eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2):282-296 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI M Wanti Ernita Sianturi 1 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang diwakili solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan (Tobin’s q) pada manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Dengan menggunakan teknik atau metode purposive sampling untuk mendapatkan sampel. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 24 perusahaan dari 36 perusahaan sektor industri barang konsumsi yang go public selama periode pengamatan 4 tahun. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan. Alat analisis yang dipergunakan adalah regresi linier berganda dan pengujian hipotesis menggunakan uji T secara parsial, uji F simultan dan uji koefisien determinasi sedangkan untuk pengujian model menggunakan uji asumsi klasik Hasil penelitian menunjukkan variabel Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tobin’s q (t hitung = -2,957; Sig = 0,004) sedangkan variabel Aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s q (t hitung = 0,096; Sig = 0,923) dan untuk variabel Profitabilitas memperlihatkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Tobin’s q (t hitung =12,364; Sig = 0,000). Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap Tobin’s q (F hitung = 57,767; Sig = 0,000). Sehingga persamaan akhir hasil penelitian adalah Y = -1.570 - 0.191 X1 + 0.009 X2 + 0.659 X3 + ei. Kata kunci: solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan nilai perusahaan (tobin’s q) 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi Pendahuluan Secara normatif tujuan keberadaan setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan atau laba ekonomis secara maksimal. Akan tetapi disamping memperoleh keuntungan, tujuan utama lainnya adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemilik saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan (Brigham dan Gapenski, 2004). Indikator yang digunakan sebagai parameter untuk mengukur nilai perusahaaan adalah Tobin’s Q yang merupakan salah satu rasio yang paling rasional dan rasio ini dinilai bisa memberikan informasi yang paling baik, karena rasio ini bisa menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan perusahaan yang membandingkan nilai pasar saham suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian asset. Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh asset perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan adalah kinerja keuangan, semakin baik kinerja keuangan. Kinerja keuangan dinilai dengan menggunakan rasio keuangan yaitu diantaranya rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Rasio solvabilitas (leverage ratio) merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio solvabilitas menelaah mengenai struktur modal perusahaan termasuk sumber dana jangka panjang. Semakin tinggi debt proporsi semakin tinggi resiko rill terhadap likuiditas perusahaannya. Rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan karena nantinya akan berpengaruh pada laba. Aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio aktivitas (Activity ratio) menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio aktivitas perusahaan juga menunjukkan tingkat efektivitas yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. Rasio profitabilitas (profitability ratio) merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Profit yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Menurut Lukman (2009:64) rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berikut ini adalah data empiris mengenai nilai perusahaan dan kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013 283 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 Tabel Rata-rata Rasio Keuangan dan Nilai Perusahaan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi: Tahun 2010 2011 2012 2013 Tobin’s Q 1.44 1.53 2.00 2.29 Solvabilitas 2.18 1.30 1.83 4.00 Aktivitas 1.33 1.37 1.40 1.23 Profitabilitas 15.45 14.52 18.05 9.45 Sumber : IDX, ICMD data diolah 2014 Pada Gambar di atas, Nilai perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata Tobin’s Q yang meningkat dari tahun 2009-2013. Nilai Tobin’s Q pada tahun 2009 sebesar 1,14 meningkat pada tahun 2010 menjadi 1,44 kemudian meningkat kembali pada tahun 2011 menjadi sebesar 1,53. Pada tahun 2012 meningkat kembali menjadi sebesar 2,00 dan meningkat kembali menjadi sebesar 2,29 pada tahun 2013. Untuk rasio solvabilitas (rasio leverage) cenderung mengalami peningka- tan. Pada tahun 2010 rasio solvabilitas sebesar 2,18 menurun pada tahun 2011 menjadi 1,30 kemudian pada tahun 2012 meningkat kembali menjadi sebesar 1,83. Pada