Peraturan Gubernur No.20 th 2013 tentang TUPOKSI

advertisement
1
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 20 TAHUN 2013
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
Menimbang : a. bahwa
sehubungan
dengan
telah
diundangkannya
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 3
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah, maka Peraturan Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor 34 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
Tengah perlu disesuaikan;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, bahwa rincian tugas, fungsi dan tata
kerja diatur dengan Peraturan Gubernur, sehingga
Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 34 Tahun
2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah perlu ditinjau
kembali;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
Tengah;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan
Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1956 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra
Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan
Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1284) Sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1622);
2
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan
Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4152);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
5. Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
96, Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 4746);
8. Undang-Undang
Nomor
4
Tahun
2009
tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
9. Undang-Undang
Nomor
30
Tahun
2009
tentang
Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5052);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang
3
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4194);
12.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
14.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
15.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah;
16.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2011
tentang Pedoman Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan
Pemerintah Daerah;
17.Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Provinsi
Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 11);
18.Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008
Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Nomor 14) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 3
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 45);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI
DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
4
1. Daerah adalah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Tengah.
3. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota yang berada dalam
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
5. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah;
6. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Tengah.
7. Sekretaris Daerah adalah
Kalimantan Tengah.
Sekretaris
Daerah
Provinsi
8. Dinas
Pertambangan
dan
Energi
adalah
Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Tengah.
9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Kalimantan Tengah.
10. Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disingkat PNS,
adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
negara atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Jabatan Fungsional Umum adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seseorang PNS dalam rangka menjalankan tugas pokok dan
fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai
tujuan organisasi.
12. Jabatan Fungsional tertentu adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan
pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
13. Nama-nama jabatan fungsional umum adalah sebutan yang
menjadi identitas penamaan jabatan di bawah eselon IV.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Dinas Pertambangan dan Energi terdiri atas:
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat, membawahkan:
a. Sub Bagian Penyusunan Program;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
5
3. Bidang terdiri dari :
a. Bidang Minyak dan Gas Bumi, membawahkan:
1) Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi;
2) Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi; dan
3) Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi.
b. Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral, membawahkan:
1) Seksi Inventarisasi Sumberdaya Mineral;
2) Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan;
dan
3) Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey.
c. Bidang Pertambangan Umum, membawahkan:
1) Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan;
2) Seksi Pengawasan dan Evaluasi; dan
3) Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah.
d. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, membawahkan:
1) Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi;
2) Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi;
dan
3) Seksi Bimbingan Teknis Konservasi Energi.
4. Kelompok Jabatan Fungsional.
5. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
BAB III
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Pasal 3
Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas pokok
membantu Gubernur dalam melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang Pertambangan dan
Energi sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
3,
Dinas
Pertambangan
dan
Energi
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pertambangan dan
energi sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerjasama dengan
instansi pemerintah, swasta dan lembaga kemasyarakatan
yang berkaitan dengan urusan pertambangan umum, migas,
kelistrikan dan energi;
c. pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
kegiatan geologi dan sumber daya mineral usaha
pertambangan umum, migas, kelistrikan dan energi;
d. penyiapan dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur
dinas pertambangan dan energi dalam pelaksanaan
tugasnya melalui diklat teknis reguler dan fungsional; dan
e. penyelenggaraan
urusan
ketatausahaan
Dinas
Pertambangan dan Energi.
6
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai
kewenangan sebagai berikut:
a. pembuatan peraturan perundang-undangan daerah provinsi
di bidang mineral, batubara, panas bumi dan air tanah;
b. penyusunan data dan informasi usaha pertambangan
mineral
dan
batubara
serta
panas
bumi
lintas
Kabupaten/Kota;
c. pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin
penggalian dan izin penurapan mata air pada lintas
Kabupaten/Kota;
d. pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara dan
panas bumi untuk operasi produksi lintas Kabupaten/Kota
dan paling jauh 12 mil lepas pantai;
e. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha
pertambangan mineral, batubara dan panas bumi lintas
Kabupaten/Kota dan 12 mil laut lepas pantai;
f. pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral,
batubara dan panas bumi dalam rangka PMA dan PMDN
lintas Kabupaten/Kota;
g. pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin
usaha jasa pertambangan mineral, batubara dan panas
bumi
dalam
rangka
penanaman
modal
lintas
Kabupaten/Kota;
h. pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan
kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan
pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah
terhadap usaha pertambangan mineral, batubara dan panas
bumi lintas Kabupaten/Kota;
i. pembinaan
dan
pengawasan
pengusahaan
Kuasa
Pertambangan (KP) lintas Kabupaten/Kota, keselamatan dan
kesehatan kerja lingkungan pertambangan termasuk
reklamasi lahan terhadap Kuasa Pertambangan lintas
Kabupaten/Kota;
j. penetapan konservasi air tanah lintas Kabupaten/Kota;
k. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha
pertambangan mineral, dan batubara serta panas bumi yang
berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota ;
l. pelaksanaan inventarisasi geologi dan sumberdaya mineral,
batubara, panas bumi, migas dan air tanah wilayah provinsi;
m. pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan
lindung geologi wilayah provinsi;
n. penetapan pengelolaan dan pelaksanaan lingkungan geologi,
geologi teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan
lingkungan geologi wilayah lintas Kabupaten/Kota;
o. pembinaan pertambangan;
p. pembinaan pengusaha listrik dan energi;
q. pemberian izin usaha kelistrikan umum lintas kabupaten/
kota;
r. pemberian rekomendasi usaha migas;
s. pembinaan K3 dan lingkungan pertambangan dan energi;
dan
t. pelayanan jasa pertambangan dan energi.
7
BAB IV
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Kepala Dinas
Pasal 6
Kepala Dinas mempunyai tugas pembinaan, mengoordinasikan,
merencanakan dan menetapkan program kerja, tata kerja dan
mengembangkan semua kegiatan pertambangan dan energi
serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan
fungsi Dinas Pertambangan dan Energi.
Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pertambangan dan
energi sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerjasama dengan
instansi pemerintah, swasta dan lembaga kemasyarakatan
yang berkaitan dengan urusan pertambangan umum, migas,
kelistrikan dan energi ;
c. pengaturan dan pengurusan, pembimbingan, pembinaan
serta pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan
geologi dan sumber daya mineral usaha pertambangan
umum, migas, kelistrikan dan energi ;
d. penyiapan dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur
dinas pertambangan dan energi dalam pelaksanaan tugas
melalui diklat teknis reguler dan fungsional ; dan
e. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan tugas bidang pertambangan dan
energi.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 8
Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan
program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara
terpadu
dan
tugas
pelayanan
administratif
serta
mengoordinasikan
kegiatan
pelayanan
administrasi
ketatausahaan, keuangan dan aset, perlengkapan, rumah
tangga dan hubungan masyarakat serta pengelolaan urusan
kepegawaian, organisasi dan tatalaksana serta analisis jabatan
Pasal 9
Sekretariat dalam tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8, menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan program dan anggaran dinas;
b. pengoordinasian penyusunan pelaporan dinas;
c. pengoordinasian pengelolaan urusan keuangan dan aset;
d. pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan dan rumah
tangga dinas;
e. pengoordinasian administrasi kepegawaian, analisis jabatan,
organisasi dan tatalaksana; dan
8
f. pembinaan, pengendalian, monitoring,
pelaporan pelaksanaan tugas.
evaluasi
dan
Pasal 10
Sekretariat terdiri atas:
1. Sub Bagian Penyusunan Program;
2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Paragraf 1
Sub Bagian Penyusunan Program
Pasal 11
(1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas
menyiapkan dan menghimpun bahan dan data dari bidang
sebagai bahan penyusunan program dan anggaran Dinas,
serta menghimpun bahan penyusunan pelaporan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Sub Bagian Penyusunan Program berdasarkan
prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Sub
Bagian Penyusunan Program sesuai dengan bidang
tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas
segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Sub Bagian Penyusunan Program baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Sub
Bagian
Penyusunan
Program
dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Sub
Bagian Penyusunan Program berdasarkan hasil kerja
yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan
peningkatan karier;
f. menyiapkan bahan dan data penyusunan program dan
anggaran;
g. menghimpun data dari semua bidang sebagai bahan
dalam penyusunan program dan anggaran dinas;
h. menghimpun bahan dan data penyusunan pelaporan
dinas;
i. mengolah, meneliti dan mempelajari bahan dan data
penyusunan program, anggaran dan pelaporan ;
j. melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas;
k. melaporkan
pelaksanaan
kegiatan
Sub
Bagian
Penyusunan Program baik secara tertulis maupun lisan
sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi
bagi atasan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas kesekretariatan.
9
Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 12
(1) Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas
penyusunan anggaran pembiayaan, pengelolaan keuangan,
pengelolaan aset, pelaksanaan anggaran dan pembinaan
bendaharawan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Sub Bagian Keuangan dan Aset berdasarkan
prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Sub
Bagian Keuangan dan Aset sesuai dengan bidang
tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas
segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan Sub
Bagian Keuangan dan Aset baik secara lisan maupun
tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan
dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan Sub
Bagian Keuangan dan Aset dengan membandingkan
antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk
penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Sub
Bagian Keuangan dan Aset berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan
karier;
f. melaksanakan bimbingan dan pembinaan bendaharawan;
g. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran;
h. melaksanakan pembukuan, perhitungan anggaran dan
verifikasi serta perbendaharaan administrasi keuangan;
i. menyusun laporan dan akuntansi aset dan barang;
j. menyusun
rencana
kebutuhan,
penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran dan pendistribusian barang
kantor;
k. mengurus pengadministrasian dan usul penghapusan
barang;
l. melakukan
pembinaan,
pengendalian,
monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
m. melaporkan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan
dan Aset baik secara tertulis maupun lisan sesuai hasil
yang telah dicapai sebagai bahan informasi bagi atasan;
dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas kesekretariatan.
Paragraf 3
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 13
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan umum, urusan surat menyurat
dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan,
pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program,
10
evaluasi
dan
laporan,
administrasi
kepegawaian,
organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan, administrasi
perjalanan dinas, protokol, serta evaluasi kelembagaan.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan bidang
tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas
segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan hasil kerja
yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan
peningkatan karier;
f. menyelenggarakan
urusan
surat
menyurat,
perpustakaan dan kearsipan;
g. menyelenggarakan pelaporan dan kehumasan;
h. menyelenggarakan
urusan
perlengkapan
rumah
tangga;
i. menyelenggarakan urusan perjalanan dinas;
j. menyelenggarakan
urusan protokol dan hubungan
masyarakat;
k. menyelenggarakan administrasi kepegawaian;
l. menyelenggarakan urusan pemeliharaan barang;
m. mengelola organisasi dan tatalaksana serta analisis
jabatan dan evaluasi kelembagaan;
n. melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
o. melaporkan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian baik secara tertulis maupun lisan
sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi
bagi atasan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas kesekretariatan.
