BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Psikologi Komunikasi Menurut

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Psikologi Komunikasi
Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy MA., komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan
berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan
seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui
media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku. (Berasal dari bahasa Latin
“communication” yang berarti “pergaulan”, “persatuan”, “peran serta”, ‘kerjasama” ; bersumber
dari istilah “communis” yang berarti “sama makna”) (Effendy, 2003:60).
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat.
Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
maupun kelompok (Widjaja 2000, 13).
Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen, mendefinisikan komunikasi sebagai berikut
: “A process by which a source transmits a message to a receiver through some channel”.
(Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima
melalui beragam saluran.) (Wiryanto 2004,6).
Carl I. Hoveland mendefinisikan komunikasi, sebagai berikut: “Communication is the
process by which individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols)to
modify the behavior of other individuals.” (Komunikasi adalah proses di mana seorang individu
(komunikator) mengoperkan perangsang (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk merubah
tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan). Gode memberi pengertian mengenai
komunikasi, sebagai berikut: “It is a process that makes common to or several what was the
monopoly of one or some.” (Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi
dua atau lebih yang semula monopoli oleh suatu atau beberapa orang) (Wiryanto 2004, 6).
Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid, menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di
Universitas Sumatera Utara
mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama
lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam (Wiryanto, 2004:6).
Menurut Harold D. Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah
dengan cara menjawab pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With
What Effect? (Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?)
(Wiryanto 2004, 6).
Terdapat beberapa pengertian komunikasi yang diramu oleh ilmu psikologi, misalnya,
komunikasi adalah proses yang dilakukan oleh sebuah sistem melalui saluran tertentu untuk
mengubah atau mempengaruhi sistem yang lain. Atau, komunikasi adalah pengaruh dari satu
individu terhadap individu lain yang menimbulkan perubahan.
Psikologi pun telah menghasilkan banyak teori yang berkaitan dengan ilmu komunikasi,
di antaranya adalah:
a.
Teori Psikoanalisis, yaitu manusia dikendalikan oleh keinginan terpendam di dalam dirinya
(homo valens)
b.
Teori Behaviorisme, yaitu manusia sangat dipengaruhi oleh informasi dari media massa. Hal
tersebut dilandasi konsep behaviorisme, yaitu manusia dianggap sangat dikendalikan oleh
alam (homo mechanicus).
c.
Teori Psikologi Kognitif, yaitu konsep yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif
mengorganisasikan dan mengolah informasi yang diterima (homo sapiens).
d.
Teori Psikologi Humanistis, yaitu konsep yang menggambarkan manusia sebagai pelaku
aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (homo ludens).
Proses komunikasi bisa terjadi dalam diri seorang individu, dengan orang lain, dan
kumpulan-kumpulan manusia dalam proses sosial. Berdasarkan pendapat tersebut, Burgon &
Huffner (2002) membuat klasifikasi tiga jenis komunikasi, yaitu:
a.
Komunikasi Intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu
(internal). Contohnya adalah kegiatan merenung, berpikir, berdialog dengan diri sendiri,
baik dalam keadaan sadar maupun tidak.
b.
Komunikasi Interpersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi antara satu individu dan
individu lain sehingga memerlukan tanggapan (feedback) dari orang lain. Contohnya,
perbincangan dengan keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, tetangga, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
c.
Komunikasi Massa, yaitu proses komunikasi yang dilakukan kepada sekumpulan manusia di
mana di dalamnya terdapat proses sosial, baik melalui media massa atau langsung, dan
bersifat satu arah (one way communication). Contohnya adalah kegiatan komunikasi
(penyebaran informasi) yang terjadi di hadapan sekumpulan massa, melalui televisi, radio,
media internet, media cetak, dan lain-lain
Psikologi telah lama berupaya memahami komponen-komponen yang terlibat dalam
proses komunikasi, khususnya komunikator dan komunikan. Psikologi meneliti karakteristik
individu yang menjadi komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang
memengaruhi perilaku komunikasinya. Psikologi juga mempelajari sifat-sifat individu yang
menjadi komunikator dan mencari tahu apa yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan satu
sumber komunikasi dalam memengaruhi orang lain.
