BEDA - Kemenag Jatim

advertisement
PRESEANCE
PEJABAT PEMERINTAH &
PEJABAT INTERNASIONAL
OLEH:
H. NUR YASIN SHIROTOL MUSTAQIM, MA
Pegawai Subbag Hukmas & KUB Kanwil Kemenag Prov. Jatim
HP. 081230000177, 031-77740077
Email : [email protected]
More Free
PowerPoint
Templates atdi
SmileTemplates.com
Materi
Diklat
Keprotokolan
BDK Surabaya
RIWAYAT HIDUP
Nama
TTL
Alamat
TLP/HP
: NUR YASIN SHIROTOL MUSTAQIM
: Pamekasan, 20 Juni 1977
: Jalan Medayu Utara XVII/27 Medokan Ayu
Rungkut Surabaya
: 031-77740077, 081230000177
Pendidikan
:
S1 Pendidikan Bahasa Arab STAIN Malang
S2 Pendidikan Pengajar Bahasa Arab King Saud Univ
Riyadh Saudi Arabia
Riwayat Pekerjaan :
1. Guru Bahasa Arab MAN Model Bengkulu 20022005
2. Guru Bahasa Arab MAN Surabaya 2006
3. Pegawai Subbag Hukmas & KUB Kanwil Kemenag
Prov. Jatim 2006-sekarang
Tugas –tugas di Kanwil Kemenag Prov. Jatim :
1. Protokol / Ajudan
2. Rohaniwan / Pembaca Doa
3. Admin Website
4. Admin Jaringan
5. Admin Email Dinas
6. Penanggungjawab LPSE Kemenag Jatim
B E D A ……………
PROTOKOL
( UU NO 8 TAHUN 1987 ))
KEPROTOKOLAN
( UU NO 9 TAHUN 2010 ))
PROTOKOL
DALAM UNDANG-UNDANG No. 8 TH 1987
Serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau
acara resmi, yang meliputi aturan mengenai :
 tata tempat
 tata upacara
 tata penghormatan
sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang
sesuai dengan jabatan dan atau kedudukannya dalam
negara, pemerintah atau masyarakat
KEPROTOKOLAN
“Serangkaian
kegiatan
yang
( UU NO 9 TAHUN 2010 pasal 1 )
berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi
yang meliputi Tata Tempat, Tata
Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai
bentuk penghormatan
kepada seseorang sesuai dengan
jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat “
APA PENTINGNYA
KEPROTOKOLAN
Salcedo Moreno :
?
“ A diplomat should distinguish himself from other professional
principally by his knowledge and practice of protokol “
Kejadian pada tgl 14 Agustus 2009 :
Dalam rapat Paripurna DPR RI Di Jakarta, “ tanpa didahului dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya “
Kunjungan Presiden George Bush Di Bali :
 dg membawa 473 pucuk senjata
 bandara internasional Ngurah Rai ditutup selama 4 jam
SUMBER – SUMBER
PROTOKOL
 PERJANJIAN INTERNASIONAL
 PERATURAN PERUNDANGAN DAN
KETENTUAN LOKAL MASING-MASING NEGARA
 TRADISI , ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN
SETEMPAT
 AZAS TIMBAL BALIK ( RECIPROCITY)
KEPROTOKOLAN
DIATUR BERDASARKAN ASAS
a. Kebangsaan
b. Ketertiban dan
kepastian hukum
c. Keseimbangan, keserasian,
dan keselarasan
d. Timbal balik
( Pasal 2 )
UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2010
Dasar Pertimbangan :
a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat
Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara asing
dan/atau organisasi internasional, serta tokoh masyarakat
tertentu dengan suatu pengaturan keprotokolan
b. bahwa dalam upaya penyesuaian terhadap dinamika
yang tumbuh dan berkembang dalam sistem
ketatanegaraan, budaya, dan tradisi bangsa, dipandang
perlu suatu pengaturan keprotokolan secara menyeluruh
c. bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang
Protokol sudah tidak sesuai dengan perkembangan
sistem ketatanegaraan sehingga perlu diganti
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
membentuk Undang-Undang tentang Keprotokolan
TUJUAN
PENGATURAN KEPROTOKOLAN
a. Memberikan penghormatan kepada Pejabat Negara,
Pejabat Pemerintahan, Perwakilan Negara Asing
dan/atau Organisasi Internasional, serta Tokoh
Masyarakat Tertentu, dan/atau Tamu Negara sesuai
dengan kedudukan dalam negara, pemerintahan,
dan masyarakat
b. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara
agar berjalan tertib, rapi, lancar, dan teratur sesuai
dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku,
baik secara nasional maupun internasional
c. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan
antarbangsa
( Pasal 3 )
RUANG LINGKUP
PENGATURAN
a. Tata Tempat
b. Tata Upacara
c. Tata Penghormatan
( Pasal 4 )
Pengaturan
KEPROTOKOLAN
diberlakukan hanya dalam
Acara Kenegaraan atau Acara Resmi
bagi
a. Pejabat Negara
b. Pejabat Pemerintahan
c. Perwakilan Negara Asing dan/atau
Organisasi Internasional
d. Tokoh Masyarakat Tertentu
( Pasal 4 )
Penyelenggaraan Keprotokolan Acara
Resmi dilaksanakan
oleh petugas
protokol yang merupakan bagian dari
kesekretariatan
lembaga
negara
dan/atau instansi pemerintahan.
