(05-06-15-05-27-13) - Jurnal Administrasi Bisnis

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2):282-296
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2015
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI
BARANG KONSUMSI DI BEI
M Wanti Ernita Sianturi 1
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
yang diwakili solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan yang diukur dengan (Tobin’s q) pada manufaktur sektor industri
barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Sedangkan jenis data yang dipergunakan adalah data
sekunder. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2013. Dengan menggunakan teknik atau metode purposive sampling
untuk mendapatkan sampel. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 24
perusahaan dari 36 perusahaan sektor industri barang konsumsi yang go
public selama periode pengamatan 4 tahun. Metode pengumpulan data yang
dipergunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan. Alat analisis
yang dipergunakan adalah regresi linier berganda dan pengujian hipotesis
menggunakan uji T secara parsial, uji F simultan dan uji koefisien determinasi
sedangkan untuk pengujian model menggunakan uji asumsi klasik Hasil
penelitian menunjukkan variabel Solvabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Tobin’s q (t hitung = -2,957; Sig = 0,004) sedangkan
variabel Aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s q (t hitung =
0,096; Sig = 0,923) dan untuk variabel Profitabilitas memperlihatkan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Tobin’s q (t hitung =12,364; Sig
= 0,000). Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel Solvabilitas, Aktivitas dan
Profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap Tobin’s q (F hitung =
57,767; Sig = 0,000). Sehingga persamaan akhir hasil penelitian adalah
Y = -1.570 - 0.191 X1 + 0.009 X2 + 0.659 X3 + ei.
Kata kunci: solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan nilai perusahaan (tobin’s
q)
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
Pendahuluan
Secara normatif tujuan keberadaan setiap perusahaan adalah
memperoleh keuntungan atau laba ekonomis secara maksimal. Akan tetapi
disamping memperoleh keuntungan, tujuan utama lainnya adalah untuk
memakmurkan pemilik perusahaan atau pemilik saham dengan
memaksimalkan nilai perusahaan (Brigham dan Gapenski, 2004).
Indikator yang digunakan sebagai parameter untuk mengukur nilai
perusahaaan adalah Tobin’s Q yang merupakan salah satu rasio yang paling
rasional dan rasio ini dinilai bisa memberikan informasi yang paling baik,
karena rasio ini bisa menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan
perusahaan yang membandingkan nilai pasar saham suatu perusahaan yang
terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian asset. Tobin’s Q
memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya
ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh asset perusahaan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai
perusahaan adalah kinerja keuangan, semakin baik kinerja keuangan.
Kinerja keuangan dinilai dengan menggunakan rasio keuangan yaitu
diantaranya rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Rasio
solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana
perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio solvabilitas menelaah mengenai
struktur modal perusahaan termasuk sumber dana jangka panjang. Semakin
tinggi debt proporsi semakin tinggi resiko rill terhadap likuiditas
perusahaannya. Rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi
perusahaan karena nantinya akan berpengaruh pada laba.
Aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset
yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio aktivitas
(Activity ratio) menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan
dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan
tersebut. Rasio aktivitas perusahaan juga menunjukkan tingkat efektivitas
yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada
perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti
semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan.
Rasio profitabilitas (profitability ratio) merupakan tingkat
keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat
menjalankan operasinya. Profit yang layak dibagikan kepada pemegang
saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Menurut Lukman
(2009:64) rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Berikut ini adalah data empiris mengenai nilai perusahaan dan
kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013
283
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
Tabel
Rata-rata Rasio Keuangan dan Nilai Perusahaan
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi:
Tahun
2010
2011
2012
2013
Tobin’s Q
1.44
1.53
2.00
2.29
Solvabilitas
2.18
1.30
1.83
4.00
Aktivitas
1.33
1.37
1.40
1.23
Profitabilitas
15.45
14.52
18.05
9.45
Sumber : IDX, ICMD data diolah 2014
Pada Gambar di atas, Nilai perusahaan mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata Tobin’s Q yang
meningkat dari tahun 2009-2013. Nilai Tobin’s Q pada tahun 2009 sebesar 1,14
meningkat pada tahun 2010 menjadi 1,44 kemudian meningkat kembali pada
tahun 2011 menjadi sebesar 1,53. Pada tahun 2012 meningkat kembali menjadi
sebesar 2,00 dan meningkat kembali menjadi sebesar 2,29 pada tahun 2013.