Penggunaan Psikologi Komunikasi ditujukan untuk menghasilkan proses komunikasi
yang berhasil dan efektif. Komunikasi yang efektif akan menyebabkan pengertian (pemahaman
dan penerimaan), kesenangan (hubungan yang akrab dan hangat), perubahan sikap, hubungan
sosial yang baik, dan tindakan.
2.2 Teori Budaya Populer
Kebudayaan dihasilkan oleh suatu perasaan komitmen yang dibangun oleh keseluruhan
sistem sosialkarena keintiman hubungan timbal balik, kesejawatan dan kesetiakawanan,
keramahtamahan, kekeluargaan dari kelompok kecil, kelompok etnik, organisasi, dan bahkan
oleh seluruh masyarakat. Kebudayaan sebagai suatu konsep sistem sekaligus menerangkan
bahwa “keseluruhan” seluruh arti dan makna simbol dapat dibedakan namun arti dan makna
simbol-simbol itu tidak dapat dipisahkan. Manusia dapat membedakan arti dan makna simbol
melalui kebudayaan. Simbol-simbol itu mewakili struktur aturan budaya, konvensi pikiran dan
pandangan namun konsep-konsep itu sendiri tidak bisa dipisahkan berhubung fungsi setiap
konsep itu saling berhubungan. Kebudayaan merupakan sistem untuk mengorganisasikan simbol
hasil ciptaan bersama. Simbol-simbol itu kelak digunakan bersama-sama untuk memenuhi
anggota kebutuhan kelompokyang diwujudkan dalam proses yang disebut “adaptasi budaya”
yang terjadi tatkala para individu atau kelompok menggunakan peta persepsi yang mereka miliki
Universitas Sumatera Utara
lalu membangun suatu gambaran atau struktur kognisi tentang dunia lingkungan mereka.
(Aloliliweri, 2001: 4-5).
Storey (2003) mengungkapkan bahwa budaya merupakan perkembangan intelektual,
spiritual, estetis; pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau kelompok tertentu;
dan, karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik. Dengan demikian, ruang lingkup
budaya dapat meliputi aktivitas seni, sastra, pendidikan, hiburan, olah raga, organisasi, wilayah,
orientasi seksual, politik, etnis dan upacara/ritusreligiusnya, serta aktivitas artistik budaya pop,
seperti puisi, novel, balet, opera, dan lukisan. Kata pertama yang dibahas dalam budaya Pop
adalah populer. William memaknai istilah populer sebagai berikut : banyak disukai orang, karya
yang dilakukan untuk menyenangkan orang (Storey, 2003:10).
Sedangkan definisi budaya pop, dapat diterangkan sebagai berikut:
a.
Budaya Pop merupakan budaya yang menyenangkan dan disukai banyak orang. Contoh,
buku novel atau larisnya album single R&B. Definisi budaya pop dengan demikian harus
mencakup dimensi kuantitatif, apakah suatu budaya itu dikonsumsi oleh banyak orang. Popnya budaya populer menjadi sebuah prasyarat.
b.
Definisi kedua budaya Pop adalah budaya sub standar, yaitu kategori residual (sisa) untuk
mengakomodasi praktek budaya yang tidak memenuhi persyaratan budaya tinggi. Budaya
tinggi merupakan kreasi hasil kreativitas individu, berkualitas, bernilai luhur, terhormat dan
dimiliki oleh golongan elit, seperti para 10 seniman, kaum intelektual dan kritikus yang
menilai tinggi rendahnya karya budaya. Sedangkan budaya pop adalah budaya komersial
(memiliki nilai jual) dampak dari produksi massal. Contohnya : Pers pop Pers berkualitas
Sinema pop Sinema berkualitas Hiburan pop Seni/budaya.
c.
Budaya pop merupakan budaya massa, yaitu budaya yang diproduksi oleh massa untuk
dikonsumsi massa. Budaya ini dikonsumsi tanpa pertimbangan apakah budaya tersebut
dapat diterima di dalam masyarakat atau tidak. Budaya pop dianggap sebagai dunia impian
kolektif.
d.
