Health Resource Januari - Februari 2017 FAITH AND HOPE Lebih dari pengobatan, setiap pasien memerlukan keyakinan dan harapan akan kesembuhannya. Siloam Hospitals memahami itu. More than treatment, each patient requires faith and hope for their recovery. Siloam Hospitals understands this. Waspadai Gejala Kanker Paru Early Symptoms of Lung Cancer You Need to Know Perubahan Gaya Hidup Tingkatkan Risiko Kanker Kolon Colon Cancer Risks Increased by Lifestyle Changes Sadari urgensi Kanker Serviks Cervical CancerHow Urgent Is It? Modalitas Penanganan Kanker Serviks Types of Treatment for Cervical Cancer Siloam Hospitals Surabaya Jadi Saksi Persalinan Ibu Bayi Kembar Empat Witnessing the Birth of Quadruplets by Siloam Hospitals Surabaya Menelan Biji Buah bisa Jadi Usus Buntu? Can Eating Seeds Lead to Appendicitis? Editor`s note Health Resource Pelindung DR.dr. Andry M.M., M.H.Kes Kamaljeet Singh Gill Faith&Hope Dear Readers, Dear Readers, Di antara tinggi dan padatnya kegiatan kita sehari-hari, disiplin menjalani gaya hidup sehat bisa jadi merupakan kesulitan tersendiri. Istirahat cukup, rutin berolahraga, bahkan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang pun belum tentu dapat kita lakukan dengan teratur. Maintaining healthy habits amid our busy lives could be challenging. Even basic things like getting enough rest, regular exercise, or maintaining a healthy and balanced diet can sometimes be overlooked. Meski pun begitu, Siloam Hospitals Group melalui majalah Silver ini tak akan bosan dan lelah untuk mengingatkan pembaca pentingnya melakukan gaya hidup tersebut. Terlebih ketika kita sudah mengalami gangguan kesehatan. Ini karena Siloam percaya setiap pasien dan keluarganya memiliki kebutuhan lain di luar pengobatan dan perawatan optimal. Kepedulian inilah yang menggiring Siloam menghadirkan layanan-layanan yang terpusat kepada pasien (patient-centrism). Tahun baru sering menjadi moment kita untuk menyusun resolusi baru. Semoga di tahun ini disiplin menjalani gaya hidup sehat tak sekadar menjadi resolusi, tapi dapat kita implementasikan bersama. Selamat tahun baru! 2 SILVER Januari - Februari 2017 A healthy lifestyle is important nonetheless and Siloam Hospitals Group is committed to promoting it to Silver magazine readers, especially to raise awareness on health problems our readers may already experience. Siloam also believes that patients and family members have needs beyond optimum treatment and care, and that is the reason behind our patient-centric services. As we embark on another year, perhaps with new resolutions, we certainly hope that we can make healthy lifestyle a consistent part of our day-to-day lives. Wishing our readers a prosperous year ahead! Pemimpin Redaksi Sutra Missbowny Redaksi Sintha Amelia Vinda Ratna Sania Dyndha Hanjani Putri Nigar Pandrianto Luciana S Lestari Sirkulasi Siloam Head Office Gedung Fakultas Kedokteran UPH Lippo Karawaci - 31st floor Jl. Boulevard Jend. Sudirman no. 1688 Lippo Village, Tangerang, 15811 Direct : +62 21 2566 8000 Email [email protected] www.siloamhospitals.com Informasi pemasangan iklan dapat menghubungi : [email protected] 021-25668000 ext. 24026 Media Consultant GRid-Story Factory Kompas Gramedia Building Unit 2, 4th Floor Jl. Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530 Tel: (021) 533 0150, 533 0170, Ext 32138 Fax: (021) 530 4776 Web: www.grid.co.id Contents Jan-Feb 2017 Inside This Edition... 20 We commit dr. Azwar Zulmi : Empati dan Simpati Dokter Adalah Kunci Kesembuhan Pasien Empathy and Sympathy – the Keys to Patients’ Recovery 21 Testimonial Riduan Effendi, Pasien Siloam Heart Institute: Pelayanannya Cepat dan Bagus 04 Riduan Effendi, Patient at Siloam Heart Institute: Responsive and Exceptional Service 41-43 He althy Tips Pencegahan Anemia, Buah “Terlarang”, dan Alergi Pada Anak Waspa da i gejala awa l k ank er paru Preventing Anemia, The “Forbidden” Fruits, and Allergy in Children Early Symptoms of Lung Cancer You Need To Know On The Cover highlights-insights Perubahan Gaya Hidup Tingkatkan Risiko Kanker Kolon Colon Cancer Risks Increased by Lifestyle Changes 12-15 Sadari Urgensi Kanker Serviks 22-25 26-28 Types of Treatment for Cervical Cancer Siloam Hospitals Surabaya Jadi Saksi Persalinan Ibu Bayi Kembar Empat 36-37 Witnessing the Birth of Quadruplets by Siloam Hospitals Surabaya Menelan Biji Buah bisa Jadi Usus Buntu? Can Eating Seeds Lead to Appendicitis? 06 Stadium Penyebaran Kanker kolon The Stages of Colon Cancer 14 Cegah Kanker Serviks Segera 25 32-35 As k the doctor Prevention: The Earlier,The Better Cervical Cancer- How Urgent Is It? Modalitas Penanganan Kanker Serviks 2 Tipe Utama Kanker Paru 2 Types of Lung Cancer 45 Telinga Berdengung, Olahraga dan Jantung, Sakit Pinggang dan Kehamilan, Hand Snitizer Editorials Endoskopi untuk Deteksi Dini Kanker Usus Besar Endoscopy, Early Colon Cancer Detection 11 Gaya Hidup Masa Kini Rawan Diabetes Modern Lifestyle, Increases Diabetes Risk 19 Mengobati Kondisi Jantung dengan Kateterisasi, Angioplasty dan Bypass Heart Treatments: Catheterization, Angioplasty, and Bypass Hindari Kanker Pencernaan dengan Skrining Rutin Routine Screening to Prevent Gastrointestinal Cancer Ringing Ear, Exercise and Heart, Waist pain and Pregnancy, Hand Sanitizer 44 nutrition Malnutrisi Lansia, Banyak Cara untuk Menyiasatinya Malnutrition in the Elderly, Ways to Address It 30 31 46 Quiz Januari - Februari 2017 S I LV E R 3 HIghlight Waspadai Gejala Awal Kanker Paru Early Symptoms of Lung Cancer You Need to Know Kanker paru merupakan penyebab umum kematian akibat kanker. Menghindari faktor risiko sedini mungkin dan melakukan diagnosis yang cepat merupakan langkah terbaik untuk menghindari risiko seseorang terkena kanker paru. Lung cancer is the leading cause of cancer deaths. Avoid it by staying away from its risk factors and undertaking health check-ups to get immediate, accurate diagnosis. Kanker paru merupakan salah satu stadium lanjut jenis kanker dengan insiden tertinggi. Menurut data WHO tahun 2014, insiden kanker paru pada laki-laki Indonesia mencapai 25,322 orang. Dari 103,100 orang penderita kanker, profil mortalitas kanker paru sebesar 21,8 persen. Sementara pada wanita insiden paru tiga kali lebih sedikit, yaitu sebesar 9,374 orang dengan profil mortalitas mencapai 9,1 persen dari 92,200 orang. Kanker paru terjadi ketika terdapat pertumbuhan sel tak terkontrol dalam jaringan paru. dr. Achmad Mulawarman Jayusman, Sp.P (K), Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi dari MRCCC Siloam Semanggi Jakarta mengatakan bahwa rokok merupakan faktor risiko paling umum dari kanker paru. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sekitar 70 persen penyebab kanker paru berkaitan dengan kebiasaan merokok. Lung cancer is the type of cancer with the highest number of cases. In 2014, WHO reported that 25,322 males were diagnosed with lung cancer in Indonesia with a mortality rate of 21.8% from 103,100 people with cancer. The number of female patients were three times less than that with 9,374 sufferers and a mortality rate of 9.1% from 92,200 people with cancer. This type of cancer begins with uncontrolled cell growth in the lung tissue. Dr. Achmad Mulawarman Jayusman, Sp.P (K), Pulmonologist and Respiratory Specialist from MRCCC Siloam Semanggi Jakarta,says that smoking is the most common risk factor for lung cancer. According to a study, around 70% of lung cancer cases are associated with a smoking habit. 4 SILVER Januari - Februari 2017 highlight Gejala Umum kanker paru Lung Cancer`s Symptoms Batuk terus menerus dan tak kunjung sembuh Prolonged coughing Sesak napas Shortness of breath Zat berbahaya karsinogen yang terdapat dalam rokok tembakau berpotensi merusak sel-sel yang normal. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang rusak tersebut dapat berubah menjadi kanker. Perokok pasif juga berisiko tinggi terhadap kanker paru. Semakin sering seseorang terpapar asap rokok maka semakin besar pula risiko terkena kanker tersebut. Selain rokok, faktor risiko lain penyebab kanker paru adalah gas radioaktif, paparan jangka panjang terhadap asbes dan polusi udara. Seseorang dengan anggota keluarga yang memiliki atau menderita kanker paru juga rentan terkena kanker. Dari segi usia, kanker paru paling banyak diidap oleh pasien yang berusia diatas 40 tahun. Biasanya, kanker paru tak akan menampakkan gejala yang serius hingga tahap menengah. Terkadang gejala telah terlihat pada masa-masa awal namun seringkali diabaikan dan dianggap sebagai keluhan biasa. Salah satunya, seperti batuk yang berkepanjangan. Batuk terus-menerus dan tak sembuh meskipun sudah konsumsi obat sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Sebab kondisi ini bisa jadi merupakan salah satu gejala awal kanker paru. Oleh karena itu, mengenali gejala kanker paru sejak awal sangat penting untuk segera dilakukan diagnosis dan terapi yang benar. A cigarette contains harmful carcinogenic substances capable of damaging normal cells in the body. Over time, these damaged cells can develop into cancer. Second-hand smokers also face a significant threat of developing lung cancer, as higher exposure to cigarette smoke also means a higher risk of cancer. Batuk darah Another risk factor is radioactive exposure and long-term exposure to asbestos and air pollution. Furthermore, someone with a diagnosed family member is also vulnerable to this type of cancer. In terms of age, lung cancer is most common among people who are over fourty years old. Chest pain The symptoms of lung cancer do not usually appear in early stages and are often brushed aside when they do. For example, prolonged coughing may be a reason to be cautious; coughing that continues, even after medication, needs immediate doctor`s attention as it could be a sign of a something more serious like cancer. Frequent lung infection Therefore, it is important to be familiar with the early signs of lung cancer in order to get the proper diagnosis and treatment. Coughing up blood Nyeri dada Sering terkena infeksi paru Sering merasa letih Fatigue Kehilangan berat badan secara signifikan Significant weight loss Januari - Februari 2017 S I LV E R 5 HIghlight 2 Tipe Utama Kanker Paru Two Types of Lung Cancer 3 subtipe utama NSCLC NSCLC has three subtypes Sumber Gambar: www.webmd.com/lung-cancerhealth-ebsco/ Sel Skuamosa Karsinoma Kanker ini dimulai dalam versi awal sel skuamosa, yang merupakan selsel datar yang melapisi bagian dalam saluran udara di paru. Sering dikaitkan dengan riwayat merokok dan cenderung ditemukan di tengah-tengah paru, dekat dengan bronkus. Adenokarsinoma Small Cell Lung Cancer (SCLC) Small Cell Lung Cancer (SCLC) atau Kanker Paru Sel Kecil Merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan menyebar cepat melalui pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali, kanker ini dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat terdiagnosa. Kanker ini biasanya diobati melalui kemoterapi dan bukan melalui prosedur pembedahan. Sekitar 10% sampai 15% dari semua kanker paru adalah kanker paru sel kecil. Kanker paru jenis ini memiliki hubungan yang kuat dengan kebiasaan merokok. Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) atau Kanker Paru Non-Sel Kecil NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru. Sekitar 80-85 persen dari kanker paru adalah kanker paru non sel kecil (NSCLC). NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Bila didiagnosis secara dini, pembedahan atau radioterapi atau kemoterapi dan terapi target yang dapat memberikan harapan perpanjangan hidup. Saat ini mulai ada imuno terapi seabagai terapi kanker paru. 6 SILVER Januari - Februari 2017 Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) Small Cell Lung Cancer (SCLC) SCLC is a type of lung cancer that tends to spread quickly through the blood vessels and to other organs. Often, when SCLC is diagnosed, it has already developed into a complex disease. SCLC responds to chemotherapy and is typically treated that way instead of through surgical procedures. SCLC accounts for 10% to 15% of all lung cancer cases and is strongly associated with a smoking habit. Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) The most common type of lung cancer, NSCLC accounts for 80% to 85% of all lung cancer cases. The growth and spread of NSCLC is typically slow. Early diagnosis followed by treatments have been known to increase life expectancy. Treatments include surgery, radiotherapy, chemotherapy, or targeted therapies. Currently, the medical world has also started to employ immunotherapy to treat lung cancer. Merupakan bentuk kanker paru yang paling umum. Biasanya bermula di jaringan paru perifer. Cenderung tumbuh lebih lambat daripada jenis kanker paru yang lain dan sering menyebar di luar paru lebih dahulu. Karsinoma Sel Besar Mirip dengan karsinoma sel sadena karzinom. Cenderung untuk tumbuh dan menyebar dengan cepat, sehingga lebih sulit untuk diobati. Large cell carcinoma Squamos cell carcinoma starts in the early versions of squamos cells which are the flat cells that line the inside of airways in the lungs. Often associated with a smoking habit, squamos cell cancer most frequently arises in the central chest area known as the bronchi. Adenocarcinoma The most common type of tumor, adenocarcinoma typically starts in the epithelial tissue. It often grows slower than other types of tumors and spreads outside the lungs. Squamos Cell Carcinoma Large cell carcinoma has similarities with adenocarcinoma, however, it grows and spreads rapidly, and is more difficult to treat. highlight Cara diagnosis Kanker Paru Lung Cancer: Procedures for Diagnosis Seringkali kanker paru terlambat didiagnosis, sehingga penyakit ini semakin sulit ditangani. Oleh sebab itu jangan abaikan gejalanya untuk segera diperiksakan ke rumah sakit. Menurut dr. Achmad Mulawarman Jayusman, Sp.P (K), Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Jakarta, deteksi dini terhadap kanker paru dapat meningkatkan keberhasilan proses pengobatannya. Berikut ini adalah beberapa tes yang bisa dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker paru. Late diagnosis of lung cancer happens quite frequently, making it more difficult to treat. To prevent this, do not ignore the symptoms and immediately see your doctor for a check-up. X-Ray In our interview, Dr. Achmad Mulawarman Jayusman, Sp.P (K), Pulmonologist and Respiratory Specialist at MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Jakarta, emphasized that early detection of lung cancer increases the possibility of successful treatment. Below is a list of tests that a patient may need to take in order to confirm lung cancer. CT Scan Thorax X-Ray Typically the first step in diagnosing lung cancer, a chest X-ray usually reveals whether or not a tumor has developed in the patient’s lungs. If there is an indication of a tumor, further tests will be needed in order to confirm. Diagnosis pertama untuk kanker paru biasanya menggunakan X-ray. Pemeriksaan X-ray pada kanker paru bisa memperlihatkan tumor yang ada. Jika dari X-ray dicurigai terdapat kanker paru, tes lanjutan perlu dilakukan untuk memastikannya. CT Scan Thorax dapat memperlihatkan hal yang abnormal kecil yang tidak bisa tampak oleh X-ray. Dengan memanfaatkan CT scan, akan diperoleh gambaran yang lebih jelas dan detil. PET-CT Scan PET-CT Scan dapat memperlihatkan lokasi sel kanker yang aktif. Pemeriksaan ini bisa dilakukan bila hasil pemeriksaan dengan CT Scan menunjukkan adanya kanker paru dan ingin mengetahui kemana penyebarannya.. Pemeriksaan dahak Dahak yang kita keluarkan saat batuk dapat diperiksa di laboratorium dengan mikroskop. Pemeriksaan ini bisa digunakan untuk melihat apakah terdapat sel-sel kanker di dalam parunya. Biopsi Dalam beberapa kasus dimana jaringan tumor sulit untuk diperoleh, biopsi langsung terhadap tumor paru dapat dilakukan, dimana dokter akan mengambil sampel sel jaringan dari dalam paru. Thoracentesis Kanker paru dapat melibatkan jaringan selaput paru dan mengakibatkan akumulasi cairan dalam rongga antara paru dan dinding dada. Sampel cairan tersebut dapat mengungkapkan sel-sel kanker yang ada. Dokter akan menggunakan trokar untuk mengambil cairan dari dada, yang kemudian akan dilakukan tes terhadap cairan tersebut untuk mencari jenis sel kanker. Thorax CT Scan A CT Scan of the thorax can reveal small abnormalities that may not have been captured through an X-ray. A CT Scan provides your doctor with a clearer and more detailed result. PET-CT Scan A PET-CT Scan highlights areas where cancer cells are active as well as the extent of cancer spread. Sputum cytology Sputum cytology is a laboratory examination. It tests a sample of sputum, under a microscope to determine whether cancerous cells are present in the lungs. Biopsy A lung biopsy is a procedure where a doctor takes a sample of tissue directly from the lungs. It is an option in cases when a tumor sample is difficult to obtain using other methods. Thoracentesis Lung cancer could affect the lung membranes, causing fluid buildup in the space between the lungs and chest wall. An examination of the fluid could possibly reveal the presence of cancer cells. To perform this procedure, a trocar is used to withdraw a fluid sample; the sample is then tested to determine the type of cancer cells. Januari - Februari 2017 S I LV E R 7 HIghlight pengobatan Kanker Paru Treatment for Lung Cancer Seseorang yang terdeteksi kanker paru harus segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis. Menunda-nunda pengobatan hanya akan memicu kanker tersebut terus berkembang. Pengobatan kanker memungkinkan penderita memiliki harapan hidup lebih lama dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Berikut jenis pengobatan kanker paru: Pembedahan Pembedahan atau operasi dilakukan untuk mengangkat kanker paru serta sebagian jaringan di sekitarnya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi jika ada sel kanker yang sudah menyebar. Prosedur pembedahan dapat dilakukan pada penderita kanker paru stadium awal hingga stadium tiga. Terapi Radiasi Terapi radiasi (disebut juga radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Metode ini hanya membunuh sel pada area yang diobati. Bila diradiasi di daerah kepala, maka rambut dapat menjadi rontok. 8 SILVER Januari - Februari 2017 Once diagnosed with lung cancer, immediate medical treatment is imperative and any delay will only allow the cancer to grow. See below for treatment options that could increase a patient’s life expectancy and quality of life. Surgery A surgical procedure, typically done to treat up to stage three cancer, removes the cancer and tissues around it to prevent it from metastasizing. Radiotherapy Radiation therapy (commonly called radiotherapy) uses high-energy rays to destroy cancer cells. This method damages cancer cells only in the treated area. It causes hair loss when used to treat areas around the head and neck. highlight Kemoterapi Kemoterapi menggunakan obat anti kanker guna memperkecil atau membunuh sel kanker. Obat dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dapat mengenai sel-sel kanker di seluruh tubuh tetapi sebagian kecil dapat pula mengenai zat yang masih bagus. Tindakan kemoterapi memiliki efek samping antara lain mual, muntah, rambut rontok, hingga menurunnya kadar trombosit, sel darah putih dan HB dalam tubuh. Terapi Target Tidak seperti kemoterapi yang dapat mengakibatkan ikut rusaknya selsel normal, terapi target mengobati kanker langsung menuju ke sasaran tanpa mematikan sel lain. Terapi target menggunakan obat-obatan untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Obat yang masuk ke dalam saluran darah akan mengenai seluruh sel kanker dalam tubuh. Terapi target dapat diberikan kepada pasien dengan penyakit kanker stadium III dan IV (A+B), atau yang tidak dapat dioperasi. Chemotherapy Chemotherapy is the use of anti-cancer drugs to shrink or destroy cancer cells. The drugs are injected into the veins to attack cancer cells in the body, although a small amount may also affect healthy cells. Chemotherapy is known to have side effects, such as nausea, vomiting, hair loss, and a decrease of thrombocytes, white blood cells, and HB. Targeted Therapy Targeted therapy differs from chemo in that it specifically targets molecules associated with cancer and does not affect other, healthy cells. It uses drugs injected into the blood stream that blocks the growth and spread of cancer. Targeted therapy is an option for stage III and IV (A+B) patients or inoperable patients. Doctor`s Profile dr. Achmad Mulawarman Jayusman Sp.P (K) Lahir di Jakarta, 23 September 1965, dokter yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia di Jakarta ini menamatkan pendidikan Kedokteran Umumnya di Universitas Padjadjaran tahun 1984, lalu melanjutkan pendidikan sebagai Spesialis Paru di Universitas Indonesia, hingga berhasil menjadi Konsultan Kanker Paru. dr. Jayusman, born on September 23, 1956, completed his general medicine degree from the Faculty of Medicine, Padjadjaran University in Bandung in 1984. He earned his degree as lung specialist from the the Faculty of Medicine, University of Indonesia. Januari - Februari 2017 S I LV E R 9 HIghlight Tips mencegah Kanker Paru Preventing Lung Cancer Jauhi faktor pemicu Seperti berhenti merokok, hindari terkena paparan asap rokok dan zat-zat berbahaya lainnya yang berpotensi menimbulkan kanker. Staying away from risk factors Quit smoking, avoid smoke exposure, or exposure to other harmful substances that may cause cancer. Jaga pola makan Perbanyak mengonsumsi makanan yang kaya protein, serta membatasi mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan menghindari makanan berlemak. Maintain healthy diet Increase your intake of protein and at the same time reduce carbohydrate and foods rich in fat. Berolahraga Olahraga secara teratur setidaknya seminggu sekali dapat menjauhkan diri dari berbagai penyakit berbahaya, termasuk kanker. WHO merekomendasikan olahraga dengan intesitas sedang selama 150 menit setiap minggu. Istirahat Make time for exercise Regular exercise, at least one time per week, can help prevent many dangerous diseases including cancer. WHO recommends 150 minutes moderate intemsity exercise each week. Memerhatikan waktu istirahat dengan memastikan tidur yang cukup dan berkualitas. Quality rest Never underestimate your resting time. Make sure you get enough quality sleep on a daily basis. Medical check-up Lakukan medical check-up secara rutin sedini mungkin, terlebih bagi Anda yang berusia 40 tahun ke atas. Medical check-up Begin having regular medical checkups as soon as possible, especially if you are 40 years old and above. 10 SI LVER Januari - Februari 2017 kanker paru merupakan salah satu stadium lanjut jenis kanker dengan insiden tertinggi. Lung cancer is the type of cancer with the highest number of cases. Menurut WHO 2014: 25,322 orang penderita kanker paru profil mortalitas sebesar 21,8 % dari 103,100 orang 25,322 cancer incidence; with a mortality rate of 21.8% from 103,100 men. 9,374 orang penderita kanker paru profil mortalitas sebesar 9,1 % dari 92,200 orang 9,374 cancer incidence; with a mortality rate of 9.1% from 92,200 women. 70% penyebab kanker paru berkaitan dengan kebiasaan merokok. According to a study, around 70% of lung cancer cases are associated with a smoking habit site study. Editorials Endoskopi Untuk Deteksi Dini Kanker Usus Besar Endoscopy, Early Colon Cancer Detection Kanker usus besar merupakan jenis gangguan pencernaan paling berbahaya dengan risiko kematian yang tinggi. Jenis kanker ini umumnya berawal dari gangguan pencernaan ringan seperti maag yang didiamkan, yang akhirnya menyebabkan iritasi lambung dan berdampak ke usus. Colon cancer, the most dangerous digestive disease, is a fatal illness with a high mortality risk. It usually starts with mild indigestion, which further develops into gastritis and affects the colon. Gejala kanker usus besar paling umum adalah adanya darah di feses. Kejadian berulang menunjukan potensi kanker dan semakin kentara apabila pasien mengalami sulit BAB atau bentuk fesesnya cair. Bentuk awal kanker usus besar adalah polip di usus. Apabila polip ini dipotong maka risiko kanker dapat hilang. Pemeriksaan dalam 3-5 pasca pengobatan polip harus kembali dilakukan untuk memastikan kanker tidak muncul kembali. Saat ini, pendeteksian terhadap kanker usus besar dapat dilakukan sedini mungkin melalui Endoskopi. Spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. Epistel P Simatupang SpPD-KGEH menerangkan tindakan endoskopi dilakukan untuk melihat kondisi dalam organ pencernaan guna mengonfirmasi diagnosis. Dalam pemeriksaan itu, alat berbentuk selang kecil dengan kamera optik dan lampu akan dimasukkan ke dalam saluran pencernaan pasien melalui dua jalan, yaitu mulut untuk saluran cerna atas dan dubur untuk saluran cerna bawah. Dengan pola makan masyarakat masa kini yang gemar makanan pedas, berbumbu banyak, dan berminyak, risiko gangguan pencernaan tentu semakin besar. Segera lakukan pemeriksaan komprehensif di Siloam Hospitals apabila gejala lanjutan gangguan pencernaan terus muncul guna menekan potensi kanker usus sedini mungkin. The most common symptom of colon cancer is blood in the stool. If this occurs, especially when accompanied with constipation or loose stool, cancer could be present. The cancer begins as a small polyp. The polyp can be removed, which may then eliminate the risk of cancer. A patient must check in with his or her doctor within 3 to 5 days after removal to make sure that the polyp does not return. As medical technology advances, colon cancer today can be detected even earlier with an endoscopy. Internist at Siloam Hospitals TB Simatupang, Dr. Epistel P. Simatupang, SpPD-KGEH, says an endoscopy procedure examines the digestive tract and confirms diagnosis. In this procedure, a small flexible tube with a camera and a light attached to it, or endoscope, is passed through the digestive tract through either the mouth, in order to examine the upper part of intestine, or the rectum, in order to examine the large intestine. Considering the general preference of our society’s taste buds towards hot, spicy, and fried food, the risk of indigestion among Indonesians is not uncommon. If you, or those around you, are frequently experiencing indigestion, it is recommended that you immediately schedule a comprehensive exam at Siloam Hospitals in order to prevent or treat colon cancer as early as possible. Januari - Februari 2017 S I LV E R 11 HIghlight Perubahan Gaya Hidup Tingkatkan Risiko Kanker Kolon Colon Cancer Risks Increased by Lifestyle Changes Menurut data World Health Organization (WHO), kanker kolon atau kanker usus besar menempati posisi ke tiga kanker yang paling banyak diidap setelah kanker paru-paru dan payudara. Senada dengan WHO, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga menyatakan kanker usus besar menjadi penyakit yang turut mengancam Indonesia. Colon cancer has the third highest number of sufferers after lung and breast cancer, according to the World Health Organization (WHO). Consistent with this, the University of Indonesia’s Faculty of Medicine says this disease is a looming threat in Indonesia. Di Indonesia, penderita penyakit kanker usus besar terus meningkat seiring dengan perubahan lingkungan dan gaya hidup. Jumlah penderita kanker usus besar sudah mencapai 10 persen dari semua jenis kanker, atau sekitar 1,4 juta orang yang menderita penyakit tersebut. dr. Paulus Simadibrata, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi menjelaskan bahwa daerah usus besar merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan. Fungsinya untuk reabsorbsi cairan dan membuang kotoran atau racun yang ada dalam usus. Jika terjadi hambatan dalam usus besar, misalnya karena konstipasi kronik, maka kondisi ini akan menyebabkan penyerapan racun yang lebih banyak dalam tubuh. Singkatnya, racun-racun yang menumpuk inilah yang akan meningkatkan risiko terjadinya kanker usus besar. The number of colon cancer patients in Indonesia has been increasing following environmental and lifestyle changes. Today, out of all types of cancer, colon cancer patients account for 10% of them. Around 1.4 million people have been diagnosed. According to Dr. Paulus Simadibrata, SpPD, Internist at MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, the colon, or the large intestines, is the last part of the human digestive system. It reabsorbs liquid and disposes wastes, or toxins, in the intestines. Abnormalities in the colon, for example due to chronic constipation, will cause toxins to accumulate, which could then lead to the person having a higher risk of colon cancer. 