ANALISI PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PASANGAN USIA SUBUR DI KLINIK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SULAWESI UTARA Jeanet J. Mangundap*, Chreisye. K.F Mandagi*, Franckie R. R Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelakaran diri oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri. Konseling Keluarga Berencana (KB) adalah Suatu proses pemberian bantuan yang di lakukan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman tentang fakta – fakta dan perasaan – perasaan yang terlibat di dalamnya. Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atu kecacatan tetapi juga segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Promosi dan konseling kesehatan reproduksi dapat di lakukan di fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan kontrasepsi (baik selama penyiapan pelayanan, pada saat pelayanan dan pasca pelayanan). Klinik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prvovinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat memberikan dampak yang baik dalam peningkatan pengetahuan pasangan usia subur mengenai kesehatan reproduksi dan alat kontrasepsi yang akan di gunakan. Tujuan penetlian ini untuk mengetahui pelaskanaan program promosi dan konselng di Klinik BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif dengan jumlah informan 6 orang. Program promosi dan konseling kesehatan reproduksi sudah di lakukan tapi masih perlu di optimalkan, penyuluhan pencegahan kanker leher rahim belum optimal, penyuluhan kanker payudara belum optimal, penyuluhan HIV/AIDS belum optimal, media promosi kesehatan sudah baik. Konseling keluarga berencana sudah berjalan baik. Saran dari penelitian ini lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi yang berkesinambungan bagi pasangan usia subur di Klinik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Utara. Kata Kunci : Promosi, Konseling, Kesehatan Reproduksi 1 PENDAHULUAN Kesehatan Kesehatan merupakan hak asasi setiap insan mempunyai tugas fungsi berfokus di arahkan manusia kepada aspek promotif dan preventif yang yang merupakan bentuk reproduksi mengacu dengan cita – cita bangsa Indonesia yang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – telah 2019 dan mendukung capaian Rencana dalam Pancasila dan Rencana BKKBN kesejahteraan yang harus di terapkan sesuai tertuang pada di Pembangunan pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Strategi Republik Indonesia tahun 1945. Kesehatan Kependudukan dan KB 2015 – 2019 melalui adalah keadaan sehat, baik secara fisik, upaya peningkatan kualitas promosi dan mental, yang konseling kesehatan reproduksi yang di memungkinkan setiap orang untuk hidup tuangkan juga dalam Indikator Kontrak produktif Kinerja Provinsi (KKP) 2015 – 2019 yaitu spritual secara maupun sosial sosial dan ekonomis. (RENSTRA) Kesehatan reproduksi merupakan salah satu presentase bagian kesehatan. promosi dan konseling kesehatan reproduksi. Kesehatan Reproduksi menurut PP No 61 Di lihat dari data evaluasi rapat pengendalian Tahun 2014 adalah keadaan sehat, secara program dan anggaran fisik, mental dan sosial secara utuh tidak promosi dan konseling yang belum mencapai semata – mata bebas dari penyakit atau target. Hal ini menjadi salah satu faktor kecacatan yang berkaitan dengan sistem, penyebab program promosi dan konseling di fungsi dan proses reproduksi. Klinik Badan Kependudukan dan Keluarga urutan terpenting dalam sasaran yang Program mendapatkan mengenai program Kanker alat reproduksi berada pada Berencna Nasional Provinsi Sulawesi Utara tertinggi belum berjalan optimal. yang di jumpai pada perempuan Indonesia. Kanker leher rahim salah satu kanker yang paling sering di METODE PENELITIAN jumpai di Indonesia sekitar 42% dan 1 Jenis pengidap kanker meninggal