PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, KUALITAS

advertisement
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN, KUALITAS WEBSITE,
DAN GREEN MARKETING TERHADAP MINAT BELI
KONSUMEN THE BODY SHOP
(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
DIAH SITI UTAMI
NIM. 1113081000088
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama
: Diah Siti Utami
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 10 Juni 1994
3. Alamat
: Jl. Petamburan I RT 007/RW 02
No. 14
4. Agama
: Islam
5. Telp
: 085883765535
6. Email
: [email protected]
7. Kewarganegaraan
: Indonesia
B. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah
: Gempong Susanto
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Maret 1965
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
2. Ibu
: Sulicha
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Agustus 1970
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
C. Data Pendidikan
1. Pendidikan Formal
Tahun 2002-2007
: SDN 03 Pagi Kota Bambu Jakarta
Tahun 2007-2009
: SMPN 40 Jakarta
Tahun 2009-2012
: SMAN 24 Jakarta
vi
Tahun 2012-2016
: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatulah Jakarta
2. Pendidikan Non Formal
Tahun 2004-2007
: Language course “Lingual” Jakarta
Tahun 2007
: Ujian Nasional Bahasa Inggris
Tahun 2007-2008
: Language course “Science College”
Jakarta
Tahun 2012-2013
: Language course “Inggris La Tansa
BEC” Ciputat
Tahun 2013
: TOEFL and TOAFL Universitas
Islam Negeri Jakarta
vii
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of sales promotion,
website quality, and green marketing to consumers purchase intention The Body
Shop, a case study in Jakarta and Tangerang Selatan. This type of research is
quantitative. The data source of this research is primary data derived from
sample of The Body Shop customers who have used the products and visit the
website of The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/). The data
collection is done by distributing questionnaires to 100 respondents. The selected
sampling was purposive sampling technique. The analytical method used in this
research is multiple linear regression analysis.The results showed that: (1)
promotional sales significantly influence consumers purchase intention The Body
Shop (2) website quality significantly influences consumers purchase intention
The Body Shop, (3) green marketing significantly influences consumers purchase
intention The Body Shop, and (4) sales promotion, website quality, and green
marketing significantly influence consumers purchase intention The Body Shop.
Keywords: Sales Promotion, Website Quality, Green Marketing, Purchase
Intention
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi
penjualan, kualitas website, dan green marketing terhadap minat beli konsumen
The Body Shop studi kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang berasal
dari sampel yaitu konsumen The Body Shop yang pernah menggunakan
produknya dan mengunjungi website The Body Shop Indonesia
(https://www.thebodyshop.co.id/). Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada 100 responden. Pengambilan sampel yang dipilih
adalah teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan
bahwa: (1) promosi penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli
konsumen The Body Shop, (2) kualitas website berpengaruh secara signifikan
terhadap minat beli konsumen The Body Shop, (3) green marketing berpengaruh
secara signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop, dan (4) promosi
penjualan, kualitas website, dan green marketing berpengaruh secara signifikan
terhadap minat beli konsumen The Body Shop.
Kata Kunci: Promosi Penjualan, Kualitas Website, Green Marketing, Minat Beli
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan,
Kualitas Website, dan Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen The
Body Shop (Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)”ini disusun
dalam rangka menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi
ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Mama dan Papa tercinta, terima kasih atas limpahan kasih sayangmuselama
ini, atas perhatian dan dukungannya serta berbagai nasihat yang diberikan,
dan juga doanya yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga saat
ini anakmu dapat menyelesaikan studi S1. Semoga Allah SWT selalu
memberikan rahmat-Nya kepada Mama dan Papa, Aamiin.
2. Keluarga besar (Alm) H. Ramelan dan Hj. Surati. Terima kasih atas
dukungan dan doanya yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk
keberhasilanku dalam menyelesaikan studi S1.
3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM selaku dosen pembimbing skripsi pertama
yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan
motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
x
8. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku dosen pembimbing skripsi
kedua yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan
motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.
9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf Tata Usaha serta karyawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
10. Adikku Diaz Rivaldo Susanto, yang selalu menghiburku ketika lelah dan
menggantinya dengan senyum dan tawa. Terima kasih untuk doa dan
dukungannya selama ini.
11. Teman spesialkuHardiansyah Aji. Terimakasih telah menjadi salah satu
pendukungkudan
untuk
semua
doanya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat setiakuDita Nahlati, Rama Febriyanti, Ravena Sifa, dan Mahda
Nurhamidah, terimakasih atas persahabatannya dan berbagai dukungannya
selama ini semoga silahturahmi kita tetap berjalan sampai kapanpun.
13. Temanku Kak Adit, Tomi, Annur, Bang Iswandi, Anggita, Septiani N. H,
Dita, January, Syafwendy dan semua teman-teman jurusan Manajemen
Reguler dan Manajemen Internasional angkatan 2012, khususnya kelas
Pemasaran yang telah memberikan kenangan serta berbagi pengalaman
selama kita kuliah bersama-sama.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Jakarta, 8 September 2016
Diah Siti Utami
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xx
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN ...............................................................................1
A.
Latar Belakang Masalah ..............................................................1
B.
Perumusan Masalah ...................................................................10
C.
Tujuan Penelitian ......................................................................12
D.
Manfaat Penelitian ....................................................................12
LANDASAN TEORI .........................................................................14
A.
Promosi Penjualan ...................................................................14
1. Pengertian Promosi Penjualan (X1) .........................................14
2. Peran Promosi Penjualan .........................................................17
3. Dimensi Promosi Penjualan Konsumen ..................................17
xii
B.
Kualitas Website(X2)..................................................................21
1. Pengertian Kualitas Website ....................................................21
2. Dimensi Kualitas Website .......................................................22
C.
Green Marketing(X3) .................................................................26
1. Pengertian Green Marketing ...................................................26
2. Dimensi Green Marketing .......................................................28
D.
Perilaku Konsumen ...................................................................29
E.
Minat Beli (Y)............................................................................31
F.
Hubungan Antar Variabel ..........................................................34
1. Hubungan Promosi Penjualan dengan Minat Beli ..................34
2. Hubungan Kualitas Website dengan Minat Beli ......................35
3. Hubungan Green Marketing dengan Minat Beli .....................35
BAB III.
G.
Penelitian Terdahulu ..................................................................35
H.
Kerangka Pemikiran ..................................................................40
I.
Hipotesis ....................................................................................42
METODOLOGI PENELITIAN .....................................................43
A.
Ruang Lingkup Penelitian ........................................................43
B.
Metode Penemuan Sampel.........................................................45
1. Populasi ...................................................................................45
2. Sampel .....................................................................................45
C.
Metode Pengumpulan Data........................................................47
1. Sumber Primer.........................................................................47
2. Sumber Sekunder ....................................................................48
D.
Metode Analisis Data.................................................................49
1. Uji Validitas ............................................................................50
2. Uji Reabilitas ...........................................................................51
E.
Analisis Asumsi Klasik ..............................................................52
1. Uji Normalitas .........................................................................52
a. Uji Normalitas Secara Grafik ...........................................52
b. Uji Normalitas Secara Statistik ........................................53
xiii
2. Uji Multikolinearitas ...............................................................54
3. Uji Heterokedastisitas..............................................................56
F.
Pengujian Hipotesis ...................................................................57
1. Uji t (Pengujian Secara Parsial)...............................................57
2. Uji F (Pengujian Secara Simultan) ..........................................58
G.
Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................59
1. Persamaan Regresi Linier Berganda .......................................59
2. Uji Determinasi (Adjusted R2) ................................................60
H.
Operasional Variabel Penelitian ................................................61
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN..........................................................67
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................67
1. Sejarah Singkat The Body Shop ..............................................67
2. Logo The Body Shop ..............................................................74
B.
Pembahasan Hasil Kuesioner.....................................................75
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................75
2. Deskriptif Responden ..............................................................78
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...........................78
b. Responden Berdasarkan Usia ...........................................79
c. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................80
d. Responden Berdasarkan Pendapatan ................................81
C.
Pembahasan Analisis Deskriptif ................................................81
1. Deskripsi Variabel Promosi Penjualan (X1) ............................82
2. Deskripsi Variabel Kualitas Website (X2) ...............................86
3. Deskripsi Variabel Green Marketing (X3) ..............................93
4. Deskripsi Variabel Minat Beli (Y) ..........................................95
D.
Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................97
1. Hasil Uji Normalitas Data .......................................................97
2. Hasil Uji Multikolinieritas.......................................................99
3. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................101
a. Uji Heterokedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) ........101
xiv
b. Uji Heterokedastisitas Secara Statistik (Glesjer) ...........102
E.
Uji Hipotesis ............................................................................103
1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .....................................103
2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................106
F.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...................................107
G.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................108
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................110
A.
Kesimpulan ..............................................................................110
B.
Saran ........................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................115
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................118
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................36
Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................................50
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian.............................................................62
Tabel 4.1 Hasil Try Out Uji Validitas ....................................................................77
Tabel 4.2 Hasil Try Out Uji Reliabilitas ................................................................78
Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasakan Jenis Kelamin ......................................78
Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ....................................................79
Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................80
Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan .........................................82
Tabel 4.7 The Body Shop Memberikan Sampel Gratis yang Menarik untuk
Mencoba Sebuah Produk (Tester) .........................................................82
Tabel 4.8 The Body Shop Menyediakan Penawaran Pembelian dalam Bentuk
Kupon (VoucherPotongan Harga Rp 50.000 untuk Setiap Pembelanjaan
Rp 500.000) ...........................................................................................83
Tabel 4.9 The Body Shop Pernah Memberikan Harga Khusus (Love Your Body
Club Member, Program Bring Back Our Bottle) ...................................83
Tabel 4.10 The Body Shop Menawarkan Potongan Harga dalam Pembelian
Produk Tertentu (Buy One Get One Free) ..........................................84
Tabel 4.11 The Body Shop Memberikan Tanda Khusus Bagi Produk yang sedang
Promo ..................................................................................................85
xvi
Tabel 4.12 The Body Shop Menjadi Sponsor Berbagai Acara Kemanusiaan,
Lingkungan, Kepedulian terhadap Binatang, dan Lain Sebagainya ...85
Tabel 4.13 The Body Shop Mengadakan Berbagai Acara Kuis/Kontes untuk
Memenangkan Hadiah (Kontes Foto Selfie #AbsolutelyKartini,
Kontes Foto Hewan Peliharaan) ..........................................................86
Tabel 4.14 Website The Body Shop Indonesia (https://www.thebodyshop.co.id/)
Mudah Untuk dioperasikan, dinavigasikan dan digunakan, serta dapat
Berinteraksi Langsung dengan Customer Service pada Layanan
Online Chat .........................................................................................87
Tabel 4.15 Konten pada Website The Body Shop Indonesia (Teks, Gambar,
Grafik, Tata Letak) Menarik ...............................................................87
Tabel 4.16 Fitur (Hyperlink, Navigasi) pada Website The Body Shop Indonesia
Fleksibel untuk dijelajahi ....................................................................88
Tabel 4.17 The Body Shop Indonesia Selalu Update pada Halaman Websitenya..89
Tabel 4.18 Website The Body Shop Indonesia dirancang untuk Memudahkan
Konsumennya dalam Browsing...........................................................89
Tabel 4.19 Website The Body Shop Indonesia Menyediakan Tempat untuk
Keikutsertaan Konsumen dalam Meningkatkan Media Website
(Testimonial, Komentar dan Saran) ....................................................90
Tabel 4.20 Terdapat Informasi yang Jelas Tentang Promosi dan Keakuratan
Produk pada Website The Body Shop Indonesia ................................91
Tabel 4.21 Saya Percaya dalam Bertransaksi Belanja Via Website The Body Shop
Indonesia .............................................................................................91
Tabel 4.22 The Body Shop Indonesia Bertanggung Jawab terhadap Keamanan
Informasi dan Produk yang diterima Oleh Konsumen ........................92
xvii
Tabel 4.23 The Body Shop Indonesia Peduli dengan Pelanggannya dengan
Memberikan Informasi Melalui The Body Shop NewsletterViaE-Mail93
Tabel 4.24 Produk The Body Shop dikenal Sebagai Produk yang Ramah
Lingkungan..........................................................................................94
Tabel 4.25 Produk The Body Shop Terbuat dari Bahan-bahan Alami dan Tidak
Merusak Lingkungan...........................................................................94
Tabel 4.26 The Body Shop Sangat Peduli terhadap Isu-isu Permasalahan
Lingkungan seperti Global Warming dan Save Earth ........................95
Tabel 4.27 Saya Sering Mencari Informasi tentang Produk The Body Shop ........96
Tabel 4.28 Saya Ingin Segera Membeli/Memiliki Produk The Body Shop ..........96
Tabel 4.29 Saya Lebih Memilih Produk The Body Shop Daripada Produk Lain..97
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik...................................................99
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................100
Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glesjer) ..............102
Tabel 4.33 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ..................................................104
Tabel 4.34 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .............................................107
Tabel 4.35 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .............................................108
Tabel 4.36 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .................................109
DAFTAR GAMBAR
xviii
Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia .........................2
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...........................................................................41
Gambar 4.1 Logo The Body Shop .........................................................................74
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ...................................................98
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) ...............101
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .........................................................................118
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden................................................................125
Lampiran 3 Hasil SPSS Uji Kualitas Data ...........................................................137
Lampiran 4 Hasil SPSS Uji Asumsi Klasik .........................................................143
Lampiran 5 Hasil SPSS Uji Hipotesis ..................................................................146
Lampiran 6 Hasil SPSS Analisis Regresi Linier Berganda .................................147
Lampiran 7 Hasil SPSS Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ......................148
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan, pemerintah dan masyarakat merupakan sebuah kesatuan yang
saling bergantung satu sama lain. Perusahaan telah memberi pengaruh yang
sangat besar kepada seluruh aspek kehidupan masyarakat luas, baik pengaruh
positif maupun negatif, tindakan-tindakan masyarakat juga dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.Terlebih jika
melihat beberapa waktu belakangan ini banyak usaha berbentuk ritel mulai
menjamur.
Adapun pengertian dari ritel menurut Kotler dan Armstrong (2014:396),
ritel mencakup semua kegiatan yang terlibat dalam menjual produk atau jasa
secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi mereka, bukan
untuk penggunaan dalam industri bisnis.
Usaha ritel harus melihat serangkaian konsep pemasaran agar dapat
memasarkan
produk-produknya,
supaya
mampu
bertahan
dalam
industrinya.Namun seiring dengan perkembangan zaman, khususnya dibidang
teknologi yang semakin dan menuntut untuk hidup lebih cepat. Hal ini juga
didukung dengan adanya koneksi internet yang semakin cepat.
Internet merupakan web publik yang luas, dari jaringan komputer yang
dapat menghubungkan pengguna dari berbagaikalangan di seluruh dunia untuk
mendapatkan informasi (Kotler dan Armstrong, 2014:47).
1
Tentunya trend global ini mempengaruhi Indonesia secara siginifikan, hal
ini dapat terlihat dari bagaimana pertumbuhan pengguna internet di Indonesia.
Hasil riset dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang
bekerjasama
dengan
Pusat
Kajian
Komunikasi
Universitas
Indonesiamengemukakan bahwa jumlah dan penetrasi pengguna internet di
Indonesia dari tahun 2005-2014 terus meningkat. Terlihat bahwa pertumbuhan
jumlah penduduk dibarengi juga dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet.
Gambar 1.1
(sumber APJII,2014)
Pertumbuhan jumlah pengguna internet dan gadget yang signifikan
memicu fenomena baru seperti belanja online (online shopping). Belanja
2
onlinesaat ini menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat. Selain karena
dapat menghemat hemat waktu dan biaya yang lebih murah, tersedianya banyak
pilihan online shopping kian digemari oleh pengguna internet. Perkembangan ini
berdampak dengan banyaknya perusahaan, baik ritel maupun industri kecil yang
mulai merambah bisnisnya untuk memasuki perdagangan onlineatau e-commerce.
Dalam e-commerce sebuah kepercayaan terhadap website menyiratkan
sejauh mana pelanggan percaya bahwa website adalah etika, hukum dan kredibel
serta memiliki kemampuan untuk melindungi privasi mereka (Wan, 2000 dalam
Mona et. al, 2013).
Hal ini memunculkan berbagai ide kreatif dalam pembuatan website. Maka
sebuah websiteharus memiliki kualitas yang baik agar dapat menarik para
konsumen.
Menurut Law dan Bai (2008) dalam Mona et. al (2013) juga menemukan
bahwa dampak kualitas website pada niat pembelian secara online pengguna
melalui kepuasan mereka dengan fitur kegunaan dan fungsi website.
Berdasarkan persepsi tersebut, kualitas website memiliki manfaat lebih
bagi pelanggan terutama perusahaan. Websiteyang baik dapat memberikan lebih
banyak keuntungan kepada perusahaan. Di sisi lain website yang buruk dapat
memberikan bencana bagi perusahaan. Untuk mendapatkan tanggapan yang baik
dari para konsumennya, perusahaan harus mengerti tentang kualitas website.
Dalam penelitian ini, kualitas websitesebagai variabel independen (X2).
Sehingga tidaklah heran semakin banyak perusahaan baikskala besar
maupun kecil yang membuat website untuk menunjang kesuksesan bisnisnya
3
karena website memiliki keuntungan seperti yang telah disebutkan diatas. Selain
itu menurut Hermawan Kertajaya, dilansir dari vivanews.com, pengusaha yang
tidak mempromosikan produknya melalui media online akan merugi, sebab
menurutnya teknologi informasi secara online sangat efektif dalam memasarkan
berbagai produk (Kusumadewi dan Andalan, 2012).
Penting pula bagi para pebisnis untuk memahami niat pembelian
pelanggan mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan dalam membuat berbagai
kegiatan menarik seperti promosi dalam hal penjualan agar dapat memikat serta
meningkatkan jumlah konsumen. Perusahaan berupaya mempromosikan agar
konsumen mengenal dan mengetahui produknya tersebut. Dalam penelitian ini,
promosi penjualan merupakan variabel independen (X1).
Promosi penjualan merupakan bentuk utama dalam pemasaran, terdiri dari
kumpulan alat insentif, jangka pendek, dan dirancang untuk merangsang lebih
cepat atau pembelian yang lebih besar dari produk atau jasa tertentu oleh
konsumen atau perdagangan (Kotler dan Keller, 2012:541).
Penjual dapat menggunakan promosi konsumen untuk mendesak
pembelian pelanggan dalam jangka pendek atau meningkatkan pelanggan dalam
keterlibatan merek (Kotler dan Armstrong, 2014:502).
Sejatinya wanita dan kecantikan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, wanita selalu identik dengan kecantikan, begitu pula sebaliknya. Hal
ini perlu ditunjang dengan peran penting dalam pembelian sehingga menciptakan
potensi dalam kehadiran industri kosmetik. Produk kosmetik baik lokal maupun
internasional
telah
merambah
konsumen
Indonesia,
mereka
bertarung
4
menciptakan produk terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
perempuan Indonesia akan kecantikan kriteria ideal yang diakui secara
umum.Saat ini tren berubah ke arah yang lebih positif, di mana kosmetik tak
hanya alat untuk bersolek, akan tetapi kosmetik juga memiliki nilai-nilai
humanistik, yang pada prinsipnya membawa makna lebih dari sekadar media
kecantikan.Namun kini tidak hanya wanita yang membutuhkan perawatan tubuh,
tetapi pria juga butuh perawatan tubuh agar tetap tampil mempesona. Walau
perlengkapan perawatan tubuh pria tak sebanyak wanita, tidak membuat
perawatan pria menjadi tidak penting. Keadaan udara kota yang terbilang tidak
bersih dan tidak dapat dihindari dalam melakukan aktivitas sehari-hari membuat
kulit pria kering dan kusam. Untuk itu, The Body Shop menyediakan beragam
produk alami untuk perawatan khusus pria.
Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar
yang menjanjikan bagi para perusahaan kosmetik. Saat ini perkembangan industri
kosmetik Indonesia tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan
kosmetik pada 2012 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun,
berdasarkan data Kementerian Perindustrian (www.kemenperin.go.id).
Kaum hawa sudah tidak asing dengan berbagai produk tata rias dan
perawatan kulit. Namun, selain ragam warna, kualitas, dan varian produk,
kosmetika pun dituntut halal.Adapun dalam daftar MUI, beberapa label kosmetika
yang sudah mendapatkan sertifikasi halal selain Zahra, Sariayu, dan Wardah
adalah Camilla, Purbasari, Ristra, Trustee, Citra, La Tulipe, LT Pro, Inez, serta
Caring Colors. Sehingga The Body Shop dapat mengambil peluang ini untuk ikut
5
membuat produk berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
(http://lifestyle.okezone.com/ 2013).
Sehingga beberapa tahun belakangan ini mulai muncul promosi produk
kosmetik berlabelkan halal, dengan mengincar niche market di Indonesia yang
sebagian besar penduduknya beragama Islam. Dengan banyaknya pilihan produk
kosmetik dipasaran, konsumen di Indonesia dihadapkan pada kesulitan dan
kebingungan dalam memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, karena jika salah dalam memilih produk maka dapat berdampak
fatal bagi kesehatannya, terutama keindahan kulit dan wajah mereka. Maka
perusahaan yang mampu bertahan adalah mereka yang memanfaatkan brand
dengan berbagai konsep strateginya.
Dengan itu The Body Shop lahir menggunakan konsep dan ide-ide unik
terutama dengan konsep green marketing yang menjadi ciri khas untuk
memperkenalkan produk-produknya.Green marketing merupakan sebuah gaya
hidup baru didunia pemasaran. The Body Shop adalah perusahaan yang
memproduksi produk-produk kosmetik dan kecantikan yang membawa isu-isu
lingkungan dalam
memasarkan produknya, beberapa
diantaranya
untuk
menggunakan kembali, mengisi ulang, dan mendaur ulang apa yang mereka bisa
pakai kembali, menjadi cerminan munculnya pendekatan “triple bottom lines”
yang mengarahkan
bisnis
untukmengukur
keberhasilan
dari
tiga
pilar
pendukungnya yaitu profit, people, danplanet (Shankleman, 2013).
Polonsky (2011) dalam Wu dan Chen (2014) mendefinisikan bahwa
pemasaran hijau yaitu semua kegiatan yang dirancang oleh perusahaan dalam
6
rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia atau ingin dengan meminimalkan
dampakpada lingkungan alam.
Di tahun pertamanya, The Body Shop menjadi sponsor untuk poster
Greenpeace pada tahun 1985. Setahun kemudian, mereka juga menciptakan
kampanye besaruntuk pertama kalinya dengan tema "Save the Whale" bersama
perusahaan Greenpeace di tahun 1986 (www.thebodyshop.co.uk).
The Body Shop memiliki produk dengan menggubnakan bahan-bahan
yang alami, selain itu The Body Shop lahir dengan slogan “be your self” yang
dapat meyakinkan konsumennya dengan tidak pernah menjanjikan kecantikan,
karena menurutnya manusia harus dapat mengembangkan dan menumbuhkan rasa
percaya diri dengan keadaaan tubuh yang dimiliki. The Body Shop terkenal oleh
produk-produknya yang menggunakan zat herbal mulai dari Body Care and
Treatment Product, Bath Equipment Product, Skin Care Product, Make-Up
Product, Hair Care and Treatment Product, Fragrance (Aroma Theraphy), dan
Mens Care Product (www.thebodyshop.com).
Dalam memasarkan produknya The Body Shop juga memiliki satu filosofi
“Profit With Principle” (Kartajaya, 2003), maksudnya adalah dalam menjalankan
semua aktivitas bisnisnya, The Body Shop tidak hanya menjual produk-produk
kosmetik, tetapi juga membentuk sebuah komunitas global yang bertanggung
jawab terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat sekitar.
Kegiatan pemasaran hijau dapat mempengaruhi sikap dan sikap mempengaruhi
niat beli (Atilgan-Inan dan Karaca, 2011 dalam Suciarco et. al, 2015). Sehingga
penelitian ini menggunakan green marketing sebagai variabel independen (X3).
7
Kampanye The Body Shop atas kepedulian terhadap pendidikan HAM
juga turut menghadirkan produk hand cream yang tak hanya berkhasiat merawat
kulit tangan, tapi juga sebagai wujud partisipasi kepedulian sosial di mana setiap
hasil penjualan dari hand cream ini akan disisihkan untuk didonasikan dalam
program pendidikan HAM di Museum Omah Munir, Malang, Jawa Timur
(Fajrian, 2015).
The Body Shop tidak hanya sekedar melakukan kegiatan kampanye saja,
akan tetapi The Body Shop juga berusaha untuk lebih mendekatkan dan mengajak
para konsumen mereka, untuk lebih peduli terhadap apa yang terjadi di
sekitarnya.Di Indonesia sendiri konsumen loyal The Body Shop rata-rata berusia
antara 25-35 tahun.Dengan adanya perubahan gaya hidup remaja Indonesia
tersebut, saat ini range usia konsumen The Body Shop meluas dari 15-35 tahun
(Intana, 2013).
Fenomena inilah yang menjadi alasan bagi The Body Shop untuk peduli
terhadap masalah sosial, memfokuskan program kampanyenya sebagai salah satu
bentuk publisitas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, dan menyediakan
berbagai promosi penjualan bagi para konsumennya. The Body Shop merupakan
salah satu merek yang gencar melakukan program daur ulang di Indonesia adalah
melalui program Bring Back Our Bottle (BBOB) yaitu, setiap 3 botol produk The
Body Shop yang dikembalikan ke counter, konsumen akan mendapatkan 5 poin.
Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk ditukar dengan produk The Body Shop
ataupun digunakan untuk mendapat diskon saat berbelanja (Dara, 2015)
8
GM Corporate Communication The Body Shop Indonesia, mengatakan
BBOB adalah program edukasi lingkungan dengan cara mengajak konsumen The
Body Shop Indonesia untuk mengembalikan kemasan kosong produk ke toko The
Body Shop guna mengurangi sampah rumah tangga agar tidak tertimbun di
lingkungan sekitar ataupun di Tempat Pembuangan Air (TPA) (Ratnaningsih,
2015).
Sehingga program tersebut bukan hanya sekedar strategi promosi
penjualan yang diterapkan oleh The Body Shop, namun juga sebagai salah satu
kampanye dalam pengurangan sampah.
Namun The Body Shop juga melakukan berbagai strategi pengembangan
produk yang berupa:
1. The Body Shop mendirikan The Body Shop Foundation sebagai program
charity (amal) dengan fokus pada hak asasi manusia, dan perlindungan
terhadap hewan serta lingkungan.
2. Strategi komunikasi promosi yang dilakukan The Body Shop yaitu adanya
direct marketing dengan mengaktifkan website yang dapat dijadikan akses
e-commerce untuk dapat berkomunikasi langsung dengan konsumennya.
3. The Body Shop juga melaksanakan program sales promotion dengan
mengadakan sale, buy one get one, dan inovasi sales promotion lainnya.
4. The Body Shop juga melakukan berbagai kegiatan-kegiatan kepedulian
dan social campaign sebagai salah satu program Public Relation mereka.
Bahkan The Body Shop pun kini telah merubah konsep bisnisnya dengan
menggunakan bisnis ritel dan juga e-commerce. The Body Shop memiliki
9
websitesebagai salah satu strategi komunikasi promosi hingga penjualan produkproduknya melalui penjualan online. The Body Shop menawarkan berbagai
pilihan produk yang dimilikinya kepada konsumennya yang berada di Indonesia
melalui website resminya di www.thebodyshop.co.id. Namun beberapa konsumen
The Body Shop menyayangkan bahwa pada saat mereka melakukan pembelian
produk secara online, sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Hal
ini disampaikan langsung oleh konsumen The Body Shop melalui akun facebook
resmi The Body Shop Indonesia.
Melihat fenomena tersebut peneliti ingin melihat apakah promosi
penjualan yang dilakukan The Body Shop mempengaruhi minat beli
konsumennya, apakah kualitas website yang diberikan oleh The Body Shop
mempengaruhi minat beli konsumen selanjutnya, serta apakah konsep green
marketing yang dilakukan The Body Shop mempengaruhi minat beli
konsumennya.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green
Marketing terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop (Studi Kasus di
Jakarta dan Tangerang Selatan)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan perkembangan penjualan kosmetik di Indonesia
dengan adanya tren konsumen ini kini lebih merujuk kepada belanja secara
online.Bahkan sekarang sudah banyak konsumen yang mulai peduli dengan
lingkungan disekitarnya. Maka akan dilakukan penelitian mengenai penyebab
10
terjadinyapenjualan pada The Body Shop berkaitan dengan strategi pemasaran
perusahaan, apakah sudah tepat diterapkan untuk konsumen The Body Shop.
Dalam merumuskan promosi penjualan dari berbagai produk, serta penjualan
secara online danadanya strategi green marketingoleh The Body Shop. Sehingga
perlu diketahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan, kualitas website, dan
green marketing The Body Shop yang dikaitkan dengan salah satu faktor penting
yakni minat beli konsumen terhadap The Body Shop itu sendiri. Selanjutnya,
untuk menjawab masalah penelitian tersebut, maka muncul pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah variabelPromosi Penjualan mempunyai pengaruhsecara parsial
dan simultan terhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus
di Jakarta dan Tangerang Selatan)?
2. Apakah variabelKualitas Websitemempunyai pengaruh secara parsial dan
simultanterhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di
Jakarta dan Tangerang Selatan)?
3. Apakah variabelGreen Marketingmempunyai pengaruh secara parsial dan
simultanterhadap Minat Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di
Jakarta dan Tangerang Selatan)?
4. Apakah variabelPromosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green
Marketingmempunyai pengaruh secara parsial dan simultanterhadap Minat
Beli konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang
Selatan)?
11
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada. Peneliti mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli
konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan).
2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas website terhadap minat konsumen
The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan).
3. Untuk menganalisis pengaruh green marketing terhadap minat beli
konsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan).
4. Untuk menganalisis pengaruh promosi penjualan, kualitas website, dan
green marketing terhadap minat beli konsumen The Body Shop(Studi
Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)secara dominan.
D. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitiannya dapat bermanfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
1.
Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman khususnya dibidang pemasaran,
tepatnya perilaku konsumen yaitu promosi penjualan, kualitas website,
dan green marketing terhadap minat beli konsumen yang berhubungan
dengan teoritis selama menjalani perkuliahan dan menjadikan sebagai
12
prasyarat akademik untuk kelulusan Strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bagi Akademisi
Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai
bahan referensi untuk pengembangan kualitas pendidikan universitas
selanjutnya di masa depan dan dijadikan sumbangsih teoritis dalam
bidang ilmu pemasaran kepada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.
Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya dengan menambahkan atau mengganti variabel
yang ada, dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat bagi yang
memerlukan.
4.
Bagi Perusahaan
Adanya informasi yang bermanfaat bagi perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan, serta dapat dijadikan pedoman
untuk melakukan perbaikan yang mungkin dapat memenuhi kualitas
yang diinginkan oleh konsumen saat ini maupun masa yang akan
datang.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Promosi Penjualan
1.
Pengertian Promosi Penjualan (X1)
Promosi penjualan terdiri dari semua insentif yang ditawarkan
kepada pelanggan dan semua anggota saluran untuk mendorong pembelian
produk (Clow dan Baack, 2014:342)
Menurut pendapat Peter dan Olson (2010:408) promosi penjualan
adalah bujukan langsung konsumen untuk melakukan pembelian.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2014:501), promosi
penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau
penjualan sebuah produk atau jasa.
Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui
promosi
penjualan,
perusahaan
dapat
menarik
konsumen
baru,
mempengaruhi konsumennya untuk mencoba produk baru, mendorong
konsumen membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing,
meningkatkan impulse buying(pembelian tanpa rencana sebelumnya) atau
mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum
tujuan-tujuan tersebut dapat digeneralisasikan menjadi:
a. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan
atau konsumen akhir
b. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara
14
c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling
dan iklan.
Promosi penjualan dapat diartikan sebagai keinginan menawarkan
insentif dalam periode tertentu untuk mendorong keinginan para
konsumen, para penjual atau perantara. Promosi penjualan terdiri dari
serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai saran-saran
pemasaran dengan menggunakan biaya
yang efisien dengan
memberikan nilai pada produk kepada para penjual atau perantara
maupun pemakaian langsung, biasanya tidak dibatasi oleh jangka
waktu tertentu.
Dalam Kotler dan Armstrong (2014:502) pengelompokan jenis
promosi penjualan merupakan alat yang menawarkan insentif para
pembeli adalah sebagai berikut:
1) Promosi konsumen (consumer promotion) yaitu upaya
mendorong pembelian unit-unit lebih besar, menciptakan
pengujian produk diantara non pemakai, dan menarik orang
beralih dari merek pesaing. Alat yang digunakan seperti
sampel, kupon, penawaran uang kembali, premi, pajangan dan
promosi titik pembelian, kontes, undian, dan penghargaan
dukungan
2) Promosi dagang (trade promotion) yaitu upaya membujuk
pengecer menjual produk baru dan mempunyai tingkat
persediaan dan mendorong pembelian di luar musim. Alat
15
yang digunakan seperti jaminan pembelian, hadiah barang,
iklan
bersama,
kerja
sama
iklan
dan
pemajangan,
pengembalian uang, kontes penjualan para penyalur
3) Promosi
bisnis(business
promotion)yaitu
upaya
yang
digunakan untuk menghasilkan lead bisnis, merangsang
pembelian, hadiah pelanggan, dan memotivasi para tenaga
penjual. Promosi bisnis mencakup banyak cara yang hampir
sama dengan yang digunakan untuk promosi konsumen
maupun promosi dagang. Namun terdapat dua tambahan alat
promosi bisnis, yaitu konvensi dan pameran dagang serta
kontes penjualan.
Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa promosi penjualan
mencerminkan sebuah insentif dan hadiah untuk membuat para pelanggan
membeli produk-produk perusahaan pada waktu sekarang dibandingkan
dengan membeli nanti. Promosi penjualan menghasilkan respons
konsumen yang lebih cepat dalam penjualan. Pertumbuhan promosi
penjualan dapat mencerminkan prioritas perusahaan yang lebih tinggi, hal
ini berkaitan dengan penjualannya dibandingkan dengan pembentukan
merek dalam jangka panjang. Promosi penjualan dapat diarahkan kepada
pelanggan, pengecer dan tenaga penjual lainnya. Pelanggan akan lebih
senang membeli produk kita jika disediakan kupon-kupon potongan harga,
paket harga, dan hadiah-hadiah lainnya. Pengecer juga akan bekerja lebih
keras jika diberi penawaran diskon harga, iklan serta display, dan produk-
16
produk gratis. Tenaga penjual pun akan beroperasi lebih giat jika
diselenggarakannya kontes-kontes berhadiah untuk kinerja terbaik.
2.
Peran Promosi Penjualan
Secara umum terdapat tiga peran dari promosi penjualan yaitu:
a. Merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen
rumah tangga
b. Memperbaiki kinerja pemasaran dari penjualan kembali
c. Sebagai suplemen periklanan, penjualan tatap muka, hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung
Namun secara spesifik, tujuan dari promosi penjualan hampir sama
dengan periklanan yaitu agar konsumen mau mencoba penggunaan
produk, mendorong peningkatan penjualan, dan mendorong konsumen
yang sudah ada agar menggunakan produk dengan intensitas yang lebih
sering lagi. Penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk
mendorong pembelian jangka pendek atau dapat juga meningkatkan
hubungan pelanggan jangka panjang.
3.
Dimensi Promosi Penjualan Konsumen
Alat-alat promosi penjualan konsumen menurut Kotler dan
Armstrong
(2014:503-504)
meliputi
sampel
produk,
kupon,
pengembalian tunai, harga khusus, premi, barang khusus iklan,
pajangan dan demonstrasi di titik pembelian, dan kontes, undian serta
permainan, secara rinci akan dijabarkan sebagai berikut:
a.
Sampel (samples) merupakan alat penawaran untuk mencoba
17
sebuah produk. Pemberian sampel dipercaya sebagai cara yang
efektif tetapi cukup menekan biaya perusahaan untuk
memperkenalkan produk baru atau menciptakan minat baru
bagi produk yang sudah ada.
b.
Kupon
(coupons)
adalah
sertifikasi
yang
memberikan
penghematan kepada pembeli ketika mereka membeli produk
tertentu. Sebagian besar konsumen menyukai kupon. Kupon
dapat mempromosikan percobaan merek baru atau mendorong
penjualan merek yang telah ada.
c.
Pengembalian tunai (rabates or cash of refund) hampir sama
dengan kupon, namun pengurangan harga terjadi setelah
pembelian dan bukan saat membeli di gerai eceran. Konsumen
mengirimkan
bukti
pembelian
kepada
produsen,
yang
kemudian mengembalikan secara tunai sebagian harga
pembelian lewat pos.
d.
Harga khusus (price packs) menawarkan penghematan dari
harga resmi produk kepada konsumen. Produsen menandai
pengurangan harga secara langsung pada label atau kemasan.
Harga khusus biasa berupa kemasan tunggal yang dijual pada
harga murah atau dua produk terkait yang dikemas menjadi
satu. Harga khusus sangat efektif bahkan lebih baik daripada
kupon dalam mendorong penjualan jangka pendek.
e.
Premi (premiums) adalah barang yang ditawarkan secara gratis
18
atau pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk.
Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau
gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. Premi
dengan paket menyertai produk di dalam atau pada kemasan.
Kemasan itu sendiri, jika berupa wadah yang dapat digunakan
kembali dapat berfungsi sebagai premi.
f.
Barang khusus iklan (advertising specialities) disebut juga
produk promosi adalah pernak-pernik bermanfaat yang dicetak
dengan nama, lambang, atau pesan pengiklan yang diberikan
sebagai hadiah kepada konsumen. Hal tersebut dapat berupa
kaos, pulpen, cangkir, kalender, gantungan kunci, tote bags,
pendingin, bola golf, dan topi.
g.
Promosi titik pembelian (Point of Purchase – POP
promotions) meliputi pajangan dan demonstrasi di titik
penjualan. Menampilkan lorong dengan berbagai tanda-tanda
promosi sebagai “rak pembicara”, atau mendemonstrankan
produk atau makanan secara gratis.
h.
Penghargaan
dukungan
(event
sponsorships)
adalah
penghargaan tunai atau penghargaan lain yang diberikan
kepada pengguna rutin produk atau jasa perusahaan tertentu.
Ketika
perusahaan
mensponsori
suatu
acara,
seperti
pertandingan balap mobil, konser musik atau acara amal, itu
membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut
19
sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan
dengan para penonton di acara tersebut.
i.
