Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori induk dari ukemi, yakni teori Voice (態), beserta dengan Ukemi dan jenis-jenis Ukemi tersebut. 2.1. Pengertian Voice Menurut Hidaka (n.d, hal. 1) yang dikutip dalam jurnalnya yang berjudul voice (Judoubun wo chuushin ni) ヴォイスとは、動詞の基本形(辞書形)の取る格関係と、その動詞 (助動詞)や補助用言などを付加した場合に取る格関係に、変化が生じる という現象である。 Terjemahan : Voice merupakan hubungan dalam suatu kasus dalam mengambil bentuk dasar (bentuk kamus pada kata kerja dan bila adanya kasus tambahan imbuhan (jodoushi) dari kata kerja atau tambahan predikat dalam hubungan suatu kasus, dapat dikatakan ungkapan yang menghasilkan perubahan. Menurut Muraki dalam Nitta (1991, hal. 1) voice merupakan salah satu kategori gramatikal yang memiliki kedudukan yang sama dengan tense, mood, dan kata kerja (doushi). Berikut tabel predikat menurut Ichikawa dalam Dharma (2010, hal. 10) 10 Tabel 2.1. Pengklasifikasian Jutsugo (述語) Pada penelitian ini, penulis hanya akan membahas mengenai ukemi yang merupakan salah satu sub kategori dari voice yang akan penulis jelaskan pada sub bab 2.2. 11 2.2. Pengertian Kalimat Pasif atau Ukemi (受け身) Menurut Sukini (2010, hal. 94) kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menjadi sasaran perbuatan yang dinyatakan predikat. Kalimat pasif merupakan ubahan dari kalimat aktif, yaitu pengubahan unsur objek kalimat aktif menjadi subjek kalimat pasif. Selain itu, kalimat pasif juga ditandai oleh bentuk verba pengisi predikatnya, yaitu verba aktif menjadi verba pasif Dalam bahasa Jepang, kalimat pasif memiliki istilah ukemi, Menurut Teramura (1989, hal. 212-214) ukemi memiliki definisi sebagai berikut. 受け身というのは、動作・作用の主体が、他の何ものかに働きかける場合 に、動作主、つまり動きの発するところを主役とするのではなく、動きを 受けるもの、動きの向かう先を主役として事態を描く表現であるが、それ が文法的に受動態と認定されるためには、(それぞれの言語で)一定の形 態的、統語的、意味的特殊を具えていなければならない。 Terjemahan: Ukemi adalah sebuah ekspresi yang ingin membuat sasaran yang dikenakan tindakan oleh pelaku tindakan tersebut menjadi subjek. Tetapi, agar kalimat tersebut bisa dikatakan pasif, kalimat tersebut harus memenuhi syarat secara morfologis, sintaksis dan semantis. Berikut contoh-contoh ukemi dalam bahasa Jepang : (1) 直孝は祖母に育てられた。(Naotaka dirawat oleh neneknya.) (2) 直孝は 5 歳のとき父母に死なれた。 (Naotaka ditinggal mati oleh orang tuanya pada saat ia berumur 5 tahun.) Secara morfologis, perubahan bentuk kata kerja dari verba aktif menjadi verba pasif dengan menambahkan sufiks ~られる. Berdasarkan cara perubahannya, verba dalam bahasa Jepang dibagi menjadi 3, yaitu : 12 a. 