12 SI LVER Januari - Februari 2017 highlight Biasanya pasien datang dengan berbagai keluhan. Keluhannya dapat berupa sering diare atau konstipasi, sering sakit perut, hingga adanya darah saat BAB. Jika sudah semakin parah, biasanya akan disertai dengan anemia akibat perdarahan yang terjadi, serta berat badan yang menurun drastis. Tidak semua gejala tersebut akan dirasakan penderita. Sebagian ada yang menjadi sering buang air besar dengan disertai darah pada kotorannya, namun sebagian ada yang tidak disertai darah, tapi merasakan nyeri pada perutnya. There are some common early symptoms. At first, patients may experience frequent diarrhea or constipation, stomachache, or finding blood in stool. As the disease develops, a patient may also become anemic due to the bleeding and experience drastic weight loss. However, these symptoms manifest differently in different patients. Some would frequently notice blood in stool, some others may not but could experience frequent stomach pain. Kanker usus besar erat kaitannya dengan kerentanan genetik dan lingkungan. Artinya, gaya hidup sangat mempengaruhi keganasan kanker ini. Berikut faktor-faktor yang bisa membuat seseorang terkena kanker usus besar: In terms of its cause, colon cancer is closely related to genetics and the environment. Lifestyle hugely influences this disease. Risk factors include: Kurang mengonsumsi makanan berserat Lack of fibrous food Kebiasaan merokok Smoking habit Mengonsumsi minuman beralkohol Alcohol consumption Jarang melakukan aktivitas fisik atau berolahraga Sedentary lifestyle or lack of exercise Mengalami obesitas Obesity Memiliki kerabat dekat, misalnya orang tua atau saudara kandung, yang menderita kanker usus besar Having close family members, e.g. parents or biological siblings, that suffer from colon cancer Menderita familial adenomatous polyposis yaitu suatu masalah genetika yang menyebabkan tumbuhnya gumpalan-gumpalan sel atau polip di dalam usus besar Having “familial adenomatous polyposis” – a hereditary abnormality that causes the growth of polyps in the large intestines Berusia 50 tahun ke atas 50 years and above Menderita penyakit gangguan pencernaan, seperti radang kronis di usus besar Having digestion problems, such as chronic inflammation in the colon Menderita diabetes Diabetic Januari - Februari 2017 S I LV E R 13 HIghlight Stadium Penyebaran Kanker Kolon The Stage of Colon Cancer Sebagian besar kasus kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan sel berukuran kecil yang disebut polip adenoma. Gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring berjalannya waktu. Polip adenoma terbagi menjadi tiga jenis yaitu adenoma tubular, adenoma villous (pre kanker), adenoma tubulovillous. Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan penyakit kanker usus besar, di antaranya: Colon cancer typically starts with the growth of small lumps of cells called polyp adenoma, which has three types, namely tubular adenoma, villous adenoma (pre-cancer), and tubulovillous adenoma. As they continue to grow, they spread and develop uncontrollably. Four stages are identified to determine the severity of colon cancer: Stadium 1 Pada tahap ini kanker sudah mulai tumbuh di dalam usus besar, namun belum menyebar karena masih terhalang dinding usus. Stage 1 Cancer has developed within the colon wall but has not spread. Stadium 2 Kanker telah menyebar ke seluruh dinding usus besar. Stage 2 Cancer has spread throughout the walls of the large intestines. Stadium 3 Di tahap ini kanker telah menyebar hingga ke kelenjar getah bening yang letaknya berdekatan dengan usus besar. Stage 3 Cancer has spread to the lymph node near the large intestines. Stadium 4 Kanker semakin jauh menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, misalnya hati. Stage 4 At this stage, cancer has spread even further and affects other organs, e.g. the liver. 14 SI LVER Januari - Februari 2017 highlight Pengobatan untuk Kanker Kolon Colon Cancer Treatment Stadium atau tingkat keparahan kanker menentukan jenis pengobatan apa yang akan dilakukan oleh dokter. Jenisjenis pengobatan yang dapat diberikan antara lain: Reseksi Mukosa Reseksi mukosa dapat dilakukan pada penderita kanker usus besar dengan stadium awal. Reseksi mukosa merupakan endoskopi terapeutik termutakhir yang memungkinkan pengangkatan (reseksi) tumor dalam kolon atau anus secara bersama-sama tanpa harus menjalani pembedahan. Pembedahan Operasi yang mengangkat bagian usus yang terkena kanker. Setelah operasi, dapat dilakukan treatment lanjutan seperti kemoterapi yang sesuai dengan sel kankernya. Paliatif Pengobatan atau perawatan yang menyokong diberikan kepada penderita kanker usus besar dengan stadium lanjut untuk meringankan beban pasien dari rasa nyeri atau disabilitas pasien akibat kanker yang dideritanya. Survival rate dari penderita kanker usus besar sangat tergantung dari tingkatan stadium kanker tersebut terdiagnosa. Bila terdiagnosa di stadium awal, maka tingkat harapan hidup penderita kanker cukup menggembirakan. Identifying the stage of cancer is important as a way to determine appropriate treatments. Possible treatment methods include: Mucosal resection This method could be done for patients in the early stages. Mucosal resection is the latest method of therapeutic endoscopy that enables non-invasive simultaneous removal (that is, the resection) of tumors in the colon or the rectum. Surgery Surgical procedure that aims to remove parts of the intestines affected by cancer. A surgery could be followed with further treatment, such as chemotherapy. Options of chemotherapy would depend on the types of cancer cells. Palliative treatment Palliative treatment, administered to late stage cancer patients, mainly aims to relieve discomfort or to treat disabilities that patients might develop because of the disease. The survival rate of colon cancer largely depends on the stage of cancer when diagnosed. The earlier the diagnosis, the higher the chance of recovery. Januari - Februari 2017 S I LV E R 15 HIghlight Kolonoskopi, Pilihan Terbaik Mendeteksi Kanker Kolon Colonoscopy, the Best Method to Detect Colon Cancer Kanker kolon atau usus besar bisa dihindari bila kita melakukan tindakan preventif berupa pemeriksaan rutin. Ada beberapa jenis diagnosis yang bisa dilakukan antara lain; pemeriksaan tumor marker yang dilakukan melalui pemeriksaan darah samar pada feses dan kolonoskopi. Dari tiga pemeriksaan tersebut, pemeriksaan kolonoskopi merupakan opsi terbaik, karena dapat mendeteksi kanker usus besar secara dini bahkan sebelum dirasakan adanya gejala. Menurut dr. Paulus Simadibrata, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, kolonoskopi merupakan proses pemeriksaan dengan memasukkan kolonoskop atau selang yang ujungnya terdapat kamera ke dalam anus. Dokter kemudian dapat melihat ke dalam usus besar dengan kamera video yang menampilkan gambar pada layar. Dibandingkan jenis pemeriksaan lainnya, kolonoskopi memiliki keunggulan yaitu dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna secara langsung pada penderita, dalam waktu singkat dan dengan akurasi tinggi. Colorectal cancer or colon cancer can be prevented by, among other things, having regular check-ups. Tumor marker tests, performed by lab analysis on feces, and colonoscopy, are some of the cancer detection methods available today. Between the two, colonoscopy is considered the better option, as it could detect cancer early on, even before symptoms start to appear. Internist at MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Dr. Paulus Simadibrata, SpPD says a colonoscopy involves the insertion of a colonoscope, a tube with a camera attached on its tip, into the rectum. The camera sends images of the large intestines to a monitor for the doctor to observe. Colonoscopy has a number of advantages compared to other examination methods. A doctor performing this method is able to see where the abnormality is in our digestive system clearly, in real-time, and with high accuracy. 16 SI LVER Januari - Februari 2017 highlight Hasil pemeriksaan pun dapat langsung dicetak. Sehingga jika ditemui adanya kelainan, hal tersebut dapat segera didiagnosis dan ditentukan cara menanganinya. Proses ini juga dapat menjadi panduan bagi dokter untuk menentukan penyebab gejala-gejala gangguan pada usus, seperti konstipasi kronis, diare, atau pendarahan pada anus. Pemeriksaan kolonoskopi dianjurkan dilakukan secara rutin setiap 10 tahun, terutama bagi yang berusia 50 tahun ke atas. Mereka yang berisiko terkena kanker kolon juga penting menjalani tes ini, seperti yang memiliki riwayat polip, memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, memiliki riwayat penyakit radang usus, serta mereka dengan poliposis familial atau keturunan kanker usus nonpoliposis. Sebelum melakukan tindakan kolonoskopi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Agar proses berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang akurat, maka usus besar harus dibersihkan terlebih dahulu. Biasanya pasien diharuskan berpuasa selama beberapa jam atau pada malam sebelum pemeriksaan. Selain itu pasien juga diinstruksikan untuk mengonsumsi obat pencahar sebelum pemeriksaan. Proses kolonoskopi memakan waktu sekitar 10-15 menit. Kolonoskopi biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. Pada saat tindakan, dokter biasanya memberikan obat bius untuk mengurangi rasa tidak nyaman seperti perasaan tekanan, kram, dan kembung pada perut. Tindakan kolonoskopi merupakan prosedur yang aman apabila dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman. Komplikasi jarang sekali terjadi kecuali dalam tindakan pengambilan polip dimana dapat terjadi pendarahan ringan yang biasanya berhenti setelah beberapa saat. The result of the examination can also be printed on the spot, making it easier for quick diagnosis and for a treatment plan to be devised. This method also helps doctors determine causes of abnormalities, e.g. chronic constipation, diarrhea, or rectal bleeding. Colonoscopy check-up is recommended for every 10 years, especially for people over 50 years old. Other than that, anyone who is aware of their risk factors – history of polyps, colon cancer cases in the family, history of colon inflammation, genetic poliposis familial or nonpoliposis colon cancer history – should also take the test. There are preparations to be made prior to this procedure. For a smooth process and accurate result, the colon must be clean. Patients would be required to fast several hours or the night before examination and asked to take laxatives. Lasting for about 10 to 15 minutes, the procedure is in general pain-free. Your doctor would administer local anesthesia to keep any discomforts to a minimum, such as pressure sensation, cramps, or bloating. Performed by an experienced doctor, this is a safe procedure and cases of complication are rare. In instances where colonoscopy is performed to remove polyps, light bleeding might occur but should stop a shortwhile after. Doctor`s Profile dr. Paulus Simadibrata, Sp.PD Pria kelahiran Jakarta, 7 Agustus 1963 ini menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di FK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta tahun 1991 kemudian lulus Spesialis Penyakit Dalam di FK Universitas Indonesia tahun 2001. Born on August 7, 1963, Dr. Simadibrata completed his education in general medicine from the Faculty of Medicine, Atma Jaya Catholic University, in 1991. In 2001, he completed his specialist education in Internal Medicine from University of Indonesia. Januari - Februari 2017 S I LV E R 17 HIghlight Pencegahan Kanker Kolon Preventing Colon Cancer ! 1 2 Selain melakukan screening atau pemeriksaan rutin, lakukan pula hal-hal berikut agar terhindar dari risiko kanker usus besar. Makan buah dan sayuran Mengonsumsi berbagai sayuran dan buah-buahan merupakan cara terbaik untuk mendapatkan cukup serat dan menjaga kesehatan usus. Kurangi makan makanan yang dibakar Ada baiknya mengurangi konsumsi makanan yang diolah dengan cara dibakar. Selain kandungan lemaknya, zat karsinogen yang ada pada makanan yang dibakar dapat menjadi pemicu kanker. 