Bagian Ketiga
Bidang Minyak Dan Gas Bumi
Pasal 14
Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas menyusun
bahan rencana dan kebijakan teknis, melaksanakan pemberian
rekomendasi, perijinan, bimbingan teknis kerjasama dan
pengawasan serta pengelolaan dan pemberian layanan
informasi keselamatan dan kesehatan kerja dan pengelolaan
lingkungan bidang minyak dan gas bumi
11
Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14, Bidang Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan rencana dan kajian teknis serta melaksanakan
pemberian rekomendasi, perizinan, bimbingan teknis,
kerjasama dan pengawasan serta pengelolaan dan
pemberian layanan informasi bidang minyak dan gas bumi
serta melaksanakan pemantauan kegiatan bidang hulu
minyak dan gas bumi;
b. pelaksanaan pemberian rekomendasi pendirian gudang;
c. pelaksanaan pemberian izin pendirian depot lokal, pendirian
SPBU, penyaluran pelumas bekas;
d. pelaksanaan pemberian izin pemasaran jenis BBK;
e. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan kerjasama
bidang minyak dan gas bumi;
f. pelaksanaan pengelolaan dan pemberian layanan informasi
bidang minyak dan gas bumi;
g. pelaksanaan pemberian persetujuan Surat Keterangan
Terdaftar Perusahaan Jasa Penunjang kecuali bergerak di
bidang pabrikasi, konstruksi, manufaktur, konsultan dan
teknologi tinggi;
h. pelaksanaan pemantauan penggunaan Wilayah Kuasa
Pertambangan atau Wilayah Kerja Kontraktor, penggunaan
kawasan hutan serta pendirian dan penggunaan bahan
peledak;
i. pelaksanaan pengawasan lokasi pendirian kilang dan
pendirian depot lokal pendirian SPBU serta penyaluran
pelumas bekas, pemasaran jenis BBK;
j. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan K3 dan
Lingkungan minyak dan Gas bumi;
k. pelaksanaan evaluasi pelaksanaan penggunaan Wilayah
Kuasa Pertambangan dan Wilayah Kerja Kontraktor,
pemberian rekomendasi penggunaan kawasan hutan, izin
pendirian dan penggunaan gudang bahan peledak dan
pembukaan kantor perwakilan perusahaan, bimbingan
teknis, kerjasama dan pengawasan serta pengelolaan dan
pemberian layanan informasi bidang minyak dan gas bumi;
dan
l. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi
dan
pelaporan pelaksanaan tugas;
Pasal 16
Bidang Minyak dan Gas Bumi, terdiri atas:
1. Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi;
2. Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi; dan
3. Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi.
Paragraf 1
Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi
Pasal 17
(1) Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pemberian izin penggunaan Wilayah Kuasa Pertambangan
atau Wilayah Kerja Kontraktor, pendirian dan penggunaan
gudang bahan peledak, pembukaan Kantor Perwakilan
12
Perusahaan,
pemberian
rekomendasi
penggunaan
kawasan
hutan,
bimbingan
teknis,
kerja
sama,
pemantauan dan pengelolaan dan pemberian layanan
informasi bidang minyak dan gas bumi.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi sesuai dengan
bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar
tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi baik secara
lisan
maupun
tertulis
untuk
menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
f. menyiapkan bahan rekomendasi pemberian izin
penggunaan Wilayah Kuasa Pertambangan atau
Wilayah Kerja Kontraktor, izin pendirian penggunaan
gudang bahan peledak, pembukaan kantor perwakilan
perusahaan, pemberian rekomendasi penggunaan
kawasan hutan, bimbingan teknis, kerja sama,
pemantauan dan pengelolaan dan pemberian layanan
informasi bidang minyak dan gas bumi;
g. melaksanakan pemberian rekomendasi penggunaan
kawasan hutan untuk kepentingan Kegiatan minyak
dan gas bumi;
h. melaksanakan bimbingan teknis, kerjasama dan
pengelolaan dan pemberian layanan informasi bidang
minyak dan gas bumi;
i. melaksanakan penyiapan bahan pemantauan harga
eceran dan penyaluran bahan bakar minyak;
j. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pemberian izin
penggunaan Wilayah Kuasa Pertambangan atau
Wilayah Kerja Kontraktor, izin pendirian dan
penggunaan gudang bahan peledak, pembukaan kantor
perwakilan
perusahaan,
pemberian
rekomendasi
penggunaan kawasan hutan, bimbingan teknis, kerja
sama, pemantauan dan pengelolaan dan pemberian
layanan informasi bidang minyak dan gas bumi;
k. melaksanakan evaluasi analisa data potensi minyak
dan gas bumi;
l. membuat laporan dan kajian tentang potensi perijinan
minyak dan gas bumi;
13
m. melaksanakan penetapan harga bahan bakar jenis
minyak tanah pada tingkat konsumen rumah tangga
dan usaha kecil, bahan bakar minyak lintas
Kabupaten/Kota;
n. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
melakukan pelaporan pelaksanaan tugas;
q. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengusahaan
Minyak dan Gas Bumi baik secara tertulis maupun
lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan
informasi bagi atasan; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Minyak dan Gas bumi.
Paragraf 2
Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi
Pasal 18
(1)
Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai
tugas memberikan izin/rekomendasi pembukaan Kantor
Perwakilan perusahaan, lokasi pendirian kilang, pendirian
depot lokal, pendirian SPBU, pengumpulan dan
penyaluran, persetujuan Surat Keterangan Terdaftar
Perusahaan
Jasa
Penunjang
dan
melaksanakan
bimbingan teknis, pemantauan dan kerjasama bidang
minyak dan gas bumi.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut :
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Pengawasan Minyak dan Gas Bumi sesuai dengan
bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar
tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi baik secara
lisan
maupun
tertulis
untuk
menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Pengawasan Minyak dan Gas Bumi berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
f. melaksanakan bimbingan-bimbingan dan pengawasan
teknis bidang minyak dan gas bumi;
g. melaksanakan
pemberian
bimbingan
teknis,
kerjasama,
pemantauan
dan
pencegahan,
penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan
pada usaha pertambangan migas;
h. mengevaluasi pelaksanaan pemberian bimbingan
teknis, kerjasama, pemantauan, pemberian izin/
rekomendasi
pembukaan
kantor
perwakilan
14
perusahaan, lokasi pendirian kilang, pendirian depot
lokal, pendirian SPBU, pengumpulan dan penyaluran,
persetujuan Surat Keterangan Terdaftar Perusahaan
jasa Penunjang bidang minyak dan gas bumi;
i. melaksanakan pengawasan armada pengangkut BBM
meliputi jumlah dan kapasitas angkut di daerah
Provinsi;
j. melakukan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan
hilir yang beroperasi di daerah Provinsi;
k. melaksanakan pengawasan pencantuman nomor
pelumas terdaftar (NPT) pada pelumas yang beredar di
pasaran;
l. melaksanakan koordinasi pengawasan pengendalian
pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak
dari agen dan pangkalan sampai ke konsumen;
m. melakukan pemantauan dan inventarisasi penyediaan,
penyaluran, kualitas dan harga BBM;
n. melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan jasa
penunjang bahan bakar minyak;
o. melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha
perusahaan jasa penunjang migas untuk bidang usaha
jasa komoditi jasa boga dan bidang usaha jasa
penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan
purna jual yang berdomisili di Provinsi;
p. melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
q. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengawasan
Minyak dan Gas Bumi baik secara tertulis maupun
lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan
informasi bagi atasan; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Minyak dan Gas bumi.
