Series: Sermon Series Title: Rahasia Gereja Salib dan Penderitaan Part: 7 Speaker: Dr. David Platt Date: 6 April 2012 Text: "Pesan berikut adalah dari Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt, pendeta Gereja di Brook Hills." RAHASIA GEREJA SALIB DAN PENDERITAAN Surat-Surat Paulus 56. Roma 5: Pengharapan dalam Penderitaan (Bagian 1) Paulus mengatakan bahwa pengharapan besar kita adalah kemuliaan Allah. Roma 5:1-2. Kita telah dibenarkan oleh iman, dan kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, dan kita bersukacita dalam pengharapan akan kemuliaan Allah. KemuliaanNya adalah pengharapan kita, tetapi perhatikan ini: Página (Page) 1 jalan menuju pengharapan besar kita adalah penderitaan di dunia ini. Roma 5:3-5 mengatakan, "Bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketabahan, dan ketabahan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." Jadi, dengarkan apa yang Paulus katakan di sini: penderitaan kita menghasilkan ketekunan. Ketekunan kita menghasilkan karakter. Karakter kita menghasilkan pengharapan. Pengharapan akan hal apa? Pengharapan akan kemuliaan Allah. Penderitaan adalah jalan yang Allah tetapkan untuk pengharapan yang lebih besar di dalam Dia. Paulus mengatakan bahwa kita dengan sukacita menerima penderitaan sebagai sarana yang melaluinya pengharapan kita akan kemuliaan Allah (yang jauh lebih besar dari segala sesuatu yang lain di dunia ini yang kita bisa bayangkan) bertumbuh. 57. Roma 8: Pengharapan dalam Penderitaan (Bagian 2) Roma 8:28-30 mengatakan, Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. Janji ini sering disalahpahami oleh begitu banyak orang, jadi mari kita memahami apa artinya ini, khususnya dalam konteks Roma 8. Ayat ini menyatakan dengan jelas bahwa kita telah diselamatkan untuk mengasihi Allah. "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia ..." yang membawa anda kembali ke awal Roma 8, di mana Paulus mengatakan bahwa tidak ada lagi penghukuman atas kita di hadapan Allah. Juga, kita adalah anak-anak Allah. Roma 8:14-17. Ia adalah Bapa kita, dan kita mengasihi Dia. Ini adalah kuncinya. Roma 8 berbicara tentang penderitaan dari perspektif relasi seorang anak dengan seorang Bapa yang penuh kasih di sorga, dan Dialah yang bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya, yaitu mereka yang mengasihi Dia dan Página (Page) 2 yang telah dipanggil sesuai dengan rencanaNya. Jadi, anda adalah anak-anakNya, dan Ia adalah Bapa anda di tengah-tengah penderitaan. Kedua, kita telah diselamatkan untuk menjadi seperti Yesus. Itulah tujuan Allah bagi anak-anakNya. Dikatakan dalam Roma 8:29, "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya." Hubungkan ini dengan kenyataan bahwa Paulus sedang berbicara tentang penderitaan, dan anda akan menyadari bahwa Allah menetapkan penderitaan sebagai bagian dari satu proses, yaitu untuk menjadikan kita serupa dengan gambar Kristus. Di dunia ini kita menderita bersama Kristus. Dikatakan dalam Roma 8:16-17, "Roh itu sendiri bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia." Kita menderita bersamaNya, agar suatu hari nanti kita akan dimuliakan bersamaNya. Yesus menderita. Kita telah melihat di seluruh Alkitab, Yesus adalah seorang hamba yang menderita. Kita telah melihat hal itu di seluruh Injil. Yesus telah berjanji bahwa ketika kita menjadi seperti Dia, kita akan menderita bersama Dia, dengan mengetahui bahwa pada suatu hari nanti kita akan dimuliakan bersamaNya. Lalu, mengapa kita menderita? Dengarkan apa yang dikatakan Paulus. Allah menetapkan penderitaan untuk menambatkan hati kita pada pengharapan Kristus. Roma 8:22-25 . Penderitaan mengingatkan kita bahwa kita memiliki satu pengharapan dalam sesuatu yang akan datang, sesuatu yang lebih besar. Penderitaan mengingatkan kita bahwa dunia ini bukan rumah kita. Penderitaan mengingatkan kita bahwa harta kita berada pada seseorang yang lebih besar dari semua hal yang sia-sia yang dunia ini tawarkan kepada kita. Penderitaan mendorong kita untuk berpegang teguh pada Kristus dalam pengharapan. Setelah ayat-ayat tersebut, Paulus mengatakan bahwa Allah menetapkan penderitaan untuk mendorong kita kepada Roh Kristus. Roma 8:26-27 mengatakan, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri menyampaikan permohonan kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, memohon untuk orang-orang kudus." Mari kita melihat semua ini bersama-sama: Kita telah diselamatkan untuk menjadi seperti Kristus. Penderitaan hanya akan masuk akal dalam kehidupan anda ketika anda menyadari bahwa tujuan Allah dalam kehidupan anda bukanlah keadaan yang mulus dan saat-saat yang mudah. Tujuan Allah dalam kehidupan anda adalah jauh lebih besar dari itu. Tujuan Allah dalam kehidupan anda adalah transformasi Página (Page) 3 anda secara penuh ke dalam rupa Yesus. Dan jika penderitaan adalah sarana utama yang melaluinya Allah menggenapi hal tersebut, maka anda dapat bersukacita karena anda tahu bahwa