Budaya pop berasal dari pemikiran postmodernisme. Hal ini berarti pemikiran tersebut tidak
lagi mengakui adanya perbedaan antara budaya tinggi dan budaya pop dan menegaskan
bahwa semua budaya adalah budaya komersial (Storey, 2003 : 10-16).
Menurut Bestor dalam Powers dan Kato (1989) budaya populer merupakan sesuatu yang
berubah, setelah disukai dan banyak dikonsumsi ia akan segera berubah menjadi budaya tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Contohnya Sumo dan drama Kabuki pada zaman dahulu merupakan budaya populer di kalangan
rakyat jelata, namun kini menjadi budaya seni Jepang yang tinggi.
2.3 Konsumerisme
Pengertian konsumerisme menurut Wikipedia Free Encyclopedia (2005) adalah suatu
istilah yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh menyamakan kebahagiaan pribadi dengan
membeli barang untuk dimiliki. Marx dalam Barker (2004) yang berargumentasi bahwa ekonomi
kapitalis memimpin ke arah pemujaan terhadap barang-barang dan jasa, dan kenaikan dari
kualitas barang dan jasa difokuskan pada harga barang dan jasaitu di pasar. Di banyak konteks
yang kritis istilah ini digunakan untuk menjelaskan kecenderungan dari orang-orang untuk
mengidentifikasi produk atau jasa yang mereka konsumsi, terutama yang memiliki merek dagang
terkenal dan perbandingan nilai tambah yang jelas, contohnya mobil yang mahal, permata yang
mahal.
Ini merupakan istilah merendahkan yang banyak disangkal oleh orang-orang, yang
memiliki sedikit banyak rasionalisasi atau 12 alasan yang spesifik untuk konsumsi diluar dari
pada gagasan yang mereka sebut sebagai “konsumsi” (Storey, 2003 ). Menurut Miles dalam
Wikipedia Free Encyclopedia (2005) suatu kultur yang mengandung tingkat konsumerisme yang
tinggi disebut sebagai budaya konsumtif, yaitu dorongan yang kuat untuk membeli suatu barang
yang bukan merupakan kebutuhan primer demi mempertahankan prestise atau sekedar mengikuti
trend mode. Istilah dan konsep dari "konsumsi berlebihan" muncul pada abad 20 melalui tulisan
seorang ahli ekonomi Thorstein Veblen. Istilah ini menjelaskan tentang pernyataan yang tidak
logis dan kondisi yang kacau dari perilaku ekonomi.
Konsumerisme merupakan wujud ekonomi yang terus menerus pada pembelian barang
dan jasa, dengan perhatian kecil terhadap kebutuhan yang sesungguhnya, kualitas, produk asli
atau konsekwensi lingkungan terhadap pembuatan dan penjualan. Materialisme adalah salah satu
hasil akhir dari konsumerisme. Konsumerisme menyebabkan setiap orang itu melawan dirinya
sendiri terhadap permintaan yang tidak pernah berakhir untuk pencapaian barang-barang material
atau dunia khayalan yang muncul dan membuat dunia khayalan itu menjadi nyata dengan
membeli barang-barang tersebut, seperti : training berat badan, diet center, bedah plastik, make
up, fashionabledan sebagainya merupakan suatu contoh dimana orang-orang mengubah diri
mereka menjadi alat konsumsi manusia. Dalam kaitannya dengan prilaku simbolik, (Nur,
Universitas Sumatera Utara
2003:20) menyatakan konsumsi dilakukan karena barang tersebut mempunyai makna bagi
konsumennya, jadi barang-barang konsumsi merupakan simbol, karena mempunyai nilai atau
makna yang diberikan oleh orang yang mengkonsumsinya baik sebagai pemenuhan kebutuhan
maupun kesan prestise jika mengkonsumsinya.
2.4 Gaya Hidup
Menurut Mowen, gaya hidup adalah pola atau suatu cara yang mempunyai
kecenderungan dalam kehidupan sekelompok orang, yang ditujukan dalam bagaimana mereka
hidup dengan menggunakan uang dan waktu mereka (aktifitas) dan apa yang menurut mereka
penting dalam lingkungannya (minat) apa yang mreka pikirkan tentang dirinya dan dunia di
sekelilingnya (opini) (Mowen 1990, 259).
Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu
serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas
sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan
nilai konsumen (Engel, Blackwell dan Miniard, 1994: 282). Gaya hidup adalah sebuah tipe
filosofi untuk hidup (Walters dan Bergiel, 1989:223). Gaya hidup adalah bagaimana seseorang
hidup, bagaimana mereka menghabiskan uang mereka dan bagaimana mereka mengaloksikan
waktu mereka (Mowen dan Minor, 2001:112).
Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh dorongan-dorongan
sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. mereka menghubungkan
dirinya dengan orang lain, ikut dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan
kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang
mengutamakan orientasi sosial.
Usaha individu untuk mencapai superioritas atau kesempurnaan yang diharapkan,
memerlukan cara tertentu. Adler menyebutkan hal ini sebagai gaya hidup (Style of Life). Gaya
hidup yang diikuti individu adalah kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri (the
inner self driven) yang mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan.
Dari definisi lifestyles yang dikemukakan oleh Adler yang berbunyi: sekumpulan perilaku
yang mempunyai arti bagi individu maupun orang lain pada suatu saat di suatu tempat, termasuk
di dalamnya hubungan sosial, konsumsi barang, entertainment, dan berbusana. Perilaku-perilaku
yang nampak di dalam lifestyles merupakan campuran dari kebiasaan, cara-cara yang disepatkati
Universitas Sumatera Utara
bersama dalam melakukan sesuatu, dan perilaku yang berencana. Lifestyles berkembang karena
ada kebutuhan, tuntutan dan penguatan.
Setelah melampaui proses evolusi tentang dorongan utama perilaku individu, Adler
menyatakan pula bahwa manusia memiliki minat sosial. Bahwa manusia dilahirkan dikaruniai
minat sosial yang bersifat universal. Kebutuhan ini terwujud dalam komunikasi dengan orang
lain, yang pada masa bayi mulai berkembang melalui komunikasi anak dengan orang tua.
Dimulai pada lingkungan keluarga, kemudian pada usia 4-5 tahun dilanjutkan pada lingkungan
pendidikan dasar dimana anak mulai mengidentifikasi kelompok sosialnya. Individu diarahkan
untuk memelihara dan memperkuat perasaan minat sosialnya ini dan meningkatkan kepedulian
pada orang lain. Melalui empati, individu dapat belajar apa yang dirasakan orang lain sebagai
kelemahannya dan mencoba memberi bantuan kepadanya. Individu juga belajar untuk melatih
munculnya perasaan superior sehingga jika saatnya tiba, ia dapat mengendalikannya. Prosesproses ini akan dapat memperkaya perasaan superior dan memperkuat minat sosial yang mulai
dikembangkannya. Dikarenakan manusia tidak sepenuhnya dapat mencapai superioritas, individu
tetap memiliki perasaan ketidakmampuan. Namun individupun yakin bahwa masyarakat yang
kuat dan sempurna akan dapat membantunya mencapai pemenuhan perasaan superior. Gaya
hidup dan diri kreatif melebur dalam prinsip minat sosial yang pada akhirnya terwujud tingkah
laku yang ditampilkan secara keseluruhan.
Mahasiswa menempati lapisan sosial yang cukup elit, yaitu sebagai golongan terpelajar
yang dapat menunjukkan statusnya melalui gaya hidup tertentu, menyingggung tentang gaya
hidup mahasiswa saat ini adalah generasi multitasking, sebuah generasi yang tidak terlampau
dibebani oleh imperatif-imperatif lama yang mengajurkan pilihan-pilihan terbatas, memilih yang
satu berarti harus menolak yang lainnya: kalau seorang aktivis, otomatis harus mengenal teoriteori Marxis, maka harus anti kapitalis sampai ke lubuk hati dan kamar mandi; kalau saya
menentang kapitalis saya harus, minimal pada level gagasan, menolak diskotik, musik pop,
fashion, handphone, cafe, atau shopping mall. Generasi mahasiswa saat ini cenderung bersifat
multitasking, melaksanakan tugas yang berbeda secara bersama-sama tanpa harus bersikap kaku
dan terbatas pada satu pilihan saja (Budiman, 2002:26).
