pengaruh fosfat alam dan pupuk kandang - ANSN

advertisement
RisaJah Peltemuan
Ilmiah Penelitian dan Pengembangan
,'\IJlikasi lsotop dan Radias~
ZOOt
PENGARUH FOSFAT ALAM DAN PUPUK KANDANG TERHADAP
EFISIENSI PEMUPUKAN P PADA OXISOL SUMATERA BARA T
Joko Pumomol), Komaruddin Idris, Suwamo2),dan Elsye L. Sisworo3)
1) MahasiswaProgramSturnllmu TanahPascasarjana
IPB, Bogor
2) StafPengajarProgramStudillmu TanahPascasarjana
IPB, Bogor
3) Ahli PenelitiUtarnapadaP3TIR,BATAN, Jakarta
ABSTRAK
PENGARUH
FOSFAT
ALAM
DAN PUPUK KANDANG
TERHADAP
EFISIENSI
PEMUPUKANP
PADA OXISOL SUMATERA RARAT. Percobaan di laboratoriwn dan rwnah kaca telah
dilakukan \Ultuk mempelajari pengaruh fosfat alam (FA) dan pupuk kandang (pukan) terhadap efisiensi
pemupukan P pada Oxisol Swnatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak lengkap dalam
percobaan faktorial. Faktor pertama adalah takaran FA yaitu 0; 0,25; 0,5; 1,0; 1,5 x dan 0; 0,25; 0,5; 1,0; 1,5,
2,0 x jumlah FA W1tuk mencapai kadar P dalam larutan sebesar 0,2 ~ P/ml (Po.v masing-masing \Ultuk
percobaan laboratoriwn dan rwnah kaca. Faktor kedua adalah tiga takaran pukan yaitu 0, 10 dan 20 takanan
pukan/ha. Hasil percobaan menW1jukkanbahwa W1tukmencapai PO2diperlukan FA sebanyak 298 mg P/kg
tanah dengan lama inkubasi 3 minggu. Pemberian FA nyata meningkatkan kadar P terekstrak Bray I, Pterekstrak HCI 25 %, Ca-dd dan menunmkan Al-dd. Pemberian pukan meningkatkan Mg-dd, dan menW'W1kan
Al-dd. Pemberian FA secara nyata meningkatkan tinggi tanarnan dan bobot kering tanarnan jagung. Hasil
bobot kering optimwn (80 % maksimwn) dicapai pada pemberian 238 ~ PIg dan menurun dengan
meningkatnya takaran pukan. Kecenderungan yang sarna terdapatjuga pada hubungan antara P-Bray I dengan
bobot kering tanaman. Pukan memberi kontribusi terhadap peningkatan efisiensi pengunaan FA, pada FA
takaran. Efisiensi FA paling tinggi sebesar 8,2 % dicapai pada kombinasi F Ao.25dan pukan20dan tidak berbeda
nyata dengan FAo.25pukanlo sebesar 7,8 %. Fosfat aIarn meningkatkan efisiensi FA pada FAo.25,setelah itu
menurun dengan semakin meningkatnya takaran FA yang diberikan.
ABSTRACT
THE EFFECT OF ROCK PHOSPHATE AND DUNG APPLICATION
TO EFFICffiNCY
OF P
FERTILIZAnON
IN OXISOL WEST SUMATERA. Labomtory and green house experiments were
conducted to study the effect of rock phosphate (RP) and dung t<:>
efficiency of P fertilization in Oxisol West
Swnatera. These experiments were armnged v..ith factorial completely randomized design. The [lISt factor is
rate ofRP, namely 0; 0,25; 0,5; 1,0; 1,5 time and 0; 0,25; 0,5; 1,0; 1,5; 2.0 time rate ofRP to achieve 0.2 Jlg
P/rnI in solution (Po.v for laboratory and green house experiments, respectively. The second factor is three
rates of dung, namely 0, 10 and 20 t/ha. Result of the experiments showed that to obtain 0.2 Jlg P/rnI was
required 298 mg P/kg from RP and three weeks is appropriate time for incubation. Applied RP significant
differences to increase pH-H2O, P-Bray, P-HCI 25 %, and decreasedAI. Applied of dung increased Mg, but
decreased AI. Added of RP improved plant height and dry matter yield. Optimwn dry matter yield (80%
maximwn) was achieved in 238 Jlg Pig and decreasedby rate of dung. Same trend was shown by P-Bray and
dry matter yield. Dung gave contribution for increasing ofP efficiency in lower rate. The highest efficiency of
FA is 8.2% got by F Ao 2:sDung20
and did not significant different v..ithF Ao.2:sDung
10 Rock phosphate raised P
efficiency in FAo.2S,but higher rate ofF A gave to decrease ofP efficiency.