tiap jamnya. kualitatif. Penelitian ini di laksanakan di Menurut data Rumah Sakit di Indonesia Klinik Badan Kependudukan dan Keluarga mencatat 70,7% penderita kanker leher rahim Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Utara datang sudah berada pada stadium lanjut. Bulan Mei sampai Bulan Juni tahun 2017. WHO memprediksikan tahun 2030 akan Informan dalam penelitian ini adalah Kepala terjadi lonjakan penderita kanker leher rahim Bidang Kesehatan Reproduksi, Kepala Sub di Indonesia sampai tujuh kali lipat dan yang Bidang Kesehatan Reproduksi, Konselor di berada pada urutan kedua yaitu kanker Klnik BKKBN dan 3 orang Klien di Klinik payudara sebanyak 31%. BKKBN. penelitian ini Instrumen adalah penelitian penelitian dalam Program Promosi dan Konseling pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti Kesehatan Reproduksi legalitasnya sudah di sendiri dengan instrumen tambahan berupa tetapkan sejak tanggal 25 juli 2014, peran daftar pertanyaan, alat tulis dan alat perekam 2 suara. Metode pengumpulan data dilakukan mengembangkan kegiatan yang bersumber dengan cara observasi, dan triangulasi. daya Analisa data melalui tahap pengumpulan sosial budaya setempat dan di dukung oleh data, tahap reduksi, tahap penyajian dan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan tahap penarikan kesimpulan. (Depkes, 2006). Program penyuluhan yang baik masyarakat sesuai dengan kondisi tentu mempertimbangkan berbagai HASIL DAN PEMBAHASAN persyaratan antara lain : penyuluhan metode, Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 media dan kualitas penyuluhan dan lain – tentang kependudukan, lain. Tentang hal tersebut, Mosher (Sumardjo Keluarga Berencana dan Sistem Informasi 2008) menyebutkan bahwa penyuluhan dapat Keluarga dan juga di tambah lagi dengan di Peraturan Pemerintah No 61 Tahun 2014 pembangunan karena sifatnya yang selektif tentang yang dalam arti memilih bahan atau materi dan menjamin pemenuhan hak – hak reproduksi metode pendidikan yang bersifat langsung setiap orang di peroleh melalui pelayanan dan segera menunjang pembangunan yang di kesehatan yang bermutu, aman dan dapat di kehendaki. pertanggungjawabkan. Pelayanan dapat di pembangunan lakukan dengan pemberian promosi dan kemampuan orang – orang keluarga dan konseling melalui masyarakat untuk meneriman perubahan institusi daerah yang memiliki kewenangan yang meningkatkan kesejahteraan yang di terhadap percepat. perkembangan Kesehatan yang di Reproduksi laksanakan penyelenggaraan pelayanan sebutkan sebagai Melalui pendidikan upaya berupa pendidikan penyuluhan, kesehatan reproduksi dan pemenuhan hak – hak reproduksi yang terintegrasi dalam Penyuluhan Pencegahan Kanker Leher pelayanan KB dan Keluarga Sejahtera pada Rahim (Serviks) setiap jenjang pemerintahan. Dalam upaya Penyuluhan kesehatan masyarakat diberi pemenuhan hak – hak reproduksi bagi pengertian sebagai suatu proses perubahan, seluruh keluarga di lakukan promosi dan pertumbuhan dan perkembangan diri manusia konseling kesehatan reproduksi di fasilitas menuju kesehatan (Faskes KB) yang terintegrasi keseimbangan jasmani, rohani dan sosial dari dengan pelaksanaan kontrasepsi (baik selama manusia tersebut terhadap lingkungannya, penyiapan pelayanan pada saat pelayanan dan sehingga mampu dan bertanggung jawab pasca pelayanan). untuk Promosi kesehatan merupakan upaya kepada mengatasi keselarasan masalah – dan masalah kesehatannya sendiri serta lingkungannyan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat (Depkes, 2009). melalui proses pembelakaran diri oleh, untuk Berdasarkan hasil wawancara dengan dan bersama masyarakat agar mereka dapat informan penelitian di Klinik BKKBN dalam menolong Pelaksanaan dirinya sendiri serta 3 Program penyuluhan pencegahan kanker leher rahim (serviks) di urutan ke 13 dari 33 propinsi yang menderita klinik Badan Kependudukan dan Keluarga kanker serviks (Lala dkk, 2013). Berencana Nasional belum optimal di lihat dari jawaban informan R4,R5,R6 yang belum Penyuluhan mendapatkan Payudara penyuluhan tentang Pencegahan Kanker pencegahan kanker leher rahim (serviks). Pengetahuan perempuan tentang risiko dan Adapun informan R1, R2 menjawab bahwa manfaat dari deteksi dini kanker payudara penyuluhan berpengaruh tentang pencegahan kanker positif keyakinan serviks di lakukan setiap hari kecuali jika mereka adanya kegiatan turun lapangan hanya di perilaku, lakukan kegiatan konseling yang juga bagian professional dapat mengembangkan program dari promosi. R6 Adapun informan yang kesehatan payudara yang efektif (Erbil, hanya membaca informasi di media promosi 2012). Dengan adanya pengetahuan yang kesehatan seperti poster yang di pajang di cukup di harapkan mereka dapat mencegah klinik BKKBN Provinsi Sulawesi Utara. faktor – faktor resiko yang akan terjadi (Mardikanto kesehatan, sehingga sikap, perawatan dan kesehatan kegiatan mengingat pasien kanker payudara datang ke penyuluhan terus di kembangkan untuk Rumah Sakit sudah dalam stadium lanjut. menggerakkan kesadaran dan partisipasi SADARI merupakan upaya deteksi dini masyarakat kanker payudara secara sederhana. agar 2007) tentang terhadap mereka memiliki kemampuan menolong dirinya sendiri untuk Sadari perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan. merupakan pemeriksaan payudara yang mudah jika dibandingkan seperti Setiap tahun di seluruh dunia dengan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan terdapat 600.000 kanker serviks invasif baru maupun dan 300.000 kematian, negara berkembang hubungan yang positif dan signifikan antara menempati urutan pertama sebagai penyebab tingkat pengetahuan kanker payudara dan kematian wanita usia reproduktif. Hampir dengan perilaku sadari (Lubis, 2010). 80% kasus berada di negara berkembang mammografi Berdasarkan hasil terdapat wawancara (Aziz dkk, 2006). Kanker serviks merupakan dengan jenis diderita penyuluhan kanker payudara di Klinik Badan perempuan di Indonesia, kasus baru kanker Kependudukan dan Keluarga Berencana serviks ditemukan 40-45 kasus perhari, 52 Nasional belum berjalan dengan baik di juta perempuan Indonesia berisiko terkena karenakan informan R4, R5, R6 selaku klien kanker serviks. (Nurwijaya dkk, 2010). di kanker Penyakit terbanyak kanker yang serviks dan informan, karena klinik mendapatkan Pelaksanaan BKKBN belum penyuluhan mengenai pencegahan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun melakukan SADARI , adapun informan R6 4 payudara pernah payudara merupakan penyakit kanker dengan 2013. Daerah Sulawesi Utara menempati kanker program dengan yang hanya membaca lewat media – media antara petugas kesehatan dengan klien dapat yang ada di klinik BKKBN seperti poster. saling berdialog, merespon dalam waktu bersamaan. (Notoatmojdo 2010). Kegiatan Konseling antara konselor dan klien menggunakan media seperti lembar Penyuluhan HIV/AIDS balik dan Kie Kit, konselor akan memberikan Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator konseling kepada klien dengan memakai Kesejahteraan Rakyat RI No. 9 tahun 1994, panduan lembar konseling K/IV/KB. Dalam yaitu salah satu sasaran komunikasi informasi kegiatan dan penanggulangan menanyakan alat kontrasepsi apa yang akan HIV/AIDS dan cara pemberian KIE pada di gunakan serta akan menyarankan alat kelompok berisiko Informasi kontrasepsi jangka panjang kepada klien mengenai HIV/AIDS media seperti implant, IUD, MOP dan MOW. Dari komunikasi tersebut dapat meningkatkan kegiatan konseling di harapkan klien lebih pengetahuan ibu rumah tangga yang berisiko mantap dalam menggunakan alat kontrasepsi. tinggi