Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014 ISSN: 2089-9813 PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENUNJANG KEPUTUSAN PENYEBARAN SEKOLAH DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN Wahyu Kusuma1, Jalinas2 , Arizka Septiani3 , Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gundarma 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok E-mail : [email protected], [email protected], [email protected] 12 Abstrak Sistem Informasi Geografis (SIG) telah banyak diimplementasikan pada segala bidang kehidupan di masyarakat. Salah satu penerapan tersebut adalah pada bidang pendidikan. Dimana informasi persebaran sekolah dan pemerataan pendidikan di suatu daerah belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplemenntasikan sistem informasi geografis untuk persebaran sekolah dan pemerataan pendidikan yang dikelompokkan berdasarkan kecamatan, sehingga diharapkan dapat menjadi media penyampaian bagi instansi terkait persebaran sekolah dan pemerataan pendidikan di suatu daerah kepada masyarakat luas.Pengujian terhadap sistem ini diimplementasikan untuk studi kasusdi Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam membangun aplikasi ini diperlukan perangkat lunak QuantumGIS 1.6.0 sebagai tempat digitasi peta dan framework chameleon sebagai sarana pemrosesan peta ke dalam sebuah web, sedangkan PostgreSQL digunakan penulis untuk databasenya. Indikator pemerataan pendidikan dihitung dari APK (Angka Partisipasi Kasar), RS/SEK (Rasio Siswa per Sekolah), R-S/K (Rasio Siswa per Kelas) dan RK/ RK (Rasio Kelas per Ruang Kelas). Data-data tersebut disajikan dalam bentuk peta, sehingga dapat langsung terlihat angka-angka prosentase dan rasio di setiap kecamatan. Kata Kunci : Pemerataan Pendidikan, Persebaran Sekolah, Sistem Informasi Geografis dari jenjang sekolah dasar atau SD hingga sekolah menengah atas atau SMA dan angka pemerataan pendidikan SD, SMP dan SMA yang mengambil kasus di Kota Prabumulih. Informasi ini disediakan dalam bentuk visualisasi peta kota Prabumulih dengan menggunakan software Quantum GIS (Nuryadin, 2011), serta menampilkan informasi sekolah seperti nama sekolah, alamat sekolah, jumlah siswa, jumlah ruang kelas, dan informasi prosentase APK (Angka Partisipasi Kasar) (Susenas, 2008) . Penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan sistem informasi geografis perse-baran sekolah dan pemerataan pendidikan yang dikelompokkan berdasarkan kecamatan, sehingga diharapkan dapat menjadi media penyampaian bagi instansi terkait tentang persebaran sekolah dan pemerataan pendidikan di suatu daerah kepada masyarakat luas. 1. Pendahuluan Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang dapat ditangani oleh sistem informasi geografis, contohnya dalam bidang pendidikan. Pemerataan pendidikan pada suatu daerah yang masih berkembang terkadang masih sangat kurang dari perhatian pemerintah setempat, sehingga pen-didikan di kota tersebut belum merata. Data-data yang dibutuhkan untuk menghitung persentase pemerataan pendidikan pun tersebar dan cukup sulit untuk dilihat dengan kasat mata, karena data-data yang disajikan dalam bentuk tabel dan tulisan. Sehingga akan lebih mudah bagi pengguna seperti pemerintah daerah untuk melihat persebaran sekolah-sekolah dan persentase pemerataan pendidikan di daerahnya dengan sistem informasi geografis (SIG) (Prahasta, 2007) (Prahasta, 2009). Melalui SIG ini diharapkan pengguna seperti pemerintah dapat dengan lebih mudah melihat kecamatan mana saja yang angka pemerataan pendidikannya masih kurang. Sehingga pemerintah pun dapat memberikan perhatian lebih pada kecamatan yang masih kurang angka pemerataan pendidikannya tersebut. Oleh Karena itu, penelitian ini perlu mengimplementasikan Sistem Informasi Geografis untuk Persebaran Sekolah dan Pemerataan Pendidikan. Aplikasi sistem informasi yang dibuat ini terfokus pada informasi kecamatan, sekolah-sekolah 2. Perancangan dan Pembuatan 2. 1 Struktur Navigasi Struktur navigasi (Silfi, 2010) pengguna dan struktur navigasi admin menggunakan struktur navigasi dengan bentuk campuran karena pemakai dapat bebas menelusuri web namun ada beberapa bagian tertentu yang gerakannya dibatasi. . 406 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014 ISSN: 2089-9813 Gambar 1. Struktur Navigasi Rancangan Aplikasi yang dibuat. suatu objek. Gambar 5, menujukkan diagram sekuens yang dibuat. 