Untuk rasio solvabilitas (rasio leverage) cenderung mengalami
peningka- tan. Pada tahun 2010 rasio solvabilitas sebesar 2,18 menurun pada
tahun 2011 menjadi 1,30 kemudian pada tahun 2012 meningkat kembali
menjadi sebesar 1,83. Pada tahun 2013 meningkat kembali secara drastis
menjadi sebesar 4,00. Hal ini tidak selaras dengan Tobin’s Q yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya seharusnya apabila solvabilitas mengalami
peningkatan, Tobin’s Q justru mengalami penurunan.
Rata-rata rasio aktivitas (activity ratio) menunjukkan kenaikan selama 3
periode berturut-turut akan tetapi setelah ketiga periode tersebut tahun
beerikutnya mengalami penurunan. Pada tahun 2010 adalah sebesar 1,33 dan
pada tahun 2011 meningkat menjadi sebesar 1,37 kemudian meningkat kembali
pada tahun 2012 menjadi sebesar 1,40. Pada tahun 2013 menurun menjadi
sebesar 1,23. Sementara hal ini berbanding terbalik dengan Tobin’s Q yang
mengalami kenaikan setiap tahunnya pada periode tahun yang sama.
Seharusnya apabila rasio aktivitas menurun justru akan menurunkan nilai
Tobin’s Q.
Rata-rata rasio profitabilitas mengalami fluktuasi yang cenderung turun
pada setiap tahunnya. Pada tahun 2010 adalah rata-rata profitabilitas sebesar
15,45 kemudian pada tahun 2011 menurun menjadi 14,52 dan kembali
meningkat pada tahun 2012 menjadi 18,05. Pada tahun 2013 menurun drastis
menjadi 9,45. Hal ini berbanding terbalik dengan Tobin’s Q yang mengalami
tren peningkatan pada periode tahun yang sama. seharusnya apabila
profitabilitas mengalami penurunan, Tobin’s Q justru mengalami penurunan.
Rasio profitabilitas yang cenderung semakin rendah akan berpengaruh
menurunkan nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi (consumer
goods) merupakan industri dengan prospek yang cukup baik . Saat ini 50%
pertumbuhan ekonomi indonesia yang positif dikontribusikan oleh sektor
284
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
industri barang dan konsumsi. Menurut Harry Su Kepala Riset PT Bahana
Securities, kenaikan indeks manufaktur di tengah hantaman sejumlah sentimen
negatif sebagian besar kompo- nen pembentuknya berasal dari emiten sektor
barang konsumsi (consumer goods) yang bersifat diversif.
Berdasarkan penjelasan di atas, Maka penulis melakukan penelitian
dengan judul,“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur Pada Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan?
4. Apakah rasio solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap nilai perusahaan?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
4. Untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas
secara simultan terhadap nilai perusahaan.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat.
1. Bagi kalangan investor dapat dijadikan informasi dalam pengambilan
keputusan dalam melakukan investasi dengan melihat nilai perusahaan
manufaktur pada sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa
efek Indonesia.
2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi sebagai
bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan di dalam
pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai
perusahaan.
3. Sebagai tambahan pengetahuan untuk kemajuan akademis dan bagi
mahasiswa angkatan berikutnya yang ingin melakukan penelitian untuk
tugas akhir.
285
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
Kerangka Dasar Teori
Nilai Perusahaan
Salah tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk
memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai
perusahaan adalah persepsi investor terhadap keberhasilan perusahaan, nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya atas kinerja perusahaan
dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Menurut Husnan
(2007:34) Nilai perusahaan adalah nilai yang dibutuhkan investor untuk
mengambil keputusan investasi yang tercermin dari harga pasar perusahaan.
Keown (2004:46) pengertian Nilai perusahaan adalah persepsi investor
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga
saham.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada suatu perusahaan awalnya hanyalah sebagai “alat
penguji” dari bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan
tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses
akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut
(Sundjaja, 2003:76).
Kinerja Keuangan
Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan
yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Menurut Sucipto
(2003) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Menurut Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya.
