rancangan sistem kontrol operasi pembangkit listrik

advertisement
RANCANGAN SISTEM KONTROL OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Rancangan ini, digunakan untuk mengklasifikasikan pemakai dalam mengoperasikan sistem
operasi PLTA, sehingga pemakai hanya dapat mengoperasikan instruksi-instruksi yang
terdapat pada sistem perangkat lunak ( software ), sesuai wewenang dan tanggung jawab
yang diberikan padanya. Rancangan ini menggunakan prinsip struktur pohon (
tree)
, dengan klasifikasi pemakai tiga tingkatan yaitu pemakai utama (
super user)
, ketua kelompok (
group leader)
dan pemakai biasa (
reguler user
). Rancangan klasifikasi pemakai ini, menggunkan dua nomer yaitu nomer kelompok (g) dan
nomer anggota (m). Kedua nomer tersebut mempunyai nilai 0 sampai dengan 255. Dari
percobaan simulasi yang dilakukan, terlihat bahwa rancangan ini, sangat efektif mengontrol
pemakai dalam pengoperasian PLTA.
 
Energi, merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yang dibutuhkan. Bila ditinjau
dari sumber pengadaan energi Dunia saat ini, sumber dari migas, merupakan sumber utama
yang digunakan.]
Sumber migas yang terdapat di Bumi kita, sangat terbatas, dan pada suatu saat akan habis,
oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan para peneliti untuk menemukan sumber energi
diluar migas, sebagai sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhannya.
 
1/5
RANCANGAN SISTEM KONTROL OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Indonesia sebagai negara yang terletak digaris hkatulistiwa, yang mempunyai daratan yang
ditumbuhi hutan belantara yang luas beserta gunung / pegunungan yang didalamnya banyak
sungai-sungai mengalirkan air dari hulu ke hilir sampai kelautan lepas yang terhampur luas
disertai gemuruhnya ombak , dengan penyinaran sinar surya sepanjang tahun, dengan
hembusan angin yang terdapat diseluruh wilayah Indonesia.
 
Keberadaan wilayah Indonesia yang begitu beragamnya sumber energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan, merupakan tantangan bagi para peneliti Indonesia, untuk melakukan penelitian/
kajian untuk menendapatkan sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi sesuai kebutuhan. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat
dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga air.
Pembangkit listrik tenaga air dapat beroperasi sesuai dengan rancangan sebelumnya, bila
mempunyai daerah aliran sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhi
kebutuhan dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga air tersebut. Pada operasi
pembangkit listrik tenaga air tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk /
dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan
perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin
sebagai penggerak sumber listrik tersebut,
 
merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk
maupun yang didestribusikan kepintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan
dengan baik, sehingga dalam operasi pembangkit listrik tenaga air tersebut, dapat dijadikan
sebagai dasar tindakan pengaturan efesiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh
sistem, sehingga pembangkit listrik tenaga air tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun,
walaupun pada musim kemarau panjang. Kontrol tersebut dapat dilakukan dengan malakukan
analisa terhadap keadaan air melalui perhitungan-perhitungan hidrologi yang tersedia pada
pusat kontrol operasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
 
2/5
RANCANGAN SISTEM KONTROL OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Analisa keadaan air dilakukan dengan bantuan program-program yang terintegrasi dalam
sistem perangkat lunak ( software ) yang diinstal pada sistem komputer yang tersedia pada
pusat kontrol. Setiap operasi yang dilakukan dalam sistem kontrol mengikuti instruksi-instruksi
yang diberikan oleh para operator maupun pimpinan operasi yang berhubungan dengan operasi pembangkit listrik tenaga air maupun tindakan keputusan dalam rangka pengamanan
seluruh sistem, dengan demikian setiap pemberi instruksi dalam pengoperasian harus
bertanggung jawab terhadap hasil operasi yang terjadi.
 
Bila seluruh instruksi yang terdapat dalam sistem perangkat lunak dapat dioperasikan setiap
orang, maka dapat mengakibatkan kesalahan fatal terhadap operasi PLTA dari orang yang
tidak bertanggung jawab.
Misalnya, bila dipuncak musim hujan, dengan volume air yang mengalir dari seluruh sungai
yang masuk ke waduk / dam sudah melebihi kemampuan daya tampung waduk / dam, yang
seharusnya harus segera diintruksikan pembukaan maksimum pintu pembungan air keluar
dari waduk / dam, tidak diberikan instruksi, sehingga dapat mengakibatkan jebolnya tanggul
waduk/dam,
 
karena tidak dapat menahan tekanan air yang masuk ke waduk / dam begitu dahsyat atau
pada musim kemarau panjang seseorang memberikan instruksi pembukaan maksimum pintu
pembungan air keluar dari waduk / dam, sehingga terjadi pengeringan waduk / dam, sehingga
sistem pembangkit listrik tenaga air tersebut tidak dapat beroperasi.
 
Dengan demikian kerugian yang terjadi sangat besar, yang dialami masyarakat maupun
pemerintah. Pengoperasian pembangkit listrik tenaga air ini, harus dilakukan perhitungan yang
teliti terhadap besar bukaan pintu saluran air yang mengalirkan air keturbin, sesuai air yang
3/5
RANCANGAN SISTEM KONTROL OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
tersedia dalam waduk / dam, dan sesuai dengan kebutuhan.
 
Berapa besar bukaan pintu saluran air yang dibuka dan berapa besar listrik yang dihasikan,
telah diperhitungan pada perancangan seluruh sistem PLTA, baik konstruksi secara
menyeluruh, perangkat keras pendukung lainnya maupun dalam peroces sistem perangkat
lunaknya. Jadi keseimbangan air yang tersedia dalam waduk / dam, merupakan parameter
penting yang harus diperhatikan dengan baik.
Untuk menghindari atau pengendalian terhadap kemungkinan masalah diatas, maka
dibutuhkan sistem kontrol untuk mengontrol dan mengendalikan setiap orang yang
mengoperasikan sistem pembangkit listrik tenagai air tersebut. Sistem kontrol yang dirancanga
ini, merupakan sistem yang mengklasifikasikan para pemakai sistem operasi PLTA,
 
untuk mengoperasikan sistem pembangkit listrik tenaga air tersebut, sesuai wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan. Jadi setiap orang yang akan mengoperasikan sistem
pembangkit listrik tenaga air tersebut, hanya dapat memberikan instruksi sesuai wewenang
dan tanggung jawabnya. Untuk mengklasifikasikan setiap orang dalam pengoperasian sistem
pembangkit listrik tenaga air tersebit, dilakukan berdasarkan sistem kunci ( password ).
 
 
Oleh :
4/5
RANCANGAN SISTEM KONTROL OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Binsar Nababan
F126010051 /TEP
5/5
Download