PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Agustin Ekadjaja dan Edward Bunadi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Abstract This study aims to determine and obtain empirical evidence about the presence or absence of the influence of corporate social responsibility on corporate performance as measured by ROA and ROE. Research carried out on 30 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange Industry in the period 2008 to 2011, as well as meeting the criteria - criteria that have been set. Tests conducted in this study with a mean - average of 4 years. The method used to test the research hypothesis is a simple linear regression model. Therefore, prior to hypothesis testing, performed a classic test of this assumption. With 95% confidence level, the results showed that the test year 2008 to 2011, showed that corporate social responsibility has an influence positive and significant impact on ROA and corporate social responsibility has a significant and positive effect on ROE. Further research should use a longer observation period, the dependent variable on the dependent variable were tested simultaneously by multiple linear regression model, and can use the ratio - the ratio of financial performance. Key words: retun on assets, return on equity PENDAHULUAN Corporate Social Resposibility (CSR) merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok masyarakat secara keseluruhan. Keberadaan perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan aspek positif dan negatif. Di satu sisi perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat, namun di sisi lain tidak jarang masyarakat mendapatkan dampak buruk dari aktivitas bisnis perusahaan itu sendiri. Banyak perusahaan yang dianggap telah 655 656 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 memberi konstribusi bagi kemajuan ekonomi dan teknologi tetapi mendapat kritik karena telah menciptakan masalah sosial dan lingkungan. Kesadaran tentang pentingnya mempratikan CSR ini menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya kepedulian mengutamakan stakeholders. Bank dunia mendefinisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi pada pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, untuk berkerja bersama karyawan, keluarga mereka, masyarakat lokal dan masyarakat keseluruhan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka menjadi lebih baik, sedemikian rupa sehingga baik untuk bisnis dan baik untuk pembangunan. Sejalan dengan perkembangan tersebut, negara Indonesia membuat Undang – Undang yang terdapat dalam Undang – Undang RI No.40/2007 mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang atau terkait dengan bidang SDA untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dan wajib melaporkan pelaksanaan tanggung jawab tersebut di laporan tahunan. Sayekti dan Wondabio (2007) meneliti bahwa pengaruh CSR disclosure terhadap Earning Response Coefficient. Bukti empiris menunjukkan CSR berpengaruh negatif terhadap Earning Response Coefficient, yang mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal yang sama juga dipaparkan oleh Sarumpaet (2005) yang tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara CSR dengan kinerja keuangan oleh karena investor lebih memilih untuk mendapatkan informasi tentang tanggung jawab sosial dari pihak ketiga dan informasi pemerintah untuk mengetahui indikator kinerja ekonomi perusahaan (Cohen, 2007). Penelitian Widiastuti (2002) justru menunjukkan pengaruh positif. Seirama dengan Widiastuti (2002), kemudian Muhammad (2007), Rettab et al (2008), Vergalli et al (2009), menemukan hubungan yang signifikan antara CSR dengan kinerja keuangan perusahaan. IDENTIFIKASI MASALAH Implementasi CSR di sebuah perusahaan diyakini dapat mempengaruh kinerja keuangan suatu perusahaan. Kinerja keuangan diproksikan dengan menggunakan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).Laporan tahunan merupakan salah satu sumber informasi guna mendapatkan kinerja perusahaan. Informasi ini diberikan oleh pihak manajemen perusahaan kepada shareholder. Kinerja manajemen memiliki dampak pada likuiditas dan votaliltas harga saham, yang dijadikan dasar oleh para investor dalam melakukan Pengaruh Corporate Social Responsibility 657 investasi. CSR juga merupakan masalah yang sangat penting untuk kegiatan ekonomi karena memperhatikan aktivitas ekonomi perusahaan dan hubungannya dengan stakeholder. Penelitian ini akan dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang telah go public dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2008 – 2011 yaitu perusahaan – perusahaan yang telah menerapkan Corporate Social Responsibility dalam empat tahun terakhir, serta memenuhi kriteria – kriteria lain yang telah ditetapkan. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut Agoes dan Ardana (2009: 89-90), “The World Business Council for Sustainable Development” mendefinisikan Corporate Social Responsibility, yang dikenal dengan istilah CSR atau Tanggung Jawab Sosial sebagai “continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large”. Setiap unit/pelaku ekonomi selain berusaha untuk kepentingan pemegang saham dan mengkonsentrasikan diri pada pencapaian laba juga mempunyai tanggung jawab sosial, dan hal itu perlu diungkapkan dalam laporan tahunan, sebagaimana dinyatakan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 1998) Paragraf kesembilan: “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.” CSR tak bisa lepas dari kepentingan shareholder dan stakeholder perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan, karyawan, masyarakat, negara, dan lingkungan. Konsep inilah yang diterjemahkan oleh John Elkington sebagai triple bottom line, yaitu: Profit, People dan planet. Maksudnya, tujuan CSR harus mampu meningkatkan laba perusahaan, menyejahterakan karyawan dan masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan. Kategori Corporate Social Disclosures menurut William (1999) meliputi 5 (lima) tema antara lain : (1) enviroment; (2) energy; (3) human resource 658 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 and management; (4) products and customers; and (5) Community. Brammer, Brooks dan Pavelin (2006) pengukuran CSR dengan mempertimbangkan tiga parameter CSR yaitu: Employement, Enviroment, dan Community. Akuntansi mendasarkan ukuran kinerja keuangan adalah suatu peramal yang cukup untuk penilaian pasar perusahaan dan return. Harga pasar saham merefleksikan nilai fundamental saham (Brief dan Lawson, 1992; Peasnell, 1996) seperti yang diungkap Fiori et al (2007). Sehingga dapat di simpulkan bahwa harga pasar saham menggambarkan kinerja perusahaan. Pergerakan harga saham ini akan mempengaruhi return yang diterima oleh investor. .Menurut Darwin (2004), pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Sustainability development mempunyai pengertian pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhannya. Manfaat Corporate Social Responsibility Dalam mengungkapkan Corporate Social Responsibility perusahaan memiliki empat tanggung jawab utama yaitu terhadap karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Menurut Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang diperoleh perusahaan jika melakukan progam Corporate Social Responsibility, yaitu: Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan, layak mendapatkan social license to operate, mereduksi resiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumber daya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholder, memperbaiki hubungan dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan, dan peluang mendapatkan penghargaan. Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip – prinsip etika dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan substainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat (Wibisono, 2007, p.66). Ada lima pilar aktivitas Coporate Social Responsibility yang dikutip dari Prince of wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007, p.119) yaitu: Building Human Capital, Strenghtening Economies, Assessing Social Pengaruh Corporate Social Responsibility 659 Chesion, Encouraging Good Governence, dan Protecting The Enviromen Menurut Bradshaw dalam Harahap (2007), Corporate Social Responsibility dibagi dalam tiga bentuk, yaitu: Corporate Philanthropy (bersifat kerelaan dan kedermawanan, belum sampai tanggung jawab), Corporate Responsibility (merupakan tanggung jawab perusahaan, bisa karena undang – undang atau inisiatif), dan Corporate Policy (tanggung jawab sosial sudah merupakan bagian dari kebijakan perusahaan). (Lindrawati, Nita Felicia, J.Th Budianto T, 2008: 75) Model Corporate Social Responsibility Model atau pola CSR yang umum diterapkan oleh perusahaan – perusahaan di Indonesia (Said dan Abidin, 2004) sebagai berikut: Keterlibatan langsung, perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara, Melalui yayasan atau organisasi sosial milik perusahaa, perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi yang lazim di negara maju, bermitra dengan pihak lain, perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerja sama dengan lembaga/organisasi non pemerintah, intansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakkan kegiatan sosialnya, Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorium, perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Pihak konsorium yang dipercayai oleh perusahaan – perusahaan yang mendukungnya secara proaktif mencari kerjasama dari berbagai kalangan dan kemudian