Analisis Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Menurut Sutrisno (2004:235), Rasio aktivitas ini mengukur seberapa
besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya selanjutnya
menurut Kasmir (2008:17) rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Atau rasio ini dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
286
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
Analisis Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008:196) rasio profitabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberian ukuran tingkat efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
Kerangka Konsep
Solvabilitas (X1)
Aktivitas (X2)
Tobin’s Q (Y)
Profitabilitas (X3)
Hipotesis Penelitian
Pengaruh Solvabilitas (Leverage) terhadap Nilai Perusahaan
Pembiayaan dengan utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan
karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Solvabilitas yang semakin
tinggi dapat mencerminkan perusahaan akan memiliki masalah riil dalam
jangka panjang dan menimbulkan financial distress sehingga akan
mempengaruhi nilai perusahaan yang cenderung menurun. H1: Solvabilitas
(leverage) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Aktivitas (activity ratio) terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak
dapat dijalankan (Sawir, 2005:129). Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada
pada perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti
semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan.
Adanya tingkat efektivitas yang tinggi menunjukkan kesempatan bertumbuh
perusahaan yang tinggi pada masa mendatang, sehingga akan memberikan daya
tarik bagi investor. Selanjutnya harga saham perusahaan yang tinggi akan
diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan. H2: Aktivitas (activity ratio)
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas (profitability ratio) terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan
dari keseluruhan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan.
setelah bunga dan pajak. Menurut Lukman (2009:64) profitabilitas yang tinggi
menunjukkan prospek perusahaan yang baik. Semakin besar tingkat
kemakmuran yang diberikan oleh perusahaan akan menarik minat investor,
sehingga investor akan merespon positif sinyal serta memicu investor untuk
ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang
meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat.
H3:Profitabilitas (profitability ratio) berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
287
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
Definisi Konsepsional
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana perusahaan (kegiatan operasional) dibiayai oleh hutang. Rasio
solvabilitas menentukan struktur modal suatu perusahaan.
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen
perusahaan dalam menggunakan aktiva atau mengelola asset-assetnya. Rasio
aktivitas menggambarkan tingkat operasi perusahaan.
Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari
kegiatan bisnis yang dilakukannya laba ini merupakan keuntungan setelah
bunga dan pajak yang merupakan laba yang akan dibagikan kepada pemegang
saham.
Tobin’s Q
Tobin’s Q adalah salah satu rasio pasar yang digunakan untuk
membandingkan nilai pasar saham perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan
dengan nilai buku ekuitas perusahaan atau nilai penggantian aset perusahaan.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan menurut sumbernya, data ini termasuk data sekunder yakni data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (Sekaran, 2006).
Definisi Operasional
Variabel Independen (X)
a. Solvabilitas (X1)
Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Total Debt
Solvabilitas =
Total Ekuitas
b. Aktivitas (X2)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Penjualan
Aktivitas =
Total Aktiva
c. Profitabilitas (X3)
Rasio ini juga memberian ukuran tingkat efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.
288
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
EAIT
Profitabilitas =
x 100%
Total Ekuitas
Variabel Dedependen (Y)
Tobin’s Q merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan nilai
pasar saham suatu perusahaan yang terdaftar dipasar keuangan dengan nilai
buku ekuitas perusahaan atau nilai penggantian asset, dengan rumus yang telah
dimodifikasi oleh (Smithers Wright, 2000).
(EMV + D)
q=
(EBV + D)
Populasi, Sampling, dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah go
public kelompok manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang
terdaftar di BEI sebanyak 36 perusahaan dengan metode pemilihan sampel
nonprobabality sampling sehingga terpilih 24 perusahaan selama periode 20102013 sehingga total sampel sebanyak 96 (24 x 4 tahun).
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
tersebut dalam pelaksanaan penelitian ini adalah.
a. Teknik Dokumentasi
b. Teknik Kepustakaan (Library Research)
Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan bantuan
Program SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 21 dengan
pengujian:
a. Uji Model (Uji Asumsi Klasik)
- Uji Normalitas
- Uji Heteroskesdasitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Autokorelasi
b. Uji Hipotesis (Regresi Linier Berganda)
- Analisis Regresi
- Uji t (Parsial)
- Uji F (Simultan)
- Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Pembahasan Dan Pembahasan
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
independen dan dependen terdistribusi secara normal atau tidak.