18 SI LVER Januari - Februari 2017 In addition to regular screening, there are other things we can do to prevent colon cancer: Eat lots of fruits and vegetables Fruits and vegetables are the best natural way to intake enough fiber for a healthy digestive system. Less grilled food Cut down consumption of grilled food, not only to avoid fat content, but also to avoid carcinogens in grilled food that can cause cancer. Stop or avoid smoking 3 Hindari merokok 4 Perhatikan kotoran Notice any irregular bowel habits Jika terjadi perubahan pada pola BAB, seperti sembelit dan diare, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kondisi tersebut bisa menjadi indikasi awal kanker usus besar. Feses yang berwarna merah juga bisa menandakan perdarahan usus atau kanker. People who experience constipation, diarrhea, notice blood in the stool, or any irregular bowel habits, should immediately consult their doctor and see if further tests are needed, as these conditions could be early indications of cancer. Zat-zat berbahaya dalam rokok merupakan pemicu terbesar kanker. Bahkan sebuah penelitian dari Jurnal of Clinical Oncology menyatakan bahwa perokok memiliki risiko kematian yang tinggi atau rendahnya remisi dari kanker usus besar setelah operasi kolon dibandingkan dengan individu yang tidak merokok. Cigarettes have been known to contain health-damaging substances that are common cancer causes. A research published by the Journal of Clinical Ontology even suggests that smokers have higher mortality risk, and lower chance of colon cancer remission, even after surgery compared to non-smokers. Editorials Gaya Hidup Masa Kini Rawan Diabetes! Modern Lifestyle, High Diabetes Risk Indonesia di masa sekarang semakin rentan terhadap diabetes. Dengan catatan angka 10 juta orang, jumlah penderita diabetes di Indonesia berada pada peringkat 7 terbanyak di dunia. Diabetes in Indonesia continues to loom large. With 10 million sufferers to date, Indonesia has the seventh highest number of diagnosed patients globally. dr. Johanes Purwoto, SpPd, KEMD, spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrin Siloam Hospitals Lippo Village mengatakan jumlah ini akan terus meningkat akibat gaya hidup masa kini yang semakin tidak sehat. Umumnya penyakit diabetes terbagi atas 2 tipe. Tipe 1 disebabkan oleh masalah gangguan bawaan pada pankreas. Sementara tipe 2 umumnya disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, seperti diet yang buruk dan kurang olahraga yang berujung pada obesitas. Ironisnya, 95% kasus diabetes di Indonesia termasuk dalam tipe 2, dengan pengidap berusia 20 tahunan semakin banyak. Kurangnya kesadaran orang tentang penyakit ini turut membuat diabetes semakin rawan. Apalagi, diabetes tipe 2 seringnya tidak menunjukkan gejala yang menonjol. Sebelum terkena tipe 2, orang akan melewati fase pre-diabetic dimana tingkat gula darah melebihi normal namun tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Jika kondisi ini tidak segera diantisipasi, maka orang tersebut akan terkena diabetes. Oleh karena itu, generasi masa kini perlu sigap menanggapi hal tersebut dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan tes darah. Dalam kondisi normal (dengan puasa selama 8 jam), tingkat gula darah normal adalah 100mg/dl. Tingkat 100-125 mg/dl berarti pre-diabetic dan tingkat di atasnya sudah termasuk kategori diabetes. Untuk penanganan kasus diabetes, Siloam Hospital Lippo Village menyediakan perawatan terbaru. Salah satunya adalah pompa insulin seukuran pager yang menyuntikan hormon sekaligus me-monitoring tingkat gula dalam darah pasien sepanjang waktu. This number, according to Dr. Johanes Purwoto, SpPd, KEMD, internist and endocrinologist at Siloam Hospitals Lippo Village, may still rise due to a modern lifestyle that is often detrimental to our health. There are two types of diabetes. While Type 1 is an inherited condition of the pancreas, Type 2 is induced by unhealthy habits such as poor diet or lack of exercise, which leads to obesity. symptoms of Type 2 diabetes are not very obvious. However, before the diabetic stage, there is a pre-diabetic phase where the level of glucose exceeds the normal threshold but is not high enough to be considered diabetic. If no measures are taken at this point, the condition will develop and the person will be diagnosed as diabetic. Therefore applying a healthy lifestyle is crucial for today’s generation on top of having regular blood checks. Under normal circumstances (after 8 hours of fasting), a healthy blood sugar level should be at most 100 mg/dl. The pre-diabetic level starts between 100125 mg/dl; above this, a person is considered diabetic. To care for patients with diabetes, Siloam Hospital Lippo Village now offers new treatments, including an insulin pump. The small, pager-sized device steadily injects insulin and monitors a patient’s glucose level at all times. Sadly, 95% of diabetes cases in Indonesia are Type 2 diabetes. The country is also seeing more people, as young as in their 20’s, entering this population. Low awareness about the disease and its symptoms are the main causes of this, especially since early Januari - Februari 2017 S I LV E R 19 we commit dr. Azwar Zulmi Empati dan Simpati Dokter Adalah Kunci Kesembuhan Pasien Empathy and Sympathy – the Keys to Patients’ Recovery Banyak orang yang bercita-cita menjadi dokter. Tapi faktanya, tidak mudah untuk menjadi seorang dokter. Bukan hanya memerlukan otak yang encer, namun harus dibarengi pula dengan tekad yang kuat. Itulah yang dialami oleh dr. Azwar Zulmi. Berawal dari suatu kejadian di masa kecil, dimana dia menyaksikan banyak orang yang begitu menaruh harapan untuk sembuh pada seorang dokter, cita-citanya menjadi seorang dokter lalu terbangun. Didorong oleh sebuah tekad mulia ingin menolong orang lain, dokter Azwar pun berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Usai menamatkan studinya, dokter Azwar tidak mau buang-buang waktu. Dia langsung bergabung dengan Siloam Hospitals Palembang (SHPL) pada tahun 2013, dan kini bertugas sebagai dokter umum pada Divisi Medical Services. Selama menjalani tugasnya, dokter Azwar mengaku mendapat banyak sekali pengalaman berharga. Bukan hanya pengalaman medis, tapi juga pengalaman tentang hubungan antar manusia. “Sebab, menjadi dokter itu ternyata bukan sekadar meresepkan obat. Yang terpenting justru melakukan pendekatan personal kepada pasien. Harus berempati dan bersimpati terhadap kondisinya. Untuk sembuh optimal pasien sangat butuh dukungan psikis dan mental,” tuturnya. Toh, meski setiap kali berhadapan dengan pasien dokter Azwar selalu berusaha melakukan yang terbaik, tetap saja sesekali dia mengalami kelelahan. Satu-satunya “obat” yang bisa membuat kelelahannya sirna adalah melihat pasien yang ditanganinya tersenyum. 20 SI LVER Januari - Februari 2017 “Dokter tidak pernah bisa menyembuhkan. Dokter hanyalah perpanjangan tangan Tuhan untuk mengobati. Namun yang menyembuhkan tetap Tuhan. Melayani pasien dengan sepenuh hati dan penuh belas kasih sehingga pasien merasa nyaman dan lekas sembuh, itulah tugas sekaligus kepuasaan bagi kami,” tutup dokter yang terkenal dekat dengan pasien-pasiennya ini . Looking back at our childhood, being a doctor is perhaps one of the most popular choices of professions. Becoming one, however, is not easy, as it requires not only academic excellence but also a strong determination. Dr. Azwar Zulmi knows this for certain. His decision to become a doctor came from his childhood experience, when he saw how people relied on doctors to get better. Determined to follow this path and help others, Dr. Zulmi applied to and got accepted in the Faculty of Medicine of Sriwijaya University in Palembang. Immediately joining Siloam Hospitals Palembang (SHPL) in 2013, not long after he completed his studies, Dr. Zulmi is now a general practitioner at the Medical Services Division. When asked about this new role, Dr. Zulmi said he had already been exposed to so many enriching experiences not only in terms of his medical skills, but also in terms of human relations. “There is more to being a doctor than handing out prescriptions. Our personal approach with patients turns out to be even more important. Doctors need to empathize and sympathize with patients and understand that they need psychological and mental support in order to fully recover,” he says. Still, despite his best efforts, constantly being in a face-to-face situation with patients can sometimes be overwhelming. In thoce challenging moments, patients’ smiles give Dr. Zulmi the energy boost he needs. Known for having close relationships with his patients, Dr. Zulmi also said, “Doctors do not have the power to cure or heal. That is up to God, although we are here to help that process. We are here to serve our patients passionately and compassionately, ensuring they get the comfort they need and hopefully speed up their recovery. That is our job and that is where our reward lies.” dr. Silvia Dewi Kusuma, MARS HoDiv Medical Service RS Siloam Sriwijaya Palembang dr. Azwar adalah dokter yang memiliki dedikasi, integritas, dan loyalitas tinggi. Tak hanya konsisten dan bertanggung jawab, beliau juga selalu mengedepankan service excellence kepada seluruh pasien. Semoga dr. Azwar mampu mempertahankan kinerjanya, terus bersemangat tinggi, dan dapat membagi ilmu dan pengetahuannya. Dr. Zulmi is a dedicated, loyal doctor with strong integrity. Not only consistent and responsible, he also always delivers service excellence to his patients. Certainly this is something we wish for dr. Zulmi to continue. We hope he’ll stay dedicated and that his knowledge can be shared with more people. Testimonial PELAYANANNYA Cepat dan bagus Responsive and Exceptional Service Riduan Effendi/Laki-laki/58 tahun/Pasien Siloam Heart Institute “ Saya tidak sangka kalau gaya hidup saya selama ini pada akhirnya mengharuskan saya untuk menjalani operasi bypass jantung. Saya harus sehat, oleh karenanya saya memilih melakukan operasi di Siloam Heart Institute. I never thought that my past lifestyle would result in a bypass surgery. I am determined to get healthy therefore I chose to undergo the procedure at Siloam Heart Institute. Kini setelah operasi, dokter mengharuskan saya untuk mengubah gaya hidup, seperti membiasakan diri berolahraga tiga seminggu, itu minimanl jalan kaki selama 30 menit, kemudian menghindari stres berkepanjangan, dan pastinya berhenti merokok. Terima kasih Siloam atas tindakan pengobatan dan perawatannya. After the surgery, I had to change my habits. Now, I have to exercise three times a week, at least taking a 30-minute walk each. I also have to avoid stress and I have to quit smoking. Thank you, Siloam, for the medication and treatment. Januari - Februari 2017 S I LV E R 21 HIghlight Sadari Urgensi Kanker Serviks Cervical Cancer – How Urgent Is It? WHO mencatat kanker serviks masih berada di urutan teratas penyebab kematian perempuan di dunia. According to the WHO, cervical cancer is the second leading cause of death among women globally. Di Indonesia, menurut data Riskesdas 2013 menunjukkan 2 dari 10.000 wanita di Indonesia menderita kanker serviks setiap harinya, 26 wanita meninggal karena kanker serviks, serta ditemukan 58 kasus baru setiap harinya. The Indonesian government’s 2013 Basic Health Survey, or Riskesdas, showed that 2 out of every 10,000 Indonesian women were diagnosed with cervical cancer. Every day, 26 women die from this disease, while 58 new diagnoses are made. Dr.dr.Imam Rasjidi, SpOG (K) Onk, Spesialis Onkologi Ginekologi MRCCC Siloam Hospitals Semanggi menjelaskan, kanker serviks bersarang di tubuh perempuan akibat infeksi pada mulut rahim yang berasal dari virus Human Pavilloma (HPV), khususnya tipe 16 dan 18. Virus ini masuk ke sel leher rahim, berkembang biak tak terkendali, hingga akhirnya merusak kinerja sel, memunculkan tumor, dan berubah menjadi kanker. In an interview with Dr. dr. Imam Rasjidi, SpOG (K) Onk, the gynecologic oncologist at MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, explained that cervical cancer starts as an infection in the lower part of the uterus, which is caused by the Human Papillomavirus (HPV). High risk strains such as HPV-16 and HPV-18 are responsible for 70% of cervical cancers. The virus enters the neck of the uterus and grows uncontrollably until it damages healthy cells, causing a tumor to develop which eventually turns into cancer. 22 SI LVER Januari - Februari 2017 Infeksi HPV sangat rentan menjangkit perempuan yang aktif secara seksual maupun yang daya tahan tubuhnya rendah. Yang perlu diwaspadai, kanker serviks mampu juga terjangkit pada perempuan dengan usia yang sangat muda. Women who are sexually active and have low immunity are especially vulnerable to HPV. It is important to be aware that cervical cancer may also develop in young females. 6 1 2 3 4 highlight Faktor Utama Penyebab Kanker Serviks Setidaknya ada 6 perilaku utama yang meningkatkan risiko perempuan terkena infeksi HPV. Perilaku seksual berganti pasangan lebih dari 6 kali atau berhubungan seks sejak usia di bawah 17 tahun meningkatkan risiko hingga lebih dari 10 kali lipat. Termasuk juga berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti pasangan dan berisiko tinggi mengidap kondiloma akuminata (kutil di sekeliling kelamin). Pil KB mengonsumsi pil KB dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun) meningkatkan risiko hingga 2 kali lebih besar. Riwayat kehamilan hamil terlalu muda (sebelum 17 tahun) berisiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan hamil pada usia di atas 25 tahun. Selain itu, perempuan yang hamil lebih dari 3 kali semasa hidup juga berisiko tinggi mengidap kanker serviks karena sistem hormonal yang tidak stabil serta lemahnya kekebalan tubuh saat hamil. Merokok kandungan zat kimia pada rokok bisa merusak sel jaringan serviks dan menurunkan kekebalan tubuh. Tubuh perokok (baik aktif maupun pasif) lebih rentan terinfeksi HPV 2 kali lipat dibandingkan yang tidak. 6 Main Risk Factors of Cervical Cancer-There are at least 6 major risk factors that increase the possibility of getting an HPV infection: 1. Sexual behavior: engaging in sexual activities with up to six different partners or being sexually active below 17 years old increases the risk of HPV infection by more than 10 times. This includes having sexual intercourse with a promiscuous male partner, which may also pose the risk of developing condylomaacuminata (genital warts). 2. Birth control pills: consuming birth control pills over a prolonged period of time (more than 5 years) doubles the risk of infection. 3. Pregnancy history: women who experience early pregnancies (below 17 years of age) have twice the risk of getting cervical cancer than women who become pregnant when they are above 25 years old. Women who are pregnant more than 3 times in their lifetime are also at a higher risk due to unstable hormones and lower body immunity during pregnancy. 4. Smoking habit: the chemical substances in cigarettes can destroy cervical tissue and lower women’s immunity. Both active and second-hand smokers are twice as vulnerable to HPV infection. 5 Gaya hidup tak sehat terlalu sering stres, malas olahraga, dan pola makan tidak sehat mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi lemah sehingga tak maksimal menghadang infeksi HPV. 5. Unhealthy lifestyle: highstress environments, sedentary life, and unhealthy diets contribute to lower immunity. This renders the body unable to fight off an HPV infection. 6 Faktor genetik terlalu sering stres, malas memiliki keluarga sedarah pengidap kanker serviks meningkatkan risiko hingga 2-3 kali lipat. Sebab, ketidakmampuan tubuh menangkal infeksi HPV bisa diturunkan ke generasi selanjutnya. 