PENDAHULUAN
langsung diyakini dapat menjawab permasalahan
tersebut.FA mempunyaiefektifitas yang hampir sarna,
Di Indonesia penyebaranOxisol diperkirakan.
bahkan mempunyaiefek residu yang lebih baik dari
8,085 juta ha yang terd.1patdi Surnatera,Kalimantan, pada TSP atau SP36,harga per kg P2Oslebih murah,
Sulawesi, Irian Jaya daD Jawa masing-masingseluas daDmenghemat
tenagakerja karenaFA dapatdiberikan
4,016; 2,449;0,789; 0,296 dan 0,135juta ha (1). Secara dalam takaran tinggi sehingga tidak harus diberikan
umurn Oxisol dicirikan oleh mineral mudah lapuk,
setiapmusimtanam(3).
kadarbahanorganik,dan KTK sangatrendah.Selainitu
Penelitianpada Ultisol di Terbanggi, Lampung
mempunyai fiksasi P yang tinggi yang menyebabkan selama5 tahunmenunjukkanbahwapada musimtanam
kadar P-tersedia menjadi rendah. DisebabkanKTK
pertamaefektivitas FA Maroko daDFA Nort Carolina
tanah rendah, maka tanah kurang mampu untuk
(NC) takaran1 t/ha lebih rendahdari pemberian400 kg
TSP + 1 ton kapur/ha, namun pada musim-musim
memegangkation walaupun diberikan dalam jumlah
banyak.Pemupukanmenjaditidak efisienkarenakation
tanam selanjutnyaFA memberikan efek residu yang
berpeluanguittuk segeratercucijika terjadihujan(2).
lebih baik (4). Pemberian60 kg P/ha dalam bentuk FA
Dihapuskannya subsidi pupuk menyebabkan CiaInis pada Plintic Kandiudult, Terbanggi-Lampung
pupuk menjadi sarana produksi pertanianyang makin
menghasilkan biji jagung yang tidak nyata
mahalbagi petani.Penggunaanfosfat alam (FA) secara dibandingkanTSP, tetapi keduanyaberpengaruhnyata
305
RisalahPertemuanIlmiahPeneliliandanPengembangan
ApIIKasi
IsalopdanRadiaSl;2tXJ/
terhadapPANC dan PA CllristInas(5). PemberianFA
Lamongandan FA Bojonegorotakamn 150kg P2Os/ha
nyatatneningkatkanbobotkering tanamantebuvarietas
PS 77-1553yang ditumbuhkandalmnpot dibandingkan
tanpaP (6).
Fosfat alam mempunyai kelarutan yang lebih
rendah dati TSP baik pada lahan sawah atau lahan
kering (7). Denganmenggunakanteknik radioisotop32p
efisiensi pemupukanP dati FA sebesar3% dan dari SP
36 sebesar6,7% (8). Teknik isotop32pdapatdigunakan
untuk menjelaskan sumbanganP yang berasal dari
pupuk, tanahdan P dati sumberlain. Denganteknik ini
dapat diketahui tingkat efisiensi dari suatu pupuk
sumberP.
Tanaman memerlukanP dalam jumlah banyak
dan segera tersedia untuk pertumbullannya.Untuk
meningkatkankelarutan fosfat alam dapat digunakan
bahan organik. Beberapa pendapat mengemukakan
bahwa pemberian bahan organik dapat mengurangi
jumlah P yang ditamballkanuntuk mencapaiPO.2(9),
meningkatkan efisien pemupukan P (10), dan
menunmkanrespontanamanterlladappemberianSP36
(6). Penurunanresponini disebabkanadanyaperbaikan
nutrisi P, Ca daD pengkelatan unsur-unsurberacun
dalam tanah seperti AI, Fe, and Mn (6). Selain itu
bahan organik
: menunmkanAI-dd, meningkatkan
pH dan
.~'
~-_:: dan meningkatkan
'--
--.~
=_.::::.,
';
..'
II).