Kontes, undian, dan permainan (contests, sweeptakes, and
games)
memberikan
peluang kepada
konsumen
untuk
memenangkan sesuatu, seperti uang tunai, perjalanan, atau
barang, lewat keberuntungan atau suatu usaha. Kontes
mengharuskan konsumen memberikan masukan atau saran
untuk perusahaan. Sedangkan undian yaitu mengharuskan
konsumen
mendaftarkan
nama
mereka
untuk
diundi.
Permainan dapat menghadirkan sesuatu bagi konsumen ketika
mereka
sedang
membeli,
yang
kemungkinan
dapat
membantunya dalam memenangkan hadiah.
Sedangkan menurut Blattberg dan Neslin (1990) dalam Amusat et.
al (2013) dimensi promosi penjualan yaitu sebagai berikut:
1)
Kupon (coupons)yaitu berupa penawaran kertas yang tersedia
di majalah dan koran, bisa di-download dari internet, atau
tersedia di promosi titik pembelian(point-of-purchase)dan
penerima berhak untuk mendapatkan pengurangan harga
untuk pembelian produk atau jasa.
2)
Premi (premiums) yaitu item yang ditawarkan secara gratis
atau dengan pengurangan harga dengan pembelian item
lainnya.
3)
Bonus paket (bonus packs) yaitu sesuatu ditawarkan oleh
20
produsen yang menyediakan produk tambahan dengan harga
biasa namun dalam sebuah paket ditingkatkan.
4)
Gratis sampel (free sample) yaitu menawarkan konsumen
sebuah diskon atau hadiah produk secara gratis untuk
pembelian berulang atau perlindungan dari produk atau
perusahaan yang sama.
5)
Harga promosi (price promotion) menawarkan berupa uang
atau bahkan barang dagangan kepada konsumen pada
promosi titik pembelian(point-of-purchase) melalui paket
khusus.
Sehingga peneliti menggunakan dimensi promosi penjualan
menurut Kotler dan Armstrong (2014) karena sesuai dengan objek
penelitian.
B. Kualitas Website(X2)
1.
Pengertian Kualitas Website
Menurut Kotler dan Keller (2012:153) pengertian darikualitas yaitu
totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
tersirat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mona et. al (2013) bahwa
persepsi pelanggan tentang kualitas website didasarkan pada fitur
dalam website yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan terkesan
senuah keunggulan dari website itu.
21
Situs belanja online yang secara signifikan penting untuk bisnis,
pengecer, dan konsumen dengan fitur-fitur inovatif sehingga mereka
dapat berkembang pesat. Untuk itu, organisasi harus mengembangkan
situs web berkualitas tinggi yang memberikan pengalaman online
yang lebih baik untuk menarik dan mempertahankan pelanggan
mereka di pasar e-retail(Stuart, J. et. al, 2003 dalam Hasanov dan
Khalid, 2015).
Menurut sekelompok peneliti yang dilakukan oleh Shaheen et. al
(2012) fitur situs memiliki pengaruh penting terhadap niat pembelian
online.
Ditambah
dengan
adanya
sebuah
situs
informatif
memungkinkan pelanggan untuk membandingkan dan mengevaluasi
alternatif produk, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memberikan kontribusi untuk niat beli secara online Hausman dan
Siekpe (2009) dalam Hasanov dan Khalid (2015).
Beberapapeneliti menyebutkan bahwa beberapa dimensi kualitas
website dapat dikategorikan sebagai keamanan, kenikmatan, kualitas
informasi, kemudahan penggunaan, dan kualitas layanan. Sehingga
kualitas sangat berpengaruh terhadap minat seseorang dalam memilih
suatu produk atau jasa.
2.
Dimensi Kualitas Website
Penelitian ini mengadaptasi teori Barnes dan Vidgen (2006) dalam
Sam dan Tahir (2009) model yang berfokus pada kegunaan
penggunaan (usability), kualitas informasi (information quality),
22
desain website (website design), kepercayaan (trust) dan empati
(empathy) karena sesuai dengan objek penelitian.
a. Kegunaan (usability)
Mengoperasionalkan dimensi kegunaan pengguna sebagai
konsumen yang menganggap bahwa sebuah situs mudah
untuk dipelajari dan dioperasikan, mudah dinavigasi, mudah
digunakan dan interaktif dengan website harus jelas dan dapat
dimengerti.
b. Desain website (website design)
Website harus berfokus pada isinya seperti yang telah
diidentifikasi
sebagai
salah
satu
faktor
utama
yang
berkontribusi untuk mengulangi kunjungan. Konten di
webantara lainseperti teks, gambar, grafik, tata letak, suara,
gerak dan, bahkan suatu hari nanti, bau juga membuat
keputusan konten web yang tepat sangat penting untuk desain
web yang efektif.
Fitur situs seperti hyperlink, bar navigasi dan peta situs
harus
menyediakan
fitur
yang
fleksibel
dengan
memungkinkan pengguna untuk browsing secara non-linear
dan kemampuan untuk melompat ke bagian yang berbeda dari
situs web tanpa backtracking. Hal ini tidaklah mudah karena
dengan membuat situs web yang lebih canggih,maka akan
sulit bagi pengguna untuk belajar dan mengingat gerakan
23
yang diakukannya di website. Selanjutnyajika perubahan
sering terjadi pada halaman web, berarti pengunjung harus
berulang kali mempelajari tentang website tersebut. Selain itu,
websiteharus dirancang untuk mengurangi upaya browsing
pengguna dalam menyelesaikan tugas nya. Desain website
menunjukkan bahwa menyediakan media yang lebih kaya
dengan lingkungan yang lebih nyata memiliki pengaruh yang
lebih positif dengan keterlibatan pengguna.
c. Kualitas Informasi (information quality)
Kualitas informasi mengacu pada jumlah, akurasi dan
bentuk informasi tentang produk dan layanan yang ditawarkan
didalam situs web. Tujuan awal dari situs ini adalah untuk
menarik perhatian pelanggan potensial melalui segudang
produk dan jasa.
Websiteakan memastikan pelanggan
potensial tertarik, isi website dapat memberikan info penting
dalam pembelian online. Desain yang mewah hanya akan
menarik pada tahap awal, tapi apabila website tersebut tanpa
konten yang baik, konsumen kemungkinan akan cenderung
untuk menjelajah ke tempat lain.
d. Kepercayaan (trust)
Di sisi lain, kepercayaan ditandai dengan ketidakpastian,
kerentanan dan ketergantungan. Ciri ini tercermin dalam
transaksi online, di mana pelanggan tidak dapatbertatap muka
24
dengan penjual, memeriksa secara fisik barang yang ingi
dibeli, atau setelah melakukan pembayaran. Harapan para
pelanggan untuk mendapatkan pengiriman yang tepat
didasarkan pada keyakinan dan pengalaman masa lalu dengan
toko online. Selain itu, pelanggan biasanya melihat risiko
yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungan belanja
konvensional yang disebabkan oleh jarak, virtual identitas dan
kurangnya regulasi.
e. Risiko yang diterima (perceived risk)
Risiko yang diterima didefinisikan sebagai ketidakpastian
dari kemungkinan konsekuensi negatif dari penggunaan
produk atau jasa. Menurut Grabner-Krauter (2002) dalam Sam
dan Tahir (2009) pertukaran informasi melalui internet dapat
membawa beberapa risiko yang baik disebabkan oleh cacat
fungsional atau masalah keamanan di sistem informasi dan
komunikasi teknis atau dapat dijelaskan oleh perilaku aktor
yang terlibat
dalam
transaksi
onlinetermasukkeamanan
informasi dan produk yang diterima oleh konsumen.
f. Empati (empathy)
Empati adalah interaksi elemen non langsung manusia yang
berhubungan
dengan
pemberian
perhatian
peduli
dan
individual untuk pelanggan seperti komunikasi viae-mail.
Peneliti lain Nusair dan Kandampully(2008) dalam Sam dan
25
Tahir (2009) yang terkait empati sebagai 'personalisasi' yang
meliputi memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan
menyediakan layanan yang terkait dengan kenyamanan.
Umumnya, personalisasi adalah dimensi yang unik yang tidak
ada di banyak situs perjalanan dan sebagai hasilnya dengan
memberikan layanan personal kepada pelanggan akan
membantu untuk meningkatkan nilai.
Adapun menurut Hasanov dan Khalid (2015), terdapat beberapa
dimensi kualitas websitedimensi model kualitas websiteyaitu kegunaan,
kualitas informasi, dan kualitas interaksi layanan.
Namun peneliti menggunakan dimensi kualitas website menurut
Barnes dan Vidgen (2006) dalam Sam dan Tahir (2009) karena sesuai
dengan objek penelitian.
C. Green Marketing(X3)
1.
Pengertian Green Marketing
Pemasaran hijau (green marketing) di tahun 1990-an menjadi
subjek diamati dan diteliti Polonsky (1994) dalam Suciarco et al. (2015)
istilah pemasaran hijau dapat digunakan dalam barang-barang konsumsi,
barang industri dan bahkan jasa.
The American Marketing Association (AMA) mengadakan
lokakarya pertama pada pemasaran ekologi pada tahun 1975. Pada tahun
1980
adalah
pertama
kalinya
pemasaran
hijau
muncul.
AMA
mendefinisikan pemasaran hijau sebagai pemasaran produk yang dianggap
26
aman lingkungan, menggabungkan beberapa kegiatan seperti modifikasi
produk, perubahan proses produksi, kemasan, strategi iklan dan juga
meningkatkan kesadaran tentang pemasaran kepatuhan antara industri
(Rashad dan Igbazua, 2011 ).
Menurut Polonsky (1994) dalam Suciarco et al. (2015) pemasaran
hijau atau lingkungan terdiri dari semua kegiatan yang dirancang untuk
menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia atau keinginan, sehingga kepuasan
kebutuhan ini dan ingin terjadi dengan dampak merugikan minimal pada
lingkungan alam.
Pemasaran
hijau
adalah
kegiatan
memproduksi
dan
mempromosikan produk yang dapat digunakan kembali dan ramah
lingkungan (Schiffman dan Wisenblit, 2015:312)
Sedangkan Dahlstrom (2011:5) mendefinisikan pemasaran hijau
sebagai pengembangan dan pemasaran produk-produk yang dirancang
untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan fisik.
Pemasaran hijau tidak hanya strategi pemasaran yang dapat
digunakan pada setiap produk lama. Pemasaran hijau adalah strategi
pemasaran yang berfokus pada produk yang dianggap kurang berbahaya
terhadap lingkungan dibandingkan produk sejenis. Seperti yang tercantum
dalam
kamus
American
Marketing Association
(AMA),
mereka
mendefinisikan pemasaran hijau sebagai:
1. (Definisi Ritel) pemasaran produk yang dianggap aman
27
lingkungan.
2. (Definisi Pemasaran Sosial) pengembangan dan pemasaran
produk-produk yang dirancang untuk meminimalkan dampak
negatif pada lingkungan fisik atau untuk meningkatkan kualitas.
Pemasaran hijau mengacu pada proses menjual produk dan atau
jasa berdasarkan manfaat lingkungan mereka. Seperti produk atau layanan
mungkin ramah lingkungan di dalamnya atau diproduksi dan/atau dikemas
dengan cara yang ramah lingkungan. Secara umum, pemasaran hijau
adalah konsep yang jauh lebih luas yang dapat diterapkan untuk barangbarang konsumsi, barang industri dan bahkan jasa. Misalnya, di seluruh
dunia ada resort yang mulai mempromosikan diri mereka sebagai fasilitas
“ecotourism”, yaitu fasilitas yang mengkhususkan diri pada alam atau
beroperasi dengan cara meminimalkan dampak lingkungan mereka.
Dengan demikian, pemasaran hijau menggabungkan berbagai kegiatan,
termasuk modifikasi produk, perubahan pada proses produksi, perubahan
kemasan, serta memodifikasi iklan.
2.
Dimensi Green Marketing
Pemasaran hijau adalah pemasaran yang mencakup isu-isu
lingkungan dalam upaya pemasaran. Ide dasarnya adalah bahwa pelanggan
disediakan dengan informasi dari efek lingkungan dari produk dan mereka
dapat dan menggunakan informasi ini saat memutuskan produk yang untuk
membeli.
Pemasaran
hijau
juga
menyediakan
jalan
strategis
yang
28
memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan aliansi
dengan kelompok kepentingan di luar organisasi (Dahlstrom, 2011:11).
Aspek-aspek didalamnya membuat perusahaan lebih cenderung
untuk menghasilkan produk yang lebih baik dari sudut pandang
lingkungan (Rex dan Baumann, 2007).
a.
Produk (Products), yaitu produk yang ramah lingkungan. Hal
ini mungkin tampak mengesankan, sehingga menimbulkan
minat yang besar dari industri dan konsumen dalam produk
yang tidak akan merugikan lingkungan.
b.
Bahan Baku Produk (Materials of Products), produk
perawatan terdiri dari komposisi bahan yang alami dan tidak
menimbulkan dampak kerusakan bagi lingkungan.
c.
Isu yang Berkaitan dengan Lingkungan (Environmental
Issues),
dimana
perusahaan
peduli
terhadap
isu-isu
permasalahan lingkungan seperti Global Warming dan Save
Earth.
D. Perilaku Konsumen
Semakin pesatnya laju perekonomian dan teknologi, maka perusahaan
semakin dituntut untuk dapat mengembangkan dan mempersiapkan strategi,
khususnya dalam bidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu mengenali dan
memahami perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang
dilakukan oleh konsumen tersebut. Konsumen selalu mempertimbangkan tentang
29
produk atau jasa apa yang mereka butuhkan, dalam menentukan jenis produk atau
jasa tersebut, maka hal ini disebut sebagai perilaku konsumen.
Perilaku konsumen merupakan serangkaian proses yang dinamis yang
mencakup perilaku konsumen individual, kelompok, maupun anggota masyarakat
yang secara tetrus menerus mengalami perubahan.
American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen
(consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam hidup mereka (Peter dan Olson, 2010:5).
Dari definisi diatas terdapat tiga hal penting, yaitu perilaku konsumen
adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi,
perilaku, dan kejadian disekitar, dan hal tersebut melibatkan pertukaran.
1.
Perilaku konsumen itu dinamis maksudnya bahwakeinginan atau
perilaku konsumen atau masyarakat luas selalu berubah sepanjang
waktu.
2.
Perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan
kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar maksudnya yaitu untuk
memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang
tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi), apa
yang mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku),
dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan
konsumen.
30
3.
Perilaku
konsumen
melibatkan
konsumen
maksudnya
adalah
pertukaran di antara individu. Hal ini membuat definisi perilaku
konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini
juga menekankan pertukaran.
Kotler dan Keller (2012:173), perilaku konsumen adalah studi yang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan,
dan bagaimana barang, jasa, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka.
Sedangkan menurut Schiffman dan Wisenblit (2015:30) perilaku
konsumen didefinisikan sebagai perilaku yang menampilkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan
layanan yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Dengan demikian, perilaku konsumen merupakan studi yang mencakup
bidang yang lebih luas, karena mempelajari dampak serta barbagai macam proses
dari segala aktivitas yang dilakukan konsumen ke konsumen lainnya ataupun
masyarakat.
E. Minat Beli (Y)
Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila
produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Bila manfaat yang
dirasakan lebih besar dibandingkan dengan pengorbanan untuk mendapatkannya,
maka dorongan untuk membelinya akan semakin tinggi. Namun sebaliknya
bilamanfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya konsumen
akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain
31
yang sejenis. Hal ini dikarenakan keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai
produk yang dievaluasi.
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari pihak eksternal, baik
berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari
lingkungannya.
Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri konsumen tersebut sesuai
dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk
membeli. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen
untuk membeli.
Menurut Aaker (2001:274) dalam Suciarco et al. (2015), niat mengacu
harapan seseorang dari perilaku masa depan terhadap suatu objek. Niat tergantung
pada kebiasaan membeli seseorang dan perencanaan cakrawala. Ini mencakup
kesediaan untuk membayar produk yang diinginkan.
Minat beli dianggap sebagai pengukuran kemungkinan konsumen membeli
produk tertentu, dimana tingginya minat beli akan berdampak pada kemungkinan
yang cukup besar dalam terjadinya keputusan pembelian (Schiffman dan Kanuk,
2010:253).
Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari
konsumen yang merefleksikan sebuah rencana pembelian sejumlah produk
dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk
mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk. Biasanya baik para
32
pemasar maupun ahli ekonomi lainnya, menggunakan variabel minat untuk
memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang.
Pada minat, konsumen dirangsang untuk mencari informasi mengenai
inovasi seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau
mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak.
Minat beli konsumen merupakan masalah yang kompleks, namun harus
tetap menjadi perhatian bagi para pemasar. Minat konsumen untuk membeli dapat
muncul akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang ditawarkan oleh
perusahaan.
Adapun ciri-ciri minat adalah:
1.
Minat tidak dibawa orang sejak lahir, melainkan di bentuk dan
dipelajari selama perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan
objeknya.
2.
Minat itu dapat berubah sejalan dengan kedekatan hubungan orang itu
dengan objeknya.
3.
Minat itu tidak berdiri sendiri melainkan mengandung hubungan
terhadap suatu objek.
4.
Objek minat bukan hanya merupakan satu hal saja, tetapi dapat
merupakan kumpulan hal-hal tertentu.
5.
Minat merupakan segi motivasi dan perasaan.
Minat konsumen untuk membeli diakibatkan dari adanya stimulus atau
rangsangan yang ditawarkan oleh perusahaan. Masing-masing stimulus tersebut
dirancang untuk menghasilkan tindakan membeli dari konsumen. Keputusan
33
untuk membeli timbul karena adanya penilaian yang objektif atau karena
dorongan emosi.
Menurut Ferdinand (2014:188)minat beli dapat didefinisikan melalui
indikator-indikator sebagai berikut:
a.
Frekuensi Pencari Informasi: intensitas pencarian informasi mengenai
suatu produk
b.
Keinginan
Segera
Membeli:
keinginan
untuk
segera
membeli/memiliki suatu produk
c.
Minat Preferensial: preferensi bahwa produk tertentu inilah yang
diinginkan, seseorang bersedia mengabaikan pilihan lain
F. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Promosi Penjualan dengan Minat Beli
Jika diulas mengenai perasaan minat, dapat dipahami
bahwa minat beli yang timbul merupakan pertemuan antara
stimulus (pemasaran) dan respon konsumen. Ketika sebuah
stimulus bisa memberikan daya tarik pada konsumen, maka akan
tercipta sebuah respon yang positif. Seberapa kuat minat beli sangat
tergantung pada kuat atau lemahnya sebuah stimulus dalam
memberikan daya tarik pada konsumen. Menurut Faryabi et. al
(2015) bahwa promosi penjualan dapat mempengaruhi minat beli
seseorang.
34
2. Hubungan Kualitas Website dengan Minat Beli
Faktor kualitas website yang di fungsionalitas menunjukkan
bahwa faktor kemudahan penggunaan, norma subjektif dan
kegunaan dirasakan memiliki dampak positif pada niat beli di
media sosial online (Sin et al., 2012). Menurut Law dan Bai (2008)
dalam Mona et. al (2013) juga menemukan bahwa dampak kualitas
websitepada niat pembelian secara online pengguna melalui
kepuasan mereka dengan fitur kegunaan dan fungsi website.