mengembangkan program yang telah disepakati. Return On Assets (ROA) Menurut Fransisca dan Hasan Sakti Sinegar (2009: 5–6), profitabilitas merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam meningkatkan labanya. Tingkat Profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio return on assets (ROA), yang merupakan kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan laba. Return on assets (ROA), yaitu indikator kemampuan sebuah untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan laba. 660 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 Menurut Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim (2004:83) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya yang mendanai aset tersebut. Return on asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam analisis laporan keuangan atau pengukuran kinerja keuangan. Perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA = Net Income ( Laba Bersih) Total Asset Return On Equity (ROE) Menurut Sawir (2003 : 20), “ROE merupakan analisis profitabilitas yang memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, dan mengukur keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal atau pemegang saham.” Menurut Sartono (2001 :124), “ROE mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.” Return on equity merupakan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Return on equity merupakan statistik yang mencerminkan keuntungan pemilik usaha. ROE mengukur pengembalian modal dari pemilik perusahaan. Perhitungan ROE dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE = Net Income ( Laba Bersih) Total Equity ROE mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan yang merupakan perbandingan laba bersih terhadap ekuitas saham. PENELITIAN TERDAHULU DAN PEMBENTUKAN HIPOTESIS Kinerja keuangan diproksikan dengan menggunakan return on assets (ROA), dan return on equity (ROE). Laporan tahunan merupakan salah satu sumber informasi guna mendapatkan kinerja perusahaan. Fauzi (2007) menyatakan bahwa pengukuran kinerja keuangan didasarkan pada pemikiran bahwa mengukur dapat menunjukkan suatu entitas kinerja yang tidak terpengaruh oleh Pengaruh Corporate Social Responsibility 661 perbedaan ukuran perusahaan. CSR merupakan masalah yang sangat penting untuk kegiatan ekonomi karena memperhatikan semua aspek dari aktivitas ekonomi perusahaan dan hubungannya dengan stakeholder (Geovanni Fiori et al. , 2007). Nelling et al. (2006), Crisostomo et al. (2007), dan Bird et al.(2007) menemukan pengaruh yang signifikan antara CSR dengan kinerja keuangan. Chung et al. ( 2008), beranggapan bahwa perusahaan yang mengungkapkan CSR lebih banyak maka kinerja keuangan perusahaan cenderung akan meningkat. Atas dasar paparan di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ha1: CSR mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap return on asset suatu perusahaan. Ha2: CSR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return on equity suatu perusahaan. Gambar 1 Pengaruh CSR terhadap ROA, dan ROE HASIL PENELITIAN Sample penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008 – 2011. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel dalam melakukan penelitian ini dengan cara Purposive jugdement sampling, dengan kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 – 2011, dimana laporan tahunan atau dokumen lain perusahaan sampel tersedia secara lengkap yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. 662 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 Statistik Deskriptif Hasil pengolahan statistik deskriptif untuk tahun 2008 - 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Statistik Deskriptif Tahun 2008 - 2011 Pengujian statistik deskriptif menunjukkan bahwa jumlah data yang valid dan digunakan dalam penelitian ini adalah 30 data, sesuai dengan jumlah observasi yang terdapat dalam penelitian ini. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK Uji Asumsi Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah one sample Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan menggunakan probabilitas signifikansi dengan tingkat signifikasi 5%. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Pengaruh Corporate Social Responsibility 663 Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Variabel ROA dan ROE Tahun 2008 -2011 Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi untuk variabel Return On Asset adalah sebesar 0,275 dan Return On Equity adalah sebesar 0,051. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Asset dan Return On Equity terdistribusi secara normal. 