penderitaan anda akan membawa kebaikan dari Bapa anda di surga yang mengasihi anda dan yang anda kasihi. Saudara-saudara, anda dan saya dapat mengetahui bahwa Allah akan bekerja dalam setiap detail kehidupan kita, bahkan dalam hal-hal terburuk yang terjadi, bagi pengudusan kita dan untuk pertumbuhan kita di dalam Kristus. Karena itu, apa pun yang anda alami sekarang, atau yang anda akan alami di masa depan, semua itu dirancang oleh Allah untuk kebaikan kita, untuk pertumbuhan kita dalam Yesus, dan semakin anda bertumbuh di dalam Dia, semakin Ia dimuliakan di dalam anda. Itulah maknanya yang utama. Kita telah diselamatkan untuk memuliakan Dia. Itulah artinya bagiNya untuk menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dikatakan dalam Kolose 1:15, "Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan ..." Kolose 1:18 mengatakan, "Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang lebih utama dalam segala sesuatu." Kita merayakan kuasaNya. Dikatakan dalam Roma 8:31, "Apa yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Kita mengandalkan kecukupan yang Ia sediakan. Ini adalah akhir yang penuh kemenangan dari Roma 8. "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Roma 8:31-34. Kita bersandar pada kasihNya yang selalu hadir di dalam kita dan yang selalu menjaga kita. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dariNya. 58. 2 Korintus 1, 4, 12: Penderitaan Demi Allah Inilah yang Paulus katakan di sini: Kita mengalami penderitaan dalam Allah. Seperti yang telah kita lihat, Allah berdaulat atas segala penderitaan. Di dalam Kristus, Allah mengenal dengan baik segala penderitaan. Paulus mengatakan bahwa Ia adalah sumber segala belas kasihan. Ia adalah "Bapa yang penuh belas kasihan," dan Ia cukup untuk segala penghiburan. Perkataan Yunani untuk "penghiburan" digunakan sebanyak 30 kali dalam tempat yang berbeda dalam surat 2 Korintus. Jadi, gambaran yang Paulus berikan adalah bahwa penghiburan Allah selalu melebihi penderitaan anda. Ketika Paulus sendiri menderita karena duri dalam daging yang diutus oleh Setan, Allah mengatakan kepadanya bahwa anugerahNya cukup bagi Paulus. 2 Korintus 12:7-10. Kita mengalami penderitaan dalam Allah, dan ketika kita melakukannya, kita mengalami penghiburan dari Allah, yang kemudian mengarah ke kebenaran kedua di sini: Saat kita mengalami penghiburan dari Allah dalam penderitaan kita, kita meneruskan penghiburan dari Allah. Paulus mengatakan bahwa kita Página (Page) 4 dihiburkan demi satu sama lain. Paulus mengatakan, "Allah menghibur saya, tetapi itu tidak berakhir dengan saya, melainkan untuk diteruskan kepada orang lain. Kita dihiburkan supaya kita saling mempedulikan kepedihan saudara yang lain. Dikatakan dalam 2 Korintus 7:6-7, "Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus. Bukan hanya oleh kedatangannya saja, tetapi juga oleh penghiburan yang dinikmatinya di tengah-tengah kamu. Karena ia telah memberitahukan kepada kami tentang kerinduanmu, keluhanmu, semangatmu untuk membela aku, sehingga makin bertambahlah sukacitaku." Kita juga dihiburkan supaya kita dapat saling menanggung beban. Galatia 6:2 mengatakan, "Bertolongtolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Pada saat kita mengalami penderitaan dalam Allah, kita mengalami penghiburan dari Allah, dan kemudian kita meneruskan penghiburan yang sama kepada orang lain. Dengan cara ini, sebagai gereja, kita adalah satu persekutuan orang-orang yang hancur hatinya yang membutuhkan penghiburan satu dari yang lain. Kita mengalami penderitaan dalam Allah, meneruskan penghiburan dari Allah, dan dalam proses itu, kita bersukacita dalam kemuliaan Allah karena mengetahui bahwa bagi kita semua, Dia adalah kemenangan kita. Meskipun kita menderita, kita tidak menjadi hancur, kita memberikan kemuliaan bagi Dia. Allah adalah kemenangan kita, Ia adalah pembebas kita. Paulus mengatakan dalam 2 Korintus 1:10, "Ia telah dan akan menyelamatkan kami dari kematian yang begitu ngeri: Kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi ..." Ia adalah pengharapan kita. Lihat bagaimana penderitaan kembali ditekankan di sini. Allah menggunakan penderitaan demi kita. Allah menggunakan penderitaan demi orang lain, dan Allah menggunakan penderitaan demi diriNya, dan dalam proses tersebut penderitaan menjadi layak untuk kita alami. Dikatakan dalam 2 Korintus 4:16-18, "Sebab itu, kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami diperbarui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, akan menghasilkan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal." 59. Galatia 6: Bermegah Dalam Penderitaan Kristus Página (Page) 5 Mengapa kita hanya bermegah dalam penderitaan dan salib Kristus, Paulus? Apa yang begitu penting tentang salib sehingga membuat kita bermegah? Singkatnya, Paulus mengatakan bahwa kita bermegah dalam salib karena salib memperhadapkan kita dengan realitas dosa kita. Kita dulunya mati dalam dosa, dan