3. Hubungan Green Marketing dengan Minat Beli
Kegiatan pemasaran hijau dapat mempengaruhi sikap dan
sikap mempengaruhi niat beli (Atilgan-Inan dan Karaca, 2011
dalam Suciarco et. al, 2015).Menurut Agustin et. al (2015) bahwa
green marketing yang diterapkan perusahaan diharapkan akan
membentuk sebuah dorongan untuk membeli suatu produk dengan
adanya perasaan minat untuk membeli.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai promosi penjualan, kualitas website, dan green
marketing, berpengaruh terhadap minat beli konsumen telah banyak dilakukan
oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Beberapa penelitian terdahulu dapat dijelaskan
berdasarkan tabel berikut ini:
35
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
PENELITI
(TAHUN)
Mohammad
Faryabi,
Kousar
Sadeghzadeh
Fesaghandis,
dan Mortaza
Saed (2015)
JUDUL
PENELITIAN
Brand Name,
Sales Promotion
and Consumers‟
Online Purchase
Intention for
Cell-phone
Brands
VARIABEL
METODE
HASIL
PENELITIAN
Brand (X1)
Analisis
Jurnal ini meneliti efek
Korelasi atau
dari nama merek dan
Sales
Path
promosi pada persepsi
Promotion
kualitas produk, nilai
(X2)
dan citra toko dan
akhirnya konsumen
Consumer‟s
konsumen pembelian
Online
niat dalam konteks
International
Purchase
ponsel belanja online.
Journal of
Intention (Y)
Untuk tujuan ini dan
Marketing
berdasarkan literatur
Studies; Vol. 7,
yang ada, beberapa
No. 1; 2015
hipotesis yang
ISSN 1918-719X
diusulkan dan diuji
E-ISSN 1918dalam penelitian ini,
7203
menggunakan model
Published by
persamaan struktural.
Canadian Center
Dengan demikian,
of Science and
dalam penelitian ini,
Education
kecuali promosi yang
memiliki dampak
media pada citra toko
(46%), variabel lain,
semua ada dampak
yang tinggi pada
variabel dependen
mereka di setiap
hipotesis. Juga
kebaikan hasil tes fit
menunjukkan bahwa
model penelitian
sebagian besar akan
diterima dan cocok.
36
PENELITI
(TAHUN)
Jasur
Hasanov,
Haliyana
Khalid
(2015)
JUDUL
PENELITIAN
The Impact of
Website Quality
on Online
Purchase
Intention
of Organic Food
in Malaysia: A
WebQual Model
Approach
Procedia
Computer
Science 72
(2015) 382 –
389 1877-0509
© 2015 The
Authors.
Published by
Elsevier B.V
VARIABEL
Website
Quality (X)
Customer‟s
Purchase
Intention
(Y1)
Customer
Satisfaction
(Y2)
METODE
HASIL
PENELITIAN
Analisis
Penelitian ini
Korelasi atau
menentukan pengaruh
Path
kualitas website pada
kepuasan pelanggan
dan niat beli online
makanan organik di
Malaysia
menggunakan
WebQual. Hasil
analisis membuktikan
bahwa kualitas website
memiliki dampak
positif pada kepuasan
pelanggan. Namun,
tidak ada korelasi yang
signifikan antara
kualitas website dan
niat beli online
makanan organik di
Malaysia. Hasil
analisis menunjukkan
bahwa kepuasan
pelanggan sepenuhnya
memediasi hubungan
antara kualitas website
dan niat pembelian
online. Penelitian ini
mengungkapkan
bahwa tidak ada faktor
demografi yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
niat beli online
makanan organik di
Malaysia. Kualitas
website memiliki efek
tidak langsung pada
niat pembelian online
produk makanan
organik, sehingga juga
harus menyelaraskan
kualitas toko online
mereka dengan
harapan pelanggan.
37
PENELITI
(TAHUN)
Mohd Fazli
Mohd Sam
and Md Nor
Hayati Tahir
(2009)
JUDUL
JURNAL
Web Quality
and Consumer
Online Purchase
Intention of Air
Ticket
VARIABEL
METODE
HASIL
PENELITIAN
Web Quality Regresi Linier Penelitian ini
(X)
Berganda
mengungkapkan
bahwa kegunaan,
Online
desain website,
Purchase
kualitas informasi,
Intention (Y)
kepercayaan dan
91710-2525 Vol.
empati berhubungan
09 No. 10
positif niat beli online.
International
Hasil dari penelitian ini
Journal of Basic
memperkuat kebutuhan
& Applied
untuk mengembangkan
Sciences IJBASkualitas website,
IJENS ©
kepercayaan dan
December 2009
empati untuk
IJENS
meningkatkan niat beli
online. Meskipun studi
ini difokuskan pada
persepsi pengguna
situs web berdasarkan
pengalaman browsing,
browsing berlangsung
sebelum pengumpulan
data, pengaruh waktu
pada perubahan
persepsi mereka
tentang pentingnya
berbagai faktor
kualitas web tidak
ditemukan. Mungkin
ada faktor lain seperti
pengalaman internet
dan pengetahuan,
insentif diprogram,
kesadaran dan citra
merek yang
mempengaruhi
persepsi pelanggan
kualitas website. Hasil
penelitian ini
menunjukkan ada
kemungkinan bahwa
kedua kepercayaan dan
empati memainkan
38
PENELITI
(TAHUN)
JUDUL
JURNAL
VARIABEL
METODE
PENELITIAN
HASIL
peran mediasi dalam
hubungan antara empat
konstruk (kegunaan,
desain website,
kualitas informasi dan
risiko yang dirasakan)
dan niat pembelian
secara online. Oleh
karena itu penelitian
harus menguji
pengaruh mediasi fitur
afektif (kepercayaan
dan empati) terhadap
niat pembelian.
PENELITI
(TAHUN)
Sentot
Suciarto A.,
Wen-Shai
Hung, ShuHsun Ho, dan
Posmaria
S.Sitohang
JUDUL
JURNAL
Influence of
Green
Marketing
toward Purchase
Intention of
Green Products
through
Attitude: Survey
on Indonesian
and Taiwanese
Students
Volume 3, Issue
4 (2015) ISSN
2320–4044
(Online)
International
Journal of
Humanities and
Management
Sciences
(IJHMS)
VARIABEL
METODE
HASIL
PENELITIAN
Green
Analisis Path
Berdasarkan hasil
Marketing
analisis, variabel
(X)
Green Marketing
positif dan signifikan
Purchase
mempengaruhi Sikap
Intention
terhadap persepsi
(Y1)
responden tentang
Green Marketing.
Attitude (Y2)
Sikap konsumen
positif dan signifikan
mempengaruhi Niat
Pembelian terhadap
produk hijau. Green
Marketing berpengaruh
signifikan terhadap
Pembelian. Niat
melalui Sikap terhadap
produk hijau.
39
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai variabel Promosi Penjualan
(X1), Kualitas Website (X2), dan Green Marketing (X3)terhadap Minat Beli (Y),
maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai berikut:
40
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Promosi Penjualan (X1)
Kualitas Website (X2)
Green Marketing (X3)
Minat Beli (Y)
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reabilitas
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas Data
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Hipotesis:
1. Uji t (Parsial)
2. Uji F (Simultan)
Analisis Regresi Linier
Berganda
Uji Koefisien Determinasi
(Adjusted R2)
Kesimpulan dan Saran
41
I. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013:100), hipotesis dapat diartikan sebagai
pernyataan statistik tentang parameter populasi. Untuk pengujian variabel
independen terhadap variabel dependen, maka diperlukan hipotesis berikut:
1. H0 ; β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara variabel promosi penjualan
terhadap minat beli konsumen
Ha ;β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabel promosi penjualan
terhadap minat beli konsumen
2. H0 ;β2 = 0
Tidak terdapat pengaruh antara variabel kualitas
websiteterhadap minat beli konsumen
Ha ; β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabel kualitas website
terhadap minat beli konsumen
3. H0 ; β3 = 0
Tidak terdapat pengaruh antara variabel green
marketingterhadap minat beli konsumen
Ha ; β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara variabel green markeitng
terhadap minat beli konsumen
4. H0
; β4 = 0
Artinya tidak
terdapat pengaruh signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen
Ha
; β4> 0 Artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh langsung promosi penjualan,
kualitas website, dan green marketing terhadap minat beli konsumen The Body
Shop pada wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. Pemilihan ruang
lingkuptersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa The Body Shop
mengimplementasikan strateginya melalui berbagai aspek, salah satunya melalui
sisi saluran distribusi. Peningkatan dalam hal saluran distribusi dilakukan dengan
memberikan pengalaman belanja yang berkelas bagi konsumennya. Bentuk dari
hal tersebut salah satunya nampak dari pemilihan lokasi gerai. The Body Shop di
Indonesia dapat kita temui dibeberapa gerai eksklusif di mal-mal kelas atas di
Jakarta, seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Senayan City,
Pondok Indah Mall, serta beberapa mal kelas atas lainnya. Namun The Body Shop
juga menjangkau konsumennya dengan status yang berbeda yaitu menengah dan
menengah keatas. Kita dapat menemui gerai The Body Shop pada mal menengah
seperti Bintaro Plaza, Blok M Plaza, Pejaten Mall, Ciputra Mall, dan lain
sebagainya. Pada wilayah Tangerang Selatan, The Body Shop juga memiliki
beberapa gerai seperti Lotte Mall Bintaro, Mall Bintaro Jaya Exchange, CBD
Bintaro, dan Living World Alam Sutera.
43
Selain itu pemilihan wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan juga
dikarenakan kawasan tersebut merupakan daerah urban, wilayah yang terdiri dari
berbagai macam tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi, sehingga
memungkinkan besarnya penggunaan internet. Bahkan Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2014 sebagian besar berada pada wilayah Jawa dan Bali.
Hal ini membuat peneliti tertarik dikarenakan banyaknya gerai yang
dimiliki The Body Shop dikawasan Jakarta dan Tangerang Selatan, sehingga hal
apa yang membuat konsumen berminat untuk membeli produk The Body Shop,
dan apakah faktor internet pada saat ini berpengaruh terhadap penjualan produk
The Body Shop via website.
Penelitian dilaksanakan diwilayah Jakarta dan Tangerang Selatan, waktu
penelitian dimulai pada tanggal 9 Agustus 2016. Dengan memberikan kuesioner
kepada para pengguna produk dan pernah mengunjungi website The Body Shop
tersebut. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah
yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan
dikumpulkan, dianalisis, dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang
telah
dipelajari,
kemudian
dari
data
tersebut
maka
akan
ditarik
kesimpulan.Adapun yang akan dibahas terbatas agar peneliti tidak keluar dari
wilayah yang ditelitinya, yaitu sebesar pengaruh promosi penjualan (X 1), kualitas
website (X2), dan green marketing (X3)terhadap variabel dependen yaitu minat
beli konsumen (Y) pada wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan.
44
B. Metode Penemuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiono, 2013:115).
Populasi dari penelitian ini mencakup pelanggan yang
menggunakan produk The Body Shop di wilayah Jakarta dan
Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, yang hendak diselidiki, dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi dan jumlahnya lebih
sedikit dari populasinya (Sugiyono, 2013:116).
Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk di wilayah
Jakarta dan Tangerang Selatan yang mengetahui The Body Shop.
Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menggunakan metode
purposive sampling. Purposive sampling adalah dimana elemen
populasi dipilih secara purposive berdasarkan penilaian peneliti.
Peneliti, melakukan penilaian atau keahlian, memilih unsur-unsur
untuk dimasukkan dalam sampel, karena peneliti percaya bahwa
mereka mewakili kepentingan atau sebaliknya sesuai (Malhotra
2009:377).
45
Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara
pasti maka untuk mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan
teknik sampling kemudahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada, apabila orangorang tersebut diketahui. Misalnya digunakan sampel untuk
estimasi nilai rerata.Jika digunakan untuk mengestimasi µ, kita
dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai е tertentu
apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana :
(Riduwandan Akdon, 2013:255)
Keterangan:
=Jumlah sampel
Zα
= Ukuran tingat kepercayaan dengan α = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti
dalam tabel
ditemukan 1,96)
= Standart deviasi
= Standart error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5%
= 0,05)
Dengan perhitungan :
n=
46
Dari hasil perhitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar 96,04
untuk lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden.
Jadidalam penelitian ini akan menggunakan 100 responden untuk
dijadikan sampel penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengolahan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini peneliti akan
mengumpulkan data dapat berupa sumber primer dan sumber sekunder:
1.
Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data pada pengumpul data. Dan jika dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.
Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari kuesioner yang diisi oleh responden (dalam hal ini konsumen The
Body Shop di Jakarta dan Tangerang Selatan) meliputi identitas dan
tanggapan responden.
a. Kuesioner
Metode kuesioner adalah metode untuk mendapatkan data
yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan yang
akan diisi oleh responden termasuk pertanyaan tentang variabel
Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing
terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop.
47
Kuesioner sendiri merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2013:199).
Menurut Malhotra (2009:330) kuesioner adalah satu set
pertanyaan formal untuk memperoleh informasi responden.
Kuesioner memiliki tiga tujuan tertentu, diantaranya:
1) Tujuan utama adalah untuk menerjemahkan kebutuhan
informasi peneliti menjadi satu set pertanyaan spesifik
bahwa responden bersedia dan mampu menjawab.
2) Kuesioner harus ditulis untuk meminimalkan tuntutan
yang dikenakan pada responden. Ini harus mendorong
mereka untuk berpartisipasi dalam seluruh wawancara,
tanpa adanya tanggapan yang bias.
3) Kuesioner harus meminimalkan kesalahan respon.
Kesalahan ini dapat timbul dari responden yang
memberikan jawaban tidak akurat atau dari peneliti
tidak benar merekam atau menganalisa jawaban
mereka.
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen.
48
Data sekunder umunya diperoleh oleh pendiri untuk memberikan
informasi dan gambaran tambahan untuk diproses lebih lanjut. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku,
jurnal, literatur atau tulisan lain yang dianggap berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti dengan menggunakan laporan tertulis
ataupun penelitian sebelumnya dan informasi dokumentasi lain yang
dapat diambil melalui sistem online (internet).
Dalam
proses
pengumpulan
data
sekunder
ini,
peneliti
mengumpulkan data-data yang berkaitan dan berhubungan dengan
penelitian. Sehingga dapat materi pendukung dalam menunjang
penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala Likert.
Skala Likert adalah pengukuran dengan lima kategori respon mulai dari "sangat
tidak setuju" untuk "sangat setuju", yang mengharuskan responden untuk
menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dengan masing-masing
dari serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan objek stimulus (Maholtra,
2009:264).
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2013:93).
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan.
49
Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif.Tanggapan yang paling positif (sangat
setuju) diberi nilai paling tinggi dan tanggapan paling negatif (sangat tidak setuju)
diberi nilai paling rendah. Penulis melakukan dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda yang dianalisis berdasarkan bantuan perangkat lunak yaitu
SPSS. Penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk
checklist ataupun silang, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kategori
Sangat setuju/selalu/sangat positif
Setuju/sering/positif
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif
Sangat tidak setuju/tidak pernah
Sumber: Sugiyono, 2013:133
Nilai
5
4
3
2
1
Keterangan:
SS
= Sangat Setuju diberi skor 5
S
= Setuju diberi skor 4
R
= Ragu-ragu diberi skor 3
TS
= Tidak Setuju diberi skor 2
STS
=Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dkatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r
50
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam
hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r
tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2011:52-53).
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti (Sugiyono, 2011:457).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,70
(Ghozali, 2011:47-48)
Dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari
variabel yang diteliti. Pengujian tiap butir digunakan analisis item,
yaitu uji reabilitas (keandalan) merrupaka ukuran suatu kestabilan
dan pengujian reabilitasinstrumen yang digunakan daam penelitian
ini dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
51
E. Analisis Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Penelitian yang menggunakan metode yang
lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal
atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik
distribusi normal (Ghozali, 2011:160).
Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.Terdapat
dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji
Kolmogrov – smirnov), dengan penjelasan sebagai berikut
(Ghozali, 2011:147).
a. Uji Normalitas Secara Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi
distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat
histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah
sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan
52
melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,
2011:147).
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Normalitas Secara Statistik
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila
tidak berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan
untuk melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji
normalitas secara statistik (Ghozali, 2011:163). Selain dengan
melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat
dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji
kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
H0 = Sampel berasal dari data atau populasi yang
terdistribusi normal.
53
Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak
terdistribusi normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak
terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka
data terdistribusi dengan normal (Santoso, 2011:193-196).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
yaitu kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, nilai pelanggan.
Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas (Ghozali, 2011:105).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabelvariabel
independen
banyak
yang
tidak
signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
54
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup
tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi
yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas
dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari: (1) Nilai
tolerance
dan
lawannya;
(2)
Variance
Inflation
Factor(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskanoleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat)
dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off
yang
umum
dipakai
untuk
menunjukkan
adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance < 10 atau sama
dengan nilai VIF > 10 (Ghazali, 2011:106).
55
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadiketidaksamaan varians residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebutHeteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu,
maka tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139).
Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas
atau
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas.
Kebanyakan
data
crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,
sedang dan besar). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk melihat
Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimanasumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu yang teratur
(berrgelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengidentifikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
56
bawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas.Secara statistik juga dapat dilakukan dengan
uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
maka
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas,
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan
signifikan lebih besar dari 0,05. Terjadi Heteroskedastisitas, jika
nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikan lebih
besar dari 0,05 (Ghozali,2011:139).
F. Pengujian Hipotesis
1. Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara
parsial (individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabelindependen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98).
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masingmasing variabel. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel coefficient
pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau
signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
57
Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan masing-masing variabel besas terhadap variabel terikat.
Rumus uji t:
to =
Keterangan:
to
= t hitung
bi
= koefisien regresi
Sbi
= standart error
Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi yaitu:
1)
Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima
2)
Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak
2. Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah
variabel-variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama)
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali,
2011:88).
Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan
tingkat signifikan sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka
secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai
58
probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05
(untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka
variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Rumus uji F :
F=
⁄
⁄
Di mana :
R2 = koefisien korelasi berganda dikuadratkan
n = jumlah sampel
Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian
ini secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis
secara simultan adalah:
H0 : β1 = β2 = β3= 0 ; promosi penjualan, kualitas website, dan
green marketingsecara simultan tidak berpengaruh terhadap minat
beli.
H0 : β1≠ β2≠ β3 ≠ 0 ; promosi penjualan, kualitas website, dan
green marketingsecara simultan berpengaruh terhadap minat beli.
G. Analisis Regresi Linier Berganda
1. Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk menguji
hipotesis tentang kekuatan variabel
independen terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini
59
digunakan analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat
terkecil (OLS) dengan model dasar sebagai berikut:
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Keterangan:
Y
= Minat Beli
a
= Kostanta
β1, β2, β3
= Koefisien Variabel Independen
X1
= Promosi Penjualan
X2
= Kualitas Website
X3
= Green Marketing
e
= Error Sampling
2. Uji Determinasi (AdjustedR2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model (ikatan, empati, timbal balik, dan
kepercayaan)
dependen/terikat
dalam
menerangkan
(kepuasan
pelanggan).
variasi
variabel
Nilai
koefisien
determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R 2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
60
Kelemahan
mendasar
dalam
penggunaan
koefisien
determinasi adalah jumlah variabel independen yang dimasukkan
kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka
R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena
itu,
banyak
peneliti
yang
menganjurkan
untuk
menggunakan nilai Adjusted R2 Pada saat mengevaluasi mana
model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R 2, Nilai Adjusted
R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model.
H. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai
pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketingterhadap
Minat BeliKonsumen The Body Shop(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang
Selatan). Variabel-variabel serta indikator penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini:
61
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
VARIABEL
Promosi
Penjualan (X1)
Kotler dan
Armstrong
(2014)
DIMENSI
INDIKATOR
1. Sampel (Samples): Alat
penawaran untuk
mencoba sebuah produk
2. Kupon (Coupons):
Voucher potongan harga
yang diberikan kepada
konsumen
3. Harga Khusus (Prices
Packs): Menawarkan
penghematan dari harga
resmi produk kepada
konsumen
4. Premi (Premiums):
Barang yang ditawarkan
secara gratis atau pada
harga murah sebagai
insentif untuk membeli
produk
5. Promosi Titik Pembelian
(Point of Purchase –
POP promotions):
Meliputi pajangan dan
demonstrasi di titik
penjualan seperti
menampilkan lorong
dengan berbagai tandatanda promosi
6. Penghargaan Dukungan
(Event Sponsorship):
Penghargaan tunai atau
penghargaan lain yang
diberikan kepada
pengguna rutin produk
atau jasa perusahaan
tertentu
7. Kontes, Undian, dan
Permainan (Contest,
Sweeptakes, and
Games): Memberikan
SKALA
PENGUKURAN
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
62
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
SKALA
PENGUKURAN
peluang kepada
konsumen untuk
memenangkan sesuatu,
seperti uang tunai,
perjalanan, atau barang,
lewat keberuntungan
atau suatu usaha
63
VARIABEL
DIMENSI
Kualitas
Website (X2)
1. Kegunaan
(Usability)
Barnes dan
Vidgen (2006)
dalam Sam
dan Tahir
(2009)
2. Desain
Website
(Website
Design)
3. Kualitas
Informasi
(Information
Quality)
4. Kepercayaan
(Trust)
5. Risiko yang
diterima
(Perceived
Risk)
INDIKATOR
Sebuah situs mudah untuk
dipelajari dan dioperasi,
mudah dinavigasi, mudah
digunakan, dan interaktif
dengan website harus jelas
dan dapat dimengerti
a. Teks, gambar, grafik,
tata letak dalam desain
website
b. Fitur hyperlink, dan bar
navigasi yang fleksibel
c. Perubahan yang terjadi
dalam halaman website
d. Website dirancang untuk
memudahkan pengguna
dalam browsing
e. Website menyediakan
tempat untuk
keterlibatan konsumen
dalam meningkatkan
media website
Kualitas informasi mengacu
pada jumlah informasi,
akurasi, dan bentuk
informasi tentang produk
dan layanan yang
ditawarkan didalam situs
web
Harapan para pelanggan
untuk mendapatkan
pengiriman yang tepat
didasarkan pada keyakinan
dan pengalaman masa lalu
Resiko yang disebabkan
oleh cacat fungsional atau
masalah keamanan di
sistem informasi dan
komunikasi teknis atau
dapat dijelaskan oleh
perilaku aktor yang terlibat
dalam transaksi
onlinetermasukkeamanan
informasi dan produk yang
diterima oleh konsumen
SKALA
PENGUKURAN
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
64
VARIABEL
DIMENSI
6. Empati
(Empathy)
INDIKATOR
Interaksi elemen non
langsung manusia yang
berhubungan dengan
pemberian perhatian peduli
dan individual untuk
pelanggan seperti
komunikasi viae-mail
SKALA
PENGUKURAN
Ordinal
65
VARIABEL
DIMENSI
1. Produk: Produk yang
ramah lingkungan
2. Bahan Baku Produk:
Perilaku perawatan terdiri
dari komposisi bahan yang
alami dan ramah
lingkungan
3. Isu terhadap Lingkungan:
Global Warming dan Save
Earth
Green
Marketing (X3)
Rex dan
Baumann
(2007)
VARIABEL
Minat Beli (Y)
Ferdinand
(2014)
INDIKATOR
DIMENSI
INDIKATOR
1. Intensitas pencarian
informasi mengenai suatu
produk
2. Keinginan untuk segera
membeli/memiliki suatu
produk
3. Preferensi bahwa produk
tertentu inilah yang
diinginkan, seseorang
bersedia mengabaikan
pilihan lain
SKALA
PENGUKURAN
Ordinal
Ordinal
Ordinal
SKALA
PENGUKURAN
Ordinal
Ordinal
Ordinal
66
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat The Body Shop
Toko pertama dari The Body Shop dibuka pada tanggal 26 Maret
1976 di Brighton, di daerah Selatan pantai Inggris. Pada tahun 1978
sebuah kios kecil di Brussels menjadi toko franchise pertama yang
dibuka di luar negeri dan di tahun 1982, 2 toko baru dibuka setiap
bulannya.
Pada tahun 1985, di tahun pertamanya sebagai perusahaan publik,
The Body Shop mensponsori poster untuk Greenpeace. Setahun
kemudian, menciptakan sebuah Departemen yang menangani Projek
Lingkungan Hidup, saat kampanye besar The Body Shop adalah "Save
the Whale" bersama Greenpeace, pada tahun 1986. Dan pada tahun 1986
seorang pemasok di selatan india
memproduksi Produk Community
Trade The Body Shop yang pertama, sebuah Footsie Roller. Perdagangan
Footsie Rollers ini berkembang menjadi perdagangan dengan Teddy
Exports di India, salah satu pemasok utama di Community Trade.
Pada tahun 1990, setelah satu tahun peluncurannya di Amerika
Serikat, terdapat 2.500 aplikasi untuk membuka franchise, dengan
permintaan produk The Body Shop yang terus menerus, melihat
perkembangannya di 39 negara hanya dalam waktu 14 tahun setelah toko
67
pertama dibuka.dan pada tahun 1990 didirikan The Body Shop
Foundation, sebuah badan amal yang mencari dana untuk kelompok
perlindungan Hak-hak asasi manusia dan Lingkungan hidup. Proposal
The Big Issue untuk membantu para tuna wisma, yang dimulai sebagai
Proyek dari The Body Shop Foundation, diluncurkan pada tahun 1991.
Dan di tahun 1998 kesuksesan dari The Body Shop Foundation terlihat
saat peluncuran The Big Issue Stateside, di Los Angeles.
The New Academy of Business didirikan pada tahun 1995, atas
inisiatif dari Anita Roddick. Gelar bidang manajemen yang inovatif ini,
menunjukkan kehidupan sosial, permasalahan lingkungan hidup dan
moral, berlangsung di The University of Bath, di Inggris.
Pada tahun 1993 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye
internasional besar untuk meningkatkan kesadaran akan keadaan
menyedihkan dari masyarakat Ogoni dan pemimpin mereka Ken SaroWiwa. Mereka dianiaya karena melakukan protes terhadap perusahaan
minyak Shell dan eksploitasi tanah air mereka oleh kediktatoran
pemimpin Nigeria. The Body Shop at Home, bagian penjualan langsung,
diluncurkan di Inggris pada tahun 1994, di Kanada pada tahun 1995, di
Australia pada tahun 1997, dan di Amerika Serikat pada tahun 2001.
Sampai saat ini sudah berjalan di 48 negara bagian di Amerika Serikat
dan terus berkembang. The Body Shop melanjutkan untuk meningkatkan
praktek ramah lingkungannya. Di tahun 2001, The Body Shop di wilayah
Inggris dan kantor pusat pelayanan di Watersmead, mengubah ke sistem
68
Ecotricity, yang memberikan mereka energi dari sumber yang bisa
diperbaharui. Sebagai tambahannya, beberapa toko The Body Shop saat
ini berganti ke sistem listrik yang ramah lingkungan.
Kesuksesan kampanye termasuk kampanye melawan uji coba pada
binatang. Kampanye tersebut mengarah ke larangan uji coba produk dan
bahan kosmetik ke binatang di seluruh Inggris pada bulan November
1998, dan mengarah kepada petisi yang terbesar (4 juta tanda tangan)
yang dikirimkan ke Komisi Eropa pada tahun 1996.
Di tahun 1997, The Body Shop menjadi perusahaan kosmetik
internasional
pertama
yang
menandatangani
Humane
Cosmetics
Standard, yang didukung oleh kelompok perlindungan binatang
internasional. Pada tahun 1995 dan 1997 The Body Shop Values Reports
diperkenalkan sebagai pelopor oleh United Nations Environmental
Programme and Sustainability, dan berada di urutan tertinggi pada
tinjauan laporan International Corporate Environmental. Di tahun 1997,
The Body Shop merayakan ulang tahunnya yang ke-21dengan
meluncurkan desain toko terbaru, yang memenangkan penghargaan
bergengsi Retail Week Store Design of the Year.
Untuk merayakan ulang tahun ke 50 dari Universal Declaration of
Human Rights pada tahun 1998, The Body Shop meluncurkan sebuah
kampanye internasional bekerja sama dengan Amnesty International
untuk menyoroti kejadian buruk yang menimpa pembela hak-hak asasi
manusia di seluruh dunia, mendorong para pelanggan untuk memberi
69
dukungan melalui „Make Your Mark‟ atas hak-hak asasi manusia.
Kampanye ini berjalan dengan sukses dan berhasil mendapatkan
dukungan dari 3 juta orang.
Pada tahun 1999, The Body Shop menciptakan 4 unit bisnis di
Inggris, Eropa, Amerika dan Asia mengubah sistem operasi dan struktur
manajemen ke wilayah masing-masing. Tahun 2001 menjadi tahun
pertama peluncuran The Body Shop Customer Reward Programdi
Amerika Serikat. Hal ini menjadi sangat populer, saat ini menjadi kunci
utama pemasaran global, dikenal sebagai program Love Your Body (di
Indonesia dikenal sebagai Love Your Body Club Membership Program)
dengan memberikan penghargaan kepada pelanggan potongan 10% dari
semua pembelian, hadiah gratis dan sebuah hadiah ulang tahun, serta
keuntungan-keuntungan lain yang hanya bisa didapatkan oleh anggota.
The Body Shop membuka cabangnya di Afrika Selatan pada Juni 2001,
melalui New Clicks Holdings sebagai pemegang lisensi franchise The
Body Shop di Afrika Selatan. New Clicks memiliki komitmen yang kuat
terhadap tanggung jawab sosial perusahaan melalui New Clicks
Foundation.
Selama tahun 2002, The Body Shop menjalankan sebuah
kampanye
global
bersama
Greenpeace
International
untuk
mempromosikan energi yang bisa diperbaharui, yang puncaknya terjadi
pada presentasi dari lebih 6 juta tandatangan pelanggan di The World
Summit for Sustainable Development di Johannesburg. Kami memajukan
70
komitmen kami terhadap ketahanan lingkungan hidup melalui investasi
pada energi yang dapat diperbaharui, mendanai proyek efisiensi energi
untuk membangun dunia, dan mendampingi daur ulang setelah
pemakaian kedalam keemasan kami.
Selama tahun 2003 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye
untuk meningkatkan kesadaran dan mencari dana untuk mereka yang
terkena dampak kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye Stop
Violence in the Home dibangun selama hampir satu dekade
mengkampanyekan permasalahan ini di berbagai pasar, termasuk
Kanada, Amerika Serikat dan Malaysia Barat. Kampanye ini bertujuan
untuk menyoroti permasalahan tersebut, mencari dana untuk mendukung
kelompok yang menolong korban-korban kekerasan, dan memastikan
bahwa para pelanggan dan para karyawan disediakan informasi yang
cukup tentang sumber nasihat dan bantuan.
Pada tahun 2004 The Body Shop adalah perusahaan retail pertama
yang bergabung dengan Board of the Roundtable for Sustainable Palm
Oil, bekerjasama dengan NGOs dan perkebunan untuk melindungi hutan
tropis dan memperbaiki hak-hak asasi dari para pekerja dan penduduk
setempat.
Pada tahun 2005 The Body Shop bergabung dengan The Campaign
for Safe Cosmetics dan diberi pujian oleh Greenpeace dan Breastcancer
Fund karena tanggungjawabnya terhadap kebijakan kimiawinya. Di
tahun
2005
The
Body
Shop
mendapatkan
penghargaan
atas
71
keberhasilannya mencapai standar yang lebih tinggi pada bidang
kesejahteraan binatang di kategori kosmetik pada penghargaan tahunan
The Royal Society of Prevention of Cruelty to Animals di Inggris. Sebuah
juri panel independen memilih The Body Shop sebagai pemenangnya
karena kebijakan kami tentang perlawanan terhadap uji coba binatang.
Pada tahun 2005 The Body Shop membuka cabangnya di yordania dan
rusia, jumlah took di seluruh dunia menjadi 2.045 toko.
Pada tanggal 27 Maret 2006 The Body Shop berulang tahun ke 30.
Pada tahun 2006 The Body Shop memenangkan penghargaan PETA's
Proggy (progress) karena komitmen yang loyal terhadap pencegahan uji
coba terhadap binatang. Pada tahun 2006, sebagai bagian dari kelanjutan
Stop Violence in the Home, The Body Shop menciptakan kerjasama
dengan United Nations Secretary – General’s Study on Violence Against
Children, untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kekerasan dalam
rumah tangga pada anak-anak. The Body Shop menjadi bagian dari
L'Oréal Group dan dihapus dari Bursa Efek London pada tanggal 12 Juli
2006. Dengan tetap mempertahankan identitas uniknya serta nilainilainya dan terus bebasis di Inggris. Beroperasi secara independen
dalam L'Oréal Group dan dijalankan oleh tim manajemen The Body
Shop yang melapor langsung kepada CEO L'Oréal, Jean-Paul Agon.
Pada tanggal 10 September 2007, penemu dan inspirasi, Dame
Anita Roddick, meninggal dunia pada usia 64. Warisan dan inspirasi
beliau terus berjalan di The Body Shop. Pada tahun 2007 The Body Shop
72
menggabungkan kekuatan dengan MTV dan bersama meluncurkan
kampanye HIV/AIDS yang ditujukan untuk mengumpulkan dana dan
meningkatkan kesadaran terhadap isu HIV/AIDS di kalangan anak-anak
muda, melalui Spray to Change Attitudes. Lebih dari 430.000 didapatkan
dari penjualan wewangian Limited Edition Rougeberry. Dana yang
terkumpul disalurkan ke Staying Alive Foundation, sebuah badan amal
yang
mengumpulkan
dana
bersama
organisasi
Grass
Roots,
meningkatkan kesadaran dan mengedukasi generasi muda dan generasi
terancam tentang HIV dan AIDS.
Pada Januari 2008 Sophie Gasperment bergabung bersama The
Body Shop, menjabat sebagai Chief Executive sejak Juni 2008. Pada
bulan Agustus 2008 diluncurkan tampilan brand baru yang menarik dari
The Body Shop.
Saat ini The Body Shop memiliki lebih dari 3.000 toko di lebih
dari 60 negara dengan lebih dari 1.200 jenis produk yang menggunakan
bahan-bahan alami dan bebas dari uji coba pada binatang. The Body
Shop terkenal oleh produk-produknya yang menggunakan zat herbal
mulai dari Body Care and Treatment Product, Bath Equipment Product,
Skin Care Product, Make-Up Product, Hair Care and Treatment
Product,Fragrance (Aroma Theraphy), dan Mens Care Product.
73
2. Logo The Body Shop
Gambar 4.1
Logo The Body Shop
Sumber: www.thebodyshop.co.id, 2016
Sekilas, logo The Body Shop terlihat seperti berada dalam
lingkaran. Namun bila diamati lagi, bentuk lingkaran tersebut
menyerupai bentuk benih tanaman. Hal ini bisa berkaitan dengan konsep
produk The Body Shop yang eco-friendly, dan bersahabat dengan alam.
Benih juga merupakan awal mula dari suatu kelahiran dan bertumbuh
menjadi individu (pohon) yang berguna untuk lingkungan, sehingga
dapat diartikan sebagai awal yang baru, dan tidak menimbulkan dampak
negatif yang terlalu besar untuk lingkungan.
Jenis tulisan yang digunakan oleh The Body Shop adalah Yoga
Sans. Tidak banyak unsur dekoratif yang terdapat pada jenis tulisan.
Makna yang terpancar dari jenis tulisannya ialah tegas, konsisten, dan
serius.
Warna yang digunakan oleh logo tersebut adalah darkgreen. Jika
dikombinasikan dengan jenis tulisan, warna ini membuat logo terlihat
74
lebih „playful‟ sehingga terasa dapat cocok untuk segala usia. Namun
dikarenakan penggunaan warna yang mudah dan merata ke seluruh
bagian logo, The Body Shop dapat mengganti warna logo untuk berbagai
keperluan sesuai dengan warna latar belakangnya. Sebagai contoh,
produk dengan kemasan biru logonya berwarna putih, dan lain
sebagainya.
B. Pembahasan Hasil Kuesioner
1.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan
(kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti
(Suharso, 2009:108). Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan
penyebaran kuesioner kepada responden wilayah Jakarta dan Tangerang
Selatan yang pernah menggunakan produk dan mengunjungi website The
Body Shop. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap
butir pernyataan atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel.
Pada uji try out 30 responden, peneliti menggunakan rumus df = n – 2,
jadi 30 – 2 = 28 dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel.
Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi
data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabelvariabel tersebut dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,70
yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai
pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika
75
dilakukan pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat
konsistensi (Ghozali, 2011:48).
Sebelum kuesioner dibagikan ke 100 responden, peneliti
melakukan try outatau pra survey terhadap 30 responden dengan
memberikan 23 pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari
seluruh pernyataan tersebut.Berikut ini adalah hasil uji validitas dan
reliabilitas pada variabel penelitian promosi penjualan, kualitas website,
green marketing, dan minat beli.
76
Tabel 4.1
Hasil Try Out Uji Validitas
Pernyataan
Promosi Penjualan (X1)
Promosi Penjualan 1
Promosi Penjualan 2
Promosi Penjualan 3
Promosi Penjualan 4
Promosi Penjualan 5
Promosi Penjualan 6
Promosi Penjualan 7
Kualitas Website (X2)
Kualitas Website1
Kualitas Website2
Kualitas Website3
Kualitas Website 4
Kualitas Website 5
Kualitas Website 6
Kualitas Website 7
Kualitas Website 8
Kualitas Website 9
Kualitas Website 10
Green Marketing (X3)
Green Marketing 1
Green Marketing 2
Green Marketing3
Minat Beli (Y)
Minat Beli 1
Minat Beli 2
Minat Beli 3
r hitung
r tabel
Keterangan
0,819
0,871
0,772
0,791
0,501
0,642
0,807
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,661
0,725
0,692
0,706
0,558
0,706
0,685
0,690
0,560
0,694
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,906
0,854
0,909
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
0,688
0,878
0,837
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Hasil try outtabel 4.1menunjukkan bahwa dari 23 item pernyataan
yang diberikan kepada 30 responden memiliki nilai r hitung yang lebih
besar dari r tabel 0,361 yang berarti semua item pernyataan dinyatakan
valid. Untuk uji reliabilitas didapati hasil sebagai berikut:
77
Tabel 4.2
Hasil Try Out Uji Reliabilitas
Variabel
Promosi Penjualan
Kualitas Website
Green Marketing
Minat Beli
Cronbach’s Alpha
0,871
0,861
0,863
0,729
N of item
7
10
3
3
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.2 di atas semua variabel yaitu promosi
penjualan, kualitas website, green marketing, dan minat beli memiliki
nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,70 maka semua variabel dinyatakan
reliabel.
2. Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen The Body Shop
yang berada di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. Jumlah
konsumen yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang dengan
karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan
pendapatan. Adapun karakteristik klasifikasi demografis responden dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Persentase (%)
Pria
32
32%
Wanita
68
68%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
78
Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di
wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan terdiri dari 32 orang atau 32%
adalah responden pria dan 68 orang atau 68% adalah responden wanita.
b. Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
Persentase (%)
< 18 tahun
5
3%
18 - < 25 tahun
78
78%
25 - 30 tahun
15
3%
> 30 tahun
2
2%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di
wilayah Jakarta dan Tangerang Selatanterdiri dari 5 orang atau 5%
adalah responden berusia <18 tahun,
78 orang atau 78% adalah
responden berusia 18 - <25 tahun, 15 orang atau 15% adalah responden
berusia 25 - 30 tahun dan 2 orang atau 2% adalah responden berusia > 30
tahun.
79
c. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
SD
0
0%
SMP
0
0%
SMA
17
17%
Akademi (D1/D2/D3)
6
6%
S1
74
74%
S2
3
3%
S3
0
0%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di
wilayah Jakarta dan Tangerang Selatanterdiri dari 0 orang atau 0%
adalah responden dengan tingkat pendidikanSD, 0orang atau 0% adalah
responden dengan tingkat pendidikan SMP, 17 orang atau 17% adalah
responden dengan tingkat pendidikan SMA, 6 orang atau 6% adalah
responden dengan tingkat pendidikan Akademi (D1/D2/D3), 74 orang
atau 74% adalah responden dengan tingkat pendidikan S1, 3 orang atau
3% adalah responden dengan tingkat pendidikan S2 dan 0 orang atau 0%
adalah responden dengan tingkat pendidikan S3.
80
d. Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan
Jumlah
Persentase (%)
< Rp 1.000.000
41
41%
Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
35
35%
Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000
17
17%
Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000
3
3%
> Rp 10.000.000
4
4%
Total
100
100%
Sumber: data primer yang telah diolah, 2016
Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah
menggunakan produk dan mengunjungiwebsiteThe Body Shop di
wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan terdiri dari 41 orang atau 41%
adalah responden berpendapatan <Rp 1.000.000, 35 orang atau 35%
adalah responden berpendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000,17 orang
atau 17% adalah responden berpendapatan Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000,
3 orang atau 3% adalah responden berpendapatan Rp 5.000.001 – Rp
10.000.000 dan 4 orang atau 4% adalah responden berpendapatan > Rp
10.000.000.
C. Pembahasan Analisis Deskriptif
Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 100 responden
pada masing-masing variabel promosi penjualan, kualitas website, green
marketing, dan minat beli maka dianalisis deskripsi persentase terhadap hasil
tanggapan responden terhadap 23 pernyataan berikut:
81
1. Deskripsi Variabel Promosi Penjualan (X1)
Dalam penelitian promosi penjualan (X1) ini digunakan 7 butir
pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
Tabel 4.7
The Body Shop Memberikan Sampel Gratis yang Menarik
untuk Mencoba Sebuah Produk (Tester)
Frequency
Percent
Sangat Setuju
33
33%
Setuju
50
50%
Netral
9
9%
Tidak Setuju
8
8%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa 33 responden atau 33%
menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 9
responden atau 9% menyatakan netral,8 responden atau 8% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop memberikan sampel gratis
yang menarik untuk mencoba sebuah produk (tester).
82
Tabel 4.8
The Body Shop Menyediakan Penawaran Pembelian dalam
Bentuk Kupon (Voucher Potongan Harga Rp 50.000 untuk
Setiap Pembelanjaan Rp 500.000)
Frequency
Percent
Sangat Setuju
30
30%
Setuju
49
49%
Netral
8
8%
Tidak Setuju
10
10%
Sangat Tidak Setuju
3
3%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa 30 responden atau 30%
menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 49% menyatakan setuju, 8.
responden atau 8% menyatakan netral, 10 responden atau 10%
menyatakan tidak setuju dan 3 responden atau 3% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop menyediakan
penawaran pembelian dalam bentuk kupon (voucherpotongan harga Rp
50.000 untuk setiap pembelanjaan Rp 500.000).
Tabel 4.9
The Body Shop Pernah Memberikan Harga Khusus (Love Your
Body Club Member, Program Bring Back Our Bottle)
Frequency
Percent
Sangat Setuju
30
30%
Setuju
56
56%
Netral
7
7%
Tidak Setuju
7
7%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.9 di atas menjelaskan bahwa 30 responden atau 30%
menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju,
83
7responden atau 7% menyatakan netral, 7 responden atau 7%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa The Body Shop pernah
memberikan harga khusus (Love Your Body Club Member, program
Bring Back Our Bottle).
Tabel 4.10
TheBodyShopMenawarkan Potongan Harga dalam Pembelian
Produk Tertentu (Buy One Get One Free)
Frequency
Percent
Sangat Setuju
34
34%
Setuju
51
51%
Netral
8
8%
Tidak Setuju
7
7%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa 34 responden atau 34%
menyatakan sangat setuju, 51 responden atau 51% menyatakan setuju, 8
responden atau 8% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaTheBodyShop menawarkan potongan harga
dalam pembelian produk tertentu (buy one get one free).
84
Tabel 4.11
The Body Shop Memberikan Tanda Khusus Bagi Produk yang
sedang Promo
Frequency
Percent
Sangat Setuju
42
42%
Setuju
50
50%
Netral
7
7%
Tidak Setuju
1
1%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.11 di atas menjelaskan bahwa 42 responden atau 42%
menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 7
responden atau 7% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop memberikan tanda khusus
bagi produk yang sedang promo.
Tabel 4.12
The Body Shop Menjadi Sponsor Berbagai Acara
Kemanusiaan, Lingkungan, Kepedulian terhadap Binatang,
dan Lain Sebagainya
Frequency
Percent
Sangat Setuju
38
38%
Setuju
48
48%
Netral
8
8%
Tidak Setuju
6
6%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa 38 responden atau 38%
menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, 8
responden atau 8% menyatakan netral, 6 responden atau 6% menyatakan
85
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop menjadi sponsor berbagai
acara kemanusiaan, lingkungan, kepedulian terhadap binatang, dan lain
sebagainya.
Tabel 4.13
The Body Shop Mengadakan Berbagai Acara Kuis/Kontes
untuk Memenangkan Hadiah (Kontes Foto Selfie
#AbsolutelyKartini, Kontes Foto Hewan Peliharaan)
Frequency
Percent
Sangat Setuju
33
35%
Setuju
47
47%
Netral
6
6%
Tidak Setuju
9
9%
Sangat Tidak Setuju
5
5%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa 33 responden atau 33%
menyatakan sangat setuju, 47 responden atau 47% menyatakan setuju, 6
responden atau 6% menyatakan netral, 9 responden atau 9% menyatakan
tidak setuju dan 5 responden atau 5% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop mengadakan berbagai acara
kuis/kontes
untuk
memenangkan
hadiah
(kontes
foto
selfie
#AbsolutelyKartini, kontes foto hewan peliharaan).
2. Deskripsi Variabel Kualitas Website(X2)
Dalam penelitian kualitas website (X2) ini digunakan 10 butir
pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
86
Tabel 4.14
Website The Body Shop Indonesia
(https://www.thebodyshop.co.id/) Mudah untuk dioperasikan,
dinavigasikan dan digunakan, serta dapat Berinteraksi
Langsung dengan Customer Service pada Layanan Online Chat
Frequency
Percent
Sangat Setuju
30
30%
Setuju
49
49%
Netral
19
19%
Tidak Setuju
2
2%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa 30 responden atau 30%
menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 49% menyatakan setuju, 19
responden atau 19% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwawebsite The Body Shop
Indonesia(https://www.thebodyshop.co.id/) mudah untuk dioperasikan,
dinavigasikan dan digunakan, serta dapat berinteraksi langsung dengan
customer service pada layanan online chat.
Tabel 4.15
Konten pada WebsiteThe Body Shop Indonesia (Teks, Gambar,
Grafik, Tata Letak) Menarik
Frequency
Percent
Sangat Setuju
29
29%
Setuju
50
50%
Netral
18
18%
Tidak Setuju
3
3%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
87
Dari tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa 29 responden atau 29%
menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 18
responden atau 18% menyatakan netral, 3 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwakonten pada websiteThe Body
Shop Indonesia (teks, gambar, grafik, tata letak) menarik.
Tabel 4.16
Fitur (Hyperlink, Navigasi) pada WebsiteThe Body Shop
Indonesia Fleksibel untuk dijelajahi
Frequency
Percent
Sangat Setuju
21
21%
Setuju
58
58%
Netral
19
19%
Tidak Setuju
2
2%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa 21 responden atau 21%
menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 19
responden atau 19% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwafitur (hyperlink, navigasi) pada
websiteThe Body Shop Indonesia fleksibel untuk dijelajahi.
88
Tabel 4.17
The Body Shop Indonesia Selalu Update pada Halaman
Websitenya
Frequency
Percent
Sangat Setuju
23
23%
Setuju
55
55%
Netral
22
22%
Tidak Setuju
0
0%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23%
menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju, 22
responden atau 22% menyatakan netral, 0 responden atau 0%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop Indonesia selalu
update pada halaman websitenya.
Tabel 4.18
Website The Body Shop Indonesia dirancang untuk
Memudahkan Konsumennya dalam Browsing
Frequency
Percent
Sangat Setuju
32
32%
Setuju
57
57%
Netral
11
11%
Tidak Setuju
0
0%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa 32 responden atau 32%
menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 11
responden atau 11% menyatakan netral, 0 responden atau 0%
89
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwawebsite The Body Shop Indonesia
dirancang untuk memudahkan konsumennya dalam browsing.
Tabel 4.19
Website The Body Shop Indonesia Menyediakan Tempat untuk
Keikutsertaan Konsumen dalam Meningkatkan Media Website
(Testimonial, Komentar dan Saran)
Frequency
Percent
Sangat Setuju
29
29%
Setuju
56
56%
Netral
15
15%
Tidak Setuju
0
0%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa 29 responden atau 29%
menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 15
responden atau 15% menyatakan netral, 0 responden atau 0%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwawebsite The Body Shop Indonesia
menyediakan tempat untuk keikutsertaan konsumen dalam meningkatkan
media website (testimonial, komentar dan saran).
90
Tabel 4.20
Terdapat Informasi yang Jelas Tentang Promosi dan
Keakuratan Produk pada WebsiteThe Body Shop Indonesia
Frequency
Percent
Sangat Setuju
27
27%
Setuju
60
60%
Netral
11
11%
Tidak Setuju
2
2%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa 27 responden atau 27%
menyatakan sangat setuju, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, 11
responden atau 11% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaterdapat informasi yang jelas
tentang promosi dan keakuratan produk pada websiteThe Body Shop
Indonesia.
Tabel 4.21
KonsumenPercaya dalam Bertransaksi Belanja Via WebsiteThe
Body Shop Indonesia
Frequency
Percent
Sangat Setuju
25
25%
Setuju
58
58%
Netral
15
15%
Tidak Setuju
2
2%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.21 di atas menjelaskan bahwa 25 responden atau 25%
menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju,
91
15responden atau 15% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwakonsumen percaya dalam
bertransaksi belanja via website The Body Shop Indonesia.
Tabel 4.22
The Body Shop IndonesiaBertanggung Jawab terhadap
Keamanan Informasi dan Produk yang diterima Oleh
Konsumen
Frequency
Percent
Sangat Setuju
27
27%
Setuju
59
59%
Netral
13
13%
Tidak Setuju
1
1%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa 27 responden atau 27%
menyatakan sangat setuju, 59 responden atau 59% menyatakan setuju, 13
responden atau 13% menyatakan netral, 1 responden atau 1%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop Indonesia
bertanggung jawab terhadap keamanan informasi dan produk yang
diterima oleh konsumen.
92
Tabel 4.23
The Body Shop Indonesia Peduli dengan Pelanggannya dengan
Memberikan Informasi Melalui The Body Shop Newsletter Via
E-Mail
Frequency
Percent
Sangat Setuju
28
28%
Setuju
64
64%
Netral
5
5%
Tidak Setuju
3
3%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%
menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 64% menyatakan setuju, 5
responden atau 5% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop Indonesia peduli dengan
pelanggannya dengan memberikan informasi melalui The Body Shop
Newsletter via e-mail.
3. Deskripsi Variabel Green Marketing(X3)
Dalam penelitian green marketing (X3) ini digunakan 3 butir
pertanyaan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
93
Tabel 4.24
Produk The Body Shop dikenal Sebagai Produk yang Ramah
Lingkungan
Frequency
Percent
Sangat Setuju
28
28%
Setuju
58
58%
Netral
13
13%
Tidak Setuju
1
1%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%
menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju, 13
responden atau 13% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaproduk The Body Shop dikenal sebagai produk
yang ramah lingkungan.
Tabel 4.25
Produk The Body Shop Terbuat dari Bahan-bahan Alami dan
Tidak Merusak Lingkungan
Frequency
Percent
Sangat Setuju
23
23%
Setuju
65
65%
Netral
12
12%
Tidak Setuju
0
0%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.25 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23%
menyatakan sangat setuju, 65 responden atau 65% menyatakan setuju, 12
responden atau 12% menyatakan netral, 0 responden atau 0%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
94
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa produk The Body shop terbuat
dari bahan-bahan alami dan tidak merusak lingkungan.
Tabel 4.26
The Body Shop Sangat Peduli terhadap Isu-isu Permasalahan
Lingkungan seperti Global Warmingdan Save Earth
Frequency
Percent
Sangat Setuju
32
32%
Setuju
53
53%
Netral
13
13%
Tidak Setuju
2
2%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.26 di atas menjelaskan bahwa 32 responden atau 32%
menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 13
responden atau 13% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaThe Body Shop sangat peduli
terhadap isu-isu permasalahan lingkungan seperti Global Warming dan
Save Earth.
4. Deskripsi Variabel Minat Beli (Y)
Dalam penelitian minat beli (Y) ini digunakan 3 butir pertanyaan
untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
95
Tabel 4.27
Saya Sering Mencari Informasi tentang Produk The Body
Shop
Frequency
Percent
Sangat Setuju
28
28%
Setuju
55
55%
Netral
16
16%
Tidak Setuju
0
0%
Sangat Tidak Setuju
1
1%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.27 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%
menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju, 16
responden atau 16% menyatakan netral, 0 responden atau 0%
menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden sering mencari
informasi tentang produk The Body Shop.
Tabel 4.28
Saya Ingin Segera Membeli/Memiliki Produk The Body Shop
Frequency
Percent
Sangat Setuju
34
34%
Setuju
53
53%
Netral
10
10%
Tidak Setuju
3
3%
Sangat Tidak Setuju
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Dari tabel 4.28 di atas menjelaskan bahwa 34 responden atau 34%
menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 10
responden atau 10% menyatakan netral, 3 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
96
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden ingin segera
membeli/memiliki produk The Body Shop.
Tabel 4.29
Saya Lebih Memilih Produk The Body Shop Daripada Produk
Lain
Frequency
Sangat Setuju
39
Setuju
39
Netral
17
Tidak Setuju
4
Sangat Tidak Setuju
1
Total
100
Sumber: Olah data kuesioner, 2016
Percent
39%
39%
17%
4%
1%
100%
Dari tabel 4.29 di atas menjelaskan bahwa 39 responden atau 39%
menyatakan sangat setuju, 39 responden atau 39% menyatakan setuju 17
responden atau 17% menyatakan netral, 4 responden atau 4%
menyatakan tidak setuju dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa responden lebih memilih produk
The Body Shop daripada produk lain.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik dan layak digunakan adalah distribusi data
normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005:110).
97
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis data pada gambar 4.1 di atas kurva
normal p-plot, dapat disimpulkan bahwa dalam kurva normal p-plot
terlihat titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak
terlalu jauh atau melebar. Berarti dari kurva ini menunjukkan bahwa
model regresi sesuai asumsi normalitas dan layak digunakan.
Selain uji grafik peneliti juga melengkapi pengujian normalitas
dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji
normalitas
residual
adalah
uji
statistik
non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2011:164).
Dengan hipotesis:
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho
: data berdistribusi normal
Ha:
: data tidak berdistribusi normal acak (random)
98
b. Kaidah pengujian
Jika probabilitas (sig) > 0.05 maka Ho diterima
Jika probabilitas (sig) < 0.05 maka Ho ditolak
c. Keputusan
Data berdistribusi normal
Tabel 4.30
Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters
100
a,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
0E-7
1.47094350
Absolute
.099
Positive
.046
Negative
-.099
Kolmogorov-Smirnov Z
.987
Asymp. Sig. (2-tailed)
.285
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.30besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah
0,987 sehingga dapat diketahui bahwa nilai unstandardized residual
memiliki nilai Asymp. Sig > 0,05 dan ini mengartikan bahwa data
terdistribusi dengan normal.
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen dan
99
tidak orthogonal atau nilai korelasi antar sesama variabel independen
sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF), nilai toleransi yang besarnya di atas 0.1 dan nilai
VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinieritas pada
variabel independennya (Ghozali, 2011:95).Hasil pengujian VIF dari
model regresi dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.31
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
1
X1
.777
1.286
X2
.612
1.635
X3
.689
1.451
a. Dependent Variable: Y
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan hasil tabel 4.43 uji hasil Variance Inflation Factor
(VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < dari 10 dan
Tolerance> 0,1 yaitu untuk variabel promosi penjualan (X1) 1,286 dan
0,777, untuk variabel kualitas website (X2) 1,635 dan 0,612, dan untuk
variabel green marketing (X3) 1,451 dan 0,689. Maka dapat dinyatakan
model regresi linear berganda tidak terdapat multikolineritas antara
variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga dapat
digunakan dalam penelitian ini.
100
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada Heteroskedastisitas kesalahan yang
terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis
sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Uji Heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik,
adapun uji heteroskedasitas adalah sebagai berikut :
a. Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SREID dan ZPREID dimana sumbu Y adalah Y yang
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali,2011:125-126).
Berdasarkan hasil pegolahan data, maka hasil scatterplot
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
101
Dari grafik scatterplotyang ada pada gambar di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar di atas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2011:107).
b. Uji Heterokedastisitas Secara Statistik (Glesjer)
Uji Heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien
korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang signifikan
pada tingkat kekeleliruan dibawah 5%, mengindikasikan adanya
gejala Heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat
kekeliruan di atas 5%, mengindentikasikan tidak adanya gejala
Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil
uji Glesjer dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.32
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glesjer)
Coefficients
a
Model
Sig.
(Constant)
.001
X1
1
X2
.623
X3
.625
.239
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
102
Dari hasil output pada tabel 4.32 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk variabel promosi penjualan (X1) sebesar 0,623, lalu
variabel kualitas website (X2) sebesar 0,239, pada variabel green
marketing (X3) sebesar 0,625. Karena tingkat signifikansi > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada masalah
heteroskedastisitas atau dengan kata lain bebas heteroskedastisitas.
E. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
hasil pengujian adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,
2011:84)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut:
103
Tabel 4.33
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficients
a
Model
t
(Constant)
1
Sig.
.085
.932
X1
5.161
.000
X2
2.449
.016
X3
2.140
.035
a. Dependent Variable: Y
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas
untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Variabel Promosi Penjualan (X1) terhadap Minat Beli
(Y)
Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel promosi penjualan (X1)
terhadap minat beli (Y) menunjukkan nilai signifikan 0,000< 0,05.
Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara promosi penjualan terhadap minat beli
diterima (Haditerima dan Hoditolak), artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan
terhadap minat beli.