289
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Solvabilitas
Aktivitas
Profitabilitas
N
96
96
96
Mean
-.3203
1.3815
2.5974
Normal Parametersa,b
Std. Deviation
1.14041
.58276
1.03248
Absolute
.116
.102
.094
Most Extreme
Positive
.116
.102
.083
Differences
Negative
-.057
-.077
-.094
Kolmogorov-Smirnov Z
1.140
1.002
.873
Asymp. Sig. (2-tailed)
.148
.268
.432
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tobin’s q
96
.2174
.81843
.124
.124
-.097
1.216
.104
Berdasarkan nilai Kolmogorov-Smirnov di atas untuk variabel solvabilitas
sebesar 1,140 dengan signifikansi 0,148, Aktivitas 1,002 dengan signifikansi
0,268, Profitabilitas sebesar 0,873 dengan signifikansi 0,432 dan Tobin’s q
sebesar 1,216 dengan signifikansi 0,104. Dengan hasil tersebut dapat
dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi
normal, karena nilai signifikansi dari uji normalitas untuk masing-masing
variabel lebih besar dari α = 0,05.
b. Uji Heteroskedasitas
Uji heterokesdasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Cara untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya heteroskesdasitas
adalah dengan menggunakan uji glejser dengan meregresi nilai absolut residual
terhadap variabel dependen ditunjukkan dengan koefisien regresi dari masingmasing variabel bebas terhadap nilai absolute residualnya (Ghozali, 2005).
Uji Gletjer
Model
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Solvabilitas
1
Aktivitas
Profitabilitas
a. Dependent Variable: RES2
.424
-.010
.061
-.061
Std. Error
.112
.041
.060
.034
Standardized
Coefficients
Beta
-.027
.117
-.205
T
3.801
-.247
1.026
-1.799
Sig.
.000
.806
.308
.076
Berdasarkan hasil output di atas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel
solvabilitas sebesar 0.806, aktivitas sebesar 0.308 dan profitabilitas sebesar
0.076 lebih besar dari signifikansi 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa, tidak
terjadi heteroskesdasitas.
c. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006:91).
Untuk mengukur multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau VIF >10.
290
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
Solvabilitas
Aktivitas
Profitabilitas
1
.980
.887
.893
1.020
1.128
1.120
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance pada Solvabilitas >
0,10, Aktivitas > 0,10 dan Profitabilitas > 0,10 sedangkan nilai VIF untuk
Solvabilitas < 10, Aktivitas < 10 dan Profitabilitas < 10. Dapat disimpulkan
bahwa antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas dalam model
regresi.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi diantara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
waktu (data time series) maupun yang tersusun dalam rangkaian ruang yang
disebut dengan data cross sectional. Salah satu pengujian yang umum
digunakan untuk menguji adanya autokorelasi adalah uji statistik Durbin
Watson.
Hasil Uji Autokorelasi
Model
R
.822a
1
R Square
.676
Model Summaryb
Adjusted R
Square
.664
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
.48213
1.717
Hasil output SPSS pada tabel di atas didapat nilai DW yang dihasilkan
dari model regresi adalah 1,717. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
dalam model tidak terjadi autokorelasi, karena nilai DW (1,717) terletak atau
berkisar antara -2 < DW < 2, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang
berarti tidak terjadi autokorelasi sehingga model regresi relatif baik.
Pengujian Hipotesis
Analisis Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linear, dilakukan
beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.
Hasil Analisis Regresi
Model
1
(Constant)
Solvabilitas
Aktivitas
Profitabilitas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
B
-1.570
-.191
.009
.659
Std. Error
.175
.065
.094
.053
Standardized
Coefficients
Beta
-.187
.006
.817
T
-8.961
-2.957
.096
12.364
Sig.
.000
.004
.923
.000
291
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
Model persamaan regresi untuk Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas
berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan SPSS 2.1 sebagai
berikut:
Y = -1.570 - 0.191 X1 + 0.009 X2 + 0.659 X3 + ei
Adapun interpretasi hasil dari persamaan tersebut adalah dimana:
Konstanta sebesar -1.570 artinya jika Solvabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan
Profitabilitas (X3) nilainya adalah 0, Tobin’s q (Y) nilainya negatif yaitu
-1.570.
2. Koefisien regresi Solvabilitas (X1) sebesar -0.191 artinya jika Solvabilitas
mengalami peningkatan 1%, maka Tobins q akan mengalami penurunan
sebesar sebesar-0.191. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan
negatif antara Solvabilitas dengan Tobin’s q.
3. Koefisien regresi untuk Aktivitas (X2) yang memiliki nilai sebesar 0,009,
artinya jika Aktivitas mengalami kenaikan 1X maka Tobin’s q akan
mengalami kenaikan sebesar 0,009. Koefisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara Aktivitas dengan Tobin’s q.