sekarang, melalui salib, kita hidup di dalam Kristus. Karena itu kita layak bermegah dalam salib. Kedua, kita bermegah dalam salib karena salib menghiburkan kita dengan penyediaan Juruselamat kita. Itu adalah pesan utama surat Galatia: bahwa kita tidak harus bekerja untuk mengatasi masalah dosa kita. Kekristenan bukanlah tentang pencapaian manusia, apa yang bisa kita lakukan untuk Allah. Kekristenan adalah semua tentang pencapaian ilahi, apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Jadi, kita mati bagi pencapaian manusia dan pujian manusia, kita tidak lagi hidup untuk pujian manusia. Kita sekarang hidup dengan kenikmatan dari Allah karena salib. Kita bermegah dalam salib karena salib mengingatkan kita bahwa keamanan kita tidak ditemukan di dunia ini. Dalam surat Galatia kita melihat bagaimana Paulus menghadapi guru-guru palsu yang memberitakan satu injil yang palsu dengan tujuan menyelamatkan diri mereka dari penganiayaan. Karena itu Paulus berbicara tentang bagaimana ia menanggung pada tubuhnya tanda-tanda Yesus. Paulus mengatakan bahwa kita tidak takut akan penderitaan, kita sekarang bebas untuk menderita sebagai pengikut-pengikut Yesus, karena prioritas kita bukanlah keamanan di dunia ini, kita hidup untuk dunia yang lain! Ini mengarah ke alasan berikutnya, yakni bahwa kita bermegah dalam salib karena salib menjaga kita agar tidak menyia-nyiakan hidup kita di dunia ini. Paulus mengatakan dalam Galatia 6:14, "... sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." Secara harfiah itu berarti, "Saya telah mati bagi dunia dan dunia telah mati bagi saya." Dunia ini tidak memberikan apa pun bagi kita. Kita tidak berpikir sebagaimana dunia berpikir. Dunia ini bukanlah sumber kehidupan dan kepuasan dan sukacita. Dunia ini tidak memberikan apa pun bagi kita karena Kristus adalah segalanya bagi kita. Paulus begitu ditelan oleh kasih Kristus sehingga semua manfaat dari dunia ini yang digabungkan bersama-sama bukanlah apa-apa baginya. Alasan terakhir mengapa kita bermegah dalam salib adalah karena salib menyediakan bagi kita setiap hal yang baik yang kita miliki. Jadi, bagaimana ketika anak saya mendapatkan poin kemenangan dalam satu pertandingan bisbol? Dapatkah saya bermegah tentang itu? Atau ketika anak-anak saya yang lain atau istri saya melakukan sesuatu dengan baik? Apakah salah untuk bermegah dalam hal-hal itu? Di sinilah kita menyadari, saudara-saudara, bahwa tanpa kematian Kristus di salib bagi kita, kita tidak mendapatkan apa pun kecuali penghukuman. Apa yang diterima orang-orang berdosa jika upah dosa mereka belum dibayar? Mereka mendapatkan penghakiman dan penghukuman. Akibatnya, setiap hal baik yang kita Página (Page) 6 terima pada akhirnya mengalir dari salib dan penderitaan Kristus. Setiap hal yang baik, dan bahkan setiap hal yang buruk yang Allah gunakan untuk kebaikan kita, semuanya datang dari salib. Kita sering menganggap berkat Allah sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya, dengan asumsi bahwa kita layak menerimanya atau bahwa Allah berhutang kepada kita, namun satu-satunya cara bagi kita untuk dapat mengalami berkat Allah adalah karena salib Kristus dan anugerah Allah. Karena itu, ketika saya merasa bangga tentang sesuatu yang anak saya lakukan, pada akhirnya saya bermegah dalam salib, karena Kristus telah membuat setiap hal yang baik dalam hidup saya menjadi mungkin. Ini adalah yang dikatakan Paulus dalam ayat 15-18. Kita tidak punya waktu untuk membahas hal itu, tetapi teks itu mengatakan bahwa kita telah diciptakan kembali oleh RohNya, dan kita akan selalu menjadi penerima anugerahNya. 60. Filipi 1, 3: Penderitaan dan Hidup Yang Bermakna Dikatakan dalam Filipi 3:10-11, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." Paulus mengatakan bahwa lebih dari apa pun di seluruh dunia, ia ingin mengenal Kristus dan kuasa kebangkitanNya dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus, menjadi seperti Dia dalam kematianNya. Dalam Filipi 3:5-6 Paulus mendaftarkan banyak harta dari kehidupan yang terbuang sia-sia. Bagian ini mengatakan, "... disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat." Paulus mendaftarkan warisan keluarga, status sosial, pengetahuan Alkitab, kegiatan keagamaan, dan gaya hidup moral. Tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang pada akhirnya bermakna. Paulus mengatakan, "Anda bisa menempatkan semua hal itu bersama-sama, dan semua itu menjadi seperti satu tumpukan kotoran." Gabungan hal-hal terbaik yang dunia tawarkan tidak bisa dibandingkan dengan keagungan yang lebih mulia dalam pengenalan akan Kristus. Dia adalah satu-satunya harta kehidupan yang bermakna. Dikatakan dalam Filipi 3:7, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." Jadi, saudara-saudara, dalam Yesus kita telah menemukan seseorang yang membuat kita layak kehilangan segalanya. "Ambil semua itu, rumah dan mobil dan harta dan orang-orang dan keluarga dan teman-teman dan kesehatan. Tidaklah