-;-~'
.~. adalah:mempelajaripengaruh
..c
--'
--"
.'<an) terhadapperubahanciri
."
kimia tanah
'-(., Sitiung-SumateraBarat
dan.
_i pemupukan P sebagai
pengaroh ~ -pe~rian
FA daD pukan dengan
menggunakanteknik radioisotop32p.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini mempakan sebagiandaTi thesis
penulis pertama pada Program Studi Ilmu Tanah
Pascasarjana
IPB. Penelitiandilakukandalmndua taltap
yaitu percobaan di laboratorium dan percobaandi
mmah kaca yang keduanya,dilaksanakan di Pusat
Penelitian dan Pengembangan
\Tanah clan Agroklimat,
Bogor. Analisis kadar P to~l, pencacallanP, dan
penimbanganrobot kering tat\amandilaksanakandi
laboratoriumP3TIR, BATAN. ,,;
Fosfat alam yang dilmakan untuk kedua
percobaanberasal dari depositrci~s
Percobaandi
laboratorium meliputi penen~
takaran FA dan
pembahansifat kimia tanall. Untuk menentukantakaran
FA dilakukan inkubasi tanall sebanyak250 g. Bobot
kering mutlak (BKM) dengan beberapa bngkat
pemberian FA. Inkubasi dilakukan selama4 minggu
pada 100% kapasitas lapang. Takaran FA yang
diberikan adalah0, 25, 50, 75, 100,200, 300, 400, 500,
750, 1000,1250dan 1500~g PIg tanall. Analisis kadar
P dalam lamtan dilakukan setiapminggu yang dimulai
pada 2 minggu setelah inkubasi (MSI). SelanjutnyaP
dalam lamtan tanall ditetapkan berdasar ekstrak air
dengan nisbah 1:5. Selanjutnya antara FA yang
ditambahkanclan P dalam lamtan tanall diregresikan,
306
sehingga dapat diketahui berapa takaran FA yang
diperlukanlintuk mencapaiPOZ.
Peneiitian perubahan sifat kimia tanah
dilaksanakan dengan menginkub~sitanah sebanyak
500 g BKM selamaempatminggupada 100%kapasitas
lapang. Rancanganpercobaanyang digunakanadalah
acak kelompokdalam percobaanfaktorial dan diulang
tiga kali. Sebagaifaktor pertamaadalah lima takaran
FA yaitu 0, 0,25; 0,5; 1,0 daD 1,5 x takaran FA
mencapai0,2 J.lgP/ml (Poz)dalam larutantanah.Faktor
kedua adalahtiga takaranpukan yaitu 0, 10 dan 20 t
pukan/ha.Peubahyang diamatiadalahciri kimia tanah
meliputi: pH, kation tukar (Ca, Mg), Al-dd, P-terekstrak
Bray I, dan P-terekstrakHCI 25 %.
Percobaandi rumah kaca dilaksanakandengan
menggunakan
rancanganacak lengkapdalam percobaan
faktorial dan diulang empatkali. Faktorpertamaadalah
enamtingkat takaranFA yaitu 0, 0,25; 0,5; 1,0; 1,5 dan
2,0 x jumlah FA untuk mencapaiPoz. Faktor kedua
adalahtiga takaranpukanyaitu 0, 10daD20 t/ha. Fosfat
aIam diberikan 2 minggu sebelumpemberian Pukan.
lama inkubasi FA adalah tiga minggu. Tanah yang
digunakan untuk percobaanini adalah 2,5 kg BKM
yang ditempatkanpada ember plastik hitam. Untuk
mengetahui efisiensi FA
dilakukan dengan
menggunakanradio isotop 3Zp. Teknik radio isotop
yang digunakan adalah metode pengencerandengan
KHZPO4.Pupuk dasar yang digwlakan adalah Moheksamolibdat,CUSO4,ZnSO4,~NO3, MgClz dan
KCI masing-masingsebanyak12,5; 14; 14; 627; 50 dan
265 kg/Ila. Semuapupuk dasardiberikandalam bentuk
larutan. Jagunghibrida C3 digunakansebagaitanaman
indikator. Jagungditmlam sebanyaklima biji/pot dan
dijarangkanpada umur lima hari setelah tanam, dan
selanjutnya dipelihara 3 tanaman terbaik. Jagung
dipanenpadaumur vegetatif maksimumyaitu sekitar5
MST. Peubahyang diamati adalahtinggi tanamansaat
pallen,bobotkering tanaman,dan efisiensipemupukan.