Paragraf 3
Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi
Pasal 19
(1) Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi
mempunyai tugas pembinaan ketenagakerjaan migas dan
pengelolaan Lingkungan, meliputi K3 migas penyuluhan
pengelolaan lingkungan, sosialisasi peraturan perundangundangan K3 dan pengelolaan lingkungan hidup migas,
monitoring ketenagakerjaan bidang migas.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas
Bumi berdasarkan prioritas target sasaran yang akan
dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi sesuai
dengan bidang tugasnya baik secara lisan maupun
tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi baik
secara lisan maupun tertulis untuk menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
15
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi K-3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi K3 dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi berdasarkan
hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
f. melaksanakan pembinaan penyuluhan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan Migas;
g. melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pengelolaan
lingkungan perusahaan migas;
h. melaksanakan
penyebarluasan/sosialisasi
peraturan
perundang-undangan tentang K3 dan pengelolaan
lingkungan Migas;
i. melaksanakan monitoring tenaga kerja di lingkungan
perusahaan Migas;
j. melaksanakan
pengawasan
K3
dan
pengelolaan
lingkungan perusahaan Migas;
k. melakukan
pembinaan,
pengendalian,
monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
l. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi K-3 dan
Lingkungan Minyak dan Gas Bumi baik secara tertulis
maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
bahan informasi bagi atasan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Minyak dan Gas bumi.
Bagian Keempat
Bidang Geologi Dan Sumber Daya Mineral
Pasal 20
Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral mempunyai tugas
penelitian aspek ilmu kebumian berupa geologi umum dan
geofisika kelautan dan pengembangan konsep metoda
penelitian serta melakukan perencanaan, pengembangan dan
evaluasi sumber daya mineral, batubara, panas bumi, migas,
pengawasan dan evaluasi pengelolaan air tanah berdasarkan
kebijaksanaan teknis oleh Gubernur sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan serta pelayanan informasi di bidang geologi dan
sumberdaya mineral, batubara, panas bumi, migas, mitigasi
bencana geologi, kawasan karst dan air tanah sesuai dengan
kebijaksanaan
yang
ditetapkan
oleh
Menteri
dan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku;
b. pelaksanaan penelitian aspek ilmu kebumian, geologi dan
geofisika kelautan serta sumberdaya mineral, batubara,
gambut, panas bumi, mitigasi bencana geologi, kawasan
karst dan air tanah;
16
c. perencanaan pengembangan konsepsi metode penelitian
sumberdaya mineral, batubara, gambut, mitigasi bencana
geologi, kawasan karst dan air tanah;
d. pelaksanaan tugas dibidang geologi dan sumberdaya mineral
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku;
e. pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas di bidang geologi
dan sumber daya mineral, batubara, gambut, mitigasi
bencana geologi, kawasan karst dan air tanah sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur dan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku; dan
f. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 22
Bidang Geologi dan Sumberdaya Mineral, terdiri atas:
1. Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral;
2. Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan; dan
3. Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey.
Paragraf 1
Seksi Inventarisasi Sumberdaya Mineral
Pasal 23
(1) Seksi Inventarisasi Sumberdaya Mineral mempunyai tugas
melakukan inventarisasi dan eksplorasi sumberdaya
mineral, batubara, gambut, panas bumi, migas, bitumen
padat bahan galian industri dan batuan-batuan lainnya di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut :
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Inventarisasi Sumberdaya Mineral
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Inventarisasi Sumberdaya Mineral sesuai dengan bidang
tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas
segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Inventarisasi Sumberdaya Mineral baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi
Inventarisasi
Sumberdaya
Mineral
dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Inventarisasi Sumberdaya Mineral berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan
peningkatan karier;
f. melaksanakan Inventarisasi dan Eksplorasi wilayah
keprospekan Sumberdaya Mineral, batubara, gambut,
panas bumi, Migas dan bitumen padat;
g. melaksanakan Pemetaan Tematik potensi keprospekan
Sumberdaya Mineral, batubara, gambut, panas bumi,
Migas
dan
Bitumen
padat
serta
rekomendasi
pemanfaatan potensi;
17
h. melaksanakan pemetaan, penyelidikan dan evaluasi
endapan mineral logam, non logam, mineral industri,
batubara, gambut, panas bumi dan migas;
i. mengumpulkan, pemuktahiran, pengolahan, analisis
kegiatan pemetaan dan evaluasi data mineral logam, non
logam, mineral industri, panas bumi, migas, gambut serta
persiapan data neraca sumberdaya cadangan mineral,
batubara, gambut, panas bumi dan migas;
j. menyusun dan mengelola sistem Informasi dan data hasil
kegiatan yang berkaitan dengan sumber daya mineral,
batubara, gambut, panas bumi, migas dan bitumen
Padat;
k. memberikan penyuluhan/bimbingan dan pelayanan
teknis, serta melaksanakan dokumentasi dan publikasi
mengenai informasi sumber daya mineral, batubara,
gambut, panas bumi, migas dan bitumen Padat;
l. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Inventarisasi
Sumberdaya Mineral baik secara tertulis maupun lisan
sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi
bagi atasan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Geologi dan Sumberdaya
Mineral.
