MODUL NO

advertisement
TRAKTUS TRAKEO BRONKHIAL :
BENDA ASING TRAKEO-BRONKIAL
MODUL NO. 9.2
TUJUAN MODUL
Modul ini disusun untuk proses pembelajaran dalam penanganan gangguan fungsi traktus
trakeo-bronkial yang disebabkan oleh benda asing dimana kompetensi kognitif, psikomotor dan
afektif akan diperoleh melalui proses pembelajaran materi dan prosedur klinik baku dengan
pembimbingan, praktik mandiri dan penilaian perkembangan level kompetensi
WAKTU
Mengembangkan Kompetensi
Sesi di dalam kelas
Sesi dengan fasilitasi Pembimbing
Sesi praktik dan pencapaian kompetensi
Alokasi Waktu
2 X 60 menit (classroom session)
3 X 120 menit (coaching session)
2 minggu (facilitation and assessment)
PERSIAPAN SESI

Materi presentasi:
LCD 1: Anatomi dan fisiologi trakeo-bronkial
LCD 2: Patofisiologi benda asing trakeo-bronkial
LCD 3: Gejala dan tanda
LCD 4: Pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis
LCD 5: Penegakkan diagnosis
LCD 6: Penatalaksanaan
LCD 7: Kegawat-daruratan
LCD 8: Bronkoskopi
LCD 9: Tehnik bronkoskopi
LCD 10: Perawatan pasca bronkoskopi
LCD 11: Komplikasi

Kasus : Anak 2,5 thn aspirasi kacang tanah di trakeo-bronkial

Sarana dan alat bantu latih :
– Model anatomi, video, kasus
– Penuntun belajar (learning guide) terlampir
– Tempat belajar (training setting): bangsal THT, Poliklinik THT, kamar operasi, instalasi
rawat darurat, bangsal perawatan pasca bedah THT.

Referensi
– Lore JM., Medina JE. Diagnostic Endoscopy. The Trachea and Mediastinum. In: An
Atlas Of Head And Neck Surgery. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders, 2005; pp.
188, 1015.
– Jackson C, Jackson CL. Bronchi and Esophagus. In: Diseases of the Nose, Throat and
Ear. Philadelphia: W.B. Saunders Company, 1959; pp. 728-38.
1
– Jackson C, Jackson CL. Bronchoesophagology. Philadelphia: W.B. Saunders Company,
1964; pp. 264-67.
KOMPETENSI
Mampu menatalaksana benda asing pada traktus trakeo-bronkial melalui upaya membuat
diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan terkait lainnya (misalnya,
pemeriksaan laboratorium sederhana dan X-ray) dan membuat keputusan serta menangani problem
tersebut secara mandiri hingga tuntas.
KETRAMPILAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran modul ini, peserta didik diharapkan terampil
• menjelaskan gejala dan tanda benda asing trakeo-bronkial
• melakukan anamnesis dan pemeriksaan klinis
• membuat keputusan untuk pemeriksaan penunjang seperti foto Rontgen toraks
• melakukan tindakan bronkoskopi untuk membuat diagnosis
• melakukan tindakan bronkoskopi gawat darurat
GAMBARAN UMUM
Benda asing di dalam suatu organ adalah benda atau bahan yang pada keadaan normal tidak
terdapat didalam organ tersebut. Merupakan kasus gawat darurat yang harus segera ditangani. Sesak
nafas atau distres pernafasan merupakan ancaman yang sering terjadi. Untuk penegakan diagnosis
dan pengobatan, diperlukan keterlibatan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lain : Radiologi,
Anestesi, Penyakit Dalam/Anak, dan Patologi Klinik. Ekstraksi bendaasing mempunyai nilai
diagnosis dan terapi yaitu mengeluarkan benda asing dari traktus trakeo-bronkial. Tidak ada kontra
indikasi absolut.
Contoh Kasus
Seorang anak usia 2,5 tahun diantar ibunya datang ke poliklinik THT-KL dengan
keluhan sesak nafas sejak 1 hari lalu. Menurut ibunya sesak terjadi setelah penderita
tersedak saat makan kacang tanah rebus, disertai batuk-batuk, bibir kebiruan, muntah
makanan + satu kali. Pemeriksaan fisik: pernafasan cepat, sianosis -, stridor bifasik, retaksi
suprasternal, interkostal dan epigastrium +, suhu 38 C Auskultasi : BBS kanan menurun
dibanding kiri, ronki +, wheezing - Toraks foto: tampak atelektasi di lobus kanan bawah.