4. Selanjutnya koefisien regresi untuk Profitabilitas (X3) adalah sebesar 0,659
artinya jika Profitabilitas mengalami kenaikan 1%, maka Tobin’s q akan
mengalami peningkatan sebesar 0,659. Kofisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara Profitabilitas dengan Tobin’s q.
Uji t (Parsial)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji t (uji signifikansi parameter
parsial) digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara
individu (parsial) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen, yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung.
Hasil Uji t (Parsial)
1.
Coefficientsa
Model
(Constant)
1 Solvabilitas
Aktivitas
Profitabilitas
Unstandardized Coefficients
B
-1.570
Std. Error
.175
-.191
.009
.659
.065
.094
.053
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta
-.187
.006
.817
-8.961
.000
-2.957
.096
12.364
.004
.923
.000
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel
Solvabilitas (X1) -2.957 dengan signifikansi 0,004. Hasil uji statistik tersebut
dapat menyimpulkan t hitung -2.957 sedangkan t tabel adalah 1,98609 (t-tabel
= (α = 5% : df (96 -3- 1) 92 = 1.98609)) sehingga t hitung < t tabel (-3,590<
1.98609). Sedangkan untuk tingkat signifikansi untuk Solvabilitas
menunjukkan angka > 0,05 (0,004 <0,05), maka Ha diterima artinya bahwa
variabel Solvabilitas secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Tobin’s q. Untuk Aktivitas (X2) sebesar 0,096 dengan nilai signifikansi 0,923.
292
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung adalah 0,096
sedangkan t tabel adalah 1.98609 sehingga t hitung< t tabel (0,096<1.98609).
Signifikansi Aktivitas menunjukkan angka > 0,05 (0.923>0,05), maka Ha
ditolak artinya variabel Aktivitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Tobin’s q. Sedangkan variabel Profitabilitas (X3) sebesar 12,364 dengan
singnifikansi 0.000. Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung
11,837 sedangkan t tabel adalah 1. sehingga t hitung > t tabel (12,364
>1.98609). Sedangkan untuk tingkat signifikansi untuk Aktivitas menunjukkan
angka < 0,05 (0.00 < 0,05), maka Ha diterima artinya bahwa variabel
Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s q.
Uji F (Simultan)
Uji F pada dasarnya bertujuan digunakan untuk mengetahui apakah
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Berdasarkan pengolahan data, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of Squares
df
Regression
40.283
3
1
Residual
19.293
83
Total
59.576
86
a. Dependent Variable: Tobin's q
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas
Model
Mean Square
13.428
.232
F
57.767
Sig.
.000b
Berdasarkan uji ANOVA, diperoleh F hitung sebesar 57,767, sedangkan
F tabel dengan tingkat nilai probabilitas signifikansi = 0,0000. Hasil diperoleh
untuk F tabel sebesar 2.71 berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel independen (Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas) berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap Tobin’s q karena F hitung > F tabel
(57,767> 2.71) dan signifikansi penelitian < 0.05 (0.000 < 0.05).
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2 bertujuan untuk mengukur seberapa besar variasi dari variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen. Banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi
mana model regresi terbaik karena nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila suatu variabel independen ditambahkan kedalam model. Hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model
1
Model Summaryb
R Square
Adjusted R Square
R
.822a
.676
.664
Std. Error of the
Estimate
.48213
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas
b. Dependent Variable: Tobin's q
Berdasarkan data di atas diperoleh angka R2 (Adjusted R Square) sebesar
0.664 atau (66,4%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
293
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
pengaruh variabel independen (Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas)
terhadap variabel dependen (Tobin’s q) sebesar 66,4% sedangkan sisanya
sebesar 33,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s q)
Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dikarenakan
perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi akan menyebabkan beban
bunga yang dibayarkan perusahaan juga tinggi akan mengurangi kemampuan
perusahaan dalam mengahasikan laba dan hal ini mempengaruhi keputusan
investor dalam menginvestasikan dananya atau membeli saham suatu
perusahaan. Sering kali kondisi financial distress yang dihadapi perusahaan
disebabkan oleh kegagalan dalam membayar utang. Proporsi hutang yang
semakin tinggi menyebabkan fixed payment yang tinggi dan akan menimbulkan
risiko kebangkrutan (Natarsyah, 2002). Penelitian ini diterima dan diperkuat
oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitriyanti (2009) yang
menemukan Solvabilitas (leverage) berpengaruh signifikan terhadap harga
sahan perusahaan industri makanan dan minuman.