664 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 Uji Asumsi Autokorelasi Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel dibawah berikut ini: Tabel 3 Hasil Uji Autokorelasi variabel ROA dan ROE Tahun 2008 -2011 Std. Error Model Summaryb Model ROA ROE R R Square Adjusted R Square of the Estimate DurbinWatson .427 a 0.182 0.18 0.07372 1.848 .424 a 0.18 0.17 0.186036 2.154 a. Predictors: (Constant), CSRI b. Dependent Variable: ROA, ROE Hasil uji autokorelasi, diperoleh angka Durbin-Watson ROA sebesar 1,848 dan ROE sebesar 2.154, angka Durbin-Watson berada di antara 1,6853 (dU)sampai 2,3147(4-dU). Hasil Durbin-Watson statistik tersebut berada di daerah tidak ada autokorelasi. Hal ini berarti bahwa dalam model regresi sederhana tidak terdapat autokorelasi. Uji Asumsi Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser yaitu mengregresikan nilai residual (ABS_RES) dengan masing – masing variabel dependen (ROA,danROE). Dasar pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi nilai residual diatas dan atau sama dengan 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Pengaruh Corporate Social Responsibility 665 Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel ROA dan ROE Tahun 2008 -2011 Hasil diatas menunjukkan tingkat signifikansi ROA dan ROE diatas 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. PENGUJIAN HIPOTESIS Tahap selanjutnya adalah melakukan analisa hipotesis. Hipotesis penelitian akan diuji dengan menggunakan analisa regresi linear dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau tingkat signifikansi sebesar 5% (α = 0,05). Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility Index terhadap Return On Assets dan Return On Equity pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Maka digunakan persamaan regresi sederhana sebagai berikut: Y1 = a + bx Y2 = a + bx Corporate Social Responsibility Index sebagai variabel bebas diberi notasi X, sedangkan Return On Assets dan Return On Equity sebagai variabel terkait masing – masing diberi notasi Y1 dan Y2. Variabel independen adalah Corporate Social Responsibility Index (CSRI) dan variabel dependen adalah Return On Assets (ROA) dan Return On Equity ( ROE). 666 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 Tabel 5 Hasil Pengujian Variabel ROA dan ROE Tahun 2008 -2011 Model Summary Tabel 6 Hasil Pengujian Variabel ROA dan ROE Tahun 2008 -2011 Tabel 7 Hasil Pengujian Variabel ROA dan ROE Tahun 2008 -2011 Pengaruh Corporate Social Responsibility 667 Model atau persamaan regresi sederhana berdasarkan hasil pengolahan data Return On Assets dan Return On Equity tahun 2008 – 2011 adalah: Y1 = 0,016 + 0,547 X Y2 = 0,021 + 1,068 X Nilai konstanta Y1 sebesar 0,016 menyatakan bahwa apabila Corporate Social Responsibility Index diberi nilai nol, maka Return On Assets akan bernilai 0,016. Nilai konstanta Y 2 sebesar 0,021 menyatakan bahwa apabila Corporate Social Responsibility Index diberi nilai nol, maka Return On Equity akan bernilai 0,021. Koefisien regresi X sebesar 0,547 dan 1,068 menyatakan bahwa setiap 1 peningkatan dari Corporate Social Responsibility Index, maka akan menyebabkan kenaikan nilai Return On Assets sebesar 0,547 dan Return On Equity sebesar 1,068. Koefisien regresi X yang bernilai positif menunjukkan adanya pengaruh antara Corporate Social Responsibility Index terhadap Return On Assets dan Return On Equity yang searah. Variabel CSRI mempunyai pengaruh signifikansi sebesar 0.000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat nyata (α) yaitu 0,05. Return On Equity. Variabel CSRI bernilai positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE. Koefisien korelasi (R) ROA dan ROE sebesar 0,433 dan 0,424. Maka ROA, ROE dan CSRI mempunyai hubungan yang lemah dan positif. PENGUJIAN KOEFISIEN REGRESI Uji secara Parsial (Uji-t) Hasil uji secara parsial (Uji-t) untuk variabel ROA dan ROE diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,433 dan 0,424. Hal ini menunjukkan bahwa nilai R lebih kecil dari nilai 0,5. Maka ROA dan CSRI dan ROE dan CSRI mempunyai hubungan yang lemah dan positif. Hasil ini mendukung dengan hasil penelitian Lindrawati, Nita Felicia, J.Th.Budianto.T (2008), bahwa pengungkapan informasi CSR dalam laporan keuangan akan mempengaruhi nilai ROA. Hasil ini mendukung dengan hasil penelitian Bird (2006) dan Georgen (2002) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE. Perusahaan yang mengungkapkan CSR lebih banyak, (Chunget al. , 2008) maka kinerja keuangan perusahaan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR. 668 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Hasil persamaan regresi terhadap ROA yaitu Y1 = 0,016 + 0,547 X. Variabel CSRI (X) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat nyata (α), yaitu 0,05, jadi CSRI mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini mendukung dengan hasil penelitian Lindrawati, Nita Felicia, J.Th.Budianto.T (2008), bahwa