Paragraf 2
Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan
Pasal 24
(1) Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan,
mempunyai tugas inventarisasi dan pemetaan geologi tata
lingkungan dan geologi kelautan serta pembinaan dan
pengembangan
sumber
air
bawah
tanah,
zonasi
pemanfaatan kawasan karst dan lindung geologi, penetapan
kawasan rawan bencana dan pengembangan seluruh aspek
geologi kelautan, statigrafi dan pelayanan informasi serta
bantuan teknis.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi
Kelautan berdasarkan prioritas target sasaran yang akan
dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan sesuai
dengan bidang tugasnya baik secara lisan maupun
tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan baik
secara lisan maupun tertulis untuk menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan
dengan membandingkan antara hasil kerja dengan
petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Geologi Tata Lingkungan dan Geologi Kelautan
18
berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. menginventarisasi dan pemetaan air tanah dan geolistrik,
kawasan
karst,
kawasan
lindung
geologi
dan
pengembangannya;
g. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengembangan
sumber air tanah;
h. melakukan pemetaan, penyelidikan geologi teknik dan
gerakan tanah dalam rangka evaluasi kerentanan
gerakan bawah tanah suatu wilayah dan penanggulangan
bencana gesekan tanah dan amblasan;
i. melakukan inventarisasi geologi lingkungan, evaluasi
dan pemantauan gejala/dampak geologi, pemberian
rekomendasi penanggulangan dampak dan penetapan
kawasan rawan bencana guna tata ruang dalam rangka
pengembangan wilayah;
j. melaksanakan kegiatan pemboran dan penyelidikan
geofisika dan geodinamika serta hidrologi;
k. memberikan penyuluhan/bimbingan dan pelayanan
teknis di bidang geologi tata lingkungan;
l. membuat peta dan zonasi guna penetapan zonasi
pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi
pada wilayah lintas kabupaten/kota;
m. membuat peta guna penetapan pengelolaan kawasan
lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan rawan
bencana pada wilayah lintas kabupaten/kota;
n. membuat peta mitigasi bencana geologi pada wilayah
lintas kabupaten/kota;
o. mengelola data dan informasi geologi pada wilayah
provinsi;
p. menyusun
rencana
dan
program
penelitian
pengembangan bidang geologi umum dan kelautan;
q. melakukan pemetaan geologi dan geofisika daratan dan
lautan;
r. melakukan penelitian dan pengembangan geologi kuarter,
seismotektonik dan mitigasi gempa bumi dan gempa
kelautan;
s. melakukan penelitian dan pengembangan geoteknik
kelautan;
t. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Geologi Tata
Lingkungan dan Geologi Kelautan baik secara tertulis
maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
bahan informasi bagi atasan; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Geologi dan Sumberdaya
Mineral.
Paragraf 3
Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey
Pasal 25
(1) Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey mempunyai
tugas
pengujian dan penelitian fisika, kimia dan
mekanika mineralogi batuan, logam, non logam, bahan
galian industri, air tanah, migas, panas bumi, batubara,
gambut
dan bahan galian energi lainnya serta
19
pengelolaan peralatan survey dan pelayanan jasa
pengujian teknologi pengolahan dan pemanfaatannya.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan
dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan
Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey sesuai
dengan bidang tugasnya baik secara lisan maupun
tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey baik secara
lisan
maupun
tertulis
untuk
menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Laboratorium dan Peralatan Survey dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Laboratorium dan Peralatan Survey berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
f. menyusun prosedur analisis kimia, fisika dan
mekanika mineral, standarisasi serta pengujian
mineralogi bahan galian;
g. melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi
pengolahan mineral batuan, bahan galian industri,
logam, non logam, batubara, panas bumi, migas,
gambut dan bahan energi lainnya;
h. melaksanakan
pelayanan
jasa
peralatan
dan
pengujian tehnologi pengolahan, pemanfaatan bahan
galian tambang, kimia, fisika, energi dan peralatan
survey;
i. mengelola sarana/fasilitas peralatan survey dan
pengembangan dibidang teknologi pengolahan mineral;
j. menyusun petunjuk teknis dibidang teknologi
pengolahan mineral;
k. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Laboratorium
dan Peralatan Survey baik secara tertulis maupun
lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan
informasi bagi atasan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Geologi dan Sumberdaya
Mineral.
Bagian Kelima
Bidang Pertambangan Umum
Pasal 26
Bidang
Pertambangan
Umum
mempunyai
tugas
merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi
rumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan dalam rangka
pengelolaan mineral dan batubara yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi.
20
Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26, Bidang Pertambangan Umum menyelenggarakan
fungsi:
a. pengumpulan, pengolahan dan pengevaluasian bahan
perumusan kebijakan teknis pengelolaan mineral,
batubara;
b. perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan
dan
pengevaluasian program pelayanan perizinan, pembinaan,
penertiban dan penyiapan statistik pengusahaan mineral
dan batubara;
c. penghitungan, penetapan dan penagihan Penerimaan Asli
Daerah dan Penerimaan Negara bukan Pajak di bidang
pengusahaan mineral, batubara dan air tanah;
d. perumusan, pengusulan dan pelaksanaan kerjasama
dengan pemangku kepentingan di bidang pengelolaan
mineral dan batubara;
e. perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan
dan
pengevaluasian program pengawasan dan evaluasi
perizinan, produksi, K3 dan lingkungan pengusahaan
mineral dan batubara;
f. perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan
dan
pengevaluasian program bimbingan teknis, penataan
wilayah pertambangan mineral dan batubara;
g. pengkajian, perumusan dan pengusulan penetapan
konservasi mineral dan batubara;
h. pengoordinasian pengumpulan data dan menyusun neraca
sumber daya dan sistem informasi pengelolaan mineral,
batubara dan air tanah;
i. pembimbingan, pengarahan dan penilaian prestasi kerja
Kepala Seksi di lingkungan Bidang Pertambangan Umum;
dan
j. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 28
Bidang Pertambangan Umum, terdiri atas:
1. Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan;
2. Seksi Pengawasan dan Evaluasi; dan
3. Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah.