EfisiensipemupukanP dari FA dan pukan dihitung dari
serapanP dari FA dibagidenganserapanP total (12 ).
BASIL DAN PEMBABASAN
Takaran dan lama inkubasi. Fosfat alam yang
diberikanke dalam tanahsecaralambatakan melepasP
ke dalam tanah akibatnya kadar P tanah meningkat.
Fosfor dalam tanah selaluberadadalam keseimbangan
antaraP yang terjerapdaDP dalamlarutan tanah.Kadar
P dalam keseimbangan dapat digunakan untuk
menentukantakaranP agar tanamantumbuhoptimum.
Kadar P sebesar0,2 mg P 1-1atausetaradengan0,0064
mmol 1-1 (PO2)merupakankadar P optimum untuk
beberapatanarnan(9, 10dan 13). Jumlah FA untuk
mencapaiPO2disajikan pada Gambar 1. Pada umur 2
minggu,untuk mencapaiPO2diperlukan FA sebanyak
613 mg P/kg. Masih tingginya FA untuk mencapaiPO2
disebabkankarena FA masih sedikit melepaskanP,
dengan bertarnbalmya umur inkubasi rnaka akan
semakinbanyak P yang dilepaskan.Dengan semakin
banyaknya P yang dilepas maka jumlah FA untuk
mencapai PO2 semakin sedikit. Hal tersebut dapat
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Jf)hKasi IsolOp dan Radias~2001
ditunjukkan pada umllf 3 dan 4 MSI dilnana untuk
mencapai PO.2diperlukan FA sebanyak 298 dan 307 mg
P/kg. Berdasarkan lk'lsil tersebut maka takaran FA yang
digunakan pada penelitian ini adalah 298 mg P/kg dan
lama inkubasi adalah 3 minggu. Dari basil tersebut
maka takaran FAa, FAa,2s;FAa,s; FAt,o, FAt,s dan FA2,o
berturut-turut adalah 0; 74,5; 149; 298; 447 dan 596 f.1g
PIg.
Fosfor dalam tanah Pemberian FA temyata
dapat meningkatkankad.:1fP terekstrakBray I daDPterekstrnk HCI 25 % (Tabel 1). Terdapatsinergisme
antara FA dan pukan, hat ini dapatditunjukkan oleh
interaksi sangatnyatapadaP-HCl 25 % dan nyatapada
P-Bray I. PemberianFA memberikanhubunganlinear
terhadapP-Bray I clan P-HCl 25 % pada tiga tingkat
pemberianpukan (Tabel 2). Hal ini mengindikasikan
bahwa pemberianFA sampaitakarai11,5 x PO.2
pada 4
MSI selalu diikuti denganpeningkatankadar P-BrayI
dan P-HCl 25 %. Peningkatan kadar P karena
pemberianFA disebabkankarenaFA yang digunakan
mempunyaikadar P-tota] sebesar]4,09% P dan P larut
dalam asamsitrat sebesar92 % dari P-total.
Pemberian pupuk kandang temyata dapat
meningkatkankadar P-HC] 25 %, tetapi tidak nyata
meningkatkanP terekstrnk Bray I. Kontribusi pukan
terutama pada P-HCI 25 % disebab pukan dapat
mensuplai llara P, dan kemaInpuan pukan dalaIn
meningkatkankelarutanFA.
pH, Kalsium, Magnesium dan Aluminium.
Pemberian FAJ.5 nyata meningkatkanpH-H2O, tetapi
takaran FA di bawah FAJ.5 tidal Gratameningkatkan
pH-H2O.Pukantidak meningkatkanpH- H2O(Tabel3).
PeningkatanpH disebabkanhidrolisis karbonatyang
dikandungFA menghasilkanOH-. Semakintinggi OH- ,
maka pH tanabakan semakinmeningkat.Batuanfosfat
umumnya berasal dari batuan beku mineral apatit
(CaIO(PO4)~2).Tetrahedron PO43-dapat disubstitusi
oleh CO32-atau anion lain jumlab besar. Makin besar
karbonat yang mensubstitusi fosfat, reaktifitas atau
kelarutanfosfat alam makinbesar(3).