pengungkapan informasi CSR dalam laporan keuangan akan mempengaruhi nilai ROA. Hasil persamaan regresi terhadap ROE yaitu Y1 = 0,021 + 1,068 X .menunjukkan CSRI mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Hasil ini mendukung dengan hasil penelitian Bird (2006) dan Georgen (2002) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap ROE. Perusahaan yang mengungkapkan CSR lebih banyak, (Chunget al. , 2008) maka kinerja keuangan perusahaan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pelaku usaha, investor, lembaga pasar modal, serta badan penyusun standar bahwa sudah harus dipertimbangkan untuk mengatur mengenai pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Saran yang diharapkan dapat berguna untuk perusahaan dalam penelitian berikutnya, yaitu: Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya menggunakan periode penelitian dengan rentang waktu yang lebih panjang, sehingga hasil pengujian lebih akurat. Pengukuran indeks CSR harus terus mengikuti perkembangan periode penelitian yang ada di berbagai badan internasional yang terkait dengan CSR ( seperti Global Reporting Initiative, Sustainable Reporting Guideliness) yang disesuaikan dengan keadaan kesadaran perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya di Indonesia. Terdapatnya unsur subjektivitas dari masing – masing orang yang melakukan penelitian dalam menentukan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial, karena tidak adanya suatu ketentuan baku yang dapat dijadikan sebagai standar sosial dan acuan, sehingga penentuan indeks untuk indikator GRI yang sama dapat berbeda antar setiap peneliti. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. (2009). Etika bisnis dan profesi : tantangan membangun manusia seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat Pengaruh Corporate Social Responsibility 669 Almilia, Luciana Spica dan Dwi Wijayanto. (2007). Pengaruh environmental performance dan environmental disclosure terhadap economic performance. Proceedings The 1st Accounting Conference Depok (7-9 November 2007). Hal 1-23 Anggraini, Fr. Reni Retno. (2006). Pengungkapan informasi sosial dan faktorfaktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan tahunan (studi empiris pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar bursa efek jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang (23-26 Agustus 2006). Hal 1-21 Bird,Ray, and Michelle. (2007). A study of corporate social disclosures, Managerial Auditing Journal 16 (5) Brief J, dan Lawson, (1992). Institutional Owners and Firm Performance. Working Paper, Royal Institute of Technology, Stockholm, February, pp 1-26. Brammer S, Brooks C, dan Pavelin S.( 2006). Corporate Social Performance and Stock Returns: UK Evidence from Disaggegate Measures, Financial Management. Brine, Matthew, Rebecca Brown, and Greg Hackett. (2007). Corporate social responsibility and financial performance in the autralian context. Economic Round-Up, (Autumn 2007). Hal 47-58 Bertens, K. (2009). Pengantar etika bisnis. Yogyakarta: Kanisius Chung, Gorge, and Blaire, 2008. Effect on Company Characteristics Corporate Social Responsibility Disclosesures in Corporate Annual Report of Consumption Listed in IndonesiaStock Exchange. Darwin. (2004). Pengaruh ukuran perusahaan dan financial performance terhadap pengungkapan informasi lingkungan hidup (environment disclosure) pada laporan tahunan perusahaan. Fauzi, H, Mahoney L , dan Rahman AA. (2007). The link between corporate 670 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 social performanceand financial performance: evidence from Indonesian companies, Issues in Social An Environmental Accounting 1 (1) : 149 – 159. Fransisca Dahlia, dan Hasan Sakti Siregar. (2009). Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang tercatat di bursa efek indonesia pada tahun 2005 dan 2006). Simposium Nasional Akuntansi 11 Pontianak. Hal 1-13 Febrina, I G N Agung Suaryana (2011). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 21 – 22 Juli 2011 Fiori Geovanni, Donato F, and Izzo M F. (2007). Corporate social responsibility and firms performance, an analysis Italian listed companies. www. ssrn.com. Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program spss. Semarang: Badan Penerbit Undip. Harahap, Sofyan Syafri. (2007). Teori akuntansi: akuntansi sosial ekonomi, edisi revisi. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Helfert, Erich A. and Herman Wibowo. (1996). Teknik analisis keuangan petunjuk praktis untuk mengelola dan mengukur kinerja perusahaan. Jakarta: Erlangga. Horne, James C. Van, and John M.Wachowicz, JR. (1998). Fundamental of financial management. tenth edition. USA: Prentice-Hall, Inc Indonesian Stock Exchange (2008). IDX Fact Book 2008. Jakarta: Bursa Efek Indonesia Indonesian Stock Exchange (2009). IDX Fact Book 2009. Jakarta: Bursa Efek Indonesia Pengaruh Corporate Social Responsibility 671 Indonesian Stock Exchange (2010). IDX Fact Book 2010. Jakarta: Bursa Efek Indonesia Indonesian Stock Exchange (2011). IDX Fact Book 2011. Jakarta: Bursa Efek Indonesia Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar akuntansi keuangan. Jakarta : Salemba Empat Indriana, Enok Nurhayati, dan Lia Uzliawati. (2008). Dampak implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) terhadap kinerja perusahaan. Media Ilmiah Indonesia. (Vol. 13 No.1, Mei 2008). Hal 205-215 Lindrawati, Nita Felicia, J.Th Budianto T. (2008). Pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar sebagai 100 best corporate citizens oleh KLD research & analytics. Majalah Ekonomi (Tahun XVIII, No 1). Hal 66-81 Muhammad Aryadi. ( 2007 ). Evaluasi pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada laporan tahunan perusahaan industri yang go publik di BEJ. Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim (2004). Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusi, Leverage dan Corporate Social Responsibility. Nelling L, John H dan Roberts R.(2006). Corporate social and environmental performance and their relation to financial performance and institutional ownership: empirical evidence. Nurlela, Rika dan Islahuddin. (2008). Pengaruh corporate social responsibility terhadap perusahaan dengan prosentase kepemilikan manajemen sebagai variabel moderating (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 11 Pontianak. Hal 1-25. Rettab, Smith and Troy S.( 2008). The relationship between environmental 672 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 performance and financial performance of Indonesian. Ross, Stephen A, Randolph W. Westerfield, and Bradford D. Jordan. (2003). Fundamental corporate finance, international edition. New York : Mc Graw-Hill. Said Hullah dan Abidin Anwar. (2004). Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik. Saleh, Mustaruddin, Norhayah Zulkifli, and Rusnah Muhammad. (2008). An empirical examination of the relationship between corporate social responsibilty disclosure and financial performance in an emerging market. The 16th Annual Conference on Pasific Basic Finance, Economics, Acounting and Management. (July 2-4, 2008). Hal 1-22 Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. (2007). Pengaruh CSR disclosure terhadap earning response coefficient (suatu studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 10 Unhas Makassar (26-28 Juli 2007). Hal 1-35. Sartono, S. (2001). The relationship between environmental performance and financial performance of Indonesian, Jurnal Akuntansi dan Keuangan 7 (2). Sawir. (2003). Corporate Governance Quality and Firm Value Sembiring, Eddy Rismanda. (2005). Karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab social: study empiris pada perusahaan yang tercatat di bursa efek jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo (15-16 September 2005). Hal 379-395. Steiner, George A. and John F. Steiner. (2000). Business, government, and society a managerial perspective, text and cases. USA: McGraw-Hill Companies, Inc Titisari, Kartika Hendra, Eko Suwardi, dan Doddy Setiawan (2010). Corporate Pengaruh Corporate Social Responsibility 673 Social Responsibility dan Kinerja Perusahaan. Simposiun Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, www.sna13purwokerto.com Tsoutsoura, Margarita. (2004). Corporate social responsibility and financial performance. Haas School of Business (March, 2004). Berkeley : University of California. Hal 1-20. Undang-Undang Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007. Vergalli, John. J dan Buchloz.(2009). A Reason for Differences in Corporate Social Reporting. Critical Perspectives on Accounting. Vol. 10, p. 521547. Wibisono, Yusuf .( 2007). Membedah konsep dan aplikasi CSR, Fascho Publishing, Gresik. Widiastuti, Harjanti. (2002). Pengaruh luas ungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap earning response coefficient (ERC), Simposium Nasional Akuntansi 5. Wijayanti, Feb Tri (2011). Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011, Fakultas Ekonomi UNS, 21 – 22 Juli 2011. Williams, S. Mitchell dan Carol-Anne Ho Wern Pei. (1999). Corporate social disclosures by listed companies on their web sites: an international comparison, The International Journal of Accounting 34 (3) : 389- 419. Yuniarti, Eti. (2007). Analisis pengungkapan informasi tanggung jawab sosial pada sektor perbankan di indonesia. Semarang : Universitas Diponegoro. Hal 1-102. www.idx.co.id www.investopedia.com 674 Jurnal Akuntansi, Volume 12, Nomor 2, November 2012 : 655 - 674 www.standford.edu www.yahoofinance.com