Paragraf 1
Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perijinan
Pasal 29
(1) Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan mempunyai
tugas
merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan
mengevaluasi bahan perumusan kebijakan teknis dan
kegiatan dalam rangka pelayanan perijinan, pembinaan
dan penyiapan statistik pengusahaan pengelolaan mineral
dan batubara yang menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut :
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan
21
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Pembinaan dan Pelayanan Perizinan sesuai dengan
bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar
tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan baik secara
lisan
maupun
tertulis
untuk
menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Pembinaan dan Pelayanan Perizinan dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Pembinaan dan Pelayanan berdasarkan hasil kerja
yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan
peningkatan karier;
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis yang
berkaitan dengan aspek perijinan, pembinaan usaha,
penerimaan daerah dan penerimaan negara di bidang
pengelolaan mineral, batubara dan air tanah;
g. merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi
dan
mengevaluasi kegiatan pelayanan perijinan pengelolaan
mineral, batubara dan air tanah;
h. menyiapkan bahan, merencanakan dan melaksanakan
kegiatan
pembinaan dan penertiban pengusahaan
mineral dan batubara;
i. menyiapkan
data
dan
menyusun
statistik
pengusahaan mineral dan batubara;
j. menyiapkan bahan penghitungan, penetapan dan
penagihan Penerimaan Asli Daerah (PAD) dan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di bidang
pengusahaan mineral dan batubara;
k. menyiapkan bahan perumusan kerjasama dengan
pemangku kepentingan yang berkaitan dengan aspek
perijinan, pembinaan usaha, PAD dan PNBP bidang
pengelolaan mineral dan batubara;
l. membimbing, mengarahkan dan menilai prestasi kerja
staf pelaksana di lingkungan Seksi Pembinaan dan
Pelayanan Perizinan;
m. mengoordinasikan
tata kelola surat menyurat,
kearsipan, kepegawaian, perlengkapan
dan rumah
tangga Seksi Pembinaan dan pelayanan perizinan;
n. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas;
o. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pembinaan
dan Pelayanan Perizinan baik secara tertulis maupun
lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan
informasi bagi atasan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Pertambangan Umum.
(3) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Pertambangan Umum.
22
(1)
(2)
Paragraf 2
Seksi Pengawasan dan Evaluasi
Pasal 30
Seksi Pengawasan dan Evaluasi mempunyai tugas
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi
dan
mengevaluasi rumusan kebijakan teknis kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara, penyelesaian konflik
masyarakat,
lingkungan,
pengembangan
dan
pemberdayaan masyarakat, perizinan dan penggunaan
bahan peledak, produksi dan pemasaran bahan galian,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan reklamasi dan
pasca tambang.
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut :
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Pengawasan dan Evaluasi berdasarkan
prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengawasan dan Evaluasi sesuai dengan bidang
tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas
segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengawasan dan Evaluasi baik secara lisan
maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan
dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi
Pengawasan
dan
Evaluasi
dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Pengawasan dan Evaluasi berdasarkan hasil kerja
yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan
peningkatan karier;
f. melakukan
pengawasan
pengelolaan
usaha
pertambangan mineral dan batubara;
g. melakukan evaluasi pengelolaan usaha pertambangan
mineral dan batubara;
h. melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
reklamasi lahan bekas tambang dan pelaksanaan
pascatambang;
i. menyiapkan data K3, pengelolaan lingkungan,
pelaksanaan
program
pengembangan
dan
pemberdayaan
masyarakat
dan
tenaga
kerja
pertambangan serta penggunaan bahan peledak;
j. menyiapkan bahan/konsep dalam rangka perizinan
pembangunan
gudang
bahan
peledak,
tangki
penimbunan bahan bakar cair dan Kartu Izin
Meledakan;
k. mengoordinasikan tata kelola surat menyurat,
kearsipan, perlengkapan
seksi pengawasan dan
evaluasi;
l. melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
23
m. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengawasan
dan Evaluasi baik secara tertulis maupun lisan sesuai
hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi bagi
atasan; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Pertambangan Umum.
Paragraf 3
Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah
Pasal 31
(1)
Seksi
Bimbingan
Teknis
dan
Penataan
Wilayah
mempunyai tugas untuk merencanakan, melaksanakan,
mengawasi dan mengevaluasi rumusan kebijakan teknis,
dan kegiatan pemberian bimbingan teknis, penataan
wilayah pertambangan, pengelolaan sistem informasi
pertambangan mineral dan batubara, dan pengkajian
usulan wilayah konservasi mineral dan batubara yang
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan
Wilayah berdasarkan prioritas target sasaran yang
akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan
Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah sesuai
dengan bidang tugasnya baik secara lisan maupun
tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah baik
secara lisan maupun tertulis untuk menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Bimbingan Teknis dan Penataan Wilayah berdasarkan
hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam
pembinaan dan peningkatan karier;
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis yang
berkaitan dengan pemberian bimbingan teknis,
penataan wilayah pertambangan, pengelolaan sistem
informasi pengusahaan mineral dan batubara;
g. menyiapkan bahan perumusan kerjasama dengan
pemangku kepentingan yang berkaitan dengan aspek
pemberian bimbingan teknis, penataan wilayah
pertambangan, pengelolaan sistem informasi di bidang
pengelolaan mineral dan batubara;
h. merencanakan, melaksanakan kegiatan bimbingan
teknis, penataan wilayah pertambangan mineral dan
batubara;
i. mengkaji, merumuskan dan mengusulkan penetapan
konservasi mineral dan batubara;
24
j.
mengumpulkan data dan menyusun neraca sumber
daya dan sistem informasi pengelolaan mineral dan
batubara;
k. membimbing, mengarahkan dan menilai prestasi kerja
staf pelaksana di lingkungan seksi bimbingan teknis
dan penataan wilayah;
l. mengoordinasikan tata kelola surat menyurat,
kearsipan seksi bimbingan teknis dan penataan
wilayah;
m. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Bimbingan
Teknis dan Penataan Wilayah baik secara tertulis
maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
bahan informasi bagi atasan; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Pertambangan Umum.