6. Genetics: having a family member who suffers from cervical cancer could mean that the other female family members are at risk up to 2-3 times higher than average; the body’s inability to fend off HPV infection could be inherited by other members. Januari - Februari 2017 S I LV E R 23 HIghlight Puluhan tahun baru berkembang Years Of Growth Kanker serviks butuh waktu 10-20 tahun untuk berkembang dari sel sehat menjadi sel kanker. Dalam masa awal, gejala penyakit ini sangat samar, bahkan bisa tanpa gejala sama sekali. Hal inilah yang menyebabkan banyak perempuan lalai dan baru memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri setelah ada gejala yang menonjol (terjadi pendarahan atau flek dari vagina). Lebih jauh, keterlambatan diagnosa menjadikan angka kematian akibat kanker serviks sangat tinggi. dr.Imam Rasjidi mengingatkan, bila perempuan mengalami keputihan kronik yang berbau dan bercampur darah, pendarahan di luar masa menstruasi, kemudian periode menstruasi yang lebih berat dan lebih dari biasanya, serta terjadi pendarahan ketika melakukan hubungan seksual, maka lebih baik periksa ke dokter atau rumah sakit untuk mengetahui bilamana itu merupakan tandatanda ia terpapar kanker serviks. In cervical cancer, it takes 10 to 20 years for healthy cells to develop into cancerous cells. Because early symptoms are vague, or do not appear at all, they are often ignored. Most patients only start to seek out medical attention after experiencing pronounced symptoms (such as bleeding or vaginal spotting). However, the high number of deaths due to cervical cancer could be drastically less if patients were diagnosed earlier. dr. Rasjidi stresses the importance of undergoing a medical exam at a clinic or a hospital for women who experience conditions that could be signs of cervical cancer. Such conditions include chronic vaginal discharge with foul odor or blood, bleeding outside the menstrual period, menstrual bleeding that is heavier and longer than usual, or bleeding during intercourse. 24 SI LVER Januari - Februari 2017 highlight Tahap sekunder adalah bentuk pencegahan dengan pendeteksian. Upaya pendeteksian dini utamanya melalui pemeriksaan pap smear atau pun Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Perempuan usia di atas 21 tahun atau yang sudah aktif secara seksual harus melakukan pemeriksaan ini setidaknya 3 tahun sekali. Apabila hasil pemeriksaan menunjukan adanya kelainan, maka perlu pengecekan ulang lebih cepat (2 – 3 bulan sekali). Cegah kanker serviks segera Tahap tersier pada tahap ini, perempuan sudah terdiagnosa memiliki sel pra-kanker dan perlu mendapatkan tindakan medis dan terapi pembersihan sel pra-kanker agar tidak berkembang menjadi kanker. Prevention: the Earlier, the Better Secondary phase consists of prevention and detection measures. Detection methods are mainly the Pap test or Visual Inspection with Acetic Acid (VIA). Women above 21 years of age or sexually active need to take either of these tests at least once every three years. If test results indicate abnormalities, the next test will need to be taken sooner (every 2 to 3 months). Kanker serviks sifatnya asimptomatik (tidak bergejala), padahal semakin dini seseorang mendeteksi kanker serviks, potensi kesembuhan dan harapan hidupnya akan semakin besar. Untuk itu, mengingat urgensi kanker serviks semakin tinggi, maka perempuan harus semakin sadar untuk melakukan pencegahan dini. dr.Imam Rasjidi menjabarkan upaya pencegahan kanker serviks dalam 3 tahap, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Tahap primer artinya menghindari faktor risiko kanker serviks dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Di sini ada 3 hal yang bisa perempuan lakukan, yaitu: • Menerapkan pola hidup sehat di antaranya dengan mengonsumsi makanan sehat (perbanyak buah dan sayur yang mengandung antioksidan), rajin berolahraga, hindari merokok, dan jauhi stres. Semakin sehat tubuh, maka semakin kuat sistem imun melawan infeksi HPV. • Melakukan vaksin HPV karena memiliki tingkat proteksi di atas 90% terhadap virus penyebab kanker serviks. Vaksin ini bisa diberikan sedini mungkin, mulai dari usia 9 tahun. Bagi perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual, sebaiknya pap smear terlebih dahulu sebelum menerima vaksin HPV. • Menghiindari seks bebas, tidak berganti-ganti pasangan seksual, dan tidak melakukan hubungan seksual di usia yang sangat muda Cervical cancer can be asymptomatic for a long period of time. However, early detection will allow the patient to have a better chance of recovering and continuing a healthy life. With this disease becoming a more critical issue, cancer prevention awareness among women has to be raised. There are three phases of prevention, says Dr. Rasjidi, namely primary, secondary, and tertiary phases. In the primary phase, women can avoid risk factors by increasing their immunity through the following three ways: Applying a healthy lifestyle by consuming healthy food (more fruits and vegetables rich in antioxidants), exercising, avoiding smoking, and minimizing stress. A healthier body means a stronger immune system to fight HPV infection. Getting HPV shots. HPV vaccines provide over 90% protection against the virus. The vaccine can be administered to females as early as 9 years old. For sexually active females, Pap tests need to be taken prior to vaccination. Avoiding promiscuous sex and sexual activities at a young age. Tertiary phase occurs when precancer cells are identified and the patient needs medical procedures to remove these cells to stop them from growing into cancer. Stop Menunda Pap Smear! Never Delay Pap Tests! Pap smear adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim, kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim. Selain itu, dengan tes ini juga dapat dilihat bilamana terdapat infeksi atau sel-sel abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker. Pap tests examine and analyze a sample of cells from the cervical neck. This test can also examine for infection or abnormal cells that have developed into cancer cells. Januari - Februari 2017 S I LV E R 25 HIghlight Modalitas Penanganan Kanker Serviks Types of Treatment for Cervical Cancer Kanker serviks adalah penyakit yang membutuhkan penanganan khusus dan menyeluruh, mulai dari diagnostik, teraputik, hingga evaluasi. Modalitas terapi penanganan kanker serviks sendiri kini ada empat jenis. Ke empat jenis terapi ini sepenuhnya tersedia di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dengan dukungan peralatan canggih dan tenaga ahli. Adapun jenis terapi meliputi: Cervical cancer needs specific and holistic treatments which include diagnostics, therapeutic, and evaluation. There are four types of cervical cancer treatments available today, all are provided by MRCCC Siloam Hospitals Semanggi which is complemented by state-of-the-art equipment and skilled personnel. These options are: 26 SI LVER Januari - Februari 2017 highlight 1 Cryotherapy/Cryosurgery Terapi menghancurkan sel kanker dengan proses pembekuan dan pemanasan. Proses ini akan berlangsung minimal 2 siklus hingga sel kanker kering dan rusak. Pada kanker yang lebih besar, terapi bisa berlangsung hingga 2-3 kali. Cryotherapy/Cryosurgery Cryosurgery destroys cancer cells by consecutively freezing and thawing the cells. This process usually requires two treatment cycles until the cancerous cells are dry and damaged. The therapy may last 2 to 3 times longer in cases of larger tumors. 2 Trachelectomi Terapi pengangkatan mulut rahim dan bagian atas vagina tanpa membuang rahim. Di sini, dokter akan mulai dengan mengeluarkan kelenjar getah bening untuk memeriksa ada tidaknya sel kanker. Jika tidak ada, dokter akan melakukan radikal trachelectomy dengan menghapus leher rahim dan jaringan sekitarnya. Radikal trachelectomy bisa dilakukan melalui vagina maupun perut. Jika ada, pasien harus mendapatkan penanganan lanjutan, seperti radioterapi dan kemoterapi. Trachelectomy Trachelectomy is the removal of the cervix and the upper part of the vagina while leaving the uterus intact. This procedure starts with the removal of lymph nodes in the pelvis to check whether or not the cancer has spread. If the result is negative, radical trachelectomy ensues, where the cervix and nearby tissues are removed. Radical trachelectomy can be done through the vagina or through the abdomen. In a case where the cancer has already spread, the patient will need other treatments, such as radiotherapy and chemotherapy. 3 Radioterapi Terapi pemberian sinar berenergi tinggi untuk menyusutkan tumor atau membunuh sel-sel kanker. Radioterapi terbagi 2, yaitu radiasi eksternal dan internal. Radiasi eksternal menyinari panggul menggunakan alat serupa terapi sinar X. Pasien juga akan mendapatkan kemoterapi dosis rendah untuk mengendalikan nyeri dan pendarahan. Sementara itu, radioterapi internal meradiasi kanker langsung melalui bagian dalam vagina dan ditempatkan hingga bagian rahim. Proses biasanya berdurasi berjam-jam hingga berhari-hari. Radiotherapy This therapy uses high-energy rays to shrink tumors or destroy cancer cells. There are two types of radiotherapy, internal and external radiation therapy. In external radiation therapy, a machine similar to an X-ray machine is used to transmit a beam of radiation to the pelvic area. A patient who undergoes this treatment will also receive a low dose of chemo to control pain and bleeding. Meanwhile, internal radiation therapy treats cancer from the inside; radioactive materials are placed into the vagina or other areas, including the uterus. Internal radiation may be done in a matter of hours or up to several of days. 4 Kemoterapi Terapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi adalah tahap lanjutan yang diberikan apabila terapi lain sudah dilakukan namun sel kanker masih tetap muncul (bahkan menyebar). Chemotherapy Chemotherapy uses drugs to kill cancer cells. This advanced stage of the treatment is done when other treatment options have been exhausted and the cancer still recurs or even spreads. Doctor`s Profile Dr. dr. H. Imam Rasjidi, Sp.OG(K)Onk Pria kelahiran Surabaya, 23 Januari 1960 ini menamatkan pendidikan Kedokteran Umum di FK Universitas Airlangga, Surabaya tahun 1986 kemudian lulus Spesialis Kebidanan dan Kandungan di FK RSUD dr. Sutomo Universitas Airlangga tahun 1995. Born in Surabaya on January 23, 1960, he graduated from the Faculty of Medicine, University of Airlangga Surabaya, in 1986. He graduated from RSUD dr. Sutomo teaching hospital from the same university as Specialist in Obstetrics and Gynecology in 1995. Januari - Februari 2017 S I LV E R 27 HIghlight Teknologi Untuk Evaluasi Kanker Cancer Diagnosis Tools and Technologies Tingkat keberhasilan terapi penanganan kanker serviks sangat bergantung dari stadium kankernya. Oleh karena itu, semakin dini kanker mendapat penanganan, semakin besar pula potensi keberhasilan terapi pengobatananya. Sementara itu, untuk memantau kondisi pasca terapi, selanjutnya pasien perlu melakukan kontrol dan evaluasi. dr. Imam Rasjidi menyarankan pasien melakukan PET/CT Scan (Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning). PET/CT Scan berfungsi untuk memonitor aktivitas dan mendeteksi perubahan sel tubuh dengan media warna. Cara ini memberikan hasil lebih detail dengan risiko yang minimal. Saat ini, rumah sakit di Indonesia yang menyediakan mesin PET/CT Scan masih terbilang sedikit. Salah satu rumah sakit yang memiliki alat PET/CT Scan adalah MRCCC Siloam Hospitals Semanggi. Whether a treatment is successful or not depends on how developed the cancer is. Therefore, early treatment is the rule of thumb; the earlier it is administered, the higher the chance of success. After a therapy cycle is concluded, the patient’s condition still needs to be monitored by a doctor. Dr. Imam Rasjidi recommends patients have a PET/CT Scan (Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning) to monitor activity and changes in cells using color imaging. This method poses very low risk, but yields very detailed results. There are not many hospitals in Indonesia that have this technology. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi is among few where patients can conveniently undergo a PET/CT scan. ! MRCCC Siloam Hospitals Semanggi selaku pusat kanker komprehensif menawarkan pelayanan dan fasilitas perawatan terlengkap di Indonesia untuk segala penyakit kanker. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi siap memberikan penanganan, mulai dari diagnostik, teraputik, hingga evaluasi. As a hub for cancer, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi offers the most complete range of medical services and treatment facilities in Indonesia. MRCCC Siloam Hospitals Semanggi is ready to address all cancer-related problems while providing diagnostics, therapeutic services and evaluations. 28 SI LVER Januari - Februari 2017 21.4% of Indonesian female cancer patients suffer from breast cancer* *WHO 2014 data Breast Cancer Screening Mammography Rp 388,000 USG Mammae Rp 288,000 For more information contact : 1-500-181 Berlaku sampai dengan 31 Maret 2017 Siloam Hospitals TB Simatupang | Jl. RA. Kartini No. 8, Cilandak Jakarta Selatan | (+62 21) 2953 1900 Online Appointment: www.siloamhospitals.com 24 Hour Siloam Ambulance Service: 1 – 500 – 911 BALI KUTA • BALI NUSA DUA • BALI SUNSET • BALIKPAPAN • BEKASI • BUTON • CIKARANG • DEPOK • JAKARTA KEBON JERUK • JAKARTA MAMPANG • JAKARTA SEMANGGI (MRCCC) • JAKARTA TB SIMATUPANG JAMBI • KUPANG • LABUAN BAJO • MAKASSAR • MANADO • MEDAN • PALEMBANG • PURWAKARTA • SAMARINDA • SURABAYA • TANGERANG LIPPO VILLAGE • TANGERANG RSUS Januari - Februari 2017 S I LV E R SHTB-SilverMags-BreastCancer-1.indd 1 29 1/23/17 09:45 Editorials Mengobati Kondisi Jantung dengan Kateterisasi, Angioplasty dan Bypass Heart Treatments: Catheterization, Angioplasty, and Bypass Keluhan sesak napas atau nyeri dada merupakan salah satu gejala umum penyakit jantung. Akan tetapi, banyak yang tidak menyadari bahwa masalah jantung berkaitan dengan penyumbatan arteri oleh plak lemak, yang dapat mengganggu peredaran darah dan oksigen ke jantung. Difficulty breathing and chest pain are among the common symptoms of heart disease. Many people, however, are not aware that heart problems could be caused by arterial clog due to plaque buildup that blocks the flow of blood and oxygen to the heart. dr. Antono Sutandar, Cardiologist dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengatakan bahwa melalui kateterisasi jantung, penyempitan atau penyumbatan arteri dapat dideteksi sehingga keluhan yang berhubungan dengan jantung dapat diobati dengan baik. Terkait hal itu, dr. Anton mengungkapkan, di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, seorang pasien jantung berusia 46 tahun baru-baru ini dirawat karena nyeri dada dan diberi tindakan kateterisasi. Setelah mendapat anestesi lokal, pasien kemudian terhubung dengan monitor yang menampilkan bagaimana kateter yang dirancang khusus dengan ujung balon kecil dipandu ke titik penyempitan di arteri. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang terdapat pada paha pasien hingga mencapai jantung. Tindakan ini bertujuan membantu meregangkan arteri yang tersumbat agar dapat terbuka. Setelah dilakukan tes diagnostik pada pasien tersebut diketahui bahwa pasien memiliki tiga arteri yang menyempit. 30 SI LVER Januari - Februari 2017 Sehingga dalam menangani kondisi tersebut, perlu dilakukan angioplasty dan stenting. Angioplasty merupakan metode invasif minimal pelebaran arteri koroner menggunakan kateter balon untuk melebarkan arteri dari dalam. Selain itu stent akan dipasang dilokasi penyumbatan untuk menjaga arteri tetap terbuka. Setelah stent ditempatkan, pasien akan merasa lebih nyaman, karena stent dapat menjaga darah mengalir ke jantung dengan baik. Namun, penempatan stent bukan jawaban untuk pasien dengan penyempitan pembuluh utama kiri lebih dari 50% atau bagi mereka dengan penyakit yang melibatkan tiga atau empat arteri koroner. Pasien-pasien ini umumnya dianjurkan untuk mendapatkan treatment Coronary Artery Bypass Graft (CABG). CABG adalah bentuk operasi bypass yang dapat membuat pembuluh darah baru dari aorta (pembuluh nadi besar) melewati pembuluh darah koroner yang menyempit sehingga otot-otot jantung mendapat pasokan darah yang cukup untuk kebutuhan kerja jantung. CABG dilakukan oleh tim dokter yang terdiri dari dokter ahli jantung dan hati ahli bedah. Intervensi, termasuk persiapan total anestesi, membutuhkan waktu antara tiga dan lima jam, tergantung pada jumlah arteri yang perlu di bypass. Certainly it is important to properly treat heart problems. Dr. Antono Sutandar, Cardiologist at Siloam Hospitals Kebon Jeruk says that cardiac catheterization could effectively assess arterial clog or blockage and treatment is then prescribed based on the result. A 46 year-old patient was recently admitted to Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta. The patient complained of chest pain and catheterization procedure was administered. This procedure involved local anesthesia and the insertion of catheter tube equipped with a tiny balloon. The equipment was connected to a monitor that displayed the catheter, guided to the clogged area. The catheter was passed into the blood vessel in the thigh and slowly moved to the heart. This procedure was aimed to open blocked arteries. The test revealed that there were three clogged arteries and this condition required angioplasty and stenting. A minimally invasive procedure, angioplasty widened the coronary artery using a catheter with a balloon tip. Stents were then placed in the clogged sites to open up the arteries and maintain them. Usually, after stent procedure, patients immediately feel more comfortable as the stents allow healthy blood flow to the heart. However, stent procedure is not a ‘one-size fits all’ answer. Patients with over 50% blockage in the left arteries, or whose diseases affect three or four coronary arteries are usually advised to take Coronary Artery Bypass Graft (CABG). A type of bypass surgery, CABG creates new blood pathway by grafting a healthy artery, which then bypasses the narrowed coronary artery. This procedure results in increased blood flow, ensuring the heart has enough blood to work properly. A CABG procedure will involve a team of doctors, comprised of cardiologists and surgeons. Depending on the number of arteries to bypass, CABG takes between three to five hours in total, including general anesthesia. Editorials Hindari Kanker Pencernaan dengan Skrining Rutin Routine Screening to Prevent Gastrointestinal Cancer Gejala kanker pencernaan sering dianggap sebagai masalah pencernaan yang tidak berbahaya. Lakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini dan mendapatkan pengobatan yang efektif. Often times, symptoms of gastrointestinal cancer are regarded as harmless digestive problems. Routine check will help you determine if your symptoms really are harmless and recommend effective treatment. Dr. Yulita Cindra, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals TB Simatupang mengatakan bahwa kanker pada sistem pencernaan merupakan jenis kanker yang paling sulit dideteksi. Seringkali seseorang yang menderita iritasi lambung yang disertai mual sepanjang waktu menganggap keluhan tersebut merupakan masalah asam lambung biasa. Atau ketika melihat darah saat BAB, seringkali dianggap wasir. Ketika keluhan-keluhan tersebut sudah tidak dapat diatasi dengan obat, maka sebaiknya Anda ekstra waspada karena hal tersebut bisa menimbulkan masalah yang lebih serius yaitu kanker. Kanker pada sistem pencernaan dibagi menjadi dua jenis antara lain kanker lambung, yang melibatkan organ pencernaan tubuh bagian atas; dan kolorektal usus besar, yang melibatkan bagian bawah tubuh organ pencernaan. Karena penyakit ini sulit dideteksi pada tahap awal, jangan menunggu hingga timbul gejala untuk melakukan skrining. Mereka yang berusia di atas 40, terutama mereka yang berisiko terkena kanker, harus mendapatkan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini. Mereka yang berisiko antara lain, yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga, gemar mengonsumsi daging merah, serta iritasi lambung persisten. Oleh karena itu, jika Anda berada di atas 40, membawa faktor risiko, atau merasakan salah satu gejala, segera periksakan ke dokter. Biasanya dokter akan merekomendasikan untuk menjalani endoskopi diagnostik, kolonoskopi atau Tomography Scan Computerized (CT Scan). Jika ditemukan adanya tumor, selanjutnya akan dilakukan biopsi untuk melihat tingkat keganasannya. Jika ternyata positif kanker, pasien harus menjalani PET / CT scan atau laparoskopi untuk melihat sejauh mana penyebarannya. Kanker yang terdeteksi pada tahap awal masih mungkin untuk diangkat melalui operasi. Akan tetapi jika kanker sudah menyebar, maka radioterapi dan kemoterapi adalah pengobatan yang disarankan. Dr. Yulita Cindra, SpPD, Internist at Siloam Hospitals TB Simatupang, says this type of cancer is the most difficult to detect. We often mistake intestinal problems, such as gastric irritation, persistent nausea, or blood in stool, for minor heartburn or hemorrhoids. However, when your usual medications no longer work, then it is time to pay more serious attention to the symptoms as they could indicate an early onset of cancer. Gastrointestinal cancer is further divided into two types – gastric cancer that affects upper digestive organs, and cancer of the large intestines, or colorectal cancer, that affects the lower digestive organs. Because it is difficult to detect this cancer at its early stage, cancer screening should be taken way before symptoms become more pronounced. It is strongly recommended for people age 40 and above, especially if they have a higher risk of cancer, to undergo routine screening. Risk factors, among others, are cancer history in the family, red meat consumption, and persistent gastric irritation. If you are above 40, have risk factors or are experiencing one or more symptoms, go to your doctor immediately. The doctor will then order common tests such as Diagnostic endoscopy, colonoscopy, or Computed Tomography Scan (CT Scan). The next step, if a tumor is found is biopsy, which will determine if the tumor is malignant or benign. In case of positive cancer diagnosis, PET/CT Scan or laparoscopy will be administered to assess cancer spread. Given that the cancer is detected early, removal through surgery is possible. There are also treatments if the cancer has developed, such as radiotherapy and chemotherapy. Januari - Februari 2017 S I LV E R 31 Ask the doctor Telinga Berdengung Ringing Ear Dok, akhir-akhir ini telinga saya sering berdengung dan terkadang disertai dengan nyeri kepala. Apakah sesuatu terjadi pada telinga saya? My ears have been ringing lately, sometimes accompanied by a headache. Is there something wrong with my ear? A Q Dijawab Oleh Telinga mendengung disertai sakit kepala perlu di waspadai terutama bila nyeri menetap di sisi yg sama. Diagnosa bisa dari ringan hingga berat seperti tumor nasopharing harus di pertimbangkan. Disarankan kontrol ke rumah sakit, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tinnitus followed by headache may be a reason to be cautious, especially if it occurs in the same ear every time. This could suggest a mild or severe condition, such as a nasopharyngeal tumor. Consult with your doctor for a complete examination. dr. Agustinus Sony, Sp. THT-KL APAKAH KAMU TAHU? // Did You know? penggunaan headphones dalam waktu 1 jam dapat meningkatkan jumlah bakteri di telinga hingga 700 kali lipat Wearing headphones for just an hour will increase the bacteria in your ear by 700 times. Sumber: edidyouknow.com 32 SI LVER Januari - Februari 2017 Ask the doctor Olahraga dan Jantung Correlation Between Exercise and Heart Dok, benarkah kebiasaan olahraga pada malam hari dapat membahayakan jantung? Is it true that exercising at night is dangerous for your heart? A Dijawab Oleh Q Tidak Benar. Olah raga bisa dilakukan kapan saja, asal tidak dilakukan oleh orang yang kurang istirahat, stress, pekerja lembur dan sudah lelah. Intinya olah raga bisa dilakukan kapan saja dan justru baik. Not true. Exercise can be done anytime. It’s the person’s condition that is important. Do not exercise if you’re not well rested, under great stress, have just completed long hours at work, or are already fatigued. In short, exercise is a useful activity and can be done at any time d r . C h r i s t i a n i M u l j o n o , S p . JP Cegah Cedera dengan Pemanasan pilihlah olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, pahami teknik dasar dari olahraga tersebut, ikuti arahan trainer untuk pemula dari setiap jenis olahraga, serta lakukan pemanasan (warming up) sebelum melakukan aktivitas. Begitu pula dengan peregangan (stretching). To reduce your risk of sports injury, choose the exercise most suitable for your body condition and apply the right techniques. If you are a novice, seek the help of a trainer and always warm up before exercise. Januari - Februari 2017 S I LV E R 33 Ask the doctor Kehamilan dan Sakit pinggang Correlation Between Pregnancy and Waist Pains Q A Dok, saat ini kehamilan saya memasuki trimester kedua dan sering sekali merasakan nyeri pinggang. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? I’m in my second trimester of pregnancy and I am experiencing frequent waist pain. What could be the cause of this and what can I do to treat it? Nyeri pinggang pada ibu hamil harus dicari tahu/diperiksa untuk mengetahui penyebab nyerinya. Pinggang bisa dibagian depan dan juga bisa dibagian belakang. Bisa saja sakitnya karena ototnya yg berkontraksi atau karena perut semakin besar sehingga bentuk tubuh sudah berubah lebih condong ke depan (sumbu tubuh dalam hal ini tulang belakang agak terdorong ke depan/lordosis). Bisa pula ada kelainan pada organ dalam misalnya infeksi saluran kemih (dari bawah sampai ke atas) Jadi kesimpulannya : Penyebab harus dipastikan dengan melakukan pemeriksaan. Penanganannya tergantung penyebab nyeri/sakitnya. Dijawab Oleh 34 dr. Aphrodite Pandin (Deintje) Sp. OG SI LVER Januari - Februari 2017 An examination is required to determine the cause of the pain and to identify precisely which area of the waist is affected; it could be around the lower back or the abdomen. Contracting muscles or belly growth may affect posture which could cause excessive curvature in a pregnant woman’s spine or lordosis, which would ultimately lead to discomfort. It could also be caused by internal problems, such as urinary tract infection (lower and upper tracts). In short, an examination is needed to accurately know the cause of the pain and appropriate treatment. Ask the doctor Cuci tangan dengan Hand Sanitizer? A Q 1 dr. Linda Uli Natalisa Ketika tidak ada air dan sabun, hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% dapat menjadi pilihan. 3 When soap and water aren`t available, use a hand sanitizer containing at least 60% alcohol. Penggunaan Hand sanitizer 2 Hand Sanitizer dapat mengurangi jumlah bakteri pada kulit tapi tidak bisa mengeliminasi semua jenis bakteri. Sanitizer can reduce the number of microbes on the skin, but it will not eliminate all types of germs. Dok, apakah penggunaan hand sanitizer saja untuk membersihkan kuman di tangan sudah cukup ampuh? Perlukah mencuci tangan lagi? Is using hand sanitizer alone enough to keep our hands clean from germs, or do we still need to use water and soap? Washing our hands using soap and clean running water is still the recommended method. You may use hand sanitizer as an alternative, in case water and soap are unavailable. Later on, you may want to repeat hand washing to make sure all the germs are eliminated Sebaiknya membersihkan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Hand sanitizer bisa digunakan jika tidak ada sumber air. Alangkah lebih baik jika mencuci tangan lagi. Dijawab Oleh Cleaning Hands with Hand Sanitizer Jangan gunakan hand sanitizer ketika tangan tidak sangat kotor atau berminyak; di kondisi ini sangat disarankan cuci tangan menggunakan air dan sabun. Hands should not be visibly dirty or greasy; soap and water work better in this case. 4 Pada akhirnya sabun dan air merupakan cara terbaik untuk mencuci tangan. Soap and water are still the best way to clean hands. Sumber: National Jewish Health Januari - Februari 2017 S I LV E R 35 What`s on Siloam Hospitals Surabaya Jadi Saksi Persalinan Ibu Bayi Kembar Empat Witnessing the Birth of Quadruplets Memiliki buah hati merupakan dambaan setiap pasangan suami istri. Akan tetapi proses mendapatkan buah hati tidaklah selalu semudah yang dibayangkan. Banyak pasangan yang kemudiaan berjuang memiliki anak dengan program bayi tabung. Program tersebut dinilai memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Bahkan peluang untuk mendapatkan kehamilan kembar pun sangat besar. Seperti yang dialami oleh pasangan Kristian Yofri (36) dan Monique Livia S P (35). Melalui program bayi tabung, pasangan ini tidak hanya mendapatkan satu atau dua anak dalam satu kelahiran, melainkan empat anak sekaligus. Kristian dan Monique menjalani program bayi tabung bersama dr. Aucky Hinting, SpAnd dan tim di Klinik Ferina, tiga benih berhasil ditanamkan dalam rahim Monique. Dalam perjalanannya, di bulan ketiga kehamilan didapati bahwa satu Getting married and raising a family is a dream for many people. Unfortunately, although conceiving a child naturally is easy for most people, the story may be different for others. For those who experience difficulty in conceiving, In Vitro Fertilization (IVF) can be an option. This treatment is considered to have fairly high success rate and could even lead to multiple pregnancies. Thirty-six year old Kristian Yofri and his wife, thirty-five year old Monique Livia S.P can testify to this. After a successful IVF, the couple was blessed with quadruplets. Kristian and Monique had their IVF treatment with dr. Aucky Hinting, SpAnd and team at Ferina Clinic. Initially, Monique had three embryos transferred to her uterus. 