Pemberian FA selalu meningkatkankadar Cadd, tetapi tidal diikuti oleh peningkatankadar Mg-dd
(Tabel 3 dan 4). PadaperlakuanFAakadar Ca sebesar
0,28 me/IOOg meningkatmenjadi0,51 me/IOOg pada
FA1.5.Hal ini disebabkanFA Ciamis yang digunakan
mengandwlgCa sebesar32,85 %, sehinggapeningkatan
FA selaludiikuti denganpeningkatanCa dalamtanah.
Pemberian pukan dapat meningkatkankadar
Mg-dd, tetapi tidal meningkatkankadar Ca-dd dalam
tanah. Pukan selain sebagai baban amelioran, juga
berfungsi sebagai penyumbang hara dalam tanab.
Sebagai bahan muelioran pukan dapat berfungsi
memperbaikisifat kimia, fisik dan biologi tanah,serta
penyedia harn tanaman. Pukan yang digunakan
mengandung 0,20 % Mg atau setiap ton pukan
menyumbang 2 kg Mg. Dengan meningkatkanpH,
kadar Ca daD Mg, mala kadar Al-dd dapat ditekan
hingga menjadi nol (Tabel4). Sernakintinggi kadarCa
dan Mg, maka kedua kation mendominasikomplek
jerapan daD mengusirAl. Aluminium yang terusir dari
pennukaan jerapcw akan segera berikatan dengan OIr
dari Iudrolisis karbonat. Peningkatan pH-H2O akan
menggeser Al-dd atau AI+3 menjadi bentuk AI(OH)3
yang mengendap. Makin tinggi pH tanah makin banyak
Al yang diendapkan, sebaIiknya makin rnasam tanah
makin banyak AI+3yang aktif dan bersifat meracun bagi
kebanyakan tanaman.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa FA
mempunyai fungsi selain sebagai sumber pupuk P juga
mempunyai efek pengapuran. Hal tersebut ditandai
dengan peningkatan pH daD menekan kelarutan AI.
Secara ekonomis
FA
lebih
menguntungkan
dibandingkan memberikan pupuk P dan kapur secara
terpisah (4).
Tinggi tanaman jagung. Hasil analisis sidik
ragan1menunjukkan bahwa FA, pukan dan interaksinya
nyata meningkatkan tinggi tanaman pada umur 5 MST.
Perlakuan F Ao.5 menghasilkan tinggi tanaman nyata
lebih bila dibandingkan dengan F Ao, dan F Ao.2stetapi
tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan F A1,o;
FA1.Sdan FAz,o (fabel 5). Pemberian pukan 10 t/ha
temyata
dapat meningkatkan
tinggi
tanaman
dibandingkan tanpa pukan, tetapi tidak nyata bila
dibandingkan dengan 20 t pukan/ha. Tinggi tanaman
tertinggi sebesar 141 cm dicapai pada kombinasi
perlakuan FAo.sBO2o tetapi tidak berbeda nyata bila
dibandingkan dengan FA pada takaran sarna atau di atas
0,5 x pada semua kombinasi pukan. Peningkatan tfnggi
tanalnan disebabkan oleh membaiknya ciri kimia tanah
sebagai akibat pemberian FA dan pukan (Tabell).
Robot kering tanaman. PemberianFA sampai
perlakuan FAl.5 temyata dapat meningkatkan bobot
kering tanamanjagung wnur 5 MST. Peningkatanbasil
ini disebabkanmakin membaiknya sifat kirnia tanah
antaralain: pH, kadar Ca, P-Bray, P-HCI 25% serta
menurunnya Al-dd dalam tanah.
Bobot kering
maksimwndicapaipactaFAI.5dan basil optimum (80 %
maksimum)dicapai pactapemberian0,8x atau 238 j.lg
Pig daIl menurundenganmeningkatnyatakaranpukan
yaitu. menjadi0,6 kali atau sekitar 179 j.lgPig dengan
pemberianpukan 20 t/ha (Gambar2). Dengankala lain
diperlukanFA dalamjumlah yang lebih rendah untuk
mencapaibasil yang sarnabila disertakanpemberian
pukan.
Hubungan antara Bobot kering tanaman dan
kadar P-terekstrak Bray I disajikan pada Gambar 3.
Peningkatan kadar P-Bray I mempunyai bentuk
hubungan kuadratik dengan bobot kering tanaman,
dilIkll1a bobot kering maksirnUlll berturut-turut dicapai
pacta 150, 144 daD 130 j.lg Pig untuk tanpa pukan, 10 t,
20 t pukan/lla. Hasil ini sejalan dengan hubungan antara
basil relatif dengan FA yang ditambahkan. Hasil senada
telall dilaporkan (6) dimana pemberian blotong dapat
menurunkan respon tanaman tebu terhadap pemberian
SP 36.