mudah untuk membiarkan hal-hal tersebut diambil, namun Kristus Página (Page) 7 adalah lebih baik dari gabungan semua hal tersebut. Karena itu, hidup saya sendiri pun dapat diambil, karena selama saya memiliki Kristus, saya puas." Ini adalah kunci untuk merangkul penderitaan! Kita bebas untuk merangkul penderitaan setelah kita menyadari bahwa kematian adalah satu pahala. Dikatakan dalam Filipi 1:21, "Karena bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan." Setelah kita menyadari bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan, itu mengubah perspektif anda tentang segala sesuatu. Kehidupan yang bermakna memilih Kristus di atas segala sesuatu yang dunia ini tawarkan, dan kehidupan yang bermakna mengandalkan Kristus untuk menyediakan segala sesuatu yang dapat kita butuhkan. Filipi 3:7-11. KebenaranNya menutupi dosa kita. KuasaNya menjamin kebangkitan kita, dan kepuasanNya mengatasi penderitaan kita. Sebagaimana kita telah melihat Paulus berbicara tentang hal ini di bagian-bagian lain, mengenal Kristus melibatkan sukacita dalam menjadi seperti Kristus, bahkan dalam penderitaanNya. Itulah sebabnya ia mengatakan dalam Filipi 1:29, "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia ..." Telah dikaruniakan kepada anda untuk menderita demi Kristus, bukan hanya untuk percaya kepadaNya, tetapi untuk menderita bagiNya. Hal itu dikaruniakan kepada anda, itu adalah satu hadiah! Menjadi seorang Kristen, dan mendapatkan hadiah: penderitaan! Bagaimana bisa penderitaan menjadi satu hadiah? Penderitaan menjadi hadiah ketika identifikasi dengan Kristus adalah tujuan anda. 61. Kolose 1: Menggenapi Penderitaan Kristus Ini membawa kita langsung ke Kolose 1, di mana Paulus berbicara tentang menggenapi penderitaan Kristus. Ini adalah bagian yang sangat menarik. Paulus mengatakan dalam Kolose 1:24-29. Kita akan melihat teks ini dari belakang, lalu ke bagian tengahnya, dan kemudian ke depannya. Mari kita pikirkan tentang "Kristus di dalam kamu, pengharapan akan kemuliaan ..." "KRISTUS" - Kehidupan yang diberdayakan. Pikirkan tentang siapa yang ada di dalam anda. Yesus adalah gambar Allah. Dikatakan dalam Kolose 1:15, "Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan ..." Ia adalah sumber penciptaan. Dikatakan dalam Kolose 1:16-17, "... karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu menyatu di dalam Dia." Ia adalah kepala jemaat. Kolose 1:18 mengatakan, "Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Página (Page) 8 Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang lebih utama dalam segala sesuatu." Ia adalah Juruselamat dunia. Dikatakan dalam Kolose 1:19, "Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal di dalam Dia ..." Ia adalah Kristus, dan Ia ada "di dalam" anda. "DI DALAM" - Kehidupan yang ditransformasikan. Yesus mati untuk anda supaya Ia bisa hidup di dalam anda. Bukan lagi anda yang hidup. Dikatakan dalam Galatia 2:20, "... namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Hidup yang sekarang aku hidupi secara jasmani adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Kristus hidup di dalam anda. Kekristenan adalah tidak kurang dari menjalani hidup yang didiami oleh Kristus. Kristus di dalam "KAMU" - Kehidupan yang digantikan. Seluruh gambaran di sini adalah bahwa Yesus menggantikan hidupNya dengan kita. Yesus menggantikan hidupNya dengan kita. Kita memberikan kepadaNya dosa kita, Ia memberikan kepada kita kebenaranNya. Ia memberikan kepada kita hidupNya. Ia telah menggantikan hidupNya dengan kita, dan sekarang kita kembali ke bagian awal dari teks kita dalam Kolose 1. Ia menggantikan hidupNya dengan kita untuk menggenapi misiNya melalui kita. Paulus mengatakan dalam Kolose 1:24-25, "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam tubuhku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu ..." Apa artinya itu? Apakah kurban Yesus untuk dosa kita ternyata tidak lengkap sehingga perlu dilengkapi? Tidak, apa yang Paulus katakan adalah bahwa Kristus menderita dan mati di salib untuk keselamatan kita, tetapi jelas bahwa ada banyak orang yang tidak mengenal Injil. Paulus sedang duduk di penjara di Roma ketika ia menulis surat ini, dan ia ingin mencapai Spanyol untuk membuat Injil dikenal di sana. Inilah gambarannya. Yesus telah menunjukkan kasih Bapa yang tidak terbatas dan yang mulia dengan jalan menderita dan mati untuk orang berdosa, dan satu-satunya hal yang kurang sekarang adalah presentasi Kristus secara pribadi kepada bangsa-bangsa di dunia, dan untuk itu Allah menggunakan orang-orang yang didiami oleh Kristus. Ia menggunakan Paulus, anda dan saya, untuk memberikan presentasi dari kasihNya kepada dunia. Presentasi ini tidak mudah. Anda tidak menghadirkan Kristus yang menderita kepada dunia melalui gaya hidup mewah. Paulus mengalami penderitaan dan penganiayaan di setiap kesempatan, tetapi ia mengatakan bahwa ia bersdia menderita karena ia rindu agar bangsa-bangsa melihat