tahun 2013 meningkat kembali secara drastis menjadi sebesar 4,00. Hal ini tidak selaras dengan Tobin’s Q yang mengalami peningkatan setiap tahunnya seharusnya apabila solvabilitas mengalami peningkatan, Tobin’s Q justru mengalami penurunan. Rata-rata rasio aktivitas (activity ratio) menunjukkan kenaikan selama 3 periode berturut-turut akan tetapi setelah ketiga periode tersebut tahun beerikutnya mengalami penurunan. Pada tahun 2010 adalah sebesar 1,33 dan pada tahun 2011 meningkat menjadi sebesar 1,37 kemudian meningkat kembali pada tahun 2012 menjadi sebesar 1,40. Pada tahun 2013 menurun menjadi sebesar 1,23. Sementara hal ini berbanding terbalik dengan Tobin’s Q yang mengalami kenaikan setiap tahunnya pada periode tahun yang sama. Seharusnya apabila rasio aktivitas menurun justru akan menurunkan nilai Tobin’s Q. Rata-rata rasio profitabilitas mengalami fluktuasi yang cenderung turun pada setiap tahunnya. Pada tahun 2010 adalah rata-rata profitabilitas sebesar 15,45 kemudian pada tahun 2011 menurun menjadi 14,52 dan kembali meningkat pada tahun 2012 menjadi 18,05. Pada tahun 2013 menurun drastis menjadi 9,45. Hal ini berbanding terbalik dengan Tobin’s Q yang mengalami tren peningkatan pada periode tahun yang sama. seharusnya apabila profitabilitas mengalami penurunan, Tobin’s Q justru mengalami penurunan. Rasio profitabilitas yang cenderung semakin rendah akan berpengaruh menurunkan nilai perusahaan (Tobin’s Q). Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi (consumer goods) merupakan industri dengan prospek yang cukup baik . Saat ini 50% pertumbuhan ekonomi indonesia yang positif dikontribusikan oleh sektor 284 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi industri barang dan konsumsi. Menurut Harry Su Kepala Riset PT Bahana Securities, kenaikan indeks manufaktur di tengah hantaman sejumlah sentimen negatif sebagian besar kompo- nen pembentuknya berasal dari emiten sektor barang konsumsi (consumer goods) yang bersifat diversif. Berdasarkan penjelasan di atas, Maka penulis melakukan penelitian dengan judul,“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Pada Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah rasio solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk mengetahui pengaruh rasio solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas secara simultan terhadap nilai perusahaan. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. 1. Bagi kalangan investor dapat dijadikan informasi dalam pengambilan keputusan dalam melakukan investasi dengan melihat nilai perusahaan manufaktur pada sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. 2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan di dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai perusahaan. 3. Sebagai tambahan pengetahuan untuk kemajuan akademis dan bagi mahasiswa angkatan berikutnya yang ingin melakukan penelitian untuk tugas akhir. 285 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 Kerangka Dasar Teori Nilai Perusahaan Salah tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap keberhasilan perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya atas kinerja perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Menurut Husnan (2007:34) Nilai perusahaan adalah nilai yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan investasi yang tercermin dari harga pasar perusahaan. Keown (2004:46) pengertian Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada suatu perusahaan awalnya hanyalah sebagai “alat penguji” dari bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut (Sundjaja, 2003:76). Kinerja Keuangan Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Menurut Sucipto (2003) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Menurut Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Analisis Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Menurut Sutrisno (2004:235), Rasio aktivitas ini mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya selanjutnya menurut Kasmir (2008:17) rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau rasio ini dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. 286 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi Analisis Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2008:196) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberian ukuran tingkat efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Kerangka Konsep Solvabilitas (X1) Aktivitas (X2) Tobin’s Q (Y) Profitabilitas (X3) Hipotesis Penelitian Pengaruh Solvabilitas (Leverage) terhadap Nilai Perusahaan Pembiayaan dengan utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Solvabilitas yang semakin tinggi dapat mencerminkan perusahaan akan memiliki masalah riil dalam jangka panjang dan menimbulkan financial distress sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan yang cenderung menurun. H1: Solvabilitas (leverage) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Aktivitas (activity ratio) terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan (Sawir, 2005:129). Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. Adanya tingkat efektivitas yang tinggi menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan yang tinggi pada masa mendatang, sehingga akan memberikan daya tarik bagi investor. Selanjutnya harga saham perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan. H2: Aktivitas (activity ratio) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Profitabilitas (profitability ratio) terhadap Nilai Perusahaan Profitabilitas digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana keefektifan dari keseluruhan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan. setelah bunga dan pajak. Menurut Lukman (2009:64) profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik. Semakin besar tingkat kemakmuran yang diberikan oleh perusahaan akan menarik minat investor, sehingga investor akan merespon positif sinyal serta memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat. H3:Profitabilitas (profitability ratio) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 287 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 Definisi Konsepsional Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan (kegiatan operasional) dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas menentukan struktur modal suatu perusahaan. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan aktiva atau mengelola asset-assetnya. Rasio aktivitas menggambarkan tingkat operasi perusahaan. Rasio Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya laba ini merupakan keuntungan setelah bunga dan pajak yang merupakan laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Tobin’s Q Tobin’s Q adalah salah satu rasio pasar yang digunakan untuk membandingkan nilai pasar saham perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai buku ekuitas perusahaan atau nilai penggantian aset perusahaan. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan menurut sumbernya, data ini termasuk data sekunder yakni data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (Sekaran, 2006). Definisi Operasional Variabel Independen (X) a. Solvabilitas (X1) Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Total Debt Solvabilitas = Total Ekuitas b. Aktivitas (X2) Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Penjualan Aktivitas = Total Aktiva c. Profitabilitas (X3) Rasio ini juga memberian ukuran tingkat efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. 288 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi EAIT Profitabilitas = x 100% Total Ekuitas Variabel Dedependen (Y) Tobin’s Q merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan nilai pasar saham suatu perusahaan yang terdaftar dipasar keuangan dengan nilai buku ekuitas perusahaan atau nilai penggantian asset, dengan rumus yang telah dimodifikasi oleh (Smithers Wright, 2000). (EMV + D) q= (EBV + D) Populasi, Sampling, dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah go public kelompok manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di BEI sebanyak 36 perusahaan dengan metode pemilihan sampel nonprobabality sampling sehingga terpilih 24 perusahaan selama periode 20102013 sehingga total sampel sebanyak 96 (24 x 4 tahun). Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut dalam pelaksanaan penelitian ini adalah. a. Teknik Dokumentasi b. Teknik Kepustakaan (Library Research) Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan bantuan Program SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 21 dengan pengujian: a. Uji Model (Uji Asumsi Klasik) - Uji Normalitas - Uji Heteroskesdasitas - Uji Multikolinearitas - Uji Autokorelasi b. Uji Hipotesis (Regresi Linier Berganda) - Analisis Regresi - Uji t (Parsial) - Uji F (Simultan) - Uji Koefisien Determinasi (R2) Hasil Pembahasan Dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen terdistribusi secara normal atau tidak. 