Bagian Keenam
Bidang Listrik Dan Pemanfaatan Energi
Pasal 32
Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan energi baru
dan terbarukan sebagai sumber energi listrik baik energi listrik
di perkotaan maupun di pedesaan serta menggalakkan
pemanfaatan energi baru dan terbarukan di masyarakat
disamping melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas-tugas PT. PLN (Persero) dalam percepatan
pembangunan kelistrikan di Kalimantan Tengah khususnya
yang menggunakan sumber dana APBN dan Pembinaan
terhadap pemegang Izin usaha penyedia tenaga listrik ( PIUPTL)
dan Pemegang Izin Operasi (IO) guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Kalimantan
Tengah.
Pasal 33
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32, Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi,
menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan sumber
energi baik sebagai sumber energi listrik maupun untuk
energi untuk rumah tangga;
b. pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan serta Bimbingan
Teknis dan pemrosesan perizinan terhadap pengusaha
bidang listrik dan pemanfaatan energi;
c. pelaksanaan pembinaan terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja serta lingkungan pada bidang usaha listrik
dan pemanfaatan energi;
d. pembuatan perumusan program pemanfaatan potensi
energi baru dan terbarukan untuk perencanaan energi
daerah;
e. pembuatan konsep serta kebijakan perencanaan kelistrikan
dan energi daerah;
f. pembuatan
Perencanaan
Percepatan
Pembangunan
Kelistrikan Daerah serta kelistrikan desa;
g. pelaksanakan pengumpulan data potensi energi daerah
melalui kegiatan survey-survey;
h. pelaksanaan kebijakan diversifikasi energi;
25
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
pembuatan dan memberikan telahaan serta masukan ke
pimpinan tentang kelistrikan dan energi di Kalimantan
Tengah;
pelaksanaan pengangkatan dan pembinaan Inspektur
Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan fungsional
Provinsi;
penetapan peraturan daerah Provinsi bidang energi dan
Ketenagalistrikan;
pelaksanaan pembinaan terhadap perusahaan jasa
penunjang
yang
mempunyai
kegiatan
antar
Kabupaten/Kota;
pelaksanaan pembinaan terhadap perusahaan jasa
penunjang bidang Ketenagalistrikan dan energi;
penggalakan upaya pemanfaatan energi baru dan
terbarukan sebagai sumber energi listrik dan energi rumah
tangga.
percepatan pembangunan listrik desa.
peningkatan kerjasama dengan instansi terkait dalam
rangka percepatan pembangunan kelistrikan di Kalimantan
Tengah.
pengkajian terhadap pemanfaatan potensi energi baru dan
terbarukan di Kalimantan Tengah.
pembinaan terhadap seksi-seksi yang ada di lingkungan
Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi.
pengarahan dan mendorong peningkatan kinerja seksi-seksi
di lingkungan Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
untuk meningkatkan kinerja guna mencapai visi dan misi
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
Tengah.
peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan PT. PLN
(Persero)
dalam
rangka
percepatan
pembangunan
kelistrikan di Kalimantan Tengah.
pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 34
Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, terdiri atas:
1. Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi;
2. Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi; dan
3. Seksi Bimbingan Teknis Konservasi Energi.
Paragraf 1
Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi
Pasal 35
(1) Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi mempunyai tugas
menyiapkan
bahan
penyusunan
rencana
dan
melaksanakan teknis, kerjasama, pengawasan dan
perlindungan konsumen listrik pengusahaan penyediaan
tenaga dan pengelolaan serta layanan ketenagalistrikan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi
26
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan
dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
membagi tugas kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi sesuai dengan
bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis
agar tugas segera diproses lebih lanjut;
memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi baik secara
lisan
maupun
tertulis
untuk
menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan
tugas;
memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Pengusahaan Listrik dan Energi dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Pengusahaan Listrik dan Energi berdasarkan hasil
kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
menyusun dan menyiapkan bahan penyusunan
rencana
rumusan
kebijakan
teknis
dan
melaksanakan, mengevaluasi pelayanan perizinan,
bimbingan teknis, kerjasama, pengawasan dan
perlindungan
konsumen
listrik
pengusahaan
penyediaan tenaga dan pengelolaan serta layanan
informasi;
melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota
tentang kondisi kelistrikan khususnya perkembangan
pembangunan kelistrikan dan rasio elektrifikasi serta
pertumbuhan jumlah desa dan rumah tangga;
melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap
pengelola
lingkungan
pada
masing-masing
pembangkit yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah;
melaksanakan
pengawasan
dan
pemantauan
lingkungan pada jaringan SUTT yang melintasi
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah;
melakukan pendataan captive power dan kompilasi
data-data perusahaan yang menggunakan captive
power di Provinsi Kalimantan Tengah;
melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan
lingkungan bidang kelistrikan dan energi;
Memberikan rekomendasi atau izin kerja kepada
perusahaan jasa penunjang yang mempunyai
kegiatan antara Kabupaten/Kota;
memberikan Izin Prinsip terhadap pembangunan
kelistrikan di Kalimantan Tengah;
membuat peta kondisi kelistrikan Kalimantan Tengah,
Rasio Desa Berlistrik dan kondisi daya terpasang dan
beban puncak PLN masing-masing ranting di setiap
Kabupaten/Kota;
melakukan koordinasi dengan PT. PLN (Persero)
Cabang Palangka Raya dan Cabang Kapuas, tentang
kondisi pengusahaan kelistrikan per triwulan;
melakukan koordinasi dengan PT. PLN (Persero)
dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
pengguna energi listrik;
melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengusahaan
Listrik dan Energi baik secara tertulis maupun lisan
27
r.
sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan
informasi bagi atasan; dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Listrik dan Pemanfaatan
Energi.