Kristus di dalam dirinya. Página (Page) 9 Jadi, inilah prinsip dan pastikan bahwa anda mengikuti ini: Kristus menderita untuk menyelesaikan keselamatan. Itu bukan alasan bagi kita untuk menderita. Kita menderita untuk menyebarkan keselamatan. Dengan cara ini, Allah menetapkan kehidupan kita untuk melengkapi penderitaan Kristus. Bagaimana Allah menunjukkan kasihNya kepada dunia? Melalui seorang hamba yang menderita, bukan? Apakah anda berpikir bahwa sekarang Allah akan menunjukkan kasihNya kepada dunia melalui hambahamba yang hidup dengan semua kenyamanan dan harta dan barang-barang yang dunia ini tawarkan? Tidak! Kehidupan seperti itu tidak akan menampilkan penderitaan Kristus. Sebaliknya, Allah akan menggunakan penderitaan orang-orang percaya untuk menunjukkan bahwa Kristus adalah lebih baik dari gabungan semua hal di dunia ini. Strategi Allah untuk menebus dunia kepada diriNya adalah selalu melalui seorang hamba yang menderita, dan strategi itu tidak berubah. Kita melihat hal itu dalam Filipi 1:29, yang mengatakan, "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia ..." Jadi, kita dengan senang hati menerima salib Kristus sehingga orang lain untuk selamanya dapat menikmati Kristus yang mati di salib. Apa yang terjadi ketika dunia melihat orang-orang yang bersedia memberikan hidup mereka supaya orang lain mengenal kasih Allah? Mereka melihat gambar Kristus. Kristus di dalam kamu, "PENGHARAPAN AKAN KEMULIAAN" - Kehidupan yang terjamin. Berdasarkan semua pembahasan tentang penderitaan, anda mungkin berpikir, "Ini berisiko." Tidak. Ini tidak berisiko. Jika Kristus ada di dalam anda, dan anda ada di dalam Kristus, dan Kristus ada di dalam Allah, maka anda berada dalam posisi yang cukup bagus. Kolose 3:3-4 mengatakan, "Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, tampak kelak, kamu pun akan tampak bersama dengan Dia dalam kemuliaan." 62. 2 Tesalonika 1:1-12: Pengingat Di Tengah Penderitaan Allah mempunyai tujuan pengudusan melalui penganiayaan. Paulus menulis tentang tujuan itu dalam 2 Tesalonika 1:3-5. Pada akhirnya, Allah akan memberikan hukuman kepada para penganiaya. 2 Tesalonika 1:6-10. Penghukuman Allah akan ditunjukkan. Karena itu gereja berdoa untuk iman yang teguh di antara mereka yang dianiaya. Gereja juga berdoa untuk iman yang menyelamatkan di antara mereka yang menganiaya, seperti yang kita doakan sebelumnya. Dikatakan dalam Roma 12:14, "Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!" Página (Page) 10 63. 1 Tesalonika 4:13-18: Menanggapi Kematian Tanggapan kita terhadap kematian sangat berbeda dari keputusasaan dari dunia ini. Dikatakan dalam 1 Tesalonika 4:13. Umat Allah harus berbeda. Kita tidak berduka sebagaimana mereka yang tidak memiliki pengharapan. Kita berduka, dan itu adalah kedukaan yang nyata, namun kita berduka dengan pengharapan. Kisah Para Rasul 1:11 mengatakan, "... dan berkata kepada mereka, "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga." Tanggapan kita terhadap kematian berakar dalam kisah Injil. Dikatakan dalam 1 Tesalonika 4:14, "Karena jikalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia mereka yang telah meninggal." Kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa Allah dapat membangkitkan orang mati, dan juga kebangkitan Yesus adalah janji bahwa Allah akan membangkitkan orang mati. Surat-Surat Umum 64. Ibrani 10:32-39: Pengharapan Kita Di Tengah-Tengah Penderitaan Ini membawa kita ke Surat-Surat Umum. Mari kita melihat bagian-bagian yang penting. Ibrani 10:32-39: Pengharapan kita di tengah-tengah penderitaan. Penulis surat Ibrani mengatakan bahwa kita akan menghadapi ujian-ujian iman dalam dunia ini, dan kita akan menghadapi pencobaan-pencobaan dalam dunia ini. Dikatakan dalam Ibrani 11:1, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak dilihat." Akan tetapi, dasar pengharapan kita adalah jelas: Kesetiaan Allah kepada janji-janjiNya. Allah akan setia kepada FirmanNya. Dasar pengharapan kita adalah kesetiaan Allah kepada janji-janjiNya, dan sebagaimana kita lihat dalam 1 Tesalonika, kita menantikan kedatangan Kristus bagi umatNya. Ia akan datang kembali untuk kedua kalinya bagi mereka yang menantikannya. 65. Ibrani 11:23-26: Pahala Untuk Penderitaan Ibrani 11:23-26: Pahala untuk penderitaan. Keseluruhan bagian ini berbicara tentang bagaimana Musa memilih penderitaan dan bukan dosa. Ia memilih untuk dianiaya bersama dengan umat Allah. Mengapa Página (Page) 11 ia melakukan itu? Ia memilih celaan karena ia menantikan upahnya. Ia tetap fokus pada pahala penderitaan. 66. Ibrani 11:29-40: Mengalahkan Penderitaan dan Bertekun dalam Penderitaan Allah berdaulat atas pergumulan-pergumulan kita. Ia memiliki kuasa yang berdaulat ketika Ia membebaskan umatNya dari orang-orang Mesir di Laut Merah, rencana yang berdaulat dalam jatuhnya Yerikho, dan anugerah yang berdaulat dalam keselamatan Rahab. Kebenaran yang jelas pada akhir Ibrani 11 adalah bahwa kita belum tiba di rumah. Ibrani 11:39-40, "Namun, mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun telah diberi kesaksian yang baik tentang mereka karena iman. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita, mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan." Kita akan menjadi sempurna bersamasama. 67. Ibrani 12:1-3: Juruselamat Yang Menderita Ini membawa kita tepat ke Ibrani 12:1-3 dan di sini kita melihat potret Juruselamat yang menderita. Penulis surat Ibrani menulis kepada orang-orang Kristen yang sedang menderita. Kita meninggalkan semua beban di dunia ini, dosa kita dan diri kita sendiri, dan kita melihat ke depan. "Kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus ..." Kepada Dia yang menyelamatkan kita di masa lalu, kepada Dia yang menyelamatkan kita pada masa kini, kepada Dia yang menunjukkan kepada kita bagaimana menderita karena sukacita, dan Dia yang duduk di sebelah kanan Bapa. 68. Ibrani 12:3-11: Anak-Anak Allah Yang Menderita Penulis surat Ibrani berbicara tentang disiplin Allah dalam dosa kita, dan ia mendorong kita untuk menerima disiplin Bapa kepada kita sebagai anak-anakNya dan bersukacita dalam kasih Bapa. Kita menerima disiplinNya dan bersukacita dalam kasihNya karena mengetahui bahwa walaupun disiplinNya keras tetapi membantu kita. Disiplin Allah adalah menyakitkan, namun baik. Adalah baik bagi Allah sebagai seorang Bapa untuk mendisiplinkan kita. 69. Ibrani 13:11-14: Penderitaan Bersama Yesus Di Luar Perkemahan Página (Page) 12 Akhirnya, kita melihat teks terakhir dalam surat Ibrani13:11-14. Penulis surat Ibrani menantang mereka dengan beberapa pertanyaan di sini: Akankah kita mati dalam agama kita ataukah mati dalam pengabdian kita? Ada dua masalah utama dengan gereja dalam surat Ibrani: Mereka didorong oleh formalisme dan lumpuh karena ketakutan. Mereka mundur, takut untuk melangkah keluar sepenuhnya dari Yudaisme dan memberitakan Injil, dan mereka memiliki dua pilihan. Mereka bisa mundur dari misi, atau mereka bisa mempertaruhkan segalanya untuk misi. Ini adalah pilihan yang sangat mirip dengan apa yang umat Allah hadapi dalam Bilangan 13-14 ketika mereka berdiri di ambang Tanah Perjanjian, yang sering disinggung oleh penulis surat Ibrani dalam suratnya. Penulis surat Ibrani meminta kepada orang-orang percaya ini: Apakah kita benar-benar ingin berada di tempat di mana Yesus berada? Ia ingin mengatakan kepada mereka bahwa misi tanpa penderitaan sama dengan Kekristenan tanpa salib. Penderitaan bukan hanya merupakan konsekuensi dari misi kita, tetapi penderitaan adalah juga strategi utama untuk mencapai misi kita. Ia meminta kepada mereka: Apakah kita benar-benar akan hidup untuk kesenangan di dunia ini atau untuk firdaus di dunia yang akan datang? Kita hidup untuk sebuah kota yang akan datang. Ia mengatakan kepada mereka di seluruh surat ini, "Keamanan terbaik di bumi ini pada akhirnya adalah tidak aman." Jawaban mendasar atas pertanyaan sebelumnya adalah bahwa adalah layak untuk berada di mana Yesus berada. Adalah layak untuk menderita bersama Yesus, adalah layak untuk membayar harga untuk mengikut Yesus ke mana pun Ia memimpin anda, dan anda dapat mengetahui bahwa anda layak menerima upah karena anda menderita bersama Yesus. 70. Yakobus 1: Iman Yang Bertekun (Bagian 1) Itu tentang surat Ibrani. Yakobus 1: Iman yang bertekun (Bagian 1). Yakobus mengatakan bahwa Allah berdaulat atas ujian-ujian iman yangh kita alami. Dikatakan dalam Yakobus 1:2-3, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." Allah menguji iman kita agar kita belajar untuk bertumbuh dalam rupaNya. Yakobus 1:4 mengatakan, "Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan apa pun." Kita belajar untuk mengandalkan hikmatNya, dan kita belajar untuk bergantung pada sumbersumberNya. Kita belajar untuk hidup bagi pahalaNya. Allah berdaulat atas ujian iman kita, kita bertanggung jawab dalam pencobaan kita, dan Allah setia untuk keselamatan kita. Dikatakan dalam Yakobus 1:16-18, "Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Página (Page) 13 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya." KebaikanNya tidak berubah. Kita tidak layak menerima kebaikanNya. KebaikanNya tidak berakhir. Ia telah menyelamatkan kita dari dosa kita, dan Ia akan membawa kita melewati kesedihan kita. Iman yang bertekun dalam Yakobus 1 (bagian 1). 