五段動詞, godan doushi, yaitu verba yang memiliki 5 tingkat perubahan atau sering juga disebut dengan kata kerja golongan I. Contoh : 死 ぬ sinu (meninggal), 聞く kiku (mendengarkan), 誘う sasou (mengundang), dan lainlain. Untuk merubahnya menjadi kata kerja pasif maka : 死ぬ sin-u → sin-areru 死なれる, 聞く kik-u → kik-are-ru 聞かれる, 誘う saso-u → saso-(w)areru 誘われる, dan lain-lain. b. 一段動詞, ichidan doushi, yaitu verba yang memiliki 1 tingkat perubahan atau sering juga disebut dengan kata kerja golongan II. Contoh : 食べる taberu (makan), 育 て る sodateru (merawat), 見 る miru (melihat), dan lain-lain. Untuk mengubahnya menjadi kata kerja pasif maka : 食べる tabe-ru → taberare-ru 食べられる, 育てる sodate-ru → sodate-rare-ru 育てられる, 見る mi-ru → mi-rare-ru 見られる, dan lain-lain. c. 不規則動詞, fukisoku doushi, yaitu verba yang tidak beraturan, atau sering juga disebut dengan kata kerja golongan III. Contoh : 来る kuru (datang), dan する suru (melakukan). Untuk merubahnya menjadi kata kerja pasif maka : 来 る kuru → korareru 来られる, dan する suru → sareru される. (Teramura, 1989, hal. 213) Walaupun kata kerja tersebut sudah memenuhi syarat perubahan kata kerja secara morfologis, tetapi ada juga kalimat-kalimat yang masih belum bisa dikatakan sebagai kalimat pasif, berikut contoh kalimat tersebut. Contoh: (3) 殿が傷を負われたぞ。 (4) 素人には虎は育てられません。 13 Kata-kata seperti ini tidak dapat dikatakan kalimat pasif karena subjek pada kalimat (3) dan (4) tidak mempunyai arti terkena dampak dari tindakan kata kerja 「負う」 dan 「育てる」. Kalimat pada nomor (3) mempunyai arti bahwa rajanya tersebut terkena luka, sedangkan perubahan kata kerja 「負う」menjadi 「負われた」 bentuk perubahan kata kerja untuk menjadi kata kerja sopan. Sedangkan penambahan jodoushi「~られる」pada kalimat nomor (4) merupakan bentuk kata kerja bentuk potensial, sehingga kalimat (4) mempunyai arti bagi orang pemula tidak bisa merawat harimau. Dengan demikian untuk memenuhi syarat kalimat pasif, sebuah kalimat harus memenuhi syarat secara sintaksis dan semantik. Berikut syarat secara sintaksis dan semantis. Xガ Yニ V- -are- (ru) -rare- Y : agen yang melakukan kata kerja V X : subjek yang terkena pengaruh dari apa yang dilakukan oleh Y Para ahli linguistik bahasa Jepang mengklasifikasikan kalimat pasif bahasa Jepang atau ukemi ke dalam 2 jenis, yaitu chokusetsu ukemi (直接受け身) dan kansetsu ukemi (間接受け身). Lalu, kansetsu ukemi dibagi menjadi 2, yaitu kansetsu ukemi yang memakai tadoushi yang lebih dikenal dengan sebutan mochinushi ukemi 14 (持ち主受身) dan kansetsu ukemi yang memakai jidoushi atau yang lebih dikenal dengan sebutan daisansha no ukemi (第三者の受身). 2.2.1. Chokusetsu Ukemi (直接受け身)atau matomo no ukemi Menurut Yoshikawa dalam Sutedi (2004, hal. 4), kalimat pasif langsung merupakan kalimat pasif yang hanya dapat dibentuk dari kalimat aktif transitif atau noudoubun (能動文) yang subjeknya secara langsung dikenai perbuatan. <まともの受身>とは、能動文中に存在している非ガ格の共演成分を、ガ 格に転換し、それに従って、ガ格の共演成分をガ格から外した受身である。 