Efisiensi pemupukan P. Efisiensi penggW1aan
pupuk adalah suatu ukuran kuantitatif serapan haIa
aktual oleh tananlanyang bernsaldari pupuk berkaitan
denganharn yang ditambahkanke dalam tanah. Pukan
-
307
RisalahPerlemuanIlmiahPene/itian
dan Pengembangan
.'\Olikasi
IsotopdanRadias~
Z001
temyata dapat meningkatal1 efisiensi pengunaan FA,
temtama pactatakaran FA rendal1 (Gmnbar 4). Efisiensi
FA paling tinggi sebesar8,2 % dicapai pactakombinasi
F Ao.25Puk.jm20 daD tidak berbeda nyata dengan F Ao,25
pukanlO sebesar7,8 %. Pemberian pukan meningkatkan
efisiensi FA rata-rata sebesar 4,6 % pacta tanpa pukan
menjadi 6,4 % dengan 10 t pukan/ha. Jika dilihat dari
selisih peningkatannya, maka takaran pukan 10 t/ha
mempakan takaran optimumnya, karena peningkatan
takaran pukan tidak meningkatkan efisiensi FA. Pacta
takaran FA rendah, pukan dapat memperbaiki
penyediaan P dalam tanah. sedangkan pactaFA takaran
tinggi tanah telah dijenuhi P, sehingga menekan fungsi
pukan.
Fosfat alam meningkatkanefisiensi FA sampai
F Ao.2S,tetapi peningkatan takaran diatasnyaefisiensi
FA makin menunm. Dengan kata lain, efisiensi FA
tinggi justru terjadi pacta takaran FA rendah. Pacta
Perlakuan FAo.2Smemberikannilai efisiensi rata-rata
sebesar6,3 %, tetapi menunm menjadi 2,8 % pacta
F A2o .Hasil senadajuga telall dilaporkan (8) diInana
peningkatantakaran FA daIl TSP menurunkantingkat
efisiensi pupuk tersebutuntuk padi, kedelaidaIlkacang
hijau yang ditanaInberurutan.
Efisiensi penggunaanFA tidak selaluberbanding
lorus dengan peningkatan kadar P dalam tanah.
PemberianFA hingga 447 J.l.gPig (FA1s)tanah masih
memberikanpeningkatankadar P-terektrakBray I yang
linier, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan
efisiensinya. Nilai efisiensi penggtmaanFA sangat
bervariasi tergantung kadar P dalam fosfat alaln,
kelarutan, subtitusi anion lain sertajenis tanah yang
diberikan FA. DengaIl menggunakan FA yang
diasamkansebagianefisiensipemupukanP sekitar42 52 % (14), dan FA yang digunakanlangsungsekitar3
% dan 6,7 % untuk FA daDSP36 (8).
KESIMPULAN
1. Untuk mencapai PO.2diperlukan FA sebanyak 298
mg P/kg tanah dengan lama inkubasi selama 3
minggu.
2. Pemberian FA temyata dapat meningkatkan kadar P
terekstrak Bray I, P-terekstrak HCI 25 %, sedangkan
pemberian pukan meningkatkan Mg-dd.
30 Pemberian FA secara nyata meningkatkan tinggi dan
bobot kering tanaman jagung. Hasil bobot kering
optimum dicapai pada pemberian 238 j.lg Pig dan
menunm dengan meningkatnya takaran pukan.
4. Pukan memberikan kontribusi terhadap efisiensi FA
pada FA takaran rendah. Kombinasi perlakuan yang
paling baik adalah FAo.25Pukan\ooPeningkatan salall
satu atau kedua bahan tersebut akan menurunkan
efisiensi FA.
UCAPANTERIMA KASm
Penulis menyampaikcmterima kasib kepada
Bapak Tobir, Ibu Halimah, Ibu Ninuk (p3TIRBAT AN), daD Bapak Jaenudin dan Ibu Isni
308
(Puslitbangtanak)
alasbantuannyadi laboratoriwndan
nunahkaca.
DAFTARPUSTAKA
PUSLIlT ANAK,. Statistiksumberdaya lahan/tanah
Indonesia,Puslittanak-BadanLitbang Pertanian,
(1997)5-9.