71. Yakobus 4-5: Iman Yang Bertekun (Bagian 2) Yakobus 4-5: Iman yang bertekun (Bagian 2). Iman yang bertekun adalah rendah hati di hadapan kedaulatan Allah. Apa yang ditekankan dalam Yakobus 4:13-16 adalah tentang bagaimana kita dapat menjadi begitu dikonsumsi dengan dunia materi sehingga kita menjadi buta terhadap realitas spiritual. Kita bisa menjadi buta terhadap fakta bahwa Allah adalah berdaulat atas kehidupan kita dan kematian kita, dan atas kegiatan kita dan pencapaian yang kita lakukan. Iman yang bertekun itu rendah hati di hadapanNya, iman yang bertekun itu taat kepada kehendak Allah, menghindari baik dosa karena kelalaian dalam melakukan apa yang seharusnya kita lakukan, maupun dosa yang kita lakukan secara aktif. Iman yang bertekun yakin pada keadilan Allah. Dikatakan dalam Yakobus 4:17, "Jadi, jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.". Ia akan datang untuk menghakimi orang-orang berdosa dengan cara ini. Ia datang untuk melepaskan orang-orang yang setia. Iman yang bertekun yakin akan keadilan Allah, dan iman yang bertekun sabar dalam penderitaan. Ada dua gambaran lagi di sini tentang iman yang bertekun. Ini adalah doa dalam kesusahan. Yakobus 5:13-18. Berdoa ketika anda sakit. Berdoa dengan para penatua. Berdoa dengan jemaat. Akui dosa-dosa anda satu kepada yang lain. Jangan lupa: dosa secara langsung menyebabkan beberapa penyakit. Dikatakan dalam 1 Korintus 11:30, "Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal." Kita mengakui dosa karena kita mengetahui bahwa dosa secara langsung menyebabkan beberapa penyakit, dan pada saat yang sama, dosa secara tidak langsung menyebabkan semua penyakit. Semuanya kembali ke masuknya dosa ke dalam dunia. Karena itu, akui dosa-dosa anda satu kepada yang lain, dan naikkan doa bagi satu sama lain. Página (Page) 14 Akhirnya, iman yang bertekun adalah mengasihi orang-orang berdosa. Dikatakan dalam Yakobus 5:19-20, "Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seseorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah bahwa siapa yang membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa." Sikap ini akan menolong saudara lain yang tersesat dan membawanya kembali. Pemulihan seperti itu akan menyelamatkan jiwa-jiwa dan menutupi dosa-dosa. Kita memiliki jaminan kekal di dalam Kristus, ini selalu adalah satu kepastian, dan itu dicapai melalui komunitas. 72. 1 Petrus: Penderitaan dalam Kristus dan Orang Percaya 1 Petrus adalah surat yang ditulis kepada gereja-gereja yang menderita dan sedang mengalami penganiayaan, dan di dalamnya Petrus berbicara tentang penderitaan Kristus, bagaimana Ia menanggung dosa-dosa kita. Dikatakan dalam 1 Petrus 2:23, "Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan diri-Nya kepada Dia yang menghakimi dengan adil." Ia menyembuhkan luka-luka kita. Dikatakan dalam 1 Petrus 2:24, "Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." Ia memulihkan hubungan kita dengan Allah. Dikatakan dalam 1 Petrus 2:25, "Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu." Tentang penderitaan orang-orang percaya, Petrus menulis bahwa penderitaan sering diperlukan bagi orang-orang Kristen. Dikatakan dalam 1 Petrus 1:6, "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan." Petrus mengatakan bahwa penderitaan itu perlu. Itu merupakan ajang pembuktian bagi iman anda yang menghasilkan kemuliaan bagi Allah. Penderitaan diberikan kepada anda oleh Allah demi sukacita anda yang tak terkatakan. Dikatakan dalam 1 Petrus 1:8-9, "Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira dengan rasa sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu." Penderitaan membawa anda untuk menemukan keamanan dan keyakinan dalam Kristus saja. Dikatakan dalam 1 Petrus 3:13, "Lagi pula, siapa yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik?" Penderitaan akan memacu anda menuju keyakinan dan perilaku yang sesuai dengan kehendak Kristus. Dikatakan dalam 1 Petrus 3:15, "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan Página (Page) 15 siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawaban dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat ..." Lihatlah semua hal ini yang terjadi melalui penderitaan dalam kedaulatan Allah. Penderitaan membawa anda jauh dari keinginan yang berdosa. Dalam pertempuran dengan dosa, penderitaan menolong anda dalam hal-hal tersebut. Orang-orang percaya yang menderita percaya akan penghakiman Allah. Dikatakan dalam 1 Petrus 4:5, "Tetapi mereka harus memberi pertanggungjawaban kepada Dia yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati." Penderitaan merupakan satu bagian dari rencana yang baik dan tujuan yang berdaulat dari Allah. Dikatakan dalam 1 Petrus 4:12, "Saudara-saudara yang terkasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu." Penderitaan menyatukan anda pada akhirnya dengan Kristus sendiri. Dikatakan dalam 1 Petrus 4:13, "Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya." Demikian juga 1 Petrus 4:17-19 mengatakan, "Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai dari rumah Allah sendiri. Jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimana pula kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Jika orang benar pun hampir-hampir tidak diselamatkan, apa yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Karena itu, baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan dirinya kepada Pencipta yang setia, sambil terus berbuat baik." Penderitaan adalah satu pengingat bahwa Roh dan kemuliaan Allah ada pada anda. Dikatakan dalam 1 Petrus 