BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran sangat penting bagi suatu negara. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan efisien di satu pihak dan di lain pihak meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Mengingat akan pentingnya pasar modal, maka di Indonesia mulai memberi kesempatan bagi pihak swasta untuk mendirikan bursa efek dan bursa pararel di daerah-daerah. Dengan demikian, unsur-unsur pemerataan semakin tampak terutama tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru. Saham merupakan surat berharga sebagai bukti tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan publik yang memperdagangkan sahamnya. Saham diperjual-belikan di lantai bursa salah satunya yang berada di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) diklarifikasikan ke dalam 9 sektor 1 2 yang didasarkan pada klarifikasi industri yang ditetapkan oleh JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification). Kesembilan sektor tersebut adalah : 1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan 3. Sektor Industri Dasar dan Kimia 4. Sektor Aneka Industri 5. Sektor Industri Barang Konsumsi 6. Sektor Properti dan Real Estate 7. Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 8. Sektor Keuangan 9. Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi Industri properti dan real estate merupakan bidang yang menjanjikan untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang besar dengan rasio pemilihan rumah yang cukup rendah. Kondisi lainnya adalah semakin meningkatnya daya serap pasar terhadap produk properti serta adanya usaha-usaha untuk menarik investor yang dilakukan pemerintah. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan properti dan real estate tentang rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan properti dan real estate di Indonesia dihadapkan pada suatu keputusan 3 penting untuk meningkatkan kinerjanya melalui pengolahan sumber dayanya serta keputusan pendanaan untuk memperoleh sumber daya tersebut. Namun kondisi perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 masih belum mampu mempertahankan kinerja keuangannya. Analisa keuangan merupakan hal yang dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Analisa laporan keuangan merupakan alternatif untuk bermanfaat untuk melakukan menguji apakah klasifikasi atau informasi keuangan prediksi terhadap pertumbuhan laba ataupun harga saham. Analisa laporan keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan utamanya adalah member suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Aspek kinerja masa mendatang perusahaan yang paling penting tergantung pada kebutuhan-kebutuhan laporan keuangan. Secara umum ada banyak tehnik analisis dalam melaksanakan penilaian investasi, tetapi yang paling banyak digunakan adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal, analisis ekonomi, dan analisis rasio keuangan. Salah satu alternatif untuk mengetahui imformasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan menurut Bambang Riyanto (2000) dikelompokkan dalam lima jenis, yaitu (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas, (5) rasio pasar. 4 Lebih lanjut, rasio-rasio tersebut bukan merupakan kriteria yang mutlak. Rasio-rasio yang bermanfaat yaitu rasio yang dianggap dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi, dan membantu menggambarkan kecenderungan serta pola perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menunjukkan kepada analisis resiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang di teliti. Analisis rasio ini merupakan salah satu cara untuk mengukur kinerja dari sebuah perusahaaan. Secara teori, apabila tingkat rasio keuangan tertentu mengalami kenaikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja perusahaan tersebut bagus, sehingga apabila kinerja perusahaan tersebut bagus dinilai bagus seharusnya investor berani menginvestasikan dananya untuk perusahaan tersebut, dan jika banyak investor cenderung ingin membeli saham perusahaan tersebut maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami tren yang meningkat, hal ini sesuai dengan hukum ekonomi apabila permintaan terhadap pasar naik maka harga juga akan mengalami kenaikan diluar faktor-faktor eksternal yang lain. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.” 5 1.2 Batasan Masalah Untuk menhindari perluasan pembatasan dan kerancuan di dalam penganalisaan masalah, maka penelitian ini diberi pembatasan ruang lingkup kinerja keuangan yang dibahas hanya DER, PER, dan ROE. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dalam hal ini penulis akan merumuskan masalah, yaitu : 1. Apakah DER, PER, dan ROE berpengaruh secara simultan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah DER berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah PER berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah ROE berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 6 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan DER, PER, dan ROE secara simultan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan DER secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan PER secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan ROE secara parsial terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran sampai seberapa jauh faktor-faktor DER, PER, ROE menpengaruhi perubahan harga saham perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012 7 2. Bagi pihak yang berkepentingan terhadap pasar modal di Indonesia, seperti BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal), PT (Perusahaan meningkatkan perannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai Terbuka), BEI (Bursa Efek Indonesia), calon emiten dan profesi terkait, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam informasi dalam atau saat akan melakukan suatu keputusan investasi. 3. Bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan untuk mereka yang berminat mempelajari lebih jauh tentang pengetahuan bidang pasar modal. 4. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti pada bidang keuangan khususnya mengenai penilaian harga saham.