Diskusi :
Jenis benda asing trakea-bronkial
Patogenesis obstruksi saluran nafas atas dan bawah
Jawaban :
Fokuskan pada kondisi gawatdarurat, membuat diagnosis dengan cepat dan tepat serta
menatalaksana kasus ini secara efektif dan tepat waktu
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran untuk sesi ini, peserta didik akan memiliki
keterampilan untuk :
1. Menjelaskan anatomi, topografi, histologi, fisiologi trakeo-bronkial.
2. Menjelaskan etiologi dan jenis benda asing trakeo-bronkial.
3. Menjelaskan patofisiologi, gambaran klinis.
4. Menjelaskan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang diagnosis seperti foto rontgen.
5. Menjelaskan teknik trakeokopi dan bronkoskopi.
6. Melakukan tindakan trakeokopi, bronkoskop dan ekstraksi benda asing.
7. Merawat penderita pra operatif (memberi penjelasan pada penderita dan keluarga, informed
consent) dan pasca operasi.
STRATEGI dan METODE PEMBELAJARAN
Tujuan 1. Menjelaskan anatomi, topografi, histologi, fisiologi trakeo-bronkial
Untuk mencapai tujuan ini peserta didik belajar teori dan praktik dengan metode pembelajaran
berikut:
• Diskusi kelompok tentang kasus dan penata-laksanaan benda asing trakeo-brobkial
• Bed side teaching kasus pasien rawat inap (concurrent dan retrospective)
• Belajar mandiri (textbook and jurnal reading)
• Bimbingan operasi (kasus)
• Peraktik mandiri dengan supervisi
Must to know key points :
• Anatomi trakeo-bronkial
• Gambaran dan karakteristik histologi trakeo-bronkial
• Fisiologi dan patofisiologi phonasi dan respirasi
• Bronkoskopi dan trakeokopi
Tujuan 2. Menjelaskan etiologi, patogenesis dan gambaran klinik benda asing trakeobronkial
Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku , simulasi pada model anatomi dan
akuisisi pada klien dengan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok untuk memahami dan menguasi aspek teoritis etiologi, patogenesis dan
gambaran klinik
• Bed side teaching (concurrent & retrospective case)
• Belajar menggunakan penuntun belajar dan model anatomi, asistensi operasi dan praktik
mandiri
Must to know key points :
• Etiologi dan faktor predisposisi
• Patogenesis dan gambaran klinik
Tujuan 3. Menjelaskan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang diagnosis
Untuk mencapai tujuan ini peserta mempelajari materi baku , simulasi pada model anatomi dan
akuisisi pada klien dengan metode pembelajaran berikut ini :
• Diskusi kelompok tentang teknik pemeriksaan klinik dan penunjang diagnosis
• Bed side teaching (concurrent & retrospective case)
• Belajar mandiri
• Belajar menggunakan penuntun belajar dan model anatomi, bimbingan operasi dan praktik
mandiri
3
Must to know key points :
• Etiologi dan faktor predisposisi
• Patogenesis dan gambaran klinik
Tujuan 3, 4, 5, 6 & 7 selanjutnya diuraikan seperti di atas.........
EVALUASI
Pada awal pertemuan dilaksanakan pre-test. Selanjutnya dilakukan small group discussion
dengan fasilitator untuk membahas hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar. Setelah
mempelajari penuntun belajar mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang
tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk Role play dengan sesama peserta didik dimana saat
peserta memperagakan kinerjanya maka temannya menilai dengan menggunakan penuntun belajar
untuk evaluasi (peer assisted evaluation)
Setelah dianggap memadai melalui metode bed side teaching dibawah pengawasan
fasilitator, peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar pada model anatomi. Setelah kompetensi
tercapai peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan pada pasien sesungguhnya. Pada saat
pelaksanaan, evaluator melakukan pengawasan langsung dan mengisi formulir penilaian sebagai
berikut :
– Perlu perbaikan
: tahap akuisisi
– Cukup
: tahap akuisisi-kompeten (pelaksanaan benar tapi waktunya tak
efisien)
– Baik
: tahap kompeten (pelaksanaan benar dan waktunya efisien)
Setelah selesai bed side teaching melakukan diskusi untuk mendapat penjelasan dari
berbagai hal yang tidak mungkin dibicarakan di depan pasien.