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel
promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli konsumen The
Body Shop. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan
oleh
Mohammad
Faryabi,
Kousar
Sadeghzadeh
104
Fesaghandis, dan Mortaza Saed tahun 2015, dengan judul “Brand
Name, Sales Promotion and Consumers’ Online PurchaseIntention
for Cell-phone Brands”, hasil menunjukkan bahwa promosi
penjualan berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
b. Pengaruh Variabel Kualitas Website (X2) terhadap Minat Beli (Y)
Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel kualitas website (X2)
terhadap minat beli (Y) menunjukkan nilai signifikan 0,016< 0,05.
Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara kualitas website terhadap minat beli diterima
(Ha diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara kualitas website terhadap minat
beli.
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel
kualitas website berpengaruh terhadap minat beli konsumen The
Body Shop. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Mohd Fazli Mohd Sam and Md Nor Hayati Tahir
tahun 2009, dengan judul “Web Quality and Consumer Online
Purchase Intention of Air Ticket”, hasil menunjukkan bahwa
kualitas website berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
c. Pengaruh Variabel Green Marketing (X3) terhadap Minat Beli (Y)
Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel green marketing (X3)
terhadap minat beli (Y) menunjukkan nilai signifikan 0,035< 0,05.
Karena sig. < a, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
105
yang signifikan antara green marketing terhadap minat beli
diterima (Ha diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan antara green marketing terhadap
minat beli.
Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel
green marketing berpengaruh terhadap minat beli konsumen The
Body Shop. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sentot Suciarto A., Wen-Shai Hung, Shu-Hsun Ho,
dan Posmaria S.Sitohang tahun 2015, dengan judul “Influence
of
Green Marketing toward Purchase Intention of Green Products
through Attitude: Survey on Indonesian and Taiwanese Students”,
hasil menunjukkan bahwa green marketing berpengaruh signifikan
terhadap minat beli.
2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang
diuji pada tingkat signifikan 0,6 (Ghozali, 2011:158). Hasil uji koefisien
signifikan simultan dapat dilihat pada tabel berikut:
106
Tabel 4.34
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
a
ANOVA
Model
F
Regression
1
Sig.
28.886
b
.000
Residual
Total
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Nilai F hitung yang diperoleh 28,886 dengan tingkat signifikansi
0,000 karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi
ini dapat dipakai untuk variabel minat beli. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa variabel promosi penjualan, kualitas website, dan green
marketingsecara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel minat beli.
F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang
untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang digunakan
dalam penelitian ini lebih dari satu.Penelitian ini dilanjutkan dengan
melakukan pengujian signifikansi model dan interprestasi model regresi.
107
Tabel 4.35
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
.124
1.451
X1
1
X2
.178
.034
.099
X3
.252
t
Sig.
Beta
.085
.932
.433
5.161
.000
.040
.232
2.449
.016
.118
.191
2.140
.035
a. Dependent Variable: Y
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di
atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,124 + 0,178X1 + 0,099X2 + 0,252X3 + e
Dimana:
Y= Minat Beli
X1=Promosi Penjualan
X2= Kualitas Website
X3=Green Marketing
G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (AdjustedR2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (promosi penjualan, kualitas website,
green marketing) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (minat
beli). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang
108
mendekati satu berarti adalah variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen
(Ghozali,2011:97).
Tabel 4.36
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summary
Model
b
Adjusted R Square
1
.458
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016
Dapat diketahui koefisien determinasi yang disesuaikan atau
(Adjusted R2) sebesar 0,458. Hasil ini berarti variabel independen,
promosi penjualan, kualitas website, dan green marketing hanya dapat
menjelaskan sebesar 45,8% terhadap variabel dependen yaitu minat
beli, sedangkan sisanya 54,2% (100% - 45,8%) dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak disertakan dalam model ini.
109
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang didapatkan dan pengujian yang telah
dilakukan terhadap permasalahandengan menggunakan model regresi
linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Promosi penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
beli konsumen The Body Shop.
2. Kualitas website berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli
konsumen The Body Shop.
3. Green marketingberpengaruh secara signifikan terhadap minat beli
konsumen The Body Shop.
4. Promosi
penjualan,
kualitas
website,
dan
green
marketingberpengaruh secara signifikan terhadap minat beli
konsumen The Body Shop.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, maka
terdapat berbagai saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Dalam segi promosi penjualan, The Body Shop sudah cukup baik
dalam menentukan sarana atau cara promosi terhadap penjualan
produknya. Berdasarkan rekapitulasi nilai setuju paling rendah
110
yang ditemukan peneliti dari pernyataan melalui kuesioner “The
Body Shop Mengadakan Berbagai Acara Kuis/Kontes Untuk
Memenangkan Hadiah (Kontes Foto Selfie #AbsolutelyKartini,
Kontes Foto Hewan Peliharaan)”, maka peneliti menyarankan agar
perusahaan tetap mengadakan berbagai acara kontes yang lebih
menarik perhatian dan lebih disebarluaskan, misalnya melalui
social media ataupun lokasi gerai toko agar semakin banyak
pelanggan yang mengetahui dan mengikuti acara kontes yang
diadakan oleh perusahaan. Bahkan dengan berkembangnya
konsumen kosmetik halal di Indonesia, The Body Shop dapat
mengambil
kesempatan
ini.
Menurut
artikel
pada
http://lifestyle.okezone.com/ (2013) yang berjudul “Kosmetika
Halal Makin Dicari”, bahwa kaum hawa sudah tidak asing dengan
berbagai produk tata rias dan perawatan kulit. Namun, selain ragam
warna, kualitas, dan varian produk, kosmetika pun dituntut
halal.Adapun dalam daftar MUI, beberapa label kosmetika yang
sudah mendapatkan sertifikasi halal selain Zahra, Sariayu, dan
Wardah adalah Camilla, Purbasari, Ristra, Trustee, Citra, La
Tulipe, LT Pro, Inez, serta Caring Colors. Sehingga The Body
Shop dapat mengambil peluang ini untuk ikut membuat produk
berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta membuat
berbagai kegiatan atau promosi yang berkaitan dengan tema Islami
111
agar konsumen Muslim Indonesia sadar dan yakin akan produk
halal dari The Body Shop.
2. Dalam segi kualitas website, The Body Shop Indonesia perlu
mempertahankan keseluruhan aspek dalam kualitas website dan
terus meningkatkan minat beli konsumen pada pembelian online.
Dikarenakan banyak hal-hal yang menarik minat konsumen dalam
website
resmi
The
Body
Shop
Indonesia
di
https://www.thebodyshop.co.id/. Berdasarkan rekapitulasi nilai
setuju paling rendah yang ditemukan peneliti dari pernyataan
melalui
kuesioner
“Website
The
(https://www.thebodyshop.co.id/)
Body
Mudah
Shop
untuk
Indonesia
dioperasikan,
dinavigasikan dan digunakan, Serta Dapat Berinteraksi Langsung
dengan Customer Service pada Layanan Online Chat”, maka
peneliti menyarankan agar perusahaan lebih meningkatkan kualitas
dari sisi pengoperasian, navigasi agar tetap mudah untuk digunakan
oleh konsumen, serta fasilitas layanan customer service pada online
chat untuk lebih ditingkatkan agar konsumen yang membutuhkan
pertanyaan seputar produk atau layanan The Body Shop lainnya
dapat setiap saat mendapat jawaban dan respon yang lebih cepat.
Bahkan beberapa konsumen The Body Shop menyayangkan bahwa
pada
saat
mereka
melakukan
pembelian
produk
secara
online,sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Hal
ini disampaikan langsung oleh konsumen The Body Shop melalui
112
akun
facebookresmi
The
Body
Shop
Indonesia
(https://www.facebook.com/TheBodyShopIndonesia/).
Sehingga
pihak The Body Shop seharusnya dapat lebih meningkatkan
kualitas kepercayaan konsumennya yang membeli secara online
seperti menambahkan jumlah kurir agar lebih cepat dalam
mengantarkan barang pesanan.
3. Dalam segi green marketing, The Body Shop sudah cukup unggul
mengenai produk yang ramah lingkungan dengan berbagai produk
perawatan dan kosmetik yang alami. Dengan berbagai cara yang
dilakukan The Body Shop sejak awal berdiri, strategi green
marketing mulai disadari dan diminati konsumen. Berdasarkan
rekapitulasi nilai setuju paling rendah yang ditemukan peneliti dari
pernyataan melalui kuesioner “The Body Shop Sangat Peduli
terhadap
Isu-isu
Permasalahan
Lingkungan
seperti
Global
Warming dan Save Earth”, hal ini dikarenakan salah satu program
recycle yang sudah dilakukan perusahaan The Body Shop seperti
Bring Back Our Bottle kurang mendapat respon dari konsumen
karena tawaran yang ditawarkan dari program penukaran botol
tersebut kurang menarik, karena setiap 3 botol produk The Body
Shop yang dikembalikan ke counter, konsumen akan mendapatkan
5 poin. Poin yang terkumpul bisa digunakan untuk ditukar dengan
produk The Body Shop ataupun digunakan untuk mendapat diskon
saat berbelanja (Dara, 2015). Maka peneliti menyarankan
113
agarperusahaan lebih memperbanyak tawaran seperti, penambahan
poin yang lebih banyak dari biasanya dan dengan potongan harga
pada beragam produk yang banyak diminati, bukan hanya produk
tertentu yang peminatnya kurang.
114
DAFTAR PUSTAKA
A., Sentot Suciarto, Wen-Shai Hung, Shu-Hsun Ho, dan Posmaria
S.Sitohang2015, „Influence of Green Marketing toward Purchase
Intention of Green Products through Attitude: Survey on Indonesian
and Taiwanese Students‟, International Journal of Humanities and
Management Sciences (IJHMS), Volume 3, Issue 4 (2015) ISSN 2320–
4044 (Online).
Chen, Han-Shen, Chia-Yon Chen, Han-Kuan Chen, dan Tsuifang Hsieh2012,
„A Study of Relationships among Green Consumption Attitude,
Perceived Risk, Perceived Value toward Hydrogen-Electric Motorcycle
Purchase Intention‟, AASRI Procedia 2 (2012) 163 – 168, Published by
Elsevier B.V.
Clow, Kenneth E., dan Donald Baack 2014, Integrated Advertising,
Promotion, and Marketing Communications, 6th Edition, Global
Edition, Pearson Education, London.
Dahlstrom, Robert 2011, Green Marketing Management, South-Western
Cengage Learning, USA.
Dara, Nadia 2015, „Melihat Proses Daur Ulang Bekas Kemasan Botol The
Body
Shop‟,
diakses
pada
8
September
2016
http://femaledaily.com/blog/2015/11/22/melihat-proses-daur-ulangbekas-kemasan-botol-the-body-shop/
Fajriana, Meita 2015, „Beli Krim Tangan Bisa Bantu Para Pejuang HAM‟, 4
September,
diakses
pada
25
November
2015http://lifestyle.liputan6.com/read/2309026/beli-krim-tangan-bisabantu-para-pejuang-ham
Faryabi, Mohammad, Kousar Sadeghzadeh Fesaghandis, dan Mortaza Saed
2015, „Brand Name, Sales Promotion and Consumers’ Online Purchase
Intention for Cell-phone Brands‟, International Journal of Marketing
Studies; Vol. 7, No. 1, ISSN 1918-719X E-ISSN 1918-7203.
Ferdinand, Augusty 2014, Metode Penelitian Manajemen, Edisi ke-5, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
115
Ghozali, Imam 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19, Edisi ke-5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.
Hasanov, Jasur, dan Haliyana Khalid 2015, „The Impact of Website Quality on
Online Purchase Intention of Organic Food in Malaysia: A WebQual
Model Approach‟, Procedia Computer Science 72 (2015) 382 – 389
1877-0509, The Authors. Published by Elsevier B.V.
Intana, Lila 2013, „Tren Konsumen The Body Shop di Indonesia Bergeser‟, 13
Oktober diakses pada 25 November 2015 http://swa.co.id/swa/businessstrategy/tren-konsumen-the-body-shop-di-indonesia-bergeser
Kartajaya, Hermawan 2003,Marketing In Venus,PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Kotler, Philip, dan Gary Armstrong 2014, Principles of Marketing, 15th
Edition, Global Edition, Pearson Education, London.
_____, dan Kevin Lane Keller 2012, Marketing Management, 14th Edition,
Global Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Levy, Michael, and Barton Weitz 2007, Retailing Management, 6th Edition,
Mc. Graw Hill, New York.
Ling, Chan Yew 2013, „Consumers’ Purchase Intention of Green Products:
an Investigation of the Drivers and Moderating Variable‟, Elixir
Marketing Mgmt. 57A (2013) 14503-14509 ISSN: 2229-712X.
Peter, J. Paul, dan Jerry C. Olson 2010, Consumer Behavior and Marketing
Strategy, 9th Edition, International Edition, McGraw-Hill, Singapore.
Ratnaningsih, Dwi Nur 2015, „Daur Ulang Produk Kecantikan‟, 14 November,
diakses
pada
25
November
2015
http://www.koransindo.com/news.php?r=3&n=4&date=2015-11-14
Riduwan 2013, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta, Bandung.
Sam, Mohd Fazli Mohd, dan Md Nor Hayati Tahir 2009, „Web Quality and
Consumer Online Purchase Intention of Air Ticket‟, International
Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS, 91710-2525 Vol.
09 No. 10.
Schiffman, Leon G., dan Joseph L. Wisenblit 2015, Consumer Behavior, 11th
Edition, Global Edition, Pearson Education, London.
116
_____, dan Leslie Lazar Kanuk 2010, Consumer Behavior, 10th Edition,
Global Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Shankleman, Jessica 2013, „The Body Shop gives L'Oreal a lesson in ethical
sourcing‟, 17 September, diakses pada 26 Juli 2016
http://www.businessgreen.com/bg/interview/2289747/the-body-shopgives-loreal-a-lesson-in-ethical-sourcing
Sugiyono 2013, Metode Penelitian Bisnis,Cetakan ke-12. CV. Alfabeta,
Bandung.
https://apjii.or.id/content/read/39/27/PROFIL-PENGGUNA-INTERNETINDONESIA-2014 diakses pada 26 Juli 2016
http://kemenperin.go.id/artikel/5897/Indonesia-Lahan-Subur-IndustriKosmetik„Lahan Subur Industri Kosmetik‟, diakses pada 25 November
2015
http://lifestyle.okezone.com/read/2013/07/15/195/836853/kosmetika-halalmakin-dicari „Kosmetika Halal Makin Dicari‟, diakses pada 8
September 2016
https://www.facebook.com/TheBodyShopIndonesia/
September 2016
diakses
pada
8
http://www.kemenperin.go.id/artikel/4770/Industri-Kosmetik-CapaiPenjualan-Rp-8,5-Triliun„Industri Kosmetik Capai Penjualan Rp 8,5
Triliun‟, diakses pada 25 November 2015
www.thebodyshop.com
www.thebodyshop.co.id
www.thebodyshop.co.uk
117
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Responden Yth,
Bersama ini, saya:
Nama : Diah Siti Utami
NIM
: 1113081000088
Merupakan Mahasiswi S1 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang
melakukan penelitian untuk penulisan tugas akhir (Skripsi) yang berjudul
“Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan Green Marketing
Terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop (Studi Kasus di Jakarta dan
Tangerang Selatan)”. Oleh karena itu, saya mohon kesedian Saudara/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini. Semua informasi dari
kuesioner ini terjamin kerahasiaannya. Mengingat data yang saya kumpulkan ini
sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon
kepada responden untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Tidak lupa
saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan bantuan para responden penelitian
untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat Saya,
Diah Siti Utami
118
A.
Profil Responden
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list (√)atau tanda silang (X)
pada pilihan jawaban Anda
1. Nama (boleh inisial) : .........................................................................
2. Apakah Anda pernah menggunakan produk The Body Shop?
Ya (Silahkan teruskan kuesioner ini)
Tidak (Stop sampai disini. Terima kasih atas partisipasinya)
3. Apakah Anda pernah mengunjungi website The Body Shop Indonesia
(https://www.thebodyshop.co.id/)?
Ya (Silahkan teruskan kuesioner ini)
Tidak (Stop sampai disini. Terima kasih atas partisipasinya)
4. Jenis Kelamin
:
5. Usia Anda saat ini
:
Pria
< 18 tahun
18 - < 25 tahun
Wanita
25 - 30 tahun
> 30 tahun
6. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini :
SD
Akademi (D1/D2/D3)
SMP
S1
SMA
S2
7. Penghasilan per bulan:
S3
< Rp 1.000.000
Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000
Rp 3.000.001 - Rp 5.000.000
Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000
> Rp 10.000.000
119
B.
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Jawablah masing-masing pertanyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian
Anda mengenai “Pengaruh Promosi Penjualan, Kualitas Website, dan
Green Marketing Terhadap Minat Beli Konsumen The Body Shop
(Studi Kasus di Jakarta dan Tangerang Selatan)”
Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai
dengan memberikan check list (√)atau tanda silang (X) pada salah satu
kolom jawaban yang tersedia.
JENIS JAWABAN
BOBOT
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
120
PROMOSI PENJUALAN (X1)
PENILAIAN
No.
PERTANYAAN/PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
Sampel (Samples)
1. The Body Shop memberikan sampel
gratis yang menarik untuk mencoba
sebuah produk (tester)
Kupon (Coupons)
2. The Body Shop
menyediakan
penawaran pembelian dalam bentuk
kupon (voucher potongan harga Rp
50.000 untuk setiap pembelanjaan Rp
500.000)
Harga Khusus (Price Packs)
3. The Body Shop pernah memberikan
harga khusus (Love Your Body Club
Member, program Bring Back Our
Bottle)
Premi (Premiums)
4. TheBodyShop menawarkan potongan
harga dalam pembelian produk
tertentu (buy one get one free)
Promosi Titik Pembelian (Point of Purchase – POP promotions)
5. The Body Shop memberikan tanda
khusus bagi produk yang sedang
promo
Penghargaan Dukungan (Event Sponsorships)
6. The Body Shop menjadi sponsor
berbagai
acara
kemanusiaan,
lingkungan, kepedulian terhadap
binatang, dan lain sebagainya
Kontes (Contests)
7. The Body Shop mengadakan
berbagai acara kuis/kontes untuk
memenangkan hadiah (kontes foto
selfie #AbsolutelyKartini, kontes foto
hewan peliharaan)
121
KUALITAS WEBSITE (X2)
PENILAIAN
No.
PERTANYAAN/PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
Kegunaan Penggunaan (Usability)
1. Website
The
Body
Shop
Indonesia(https://www.thebodyshop.co.id/)
mudah untuk dioperasikan, dinavigasikan
dan digunakan, serta dapat berinteraksi
langsung dengan customer service pada
layanan online chat
Desain Website (Website Design)
2a. Konten pada websiteThe Body Shop
Indonesia (teks, gambar, grafik, tata letak)
menarik
2b.
Fitur
(hyperlink,
navigasi)
pada
websiteThe Body Shop Indonesia fleksibel
untuk dijelajahi
2c.
The Body Shop Indonesia selalu update
pada halaman websitenya
2d.
Website The Body Shop Indonesia
dirancang
untuk
memudahkan
konsumennya dalam browsing
2e.
Website The Body Shop Indonesia
menyediakan tempat untuk keikutsertaan
konsumen dalam meningkatkan media
website (testimonial, komentar dan saran)
Kualitas Informasi (Information Quality)
3. Terdapat informasi yang jelas tentang
promosi dan keakuratan produk pada
websiteThe Body Shop Indonesia
Kepercayaan (Trust)
4. Konsumen percaya dalam bertransaksi
belanja via website The Body Shop
Indonesia
PENILAIAN
122
No.