2. RACmM D.A., ASTIANA, R. SUTANTO, N.
SUHARETA, A. HIDAYAT, D. SUBARDJA
DAN M. ARIFIN, Karakterisasi,klasifikasi dan
permasalahantanahmernh terlapuk Ianjut, serta
pengelolaannyadi Indonesia (1997) 97-116.
Pros. Konggres Nasional VI, illTI, Buku I.
Jakarta,12-15Desember1995.
3. SRI ADININGSrn. U. KURNIA DAN SRI
ROCHAY ATI,
Prospek daD kendala
penggunaanfosfat alam untuk meningkati'1:1
produski tanaman pangan pada lahan m;-c:.alll
marginal (1998) 51-76 Qillmn Pros. Pertemuan
Pembahasandan Komunikasi Hasil Penelitian
Tanall dan Agroklirnat, Makalah UtaIna, Pusat
PenelitianTanall dan Agroklimat, Bogor, 10-12
Februari1998.
4. PUSLIrf ANAK, The use of reactive rock
phosphatefor reclamationof alang-alangland in
Indonesia(1993).
5. MULJADI DAN J. PURNOMO, Pengaruh
pemberianbahan organik, pupuk K dan pupuk
sumber
fosfat
terhadap
peningkatan
produktivitas Ultisol di Lampung (1997) 149156 ~
Pros. Seminar Nasional, Identifikasi
MasalahPupukNasionaldan StandarisasiMutu
yang Efektif, Bandar Lalnpung, 22 Desember
1997,Unila-HITI, KomdaLampung.
6. ffiRIS K., S. SYARIEF, M. PRAWIROSEMADI,
DAN B. SUHARTONO,PengaruhBlotong dan
terakbaja terlmdapefektivitaspenggunaanfosfat
alam dan TSPpadatanahmineral masam(1997)
697-706. Pros. Konggres Nasional VI HIll,
Buku I, Jakarta,12-15Desember1995.
7. SISWORO, E.L., H. RASYID, DAN W.H.
SISWORO.1997.Penggunaan32pbagi evaluasi
efisiensi agronolnis TSP daD fosfat alam pada
dua jenis tanah yang berbeda. Hal 255-264
dalam Konggres Nasional VI HITI Buku ll.
Jakarta,12-15Desember1995.
8. RASJID R., E.L. SISWORO, DAN W.R.
SISWORO, Keefisiensian fosfat alam sebagai
pupuk P pada tanaman jagwIg (1997) 95-98
~
RisalahPertemuanllmiah. Penelitiandan
PengembanganAplikasi Isotop dan Radiasi,
Buku I, PAIR-BATAN, Jakarta,18-19 Februari
1997.
I I~
_
~
Risa!ahPertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Ap/iKasi !Solop dan Radiasi,2001
9. FOX, R.L. AND E.J. KAMPRATH, Phosphate
sorption isoilienns for evaluatingtile phosphate
requirementsof soil, Soil Sci. Soc.Amer. Proc.
(1970)34: 902-907.
10.IYAMUREMYE
F., R.P. DICK, AND J. BAHAM,
Organic alnadement atld phosphorus dynalnics I:
Phosphorus chemistry and sorption, J. Soil Sci.,
161 (7) (1996)426- 435.
11.WINARSO S., Pengaruh penalnbal\an bahan
organik terhadap pengkelatanaluminiwn oleh
senyawa-senyawa humik
pada Typic
Haplohumult, Tllesis S2 Program Pascasarjana
lnstitut PertanianBogor(1996).
12.SISWORO W.H., E.L. SISWORO, HARY ANTO,
H. RASJID, AND K. ffiRIS, The use a
radioactivetracer (32P) to assesthe agronomic
effectivenessof phosphate rock, Qill!!m Jumal
Lingk1mgan,YayasanAsma JamanVol. 1, No.
4, Mei 1998.(1998)47-57.
13.SMYTH, T.J. AND P.A. SANCHEZ.. Effect of
lime, silicates, aIld phosphorus application to
Oxisols on phosphorus sorption and iron
retension,Soil Sci.,Am. J. 44 (1980)500-505.
14.NUGROHO B, Kelarutan, efisiensi dan efektivitas
agronomik FA dengan daD tanpa pengasaman
padatanallyang disawallkan,111esis82 Program
Pascasarjana
InstitutPertanianBogor 1999.
