untuk membeli. Pemasaran hijau juga menyediakan jalan strategis yang 28 memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan aliansi dengan kelompok kepentingan di luar organisasi (Dahlstrom, 2011:11). Aspek-aspek didalamnya membuat perusahaan lebih cenderung untuk menghasilkan produk yang lebih baik dari sudut pandang lingkungan (Rex dan Baumann, 2007). a. Produk (Products), yaitu produk yang ramah lingkungan. Hal ini mungkin tampak mengesankan, sehingga menimbulkan minat yang besar dari industri dan konsumen dalam produk yang tidak akan merugikan lingkungan. b. Bahan Baku Produk (Materials of Products), produk perawatan terdiri dari komposisi bahan yang alami dan tidak menimbulkan dampak kerusakan bagi lingkungan. c. Isu yang Berkaitan dengan Lingkungan (Environmental Issues), dimana perusahaan peduli terhadap isu-isu permasalahan lingkungan seperti Global Warming dan Save Earth. D. Perilaku Konsumen Semakin pesatnya laju perekonomian dan teknologi, maka perusahaan semakin dituntut untuk dapat mengembangkan dan mempersiapkan strategi, khususnya dalam bidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu mengenali dan memahami perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Konsumen selalu mempertimbangkan tentang 29 produk atau jasa apa yang mereka butuhkan, dalam menentukan jenis produk atau jasa tersebut, maka hal ini disebut sebagai perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan serangkaian proses yang dinamis yang mencakup perilaku konsumen individual, kelompok, maupun anggota masyarakat yang secara tetrus menerus mengalami perubahan. American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka (Peter dan Olson, 2010:5). Dari definisi diatas terdapat tiga hal penting, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar, dan hal tersebut melibatkan pertukaran. 1. Perilaku konsumen itu dinamis maksudnya bahwakeinginan atau perilaku konsumen atau masyarakat luas selalu berubah sepanjang waktu. 2. Perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar maksudnya yaitu untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi), apa yang mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. 30 3. Perilaku konsumen melibatkan konsumen maksudnya adalah pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kotler dan Keller (2012:173), perilaku konsumen adalah studi yang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan menurut Schiffman dan Wisenblit (2015:30) perilaku konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang menampilkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan layanan yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Dengan demikian, perilaku konsumen merupakan studi yang mencakup bidang yang lebih luas, karena mempelajari dampak serta barbagai macam proses dari segala aktivitas yang dilakukan konsumen ke konsumen lainnya ataupun masyarakat. E. Minat Beli (Y) Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan dengan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya akan semakin tinggi. Namun sebaliknya bilamanfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya konsumen akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain 31 yang sejenis. Hal ini dikarenakan keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari pihak eksternal, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk membeli. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Menurut Aaker (2001:274) dalam Suciarco et al. (2015), niat mengacu harapan seseorang dari perilaku masa depan terhadap suatu objek. Niat tergantung pada kebiasaan membeli seseorang dan perencanaan cakrawala. Ini mencakup kesediaan untuk membayar produk yang diinginkan. Minat beli dianggap sebagai pengukuran kemungkinan konsumen membeli produk tertentu, dimana tingginya minat beli akan berdampak pada kemungkinan yang cukup besar dalam terjadinya keputusan pembelian (Schiffman dan Kanuk, 2010:253). Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan sebuah rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk. Biasanya baik para 32 pemasar maupun ahli ekonomi lainnya, menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Pada minat, konsumen dirangsang untuk mencari informasi mengenai inovasi seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak. Minat beli konsumen merupakan masalah yang kompleks, namun harus tetap menjadi perhatian bagi para pemasar. Minat konsumen untuk membeli dapat muncul akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang ditawarkan oleh perusahaan. Adapun ciri-ciri minat adalah: 1. Minat tidak dibawa orang sejak lahir, melainkan di bentuk dan dipelajari selama perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan objeknya. 2. Minat itu dapat berubah sejalan dengan kedekatan hubungan orang itu dengan objeknya. 3. Minat itu tidak berdiri sendiri melainkan mengandung hubungan terhadap suatu objek. 4. Objek minat bukan hanya merupakan satu hal saja, tetapi dapat merupakan kumpulan hal-hal tertentu. 5. Minat merupakan segi motivasi dan perasaan. Minat konsumen untuk membeli diakibatkan dari adanya stimulus atau rangsangan yang ditawarkan oleh perusahaan. Masing-masing stimulus tersebut dirancang untuk menghasilkan tindakan membeli dari konsumen. Keputusan 33 untuk membeli timbul karena adanya penilaian yang objektif atau karena dorongan emosi. Menurut Ferdinand (2014:188)minat beli dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Frekuensi Pencari Informasi: intensitas pencarian informasi mengenai suatu produk b. Keinginan Segera Membeli: keinginan untuk segera membeli/memiliki suatu produk c. Minat Preferensial: preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan, seseorang bersedia mengabaikan pilihan lain F. Hubungan Antar Variabel 1. Hubungan Promosi Penjualan dengan Minat Beli Jika diulas mengenai perasaan minat, dapat dipahami bahwa minat beli yang timbul merupakan pertemuan antara stimulus (pemasaran) dan respon konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya tarik pada konsumen, maka akan tercipta sebuah respon yang positif. Seberapa kuat minat beli sangat tergantung pada kuat atau lemahnya sebuah stimulus dalam memberikan daya tarik pada konsumen. Menurut Faryabi et. al (2015) bahwa promosi penjualan dapat mempengaruhi minat beli seseorang. 34 2. Hubungan Kualitas Website dengan Minat Beli Faktor kualitas website yang di fungsionalitas menunjukkan bahwa faktor kemudahan penggunaan, norma subjektif dan kegunaan dirasakan memiliki dampak positif pada niat beli di media sosial online (Sin et al., 2012). Menurut Law dan Bai (2008) dalam Mona et. al (2013) juga menemukan bahwa dampak kualitas websitepada niat pembelian secara online pengguna melalui kepuasan mereka dengan fitur kegunaan dan fungsi website. 3. Hubungan Green Marketing dengan Minat Beli Kegiatan pemasaran hijau dapat mempengaruhi sikap dan sikap mempengaruhi niat beli (Atilgan-Inan dan Karaca, 2011 dalam Suciarco et. al, 2015).Menurut Agustin et. al (2015) bahwa green marketing yang diterapkan perusahaan diharapkan akan membentuk sebuah dorongan untuk membeli suatu produk dengan adanya perasaan minat untuk membeli. G. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing, berpengaruh terhadap minat beli konsumen telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian terdahulu dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini: 35 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu PENELITI (TAHUN) Mohammad Faryabi, Kousar Sadeghzadeh Fesaghandis, dan Mortaza Saed (2015) JUDUL PENELITIAN Brand Name, Sales Promotion and Consumers‟ Online Purchase Intention for Cell-phone Brands VARIABEL METODE HASIL PENELITIAN Brand (X1) Analisis Jurnal ini meneliti efek Korelasi atau dari nama merek dan Sales Path promosi pada persepsi Promotion kualitas produk, nilai (X2) dan citra toko dan akhirnya konsumen Consumer‟s konsumen pembelian Online niat dalam konteks International Purchase ponsel belanja online. Journal of Intention (Y) Untuk tujuan ini dan Marketing berdasarkan literatur Studies; Vol. 7, yang ada, beberapa No. 1; 2015 hipotesis yang ISSN 1918-719X diusulkan dan diuji E-ISSN 1918dalam penelitian ini, 7203 menggunakan model Published by persamaan struktural. Canadian Center Dengan demikian, of Science and dalam penelitian ini, Education kecuali promosi yang memiliki dampak media pada citra toko (46%), variabel lain, semua ada dampak yang tinggi pada variabel dependen mereka di setiap hipotesis. Juga kebaikan hasil tes fit menunjukkan bahwa model penelitian sebagian besar akan diterima dan cocok. 36 PENELITI (TAHUN) Jasur Hasanov, Haliyana Khalid (2015) JUDUL PENELITIAN The Impact of Website Quality on Online Purchase Intention of Organic Food in Malaysia: A WebQual Model Approach Procedia Computer Science 72 (2015) 382 – 389 1877-0509 © 2015 The Authors. Published by Elsevier B.V VARIABEL Website Quality (X) Customer‟s Purchase Intention (Y1) Customer Satisfaction (Y2) METODE HASIL PENELITIAN Analisis Penelitian ini Korelasi atau menentukan pengaruh Path kualitas website pada kepuasan pelanggan dan niat beli online makanan organik di Malaysia menggunakan WebQual. Hasil analisis membuktikan bahwa kualitas website memiliki dampak positif pada kepuasan pelanggan. Namun, tidak ada korelasi yang signifikan antara kualitas website dan niat beli online makanan organik di Malaysia. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan sepenuhnya memediasi hubungan antara kualitas website dan niat pembelian online. Penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak ada faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah niat beli online makanan organik di Malaysia. Kualitas website memiliki efek tidak langsung pada niat pembelian online produk makanan organik, sehingga juga harus menyelaraskan kualitas toko online mereka dengan harapan pelanggan. 37 PENELITI (TAHUN) Mohd Fazli Mohd Sam and Md Nor Hayati Tahir (2009) JUDUL JURNAL Web Quality and Consumer Online Purchase Intention of Air Ticket VARIABEL METODE HASIL PENELITIAN Web Quality Regresi Linier Penelitian ini (X) Berganda mengungkapkan bahwa kegunaan, Online desain website, Purchase kualitas informasi, Intention (Y) kepercayaan dan 91710-2525 Vol. empati berhubungan 09 No. 10 positif niat beli online. International Hasil dari penelitian ini Journal of Basic memperkuat kebutuhan & Applied untuk mengembangkan Sciences IJBASkualitas website, IJENS © kepercayaan dan December 2009 empati untuk IJENS meningkatkan niat beli online. Meskipun studi ini difokuskan pada persepsi pengguna situs web berdasarkan pengalaman browsing, browsing berlangsung sebelum pengumpulan data, pengaruh waktu pada perubahan persepsi mereka tentang pentingnya berbagai faktor kualitas web tidak ditemukan. Mungkin ada faktor lain seperti pengalaman internet dan pengetahuan, insentif diprogram, kesadaran dan citra merek yang mempengaruhi persepsi pelanggan kualitas website. Hasil penelitian ini menunjukkan ada kemungkinan bahwa kedua kepercayaan dan empati memainkan 38 PENELITI (TAHUN) JUDUL JURNAL VARIABEL METODE PENELITIAN HASIL peran mediasi dalam hubungan antara empat konstruk (kegunaan, desain website, kualitas informasi dan risiko yang dirasakan) dan niat pembelian secara online. Oleh karena itu penelitian harus menguji pengaruh mediasi fitur afektif (kepercayaan dan empati) terhadap niat pembelian. PENELITI (TAHUN) Sentot Suciarto A., Wen-Shai Hung, ShuHsun Ho, dan Posmaria S.Sitohang JUDUL JURNAL Influence of Green Marketing toward Purchase Intention of Green Products through Attitude: Survey on Indonesian and Taiwanese Students Volume 3, Issue 4 (2015) ISSN 2320–4044 (Online) International Journal of Humanities and Management Sciences (IJHMS) VARIABEL METODE HASIL PENELITIAN Green Analisis Path Berdasarkan hasil Marketing analisis, variabel (X) Green Marketing positif dan signifikan Purchase mempengaruhi Sikap Intention terhadap persepsi (Y1) responden tentang Green Marketing. Attitude (Y2) Sikap konsumen positif dan signifikan mempengaruhi Niat Pembelian terhadap produk hijau. Green Marketing berpengaruh signifikan terhadap Pembelian. Niat melalui Sikap terhadap produk hijau. 39 H. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai variabel Promosi Penjualan (X1), Kualitas Website (X2), dan Green Marketing (X3)terhadap Minat Beli (Y), maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut: 40 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Promosi Penjualan (X1) Kualitas Website (X2) Green Marketing (X3) Minat Beli (Y) Uji Kualitas Data: 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas Uji Asumsi Klasik: 1. Uji Normalitas Data 2. Uji Multikolinieritas 3. Uji Heterokedastisitas Uji Hipotesis: 1. Uji t (Parsial) 2. Uji F (Simultan) Analisis Regresi Linier Berganda Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Kesimpulan dan Saran 41 I. Hipotesis Menurut Sugiyono (2013:100), hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Untuk pengujian variabel independen terhadap variabel dependen, maka diperlukan hipotesis berikut: 1. H0 ; β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel promosi penjualan terhadap minat beli konsumen Ha ;β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabel promosi penjualan terhadap minat beli konsumen 2. H0 ;β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel kualitas websiteterhadap minat beli konsumen Ha ; β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabel kualitas website terhadap minat beli konsumen 3. H0 ; β3 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel green marketingterhadap minat beli konsumen Ha ; β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabel green markeitng terhadap minat beli konsumen 4. H0 ; β4 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ha ; β4> 0 Artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh langsung promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing terhadap minat beli konsumen The Body Shop pada wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. Pemilihan ruang lingkuptersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa The Body Shop mengimplementasikan strateginya melalui berbagai aspek, salah satunya melalui sisi saluran distribusi. Peningkatan dalam hal saluran distribusi dilakukan dengan memberikan pengalaman belanja yang berkelas bagi konsumennya. Bentuk dari hal tersebut salah satunya nampak dari pemilihan lokasi gerai. The Body Shop di Indonesia dapat kita temui dibeberapa gerai eksklusif di mal-mal kelas atas di Jakarta, seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Senayan City, Pondok Indah Mall, serta beberapa mal kelas atas lainnya. Namun The Body Shop juga menjangkau konsumennya dengan status yang berbeda yaitu menengah dan menengah keatas. Kita dapat menemui gerai The Body Shop pada mal menengah seperti Bintaro Plaza, Blok M Plaza, Pejaten Mall, Ciputra Mall, dan lain sebagainya. Pada wilayah Tangerang Selatan, The Body Shop juga memiliki beberapa gerai seperti Lotte Mall Bintaro, Mall Bintaro Jaya Exchange, CBD Bintaro, dan Living World Alam Sutera. 43 Selain itu pemilihan wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan juga dikarenakan kawasan tersebut merupakan daerah urban, wilayah yang terdiri dari berbagai macam tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi, sehingga memungkinkan besarnya penggunaan internet. Bahkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 sebagian besar berada pada wilayah Jawa dan Bali. Hal ini membuat peneliti tertarik dikarenakan banyaknya gerai yang dimiliki The Body Shop dikawasan Jakarta dan Tangerang Selatan, sehingga hal apa yang membuat konsumen berminat untuk membeli produk The Body Shop, dan apakah faktor internet pada saat ini berpengaruh terhadap penjualan produk The Body Shop via website. Penelitian dilaksanakan diwilayah Jakarta dan Tangerang Selatan, waktu penelitian dimulai pada tanggal 9 Agustus 2016. Dengan memberikan kuesioner kepada para pengguna produk dan pernah mengunjungi website The Body Shop tersebut. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis, dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, kemudian dari data tersebut maka akan ditarik kesimpulan.Adapun yang akan dibahas terbatas agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, yaitu sebesar pengaruh promosi penjualan (X 1), kualitas website (X2), dan green marketing (X3)terhadap variabel dependen yaitu minat beli konsumen (Y) pada wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. 44 B. Metode Penemuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2013:115). Populasi dari penelitian ini mencakup pelanggan yang menggunakan produk The Body Shop di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, yang hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi dan jumlahnya lebih sedikit dari populasinya (Sugiyono, 2013:116). Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan yang mengetahui The Body Shop. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah dimana elemen populasi dipilih secara purposive berdasarkan penilaian peneliti. Peneliti, melakukan penilaian atau keahlian, memilih unsur-unsur untuk dimasukkan dalam sampel, karena peneliti percaya bahwa mereka mewakili kepentingan atau sebaliknya sesuai (Malhotra 2009:377). 45 Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan teknik sampling kemudahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada, apabila orangorang tersebut diketahui. Misalnya digunakan sampel untuk estimasi nilai rerata.Jika digunakan untuk mengestimasi µ, kita dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai е tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana : (Riduwandan Akdon, 2013:255) Keterangan: =Jumlah sampel Zα = Ukuran tingat kepercayaan dengan α = 0,05 (tingkat kepercayaan 95% berarti dalam tabel ditemukan 1,96) = Standart deviasi = Standart error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05) Dengan perhitungan : n= 46 Dari hasil perhitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar 96,04 untuk lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden. Jadidalam penelitian ini akan menggunakan 100 responden untuk dijadikan sampel penelitian. C. Metode Pengumpulan Data Teknik pengolahan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data dapat berupa sumber primer dan sumber sekunder: 1. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Dan jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden (dalam hal ini konsumen The Body Shop di Jakarta dan Tangerang Selatan) meliputi identitas dan tanggapan responden. a. Kuesioner Metode kuesioner adalah metode untuk mendapatkan data yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden termasuk pertanyaan tentang variabel Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop. 47 Kuesioner sendiri merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Menurut Malhotra (2009:330) kuesioner adalah satu set pertanyaan formal untuk memperoleh informasi responden. Kuesioner memiliki tiga tujuan tertentu, diantaranya: 1) Tujuan utama adalah untuk menerjemahkan kebutuhan informasi peneliti menjadi satu set pertanyaan spesifik bahwa responden bersedia dan mampu menjawab. 2) Kuesioner harus ditulis untuk meminimalkan tuntutan yang dikenakan pada responden. Ini harus mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam seluruh wawancara, tanpa adanya tanggapan yang bias. 3) Kuesioner harus meminimalkan kesalahan respon. Kesalahan ini dapat timbul dari responden yang memberikan jawaban tidak akurat atau dari peneliti tidak benar merekam atau menganalisa jawaban mereka. 2. Sumber Sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. 48 Data sekunder umunya diperoleh oleh pendiri untuk memberikan informasi dan gambaran tambahan untuk diproses lebih lanjut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, literatur atau tulisan lain yang dianggap berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dengan menggunakan laporan tertulis ataupun penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online (internet). Dalam proses pengumpulan data sekunder ini, peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dan berhubungan dengan penelitian. Sehingga dapat materi pendukung dalam menunjang penelitian ini. D. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah pengukuran dengan lima kategori respon mulai dari "sangat tidak setuju" untuk "sangat setuju", yang mengharuskan responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dengan masing-masing dari serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan objek stimulus (Maholtra, 2009:264). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2013:93). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. 49 Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.Tanggapan yang paling positif (sangat setuju) diberi nilai paling tinggi dan tanggapan paling negatif (sangat tidak setuju) diberi nilai paling rendah. Penulis melakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang dianalisis berdasarkan bantuan perangkat lunak yaitu SPSS. Penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun silang, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Kategori Sangat setuju/selalu/sangat positif Setuju/sering/positif Ragu-ragu/kadang-kadang/netral Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif Sangat tidak setuju/tidak pernah Sumber: Sugiyono, 2013:133 Nilai 5 4 3 2 1 Keterangan: SS = Sangat Setuju diberi skor 5 S = Setuju diberi skor 4 R = Ragu-ragu diberi skor 3 TS = Tidak Setuju diberi skor 2 STS =Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dkatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r 50 hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2011:52-53). Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2011:457). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,70 (Ghozali, 2011:47-48) Dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Pengujian tiap butir digunakan analisis item, yaitu uji reabilitas (keandalan) merrupaka ukuran suatu kestabilan dan pengujian reabilitasinstrumen yang digunakan daam penelitian ini dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. 51 E. Analisis Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji Kolmogrov – smirnov), dengan penjelasan sebagai berikut (Ghozali, 2011:147). a. Uji Normalitas Secara Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan 52 melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali, 2011:147). Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Normalitas Secara Statistik Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila tidak berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji normalitas secara statistik (Ghozali, 2011:163). Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah: H0 = Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal. 53 Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi normal. Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal (Santoso, 2011:193-196). 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas yaitu kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, nilai pelanggan. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabelvariabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 54 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari: (1) Nilai tolerance dan lawannya; (2) Variance Inflation Factor(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskanoleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghazali, 2011:106). 55 3. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadiketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebutHeteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimanasumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu yang teratur (berrgelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di 56 bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.Secara statistik juga dapat dilakukan dengan uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik maka tidak terjadi Heteroskedastisitas, tidak terjadi Heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan signifikan lebih besar dari 0,05. Terjadi Heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (Ghozali,2011:139). F. Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Pengujian Secara Parsial) Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial (individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabelindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masingmasing variabel. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. 57 Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel besas terhadap variabel terikat. Rumus uji t: to = Keterangan: to = t hitung bi = koefisien regresi Sbi = standart error Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi yaitu: 1) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima 2) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak 2. Uji F Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2011:88). Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai 58 probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Rumus uji F : F= ⁄ ⁄ Di mana : R2 = koefisien korelasi berganda dikuadratkan n = jumlah sampel Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara simultan adalah: H0 : β1 = β2 = β3= 0 ; promosi penjualan, kualitas website, dan green marketingsecara simultan tidak berpengaruh terhadap minat beli. H0 : β1≠ β2≠ β3 ≠ 0 ; promosi penjualan, kualitas website, dan green marketingsecara simultan berpengaruh terhadap minat beli. G. Analisis Regresi Linier Berganda 1. Persamaan Regresi Linier Berganda Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini 59 digunakan analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil (OLS) dengan model dasar sebagai berikut: Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e Keterangan: Y = Minat Beli a = Kostanta β1, β2, β3 = Koefisien Variabel Independen X1 = Promosi Penjualan X2 = Kualitas Website X3 = Green Marketing e = Error Sampling 2. Uji Determinasi (AdjustedR2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (ikatan, empati, timbal balik, dan kepercayaan) dependen/terikat dalam menerangkan (kepuasan pelanggan). variasi variabel Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97). 60 Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 Pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R 2, Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. H. Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketingterhadap Minat BeliKonsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan). Variabel-variabel serta indikator penelitian ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: 61 Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian VARIABEL Promosi Penjualan (X1) Kotler dan Armstrong (2014) DIMENSI INDIKATOR 1. Sampel (Samples): Alat penawaran untuk mencoba sebuah produk 2. Kupon (Coupons): Voucher potongan harga yang diberikan kepada konsumen 3. Harga Khusus (Prices Packs): Menawarkan penghematan dari harga resmi produk kepada konsumen 4. Premi (Premiums): Barang yang ditawarkan secara gratis atau pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk 5. Promosi Titik Pembelian (Point of Purchase – POP promotions): Meliputi pajangan dan demonstrasi di titik penjualan seperti menampilkan lorong dengan berbagai tandatanda promosi 6. Penghargaan Dukungan (Event Sponsorship): Penghargaan tunai atau penghargaan lain yang diberikan kepada pengguna rutin produk atau jasa perusahaan tertentu 7. Kontes, Undian, dan Permainan (Contest, Sweeptakes, and Games): Memberikan SKALA PENGUKURAN Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 62 VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA PENGUKURAN peluang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu, seperti uang tunai, perjalanan, atau barang, lewat keberuntungan atau suatu usaha 63 VARIABEL DIMENSI Kualitas Website (X2) 1. Kegunaan (Usability) Barnes dan Vidgen (2006) dalam Sam dan Tahir (2009) 2. Desain Website (Website Design) 3. Kualitas Informasi (Information Quality) 4. Kepercayaan (Trust) 5. Risiko yang diterima (Perceived Risk) INDIKATOR Sebuah situs mudah untuk dipelajari dan dioperasi, mudah dinavigasi, mudah digunakan, dan interaktif dengan website harus jelas dan dapat dimengerti a. Teks, gambar, grafik, tata letak dalam desain website b. Fitur hyperlink, dan bar navigasi yang fleksibel c. Perubahan yang terjadi dalam halaman website d. Website dirancang untuk memudahkan pengguna dalam browsing e. Website menyediakan tempat untuk keterlibatan konsumen dalam meningkatkan media website Kualitas informasi mengacu pada jumlah informasi, akurasi, dan bentuk informasi tentang produk dan layanan yang ditawarkan didalam situs web Harapan para pelanggan untuk mendapatkan pengiriman yang tepat didasarkan pada keyakinan dan pengalaman masa lalu Resiko yang disebabkan oleh cacat fungsional atau masalah keamanan di sistem informasi dan komunikasi teknis atau dapat dijelaskan oleh perilaku aktor yang terlibat dalam transaksi onlinetermasukkeamanan informasi dan produk yang diterima oleh konsumen SKALA PENGUKURAN Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 64 VARIABEL DIMENSI 6. Empati (Empathy) INDIKATOR Interaksi elemen non langsung manusia yang berhubungan dengan pemberian perhatian peduli dan individual untuk pelanggan seperti komunikasi viae-mail SKALA PENGUKURAN Ordinal 65 VARIABEL DIMENSI 1. Produk: Produk yang ramah lingkungan 2. Bahan Baku Produk: Perilaku perawatan terdiri dari komposisi bahan yang alami dan ramah lingkungan 3. Isu terhadap Lingkungan: Global Warming dan Save Earth Green Marketing (X3) Rex dan Baumann (2007) VARIABEL Minat Beli (Y) Ferdinand (2014) INDIKATOR DIMENSI INDIKATOR 1. Intensitas pencarian informasi mengenai suatu produk 2. Keinginan untuk segera membeli/memiliki suatu produk 3. Preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan, seseorang bersedia mengabaikan pilihan lain SKALA PENGUKURAN Ordinal Ordinal Ordinal SKALA PENGUKURAN Ordinal Ordinal Ordinal 66 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat The Body Shop Toko pertama dari The Body Shop dibuka pada tanggal 26 Maret 1976 di Brighton, di daerah Selatan pantai Inggris. Pada tahun 1978 sebuah kios kecil di Brussels menjadi toko franchise pertama yang dibuka di luar negeri dan di tahun 1982, 2 toko baru dibuka setiap bulannya. Pada tahun 1985, di tahun pertamanya sebagai perusahaan publik, The Body Shop mensponsori poster untuk Greenpeace. Setahun kemudian, menciptakan sebuah Departemen yang menangani Projek Lingkungan Hidup, saat kampanye besar The Body Shop adalah "Save the Whale" bersama Greenpeace, pada tahun 1986. Dan pada tahun 1986 seorang pemasok di selatan india memproduksi Produk Community Trade The Body Shop yang pertama, sebuah Footsie Roller. Perdagangan Footsie Rollers ini berkembang menjadi perdagangan dengan Teddy Exports di India, salah satu pemasok utama di Community Trade. Pada tahun 1990, setelah satu tahun peluncurannya di Amerika Serikat, terdapat 2.500 aplikasi untuk membuka franchise, dengan permintaan produk The Body Shop yang terus menerus, melihat perkembangannya di 39 negara hanya dalam waktu 14 tahun setelah toko 67 pertama dibuka.dan pada tahun 1990 didirikan The Body Shop Foundation, sebuah badan amal yang mencari dana untuk kelompok perlindungan Hak-hak asasi manusia dan Lingkungan hidup. Proposal The Big Issue untuk membantu para tuna wisma, yang dimulai sebagai Proyek dari The Body Shop Foundation, diluncurkan pada tahun 1991. Dan di tahun 1998 kesuksesan dari The Body Shop Foundation terlihat saat peluncuran The Big Issue Stateside, di Los Angeles. The New Academy of Business didirikan pada tahun 1995, atas inisiatif dari Anita Roddick. Gelar bidang manajemen yang inovatif ini, menunjukkan kehidupan sosial, permasalahan lingkungan hidup dan moral, berlangsung di The University of Bath, di Inggris. Pada tahun 1993 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye internasional besar untuk meningkatkan kesadaran akan keadaan menyedihkan dari masyarakat Ogoni dan pemimpin mereka Ken SaroWiwa. Mereka dianiaya karena melakukan protes terhadap perusahaan minyak Shell dan eksploitasi tanah air mereka oleh kediktatoran pemimpin Nigeria. The Body Shop at Home, bagian penjualan langsung, diluncurkan di Inggris pada tahun 1994, di Kanada pada tahun 1995, di Australia pada tahun 1997, dan di Amerika Serikat pada tahun 2001. Sampai saat ini sudah berjalan di 48 negara bagian di Amerika Serikat dan terus berkembang. The Body Shop melanjutkan untuk meningkatkan praktek ramah lingkungannya. Di tahun 2001, The Body Shop di wilayah Inggris dan kantor pusat pelayanan di Watersmead, mengubah ke sistem 68 Ecotricity, yang memberikan mereka energi dari sumber yang bisa diperbaharui. Sebagai tambahannya, beberapa toko The Body Shop saat ini berganti ke sistem listrik yang ramah lingkungan. Kesuksesan kampanye termasuk kampanye melawan uji coba pada binatang. Kampanye tersebut mengarah ke larangan uji coba produk dan bahan kosmetik ke binatang di seluruh Inggris pada bulan November 1998, dan mengarah kepada petisi yang terbesar (4 juta tanda tangan) yang dikirimkan ke Komisi Eropa pada tahun 1996. Di tahun 1997, The Body Shop menjadi perusahaan kosmetik internasional pertama yang menandatangani Humane Cosmetics Standard, yang didukung oleh kelompok perlindungan binatang internasional. Pada tahun 1995 dan 1997 The Body Shop Values Reports diperkenalkan sebagai pelopor oleh United Nations Environmental Programme and Sustainability, dan berada di urutan tertinggi pada tinjauan laporan International Corporate Environmental. Di tahun 1997, The Body Shop merayakan ulang tahunnya yang ke-21dengan meluncurkan desain toko terbaru, yang memenangkan penghargaan bergengsi Retail Week Store Design of the Year. Untuk merayakan ulang tahun ke 50 dari Universal Declaration of Human Rights pada tahun 1998, The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye internasional bekerja sama dengan Amnesty International untuk menyoroti kejadian buruk yang menimpa pembela hak-hak asasi manusia di seluruh dunia, mendorong para pelanggan untuk memberi 69 dukungan melalui „Make Your Mark‟ atas hak-hak asasi manusia. Kampanye ini berjalan dengan sukses dan berhasil mendapatkan dukungan dari 3 juta orang. Pada tahun 1999, The Body Shop menciptakan 4 unit bisnis di Inggris, Eropa, Amerika dan Asia mengubah sistem operasi dan struktur manajemen ke wilayah masing-masing. Tahun 2001 menjadi tahun pertama peluncuran The Body Shop Customer Reward Programdi Amerika Serikat. Hal ini menjadi sangat populer, saat ini menjadi kunci utama pemasaran global, dikenal sebagai program Love Your Body (di Indonesia dikenal sebagai Love Your Body Club Membership Program) dengan memberikan penghargaan kepada pelanggan potongan 10% dari semua pembelian, hadiah gratis dan sebuah hadiah ulang tahun, serta keuntungan-keuntungan lain yang hanya bisa didapatkan oleh anggota. The Body Shop membuka cabangnya di Afrika Selatan pada Juni 2001, melalui New Clicks Holdings sebagai pemegang lisensi franchise The Body Shop di Afrika Selatan. New Clicks memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan melalui New Clicks Foundation. Selama tahun 2002, The Body Shop menjalankan sebuah kampanye global bersama Greenpeace International untuk mempromosikan energi yang bisa diperbaharui, yang puncaknya terjadi pada presentasi dari lebih 6 juta tandatangan pelanggan di The World Summit for Sustainable Development di Johannesburg. Kami memajukan 70 komitmen kami terhadap ketahanan lingkungan hidup melalui investasi pada energi yang dapat diperbaharui, mendanai proyek efisiensi energi untuk membangun dunia, dan mendampingi daur ulang setelah pemakaian kedalam keemasan kami. Selama tahun 2003 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan mencari dana untuk mereka yang terkena dampak kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye Stop Violence in the Home dibangun selama hampir satu dekade mengkampanyekan permasalahan ini di berbagai pasar, termasuk Kanada, Amerika Serikat dan Malaysia Barat. Kampanye ini bertujuan untuk menyoroti permasalahan tersebut, mencari dana untuk mendukung kelompok yang menolong korban-korban kekerasan, dan memastikan bahwa para pelanggan dan para karyawan disediakan informasi yang cukup tentang sumber nasihat dan bantuan. Pada tahun 2004 The Body Shop adalah perusahaan retail pertama yang bergabung dengan Board of the Roundtable for Sustainable Palm Oil, bekerjasama dengan NGOs dan perkebunan untuk melindungi hutan tropis dan memperbaiki hak-hak asasi dari para pekerja dan penduduk setempat. Pada tahun 2005 The Body Shop bergabung dengan The Campaign for Safe Cosmetics dan diberi pujian oleh Greenpeace dan Breastcancer Fund karena tanggungjawabnya terhadap kebijakan kimiawinya. Di tahun 2005 The Body Shop mendapatkan penghargaan atas 71 keberhasilannya mencapai standar yang lebih tinggi pada bidang kesejahteraan binatang di kategori kosmetik pada penghargaan tahunan The Royal Society of Prevention of Cruelty to Animals di Inggris. Sebuah juri panel independen memilih The Body Shop sebagai pemenangnya karena kebijakan kami tentang perlawanan terhadap uji coba binatang. Pada tahun 2005 The Body Shop membuka cabangnya di yordania dan rusia, jumlah