2.2 Rancangan UML (Dharwiyanti dan Wahyono, 2009) 2.2.1 Diagram Usecase Diagram ini menjelaskan tentang fung-sionalitas dari web SIG persebaran Sekolah, seper-ti yang diperlihatkan pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram usecase 2.2.2 Diagram Kelas Diagram ini menunjukkan kelas-kelas utama yang dimiliki oleh situs, kelas ini berupa fungsi atau layanan yang disediakan dalam situs. Gambar 3, menunjukkan rancangan diagram kelas yang dibuat. 2.2.3 Diagram Aktifitas Diagram menggambarkan dengan jelas apa saja yang dapat dilakukan oleh pengguna dari mulai mengakses web dan apa pula yang dilakukan oleh sistem web itu sendiri untuk memenuhi permintaan dari pengguna. Dan begitu pula aktifitas-aktifitas apa saja yang dapat dilakukan dari sisi ad-ministrator. Gambar 4 menunjukkan diagram aktifitas yang dibuat. 2.2.4 Diagram Sekuens Diagram ini menggambarkan aktivitas pengguna yang dilakukan melalui suatu urutan tertentu dan berdasarkan stimulus yang diterima atau dikirimkan Gambar 3. Rancangan Diagram Kelas 407 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014 ISSN: 2089-9813 2.3 Penentuan Indikator Pemerataan Pendidikan Indikator pendidikan (http://pakguruonline. pendidikan.net/datordik_1.html) disesuaikan dengan rencana strategi pembangunan pendidikan yang terdiri dari kebijakan besar, yaitu : 1) pemerataan dan perluasan Akses pendidikan, 2) peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, dan 3) akuntabilitas dan pencitraan publik. Untuk menerapkan kebijakan besar tersebut maka indikator pendidikan yang digunaan salah satunya adalah indicator pemerataan. Indikator pemerataan pendidikan yang digunakan adalah angka partisipasi kasar, rasio siswa persekolah, rasio siswa per kelas, dan rasio kelas perruangan. 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) APK (www.datastatistik_indonesia) adalah perbandingan antara jumlah siswa de-ngan jumlah penduduk yang berkesesuaian. Nilai APK yang terdapat tabel 1, di hitung dengan menggunakan perhitungan seperti berikut. Gambar 4A. Diagram Aktifitas untuk Pengguna (1) 2. Rasio Siswa per sekolah (R-S/SEK) R-S/SEK adalah perbandingan antara jumlah siswa dengan jumlah sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan. (2) 3. Rasio siswa per kelas (R-S/K) R-S/K adalah perbandingan antara jumlah siswa dengan jumlah kelas sesuai dengan jenis sekolah. Gambar 4B. Diagram Aktifitas untuk Admin (3) 4. Rasio kelas per ruang kelas (R-K/RK) R-K/RK adalah perbandingan kelas. (4) Tabel 1. Prosentase APK Kota Prabumulih [6] Gambar 5. Diagram Skuens 408 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014 b. 2.4 Menggambar Peta Kota Prabumulih Menggunakan Quantum GIS (Nuryadin R., 2011 ). Pertama-tama buka quantum gis nya, setelah itu pilih layer → add raster layer → pilih gambar peta kota Prabumulih (www.kotaprabumulih.go.id/?page_id=69) dalam bentuk jpg. Setelah gambar peta kota Prabumulih muncul pada layar, maka se-karang kita akan menggambar peta kota Prabu-mulih dengan dasar gambar yang sudah dimunculkan pada layar. Agar peta yang digambar nanti persis dengan peta aslinya. Untuk menggambar, pilih layer → new → new shapefile layer . Gambar pertama yang akan dibuat adalah kecamatan, sehingga tipe yang dipilih adalah polygon, seperti yang ditunjukkan Gambar 6. Langkah selanjutnya memasukkan atribut-atribut yang dibutuhkan. antara jumlah kelas dengan jumlah ruang. c. d. e. ISSN: 2089-9813 Lalu masuk kembali ke dalam Quantum GIS, dan checklist semua plugins yang ada pada quantum GIS. Setelah itu klik import shapefile to postgresql pada toolbar dan akan muncul jendela baru untuk memasukkan file-file dengan ekstensi .shp agar dapat di konversi. Pada PostgreSQL connection pilih new untuk membuat koneksi ke database yang telah dibuat tadi. Lalu isikan nama koneksi, host, port, username dan password postgresql itu sendiri kemudian klik ok. Maka akan muncul di list. Pada postgresql connection koneksi yang sudah dibuat tadi lalu connect. Setelah itu masukkan file-file .shp dengan mengklik Add lalu connect kembali dan OK. Kembali ke pgAdminIII dan klik refresh maka akan muncul tabel-tabel dengan nama yang sama dengan file .shp pada quantum gis. Namun bukan hanya 6 tabel yang ada didalam database tetapi ada 2 tabel tambahan yang dibuat saat mengkonversi yaitu tabel geometry_columns dan tabel spatial_ref_sys. 2.6 Pembuatan MapFile Setelah dipastikan bahwa konversi file shapefile ke dalam tabel-tabel postgresql telah berhasil, maka selanjutnya membuat