Pengaruh Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s q)
Aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan artinya
hal ini mengindikasikan bahwa investor kurang memperhatikan dan
mempertimbangkan rasio aktivitas dalam berinvestasi pada perusahaan
manufaktur karena pada umumnya rasio aktivitas perusahaan yang listing di
Bursa Efek Indonesia sudah stabil dan hanya sebagai pembanding tingkat
efisiensi penggunaan aktiva usaha. Sehingga hasil kegiatan aktivitas yang telah
dicapai oleh perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini terbukti
73,96% perusahaan yang diteliti memiliki nilai aktivitas sebesar 1,38 > 1 kali.
Artinya, perusahaan sudah efektif dalam memanfaatkan sumber dana atau
aktivanya. Sehingga aset tidak dibiarkan menganggur dan aset digunakan
dengan produktif. Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ulupui I.G.K.A (2007) dan Saptono (2001) pada industri barang dan
konsumsi kategori perusahaan makanan dan minuman di BEI yang
menunjukkan bahwa secara parsial variabel aktivitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s q)
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dikarenakan
kontribusi peningkatan laba dapat memberikan indikasi bagi pemegang saham
bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi dan gambaran prospek
perusahaan yang semakin baik karena adanya potensi peningkatan keuntungan
atas jumlah modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. Semakin baik
perusahaan membayar return terhadap pemegang saham akan meningkatkan
nilai perusahaan. Hal dapat memberikan sinyal positif kepada investor sehingga
saham suatu perusahaan akan semakin diminati yang kemudian akan
294
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi
meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian
yang dilakukan oleh Ulupui I.G.K.A (2007) pada industri barang dan konsumsi
kategori perusahaan makanan dan minuman di BEI yang menunjukkan bahwa
secara parsial variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penutup
Variabel Solvabilitas secara Parsial, berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan (Tobin’s q).
Secara Parsial variabel Aktivitas, tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s q)
Secara Parsial variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s q).
Secara simultan variabel Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan
(Tobin’s q).
Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan rasio yang
digunakan dalam penelitian ini dengan rasio lain yang informasinya dapat
mempengaruhi Nilai Perusahaan.
Karena Profitabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh
signifikan dari variabel lainnya terhadap nilai perusahaan . Jadi untuk
meningkatkan nilai perusahaan, maka disarankan agar emiten dapat
meningkatkan profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor industry
barang konsumsi sebagai sampel. Disarankan kepada penelitian selanjutnya
untuk memperluas jangkauan penelitian dengan menambah sampel penelitian
dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Daftar Pustaka
Agnes, Sawir. 2005. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fitriyanti, Hayu. 2009. “Analisis Pengaruh ROA, ROE dan DER Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di
BEI”. Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah.
Gitman, Lawrence J. 2003. “Principle of Manajerial Finance: International
Edition, 10th Edition”. Boston: Pearson Education.
Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”.
Semarang: Badan Penebit Universitas Diponegoro.
Husnan, Suad. 2007. “Manajemen Keuangan, Edisi Kelima”. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Jumingan. 2006. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. 2008. “Analisis Laporan Keuangan ”. Jakarta : Rajawali PERS Citra
Niaga Buku Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada.
295
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296
Keown J Athur. 2004. “Prinsip-prinsip dan Aplikasi Manajemen Keuangan”.
Jakarta: Penerbit Indeks.
Lukman Syamsudin. 2009.“Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan
(Edisi Baru)”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nazir, M. 2003. “Metodelogi Penelitian Bisnis”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Obert, Matarirano dan Olawale, Fatoki. 2010. Does debt really matter on the
profitability of small firms. A perspective on small manufacturing firms in
Bulawayo, Zimbabwe. African Journal of Business Management Vol. 4(9).
Riyanto, Bambang. 2001. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi
Keempat”. Yogyakarta: BPEF.
Sekaran, Uma. 2006. “Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4”. Jakarta:
Salembat Empat.
Sugiono. 2007. “Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta.
Sundjaja, Ridwan S. 2003. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Literata Lintas
Media.
Sutrisno. 2004. “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi”.
Yogyakarta: Ekonisi.
Ulupui, I. G. K. A. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Liquiditas, Leverage,
Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada
perusahaan makanan dan minuman dengan kategori Industri Barang
Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2.
No. 1, Januari: 88-102.
Weston, J.F dan Brigham, E.F. 2005. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://www.bursaefekindonesia.co.id (diakses bulan 20 Desember 2014)
http://www.idx.co.id (diakses bulan 20 Desember 2014)
296
Download