Gaya hidup dalam arus kultur kontemporer memunculkan dua hal sama sekaligus
berbeda. Keduanya bisa saja memiliki esensi yang sama tetapi berbeda manifestasi eksistensinya.
Alternatif mengarah pada resistensi atau perlawanan terhadap arus budaya mainstream
Universitas Sumatera Utara
sedangkan diferensiasi adalah mengikuti arus budaya mainstream namun tidak membangun
identitas yang berbeda dari yanag lain (Adlin, 2006:92).
Gaya hidup secara luas sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang
menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya
(ketertarikan) apa dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya
(pendapat) (Setiadi, 2010:77). Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat
lainnya, bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat. Gaya
hidup atau life style adalah pola kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini
kita harus mengukur dimensi AIO utama konsumen aktivitas (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga,
kegiatan social), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi), pendapat (mengenai diri mereka
sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, produk (Sunarto, 2003:103).
Dimensi Gaya Hidup:
1) Activities
Dimensi aktivitas meliputi apa yang dilakukan konsumen menghabiskan waktunya.
Dikatakan oleh Hughes, Ginnet dan Curphy dalam Fazriach (2011) dimensi ini berkaitan
dengan values yang dianut oleh seseorang seperti motives, values dan preferences inventory.
2) Interest
Dimensi minat meliputi bagaimana konsumen memilih sesuatu yang dianggap penting
(preferensi dan prioritas) baginya dan hal ini berkaitan dengan motivasi.
3)
Opinions
Dimensi opini merupakan pandangan dan perasaan konsumen terhadap dirinya atau orang
lain serta terhadap dunia sekitarnya yang dapat dihubungkan dengan persepsi (Fazriach,
2011). Persepsi disini meliputi proses dari individu mengatur dan menginterpretasikan
kesan-kesan yang ditangkap oleh sensori mereka yang memunculkan dampak pada nilai,
pengalaman, pendidikan, dan lainnya.
2.5 Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi dan informasi terus berkembang hingga saat ini. Media pun
terus berkembang mengikuti seiringnya waktu. Pemanfaatan media akan sangat terasa jika setiap
orang menggunakannya dengan sesuai apa yang dibutuhkan. Penggunaan media ini dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan sesuai dengan aturan penggunaanya, jangan sampai melewati batas yang tidak
seharusnya dilakukan. Pemanfaatan media tersebut juga memiliki dampak disampingnya yang
juga dapat menimbulkan perilaku anti sosial didalamnya.
Secara singkat sejarah teknologi informasi dapat diuraikan sebagai berikut: Manusia
adalah makhluk sosial, di samping sandang, pangan, dan papan sebagai kebutuhan utamanya,
maka sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan komunikasi di antara sesamanya untuk
dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Mulailah manusia mencari dan menciptakan
sistem, alat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Awal pertama dengan melukis bentuk
(menggambar) di dinding gua, isyarat tangan, isyarat asap, isyarat bunyi, huruf, kata, kalimat,
tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet (Supriyanto dan Aji, 1997:3).
Bentuk perkembangan teknologi informasi yang paling modern dan kini digunakan oleh
milyaran penduduk di seluruh dunia adalah internet. Internet
sebagai wujud hypermedia yang terus bertumbuh memungkinkan manusia mencari informasi,
mengirim informasi, menggandakan, menyimpan informasi, dan berkomunikasi dengan orang
lain. Internet adalah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari milyaran
komputer di seluruh dunia.