( Pasal 7 )
Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan negara asing
dan/atau
organisasi
internasional,
Tokoh
Masyarakat Tertentu dalam Acara
Kenegaraan
atau
Acara
Resmi
mendapat tempat sesuai Dengan
pengaturan Tata Tempat.
( Pasal 8 )
TATA TEMPAT
dalam Acara Kenegaraan
dan Acara Resmi di Ibukota Negara Republik
Indonesia ditentukan dengan urutan
a. Presiden Republik Indonesia
b. Wakil Presiden Republik Indonesia
c. mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia
d. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
e. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
f. Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
g. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
h. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
i. Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
j. Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia
k. Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan K
l. Duta Besar/Kepala Perwakilan Negara Asing Dan Organisasi
Internasional
( Pasal 9 )
m. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia,
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Gubernur
Bank Indonesia, M Ketua Badan Penyelenggara Pemilihan Umum,
Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia,
Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Wakil Ketua
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dan Wakil Ketua
Komisi Yudisial Republik Indonesia;
n. Menteri, pejabat setingkat menteri, N anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, serta Duta Besar Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh Republik Indonesia;
BKPM
o. Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
Tentara Nasional Indonesia;
p. Pemimpin partai politik yang memiliki wakil di Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia;
q. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Ketua
Muda dan Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia,
Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, dan anggota
Komisi Yudisial Republik Indonesia;
( Pasal 9 )
r. Pemimpin lembaga negara yang ditetapkan sebagai pejabat
negara, R pemimpin lembaga negara lainnya yang ditetapkan
dengan undang-undang, Deputi Gubernur Senior dan Deputi
Gubernur Bank
Indonesia,
serta Wakil Ketua Badan
Penyelenggara Pemilihan Umum;
s. Gubernur Kepala Daerah;
t. Pemilik tanda jasa dan tanda kehormatan tertentu; T
u. Pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian, U Wakil
Menteri, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia, Wakil
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Wakil Jaksa
Agung Republik Indonesia, Wakil Gubernur, U Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah provinsi, pejabat eselon I atau
yang disetarakan;
v. Bupati/walikota dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kabupaten/kota; dan
w. Pimpinan tertinggi representasi organisasi keagamaan tingkat
nasional yang secara faktual diakui keberadaannya oleh
Pemerintah dan masyarakat.
( Pasal 9 )
A. Gubernur
B. Wakil Gubernur
C. Mantan Gubernur Dan Mantan Wakil Gubernur
D. Ketua DPRD Provinsi Atau Nama Lainnya
E. Kepala Perwakilan Konsuler Negara Asing Di Daerah
F. Wakil Ketua DPRD Provinsi Atau Nama Lainnya
G. Sekretaris Daerah, Panglima/Komandan Tertinggi Tentara Nasional
Indonesia Semua Angkatan, Kepala Kepolisian, Ketua Pengadilan
Tinggi Semua Badan Peradilan, Dan Kepala Kejaksaan Tinggi Di
Provinsi G
H. Pemimpin Partai Politik Di Provinsi Yang Memiliki Wakil Di Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
I. Anggota DPRD Provinsi Atau Nama Lainnya, Anggota Majelis
Permusyawaratan Ulama Aceh Dan Anggota Majelis Rakyat
Papua i
( Pasal 10 )
J. Bupati/Walikota
K.
Kepala Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan Di
Daerah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Di Daerah,
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah K
L.
Pemuka Agama, Pemuka Adat, Dan Tokoh Masyarakat Tertentu
Tingkat Provinsi
M.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
N.
Wakil Bupati/Wakil Walikota Dan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
O.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
P.
Asisten Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Dinas Tingkat
Provinsi, Kepala Kantor Instansi Vertikal Di Provinsi, Kepala
Badan Provinsi, Dan Pejabat Eselon II P
Q.