menderita HIV/AIDS dan pengetahuan Berdasarkan hasil wawancara dengan yang diterima diharapkan mampu merubah informan, Pelaksanaan pogram konseling di sikap dan perilaku seks untuk mencegah klinik BKKBN berjalan dengan baik sesuai HIV/ AIDS (Juliastika, 2012). dengan jawaban yang di berikan informan edukasi (KIE) tinggi. melalui Berdasarkan hasil wawancara dengan R4,R5,R6 konseling konselor akan selaku klien di klinik BKKBN informan, Pelaksanaan program penyuluhan mereka mendapatkan konseling sebelum HIV/AIDS belum berjalan dengan baik di pelayanan karenakan informan selaku klien di klinik Kegiatan konseling juga di lakukan setiap BKKBN senin – jumat. penyuluhan belum pernah mengenai mendapatkan pemasangan alat kontrasepsi. HIV/AIDS, berdasarkan observasi di klinik BKKBN KESIMPULAN peneliti menemukan adanya media – media 1. Pelaksanaan program promosi kesehatan promosi kesehatan yang di dalamnya berisi reproduksi belum berjalan dengan optimal materi mengenai HIV/AIDS seperti lembar sesuai dengan jawaban dari klien yang balik. belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai pencegahan kanker serviks, Program Konseling Keluarga Berencana pencegahan Konseling pencegahan HIV/AIDS. di lihat dari hasil merupakan metode promosi kanker observasi apabila antara promotor kesehatan dan pelaksanaan program promosi kesehatan sasaran atatu kliennya dapat berkomunikasi reproduksi belum lengkap. 5 pelaporan serta kesehatan individual metode ini di gunakan langsung. Cara ini paling efektif karena dokumen payudara data 2. Pelaksanaan program konseling bagi Indonesia. pasangan usia subur di klinik sudah Jakarta : Departemen Keseharan RI berjalan dengan baik sesuai dengan Juliastika, et al. 2012. Hubungan tentang HIV/AIDS jawaban klien bahwa mereka mendapat pengetahuan konseling setiap kali berkunjung di klinik. dengan Di lihat dari hasil observasi dokumen penggunaan kondom pria pada wanita program konseling keluarga berencana pekerja seks di Kota Manado. Ejournal sudah lengkap. Universitas Sam Ratulangi Manado. di sikap dan tindakan akses 20 Juni 2017 Lala dkk. 2013. Evaluasi penanganan kanker SARAN 1. untuk kepala Bidang Keluarga Berencana serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. dan Kesehatan Reproduksi dan kepala sub Kandou periode 1 Januari 2013 – 31 bidang kesehatan reproduksi agar dapat Desember 2014 Vol 4. No 1. Fakultas memperhatikan Kedokteran program promosi kesehatan di Klinik BKKBN agar supaya Mardikanto baik dan berkesinambungan. program konseling Sam Ratulangi. Di akses 20 Juni 2017 pelaksanaannya dapat berjalan dengan 2. Untuk Universitas T 2007. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta. keluarga Universitas Sebelas Maret. berencana kiranya dapat di pertahankan Notoatmodjo S. 2010. Promosi Kesehatan untuk pelaksanaanya yang sudah berjalan Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. dengan baik. Kiranya klien di Klinik bisa Jakarta: PT. Rineka Cipta. tetap terus mengikuti setiap program Nurwijaya, Hartati, dkk. 2010. Cegah dan konseling yang di lakukan di Klinik Deteksi Kanker Serviks. Jakarta : PT BKKBN. Elex Media Komputindo. Sumardjo 2008. Penyuluhan Pembangunan DAFTAR PUSTAKA Pilar Pendukung Kemajuan dan Aziz, M. F, dkk. 2006. Buku Acuan Onkologi Kemandirian Masyarakat di dalam Ginekologi. Jakarta. Yayasan Bina Pemberdayaan Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Pembangunan yang Bermartabat. Di Departemen Kesehatan Republik Indonesia. edit oleh Adjat Sudrajat dan Ida 2006a. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah. Jakarta Yustina. Bogor. Syndex Plus. : Katalog dalam Teribitan Departemen Kesehatan RI. Departeman Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Perkembanganm dan Tatanan Masa Depan Promosi Kesehatan di 6 Manusia