4:14, "Berbahagialah kamu, jika kamu dihina karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu." Penderitaan adalah satu kesempatan untuk memuliakan Allah. Dikatakan dalam 1 Petrus 4:16, "Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu." Penderitaan melibatkan tindakan mempercayakan jiwa anda ke dalam pemeliharaan Pencipta Anda. Dikatakan dalam 1 Petrus 4:19, "Karena itu, baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan dirinya kepada Pencipta yang setia, sambil terus berbuat baik.” Penderitaan adalah peperangan rohani. Dikatakan dalam 1 Petrus 5:8-9, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu bahwa semua saudara seimanmu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama." Página (Page) 16 Akhirnya, penderitaan adalah satu pemberhentian sementara di jalan yang mengarah ke kemuliaan kekal. Dikatakan dalam 1 Petrus 5:10, "Dan Allah, sumber segala anugerah, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya." Petrus mempunyai begitu banyak hal berbicarta tentang penderitaan. Benamkanlah hati anda dalam surat ini. 73. 1 Yohanes: KaryaNya dan Penantian Kita KaryaNya dan penantian kita. Itulah sebabnya Ia datang. Karyanya adalah karya penghancuran. Realitas dosa: lingkupan dosa adalah universal. Natur dosa adalah kedurhakaan, dan asal dosa adalah Setan. Alasan kedatangan Kristus: esensiNya adalah tanpa dosa, dan misiNya adalah untuk menghancurkan dosa. Ia datang untuk mati bagi dosa. Itulah pekerjaanNya. Dikatakan dalam 1 Yohanes 2:1-2, "Anakanakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia." Apa akibatnya bagi orang-orang percaya? Kita mengaku dosa, dan kita meninggalkannya. Dikatakan dalam 1 Yohanes 1:8-10, "Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak pernah berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita." Kepercayaan kita kepada Kristus membuat kita tidak mungkin hidup lagi dalam dosa yang terus-menerus. Dikatakan dalam 1 Yohanes 2:1, "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa. Namun jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil." Bagaimana mungkin bahwa kita yang berada di dalam Kristus masih bertahan terus dalam dosa yang darinya kita telah diselamatkan? Kelahiran baru kita di dalam Kristus membuat tidak mungkin bagi kita untuk melakukan dosa yang terus-menerus, karena Kristus yang hidup di dalam kita telah menghancurkan pekerjaan Iblis. Pada saat yang sama, kita tahu bahwa kita masih berada di dunia ini. Jadi, kita menunggu dalam antisipasi akan hari bilamana Ia datang kembali, dan kita akan melihatNya, dan kita akan menjadi seperti Dia. Sementara kita menunggu, kita mengarahkan mata kepadaNya, dan kita menyucikan kehidupan kita Página (Page) 17 di hadapanNya. Itulah makna surat 1 Yohanes: karyaNya bagi kita dan di dalam kita, dan penantian kita dalam antisipasi kepadaNya. 74. Wahyu 2: Gereja Yang Menderita Kitab Wahyu ditulis dengan tujuan mendorong dan menasehati gereja-gereja yang sedang berjuang dan sedang dianiaya. Kita tidak akan membaca seluruhnya, tetapi mari kita lihat penderitaan di Efesus. Wahyu 2:2-3 mengatakan, "Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat bahwa engkau telah menguji mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Engkau tetap sabar dan menderita karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. " Lihatlah penderitaan di Smirna. Perhatikan penderitaan di Pergamus. Wahyu 2:13 mengatakan, "Aku tahu di mana engkau tinggal, yaitu di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis tinggal." Akhirnya, perhatikan penderitaan di Tiatira. Dikatakan dalam Wahyu 2:19, "Aku tahu segala pekerjaanmu: Baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak daripada yang pertama." Yesus mengatakan berkata kepada mereka semua, "Bertekunlah." Bagaimana anda dapat bertahan pada saat Kekaisaran Romawi menganiaya anda? 75. Wahyu 5: Anak Domba Yang Menang Ada empat karakteristik Yesus dalam penglihatan dalam Wahyu 5. Ia telah mengidentifikasi masalah utamanya. Dikatakan dalam Wahyu 5:1, "Lalu aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai." Di hadapan Allah yang kudus kita berdiri sebagai orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan dan tidak berdaya dalam dosa kita, dan Ia telah membayar harga yang tertinggi. Yesus telah mengalahkan dosa sebagai Singa yang menang, dan cara Ia melakukannya adalah sebagai Anak Domba yang menderita. Ia membayar harga tertinggi, dan Ia telah menggenapi tujuan utama. Akan datang suatu hari ketika nyanyian kita akan menjadi baru, dan nyanyain kita tidak akan pernah berakhir, dan untuk selamanya kita Página (Page) 18 akan menyembah Anak Domba yang telah disembelih dan dibantai, yang memerintah sebagai Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu. Itulah yang menjadi tujuan kehidupan kita, yang kita rindukan dan harapkan. "Anda telah mendengarkan Rahasia gereja, sebuah studi Alkitab oleh Dr David Platt, pendeta Gereja di Brook Hills." Página (Page) 19