– Self assessment dan peer assisted evaluation dengan mempergunakan penuntun
belajar
Penilai
– Pengamatan langsung dengan memakai evaluation checklist form
– Kriteria penilaian : cakap/tidak cakap/lalai
– Diakhir penilaian peserta didik diberi masukkan dan bila perlu diberi tugas yang
dapat memperbaiki kinerja.
Pencapaian kompetensi diperoleh melalui
– Ujian OSCE
– Ujian akhir stase
– Ujian kognitif tengah pembelajaran
– Ujian akhir kognitif
– Ujian akhir profesi
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KOGNITIF
Contoh Kuesioner :
Kuesioner Sebelum Pembelajaran
Soal :
4
1.
Benda asing yang paling sering menjadi penyebab penyumbatan traktus trakeobronkiali adalah peniti dan jarum pentul karena sering digunakan untuk sumpit (S/B)
Kuesioner Tengah Pembelajaran
Soal :
1. Penyebab utama sumbatan trakeo-bronkiali adalah:
A. Kacang tanah
B. Jarum pentul
C. Pisang
D. Batu kerikil
Jawaban :
A. Kacang tanah
B. Jarum pentul
C. Pisang
D. Batu kerikil
Essay/Ujian Lisan/Uji Sumatif
Soal :
1. Coba uraikan penyebab
patofisiologinya?
utama
sumbatan
trakeo-bronkiali
&
bagaimana
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR
PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR BRONKOSKOPI KAKU
Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah atau tugas dengan menggunakan skala penilaian di
bawah ini :
1 Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar atau dalam urutan yang
salah ( bila diperlukan) atau diabaikan.
2 Cukup
: Langkah atau tugas dikerjakan secara benar dalam urutan yang
benar (bila diperlukan) tetapi waktu kerjanya tidak efisien.
3 Baik
: Langkah atau tugas dikerjakan dikerjakan dengan benar dan waktu
kerjanya efisien dalam menyelesaikan kegiatan/prosedur tersebut.
Nama peserta didik
Nama pasien
Tanggal
No. Rekam Medis
PENUNTUN BELAJAR
NO KEGIATAN
KASUS
1
2
3
4
5
I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR OPERATIF
Nama
Diagnosis
Informed Choice & Informed Consent
Rencana Tindakan
Persiapan Sebelum Tindakan
5
Penilaian Kinerja Keterampilan (Ujian Akhir)
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR BRONKOSKOPI KAKU
Berikan tanda √ dalam kotak yang tersedia bila ketrampilan/tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda x bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta T/D bila tidak
dilakukan pengamatan.
X
 Memuaskan
Langkah atau tugas dikerjakan sesuai prosedur standar
atau penuntun.
Tidak
memuaskan
Tidak mampu untuk mengerjakan langkah atau tugas
sesuai dengan prosedur standar atau penuntun.
T/D Tidak
diamati
Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh
peserta latih selama penilaian oleh pelatih.
Nama peserta didik
Nama pasien
NO KEGIATAN / LANGKAH KLINIK
1.
2.
3.
4.
5.
Tanggal
No. Rekam Medis
NILAI
1
2
3
Persiapan Pre operasi
Informed Consent
Laboratorium
Pemeriksaan tambahan
Cairan
Konsul anestesi
6
Penilaian Kinerja Keterampilan (Ujian Akhir)
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR BRONKOSKOPI KAKU
B. Bronkoskopi / Trakeoskopi tanpa Laringoskop
1. Bronkoskop dipegang dengan tangan kanan seperti memegang
pen dimasukkan sedikit agak ke sudut kanan mulut kemudian
kebelakang sampai melewati lidah dan tampak epiglotis.
2. Bronkoskop lewat dibawah epiglotis, tampak glotis melewati
pita suara, comisura posterior. Kepala lebih ekstensi sehingga
bronkoskop masuk ke trakea.
3. Bronkoskop dipegang dengan tangan kiri seperti memegang
stik billiard sehingga tangan kanan bebas untuk memegang
instrumen lainnya seperti suction canule, teleskop, forsep.
4. Inspeksi lumen trakea dengan bantuan teleskop evaluasi
adanya benda asing.
5. Ekstraksi/aspirasi benda asing di trakea
6. Bronkoskopi dilanjutkan kebawah sampai ditemukan karina
7. Evaluasi bronkus kanan dan kiri
8. Ekstraksi/aspirasi bila ditemukan benda asing di bronkus
Peserta dinyatakan :
 Terampil
 Perlu perbaikan
 Tidak terampil
dalam melaksanakan prosedur
Tanggal: ......../........../............