PERTANYAAN/PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
Risiko yang diterima (Perceived Risk)
5. The
Body
Shop
Indonesia
bertanggung
jawab
terhadap
keamanan informasi dan produk yang
diterima oleh konsumen
Empati (Empathy)
6. The Body Shop Indonesia peduli
dengan
pelanggannya
dengan
memberikan informasi melalui The
Body Shop Newsletter via e-mail
123
GREEN MARKETING (X3)
PENILAIAN
No.
PERTANYAAN/PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
S
SS
Produk
1. Produk The Body Shop dikenal
sebagai produk yang ramah
lingkungan
Bahan Baku Produk
2. Produk The Body shop terbuat dari
bahan-bahan alami dan tidak
merusak lingkungan
Isu terhadap Lingkungan
3. The Body Shop sangat peduli
terhadap isu-isu permasalahan
lingkungan seperti Global Warming
dan Save Earth
MINAT BELI (Y)
PENILAIAN
No.
PERTANYAAN/PERNYATAAN
1.
Saya sering mencari informasi
tentang produk The Body Shop
2.
Saya ingin segera membeli/memiliki
produk The Body Shop
3.
Saya lebih memilih produk The Body
Shop daripada produk lain
STS
TS
N
124
LAMPIRAN 2
TABEL JAWABAN RESPONDEN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
PROMOSI PENJUALAN (X1)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
4
3
4
3
5
5
4
28
3
2
2
2
3
3
3
18
4
5
4
5
4
4
5
31
3
3
3
3
3
3
3
21
5
4
4
4
4
4
3
28
5
4
2
4
4
2
2
23
2
2
4
4
4
3
2
21
2
2
4
2
3
4
2
19
4
1
3
3
4
5
1
21
5
5
5
5
5
4
4
33
5
5
5
5
5
5
5
35
3
2
4
4
4
2
2
21
2
2
4
2
4
3
2
19
4
4
4
4
4
4
3
27
4
4
4
4
5
4
4
29
4
4
4
4
4
4
4
28
3
3
3
4
4
4
2
23
2
1
2
2
4
2
1
14
3
3
3
3
5
3
3
23
3
3
2
4
2
2
1
17
5
3
4
5
4
4
4
29
5
4
5
4
3
4
4
29
4
2
4
4
4
4
2
24
2
2
3
3
3
5
1
19
2
2
4
2
4
2
4
20
2
2
2
2
4
2
2
16
4
5
4
4
5
5
4
31
3
3
3
4
4
4
2
23
3
1
2
2
5
3
1
17
2
2
2
3
3
3
3
18
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
5
5
5
31
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
5
5
5
4
4
4
4
31
125
No
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
PROMOSI PENJUALAN (X1)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
4
4
5
5
5
4
4
31
5
5
3
4
4
4
4
29
3
3
4
4
4
4
4
26
5
5
5
3
3
3
5
29
4
4
4
4
4
5
5
30
4
4
4
4
4
4
4
28
5
5
5
5
4
4
4
32
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
5
5
5
5
5
5
5
35
5
5
5
5
5
5
5
35
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
4
4
4
28
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
4
28
5
5
5
5
5
4
4
33
5
5
5
4
4
4
4
31
4
4
4
4
4
5
5
30
4
4
4
5
5
5
5
32
5
4
4
4
4
4
4
29
4
4
4
5
5
5
4
31
5
5
5
5
4
4
4
32
4
4
4
3
5
5
5
30
5
5
5
5
4
4
4
32
4
4
4
5
5
5
5
32
5
5
5
4
4
4
4
31
4
4
4
4
4
5
5
30
4
4
4
4
5
5
5
31
4
4
4
5
5
5
5
32
5
5
5
5
5
4
4
33
4
4
4
4
5
5
5
31
5
5
5
5
4
4
4
32
126
No
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
PROMOSI PENJUALAN (X1)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
5
5
5
5
5
4
4
33
4
4
5
5
5
5
5
33
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
4
5
29
5
5
5
5
5
4
4
33
4
4
4
4
5
5
5
31
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
5
5
5
4
31
4
4
4
4
5
5
5
31
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
5
5
5
5
32
5
5
5
5
5
5
4
34
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
5
5
5
31
5
5
5
5
5
5
4
34
4
4
4
5
5
5
5
32
4
4
4
4
5
5
5
31
4
4
4
4
4
4
5
29
5
5
5
5
4
4
4
32
5
5
5
5
5
5
4
34
5
5
5
4
4
4
4
31
4
4
4
4
5
5
5
31
4
4
4
4
5
5
5
31
4
4
4
4
4
4
5
29
4
4
4
5
5
5
4
31
4
4
4
4
4
4
4
28
127
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
KUALITAS WEBSITE (X2)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
34
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
37
5
4
4
3
4
3
4
5
5
4
41
4
5
4
4
5
4
4
3
4
4
41
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
35
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
36
2
3
3
4
4
4
4
3
4
4
35
3
3
3
3
4
3
4
3
4
5
35
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
26
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
40
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
38
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
37
4
5
4
3
4
3
4
4
3
4
38
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
3
3
3
4
4
4
4
4
5
4
38
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
46
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
33
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
32
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
33
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
47
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
39
3
4
3
4
3
4
4
4
5
4
38
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
34
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
41
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
38
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
39
3
2
3
3
4
3
2
3
3
2
28
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
37
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
36
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
3
3
3
4
4
4
4
4
5
5
39
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
4
3
5
5
5
5
5
4
44
3
3
4
5
5
5
5
4
4
5
43
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
34
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
128
No
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
KUALITAS WEBSITE (X2)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
46
3
2
2
4
4
4
4
2
2
2
29
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
43
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
41
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
45
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
5
5
4
3
4
5
5
5
4
4
44
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
45
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
38
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
39
2
2
3
3
3
3
3
3
5
5
32
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
46
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
37
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
43
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
46
5
5
4
3
5
5
5
4
4
4
44
4
5
3
4
5
4
4
5
5
5
44
4
4
4
4
5
5
4
4
3
3
40
4
4
4
3
4
4
5
4
4
5
41
5
4
3
4
3
3
4
4
4
4
38
5
5
4
3
4
4
4
4
4
5
42
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
42
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
43
5
5
4
3
4
4
5
5
5
5
45
4
3
5
5
5
4
4
4
4
4
42
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
47
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
46
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
41
129
No
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
KUALITAS WEBSITE (X2)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
48
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
44
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
46
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
41
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
43
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
48
5
5
4
4
4
4
4
3
3
4
40
4
3
3
4
5
5
5
5
4
4
42
5
5
5
4
4
3
3
4
4
4
41
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
46
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
44
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
46
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
44
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
48
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
42
5
4
3
5
5
5
5
5
4
4
45
3
5
3
4
4
4
5
5
5
5
43
3
5
4
4
5
5
5
5
4
4
44
3
4
4
5
4
4
4
4
4
5
41
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
47
5
3
4
5
5
5
4
4
4
4
43
5
4
4
3
4
5
5
5
5
4
44
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
42
130
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
GREEN MARKETING (X3)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
3
4
4
11
4
3
2
9
5
4
5
14
4
4
4
12
4
3
4
11
4
4
3
11
4
4
4
12
4
5
4
13
2
3
2
7
3
3
3
9
4
4
4
12
4
4
5
13
5
5
5
15
4
4
4
12
4
4
4
12
5
4
5
14
5
5
5
15
3
3
3
9
4
4
4
12
5
5
5
15
3
4
3
10
4
5
4
13
4
4
3
11
4
4
5
13
3
3
3
9
4
4
4
12
4
4
4
12
3
3
4
10
3
3
3
9
4
4
4
12
5
4
4
13
4
3
3
10
4
4
4
12
4
4
3
11
4
4
3
11
4
4
3
11
3
4
4
11
4
4
4
12
131
No
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
GREEN MARKETING (X3)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
5
5
3
13
4
3
4
11
4
4
5
13
5
5
5
15
5
5
5
15
4
4
4
12
5
5
4
14
5
5
4
14
5
5
5
15
4
4
5
13
4
5
4
13
5
4
5
14
4
4
4
12
4
5
5
14
4
4
4
12
5
4
4
13
4
5
5
14
3
4
4
11
3
4
4
11
4
4
5
13
4
4
5
13
5
5
5
15
4
4
5
13
5
5
4
14
4
4
4
12
4
4
4
12
5
5
5
15
5
4
4
13
4
4
4
12
4
4
5
13
4
4
4
12
5
5
4
14
4
4
4
12
5
4
4
13
5
4
5
14
4
4
5
13
4
5
5
14
4
4
4
12
132
No
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
GREEN MARKETING (X3)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
5
4
4
13
5
4
4
13
5
4
5
14
5
4
4
13
5
5
4
14
5
4
4
13
5
4
4
13
4
3
4
11
4
4
4
12
4
3
5
12
4
4
4
12
3
4
5
12
4
4
5
13
4
5
5
14
3
5
5
13
3
5
5
13
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
5
13
4
4
4
12
4
4
3
11
133
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
MINAT BELI (Y)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
3
3
3
9
3
3
3
9
4
5
3
12
3
3
4
10
4
4
5
13
4
4
2
10
3
2
2
7
4
4
3
11
3
3
3
9
4
3
3
10
4
4
3
11
3
5
5
13
4
5
4
13
4
4
3
11
3
5
4
12
3
3
3
9
4
4
3
11
3
4
3
10
4
4
3
11
4
4
3
11
4
4
4
12
3
3
3
9
3
3
2
8
3
4
3
10
3
4
3
10
4
4
4
12
4
2
2
8
3
3
3
9
1
2
1
4
3
4
4
11
5
5
5
15
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
5
13
4
4
4
12
5
4
5
14
4
5
5
14
4
5
4
13
134
No.
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
MINAT BELI (Y)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
4
5
5
14
4
4
4
12
4
5
4
13
5
5
5
15
4
4
5
13
4
4
4
12
4
5
4
13
4
5
5
14
5
4
5
14
5
5
5
15
5
4
4
13
5
4
4
13
4
4
4
12
4
4
5
13
4
4
5
13
4
4
5
13
4
4
4
12
4
4
5
13
4
4
4
12
5
5
4
14
5
5
4
14
5
5
5
15
4
4
5
13
4
4
4
12
4
4
4
12
5
5
5
15
5
5
5
15
4
5
5
14
4
4
4
12
4
4
4
12
5
5
5
15
5
5
5
15
5
5
5
15
5
4
5
14
5
4
5
14
5
4
5
14
5
5
5
15
4
4
5
13
135
No.
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
MINAT BELI (Y)
TOTAL
Q1
Q2
Q3
4
4
5
13
4
4
4
12
5
5
4
14
5
4
4
13
4
4
4
12
5
5
4
14
4
5
4
13
4
5
4
13
5
5
5
15
4
4
5
13
4
4
5
13
5
4
5
14
4
4
5
13
4
4
5
13
4
4
4
12
4
5
4
13
5
5
5
15
5
5
5
15
5
5
5
15
5
5
4
14
4
5
4
13
4
4
4
12
4
4
4
12
3
3
4
10
136
LAMPIRAN 3
HASIL SPSS UJI KUALITAS DATA
A. Hasil Uji Validitas Promosi Penjualan (X1)
Correlations
Q1
Pearson
Q1
Correlation
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q3
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q4
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q5
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q6
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q7
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
TOTAL
1
Sig. (2-tailed)
N
Q2
Q2
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Q3
.707
**
Q4
**
.477
Q5
Q6
Q7
**
.344
.453
.727
*
TOTAL
**
.532
**
.819
.000
.008
.000
.063
.012
.002
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
**
.291
.391
.002
.000
.119
.033
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
**
1
**
.345
.003
.062
.003
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**
1
.200
.391
.290
.032
.007
.000
30
.707
.000
30
**
.477
.545
.008
.002
30
30
**
.727
.749
**
**
.545
.526
.749
.526
*
.531
**
*
**
.746
**
.640
**
.483
**
.871
**
.772
**
.791
.000
.000
.003
30
30
30
30
30
30
30
.344
.291
.345
.200
1
.292
.360
.063
.119
.062
.290
.117
.051
.005
30
30
30
30
30
30
30
30
.391
*
.292
1
.356
*
*
**
.453
.391
.012
.033
.003
.032
.117
30
30
30
30
30
**
**
.532
.746
**
.531
**
.640
.483
.000
30
30
30
.360
.356
1
.000
.000
.007
.051
.053
30
30
30
30
30
30
**
.871
**
**
.772
**
.791
**
.642
.053
.002
.819
**
.501
**
.501
.642
**
**
.807
.000
30
30
**
1
.807
.000
.000
.000
.000
.005
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
137
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
B. Hasil Uji Reliabilitas Promosi Penjualan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.871
7
138
C. Hasil Uji Validitas Kualitas Website (X2)
Correlations
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q1 TOT
0
Pearson
Q
Correlation
1
1 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
2 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
3 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
4 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
5 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
6 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
7 Sig. (2-tailed)
N
.647 .592
**
.000
30
.647
30
*
*
1
.000
30
30
*
.624
*
**
.592
*
.302
.292
.309
.001 .118
.105
.118
.096
.002
.517
30
30
30
30
30
30
.325
.318
.325
*
.219
.000 .079
.087
.079
.006
.019
.245
30
30
30
30
30
*
*
.050
30
.624
30
*
30
1
30
.292 .325 .410
.118 .079
30
30
.105 .087
30
30
30
*
.426
.410
.336
.366
.025
.021
.025
.070
.047
.793
30
30
30
30
30
30
*
1.00
.350
.382
*
**
.279
.029
.000
.058
.037
.136
30
30
30
30
30
1 .398
*
.256
.149
.238
.029
.171
.432
.205
30
30
30
30
30
*
1
.350
.382
*
.279
.058
.037
.136
30
1 .398
*
.398
*
.021 .029
30
30
*
1.00
**
0
.025 .000
.398
0
.029
30
30
30
30
**
.336 .350
.256
.350
1
.321
.096 .006
.070 .058
.171
.058
30
30
30
.489
30
.123
.418
*
30
30
**
.489
30
.309
30
.410
30
.292 .325 .410
.118 .079
*
30
.025
.302 .318 .418
.539
*
.001 .000
30
**
.292
*
30
30
30
.628
**
.084
.000
30
30
AL
.25 .661
5
.17
4
30
**
.000
30
.40 .725
*
3
.02
7
30
**
.000
30
.44 .692
*
0
.01
5
30
**
.000
30
.40 .706
*
8
.02
5
30
**
.000
30
.34 .558
8
.05
9
30
**
.001
30
.40 .706
*
8
.02
5
30
**
.000
30
.51 .685
**
0
.00
4
30
**
.000
30
139
Pearson
Q
Correlation
8 Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Q
Correlation
9 Sig. (2-tailed)
N
Q
1
0
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
T Pearson
O Correlation
T
A
Sig. (2-tailed)
L N
*
.426
*
*
.539
*
.382
*
.149 .382
.321
.432
.037
.084
30
30
30
30
.123 .219
.050 .279
.238
.279
.517 .245
.793 .136
.205
.136
.000
.007
30
30
30
30
.002 .019
30
30
.255
30
30
.403
*
.174 .027
30
.661
*
*
30
**
30
*
.047 .037
30
30
30
*
.408
.440
*
.015 .025
30
.725 .692
.000 .000
30
.366
*
*
*
.348 .408
**
.628
**
.510
1
.479
**
*
5
.007
30
30
**
1
.479
.445
*
.01
4
30
*
6
0
30
30
*
1
.396
.059
.025
.004
.014
.030
30
30
30
30
30
30
*
*
**
.69
30
.706 .558
.706
**
.685
**
.690
.560
*
*
.000 .000
.001
.000
.000
.000
.001
30
30
30
30
30
30
**
.000
30
.39 .560
.03
**
30
.44 .690
**
.001
30
.694
**
.000
**
4
30
1
.00
0
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
D. Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Website (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.861
N of Items
10
140
E. Hasil Uji Validitas Green Marketing (X3)
Correlations
Q1
Pearson Correlation
Q1
1
30
30
1
**
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.000
30
30
30
**
1
.642
**
.854
.000
**
**
.909
.000
.000
30
30
30
30
**
**
**
1
.906
Sig. (2-tailed)
.642
30
.739
N
TOTAL
30
.000
Pearson Correlation
**
.906
.000
.685
N
**
.739
.000
**
Sig. (2-tailed)
**
TOTAL
.000
30
Pearson Correlation
Q3
Q3
.685
Sig. (2-tailed)
N
Q2
Q2
.854
.000
.909
.000
.000
.000
30
30
30
N
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
F. Hasil Uji Reliabilitas Green Marketing (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.863
3
141
G. Hasil Uji Validitas Minat Beli (Y)
Correlations
Q1
Pearson Correlation
Q1
1
Sig. (2-tailed)
N
Q2
30
Pearson Correlation
.445
Sig. (2-tailed)
.014
TOTAL
.445
*
.321
.014
.084
.000
30
30
30
1
**
.635
**
.688
**
.878
.000
.000
30
30
30
30
Pearson Correlation
.321
**
1
Sig. (2-tailed)
.084
.000
30
30
30
30
**
**
**
1
N
Pearson Correlation
TOTAL
Q3
*
N
Q3
Q2
.635
.688
Sig. (2-tailed)
.878
.000
.837
.000
.000
.000
30
30
30
N
**
.837
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
H. Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.729
3
142
LAMPIRAN 4
HASIL SPSS UJI ASUMSI KLASIK
A. Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
B. Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters
100
a,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
0E-7
1.47094350
Absolute
.099
Positive
.046
Negative
-.099
Kolmogorov-Smirnov Z
.987
Asymp. Sig. (2-tailed)
.285
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
143
C. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
a
Std. Error
(Constant)
.124
1.451
X1
.178
.034
X2
.099
X3
.252
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.085
.932
.433
5.161
.000
.777
1.286
.040
.232
2.449
.016
.612
1.635
.118
.191
2.140
.035
.689
1.451
a. Dependent Variable: Y
144
D. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
E. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
3.096
.908
x1
-.011
.022
x2
-.030
x3
-.036
Beta
3.410
.001
-.056
-.493
.623
.025
-.151
-1.184
.239
.074
-.059
-.491
.625
a. Dependent Variable: RES2
145
LAMPIRAN 5
HASIL SPSS UJI HIPOTESIS
A. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
a
Std. Error
(Constant)
.124
1.451
X1
.178
.034
X2
.099
X3
.252
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.085
.932
.433
5.161
.000
.777
1.286
.040
.232
2.449
.016
.612
1.635
.118
.191
2.140
.035
.689
1.451
a. Dependent Variable: Y
B. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
a
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
193.356
3
64.452
Residual
214.204
96
2.231
Total
407.560
99
F
28.886
Sig.
b
.000
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
146
LAMPIRAN 6
HASIL SPSS UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1
a
Std. Error
(Constant)
.124
1.451
X1
.178
.034
X2
.099
X3
.252
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Beta
Tolerance
VIF
.085
.932
.433
5.161
.000
.777
1.286
.040
.232
2.449
.016
.612
1.635
.118
.191
2.140
.035
.689
1.451
a. Dependent Variable: Y
147
LAMPIRAN 7
HASIL SPSSUJI KOEFISIEN DETERMINASI (ADJUSTEDR2)
Model Summary
Model
1
R
R Square
a
.689
.474
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.458
1.494
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
148
Download