mapfile agar dapat dipanggil dan dimunculkan kedalam web. Kalau pada umumnya, web sig hanya menggunakan shapefile untuk menampilkan gambar peta. Tidak halnya dengan web sig ini, web ini menggambar peta dengan bantuan tabel-tabel hasil dari konversi diatas. Letak perbedaan untuk pembuatan map file sebenarnya hanya terletak pada koneksi data. Kalau menggunakan shapefile mapfile. MAP ------shapepath “lokasi shapefile” ------LAYER ------DATA “namashapefile.shp” ------END END Gambar 6. Tampilan polygon Kecamatan Sedangkan dengan menggunakan tabel pada postgresql, MAP ------LAYER ------CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION "user=postgres dbname=petapbm host=localhost port=5432 password=password" DATA "the_geom FROM kependudukan USING UNIQUE gid" Gambar 7. Tampilan Import shapefile to postgresql 2.5 Mengkonversi file .shp menjadi Tabel pada PostgreSQL Berikut ini langkah mengkonversi file .shp yang telah terbentuk pada saat menggambar dengan quantum GIS (Ricky et al, 2011). a. Buat database terlebih dahulu pada postgresql, dengan membuka pgAdminIII, lalu klik kanan pada database dan pilih new database. Isi nama database dan owner nya. 409 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014 PROCESSING "CLOSE_CONNECTION=DEFER" ------END END ISSN: 2089-9813 Gambar 10. Tampilan Indikator Pemerataan Pendidikan Kota Prabulih 4. Penutup Kesimpulan dari penelitian tentang implementasi SIG untuk persebaran sekolah dan pemerataan pendidikan kota Prabumulih ini adalah : 1. Penelitian ini telah berhasil membangun web SIG persebaran sekolah dan pemerataan pendidikan kota Prabumulih yang menvisualisasikan peta kota Prabumulih dimana didalamnya terdapat persebaran sekolah-sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas serta memperlihatkan persentase angka pemerataan pendidikan di setiap kecamatan di kota Prabumulih. Aplikasi telah diunggah pada alamat situs http://www.pendidikanprabumulih.info 2. Web SIG ini dibuat dengan bantuan Quantum GIS, PostgreSQL, MapServer pada Foss Gis Suite dan bahasa pemrograman PHP dan HTML. 3. Pengguna dapat melihat informasi tentang sejarah kota Prabumulih, informasi lokasi kantor kecamatan di kota Prabumulih, lalu persebaran sekolah dan persentase APK, R-S/SEK, R-S/K, R-K/RK untuk pemerataan pendidikan di kota Prabumulih yang disajikan dalam bentuk peta serta laporan yang dapat dicetak dalam bentuk tabel. 2.7 Pembuatan web sig dengan Chameleon pada FGS (Foss Gis Suite) FGS (Prahasta, 2007) merupakan framework khusus untuk web sig. FGS digunakan untuk menampilkan gambar peta yang telah dibuat di dalam mapfile. Tampilan peta pada web terlihat lebih menarik, maka pada aplikasi ini membutuhkan bantuan chameleon. 3. Hasil Tampilan Berikut ini disajikan beberapa tampilan web SIG yang telah diunggah ke situs internet pada alamat http://www.pendidikanprabumulih.info Gambar 8. Tampilan awal WebSig Pendidikan Kota Prabumulih Daftar Pustaka Dharwiyanti, S., & Wahyono R.S., 2009, Pengantar Unified Modelling Language (UML),(Online), (http://www.ilmukomputer.com, diakses 27 Juli 2009) Irawan, 2008, Javascript untuk Orang Awam, Palembang, Maxicom Kadir, A. 2003, Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP, Yogyakarta, Andi Nuryadin R., 2011, Pengolahan Data Peta Dengan Quantum GIS. (Online), (http://www.inigis.com /pengolahan-data-peta-dengan-quantumgis/1420, diakses 4 Agustus 2011) Prahasta, E. 2007, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan Mapserver, Bandung, Informatika Prahasta, E. 2009, SIG: Sistem Informasi Geografis Konsep Konsep Dasar (Perspektif Geodesi dan Geomatika), Bandung, Informatika. Ricky, A., Widiastuti, & Mufi, 2011, Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis WEB, Jakarta, Proseding SNETE2011, Silfi, W. 2010, Struktur Navigasi, (Online) (http: wsilfi.staff.gunadarma.ac.id diakses 12 Agustus 2011) Susenas, 2008, Angka Partisipasi Kasar (APK). (Online) (www.menegpp.go.id/aplikasidata, diakses 3 September 2011) Gambar 9. Tampilan PetaPersebaran Pendidikan Kota Prabumulih 410 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014 _____, 2011, Data dan Indikator Pendidikan, (Online), (http://pakguruonline. pendidikan.net/datordik_1.html, diakses 20 Juli 2011) ISSN: 2089-9813 _____, 2011, Angka Patisipasi Kasar (APK), (Online) (www.datastatistik_indonesia, diakses 10 Agustus 2011) _____, 2010, Peta Kota, (Online) (www.kotaprabumulih.go.id/?page_id=69, diakses 14 September 2011) 411