Dalam bidang pendidikan, menurut Eric Ashby seperti dikutip (Supriyanto dan Aji,
1997:4) perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menimbulkan revolusi
keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang lalu sejak masyarakat membedakan
tanggung jawab orang dewasa dan tugas mendidik para muda beralih dari orang tua kepada guru
dan dari rumah ke sekolah. Revolusi kedua terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan
sebagai sarana pendidikan. Sebelum itu pendidikan berlangsung secara lisan. Revolusi ketiga
berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang kemudian memungkinkan tersedianya
buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai dengan perkembangan elektronik terutama
dalam bentuk radio, televisi, pita rekaman, dan komputer. Di dunia pendidikan, TIK
dipergunakan antara lain untuk keperluan belajar secara terbuka (open learning) dan belajar
jarak jauh (distance learning), serta dalam era cyber dewasa ini berkembang belajar secara
elektronik dengan menggunakan fasilitas (Supriyanto dan Aji, 1997:4).
Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah
penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Secara harfiah, internet
(kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung
Universitas Sumatera Utara
menelusuri beberapa rangkaian (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Istilah internet Indonesia
adalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet.
Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa Inggris, karena dipandang memiliki
kekayaan kosakata internet yang paling luas.Internet dilahirkan pada puncak Perang Dingin,
pada tahun 1969, sebagai jaringan eksperimental yang disebut ARPANET. Pada tahun
pertamanya, ARPANET menghubungkan empat pusat komputer universitas, masing-masing di
UCLA, di Standford Research Institute (SRI), di Universitas California Santa Barbara (UCSB),
dan di Universitas Utah Charley Kline, yang terlibat dalam riset militer untuk U.S. Defense
Department’s Advanced Research Project Agency (Badan Proyek Riset Lanjut Departemen
Pertahanan Amerika Serikat) (Fidler, 2003: 150).Internet menjadi sedemikian populer menjelang
1995 sebagai akibat dari teknologi-teknologi Mosaic dan Web sehingga jaringan-jaringan
konsumer online, seperti America Online, Prodigy dan CompuServe, mulai memberikan akses
net kepada para pelanggan mereka. Ledakan pertumbuhan kegiatan internet, yang dalam 1995
semakin meningkat sekitar 10 sampai 15 persen per bulan, akhirnya dipandang oleh para pakar
sebagai tuntutan massa untuk memperoleh bentuk baru pertukaran informasi (Fidler, 2003: 154).
Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia
dari bersifat lokal atau regional menjadi global, karena di dalam internet terdapat sumber-sumber
informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan di manapun melalui jaringan internet.
Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi
kecil, dan komunikasi menjadi mudah. On no W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga
telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel
dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio
visual.
Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para
peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal.
Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan
efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh
menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat
diabaikan (Ardianto dan Lukiati, 2004: 141).
Universitas Sumatera Utara
Membedakan internet dengan teknologi komunikasi yang lainnya yaitu tingkat interaksi
dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Internet merupakan
media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika
dengan ribuan orang. Internet juga dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Internet telah
membentuk ruang dan waktu, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Kata
cyberspace pertama kali digunakan dan dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel fantasi
ilmiahnya, Neuromancer, yang terbit pada tahun 1984. Di cyberspace, segala bentuk media
komunikasi yang kita kenal: face-to-face meeting, telepon, fax, surat, surat kabar, majalah, radio,
TV, film telah bermutasi menjadi teleconference, i-phone (internet telephone), i-fax (internet
fax), e-mail (electronic mail), emagazine (electronic magazine), dan seterusnya.
Dengan internet pengguna memasuki ruang dan waktu baru yang bersifat nirjarak dan
nirwaktu, kita menjumpai hampir seluruh bentuk media komunikasi yang dikenal berkonvergensi
menyatu di sana, membuatnya disebut multimedia. Sebagian buku mengelompokkan internet
yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorisasikannya sebagai media
antar pribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya, karena kedua
pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakekat internet yang multimedia.
Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke
majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antar pribadi, ketika
seseorang mengirim surat elektronik ke seorang teman, misalnya. Jadi, karena sifatnya yang
multimedia, ia bersifat massa tapi juga antar pribadi, tergantung dalam konteks apa kita
menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).
Menurut Severin dan Tankard (Severin dan Tankard, 2007: 7), ada tiga fitur utama
internet, yaitu email (surat elektronik), Newsgroups and Mailing list, serta World Wide Web:
1.
E-mail
Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik, atau email Tidak
perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa mengirimkan pesan e-mail.