36 SI LVER Januari - Februari 2017 What`s on benih membelah menjadi dua sehingga terdapat empat janin dalam kandungan sang ibu. Setelah mengandung keempat janin selama tiga puluh enam minggu, mereka pun mempercayakan tim medis Siloam Hospitals Surabaya untuk menangani proses persalinan yang berisiko tinggi ini. Proses kelahiran keempat bayi tersebut berlangsung dengan lancar pada 11 November lalu di Siloam Hospitals Surabaya. Sejak pagi, seluruh tim dokter bersiap di kamar operasi untuk melakukan persalinan bayi kembar empat ini. Tim dokter terdiri dari dr Hendro Pramono, SpOG sebagai dokter kebidanan & kandungan, dr Agus Harianto, SpA (K) dan tim sebagai dokter anak, dan tim dokter anastesi Siloam Hospitals Surabaya. Bayi pertama berjenis kelamin perempuan pun berhasil dilahirkan dengan berat 1440 gram dan diberi nama Marianne Grace Phan. Bayi kedua juga berjenis kelamin perempuan lahir dengan berat 1600 gram dan diberi nama Merivienne Grace Phan. Disusul dengan bayi ketiga berjenis kelamin laki-laki lahir dengan berat 2200 gram dan diberi nama Kennard Xavier Phan. Dan yang terakhir, bayi keempat berjenis kelamin perempuan lahir dengan berat 1100 gram dan diberi nama Merilynne Grace Phan. Keempat bayi tersebut langsung mendapatkan penanganan pertama dari dr. Agus Harianto, SpA (K) dan tim. Selanjutnya keempatnya dibawa ke ruang NICU (Neonatal Invasive Care Unit) Siloam Hospitals Surabaya yang telah siap dengan semua peralatan dan tenaga medis untuk memantau kondisi bayi-bayi ini. Kondisi keempat bayi dan sang ibu dilaporkan dalam kondisi sehat. Three months into the pregnancy, one embryo split and Monique then carried four fetuses in her womb. At the end of the pregnancy, after thirtysix weeks of carrying the babies, the couple chose Siloam Hospitals Surabaya to help them with this high-risk delivery. After a successful labor process, the four siblings who had been sharing a womb arrived at Siloam Hospitals Surabaya on November 11. The team of doctors who had been preparing since dawn for the procedure were obstetrician and gynecologist Dr. Hendro Pramono, SpOG, pediatrician Dr. Agus Harianto, SpA (K), and the hospital’s team of anesthetists. At 1,440 grams, baby girl Marianne Grace Phan, was the first to arrive. Her sibling, also a girl and with a weight of 1,600 grams, Merivienne Grace Phan, followed. The third was a baby boy, Kennard Xavier Phan at 2,200 grams, and little Merilynne Grace Phan, who weighed 1,100 grams, completed the delivery. Immediately after birth, the babies were examined by dr. Agus Harianto, SpA (K) and his team and were taken to the NICU (Neonatal Invasive Care Unit) of Siloam Hospitals Surabaya, where all equipment and staff members were prepared to monitor the babies’ conditions. The mother and her four children are healthy. “ Proses kelahiran keempat bayi tersebut berlangsung dengan lancar pada 11 November lalu di Siloam Hospitals Surabaya. After a successful labor process, the four siblings who had been sharing a womb arrived at Siloam Hospitals Surabaya on November 11. Januari - Februari 2017 S I LV E R 37 What`s on Customer Centric Initiative (CCI) Cara Siloam Berbagi Di Hari Penuh Kebahagiaan Customer Centric Initiative (CCI) - Siloam Sharing Joy and Blessings Dalam layanannya, Siloam Hospitals Group senantiasa memerhatikan harapan dan keinginan pasien dan keluarganya. Siloam percaya kepuasan mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari proses perawatan pasien. Untuk itu, tanggal 25 Desember lalu, sebagai bentuk customer-centric initiative dan dalam rangka merayakan kehangatan dan kebahagiaan Natal, Siloam Hospitals membagikan hadiah berupa sabun cuci tangan kepada pasien-pasien yang merayakan Natal. Program yang diselenggarakan di 22 Siloam Hospitals di seluruh Indonesia ini melibatkan tim manajemen dan staff. For Siloam Hospitals Group, meeting the expectations of patients and families has always been its goal. Their satisfaction is inherent in the treatment and services delivered by Siloam. With this customer-centric initiative in mind, and in the spirit of sharing joy and blessings, on December 25 Siloam Hospitals held hand wash giveaways to patients who celebrated Christmas. This program was followed by 22 Siloam Hospitals in Indonesia and involved all management team and staff members. 38 SI LVER Januari - Februari 2017 What`s on “ Managing Director Network Reach Development Siloam Hospitals Kamaljeet Singh Gill mengungkapkan, cuci tangan merupakan langkah penting dalam rutinitas sehari-hari di Siloam Hospitals. Oleh karenanya, Siloam memanfaatkan kesempatan ini untuk menghadiahkan sabun cuci tangan kepada pasien. Layanan yang tersentrisme kepada pasien (patient centrism) kini telah menjadi budaya di seluruh Siloam Hospitals. Bentuk-bentuk CCI lain ke depan, di antaranya pembagian jeruk Mandarin di Tahun Baru Cina, kegiatan mewarnai telur di hari Paskah, dan pembagian buku kegiatan di Hari Anak Nasional. Siloam Hospitals Managing Director of Network Reach Development Kamaljeet Singh Gill said hand washing was an important routine at Siloam Hospitals and the hospital wished to share it with its patients. Patient-centric service has been adopted by Siloam Hospitals as part of its service culture. CCI has planned more activities and giveaways for this year. Mandarin oranges on Chinese New Year, egg painting on Easter, and books on National Children’s Day are some activities the hospital looks forward to. Ini merupakan bagian dari service yang baik dan saya berterima kasih atas perhatian Siloam kepada pasiennya dalam perayaan natal ini. This shows good service and I thank Siloam for caring for its patients during this special day. Januari - Februari 2017 S I LV E R 39 Paket Jantung Sehat Rp 3.275.000 Paket Jantung 1 Rp 2.750.000 Paket Jantung 2 Dengan Ketentuan: • Promo berlaku sampai tanggal 31 Maret 2017 • Tidak berlaku bagi pasien dengan tanggungan Asuransi, perusahaan & BPJS • Registrasi ke 0431-7290900 , MCU Dept Ext. 28241 Siloam Hospitals Manado, Boulevard Centre, Jl. Sam Ratulangi No. 22 Manado, Sulawesi Utara | (0431) 7290 900 Pendaftaran Online: www.siloamhospitals.com Pusat Pendaftaran Rawat Jalan: 1 – 500 – 181 • Pusat Pelayanan Ambulans 24 Jam: 1 – 500 – 911 BALI KUTA • BALI NUSA DUA • BALI SUNSET • BALIKPAPAN • BEKASI • BUTON • CIKARANG • DEPOK • JAKARTA KEBON JERUK • JAKARTA MAMPANG • JAKARTA SEMANGGI (MRCCC) • JAKARTA TB SIMATUPANG JAMBI • KUPANG • LABUAN BAJO • MAKASSAR • MANADO • MEDAN • PALEMBANG • PURWAKARTA • SAMARINDA • SURABAYA • TANGERANG LIPPO VILLAGE • TANGERANG RSUS Silver-Feb2017-Jantung.indd 1 1/23/17 10:40 Healthy Tips Jika ini terjadi, maka akan ada sinyal yang dirasakan oleh tubuh. Bentuknya beragam, mulai dari munculnya rasa lelah yang tidak biasa, pusing, nafas yang pendek, lemas, bahkan kadang muncul juga rasa nyeri di dada. Agar terhindar dari penyakit ini, berikut hal-hal yang bisa kita lakukan. Benarkah Anemia Dapat Dicegah? 1 Is Anemia Preventable? 2 Anemia tentu bukan kata yang asing lagi di telinga kita. Sayangnya, tidak semua orang memiliki pemahaman yang tepat mengenai penyakit ini. Lalu, apa sebenarnya anemia dan bagaimana mencegahnya? 3 Many people are familiar with the name of this condition, but how many of us really understand the causes or how to prevent it? ? Anemia adalah kondisi kurangnya sel darah merah dalam tubuh manusia, atau rendahnya kadar hemoglobin di dalam sel darah merah. Kondisi ini mengakibatkan darah jadi tidak mudah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Anemia is a condition in which the blood lacks healthy red blood cells, or hemoglobin. As a result, the cells in our body will not get enough oxygen. Konsumsi Makanan Hewani Makanan hewani mengandung banyak vitamin B12 yang sangat berperan dalam pembentukan sel darah merah. Itu sebabnya, sangat disarankan untuk mengonsumsi telur, ikan, daging, juga susu dan turunannya, secara teratur. Konsumsi Sayuran Lebih Banyak. Sayuran berwarna gelap seperti bayam, brokoli, daun katuk, dan daun singkong, bisa mencegah anemia. Sebab, sayuran-sayuran yang sebenarnya tidak mahal dan gampang didapat ini mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah. Konsumsi Kacang-kacangan Kacang-kacangan seperti kedelai, kacang almond, kacang hijau, sampai kacang polong, merupakan sumber makanan yang kaya akan vitamin B dan zat besi. Konsumsilah makanan jenis ini secara teratur agar kebutuhan tubuh terhadap nutrisi ini terpenuhi. 4 Hindari Alkohol Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengurangi kemampuan darah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jadi, daripada berisiko terkena anemia, kurangi ataupun hindari alkohol mulai sekarang, dan hiduplah lebih sehat. 5 Kurangi Minum Kopi Buat sebagian orang, kopi adalah minuman wajib, walaupun hanya secangkir sehari. Sayangnya, ada bukti yang menunjukkan bahwa kopi punya kontribusi menghambat penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, cobalah mengurangi konsumsi kopi mulai sekarang. When this happens, our body will feel certain symptoms, such as unusual fatigue, headache, shortness of breath, weakness, or sometimes even chest pain. The following are some of the common foods we can consume and others to avoid to prevent anemia. Animal protein Animal-based foods are rich in Vitamin B12, which is important for the production of hemoglobin. This is also why eggs, fish, meat, milk, and other animal-based products are in general recommended to consume. More Veggies Green vegetables with dark-colored leaves such as spinach, broccoli, sweet leaf, and cassava leaves are rich in iron that can prevent anemia. These types of vegetables are also affordable and easy to find. Nuts Soya beans, almond, mung beans, and peas are rich in Vitamin B and iron. Increase the portions of these foods in your diet to make sure your body gets enough of its nutritional needs. Cut Down Alcohol Excessive consumption of alcohol can harm the blood’s ability to circulate oxygen around the body. Take better control of your alcohol intake before this happens and start living healthier. Have Less Coffee For some people, coffee is a musthave, even if only one cup per day. However, with research evidence shows that coffee could inhibit iron absorption. Less coffee is advisable. Januari - Februari 2017 S I LV E R 41 Healthy tips Persoalannya, bagaimana cara mengonsumsi buah agar manfaatnya lebih nyata? Ini adalah tip yang dapat dicoba: Tidak Ada “Buah Terlarang” untuk Dikonsumsi 1 Konsumsilah buah-buahan segar. Buah kalengan atau buah beku tidak lebih baik dari buah segera. Bahan kalengan misalnya mengandung gula atau yang tinggi, sedangkan makanan beku diduga memiliki nutrisi yang telah rusak 2 Konsumsilah buah secara langsung. Ini lebih baik ketimbang menggunakan pembuat jus (juicer). Not “Forbidden” – All Fruits Are Healthy Ada anggapan yang mengatakan bahwa mengonsumsi sebuah apel dalam sehari, tak bakal membuat kita berurusan dengan dokter? Apakah ini mitos belaka? An apple a day, keeps the doctor away – so the old saying goes. But is this true, or is it a myth? Sejumlah studi memang menunjukkan bahwa mengonsumsi buah dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis. Apel adalah salah satunya. Contohnya saja kulit apel. Bagian ini memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan memiliki kemampuan mencegah kerusakan jaringan akibat kanker, panyakit jantung, hingga Alzheimer. Tak hanya itu, kandungan flavonoid pada apel dipercaya dapat melindungi tubuh dari penyebab alergi dan serangan virus. Hal ini tentu bakal membuat tubuh lebih tahan terhadap gangguan penyakit. Sebuah riset yang dilakukan 9.200 laki-laki dan perempuan di Finlandia menyuguhkan fakta bahwa konsumsi apel memliki relasi dengan penurunan risiko stroke. Peneliti menduga hal ini disebabkan kandungan “phytonutrients” dalam apel. ? Lalu apakah hanya apel buah yang dapat membuat kita lebih sehat? Pada dasarnya banyak buah yang juga memiliki kandungan yang hampir sama dengan apel, seperti blueberry,cranberry, anggur merah, dan pisang. Buah-buah ini memiliki kandungan antioksidan yang sama dengan apel. Selain itu masih banyak lagi buah lain yang menyimpan kebaikan bagi tubuh. Jadi sesungguhnya tidak ada buah yang terlarang. Sepanjang buah itu segar, memiliki kekayaan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, maka buahbuahan itu sebaiknya dikonsumsi. 