took di seluruh dunia menjadi 2.045 toko. Pada tanggal 27 Maret 2006 The Body Shop berulang tahun ke 30. Pada tahun 2006 The Body Shop memenangkan penghargaan PETA's Proggy (progress) karena komitmen yang loyal terhadap pencegahan uji coba terhadap binatang. Pada tahun 2006, sebagai bagian dari kelanjutan Stop Violence in the Home, The Body Shop menciptakan kerjasama dengan United Nations Secretary – General’s Study on Violence Against Children, untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga pada anak-anak. The Body Shop menjadi bagian dari L'Oréal Group dan dihapus dari Bursa Efek London pada tanggal 12 Juli 2006. Dengan tetap mempertahankan identitas uniknya serta nilainilainya dan terus bebasis di Inggris. Beroperasi secara independen dalam L'Oréal Group dan dijalankan oleh tim manajemen The Body Shop yang melapor langsung kepada CEO L'Oréal, Jean-Paul Agon. Pada tanggal 10 September 2007, penemu dan inspirasi, Dame Anita Roddick, meninggal dunia pada usia 64. Warisan dan inspirasi beliau terus berjalan di The Body Shop. Pada tahun 2007 The Body Shop 72 menggabungkan kekuatan dengan MTV dan bersama meluncurkan kampanye HIV/AIDS yang ditujukan untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran terhadap isu HIV/AIDS di kalangan anak-anak muda, melalui Spray to Change Attitudes. Lebih dari 430.000 didapatkan dari penjualan wewangian Limited Edition Rougeberry. Dana yang terkumpul disalurkan ke Staying Alive Foundation, sebuah badan amal yang mengumpulkan dana bersama organisasi Grass Roots, meningkatkan kesadaran dan mengedukasi generasi muda dan generasi terancam tentang HIV dan AIDS. Pada Januari 2008 Sophie Gasperment bergabung bersama The Body Shop, menjabat sebagai Chief Executive sejak Juni 2008. Pada bulan Agustus 2008 diluncurkan tampilan brand baru yang menarik dari The Body Shop. Saat ini The Body Shop memiliki lebih dari 3.000 toko di lebih dari 60 negara dengan lebih dari 1.200 jenis produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan bebas dari uji coba pada binatang. The Body Shop terkenal oleh produk-produknya yang menggunakan zat herbal mulai dari Body Care and Treatment Product, Bath Equipment Product, Skin Care Product, Make-Up Product, Hair Care and Treatment Product,Fragrance (Aroma Theraphy), dan Mens Care Product. 73 2. Logo The Body Shop Gambar 4.1 Logo The Body Shop Sumber: www.thebodyshop.co.id, 2016 Sekilas, logo The Body Shop terlihat seperti berada dalam lingkaran. Namun bila diamati lagi, bentuk lingkaran tersebut menyerupai bentuk benih tanaman. Hal ini bisa berkaitan dengan konsep produk The Body Shop yang eco-friendly, dan bersahabat dengan alam. Benih juga merupakan awal mula dari suatu kelahiran dan bertumbuh menjadi individu (pohon) yang berguna untuk lingkungan, sehingga dapat diartikan sebagai awal yang baru, dan tidak menimbulkan dampak negatif yang terlalu besar untuk lingkungan. Jenis tulisan yang digunakan oleh The Body Shop adalah Yoga Sans. Tidak banyak unsur dekoratif yang terdapat pada jenis tulisan. Makna yang terpancar dari jenis tulisannya ialah tegas, konsisten, dan serius. Warna yang digunakan oleh logo tersebut adalah darkgreen. Jika dikombinasikan dengan jenis tulisan, warna ini membuat logo terlihat 74 lebih „playful‟ sehingga terasa dapat cocok untuk segala usia. Namun dikarenakan penggunaan warna yang mudah dan merata ke seluruh bagian logo, The Body Shop dapat mengganti warna logo untuk berbagai keperluan sesuai dengan warna latar belakangnya. Sebagai contoh, produk dengan kemasan biru logonya berwarna putih, dan lain sebagainya. B. Pembahasan Hasil Kuesioner 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan (kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti (Suharso, 2009:108). Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada responden wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan yang pernah menggunakan produk dan mengunjungi website The Body Shop. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir pernyataan atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel. Pada uji try out 30 responden, peneliti menggunakan rumus df = n – 2, jadi 30 – 2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabelvariabel tersebut dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,70 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika 75 dilakukan pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi (Ghozali, 2011:48). Sebelum kuesioner dibagikan ke 100 responden, peneliti melakukan try outatau pra survey terhadap 30 responden dengan memberikan 23 pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut.Berikut ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitas pada variabel penelitian promosi penjualan, kualitas website, green marketing, dan minat beli. 76 Tabel 4.1 Hasil Try Out Uji Validitas Pernyataan Promosi Penjualan (X1) Promosi Penjualan 1 Promosi Penjualan 2 Promosi Penjualan 3 Promosi Penjualan 4 Promosi Penjualan 5 Promosi Penjualan 6 Promosi Penjualan 7 Kualitas Website (X2) Kualitas Website1 Kualitas Website2 Kualitas Website3 Kualitas Website 4 Kualitas Website 5 Kualitas Website 6 Kualitas Website 7 Kualitas Website 8 Kualitas Website 9 Kualitas Website 10 Green Marketing (X3) Green Marketing 1 Green Marketing 2 Green Marketing3 Minat Beli (Y) Minat Beli 1 Minat Beli 2 Minat Beli 3 r hitung r tabel Keterangan 0,819 0,871 0,772 0,791 0,501 0,642 0,807 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,661 0,725 0,692 0,706 0,558 0,706 0,685 0,690 0,560 0,694 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,906 0,854 0,909 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid 0,688 0,878 0,837 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Hasil try outtabel 4.1menunjukkan bahwa dari 23 item pernyataan yang diberikan kepada 30 responden memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel 0,361 yang berarti semua item pernyataan dinyatakan valid. Untuk uji reliabilitas didapati hasil sebagai berikut: 77 Tabel 4.2 Hasil Try Out Uji Reliabilitas Variabel Promosi Penjualan Kualitas Website Green Marketing Minat Beli Cronbach’s Alpha 0,871 0,861 0,863 0,729 N of item 7 10 3 3 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.2 di atas semua variabel yaitu promosi penjualan, kualitas website, green marketing, dan minat beli memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,70 maka semua variabel dinyatakan reliabel. 2. Deskriptif Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen The Body Shop yang berada di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. Jumlah konsumen yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang dengan karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Adapun karakteristik klasifikasi demografis responden dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Pria 32 32% Wanita 68 68% Total 100 100% Sumber: data primer yang telah diolah, 2016 78 Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan terdiri dari 32 orang atau 32% adalah responden pria dan 68 orang atau 68% adalah responden wanita. b. Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase (%) < 18 tahun 5 3% 18 - < 25 tahun 78 78% 25 - 30 tahun 15 3% > 30 tahun 2 2% Total 100 100% Sumber: data primer yang telah diolah, 2016 Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatanterdiri dari 5 orang atau 5% adalah responden berusia <18 tahun, 78 orang atau 78% adalah responden berusia 18 - <25 tahun, 15 orang atau 15% adalah responden berusia 25 - 30 tahun dan 2 orang atau 2% adalah responden berusia > 30 tahun. 79 c. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) SD 0 0% SMP 0 0% SMA 17 17% Akademi (D1/D2/D3) 6 6% S1 74 74% S2 3 3% S3 0 0% Total 100 100% Sumber: data primer yang telah diolah, 2016 Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatanterdiri dari 0 orang atau 0% adalah responden dengan tingkat pendidikanSD, 0orang atau 0% adalah responden dengan tingkat pendidikan SMP, 17 orang atau 17% adalah responden dengan tingkat pendidikan SMA, 6 orang atau 6% adalah responden dengan tingkat pendidikan Akademi (D1/D2/D3), 74 orang atau 74% adalah responden dengan tingkat pendidikan S1, 3 orang atau 3% adalah responden dengan tingkat pendidikan S2 dan 0 orang atau 0% adalah responden dengan tingkat pendidikan S3. 80 d. Responden Berdasarkan Pendapatan Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan Pendapatan Jumlah Persentase (%) < Rp 1.000.000 41 41% Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 35 35% Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000 17 17% Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 3 3% > Rp 10.000.000 4 4% Total 100 100% Sumber: data primer yang telah diolah, 2016 Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan terdiri dari 41 orang atau 41% adalah responden berpendapatan <Rp 1.000.000, 35 orang atau 35% adalah responden berpendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000,17 orang atau 17% adalah responden berpendapatan Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000, 3 orang atau 3% adalah responden berpendapatan Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 dan 4 orang atau 4% adalah responden berpendapatan > Rp 10.000.000. C. Pembahasan Analisis Deskriptif Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 100 responden pada masing-masing variabel promosi penjualan, kualitas website, green marketing, dan minat beli maka dianalisis deskripsi persentase terhadap hasil tanggapan responden terhadap 23 pernyataan berikut: 81 1. Deskripsi Variabel Promosi Penjualan (X1) Dalam penelitian promosi penjualan (X1) ini digunakan 7 butir pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu: Tabel 4.7 The Body Shop Memberikan Sampel Gratis yang Menarik untuk Mencoba Sebuah Produk (Tester) Frequency Percent Sangat Setuju 33 33% Setuju 50 50% Netral 9 9% Tidak Setuju 8 8% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa 33 responden atau 33% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 9 responden atau 9% menyatakan netral,8 responden atau 8% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop memberikan sampel gratis yang menarik untuk mencoba sebuah produk (tester). 82 Tabel 4.8 The Body Shop Menyediakan Penawaran Pembelian dalam Bentuk Kupon (Voucher Potongan Harga Rp 50.000 untuk Setiap Pembelanjaan Rp 500.000) Frequency Percent Sangat Setuju 30 30% Setuju 49 49% Netral 8 8% Tidak Setuju 10 10% Sangat Tidak Setuju 3 3% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa 30 responden atau 30% menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 49% menyatakan setuju, 8. responden atau 8% menyatakan netral, 10 responden atau 10% menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 3% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop menyediakan penawaran pembelian dalam bentuk kupon (voucherpotongan harga Rp 50.000 untuk setiap pembelanjaan Rp 500.000). Tabel 4.9 The Body Shop Pernah Memberikan Harga Khusus (Love Your Body Club Member, Program Bring Back Our Bottle) Frequency Percent Sangat Setuju 30 30% Setuju 56 56% Netral 7 7% Tidak Setuju 7 7% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.9 di atas menjelaskan bahwa 30 responden atau 30% menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 83 7responden atau 7% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwa The Body Shop pernah memberikan harga khusus (Love Your Body Club Member, program Bring Back Our Bottle). Tabel 4.10 TheBodyShopMenawarkan Potongan Harga dalam Pembelian Produk Tertentu (Buy One Get One Free) Frequency Percent Sangat Setuju 34 34% Setuju 51 51% Netral 8 8% Tidak Setuju 7 7% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa 34 responden atau 34% menyatakan sangat setuju, 51 responden atau 51% menyatakan setuju, 8 responden atau 8% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaTheBodyShop menawarkan potongan harga dalam pembelian produk tertentu (buy one get one free). 