例えば、 (5) 広志ガ 洋子ヲ殴った。 (6) 警察ガ (5)′洋子ガ 広志ニ殴られた。(6)′車ガ 海から 海から 車ヲ引き上げた。 ᴓ 引き上げられた。 (Nitta Yoshio, 1991, hal.32) Terjemahan : Matomo no ukemi adalah sebuah kalimat pasif yang unsur pembentukan sebuah kata kerja pada kalimat aktif yang bukan merupakan partikel ガ, diubah menjadi partikel ガ, maka dari itu, partikel ガ pada kalimat aktif tersebut dilepaskan pada kalimat pasif. contohnya : (5) Hiroshi ga Youko wo nagutta. (5)’ Youko ga Hiroshi ni nagurareta (6) keisatsu ga umi kara (6) kuruma ga umi kara kuruma wo ᴓ hikiageta. hikiagerareta. 15 Teramura (1989, hal. 217-219) menambahkan, kata kerja yang dapat dipakai dalam chokusetsu ukemi adalah kata kerja berbentuk tadoushi ( 他 動 詞 ) dalam kalimat aktif. Dari teori di atas, penulis menyimpulkan chokusetsu ukemi atau matomo no ukemi merupakan kalimat pasif langsung yang hanya dapat dibentuk dari kalimat aktif transitif yang mempunyai kata kerja bentuk tadoushi (他動詞). Subjek pada kalimat pasif merupakan objek dari kalimat aktif yang merupakan sasaran dari tindakan tersebut dan dilekatkan dengan partikel ガ. Sedangkan objek pada kalimat pasif merupakan subjek dari kalimat aktif yang merupakan pelaku tindakan dan partikel yang melekat pada agen atau objek dalam kalimat pasif adalah partikel ニ. Dalam kalimat pasif Jepang, terdapat 3 partikel penanda pelaku yaitu partikel ニ , ニヨッテ dan カラ. Berikut ini dijelaskan penggunaan dari ketiga partikel tersebut dalam kalimat pasif langsung atau chokusetsu ukemi. (Hidaka Mizuho, 2001, Hal. 4) <直接受動文の場合>ニ/ニヨッテ/カラ 【二項動詞】[X ガ][Y ヲ/ニ]V ↔[Y ガ] [X ニ/ニヨッテ/カラ] V(ラ)レル ( a )物理的・心理的働きかけを表す動詞:○ニ/△ニヨッテ/×カラ [X ガ] [Y ヲ] 殴る/殺す/助ける/おどす/苦しめる/だます・・・ [X ガ] [Y ニ] かみつく/飛かかる/そむく/逆らう/触る・・・ ※X が働きかけの主体 (b)感情・感覚の動きを表す動詞:○ニ/×ニヨッテ/○カラ [X ガ] [Y ヲ] 愛する/嫌う/憎む/尊敬する/見る/聞く… [X ガ] [Y ニ] 恋する/あこがれる/感謝する/甘える… ※X は感情主 (c)創造的行為を表す動詞:×ニ/○ニヨッテ/×カラ [X ガ] [Y ヲ] 作る/建てる/書く/直す/(穴を)掘る/(橋を)かける 16 /決める/増やす/減らす/演じる・・・ ※X は創造的行為の担い手 【三項動詞】 [X ガ] [Y1ニ] [Y2ヲ] V ↔ A:[Y1 ガ] ↔ B:[Y2 ガ][X ニ/ニヨッテ/カラ][Y1 ニ] [X ニ/ニヨッテ/カラ][Y2 ヲ] V(ラ)レル V(ラ)レル (d)二者間の物の移動を表す動詞:送る/贈る/与える/渡す・・・ 二者間の情報(要求)の移動を表す動詞:伝える/教える/頼む/命じる・・・ A→ ○ニ/△ニヨッテ/○カラ B→ ×ニ/△ニヨッテ/○カラ ( e )配置換えを表す動詞:動かす/入れる/落とす/貼る・・・ (A → B→ 受動文にすると不自然) 働きかけの意味の強いもの :○ニ/△ニヨッテ/×カラ 創造的の行為の意味の強いもの:×ニ/○ニヨッテ/×カラ Tabel 2.2.1. Tabel penggunaan partikel penanda pelaku dalam chokusetsu ukemi Dengan demikian, partikel penanda agen atau pelaku kata kerja pada kalimat pasif adalah partikel に, partikel によって, dan partikel から. 2.2.2. Kansetsu Ukemi (間接受身) Menurut Teramura (1989, Hal. 243) kansetsu ukemi mempunyai arti sebagai berikut. 