289 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas N 96 96 96 Mean -.3203 1.3815 2.5974 Normal Parametersa,b Std. Deviation 1.14041 .58276 1.03248 Absolute .116 .102 .094 Most Extreme Positive .116 .102 .083 Differences Negative -.057 -.077 -.094 Kolmogorov-Smirnov Z 1.140 1.002 .873 Asymp. Sig. (2-tailed) .148 .268 .432 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Tobin’s q 96 .2174 .81843 .124 .124 -.097 1.216 .104 Berdasarkan nilai Kolmogorov-Smirnov di atas untuk variabel solvabilitas sebesar 1,140 dengan signifikansi 0,148, Aktivitas 1,002 dengan signifikansi 0,268, Profitabilitas sebesar 0,873 dengan signifikansi 0,432 dan Tobin’s q sebesar 1,216 dengan signifikansi 0,104. Dengan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi normal, karena nilai signifikansi dari uji normalitas untuk masing-masing variabel lebih besar dari α = 0,05. b. Uji Heteroskedasitas Uji heterokesdasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Cara untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya heteroskesdasitas adalah dengan menggunakan uji glejser dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel dependen ditunjukkan dengan koefisien regresi dari masingmasing variabel bebas terhadap nilai absolute residualnya (Ghozali, 2005). Uji Gletjer Model Coefficientsa Unstandardized Coefficients B (Constant) Solvabilitas 1 Aktivitas Profitabilitas a. Dependent Variable: RES2 .424 -.010 .061 -.061 Std. Error .112 .041 .060 .034 Standardized Coefficients Beta -.027 .117 -.205 T 3.801 -.247 1.026 -1.799 Sig. .000 .806 .308 .076 Berdasarkan hasil output di atas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel solvabilitas sebesar 0.806, aktivitas sebesar 0.308 dan profitabilitas sebesar 0.076 lebih besar dari signifikansi 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa, tidak terjadi heteroskesdasitas. c. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006:91). Untuk mengukur multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau VIF >10. 290 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas 1 .980 .887 .893 1.020 1.128 1.120 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance pada Solvabilitas > 0,10, Aktivitas > 0,10 dan Profitabilitas > 0,10 sedangkan nilai VIF untuk Solvabilitas < 10, Aktivitas < 10 dan Profitabilitas < 10. Dapat disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (data time series) maupun yang tersusun dalam rangkaian ruang yang disebut dengan data cross sectional. Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk menguji adanya autokorelasi adalah uji statistik Durbin Watson. Hasil Uji Autokorelasi Model R .822a 1 R Square .676 Model Summaryb Adjusted R Square .664 Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .48213 1.717 Hasil output SPSS pada tabel di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,717. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam model tidak terjadi autokorelasi, karena nilai DW (1,717) terletak atau berkisar antara -2 < DW < 2, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang berarti tidak terjadi autokorelasi sehingga model regresi relatif baik. Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Dalam pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil Analisis Regresi Model 1 (Constant) Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients B -1.570 -.191 .009 .659 Std. Error .175 .065 .094 .053 Standardized Coefficients Beta -.187 .006 .817 T -8.961 -2.957 .096 12.364 Sig. .000 .004 .923 .000 291 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 Model persamaan regresi untuk Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan SPSS 2.1 sebagai berikut: Y = -1.570 - 0.191 X1 + 0.009 X2 + 0.659 X3 + ei Adapun interpretasi hasil dari persamaan tersebut adalah dimana: Konstanta sebesar -1.570 artinya jika Solvabilitas (X1), Aktivitas (X2) dan Profitabilitas (X3) nilainya adalah 0, Tobin’s q (Y) nilainya negatif yaitu -1.570. 2. Koefisien regresi Solvabilitas (X1) sebesar -0.191 artinya jika Solvabilitas mengalami peningkatan 1%, maka Tobins q akan mengalami penurunan sebesar sebesar-0.191. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Solvabilitas dengan Tobin’s q. 3. Koefisien regresi untuk Aktivitas (X2) yang memiliki nilai sebesar 0,009, artinya jika Aktivitas mengalami kenaikan 1X maka Tobin’s q akan mengalami kenaikan sebesar 0,009. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Aktivitas dengan Tobin’s q. 4. Selanjutnya koefisien regresi untuk Profitabilitas (X3) adalah sebesar 0,659 artinya jika Profitabilitas mengalami kenaikan 1%, maka Tobin’s q akan mengalami peningkatan sebesar 0,659. Kofisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Profitabilitas dengan Tobin’s q. Uji t (Parsial) Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji t (uji signifikansi parameter parsial) digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara individu (parsial) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung. Hasil Uji t (Parsial) 1. Coefficientsa Model (Constant) 1 Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas Unstandardized Coefficients B -1.570 Std. Error .175 -.191 .009 .659 .065 .094 .053 Standardized Coefficients T Sig. Beta -.187 .006 .817 -8.961 .000 -2.957 .096 12.364 .004 .923 .000 Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Solvabilitas (X1) -2.957 dengan signifikansi 0,004. Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung -2.957 sedangkan t tabel adalah 1,98609 (t-tabel = (α = 5% : df (96 -3- 1) 92 = 1.98609)) sehingga t hitung < t tabel (-3,590< 1.98609). Sedangkan untuk tingkat signifikansi untuk Solvabilitas menunjukkan angka > 0,05 (0,004 <0,05), maka Ha diterima artinya bahwa variabel Solvabilitas secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tobin’s q. Untuk Aktivitas (X2) sebesar 0,096 dengan nilai signifikansi 0,923. 292 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung adalah 0,096 sedangkan t tabel adalah 1.98609 sehingga t hitung< t tabel (0,096<1.98609). Signifikansi Aktivitas menunjukkan angka > 0,05 (0.923>0,05), maka Ha ditolak artinya variabel Aktivitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap Tobin’s q. Sedangkan variabel Profitabilitas (X3) sebesar 12,364 dengan singnifikansi 0.000. Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan t hitung 11,837 sedangkan t tabel adalah 1. sehingga t hitung > t tabel (12,364 >1.98609). Sedangkan untuk tingkat signifikansi untuk Aktivitas menunjukkan angka < 0,05 (0.00 < 0,05), maka Ha diterima artinya bahwa variabel Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tobin’s q. Uji F (Simultan) Uji F pada dasarnya bertujuan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan pengolahan data, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Sum of Squares df Regression 40.283 3 1 Residual 19.293 83 Total 59.576 86 a. Dependent Variable: Tobin's q b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas Model Mean Square 13.428 .232 F 57.767 Sig. .000b Berdasarkan uji ANOVA, diperoleh F hitung sebesar 57,767, sedangkan F tabel dengan tingkat nilai probabilitas signifikansi = 0,0000. Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2.71 berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen (Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Tobin’s q karena F hitung > F tabel (57,767> 2.71) dan signifikansi penelitian < 0.05 (0.000 < 0.05). Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji R2 bertujuan untuk mengukur seberapa besar variasi dari variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik karena nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan kedalam model. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model 1 Model Summaryb R Square Adjusted R Square R .822a .676 .664 Std. Error of the Estimate .48213 a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas b. Dependent Variable: Tobin's q Berdasarkan data di atas diperoleh angka R2 (Adjusted R Square) sebesar 0.664 atau (66,4%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan 293 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 pengaruh variabel independen (Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas) terhadap variabel dependen (Tobin’s q) sebesar 66,4% sedangkan sisanya sebesar 33,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Solvabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s q) Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi akan menyebabkan beban bunga yang dibayarkan perusahaan juga tinggi akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam mengahasikan laba dan hal ini mempengaruhi keputusan investor dalam menginvestasikan dananya atau membeli saham suatu perusahaan. Sering kali kondisi financial distress yang dihadapi perusahaan disebabkan oleh kegagalan dalam membayar utang. Proporsi hutang yang semakin tinggi menyebabkan fixed payment yang tinggi dan akan menimbulkan risiko kebangkrutan (Natarsyah, 2002). Penelitian ini diterima dan diperkuat oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitriyanti (2009) yang menemukan Solvabilitas (leverage) berpengaruh signifikan terhadap harga sahan perusahaan industri makanan dan minuman. Pengaruh Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s q) Aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan artinya hal ini mengindikasikan bahwa investor kurang memperhatikan dan mempertimbangkan rasio aktivitas dalam berinvestasi pada perusahaan manufaktur karena pada umumnya rasio aktivitas perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia sudah stabil dan hanya sebagai pembanding tingkat efisiensi penggunaan aktiva usaha. Sehingga hasil kegiatan aktivitas yang telah dicapai oleh perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini terbukti 73,96% perusahaan yang diteliti memiliki nilai aktivitas sebesar 1,38 > 1 kali. Artinya, perusahaan sudah efektif dalam memanfaatkan sumber dana atau aktivanya. Sehingga aset tidak dibiarkan menganggur dan aset digunakan dengan produktif. Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulupui I.G.K.A (2007) dan Saptono (2001) pada industri barang dan konsumsi kategori perusahaan makanan dan minuman di BEI yang menunjukkan bahwa secara parsial variabel aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s q) Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dikarenakan kontribusi peningkatan laba dapat memberikan indikasi bagi pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi dan gambaran prospek perusahaan yang semakin baik karena adanya potensi peningkatan keuntungan atas jumlah modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. Semakin baik perusahaan membayar return terhadap pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal dapat memberikan sinyal positif kepada investor sehingga saham suatu perusahaan akan semakin diminati yang kemudian akan 294 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan, M Wanti E Sianturi meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulupui I.G.K.A (2007) pada industri barang dan konsumsi kategori perusahaan makanan dan minuman di BEI yang menunjukkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penutup Variabel Solvabilitas secara Parsial, berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s q). Secara Parsial variabel Aktivitas, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s q) Secara Parsial variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s q). Secara simultan variabel Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan nilai perusahaan (Tobin’s q). Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan rasio yang digunakan dalam penelitian ini dengan rasio lain yang informasinya dapat mempengaruhi Nilai Perusahaan. Karena Profitabilitas merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan dari variabel lainnya terhadap nilai perusahaan . Jadi untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka disarankan agar emiten dapat meningkatkan profitabilitas. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor industry barang konsumsi sebagai sampel. Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk memperluas jangkauan penelitian dengan menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Daftar Pustaka Agnes, Sawir. 2005. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Fitriyanti, Hayu. 2009. “Analisis Pengaruh ROA, ROE dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI”. Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah. Gitman, Lawrence J. 2003. “Principle of Manajerial Finance: International Edition, 10th Edition”. Boston: Pearson Education. Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”. Semarang: Badan Penebit Universitas Diponegoro. Husnan, Suad. 2007. “Manajemen Keuangan, Edisi Kelima”. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Jumingan. 2006. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2008. “Analisis Laporan Keuangan ”. Jakarta : Rajawali PERS Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada. 295 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 282-296 Keown J Athur. 2004. “Prinsip-prinsip dan Aplikasi Manajemen Keuangan”. Jakarta: Penerbit Indeks. Lukman Syamsudin. 2009.“Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan (Edisi Baru)”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nazir, M. 2003. “Metodelogi Penelitian Bisnis”. Jakarta: Ghalia Indonesia. Obert, Matarirano dan Olawale, Fatoki. 2010. Does debt really matter on the profitability of small firms. A perspective on small manufacturing firms in Bulawayo, Zimbabwe. African Journal of Business Management Vol. 4(9). Riyanto, Bambang. 2001. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat”. Yogyakarta: BPEF. Sekaran, Uma. 2006. “Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4”. Jakarta: Salembat Empat. Sugiono. 2007. “Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”. Bandung: Alfabeta. Sundjaja, Ridwan S. 2003. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Literata Lintas Media. Sutrisno. 2004. “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi”. Yogyakarta: Ekonisi. Ulupui, I. G. K. A. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Liquiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2. No. 1, Januari: 88-102. Weston, J.F dan Brigham, E.F. 2005. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. http://www.bursaefekindonesia.co.id (diakses bulan 20 Desember 2014) http://www.idx.co.id (diakses bulan 20 Desember 2014) 296