84 Tabel 4.11 The Body Shop Memberikan Tanda Khusus Bagi Produk yang sedang Promo Frequency Percent Sangat Setuju 42 42% Setuju 50 50% Netral 7 7% Tidak Setuju 1 1% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.11 di atas menjelaskan bahwa 42 responden atau 42% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 7 responden atau 7% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop memberikan tanda khusus bagi produk yang sedang promo. Tabel 4.12 The Body Shop Menjadi Sponsor Berbagai Acara Kemanusiaan, Lingkungan, Kepedulian terhadap Binatang, dan Lain Sebagainya Frequency Percent Sangat Setuju 38 38% Setuju 48 48% Netral 8 8% Tidak Setuju 6 6% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa 38 responden atau 38% menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, 8 responden atau 8% menyatakan netral, 6 responden atau 6% menyatakan 85 tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop menjadi sponsor berbagai acara kemanusiaan, lingkungan, kepedulian terhadap binatang, dan lain sebagainya. Tabel 4.13 The Body Shop Mengadakan Berbagai Acara Kuis/Kontes untuk Memenangkan Hadiah (Kontes Foto Selfie #AbsolutelyKartini, Kontes Foto Hewan Peliharaan) Frequency Percent Sangat Setuju 33 35% Setuju 47 47% Netral 6 6% Tidak Setuju 9 9% Sangat Tidak Setuju 5 5% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa 33 responden atau 33% menyatakan sangat setuju, 47 responden atau 47% menyatakan setuju, 6 responden atau 6% menyatakan netral, 9 responden atau 9% menyatakan tidak setuju dan 5 responden atau 5% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop mengadakan berbagai acara kuis/kontes untuk memenangkan hadiah (kontes foto selfie #AbsolutelyKartini, kontes foto hewan peliharaan). 2. Deskripsi Variabel Kualitas Website(X2) Dalam penelitian kualitas website (X2) ini digunakan 10 butir pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu: 86 Tabel 4.14 Website The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/) Mudah untuk dioperasikan, dinavigasikan dan digunakan, serta dapat Berinteraksi Langsung dengan Customer Service pada Layanan Online Chat Frequency Percent Sangat Setuju 30 30% Setuju 49 49% Netral 19 19% Tidak Setuju 2 2% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa 30 responden atau 30% menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 49% menyatakan setuju, 19 responden atau 19% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwawebsite The Body Shop Indonesia(https://www.thebodyshop.co.id/) mudah untuk dioperasikan, dinavigasikan dan digunakan, serta dapat berinteraksi langsung dengan customer service pada layanan online chat. Tabel 4.15 Konten pada WebsiteThe Body Shop Indonesia (Teks, Gambar, Grafik, Tata Letak) Menarik Frequency Percent Sangat Setuju 29 29% Setuju 50 50% Netral 18 18% Tidak Setuju 3 3% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 87 Dari tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa 29 responden atau 29% menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 18 responden atau 18% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwakonten pada websiteThe Body Shop Indonesia (teks, gambar, grafik, tata letak) menarik. Tabel 4.16 Fitur (Hyperlink, Navigasi) pada WebsiteThe Body Shop Indonesia Fleksibel untuk dijelajahi Frequency Percent Sangat Setuju 21 21% Setuju 58 58% Netral 19 19% Tidak Setuju 2 2% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa 21 responden atau 21% menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 19 responden atau 19% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwafitur (hyperlink, navigasi) pada websiteThe Body Shop Indonesia fleksibel untuk dijelajahi. 88 Tabel 4.17 The Body Shop Indonesia Selalu Update pada Halaman Websitenya Frequency Percent Sangat Setuju 23 23% Setuju 55 55% Netral 22 22% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju, 22 responden atau 22% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop Indonesia selalu update pada halaman websitenya. Tabel 4.18 Website The Body Shop Indonesia dirancang untuk Memudahkan Konsumennya dalam Browsing Frequency Percent Sangat Setuju 32 32% Setuju 57 57% Netral 11 11% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa 32 responden atau 32% menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan netral, 0 responden atau 0% 89 menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwawebsite The Body Shop Indonesia dirancang untuk memudahkan konsumennya dalam browsing. Tabel 4.19 Website The Body Shop Indonesia Menyediakan Tempat untuk Keikutsertaan Konsumen dalam Meningkatkan Media Website (Testimonial, Komentar dan Saran) Frequency Percent Sangat Setuju 29 29% Setuju 56 56% Netral 15 15% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa 29 responden atau 29% menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 15 responden atau 15% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwawebsite The Body Shop Indonesia menyediakan tempat untuk keikutsertaan konsumen dalam meningkatkan media website (testimonial, komentar dan saran). 90 Tabel 4.20 Terdapat Informasi yang Jelas Tentang Promosi dan Keakuratan Produk pada WebsiteThe Body Shop Indonesia Frequency Percent Sangat Setuju 27 27% Setuju 60 60% Netral 11 11% Tidak Setuju 2 2% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, 11 responden atau 11% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaterdapat informasi yang jelas tentang promosi dan keakuratan produk pada websiteThe Body Shop Indonesia. Tabel 4.21 KonsumenPercaya dalam Bertransaksi Belanja Via WebsiteThe Body Shop Indonesia Frequency Percent Sangat Setuju 25 25% Setuju 58 58% Netral 15 15% Tidak Setuju 2 2% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.21 di atas menjelaskan bahwa 25 responden atau 25% menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 91 15responden atau 15% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwakonsumen percaya dalam bertransaksi belanja via website The Body Shop Indonesia. Tabel 4.22 The Body Shop IndonesiaBertanggung Jawab terhadap Keamanan Informasi dan Produk yang diterima Oleh Konsumen Frequency Percent Sangat Setuju 27 27% Setuju 59 59% Netral 13 13% Tidak Setuju 1 1% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa 27 responden atau 27% menyatakan sangat setuju, 59 responden atau 59% menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop Indonesia bertanggung jawab terhadap keamanan informasi dan produk yang diterima oleh konsumen. 92 Tabel 4.23 The Body Shop Indonesia Peduli dengan Pelanggannya dengan Memberikan Informasi Melalui The Body Shop Newsletter Via E-Mail Frequency Percent Sangat Setuju 28 28% Setuju 64 64% Netral 5 5% Tidak Setuju 3 3% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28% menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 64% menyatakan setuju, 5 responden atau 5% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop Indonesia peduli dengan pelanggannya dengan memberikan informasi melalui The Body Shop Newsletter via e-mail. 3. Deskripsi Variabel Green Marketing(X3) Dalam penelitian green marketing (X3) ini digunakan 3 butir pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu: 93 Tabel 4.24 Produk The Body Shop dikenal Sebagai Produk yang Ramah Lingkungan Frequency Percent Sangat Setuju 28 28% Setuju 58 58% Netral 13 13% Tidak Setuju 1 1% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28% menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaproduk The Body Shop dikenal sebagai produk yang ramah lingkungan. Tabel 4.25 Produk The Body Shop Terbuat dari Bahan-bahan Alami dan Tidak Merusak Lingkungan Frequency Percent Sangat Setuju 23 23% Setuju 65 65% Netral 12 12% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.25 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23% menyatakan sangat setuju, 65 responden atau 65% menyatakan setuju, 12 responden atau 12% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat 94 tidak setuju terhadap pernyataan bahwa produk The Body shop terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak merusak lingkungan. Tabel 4.26 The Body Shop Sangat Peduli terhadap Isu-isu Permasalahan Lingkungan seperti Global Warmingdan Save Earth Frequency Percent Sangat Setuju 32 32% Setuju 53 53% Netral 13 13% Tidak Setuju 2 2% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.26 di atas menjelaskan bahwa 32 responden atau 32% menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 13 responden atau 13% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop sangat peduli terhadap isu-isu permasalahan lingkungan seperti Global Warming dan Save Earth. 4. Deskripsi Variabel Minat Beli (Y) Dalam penelitian minat beli (Y) ini digunakan 3 butir pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu: 95 Tabel 4.27 Saya Sering Mencari Informasi tentang Produk The Body Shop Frequency Percent Sangat Setuju 28 28% Setuju 55 55% Netral 16 16% Tidak Setuju 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 1% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.27 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28% menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju, 16 responden atau 16% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden sering mencari informasi tentang produk The Body Shop. Tabel 4.28 Saya Ingin Segera Membeli/Memiliki Produk The Body Shop Frequency Percent Sangat Setuju 34 34% Setuju 53 53% Netral 10 10% Tidak Setuju 3 3% Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Dari tabel 4.28 di atas menjelaskan bahwa 34 responden atau 34% menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 10 responden atau 10% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat 96 tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden ingin segera membeli/memiliki produk The Body Shop. Tabel 4.29 Saya Lebih Memilih Produk The Body Shop Daripada Produk Lain Frequency Sangat Setuju 39 Setuju 39 Netral 17 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju 1 Total 100 Sumber: Olah data kuesioner, 2016 Percent 39% 39% 17% 4% 1% 100% Dari tabel 4.29 di atas menjelaskan bahwa 39 responden atau 39% menyatakan sangat setuju, 39 responden atau 39% menyatakan setuju 17 responden atau 17% menyatakan netral, 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden lebih memilih produk The Body Shop daripada produk lain. D. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik dan layak digunakan adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005:110). 97 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.1 di atas kurva normal p-plot, dapat disimpulkan bahwa dalam kurva normal p-plot terlihat titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar. Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan layak digunakan. Selain uji grafik peneliti juga melengkapi pengujian normalitas dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2011:164). Dengan hipotesis: a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat Ho : data berdistribusi normal Ha: : data tidak berdistribusi normal acak (random) 98 b. Kaidah pengujian Jika probabilitas (sig) > 0.05 maka Ho diterima Jika probabilitas (sig) < 0.05 maka Ho ditolak c. Keputusan Data berdistribusi normal Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters 100 a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation 0E-7 1.47094350 Absolute .099 Positive .046 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .987 Asymp. Sig. (2-tailed) .285 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.30besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,987 sehingga dapat diketahui bahwa nilai unstandardized residual memiliki nilai Asymp. Sig > 0,05 dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal. 2. Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen dan 99 tidak orthogonal atau nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), nilai toleransi yang besarnya di atas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinieritas pada variabel independennya (Ghozali, 2011:95).Hasil pengujian VIF dari model regresi dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 X1 .777 1.286 X2 .612 1.635 X3 .689 1.451 a. Dependent Variable: Y Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan hasil tabel 4.43 uji hasil Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < dari 10 dan Tolerance> 0,1 yaitu untuk variabel promosi penjualan (X1) 1,286 dan 0,777, untuk variabel kualitas website (X2) 1,635 dan 0,612, dan untuk variabel green marketing (X3) 1,451 dan 0,689. Maka dapat dinyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat multikolineritas antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. 100 3. Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada Heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji heteroskedasitas adalah sebagai berikut : a. Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREID dan ZPREID dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali,2011:125-126). Berdasarkan hasil pegolahan data, maka hasil scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 101 Dari grafik scatterplotyang ada pada gambar di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2011:107). b. Uji Heterokedastisitas Secara Statistik (Glesjer) Uji Heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat kekeleliruan dibawah 5%, mengindikasikan adanya gejala Heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5%, mengindentikasikan tidak adanya gejala Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji Glesjer dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glesjer) Coefficients a Model Sig. (Constant) .001 X1 1 X2 .623 X3 .625 .239 a. Dependent Variable: RES2 Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 102 Dari hasil output pada tabel 4.32 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk variabel promosi penjualan (X1) sebesar 0,623, lalu variabel kualitas website (X2) sebesar 0,239, pada variabel green marketing (X3) sebesar 0,625. Karena tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada masalah heteroskedastisitas atau dengan kata lain bebas heteroskedastisitas. E. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun hasil pengujian adalah sebagai berikut: 1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011:84) Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: 103 Tabel 4.33 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficients a Model t (Constant) 1 Sig. .085 .932 X1 5.161 .000 X2 2.449 .016 X3 2.140 .035 a. Dependent Variable: Y Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: a. Pengaruh Variabel Promosi Penjualan (X1) terhadap Minat Beli (Y) Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel promosi penjualan (X1) terhadap minat beli (Y) menunjukkan nilai signifikan 0,000< 0,05. Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan terhadap minat beli diterima (Haditerima dan Hoditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan terhadap minat beli. Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli konsumen The Body Shop. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mohammad Faryabi, Kousar Sadeghzadeh 104 Fesaghandis, dan Mortaza Saed tahun 2015, dengan judul “Brand Name, Sales Promotion and Consumers’ Online PurchaseIntention for Cell-phone Brands”, hasil menunjukkan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap minat beli. b. Pengaruh Variabel Kualitas Website (X2) terhadap Minat Beli (Y) Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel kualitas website (X2) terhadap minat beli (Y) menunjukkan nilai signifikan 0,016< 0,05. Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas website terhadap minat beli diterima (Ha diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas website terhadap minat beli. Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel kualitas website berpengaruh terhadap minat beli konsumen The Body Shop. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mohd Fazli Mohd Sam and Md Nor Hayati Tahir tahun 2009, dengan judul “Web Quality and Consumer Online Purchase Intention of Air Ticket”, hasil menunjukkan bahwa kualitas website berpengaruh signifikan terhadap minat beli. c. Pengaruh Variabel Green Marketing (X3) terhadap Minat Beli (Y) Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel green marketing (X3) terhadap minat beli (Y) menunjukkan nilai signifikan 0,035< 0,05. Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh 105 yang signifikan antara green marketing terhadap minat beli diterima (Ha diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara green marketing terhadap minat beli. Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel green marketing berpengaruh terhadap minat beli konsumen The Body Shop. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sentot Suciarto A., Wen-Shai Hung, Shu-Hsun Ho, dan Posmaria S.Sitohang tahun 2015, dengan judul “Influence of Green Marketing toward Purchase Intention of Green Products through Attitude: Survey on Indonesian and Taiwanese Students”, hasil menunjukkan bahwa green marketing berpengaruh signifikan terhadap minat beli. 2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang diuji pada tingkat signifikan 0,6 (Ghozali, 2011:158). Hasil uji koefisien signifikan simultan dapat dilihat pada tabel berikut: 106 Tabel 4.34 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) a ANOVA Model F Regression 1 Sig. 28.886 b .000 Residual Total a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Nilai F hitung yang diperoleh 28,886 dengan tingkat signifikansi 0,000 karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat dipakai untuk variabel minat beli. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa variabel promosi penjualan, kualitas website, dan green marketingsecara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli. F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model dan interprestasi model regresi. 107 Tabel 4.35 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B (Constant) a Std. Error .124 1.451 X1 1 X2 .178 .034 .099 X3 .252 t Sig. Beta .085 .932 .433 5.161 .000 .040 .232 2.449 .016 .118 .191 2.140 .035 a. Dependent Variable: Y Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,124 + 0,178X1 + 0,099X2 + 0,252X3 + e Dimana: Y= Minat Beli X1=Promosi Penjualan X2= Kualitas Website X3=Green Marketing G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (AdjustedR2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen (promosi penjualan, kualitas website, green marketing) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (minat beli). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang 108 mendekati satu berarti adalah variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,2011:97). Tabel 4.36 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Model Summary Model b Adjusted R Square 1 .458 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Dapat diketahui koefisien determinasi yang disesuaikan atau (Adjusted R2) sebesar 0,458. Hasil ini berarti variabel independen, promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing hanya dapat menjelaskan sebesar 45,8% terhadap variabel dependen yaitu minat beli, sedangkan sisanya 54,2% (100% - 45,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model ini. 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang didapatkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahandengan menggunakan model regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Promosi penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop. 2. Kualitas website berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop. 3. Green marketingberpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop. 4. Promosi penjualan, kualitas website, dan green marketingberpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, maka terdapat berbagai saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Dalam segi promosi penjualan, The Body Shop sudah cukup baik dalam menentukan sarana atau cara promosi terhadap penjualan produknya. Berdasarkan rekapitulasi nilai setuju paling rendah 110 yang ditemukan peneliti dari pernyataan melalui kuesioner “The Body Shop Mengadakan Berbagai Acara Kuis/Kontes Untuk Memenangkan Hadiah (Kontes Foto Selfie #AbsolutelyKartini, Kontes Foto Hewan Peliharaan)”, maka peneliti menyarankan agar perusahaan tetap mengadakan berbagai acara kontes yang lebih menarik perhatian dan lebih disebarluaskan, misalnya melalui social media ataupun lokasi gerai toko agar semakin banyak pelanggan yang mengetahui dan mengikuti acara kontes yang diadakan oleh perusahaan. Bahkan dengan berkembangnya konsumen kosmetik halal di Indonesia, The Body Shop dapat mengambil kesempatan ini. Menurut artikel pada http://lifestyle.okezone.com/ (2013) yang berjudul “Kosmetika Halal Makin Dicari”, bahwa kaum hawa sudah tidak asing dengan berbagai produk tata rias dan perawatan kulit. Namun, selain ragam warna, kualitas, dan varian produk, kosmetika pun dituntut halal.Adapun dalam daftar MUI, beberapa label kosmetika yang sudah mendapatkan sertifikasi halal selain Zahra, Sariayu, dan Wardah adalah Camilla, Purbasari, Ristra, Trustee, Citra, La Tulipe, LT Pro, Inez, serta Caring Colors. Sehingga The Body Shop dapat mengambil peluang ini untuk ikut membuat produk berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta membuat berbagai kegiatan atau promosi yang berkaitan dengan tema Islami 111 agar konsumen Muslim Indonesia sadar dan yakin akan produk halal dari The Body Shop. 2. Dalam segi kualitas website, The Body Shop Indonesia perlu mempertahankan keseluruhan aspek dalam kualitas website dan terus meningkatkan minat beli konsumen pada pembelian online. Dikarenakan banyak hal-hal yang menarik minat konsumen dalam website resmi The Body Shop Indonesia di https://www.thebodyshop.co.id/. Berdasarkan rekapitulasi nilai setuju paling rendah yang ditemukan peneliti dari pernyataan melalui kuesioner “Website The (https://www.thebodyshop.co.id/) Body Mudah Shop untuk Indonesia dioperasikan, dinavigasikan dan digunakan, Serta Dapat Berinteraksi Langsung dengan Customer Service pada Layanan Online Chat”, maka peneliti menyarankan agar perusahaan lebih meningkatkan kualitas dari sisi pengoperasian, navigasi agar tetap mudah untuk digunakan oleh konsumen, serta fasilitas layanan customer service pada online chat untuk lebih ditingkatkan agar konsumen yang membutuhkan pertanyaan seputar produk atau layanan The Body Shop lainnya dapat setiap saat mendapat jawaban dan respon yang lebih cepat. Bahkan beberapa konsumen The Body Shop menyayangkan bahwa pada saat mereka melakukan pembelian produk secara online,sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Hal ini disampaikan langsung oleh konsumen The Body Shop melalui 112 akun facebookresmi The Body Shop Indonesia (https://www.facebook.com/TheBodyShopIndonesia/). Sehingga pihak The Body Shop seharusnya dapat lebih meningkatkan kualitas kepercayaan konsumennya yang membeli secara online seperti menambahkan jumlah kurir agar lebih cepat dalam mengantarkan barang pesanan. 3. Dalam segi green marketing, The Body Shop sudah cukup unggul mengenai produk yang ramah lingkungan dengan berbagai produk perawatan dan kosmetik yang alami. Dengan berbagai cara yang dilakukan The Body Shop sejak awal berdiri, strategi green marketing mulai disadari dan diminati konsumen. Berdasarkan rekapitulasi nilai setuju paling rendah yang ditemukan peneliti dari pernyataan melalui kuesioner “The Body Shop Sangat Peduli terhadap Isu-isu Permasalahan Lingkungan seperti Global Warming dan Save Earth”, hal ini dikarenakan salah satu program recycle yang sudah dilakukan perusahaan The Body Shop seperti Bring Back Our Bottle kurang mendapat respon dari konsumen karena tawaran yang ditawarkan dari program penukaran botol tersebut kurang menarik, karena setiap 3 botol produk The Body Shop yang dikembalikan ke counter, konsumen akan mendapatkan 5 poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk ditukar dengan produk The Body Shop ataupun digunakan untuk mendapat diskon saat berbelanja (Dara, 2015). Maka peneliti menyarankan 113 agarperusahaan lebih memperbanyak tawaran seperti, penambahan poin yang lebih banyak dari biasanya dan dengan potongan harga pada beragam produk yang banyak diminati, bukan hanya produk tertentu yang peminatnya kurang. 