42 SI LVER Januari - Februari 2017 3 4 Makanlah buah dua puluh hingga tiga puluh menit sebelum makan. Jika ingin mengonsumi buah setelah makan, konsumsilah tiga jam setelah makan agar makan dicerna terlebih dahulu. Hindari makan buah secara bersamaan dengan makanan lain, sebut saja buah yang dikonsumsi dengan salad yang telah dicampur dengan bahan lain (dressing). However, there are some things we need to know about how best to consume fruit. The following tips might help you get the most benefits from fruit: A number of studies have shown that fruits are potent food capable of reducing the risk of various chronic diseases. Take apples for example, with skin rich in antioxidants, apples could prevent tissue damage due to cancer, heart disease, and Alzheimer. Apples also contain flavonoid. This substance is believed to shield our body from allergens and viruses, making us more immune to illnesses. In Finland, a research conducted on 9,200 Finnish men and women linked apples with lower risk of stroke. Researchers pointed to the phytonutrients in apples as the source of this benefit. How about other kinds of fruit? Antioxidants are not exclusive to apples. They can be found in other fruits like blueberries, cranberries, red grapes, and bananas. In fact, other fruits are just as beneficial for the body. All fruits in general are good for us as long as they are fresh and rich in nutrients that our body needs. Fruits are always a healthy option to choose. Always look for fresh fruit – not canned or frozen. Canned fruits are typically high in added sugar, while nutrients in frozen fruits could have been damaged. Eating whole fruit is healthier than juiced. Eat fruits twenty to thirty minutes before your mealtime. If you prefer to have them after, wait three hours until your food is fully digested. Avoid eating fruit with other foods, such as “fruit salad”, where salad dressing is usually added. Healthy Tips Menyikapi Alergi pada Anak Dealing with Allergy in Children Kasus alergi makanan pada anak tidak sedikit ditemui. Ada anak yang alergi terhadap makanan yang mengandung susu, hingga anak yang alergi terhadap makanan laut. Pertanyaannya, apakah alergi dapat dicegah? Food allergies in children are common. From dairy to other foods, allergic reactions can be found in many kids. Could they be prevented? Apa yang bisa orangtua lakukan? 1 Memastikan si kecil tetap mempoleh asupan nutrisi yang sehat. 2 Berikan makanan yang bervariasi jika si kecil telah mulai mengonsumsi makanan padat 3 Konsultasikan dengan dokter jika ada riwayat alergi dalam keluarga 4 5 Kenali tanda alergi jika seorang anak terkena alergi setelah mengonsumi makanan. Segera temui dokter jika ini terjadi Bagi ibu hamil dan menyusui, konsumsilah makanan sehat yang seimbang. More tips for parents: 1. Make sure your child gets healthy nutrient intake. 2. Introduce a variety of foods after your child starts on solids. 3. Consult your pediatrician if the family has a history of allergies. 4. Learn food allergy symptoms; contact your doctor if an allergic reaction is triggered. 5. Consume balanced, healthy meals for pregnant and lactating mothers. Ada beberapa anggapan mengenai alergi. Ada yang mengatakan bahwa menghindari makanan tertentu pada ibu hamil dapat mencegah alergi pada anak pada makanan tersebut. Misalnya saja jika seorang ibu hamil menghindari makanan laut, maka si anak tidak bakal alergi terhadap makanan laut. Anggapan tersebut tentu saja keliru. Tidak ada bukti yang menunjukkan kecenderungan di atas. Sebaliknya, ibu hamil harus lebih banyak mengonsumsi berbagai jenis makanan dengan nutrisi yang baik agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Anggapan tidak tepat lainnya adalah, ibu menyusui harus menghindari makanan tertentu agar bayinya kelak tidak alergi terhadap makanan tersebut. Lagi-lagi, ibu menyusui sebaiknya mengonsumsi beragam makanan dengan nutrisi yang cukup agar kecukupan nutrisi bayi dapat terpenuhi. Lalu apa yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menghindari alergi pada anak. American Academic Pediatric (AAP) menyarankan sejumlah hal. Pertama adalah menunggu hingga usia bayi 6 untuk memperkenalkan makanan padat. Lembaga tersebut kemudian menyarankan para orangtua untuk tidak menunggu terlalu lama untuk memperkenalkan makananmakanan yang secara umum dapat menimbulkan alergi seperti telur, susu sapi, hingga kacang. Dalam beberapa kasus, menunda pemberian makanan jenis ini justru dapat meningkatkan kecenderungan terkena alergi. There are many opinions around allergies. Some say that expecting women should avoid certain foods so that their children will not develop an allergy towards them - seafood for example. This notion, however, is incorrect and has no scientific evidence that supports it. Quite the contrary, expecting moms are encouraged to consume a wide variety of foods to get the best nutritional benefits for babies’ growth and development. For breastfeeding moms, certain foods are off-limits during this period so as to prevent allergy. Again, this is not true. Breastfeeding moms need a lot of nutrients from different sources to make sure their babies get enough nourishment. However, this does not mean that there are no measures that can be taken to prevent allergies in children. The American Academy of Pediatrics (AAP) has developed some recommendations, the first being to postpone introducing solids until your baby is 6 months old. AAP also recommends parents not wait too long to introduce eggs, cow’s milk, and peanuts, which are known as some of the most common allergens. In some cases, the longer these foods are kept away, the more susceptible a child becomes to allergies. Januari - Februari 2017 S I LV E R 43 Nutrition Malnutrisi Lansia Banyak Cara Untuk Mensiasatinya Selain perubahan fisik, pertambahan usia juga menimbulkan terjadinya penurunan pada segi kebutuhan asupan gizi yang diperlukan sehari-hari (malnutrisi). Other than physical changes, aging can also cause changes in daily nutrient needs and nutrient deficiency (malnutrition). Malnutrition in Older Adults, Ways to Address It Malnutrisi pada lansia dapat dipicu oleh terganggunya fungsi organ dan komposisi tubuh, gangguan kesehatan, hingga perubahan lingkungan sosial dan ekonomi, serta efek samping pemakaian obat-obat tertentu yang mengurangi nafsu makan. Untuk mendeteksi malnutrisi pada lansia dapat dilihat dengan ada tidaknya penurunan berat badan gangguan nafsu makan. Sementara untuk mengatasinya, berikut beberapa cara di antaranya: 1 Sajikan makanan yang padat gizi. Misalnya, alih-alih menyajikan kaldu ayam polos, buatlah sop ayam dilengkapi sayur-sayuran. 2 Tingkatkan jumlah kalori tanpa menambah jumlah makanan. Caranya dengan menambahkan keju dan kuah daging di makanan, madu atau maple syrup di dalam cereal. 3 Gunakan banyak herbal dan bumbu-bumbu karena indera penciuman dan pengecap lansia pada umumnya telah menurun. 4 5 Masaklah makanan itu dengan warna-warna mencolok yang menggugah selera. Bagilah kebutuhan nutrisinya ke dalam beberapa kali makan dan camilan dengan porsi kecil sehingga lebih mudah bagi orang tua untuk menghabiskannya. 6 Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. 7 Bila perlu tambahan dengan suplemen nutrisi. 8 Jangan ragu memanfaatkan perusahaan jasa yang menyediakan layanan penyediaan makanan untuk lansia, home-delivered meals, hingga ahli gizi teregistrasi. Malnutrition in older adults can be caused by abnormal organ function and body composition, health problems, social and economic changes, and side effects of certain medications that can lead to loss of appetite. To detect if older adults suffer malnutrition, observe if they experience weight loss and decrease in appetite. To address this health issue, try the following: • Prepare nutritious meals. For example, add some vegetables to your chicken brothbased soup. • Increase the amount of calories but without increasing the amount of food. You can achieve this by adding cheese or beef broth to a menu, or by adding honey or maple syrup into their daily cereal intake. • Use lots of herbs and other spices; older people tend to experience a loss of their senses, including taste and smell. • Prepare a meal that consists of colorful, appetizing ingredients. • Distribute the total nutritional needs into several meals and snacks in smaller portions that are easy for older adults to consume in one sitting. • Create a pleasant meal experience. • Add nutritional supplements when necessary. • Do not hesitate to engage catering services specializing in cooking meals for older adults, home-delivered meals, or a registered dietitian. Sumber: https://siloamhospitals.com/health-ebsco/ 44 SI LVER Januari - Februari 2017 Myth mitos atau Q A FAKTA? Hah??? Sakit usus buntu? Pasti suka makan cabai sama bijibijinya, deh! Atau, suka makan jambu biji, terus bijinya juga ditelan. Iya, kan? Begitu reaksi sebagian besar orang ketika mendengar soal penyakit usus buntu. Entah bagaimana awal mulanya, yang pasti menelan biji cabai dan biji jambu sebagai penyebab penyakit usus buntu sudah dipercaya sejak lama. Alasannya simpel, karena biji-bijian tersebut kalau masuk ke usus buntu akan nyangkut. Appendicitis? Have you been eating chili? Guava? You should have cleaned the seeds! This is a common reaction whenever we hear a case of appendicitis. No one knows the origin, but for a long time many people believed that eating chili or guava seeds could cause appendicitis simply because they accumulate in the appendix. Faktanya? Ternyata tidak begitu. Meski biji cabai dan biji jambu tidak dapat dicerna dengan sempurna oleh tubuh, dan ada kemungkinan nyangkut di usus buntu saat usus kecil mengantarkan makanan ke usus besar melewati usus buntu, namun usus buntu memiliki mekanisme sendiri untuk membuangnya. Kontraksi otot dinding usus buntu akan memaksanya keluar dan bergabung dengan kotoran (feses), untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. Lalu, apa yang menyebabkan penyakit usus buntu? Belum diketahui pasti. Tapi, ada beberapa hal yang ditenggarai sebagai penyebab meradangnya usus buntu alias Appendix, yang bentuknya berupa pipa kecil dengan panjang 4 inchi (10 cm) ini. Penyebab pertama peradangan usus yang terletak di ujung Coecumyi atau di bagian pertama dari usus besar (Colon Ascendens) ini diperkirakan akibat tersumbatnya pintu masuknya oleh feses yang keras (feses batu). Feses memblokir pembukaan rongga yang membentang dari usus buntu, sehingga terjadi inflamasi dan pembengkakan. Penyebab berikutnya, bisa juga karena kelenjar getah bening yang membengkak dalam dinding usus. Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi setelah adanya infeksi saluran pernapasan atas. Selain itu, berbagai infeksi lainnya seperti infeksi gastrointestinal, juga ditenggarai bisa menyebabkan usus buntu. Infeksiinfeksi tersebut membuat bakteri di dalam usus buntu berkembang biak dengan cepat, sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, dan penuh dengan nanah. Yang pasti, apapun penyebabnya, kalau penyakit usus buntu tidak segera diobati, usus buntu bisa pecah. Itu sebabnya, jika merasakan gejala: nyeri akut di perut sebelah kanan bawah (dekat pangkal paha), demam, mual, muntah, dan hilang nafsu makan, segera periksa ke dokter untuk memastikan itu gejala usus buntu atau bukan. What do the facts say? The facts say it is not true. Even though chili and guava seeds are more difficult for the body to digest, and there is a possibility that the seeds get trapped in the appendix when they move from the small bowel to the colon, the appendix actually has a mechanism to dispose them. The contraction of muscles, in the wall of the appendix, will force the discharge of the seeds, together with stool, which the body then excretes. So what causes appendicitis? The cause of appendicitis has not been conclusively identified. However, there are some conditions indicated as leading to the inflammation of the appendix, the small 10 cm tube in our body. The first thing indicated as causing the inflammation of the appendix, which is anatomically located at the lower part of the colon (colon ascendens), is the blockage of the appendix’s opening by hard stool. The blockage causes inflammation and swelling. The other possible cause is the swelling of the lymph nodes in the abdominal wall, which usually occurs following an upper respiratory infection. Other infection that is linked to appendicitis is gastrointestinal. These infections cause the bacteria in the appendix to rapidly grow, causing inflammation, swelling, and accumulation of pus in the appendix. For certain, appendicitis needs urgent care or it may rupture. If you experience the symptoms, i.e. acute pain around the right lower abdomen (near the groin), fever, nausea, vomiting, and loss of appetite, immediately see your doctor to be properly diagnosed. Dijawab Oleh d r . I s m a i l U s m a n , M . K e d ( O G ) , S p O G . Siloam Hospitals Jambi Januari - Februari 2017 S I LV E R 45 Quiz Temukan kata-kata tersembunyi yang berkaitan dengan kanker alkohol genetik karsinogen menyebar merokok kemoterapi degeneratif dokter obat Foto halaman kuis yang telah terisi temuan Anda lalu kirim melalui email ke [email protected] dengan mencantumkan subject: KU I S S ilver + E d isi Cantumkan nama lengkap, nomor identitas (KTP/SIM/Paspor), tanggal lahir, alamat lengkap dan nomor telepon. Setiap edisi akan dipilih beberapa orang pemenang yang berhak mendapatkan souvenir menarik Jawaban diterima paling lambat 28 Februari 2017 46 SI LVER Januari - Februari 2017 Happy Chinese New Year 2017 Year of the Fire Rooster 24 HOUR SILOAM AMBULANCE SERVICE 1-500-911 Online Appointment: www.siloamhospitals.com Appointment and General Information: 1 – 500 – 181 • 24 Hour Siloam Ambulance Service: 1 – 500 – 911 BALI KUTA • BALI NUSA DUA • BALI SUNSET • BALIKPAPAN • BEKASI • BUTON • CIKARANG • DEPOK • JAKARTA KEBON JERUK • JAKARTA MAMPANG • JAKARTA SEMANGGI (MRCCC) • JAKARTA TB SIMATUPANG JAMBI • KUPANG • LABUAN BAJO • MAKASSAR • MANADO • MEDAN • PALEMBANG • PURWAKARTA • SAMARINDA • SURABAYA • TANGERANG LIPPO VILLAGE • TANGERANG RSUS Januari - Februari 2017 S I LV E R 47 Online Appointment: www.siloamhospitals.com Appointment and General Information: 1 – 500 – 181 • 24 hour Siloam Ambulance Service: 1 – 500 – 911 BALI KUTA • BALI NUSA DUA • BALI SUNSET • BALIKPAPAN • BEKASI • BUTON • CIKARANG • DEPOK • JAKARTA KEBON JERUK • JAKARTA MAMPANG • JAKARTA SEMANGGI (MRCCC) • JAKARTA TB SIMATUPANG JAMBI • KUPANG • LABUAN BAJO • MAKASSAR • MANADO • MEDAN • PALEMBANG • PURWAKARTA • SAMARINDA • SURABAYA • TANGERANG LIPPO VILLAGE • TANGERANG RSUS Silver-Feb2017-Orthopaedic.indd 1 1/24/17 16:32