Nama dan Tanda Tangan Penilai
7
KATEGORI EDUKATOR/PELATIH
Pendidik
Pelatih
Pembimbing Classroom Preceptor
Clinical Instructor
Pendidik
Clinical Trainer
Penilai
Advanced Trainer
Guru Besar
Master Trainer
Tugas
Membimbing petugas/ peserta didik untuk
memahami aplikasi pengetahuan dalam praktik
Standardisasi atau memberikan kompetensi bagi
petugas/peserta didik
Menilai hasil proses pembelajaran peserta didik dan
kualifikasi pendidik/ penilai/clinical trainer
Instructional Designer
Mencetak Advanced Trainer
Mengembangkan sistem dan manajemen pelatihan
MATERI PRESENTASI
LCD 1. Anatomi dan fisiologi trakeo-bronkial
LCD 2. Patofisiologi benda asing trakeo-bronkial
Reaksi jaringan trakeo-bronkial akibat benda asing eksogen tergantung dari karakteristik, ukuran
dan bentuk relative benda asing.
Benda asing metal yang halus dan non obstruktif hanya menyebabkan kongesti pembuluh darah
mukosa ringan.
Benda asing metal yang kasar dan obstruktif menimbulkan stop valve type obstruction atau one way
valve obstruction.
Benda asing organic (tumbuh-tumbuhan) menimbulkan reaksi yang lebih cepat dan hebat.
8
Contoh Materi Baku
MATERI BAKU
Benda Asing Trakeo-Bronkial
Definisi :
• Benda asing di dalam suatu organ adalah benda atau bahan yang pada keadaan normal tidak
terdapat didalam organ tersebut.
Ruang Lingkup
• Dalam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang
terkait antara lain : Radiologi, Anestesi, Penyakit Dalam/Anak, dan Patologi Klinik.
Indikasi Tindakan
• Menegakkan diagnosis dan terapi yaitu mengeluarkan benda asing dari traktus trakeobronkial.
Algoritma decision making
Tehnik Tindakan
Menjelang Tindakan :
• Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani
serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari
penderita untuk dilakukan operasi. (Informed consent).
• Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
Tahapan Tindakan
• Pembiusan dengan endotrakeal didahului dengan premedikasi yang adekuat. Posisi pasien
terlentang.
• Asisten memegang pada kepala penderita untuk mengatur posisi.
A. Bronkoskopi/Trakeoskopi dengan Bantuan Laringoskop
• Laringoskop dengan Removable slide dipegang dengan tangan kiri kemudian dimasukkan,
(sementara gigi atas dan bawah dilindungi); sampai pita suara terlihat.
• Bronkoskop dipegang dengan tangan kanan dan dimasukkan melalui laringoskop kemudian
masuk melalui laring ke trakea.
• Slide dari laringoskop dilepas dan laringoskop ditarik kebelakang sehingga hanya
bronkoskop yang tertinggal.
Follow up
• Vital sign : pernafasan, suhu tubuh.
• Medikamentosa : antibiotika, kortikosteroid.
• Kata kunci : Benda asing trakeo-bronkial, bronkoskopi, trakeoskopi.
KEPUSTAKAAN MATERI BAKU
1. Lore JM., Medina JE. Diagnostic Endoscopy. The Trachea and Mediastinum. In: An Atlas
Of Head And Neck Surgery. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders, 2005; pp. 188, 1015.
2. Jackson C, Jackson CL. Bronchi and Esophagus. In: Diseases of the Nose, Throat and Ear.
Philadelphia: W.B. Saunders Company, 1959; pp. 728-38.
9
3. Jackson C, Jackson CL. Bronchoesophagology. Philadelphia: W.B. Saunders Company,
1950; pp. 264-67.
Paket Materi Pelengkap Modul
•
Buku Panduan Peserta Didik
– Buku yang diberikan kepada peserta didik dan digunakan untuk memandu mereka
mengikuti proses pembelajaran
•
Buku Pegangan Pendidik
– Buku yang dipegang oleh pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran dan
bimbingan bagi peserta didik dalam upaya untuk mencapai kompetensi yang
diinginkan
•
Buku Acuan
– Materi esensial yang digunakan oleh peserta didik dan diacu oleh pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran untukmencapai kompetensi
10
Download