Kepala Bagian Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pejabat Eselon III Q
( Pasal 10 )
Sekretaris Daerah Provinsi, Panglima Daerah
Militer V/Brawijaya, Panglima Komando
Armada RI Kawasan Timur, Kepala Kepolisian
Daerah Jawa Timur, Ketua Pengadilan Tinggi
Surabaya, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur,
Panglima
Divisi
Infanteri-2/Kostrad,
Komandan Komando Pengembangan Dan
Pendidikan
TNI-AL,
Gubernur
Akademi
Angkatan Laut, Ketua Pengadilan Tinggi Agama
Jawa Timur, Ketua Pengadilan Militer Tinggi-III
Surabaya, Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Surabaya
G
 Anggota
DPRD Provinsi, Kepala Staf Garnisun Tetap
III/Surabaya, Kepala Staf Daerah Militer V/Brawijaya, Kepala Staf
Komando Armada RI Kawasan Timur, Kepala Staf Divisi
Infanteri-2/Kostrad, Wakil Komandan Komando Pengembangan
dan Pendidikan TNI AL, Wakil Gubernur Akademi Angkatan
Laut, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komandan
Pusat Penerbangan TNI AL, Kepala Dinas Psikologi Angkatan
Laut, Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI
Kawasan Timur, Komandan Pangkalan Utama TNI AL
V/Surabaya; Komandan Pasukan Marinir I, Kepala Rumah Sakit
TNI AL dr. Ramelan, Komandan Komando Pendidikan Operasi
Laut Kobangdikal, Komandan Pangkalan Udara TNI AU
Iswahyudi/Abd.Rahman Saleh, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
Surabaya, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur,
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya,
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kepala Badan
Intelijen Daerah Jawa Timur;
i
Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Provinsi
Jawa Timur, Pemimpin Bank Indonesia di
Surabaya, Kepala Perwakilan Badan
Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan
Provinsi dan Ketua Komisi Pemilihan
Umum Daerah Provinsi
K
P
Asisten Setdaprov atau setingkat; Kepala
Badan; Kepala Dinas; Kepala Kantor
Wilayah; Pejabat Eselon II
Q
Kepala Bagian / Kepala Bidang Provinsi
Jatim;
Pejabat Eselon III atau setingkat
PERSAMAAN PANGKAT PNS - TNI
PP 100/2000
ESELON
JENJANG
KEP MENHAN
NO: KEP/19/M/XII/2000
ESELON
PANGKAT PNS
JENJANG
PANGKAT TNI
I-a
IV / d s/d IV / e
–
– (tidak diatur)
I-b
IV / c s/d IV / e
I-a
BINTANG TIGA
II-a
IV / c s/d IV / d
I-b
BINTANG DUA
II-b
IV / b s/d IV / c
II
BINTANG SATU
III-a
IV / a s/d IV / b
III
LETKOL s/d KOLONEL
III-b
III / d s/d IV / a
IV
MAYOR s/d LETKOL
IV-a
III / c s/d III / d
V-a
KAPTEN s/d MAYOR
IV-b
III / b s/d III / c
V-b
LETTU s/d KAPTEN
PANGKAT
Perintis Kemerdekaan
Adalah :
mereka yang telah berjuang mengantarkan Bangsa
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan,
diakui dan disahkan sebagai Perintis Kemerdekaan
dengan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik
Indonesia
K
Yang dimaksud dengan “pemuka agama di tingkat provinsi ” adalah Ketua
Majelis Ulama Indonesia, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Ketua
Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia, Ketua Parisada Hindu Dharma
Indonesia, Ketua Perwalian Umat Budha Indonesia, dan Ketua
Umum
Organisasi Keagamaan yang diakui oleh peraturan perundang-undangan di
provinsi.
Yang
dimaksud
dengan
“pemuka
adat”
adalah
tokoh atau
pemimpin
kesatuan masyarakat adat dengan penyebutan nama jabatan adat dan/atau
nama tokoh atau gelar pada suatu daerah tertentu.
Tokoh masyarakat tertentu di provinsi antara lain : rektor perguruan tinggi
setempat.