Tabel 1. PengarnhPemberianFA danPukanterhadapKadar P-terekstrnkBray I dan P-terekstrakHCI
25 % umur 4 MSI.
I Perlakuan
i
.P-Brny
I Tanoo
I Pukan1o I Pukan20 I Rataan
I FAo
Keterangan:
P-HCl 25 % (mg~~Qi~g)-
I (~g P2Os/g) .!
180.5 a 1178,6b
~
79,3 A I~ ~12A
, 175,8b
I 178.3A
Tanpa I Pukanlo I Pukan20J_~
18,0i
19,7i
18,OE
30,4 h
32,3
30,3D
,43,3 ef
44,9 e
43,OC
71,5c
73,1 c
70,4B
I 96,6b
96,4b
1101,Oa
J Sl.9AB I 54,2A
I 98,OA
~
.Angka yang diikuti huruf kecil padapeubahsarnatidak berbedanyatapadauji Duncan0,05.
.Angka yang diikuti hurufbesar padafaktortunggalsarnatidak berbedanyatapada uji Duncan0,05.
Tabel2. HubunganFA dan pu;kanterhadapKadar P-BrayI dan
P-HCl 25 % umur 4 MSI
Peubah
P-BrayI
~
Pukan
Pukano
R~~
Pukan 10
~~~~
Pukan20
\ P-HCl 25 %
~
Pukan 10
Pukanw
Q~
x. Jumlah FA yang diperlukan untuk mencapai PO.2yaitu sebesar
298 J.1g
PIg
309
~
RisalahPertemuan
IlmiahPenell~ian
danPengembangan
AplikasiIsotopdanRadias~
200 1
Tabel4. PengaruhpemberianFA danPukanterhadapMagnesiumdan Aluminium dapatditukar umur 4
MSI
Perlakuan
-r
M,g-dd(~e/lOO,g)
Al-dd (me/l00 )
-Pukan2o
Pukan1O
~~ 0,17cd
O,27b
0,10 de
0,04e
~
~
O,OOe
O,lOB
Oe
Oe
O.06C
Keterangan: Idem Tabel 1
Tabel 5. Pengaruh FA dan Pukan terhadap tinggi tanaInanumur 5 MST
Perlakuan
T an PlliJ
Ptlkan I 0
Pukan20
Rataan
cm
If~-~'-'
53 c
j;
~
126a
129a
}1h
133a
113B
Keterangan: IdemTabel
-
Gambar
-
310
-~Jc~
-
118b
128ab
132a
98 c
77B
124b
141 a
116 A
132 A
132 A
129A
~134a
135ab
132ab
127b
120 AB
126 A
Rataan
~
~
~OD
OD
Risalah Pertemuan
Ilmiah Penelitian
dan Pengembangan
Ap/ikasi Isolop dan Radias/; 2(XJ 1
Gambar2. HubunganantaraFA denganbobotkering relatif pactatiga
tingkat pemberianpukan
Gambar3. Hubungan antara P-Bmy I dengan bobot kering tanaman
padatiga tingkatpemberianpukan
311
JOKO
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan ,'f)likasi Isotop dan Radiasi. ZOOt
DISKUSI
ROSALINA SINAGA
HARY ANTO
Apa yang dimaksuddengantanahoxisol karena
secara umum pemberian pupuk kandang pasti
meningkatkantingkat kesuburantanah?
1. Apakall alasan aI1da mengapa dilakukan usulan
mencapaikadar0,2 ppmP dalam larntantanah?
2. Untuk usaha aplikasi fosfat alam di lapangan,
apakah sudah dipikirkan tentang analisis secara
PURNOMO
Ox.isol adalah salah satu ordo tanah yang
mempunyai tingkat pelapukan lanjut mineral liat
didominasiolehoksidaFe danAl.
ekonomisnya?
PURNOMO
1. Kadar P 0,2 ppm dalam larutan tanah mempakan
kadar P optimum digunakan beberapa tanarnan
tennasuk jagung untuk tumbuh baik (Fox and
kampath1970).
2. FA lebihekonomisdari SP36/fSP karena:
-harga lebihmurah perkg P2Os,
-efek residulebih lama,dan
-diberikan sekaligustakarantinggi.
Pactatanah masam diikuti juga dengan tindakan
konservasidaDpenggunaanbibit unggui.
312
Download