間接受身というのは、直接受身のように対応する能動の構文をもたないも の、いいかえると、その構文が能動表現から派生したものとして記述する ことのできないもの、それでありながら、主格語が述部で表される事態の 影響を受けるという点ではやはり受身の一般的特徴を持っているもののこ とをいう。 17 Terjemahan : Kansetsu ukemi adalah kalimat pasif yang tidak memiliki struktur perubahan kalimat aktif menjadi kalimat pasif seperti chokusetsu ukemi, dengan kata lain, struktur kalimat pasif ini tidak bisa terbentuk dari kalimat aktif secara langsung, selain itu, kansetsu ukemi memiliki karakteristik kalimat pasif pada umumnya dikarenakan subjek pada kalimat pasif ini mendapatkan pengaruh dari situasi yang diperlihatkan pada predikatnya. Hal ini diperjelas oleh Yamashita (1997, Hal. 3-4) yang mengatakan bahwa kansetsu ukemi merupakan kalimat pasif yang tidak bisa diubah dengan sederhana dari struktur kalimat aktifnya. Contoh perubahan bentuk struktur kalimat aktif menjadi pasif pada kansetsu ukemi dapat dilihat pada kalimat nomor (7) dan (8). (7) 女の人が 私の 足を 踏みました。 (8) (私は) 女の人に 足を 踏まれました。 Lalu, Yamashita juga menambahkan bahwa kansetsu ukemi juga dikatakan sebagai meiwaku no ukemi karena kalimat tersebut menunjukkan adanya hal yang mengganggu subjek pada kalimat pasif tersebut. Kemudian, Teramura (1989, Hal. 244-245) juga menjelaskan bahwa doushi yang dipakai dalam struktur kalimat kansetsu ukemi bisa berupa jidoushi ataupun tadoushi. Sehingga, kansetsu ukemi dibagi menjadi 2, yaitu 1) kalimat pasif tidak langsung yang memakai tadoushi [mochinushi no ukemi] dan 2) kalimat pasif tidak langsung yang memakai jidoushi [daisansha no ukemi]. Mochinushi ukemi 「持ち主受身」merupakan kalimat pasif kepemilikan yang merupakan bagian dari kalimat pasif tidak langsung yang memakai kata kerja transitif atau tadoushi. Berikut struktur kalimat kansetsu ukemi. 18 X ガ Y ニ Z ヲ~ラレル(←Y ガ Z ヲ~スル) “Z” yang terdapat dalam struktur tersebut merupakan bagian tubuh dari “X”, atau keluarga atau kenalan dari “X”, atau barang bawaan “X”, dengan kata lain “Z” merupakan sesuatu yang mempunyai hubungan dengan “X”. Sedangkan menurut Yoshikawa dalam Sutedi (2004, Hal. 7) daisansha ukemi 「第三者の受身」merupakan kalimat pasif orang ketiga, yang pembentukannya berasal dari kata kerja intransitif atau jidoushi. Hal ini diperjelas oleh Nitta (1991, Hal. 33) yang berkata <第三者の受身>とは、もとの動詞の表す動きや状態の成立に参画する共 演成分としては含みようのない第三者をガ格に据えた受身である。 Terjemahan : Daisansha no ukemi adalah kalimat pasif yang terbentuk dari partikel ガ pihak ketiga dimana unsur penting pembentuk yang menyatakan kondisi dan pergerakan kata kerja pada kalimat pasif tidak ada. Contoh : (9)′僕ハ雨ニ降られた。 ←(9) 雨が降った。 (10)′彼は両親に死なれた。 ←(10) 両親が死んだ。 19