Banyak orang awam melakukannya melalui layanan online, seperti halnya American Online
dan Prodigy.
2.
Newsgroups and Mailing Lists
Newsgroups and Mailing Lists merupakan sistem berbagi pesan secara elektronik yang
memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling bertukar
Universitas Sumatera Utara
informasi dan opini. Beberapa orang merasa bahwa mereka mendapat berita secara lebih
cepat dan lebih baik dari newsgroups daripada koran atau majalah. Mungkin yang lebih
penting lagi, newsgroups memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita
oleh konsumen berita yang tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.
3.
World Wide Web
World Wide Web yang juga dikenal sebagai WWW atau Web merupakan sebuah sistem
informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat.
2.6 Smartphone
Dalam penjelasan singkat suatu smartphone adalah suatu perangkat yang memungkinkan
penggunanya melakukan suatu proses telekomunikasi seperti telepon ataupun SMS (Short
Message Service) tetapi didalamnya juga terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) serta
memiliki kemampuan layaknya suatu komputer seperti kemampuan untuk mengirim ataupun
menerima suatu e-mail ataupun kemampuan untuk membaca dokumen office.
Dalam wikipedia, Smartphone adalah suatu perangkat komunikasi yang telah dibangun
didalamnya suatu mobile operating system yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang
komputasi dan koneksi dibandingkan perangkat komunikasi pada umumnya.
Pada awalnya, smartphone merupakan gabungan fungsi dari suatu mobile phone yang
umumnya digunakan untuk melakukan proses komunikasi, dengan suatu PDA (Personal Digital
Assistant) yang digunakan sebagai asisten pribadi dan organizer. Lama kelamaan sesuai dengan
kebutuhan konsumen yang ada, smartphone ini berkembang dengan menambahkan berbagai
macam fitur, seperti portable media players, digital cameras bahkan hingga fitur navigasi GPS
(Global Positioning System) (Parmuarip, 2013:3)
Bahkan pada masa modern seperti ini suatu smartphone memiliki fungsi touchscreen
beresolusi tinggi hingga fungsi untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi yang di sediakan
oleh layanan Wi-Fi ataupun mobile broadband.
Hal yang Membedakan Antara Smartphone dengan Handphone Biasa
1.
Operating System. Seperti layaknya komputer, smartphone selalu bekerja berdasarkan
operating system yang berfungsi untuk menjalankan aplikasi di dalamnya. Operating
system (OS) smartphone mengintegrasikan software dan hardware yang ada pada
Universitas Sumatera Utara
smartphone. Setiap smartphone memiliki sistem operasi yang berbeda-beda. Misalnya
Blackberry dengan OS nya yang berbeda dengan smartphone lain. Adaapun OS yang
digunakan dalam smartphone adalah sebagai berikut :
a. iOS
b. Android
c. Blackberry OS
d. Windows Phone
e. Symbian OS
f. Bada
g. Meego
h. Palm OS
2.
Processor. Kecepatan data menjadi pertimbangan khusus untuk aktivitas yang sering
mengambil data di internet maupun berkirim data via email. Beberapa smartphone
menawarkan kecepatan data 3G hingga High Speed Downlink Package Access (HSDPA )
atau 3.5G yang kecepatannya mencapai 7 kali kecepatan 3G.
3.
Software. Jika saat ini hampir semua ponsel memiliki software terinstall di dalamnya,
seperti address book dan contact manager, maka smartphone memiliki software yang bisa
melalukan lebih dari apa yang dilakukan sebuah ponsel. Smartphone memungkinkan Anda
untuk edit dokumen Microsoft Office, misalnya. Atau paling tidak, Anda bisa membuka
dan membaca dokumen Microsoft Word di smartphone. Smartphone juga memungkinkan
Anda untuk bisa download aplikasi, edit foto, mendapatkan arah jalan yang benar melalui
GPS juga membuat daftar lagu-lagu favorit secara digital.
4.
Web Access (Kecepatan).Semua smartphone memiliki fitur untuk akses ke internet.
Bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas WiFi sehingga memudahkan user untuk
mengakses iternet. Smartphone terbaru bahkan memiliki speed tinggi sehingga akses ke
internet bisa dilakukan dengan cepat. Salah satu faktornya adalah adanya teknologi 3G
yang sangat pesat dan kini mulai berkembang menjadi 4G, yang pastinya lebih cepat dari
3G.
5.
Keypad QWERTY. Umumnya, sebuah smartphone menggunakan QWERTY keypad, yaitu
keypad yang susunan hurufnya mirip dengan susunan huruf di keyboard komputer atau
Universitas Sumatera Utara
laptop. Fasilitas ini mempermudah pengguna untuk mengetik pada smartphone dibanding
memakai keypad numerik atau angka.
6.
Messaging. Baik ponsel maupun samrtphone memiliki fitur SMS. Yang membedakan
adalah kemampuan smartphone untuk mengirim dan menerima email, yang tidak dijumpai
di ponsel. Sebuah smartphone bisa meng-handle akun email Anda sehingga kapanpun ada
email masuk, maka Anda kan diberi notifikasi seperti layaknya menerima SMS. Sejumlah
smartphone juga bisa handle lebih dari satu akun email. Bukan hanya email, tapi
smartphone juga bisa untuk membuka layanan instant messaging seperti AOL Instant
Messenger (AIM), Yahoo Messenger (YM) juga Google Talk (GTalk).
7.
Memori. Biasanya kapasitas internal memori yang terdapat pada smartphone jauh lebih
besar dibandingkan dengan handphone biasa. Selain terdapat memori internal kita juga
dapat menambahkan tambahan memori supaya dapat menampung data-data yang lebih
banyak.
Ketujuh hal di atas tersebut seringkali dijadikan pertimbangan oleh orang-orang untuk
beralih untuk menggunakan smartphone, baik itu untuk membantu mempermudah pekerjaan
mereka atau sekedar hanya untuk hiburan.
2.7 Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan hasil pemikiran rasional yan bersifat kritis dalam
memperkirakan kemunkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam kerangka pikir harus
dapat menunjukkan secara sistematis variabel-variabel penelitian yang menjadi kerangka
operasional (Nawawi,1995:40). Variabel dalam penelitian ini adalah gaya hidup dan penggunaan
smartphone:
1.
Frequency: jumlah penggunaan smartphone dalam satu hari.
2.
Usage: kegunaan mahasiswa dalam penggunaan smartphone.
3.
Dependency: ketergantungan mahasiswa terhadap smartphone.
Universitas Sumatera Utara
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan di bentuk
menjadi model teoritis sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Universitas Sumatera Utara
2.8 Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dibuatlah operasionalnya
di dalam memacahkan masalah dibuatlah operasionalisasi konsep, sebagai berikut:
Tabel 2.2 Variabel Penelitian
2.9 Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu
variabel dalam bentuk yang dapat di ukur. Dengan membaca definisi operasional dalam suatu
penelitian dapat diketahui pengukuran suatu konsep. Adapun definisi operasional dari variabelvariabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Gaya Hidup: bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman
atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya.
a) Activities: perlakuan seseorang dalam menghabisikan waktunya. Dalam aktifitasnya
sehari-hari.
b) Interest: minat seseorang tidak pernah lepas untuk mengikuti perkembangan smartphone.
c) Opinions: pandangan seseorang terhadap sesuatu yang berkaitan dengan smartphone.
2.
Smartphone: telfon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang
dengan fungsi yang menyerupai komputer.
3.
Penggunaan Smartphone Pada Mahasiswa:
Universitas Sumatera Utara
a) Frequency: ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan.
b) Usage: bentuk pemakaian/kegunaan pada sesuatu.
c) Dependency: bentuk ketergantungan seseorang terhadap sesuatu.
4.
Karakteristik Responden
a) Jenis Smartphone Yang Digunakan: jenis smartphone yang digunakan oleh mahasiswa.
b) Jenis Kelamin: laki-laki dan perempuan.
c) Usia: umur mahasiswa yang mengisi kuesioner.
d) Uang Saku: uang yang diterima mahasiswa selama seminggu.
2.10 Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: penggunaan smartphone dapat membentuk gaya
hidup mahasiswa FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
Download