114 DAFTAR PUSTAKA A., Sentot Suciarto, Wen-Shai Hung, Shu-Hsun Ho, dan Posmaria S.Sitohang2015, „Influence of Green Marketing toward Purchase Intention of Green Products through Attitude: Survey on Indonesian and Taiwanese Students‟, International Journal of Humanities and Management Sciences (IJHMS), Volume 3, Issue 4 (2015) ISSN 2320– 4044 (Online). Chen, Han-Shen, Chia-Yon Chen, Han-Kuan Chen, dan Tsuifang Hsieh2012, „A Study of Relationships among Green Consumption Attitude, Perceived Risk, Perceived Value toward Hydrogen-Electric Motorcycle Purchase Intention‟, AASRI Procedia 2 (2012) 163 – 168, Published by Elsevier B.V. Clow, Kenneth E., dan Donald Baack 2014, Integrated Advertising, Promotion, and Marketing Communications, 6th Edition, Global Edition, Pearson Education, London. Dahlstrom, Robert 2011, Green Marketing Management, South-Western Cengage Learning, USA. Dara, Nadia 2015, „Melihat Proses Daur Ulang Bekas Kemasan Botol The Body Shop‟, diakses pada 8 September 2016 http://femaledaily.com/blog/2015/11/22/melihat-proses-daur-ulangbekas-kemasan-botol-the-body-shop/ Fajriana, Meita 2015, „Beli Krim Tangan Bisa Bantu Para Pejuang HAM‟, 4 September, diakses pada 25 November 2015http://lifestyle.liputan6.com/read/2309026/beli-krim-tangan-bisabantu-para-pejuang-ham Faryabi, Mohammad, Kousar Sadeghzadeh Fesaghandis, dan Mortaza Saed 2015, „Brand Name, Sales Promotion and Consumers’ Online Purchase Intention for Cell-phone Brands‟, International Journal of Marketing Studies; Vol. 7, No. 1, ISSN 1918-719X E-ISSN 1918-7203. Ferdinand, Augusty 2014, Metode Penelitian Manajemen, Edisi ke-5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 115 Ghozali, Imam 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi ke-5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hasanov, Jasur, dan Haliyana Khalid 2015, „The Impact of Website Quality on Online Purchase Intention of Organic Food in Malaysia: A WebQual Model Approach‟, Procedia Computer Science 72 (2015) 382 – 389 1877-0509, The Authors. Published by Elsevier B.V. Intana, Lila 2013, „Tren Konsumen The Body Shop di Indonesia Bergeser‟, 13 Oktober diakses pada 25 November 2015 http://swa.co.id/swa/businessstrategy/tren-konsumen-the-body-shop-di-indonesia-bergeser Kartajaya, Hermawan 2003,Marketing In Venus,PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip, dan Gary Armstrong 2014, Principles of Marketing, 15th Edition, Global Edition, Pearson Education, London. _____, dan Kevin Lane Keller 2012, Marketing Management, 14th Edition, Global Edition, Prentice Hall, New Jersey. Levy, Michael, and Barton Weitz 2007, Retailing Management, 6th Edition, Mc. Graw Hill, New York. Ling, Chan Yew 2013, „Consumers’ Purchase Intention of Green Products: an Investigation of the Drivers and Moderating Variable‟, Elixir Marketing Mgmt. 57A (2013) 14503-14509 ISSN: 2229-712X. Peter, J. Paul, dan Jerry C. Olson 2010, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 9th Edition, International Edition, McGraw-Hill, Singapore. Ratnaningsih, Dwi Nur 2015, „Daur Ulang Produk Kecantikan‟, 14 November, diakses pada 25 November 2015 http://www.koransindo.com/news.php?r=3&n=4&date=2015-11-14 Riduwan 2013, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta, Bandung. Sam, Mohd Fazli Mohd, dan Md Nor Hayati Tahir 2009, „Web Quality and Consumer Online Purchase Intention of Air Ticket‟, International Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS, 91710-2525 Vol. 09 No. 10. Schiffman, Leon G., dan Joseph L. Wisenblit 2015, Consumer Behavior, 11th Edition, Global Edition, Pearson Education, London. 116 _____, dan Leslie Lazar Kanuk 2010, Consumer Behavior, 10th Edition, Global Edition, Prentice Hall, New Jersey. Shankleman, Jessica 2013, „The Body Shop gives L'Oreal a lesson in ethical sourcing‟, 17 September, diakses pada 26 Juli 2016 http://www.businessgreen.com/bg/interview/2289747/the-body-shopgives-loreal-a-lesson-in-ethical-sourcing Sugiyono 2013, Metode Penelitian Bisnis,Cetakan ke-12. CV. Alfabeta, Bandung. https://apjii.or.id/content/read/39/27/PROFIL-PENGGUNA-INTERNETINDONESIA-2014 diakses pada 26 Juli 2016 http://kemenperin.go.id/artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-IndustriKosmetik„Lahan Subur Industri Kosmetik‟, diakses pada 25 November 2015 http://lifestyle.okezone.com/read/2013/07/15/195/836853/kosmetika-halalmakin-dicari „Kosmetika Halal Makin Dicari‟, diakses pada 8 September 2016 https://www.facebook.com/TheBodyShopIndonesia/ September 2016 diakses pada 8 http://www.kemenperin.go.id/artikel/4770/Industri-Kosmetik-CapaiPenjualan-Rp-8,5-Triliun„Industri Kosmetik Capai Penjualan Rp 8,5 Triliun‟, diakses pada 25 November 2015 www.thebodyshop.com www.thebodyshop.co.id www.thebodyshop.co.uk 117 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Responden Yth, Bersama ini, saya: Nama : Diah Siti Utami NIM : 1113081000088 Merupakan Mahasiswi S1 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk penulisan tugas akhir (Skripsi) yang berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop (Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)”. Oleh karena itu, saya mohon kesedian Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner ini terjamin kerahasiaannya. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan para responden penelitian untuk mengisi kuesioner ini. Hormat Saya, Diah Siti Utami 118 A. Profil Responden Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list (√)atau tanda silang (X) pada pilihan jawaban Anda 1. Nama (boleh inisial) : ......................................................................... 2. Apakah Anda pernah menggunakan produk The Body Shop? Ya (Silahkan teruskan kuesioner ini) Tidak (Stop sampai disini. Terima kasih atas partisipasinya) 3. Apakah Anda pernah mengunjungi website The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/)? Ya (Silahkan teruskan kuesioner ini) Tidak (Stop sampai disini. Terima kasih atas partisipasinya) 4. Jenis Kelamin : 5. Usia Anda saat ini : Pria < 18 tahun 18 - < 25 tahun Wanita 25 - 30 tahun > 30 tahun 6. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini : SD Akademi (D1/D2/D3) SMP S1 SMA S2 7. Penghasilan per bulan: S3 < Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.001 - Rp 5.000.000 Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000 > Rp 10.000.000 119 B. Petunjuk Pengisian Kuesioner Jawablah masing-masing pertanyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian Anda mengenai “Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop (Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)” Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai dengan memberikan check list (√)atau tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia. JENIS JAWABAN BOBOT Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 120 PROMOSI PENJUALAN (X1) PENILAIAN No. PERTANYAAN/PERNYATAAN STS TS N S SS Sampel (Samples) 1. The Body Shop memberikan sampel gratis yang menarik untuk mencoba sebuah produk (tester) Kupon (Coupons) 2. The Body Shop menyediakan penawaran pembelian dalam bentuk kupon (voucher potongan harga Rp 50.000 untuk setiap pembelanjaan Rp 500.000) Harga Khusus (Price Packs) 3. The Body Shop pernah memberikan harga khusus (Love Your Body Club Member, program Bring Back Our Bottle) Premi (Premiums) 4. TheBodyShop menawarkan potongan harga dalam pembelian produk tertentu (buy one get one free) Promosi Titik Pembelian (Point of Purchase – POP promotions) 5. The Body Shop memberikan tanda khusus bagi produk yang sedang promo Penghargaan Dukungan (Event Sponsorships) 6. The Body Shop menjadi sponsor berbagai acara kemanusiaan, lingkungan, kepedulian terhadap binatang, dan lain sebagainya Kontes (Contests) 7. The Body Shop mengadakan berbagai acara kuis/kontes untuk memenangkan hadiah (kontes foto selfie #AbsolutelyKartini, kontes foto hewan peliharaan) 121 KUALITAS WEBSITE (X2) PENILAIAN No. PERTANYAAN/PERNYATAAN STS TS N S SS Kegunaan Penggunaan (Usability) 1. Website The Body Shop Indonesia(https://www.thebodyshop.co.id/) mudah untuk dioperasikan, dinavigasikan dan digunakan, serta dapat berinteraksi langsung dengan customer service pada layanan online chat Desain Website (Website Design) 2a. Konten pada websiteThe Body Shop Indonesia (teks, gambar, grafik, tata letak) menarik 2b. Fitur (hyperlink, navigasi) pada websiteThe Body Shop Indonesia fleksibel untuk dijelajahi 2c. The Body Shop Indonesia selalu update pada halaman websitenya 2d. Website The Body Shop Indonesia dirancang untuk memudahkan konsumennya dalam browsing 2e. Website The Body Shop Indonesia menyediakan tempat untuk keikutsertaan konsumen dalam meningkatkan media website (testimonial, komentar dan saran) Kualitas Informasi (Information Quality) 3. Terdapat informasi yang jelas tentang promosi dan keakuratan produk pada websiteThe Body Shop Indonesia Kepercayaan (Trust) 4. Konsumen percaya dalam bertransaksi belanja via website The Body Shop Indonesia PENILAIAN 122 No. PERTANYAAN/PERNYATAAN STS TS N S SS Risiko yang diterima (Perceived Risk) 5. The Body Shop Indonesia bertanggung jawab terhadap keamanan informasi dan produk yang diterima oleh konsumen Empati (Empathy) 6. The Body Shop Indonesia peduli dengan pelanggannya dengan memberikan informasi melalui The Body Shop Newsletter via e-mail 123 GREEN MARKETING (X3) PENILAIAN No. PERTANYAAN/PERNYATAAN STS TS N S SS S SS Produk 1. Produk The Body Shop dikenal sebagai produk yang ramah lingkungan Bahan Baku Produk 2. Produk The Body shop terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak merusak lingkungan Isu terhadap Lingkungan 3. The Body Shop sangat peduli terhadap isu-isu permasalahan lingkungan seperti Global Warming dan Save Earth MINAT BELI (Y) PENILAIAN No. PERTANYAAN/PERNYATAAN 1. Saya sering mencari informasi tentang produk The Body Shop 2. Saya ingin segera membeli/memiliki produk The Body Shop 3. Saya lebih memilih produk The Body Shop daripada produk lain STS TS N 124 LAMPIRAN 2 TABEL JAWABAN RESPONDEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 PROMOSI PENJUALAN (X1) TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 4 3 4 3 5 5 4 28 3 2 2 2 3 3 3 18 4 5 4 5 4 4 5 31 3 3 3 3 3 3 3 21 5 4 4 4 4 4 3 28 5 4 2 4 4 2 2 23 2 2 4 4 4 3 2 21 2 2 4 2 3 4 2 19 4 1 3 3 4 5 1 21 5 5 5 5 5 4 4 33 5 5 5 5 5 5 5 35 3 2 4 4 4 2 2 21 2 2 4 2 4 3 2 19 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 5 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 4 4 4 2 23 2 1 2 2 4 2 1 14 3 3 3 3 5 3 3 23 3 3 2 4 2 2 1 17 5 3 4 5 4 4 4 29 5 4 5 4 3 4 4 29 4 2 4 4 4 4 2 24 2 2 3 3 3 5 1 19 2 2 4 2 4 2 4 20 2 2 2 2 4 2 2 16 4 5 4 4 5 5 4 31 3 3 3 4 4 4 2 23 3 1 2 2 5 3 1 17 2 2 2 3 3 3 3 18 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 5 5 5 31 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 4 4 4 4 31 125 No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 PROMOSI PENJUALAN (X1) TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 4 4 5 5 5 4 4 31 5 5 3 4 4 4 4 29 3 3 4 4 4 4 4 26 5 5 5 3 3 3 5 29 4 4 4 4 4 5 5 30 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 4 4 4 32 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 4 4 33 5 5 5 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 5 5 30 4 4 4 5 5 5 5 32 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 5 5 5 4 31 5 5 5 5 4 4 4 32 4 4 4 3 5 5 5 30 5 5 5 5 4 4 4 32 4 4 4 5 5 5 5 32 5 5 5 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 5 5 30 4 4 4 4 5 5 5 31 4 4 4 5 5 5 5 32 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 4 5 5 5 31 5 5 5 5 4 4 4 32 126 No 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 PROMOSI PENJUALAN (X1) TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 5 5 5 5 5 33 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 4 5 5 5 31 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 5 5 5 4 31 4 4 4 4 5 5 5 31 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 5 5 5 5 32 5 5 5 5 5 5 4 34 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 5 5 5 31 5 5 5 5 5 5 4 34 4 4 4 5 5 5 5 32 4 4 4 4 5 5 5 31 4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 4 4 4 32 5 5 5 5 5 5 4 34 5 5 5 4 4 4 4 31 4 4 4 4 5 5 5 31 4 4 4 4 5 5 5 31 4 4 4 4 4 4 5 29 4 4 4 5 5 5 4 31 4 4 4 4 4 4 4 28 127 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 KUALITAS WEBSITE (X2) TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 37 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 41 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 41 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 35 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 35 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 35 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 26 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 40 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 37 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 38 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 46 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 33 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 38 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 34 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 41 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 28 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 37 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 44 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 128 No 