Paragraf 2
Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi
Pasal 36
(1) Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi
mempunyai tugas penyediaan data sumber energi baru
terbarukan, melakukan evaluasi terhadap pengembangan
energi baru dan terbarukan, mengembangkan dan
memanfaatkan potensi energi baru terbarukan serta
melakukan pengembangan kelistrikan di Kalimantan Tengah
dan memberikan pelayanan data potensi energi di
Kalimantan Tengah.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan
Energi berdasarkan prioritas target sasaran yang akan
dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi sesuai
dengan bidang tugasnya baik secara lisan maupun
tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi
baik secara lisan maupun tertulis untuk menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Pengembangan Listrik dan Pemanfaatan Energi
dengan membandingkan antara hasil kerja dengan
petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Pengembangan
Listrik
dan
Pemanfaatan
Energi
berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan
dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. membuat kajian kelayakan terhadap pembangunan
potensi-potensi energi yang ada di Kalimantan Tengah;
g. membuat perencanaan energi daerah (RUED) serta
perencanaan ketenagalistrikan Daerah (RUKD);
h. membuat Master Plant perencanaan pengembangan
kelistrikan di Kalimantan Tengah;
i. mengadakan kerjasama dengan Instansi terkait maupun
lembaga-lembaga riset tentang pengembangan potensi
energi baru dan terbarukan di Kalimantan Tengah;
j. mengadakan sosialisasi pemanfaatan energi baru dan
terbarukan;
k. mempercepat pembangunan listrik desa di Kalimantan
Tengah;
l. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas.
m. melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan
Listrik dan Pemanfaatan Energi baik secara tertulis
28
maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
bahan informasi bagi atasan; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Listrik dan Pemanfaatan
Energi.
Paragraf 3
Seksi Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi
Pasal 37
(1) Seksi Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi mempunyai
pemeriksaan dan penerbitan perizinan di bidang energi.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan program kerja per tahun
anggaran Seksi Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi
berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi
Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi sesuai dengan
bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar
tugas segera diproses lebih lanjut;
c. memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan
Seksi Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi baik
secara lisan maupun tertulis untuk menghindari
penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan
Seksi Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi dengan
membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk
kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi
Bimbingan Teknis dan Konservasi Energi berdasarkan
hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan
dan peningkatan karier;
f. melaksanakan sosialisasi pelaksanaan hemat energi;
g. melaksanakan pelatihan cara-cara pelaksanaan hemat
energi;
h. menyebarluaskan peraturan tentang hemat energi serta
prosedur perizinan bidang listrik dan energi;
i. melaksanakan bimbingan teknis tentang perizinan listrik
dan energi;
j. memproses dan menerbitkan perizinan ketenagalistrikan
untuk kepentingan sendiri yang usaha kelistrikan lintas
Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota yang belum
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota;
k. menerbitkan Izin Operasi (IO) yang sarana maupun energi
listriknya lintas Kabupaten/Kota;
l. melaksanakan pengujian dan kelaikan operasi instalasi
kelistrikan guna proses penerbitan perizinan;
m. membuat Izin Usaha Penyedia Tenaga Listrik (IUPTL)
untuk kepentingan izin yang sarana instalasinya
mencakup lintas Kabupaten/Kota;
n. mengatur harga jual tenaga listrik untuk konsumen
pemegang Izin Operasi (IO) kepada pemegang Izin Operasi
(IO) yang izin usahanya dikeluarkan oleh Provinsi;
o. memberikan persetujuan penjualan kelebihan tenaga
listrik oleh pemegang Izin Operasi (IO) kepada pemegang
29
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
Izin Operasi (IO) yang izin usahanya dikeluarkan oleh
Provinsi;
melaksanakan pemberian rekomendasi penggunaan
wilayah kerja kontrak kerjasama untuk kegiatan lain
diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/Kota;
melakukan
pembinaan,
pengendalian,
monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
menyusun produk hukum daerah yang berhubungan
dengan ketenagalistrikan dan energi;
melakukan
bimbingan
teknis
pengelolaan
dan
pemeliharaan listrik-listrik desa di Kalimantan Tengah;
menggerakan program hemat energi di Kalimantan
Tengah
melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Bimbingan
Teknis dan Konservasi Energi baik secara tertulis
maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
bahan informasi bagi atasan; dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas Bidang Listrik dan Pemanfaatan
Energi.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Paragraf 1
Jabatan Fungsional Tertentu
(1)
Pasal 38
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu, terdiri atas
sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
(3)
Jumlah Jabatan Fungsional Tertentu
dimaksud pada ayat (2), ditentukan
kebutuhan dan beban kerja.
(4)
Jenis
Jabatan
Fungsional
Tertentu
sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
sebagaimana
berdasarkan
Paragraf 2
Jabatan Fungsional Umum
Pasal 39
(1)
Penamaan jabatan fungsional
berdasarkan hasil analisis jabatan.
(2)
Nama-nama jabatan fungsional umum di lingkungan
Dinas Pertambangan dan Energi ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3)
Nama-nama jabatan fungsional umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi perangkat daerah.
(4)
Penetapan
nama-nama
jabatan
umum
fungsional
dirumuskan
umum
di
30
lingkungan Dinas Pertambangan dan Energi dengan
Keputusan Gubernur.
(5)
Dalam hal terjadi perubahan nama-nama jabatan
fungsional umum sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
(6)
Setiap PNS yang belum menduduki Jabatan Struktural
dan Jabatan Fungsional Tertentu, diangkat dalam jabatan
fungsional umum.
(7)
Pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) di lingkungan Dinas
Pertambangan dan Energi dilakukan oleh Sekretaris
Daerah dan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur
dengan
berpedoman
pada
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
(8)
Pemindahan PNS dalam jabatan fungsional umum di
lingkungan Dinas Pertambangan dan Energi dilakukan
oleh Sekretaris Daerah dan ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
Uraian tugas Jabatan Fungsional Umum (JFU) pada Dinas
Dinas Pertambangan dan Energi ditetapkan oleh Kepala
Dinas.
(9)
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Kalimantan Tengah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 41
Peraturan Gubernur
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Ditetapkan di Palangka Raya
pada tanggal 30 Januari 2013
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
AGUSTIN TERAS NARANG
Diundangkan di Palangka Raya
pada tanggal 30 Januari 2013
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH,
31
SIUN JARIAS
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 NOMOR 20
Download