L
Bank Sentral, Badan Penyelenggara Pemilu
(merupakan lembaga negara sesuai amanat UUD 1945)
M
PEJABAT SETINGKAT MENTERI
- Jaksa Agung
- Panglima TNI
- Kepala Kepolisian RI
- Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (Keppres 85 P/2009)
- Kepala Badan Intelijen Negara (Keppres 86 P/2009)
N
Kepala BKPM (Eselon Ia)
Dasar :
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103
Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen
(sebagaimana dirubah beberapak kali, terakhir
Perpres Nomor 64 Tahun 2005
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90
Tahun 2007 Tentang Badan Koordinasi Penanaman
Modal
3. Pelantikan bersama dengan Wakil Menteri (Kepres
No 87/B/2009)
BKPM
Pejabat Negara :
a. Presiden dan Wakil Presiden;
b. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan;
d. Ketua, Wakil Ketua, dan Ketua Muda, dan Hakim Agung pada
Mahkamah Agung, serta ketua, Wakil Ketua, dan Hakim pada semua
Badan Peradilan;
e. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung;
f. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan;
g. Menteri dan jabatan yang setingkat Menteri;
h. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang
Berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh;
i. Gubernur dan Wakil Gubernur;
j. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; dan
k. Pejabat Negara laninya yang ditentukan oleh Undang- undang
R-2
PEMIMPIN LEMBAGA NEGARA LAINNYA
YANG DITETAPKAN DENGAN UNDANG-UNDANG
1.Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
2.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
3. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
5. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
6. Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia
(Komnas Perlindungan Anak)
7. Komisi Kepolisian Nasional,
8.Komisi Kejaksaan
9. Dewan Pers
10. Dewan Pendidikan.
(ket: Jumlahnya bisa berubah, tergantung kebutuhan)
R-1
Derajat Tanda Kehormatan
Tanda kehormatan Bintang lebih tinggi derajatnya
daripada Satyalancana
Dasar :

(UU Nomor 4/1972) Tentang
Perobahan dan Tambahan
Ketentuan Mengenai Beberapa Jenis Tanda Kehormatan
Republik Indonesia Yang Berbentuk Bintang Dan Tentang
Urutan Derajat/Tingkat Jenis Tanda Kehormatan Republik
Indonesia Yang Berbentuk Bintang

Perpu Nomor 2 /1971 tentang Tanda kehormatan Bintang Yudha
Dharma
T
3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Bintang Republik Indonesia Adipurna
Bintang Republik Indonesia Adipradana
Bintang Republik Indonesia Utama
Bintang Republik Indonesia Pratama
Bintang Republik Indonesia Nararya
Bintang Mahaputra Adipurna
Bintang Mahaputra Adipradana
Bintang Mahaputra Utama
Bintang Mahaputra Pratama
Bintang Mahaputra Nararya
Bintang Sakti, Bintang Dharma/Bintang Gerilya/Bintang Jasa Utama
Bintang Jasa Pratama
Bintang Jasa Nararya
Bintang Yudha Dharma Utama
Bintang Kartika Eka Paksi Utama/Bintang Jalasena Utama/Bintang Swa Bhuwana Paksa
Utama/Bintang Bhayangkara Utama
Bintang Yudha Dharma Pratama
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama/Bintang Jalasena Pratama/Bintang Swa Bhuwana
Paksa Pratama/Bintang Bhayangkara Pratama
Bintang Yudha Dharma Nararya
Bintang Kartika Eka Paksi Nararya/Bintang Jalasena Nararya/Bintang Swa Bhuwana
Paksa Nararya/Bintang Bhayangkara Nararya
Bintang Garuda/Medali Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia
Bintang Budaya Parama Dharma
T2
Urutan Tanda Jasa ( SATYA LENCANA )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
Satyalancana Bhakti
Satyalancana Teladan
Satyalancana Kesetiaan
Satyalancana Peristiwa (Derajat/tingkat satyalancana peristiwa satu dengan peristiwa lainnya adalah sama).
Satyalancana Dwija Sistha
Satyalancana Jana Utama
Satyalancana Jasadharma Angkatan Laut
Satyalancana Karya Bhakti
Satyalancana Karya Satya
Satyalancana Kebudayaan
Satyalancana Ksatriya Tamtama
Satyalancana Prasetya Pancawarsa
Satyalancana Satya Dasawarsa
Satyalancana Wira Karya
Satyalancana Wira Dharma
Satyalancana Yuda Tama
Satyalancana Penegak
Satyalancana Perang Kemerdekaan I
Satyalancana Perang Kemerdekaan II
Satyalancana G.O.M I
Satyalancana G.O.M II
Satyalancana G.O.M III
Satyalancana G.O.M IV
Satyalancana G.O.M V
Satyalancana G.O.M VI
Satyalancana G.O.M VII
Satyalancana G.O.M VIIII atau Satyalancana Dharma Phala
Satyalancana G.O.M IX atau Satyalancana Raksaka Dharma
T1
1. Lembaga Administrasi Negara (LAN);
2. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI);
3. Badan Kepegawaian Negara (BKN);
4. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS)
5. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
6. Badan Pusat Statistik (BPS);
7. Badan Standardisasi Nasional (BSN);
8. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN);
9. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN);
10. Badan Intelijen Negara (BIN);
11. Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG);
12. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN);
U-2
13. Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN);
14. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(BAKOSURTANAL);
15. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP);
16. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);
17. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT);
18. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM);
19. Badan Pertanahan Nasional (BPN);
20. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM);
21. Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS);
22. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
U-1
Download