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 KUALITAS WEBSITE (X2) TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 46 3 2 2 4 4 4 4 2 2 2 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 45 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 2 2 3 3 3 3 3 3 5 5 32 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 44 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 44 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 40 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 41 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 38 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 42 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 43 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 45 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 42 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 47 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 46 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 129 No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 KUALITAS WEBSITE (X2) TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 48 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 44 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 40 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 42 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 41 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 44 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 46 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 44 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 45 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 43 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 44 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 41 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 47 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 43 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 44 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42 130 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 GREEN MARKETING (X3) TOTAL Q1 Q2 Q3 3 4 4 11 4 3 2 9 5 4 5 14 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 3 11 4 4 4 12 4 5 4 13 2 3 2 7 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 5 13 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 5 14 5 5 5 15 3 3 3 9 4 4 4 12 5 5 5 15 3 4 3 10 4 5 4 13 4 4 3 11 4 4 5 13 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 4 10 3 3 3 9 4 4 4 12 5 4 4 13 4 3 3 10 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 3 11 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 131 No 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 GREEN MARKETING (X3) TOTAL Q1 Q2 Q3 5 5 3 13 4 3 4 11 4 4 5 13 5 5 5 15 5 5 5 15 4 4 4 12 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 5 15 4 4 5 13 4 5 4 13 5 4 5 14 4 4 4 12 4 5 5 14 4 4 4 12 5 4 4 13 4 5 5 14 3 4 4 11 3 4 4 11 4 4 5 13 4 4 5 13 5 5 5 15 4 4 5 13 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 5 5 4 14 4 4 4 12 5 4 4 13 5 4 5 14 4 4 5 13 4 5 5 14 4 4 4 12 132 No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 GREEN MARKETING (X3) TOTAL Q1 Q2 Q3 5 4 4 13 5 4 4 13 5 4 5 14 5 4 4 13 5 5 4 14 5 4 4 13 5 4 4 13 4 3 4 11 4 4 4 12 4 3 5 12 4 4 4 12 3 4 5 12 4 4 5 13 4 5 5 14 3 5 5 13 3 5 5 13 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 3 11 133 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 MINAT BELI (Y) TOTAL Q1 Q2 Q3 3 3 3 9 3 3 3 9 4 5 3 12 3 3 4 10 4 4 5 13 4 4 2 10 3 2 2 7 4 4 3 11 3 3 3 9 4 3 3 10 4 4 3 11 3 5 5 13 4 5 4 13 4 4 3 11 3 5 4 12 3 3 3 9 4 4 3 11 3 4 3 10 4 4 3 11 4 4 3 11 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 2 8 3 4 3 10 3 4 3 10 4 4 4 12 4 2 2 8 3 3 3 9 1 2 1 4 3 4 4 11 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 5 4 5 14 4 5 5 14 4 5 4 13 134 No. 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 MINAT BELI (Y) TOTAL Q1 Q2 Q3 4 5 5 14 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 5 15 4 4 5 13 4 4 4 12 4 5 4 13 4 5 5 14 5 4 5 14 5 5 5 15 5 4 4 13 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 5 15 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 4 5 14 5 4 5 14 5 4 5 14 5 5 5 15 4 4 5 13 135 No. 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 MINAT BELI (Y) TOTAL Q1 Q2 Q3 4 4 5 13 4 4 4 12 5 5 4 14 5 4 4 13 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 4 13 4 5 4 13 5 5 5 15 4 4 5 13 4 4 5 13 5 4 5 14 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12 4 5 4 13 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 4 14 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 4 10 136 LAMPIRAN 3 HASIL SPSS UJI KUALITAS DATA A. Hasil Uji Validitas Promosi Penjualan (X1) Correlations Q1 Pearson Q1 Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Q3 Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Q4 Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Q5 Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Q6 Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Q7 Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson TOTAL 1 Sig. (2-tailed) N Q2 Q2 Correlation Sig. (2-tailed) N Q3 .707 ** Q4 ** .477 Q5 Q6 Q7 ** .344 .453 .727 * TOTAL ** .532 ** .819 .000 .008 .000 .063 .012 .002 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 ** 1 ** .291 .391 .002 .000 .119 .033 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 ** 1 ** .345 .003 .062 .003 .000 .000 30 30 30 30 30 30 ** 1 .200 .391 .290 .032 .007 .000 30 .707 .000 30 ** .477 .545 .008 .002 30 30 ** .727 .749 ** ** .545 .526 .749 .526 * .531 ** * ** .746 ** .640 ** .483 ** .871 ** .772 ** .791 .000 .000 .003 30 30 30 30 30 30 30 .344 .291 .345 .200 1 .292 .360 .063 .119 .062 .290 .117 .051 .005 30 30 30 30 30 30 30 30 .391 * .292 1 .356 * * ** .453 .391 .012 .033 .003 .032 .117 30 30 30 30 30 ** ** .532 .746 ** .531 ** .640 .483 .000 30 30 30 .360 .356 1 .000 .000 .007 .051 .053 30 30 30 30 30 30 ** .871 ** ** .772 ** .791 ** .642 .053 .002 .819 ** .501 ** .501 .642 ** ** .807 .000 30 30 ** 1 .807 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000 30 30 30 30 30 30 30 30 137 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). B. Hasil Uji Reliabilitas Promosi Penjualan (X1) Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .871 7 138 C. Hasil Uji Validitas Kualitas Website (X2) Correlations Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q1 TOT 0 Pearson Q Correlation 1 1 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 2 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 3 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 4 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 5 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 6 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 7 Sig. (2-tailed) N .647 .592 ** .000 30 .647 30 * * 1 .000 30 30 * .624 * ** .592 * .302 .292 .309 .001 .118 .105 .118 .096 .002 .517 30 30 30 30 30 30 .325 .318 .325 * .219 .000 .079 .087 .079 .006 .019 .245 30 30 30 30 30 * * .050 30 .624 30 * 30 1 30 .292 .325 .410 .118 .079 30 30 .105 .087 30 30 30 * .426 .410 .336 .366 .025 .021 .025 .070 .047 .793 30 30 30 30 30 30 * 1.00 .350 .382 * ** .279 .029 .000 .058 .037 .136 30 30 30 30 30 1 .398 * .256 .149 .238 .029 .171 .432 .205 30 30 30 30 30 * 1 .350 .382 * .279 .058 .037 .136 30 1 .398 * .398 * .021 .029 30 30 * 1.00 ** 0 .025 .000 .398 0 .029 30 30 30 30 ** .336 .350 .256 .350 1 .321 .096 .006 .070 .058 .171 .058 30 30 30 .489 30 .123 .418 * 30 30 ** .489 30 .309 30 .410 30 .292 .325 .410 .118 .079 * 30 .025 .302 .318 .418 .539 * .001 .000 30 ** .292 * 30 30 30 .628 ** .084 .000 30 30 AL .25 .661 5 .17 4 30 ** .000 30 .40 .725 * 3 .02 7 30 ** .000 30 .44 .692 * 0 .01 5 30 ** .000 30 .40 .706 * 8 .02 5 30 ** .000 30 .34 .558 8 .05 9 30 ** .001 30 .40 .706 * 8 .02 5 30 ** .000 30 .51 .685 ** 0 .00 4 30 ** .000 30 139 Pearson Q Correlation 8 Sig. (2-tailed) N Pearson Q Correlation 9 Sig. (2-tailed) N Q 1 0 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N T Pearson O Correlation T A Sig. (2-tailed) L N * .426 * * .539 * .382 * .149 .382 .321 .432 .037 .084 30 30 30 30 .123 .219 .050 .279 .238 .279 .517 .245 .793 .136 .205 .136 .000 .007 30 30 30 30 .002 .019 30 30 .255 30 30 .403 * .174 .027 30 .661 * * 30 ** 30 * .047 .037 30 30 30 * .408 .440 * .015 .025 30 .725 .692 .000 .000 30 .366 * * * .348 .408 ** .628 ** .510 1 .479 ** * 5 .007 30 30 ** 1 .479 .445 * .01 4 30 * 6 0 30 30 * 1 .396 .059 .025 .004 .014 .030 30 30 30 30 30 30 * * ** .69 30 .706 .558 .706 ** .685 ** .690 .560 * * .000 .000 .001 .000 .000 .000 .001 30 30 30 30 30 30 ** .000 30 .39 .560 .03 ** 30 .44 .690 ** .001 30 .694 ** .000 ** 4 30 1 .00 0 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). D. Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Website (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .861 N of Items 10 140 E. Hasil Uji Validitas Green Marketing (X3) Correlations Q1 Pearson Correlation Q1 1 30 30 1 ** Sig. (2-tailed) Pearson Correlation .000 30 30 30 ** 1 .642 ** .854 .000 ** ** .909 .000 .000 30 30 30 30 ** ** ** 1 .906 Sig. (2-tailed) .642 30 .739 N TOTAL 30 .000 Pearson Correlation ** .906 .000 .685 N ** .739 .000 ** Sig. (2-tailed) ** TOTAL .000 30 Pearson Correlation Q3 Q3 .685 Sig. (2-tailed) N Q2 Q2 .854 .000 .909 .000 .000 .000 30 30 30 N 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). F. Hasil Uji Reliabilitas Green Marketing (X3) Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .863 3 141 G. Hasil Uji Validitas Minat Beli (Y) Correlations Q1 Pearson Correlation Q1 1 Sig. (2-tailed) N Q2 30 Pearson Correlation .445 Sig. (2-tailed) .014 TOTAL .445 * .321 .014 .084 .000 30 30 30 1 ** .635 ** .688 ** .878 .000 .000 30 30 30 30 Pearson Correlation .321 ** 1 Sig. (2-tailed) .084 .000 30 30 30 30 ** ** ** 1 N Pearson Correlation TOTAL Q3 * N Q3 Q2 .635 .688 Sig. (2-tailed) .878 .000 .837 .000 .000 .000 30 30 30 N ** .837 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). H. Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli (Y) Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .729 3 142 LAMPIRAN 4 HASIL SPSS UJI ASUMSI KLASIK A. Hasil Uji Normalitas Secara Grafik B. Hasil Uji Normalitas Secara Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters 100 a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation 0E-7 1.47094350 Absolute .099 Positive .046 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .987 Asymp. Sig. (2-tailed) .285 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 143 C. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B 1 a Std. Error (Constant) .124 1.451 X1 .178 .034 X2 .099 X3 .252 t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF .085 .932 .433 5.161 .000 .777 1.286 .040 .232 2.449 .016 .612 1.635 .118 .191 2.140 .035 .689 1.451 a. Dependent Variable: Y 144 D. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) E. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik Coefficients Model Unstandardized Coefficients a Standardized t Sig. Coefficients B 1 Std. Error (Constant) 3.096 .908 x1 -.011 .022 x2 -.030 x3 -.036 Beta 3.410 .001 -.056 -.493 .623 .025 -.151 -1.184 .239 .074 -.059 -.491 .625 a. Dependent Variable: RES2 145 LAMPIRAN 5 HASIL SPSS UJI HIPOTESIS A. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficients Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B 1 a Std. Error (Constant) .124 1.451 X1 .178 .034 X2 .099 X3 .252 t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF .085 .932 .433 5.161 .000 .777 1.286 .040 .232 2.449 .016 .612 1.635 .118 .191 2.140 .035 .689 1.451 a. Dependent Variable: Y B. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) a ANOVA Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 193.356 3 64.452 Residual 214.204 96 2.231 Total 407.560 99 F 28.886 Sig. b .000 a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x3, x1, x2 146 LAMPIRAN 6 HASIL SPSS UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Coefficients Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B 1 a Std. Error (Constant) .124 1.451 X1 .178 .034 X2 .099 X3 .252 t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF .085 .932 .433 5.161 .000 .777 1.286 .040 .232 2.449 .016 .612 1.635 .118 .191 2.140 .035 .689 1.451 a. Dependent Variable: Y 147 LAMPIRAN 7 HASIL SPSSUJI KOEFISIEN DETERMINASI (ADJUSTEDR2) Model Summary Model 1 R R Square a .689 .474 b Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .458 1.494 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y 148